BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA"

Transkripsi

1 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data gerakan kerja dilakukan dengan cara merekam proses perakitan resleting polyester dengan handycam / kamera video. Setelah itu data yang sudah ada diuraikan berdasarkan gerakan kerja dan dihitung waktunya dengan menggunakan stopwatch. Dari perhitungan waktunya, diketahui waktu siklus perakitan resleting adalah 21,22 detik / rit sleting. Operator pada perakitan resleting ada 8 orang dan semuanya adalah operator wanita. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sample yaitu dengan merekam gerakan kerja salah satu operator. PT Fajarindo Faliman Zipper menerapkan sistem upah harian bagi karyawan lantai produksi dimana untuk 1 hari kerja ( 8 jam ) upah yang diberikan adalah sebesar Rp Operator departemen perakitan resleting polyester mempunyai target 1000 pcs/hari. Jika target yang telah ditentukan tidak tercapai maka operator harus bekerja lembur. Karena itu pihak perusahaan memberikan insentif bagi karyawan yang bekerja diluar jam kerja.

2 4.1.1 Layout Departemen Perakitan Resleting Gambar 4.1 Layout Perakitan Resleting Polyester Sekarang

3 4.1.2 Layout Meja Kerja Perakitan Resleting Polyester Sekarang Gambar 4.2 Layout Meja Kerja Perakitan Resleting Polyester

4 4.1 Pengolahan Data Assembly Process Chart Perakitan Resleting Polyester NAMA OBYEK : RIT SLETING POLYESTER DIPETAKAN OLEH : MARIANI Gambar 4.3 APC Perakitan Resleting Polyester

5 4.2.2 Operation Process Chart Perakitan Resleting Polyester OPERATION PROCESS CHART Nama Obyek : Rit sleting Polyester Usulan Dipetakan Oleh : Mariani Tanggal dipetakan : 30 Juni 2006 Sekarang Gambar 4.4 OPC Perakitan Resleting Polyester

6 67 Pekerjaan Departemen No. peta Dipetakan oleh Tanggal dipetakan Data Uraian Gerakan Kerja Perakitan Resleting Polyester Sekarang Tabel 4.1 Peta Tangan kiri dan Tangan kanan Perakitan Resleting Polyester PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN METODE WORK FACTOR : Merakit Resleting : Perakitan Usulan : 1 : Mariani Sekarang : 30 Juni 2006 TANGAN KIRI SIMBOL WAKTU WAKTU SIMBOL TANGAN KANAN Menjangkau Body A 19 D D Menganggur Memegang Body FH D Menganggur Membawa Body A 19 D D Menganggur Menahan H A 17 D Menjangkau Puller Menahan H FH 1 Memegang Puller Menahan H A 17 D Membawa Puller Mengarahkan Body F 1 D F 1 D Mengarahkan Puller Merakit Body dan Puller FH 1 S FH 1 S Merakit Body dan Puller Menahan H A 14 D Menjangkau Pin Menahan H FH 1 Memegang Pin Menahan H A 14 D Membawa Pin Menahan H F 1 D Mengarahkan Pin Merakit FH 1 S FH 1 S Merakit Pin Menahan H A 21 D Menjangkau Topi Menahan H FH 1 Memegang Topi Menahan H A 21 D Membawa Topi Menahan H F 1 D Mengarahkan Topi Merakit FH 1 S FH 1 S Merakit Menahan H A 15 D Menjangkau Palu Menahan H FH 1 Memegang Palu Menahan H A 15 D Membawa Palu Menahan H F 1 D Mengarahkan Palu Menahan H FH 1 S Menggunakan Palu Menahan H A 15 D Membawa Palu Menahan H FH 1 Melepas Palu Menahan H A 13 D Menjangkau slider ke tangan kiri Menahan H FH1 Memegang slider Menganggur D A 13 D Membawa slider ke tangan kanan Menjangkau Rit s A 23 D H Menahan Memegang FH H Menahan Membawa A 23 D H Menahan Mengarahkan Rit s F 1 D F 1 D Mengarahkan slider Merakit FH 1 S FH 1 S Merakit Menganggur D A 14 D Membawa rakitan Menganggur D FH 1 Melepas Rit sleting Total Waktu

