PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Theodora Ratri Priyantiningsih NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

2 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus, Bunda Maria yang selalu memberikan Rahmat yang berlimpah kepadaku. 2. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang telah menjadi dosen pembimbing dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Orang tua saya, Ayah Stephanus Suryanto dan Alm. Ibu Rosa Virginia Priyanti Kessi, adik Yosephine Dwi Wahyuningtyas yang selalu memberi dukungan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 4. Sahabat seperjuangan saya (Marta, Desti, Itri) yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Teman-teman payung yang memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala Sekolah, Guru dan karyawan, serta siswa-siswi SD Kanisius Ganjuran yang memberi bantuan dan dukungan bagi kelancaran skripsi ini. 7. Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah membentuk saya menjadi pribadi yang berkualitas. iv

5 MOTTO Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah Anda raih namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-ubi Orison Swett Marden Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, mau kerja keras dan mau belajar dari kegagalan Gen Collin Powel v

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 9 Mei 2017 Peneliti Theodora Ratri Priyantiningsih vi

7 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Theodora Ratri Priyantiningsih Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal: 9 Mei 2017 Yang menyatakan Theodora Ratri Priyantiningsih vii

8 ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN Theodora Ratri Priyantiningsih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Latar belakang penelitian ini adalah nampak bahwa guru kelas V membutuhkan media pembelajaran dalam mengajar dan keterbatasan media pembelajaran di sekolah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi sembilan langkah yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi. Produk yang dikembangkan menjadi produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran yang berjumlah 38 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara dan kuisioner. Wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas V SD Kanisius Ganjuran. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media oleh dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran kartu domino modifikasi siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui (1) hasil validasi dosen pembelajaran IPA (AH) termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh skor 3,29. (2) hasil validasi dosen pembelajaran IPA (KL) termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh skor 3,41. (3) hasil validasi oleh guru (AR) termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh skor 3,48. (4) hasil validasi oleh guru (HM) termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh skor 3,77. Media kartu domino modifikasi yang dikembangkan oleh peneliti memiliki skor rata-rata 3,48 dengan kategori sangat baik. Hasil respon siswa pada ujicoba produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 78,92 dengan kategori baik. Hasil respon siswa pada ujicoba pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 80,72 dengan kategori baik. Kata Kunci: Media kartu domino modifikasi, Organ Penapasan Pada Manusia viii

9 ABSTRACT DEVELOPMENT MEDIA OF MODIFICATION DOMINO CARDS AT SCIENCE RESPIRATORY ORGAN MATERIAL IN HUMANS TO GRADE V SD KANISIUS GANJURAN Theodora Ratri Priyantiningsih Sanata Dharma University 2017 Background this study was it appears that master class V requires learning media in teaching and learning in school media limitations. The goal of the research is to develop the product media domino card mods and describe the quality of the product media domino card modification. The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) potention and problem, (2) data gathering, (3) product design,(4) expert validation, (5) design revision, (6) Product Trial, (7) Revision of the product, (8) free trial usage, (9) revision. Products are developed into a final product in the form of media domino card modifications for grade V. The subjects of this research are students of class V SD Kanisius Ganjuran which contain of 38 students. The instrument that was used in this research were interview and questionnaire. Interview was used to analyze the needs of teacher in class V SD Kanisius Ganjuran. Questionnaire was used to do media validation by two expert lecturers at science and two primary school teachers. The results showed that the learning media domino card modification grade V SD Kanisius Ganjuran worth to use. This is evidenced through (1) the results of the validation of learning science lecturer (AH) is included in the category of "very good" by acquiring score (2) the results of the validation of learning science (KL) is included in the criteria of "very good" with the obtained score (3) the results of the validation by the teacher (AR) are included in the category of "very good" by obtaining a score of (4) the results of the validation by the teacher (HM) is included in the criteria of "very good" by acquiring score Media domino card mods developed by the researchers have an average score of 3.48 with category "very good". The result of student response on product trials of domino modified card media obtained mean 78,92 with the category of "good". The result of student response in the test product against the usage of media domino card modification obtained average with the category of " good". Key words: Media domino card modification, Respiratory Organs in humans ix

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan Rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN. Peneliti menyusun skripsi untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penyusun karya ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, serta perhatian dan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak secara langsung dan tidak langsung memberikan bantuan dan dukungan terselesainya skripsi ini. 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi. 5. Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada peneliti. 6. Bapak HY. Budi Santoso, S.Sos selaku Kepala SD Kanisius Ganjuran yang memberikan ijin penelitian dan dukungan kepada peneliti. x

11 7. Hermi Murwanti, S.Pd. selaku guru kelas V SD Kanisius Ganjuran yang membantu dan memberikan waktu dalam melaksanakan penelitian di kelas V. 8. Orang tua saya, Ayah Stephanus Suryanto dan Alm. Ibu Rosa Virginia Priyanti Kessi, adik Yosephine Dwi Wahyuningtyas yang selalu memberi dukungan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 9. Sahabat seperjuangan saya (Marta, Desti, Itri) yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. 10. Teman-teman payung yang memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Di dalam karya ilmiah ini tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran bagi pihak yang membaca karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Peneliti xi

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xxii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR BAGAN... xvii DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xxiix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Definisi Operasional... 6 xii

13 F. Spesifikasi Produk... 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Teori Belajar Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Media Media Kartu Domino Materi Organ Pernapasan Pada Manusia B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting Penelitian Subjek Penelitian Lokasi Penelitian Waktu Penelitian C. Prosedur Pengembangan D. Teknik Pengumpulan Data E. Instrumen Penelitian F. Teknik Analisis Data Data Kualitatif Data Kuantitatif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis Kebutuhan xiii

14 2. Deskripsi Produk Awal Data Hasil Validasi Dosen Pembelajaran IPA dan Revisi Produk Data Hasil Validasi Guru SD dan Revisi Produk Kajian dari Ujicoba Produk Kajian dari Ujicoba Pemakaian Kajian Produk Akhir B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENELITI xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tabel 3.2. Kisi-kisi Intrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Tabel 3.3.Daftar Analisis Kebutuhan Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesioner Validasi Media Tabel 3.6. Kisi-kisi Kuesioner Siswa Tabel 3.7. Pengukuran Skala Likert Tabel 3.8. Klasifikasi Hasil Penilaian Tabel 3.9. Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa Tabel 4.1. Saran Kualitas Perangkat Pembelajaran Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Validasi Dosen Pembelajaran IPA Tabel 4.3. Saran Dosen Pembelajaran IPA Tabel 4.4. Saran Guru SD Kualitas Perangkat Pembelajaran Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Validasi Guru SD Tabel 4.6. Saran Guru SD Pengguna Media Tabel 4.7. Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Tabel 4.8. Hasil Validitas Soal Evaluasi Essay Tabel 4.9. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Tabel Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Tabel Revisi Media Kartu Domino Modifikasi Tabel Rekapitulasi Kuesioner Siswa Ujicoba Produk Tabel Rekapitulasi Evaluasi Siswa Tabel Rekapitulasi Kuesioner Siswa Ujicoba Pemakaian xv

16 Tabel Rekapitulasi Validasi Perangkat Pembelajaran Tabel Rekapitulasi Validasi Media Tabel Revisi Soal Evaluasi Tabel Revisi Media Kartu Domino Modifikasi xvi

17 DAFTAR BAGAN Bagan 2.1. Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan Bagan 3.1. Langkah-langkah Penelitian Bagan 3.2. Langkah-langkah Pengembangan Media Kartu Domino Modfikasi xvii

18 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Contoh Media Kartu Domino Modifikasi... 9 Gambar 2.1. Kartu Domino Pada Umumnya Gambar 2.2. Contoh Kartu Domino Modifikasi Gambar 2.3. Cabang Batang Tenggorok Gambar 2.4. Paru-paru Gambar 2.5. Pernapasan Perut Gambar 4.1. Revisi Produk Akhir Gambar 4.2. Media Kartu Domino Modifikasi Pertemuan I xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Ujicoba Produk Lampiran 2 Surat Ijin Ujicoba Pemakaian Lampiran 3 Surat Keterangan Ujicoba Pemakaian Lampiran 4 Hasil Analisis Kebutuhan Lampiran 5 Hasil Validasi Dosen dan Guru Lampiran 6 Silabus Pembelajaran dan Perangkat pembelajaran Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Ujicoba Produk Pertemuan 1 dan Lampiran 8 Hasil tes Ujicoba Produk Lampiran 9 Kuesioner Siswa Ujicoba Produk Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Ujicoba Produk Pertemuan 1 dan Lampiran 11 Hasil Tes Ujicoba Pemakaian Lampiran 12 Kuesiner Siswa Ujicoba Pemakaian Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Siswa Ujicoba Produk Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Siswa Ujicoba Pemakaian Lampiran 15 Output SPSS Lampiran 16 Foto Kegiatan Pembelajaran xix

20 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan spesifikasi produk. A. Latar Belakang Sekolah merupakan tempat untuk siswa belajar untuk memperoleh prestasi. Pretasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar. Hurlock (dalam Yusuf dan Sugandhi, 2011: 30) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun perilaku. Keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah tergantung pada proses belajar mengajar di sekolah. Sesuai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah ditentukan pada proses belajar mengajar guru di sekolah. Proses belajar tidak hanya interaksi antara guru dan siswa tetapi juga interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang melibatkan siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa mencakup pendekatan, strategi, metode, dan media yang digunakan. Namun, saat ini masih banyak yang mengajar dengan menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga membuat siswa bosan dan kurang aktif. Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian pendekatan, strategi, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. 1

21 Munadi (2010: 5) mengemukakan guru berposisi sebagai peran penggiat dalam proses optimalisasi diri siswa untuk menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanen (kualitas ideal). Oleh karena itu, guru hendaknya memiliki ide kreatif untuk menyampaikan materi seperti cara menggunakan media pembelajaran yang menarik. Selain itu guru juga dapat mengubah proses belajar dengan menggunakan pendekatan, strategi, maupun metode yang dapat mengaktifkan siswa sehingga siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan guru yang menjelaskan materi. Proses belajar mengajar guru juga menjadi penyalur ilmu bagi siswa sehingga terlihat berpusat pada guru. Siswa diharapkan tidak hanya duduk diam dan mendengarkan guru pada saat menyampaikan materi. Sudjana (2011: 7) mengemukakan penggunaan media diharapkan membantu meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar yang dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran berupa benda-benda nyata sangat diperlukan dalam pembelajaran untuk menarik minat siswa dan memudahkan siswa memahami materi pembelajaran. Salah satu pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Conant (dalam Samatowa, 2011 :1) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan alam, manusia, dan lingkungan sekitar. 2

22 Pembelajaran IPA perlu media yang melibatkan siswa secara langsung dan membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada tahap teori perkembangan anak pada tingkat sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan anak operasional konkret dimana anak membutuhkan media yang konkret atau nyata. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti yang dilakukan pada tanggal 19 Juli 2016 pukul di SD Kanisius Ganjuran peneliti mewawancarai Ibu AR. Beliau memaparkan bahwa pada materi IPA yang sulit bagi siswa yaitu mengenai Organ Pernapasan pada Manusia. Kesulitan yang dialami siswa yaitu banyak istilah yang sulit dipahami pada materi tersebut. Pada saat pembelajaran guru jarang menggunakan media saat mengajar dan keterbatasan media yang tersedia di sekolah. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan media pembelajaran adalah salah satu faktor yang dapat membuat siswa mengalami kesulitan memahami pada materi tersebut. Hal tersebut menyebabkan dari 38 siswa masih terdapat 21 siswa mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70. Beliau mengatakan bahwa dalam merancang media kendalanya yaitu keterbatasan waktu dalam membuat media sehingga guru hanya menyampaikan materi dengan menggunakan buku. Dalam merancang media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dibuat sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan suatu pembelajaran menarik yang dapat membantu siswa agar mudah dalam memahami materi serta membuat siswa lebih aktif ketika 3

23 mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran. Penggunaan media ini sangat mudah, hampir sama dengan bermain kartu domino ada umumnya. Peneliti mengembangkan media kartu domino modifikasi dengan harapan media yang disukai dan siswa mampu memahami materi dengan jelas. Selain itu dapat menjadi referensi bahwa pentingnya penggunaan media pembelajaran dapat menarik minat siswa dan keberhasilan siswa dalam belajar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana mengembangkan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran? 2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran? 4

24 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan produk media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran. 2. Mengetahui kualitas produk media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya yaitu: 1. Bagi siswa Menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengembangkan keterampilan kognitif, psikomotor, dan afektif. 2. Bagi guru Memperoleh inspirasi dalam menentukan media pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. 3. Bagi sekolah Menambah referensi untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. 5

25 4. Bagi peneliti Sebagai pengalaman dalam membuat dan mengembangkan media kartu domino modifikasi sebagai media pembelajaran SD yang inovatif. 5. Bagi pembaca Menambah referensi dalam mengembangkan media tentang pelaksanaan pembelajaran IPA dengan media kartu domino modifikasi. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap judul penelitian, maka peneliti membatasi pada definisi sebagai berikut: 1. Media adalah alat, bahan sebagai pembelajar untuk menerima pengetahuan baru. 2. Media pembelajaran adalah sebagai alat untuk membantu proses belajar mengajar dalam menyampaikan informasi berupa materi secara jelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. 3. Media kartu domino adalah media pembelajaran yang terdiri dari 2 ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri yang terdapat pernyataan dan jawaban yang harus dicari. 4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah segala ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia dan gejala alam. 6

26 F. Spesifikasi Produk Spesifikasi media kartu domino modifikasi meliputi aspek tampilan, isi, bahasa, dan cara penggunaan. 1. Aspek Tampilan a. Produk kartu domino modifikasi terbuat dari kertas ivori dengan tebal 0,2 mm dan berat 260 gr. b. Media kartu domino modifikasi yaitu panjang 17 dan lebar 4 cm. c. Satu set kartu domino terdiri dari 20 kartu. Kartu pertama adalah kartu START yang digunakan sebagai kartu pembuka. Kartu terakhir adalah kartu FINISH sebagai kartu penutup. d. Setiap kartu memiliki dua bagian, kanan berisi pernyataan dan ruas kiri yang berisi jawaban. e. Warna yang ada pada background dibuat semenarik mungkin dan gambar tidak menutup tulisan dan mudah untuk dibaca. Font yang digunakan adalah Baskerville Old Face. Ukuran font pada kartu domino modifikasi kata START dan FINISH berukuran 36, judul pada kartu domino berukuran 16, dan ukuran font kartu domino modifikasi ruas kanan dan kiri berukuran 20. Backgound yang terdapat di kartu sesuai dengan materi pembelajaran. Media kartu domino modifikasi di laminating agar lebih tahan lama. 7

27 2. Aspek Isi Kartu domino modifikasi berisi materi pokok: : a. Media kartu domino modifikasi memuat Standar Kompetensi 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. b. Media kartu domino modifikasi memuat Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia serta memuat materi Organ Pernapasan pada Manusia serta Penyakit pada Organ Pernapasan Manusia. 3. Aspek Bahasa Kalimat dalam kartu domino modifikasi ditulis dengan kalimat baku sesuai dengan EYD. Kalimat dibuat dengan sederhana agar mudah dipahami oleh siswa. 4. Aspek penggunaan a. Permainan kartu domino modifikasi dimainkan oleh 5-6 orang. b. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok. c. Satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. d. Anggota yang mendapatkan kartu START berhak untuk menaruh kartu pertama. e. Anggota kelompok mencermati kartu dan mengidentifikasi kartu kedua dan seterusnya sampai kartu tersebut habis di kartu FINISH. 8

28 f. Konsep pada ruas kanannya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain sambil mengisi LKS. Berikut ini desain media kartu domino modifikasi : 4 cm START Organ Pernapasan Pada Manusia Ciri makhluk hidup 17 cm Gambar 1.1. Contoh desain Media Kartu Domino Modifikasi 9

29 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II ini, peneliti akan memaparkan empat topik yaitu kajian pustaka, peneliti yang relevan, kerangka berpikir, dan pernyataan peneliti. A. Kajian Pustaka Bab ini terdiri dari Landasan Teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar, perkembangan, dan pendidikan merupakan suatu peristiwa dan tindakan sehari-hari. Dari sisi siswa sebagai pelaku belajar dan dari sisi guru sebagai pembelajaran. Belajar dipaparkan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut : Cronbach (dalam Baharuddin, 2015 :16) mengemukakan bahwa belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Morgan (dalam Baharuddin, 2015 :16) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Piaget (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2011: 13-14) menyatakan bahwa belajar adalah pengetahuan yang dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan serta mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin berkembang. 10

30 Tahap-tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut : 1. Sensori motor (usia 0-2 tahun) Pada tahap sensori motor anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan dan menggerak-gerakkannya. 2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun) Pada tahap pra-operasional, anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realita. Sudah mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkan. 3. Operasional konkret (usian 7-11 tahun) Pada tahap operasi konkret anak dapat mengembangkan pikiran logis. Pada tahap ini mampu mengikuti penalaran logis, meskipun kadang-kadang memecahkan masalah secara trial and error. Yusuf (2011: 61) pada tahap ini ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan benda-benda yang sama, menyusun angka atau bilangan, memecahkan masalah yang sederhana. 4. Operasi formal (usia 11 tahun-ke atas) Pada tahap ini anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa, bahkan bisa memecahkan masalah yang tergolong abstrak. Berdasarkan teori di atas dapat disimplkan bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, bahwa siswa berpikir atas dasar pengalaman yang konkret atau nyata. 11

31 5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar a. Pengertian IPA Conant (dalam Samatowa, 2011 :1) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasikan lebih lanjut. A.N. Whitehead (dalam Samatowa, 2011 :1) menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala/fakta (order observasi), dan kedua didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional). Darmojo (dalam Samatowa, 2011 :2) menyatakan IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Dari beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan IPA adalah segala ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia dan gejala alam. Susanto (2013: ) mengungkapkan bahwa hakikat pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian dalam bentuk konsep, seperti faktafakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan alam dengan keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Ketiga ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yang dikembangkan pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan. 12

32 b. Perlunya IPA diajarkan di Sekolah Dasar Ada empat alasan IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar yaitu : 1. IPA berfaedah bagi suatu bangsa, bahwa IPA merupakan dasar teknologi; 2. IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis; 3. IPA diajarkan melalui percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak; 4. IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Oleh karena itu, struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2011: 5) yaitu (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. c. Tujuan Pembelajaran IPA Mulyasa (2006: 111) menyatakan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dalam ciptaan-nya, 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 13

33 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan masyarakat, 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 6. Media a. Pengertian Media Sadiman (2008: 6) menyatakan kata media berasal dari Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah atau suatu alat. Dalam Webster Dictionary (1960), media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai peranan atau penghubung dua pihak atau dua hal. Selain itu, kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Asosiasi Pendidikan Nasional menyatakan media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Briggs (dalam Anitah, 2010 :4) menyatakan bahwa media adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. 14

34 Gerlach dan Ely (dalam Anitah, 2010 :5) menyatakan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronika, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual. Smaldino (dalam Anitah, 2010 :5) menyatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, bahan sebagai pembelajar untuk menerima pengetahuan baru. Media juga menjadi sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di dalamnya terdapat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. b. Pengertian Media Pembelajaran Rossi dan Breidle (dalam Sanjana, 2012 :58) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan. Anderson (dalam Sukiman, 2012 :28) media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2007 :4) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. 15

35 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebagai alat untuk membantu proses belajar mengajar dalam menyampaikan informasi berupa materi secara jelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. c. Jenis-jenis Media Pembelajaran Arsyad (2014 :31) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi maka media pembelajaran dapat dibedakan menjadi empat kelompok antara lain: 1. Media hasil teknologi cetak Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografi. Media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafis, foto atau fotografi dan reproduksi. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan cetakan. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang. b. Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif. c. Teks dan visual ditampilkan statis (diam). d. Pengembangan sangat tergantung pada prinsip kebahasaan dan persepsi visual. e. Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa. f. Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai. 16

36 2. Media hasil teknologi audio-visual Media hasil teknologi melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Teknologi audio-visual meliputi mesin proyektor film, dan proyektor visual yang lebar. Ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut: a. Bersifat liner. b. Menyajikan visual yang dinamis. c. Digunakan dengan cara ditetapkan sebelumnya oleh perancang. d. Representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. e. Dikembangkan menurut prinsip perkembangan psikologi behaviorisme dan kognitif. f. Umumnya berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaksi siswa yang rendah. 3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan dan menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Beberapa jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umunya dikenal sebagai computer assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi ini bertujuan untuk menyajikan materi pelajaran secara bertahap, latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari, 17

37 sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing-masing. Media berbasis komputer ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear. b. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang sebagaimana direncanakannya. c. Gagasan yang disajikan dalam bentuk abstrak, bentuk kata, simbol dan grafik. d. Prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media tersebut. e. Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi. 4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri utama teknologi berbasis cetak dan komputer sebagai berikut: a. Dapat digunakan dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya. b. Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa dan di bawah pengendalian siswa. c. Prinsip ilmu kognitif dan kontruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran. 18

38 d. Pembelajaran ditata dan berpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pelajaran digunakan. e. Bahan pelajari dapat melibatkan interaktivitas siswa. f. Bahan pelajarannya memadukan kata dan visual dari berbagai sumber. Karwati dan Priansa (2014: 235) mengatakan bahwa ada beberapa klasifikasi media, antara lain: 1. Media visual Media visual merupakan media yang menyampaikan pesannya terfokus pada indera penglihatan. Media ini berupa gambar fotografik dan media grafis. 2. Media audio Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk mempelajari isi tema. 3. Media audio-visual Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan visual yang biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini maka penyajian materi pembelajaran bagi siswa akan semakin lengkap dan optimal. 4. Media cetak Secara histori, media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh john Gutrnberg pada tahun Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern 19

