Lamp n (menit) x/n

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lamp n (menit) x/n"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n Tabel 4.3 Pengukuran Pemasangan Box Baseplate n (menit) x/n Tabel 4.4 Pengukuran Pemasangan Baseplate

2 Lamp n (menit) x/n Tabel 4.5 Pengukuran Pemasangan Lampu Fuse n (menit) x/n Tabel 4.6 Pengukuran Pemasangan Fuse Tembaga n (menit) x/n Tabel 4.7 Pengukuran Pemasangan Tembaga

3 Terminal n (menit) x/n Tabel 4.8 Pengukuran Pemasangan Terminal Nh Fuse n (menit) x/n Tabel 4.9 Pengukuran Pemasangan NH Fuse Nh n (menit) x/n Holder Tabel 4.10 Pengukuran Pemasangan NH Holder

4 Breaker n (menit) x/n Tabel 4.11 Pengukuran Pemasangan Breaker (Sumber: Hasil Pengukuran). 4.2 Menghitung Waktu Baku, Waktu Siklus dan Waktu Normal Element Box Panel a. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element Box Panel diperlihatkan pada tabel 4.3 Mean sub-group : = menit/unit Menghitung waktu siklus = =14.23 Standar Deviasi = =1.24 Standar Deviasi Sub-group b. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka:

5 Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40. Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part box panel seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = +0.02

6 4. Konsistensi : Good (C) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5% 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = x 1.16 = 16.5 menit f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 16.5 ( 1 +0,38 ) = menit

7 4.2.2 Element Lamp a. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element Lamp diperlihatkan pada tabel 4.5 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi Standar Deviasi Sub-group b. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka: Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40.

8 Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part lamp seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good (C) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5%

9 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = x 1.16 = 3.62 menit f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 3.62 ( 1 +0,38 ) = 4.99 menit Element Baseplate a. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element Baseplate diperlihatkan pada tabel 4.4 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi

10 Standar Deviasi Sub-group b. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka: Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40. Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part base plate seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah

11 c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good ( C ) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5% 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = 3.97 x 1.16 = 4.60 menit

12 f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 3.97 ( 1 +0,38 ) = 5.47 menit Element Fuse a. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element Fuse diperlihatkan pada tabel 4.6 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi Standar Deviasi Sub-group b. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka: Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40.

13 Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) 0.92 Jadi, data waktu drawing/desain element part fuse seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good (C) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16

14 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5% 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = 0.98 x 1.16 = 1.14 menit f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 0.98 ( 1 +0,38 ) = 1.35 menit

15 4.2.5 Element Tembaga a. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element Tembaga diperlihatkan pada tabel 4.7 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi Standar Deviasi Sub-group b. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka : Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40.

16 Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part tembaga seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good ( C ) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5%

17 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = x 1.16 = menit f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = ( 1 +0,38 ) = menit Element Terminal a. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element Terminal diperlihatkan pada tabel 4.8 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi

18 Standar Deviasi Sub-group b. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka: Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40. Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part terminal seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah.

19 c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good ( C ) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5% 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = 1.97 x 1.16 = 2.29 menit

20 f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 1.97 ( 1 +0,38 ) = 2.71 menit Element NH Fuse g. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element NH Fuse diperlihatkan pada tabel 4.9 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi Standar Deviasi Sub-group h. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka : Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40.

21 Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part NH Fuse seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good ( C ) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16

22 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5% 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = 7.98 x 1.16 = 9.26 menit f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 7.98 ( 1 +0,38 ) = menit

23 4.2.8 Element NH Holder g. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element NH Holder diperlihatkan pada tabel 4.10 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi Standar Deviasi Sub-group h. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka: Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40.

