LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair E1-0,05 E2-0,10 Poor F1-0,16 F2-0,22 Excessive A1 + 0,13 A2 + 0,12 Excellent B1 + 0,10 B2 + 0,08 C1 + 0,05 Good Usaha C2 + 0,02 Average D 0,00 Fair E1-0,04 E2-0,08 Poor F1-0,12 F2-0,17 Ideal A + 0,06 Excellent B + 0,04 Kondisi Kerja Good C + 0,02 Average D 0,00 Fair E - 0,03 Poor F - 0,07 Perfect A + 0,04 Excellent B + 0,03 Konsistensi Good C + 0,01 Average D 0,00 Fair E - 0,02 Poor F - 0,04

3 1. KETERAMPILAN Keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri-ciri setiap kelas seperti berikut: A. Super Skill Kriteria dari super skill adalah sebagai berikut: 1. Secara bawaan, cocok sekali dengan pekerjaannya. 2. Bekerja dengan sempurna. 3. Tampak seperti terlatih dengan baik. 4. Gerakan-gerakannya halus tapi sangat cepat sehingga sulit diikuti. 5. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin. 6. Perpindahan dari suatu elemen ke elemen pekerjaan lain tidak terlampau terlihat karena lancarnya. 7. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencanakan tentang apa yang dikerjakan 8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja yang baik. B. Excellent Kriteria dari excellent adalah sebagai berikut: 1. Percaya pada diri sendiri. 2. Tampak cocok dengan pekerjaannya. 3. Terlihat telah terlatih dengan baik.

4 4. Bekerja dengan teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuranpengukuran atau pemeriksaan-pemeriksaan. 5. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan. 6. Menggunakan peralatan dengan baik. 7. Bekerja dengan cepat tanpa harus mengorbankan mutu. 8. Bekerja dengan cepat namun halus. 9. Bekerja berirama dan terkoordinasi. C. Good Skill Kriteria good skill adalah sebagai berikut: 1. Kualitas hasil baik. 2. Tampak bekerja dengan lebih baik dibandingkan kebanyakan pekerja pada umumnya. 3. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya lebih rendah. 4. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap. 5. Tidak memerlukan banyak pengawasan. 6. Tidak memiliki keragu-raguan. 7. Bekerja dengan stabil. 8. Gerakan-gerakannya terkoordinir dengan baik. 9. Gerakan-gerakannya cepat.

5 D. Average Skill Kriteria average skill dalah sebagai berikut: 1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri. 2. Gerakannya cukup cepat tapi tidak lambat. 3. Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang terencana. 4. Tampak sebagai pekerja yang cakap. 5. Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tidak adanya keraguan. 6. Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup baik. 7. Tampak cukup terlatih sehingga mengetahui seluk-beluk pekerjaan. 8. Bekerja dengan cukup teliti. 9. Secara keseluruhan cukup memuaskan. E. Fair Skill Kriteria fair skill dalah sebagai berikut: 1. Tampak terlatih tapi belum cukup baik. 2. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya. 3. Terlihat adanya perencanaan sebelum melakukan gerakan. 4. Tidak punya kepercayaan diri yang cukup. 5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan pada pekerjaan itu sejak lama. 6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan akan tetapi tidak begitu yakin. 7. Sebagian waktu terbuang karena kesalahn-kesalahan sendiri.

6 8. Jika tidak bekerja dengan serius, outputnya akan sangat rendah. 9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya. F. Poor Skill Kriteria poor skill dalah sebagai berikut: 1. Tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan pikiran. 2. Gerakan-gerakannya kaku. 3. Terlihat ketidakyakinan pada urutan-urutan gerakan. 4. Seperti tidak terlatih untuk pekerjaannya. 5. Tidak terlihat adanya kecocokan denga pekerjannya. 6. Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja. 7. Sering melakukan kesalahn-kesalahan. 8. Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri. 9. Tidak bisa mengambil inisiatif sendiri. 2. USAHA Usaha juga terbagi dalam kelas-kelas dengan kriteria yang berbeda. A. Super Effort Kriteria super effort adalah sebagai berikut: 1. Kecepatannya sangat berlebihan. 2. Usahanya sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahaykan kesehatannya.

7 3. Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja. B. Excellent Effort Kriteria excellent effort adalah sebagai berikut: 1. Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi. 2. Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa. 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya. 4. Banyak memberi saran-saran. 5. Menerima saran dan petunjuk dengan senang. 6. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari. 7. Bangga atas kelebihannya. 8. Gerakan-gerakan yang salah sangat jarang terjadi. 9. Bekerjanya sistematis. 10. Karena lancarnya, perpindahan dari satu elemen ke elemen lain tidak terlihat. C. Good Effort Kriteria good effort adalah sebagai berikut: 1. Bekerja berirama. 2. Saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada. 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya. 4. Senang pada pekerjaannya.

