SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURVEI PROPERTI KOMERSIAL"

Transkripsi

1 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan I Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Penambahan pasokan baru properti komersial pada triwulan I-2008 terjadi pada subsektor perkantoran sewa dan ritel sewa, serta apartemen. Tingkat hunian mengalami peningkatan dengan peningkatan tertinggi terjadi pada subsektor hotel. Sementara itu, peningkatan tarif sewa terjadi pada sub sektor perkantoran, hotel dan lahan industri. Secara umum, tingkat penjualan dan harga jual properti komersial mengalami peningkatan kecuali pada subsektor ritel dan apartemen sewa. Perkembangan Properti Komersial di wilayah Bandung (q-t-q) : Tingkat hunian sektor properti komersial di Bandung secara umum meningkat, kecuali subsektor ritel sewa. Sementara itu kenaikan tarif sewa terjadi pada seluruh sub sektor. Tingkat penjualan subsektor ritel dan apartemen mengalami kenaikan, sementara harga jual relatif stabil. Perkembangan Properti Komersial di wilayah Banten (q-t-q) : Tingkat hunian sektor komersial di Banten Sementara itu, tarif sewa ritel menurun, sedangkan tarif kamar hotel Tingkat penjualan subsektor ritel menurun, sedangkan tingkat penjaulan lahan industri Jakarta: pasokan, tingkat hunian dan tarif perkantoran sewa mengalami peningkatan Metodologi GEDUNG PERKANTORAN Perkantoran Sewa ( (leased-office office) di Jakarta Pada triwulan I-2008, jumlah pasokan perkantoran sewa di Jakarta tercatat sebesar m 2, mengalami penambahan pasokan baru seluas m 2 dibandingkan dengan triwulan lalu. Penambahan pasokan tersebut berasal dari kawasan primer yaitu selesainya pembangunan Menara BCA (Grand Indonesia) dan Permata Kuningan (Murinda Office). Penambahan penyerapan ruang perkantoran sewa pada triwulan I-2008 mencapai m 2 sehingga tingkat hunian mengalami kenaikan menjadi 85,17% dari 84,94% pada triwulan IV Kenaikan tingkat hunian berasal dari gedung kantor baru maupun gedung existing yang berada di kawasan primer dan sekunder. Hal ini mengindikasikan masih banyak perusahaan yang melakukan ekspansi bisnis dan membutuhkan tambahan ruang perkantoran baru. Sementara itu, sejalan dengan masih tingginya permintaan untuk penyewaan perkantoran baru, mendorong kenaikan harga tarif sewa menjadi Rp /m 2 /bulan, meningkat sebesar 4,43% (q-t-q) atau 13,05% (y-o-y). Dalam 2 tahun kedepan, diperkirakan akan ada penambahan pasokan gedung perkantoran sekitar m 2, yang sebagian besar (64,41%) berasal dari kawasan primer. Survei Properti Komersial merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Maret 1999 oleh pihak ketiga terhadap sekitar 242 perusahaan properti (purposive sampling) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mulai triwulan I 2006, cakupan survei diperluas menjadi sekitar 706 perusahaan properti di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Banten (Tangerang, Serang, Cilegon, Pandeglang) dan 60 perusahaan di wilayah Bandung. Survei tersebut mencakup 5 jenis properti komersial, yaitu : pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, apartemen, dan lahan industri. Pengumpulan data dilakukan oleh pihak ketiga (outsourcing) dengan menghubungi responden secara langsung (face to face) dan melakukan pencatatan data atas tingkat hunian, harga jual, dan tarif sewa properti komersial. Pengolahan data dilakukan dengan metode rata-rata tertimbang terhadap luas atau jumlah unit masing-masing properti. Survei tersebut bertujuan untuk mengetahui secara dini arah dan tekanan harga properti komersial sebagai salah satu indikator perkembangan inflasi harga aset. Note : Tingkat penjualan : merupakan angka kumulatif yang dihitung dari perbandingan jumlah yang terjual dengan tambahan pasokan baru dengan stok lama Tim Statistik Sektor Riil 1