24 Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part NH Holder seragam karena databerada diantara batas atas dan batas bawah. c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good ( C ) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5%

25 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = 9.59 x 1.16 = menit f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 9.59 ( 1 +0,38 ) = menit Element Breaker g. Data hasil pengukuran langsung (menggunakan stop watch) waktu rakit element Breaker diperlihatkan pada tabel 4.11 Mean sub-group : Menghitung waktu siklus Standar Deviasi

26 Standar Deviasi Sub-group h. Uji keseragaman data Untuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%, maka: Harga Z = 1 - a/2 Dimana = 1 0,95 = 0,05 Maka Z = 1 0,05/2 = 0,975 Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 didapat nilai Z (harga K) =1,96 ~ 2. Nilai Z/S = 2/0,05 = 40. Batas Kendali Atas (BKA) Batas Kendali Bawah (BKB) Jadi, data waktu drawing/desain element part breaker seragam karena data berada diantara batas atas dan batas bawah

27 c. Faktor Penyesuaian 1. Keterampilan : Good (C2) = + 0,03 2. Usaha : Excellent (B1) = +0,10 3. Kondisi Kerja : Good (C) = Konsistensi : Good ( C ) = +0,01 P = (1 + 0,16) = 1,16 d. Faktor Kelonggaran 1. Tenaga kerja yang dikeluarkan (Dapat diabaikan) = 6% 2. Sikap kerja (Duduk) = 1% 3. Gerakan kerja (Normal) = 2 % 4. Kelelahan mata (Pandangan terus menerus dengan konsistensi Tinggi dan fokus tetap = 12% 5. Keadaan suhu tempat kerja (normal) = 5% 6. Faktor Asmosfer (Cukup) = 5% 7. Keadaan lingkungan yang baik (jika faktor faktor yang berpengaruh dpt menurunkan Kualitas) = 5% 8. Kelonggaran untuk pribadi (pria) = 2% Jumlah = 38% e. Menghitung waktu normal Wn = Ws x P = 1.97 x 1.16 = 2.29 menit

28 f. Menghitung waktu baku Wb = Wn (1+i ) = 9.59 ( 1 +0,38 ) = 2.71 menit No Nama Part Waktu Baku 1 Box Baseplate Lamp Fuse Tembaga Terminal NH Fuse NH Holder Breaker 2.71 Total Tabel 4.12 Waktu Baku Seluruh Elemen Sumber Data : Hasil Pengukuran

29 4.3 Usulan Perbaikan Proses Perakitan Panel TR Faktor Akibat Usulan Perbaikan Metode Belum ada perhitunga waktu baku - Terlambatnya pengiriman panel - Tidak memiliki target penyelesaiian Menghitung standarisasi penyelesaian panel Manusia Operator baru Tidak memiliki skill yang sama dengan operator lainnya Harus diadakan skill training mengenai pekerjaan terkait Tabel 4.13 Usulan Perbaikan

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Waktu Siklus Tiap Proses. 4.1.1 Proses Pemasangan Komponen (Setting Part) 4.1.1.1 Elemen operasi pada proses ini adalah : 1. Setting holder magnet ke rotor dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Untuk menghitung kapasitas normal dari proses yang menggunakan manusia, maka terlebih dahulu harus diketahui lama waktu baku proses yang dikerjakan dan kemudian

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti The major objective of this chapter is to learn how to calculate a time standard based on stopwatch time study procedures. Time Study Suatu proses untuk menghitung

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Proses pembuatan magnet kimono ini, praktikan mencari Waktu Aktual, Performance Rating, Performance Estimasi, dan %Error. Pembahasan yang dijelaskan pada

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Sinar Inti Electrindo Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, pemasaran panel Tegangan Menengah (TM) dan panel Tegangan Rendah (TR).Dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Dalam pembuatan skripsi ini, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan logis untuk memberikan pedoman dan kemudahan dalam melakukan analisis terhadap implementasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber ataupun input yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab IV - Pengumpulan dan Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum PT STI PT STI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan spare part, machinery, engineering,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah serangkaian stasiun kerja (mesin dan peralatan) yang dipergunakan untuk pembuatan produk. Line Balancing (Lintasan Perakitan) biasanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu adanya dasar teori yang tepat yang dapat dijadikan patokan dalam pembahasan kasus. Oleh karena itu metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengertian Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran cara langsung yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Standar pekerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Mesin Dalam bukunya, Wignjosoebroto (2003: 58) menjelaskan bahwa kata Mesin dapat diartikan lebih luas yaitu menyangkut semua obyek fisik berupa peralatan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling Nama : Johanes Susanto NIM : 2012-21-046 Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian Work Sampling Sampling Pekerjaan (Work Sampling) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Keseimbangan Lintasan Keseimbangan lintasan adalah lintasan produksi dimana material berpindah secara kontinyu dengan laju rata-rata yang sama melalui sejumlah stasiun kerja,

