BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Glenna Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47
2 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48
3 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo Bintang Sejahtera yang terletak di PT. Refconindo Bintang Sejahtera, dengan alamat Jalan Jombang Raya No. 11, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Penelitian yang dilakukan di perusahaan tersebut menggunakan metode penelitian survei. Sehingga data yang didapat merupakan data primer. Metode penelitian survei merupakan bentuk dalam mengumpulkan informasi mengenai bahan penelitian dengan cara langsung terjun ke lapangan dan memperoleh keterangan secara faktual. Dengan melakukan penelitian awal ini dimaksudkan dapat mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul dan dapat dianalisa. Kemudian dalam pembuatan laporannya dipilih beberapa masalah saja yang dianggap menarik dan dapat dipecahkan yang diambil sebagai bahan untuk membuat laporan. Penelitian pendahuluan ini dimulai sejak diterima di PT. Refconindo Bintang Sejahtera selama seminggu pertama melakukan survei di pabrik tersebut. Masa ini dapat dilihat sebagai masa perkenalan tempat dan mencoba mencari masalah apa yang muncul yang dapat dijadikan bahan laporan. 4.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah Pada saat melakukan penelitian pendahuluan di PT. Refconindo Bintang Sejahtera terdapat satu masalah yang muncul dan menarik untuk dibahas. Masalah tersebut merupakan masalah yang berhubungan dengan produktivitas dari para pekerja di pabrik tersebut, karena seharusnya kerja dilakukan selama 8 jam per hari, mulai dari pukul 8 pagi sampai pukul 17.00, dengan istirahat 1 jam pada pukul Tetapi pada kenyataannya di pabrik para operator sudah mulai beresberes untuk pulang sejak dari pukul Hal ini menandakan bahwa produktivitas 49
4 dari pabrik tersebut sudah menurun dan tidak berjalan sesuai dengan rencana dari perusahaan lagi. Setelah teridentifikasi masalah yang muncul pada saat melakukan penelitian awal tersebut. Dan berikut adalah permasalahan yang terdapat pada PT. Refconindo Bintang Sejahtera : 1. Bagaimana studi waktu dan penggunaan diagram alir dalam analisa telaah metode kerja dapat membantu memperbaiki manajemen operasionalnya (produktivitas)? 2. Bagaimana posisi PT. Refconindo Bintang Sejahtera dalam persaingan bisnis shelter dengan menggunakan analisis lima kekuatan porter? 3. Gerakan gerakan mana pada saat melakukan proses produksi yang dapat dieliminasi, sehingga dapat mempersingkat waktu prosesnya? 4. Berapa standar produktivitas yang relevan terhadap proses pembuatan BTS shelter per harinya (setelah dilakukan eliminasi kegiatan yang tidak perlu)? 5. Bagaimana cara memperbaiki kondisi lingkungan kerja pada PT. Refconindo agar dapat membuat pekerja nyaman dalam bekerja? 4.4 Studi Kepustakaan Setelah melihat masalah-masalah yang memungkinkan untuk dianalisa dan dipecahkan, maka selanjutnya dilakukan sebuah studi kepustakaan. Dari perumusan dan identifikasi masalah yang diambil untuk dibahas dalam skripsi ini sangat berkaitan erat dengan ilmu ergonomi. Studi kepustakaan ini dilakukan di perpustakaan sambil mencari beberapa buku teori mengenai ergonomi terutama dengan spesifikasi telaah metode. Studi kepustakaan ini juga tidak terbatas pada 50