39 dan efektif penggunaannya. Contoh dari media cetak ini adalah majalah, koran, poster, baliho, catalog. 5. Media model Media model merupakan media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan karena rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari. 6. Media realita Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Realita merupakan benda yang sesungguhnya seperti uang, tumbuhan, binatang, yang tidak berbahaya dan sebagainya. 7. Belajar benda sebenarnya melalui specimen Specimen merupakan benda-benda asli. Benda asli yang digunakan merupakan benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia. 8. Komputer Arsyad (2014: 54) mengatakan bahwa komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana yang rumit. Komputer memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan beberapa peralatan seperti CD player, video tape, dan audio tape. 20

40 9. Multimedia Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan media, baik yang bersifat visual, audio, maupun audio-visual bisa dilakukan bersama-sama melalui satu alat yang disebut multimedia. Pembelajaran multimedia dapat mempermudahkan siswa untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. 10. Internet Konsep pembelajaran internet lebih dikenal dengan istilah Information and Communication Technology (ICT). E-learning merupakan jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya materi pembelajaran ke siswa dengan memanfaatkan media internet, atau media jaringan komputer lainnya. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa media kartu domino modifikasi yang peneliti kembangkan termasuk jenis media visual karena menyampaikan pesan terfokus pada indera penglihatan. 21

41 d. Pemilihan dan penggunaan media Arsyad (2007: 72-74) mengemukakan terdapat 11 dasar pertimbangan dalam memilih dan menggunakan media yaitu sebagai berikut: 1. Motivasi Di dalam motivasi harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiaannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Oleh karena itu, perlu adanya minat yang dapat memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran. 2. Perbedaan individual Siswa belajar dengan dan cara serta tingkat kecepatan yang berbedabeda. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi yaitu kemampuan intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. 3. Tujuan Pembelajaran Jika siswa diberi tahu apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat menolong perancang materi pelajaran. Tujuan tersebut akan menentukan bagian isi yang mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran. 22

42 7. Organisasi isi Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bermakna. Tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan materi. 8. Persiapan sebelum belajar Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang merupakan prasyarat untuk penggunaan media. 9. Emosi Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang baik untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. 10. Partisipasi Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa akan jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran. 11. Umpan balik Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajar. Pengetahuan tentang hasil belajar, 23

43 pekerjaan baik atau kebutuhan akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan. 12. Penguatan Apabila siswa berhasil belajar, maka siswa didorong untuk terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif dan dapat mempengaruhi perilaku di masa yang akan datang. 13. Latihan dan pengulangan Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan sering diulang dan dilatih dalam berbagai konteks. 14. Penerapan Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Siswa dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, atau kaidah) yang berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru. 24

44 Kriteria pemilihan menurut Arsyad (2014: 74-76) mengemukakan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media adalah sebagai berikut : 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. 3. Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih dapat digunakan di manapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. 4. Terampil dalam menggunakannya. Guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor slide dan film, komputer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan dapat bermanfaat jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan mutu dan hasil belajar. 25

45 5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. 6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Dalam pengembangan visual baik gambar harus jelas dalam penyampaian informasi. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa media yang peneliti kembangkan mencakup kriteria yaitu memotivasi siswa dalam belajar, melibatkan emosi siswa, meningkatkan partisipasi siswa, mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, tingkatan materi berdasarkan karateristik dan kesulitan siswa, terampil dalam menggunakannya, praktis, luwes, bertahan, sesuai pengelompokan sasaran, terampil dalam menggunakan, gambar jelas. e. Ciri-ciri Media Pembelajaran Gerlach dan Ely (dalam Kustandi, 2011 :13-15) mengemukakan tiga ciri media yaitu sebagai berikut: 1. Ciri fiksatif (fixative property), menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa atau objek. Ciri fiksatif memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi tanpa mengenal waktu. 2. Ciri manipulative (manipulative property), memungkinkan melihat waktu yang terjadi. Kejadian ini memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. 26

46 3. Ciri distributive (distributive property), memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut. f. Manfaat media Sanjaya (2012: 70-72) mengemukakan media memiliki 3 manfaat yaitu sebagai berikut: 1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwaperistiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau rekaman melalui video atau audio, kemudian peristiwa tersebut dapat disimpan dan dapat digunakan jika perlu. 2. Manipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Selain itu media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang terlalu besar dan tidak memungkinkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan dapat ditampilkan di dalam kelas, atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Untuk memanipulasi keadaan, media pembelajaran dapat menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti. 3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. 27

47 Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2007: 24-25) mengemukakan tiga manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu; 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi; Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. g. Fungsi Media Sanjaya (2012: 73-75) mengemukakan penggunaan media memiliki lima fungsi yaitu sebagai berikut: 1. Fungsi Komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Dalam penyampaian pesan mengalami kesulitan manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya mengandalkan bahasa verbal saja. Sebaliknya, bagi penerima pesan, sering mengalami kesulitan dalam menangkap materi yang disampaikan. 2. Fungsi Motivasi. Dalam menggunakan media pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistik saja akan tetapi 28

48 juga memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah belajar siswa. 3. Fungsi kebermaknaan. Pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi bahkan meningkatkan aspek sikap dan keterampilan. 4. Fungsi penyamaan persepsi. Meskipun pembelajaran secara klasikal, pada kenyataanya proses belajar terjadi secara individual. Hal ini bisa terjadi pada setiap siswa karena akan mengintepretasikan materi secara berbeda. Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan. 5. Fungsi individualitas. Siswa memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, untuk itu siswa juga memungkinkan gaya dan kemampuan belajar yang tidak sama. Demikian juga mengenai bakat dan minat yang dimiliki juga berbeda. Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda. 29

49 4. Media Kartu Domino Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008 :339) kartu domino adalah kartu yang bertanda bulat-bulatan yang menunjukkan nilai. Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai sumber dalam kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunaannya sebagai berikut: a. Permainan ini dimainkan oleh 2-4 orang pemain. b. Kartu domino dibagi secara merata sampai kartu domino habis. c. Sebelum melakukan permainan terlebih dahulu diundi siapa yang menjadi pemain pertama. d. Pemain pertama meletakkan sebuah kartu domino di meja. e. Para pemain menjatuhkan satu kartu sesuai arah jarum jam. f. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuikan dengan nilai kartu yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi. g. Jika pemain tidak dapat berjalan maka kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan. h. Pemainnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit. Gambar 2.1. Kartu Domino pada Umumnya 30

50 Media kartu domino dalam penelitian ini telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran untuk materi pelajaran IPA. Media kartu domino modifikasi yang peneliti kembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pada kartu domino ini adalah background dibuat semenarik mungkin, mudah dibawa mana-mana, mudah dalam penggunaannya. Kekurangan pada kartu domino ini adalah media hanya mencakup satu kompetensi dasar. Adapun aturan permainan media kartu domino IPA dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Permainan kartu domino modifikasi dimainkan oleh 5-6 Siswa. 2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok. 3. Satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. 4. Anggota yang mendapatkan kartu START berhak untuk menaruh kartu pertama. 5. Anggota kelompok mencermati kartu dan mengidentifikasi kartu kedua dan seterusnya sampai kartu tersebut habis di kartu FINISH. 5. Konsep pada ruas kanannya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain sambil mengisi LKS. 31

51 Berikut ini adalah contoh media kartu domino modifikasi: START Organ Pernapasan Pada Manusia Ciri makhluk hidup Bernapas Tempat keluar masuknya udara pernapasan Gambar 2.2. Contoh Media Kartu Domino Modifikasi 5. Materi IPA Materi yang digunakan dalam penelitian ini, pada Standar Kompetensi: 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan, dan Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia. 1. Organ Pernapasan pada Manusia a. Hidung Udara masuk melalui lubang hidung. Di dalam rongga hidung udara disaring oleh bulu-bulu hidung dan selaput lendir. Bila udara yang diisap bercampur debu dan kotoran, otomatis debu dan kotoran itu akan segera digumpalkan oleh lapisan yang berlendir. Selaput lendir ini berfungsi sebagai pengikat kotoran dan debu. Selain itu, selaput lendir juga berfungsi menghangatkan udara yang masuk agar sesuai dengan tubuh. Pada rongga hidung juga terdapat bulu-bulu halus hidung. Bulu-bulu hidung berfungsi sebagai penyaring udara sebelum masuk ke paru-paru. 32

52 b. Batang Tenggorokan (Trakea) Udara yang sudah mencapai rongga hidung diteruskan ke pangkal tenggorok. Di pangkal tenggorok terdapat saluran yang menuju mulut. Maka, dapat bernapas dengan mulut. Hal ini dapat membuat terdesak saat makan sehingga makanan bisa keluar lewat hidung. Dari pangkal tenggorok selalu terbuka. Dinding batang tenggorok berupa gelang-gelang tulang rawan. Gelang-gelang tulang rawan ini membuat saluran tidak menutup. Batang tenggorok ini kemudian bercabang dua. Percabangan ini disebut cabang batang tenggorok (bronkus). Jadi, bronkus adalah percabangan pada ujung batang tenggorok. Gambar 2.3. Cabang Batang Tenggorok Sumber : Paru-dan- Fungsi-Paru-Paru.jpg c. Paru-paru Bronkus sebalah kiri akan terhubung dengan paru-paru sebelah kiri. Bronkus sebalah kanan akan terhubung akan terhubung dengan paru-paru sebelah kanan. Bronkus ini akan bercabang-cabang yang lebih kecil dan lebih halus. Percabangan dari bronkus ini disebut bronkiolus. Pada ujungujung bronkiolus atau percabangan yang kecil dan halus ini terdapat gelembung-gelembung seperti balon karet. Gelembung-gelembung ini 33

53 disebut alveolus. Alveolus ini diselimuti oleh pembuluh-pembuluh darah kapiler. Oleh karena itu, paru-paru yang sehat akan terlihat kemerahmerahan. Pada alveolus-alveolus oksigen diikat dan dialirkan ke seluruh jaringan tubuh oleh sel-sel darah merah. Gambar 2.4. Paru-paru Sumber : Manusia memiliki sepasang paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kanan terdiri atas 3 ruang atau gelambir (lobus). Paru-paru kiri terdiri atas 2 ruang atau gelambir (lobus). Tiap-tiap gelambir dibungkus oleh suatu lapisan yang disebut pleura. Di dalam lapisan tipis terdapat cairan pleura. Lapisan dan cairan tersebut menyebabkan paru-paru dapat membesar ketika rongga dada membesar. Paru-paru dilindungi oleh tulang dada, otot-otot dada, dan tulang rusuk. Bagian bawah paru-paru dibatasi oleh sekat rongga dada (diafragma). Diafragma adalah sekat pemisah rongga dada dengan rongga perut. Paru-paru bertugas mengikat oksigen dari udara yang tertiup hidung. Gas-gas lain seperti uap air dan karbon dioksida yang ikut masuk saat 34

54 bernapas akan dibuang kembali. Pada saat menghembuskan napas oksigen yang masuk akan digunakan untuk proses pembakaran karbohidrat yang akan menghasilkan tenaga dalam tubuh. Mulut tidak memiliki rambut atau bulu-bulu penyaring, sehingga udara yang masuk tidak akan tersaring. Akibatnya, udara yang masuk akan sangat kotor. Udara yang kotor kurang mengandung oksigen. Itulah sebabnya tidak dianjurkan bernapas melalui mulut. ` Ada dua pernapasan pada manusia, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada melibatkan otot-otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut melibatkan otot diafragma dan otot perut dan tulang rusuk. a. Pernapasan Dada Pada saat menarik napas, tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Pada saat mengeluarkan napas, tulang rusuk kembali ke posisi semula dan volume rongga dada mengecil atau mengerut. Hal ini di tandai dengan gerakan dada yang naik turun. b. Pernapasan perut Pernapasan perut menggunakan otot diafragma dan otot-otot perut. Pada saat menarik napas, otot tulang rusuk sebelah luar dan diafragma berkontraksi (bergerak ke bawah) lebih kuat, sehingga rongga dada membesar. Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru. Pada saat melepas napas, otot diafragma bergerak ke atas, sehingga rongga dada mengecil. Akibatnya udara yang ada dalam paru-paru terlepas keluar. Pernapasan perut ditandai dengan perut yang kembang kempis. 35

55 Terjadinya pernapasan dada dan perut tergantung pada kegiatan seharihari. Pernapasan dada dilakukan bila melakukan kegiatan olahraga, sedangkan pernapasan perut dilakukan bilamana sedang beristirahat atau tidur. Gambar 2.5. Pernapasan Perut Sumber : Jenis-jenis gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia adalah sebagai berikut : a. Sinusitis adalah radang di sebelah atas rongga hidung. b. Bronkitis adalah radang pada bronkus. Efeknya nyeri dada, sesak napas, mengeluarkan banyak lendir atau ingus, dan batuk berdahak. Penyebabnya adalah racun dari asap rokok, yang di dalamnya mengandung pertikel tar, arang, nikotin, dan zat berbahaya lainnya. c. Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakteri tuberculosis yang bersarang pada alveolus paru-paru. d. Pneumonia disebut juga sebagai radang paru-paru. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae atau virus, misalnya 36

56 virus H5N1 (flu burung). Dampaknya alveolus terisi cairan limfa, sehingga terjadi sesak napas. e. Asthma (asma) merupakan penyakit menurun atau karena alergi. Ciricirinya adalah banyak menghasilkan lendir atau ingus. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan bronkiola dalam paru-paru yang tibatiba menyempit, mengakibatkan susah bernapas. Penyebabnya adalah asap rokok, gas dan asap pabrik, gas buang, dan kendaraan bermotor. Biasanya anak-anak yang mengalami sakit asma menggunakan alat dan obat yang diisap. f. Keracunan akibat menghirup gas berbahaya seperti gas CO (carbon monoksida). Gas ini angat berbahaya, demikian juga asap akibat kebakaran hutan, asap dari cerobong pabrik, atau asap dari hasil pembakaran sampah. Hal tersebut merupakan faktor-faktor penyebab gangguan dan sangat berbahaya bagi kesehatan organ pernapasan. g. Gangguan penyempitan dan penyumbatan saluaran napas umumnya disebabkan oleh pembengkakan limfa. h. Polip atau pembekakan pada rongga hidung, dan amandel atau pembekakan pada anak tekak. i. Kanker paru-paru, indikasinya batuk berdahak dan berdarah, sesak napas, menghilangnya napsu makan, nyeri dada, dan kematian. Kanker paru-paru ini umumnya diakibatkan oleh terhirupnya zat beracun seperti aspal atau tar dan nikotin yang terdapat pada rokok, debu asbes, dan serbuk arang batubara. 37

57 j. Paru-paru manusia yang sehat dan tidak pernah merokok warnanya kemerah-merahan. Rokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Asap rokok mengandung tar, nikotin dan ratusan racun lainnya. Tar akan melekat kuat pada paru-paru dan nikotin akan merusak saraf. B. Penelitian yang Relevan Peneliti pertama yang sejenis dilakukan oleh Darmaswari (2014) dengan judul penelitian Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Peneliti yang dilakukan bertujuan mengetahui: (1) mengetahui upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar menggunakan media pembelajaran kartu domino, (2) mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian, (3) mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar. Subjek peneliti yang dilakukan yaitu siswa kelas IV SD Kanisius Klepu menggunakan media pembelajaran kartu domino dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (a) guru menjelaskan materi menggunakan media kartu domino, (b) siswa dan guru melakukan tanya jawab, (c) siswa mencoba untuk menyelesaikan susunan kartu domino secara bergantian, (d) guru mengoreksi hasil jawaban siswa, (e) guru menjelaskan cara bermain kartu domino secara berkelompok, (f) siswa masuk ke dalam kelompok untuk mengerjakan LKS sambil bermain kartu domino. 38

58 Penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kemandirin belajar siswa dikondisikan awal diperoleh 25 (kurang), siklus 1 sebesar 65 (baik), dan siklus II sebesar 76 (baik). Penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Kondisi awal nilai-nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 64, siklus 1 sebesar 80 meningkat disiklus II yaitu 82. Persentase yang mencapai KKM kondisi awal sebanyak 63%, siklus I sebanyak 92%, meningkat disiklus II yaiu 100%. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian kedua yang sama dilakukan oleh Riseno (2011) dengan judul penelitian Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu domino pada kelas II SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah informasi data yaitu siswa dan guru kelas III, dokumen, dan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu domino. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. 39

59 Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Proses penelitian: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya keterampilan berhitung pecahan yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil tes awal kondisi awal yaitu 46,62 dengan ketuntasan klasikal 23,53%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan ketuntasan klasikal meningkat 52,94%. Tindakan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 63,53 dengan ketuntasan klasikal meningkat 70,59% Tindakan pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,94 dengan ketuntasan klasikal meningkat 82,35%. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ketiga yang sama dilakukan oleh Wulan (2012) dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika setelah diterapkan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) berbantuan media kartu domino pada siswa kelas IV semester I di SD No 4 Kayuputih Melaka tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. 40

60 Subjek penelitian ini adalah 20 orang siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2012/2013 di SD No 4 Kayuputih Melaka. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran TGT berbantuan media kartu domino ternyata dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 9,7%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I hasil belajar siswa yaitu 70,5% yang berada pada kategori sedang, ternyata mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80, 20% yang berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka dapat disimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan berbantuan media kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD No 4 Kayuputih Melaka tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, hasil penelitian yang telah dilakukan memiliki relevansi dengan peneliti yang akan lakukan. Pada peneliti pertama mengenai penggunaan kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar. Peneliti kedua mengenai penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan. Sedangkan peneliti ketiga mengenai penerapan model pembelajaran 41

61 Kooperatif Tipe TGT berbantuan kartu komino untuk meningkatkan hasil belajar. Dari tiga peneliti di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat berperan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Mata Pelajaran IPA Materi Organ Pernapasan pada Manusia Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Ganjuran. Setelah melihat dari penelitian sebelumnya, belum pernah ada melakukan penelitian mengenai variabel seperti yang akan diteliti oleh peneliti. Peneliti membuat sebuat literatur map yang memuat penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti. Literatur map dapat dilihat sebagai berikut: 42

62 Darmaswari (2014) Penggunan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Riseno (2011) Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Wulan (2012) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantu Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV. Priyantiningsih (2017) Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Mata Pelajaran IPA Materi Organ Pernapasan pada Manusia Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Ganjuran. Bagan 2.1. Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan bagan di atas persamaan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah media kartu domino. Sedangkan perbedaanya terletak pada jenis penelitian, subjek penelitian, mata pelajaran, dan lokasi penelitian. C. Kerangka Berpikir Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran sedangkan siswa sebagai penerima informasi. Guru juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu merancang rencana pembelajaran serta media yang efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru juga harus memiliki ide kreatif dalam mengembangkan 43

63 media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Media merupakan alat untuk mempermudah siswa dalam memahami materi, dan diharapkan siswa mampu berpikir kreatif dan mandiri serta diharapkan mampu memiliki pengetahuan yang luas. Selain itu, media pembelajaran dapat membuat siswa tidak bosan dalam proses pembelajaran. Namun, pembelajaran saat ini guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sehingga siswa kurang terlibat aktif dan siswa terkadang sering merasa bosan. Berdasarkan analisis kebutuhan yang sudah dilakukan bahwa guru mengalami kesulitan dalam membuat media. Sementara usia anak sekolah dasar membutuhkan media yang konkret. Peneliti mencoba mengembangkan media pembelajaran yang menarik salah satunya adalah media kartu domino modifikasi yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Diharapkan dengan menggunakan media kartu domino modifikasi pemahaman siswa terhadap materi organ pernapasan pada manusia dapat meningkat. D. Pertanyaan Peneliti Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana mengembangkan media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran? 44

64 2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran IPA? 3. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa Kelas V Sekolah Dasar menurut guru SD kelas V? 4. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut hasil ujicoba produk? 5. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut hasil ujicoba pemakaian? 45

65 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mencakup (1) jenis penelitian; (2) setting penelitian; (3) prosedur pengembangan; (4) teknik pengumpulan data; (5) instrumen penelitian; (6) teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan penelitian R & D (Research and Development). Sugiyono (2014: 407) menyatakan metode Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Peneliti mengikuti langkah-langkah Borg & Gall. Borg & Gall (dalam Setyosari, 2010 :194) mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian. Dalam penelitian ini sampai sembilan langkah. Peneliti tidak mengembangkan sampai langkah kesepuluh karena ujicoba pemakaian harus dilakukan berulang kali tidak hanya satu kali ujicoba saja. 46

66 B. Setting Penelitian Setting penelitian membahas mengenai subjek penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian. 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun ajaran 2016/2017 di SD Kanisius Ganjuran. Siswa tersebut berjumlah 38 orang yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. 2. Lokasi Penelitian SD Kanisius Ganjuran terletak di desa Jogodayoh, Sumbermulyo kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY. Peneliti memilih SD Kanisius Ganjuran karena guru kurang mengoptimalkan penggunaan alat peraga ketika pembelajaran di kelas. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama sebelas bulan terhitung mulai dari bulan Juli 2016 sampai Mei Penelitian dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan dan diakhiri dengan pembuatan artikel penelitian. Berikut akan dipaparkan jadwal kegiatan penelitian. 47