7 68 Tabel 4.2 Jumlah Elemen Gerakan Antara Tangan Kiri dan Tangan Kanan Elemen Gerakan Tangan Kiri Tangan Kanan Menjangkau ( RE ) 2 5 Memegang ( G ) 2 5 Membawa ( M ) 2 7 Menahan ( H ) 20 3 Melepas ( RL ) - 2 Mengarahkan ( P ) 2 5 Merakit ( A ) 4 4 Menggunakan ( U ) - 1 Menganggur ( D ) 3 3 Total Gerakan Dari Tabel diatas dapat dilihat gerakan yang dilakukan oleh tangan kiri lebih banyak menahan ( H ) rakitan yang sedang dikerjakan. Sedangkan gerakan untuk tangan kanan lebih banyak bekerja. Hal ini menyebabkan ketidak seimbangan antara kedua tangan.

8 Perhitungan Waktu Siklus dengan Metode Work Factor dalam Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan yang sedang berjalan. Tabel 4.3 Ringkasan Proses Perakitan Resleting Polyester Kegiatan Waktu ( Time Units ) Waktu ( detik ) Mengambil Body Mengambil Puller Merakit Body dan Puller Mengambil Pin Merakit Pin pada Body Mengambil Topi Merakit Topi pada Body Mengambil Palu Menggunakan Palu Melepaskan Palu Memindahkan Slider ke tangan kanan Mengambil Rit s Merakit Rit s dan Slider Meletakkan Rit s pada tong Total Waktu

9 Perhitungan waktu normal dengan menggunakan tabel penyesuaian menurut Westinghouse untuk gerakan kerja sekarang. Tabel 4.4 Penyesuaian menurut Westinghouse No. Faktor Kelas Lambang Penyesuaian 1. Ketrampilan Good C Usaha Good C Kondisi Kerja Good C Konsistensi Good C 0.01 Total Penyesuaian 0.14 Waktu Normal = Waktu siklus rata-rata x penyesuaian = detik x ( ) = detik x 1.14 = detik

10 Perhitungan waktu baku dengan menggunakan tabel kelonggaran untuk gerakan kerja sekarang. Tabel 4.5 Kelonggaran menurut faktor-faktor yang berpengaruh No. Faktor Contoh Pekerjaan Kelonggaran A Tenaga yang dikeluarkan : Bekerja di meja, duduk 6 % Dapat diabaikan B Sikap Kerja : duduk Bekerja duduk, ringan 1 % C Gerakan kerja : normal Ayunan bebas dari palu 0 % D Kelelahan mata : Pekerjaan-pekerjaan yang Pandangan yang hampir teliti 7,5 % terus-menerus E Keadaan temperatur tempat Temperatur C 5 % kerja : normal F Keadaan atmosfer : baik Ruangan yang berventilasi 0 % baik, udara segar G Keadaan lingkungan yang baik : sangat bising. 5 % Total kelonggaran 24,5 % Waktu baku = waktu normal x 100% 100% - % kelonggaran = detik x 100% 100% % = detik x 100% 75.5% = detik

11 Perhitungan Upah bulanan untuk Operator Perakitan Resleting Polyester Dari Perhitungan waktu diatas, dapat dilihat bahwa operator perakitan resleting polyester mempunyai waktu detik untuk merakit satu resleting. Operator perakitan resleting polyester mempunyai jam kerja 8 jam/hari, dimana mereka bekerja dari jam , dengan waktu istirahat jam Sistem pembayaran upah operator menggunakan sistem upah harian, yaitu Rp /hari, yang akan dibayarkan pada akhir bulan. o Jumlah rakitan resleting polyester / hari = ( 8 x 3600detik ) detik = detik detik = = 898 rit sleting / hari Jika dalam 1 hari operator harus mengerjakan perakitan resleting sebanyak 1000pcs/hari, maka untuk bulan Juni 2006 operator harus mengerjakan perakitan resleting sebanyak pcs/hari. Sedangkan untuk bulan Juni 2006, operator departemen perakitan resleting polyester hanya mampu merakit resleting polyester sebanyak resleting/hari. Sehingga operator harus lembur untuk menyelesaikan hasil rakitan agar pada akhir bulan operator dapat mengerjakan sebanyak resleting.