5 pembacaan di perpustakaan saja, tapi yang terpenting adalah mendapatkan bahan teoritis dari bahan tersebut, sehingga dapat diambil juga dari internet. Buku-buku yang menjadi pedoman dalam penulisan skripsi ini adalah buku mengenai time study, motion study, telaah metode, dan produktivitas. Karena Dengan menggunakan teori telaah metode, permasalahan itu diteliti dan dianalisa dari berbagai unsur yang terdapat dalam pabrik, unsur-unsur tersebut adalah tenaga kerja, material, mesin, dan juga lingkungan fisik tempat kerjanya. Dengan analisa tersebut dapat dicari bagaimana cara memaksimalkan produktivitasnya. Beberapa judul buku yang menjadi bahan dasar studi kepustakaan ini adalah buku tata cara kerja, ergonomi studi gerak dan waktu, metedologi penelitian, motion and time study ; improving productivity, Motion and Time Study for Lean Manufacturing,dan Motion and Time Study design and measurement of work. Serta beberapa sumber yang diambil melalui internet. 4.5 Pengumpulan Data Pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan metode pengamatan langsung. Sehingga data-data yang diambil merupakan data primer. Data yang dikumpulkan berupa data waktu siklus yang dibutuhkan untuk mengerjakan proses produksi di PT. Refconindo Bintang Sejahtera, dan juga pengamatan langsung mengenai siklus kerjanya. Proses produksi tersebut dimulai dari proses press shop sampai cladding. Pengumpulan waktu ini dilakukan dengan menggunakan bantuan stopwatch. Keuntungan dari pengamatan ini adalah terdapat kemungkinan untuk mencatat perilaku yang terjadi pada saat itu sesegera mungkin. Hanya saja dalam pengamatan langsung ini dibutuhkan waktu menunggu yang cukup lama untuk dapat benar-benar 51
6 mengamati suatu objek. Pengumpulan data waktu ini nantinya digunakan untuk mencari data waktu baku dari suatu proses produksi, guna mengetahui produktivitas dari pabrik tersebut. Pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan wawancara singkat mengenai lingkungan fisik dari pekerja. Data data yang dikumpulkan tersebut untuk melengkapi analisa dengan menggunakan telaah metode. 4.6 Uji Keseragaman Data Data waktu yang telah dikumpulkan sebelumnya melalui proses observasi di lapangan, Kemudian di test dengan uji keseragaman data untuk melihat apakah data yang telah dikumpulkan memiliki tingkat fluktuasi yang tidak terlalu tinggi (data waktu masih tergolong dalam batas kewajaran). Cara untuk mengukurnya adalah dengan menentukan : a. Pertama dicari jumlah dan rata rata waktu siklusnya. b. Kemudian dicari standar deviasinya c. Setelah itu dicari BKA dan BKB (batas kontrol atas dan batas kontrol bawah). d. Setelah itu, BKA, BKB dan waktu siklus dimasukkan dalam satu buah grafik garis. Dari grafik yang dibuat ini akan terlihat dengan jelas data waktu mana saja yang keluar dari BKA dan BKB. e. Kemudian data waktu yang keluar dari BKA dan BKB tadi dibuang, dan data waktu yang terletak di tengah BKA dan BKB akan dilakukan uji keseragaman lagi sampai data benar-benar tidak ada yang keluar dari BKA dan BKBnya (jalannya dimulai dari pertama lagi, karena dengan 52
7 jumlah data waktu yang lebih sedikit maka jumlah, rata-rata, standar deviasi dan BKA BKBnya juga pasti berubah). Sebelum masuk kedalam tahap uji coba terlebih terdahulu ditentukan tingkat atau derajat kepercayaannya terlebih dahulu. Tingkat kepercayaan ini mengandung arti sejauh mana data yang kita kumpulkan dari hasil observasi ini benar. Derajat kepercayaan untuk data skripsi ini adalah 95 persen. Artinya 95 persen data yang telah diambil adalah akurat. Derajat kepercayaan ini ditentukan hanya 95 persen karena selama penelitian atau observasi berlangsung peneliti juga mengalami kejenuhan dan kecapaian sehingga data yang diambil tidak 100 persen akurat, bisa juga peneliti juga diajak bicara oleh operator atau orang lain. Kemudian setelah ditentukan derajat kepercayaannya atau beta ( β ), maka dapat 1 β ditentukan angka pada tabel Znya, yaitu dengan rumus z = 1. Hasil dari 2 rumus tersebut akan dicari pada tabel Z untuk menemukan berapa angka Znya tersebut. Dengan derajat kepercayaan 95 persen maka Znya menjadi : z = 1 = ; maka z = 2 (hasil z = 1 ini didapat dari tabel distribusi 2 normal). Hasil dari Z sama dengan 2 ini yang akan berpengaruh di BKA dan BKBnya. 4.7 Uji Kecukupan Data Setelah semua data waktu dari setiap siklus kerja diperiksa keseragamannya dan telah menjadi data waktu yang seragam (tingkat fluktuasi dari data tidak melebihi batas kontrol atas dan bawah), maka berikutnya yang harus dilakukan adalah 53