2 Grafik 1 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Perkantoran di Jakarta 90% Rp150,000 85% Rp142,500 80% Rp135,000 75% Rp127,500 70% Rp120,000 Bandung: pasokan baru, tingkat hunian dan tarif perkantoran sewa mengalami kenaikan. Perkantoran Sewa ( (leased-office) di Bandung Dalam triwulan I-2008 terdapat penambahan pasokan baru sebesar 450 m 2, sehingga jumlah pasokan menjadi m 2, naik 2,47% (q-t-q) atau 8,16% (y-o-y). Tingginya permintaan terhadap perkantoran sewa di Bandung menyebabkan tingkat hunian meningkat dari 95,50% menjadi 95,80%. Tarif sewa juga mengalami peningkatan menjadi Rp /m 2 /bulan dari sebelumnya Rp /m 2 /bulan. Perkantoran Jual (strata title) di Jakarta Jakarta: jumlah pasokan tetap, namun terjadi kenaikan tingkat penjualan dan harga jual. Jumlah pasokan untuk ruang perkantoran jual (strata title) pada triwulan I-2008 tidak mengalami perubahan, tetap sebanyak m 2, yang sebagian besar berlokasi di kawasan primer. Tingkat penjualan perkantoran meningkat dari 90,05% menjadi 91,28% yang disebabkan oleh tingginya permintaan akan ruang perkantoran. Sejalan dengan kenaikan penjualan, harga jual ruang perkantoran juga mengalami kenaikan sebesar 4,90% (q-t-q) atau 7,78% (y-o-y) menjadi Rp /m 2. Pasokan ruang perkantoran jual beberapa tahun mendatang diperkirakan akan mengalami peningkatan, dan masih terkonsentrasi pada wilayah primer. Namun apabila krisis subprime mortgage masih berlanjut dan diikuti dengan tingginya harga minyak dunia serta kenaikan harga pangan dunia, maka akan mempengaruhi keinginan investor untuk mengembangkan investasinya pada sektor properti komersial. PUSAT PERBELANJAAN (RITEL) Jabodebek: terjadi peningkatan pasokan dan tingkat hunian ruang ritel sewa, sementara tarif sewa menurun. Ritel Sewa di Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi) Pada triwulan I-2008 terdapat pasokan ruang ritel sewa baru sebesar m 2 yang berasal dari selesainya pembangunan City Walk di kawasan Sudirman, Satrio Tower Retail, Buaran Plaza dan Kelapa Gading 5. Total ruang ritel sewa mencapai m 2 atau mengalami peningkatan sebesar 1,57% (q-t-q) atau 10,82% (y-o-y). Peningkatan pasokan pada triwulan I-2008 tersebut diimbangi dengan adanya penyerapan ruang ruang ritel sewa sebesar m 2, sehingga tingkat hunian sedikit meningkat dari 89,94% menjadi 90,44%. Tim Statistik Sektor Riil 2

3 Tarif sewa pada ruang ritel pada tiwulan I-2008 rata-rata sebesar Rp /m 2 /bulan, mengalami penurunan 7,72% (q-t-q). Penurunan tersebut dipengaruhi oleh penurunan biaya operasional untuk penyewaan ruangan tersebut. Beberapa proyek ritel pada saat ini dalam tahap pengerjaan dan diperkirakan akan mulai dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2008 hingga tahun Proyek ritel yang akan dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2008 adalah Bekasi Square dan Gardenia Boulevard Retail. Jumlah pasokan dalam tiga tahun kedepan diperkirakan sebesar m 2. Grafik 2 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Ritel di Jabodebek 92% Rp500,000 91% Rp462,500 90% Rp425,000 88% Rp387,500 87% Rp350,000 Bandung: pasokan dan tingkat hunian ritel sewa menurun, sementara tarif sewa Ritel Sewa di Bandung Pada triwulan I-2008, total pasokan ruang ritel sewa tercatat sebanyak m 2, sedikit meningkat (0,45% q-t-q) dibandingkan triwulan lalu, namun secara tahunan turun sebesar 3,51% (y-o-y). Tingkat hunian ruang ritel di Bandung secara triwulanan sedikit turun dari 70,25% menjadi 69,50% pada triwulan I-2008 yang disebabkan oleh menurunnya tingkat hunian salah satu pusat perbelanjaan di Bandung yang dahulu merupakan salah satu pusat perbelanjaan. Sedangkan tarif sewa ritel tercatat sebesar /m 2 /bulan, meningkat 0,59% (q-t-q) yang disebabkan oleh adanya penyesuaian biaya operasional dan pembenahan fasilitas. Ritel Sewa di Banten (Tangerang, Serang dan Cilegon) Banten: pasokan tetap, tingkat hunian meningkat, sedangkan tarif sewa menurun cukup signifikan. Selama triwulan I-2008 tidak ada pasokan ruang ritel sewa baru di Banten, sehingga total pasokan masih sama seperti triwulan sebelumnya, yaitu sebesar m 2. Sementara itu tingkat hunian ruang ritel mengalami peningkatan sebesar 2,83% (q-t-q), menjadi 87,56%. Kenaikan tingkat hunian ini lebih disebabkan karena tersewanya ruang ritel existing. Meskipun tingkat hunian meningkat, namun tarif sewa ruang ritel di Banten mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu dari Rp /m 2 /bulan pada triwulan IV-2007 menjadi Rp /m 2 /bulan pada triwulan I Penurunan ini disebabkan oleh ketatnya tingkat persaingan yang terjadi di subsektor ritel sewa. Tim Statistik Sektor Riil 3