67 Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No Kegiatan Bulan Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei 1 Analisis Kebutuhan 2 Pengumpulan data 3 Desain Produk 4 Validasi Produk 5 Revisi Produk 6 Ujicoba produk 7 Revisi produk 8 Ujicoba pemakaian 9 Revisi produk 10 Produk akhir 11 Sidang Skripsi 12 Pembuatan Artikel C. Prosedur Pengembangan Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2012: ) mengemukakan terdapat 10 langkah dalam penelitian ini yang terdiri dari (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi masal. 48

68 Langkah-langkah prosedur pengembangan akan dijelaskan dalam bagan di bawah ini. Potesi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Ujicoba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Masal Bagan 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D) Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (R&D), maka akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah Data mengenai potensi dan masalah dikumpulkan secara mandiri dan up to date. Data diambil untuk mengumpulkan informasi melalui proses wawancara. Informasi yang diperoleh dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat sebuah produk berupa media kartu domino modifikasi. 2. Pengumpulan data Setelah mendapatkan potensi dan masalah, maka langkah selanjutnya yaitu pengumpulan data. Pengumpulan data dari berbagai informasi data tersebut digunakan sebagai bahan untuk perencanaan dan pengembangan produk yang akan dibuat. 49

69 3. Desain Produk Pada tahap ini desain produk harus lengkap dan spesifik. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu media kartu domino modifikasi. Desain produk di buat menarik mungkin untuk menilai kualitas produk dan digunakan sebagai acuan dalam membuatnya. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai media maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan produk yang dibuatnya. Validasi produk dilakukan oleh pakar atau ahli media pembelajaran. 5. Revisi Desain Setelah produk divalidasi oleh pakar dan ahli, maka langkah selanjutnya yaitu peneliti memperbaiki kekurangan produk yang dibuatnya. 6. Ujicoba produk Hasil dari perbaikan tersebuat akan diujicobakan pada kelompok terbatas untuk mengetahui manfaat dari produk, sehingga dapat mengatasi masalah yang dihadapi responden. 7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba terbatas, maka langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. 8. Ujicoba Pemakaian Pada langkah ini dilakukan ujicoba produk secara nyata. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang sudah dibuat. 50

70 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki. 10. Produksi Masal Pembuatan produksi masal ini dilakukan apabila produksi yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menggunakan sembilan langkah yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi Produk. 51

71 Tahap Pertama Potensi dan Masalah Potensi dan masalah Analisis Kebutuhan Wawancara Tahap Kedua Pengumpulan Data Hasil Wawancara Analisis Tahap Ketiga Desain Produk RPP Pembuatan Media Validasi Desain Tahap Keempat Validasi Desain Dosen Pembelajaran IPA Guru Kelas V Analisis Hasil Validasi Oleh Ahli Tahap Kelima Revisi Desain Revisi Desain Media Tahap Keenam Ujicoba Produk Ujicoba produk dilakukan di SD Kanisis Kanutan Tahap Ketujuh Revisi Produk Tahap Delapan Ujicoba Pemakaian Ujicoba pemakaian dilakukan di SD Kanisius Ganjuran Tahap Sembilan Revisi Produk Akhir Bagan 3.2. Langkah-langkah Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi 52

72 Langkah-langkah akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Tahap pertama, peneliti mengkaji potensi dan masalah dengan melakukan analisis kebutuhan didukung wawancara dengan guru. Analisis kebutuhan dilakukan pada tanggal 19 Juli 2016 pukul peneliti mewawancarai Ibu AR. Dari hasil wawancara kesulitan yang dialami siswa kelas V mata pelajaran IPA pada materi Organ Pernapasan pada Manusia. Wawancara bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan mengenai ketersediaan media pembelajaran di sekolah. 2. Pengumpulan Data Tahap kedua yaitu pengumpulan data. Dalam tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Hasil wawancara menjadi bahan pertimbangan untuk perencanaan produk berupa media kartu domino modifikasi. 3. Desain Produk Tahap ketiga yaitu desain produk media kartu domino modifikasi. Desain produk diawal dengan dengan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran IPA. Peneliti merumuskan indikator berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Media pembelajaran yang dibuat disesuaikan berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Selanjunya peneliti merancang RPP dan media pembelajaran. 53

73 4. Validasi Desain Tahap keempat yaitu tahap validasi ahli media pembelajaran. Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat instrumen berupa kuesioner yang akan digunakan untuk validasi produk oleh dua dosen pembelajaran IPA dan divalidasi oleh dua guru SD. Validasi produk bertujuan untuk memperoleh komentar dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kometar dan saran untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran. Hasil dari pakar tersebut dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan. 5. Revisi Desain Tahap kelima yaitu revisi desain. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran serta masukan oleh dosen pembelajaran IPA dan guru SD. Dosen pembelajaran IPA dan guru SD memberikan saran/masukan terhadap RPP mengenai kelengkapan yang terdapat di RPP. Selain itu, revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh dosen pembelajaran IPA dan guru SD sehingga menjadi produk berupa media pembelajaran kartu domino modifikasi. 6. Ujicoba Produk Tahap keenam adalah ujicoba produk. Ujicoba produk terbatas dilakukan di SD Kanisius Kanutan dengan subjek 21. Ujicoba produk bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam pemahaman materi setelah menggunakan produk. 54

74 7. Revisi Desain Tahap ketujuh yaitu revisi. Setelah melakukan ujicoba produk, maka dapat diketahui kelemahan terhadap media yang dikembangkan. Langkah selanjutnya yaitu merevisi produk untuk penyempurnaan dari produk yang dikembangkan mengenai kelemahan yang didapatkan. 8. Ujicoba Pemakaian Tahap kedelapan yaitu ujicoba pemakaian. Ujicoba pemakaian dilakukan di SD Kanisius Ganjuran dengan subjek 38. Pada langkah ini dilakukan ujicoba produk secara nyata dan memberikan soal evaluasi dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan kemudian dianalisis terhadap penggunaan produk yang telah dikembangkan. Ujicoba pemakaian dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media yang telah dibuat. 9. Revisi Produk Tahap kesembilan yaitu revisi produk. Berdasarkan ujicoba sebelumnya, pada tahap ini dilakukan revisi kembali apabila masih terdapat kelemahan. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam peneliti ini adalah wawancara dan kuesioner. 1. Wawancara Sugiyono (2012: 137) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga 55

75 apabila peneliti ingin mengetahui hal yang lebih mendalam. Peneliti menggunakan data melalui wawancara terstruktur dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis. Wawancara penelitian dilakukan pada tanggal 19 Juli 2016 pukul kepada guru kelas V di SD Kanisius Ganjuran peneliti mewawancarai Ibu AR untuk mendapatkan informasi kebutuhan guru dalam penggunaan media pembelajaran. 2. Kuesioner Sugiyono (2012 :142) menyatakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua kuesioner yaitu instrumen validasi dan kuesioner respon siswa. Kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup, kuesioner tertutup merupakan angket yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun responnya sudah ditentukan, dan respon tinggal memilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi produk yang dikembangkan, serta membantu peneliti dalam melakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan. Kuesioner respon siswa digunakan setelah menggunakan media kartu domino modifikasi. 56

76 3. Instrumen Penelitian Intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan kuesioner. 1. Lembar Wawancara Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan terhadap media pembelajaran. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru dalam penggunaan media pembelajaran. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen wawancara analisis kebutuhan yang digunakan dalam melakukan analisis kebutuhan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Aspek Indikator Nomor item Media pembelajaran Penerapan media pembelajaran di 1, 6, 7, 8 kelas Media yang pernah digunakan saat 2 pembelajaran Media yang disediakan di sekolah 3 Kesulitan dalam merancang media 5 Tanggapan dalam penggunaan media 4 Kelebihan dan kekurangan 9 Manfaat media 10 Media pembelajaran Penggunaan media konvensional 11 berbasis konvensional Fasilitas yang disediakan di sekolah 12 Tabel tersebut menjelaskan tentang bentuk wawancara yang akan digunakan dalam melakukan analisis kebutuhan. Pertanyaan yang menjadi acuan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu terkait penggunaaan media pembelajaran, kesulitan guru dalam membuat/merancang media. 57

77 Berikut ini adalah daftar analisis kebutuhan yang digunakan peneliti: Tabel 3.3. Daftar Analisis Kebutuhan No Pertanyaan 1. Apakah Ibu/Bapak pada saat pembelajaran menggunakan media untuk mendukung pembelajaran? 2. Media apa yang Ibu/Bapak gunakan? 3. Media apa yang tersedia di sekolah khususnya untuk mata pelajaran IPA? 4. Pada saat menggunakan media bagaimana tanggapan siswa dalam pembelajaran? 5. Apa kendala Ibu/Bapak pada saat mempersiapkan media? 6. Bagaimana nilai siswa pada saat menggunakan media? 7. Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan media pembelajaran? 8. Persiapan Ibu/Bapak pada saat mengajar dengan menggunakan media? 9. Kelebihan dan kekurangan pada saat menggunakan media? 10. Apa manfaat yang dirasakan Bapak/Ibu dalam penggunaan media? 11. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan media berbasis konvensional? 12. Apakah di sekolah terdapat media konvensional? Seperti domino, ulartangga. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peneliti akan menggali mengenai pemahaman guru dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran. 2. Lembar Kuesioner Kuesioner diisi oleh dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD untuk uji validasi produk. Instrumen pertanyaan yang dibuat dikelompokkan ke dalam empat aspek, yaitu aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa, aspek penggunaan dan penyajian. Hasil validasi digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi terhadap media dan perangkat pembelajaran yang telah dibuat, sehingga media dan perangkat pembelajaran layak digunakan. 58

78 Berikut ini adalah tabel kisi-kisi kuesioner uji validasi perangkat pembelajaran untuk dosen pembelajaran IPA dan Guru SD: Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Variabel Sub Variabel Indikator Nomo r Butir Kualitas 1. Identitas Mencakup unsur kelengkapan 1 perangkat pembelajaran RPP 2. Indikator RPP a. Kelengkapan SK dan KD 1 b. Penggunaan kata kerja 2 operasional c. Kelengkapan aspek 3 pengetahuan, sikap, dan keterampilan d. Rumusan indikator 4 3. Tujuan a. Tujuan pembelajaran sesuai 1 Pembelajaran dengan KD dan indikator b. Komponen ABCD dalam 2 tujuan pembelajaran 4. Materi Ajar a. Materi ajar sesuai dengan 1 indikator b. Materi ajar sesuai dengan 2 alokasi waktu 5. Sumber Belajar a. Sumber belajar sesuai dengan SK dan KD, materi pembelajaran, dan karakteristik siswa 1, 2, 3 b. Penulisan sumber belajar 4 menggunakan tata tulis baku 6. Media Media pembelajaran sesuai 1, 2, 3 Belajar dengan indikator, tujuan pembelajaran, materi, dan karakteristik siswa 7. Metode Metode pembelajaran sesuai 1, 2 Pembelajaran dengan indikator, tujuan pembelajaran, dan pendekatan yang digunakan 8. Skenario a. Mencakup kegiatan 1, 2, 3 Pembelajaran pendahuluan, inti, dan penutup b. Penyajian materi 4 pembelajaran c. Pembelajaran secara 5 sistematis 9. Penilaian a. Penilaian bersifat otentik 1 59

79 10. Lembar Kerja Siswa (LKS) b. Kesesuaian soal dengan kunci jawaban serta rubrik penskoran dan pedoman penilaian 2, 3, 4, 5 a. Mencakup unsur-unsur LKS 1 b. Rumusan petunjuk LKS 2,3 sederhana dan singkat c. Kegiatan pembelajaran 4 memuat pendekatan pembelajaran d. Terdapat refleksi 5 e. Tampilan LKS Bahasa Penggunaan bahasa Indonesia 1 Berikut ini adalah tabel kisi-kisi kuesioner uji validasi media untuk dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD: Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesioner Validasi Media Variabel Aspek Indikator Nomor Butir Kualitas media pembelajaran 1, 2 Konten atau isi a. Isi media pembelajaran yang dikembangkan b. Kemampuan media pembelajaran yang dikembangkan Tampilan a. Kejelasan tampilan media pembelajaran b. Kemenarikan media pembelajaran c. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi pembelajaran d. Penggunaan huruf e. Tata letak 3, 4, 5, 6, 7 1, 9, 11 5, 6 8, 12 3, 2 4, 7, 10 Bahasa Ketepatan penggunaan bahasa 1, 2, 3, Penggunaan dan Penyajian 4, 5 Penggunaan petunjuk 1, 5 Keawetan media 2 Media disusun secara sistematis 3, 4 sesuai dengan materi pembelajaran Media dirancang secara praktis 6, 7 60

80 Berdasarkan tabel 3.4 dan 3.5 di atas, kuesioner perangkat pembelajaran dan media yang telah dibuat oleh peneliti mencakup beberapa aspek. Instrumen perangkat pembelajaran dan media divalidasi oleh dua dosen pembelajarn IPA dan duan guru SD. Hasil validasi tersebut kemudian direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan oleh validator. Tabel kisi-kisi kuesioner respon siswa terhadap media kartu domino modifikasi pembelajaran IPA dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.6. Kisi-kisi Kuesioner Siswa Variabel Aspek Indikator Jumlah soal Item soal positif Item soal Respon Siswa Ketertarikan Perasaan siswa 1, 2,7, 20 Kemampuan a. Keberanian siswa 4 reaksi b. Keaktifan siswa 5,13 c. Kemampuan berpikir 6,15 d. Penguasaan tugas 9,11 e. Kemampuan 10 mendengarkan Kompeten Kemampuan 16, 17, menjalankan tugas 18 Keandalan Kecepatan proses menjalankan tugas negatif 3, Jumlah soal 16 soal 4 soal Dari data di atas peneliti mengambil data kuesioner pada akhir pertemuan kedua untuk melihat respon siswa setelah menggunakan media kartu domino modifikasi. Selain itu, peneliti menggunakan kuesioner tertutup supaya memudahkan responden untuk menjawab dan memudahkan peneliti untuk melakukan analisis data. Kuesioner diberikan kepada siswa setelah menggunakan media 61

81 pembelajaran kartu domino. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa setelah menggunakan media kartu domino modifikasi. Pada kuesioner siswa menggunakan pengukuran skala Likert. Widoyoko (2012: 104) mengemukakan prinsip pokok skala Likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator dijadikan sebagai titik tolak menyusun butir-butir intrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh responden. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pada kuesioner yang telah dibuat, peneliti menghilangkan atau tidak memakai alternatif jawaban ragu-ragu karena jawaban ragu-ragu selalu menjadi jawaban yang netral, sedangkan peneliti ingin mendapatkan jawaban yang pasti sehingga jawaban alternatif ragu-ragu dihilangkan. Oleh karena itu, dalam instrumen kuesioner siswa, peneliti menyediakan alternatif jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Tabel pengukuran skala Likert dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.7. Pengukuran Skala Likert Keterangan Skor Item Positif Item Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Sumber: Sugiyono (2014: 135) 62

82 4. Teknik Analisis Data Supratiknya (2012: ) menyatakan teknik analisis data terdapat dua jenis yaitu teknik analisis data tes dan teknis analisis data nontes. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data nontes. Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. 1. Data kualitatif merupakan data dalam bentuk uraian yang berupa kalimat tanggapan dan saran yang diberikan oleh dua dosen pembelajaran IPA, dua guru SD. 2. Data kuantitatif berupa angka yang digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang akan dikembangkan. Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli dosen pembelajaran IPA dan guru SD. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut: Widoyoko (2014: 144) mengemukakan skala penilaian terhadap media kartu domino modifikasi dan perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik (4), baik (3), cukup (2), kurang (1). Skor dan klasifikasi hasil penilaian adalah sebagai berikut: 1. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubrik). 2. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah kelas interval. 3. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian menggunakan skala 4, hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval. 63

83 4. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus: Ji = (t-r)/jk) Keterangan : t = skor tertinggi ideal dalam skala, r = skor terendah ideal dalam skala, dan Jk = jumlah kelas interval. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4, adalah sebagai berikut: a. Skor tertinggi ideal = 4 b. Skor terendah ideal = 1 c. Jarak interval = (4-1)/4 = 0,75 d. Klasifikasi hasil penilaian Berikut ini adalah klasifikasi hasil penilaian skala empat: Tabel 3.8. Klasifikasi Hasil Penilaian Skor Kategori > 3,25 4,00 Sangat baik > 2,50 3, 25 Baik > 1,75-2,50 Cukup 1,00-1,75 Kurang Sedangkan perhitungan pada kuesioner respon siswa terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi dihitung dengan cara sebagai berikut: 1. Menjumlahkan skor kuesioner secara keseluruhan 2. Menghitung skor maksimal dengan rumus 3. skor maksimal = jumlah item x skor jawaban tertinggi x jumlah siswa 4. Menghitung skor respon secara keseluruhan dengan rumus 5. Jumlah skor respon = x

84 Arikunto (2008: 35) mengemukakan kriteria penyusunan instrumen hanya dengan memperhatikan rentangan bilangan tanpa mempertimbangkan apa yang dilakukan dengan membagi rentangan bilangan. Untuk menganalisis data respon siswa maka dilakukan dengan kuesioner, yang terdiri dari alternatif jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa harus memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda centang ( ). Peneliti dapat mengetahui respon siswa terhadap media kartu domino modifikasi dengan mengambil rata-rata respon siswa dari hasil kuesioner. Untuk mengetahui kategori rata-rata respon siswa berdasarkan kategori kuantitatif tanpa pertimbangan menurut Arikunto (2008: 35) dapat melihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.9. Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa Rentang Persentase Interval Skor Kategori Skor 81%-100% Baik sekali 61%-80% Baik 41%-60% Cukup 21%-40% Kurang <21% <21 Kurang sekali Mendapatkan kategori keberhasilan itu dinyatakan jika hasil yang diperoleh mencapai klasifikasi rata-rata yaitu 100 dengan kategori baik sekali. Respon siswa terhadap media kartu domino modifikasi dapat diperoleh melalui kuesioner atau angket siswa setelah menggunakan media kartu domino modifikasi. 65

85 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam mengembangkan media kartu domino modifikasi. Analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan mengetahui masalah yang terjadi di lapangan. Analisis kebutuhan diawali dengan melakukan wawancara guru. Tujuannya untuk mengetahui masalah yang ada di lapangan terhadap penggunaan media pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Analisis Kebutuhan dilakukan pada tanggal 19 Juli 2016 pukul di SD Kanisius Ganjuran peneliti melakukan wawancara Ibu AR guru kelas V. Hasil wawancara dijadikan pertimbangan dalam mengembangkan proses pembelajaran. a. Hasil wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan berjumlah 12 pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru SD Kanisius Ganjuran: Butir pertanyaan pertama tentang penggunaan media pembelajaran untuk mendukung. Guru memberikan jawaban bahwa media mendukung pembelajaran agar siswa mampu memahami materi, dan media berperan penting dalam proses pembelajaran. Butir pertanyaan kedua tentang penggunaan media dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa guru tidak sering 66

86 dalam menggunakan media yang sering digunakan contohnya pada saat mempelajari tentang tanah yaitu menggunakan sterofoam dan di beri cat agar bentuknya menyerupai tanah. Butir pertanyaan ketiga tentang media yang tersedia di sekolah khususnya mata pelajaran IPA. Guru memberikan jawaban rangka, organ pencernaan dan CD untuk mendukung pembelajaran. Butir pertanyaan keempat tentang tanggapan siswa dalam pembelajaran pada saat menggunakan media. Guru memberikan jawaban siswa senang, semangat tinggi, keingintahuannya tinggi, pada saat masuk di ruang kelas siswa sudah bertanya-tanya apa yang dibawa oleh guru. Butir pertanyaan kelima tentang kendala pada saat mempersiapkan media. Guru memberikan jawaban waktu yang digunakan untuk mempersiapkan media. Butir pertanyaan keenam tentang peningkatan nilai setelah menggunakan media pembelajaran. Guru memberikan jawaban lebih meningkat, karena jika siswanya hanya mendengarkan dan menuliskan di papan tulis setelah itu mengerjakan soal siswa sering bosan. Butir pertanyaan ketujuh tentang sebarapa sering guru menggunakan media dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban tidak selalu menggunakan media, hanya benda yang mudah dicari dan mudah membawanya. Jika media dapat dibawa oleh siswa maka saya minta untuk membawa. 67

87 Butir pertanyaan kedelapan tentang persiapan pada saat mengajar dengan menggunakan media. Guru memberikan jawaban melihat Kompetensi Dasar yang akan dicapai, kemudian mencari/membuat media yang cocok untuk pembelajaran. Butir pertanyaan kesembilan tentang kelebihan dan kekurangan pada saat menggunakan media. Guru memberikan jawaban kelebihannya siswa menjadi lebih aktif dan kekurangannya repot untuk mempersiapkan media jika media tidak tersedia di sekolah. Butir pertanyaan kesepuluh tentang manfaat yang dirasakan guru pada saat menggunakan media pembelajaran. Guru memberikan jawaban siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dan lebih aktif bertanya. Butir pertanyaan kesebelas tentang penggunaan media pembelajaran konvensional. Guru memberikan jawaban selama saya mengajar saya belum pernah menggunakan media konvensional dan belum mengetahui secara pasti media konvensional seperti apa hanya memanfaatkan media yang ada di sekolah saja. Jika media mudah dicari dan didapat maka saya akan gunakan media tersebut dalam proses pembelajaran. Butir pertanyaan kedua belas tentang media konvensional yang tersedia di sekolah. Guru memberikan jawaban belum ada, hanya hurufhuruf untuk memperkenalkan huruf untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan media matematika. 68