8 memeriksa banyaknya penelitian yang harus dilakukan berdasarkan tingkat keyakinan dan ketelitian yang ingin dicapai. Terlebih dahulu ditentukan tingkat ketelitian yang ingin dicapai yaitu 10 persen. Tingkat ketelitian ini berarti batas data waktu dapat melenceng dari kebenarannya adalah sebesar 10 persen karena data waktu yang sebenarnya tidak ada, maka harus dibuat asumsi tersebut. Lalu kemudian masuk kedalam uji kecukupan data yang dimulai dengan : a. Uji ini merupakan kelanjutan dari uji keseragaman data. Sehingga jika data sudah seragam maka data waktu selanjutnya diuji dengan menggunakan rumus N. b. Dengan rumus tersebut akan diketahui berapa banyaknya data yang harus dikumpulkan dengan menggunakan derajat kepercayaan (Z) dan ketelitian (S) yang kita inginkan. Bila hasilnya sudah muncul maka hanya ada dua kemungkinnan yaitu : 1. Jika N' N, maka berarti data telah tercukupi. 2. Jika N ' > N, berarti data belum cukup, besar kekurangannya data adalah selisih antara N dengan N. Hal ini menunjukkan bahwa data masih harus dikumpulkan kembali sebesar selisih tersebut. Kemudian data yang telah dikumpulkan, pada observasi selanjutnya agar data waktu sesuai dengan N, harus mengalami uji keseragaman dan uji kecukupan data kembali. Setelah semua data waktu yang dikumpulkan sesuai dengan yang diharuskan dan data waktu telah memiliki tingkat keseragaman data yang diinginkan, maka pengumpulan dan uji untuk memnentukan data waktu yang diperlukan pada saat melakukan suatu proses kerja (waktu baku) sudah dapat dilakukan. 54
9 4.8 Flow Process Chart Proses pengamatan berikutnya berlanjut pada proses produksi pada PT. Refconindo Bintang Sejahtera secara keseluruhan, dengan menggunakan bantuan Flow Process Chart (FPC). Karena pada proses telaah metode yang diperhatikan dan diteliti tidak hanya dari segi waktu pengerjaan saja tapi juga aliran material. Maka dari itu dibutuhkan bantuan FPC untuk meniliti keseluruhan aliran proses material sampai menjadi panel-panel dari shelter (proses Cladding). Pembuatan FPC ini sebetulnya cukup sederhana karena sudah terdapat bentuk yang bakunya sehingga tinggal diisi pada form yang sudah jadi dengan prosesproses yang terjadi di pabrik tersebut. Serta tidak lupa juga untuk memberikan jarak yang dituju oleh material dan juga waktu menunggu yang dibutuhkan oleh material untuk sampai pada proses berikutnya. Selama pengamatan jarak yang dibutuhkan untuk material berpindah tempat pun harus diukur, dan waktu yang diperlukan material untuk menunggu juga harus dihitung sehingga cukup memakan waktu yang tidak sebentar. Segala kegiatan menganggur dan produktif tercatat pada bagan ini. Sehingga pada saat analisa nanti dapat dengan mudah melihat kegiatan yang tidak produktif, dan dapat mengeliminasi kegiatan tidak produktif yang seharusnya dapat dihindarkan tersebut. 4.9 Flow Diagram Agar aliran material lebih terlihat dengan jelas maka digambarkan dalam bentuk flow diagram. flow diagram dibuat karena penggunaan FPC saja dinilai belum cukup untuk menggambarkan suatu aliran proses secara keseluruhan di pabrik. 55
10 Penggambaran pada flow diagram ini dilakukan layaknya menggambarkan sebuah denah kerja produksi beserta dengan alur prosesnya menggunakan simbolsimbol standar peta kerja (sesuai dengan ASME). Pembuatan flow diagram dilakukan untuk memudahkan penganalisaan aliran material. Penganalisaan ini termasuk analisa jarak antar mesin dan juga jarak transportasi material dari tempat kerja satu ke tempat kerja berikutnya. Karena jarak ini berpengaruh pada waktu transportasi yang diperlukan material sebelum material tersebut diproses di tempat kerja berikutnya. Jika jarak ini dapat diminimalisasi maka berarti waktu transportasi juga terminimalisasi, yang berarti penggunaan waktu menjadi semakin efektif Perhitungan Faktor Penyesuaian Faktor penyesuaian berhubungan dengan waktu siklus rata-rata