12 73 o Perhitungan upah bulanan untuk operator departemen perakitan resleting polyester = ( Rp x 26 hari kerja ) = Rp o Perhitungan upah lembur untuk operator departemen perakitan resleting polyester Upah lembur = Upah harian / jam kerja = Rp / ( 26hari x 8 jam ) = Rp / 208 = Rp Tabel 4.6 Perhitungan Upah Lembur Upah bulanan Rp jam Rp Rp = Rp jam Rp Rp = Rp jam Rp Rp = Rp jam Rp Rp = Rp Jika dalam 1 hari operator hanya mampu menghasilkan 898 resleting / hari, maka dalam satu jam operator hanya mampu menghasilkan 113 resleting. Sedangkan operator harus bisa menyelesaikan resleting / hari. Berarti jumlah jam lembur operator adalah 24 jam untuk bulan Juni.

13 74 Total upah yang diterima oleh operator departemen perakitan resleting polyester = Rp ( 24 x Rp ) = Rp Rp = Rp Karena operator departemen perakitan resleting polyester ada 8 operator, maka upah lembur yang harus dibayar oleh perusahaan adalah = 8 x Rp ,- = Rp ,- 4.3 Analisa Data Dari data uraian gerakan kerja yang sedang berlangsung, banyak terdapat gerakan menganggur dan ketidak seimbangan antara kedua tangan, dimana tangan kanan lebih banyak bekerja daripada tangan kiri. Selain itu layout meja kerja juga terdapat banyak komponen yang letaknya tidak beraturan, sehingga operator tidak dapat bekerja dengan efektif. Oleh karena itu dibuat data uraian gerakan kerja usulan dan layout meja kerja yang baru untuk memperbaiki gerakan kerja yang sedang berlangsung agar operator dapat bekerja lebih efisien dan waktu perakitan resleting menjadi lebih optimal. Sehingga pihak perusahaan juga dapat menghemat labor cost.

14 4.3.1 Layout Meja Kerja Perakitan Resleting Polyester Usulan Gambar 4.5 Layout Meja kerja Usulan Dari layout meja kerja usulan diatas, dapat dilihat letak komponen yang sudah ditata dengan baik sesuai dengan urutan pengerjaan resleting. Hal ini dilakukan untuk membantu operator agar dapat bekerja lebih efektif, sehingga operator tidak merasa bingung dengan letak komponen dan waktu pengerjaan juga menjadi lebih cepat.

15 76 Pekerjaan Departemen No. peta Dipetakan oleh Tanggal dipetakan Data Uraian Gerakan Kerja Perakitan Resleting Polyester Usulan Tabel 4.7 Peta Tangan kiri dan Tangan kanan Perakitan Resleting Polyester Usulan PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN METODE WORK FACTOR : Merakit Resleting : Perakitan Usulan : 2 : Mariani Sekarang : 30 Juni 2006 TANGAN KIRI SIMBOL WAKTU WAKTU SIMBOL TANGAN KANAN Menjangkau Body A 14 D A 14 D Menjangkau Puller Memegang Body FH FH 1 Memegang Puller Membawa Body A 14 D A 14 D Membawa Puller Mengarahkan Body F 1 D F 1 D Mengarahkan Puller Merakit Body dan Puller FH 1 S FH 1 S Merakit Body dan Puller Menahan H A 13 D Menjangkau Pin Menahan H FH 1 Memegang Pin Menahan H A 13 D Membawa Pin Mengarahkan F 1 D A 14 D Mengarahkan Pin Merakit FH 1 S FH 1 Merakit Pin Menahan H A 15 D Menjangkau Topi Menahan H FH 1 Memegang Topi Menahan H A 15 D Membawa Topi Mengarahkan F 1 D F 1 D Mengarahkan Topi Merakit FH 1 S FH 1 S Merakit Menahan H A 14 D Menjangkau Palu Menahan H FH 1 Memegang Palu Menahan H A 14 D Membawa Palu Mengarahkan F 1 D F 1 D Mengarahkan Palu Menahan H FH 1 S Menggunakan Palu Menahan H A 14 D Membawa Palu Menahan H FH 1 Melepas Palu Menahan H A 13 D Menjangkau slider ke tangan kiri Menahan H FH1 Memegang slider Menganggur D A 13 D Membawa slider ke tangan kanan Menjangkau Rit s A 17 D H Menahan Memegang FH H Menahan Membawa A 17 D H Menahan Mengarahkan Rit s F 1 D F 1 D Mengarahkan slider Merakit FH 1 S FH 1 S Merakit Menganggur D A 14 D Membawa Menganggur D FH 1 Melepas Rit sleting Total Waktu ( time units )