88 b. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Meskipun tidak sering dalam menggunakan media, tetapi media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Guru sangat memahami karakter siswa dalam belajar. Media yang sangat terbatas di sekolah dan jarang digunakan sehingga guru lebih sering hanya menggunakan metode ceramah. Kendala dalam merancang sebuah media yaitu waktu yang tidak memungkin dan dalam pembuatan media hanya memanfaatkan media yang ada di sekolah. Guru juga memahami bahwa penggunaan media dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa menjadi lebih antusias. Guru juga belum memahami mengenai media kartu domino modifikasi, dan hanya memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekolah saja. 2. Deskripsi Produk Awal Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa langkah dalam mengembangkan media kartu domino modifikasi. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu merumuskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Langkah selanjutnya peneliti menentukan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar. Langkah berikutnya yaitu peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam RPP yang dikembangkan, peneliti 69

89 mengembangkan media pembelajaran. Media yang dikembangkan yaitu media kartu domino modifikasi. a. Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana yang menggambarkan prosedur pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah dijabarkan di dalam silabus. Di dalam silabus terdapat beberapa komponen meliputi: satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu, materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan uraian materi, kegiatan belajar, indikator pencapaian kompetensi, metode, penilaian, dan sumber bahan/alat. RPP merupakan langkah-langkah dalam penyusunan kegiatan pembelajaran yang harus dicapai. Langkah-langkah didalam RPP disusun dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Di dalam langkah-langkah RPP pembelajaran menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif meliputi konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. RPP terdiri dari beberapa komponen yaitu: 1) identitas RPP yang terdiri dari satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester/materi, alokasi waktu, 2) standar kompetensi, 3) kompetensi dasar, 4) indikator, 5) tujuan pembelajaran, 6) nilai kemanusiaan, 7) pendekatan dan metode pembelajaran, 8) materi pokok, 9) langkah-langkah pembelajaran, 10) media, alat/bahan, dan sumber pembelajaran, 11) teknik penilaian, 12) lembar penilaian, 13) lampiran lampiran. Rencana Pelaksaan Pembelajaran dibuat untuk dua 70

90 kali pertemuan. Pembelajaran pertama dan kedua memiliki alokasi waktu (4x40 menit). RPP dirancang secara sistematis sehingga mudah dipahami dan digunakan guru untuk pembelajaran. Dalam RPP meliputi LKS meliputi indikator, dan soal 20 pilihan ganda serta 5 essay. Kegiatan akhir dalam pembelajaran diberikan PR untuk memperdalam materi yang telah diajarkan. Pedoman penilaian digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Jenis penilaian meliputi 3 aspek yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. b. Media pembelajaran kartu domino modifikasi Media pembelajaran merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang dikembangkan yaitu media kartu domino modifikasi. Media kartu domino modifikasi dibuat secara menarik mulai dari petunjuk penggunaan, gambar yang menarik, background di buat yang menarik, media mudah dibawa, materi harus sesuai, bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh siswa, LKS dibuat secara yang menarik, soal latihan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Media yang dibuat juga harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Media pembelajaran dikembangkan mengacu kurikulum

91 3. Data Hasil Validasi Dosen pembelajaran IPA dan Revisi Produk a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Salah satu tahap dalam penelitian ini adalah tahap validasi produk. Tujuannya untuk mengetahui kualitas dan kelayakan yang dikembangkan oleh peneliti. Produk yang dikembangkan divalidasi oleh dua dosen pembelajaran IPA. Pada penilaian kualitas perangkat pembelajaran, aspek yang dinilai yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) lembar kerja siswa, dan (11) bahasa. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari dosen Bapak AH menunjukkan skor rata-rata kualitas perangkat pembelajaran yaitu 3,74 dengan kategori sangat baik. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh dari Ibu KL menunjukkan rerata kualitas perangkat pembelajaran yaitu 3,37 dengan kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran. 72

92 Berikut ini adalah tabel saran kualitas perangkat pembelajaran: Tabel 4.1. Saran Kualitas Perangkat Pembelajaran Aspek yang dinilai Saran Revisi Aspek bahasa RPP menggunakan Banyak kata atau Dilakukan perbaikan Bahasa Indonesia kalimat tidak efektif pada penggunaan yang baik dan benar dan ada kesalahan kalimat efektif dan penulisan perbaikan pada penulisan. Contoh: Awal : Gambar yang menunjukkan anak panah tersebut adalah Revisi : Gambar yang ditunjukkan anak panah tersebut adalah Kesesuaian rumusan indikator dengan SK dan KD Aspek Perumusan Indikator Indikator disesuaikan Dilakukan dengan yang lain indikator perbaikan Contoh Awal : Menyebutkan fungsi yang berperan sebagai pernapasan Revisi: Menyebutkan fungsi organ-organ pada sistem pernapasan Aspek yang dinilai Saran Revisi Aspek Pemilihan Sumber Belajar Sumber belajar yang Penulisan sumber dan Dilakukan perbaikan dikutip ditulis dengan media pembelajaran penulisan pada sumber tata tulis baku kurang baku dan media pembelajaran dengan tata tulis baku. Contoh : Awal: Sumber gambar diletakkan pada sumber pembelajaran. 73

93 Tersedia pertanyaan refleksi beberapa untuk Revisi: Sumber pembelajaran gambar diletakkan di bawah gambar yang didownload. Aspek Lembar Kerja Siswa Refleksi memuat 3 Dilakukan perbaikan aspek refleksi memuat 3 aspek. Contoh: Awal: Pengalaman, pengalaman perasaan, Revisi: Pengalaman, kehendak perasaan, Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran memberikan saran terhadap perangkat pembelajaran yang sudah dibuat oleh peneliti terutama pada aspek bahasa, aspek perumusan indikator, aspek pemilihan sumber belajar, aspek lembar kerja siswa. Berdasarkan saran dosen pembelajaran IPA tersebut maka peneliti melakukan perbaikan pada tata tulis baku dan refleksi memuat tiga aspek. Media yang dikembangkan divalidasi oleh dosen pembelajaran IPA yaitu Bapak AH dan Ibu KL. Produk di valiadasi oleh validator Bapak AH pada tanggal 11 November 2016 dan Ibu KL pada tanggal 16 November Aspek yang dinilai dari media pembelajaran yaitu adalah 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, 4) aspek bahasa. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari dosen pembelajaran IPA oleh Bapak AH dilihat dari: 1) 74

94 aspek konten atau isi memperoleh skor 26, 2) aspek tampilan memperoleh skor 36, 3) aspek penggunaan dan penyajian memperoleh skor 19, 4) aspek bahasa memperoleh skor 21, maka perolehan rerata 3,29 dengan kategori sangat baik. Media pembelajaran dinyatakan layak digunakan/ujicoba dengan revisi sesuai saran. Berdasarkan hasil validasi dari Ibu KL sebagai dosen pembelajaran IPA dilihat dari: 1) aspek konten atau isi memperoleh skor 24, 2) aspek tampilan memperoleh skor 38, 3) aspek penggunaan dan penyajian memperoleh skor 19, 4) aspek bahasa memperoleh skor 21, maka perolehan rerata 3,41 dengan kategori sangat baik. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi keseluruhan data validasi dosen ahli pembelajaran IPA : Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Validasi Dosen Pembelajaran IPA Aspek yang dinilai Hasil Perolehan Skor Validator (AH) Validator (KL) Konten atau isi Tampilan Bahasa Penggunaan dan penyajian Total skor keseluruhan Rerata 3,29 3,41 Kategori Sangat Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi dosen ahli pembelajaran IPA bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut dosen ahli pembelajaran IPA memiliki kategori sangat baik. Media kartu domino modifikasi dinyatakan layak digunakan/ujicoba dengan revisi sesuai saran. 75

95 Kedua pakar memberikan beberapa komentar berisi saran perbaikan untuk media kartu domino modifikasi pada aspek bahasa. Media pembelajaran yang divalidasi oleh dosen pembelajaran IPA direvisi sesuai komentar dan saran. Berikut ini adalah tabel saran Dosen Pembelajaran IPA: Tabel 4.3. Saran Dosen Pembelajaran IPA Aspek yang dinilai Penggunaan kata pada kalimat Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran Saran Banyak kata atau kalimat tidak efektif Perlu ditambah gambar pendukung Revisi Aspek bahasa Dilakukan perbaikan pada penggunaan kata pada kalimat. Contoh : Awal : Paru-paru sehat Revisi : Warna paru-paru sehat Aspek Tampilan Dilakukan perbaikan pada gambar untuk mendukung media kartu domino modifikasi. Contoh : Awal Media 1 Media 2 76

96 Akhir Media 1 Media 2 Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa dosen pembelajaran IPA memberikan saran terhadap media yang sudah dibuat oleh peneliti terutama pada aspek bahasa dan aspek tampilan. Berdasarkan saran pakar tersebut maka peneliti melakukan perbaikan pada ketepatan penggunaan kata atau kalimat dan perbaikan pada gambar untuk mendukung media kartu domino modifikasi. 4. Data Hasil Validasi Guru SD dan Revisi Produk a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Pada penilain kualitas perangkat pembelajaran, aspek yang dinilai yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) lembar kerja siswa, dan (11) bahasa. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari Ibu AR menunjukkan rerata kualitas perangkat pembelajaran yaitu 3,71 dengan kategori sangat baik. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh dari Ibu HM 77

97 menunjukkan skor rerata kualitas perangkat pembelajaran yaitu 3,65 dengan kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran. Berikut ini adalah tabel saran guru SD kualitas perangkat pembelajaran: Tabel 4.4. Saran Guru SD Kualitas Perangkat Pembelajaran Aspek yang dinilai Saran Revisi Aspek Skenario Pembelajaran Menampilkan Memberikan sedikit Dilakukan perbaikan kegiatan pendahuluan cerita tentang memberikan sedikit cerita dengan jelas pengalaman yang tentang pengalaman yang (apersepsi, motivasi, berhubungan dengan berhubungan dengan dan orientasi) materi. materi. Contoh: Awal: Tidak terdapat cerita pengalaman yang berhubungan dengan materi. Revisi: Dilakukan revisi menambahkan sedikit cerita tentang pengalaman yang berhubungan dengan materi. Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran memberikan saran terhadap perangkat pembelajaran yang sudah dibuat oleh peneliti terutama pada aspek aspek skenario pembelajaran. Berdasarkan saran tersebut maka peneliti melakukan perbaikan memberikan sedikit cerita tentang pengalaman yang berhubungan dengan materi. 78

98 b. Hasil Validasi Media Pembelajaran Produk media kartu domino divalidasi oleh dua guru pelaksana kurikulum Guru yang menjadi validator yaitu Ibu AR dan Ibu HM Validasi oleh Ibu AR dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2016 sedangkan validasi dengan Ibu HM dilakukan pada tanggal 15 November Aspek yang dinilai dari media pembelajaran kartu domino yaitu adalah 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, 4) aspek bahasa. Berdasarkan hasil validasi tersebut, Ibu AR dilihat dari: 1) aspek konten atau isi memperoleh skor 29, 2) aspek tampilan memperoleh skor 33, 3) aspek penggunaan dan penyajian memperoleh skor 19, 4) aspek bahasa memperoleh skor 27, maka perolehan memperoleh rerata 3,48 dengan kategori sangat baik dan media pembelajaran dapat dinyatakan layak digunakan/ujicoba dengan revisi sesuai saran. Hasil validasi oleh Ibu HM dilihat dari: 1) aspek konten atau isi memperoleh skor 28, 2) aspek tampilan memperoleh skor 46, 3) aspek penggunaan dan penyajian memperoleh skor 15, 4) aspek bahasa memperoleh skor 28, maka perolehan memperoleh rerata 3,77 dengan kategori sangat baik dan media pembelajaran dapat dinyatakan layak digunakan/ujicoba dengan revisi sesuai saran. 79

99 Berikut ini adalah tabel rekapitulasi keseluruhan data validasi guru SD : Tabel 4.5. Rekapituasi Data Validasi Guru SD Aspek yang dinilai Hasil Perolehan Skor Validator (A.R) Validator (H.M) Konten atau isi Tampilan Penggunaan dan penyajian Bahasa Total skor keseluruhan Rerata 3,48 3,77 Kategori Sangat Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi guru SD. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi menurut guru SD memiliki kategori sangat baik. Pada beberapa aspek yang dinilai di dalam media, guru memberikan beberapa masukan atau saran perbaikan. Ibu AR memberikan komentar bahwa secara umum media pembelajaran yang dipilih sudah tepat. Hanya mungkin kurang memunculkan gambargambar menarik pada tiap komponen (kartu domino). Berikut ini adalah tabel saran guru SD penggunaan media pembelajaran : 80

100 Tabel 4.6. Saran Guru SD Penggunaan Media Aspek yang dinilai Kemenarikan penggunaan gambar Saran Kurang memuncul kan gambargambar menarik pada tiap komponen (kartu domino) Revisi Aspek tampilan Dilakukan perbaikan dengan menggunakan gambar yang menarik yang sesuai dengan materi. Contoh: Media 1 Media 2 Akhir Media 1 Media 2 Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa guru SD memberikan komentar terhadap media yang sudah dibuat oleh peneliti terutama pada aspek tampilan. Berdasarkan saran pakar tersebut maka peneliti melakukan perbaikan menggunakan gambar yang menarik yang sesuai dengan materi. 81

101 5. Kajian dari Ujicoba Produk Ujicoba produk dilakukan dengan subjek 21 di SD Kanisius Kanutan. Ujicoba dilaksanakan pada tanggal November Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas V SD Kanisius Kanutan. Langkah pertama guru melaksanakan kegiatan belajar dengan rancangan perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Siswa menyusun kartu domino dan mengerjakan soal LKS. Soal evaluasi dibagikan pada akhir kegiatan pembelajaran soal evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi. Peneliti menguji soal evaluasi 20 butir soal dan 5 essay. Setelah mengerjakan soal evaluasi, siswa mengisi lembar kuisioner terhadap pembelajaran IPA menggunakan media kartu domino modifikasi. Sedarmayanti (2011 :88) menyatakan bahwa tes merupakan salah satu metode untuk mengukur tingkat kinerja individu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes intelegensi yaitu tes yang digunakan dengan cara memberikan tugas kepada seseorang. Bentuk tes yang digunakan dengan tipe pilihan ganda dan essay. Evaluasi yang dilakukan diakhir penelitian setelah siswa selesai mengikuti serangkaian pendampingan belajar menggunakan media pembelajaran. Hasil evaluasi dihitung dengan data yang sudah diperoleh kemudian diolah untuk menganalisis validitas dan reliabilitas item soal yang valid. Widoyoko (2009: 155) analisis validitas dan reliabilitas dengan komputer dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows. 82

102 Hasil dari pengolahan tersebut menunjukkan valid atau tidaknya suatu item. Priyatno (2012: 101) mengemukakan perhitungan korelasi menggunakan komputer program SPSS for windows penafsirannya didasarkan pada nilai sig pada output dengan ketentuan: a. sig 0, 05 artinya korelasi bersifat signifikan, instrumen valid. b. sig > 0,05 artinya korelasi bersifat signifikan, instrument tidak valid. Setelah peneliti menguji validitasnya, langkah selanjutnya adalah menguji reliabilitas item soal. Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau reliable dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Widoyoko (2012: 157) menyatakan instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari nilai koefisien Alpha yang dihitung dengan menggunakan SPSS 22 for Windows. Metode pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Sekaran (dalam Priyatno, 2012: 108) menyatakan reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. a. Data Validitas Pilihan Ganda dan Essay Uji validitas dilakukan melalui ujicoba produk dengan subjek 21 siswa kelas V SD Kanisius Kanutan. Evaluasi ini berupa soal pilihan ganda dan soal essay. Perhitungan validitas dan reliabilitas dilakukan dengan program SPSS (Statistic Package for Social Studies) 22 for Windows. Dalam perhitungan dengan SPSS, item dinyatakan valid jika 83

103 sig 0, 05 valid. Berikut ini adalah hasil validasi dengan SPSS evaluasi pilihan ganda dan soal essay: No Item Tabel 4.7. Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Sig. (2 tailed) Hasil Keputusan Tidak valid Revisi Valid Tidak melakukan revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Valid Tidak melakukan revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Valid Tidak melakukan revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Valid Tidak melakukan revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Tidak valid Revisi Valid Tidak melakukan revisi Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS evaluasi pilihan ganda pada tabel 4.7 dari 20 soal terdapat 5 soal valid yaitu item soal nomor 2, 5, 11, 15, dan 20. Terdapat 15 soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, dan 19. Berdasarkan hasil tersebut maka soal yang tidak valid harus diperbaiki. Instrumen berikutnya yang dihitung dengan SPSS adalah soal evaluasi essay terdiri dari 5 soal. Berikut ini adalah hasil validitas soal evaluasi essay dengan SPSS : 84

104 Tabel 4.8. Hasil Validitas Soal Evaluasi Essay No Item Sig. (2 tailed) Hasil Keputusan Tidak valid Revisi Valid Tidak melakukan revisi Valid Tidak melakukan revisi Valid Tidak melakukan revisi Valid Tidak melakukan revisi Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS tes essay perhitungan pada tabel 4.8 dari 5 soal terdapat 4 soal valid yaitu nomor 2, 3, 4, 5 sedangkan terdapat 1 soal yang tidak valid yaitu nomor 1. Berdasarkan hasil tersebut maka soal yang tidak valid harus diperbaiki. b. Data hasil Reliabilitas Pilihan Ganda dan Essay 1. Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda dan Essay Uji Reliabilitas dilakukan untuk soal evaluasi pilihan ganda dihitung dengan SPSS disajikan dalam tabel 4.9. Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari data di atas diperoleh hasil perhitungan koefisian sebesar 0,736. Uji reliabilitas dapat dikatakan reliabel karena Cronbach's Alpha lebih dari

105 Uji reliabilitas selanjutnya dilakukan untuk soal evaluasi essay dihitung dengan SPSS disajikan dalam tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari data di atas diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,395. Uji reliabilitas dapat dikatakan belum reliabel karena Cronbach's Alpha kurang dari 0.6. Setelah melakukan ujicoba produk, terdapat komentar atau saran dari guru dan siswa EYD yang kurang tepat dan penggunaan bahasa. Oleh karena itu, peneliti melakukan revisi pada produk media kartu domino modifikasi. Berikut ini adalah revisi produk media kartu domino modifikasi setelah ujicoba produk: Tabel Revisi Media Kartu Domino Modifikasi Sebelum Perbaikan Terdapat EYD kurang tepat Setelah Perbaikan Peneliti memperbaiki EYD 2. Data Analisis Kuisioner Tanggapan mengenai Produk Media Kartu Domino Modifikasi Tanggapan mengenai produk media kartu domino modifikasi ujicoba produk dilakukan oleh 21 siswa kelas V SD Kanisius Kanutan. Pengisian kuesioner tanggapan menganai produk kartu domino modifikasi dilaksanakan setelah menggunakan media kartu domino 86

106 modifikasi. Berikut ini adalah tabel hasil kuisioner siswa ujicoba produk: Tabel Rekapitulasi Kuisioner Siswa Ujicoba Produk Siswa Skor Rerata Kriteria T Baik T Baik T Baik T Baik Sekali T Baik Sekali T Baik T Baik T Baik Sekali T Baik T Baik Sekali T Baik Sekali T Baik Sekali T Baik T Baik Sekali T Baik T Baik T Baik T Baik T Baik T Baik T Baik Sekali Jumlah 1657,5 Rerata 78,92 Kategori Baik Keterangan : Item Positif : 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9,10, 11, 13, 14, 15 16, 17, 18, 20 Item Negatif : 3, 8, 12, 19 Berdasarkan tanggapan mengenai produk media kartu domino modifikasi, didapatkan rerata 78,92 sehingga tanggapan mengenai media karu domino modifikasi termasuk dalam kategori baik. 87

107 6. Kajian Ujicoba Pemakaian Ujicoba pemakaian dilakukan dengan subjek 38 di SD Kanisius Ganjuran. Ujicoba pemakaian produk dilaksanakan pada tanggal November Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas V SD Kanisius Ganjuran. Langkah pertama guru melaksanakan kegiatan belajar dengan rancangan perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Siswa menyusun media kartu domino modifikasi dan mengerjakan soal LKS. Soal evaluasi dibagikan pada akhir kegiatan pembelajaran soal evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Peneliti menguji soal evaluasi 20 butir soal dan 5 essay. Setelah mengerjakan soal evaluasi siswa mengisi lembar kuesioner terhadap pembelajaran IPA menggunakan media kartu domino modifikasi. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil evaluasi siswa: Tabel Rekapitulasi Evaluasi Siswa No Responden Nilai 1 R R R R R R R R R R R R R R R R R R

108 19 R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R38 90 Jumlah 3126 Rerata 84, 5 Berdasarkan tabel diatas nilai siswa hasil tes mendapatkan skor maksimal 100 dan nilai minimal 40. Terdapat 5 siswa yang kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 70. Rerata nilai kelasnya adalah 84,5. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa setelah menggunakan media kartu domino modifikasi dalam proses pembelajaran dapat membantu mengerjakan soal evaluasi dan memahami materi yang diajarkan. a. Data Analisis Kuisioner Tanggapan mengenai Produk Media Kartu Domino Modifikasi Tanggapan mengenai produk media kartu domino modifikasi ujicoba pemakaian dilakukan oleh 38 Siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran. Pengisian kuesioner tanggapan mengenai produk media kartu domino modifikasi dilaksanakan setelah menggunakan media kartu 89

