BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
|
|
- Budi Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan model yang menggambarkan langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Metodologi penelitian ini dideskripsikan dengan menggunakan flow chart atau diagram alir. Diagram alir dibawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk menunjang penelitian sistem perhitungan upah insentif di PT. Parida Shoes. Dengan menggunakan diagram alir penelitian akan dapat berjalan secara lebih terarah dan sistematis sehingga memudahkan proses analisis dan pemecahan masalah yang ada.
2 Diagram 3.1 Diagram Alir Pemecahan Masalah 66
3 Diagram 3.2 Diagram Alir Pemecahan Masalah (Lanjutan) 67
4 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan mengamati kondisi perusahaan yang sebenarnya yang bertujuan untuk mengetahui gambaran perusahaan secara nyata dan menyeluruh di PT. Parida Shoes serta untuk mengetahui masalah-masalah yang ada dan memberikan penyelesaian masalah dari informasi-informasi yang telah didapat dari pihak perusahaan. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan melakukan wawancara dengan para pihak perusahaan yang terkait dengan penelitian ini. 3.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah Setelah melakukan penelitian pendahuluan, maka masalah yang diketahui yaitu masalah yang berhubungan dengan para pekerja produksi khususnya para pekerja borongan yang berkaitan dengan sistem upahnya. Di dalam PT. Parida Shoes, para pekerja borongan tidak mendapatkan insentif berbeda dengan para pekerja harian. Karena permasalahan tersebut, dikhawatirkan para pekerja menjadi tidak termotivasi untuk bekerja yang nantinya akan menghambat jalannya proses produksi. Pada dasarnya, walaupun pekerja menghasilkan unit produk seberapa banyak pun tetapi jumlah upah hanya ditentukan dari berapa banyak yang dihasilkan si pekerja dikali dengan harga 1 pasang produk karena tidak adanya standar kapasitas produksi harian yang menentukan seberapa banyak yang harus pekerja produksi dalam 1 hari. Maka dari itu, diperlukan
5 69 adanya perbaikan sistem upah yaitu dengan tambahan pemberian insentif kepada para pekerja borongan agar para pekerja termotivasi dan nantinya menguntungkan perusahaan karena produktivitas pekerja meningkat. 3.3 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan diambil dalam penelitian ini dengan tujuan mencari teori-teori yang mendukung mengenai permasalahan, pengumpulan data, pengolahan data, analisa hasil dan juga dalam menarik kesimpulan dari penyelesaian masalah yang telah dilakukan. Studi pustaka penting dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. 3.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yaitu : Mengusulkan metode perhitungan waktu baku yang diperlukan dengan memperhitungkan faktor kelonggaran dan penyesuaian guna menentukan kapasitas produksi standar harian perusahaan yang baru. Merancang perhitungan upah insentif bagi pekerja borongan yaitu pada bagian stik dan open berdasarkan kapasitas standar harian perusahaan yang baru dengan menggunakan berbagai metode dan memilih metode mana yang terbaik dengan perhitungan jumlah biaya terkecil serta memberikan
6 70 gambaran biaya yang harus dikeluarkan pihak perusahaan tiap minggunya bagi pekerja borongan yaitu bagian stik dan open. 3.5 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak perusahaan yang terkait. Data yang dikumpulkan meliputi : 1. Gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, stuktur organisasi dan tugas-tugas dari tiap-tiap pengurus dalam organisasi tersebut. 2. Urutan proses produksi 3. Sistem pengupahan pekerja produksi yang ada di dalam perusahaan. 4. Upah yang diterima oleh pekerja produksi tiap menghasilkan 1 pasang produk. 5. Data hasil produksi pekerja borongan selama 1 periode yaitu dari tanggal 31 Maret sampai 3 Mei Data yang digunakan merupakan data primer.
7 Pengolahan data Perhitungan Penyesuaian Penyesuaian dilakukan untuk menormalkan kembali waktu kerja yang tidak wajar yang dilakukan oleh operator dalam bekerja, seperti bekerja terlalu cepat atau terlalu lambat. Penyesuaian dilakukan dengan menggunakan metode Westinghouse. Metode Westinghouse ini terdapat 4 faktor yang dianggap menentukan wajar atau tidaknya para operator dalam bekerja yaitu keterampilan (Skill), usaha (Effort), kondisi kerja (Working Condition), dan konsistensi (Consistency). Didalam Westinghouse terdapat tabel yang berisikan nilai-nilai yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-masing faktor tersebut. Untuk menormalkan waktu yang ada maka hal ini dilakukan dengan cara mengalikan waktu yang diperoleh dari penguluran kerja dengan jumlah ke empat rating faktor yang dipilih sesuai dengan performa yang ditunjukkan oleh operator. Penggunaan metode Westinghouse ini dipilih karena faktor kondisi kerja dan konsistensi juga mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Tabel penyesuaian menurut Westinghouse ini dapat dilihat pada Lampiran I.