16 77 Tabel 4.8 Jumlah Elemen Gerakan Antara Tangan Kiri dan Tangan Kanan Elemen Gerakan Tangan Kiri Tangan Kanan Menjangkau ( RE ) 2 5 Memegang ( G ) 2 5 Membawa ( M ) 2 7 Menahan ( H ) 14 3 Melepas ( RL ) - 2 Mengarahkan ( P ) 5 5 Merakit ( A ) 4 4 Menggunakan ( U ) - 1 Menganggur ( D ) 3 - Total Gerakan 32 32

17 Perhitungan Waktu Siklus dengan Metode Work Factor dalam Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan usulan. Tabel 4.9 Ringkasan Proses Perakitan Resleting Polyester dan PerbandinganWaktu Usulan dan Waktu Sekarang Kegiatan Waktu Waktu Waktu ( Time Units ) Usulan Sekarang ( detik ) ( Detik ) Mengambil Body dan Puller Merakit Body dan Puller Mengambil Pin Merakit Pin pada Body Mengambil Topi Merakit Topi pada Body Mengambil Palu Menggunakan Palu Melepaskan Palu Memindahkan Slider ke tangan kanan Mengambil Rit s Merakit Rit s dan Slider Meletakkan Rit s pada tong Total Waktu

18 Perhitungan waktu normal dengan menggunakan tabel penyesuaian menurut Westinghouse untuk gerakan kerja usulan. Tabel 4.10 Tabel Penyesuaian Menurut Westinghouse No. Faktor Kelas Lambang Penyesuaian 1. Ketrampilan Good C Usaha Good C Kondisi Kerja Good C Konsistensi Good C 0.01 Total Penyesuaian 0.14 o Waktu Normal = Waktu siklus rata-rata x penyesuaian = detik x ( ) = detik x 1.14 = detik

19 Perhitungan waktu baku dengan menggunakan tabel kelonggaran untuk gerakan kerja usulan. Tabel 4.11 Kelonggaran menurut faktor-faktor yang berpengaruh No. Faktor Contoh Pekerjaan Kelonggaran A Tenaga yang dikeluarkan : Bekerja di meja, duduk 6 % Dapat diabaikan B Sikap Kerja : duduk Bekerja duduk, ringan 1 % C Gerakan kerja : normal Ayunan bebas dari palu 0 % D Kelelahan mata : Pekerjaan-pekerjaan yang Pandangan yang hampir teliti 7,5 % terus-menerus E Keadaan temperatur tempat Temperatur C 5 % kerja : normal F Keadaan atmosfer : baik Ruangan yang berventilasi 0 % baik, udara segar G Keadaan lingkungan yang baik : sangat bising. 5 % Total kelonggaran 24,5 % o Waktu baku = waktu normal x 100% 100% - % kelonggaran = detik x 100% 100% % = detik x 100% 75.5% = detik

20 81 Perhitungan Selisih dan Prosentase Pengurangan Waktu Siklus o Pengurangan waktu siklus = waktu siklus sekarang waktu siklus usulan = detik detik = 2.57 detik o Prosentase pengurangan waktu siklus = Hasil pengurangan waktu siklus x 100% waktu siklus sekarang = 2.57 detik x 100% detik = % Perhitungan Selisih dan Prosentase Pengurangan Waktu Baku o Pengurangan Waktu baku = Waktu baku sekarang waktu baku usulan = detik detik = 3.88 detik o Prosentase pengurangan waktu baku = Hasil pengurangan waktu baku x 100% waktu baku sekarang = 3.88 detik x 100% detik = %

21 82 Perhitungan Jumlah, Selisih dan Prosentase Pengurangan Jumlah Rakitan Resleting. o Jumlah rakitan resleting polyester / hari = ( 8 x 3600detik ) detik = detik detik = = 1022 rit sleting / hari o Selisih jumlah rakitan sekarang dengan jumlah rakitan usulan = 1022 resleting/hari resleting/hari = 124 resleting/hari o Prosentase pengurangan jumlah rakitan = 124 resleting/hari x 100% 898 resleting/hari = % Perhitungan Selisih dan Prosentase Pengurangan Waktu Siklus Setelah dilakukan gerakan kerja usulan jumlah rakitan resleting menjadi bertambah yaitu 124 resleting / hari, maka operator tidak perlu bekerja lembur. Sehingga jumlah upah yang diterima oleh operator adalah : = ( Rp x 26 hari kerja ) = Rp / bulan