109 domino modifikasi. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi kuesioner siswa ujicoba pemakaian: Tabel Rekapitulasi Kuesioner Siswa Ujicoba Pemakaian Siswa Skor Rerata Kriteria ,5 Baik Sekali ,25 Baik ,25 Baik Sekali ,75 Baik Sekali ,75 Baik Sekali ,25 Baik ,25 Baik ,25 Baik Sekali ,5 Baik Sekali ,5 Baik ,25 Baik Sekali ,5 Baik ,5 Baik ,25 Baik ,75 Baik Sekali ,75 Baik ,75 Baik Baik ,75 Baik ,25 Baik ,75 Baik Sekali ,25 Baik Sekali ,75 Baik Sekali ,5 Baik ,75 Baik Sekali ,5 Baik ,25 Baik Sekali ,75 Baik ,5 Baik Sekali ,75 Baik Sekali ,25 Baik Sekali ,25 Baik Baik Sekali Baik ,25 Baik Sekali ,5 Baik ,25 Baik Sekali ,25 Baik Sekali Jumlah 3067,5 Rerata 80,72 Kategori Baik 90

110 Keterangan : Item Positif : 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9,10, 11, 13, 14, 15 16, 17, 18, 20 Item Negatif : 3, 8, 12, 19 Berdasarkan tanggapan mengenai produk media kartu domino modifikasi, didapatkan rerata skor 80,72 sehingga tanggapan mengenai media kartu domino modifikasi termasuk dalam kategori baik. 7. Kajian Produk Akhir Kajian produk akhir media kartu domino modifikasi mengacu kurikulum KTSP 2006 adalah sebagai berikut: a. Kajian Produk Akhir Kajian Produk akhir pada penelitian ini berupa media kartu domino modifikasi yang diperoleh berdasarkan hasil validasi dan komentar serta saran dari dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD, komentar atau saran ujicoba produk, komentar atau saran ujicoba pemakaian. Peneliti melakukan revisi berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator untuk menghasilkan produk akhir yang yang lebih baik dan lebih layak supaya dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Produk akhir berupa media kartu domino modifikasi ini mengacu pada kurikulum KTSP 2006 yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Perangkat Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah divalidasi oleh dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan produk awal. Adapun komponen dalam RPP yaitu: 1) identitas RPP yang terdiri dari satuan pendidikan, 91

111 mata pelajaran, kelas/semester/materi, alokasi waktu, 2) standar kompetensi, 3) kompetensi dasar, 4) indikator, 5) tujuan pembelajaran, 6) nilai kemanusiaan, 7) pendekatan dan metode pembelajaran, 8) materi pokok, 9) langkah-langkah pembelajaran, 10) media, alat/bahan, dan sumber pembelajaran, 11) teknik penilaian, 12) lembar penilaian, 13) lampiran lampiran. 2. Media pembelajaran kartu domino modifikasi Media kartu domino modifikasi yang telah divalidasi oleh dua dosen pembelajaran IPA dan guru SD mengacu kurikulum 2006 yang telah direvisi sesuai komentar dan saran yang diberikan. Berdasarkan komentar dan saran perbaikan dari dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD meliputi dua aspek yaitu: 1) aspek bahasa, dan 2) aspek tampilan. Pada aspek bahasa, sesuai dengan saran perbaikan peneliti penggunaan kata pada kalimat. Dalam aspek tampilan, peneliti mengubah tampilan yang menarik sesuai dengan materi. 92

112 B. Pembahasan Hal yang akan dibahas mengacu langkah-langkah Bord and Gall. Pokok bahasan ini merupakan pembahasan dari hasil data yang diperoleh peneliti dalam melakukan penelitian. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan sembilan langkah Bord and Gall. Berikut ini adalah penjabaran dari pokok bahasan tersebut: 1. Prosedur Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi a. Potensi dan Masalah Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara kepada guru kelas V. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa siswa kesulitan dalam memahami materi organ pernapasan pada manusia. Guru dalam proses pembelajaran masih belum menggunakan media karena keterbatasan media yang ada di sekolah serta waktu dalam mempersiapkan media. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan dalam pembuatan media. b. Pengumpulan data Peneliti melakukan pengumpulan berdasarkan data setelah melakukan analisis kebutuhan. Peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dengan menyusun perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflekif. RPP yang telah dibuat peneliti merancang salah satu media yaitu media kartu domino modifikasi. Perangkat pembelajaran dirancang secara sistematis agar memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Media didesain sesuai dengan kemampuan siswa dan menarik bagi siswa. 93

113 c. Desain Produk Peneliti mengembangkan bentuk awal produk. Peneliti melakukan desain produk dengan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebelum merancang media. Peneliti membuat media kartu domino modifikasi disesuaikan dengan kemampuan siswa. d. Validasi Desain Validasi desain dilakukan oleh dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD. Dosen pembelajaran IPA dan guru SD mengisi lembar penilaian perangkat pembelajaran dan media yang akan dikembangkan. Dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD memberikan penilaian sangat baik terhadap RPP dan produk media kartu domino modifikasi. Berdasarkan hasil validasi dari dosen pembelajaran IPA dan guru SD, diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik dengan rerata skor 3,62 dan layak digunakan sesuai dengan revisi. Berikut ini adalah tabel uraian hasil validasi dari keempat validator: Tabel Rekapitulasi Validasi Perangkat Pembelajaran No Validator Rata-rata Kategori 1. Perangkat Pembelajaran (AH) 3,74 Sangat Baik 2. Perangkat Pembelajaran (KL) 3,41 Sangat Baik 3. Guru kelas V Sekolah Dasar (AR) 3,71 Sangat Baik 4. Guru kelas V Sekolah Dasar (HM) 3,65 Sangat Baik Jumlah 14,51 Rerata 3,62 Kategori Sangat Baik 94

114 Tabel tersebut menunjukkan hasil perolehan secara keseluruhan dari empat validator mengenai perangkat pembelajaran. Berdasarkan data tabel tersebut, dapat dilihat bahwa Bapak (AH) memberikan skor rata-rata 3,74 dengan kategori sangat baik. Selanjutnya Ibu (KL) memberikan skor 3,41 dengan kategori sangat baik. Guru SD ( AR ) memperoleh skor rata-rata 3,71 dengan kategori sangat baik dan guru SD (HM) memperoleh skor rata-rata 3,65 dengan kategori sangat baik. Dapat diketahui bahwa rerata skor dari keseluruhan hasil validasi adalah 3,62 dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi dari dosen pembelajaran IPA dan guru SD, diketahui bahwa media yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik dengan rerata 3,48 dan layak digunakan sesuai dengan revisi. Berikut ini adalah uraian tabel validasi dari keempat validator : Tabel Rekapitulasi Validasi Media No Validator Rata-rata Kategori 1. Dosen pembelajaran IPA (AH) 3,29 Sangat Baik 2. Dosen pembelajaran IPA (KL) 3,41 Sangat Baik 3. Guru kelas V Sekolah Dasar (AR) 3,48 Sangat Baik 4. Guru kelas V Sekolah Dasar (HM) 3,77 Sangat Baik Jumlah 13,95 Rerata 3,48 Kategori Sangat Baik 95

115 Tabel tersebut menunjukkan hasil perolehan secara keseluruhan dari empat validator mengenai kualitas media kartu domino modifikasi. Berdasarkan data tabel tersebut, dapat dilihat bahwa dosen pembelajaran IPA (AH) memberikan skor rata-rata 3,29 dengan kategori sangat baik. Selanjutnya dosen pembelajaran IPA (KL) memberikan skor rata-rata 3,41 dengan kategori sangat baik, guru SD ( AR ) memperoleh skor rata-rata 3,48 dengan kategori sangat baik dan guru kelas V (HM) memperoleh skor rata-rata 3,77 dengan kategori sangat baik. Dapat diketahui bahwa rerata skor dari keseluruhan hasil validasi adalah 3,48 dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, produk media kartu domino modifikasi yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. e. Revisi Desain Peneliti melakukan revisi desain oleh dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD untuk memperbaiki kekurangan produk yang dikembangkan. Dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD memberikan komentar mengenai kesesuaian gambar dengan materi dan penggunaa kata dan kalimat. Peneliti melakukan perbaikan terhadap kesesuaian gambar dengan materi dan penggunaa kata dan kalimat. f. Ujicoba Produk Ujicoba produk terbatas dilakukan di SD Kanisius Kanutan dengan subjek 21. Peneliti menguji soal evaluasi 20 butir soal dan 5 essay. 96

116 Setelah mengerjakan soal evaluasi, siswa mengisi lembar kuesioner terhadap pembelajaran IPA menggunakan kartu domino modifikasi. Berdasarkan hasil soal evaluasi mendapatkan rerata nilai 73,45 sedangkan hasil kuesioner mendapatkan rerata 78,92 dengan kategori baik. g. Revisi Produk Revisi yang dilakukan peneliti yaitu untuk merevisi soal yang tidak valid dan penulisan EYD pada media kartu domino modifikasi. Revisi soal evaluasi dan penulisan EYD dan perbaikan soal dan jawaban pada media kartu domino modifikasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : 1. Revisi soal evaluasi Tabel 4.17 Revisi Soal Evaluasi Nomor Pilihan Ganda Soal Awal Revisi 1 Hidung merupakan salah Fungsi hidung adalah. satu alat pernapasan yang berfungsi. 3 Cabang-cabang bronkus Cabang-cabang kecil dari disebut bronkus disebut 4 Paru-paru manusia terdiri Manusia memiliki sepasang atas. paru-paru, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru kanan terdiri atas 3 ruang, sedangkan paru-paru kiri terdiri atas. 6 Pada rongga hidung terdapat bulu-bulu hidung. Bulu-bulu hidung berfungsi untuk. 7 Sekat antara rongga hidung dan rongga perut disebut. 8 Ujung bronkiola yang merupakan kantung berdinding tipis disebut. Bulu-bulu hidung berfungsi untuk. Otot yang memisahkan rongga dada dan perut disebut Stuktur kecil dan menyerupai kantong yang terdapat pada ujung bronkiola disebut. 97

117 9 Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut. 10 Ekskresi Respirasi 12 Gas yang dibutuhkan oleh tubuh kita pada saat kita bernapas adalah... adalah Saat menarik napas, udara masuk rongga hidung dan selanjutnya menuju. a. tenggorokan - cabang batang tenggorok alveolus b. kerongkongan - bronkus - bronkiolus alveolus c. cabang batang tenggorok- kerongkongan alveolus d. kerongkongan - cabang kerongkongan alveolus 14 Pada saat terjadi pertukaran udara pernapasan terjadi pula. 16 Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae adalah penyakit. 17 Berikut ini yang bukan termasuk penyakit pada sistem pernapasan manusia adalah. 18 Par-paru seseorang yang perokok berat berwarna. 19 Salah satu cara menjaga kesehatan alat pernapasan yaitu. Nomor soal Awal 1 Mengapa manusia perlu bernapas? Pembungkus selaput paruparu disebut. Gas yang dibutuhkan oleh tubuh pada saat kita bernapas Saat kita menarik napas, udara masuk rongga hidung dan selanjutnya menuju. a. Tenggorokan - cabang batang tenggorok alveolus b. Kerongkongan - bronkus - bronkiolus alveolus c. Cabang batang tenggorokkerongkongan alveolus d. Kerongkongan - cabang kerongkongan alveolus Pada saat terjadi pertukaran udara, dalam pernapasan terjadi proses. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae adalah. Berikut ini yang BUKAN termasuk penyakit pada sistem pernapasan manusia adalah. Warna paru-paru orang yang perokok berat adalah. Berikut ini salah satu cara untuk menjaga kesehatan alat pernapasan adalah. Essay Revisi Apa yang dimaksud dengan bernapas? 98

118 2. Penulisan EYD dan perbaikan soal dan jawaban pada media kartu domino modifikasi Tabel Revisi Media Kartu Domino Modifikasi Awal Ganggun penyepitan dan penyumbatan saluran napas Warna paru-paru sehat (kemerahmerahan) Revisi Gangguan penyepitan dan penyumbatan saluran napas Pada alveolus terjadi pertukaran gas (O 2 dan CO 2 ) Tabel di atas merupakan revisi media kartu domino modifikasi setelah melakukan ujicoba produk. h. Ujicoba Pemakaian Ujicoba pemakaian dilakukan di SD Kanisius Ganjuran dengan subjek 38. Peneliti melakukan ujicoba produk dan memberikan soal evaluasi terdapat 20 soal pilihan ganda dan 5 essay, siswa mengisi kuesioner terhadap pembelajaran IPA menggunakan media kartu domino modifikasi. Berdasarkan hasil soal evaluasi mendapatkan rerata nilai 84,5 sedangkan hasil kuesioner mendapatkan rerata 80,23 dengan kategori baik. i. Revisi Produk Revisi produk merupakan tahap akhir dalam penelitian. Revisi produk digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan jika masih terdapat kekurangan media. Setelah melakukan ujicoba pemakaian, peneliti melakukan revisi akhir terhadap produk yang diujicobakan karena masih ada kekurangan. 99

119 Saran guru SD memberikan masukan terhadap media kartu domino modifikasi sebaiknya ada gambar pada kartu domino. Berikut ini adalah revisi produk akhir. Awal Media 1 Bronkus Pada alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 Bagian darah yang mengikat oksigen Hemoglobin Percabangan dari bronkus Bronkiolus Nama lain dari gelambir 100

120 Media 2 Rokok Kandungan asap rokok yang membahayakan organ pernapasan Revisi : Media 1 Bronkus Pada alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 Gambar yang ditunjukkan anak panah Trakea Percabangan dari bronkus Bronkiolus Nama lain dari gelambir 101

121 Media 2 Rokok Kandungan asap rokok yang membahayakan organ pernapasan Gambar 4.1. Revisi dari produk akhir Gambar diatas merupakan revisi produk akhir yang dikembangkan peneliti. Produk akhir dalam penelitian ini berpedoman pada spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Aspek Tampilan Media kartu domino modifikasi memiliki aspek tampilan sebagai berikut: a. Produk kartu domino modifikasi terbuat dari kertas ivori dengan tebal 0,2 mm dan berat 260 gr. b. Media kartu domino modifikasi yaitu panjang 17 dan lebar 4 cm. c. Satu set kartu domino terdiri dari 20 kartu. Kartu pertama adalah kartu START yang digunakan sebagai kartu pembuka. Kartu terakhir adalah kartu FINISH sebagai kartu penutup. d. Setiap kartu memiliki dua bagian, kanan berisi pernyataan dan ruas kiri yang berisi jawaban. e. Warna yang ada pada background dibuat semenarik mungkin dan gambar tidak menutup tulisan dan mudah untuk dibaca. Font yang digunakan adalah Baskerville Old Face. Ukuran font pada kartu domino modifikasi kata START dan FINISH berukuran 36, 102

122 judul pada kartu domino berukuran 16, dan ukuran font kartu domino modifikasi ruas kanan dan kiri berukuran 20. Backgound yang terdapat di kartu sesuai dengan materi pembelajaran. Media kartu domino modifikasi di laminating agar lebih tahan lama. 2. Aspek Isi Media kartu domino modifikasi berisi materi pokok: a. Media kartu domino modifikasi memuat Standar Kompetensi 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. b. Media kartu domino modifikasi memuat Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia serta memuat materi Organ Pernapasan pada Manusia serta Penyakit pada Organ Pernapasan Manusia. 3. Aspek Bahasa Kalimat dalam kartu domino modifikasi ditulis dengan kalimat baku sesuai dengan EYD. Kalimat dibuat dengan sederhana agar mudah dipahami oleh siswa. 4. Aspek penggunaan a. Permainan kartu domino modifikasi dimainkan oleh 5-6 orang. b. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok. c. Satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. d. Anggota yang mendapatkan kartu START berhak untuk menaruh kartu pertama. 103

123 e. Anggota kelompok mencermati kartu dan mengidentifikasi kartu kedua dan seterusnya sampai kartu tersebut habis di kartu FINISH. f. Konsep pada ruas kanannya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain sambil mengisi LKS. Berikut ini adalah media kartu domino modifikasi : START Organ Pernapasan Pada Manusia Ciri makhluk hidup Bernapas Tempat keluar masuknya udara pernapasan Hidung Pengikat kotoran dan debu Selaput lendir Penyaring udara sebelum masuk ke paru-paru Bulu-bulu hidung Dinding batang tenggorok 104

124 Gelang-gelang tulang rawan Cabang batang tenggorok Bronkus Pada alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 Gambar yang ditunjukkan anak panah Trakea Percabangan dari bronkus Bronkiolus Nama lain dari gelambir Lobus Jenis pernapasan pada manusia Pernapasan dada dan perut Letak paru-paru pada manusia 105

125 Di dada bagian kiri dan kanan Jumlah ruang paru-paru kanan 3 ruang Jumlah ruang paru-paru kiri 2 ruang Pembungkus selaput paru-paru Pleura Ujung trakea bercabang menjadi 2 bagian Sekat pemisah rongga dada dengan rongga perut Diafragma Proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 Inspirasi Gelembung seperti balon karet yang sangat tipis 106

126 Alveolus FINISH Gambar 4.2. Media Kartu Domino Modifikasi Gambar di atas adalah gambar kartu domino modifikasi materi organ pernapasan pada manusia pertemuan pertama. Media kartu domino modifikasi pertemuan kedua dapat dilihat pada lampiran 6 halaman

127 BAB V PENUTUP Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian, dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengembangan media pembelajaran berupa media kartu domino modifikasi dikembangkan berdasarkan langkah penelitian pengembangan Bord & Gall. Prosedur pengembangan terdiri dari 9 langkah yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi Produk. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahap pengambangan, antara lain validasi perangkat pembelajaran oleh dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD memperoleh rerata 3,62. Rerata tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik ditinjau dari komponen 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) Metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. 108

128 Validasi media kartu domino modifikasi oleh dosen pembelajaran IPA dan dua guru SD diperoleh rerata 3,48. Skor tersebut menunjukkan bahwa kualitas media kartu domino modifikasi materi organ pernapasan pada manusia untuk kelas V Sekolah Dasar termasuk dalam kategori sangat baik ditinjau dari aspek 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, 4) aspek bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dibuat peneliti layak untuk digunakan. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan di dalam pelaksanaan. Penelitian mengalami beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan dilakukan pada seorang guru, sehingga data belum mewakili permasalahan yang dialami oleh guru kelas V. 2. Produk yang dikembangkan mencakup satu materi yaitu Organ Pernapasan pada Manusia. 109

129 C. Saran 1. Wawancara sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru agar informasi lebih mendalam. 2. Produk yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya mencakup materi Organ Pernapasan pada Manusia. 110

130 DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. (2010). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS. Arsyad. A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.. (2014). Media pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Arikunto. (2008). Evaluasi program pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Baharuddin & Nur, E. (2015). Teori belajar & pembelajaran. Yogyakarta: AR- RUZZ MEDIA. Darmaswari, M. (2010). Penggunaan media pembelajaran kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD kanisius klepu. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Dimyanti & Mudjiono. (2011). Belajar dan pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Karwati, E & Priansa, D. (2014). Manajemen kelas. Bandung: Alfabeta. Kustandi, C & Sutjipto, B. (2011). Media pembelajaran: manual dan digital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Mulyasa. (2006). KTSP sebuah panduan praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya. Munadi, Y. (2010). Media pembelajaran; sebuah pendekatan baru. Jakarta: REFERENSI (Gaung Persada Press Group). Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik dengan spss. Yogyakarta: Gava Media. Reality. (2008). Kamus terbaru kamus bahasa indonesia. Surabaya : Reality Publisher. Ruseno, R. (2011). Penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 kalangan klaten tahun pelajaran 2010/2011. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Sadiman, A, S. Raharjo, A. & Rahardjito. (2008). Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta Barat: PT Indeks. 111

131 Sanjana, W. (2012). Media komunikasi pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sedarmayanti. (2011). Metodologi penelitian. Bandung: CV Mandar Maju. Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana. Sudjana, N. (2011). Media pengajaran. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d. Bandung: Alfabeta... (2014). Metode penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta. Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, anggota IKAPI. Supratiknya. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknis nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Susanto, Ahmad. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Widoyoko, E. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.. (2012). Teknik penyusunan intrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wulan, D. (2013). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan kartu domino untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Yusuf, S. (2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 112

132 LAMPIRAN 113

133 LAMPIRAN 1 Surat Ijin Ujicoba Produk 114

134 LAMPIRAN 2 Surat Ijin Ujicoba Pemakaian 115

135 LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Ujicoba Pemakaian 116

136 LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS KEBUTUHAN No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah Ibu/Bapak pada saat pembelajaran Ya, kadang-kadang menggunakan media untuk mendukung menggunakan media mbak. pembelajaran? Siswa lebih mudah memahami materi 2. Media apa yang Ibu/Bapak gunakan? Biasanya yang saya gunakan pada saat mempelajari tentang tanah yaitu menggunakan sterofoam dan di beri cat agar bentuknya menyerupai tanah. Kadang hanya memanfaatkan lingkungan saja mbak 3. Media apa yang tersedia di sekolah Apa ya mbak setau saya khususnya untuk mata pelajaran IPA? yang ada itu rangka, organ pencernaan dan CD untuk mendukung pembelajaran yang lainnya jarang karena jarang dipake dan banyak yang rusak karena dibuat mainan anak-anak. 4. Pada saat menggunakan media bagaimana Ya tentu senang sekali tanggapan siswa dalam pembelajaran? mbak, semangat tinggi, keingintahuannya tinggi. Oh ya, biasanya saat saya masuk diruang kelas jika membawa media siswa 117