dari tiap tempat kerja. Faktor penyesuaian bertujuan untuk menormalkan kembali waktu siklus tersebut. Sebab pada saat dilakukan observasi, pekerja dapat melakukan kerja yang terlalu cepat atau terlalu lambat, maka dari itu harus dinormalkan kembali dengan melakukan beberapa penyesuaian. Agar hasil waktu baku nantinya menjadi waktu yang terbaik untuk melakukan kerja (tidak terlalu cepat atau juga terlalu lama). Faktor penyesuaian ini diberi simbol P. Faktor-faktor yang termasuk dalam penyesuaian ada 4 faktor, yaitu : keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Kemudian keempat faktor ini dijumlahkan dan kemudian ditambahkan dengan satu (P = 1 + penyesuaian). Faktor penyesuaian dicari untuk setiap siklus kerjanya, mulai dari press shop sampai cladding. Cara menentukan faktor-faktor ini juga merupakan hasil pengamatan selama di pabrik. 56
11 4.11 Perhitungan Waktu Normal (Wn) Setelah menentukan faktor penyesuaian berdasar pengamatan maka waktu normal dapat dicari. Waktu normal (Wn) ini dicari untuk menentukan waktu pengerjaan dari operator pada saat menyelesaikan satu siklus kerja dalam kecepatan normal. Caranya adalah dengan mengkalikan antara data waktu siklus rata rata dari tiap proses kerja yang sudah melalui kedua uji sebelumnya dengan faktor penyesuaiannya (Wn = Ws * p) Perhitungan Faktor Kelonggaran Kelonggaran atau allowance ini juga perlu diperhitungkan sebelum mendapatkan waktu baku, faktor ini perlu diamati dan dibuat untuk setiap siklus kerjanya. Bagaimana pun juga pada saat bekerja seorang operator akan memperoleh beberapa gangguan. Kelonggaran dari beberapa gangguan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu, kelonggaran pribadi, kelonggaran kelelahan, dan kelonggaran delay. Faktor-faktor kelonggaran yang harus diperhitungkan yaitu, tenaga yang dikeluarkan, sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan mata, keadaan temperatur tempat kerja, keadaan atmosfir, dan keadaan lingkungan yang baik, serta kelonggaran pribadi. Keseluruhan faktor kelonggaran ini dijumlahkan menjadi satu dalam bentuk persen. Faktor-faktor tersebut telah ada pedomannya, maka pengamat tinggal menyesuaikan saja pada saat melakukan observasi di pabrik dengan tabel yang ada. 57
12 4.13 Perhitungan Waktu Baku (Wb) Kemudian hasil kelonggaran tersebut dimasukkan dalam perhitungan waktu baku pengerjaan dari satu tempat kerja tersebut. Bila waktu telah dinormalkan dan faktor kelonggaran dari pekerja telah ditentukan maka selanjutnya dapat dicari waktu baku untuk melakukan proses tersebut. Perhitungan waktu baku dapat menggunakan cara berikut: Wb = Wn * (1 + kelonggaran) Analisa Analisa ini dilakukan dengan menggunakan telaah metode pada ergonomi. Sehingga hal yang dianalisa adalah material, mesin, peralatan, lingkungan kerja dan juga manusia (operator). Segala bahan untuk analisa tersebut telah terdapat pada perhitungan waktu baku (time study), pembuatan FPC dan flow diagram. Data dari pencarian waktu baku digunakan untuk mencari produktivitas yang maksimal bagi PT. Refconindo Bintang Sejahtera. Karena pada saat ini PT. Refconindo Bintang Sejahtera belum memiliki standar waktu baku pengerjaan operasinya. Sehingga standar produksi per harinya belum dapat ditentukan. Dengan menggunakan studi waktu ini maka akan didapat produktivitas yang baku untuk proses produksi harian di PT. Refconindo Bintang Sejahtera tersebut. Sedangkan penggunaan data FPC dan flow diagram untuk menganalisa proses aliran material yang terjadi di pabrik sehingga dapat meminimalisasi waktu yang dibutuhkan untuk membawa dan menunggu material datang. Setelah analisa dilakukan maka dapat dibuat usulan FPC dan flow diagram yang telah memiliki waktu proses yang maksimal. 58