4 Ritel Jual (strata-title) title) di Jabodebek Jabodebek: pasokan tetap, tingkat penjualan meningkat, sementara itu harga jual menurun. Total pasokan ruang ritel jual di Jabodebek pada triwulan I-2008 tercatat sebesar m 2, tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan lalu. Namun secara tahunan, jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 3,47% (y-o-y). Tingkat penjualan ruang ritel pada triwulan I-2008 tercatat sebesar 80,53%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan lalu (80,32%). Penyerapan ruang ritel jual umumnya berasal dari retailer produk tekstil dan produk dari bahan kulit (tas, dompet, sepatu, dll), serta produk teknologi (komputer, handphone, dll). Harga jual ruang ritel tercatat sebesar Rp /m 2 mengalami penurunan baik secara triwulanan maupun tahunan, masing-masing sebesar 3,50% (q-t-q) dan 5,28% (y-o-y). Bandung: pasokan, tingkat penjualan dan harga jual Ritel Jual (strata-title) title) di Bandung Pasokan ruang ritel jual baru di Bandung pada triwulan I-2008 bertambah sebanyak 1.307m2 atau naik 2,78% (q-t-q) sehingga jumlahnya menjadi m 2. Sejalan dengan gencarnya promosi yang diakukan, tingkat penjualan pada tiwulan I-2008 tercatat sebesar 74,33%, meningkat 2,29% (q-t-q). Sementara itu, harga jual ruang ritel sampai dengan triwulan I-2008 hanya mengalami kenaikan tipis dari triwulan sebelumnya (0,07%), yaitu dari Rp /m 2 menjadi Rp /m 2. Ritel Jual (strata-title) title) di Banten Banten: terdapat penambahan pasokan baru, namun tingkat penjualan dan harga jual mengalami penurunan Selama triwulan I-2008 terdapat penambahan pasokan ruang ritel baru di Banten sebanyak m 2 sehingga jumlahnya menjadi m 2. Peningkatan ini disebabkan karena mulai dipasarkannya ruang ritel di CBD Ciledug. Penambahan pasokan tersebut tidak diikuti dengan peningkatan penjualan. Pada triwulan I-2008 tingkat penjualan tercatat sebesar 80,96%, menurun (0,74%) dibandingkan triwulan lalu. Sejalan dengan penurunan tersebut, harga jual juga menurun sebesar 3,90% (q-t-q) menjadi Rp /m2. Pada tahun mendatang, penambahan pasokan ruang ritel baru diperkirakan akan bertambah sebanyak m2. APARTEMEN Jakarta: pasokan dan tingkat hunian apartemen sewa meningkat, sementara tarif sewa menurun. Apartemen Sewa ( (leased apartment) ) di Jakarta Pasokan baru apartemen sewa pada triwulan I-2008 bertambah sebanyak 168 unit yang berasal dari selesainya pembangunan Shangrila Apartment, sehingga total pasokan apartemen sewa mencapai unit atau naik 1,49% (q-t-q) dan 3,52% (y-o-y). Tingkat hunian apartemen sewa mengalami sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 71,23% menjadi 71,88%. Hal tersebut menunjukan bahwa pasokan baru apartemen sewa tidak langsung terserap oleh pasar. Semakin ketatnya persaingan sementara permintaan relatif tetap membuat tarif sewa mengalami penurunan sebesar 2,21% (q-t-q) menjadi Rp /m 2 /bulan. Tim Statistik Sektor Riil 4