137 5. Apa kendala Ibu/Bapak pada saat mempersiapkan media? 6. Bagaimana nilai siswa pada saat menggunakan media? 7. Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan media pembelajaran? langsung bertanya bu itu media apa?, begitu mbak biasanya. Ya, biasanya waktu untuk mempersiapkan media dan biaya karena membutuhkan biaya banyak kalo nggak ada di sekolah mbak. Dari tahun ke tahun biasanya, lebih bagus nilainya, tapi tergantung anaknya juga mbak ada sudah menggunakan media masih kesulitan. Kalo siswa hanya mendengarkan dan menuliskan dipapan tulis setelah itu mengerjakan soal siswa sering bosan malah sok dolanan dewe, rebut sendiri. Kadang kalo waktu dan biaya ada saya gunakan, kalo tidak ya hanya menggunakan buku. Misal pelajaran yang mudah di bawa oleh siswa saya minta untuk membawa misal mata pelajaran tentang cahaya, siswa tak kon nggowo kaca. Pokoknya yang ada dan mudah di bawa siswa dan tidak 118

138 8. Persiapan Ibu/Bapak pada saat mengajar dengan menggunakan media? 9. Kelebihan dan kekurangan pada saat menggunakan media? 10. Apa manfaat yang dirasakan Bapak/Ibu dalam penggunaan media? 11. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan media berbasis konvensional? 12. Apakah di sekolah terdapat media konvensional? Seperti ulartangga, dan domino? memerlukan biaya banyak gtu mbak. Saya biasanya melihat Kompetensi Dasar dulu ya mbak yang akan dipelajari itu apa, kalo cocok baru membuat kalo nggak ya saya hanya dari buku. Biasane siswa menjadi lebih aktif, nilaine yo bagus nek ngganggo media. Kekurangan waktu dan biaya mbak. Kalo yang saya amati siswa lebih antusias, lebih aktif. Tapi yo ada yang ribut sing ngeyel-ngeyel biasane. Media konvensional itu apa mbak?. Belum pernah menggunakan dan baru tau kalo media konvensional itu apa. Kalo di sekolah itu yang ada hanya huruf-huruf mata pelajaran Bahasa Indonesia dan media matematika, yang lain podo rusak mbak jarang digunakan. 119

139 LAMPIRAN 5a Hasil validasi parangkat pembelajaran oleh dosen pembelajaran IPA dan guru 120

140 121

141 122

142 123

143 124

144 125

145 126

146 127

147 128

148 129

149 130

150 131

151 132

152 133

153 134

154 135

155 136

156 137

157 138

158 139

159 140

160 141

161 142

162 143

163 LAMPIRAN 5b Hasil validasi media kartu domino modifikasi oleh dosen pembelajaran IPA dan guru 144

164 145

165 146

166 147

167 148

168 149

169 150

170 151

171 152

172 153

173 154

174 155

175 156

176 157

177 158

178 159

179 LAMPIRAN 6 SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Kanisius Ganjuran Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/I Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan) Materi : Organ Pernapasan Pada Manusia Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kompetensi Materi pokok Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Metode Penilaian Alokasi Sumber Dasar dan Uraian Kompetensi Waktu bahan/alat Materi 1.1 Mengidenti fikasi fungsi organ tubuh manusia. Organ pernapasan pada manusia. - Menyebutkan bagian organ pernapasan pada manusia Menyebutkan organ organ pada sistem pernapasan manusia. Diskusi, Ceramah, Penugasan, Pengamatan Tertulis, lisan, pengamatan oleh guru 2x40 menit (1xpertem uan) - Sulistyowati, dkk Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan 160

180 Alam. Yogtakarta : PT Kanisius. - Azmiyawati, Choiril IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Kompetensi Materi pokok Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Metode Penilaian Alokasi Sumber Dasar dan Uraian Kompetensi Waktu bahan/alat Materi - Melakukan Menyebutkan - penyelidikan fungsi yang oogle.com/se dan perperan arch?q=orga 161

181 menuliskan sebagai n+pernapasa bagian-bagian pernapasan. n+manusia& organ pada source=inms manusia. &tbm=isch& sa=x&ved=0 ahukewiz8 MoZ3OAhX EsJQKHfZb CTQQ AUICCgB& biw=1366&b ih=6353imgr c=uesgitzg mphm%3a Kompetensi Materi pokok Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Metode Penilaian Alokasi Sumber Dasar dan Uraian Kompetensi Waktu bahan/alat Materi - Menyebutkan Menyebutkan - bagian-bagian bagian-bagian paru.com/wp- pada sistem organ pada content/upload pernapasan sistem s/2012/03/ga 162

182 manusia. pernapasan mbar-paru- - Menyebutkan manusia. Paru-dan- jenis Menyebutkan Fungsi-Paru- pernapasan jenis Paru.jpg pada manusia. pernapasan Belajar sambil pada manusia. matter.seas.h bermaian Menunjukkan arvard.edu/i menyusun sikap mages/2/24/ kartu domino bertanggung Lung tentang organ jawab dalam picture.jpg pernapasan mengerjakan manusia. tugas Menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok. Kompetensi Materi pokok Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Metode Penilaian Alokasi Sumber Dasar dan Uraian Kompetensi Waktu bahan/alat Materi Disiplin dalam 163

183 mengerjakan tugas Terlibat aktif dalam kelompok saat menyusun kartu domino Mengurutkan kartu domino mengenai organ pernapasan manusia. Kompetensi Materi pokok Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Metode Penilaian Alokasi Sumber Dasar dan Uraian Kompetensi Waktu bahan/alat Materi 1.1. Mengide ntifikasi fungsi organ tubuh manusia. Penyakit sistem pernapasan manusia. pada - Menyebutkan penyakit pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan penyakit pada sistem pernapasan manusia. Diskusi, Ceramah, Penugasan, Pengamatan Tertulis, lisan, pengamatan oleh guru 2x40 menit (1xpertem uan) - Sulistyowati, dkk Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan - Belajar sambil Menunjukkan Alam. bermain sikap Yogtakarta : 164

184 menyusun kartu domino penyakit pada sistem pernapasan manusia. bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas Menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok Disiplin dalam mengerjakan tugas Terlibat aktif dalam kelompok dalam menyusun kartu domino Mengurutkan kartu domino mengenai gangguan dan penyakit pada PT Kanisius. - Azmiyawati, Choiril IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - oogle.com/sea rch?q=pernapa san+dada+dan +perut&source =Inms&tbm=i sch&sa=x&ve d=0ahukew 165

185 sistem pernapasan manusia. m sqyrp3oahxf opqkhacvdz gq AUICCg&biw =1366&bih=6 353imgrc=Tr4 1Uq3vDu8yT M%3A - biologi.com/ 2015/12/pern apasan-dadadanpernapasanperut.html Mengetahui, Guru Kelas V Peneliti ( ) ( ) 166

186 LAMPIRAN 6b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : SD Kanisius Ganjuran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V/ 1 Materi Waktu : Organ Pernapasan Pada Manusia : 2 x 40 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. B. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia. C. Indikator Competence Menyebutkan organ organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan fungsi organ yang berperan pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan bagian-bagian organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan jenis pernapasan pada manusia. 167

187 Conscience Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas Menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok Disiplin dalam mengerjakan tugas. Compassion Terlibat aktif dalam kelompok dalam menyusun kartu domino Mengurutkan kartu domino mengenai organ pernapasan manusia. D. Tujuan Pembelajaran Competence Melalui proses tanya jawab siswa mampu menyebutkan 3 organ organ pada sistem pernapasan manusia dengan tepat Melalui proses tanya jawab siswa mampu menyebutkan fungsi organ yang berperan pada sistem pernapasan manusia dengan tepat Melalui proses tanya jawab kelompok siswa mampu menyebutkan bagian-bagian organ pada sistem pernapasan manusia dengan tepat Melalui proses tanya jawab siswa mampu menyebutkan 2 jenis pernapasan pada manusia pada manusia dengan tepat. Conscience Siswa mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa mampu menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok 168

188 ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa disiplin dalam mengerjakan tugas ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino. Compassion Siswa terlibat aktif dalam kelompok ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa mampu mengurutkan kartu domino mengenai organ pernapasan manusia melalui kegiatan menyusun kartu domino dengan benar. E. Nilai Kemanusiaan 1. Bertanggung jawab 2. Bekerja sama 3. Disiplin F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan Metode : Paradigma Pedagogi Reflektif : Diskusi, Ceramah, Penugasan, Pengamatan G. Materi Pokok (terlampir) Organ Pernapasan Pada Manusia 169

189 H. Langkah-Langkah Pembelajaran No Kegiatan Alokasi Waktu 1. Kegiatan Awal 10 menit - Guru memberikan salam kepada siswa. - Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa. - Guru menanyakan kabar siswa. - Guru melakukan presensi. - Guru memberikan kontrak belajar. Apersepsi : Konteks - Guru bertanya kepada siswa Anak-anak apakah masih ingat salah satu ciri-ciri makhluk hidup? - Siswa di beri kesempatan untuk menjawab. Motivasi : - Guru mengajak siswa untuk bernyanyi tentang organ pernapasan pada manusia dan media kartu domino. Orientasi : - Guru menyampaikan hal yang akan dibahas serta tujuan pembelajaran tentang Organ Pernapasan Pada Manusia. 170

190 2. Kegiatan Inti 60 menit Eksplorasi : Pengalaman - Guru membagikan kantong plastik berwarna bening dan siswa diminta untuk meniup. - Siswa menjawab pertanyaan dari guru Gas apakah yang diperlukan untuk bernafas? - Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai manusia memiliki salah satu ciri yaitu bernapas dan gas yang di perlukan untuk bernapas. Elaborasi : - Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai organ pernapasan pada manusia. - Siswa diminta untuk menyebutkan bagian organ pernapasan pada manusia dan fungsinya secara lisan. - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai bagian-bagian organ pernapasan pada manusia. - Siswa diminta menyebutkan 2 jenis pernapasan pada manusia secara lisan. - Siswa diminta untuk menjelaskan pernapasan dada dan pernapasan perut. - Siswa dibagi ke dalam 7 kelompok, setiap kelompok 171

191 terdiri dari 5-6 siswa. - Siswa bergabung dalam kelompok yang telah di bagi untuk belajar sambil bermain menggunakan kartu domino. - Guru membagikan kartu domino dan Lembar Kerja Siswa kepada setiap kelompok. - Guru memberi arahan/petunjuk penggunaan kartu domino. - Siswa menyusun kartu domino dan menuliskan soal dan jawaban secara benar sesuai petunjuk yang disampaikan. - Siswa mengerjakan lembar evaluasi. Konfirmasi : - Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan pada materi yang telah dipelajari. - Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. - Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum paham. 3. Kegiatan Penutup 10 menit - Siswa tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui. - Guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai 172

192 pembelajaran hari ini. Refleksi - Apakah hal baru yang kamu pelajari hari ini? - Bagaimana perasaan kalian mengikuti pembelajaran hari ini? Mengapa? - Apa yang ingin kalian lakukan setelah pembelajaran hari ini? Aksi - Siswa diminta untuk menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit yang dapat menganggu pernapasan. - Guru memberitahukan kelanjutan belajar untuk pertemuan selanjutnya. - Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. - Guru menutup pembelajaran hari ini dan memberikan salam penutup. I. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran b. Media : Kartu domino pembelajaran organ tubuh yang berperan dalam sistem pernapasan, gambar. c. Alat/Bahan : Papan tulis, spidol, pensil, pulpen, kertas. 173

193 d. Sumber Pembelajaran: - Sulistyowati,dkk Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. - Azmiyawati, Choiril IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 174

194 J. Teknik Penilaian Aspek Penilaian Indikator Jenis Teknik Intrumen Competence Tes Tertulis Soal dan kunci jawaban Consciense NonTes Penilaian Lembar Kuisioner Diri Compassion NonTes Kinerja Penyusunan kartu domino Mengetahui, Bantul, 28 Juli 2016 Guru Kelas V Mahasiswa ( ) ( ) 175

195 Lembar Penilaian Competence Indikator Menyebutkan organ organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan fungsi organ yang berperan pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan bagian-bagian organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan jenis pernapasan pada manusia. Teknik Penilaian Instrumen Tes Tertulis Soal Rubrik penilaian Tabel Soal dan Jawaban kartu Domino Kriteria Penilaian Siswa mampu menuliskan soal dan jawaban soal Skor 1 sesuai dengan pasangan kartu domino dengan benar. Siswa mampu menuliskan soal dan jawaban soal 0 tidak sesuai dengan pasangan kartu domino dengan benar. 176

196 Rubrik Penilaian Soal Isian singkat Kriteria Skor Siswa menjawab soal dengan benar 1 Siswa menjawab soal salah 0 Skor maksimal = 10 Pedoman Penskoran : X

197 Rubrik Penilaian Nama Siswa : Kelas/No.absen : Berilah tanda ( ) pada Lembar Observasi terhadap siswa di kelas / sekolah Aspek yang dinilai Ya Tidak Keterangan Siswa menyebutkan mampu organorgan pada sistem pernapasan. Siswa menyebutkan mampu fungsi organ tubuh yang berperan sebagai pernapasan. Siswa mampu menyebutkan bagianbagian organ dalam pernapasan manusia. 178

198 Conscience Indikator Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas Menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok Disiplin dalam mengerjakan tugas. Teknik Penilaian Intrumen Penilaian diri Lembar Kuisioner 179

199 Format Penilaian Diri Nama : Kelas : No.absen : Berilah tanda cek ( ) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! No Aspek Penilaian Ya Tidak Sikap Bertanggung Jawab 1 Saya melaksanakan tugas dengan baik 2 Saya mengerjakan tugas secara mandiri 3 Saya menerima pendapat orang lain Sikap kerja sama 1 Saya menghormati perbedaan pendapat dengan anggota kelompok 2 Saya aktif dalam bekerja kelompok 3 Saya menunjukkan kekompakkan bersama kelompok Sikap disiplin 1 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu 2 Saya mendengarkan pelajaran dengan tekun 3 Saya berbahasa dengan baik dan benar 180

200 Keterangan Jawaban ya = skor 1 Jawaban tidak = skor 0 Rubrik penilaian dan pedoman penskoran Kriteria Baik Cukup Kurang Sikap bertanggung Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 jawab aspek aspek aspek penilaian penilaian penilaian Sikap kerjasama Memenuhi 3 aspek penilaian Sikap disiplin Memenuhi 3 aspek penilaian Memenuhi 2 aspek penilaian Memenuhi 2 aspek penilaian Memenuhi 1 aspek penilaian Memenuhi 1 aspek penilaian Skor maksimal = 9 Skor total = 181

201 Compassion Indikator Teknik Penilaian Intrumen Terlibat aktif dalam kelompok ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino Mengurutkan kartu domino mengenai organ pernapasan manusia. Kinerja Penyusunan kartu domino Rubrik Penilaian : Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang Terlibat aktif dalam kelompok Kemampuan menyusun kartu domino Siswa terlibat aktif ketika berkelompok bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa mampu menyusun 20 kartu domino secara urut dan tepat Siswa terlibat aktif ketika berkelompok bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa mampu menyusun 9-12 kartu domino secara urut dan tepat Siswa kurang terlibat aktif ketika berkelompok bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa mampu menyusun 4-8 kartu domino secara urut dan tepat Skor maksimal = 6 Pedoman Penskoran : X

202 Lembar Penilaian Observasi Berilah tanda ( ) pada Lembar Observasi terhadap siswa di kelas / sekolah No Nama Siswa Skor Skor Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 183

203 LEMBAR KERJA SISWA 1 Satuan Pendidikan : SD Kanisius Ganjuran Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/1 Hari/tanggal : Kelompok : Nama Kelompok : Indikator : Mengurutkan kartu domino mengenai organ pernapasan manusia. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu mengurutkan kartu domino mengenai organ pernapasan manusia melalui kegiatan menyusun kartu domino dengan benar. Petunjuk umum : Kegiatan 1 : 1. Tulislah kelompok dan nama anggota kelompokmu pada kolom yang telah disediakan! 2. Susunlah kartu domino yang telah dibagikan dan dicontohkan oleh guru. 3. Susun dari start hingga finish bersama kelompokmu! 4. Tulislah soal dan jawaban pada lembar yang telah disediakan bersama kelompok! 184

204 Berikut ini contoh cara menyusun kartu domino : START Organ Pernapasan Pada Manusia Ciri makhluk hidup Bernapas Tempat keluar masuknya udara pernapasan Kegiatan 2 : 1. Tuliskan soal serta jawabannya pada kolom tabel di bawah ini! Hidung 2. Soal dan jawaban yang dituliskan pada kolom tabel di bawah ini harus sesuai dengan kartu domino yang telah disusun oleh anggota kelompok. Pengikat kotoran dan debu Tuliskan peryataa dan jawaban kartu domino pada kolom tabel di bawah ini! No Kartu Domino Modifikasi Sisi Kanan Kartu Domino Modifikasi Sisi Kiri 185

205 186

206 1. Permainan kartu domino IPA ini dimainkan oleh 5-6 siswa. 2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok. 3. Satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. 4. Anggota yang mendapatkan kartu START berhak untuk menaruh kartu pertama. 5. Anggota kelompok mencermati kartu dan mengidentifikasi kartu kedua dan seterusnya sampai kartu tersebut habis di kartu FINISH. 6. Konsep pada ruas kanannya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain sambil mengisi LKS. 187

207 START Organ Pernapasan Pada Manusia Ciri makhluk hidup Bernapas Tempat keluar masuknya udara pernapasan Hidung Pengikat kotoran dan debu Selaput lendir Penyaring udara sebelum masuk ke paru-paru Bulu-bulu hidung Dinding batang tenggorok Gelang-gelang tulang rawan Cabang batang tenggorok 188

208 Bronkus Pada alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 Gambar yang ditunjukkan anak panah Trakea Percabangan dari bronkus Bronkiolus Nama lain dari gelambir Lobus Jenis pernapasan pada manusia Pernapasan dada dan perut Letak paru-paru pada manusia 189

209 Di dada bagian kiri dan kanan Jumlah ruang paru-paru kanan 3 ruang Jumlah ruang paru-paru kiri 2 ruang Pembungkus selaput paru-paru Pleura Ujung trakea bercabang menjadi 2 bagian Sekat pemisah rongga dada dengan rongga perut Diafragma Proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 190

210 Inspirasi Gelembung seperti balon karet yang sangat tipis Alveolus FINISH 191

211 Lembar Evaluasi 1 Satuan Pendidikan : SD Kanisius Ganjuran Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/1 Hari/tanggal : Nama : No. absen : Indikator Competence Menyebutkan organ organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan bagian-bagian organ pada sistem pernapasan manusia. Tujuan Pembelajaran Competence Melalui proses tanya jawab siswa mampu menyebutkan 3 organ organ pada sistem pernapasan manusia dengan tepat Melalui proses tanya jawab kelompok siswa mampu menyebutkan bagian-bagian organ pada sistem pernapasan manusia dengan tepat. Petunjuk! 1. Tulislah tanggal dan identitasmu terlebih dahulu! 2. Kerjakan secara mandiri dan teliti! 3. Setelah selesai hasilnya kumpulkan pada gurumu! 192

212 Pasangkan pernyataan di sebelah kanan dengan jawaban di sebelah kiri dengan cara menuliskan huruf pada titik yang telah tersedia! 1. Ciri makhluk hidup adalah. 2. Tempat keluar masuknya udara pernapasan adalah. 3. Pengikat kotoran dan debu adalah. 4. Penyaring udara sebelum masuk ke paru-paru adalah. 5. Dinding batang tenggorok disebut. 6. Cabang batang tenggorok disebut. 7. Pada alveolus terjadi pertukaran gas. 8. Percabangan dari bronkus disebut. 9. Pembungkus selaput paru-paru disebut. 10. Sekat pemisah rongga dada dengan rongga perut adalah. Selamat Mengerjakan A. Gelang-gelang tulang rawan B. Pleura C. Bronkus D. Alveolus E. Diafragma F. Selaput Lendir G. Hidung H. Bulu-bulu hidung I. Bernapas J. O 2 dan CO 2 K. Bronkiolus 193

213 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi 1 1. (I) Bernapas 2. (G) Hidung 3. (F) Selaput lendir 4. (H) Bulu-bulu hidung 5. (A) Gelang-gelang tulang rawan 6. (C) Bronkus 7. (J) O 2 dan CO 2 8. (K) Bronkiolus 9. (B) Pleura 10. (E) Diafragma 194

214 Lembar Refleksi 1. Apakah hal baru yang kamu pelajari hari ini? 2. Bagaimana perasaan kalian mengikuti pembelajaran hari ini? Mengapa? 3. Apa yang ingin kalian lakukan setelah pembelajaran hari ini? 195

215 Angket Respon Siswa Terhadap Media Kartu Domino Mdifikasi dalam Pembelajaran IPA Nama : Kelas : No. absen : Petunjuk: a. Pengisian angket tidak mempengaruhi nilai anda. b. Pilihlah jawaban dibawah dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang dianggap sesuai. Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya senang belajar IPA setelah menggunakan media kartu domino 2. Saya tertarik belajar IPA setelah belajar menggunakan media kartu domino 3. Saya tidak bosan belajar IPA setelah belajar menggunakan kartu domino 4. Saya tidak malu bertanya, jika ada materi yang kurang jelas 5. Saya lebih aktif berdiskusi dengan teman saat belajar IPA setelah menggunakan kartu domino 6. Saya lebih berkonsentrasi saat pembelajaran setelah belajar menggunakan kartu domino 7. Saya lebih bersemangat setelah belajar menggunakan kartu domino 8. Saya tidak tenang saat pembelajaran berlangsung ketika menggunakan kartu domino 9. Materi yang disampaikan guru membuat saya bingung 10. Saya mendengarkan dengan guru dengan sungguh-sungguh penjelasan oleh guru 196