13 Kemudian setelah didapat peningkatan produktivitas bagi pabrik refconindo, hasil tersebut dianalisa kembali dengan menggunakan lima kekuatan porter. Analisa porter digunakan untuk melihat peran dari peningkatan produktivitas perusahaan terhadap lingkungan industrinya. Kemudian dilihat apakah perusahaan mampu mengatasi masalah-masalah dan ancaman yang dihadapi dari luar ini Kesimpulan dan Saran Kesimpulan merupakan cara untuk menyampaikan hasil dari penelitian secara singkat dan padat. Sehingga dengan membaca kesimpulannya saja maka dapat diketahui keseluruhan dari laporan tersebut. Sedangkan saran bertujuan untuk memberikan masukan terhadap objek yang diteliti, dengan berdasar pada hasil analisa yang telah dilakukan. 59
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KERJA
ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)
Lebih terperinciPengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)
Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciMODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)
MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
20 BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Ergonomi 3.1.1 Pengertian Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan
Lebih terperinciLampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data
96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan
Lebih terperinciPERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) PERTEMUAN #13 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini engolahan data Gambar 4.1 Skema Metodologi Penelitian 79 A Perancangan Keseimbangan Lini Metode
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 Albert Kevin NIM: 0600656715 ABSTRAK Pada saat ini perkembangan industri
Lebih terperinciPengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA
Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengertian Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran cara langsung yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Standar pekerja
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Dalam pembuatan skripsi ini, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan logis untuk memberikan pedoman dan kemudahan dalam melakukan analisis terhadap implementasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart
Lebih terperinciLamp n (menit) x/n
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5
Lebih terperinciAnalisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating
Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-Langkah Dalam Penelitian 3.1.1 Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan adalah melakukan pengamatan langsung pada perusahaan untuk mengetahui keadaan perusahan
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Menurut Suryabrata (1983), metode deskriptif dilakukan dengan membuat deskripsi secara sistematis,
Lebih terperinciPERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)
PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajamen Operasi dan Produksi Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2011:2) manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA LABORATORIUM MENENGAH TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK/KALIMALANG 05 Modul Peta Peta Kerja (Work
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi massal, dimana dalam proses produksinya harus dibagikan pada seluruh operator sehingga beban kerja
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Mesin Dalam bukunya, Wignjosoebroto (2003: 58) menjelaskan bahwa kata Mesin dapat diartikan lebih luas yaitu menyangkut semua obyek fisik berupa peralatan,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG
IMPLEMETASI METODE WORK SAMPLIG GUA MEGUKUR PRODUKTIVITAS TEAGA KERJA DI CV.SIAR KROM SEMARAG Dwi urul Izzhati 1, Dhieka Anendra 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Dian uswantoro, Semarang 50131 E-mail :
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam proses penulisan skripsi mengenai perancangan tata letak ini, penulis mengumpulkan dan menyusun data-data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis.