22 83 Setelah dilakukan perbaikan gerakan kerja maka dapat dilihat dari perhitungan sebelumnya bahwa jumlah waktu siklus, waktu normal dan waktu baku menjadi lebih kecil daripada sebelumnya. Selisih antara waktu siklus dengan gerakan kerja sekarang dan gerakan kerja usulan adalah 2.57 detik dengan prosentase sebesar %, sedangkan selisih waktu baku adalah 3.88 detik dengan prosentase sebesar %. Dengan pengurangan waktu siklus dan waktu baku maka jumlah perakitan resleting juga bertambah, yaitu sebesar 124 resleting / hari. Dengan bertambahnya jumlah rakitan resleting maka dalam 1 hari operator mampu merakit sebanyak 1022 rakitan. Hal ini menunjukkan produktivitas karyawan meningkat, sehingga operator tidak perlu lembur dan perusahaan juga dapat menghemat labor cost.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah 57 Observasi Lapangan Pengamatan dilakukan pada bagian perakitan resleting PT. Fajarindo Faliman Zipper. Untuk mempermudah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006 USULAN PERBAIKAN GERAKAN KERJA DENGAN METODE WORK FACTOR UNTUK MENGHEMAT LABOR COST PADA PERAKITAN RESLETING

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. 20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sutalaksana dkk. (2006), Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Waktu siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Tabel 4.1 Data Waktu Siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Per 1 pasang Pengamatan Waktu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Pemilihan Operator Normal pada Work Centre Pemotongan Plat, Gerinda, dan Polish 1. Pemilihan Operator Normal pada Work Centre Pemotongan Plat Work centre

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 121 Lampiran A Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 122 Tabel Penyesuaian Metode Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Ketrampilan Superskil A1 +0,15 A2 +0,13 Excelent B1 +0,11 B2 +0,08 Good

Lebih terperinci

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Rating Factor Kriteria rating factor, keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri-ciri setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini : Super Skill: 1. Bekerja dengan sempurna 2. Tampak

Lebih terperinci

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN (Improving The Plug Assembling Method Through The Left and Right Hand Motions) I Wayan Sukania*,

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, sebagai pekerja yang baik harus mampu menciptakan suatu sistem kerja yang baik dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN I Wayan Sukania, Oktaviangel 2, Julita 2. Staf pengajar Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Untar 2. Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, dunia industri juga ikut berkembang. Dengan semakin berkembangnya dunia industri, maka persaingan antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang ada pada bab sebelumnya, maka akan dilakukan analisis guna mengetahui hasil yang lebih optimal. Pembahasan ini dilakukan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement)

ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement) ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement) Disusun Oleh: Aditya Kurnia (30411223) Pembimbing: Dr. Ir. Dian Kemala

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN ANALISIS WAKTU SIKLUS DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA TANGAN KANAN TANGAN KIRI PADA PROSES TIRE ASSY ALL WELL BTU DI PT SURYARAYA RUBBERINDO INDUSTRIES Nia Budi Puspitasari 1*, Nadira Apsari 2 1,2 Program

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk

Lebih terperinci

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R. 0810670002 CONTOH OPC DAN FPC Peta Proses Operasi (OPC) dan Peta Aliran Proses (FPC) merupakan dua jenis peta kerja digunakan untuk mengetahui secara jelas proses

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. 2.1.1. Studi Waktu Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran

Lebih terperinci

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

Menganggur Independent Kerja Kombinasi PETA KERJA SETEMPAT PETA PEKERJA-MESIN Menganggur Independent Kerja Kombinasi Contoh Kasus Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai berikut

Lebih terperinci

PETA PETA KERJA. Nurjannah

PETA PETA KERJA. Nurjannah PETA PETA KERJA Nurjannah Peta Kerja Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana, 2006) Peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu kerja Pengukuran waktu kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Berikut adalah