216 11. Saya mencatat setiap penjelasan yang disampaikan guru 12. Saya kesulitan belajar IPA setelah menggunakan kartu domino 13. Saya tertarik belajar IPA setelah menggunakan kartu domino 14. Saya mengerjakan soal dengan cepat dan sering tidak teliti 15. Saya mudah memahami materi pembelajaran setelah belajar menggunakan kartu domino 16. Saya dapat mengisi soal setelah belajar menggunakan kartu domino 17. Saya menggunakan media kartu domino membantu saya belajar IPA dengan mudah 18. Mata pelajaran IPA adalah pelajaran yang menarik ketika menggunakan kartu domino 19. Saya suka bercanda ketika menyusun kartu domino 20. Saya antusias mengikuti pelajaran ketika menyusun kartu domino 197

217 Saran & Kritik: 198

218 Lampiran Materi Organ Pernapasan pada Manusia 1. Hidung Udara masuk melalui lubang hidung. Di dalam rongga hidung udara disaring oleh bulu-bulu hidung dan selaput lendir. Bila udara yang diisap bercampur debu dan kotoran, otomatis debu dan kotoran itu akan segera digumpalkan oleh lapisan yang berlendir. Selaput lendir ini berfungsi sebagai pengikat kotoran dan debu. Selain itu, selaput lendir juga berfungsi menghangatkan udara yang masuk agar sesuai dengan tubuh. Pada rongga hidung juga terdapat bulu-bulu halus hidung. Bulu-bulu hidung berfungsi sebagai penyaring udara sebelum masuk ke paru-paru. 2. Batang Tenggorokan (Trakea) Udara yang sudah mencapai rongga hidung diteruskan ke pangkal tenggorok. Di pangkal tenggorok terdapat saluran yang menuju mulut. Maka, dapat bernapas dengan mulut. Hal ini akan membuat terdesak saat makan sehingga makanan bisa keluar lewat hidung. Dari pangkal tenggorok selalu terbuka. Dinding batang tenggorok berupa gelang-gelang tulang rawan. Gelang-gelang tulang rawan ini membuat saluran tidak menutup. Batang tenggorok ini kemudian bercabang dua. Percabangan ini disebut cabang batang tenggorok (bronkus). Jadi, bronkus adalah percabangan pada ujung batang tenggorok. 199

219 Gambar 1.2. Cabang Batang Tenggorok Sumber : Paru-Paru-dan- Fungsi-Paru-Paru.jpg 3. Paru-paru Bronkus sebalah kiri akan terhubung dengan paru-paru sebelah kiri. Bronkus sebalah kanan akan terhubung akan terhubung dengan paru-paru sebelah kanan. Bronkus ini akan bercabang-cabang yang lebih kecil dan lebih halus. Percabangan dari bronkus ini disebut bronkiolus. Pada ujung-ujung bronkiolus atau percabangan yang kecil dan halus ini terdapat gelembung-gelembung seperti balon karet. Gelembung-gelembung ini disebut alveolus. Alveolus ini diselimuti oleh pembuluhpembuluh darah kapiler. Oleh karena itu, paru-paru yang sehat akan terlihat kemerahmerahan. Pada alveolus-alveolus inilah oksigen diikat dan dialirkan ke seluruh jaringan tubuh oleh sel-sel darah merah. 200

220 Gambar 1.3. Paru-paru Sumber : Manusia memiliki sepasang paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kanan terdiri atas 3 ruang atau gelambir (lobus). Paru-paru kiri terdiri atas 2 ruang atau gelambir (lobus). Tiap-tiap gelambir dibungkus oleh suatu lapisan yang disebut pleura. Di dalam lapisan tipis terdapat cairan pleura. Lapisan dan cairan tersebut menyebabkan paruparu dapat membesar ketika rongga dada membesar. Paru-paru dilindungi oleh tulang dada, otot-otot dada, dan tulang rusuk. Bagian bawah paru-paru dibatasi oleh sekat rongga dada (diafragma). Diafragma adalah sekat pemisah rongga dada dengan rongga perut. Paru-paru bertugas mengikat oksigen dari udara yang tertiup hidung. Gas-gas lain seperti uap air dan karbon dioksida yang ikut masuk saat bernapas akan dibuang kembali. Pada saat menghembuskan napas. Oksigen yang masuk akan digunakan untuk proses pembakaran karbohidrat yang akan menghasilkan tenaga dalam tubuh. Mulut tidak memiliki rambut atau bulu-bulu penyaring, sehingga udara yang masuk tidak akan tersaring. Akibatnya, udara yang masuk akan sangat kotor. Udara yang 201

221 kotor kurang mengandung oksigen. Itulah sebabnya tidak dianjurkan bernapas melalui mulut. Ada dua pernapasan pada manusia, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada melibatkan otot-otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut melibatkan otot diafragma dan otot perut dan tulang rusuk. a. Pernapasan Dada Pada saat menarik napas, tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Pada saat mengeluarkan napas, tulang rusuk kembali ke posisi semula dan volume rongga dada mengecil atau mengerut. Hal ini di tandai dengan gerakan dada yang naik turun. b. Pernapasan perut Pernapasan perut menggunakan otot diafragma dan otot-otot perut. Pada saat menarik napas, otot tulang rusuk sebelah luar dan diafragma berkontraksi (bergerak ke bawah) lebih kuat, sehingga rongga dada membesar. Akibatnya udara masuk ke dalam paruparu. Pada saat melepas napas, otot diafragma bergerak ke atas, sehingga rongga dada mengecil. Akibatnya udara yang ada dalam paru-paru terlepas keluar. Pernapasan perut ditandai dengan perut yang kembang kempis. Terjadinya pernapasan dada dan perut tergantung pada kegiatan sehari-hari. Pernapasan dada dilakukan bila melakukan kegiatan olah raga, sedangkan pernapasan perut dilakukan bilamana sedang beristirahat atau tidur. 202

222 Gambar 1.4. Pernapasan Perut Sumber : 203

223 Lampiran Lagu Gubahan Gundul-gundul pacul Mari Belajar Mari kita belajar Belajar bersama Organ pernapasan manusia Belajar sambil bermain kartu Kartu yang di sebut kartu domino 204

224 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : SD Kanisius Ganjuran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V/ 1 Materi : Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia Waktu : 2 x 40 menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. B. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia. C. Indikator Competence Menyebutkan gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. Conscience Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas Menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok Disiplin dalam mengerjakan tugas. Compassion Terlibat aktif dalam kelompok dalam menyusun kartu domino. 205

225 Mengurutkan kartu domino mengenai gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. D. Tujuan Pembelajaran Competence Melalui proses tanya jawab siswa mampu menyebutkan gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia dengan tepat. Conscience Siswa mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas ketika bermain sambil belajar menggunkan kartu domino Siswa mampu menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok ketika sambil belajar menggunkan kartu domino Siswa disiplin dalam mengerjakan tugas ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino. Compassion Siswa terlibat aktif dalam kelompok ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa mampu mengurutkan kartu domino mengenai gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia melalui kegiatan menyusun kartu domino dengan benar. E. Nilai Kemanusiaan - Bertanggung jawab - Bekerja sama 206

226 - Disiplin F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan Metode : Paradigma Pedagogi Reflektif : Diskusi, Ceramah, Penugasan, Pengamatan G. Materi Pokok (terlampir) Gangguan dan Penyakit pada sistem pernapasan manusia H. Langkah-Langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu. Kegiatan Awal 10 menit - Guru memberikan salam kepada siswa. - Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa. - Guru menanyakan kabar siswa. - Guru melakukan presensi. - Guru memberikan kontrak belajar. Apersepsi : Konteks - Guru bertanya kepada siswa Apakah kalian tahu mengapa kita sampai saat ini masih bisa hidup? - Siswa di beri kesempatan untuk menjawab. Motivasi : - Guru mengajak siswa untuk bernyanyi tentang 207

227 gangguan dan penyakit pernapasan pada manusia dan media kartu domino. Orientasi : - Guru menyampaikan hal yang akan dibahas serta tujuan pembelajaran tentang Gangguan dan penyakit pernapasan pada manusia. 2. Kegiatan Inti 60 menit Eksplorasi : Pengalaman - Siswa diminta untuk menutup mulut dan hidungnya selama beberapa menit, kemudian siswa diperintahkan untuk mengamati apa yang terjadi ketika menutup hidung dan mulut selama beberapa menit. - Siswa diberi kesempatan untuk menjawab. Elaborasi : - Siswa menjawab pertanyaan dari guru penyakit apa yang dapat menganggu pernapasan? - Penyakit apa yang pernah kalian alami? - Siswa diberi kesempatan untuk menjawab. - Siswa diminta untuk menyebutkan mengenai gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan 208

228 manusia secara lisan. - Siswa diminta untuk menutup bukunya. - Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat tersebut kepada salah satu siswa, setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa tersebut dan siswa yang memegang tongkat harus menjawab dan seterusnya sampai seluruh siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. - Siswa di bagi dalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa untuk bermain sambil belajar menggunakan kartu domino. - Guru membagikan kartu domino dan Lembar Kerja Siswa kepada setiap kelompok. - Guru memberi arahan/petunjuk penggunaan kartu domino. - Siswa menyusun kartu domino dan secara benar sesuai petunjuk yang telah disampaikan. - Guru membagikan Lembar Evaluasi. - Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah disediakan. 209

229 Konfirmasi : - Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan pada materi yang telah dipelajari. - Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. - Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum paham. 3. Kegiatan Penutup 10 menit - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. - Guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini. Refleksi - Apakah dalam kehidupan sehari-hari, menjumpai penyakit seperti yang telah kita pelajari tadi? - Jika kalian menjumpai penyakit seperti itu apa yang kalian lakukan? - Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini? - Bagaimana perasaan kalian mengikuti pembelajaran hari ini? Mengapa? 210

230 - Apa yang ingin kalian lakukan setelah pembelajaran hari ini? Aksi - Siswa diminta untuk menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit yang dapat menganggu pernapasan. - Guru memberikan PR. - Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. - Guru menutup pembelajaran hari ini dan memberikan salam penutup. I. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Kartu domino pembelajaran gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia, gambar 2. Alat/Bahan : Papan tulis, spidol 3. Sumber Pembelajaran: Sulistyowati,dkk Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta : PT Kanisius. Azmiyawati, Choiril IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 211

231 J. Teknik Penilaian Aspek Indikator Jenis Teknik Intrumen Penilaian Competence Tes Tertulis Soal dan kunci jawaban Consciense NonTes Penilaian Diri Lembar Kuisioner Compassion NonTes Kinerja Penyusunan kartu domino Mengetahui, Bantul, 28 Juli 2016 Guru Kelas V Mahasiswa ( ) ( ) 212

232 Lembar Penilaian Competence Indikator Menyebutkan gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. Teknik Penilaian Instrumen Lisan Pengamatan Rubrik Penilaian : Nama Siswa : Kelas/No.absen : Berilah tanda ( ) pada Lembar Observasi terhadap siswa di kelas / sekolah Aspek yang dinilai Ya Tidak Keterangan Siswa mampu menyebutkan gangguan pada sistem pernapasan manusia 213

233 Rubrik Penilaian : Indikator Menyebutkan organ organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan fungsi organ yang berperan sebagai pernapasan manusia Menyebutkan bagian-bagian organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan jenis pernapasan pada manusia Menyebutkan penyakit pada sistem pernapasan manusia. Teknik Penilaian Instrumen Tertulis Soal Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Kriteria Skor Siswa menjawab soal dengan benar 1 Siswa menjawab soal salah 0 Skor maksimal = 20 Pedoman Penskoran : X

234 Rubrik Penilaian Essay Nomor Soal Kriteria Penilaian Skor 1 Siswa mampu memberi alasan dengan benar dan tepat mengapa 2 manusia perlu bernapas 2 Siswa mampu menyebutkan 3 macam alat pernapasan manusia 2 3 Siswa mampu menyebutkan 2 cara menjaga kesehatan paru - paru 2 4 Siswa mampu menyebutkan 2 fungsi dari selaput lendir 2 5 Siswa mampu menyebutkan 2 macam penyakit yang dapat 2 mengganggu pernapasan pada manusia Skor total 10 Skor Keseluruhan : 215

235 Conscience Indikator Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas Menunjukkan sikap bekerjasama dalam bekerja kelompok Disiplin dalam mengerjakan tugas. Teknik Penilaian Intrumen Penilaian Diri Lembar Kuisioner Format Penilaian Diri Nama : Kelas : No.absen : Berilah tanda cek ( ) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! No Aspek Penilaian Ya Tidak Sikap Bertanggung Jawab 1 Saya melaksanakan tugas dengan baik 2 Saya mengerjakan tugas secara mandiri 3 Saya menerima pendapat orang lain Sikap kerja sama 1 Saya menghormati perbedaan pendapat dengan anggota kelompok 2 Saya aktif dalam bekerja kelompok 3 Saya menunjukkan kekompakkan bersama kelompok Sikap disiplin 1 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu 2 Saya mendengarkan pelajaran dengan tekun 3 Saya berbahasa dengan baik dan benar 216

236 Keterangan Jawaban ya = skor 1 Jawaban tidak = skor 0 Rubrik penilaian dan pedoman penskoran Kriteria Baik Cukup Kurang Sikap bertanggung Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 jawab aspek aspek aspek penilaian penilaian penilaian Sikap kerjasama Memenuhi 3 aspek penilaian Sikap disiplin Memenuhi 3 aspek penilaian Memenuhi 2 aspek penilaian Memenuhi 2 aspek penilaian Memenuhi 1 aspek penilaian Memenuhi 1 aspek penilaian Skor maksimal = 9 Skor total = 217

237 Compassion Indikator Teknik Penilaian Intrumen Rubrik Penilaian : Terlibat aktif dalam kelompok ketika bermain sambil belajar menyusun kartu domino Mengurutkan kartu domino mengenai penyakit pada sistem pernapasan manusia. Kinerja Penyusunan kartu domino Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang Terlibat aktif dalam Siswa terlibat aktif kelompok ketika berkelompok bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa terlibat aktif ketika berkelompok bermain sambil belajar menyusun kartu domino Siswa kurang terlibat aktif ketika berkelompok bermain sambil belajar menyusun kartu domino Kemampuan menyusun Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu kartu domino menyusun 20 kartu menyusun 9-12 menyusun 4-8 kartu domino secara urut kartu domino domino secara urut dan tepat secara urut dan dan tepat tepat Skor maksimal = 6 Pedoman Penskoran : X

238 Lembar Penilaian Observasi Berilah tanda ( ) pada Lembar Observasi terhadap siswa di kelas / sekolah No Nama Siswa Skor Skor Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 219

239 LEMBAR KERJA SISWA 2 Kelompok : Nama Kelompok : Indikator : Mengurutkan kartu domino mengenai gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu mengurutkan kartu domino mengenai organ pernapasan manusia melalui kegiatan menyusun kartu domino dengan benar. Petunjuk umum : Kegiatan 1 : 1. Tulislah kelompok dan nama anggota kelompokmu pada kolom yang telah disediakan! 2. Susunlah kartu domino yang telah dibagikan dan dicontohkan oleh guru. 3. Susun dari start hingga finish bersama kelompokmu! 4. Tulislah soal dan jawaban pada lembar yang telah disediakan bersama kelompok! 220

240 Berikut ini contoh cara menyusun kartu domino : START Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia Salah satu efek penyakit bronkitis Batuk Berdahak Salah satu penyebab bronkitis Racun asap rokok Penyakit yang disebabkan oleh virus Kegiatan 2 : 1. Tuliskan soal serta jawabannya pada kolom tabel di bawah ini! 2. Soal dan jawaban yang dituliskan pada kolom tabel di bawah ini harus sesuai dengan kartu domino yang telah disusun oleh anggota kelompok. Tuliskan pernyataan dan jawaban kartu domino pada kolom tabel di bawah ini! No Kartu Domino Modifikasi Sisi Kanan Kartu Domino Modifikasi Sisi Kiri 221

241 222

242 223

243 1. Permainan kartu domino IPA ini dimainkan oleh 5-6 siswa. 2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok. 3. Satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan. 4. Anggota yang mendapatkan kartu START berhak untuk menaruh kartu pertama. 5. Anggota kelompok mencermati kartu dan mengidentifikasi kartu kedua dan seterusnya sampai kartu tersebut habis di kartu FINISH 6. Konsep pada ruas kanannya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain sambil mengisi LKS. 224

244 START Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia Salah satu efek penyakit bronkitis Batuk Berdahak Salah satu penyebab bronkitis Racun asap rokok Penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza Radang di sebelah atas rongga hidung Sinusitis Radang pada bronkus Bronkitis Penyakit yang disebabkan oleh bakteri tubercolosis 225

245 Tubercolosis Radang paru-paru Pneumonia Penyakit Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae Penyakit menurun atau karena alergi Asthma (asma) Salah satu ciri penyakit asma Menghasilkan lendir Indikasi kanker paru-paru Kematian Gangguan penyempitan dan penyumbatan saluran napas 226

246 Pembengkakan limfa Pembekakan pada anak tekak Polip Penyebab kanker paru-paru Terhirupnya zat beracun Warna paru-paru manusia yang sehat dan tidak pernah merokok Kemerah-merahan Salah satu penyebab utama kanker paru-paru Rokok Kandungan asap rokok yang membahayakan organ pernapasan Tar, nikotin Zat yang dapat merusak saraf 227

247 Nikotin Salah satu cara menjaga kesehatan alat pernapasan Istirahat teratur FINISH 228

248 Lembar Evaluasi Satuan Pendidikan : SD Kanisius Ganjuran Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/1 Hari/tanggal : Nama siswa : No. absen : Indikator Competence Menyebutkan organ organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan fungsi yang berperan sebagai pernapasan Menyebutkan bagian-bagian organ pada sistem pernapasan manusia Menyebutkan jenis pernapasan pada manusia Menyebutkan penyakit pada sistem pernapasan manusia. Petunjuk! 1. Tulislah tanggal dan identitasmu terlebih dahulu! 2. Kerjakan secara mandiri dan teliti! 3. Setelah selesai hasilnya kumpulkan pada gurumu! 229

249 A. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d yang dianggap jawapan paling benar! 1. Hidung merupakan salah satu alat pernapasan yang berfungsi. a. Sebagai tempat penyaring udara b. Sebagai tempat keluar masuknya udara c. Untuk saluran udara pernapasan d. Untuk menyerap oksigen 2. Selaput lendir memiliki beberapa fungsi. Berikut ini yang BUKAN termasuk fungsi selaput lendir adalah a. Pengikat kotoran dan debu b. Menghangatkan udara yang masuk c. Menyaring udara yang masuk agar bebas dari debu dan kuman d. Tempat keluar masuknya udara 3. Cabang-cabang bronkus disebut. a. Bronkiolus b. Faring c. Trakhea d. Paru-paru 4. Paru-paru manusia terdiri atas... a. Dua bagian b. Tiga bagian c. Empat bagian d. Lima bagian 230

250 5. Alat tubuh yang BUKAN termasuk alat pernapasan adalah... a. Rongga hidung b. Tenggorokan c. Kerongkongan d. Paru-paru 6. Pada rongga hidung terdapat bulu-bulu hidung. Bulu-bulu tersebut berfungsi untuk. a. Menolak debu dan benda asing keluar. b. Mengatur banyaknya udara yang masuk. c. Membunuh kuman yang masuk bersama udara. d. Menyaring udara sebelum masuk ke paru-paru. 7. Sekat antara rongga dada dan rongga perut disebut a. Trakea b. Diafragma c. Bronkus d. Alveolus 8. Ujung bronkiolus yang merupakan kantung berdinding tipis disebut. a. Bronkus b. Trakea c. Alveolus d. Batang tenggorok 9. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut. a. Pleura b. Alveolus c. Bronkus d. Gelambir 231

251 10. Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru disebut. a. Ekspirasi b. Eksresi c. Infiltrasi d. Inspirasi 11. Yang BUKAN termasuk hal yang dapat mengganggu sistem pernapasan manusia... a. Gas buang kendaraan b. Asap rokok c. Wangi masakan d. Racun serangga 12. Gas yang hanya dibutuhkan oleh tubuh kita pada saat kita bernapas... a. Karbon dioksida b. Oksigen c. Nitrogen d. Uap air 13. Saat menarik napas, udara masuk rongga hidung dan selanjutnya menuju. a. tenggorokan - cabang batang tenggorok alveolus b. kerongkongan - bronkus - bronkiolus alveolus c. cabang batang tenggorok- kerongkongan alveolus d. kerongkongan - cabang kerongkongan alveolus 14. Pada saat terjadi pertukaran udara pernapasan terjadi pula. a. Karbon dioksida diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh tubuh b. Oksigen dilepaskan oleh Hb untuk dikeluarkan dari tubuh c. Karbon dioksida diikat oleh Hb untuk dikeluarkan dari tubuh d. Oksigen diikat Hb untuk diedarkan ke seluruh tubuh 232

252 15. Perhatikan gambar diatas! Gambar yang ditunjukkan anak panah tersebut adalah. a. Alveolus b. Diafragma c. Lobus d. Bronkus 16. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae adalah penyakit. a. Bronkitis b. Pneumoniae c. Polip d. Sinusitis 17. Berikut ini yang bukan termasuk penyakit pada sistem pernapasan manusia adalah. a. Influenza, Sinusitis, Asma b. Polip, TBC, Bronkitis c. Kanker paru-paru, Avitaminosis, Asma d. Pneumonia, TBC, Asma 18. Paru-paru seseorang yang perokok berat bewarna. a. Kehitam-hitaman b. Kecoklatan c. Kemerah-merahan d. Kekuning-kuningan 233