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 9: PENGUKURAN WAKTU KERJA (LANJUTAN)
ERGONOMI & APK - I KULIAH 9: PENGUKURAN WAKTU KERJA (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT WORK SAMPLING Suatu aktivitas pengukuran kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu yang hilang(idle/delay)
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Keseimbangan Lintasan Keseimbangan lintasan adalah lintasan produksi dimana material berpindah secara kontinyu dengan laju rata-rata yang sama melalui sejumlah stasiun kerja,
Lebih terperinciNama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling
Nama : Johanes Susanto NIM : 2012-21-046 Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian Work Sampling Sampling Pekerjaan (Work Sampling) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) 1 Setelah mempunyai gambaran tentang keadaan umum dari proses yang terjadi seperti yang diperlihatkan dalam peta proses operasi, langkah
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007 Abstrak ANALISA EFISIENSI GERAKAN TANGAN DAN TATA LETAK FASILITAS PADA LINI PERAKITAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Proses pembuatan magnet kimono ini, praktikan mencari Waktu Aktual, Performance Rating, Performance Estimasi, dan %Error. Pembahasan yang dijelaskan pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan model yang menggambarkan langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Metodologi penelitian
Lebih terperinciPerhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study
Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan
Lebih terperinciBAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis
Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 10 Pokok Bahasan Dosen : Perancangan Sistem Kerja
Lebih terperinciPETA PETA KERJA. Nurjannah
PETA PETA KERJA Nurjannah Peta Kerja Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana, 2006) Peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)
PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta) Jono Jurusan Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta Yonuwm@yahoo.co.id ABSTRAK PT XY sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber ataupun input yang dibutuhkan
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa
Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa Retnari Dian Mudiastuti 1, Irfan Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jln.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga
Lebih terperinciCONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R
TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R. 0810670002 CONTOH OPC DAN FPC Peta Proses Operasi (OPC) dan Peta Aliran Proses (FPC) merupakan dua jenis peta kerja digunakan untuk mengetahui secara jelas proses
Lebih terperinciLampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal
Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Untuk menghitung kapasitas normal dari proses yang menggunakan manusia, maka terlebih dahulu harus diketahui lama waktu baku proses yang dikerjakan dan kemudian
Lebih terperinciMINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING
MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING Yayan Indrawan, Ni Luh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Putu_hrs@yahoo.com
Lebih terperincipracticum apk industrial engineering 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, sebagai pekerja yang baik harus mampu menciptakan suatu sistem kerja yang baik dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut
Lebih terperinciPENGUKURAN WAKTU KERJA
PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk
Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Selain teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bab ini akan pula dijabarkan tentang metodologi dari penelitian yang dilakukan. Untuk mencapai penelitian yang
Lebih terperinciDalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Sinar Inti Electrindo Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, pemasaran panel Tegangan Menengah (TM) dan panel Tegangan Rendah (TR).Dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Peta Kerja Peta kerja ( Peta Proses process chart ) merupaka alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir (Sritomo,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengaturan Jam Kerja Berikut adalah kebijakan jam kerja di PT. XX Tabel 4.1 Jam Kerja Reguler Reguler Hari Jam Kerja Istirahat Total Waktu Kerja Senin - Kamis
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO
PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO Darsini Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo E-mail : dearsiny@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw-
BAB LANDASAN TEORI.1. Jabaran Pekerjaan Dalam mendefinisikan pekerjaan yang dilakukan maka perlu ditentukan apa yang dilakukan diurutkan menjadi kesatuan yang disusun secara sistematis. Hal ini juga tentu
Lebih terperinciEPSIKER LABORATORY 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum 1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus FORMAT LAPORAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengukuran Kerja Dengan Metode Sampling Kerja (Work Sampling)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA
ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT DEFINISI Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui petapeta
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data gerakan kerja dilakukan dengan cara merekam proses perakitan resleting polyester dengan handycam / kamera video. Setelah itu data
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA
ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu
Lebih terperincipekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem
24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA
Gultom: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INSDUTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK... 169 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Peniel Immanuel
Lebih terperinciPENGUKURAN WAKTU. Nurjannah
PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri saat ini sedang berkembang pesat. Kebutuhan dan selera masyarakat yang semakin banyak ragamnya, serta daya beli masyarakat yang cenderung meningkat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian yang akan dilakukan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu mengukur waktu produktif, menganalisis faktor faktor penyebab rendahnya
Lebih terperinciANALISA PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AMPBELL DUDECK SMITH, PALMER, DAN DANNENBRING DI PT.LOKA REFRAKTORIS SURABAYA
ANALISA PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AMPBELL DUDECK SMITH, PALMER, DAN DANNENBRING DI PT.LOKA REFRAKTORIS SURABAYA Nisa Masruroh Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim INTISARI Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dunia usaha semakin ketat dan perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk berkualitas. Salah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
67 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Metode pemecahan masalah merupakan suatu proses atau tahap tahap penyelesaian dari sebuah penelitian sehingga penelitian tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan tahapan
Lebih terperinciWORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST
WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I LANDASAN TEORI
Lebih terperinciPengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti
Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti The major objective of this chapter is to learn how to calculate a time standard based on stopwatch time study procedures. Time Study Suatu proses untuk menghitung
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS
78 Purnomo: PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN... PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS Helmi Indra Purnomo ),
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Kerja Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja yang bersangkutan. Teknikteknik dan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan ekonomi nasional saat ini tak terlepas dari adanya peningkatan teknologi dan globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perindustrian dalam negeri, baik itu industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah serangkaian stasiun kerja (mesin dan peralatan) yang dipergunakan untuk pembuatan produk. Line Balancing (Lintasan Perakitan) biasanya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SMED (Single Minute Exchange Die) Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri manufaktur adalah seringnya keterlambatan dalam menyelesaian pekerjaan sehingga tidak sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian
Lebih terperinciPERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK
Konsumsi Semen PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA DAN KANAN Cut Ita Erliana 1, Listiani Nurul Huda 2, A. Rahim Matondang 2 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang berkaitan dengan penjadwalan produksi telah dilakukan, antara lain oleh Wigaswara (2013) di PT Bejana Mas Perkasa.
Lebih terperinciPENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 239-248 PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE Puji Astuti Saputri, Shantika
Lebih terperinciPenjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)
doi: https://doi.org/10.581/zenodo.106337 JURITI PRIMA (Junal Ilmiah Teknik Industri Prima) Vol. 1, No. 1, Juni 017 e-issn: 581-057X Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck
Lebih terperinciPerbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing
Erwanto, et al / Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing / Jurnal Titra, Vol.5, No 2, Juli 2017, pp. 387-392 Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing Intan Mei Erwanto 1, Prayonne
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI Jaka Purnama Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam Analisa untuk pengurangan waktu proses mesin peleburan material logam ini, dilakukan pengukuran waktu secara langsung dengan menggunakan stopwatch. Secara lengkap,
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN)
PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN) Dyah Ika Rinawati, Diana Puspitasari, Fatrin Muljadi Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas. Dalam suatu industri manufaktur, tercapainya output merupakan target yang harus dicapai terutama dalam divisi produksi. Akan tetapi untuk mencapai target output
Lebih terperinci