8 Perhitungan Kelonggaran Perhitungan kelonggaran diberikan untuk 3 hal yaitu kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, kelonggran untuk menghilangkan rasa lelah dan kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan. Perhitungan kelonggaran ini hampir sama dengan perhitungan penyesuaian yaitu terdiri dari faktor-faktor yang memiliki nilai bobot. Penentuan nilai bobot tiap faktor ditentukan dari pengamatan yang dilihat dilapangan. Faktor-faktor yang telah diberi bobot kemudian dijumlahkan dan dipergunakan untk menghitung waktu baku. Kelonggaran ini dinyatakan dalam persen. Tabel kelonggaran ini dapat dilihat pada Lampiran II Perhitungan Waktu Normal Perhitungan waktu normal dilakukan untuk menunjukkan waktu yang diperlukan operator dalam menyelesaikan pekerjaannya pada kecepatan atau tempo kerja yang normal. Waktu normal didapatkan dengan mengalikan waktu siklus dengan penyesuaian yang diberikan Perhitungan Waktu Baku Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu baku ini sudah meliputi kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus
9 73 diselesaikan tersebut. Waktu baku ini didapatkan dengan mengalikan waktu normal dengan persen faktor kelonggaran. 3.7 Penetapan Standard Output Setelah waktu baku didapatkan, maka dapat ditentukan kapasitas produksi (Standard Output) perusahaan. Kapasitas produksi ini akan menjadi penentu bagi besarnya upah dan insentif yang akan dikeluarkan perusahaan. 3.8 Perhitungan Rencana Upah dan Insentif Berdasarkan kapasitas produksi yang telah didapatkan maka selanjutnya akan didapatkan perhitungan rencana upah dan insentif dengan menggunakan masing-masing metode yaitu Metode Piece work Incentive, Metode The Helsey and Bedaux Plan, Metode Gantt task and Bonus System, dan Metode Rowan Plan. Nilai ini dipakai sebagai rencana total biaya tenaga kerja borongan di PT. Parida Shoes. 3.9 Pemilihan Metode Terbaik Setelah dihitung dengan menggunakan masing-masing metode, maka metode yang akan dipilih yaitu berdasarkan total biaya paling minimal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
10 Analisa Hasil Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode-metode yang ada maka kemudian dilakukan analisa yaitu dengan membandingkan sistem upah yang sudah ada di dalam perusahaan dengan sistem upah dengan menggunakan metode insentif dan kemudian memberikan usulan metode mana yang terbaik dengan memilih metode dengan hasil total biaya yang paling kecil Kesimpulan dan Saran Tahapan paling akhir yaitu dengan menyimpulkan hasil akhir dari perhitungan dan analisa yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam perusahaan. Dengan adanya saran yang diberikan, diharapkan dapat membantu perusahaan didalam peningkatan kinerja di dalam perusahaan.
ANALISIS SISTEM UPAH INSENTIF PEKERJA BORONGAN DI PT. PARIDA SHOES
ANALISIS SISTEM UPAH INSENTIF PEKERJA BORONGAN DI PT. PARIDA SHOES TUGAS AKHIR Oleh Pratami Putri Roselika 0800742260 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2008 ANALISIS
Lebih terperinciBAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Waktu siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Tabel 4.1 Data Waktu Siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Per 1 pasang Pengamatan Waktu
Lebih terperincipenelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.
Untuk lebih memahami langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.
Lebih terperinciPENGUKURAN WAKTU. Nurjannah
PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distributor memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat karena distributor merupakan perantara antara produsen dan konsumen. Menurut Anief (2000),
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA
ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan
Lebih terperinciPENGUKURAN WAKTU KERJA
PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL
Lebih terperinciPENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II
PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Teknik pengukuran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. 2.1.1. Studi Waktu Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK
APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK Debrina Puspita Andriani 1, Billy Anugrah 2, Annissa Dian Islami 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Wilianto 0600654621
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Merupakan gambaran urutan kerja yang dilakukan dalam melakukan pengamatan dan pengolahan dalam penelitian di pabrik. Urutan kerja ini membantu
Lebih terperinciUsulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [ Teknik Industri] Itenas No.2 Vol.1 September-2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi DUWAR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk
Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.