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring 38 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring dengan adanya tuntunan jaman yang

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Menurut Suryabrata (1983), metode deskriptif dilakukan dengan membuat deskripsi secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. 20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sutalaksana dkk. (2006), Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-Langkah Dalam Penelitian 3.1.1 Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan adalah melakukan pengamatan langsung pada perusahaan untuk mengetahui keadaan perusahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, sebagai pekerja yang baik harus mampu menciptakan suatu sistem kerja yang baik dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING Joko Susetyo, Imam Sodikin, Adityo Nugroho Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL Jurusan Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Pesanan Obat Tablet PT.Metiska Farma Data pesanan obat tablet merupakan faktor yang utama dalam menyusun suatu penjadwalan produksi

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa Retnari Dian Mudiastuti 1, Irfan Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jln.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG IMPLEMETASI METODE WORK SAMPLIG GUA MEGUKUR PRODUKTIVITAS TEAGA KERJA DI CV.SIAR KROM SEMARAG Dwi urul Izzhati 1, Dhieka Anendra 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Dian uswantoro, Semarang 50131 E-mail :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Gultom: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INSDUTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK... 169 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Peniel Immanuel

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG Metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan Waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO Darsini Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo E-mail : dearsiny@yahoo.com

Lebih terperinci

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 121 Lampiran A Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 122 Tabel Penyesuaian Metode Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Ketrampilan Superskil A1 +0,15 A2 +0,13 Excelent B1 +0,11 B2 +0,08 Good

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian yang akan dilakukan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu mengukur waktu produktif, menganalisis faktor faktor penyebab rendahnya

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Waktu Kerja Sistem kerja yang baik merupakan faktor yang penting dalam suatu manajemen operasional suatu perusahaan. Dalam merancang suatu sistem kerja yang baik dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Jurnal dan referensi diperlukan untuk menunjang penelitian dalam pemahaman konsep penelitian. Jurnal dan referensi yang diacu tidak hanya dalam negeri namun juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi masal, dimana tugas-tugas yang dikerjakan dalam proses harus dibagi kepada seluruh operator agar beban kerja dari para operator

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PRESENTASI TUGAS AKHIR PRESENTASI TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN WAKTU BAKU PEMBUKUAN BUKTI PENYERAHAN WARKAT DEBET BANK NUSANTARA PARAHYANGAN DI PT. WAHYU ABADI Disusun Oleh: Dede Ryana 39411087 Pembimbing 1: Rossi S. Wahyuni,

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT.

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengukuran Kerja Menurut Sritomo, pengukuran kerja adalah : metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Salah

Lebih terperinci

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M. ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ Benny Winandri, M.Sc, MM ABSTRAK: PT. XYZ adalah industri yang memproduksi pakaian jadi. Seperti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada proses penelitian untuk mendapatkan waktu baku, ukuran lot terbaik dan memungkinkan untuk dijalankan, serta formula untuk menentukan minimum due date, maka dilakukan tahap-tahap

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 16, Bold, Centre LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 12, Centre Disusun Oleh : Nama / NPM : 1.. / NPM 2.. / NPM Kelompok

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Manusia merupakan salah satu elemen utama pada sistem industri dalam menjalankan aktivitas. Tanpa adanya campur

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Sejarah Perusahaan IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Part sebagai bisnis utamanya. Menjawab

Lebih terperinci

USULAN PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI PADA LINE FINAL ASSEMBLING KWH OB91Z GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN PRODUK