8 5. Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari. 6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu. 7. Menerima saran dan petunjuk dengan senang. 8. Dapat memberikan saran untuk perbaikan kerja. 9. Tempat kerjanya diatur dengan baik dan rapi. 10. Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik. 11. Memelihara kondisi peralatan dengan baik. D. Average Effort Kriteria average effort adalah sebagai berikut: 1. Tidak sebaik good, tetapi lebih baik dari poor. 2. Bekerja dengan stabil. 3. Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya. 4. Set up dilaksanakan dengan baik. 5. Melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan. E. Fair Effort Kriteria fair effort adalah sebagai berikut: 1. Saran perbaikan diterima dengan kesal. 2. Kadang-kadang perhatian tidak ditunjukkan pada pekerjaannya. 3. Kurang sungguh-sungguh. 4. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya. 5. Tidak terjadi penyimpangan dari cara kerja baku.

9 6. Alat-alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik. 7. Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya. 8. Terlampau hati-hati. 9. Sistematika kerjanya sedang-sedang saja. 10. Gerakan-gerakannya kurang terencana. F. Poor Effort Kriteria poor effort adalah sebagai berikut: 1. Banyak membuang-buang waktu. 2. Tidak memperlihatkan adanya minat kerja. 3. Tidak mau menerima saran. 4. Tampak malas dan lambat dalam bekerja. 5. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat dan bahan. 6. Tempat kerjanya tidak diatur dengan rapi. 7. Tidak perduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai. 8. Mengubah tata letak tempat kerja yang telah diatur. 9. Set up kerjanya terlihat tidak baik. 3. KONDISI KERJA Kondisi kerja dibagai menjadi enam kelas, yaitu: ideal, excellent, good, average, fair dan poor. Kondisi kerja merupakan sesuatu diluar operator yang diterima apa adanya tanpa banyak kemampuan untuk merubahnya.

10 4. KONSISTENSI Konsistensi dibagi menjadi enam kelas, yaitu: perfect, excellent, good, average, fair dan poor. Waktu penyelesaian yang ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus ke siklus lainnya, selama masih dalam batas kewajaran, hal tersebut tidak menimbulkan masalah.

11 LAMPIRAN 2 Tabel Allowance Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) Ekivalen beban Pria Tanpa beban Bekerja dimeja, duduk 0,00-2,25 Kg 0,0-6,0 Bekerja dimeja, berdiri 2,25-9,00 6,0-7,5 Menyekop, ringan 9,00-18,00 7,5-12,0 Mencangkul 19,00-27,00 12,0-19,0 Mengayun palu yang berat 27,00-50,00 19,0-30,0 Memanggul beban diatas 50 Kg 30,0-50,0 Memanggul karung berat A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan 4. Sedang 5. Berat 6. Sangat berat 7. Luar biasa berat B. Sikap kerja 1. Duduk 2. Berdiri diatas dua kaki 3. Berdiri diatas satu kaki 4. Berbaring 5. Membungkuk C. Gerakan kerja 1. Normal 2. Agak terbatas 3. Sulit 4. Pada anggotaanggota badan terbatas 5. Seluruh anggota badan terbatas D. Kelelahan mata *) 1. Pandangan yang terputus-putus 2. Pandangan yang hampir terus menerus 3. Pandangan terus menerus dengan fokus berubahubah 4. Pandangan terus menerus dengan fokus tetap Bekerja duduk, ringan Badan tegak, ditumpu dua kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol Pada bagian sisi, belakang atau depan badan Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki Ayunan bebas dari palu Ayunan terbatas dari palu Membawa beban berat dengan satu tangan Bekerja dengan tangan diatas kepala Bekerja dilorong pertambangan yang sempit Membawa alat ukur Pekerjaan-pekerjaan yang teliti Memeriksa cacat-cacat pada kain Pemeriksaan sangat teliti 0,00-1,0 1,0-2,5 2,5-4,0 2,5-4,0 4, Pencahayaan baik 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-12,0 12,0-19,0 19,0-30,0 30,0-50,0 Wanita 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-16,0 16,0-30,0

12 Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) E. Keadaan temperatur tempat kerja**) 1. Beku 2. Rendah 3. Sedang 4. Normal 5. Tinggi 6. Sangat tinggi F. Keadaan atmosfer***) 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Baik 4. Buruk Temperatur ( OC ) Dibawah diatas 38 Kelembaban normal Diatas diatas 40 Ruang yang berventilasi baik,udara segar Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya) Adanya debu-debu beracun, atau tidak beracun tetapi banyak Adanya bau-bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat-alat pernafasan G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2. Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik 3. Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik 4. Sangat bising 5. Jika factor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas 6. Terasa adanya getaran lantai 7. Keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan, dll) *) Kontras antara warna hendaknya diperhatikan **) Tergantung juga pada keadaan ventilasi ***) Dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan iklim Catatan pelengkap: Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi : Pria 0-2,5% Wanita 2-5,0%

13 LAMPIRAN 3 Uji Keseragaman Data Trafo 50 KVA, 3Ø 1. Pemotongan silicon steel Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 10,70 10,73 10,37 10, ,55 10,73 10,37 10, ,62 10,73 10,37 10, ,54 10,73 10,37 10, ,64 10,73 10,37 10, ,49 10,73 10,37 10, ,51 10,73 10,37 10, ,41 10,73 10,37 10, ,57 10,73 10,37 10, ,45 10,73 10,37 10,55

14 2. Penggulungan Inti Trafo Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 18,50 18,69 18,09 18, ,57 18,69 18,09 18, ,21 18,69 18,09 18, ,10 18,69 18,09 18, ,49 18,69 18,09 18, ,32 18,69 18,09 18, ,45 18,69 18,09 18, ,33 18,69 18,09 18, ,49 18,69 18,09 18, ,40 18,69 18,09 18,39

15 3. Penimbangan Berat Inti Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 5,31 5,59 5,03 5,31 2 5,48 5,59 5,03 5,31 3 5,41 5,59 5,03 5,31 4 5,24 5,59 5,03 5,31 5 5,43 5,59 5,03 5,31 6 5,42 5,59 5,03 5,31 7 5,20 5,59 5,03 5,31 8 5,06 5,59 5,03 5,31 9 5,18 5,59 5,03 5, ,42 5,59 5,03 5,31

16 4. Pemanggangan Inti Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean

17 5. Pengujian Rugi-rugi Inti Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 9,08 9,54 8,98 9,26 2 9,20 9,54 8,98 9,26 3 9,30 9,54 8,98 9,26 4 9,35 9,54 8,98 9,26 5 9,11 9,54 8,98 9,26 6 9,44 9,54 8,98 9,26 7 9,06 9,54 8,98 9,26 8 9,40 9,54 8,98 9,26 9 9,32 9,54 8,98 9, ,33 9,54 8,98 9,26

18 6. Penggulungan Kumparan Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 83,09 83,40 82,96 83, ,01 83,40 82,96 83, ,12 83,40 82,96 83, ,08 83,40 82,96 83, ,40 83,40 82,96 83, ,26 83,40 82,96 83, ,24 83,40 82,96 83, ,23 83,40 82,96 83, ,13 83,40 82,96 83, ,24 83,40 82,96 83,18

19 7. Pemasangan Koneksi Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 88,25 88,48 87,52 88, ,83 88,48 87,52 88, ,89 88,48 87,52 88, ,18 88,48 87,52 88, ,00 88,48 87,52 88, ,92 88,48 87,52 88, ,72 88,48 87,52 88, ,24 88,48 87,52 88, ,66 88,48 87,52 88, ,32 88,48 87,52 88,00

20 8. Pengeringan Trafo Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean

21 9. Pemasangan Terminal, Casing Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 16,24 16,77 16,17 16, ,55 16,77 16,17 16, ,32 16,77 16,17 16, ,37 16,77 16,17 16, ,49 16,77 16,17 16, ,56 16,77 16,17 16, ,77 16,77 16,17 16, ,52 16,77 16,17 16, ,43 16,77 16,17 16, ,41 16,77 16,17 16,47

22 10. Pengujiaan Turn Ratio Test Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 50,71 50,93 49,97 50, ,78 50,93 49,97 50, ,41 50,93 49,97 50, ,58 50,93 49,97 50, ,09 50,93 49,97 50, ,23 50,93 49,97 50, ,42 50,93 49,97 50, ,22 50,93 49,97 50, ,69 50,93 49,97 50, ,33 50,93 49,97 50,45

23 11. Pengisian Minyak Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 20,12 20,33 20,01 20, ,09 20,33 20,01 20, ,23 20,33 20,01 20, ,07 20,33 20,01 20, ,18 20,33 20,01 20, ,32 20,33 20,01 20, ,17 20,33 20,01 20, ,25 20,33 20,01 20, ,10 20,33 20,01 20, ,15 20,33 20,01 20,17

24 12. Routing Test Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 19,25 19,55 19,15 19, ,44 19,55 19,15 19, ,31 19,55 19,15 19, ,37 19,55 19,15 19, ,49 19,55 19,15 19, ,34 19,55 19,15 19, ,19 19,55 19,15 19, ,47 19,55 19,15 19, ,23 19,55 19,15 19, ,39 19,55 19,15 19,35

25 13. Finishing Pengamatan Waktu Siklus (menit) BKA BKB Mean 1 4,01 4,37 3,97 4,17 2 4,32 4,37 3,97 4,17 3 4,07 4,37 3,97 4,17 4 4,19 4,37 3,97 4,17 5 4,17 4,37 3,97 4,17 6 4,23 4,37 3,97 4,17 7 4,14 4,37 3,97 4,17 8 4,22 4,37 3,97 4,17 9 4,27 4,37 3,97 4, ,09 4,37 3,97 4,17

26

27 LAMPIRAN 4 Work Center Proses I Pemotongan Silicon Steel II Penggulungan Inti Trafo Uji Kecukupan Data Trafo 50 KVA, 3Ø Waktu Siklus (menit) ΣX ΣX 2 N' ,70 10,55 10,62 10,54 10,64 10,49 10,51 10,41 10,57 10,45 105, ,67 0,102 18,50 18,57 18,21 18,10 18,49 18,32 18,45 18,33 18,49 18,40 183, ,64 0,091 III Penimbangan Berat Inti 5,31 5,48 5,41 5,24 5,43 5,42 5,20 5,06 5,18 5,42 53,15 282,65 0,989 IV Pemanggangan Inti 1440, , ,0 1440, , ,001440, , , , V Pengujian Rugi-rugi Inti 9,08 9,20 9,30 9,35 9,11 9,44 9,06 9,40 9,32 9,33 92,59 857,46 0,315 VI Penggulungan 83,09 83,01 83,12 83,08 83,40 83,26 83,24 83,23 83,13 83,24 831, ,24 0,010 Kumparan VII Pemasangan Koneksi 88,25 87,83 87,89 88,18 88,00 87,92 87,72 88,24 87,66 88,32 880, ,81 0,003 VIII Pengeringan Trafo 2880, , ,0 2880, , ,002880, , , , IX X Pemasangan Terminal, Casing Pengujian Turn Ratio Test 16,24 16,55 16,32 16,37 16,49 16,56 16,77 16,52 16,43 16,41 164, ,49 0,117 50,71 50,78 50,41 50,58 50,09 50,23 50,42 50,22 50,69 50,33 504, ,49 0,031

28 Uji Kecukupan Data Trafo 50 KVA, 3Ø Work Waktu Siklus (menit) Center Proses ΣX ΣX 2 N' XI Pengisian Minyak 20,12 20,09 20,23 20,07 20,18 20,32 20,17 20,25 20,10 20,15 201, ,54 0,022 XII Routing Test 19,25 19,44 19,31 19,37 19,49 19,34 19,19 19,47 19,23 19,39 193, ,55 0,041 XIII Finishing 4,01 4,32 4,07 4,19 4,17 4,23 4,14 4,22 4,27 4,09 41,71 174,05 0,753

29 Waktu Siklus Trafo 25 KVA, 3Ø di Setiap Proses Work Center Proses WaktuSiklus(menit) I Pemotongan Silicon Steel 9,33 9,21 9,42 9,34 9,32 9,51 9,57 9,43 9,20 9,61 II Penggulungan Inti Trafo 14,57 14,50 14,49 14,10 14,21 14,39 14,32 14,40 14,45 14,39 III Penimbangan Berat Inti 4,18 4,20 4,41 4,42 4,23 4,43 4,38 4,31 4,17 4,25 IV Pemanggangan Inti 1440, , , , , , , , , ,00 V Pengujian Rugi-rugi Inti 7,96 8,09 8,01 7,96 7,99 8,04 8,00 7,89 8,03 8,07 VI Penggulungan Kumparan 60,19 60,16 59,85 59,87 59,95 60,24 60,03 60,17 59,69 60,25 VII Pemasangan Koneksi 64,52 64,44 64,85 65,08 64,79 64,58 64,85 64,53 64,91 64,66 VIII Pengeringan Trafo 2880, , , , , , , , , ,00 IX Pemasangan Terminal, Casing 14,55 14,37 14,24 14,43 14,46 14,36 14,43 14,77 14,52 14,62 X Pengujian Turn Ratio Test 49,66 49,43 49,62 49,35 49,71 49,39 49,49 49,29 49,47 49,41 XI Pengisian Minyak 19,17 19,09 19,25 19,10 19,20 19,32 19,12 19,18 19,07 19,23 XII Routing Test 18,49 18,23 18,31 18,27 18,35 18,34 18,24 18,47 18,44 18,38 XIII Finishing 4,19 4,22 4,32 4,25 4,13 4,35 4,17 4,23 4,29 4,31

30 Waktu Siklus Trafo 100 KVA, 3Ø di Setiap Proses Work Center Proses WaktuSiklus(menit) I Pemotongan Silicon Steel 10,66 10,16 10,54 10,45 10,68 II Penggulungan Inti Trafo 20,09 20,16 20,10 20,16 20,07 III Penimbangan Berat Inti 5,42 5,36 5,40 5,48 5,39 IV Pemanggangan Inti 1440, , , , ,00 V Pengujian Rugi-rugi Inti 10,41 10,33 10,30 10,62 10,21 VI Penggulungan Kumparan 100,85 100,55 100,51 100,58 100,70 VII Pemasangan Koneksi 119,05 119,19 118,74 119,05 119,02 VIII Pengeringan Trafo 2880, , , , ,00 IX Pemasangan Terminal, Casing 16,62 16,37 16,52 16,77 16,52 X Pengujian Turn Ratio Test 51,66 51,43 51,62 51,35 51,71 XI Pengisian Minyak 20,32 20,10 20,12 20,25 20,17 XII Routing Test 20,47 20,38 20,34 20,37 20,49 XIII Finishing 4,32 4,19 4,07 4,19 4,17

31 Waktu Siklus Trafo 160 KVA, 3Ø di Setiap Proses Work Center Proses WaktuSiklus(menit) I Pemotongan Silicon Steel 10,59 10,68 10,17 10,49 II Penggulungan Inti Trafo 22,38 22,62 22,33 22,18 III Penimbangan Berat Inti 5,61 5,90 5,57 5,59 IV Pemanggangan Inti 1440, , , ,00 V Pengujian Rugi-rugi Inti 10,38 10,50 10,54 10,43 VI Penggulungan Kumparan 120,36 120,41 120,51 120,65 VII Pemasangan Koneksi 129,57 129,90 129,62 129,29 VIII Pengeringan Trafo 2880, , , ,00 IX Pemasangan Terminal, Casing 16,35 16,61 16,24 16,77 X Pengujian Turn Ratio Test 51,47 51,49 51,71 51,43 XI Pengisian Minyak 20,07 20,34 20,17 20,27 XII Routing Test 20,23 20,47 20,39 20,28 XIII Finishing 4,14 4,27 4,31 4,39

32 Waktu Siklus Trafo 200 KVA, 3Ø di Setiap Proses Work Center Proses WaktuSiklus(menit) I Pemotongan Silicon Steel 10,63 10,73 10,57 10,30 10,03 10,14 II Penggulungan Inti Trafo 22,87 22,79 22,86 22,46 22,97 22,81 III Penimbangan Berat Inti 5,98 6,06 5,84 5,58 6,04 5,68 IV Pemanggangan Inti 1440, , , , , ,00 V Pengujian Rugi-rugi Inti 10,38 10,71 10,37 10,53 10,57 10,40 VI Penggulungan Kumparan 120,75 120,94 120,73 120,82 120,76 121,06 VII Pemasangan Koneksi 129,64 129,74 129,91 130,09 129,69 130,03 VIII Pengeringan Trafo 2880, , , , , ,00 IX Pemasangan Terminal, Casing 16,55 16,47 16,52 16,39 16,71 16,62 X Pengujian Turn Ratio Test 51,66 51,43 51,62 51,35 51,71 51,39 XI Pengisian Minyak 20,25 20,15 20,18 20,10 20,23 20,31 XII Routing Test 20,35 20,23 20,24 20,27 20,21 20,34 XIII Finishing 4,11 4,24 4,31 4,29 4,17 4,32

33 LAMPIRAN 5 Perhitungan Takt Time 1. Penggulungan Inti Trafo Bahan Silicon Steel Customer demand per month 4 unit/hr x 15 kg/unit 60 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takt time 4,29 menit/kg 4,29 menit/unit 2. Penimbangan Berat Inti Bahan Silicon Steel Customer demand per month 4 unit/bln x 15 kg/unit 60 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takt time 4,29 menit/kg 4,29 menit/unit

34 3. Pemanggangan Inti Bahan Silicon Steel Sekali memanggang tungku pemanggang memanggang inti silicon steel untuk 10 unit trafo. Customer demand per month 10 unit/hari x 15 kg/unit 150 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takt time 9,6 menit/kg 9,6 menit/unit 4. Pengujian Rugi-rugi Inti Bahan Silicon Steel Customer demand per month 4 unit/hari x 15 kg/unit 60 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takt time 4,29 menit/kg 4,29 menit/unit

35 5. Penggulungan Kumparan a. Bahan Silicon Steel Customer demand per month 2 unit/hari x 15 kg/unit 60 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takttime 8,58 menit/kg 8,58 menit/unit b. Bahan Insulation Paper Customer demand per month 4 unit/bln x 0,5 kg/unit 2 kg/bln Uptime 100% Scrap 1% Input Takt time 2,02 kg/hari 127,42 menit/kg 127,42 menit/unit c. Bahan Kawat Tembaga (Gulungan Sekunder) Customer demand per month 4 unit/hari x 2 kg/unit 8 kg/hari

36 Uptime 90% Scrap 1% Input Takt time 8,08 kg/hari 31,86 menit/kg 31,86 menit/unit d. Bahan Kawat Tembaga (Gulungan Primer) Customer demand per month 4 unit/hari x 3 kg/unit 12 kg/hari Uptime 90% Scrap 1% Input Takt time 13,46 kg/hari 19,12 menit/kg 19,12 menit/unit 6. Pemasangan Koneksi a. Bahan Silicon Steel Customer demand per month 4 unit/hari x 15 kg/unit

37 60 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takttime 4,29 menit/kg 4,29 menit/unit b. Bahan Insulation Paper Customer demand per month 4 unit/hari x 0,5 kg/unit 2 kg/hari Uptime 90% Scrap 1% Input Takttime 2,24 kg/hari 114,91 menit/kg 114,91 menit/unit c. Bahan Kawat Tembaga (Gulungan Skunder) Customer demand per month 4 unit/hari x 2 kg/unit 8 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takttime

38 32,175 menit/kg 32,175 menit/unit d. Bahan Kawat Tembaga (Gulungan Primer) Customer demand per month 4 unit/hari x 3 kg/unit 12 kg/hari Uptime 100% Scrap 0% Takt time 21,45 menit/kg 21,45 menit/unit 7. Pengeringan Trafo a. Bahan Silicon Steel Customer demand per month 4 unit/hari x 15 kg/unit 60 kg/hari Uptime 90% Scrap 0% Input Takt time 66,6 kg/hari 3,86 menit/kg 3,86 menit/unit b. Bahan Insulation Paper

39 Customer demand per month 4 unit/hari x 0,5 kg/unit 2 kg/hari Uptime 90% Scrap 0% Input Takt time 2,22 kg/hari 115,945 menit/kg 115,945 menit/unit c. Bahan Kawat Tembaga (Gulungan Skunder) Customer demand per month 4 unit/hari x 2 kg/unit 8 kg/hari Uptime 90% Scrap 0% Input Takt time 8,88 kg/hari 28,99 menit/kg d. Bahan Kawat Tembaga (Gulungan Primer) Customer demand per month 4 unit/hari x 3 kg/unit

40 12 kg/hari Uptime 90% Scrap 0 % Input Takt time 13,34 kg/hari 19,30 menit/kg 8. Pemasangan Terminal, Casing a. Bahan Tap Changer Customer demand per month 4 unit/hari x 2 unit/unit 8 unit/hari Uptime 90% Scrap 0% Input Takt time 8,88 unit/hari 28,99 menit/unit b. Bahan Bushing Primer

41 Customer demand per month 4 unit/hari x 1 unit/hari 4 unit/bln Uptime 90% Scrap 0% Input Takt time 4,44 unit/hari 57,97 menit/unit c. Bahan Bushing Sekunder Customer demand per month 4 unit/hari x 1 unit/hari 4 unit/hari Uptime 100% Scrap 0% Takt time 64,35 menit/unit 9. Pengujian Turn Ratio Test Bahan : Transformator Customer demand per month 4 unit/hari x 1unit/hari 4 unit/hari Uptime 100% Scrap 0%

42 Takt time 64,35 menit/unit 10. Pengisian Minyak Bahan : Minyak Customer demand per month 4 unit/hari x 15 liter/unit 60 liter/hari Uptime 80% Scrap 0% Input Takttime 75 liter/hari 3,43 menit/liter 51,45 menit/unit 11. Routing Test Bahan : Transformator Customer demand per month 4 unit/hari x 1unit/hari 4 unit/hari Uptime 100% Scrap 0%

43 Takttime 64,35 menit/unit 12. Finishing Bahan :Name Plate Customer demand per month 4 unit/hari x 1unit/hari 4 unit/hari Uptime 100% Scrap 0% Takttime 64,35 menit/unit

44

45

46

47

48

49

50

51

52

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Rating Factor Kriteria rating factor, keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri-ciri setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini : Super Skill: 1. Bekerja dengan sempurna 2. Tampak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Pemilihan Operator Normal pada Work Centre Pemotongan Plat, Gerinda, dan Polish 1. Pemilihan Operator Normal pada Work Centre Pemotongan Plat Work centre

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja Lampiran 1 Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja WC 1 (Laminating) Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Sub Total Keterampilan Good C2 +0.03 Usaha Good C2 +0.02 Kondisi Fair E -0.03 Konsistensi Average

Lebih terperinci

LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara V-122 LAMPIRAN V-123 FAKTOR PENGALI PEGANGAN V-124 RATING FACTOR SUPER SKILL : EXCELLENT SKILL: 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya 2. Bekerja dengan sempurna 3. Tampak seperti telah terlatih

Lebih terperinci

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 121 Lampiran A Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 122 Tabel Penyesuaian Metode Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Ketrampilan Superskil A1 +0,15 A2 +0,13 Excelent B1 +0,11 B2 +0,08 Good

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. 20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sutalaksana dkk. (2006), Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 16, Bold, Centre LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 12, Centre Disusun Oleh : Nama / NPM : 1.. / NPM 2.. / NPM Kelompok

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 7 work sampling Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com Pengukuran Kerja: Metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem

Lebih terperinci

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah: LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun

Lebih terperinci

Kelonggaran (%) Faktor Contoh pekerjaan. A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita

Kelonggaran (%) Faktor Contoh pekerjaan. A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran (%) A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita 1Dapat diabaikan Bekerja di meja, duduk tanpa beban 0,0-6,0 0,0-6,0 2 Sangat ringan Bekerja di meja, berdiri

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 5 FULL TIME EQUIVALENT Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 PROSEDUR TUTORIAL www.labdske-uii.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Manusia merupakan salah satu elemen utama pada sistem industri dalam menjalankan aktivitas. Tanpa adanya campur

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN NOTULENSI Pengelompokan Kegiatan Value Added dan Non Value Added No Kegiatan 1. Tebu dibawa ke pabrik menggunakan truk 2. Truk menunggu untuk ditimbang 3. Truk yang berisikan tebu ditimbang 4.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat sebagai berikut: 1. Direktur a. Memberikan garis besar kebijaksanaan

Lebih terperinci

WORK SAMPLING. Modul Work Sampling Praktikum Genap 2011/2012 I. TUJUAN PRAKTIKUM

WORK SAMPLING. Modul Work Sampling Praktikum Genap 2011/2012 I. TUJUAN PRAKTIKUM Praktikum Genap 2011/2012 1 WORK SAMPLING I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode sampling kerja sebagai alat yang efektif menentukan kelonggaran (allowance time) diperlukan

Lebih terperinci

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh BAB II Activity-Based Management 2.1. Definisi Activity Based Management Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN-. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Uraian tugas dari masing-masing jabatan pada PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara adalah sebagai berikut :. Direktur Direktur PD. Aneka Industri

Lebih terperinci

Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab. Direktur merupakan jabatan tertinggi dari struktur organisasi PT. Bintang

Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab. Direktur merupakan jabatan tertinggi dari struktur organisasi PT. Bintang LAMPIRAN Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Berikut adalah pembagian tugas dan tanggungjawab dari setiap bagian dan jabatan pada PT.Bintang Persada Satelit: 1. Direktur Direktur merupakan jabatan

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Tabel Besarnya Kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara SKILL SUPER SKILL : 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya. 2. Bekerja dengan sempurna 3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik 4. Gerakan gerakannya

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang diperhatikannya produktivitas pekerja pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat pekerjaan konstruksi tersebut. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, sebagai pekerja yang baik harus mampu menciptakan suatu sistem kerja yang baik dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen operasi telah mengalami perubahan yang cukup drastis sejalan dengan perkembangan inovasi

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan suatu proyek dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penulisan ini, diperlukan teori teori yang mendukung, yang didapat dari mata kuliah yang pernah diajarkan dan dari referensi referensi sebagai bahan pendukung. Untuk mencapai

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 8 STOPWATCH Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com TIME STUDY: METODE STOPWATCH

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. 2.1.1. Studi Waktu Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran

Lebih terperinci

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT

BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT 2.1 Activity Based Management 2.1.1 Definisi Activity Based Management (ABM) atau manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan yang luas dan terpadu yang memfokuskan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengukuran Kerja Menurut Sritomo, pengukuran kerja adalah : metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0.

Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0. Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating. SKILL EFFORT 0.15 A1 0.13 A1 Superskill 0.13 A2 0.12 A2 Superskill 0.11 B1 0.1 B1 Excellent 0.08 B2 0.08 B2 Excellent 0.06 C1 0.05 C1 Good 0.03 C2 0.02 C2

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Jurnal dan referensi diperlukan untuk menunjang penelitian dalam pemahaman konsep penelitian. Jurnal dan referensi yang diacu tidak hanya dalam negeri namun juga

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Lean Lean adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan pemborosan (Waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang/jasa) agar memberikan

Lebih terperinci

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Waktu siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Tabel 4.1 Data Waktu Siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Per 1 pasang Pengamatan Waktu

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Ergonomi Ergonomi atau ergonomics sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. pengukuran kerja ( work measurement ) yang meliputi teknik-teknik pengukuran waktu

BAB 3 LANDASAN TEORI. pengukuran kerja ( work measurement ) yang meliputi teknik-teknik pengukuran waktu BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Untuk mengukur kebaikan suatu sistem kerja diperlukan prinsip-prinsip pengukuran kerja ( work measurement ) yang meliputi teknik-teknik pengukuran waktu psikologis

Lebih terperinci

Lamp n (menit) x/n

Lamp n (menit) x/n BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI KARUNGAN SOAP CHIP DI PT. SA

PENGGUNAAN METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI KARUNGAN SOAP CHIP DI PT. SA PENGGUNAAN METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI KARUNGAN SOAP CHIP DI PT. SA Taufiqur Rachman Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul, Jakarta

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data gerakan kerja dilakukan dengan cara merekam proses perakitan resleting polyester dengan handycam / kamera video. Setelah itu data

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Jam Henti Mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat dipertanggung jawabkan maka tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini antara lain : 1. Pada penjadwalan awal departemen machining mengalami keterlambatan sebanyak 11 item pada periode

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Lampiran. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Kain blacu Kain polos bag. atas & bawah Busa SII bag. atas & bawah Busa AII bag. atas & bawah Hardpadd bag. atas & bawah Per pinggir Kawat lis Kawat

Lebih terperinci

BAB VI PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA. Pada Stasiun Kerja Pemotongan dan Sortasi CV. Agrindo Suprafood. Menggunakan Studi Waktu

BAB VI PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA. Pada Stasiun Kerja Pemotongan dan Sortasi CV. Agrindo Suprafood. Menggunakan Studi Waktu BAB VI PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA Pada Stasiun Kerja Pemotongan dan Sortasi CV. Agrindo Suprafood Menggunakan Studi Waktu A. Pendahuluan 1. Latar belakang Pada era globalisasi ini, persaingan antar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut

Lebih terperinci

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Untuk menghitung kapasitas normal dari proses yang menggunakan manusia, maka terlebih dahulu harus diketahui lama waktu baku proses yang dikerjakan dan kemudian

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.

Lebih terperinci

Universitas Mercubuana

Universitas Mercubuana BAB II LANDASN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Pengukuran waktu ditujukan untuk mendapatkanwaktu baku, penyelesaian suatu pekerjaan yaitu waktu yang dibutuh kan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk

Lebih terperinci

ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS LINE PACKAGING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk.

ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS LINE PACKAGING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk. ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS LINE PACKAGING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk. Diajukan untuk memenuhi syarat Mendapatkan gelar Sarjana Teknik DISUSUN OLEH : YADI SUPRIYADI 4160411

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS MESIN PAINTING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk.

TUGAS AKHIR. ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS MESIN PAINTING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk. ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS MESIN PAINTING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk. Dipergunakan sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Akhir Program S1 ( Strata 1 ) Teknik Industri

Lebih terperinci

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Sinar Inti Electrindo Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, pemasaran panel Tegangan Menengah (TM) dan panel Tegangan Rendah (TR).Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tugas akhir ini, akan dibahas beberapa permasalahan mengenai penelitian operasional dan perencanaan produksi. Landasan teori yang sesuai untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH WAKTU BAKU TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PROSES PEMBUATAN GREEN TIRE DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk

ANALISIS PENGARUH WAKTU BAKU TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PROSES PEMBUATAN GREEN TIRE DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk ANALISIS PENGARUH WAKTU BAKU TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PROSES PEMBUATAN GREEN TIRE DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk Disusun Oleh: YOLI YAN OKTORY NIM: 0160311-064 DIAJUKAN GUNA MEMENUHI SEBAGIAN DARI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MENGHITUNG WAKTU BAKU PADA PERUBAHAN KEMASAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAH OPERATOR

TUGAS AKHIR MENGHITUNG WAKTU BAKU PADA PERUBAHAN KEMASAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAH OPERATOR TUGAS AKHIR MENGHITUNG WAKTU BAKU PADA PERUBAHAN KEMASAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAH OPERATOR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar strata satu (S1) DISUSUN OLEH: NAMA : YUDIT

Lebih terperinci

organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan

organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan L-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada struktur organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : 1. Presiden Direktur Presiden direktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA PENENTUAN JUMLAH OPTIMAL OPERATOR PEMINDAHAN UNIT MOBIL PADA VEHICLE LOGISTIC CENTER PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF DENGAN PENDEKATAN WORKLOAD ANALYSIS SKRIPSI MICHAEL SIDHI TRISWANDANA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip

Lebih terperinci

ABSTRAK Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Semakin tinggi permintaan dari pasar, maka perusahaan harus dapat memenuhi permintaan tersebut, tetapi dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pelat Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 25 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran waktu metoda (Methods-Time Measurement) Pengukuran waktu metoda yang dalam istilah asingnya lebih dikenal sebagai Metods-Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Mesin Dalam bukunya, Wignjosoebroto (2003: 58) menjelaskan bahwa kata Mesin dapat diartikan lebih luas yaitu menyangkut semua obyek fisik berupa peralatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh konstruksi, maka tanah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan Stasiun penyemiran sepatu. Meliputi data antro pometri

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL Jurusan Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Pesanan Obat Tablet PT.Metiska Farma Data pesanan obat tablet merupakan faktor yang utama dalam menyusun suatu penjadwalan produksi

Lebih terperinci

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Rencana target produksi yang baru sebanyak 532 lembar per lintasan produksi utama membutuhkan tambahan 1 buah mesincross cut, 2 operator cross cut, 1 operator

Lebih terperinci

MODUL II WORK MEASUREMENT

MODUL II WORK MEASUREMENT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu merupakan salah satu kriteria dari suatu alternatif beberapa metode kerja yang paling sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring 38 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring dengan adanya tuntunan jaman yang

Lebih terperinci