Lebih terperinciRating Factor Masing-masing Stasiun Kerja
Lampiran 1 Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja WC 1 (Laminating) Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Sub Total Keterampilan Good C2 +0.03 Usaha Good C2 +0.02 Kondisi Fair E -0.03 Konsistensi Average
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah 57 Observasi Lapangan Pengamatan dilakukan pada bagian perakitan resleting PT. Fajarindo Faliman Zipper. Untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Time Study Time study merupakan suatu pengukuran waktu kerja yang dikembangkan oleh F.W. Taylor untuk menentukan suatu sistem kerja yang baik. Taylor sampai saat ini dipandang
Lebih terperinciPengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)
Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dan dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian keuntungan ekonomi dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data gerakan kerja dilakukan dengan cara merekam proses perakitan resleting polyester dengan handycam / kamera video. Setelah itu data
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo
Lebih terperinciPEMBUATAN MEDIA TEKNIK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PEKERJA TERINTEGRASI PADA PERANGKAT PENGAMAT WAKTU
PEMBUATAN MEDIA TEKNIK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PEKERJA TERINTEGRASI PADA PERANGKAT PENGAMAT WAKTU Edi Satriyanto, Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS
Lebih terperinciBy: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE
By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly
Lebih terperinciLakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien
Pengukuran Kerja Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien Waktu baku,diperlukan untuk : Man Power Planning Cost Estimation Production Schedulling Insentif Indikasi Kinerja Pengukuran Kerja Dibedakan
Lebih terperinci2.10 Pengertian Efisiensi Pengertian Lintasan Produksi(Line Balancing) Keseimbangan Kapasitas Lintasan Produksi 25 2.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO...v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL....xi DAFTAR GAMBAR......xii
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS
78 Purnomo: PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN... PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS Helmi Indra Purnomo ),
Lebih terperinciUsulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * DUWAR MUNANDAR,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Selain teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bab ini akan pula dijabarkan tentang metodologi dari penelitian yang dilakukan. Untuk mencapai penelitian yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.
Lebih terperinciInsentif MSDM-TIP FTP UB
Insentif MSDM-TIP FTP UB Insentif Apa perbedaan insentif dan gaji? Apa perbedaan insentif dan upah? Insentif : Imbalan yang diberikan berdasarkan produktivitas kerja. Tujuan : 1. Perangsang agar pekerja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah serangkaian stasiun kerja (mesin dan peralatan) yang dipergunakan untuk pembuatan produk. Line Balancing (Lintasan Perakitan) biasanya
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL
PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Menurut Baroto (2002, p192), aliran proses produksi suatu departemen ke departemen yang lainnya membutuhkan waktu proses produk tersebut. Apabila terjadi hambatan atau
Lebih terperinciPERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)
PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang ada pada bab sebelumnya, maka akan dilakukan analisis guna mengetahui hasil yang lebih optimal. Pembahasan ini dilakukan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciPERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT PRAOE LAJAR SEMARANG
PERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT PRAOE LAJAR SEMARANG Anggaina Elfandora Cahyantari *), Ratna Purwaningsih Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciLampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0.
Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating. SKILL EFFORT 0.15 A1 0.13 A1 Superskill 0.13 A2 0.12 A2 Superskill 0.11 B1 0.1 B1 Excellent 0.08 B2 0.08 B2 Excellent 0.06 C1 0.05 C1 Good 0.03 C2 0.02 C2
Lebih terperinciTugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:
LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya dunia industri saat ini memaksa setiap perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya agar mampu bersaing di pasar industri. Masalah dan faktor-faktor
Lebih terperincipracticum apk industrial engineering 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajamen Operasi dan Produksi Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2011:2) manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Dalam pembuatan skripsi ini, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan logis untuk memberikan pedoman dan kemudahan dalam melakukan analisis terhadap implementasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh konstruksi, maka tanah
Lebih terperinciIII. TINJAUAN PUSTAKA
III. TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan suatu proyek dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Hal
Lebih terperinciTEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY
TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation
Lebih terperinciPengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti
Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti The major objective of this chapter is to learn how to calculate a time standard based on stopwatch time study procedures. Time Study Suatu proses untuk menghitung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber ataupun input yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.