USULAN PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI PADA LINE FINAL ASSEMBLING KWH OB91Z GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN PRODUK Usulan Penyeimbangan Lintasan Produksi pada Line Final Assembling KWH... USULAN PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI PADA LINE FINAL ASSEMBLING KWH OB91Z GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN PRODUK 1) Siti

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU BAKU PROSES PEMASANGAN INTERIOR UNIT MODEL GRAND LIVINA DI SECTION CHASSIS LINE DEPARTEMEN TRIM CHASSIS PT. NISSAN MOTOR INDONESIA

ANALISA WAKTU BAKU PROSES PEMASANGAN INTERIOR UNIT MODEL GRAND LIVINA DI SECTION CHASSIS LINE DEPARTEMEN TRIM CHASSIS PT. NISSAN MOTOR INDONESIA ANALISA WAKTU BAKU PROSES PEMASANGAN INTERIOR UNIT MODEL GRAND LIVINA DI SECTION CHASSIS LINE DEPARTEMEN TRIM CHASSIS PT. NISSAN MOTOR INDONESIA Elly Setiadewi, Imas Widowati, Lukman Jaya Negara Manajemen

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Sekilas PT. CTS Indonesia Didirikan pada tahun 2002 dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) anggota ILAC (International Laboratory Accreditation

Lebih terperinci

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL MICROMOTION AND TIME STUDY OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam Analisa untuk pengurangan waktu proses mesin peleburan material logam ini, dilakukan pengukuran waktu secara langsung dengan menggunakan stopwatch. Secara lengkap,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [ Teknik Industri] Itenas No.2 Vol.1 September-2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi DUWAR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Patrick ( 2001, p407), Rekondisi adalah suatu kegiatan untuk. operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Patrick ( 2001, p407), Rekondisi adalah suatu kegiatan untuk. operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada. BAB II LANDASAN TEORI II.1 II.1.1 Rekondisi Pengertian Rekondisi Beberapa definisi Rekondisi menurut para ahli: Menurut Patrick ( 2001, p407), Rekondisi adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB) doi: https://doi.org/10.581/zenodo.106337 JURITI PRIMA (Junal Ilmiah Teknik Industri Prima) Vol. 1, No. 1, Juni 017 e-issn: 581-057X Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajamen Operasi dan Produksi Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2011:2) manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data gerakan kerja dilakukan dengan cara merekam proses perakitan resleting polyester dengan handycam / kamera video. Setelah itu data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SMED (Single Minute Exchange Die) Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri manufaktur adalah seringnya keterlambatan dalam menyelesaian pekerjaan sehingga tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan

Lebih terperinci

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi *

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * DUWAR MUNANDAR,

Lebih terperinci

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I LANDASAN TEORI

Lebih terperinci

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku. PENENTUAN WAKTU BAKU PEMBUATAN PEMBUNGKUS ROTI YANG ERGONOMIS. Agnes Kristiana Kusuma.W, Enty Nur Hayati, S.Adi Susanto Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang Abstract. Desain produk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan Stasiun penyemiran sepatu. Meliputi data antro pometri

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MENGHITUNG WAKTU BAKU PADA PERUBAHAN KEMASAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAH OPERATOR

TUGAS AKHIR MENGHITUNG WAKTU BAKU PADA PERUBAHAN KEMASAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAH OPERATOR TUGAS AKHIR MENGHITUNG WAKTU BAKU PADA PERUBAHAN KEMASAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAH OPERATOR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar strata satu (S1) DISUSUN OLEH: NAMA : YUDIT

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN. Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN. Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran 2 : Wawancara Waktu Pelaksanaan : September 2014 Tempat Pelaksanaan : Kantor PT. Bella Agung Citra Mandiri Nara Sumber Pewawancara : Jangkung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deskripsi Dan Spesifikasi Jabatan Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum organisasi

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 8 STOPWATCH Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com TIME STUDY: METODE STOPWATCH

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan data 4.1.1 Produk Gutter Complete R/L Perusahaan PT. Inti Pantja Press Industri dipercayakan untuk memproduksi sebagian produk kendaraan

Lebih terperinci