Lebih terperinci

Bagian Assembly Chart

Bagian Assembly Chart Materi #4 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Assembly Chart 2 x : nomor part, berada dalam lingkaran kecil yyy : nama part, lingkaran yang agak besar SiAj : subassembly A : final product 6623

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007 Abstrak ANALISA EFISIENSI GERAKAN TANGAN DAN TATA LETAK FASILITAS PADA LINI PERAKITAN

Lebih terperinci

Studi Kasus. Tabel 1. Data Penjualan Periode. Penjualan Periode (Unit) Penjualan. (Unit)

Studi Kasus. Tabel 1. Data Penjualan Periode. Penjualan Periode (Unit) Penjualan. (Unit) Studi Kasus 1. Gambaran Perusahaan PT. TIGA PUTRA adalah sebuah perusahaan yang bergerak sebagai produksi sepatu. Perusahaan yang berada di Sidoarjo ini telah terkenal mampu memasarkan produk dengan baik

Lebih terperinci

Kelonggaran (%) Faktor Contoh pekerjaan. A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita

Kelonggaran (%) Faktor Contoh pekerjaan. A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran (%) A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita 1Dapat diabaikan Bekerja di meja, duduk tanpa beban 0,0-6,0 0,0-6,0 2 Sangat ringan Bekerja di meja, berdiri

Lebih terperinci

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d #4 - AC dan OPC 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Assembly Chart (AC) (1) 2 Bagian paling kiri AC merupakan nama part. Semakin ke kiri, penomoran S bertambah dan semakin ke bawah penomoran A bertambah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan suatu proyek dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Hal

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Berikut ini adalah data-data yang dapat dikumpulkan pada stasiun-stasiun kerja yang ada di bagian produksi bedak wajah (two way cake powder), data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan model yang menggambarkan langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK Konsumsi Semen PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA DAN KANAN Cut Ita Erliana 1, Listiani Nurul Huda 2, A. Rahim Matondang 2 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation

Lebih terperinci

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri DEFINISI Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja MACAM Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri Peta Pekerja dan Mesin : Menggambarkan Koordinasi

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN)

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN) ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT CONTOH KASUS Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR TABEL. vii. DAFTAR GAMBAR. viii BAB I PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR TABEL. vii. DAFTAR GAMBAR. viii BAB I PENDAHULUAN.. 1 ABSTRAK PT. Mitas Firsta Garmen adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan pakaian jadi. Perusahaan ini berusaha untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan urutan langkah-langkah dan kerangka berpikir untuk merumuskan, menganalisa dan memecahkan permasalahan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang)

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang) ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITY AND WORK EFFICIENCY IMPROVEMENT WITH KAIZEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keseimbangan Lintasan berkaitan dengan bagaimana operasi yang ditunjuk pada stasiun kerja dapat dioptimalkan melalui menyeimbangkan kegiatan yang ditugaskan

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 16, Bold, Centre LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 12, Centre Disusun Oleh : Nama / NPM : 1.. / NPM 2.. / NPM Kelompok

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 196 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data, serta analisa data mengenai usulan perbaikan cara kerja dengan peta tangan kiri dan tangan kanan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL 2.1 Landasan Teori Operation Process Chart (OPC) adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku yang meliputi urutan proses

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 67 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Metode pemecahan masalah merupakan suatu proses atau tahap tahap penyelesaian dari sebuah penelitian sehingga penelitian tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan tahapan

Lebih terperinci

II.12 Methods Time Measurement (MTM-1)... II-18 II.13 Bagan Analisa... II-30 II.14 Pengukuran Antropometri... II-30 II.15 Perhitungan Persentil...