5 Grafik 3 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Apartemen 77% Rp150,000 74% Rp140,000 71% Rp130,000 68% Rp120,000 65% Rp110,000 Bandung : pasokan apartemen sewa tetap, sementara tingkat hunian dan tarif sewa Jakarta: pasokan dan harga jual meningkat, namun tingkat penjualan menurun. Bandung: pasokan dan tingkat penjualan meningkat, namun harga jual tetap. Apartemen Sewa ( (leased apartment) ) di Bandung Pasokan apartemen sewa di Bandung pada triwulan I-2008 masih sama seperti triwulan sebelumnya, yaitu sebanyak 474 unit. Sementara itu, tingkat hunian meningkat dibandingkan triwulan lalu, yaitu dari 87,00% menjadi 90,67%. Sejalan dengan kenaikan tingkat hunian tersebut, tarif sewa apartemen di Bandung juga mengalami peningkatan sebesar1,36% (q-t-q) menjadi Rp /m 2 /bulan. Apartemen Jual (Strata-title) title) di Jakarta Pasokan baru apartemen jual bertambah sebanyak unit yang berasal dari selesainya pembangunan Kempinski Residence, The 18th Residence North Tower, Hampton s Park (Tower A, B, dan D), Eminence at Essence Residence, dan Patria Park. Total pasokan apartemen jual sampai dengan triwulan I-2008 mencapai unit, naik 3,25% (q-t-q) dan 22,20% (y-o-y). Banyaknya pasokan baru apartemen jual yang masuk ke pasar yang diiringi dengan tingkat permintaan pasar yang cukup tinggi membuat tingkat penjualan hanya turun sebesar 0,25% (q-t-q), yaitu dari 91,49% menjadi 91,26%. Harga jual rata-rata apartemen meningkat 4,75% (q-t-q) menjadi Rp /m 2 yang didorong oleh kenaikan harga beberapa material bangunan. Pada triwulan mendatang penyerapan pasar apartemen diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga apartemen yang diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan mendatang, sementara pada sisi lain daya beli masyarakat mengalami tekanan akibat laju inflasi. Apartemen Jual ( (Strata-title title) ) di Bandung Pasokan apartemen jual pada triwulan I-2008 sedikit meningkat menjadi 408 unit. Peningkatan pasokan tersebut diiringi dengan kenaikan tingkat penjualan dari 72,80% menjadi 74,00%. Namun persaingan yang ketat membuat harga jual apartemen tetap sebesar Rp.850 juta/unit. HOTEL Hotel di Jabodebek Pasokan kamar hotel bintang 3, 4 dan 5 di Jabodebek pada triwulan I-2008 tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan lalu, tetap sebesar kamar. Tim Statistik Sektor Riil 5

6 Jabodebek:pasokan kamar tetap, sementara tingkat hunian kamar dan tarif kamar Sementara itu, tingkat hunian kamar hotel mengalami peningkatan dari 66,62% menjadi 70,46%. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kegiatan wisata seiring dengan cukup banyaknya hari libur pada triwulan I Sejalan dengan kenaikan tingkat hunian, tarif kamar hotel pada triwulan I-2008 juga meningkat, dari Rp /malam menjadi Rp /malam. Grafik 4 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Kamar Hotel Jabodebek 75% Rp950,000 69% Rp875,000 Rp800,000 63% Rp725,000 56% Rp650,000 Rp575,000 50% Rp500,000 Bandung : jumlah kamar, tingkat hunian kamar dan tarif kamar hotel Hotel di Bandung Jumlah kamar hotel bintang 3, 4, dan 5 di Bandung pada triwulan I-2008 sedikit meningkat (1,09%) dibandingkan triwulan lalu, dari kamar menjadi kamar. Tingkat hunian hotel bintang 3, 4, dan 5 di Bandung pada triwulan I-2008 meningkat, dari 64,82% menjadi 68,35%. Peningkatan ini didorong oleh banyaknya hari libur pada akhir minggu (long weekend) selama triwulan I Searah dengan kenaikan tingkat hunian, rata-rata tarif kamar hotel pun meningkat sebesar 5,34% (q-t-q) menjadi Rp /malam. Hotel di Banten Banten: jumlah kamar tetap, sementara tingkat hunian dan tarif kamar hotel Jumlah pasokan kamar hotel di Banten sampai dengan triwulan I-2008 tetap sebesar kamar. Sementara itu tingkat hunian sedikit meningkat, dari 50,96% menjadi 51,68% atau naik 1,41% (q-t-q). Peningkatan permintaan akan kamar hotel mendorong peningkatan tarif kamar hotel pada triwulan I-2008, dari Rp (riwulan IV-2007) menjadi Rp /malam. LAHAN INDUSTRI Lahan Industri di Jabobeka (Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Karawang) Jabobeka: tidak ada penambahan pasokan, sementara tingkat penjualan dan harga jual Selama triwulan I-2008 tidak terdapat penambahan pasokan lahan industri baru, tetap sama seperti triwulan sebelumnya yaitu sebesar ha. Tingkat hunian lahan industri di Jabobeka pada triwulan I-2008 meningkat sebesar 0,59% (q-t-q) menjadi 67,87%. Sementara itu, tarif sewa tercatat sebesar Rp /m 2 /bulan, meningkat 15,75% (q-t-q) atau 18,55% (y-o-y). Seperti halnya kenaikan tingkat hunian, tingkat penjualan dalam triwulan I-2008 juga meningkat sebesar 0,25% (q-t-q) menjadi 76,88%. Peningkatan juga terjadi pada harga jual lahan industri yang mencapai Rp /m 2 atau meningkat 7,45% (q-t-q). Tim Statistik Sektor Riil 6

7 Grafik 5 Perkembangan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa Lahan Industri di Jabobeka 75% Rp36,500 Rp35,000 70% Rp33,500 65% Rp32,000 Rp30,500 60% Rp29,000 Rp27,500 55% Rp26,000 Banten: pasokan lahan industri tetap, sementara tingkat penjualan dan harga jual Lahan Industri di Banten Pada triwulan I-2008 lahan industri di Banten tidak mengalami penambahan pasokan baru, yaitu masih tetap ha. Lahan industri tersebar di Serang (50,61%), Tangerang (37,79%) dan Cilegon (11,60%). Sementara itu, tingkat penjualan lahan industri di Banten mengalami kenaikan sebesar 0,23% (q-t-q), dari 69,13% menjadi 69,29%. Peningkatan ini berasal dari lahan industri di Taman Tekno, Kawasan Industri Modern dan Kawasan Industri Jabeka. Sementara itu, ratarata harga jual lahan industri pada triwulan I-2008 sebesar Rp /m 2, meningkat 6,39% (q-t-q). Pesatnya pertumbuhan sektor properti komersial tidak lepas dari peranan pembiayaan perbankan yang tercermin dari meningkatnya pertumbuhan kredit di sektor properti pada triwulan I-2008 sebesar Rp miliar, meningkat 5,88% (q-t-q) atau 32,60% (y-o-y). Kredit untuk kepemilikan rumah (KPR) dan apartemen (KPA) masih mendominasi pangsa kredit di sektor properti tersebut (63,64%), meningkat sebesar 8,13% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-t-q). Sementara itu, kredit untuk kegiatan sektor konstruksi mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan lalu (-0,59%). Grafik 6 Perkembangan Realisasi Kredit Perbankan Terhadap Properti Nasional (Milliar Rp) 180, , , , ,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Properti (total) -Konstruksi -Real Estate -KPR dan KPA Tim Statistik Sektor Riil 7

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan II I - 2008 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Penambahan pasokan baru properti komersial pada triwulan II-2008 terjadi pada subsektor ritel,

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan IV I - 2007 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Perkembangan pasokan baru properti komersial yang cukup pesat terjadi pada subsektor perkantoran,

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan III I - 2007 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Perkembangan pasokan baru properti komersial yang cukup pesat terjadi pada perkantoran sewa,

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodetabek (q-t-q) : Triwulan II I - 2007 Jakarta: pasokan perkantoran bertambah tetapi tingkat hunian masih meningkat dengan tarif

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL

PERKEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL PERKEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL Triwulan I - 2010 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (qtq) : Jumlah pasokan properti komersial di Jabodebek pada triwulan I-2010 meningkat pada beberapa

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan IV-2006 Secara umum tingkat hunian properti komersial di wilayah Jabotabek, mengalami penurunan sementara tarif sewa kantor, ritel dan lahan industri relatif tetap

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan I - 2007 Perkembangan Properti Komersial di Wilayah Jabodetabek Tarif properti komersial (perkantoran, ritel, apartemen, hotel, dan lahan industri) cenderung meningkat

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan I- 2006 Tingkat hunian kantor dan hotel di wilayah Jabotabek, mengalami peningkatan, sebaliknya tingkat hunian ritel, apartemen mengalami penurunan.

Lebih terperinci

PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY. Pusat Perbelanjaan/Ritel di Jabodetabek dan Bandung

PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY. Pusat Perbelanjaan/Ritel di Jabodetabek dan Bandung SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan II- 2006 Tingkat hunian ritel, apartemen dan hotel di wilayah Jabotabek, mengalami peningkatan, sebaliknya tingkat hunian kantor mengalami

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan IV- 2005 Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan kecuali tingkat hunian hotel dan ritel di Bandung menurun. Tarif

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan II - Pada triwulan laporan, secara umum tingkat hunian sektor properti komersial meningkat dibandingkan periode sebelumnya, kecuali untuk gedung

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Februari - Tingkat hunian hotel dan apartemen mengindikasikan kenaikan, lainnya relatif stabil. Sementara tarif sewa, umumnya mengindikasikan penurunan

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY SURVE PROPERT KOMERSAL COMMERCAL PROPERTY SURVEY Triwulan V - Tarif sewa properti komersial menunjukkan perkembangan yang berbeda. Sementara itu, tingkat hunian properti komersial cenderung meningkat,

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Agustus Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Harga sewa properti komersial juga

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Maret Tingkat hunian ritel, kantor meningkat sebaliknya tingkat hunian apartemen, hotel menurun, sementara tarif sewa ritel, apartemen stabil.

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Januari 2005 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Tingkat hunian kantor dan apartemen meningkat, sebaliknya tingkat hunian pusat perbelanjaan dan hotel menurun. Sementara tarif sewa umumnya mengalami peningkatan

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Oktober Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Oktober secara bulanan relatif stabil kecuali tarif lahan industri mengalami penurunan dan

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY November Tingkat hunian hotel dan perkantoran mengalami penurunan sedangkan lainnya cenderung tetap atau sedikit naik. Sementara harga sewa secara

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY September Harga properti komersial sewa/jual pada bulan September secara bulanan relatif kecuali tarif hotel mengalami penurunan dan lahan industri

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Mei Secara umum tingkat hunian maupun tarif sewa properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk tingkat hunian apartemen. Sementara itu,

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Februari 2005 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Secara umum, tingkat hunian dan tarif sewa properti komersial memperlihatkan peningkatan, kecuali hotel Tingkat penjualan dan harga jual pada umumnya meningkat Pusat

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY September Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Sementara harga sewa properti komersial

Lebih terperinci

KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Secara umum tingkat hunian mengalami peningkatan, kecuali ritel yang sedikit menurun dan lahan industri yang cenderung tetap. Tarif sewa properti

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Agustus Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Agustus secara bulanan relatif stabil kecuali tarif hotel mengalami penurunan sementara secara

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Tingkat hunian maupun tarif sewa cenderung relatif stabil Tingkat penjualan apartemen dan lahan industri meningkat, sedangkan kantor relatif

Lebih terperinci

KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Juni Secara umum tingkat hunian dan tarif sewa properti komersial mengalami meningkatan Tingkat penjualan meningkat kecuali perkantoran, dan terjadi

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Juli Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Juli secara bulanan relatif stabil sementara secara tahunan mengalami peningkatan. Tingkat hunian

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Juni Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Juni secara bulanan relatif stabil sementara secara tahunan mengalami peningkatan. Secara bulanan

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI PROPERTI KOMERSIAL DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI PROPERTI KOMERSIAL DI INDONESIA 2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI PROPERTI KOMERSIAL DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN INDUSTRI PROPERTI 1 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2 Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2010 2017

Lebih terperinci

Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015

Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015 Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015 Coldwell Banker Commercial Kawasan Bisnis Granadha, 12 th B Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Indonesia Phone : +62 21 255 39 388 Fax

Lebih terperinci

Studi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri

Studi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri LAPORAN INDUSTRI Januari 2014 Studi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kata Pengantar 2 1.2 Cakupan

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I 8 Baik secara triwulanan maupun tahunan, harga Properti Residensial Triwulan I-8 mengalami kenaikan. Kenaikan harga diperkirakan masih akan berlanjut pada Triwulan

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan IV - 9 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-9 menunjukkan kenaikan, baik secara triwulanan (,69%) maupun tahunan (,31%). Kenaikan harga yang terjadi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Tarif Sewa Hotel dan Ritel. Gambar 2 Sewa Apartemen, Kantor dan industri. Sumber : BI (2013)

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Tarif Sewa Hotel dan Ritel. Gambar 2 Sewa Apartemen, Kantor dan industri. Sumber : BI (2013) 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia bisnis properti di Indonesia, baik untuk properti residensial dan komersil, dari waktu ke waktu mengalami kecenderungan yang meningkat. Industri properti Indonesia

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I - 1 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-1 meningkat baik secara triwulanan (,7%) maupun tahunan (,53%). Kenaikan harga yang terjadi sejalan dengan

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan II - 21 Harga dan Volume Penjualan Properti Residensial pada triwulan II-21 mengalami kenaikan. Indeks Harga Properti Residensial masih menunjukkan kenaikan,

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI INDONESIA LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI INDONESIA 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN INDUSTRI PROPERTI Grafik 1.1. Grafik 1.2. Grafik 1.3. 1 Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI INDONESIA 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN INDUSTRI PROPERTI 1 Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2010-2016 2 Grafik 1.2. Pertumbuhan Industri Real Estate,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil menurut data yang diperoleh dari International Monetary Fund (IMF). Berikut adalah grafik yang

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Kegiatan usaha pada triwulan II-2004 mengalami ekspansi yang cukup signifikan dan diperkirakan berlanjut pada triwulan berikutnya.

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2008 Sebagai dampak dari krisis keuangan global, kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2008 mengalami penurunan yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2017 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III- 2017 sesuai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di

IV. GAMBARAN UMUM. Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Administratif Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di Indonesia, yang terletak di bagian Selatan Nusantara yang dikenal sebagai negara

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2016 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA Triwulan I - 2015 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan I-2015 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2004 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2004 ekspansif, didorong oleh daya serap pasar domestik Indikasi ekspansi, diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2005 Kegiatan

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN III- Kegiatan usaha pada triwulan III- mengalami ekspansi yang signifikan dan diperkirakan masih berlanjut pada triwulan berikutnya. Kegiatan

Lebih terperinci

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 1 Triwulan III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 Triwulan III 212 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN III-2017 Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan berlanjutnya ekspansi kegiatan usaha pada triwulan III-2017, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 211 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan ii Daftar Isi Ringkasan Eksekutif Halaman v Tabel Indikator Ekonomi Banten Halaman ix Bab I Perkembangan Makro Ekonomi Regional Halaman 1 Sisi Permintaan

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV- Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan IV- masih tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I- Sesuai pola musimannya kegiatan usaha pada triwulan I- mengalami kontraksi Namun diprakirakan kembali mengalami ekspansi pada triwulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara lain seperti kawasan Eropa, Kanada, Australia, Hongkong, dan

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara lain seperti kawasan Eropa, Kanada, Australia, Hongkong, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat dampak dari krisis finansial global yang memberikan pengaruh negatif ke negara-negara lain seperti kawasan Eropa, Kanada, Australia, Hongkong, dan Singapura,

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA 33 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Kegiatan usaha pada triwulan I-2004 mengalami kontraksi yang cukup signifikan, meskipun diperkirakan pada triwulan II akan kembali

Lebih terperinci

KONDISI TRIWULAN II-2007

KONDISI TRIWULAN II-2007 SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2007 Permintaan masyarakat terhadap kredit baru mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,8% Hanya sekitar 34,1% responden menyatakan bahwa realisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia untuk ruang akan selalu bertambah, di sisi lain pasokan ruang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia untuk ruang akan selalu bertambah, di sisi lain pasokan ruang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, pertambahan populasi menyebabkan kebutuhan manusia untuk ruang akan selalu bertambah, di sisi lain pasokan ruang tetap dan terbatas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 No. 06/02/62/Th. VI, 6 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2011 (kumulatif tw I s/d IV) sebesar 6,74 persen.

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL TRIWULAN I-2005 Harga properti residensial meningkat Pada triwulan mendatang diperkirakan peningkatan harga mengalami perlambatan Perkembangan Harga Properti Residensial

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Kegiatan usaha pada triwulan II-2003 mengalami ekspansi, demikian juga prakiraan pada triwulan III-2003 Namun sesuai dengan polanya,

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY Triwulan IV - 2005 Harga properti residensial meningkat Pada triwulan mendatang diperkirakan harga properti masih meningkat Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab 6 adalah bab terakhir dari studi ini, bab ini merupakan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan studi yang telah dilakukan. Pada bagian ini akan dipaparkan temuan studi,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 No. 06/02/62/Th. VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV-2012 terhadap triwulan III-2012 (Q to Q) secara siklikal

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013 No.23/05/31/Th. XV, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I/2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.38/08/12/Th.VII, 6 Agustus 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN II-2012 Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II-2012 secara triwulanan (q-to-q) mencapai

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan mengalami peningkatan Kondisi tersebut diprakirakan akan berlanjut

Lebih terperinci

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I SURVEI PERBANKAN Triwulan I-007 Target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 dan tahun 007 diperkirakan masih akan meningkat Hanya 4,0% responden yang menyatakan realisasi kredit baru dalam triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 SEBESAR -3,94 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 SEBESAR -3,94 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 29/08/34/Th. X, 14 Agustus 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 SEBESAR -3,94 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% SURVEI PERBANKAN Y jg brg dia TRIWULAN I-2015 PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013 No. 09/02/36/Th. VIII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013 Secara total, perekonomian Banten pada triwulan IV-2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan IV - 2016 Harga Properti Residensial pada Triwulan IV-2016 Meningkat Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-2016 tumbuh sebesar 0,37% (qtq), sedikit

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan I-6 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan I-6 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk triwulan II- 6, permintaan maupun persetujuan kredit baru diperkirakan

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2004 Permintaan dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan IV- 2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan tersebut

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data Data Kegiatan Dunia Usaha (Survei Kegiatan : Dunia Usaha/SKDU) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.21/05/12/Th.VII, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN I-2012 Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I-2012 secara triwulanan (q-to-q) mencapai

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

SURVEI PERBANKAN * perkiraan SURVEI PERBANKAN TRIWULAN IV-217 PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN 218 DIPERKIRAKAN MENINGKAT Hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV- 217 secara triwulanan (qtq) meningkat.

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2003 mengalami ekspansi dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya Peningkatan

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan IV-5 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan IV-5 menurun tajam, namun pada triwulan I-6 diperkirakan membaik Suku bunga dana dan kredit pada triwulan IV-5

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Materi dalam penelitian ini berisikan tentang penganalisaan kinerja keuangan yang menyangkut perusahaan yang bergerak dibidang real estate

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berlalunya kerusuhan yang pernah terjadi pada sekitar tahun merupakan fenomena tersendiri. Pusat perbelanjaan yang dapat berupa

I. PENDAHULUAN. berlalunya kerusuhan yang pernah terjadi pada sekitar tahun merupakan fenomena tersendiri. Pusat perbelanjaan yang dapat berupa I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pusat perbelanjaan yang tumbuh semakin pesat di Jakarta setelah berlalunya kerusuhan yang pernah terjadi pada sekitar tahun 1998 merupakan fenomena tersendiri. Pusat perbelanjaan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III TAHUN 2010 No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III TAHUN PDRB Provinsi Bali I meningkat sebesar 2,65 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan terjadi di hampir semua

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan II-26 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan II-26 meningkat dibandingkan triwulan I-26 dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III-26 Sebagian

Lebih terperinci

Investor Update. Berdasarkan Segment. Pertumbuhan Pendapatan. Hasil Kinerja Keuangan 2015 & Marketing Sales Triwulan Investor yang terhormat,

Investor Update. Berdasarkan Segment. Pertumbuhan Pendapatan. Hasil Kinerja Keuangan 2015 & Marketing Sales Triwulan Investor yang terhormat, Investor Update April 2016 English Hasil Kinerja Keuangan 2015 & Marketing Sales Triwulan 1 2016 Investor yang terhormat, Bersama ini kami sampaikan bahwa PT Intiland Development Tbk telah mengumumkan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 11/02/73/Th. VIII, 5 Februari 2014 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN IV 2013 BERKONTRAKSI SEBESAR 3,99 PERSEN Kinerja perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan IV tahun

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Halaman ini sengaja dikosongkan. 2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013 No. 06/11/62/Th.VII, 6 Nopember 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan III-2013 terhadap triwulan II-2013 (Q to Q) secara siklikal mengalami

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012 No. 61/11/72/Th. XV, 05 November 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan sangat ketat, sehingga membuat masing-masing perusahaan tersebut akan berusaha untuk menjaga

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kajian pemilihan..., Novie Dianing Hayusudina, FT UI, 2008.

BAB I PENDAHULUAN Kajian pemilihan..., Novie Dianing Hayusudina, FT UI, 2008. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Era reformasi telah menawarkan banyak perubahan sekaligus peluang investasi. Setiap investasi dilakukan untuk menerima lebih di masa mendatang baik dalam jangka

Lebih terperinci

BERITA RESMISTATISTIK

BERITA RESMISTATISTIK BERITA RESMISTATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 72/11/52/Th. VII, 6 November-2013 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT PADA TRIWULAN III-2013 PDRB Provinsi NTB pada triwulan III-2013 a. Dengan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 11/02/34/Th.XVI, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN SEBESAR 5,40 PERSEN Kinerja perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara, khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia. Peranan pasar modal ini

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 No. 45/08/72/Th. XVI, 02 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan kegiatan produktif manusia, baik sebagai wadah maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan kegiatan produktif manusia, baik sebagai wadah maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting dalam berbagai kehidupan, menyebabkan tanah menjadi komoditi yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014 No. 40/08/36/Th.VIII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014 PDRB Banten triwulan II tahun 2014, secara quarter to quarter (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,17 persen,

Lebih terperinci