20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sutalaksana dkk. (2006), Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan
Lebih terperinciMODUL II WORK MEASUREMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu merupakan salah satu kriteria dari suatu alternatif beberapa metode kerja yang paling sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai teori teori yang relevan dengan penelitian serta study literature yang telah dilakukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian 2.1 Pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil kerja praktek di industri otomotif sunter yaitu data cycle time
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kerja praktek di industri otomotif sunter yaitu data cycle
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA
PENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh CHRISTIANTA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Pengukuran waktu kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Pengukuran waktu kerja
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
74 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian dibuat dengan tujuan untuk melakukan proses pemecahan masalah secara sistematis. Adapun urut urutan bagaimana penelitian dilakukan adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Waktu Siklus Tiap Proses. 4.1.1 Proses Pemasangan Komponen (Setting Part) 4.1.1.1 Elemen operasi pada proses ini adalah : 1. Setting holder magnet ke rotor dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. vii. repository.unisba.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QUR AN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB
Lebih terperinciNama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling
Nama : Johanes Susanto NIM : 2012-21-046 Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian Work Sampling Sampling Pekerjaan (Work Sampling) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Rating Factor Kriteria rating factor, keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri-ciri setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini : Super Skill: 1. Bekerja dengan sempurna 2. Tampak
Lebih terperinciANALISA PENINGKATAN EFISIENSI ASSEMBLY LINE B PADA BAGIAN MAIN LINE DENGAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DI PT. X
ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI ASSEMBLY LINE B PADA BAGIAN MAIN LINE DENGAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DI PT. X Constance Dorthea Renata, Sevenpri Candra, Rida Zuraida Binus University, Jl. K.H. Syahdan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu (Barnes h. 257) Studi gerak dan waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi
Lebih terperinciANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang)
ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITY AND WORK EFFICIENCY IMPROVEMENT WITH KAIZEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus berkembang dan maju, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur.
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KERJA
ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)
Lebih terperinciPENENTUAN BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI TAHU
PENENTUAN BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI TAHU Kiki Roidelindho Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Putera Batam Email: kikiroidelindhomsc@gmail.com Abstract
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1. Teknik Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Teknik pengukuran kerja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang berkaitan dengan penjadwalan produksi telah dilakukan, antara lain oleh Wigaswara (2013) di PT Bejana Mas Perkasa.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-Langkah Dalam Penelitian 3.1.1 Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan adalah melakukan pengamatan langsung pada perusahaan untuk mengetahui keadaan perusahan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Observasi lapangan Identifikasi masalah Pengumpulan data : 1. Data komponen. 2. Data operasi perakitan secara urut. 3. Data waktu untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
95 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian ilmiah adalah suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keseimbangan Lintasan berkaitan dengan bagaimana operasi yang ditunjuk pada stasiun kerja dapat dioptimalkan melalui menyeimbangkan kegiatan yang ditugaskan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian..
DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT...... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi x xii xiii BAB I BAB II PENDAHULUAN.. 1.1 Latar Belakang Penelitian.. 1.2
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007 Abstrak ANALISA EFISIENSI GERAKAN TANGAN DAN TATA LETAK FASILITAS PADA LINI PERAKITAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Mesin Dalam bukunya, Wignjosoebroto (2003: 58) menjelaskan bahwa kata Mesin dapat diartikan lebih luas yaitu menyangkut semua obyek fisik berupa peralatan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Home industry Tahu Kembang awalnya hanya mampu memproduksi kurang lebih 300 kg/hari dan akan meningkatkan kapasitas produksi tahu sebanyak 450 kg/hari sesuai tuntutan costumer.
Lebih terperinciANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTARA PENAMBAHAN SHIFT DAN KERJA LEMBUR PADA UD. BAROKAH
ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTARA PENAMBAHAN SHIFT DAN KERJA LEMBUR PADA UD. BAROKAH Suparjo, ST, Rony Prabowo, SE. ST. MT Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 LANDASAN TEORI
BAB 1 LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi ABC 2.1.1 Pengertian Klasifikasi ABC Klasifikasi ABC merupakan klasifikasi dari suatu kelompok material dalam susunan menurun berdasarkan biaya penggunaan material
Lebih terperinci