253 19. Salah satu cara menjaga kesehatan alat pernapasan yaitu. a. Tinggal di lingkungan ber-ac b. Berolahraga teratur c. Tinggal di daerah dingin d. Menutup mulut dengan tangan 20. Pembengkakan pada rongga hidung dan amandel disebut. a. Asma b. Pneumonia c. Polip d. Sinusitis 234

254 B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat! 1. Apakah yang dimaksud dengan bernapas? Sebutkan 3 macam alat pernapasan manusia! Sebutkan 2 cara menjaga kesehatan paru-paru! Sebutkan 2 fungsi dari selaput lendir! Sebutkan 2 penyakit yang dapat mengganggu pada sistem pernapasan manusia! Selamat Mengerjakan 235

255 Kunci Jawaban : A. Pilihan Ganda 1. B 11. C 2. D 12. B 3. A 13. A 4. A 14. D 5. C 15. D 6. D 16. B 7. B 17. C 8. C 18. A 9. A 19. B 10. D 20. C B. Essay 1. Mengambil udara dan mengeluarkan hasil pernapasan. 2. Hidung, Batang tenggorokan, Paru-paru. 3. Tidak merokok, menghindari asap rokok dan pembakaran sampah, olahraga secara teratur, makan dengan teratur, menggunakan masker pada saat ditempat yang tercemar, menjaga kebersihan lingkungan Pengikat kotoran dan debu. - Menghangatkan udara yang masuk. 5. Sinusitis, Influenza, Bronkitis, Tuberkulosis, Pneumonia, Asthma (asma), Polip, Kanker paru-paru 236

256 Lembar Refleksi 1. Apakah hal baru yang kamu pelajari hari ini? 2. Bagaimana perasaan kalian mengikuti pembelajaran hari ini? Mengapa? 3. Apa yang ingin kalian lakukan setelah pembelajaran hari ini? 237

257 Angket Respon Siswa Terhadap Kartu Domino dalam Pembelajaran IPA Nama : Kelas : No. absen : Petunjuk: a. Pengisian angket tidak mempengaruhi nilai anda. b. Pilihlah jawaban dibawah dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom yang dianggap sesuai. Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya senang belajar IPA setelah menggunakan media kartu domino 2. Saya tertarik belajar IPA setelah belajar menggunakan media kartu domino 3. Saya tidak bosan belajar IPA setelah belajar menggunakan kartu domino 4. Saya tidak malu bertanya, jika ada materi yang kurang jelas 5. Saya lebih aktif berdiskusi dengan teman saat belajar IPA setelah menggunakan kartu domino 6. Saya lebih berkonsentrasi saat pembelajaran setelah belajar menggunakan kartu domino 7. Saya lebih bersemangat setelah belajar menggunakan kartu domino 8. Saya tidak tenang saat pembelajaran berlangsung ketika menggunakan kartu domino 9. Materi yang disampaikan guru membuat saya bingung 10. Saya mendengarkan dengan guru dengan sungguh-sungguh penjelasan oleh guru 11. Saya mencatat setiap penjelasan yang disampaikan guru 238

258 12. Saya kesulitan belajar IPA setelah menggunakan kartu domino 13. Saya tertarik belajar IPA setelah menggunakan kartu domino 14. Saya mengerjakan soal dengan cepat dan sering tidak teliti 15. Saya mudah memahami materi pembelajaran setelah belajar menggunakan kartu domino 16. Saya dapat mengisi soal setelah belajar menggunakan kartu domino 17. Saya menggunakan media kartu domino membantu saya belajar IPA dengan mudah 18. Mata pelajaran IPA adalah pelajaran yang menarik ketika menggunakan kartu domino 19. Saya suka bercanda ketika menyusun kartu domino 20. Saya antusias mengikuti pelajaran ketika menyusun kartu domino 239

259 Saran & Kritik: 240

260 Lampiran Materi Jenis- jenis gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia adalah sebagai berikut : a. Sinusitis adalah radang di sebelah atas rongga hidung. b. Bronkitis adalah radang pada bronkus. Efeknya nyeri dada, sesak napas, mengeluarkan banyak lendir atau ingus, dan batuk berdahak. Penyebabnya adalah racun dari asap rokok, yang di dalamnya mengandung pertikel tar, arang, nikotin, dan zat berbahaya lainnya. c. Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakteri tuberculosis yang bersarang pada alveolus paru-paru. d. Pneumonia disebut juga sebagai radang paru-paru. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae atau virus, misalnya virus H5N1 (flu burung). Dampaknya alveolus terisi cairan limfa, sehingga terjadi sesak napas. e. Asthma (asma) merupakan penyakit menurun atau karena alergi. Ciri-cirinya adalah banyak menghasilkan lendir atau ingus. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan bronkiola dalam paru-paru yang tiba-tiba menyempit, mengakibatkan susah bernapas. Penyebabnya adalah asap rokok, gas dan asap pabrik, dan gas buang, kendaraan bermotor. Biasanya anak-anak yang mengalami sakit asma menggunakan alat dan obat yang diisap. f. Keracunan akibat menghirup gas berbahaya seperti gas CO (carbon monoksida). Gas ini sangat berbahaya, demikian juga asap akibat kebakaran hutan, asap dari 241

261 cerobong pabrik, atau asap dari hasil pembakaran sampah. Hal tersebut merupakan faktor-faktor penyebab gangguan dan sangat berbahaya bagi kesehatan organ pernapasan. g. Gangguan penyempitan dan penyumbatan saluaran napas umumnya disebabkan oleh pembengkakan limfa. h. Polip atau pembekakan pada rongga hidung, dan amandel atau pembekakan pada anak tekak. i. Kanker paru-paru, indikasinya batuk berdahak dan berdarah, sesak napas, menghilangnya napsu makan, nyeri dada, dan kematian. Kanker paru-paru ini umumnya diakibatkan oleh terhirupnya zat beracun seperti aspal atau ter dan nikotin yang terdapat pada rokok, debu asbes, dan serbuk arang batubara. j. Paru-paru manusia yang sehat dan tidak pernah merokok warnanya kemerahmerahan. Rokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Asap rokok mengandung tar, nikotin dan ratusan racun lainnya. Tar akan melekat kuat pada paru-paru dan nikotin akan merusak saraf. 242

262 Lampiran Lagu Gubahan Balonku ada lima Belajar Bersama Mari kita belajar Gangguan pernapasan Mari kita ketahui Apa saja penyakitnya Mari kita lakukan hey Dengan bermain domino Mari kita belajar Belajar sambil bermain 243

263 LAMPIRAN 7a Lembar Kerja Siswa Ujicoba Produk Pertemuan 1 244

264 245

265 246

266 247

267 LAMPIRAN 7b Lembar Kerja Siswa Ujicoba Produk Pertemuan 2 248

268 249

269 250

270 251

271 LAMPIRAN 8 Hasil tes Ujicoba Produk 252

272 253

273 254

274 255

275 256

276 257

277 258

278 LAMPIRAN 9 Kuisoner Siswa Ujicoba Produk 259

279 260

280 261

281 LAMPIRAN 10a Lembar Kerja Siswa Ujicoba Pemakaian Pertemuan 1 262

282 263

283 264

284 265

285 LAMPIRAN 10b Lembar Kerja Siswa Ujicoba Pemakaian Pertemuan 2 266

286 267

287 268

288 269

289 LAMPIRAN 11 Hasil tes Ujicoba Pemakaian 270

290 271

291 272

292 273

293 274

294 275

295 276

296 LAMPIRAN 12 Kuesiner Siswa Ujicoba Pemakaian 277

297 278

298 279

299 LAMPIRAN 13a Rekaitulasi Hasil Kuisioner Siswa Ujicoba Produk Siswa Skor Skor Rerata Kriteria T1 1, 9, 10, 16, 17 2, 3, 4, 7, 11, 14, 15, 18, Baik 19, 20 T2 8, 10 1, 2, 3, 4, 5, 6,7 T3 10, 16 1, 2, 3, 4, 5 T4 1, 2, 5, 6, 7, 10, 11, 18 T5 1, 3, 5, 6, 11, 14, 15, 16, 17 3, 4, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19 2, 4,7, 9, 10, 12, 13, 18, 19, 20 T6 1, 7 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19 T7 5, 8, 12 1, 2, 4, 6, 7, 10, 14, 15, 16, 19 T8 1, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 19 2, 5, 6, 8, 15, 18 T9 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 T10 1, 2, 4, 5, 6, 7, 3, 8, 12, 19 9, 11, 12, 14, 17, 19, Baik 6, 8, 12, Baik 14, 17, Baik Sekali Baik Sekali Baik 3, 20 9, 11, 17, Baik 16, Baik Sekali 8, 11, 19, Baik Baik Sekali 280

300 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18 T11 1, 2, 5, 6, 7, 12, 13, 15, 16, 18 T12 1, 3, 7, 10, 13, 14, 15, 17, 18 T13 2, 3, 4, 10, 11, 15, 16, 17, 18 T14 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 T15 8, 10, 14, 18, 19 T16 2, 6, 7, 19 T17 3, 4, 6, 17, 18 T18 1, 4, 9, 15, 17, 20 T19 1, 5, 6, 9, 11, 12, 15, 19 T20 7, 8, 13, 16, 19, 3, 4, 8, 9, 11, 14, 17, 20 2, 4, 5, 9, 11, 16, 19, 20 1, 5, 6, 7, 9, 13, 14, Baik Sekali 6, Baik Sekali 8, 12, Baik 3, Baik Sekali 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17 1, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20 1, 2, 7, 10, 11, 15, 16, 20 2, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 16, 18 2, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 18 1, 4, 5, 12, 15, 4, Baik Baik 8, 9, 12, 13, 14, 19 3, 10, 12, Baik Baik 3, 4, Baik 2, 6, 10, 11, 14 3, Baik 281

301 T21 1, 4, 5, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, , 18 2, 3, 6, 7, 8, 12, 14, Baik Sekali Jumlah Rerata Kriteria Baik 282

302 LAMPIRAN 14 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Siswa Ujicoba Pemakaian Siswa Skor Skor Rerata Kriteria , 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15 16, 17, 18 12, 19 3, 8, 14, Baik Sekali 2 4, 7, 11, , 4, 7, 10, 15, 6, 17 19, , 2, 3, 4, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, , 2, 5, 7, 8, 10, 13, 16, , 5, 16, 20 1, 2, 3, 5, 6, 9, 10, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20 2, 3,5, 6, 8, 12, 13, 18 5, 7, 11, 16 4, 6, 11, 12, 14, 15, 17, 19, 20 1, 2, 6, 7, 10, 12,15, 17, , 2, 3, 5, 7, 8, 13, 15, 16, 17, , 2, 3, 5, 6, 7 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, , 2, 3, 4, 5, 7,9, 4, 8, 9, 18, Baik 9, Baik Sekali Baik Sekali 3, Baik Sekali 4, 9, 1, 13, 14 4, 6, 9, 10, 11, 12, 14, Baik Baik Baik Sekali 6, 11, Baik Sekali 283

303 10,12, 13,14, 15, 16, 17, 18, , 2, 3, 5, 12, 15, 16, 17, 18, , 3, 4, 6, 7, 9, 10 13, 14, 15, 16, 17, 8, , 2, 9, 1, , 3, 4, 12, 15, , 3, 4, 12, 18, , 2, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15 16, 17, 18, , 5, 6, 7, 20 4, 10, 13 6, 7, 8, 9, 11, 14, 2, 5, 8, 19 3, 4, 5, 7, 10, 11, 13, 14,15, 17 2, 5, 6, 7, 10, 13, 16, 17, 19, 20 7, 8,9, 13, 14, 15, 16, 19 3, 5, 6, 12, 20 1, 2, 3, 1, 11, 12, 13, 15, 16, , 16, 17 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 18, 19, , 9, 11, 15, 16, 17 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 13, 14, 18, Baik Baik Sekali 6, 12, 18 8, Baik 8, 9, 11, Baik 2, 10, 11 5, 6, Baik Baik Sekali 6, 7, 20 8, 9, Baik 10, 11, 14, Baik Baik 19 1, 2, 15, 3, 4, 5, 10, Baik 284

304 17, 18 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13 14, 16, , 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, , 3, 5, 6, 7, 13 15, 16, 17, 18, , 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, , 2, 3,4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 24 1, 3, 11, 12, 15 2, 4, 8, 9, 10, 11, 14 6, 12, 14, 17 18, 20 8, 10, 14 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 13, 14, 16, 17, , 2, 3, 6, 7, 8, 10 11, 12, 13, 15,16, 17, 18, , 4, 9, 16 1, 3, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, , 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 19, 20 9, 11, 14, Baik 12, Baik Sekali 2, 8 16, Baik Sekali Baik Sekali Baik 4, 9 5, Baik Sekali 2, 6, 8, 9, 14, 16, 18 6, Baik Baik Sekali 285

305 28 1, 2, 4, 5, 11, 15, , 9, 11, 13, 17, , 4, 5, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, , 3, 4, 5, 6, 7, 10, 1, 13,14, 15,1, 17, 13, 14, 16, 18, 20 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14,15, 16, 19, 20 1, 2, 7, 9, 17, 18 18, , 20 1, 2, 5, 6, 7, 10, 13,14, 15, 16, 17, 18, , 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 34 19, , 2, 7, 15, 16, , 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 17, 18 3, 4, 5, 6, 10, 13, 18, 20 1, 2, 6, 11, 14, 15, 16, 19, , 2, 3, 5, 8, 10 11, 12, 14, 6, , 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 3, 6, 7, 10 8, 9, 12, Baik Baik Sekali 19, Baik Sekali 8, 9 11, Baik Sekali 3, 8, 9, 11, 12 8, 9, 11, 12, 14, Baik Baik Sekali Baik Baik Sekali 7, 13, 15, 18, 19, Baik 4 14, Baik Sekali 286

306 17, 18, , 3, 7, 10, 16, 17, 18 2, 4, 5, 6, 12, 13, 15, 19, 20 8, 11, Baik Sekali Jumlah Rerata Kriteria Baik 287

307 LAMPIRAN 15 Output SPSS Soal tes Pilihan ganda dan essay Ujicoba Pemakaian i. Validitas dan Reliabilitas Pilihan ganda skor total soal 1 soal 2 soal 3 Correlations skortotal Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 soal 14 soal 15 soal 16 soal 17 soal 18 soal 19 soal 20 Pears on ** * ** ** Correl * ation Sig. ( tailed) N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) * * ** N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed).642 ** ** ** N Pears on Correl **

308 ation soal 4 soal 5 soal 6 soal 7 Sig. ( tailed) N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) * N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed).538 * N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) * N

309 soal 8 soal 9 soal 10 soal 11 soal 12 Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) ** ** N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) ** * N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) * N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed).642 ** ** ** N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed)

310 soal 13 soal 14 soal 15 soal 16 soal 17 N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) * * ** N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) * N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed).638 ** ** N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) N Pears on Correl ation Sig. ( **

311 tailed) soal 18 soal 19 soal 20 N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) * N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed) ** * * N Pears on Correl ation Sig. (2- tailed).482 * ** N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

312 Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item Statistics Mean Std. Deviation N Soal Soal Soal Soal Soal

313 a. Validitas dan Reliabilitas Pilihan essay Correlations Totalskor Totalskor soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 Pearson Correlation *.718 **.725 **.615 ** soal1 Sig. (2- tailed) N Pearson Correlation soal2 Sig. (2- tailed) N Pearson Correlation.449 * soal3 Sig. (2- tailed) N Pearson Correlation.718 ** * soal4 Sig. (2- tailed) N Pearson Correlation.725 ** soal5 Sig. (2- tailed) N Pearson Correlation.615 ** * Sig. (2- tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 294

314 Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item Statistics Mean Std. Deviation N soal soal soal soal

315 LAMPIRAN 16a Foto Kegiatan Pembelajaran (Ujicoba Produk) 296

316 LAMPIRAN 16b Foto Kegiatan Pembelajaran (Ujicoba Pemakaian) 297

317 BIODATA PENELITI Theodora Ratri Priyantiningsih merupakan anak pertama dari 2 bersaudara lahir di Yogyakarta, 06 November Menempuh pendidikan di TK Suryodiningratan pada tahun 2001 melanjutkan pendidikan di SD 1 Bantul lulus pada tahun 2007, dan melanjutkan pendidikan di SMP 3 Bantul lulus pada tahun 2010 pada jenjang selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMA Stella Duce Bantul lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma pada tahun Selama di PGSD, peneliti pernah mengikuti kegiatan : peserta INSIPRO (INISIASI PRODI), peserta INISIASI FKIP SANATA DHARMA (INFISA), peserta KURSUS MAHIR DASAR (KMD), peserta WEEK-END MORAL, peserta Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I dan II, anggota Devisi P3K kegiatan Malam Kreatifitas Mahasiswa 2015, peserta Pelatihan Metode Montessori, dan mengikuti beberapa seminar. Peneliti menyelesaikan pendidikan S-1 menulis skripsi dengan judul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Mata Pelajaran IPA Materi Organ Pernapasan pada Manusia Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Ganjuran. 298

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI I GOMBANG

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI INDRA PENDENGAR DAN PERABA UNTUK SISWA KELAS IV SD KANISIUS KENTENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar 2.1.1. Pengertian Aktivitas Belajar Sanjaya (2009: 130) mengungkapkan bahwa aktifitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktifitas fisik akan tetapi juga meliputi

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar Menurut Witherington dalam Hanafiah dan Suhana (2009:7) belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS POKOK BAHASAN FLUIDA DINAMIS UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MENINGKATKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Media Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No. ISSN 35-61X Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD 39 ISSN 2338-980X Elementary School 3 (2016) 39-50 Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD *Dhian Dwi Nur Wenda Universitas Nusantara PGRI Kediri Diterima:

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MELALUI MACROMEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ORGAN PENCERNAAN MANUSIA KELAS V A SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. seluruh interaksinya dengan kebutuhan, kemampuan, dan kegiatan siswa.

BAB II KAJIAN TEORI. seluruh interaksinya dengan kebutuhan, kemampuan, dan kegiatan siswa. BAB II KAJIAN TEORI A. Sikap Komunikatif Pendidikan karakter pada saat ini mulai gencar diterapkan dalam pendidikan, peranan guru dalam pendidikan karakter tidak hanya berhubungan dengan mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. LKS Word Square Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu media pembelajaran. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

Lebih terperinci

IMANUEL DALAPANG K

IMANUEL DALAPANG K HALAMAN JUDUL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGELASAN LAS LISTRIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAIKEM PADA SISWA KELAS X TPM II SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sekolah dasar. IPA berguna untuk memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai fenomena-fenomena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA Kata IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam. Kata-kata Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa Inggris

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI SISWA KELAS V SDN SOOKA 1 KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : SINGGIH WINARSO K7108226

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2.1.1 Pengertian IPS Mata pelajaran di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran pokok, salah satunya yaitu mata pelajaran IPS. Sapriya,

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Luar Biasa Oleh : Dieni Laylatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN 1 UNIT 8 MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN Saudara-saudara mahasiswa saat ini terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran yang mempunyai implikasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

TESIS SAKAT S.A. NIM

TESIS SAKAT S.A. NIM PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SDN SALERO 1 KOTA TERNATE MALUKU UTARA TESIS SAKAT S.A. NIM. 10712251016

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permasalahan yang berhubungan dengan judul peneliti yaitu analisis penggunaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permasalahan yang berhubungan dengan judul peneliti yaitu analisis penggunaan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa permasalahan yang berhubungan dengan judul peneliti yaitu analisis penggunaan media pembelajaran IPA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD. Oleh: DIANA NATALIA

TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD. Oleh: DIANA NATALIA TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD Oleh: DIANA NATALIA 1420104022 MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perbuatan dan pengalaman yang dialami oleh manusia merupakan pembelajaran bagi diri manusia itu sendiri. Proses belajar dalam kehidupan manusia sangat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Pahala Alalam Kayana

SKRIPSI. Disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Pahala Alalam Kayana PENGARUH METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL (CD INTERAKTIF) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD N CABAK KECAMATAN JIKEN KABUPATEN BLORA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS (OUTDOOR MATHEMATICS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS (OUTDOOR MATHEMATICS) PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS (OUTDOOR MATHEMATICS) PADA SISWA KELAS III B SD NEGERI GAMOL SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan pengamatan melalui langkah-langkah metode ilmiah dan proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dengan lingkungan hidup. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 dalam. perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

BAB II KAJIAN TEORI. dengan lingkungan hidup. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 dalam. perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sikap Peduli Lingkungan Peduli lingkungan merupakan salah satu sikap yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 dalam Yaumi (2014:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 6 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: LIA MAWARNI K8412040 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

PF-65: PENGEMBANGAN SET EKSPERIMEN TERMODINAMIKA UNTUK FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PF-65: PENGEMBANGAN SET EKSPERIMEN TERMODINAMIKA UNTUK FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PF-65: PENGEMBANGAN SET EKSPERIMEN TERMODINAMIKA UNTUK FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MOHAMAD ARDIAN LEONDA 1, DESNITA 2, HADI NASBEY 2 1 Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Fisika Pascasarjana

Lebih terperinci

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No. Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGGUNAAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT MAGNET DI KELAS V SDN SUKAJAYA KECAMATAN JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pemebelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari Bahasa Inggris, yaitu natural science. Nature artinya berhubungan dengan alam atau yang bersangkut paut dengan

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD Binti Muakhirin SD Negeri Cibuk Lor Seyegan Abstrak Artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang diperlukan oleh semua orang. Dapat dikatakan bahwa pendidikan dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah yang timbul di SD sebagai bahan pengembangan media, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang ditawarkan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Lindgren dalam Agus Suprijono (2011: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hal yang sama juga dikemukakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY DENGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI-IIS 6 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci