SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

Transkripsi

1 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY November Tingkat hunian hotel dan perkantoran mengalami penurunan sedangkan lainnya cenderung tetap atau sedikit naik. Sementara harga sewa secara umum mengalami penurunan. Tingkat penjualan apartemen meningkat, lahan industri tetap sementara perkantoran mengalami penurunan. Secara umum harga jual mengalami penurunan Pusat Perbelanjaan di Jabodetabek Tingkat hunian dan tarif sewa meningkat tipis Pada November, tingkat hunian pusat perbelanjaan (ritel) yang disewakan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) tercatat 95,46%, atau naik 15 basis poin (bps) dibandingkan tingkat hunian pada bulan sebelumnya (95,31%). Sementara itu, tarif sewa pusat perbelanjaan di Jabodetabek tercatat sebesar Rp /m 2 /bulan, atau tumbuh 0,52% (m-t-m) (Grafik 1). Perkembangan tingkat hunian dan tarif sewa pusat perbelanjaan berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut: - Di Jakarta, tingkat hunian tercatat sebesar 95,36%, atau naik 7 bps dibandingkan dengan tingkat hunian pada bulan sebelumnya (95,29%). Sementara tarif sewa tercatat sebesar Rp /m 2 /bulan, atau naik sebesar 0,32% (m-t-m). - Di wilayah Bodetabek, tingkat hunian tercatat sebesar 95,73%, atau naik 38 bps dibandingkan tingkat hunian pada Oktober (95,35%). Sementara tarif sewa meningkat sebesar 1,01% (m-t-m) menjadi Rp /m 2 /bulan. Secara tahunan, tingkat hunian pusat perbelanjaan turun 34 bps dari 95,80% pada November, sementara untuk tarif sewa mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,49% (y-o-y). Sebagai informasi tambahan, pada bulan laporan pusat perbelanjaan sewa (lease) di wilayah Jakarta mendapat tambahan pasokan sebanyak m 2 dengan mulai dioperasikannya Metro Tanah Abang di Jakarta Pusat dan Setiabudi 1 Retail Centre Selatan. Total stock pusat perbelanjaan sewa (lease) di wilayah meningkat menjadi m 2 Metodologi Survei Properti Komersial merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak Maret 1999 terhadap sekitar 218 perusahaan properti (purposive sampling) mencakup 5 jenis properti komersial, yaitu : pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, apartemen, dan lahan industri, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pengumpulan data dilakukan oleh pihak ketiga (outsourcing) dengan menghubungi responden secara langsung (face to face) dan melakukan pencatatan data atas tingkat hunian, harga jual, dan tarif sewa properti komersial. Pengolahan data dilakukan dengan metode rata-rata tertimbang terhadap luas atau jumlah unit masing-masing properti. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 1

2 Grafik 1 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Ritel di Jabodetabek 300, , , , , , , , ,000 75,000 50,000 Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov 98,0 97,0 96,0 95,0 94,0 93,0 92,0 91,0 Perkantoran Tingkat hunian dan tarif sewa turun tipis Tingkat hunian perkantoran sewa (leased-office dan owner occupied (O/O) leased office) pada bulan laporan tercatat sebesar 83,25%, atau turun 20 bps dibandingkan dengan tingkat hunian pada Oktober (83,45%). Sementara itu, tarif sewa perkantoran juga mengalami penurunan sebesar 0,02% (m-t-m) hingga mencapai Rp /m 2 /bulan (Grafik 2). Khusus untuk leased-office, tingkat hunian tercatat sebesar 83,03%, atau lebih rendah jika dibandingkan 83,24% pada bulan sebelumnya. Sementara tarif sewa leased-office turun dari Rp /m 2 /bulan menjadi Rp /m 2 /bulan pada periode laporan. Perkembangan tingkat hunian perkantoran sewa (leased-office dan O/O leased -office) menurut wilayah adalah sebagai berikut: - Di wilayah primer (Central Business District/CBD area), tingkat hunian leased-office mencapai 83,71%, atau turun 26 bps dibandingkan tingkat hunian pada bulan sebelumnya (83,97%). Sedangkan tingkat hunian O/O leased-office turun dari 84,50% menjadi 84,08%. - Di wilayah sekunder, tingkat hunian leased-office tercatat sebesar 81,32%, atau atau turun 7 bps dibandingkan 81,39% pada bulan sebelumnya. Sementara tingkat hunian O/O leased-office naik dari 94,12% menjadi 94,61%. Secara tahunan, tingkat hunian perkantoran sewa turun 101 bps, yaitu dari 84,26% menjadi 83,25% pada November. Sementara itu, tarif sewa mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,03% (y-o-y). Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 2

3 Grafik 2 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Perkantoran 120, , , , ,000 95, ,0 65,0 60,0 55,0 00 Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov 50,0 Tingkat penjualan dan harga jual turun tipis Tingkat penjualan perkantoran (strata-titled office) pada periode laporan tercatat sebesar 89,07%, atau turun 6 bps dibandingkan tingkat hunian pada bulan sebelumnya. Tingkat penjualan di wilayah primer dan sekunder tercatat masing-masing sebesar 93,18% dan 76,87%. Sementara itu, harga jual perkantoran turun dari Rp /m 2 menjadi Rp /m 2 (Grafik 3). Penurunan harga jual tersebut bersumber dari menurunnya harga jual perkantoran di wilayah primer. Adapun rincian perkembangan harga jual perkantoran berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut: - Di wilayah primer (CBD area), harga jual turun dari Rp /m 2 menjadi Rp /m 2, atau tumbuh negatif sebesar 0,21% (m-t-m). - Di wilayah sekunder, harga jual tetap pada level Rp /m 2. Grafik 3 Perkembangan Tingkat Penjualan dan Harga Jual Kantor (Rp) Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep OktNov (%) 87,5 82,5 77,5 75,0 72,5 Tingkat Penjualan (%) Harga Jual (Rp/m2) Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 3

4 Apartemen Tingkat hunian naik, namun tarif sewa turun tipis Pada November, tingkat hunian apartemen sewa (leased apartment) tercatat sebesar 78,56%, atau naik 103 bps dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, tarif sewa apartemen turun dari Rp /m 2 /bulan menjadi Rp /m 2 /bulan (Grafik 4). Secara tahunan, tarif sewa apartemen meningkat sebesar 4,92% (y-o-y) dibandingkan Rp /m 2 /bulan pada November. Selain itu, tingkat hunian juga mengalami peningkatan yang cukup tajam dibandingkan 72,53% pada November. Grafik 4 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Apartemen ,0 76,0 74,0 72,0 68,0 66,0 64,0 62, Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov 60,0 Tingkat penjualan naik tipis sedangkan harga jual turun tipis Pada bulan laporan, harga jual apartemen tercatat sebesar Rp /m 2, atau tumbuh negatif sebesar 0,22% (m-t-m). Sebaliknya, tingkat penjualan apartemen masih mengalami peningkatan sebesar 8 bps hingga tercatat sebesar 90,37% (Grafik 5). Secara tahunan, harga jual dan tingkat penjualan apartemen meningkat masingmasing sebesar 8,73% dan 100 bps dibandingkan masing-masing sebesar Rp /m 2 dan 89,37% pada November. Grafik 5 Perkembangan Tingkat Penjualan dan Harga Jual Apartemen Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt NovDes Jan Feb MarAprMei Jun Jul Ags Sep Okt Nov 97,5 95,0 92,5 87,5 82,5 77,5 75,0 72,5 Tingkat Penjualan (%) Harga Jual (Rp/m2/bulan) Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 4

5 Hotel di Jabotabek Terjadi penurunan tajam tingkat hunian sedangkan tarif kamar hotel meningkat Pada November, di wilayah Jabotabek rata-rata tingkat hunian hotel bintang 3, 4, dan 5 tercatat sebesar 47,36%, atau turun dari 58,83% pada Oktober (Grafik 6). Penurunan tersebut bersumber dari turunnya tingkat hunian hotel bintang 3 (dari 67,99% menjadi 48,75%), hotel bintang 4 (dari 65,90% menjadi 54,36%) dan hotel bintang 5 (dari 47,34% menjadi 41,34%). ( Rp ) 450, , , , , , Grafik 6 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Kamar Hotel di Jabotabek ( % ) ,000 Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei 35 Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Tarif Kamar (Rp/malam) Untuk rata-rata tarif sewa kamar hotel bintang 3, 4, dan 5 pada bulan laporan tercatat sebesar Rp /malam, atau tumbuh 3,96% (m-t-m). Kenaikan tersebut bersumber dari naiknya tarif sewa kamar hotel bintang 3 sebesar 0,87% (m-t-m) (dari Rp /malam menjadi Rp /malam), hotel bintang 4 sebesar 0,63% (m-t-m) (dari Rp /malam menjadi Rp /malam) dan hotel bintang 5 sebesar 0,38% (m-t-m) (dari Rp /malam menjadi Rp /malam). Secara tahunan, rata-rata tarif sewa kamar hotel bintang 3, 4, dan 5 mengalami peningkatan tajam sebesar 18,90% (y-o-y) dari Rp /malam pada November. Sementara itu, rata-rata tingkat hunian mengalami peningkatan dibandingkan tingkat hunian sebesar 39,72% pada November. Lahan Industri di Jabotabek Tarif sewa dan harga jual lahan industri turun tipis Tingkat hunian lahan industri di Jabotabek pada bulan laporan tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya, atau tetap sebesar 84,70% (Grafik 7). Sedangkan tarif sewa lahan industri di Jabotabek pada bulan laporan mengalami penurunan tipis sebesar 0,44% (m-t-m), yaitu dari Rp20.911/m 2 menjadi Rp20.819/m 2. Secara tahunan, tarif sewa lahan industri mengalami penurunan tajam sebesar 13,79% dibandingkan Rp24.149/m 2 pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, tingkat hunian turun 320 bps dari 87,90% pada November. Berdasarkan wilayah, tingkat hunian dan tarif sewa lahan industri di Jabotabek adalah sebagai berikut: Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 5

6 - Di Jakarta, tingkat hunian lahan industri stabil sebesar 84,11%, sementara tarif sewanya mengalami penurunan tipis sebesar 0,49% (m-t-m) menjadi Rp20.104/m 2. - Di Botabek, tingkat hunian lahan industri tetap sebesar 86,77%. Sedangkan tarif sewanya turun tipis dari Rp22.063/m 2 menjadi Rp21.983/m Grafik 7 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Lahan Industri di Jabotabek (Rp) 0 Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov (%) 89,0 88,0 87,0 86,0 84,0 83,0 82,0 81,0 Tingkat penjualan lahan industri di Jabotabek pada November tetap stabil pada level 68,33%. Sementara itu, harga jual turun 0,50% (m-t-m), yaitu dari Rp /m 2 menjadi Rp /m 2 (Grafik 8). Secara tahunan, tingkat penjualan dan harga jual pengalami peningkatan masing-masing sebesar 336 bps dan 6,01% dibandingkan masing-masing 64,97% dan Rp /m 2 pada November. Berdasarkan wilayah, tingkat penjualan dan harga jual lahan industri di Jabotabek adalah sebagai berikut: - Di Jakarta, tingkat penjualan dan harga jual lahan industri tetap, masing-masing sebesar 69,63% dan Rp /m 2. - Di Botabek, tingkat penjualan lahan industri tetap sebesar 68,06%. Sedangkan harga jual lahan industri mengalami penurunan tipis sebesar 0,70% (m-t-m) menjadi Rp /m 2. Grafik 8 Perkembangan Tingkat Penjualan dan Harga Jual Lahan Industri di Jabotabek , NovDes Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov 68,0 67,0 66,0 65,0 64,0 63,0 62,0 61,0 60,0 Tingkat Penjualan (%) Harga Jual (Rp/m2) Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 6