II.12 Methods Time Measurement (MTM-1)... II-18 II.13 Bagan Analisa... II-30 II.14 Pengukuran Antropometri... II-30 II.15 Perhitungan Persentil... ABSTRAK PT. Berdikari Metal Engineering memproduksi berbagai macam bagian sparepart motor. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah keinginan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi waktu produksi. Dalam

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS) Font 6, bold, center Disusun Oleh : Font, bold, center Nama / NPM :.... / NPM.... / NPM Kelompok : Hari / Tanggal : Shift

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan BORSANO merupakan sebuah home-industry yang bergerak di bidang produksi sepatu kulit. Saat ini perusahaan memiliki masalah yaitu waktu baku setiap stasiun kerja tidak diketahui, kinerja

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Deskripsi Wheel Wheel / Ban menjadi suatu komponen utama dalam suatu keseluruhan motor. Wheel / Ban menjadi alas pergerakan setiap motor yang di produksi. Pada umumnya

Lebih terperinci

Predetermined Motion Time System (PMTS)

Predetermined Motion Time System (PMTS) Teknik Industri Predetermined Motion Time System (PMTS) Analisis dan Pengukuran Kerja Authors Farah Tsanyna ila (135060707111024) Yussy Fatma Rosyita (135060701111051) Mita Puspitasari 135060701111128

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT.

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT. USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT. GROWTH ASIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Jurnal dan referensi diperlukan untuk menunjang penelitian dalam pemahaman konsep penelitian. Jurnal dan referensi yang diacu tidak hanya dalam negeri namun juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penulisan ini, diperlukan teori teori yang mendukung, yang didapat dari mata kuliah yang pernah diajarkan dan dari referensi referensi sebagai bahan pendukung. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Ameya Living Style Indonesia, merupakan sebuah perusahaan garmen yang berskala internasional yang ternama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Sari Harum adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi kerupuk, dimana perusahaan tersebut ingin meningkatkan kelancaran sistem kerjanya, dalam memenangkan persaingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. (Tabel Pengujian Kenormalan Data)

LAMPIRAN 1. (Tabel Pengujian Kenormalan Data) LAMPIRAN 1 (Tabel Pengujian Kenormalan Data) Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun Forming A Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun Forming B Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun Machining Pengujian

Lebih terperinci

BAB 6 USULAN DAN ANALISIS

BAB 6 USULAN DAN ANALISIS BAB 6 USULAN DAN ANALISIS 6.1 Stasiun Kerja Usulan Berikut merupakan nama-nama stasiun kerja usulan yang digunakan untuk memproduksi toy Nxxxx. Pada usulan ini terdapat 27 stasiun kerja, berikut merupakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 USULAN PERBAIKAN CARA KERJA DENGAN TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN DAN SISTEM KERJA 5 S PADA PERAKITAN

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat sebagai berikut: 1. Direktur a. Memberikan garis besar kebijaksanaan

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Tabel Besarnya Kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia usaha semakin meningkat seiring dengan semakin pesatnya perkembangan industri. Setiap perusahaan sudah pasti ingin mempertahankan keberadaannya di dunia usaha dan

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN By: Rini Halila Nasution, ST, MT STUDI GERAKAN Studi gerakan atau yang biasanya disebut dengan motion study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Kerja Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja yang bersangkutan. Teknikteknik dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet (INKABA) adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk teknik berbahan baku utama karet, salah satunya adalah produk karet damper.

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang diperhatikannya produktivitas pekerja pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat pekerjaan konstruksi tersebut. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan ekonomi nasional saat ini tak terlepas dari adanya peningkatan teknologi dan globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perindustrian dalam negeri, baik itu industri

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT DEFINISI Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui petapeta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Proses pembuatan magnet kimono ini, praktikan mencari Waktu Aktual, Performance Rating, Performance Estimasi, dan %Error. Pembahasan yang dijelaskan pada

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ergonomi adalah suatu study yang mengkaji tentang manusia dan interaksinya dengan unsure-unsur yang ada dalam lingkungan kerja, baik itu interaksinya dengan peralatan,

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini : 1. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengaturan Jam Kerja Berikut adalah kebijakan jam kerja di PT. XX Tabel 4.1 Jam Kerja Reguler Reguler Hari Jam Kerja Istirahat Total Waktu Kerja Senin - Kamis

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA LABORATORIUM MENENGAH TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK/KALIMALANG 05 Modul Peta Peta Kerja (Work

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

Lamp n (menit) x/n

Lamp n (menit) x/n BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN-. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Uraian tugas dari masing-masing jabatan pada PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara adalah sebagai berikut :. Direktur Direktur PD. Aneka Industri

Lebih terperinci

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 USULAN TATA LETAK DAN MATERIAL HANDLING UNTUK MINIMASI JARAK PADA LANTAI PRODUKSI MAGIC TAPE PT. FAJARINDO

Lebih terperinci