SURVEI PENJUALAN ECERAN
|
|
- Ari Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Januari SURVEI PENJUALAN ECERAN Penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Penjualan eceran mengalami penurunan 7,8% Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia kepada para pengusaha ritel pada Januari mengindikasikan adanya penurunan penjualan. Total penjualan mengindikasikan penurunan sebesar 7,8%, dibandingkan total penjualan pada ember yang mengalami kenaikan sebesar 6,7%. Penurunan tersebut diperkirakan karena permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang telah turun setelah mencapai puncaknya pada akhir. Dari sembilan kelompok barang yang disurvei, hanya kelompok perlengkapan rumahtangga yang mengalami kenaikan penjualan. Adapun delapan kelompok barang yang lain mengalami penurunan penjualan, dengan penurunan terbesar pada kelompok bahan kimia disusul kelompok bahan konstruksi, kelompok kerajinan seni dan mainan, kelompok peralatan tulis, kelompok pakaian dan perlengkapannya, kelompok bahan bakar, kelompok makanan dan tembakau, serta kelompok kendaraan dan suku cadangnya (Tabel 1). Secara regional dari 5 kota yang disurvei, hanya kota Semarang yang mengindikasikan adanya kenaikan penjualan (Tabel 3). Grafik 1 Indeks Riil Penjualan Eceran 125 Indeks Riil Metodologi Survei penjualan eceran merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak tember 1999 terhadap sekitar 300 pengecer sebagai responden (purposive sampling) di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Responden bersifat panel dan dikelompokkan berdasarkan 9 Klasifikasi Lapangan Usaha Industri (KLUI) tahun 19. Hasil survei penjualan eceran disajikan dalam bentuk indeks riil. 15
2 GRAFIK PENJUALAN BEBERAPA KOMODITI Grafik 2 Penjualan Makanan dan Tembakau Makanan & Tembakau Grafik 3 Penjualan Pakaian dan Perlengkapannya 50 Pakaian & Perlengkapannya Grafik 4 Penjualan Perlengkapan Rumah Tangga Perlengkapan Rumah Tangga 170 Grafik 5 Penjualan Bahan Kimia Bahan Kimia Grafik 6 Penjualan Bahan Konstruksi Grafik 7 Penjualan Bahan Bakar Bahan Konstruksi Bahan Bakar
3 Grafik 8 Penjualan Peralatan Tulis Grafik 9 Penjualan Suku Cadang Kendaraan 240 Peralatan Tulis Suku Cadang Kendaraan Grafik 10 Penjualan Kerajinan, Seni dan Mainan Kerajinan, Seni & Mainan
4 Secara spesifik pada Januari penurunan indeks riil penjualan eceran tersebut disebabkan oleh: - Penurunan penjualan kelompok bahan kimia (20,4%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Bandung. - Penurunan penjualan kelompok bahan konstruksi (15,8%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Jakarta. - Penurunan penjualan kelompok kerajinan, seni, dan mainan (12,6%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Bandung. - Penurunan penjualan kelompok perlatan tulis (11,7%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Semarang. - Penurunan penjualan kelompok pakaian dan perlengkapannya (7,8%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Bandung. - Penurunan penjualan kelompok bahan bakar (5,6%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Medan. - Penurunan penjualan kelompok makanan dan tembakau (4,4%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Medan. - Penurunan penjualan kelompok kendaraan dan suku cadangnya (2,9%), dengan penurunan tertinggi terjadi di kota Bandung. Hanya kelompok perlengkapan rumah tangga yang mengalami kenaikan penjualan Tabel 1 Pertumbuhan (m-t-m) Indeks Riil Penjualan Eceran Menurut Kategori (KLUI) - Gabungan 5 Kota (dalam persen) DISKRIPSI Jan Feb Mar Apr Mei Jul Ags Okt Nov Jan*) Feb**) Makanan & Tembakau 1,9-2,4 0,2-17,4-17,0 4,4-5,6-1,8-1,4 0,3 4,6 1,2 1,1 16,0-5,7-4,4 2,7 Pakaian & Perlengkapannya 18,1 9,2 18,6-34,0 32,3-2,0 9,7-5,8-5,5 3,1 1,7 0,9 9,4 14,8 1,3-7,8-2,2 Perlengkapan rumah tangga 6,0 1,4 11,6-14,2-8,9 10,6-7,5-0,3-7,8 1,9 11,3-0,6 4,2 3,8-4,6 2,1-4,4 Bahan kimia 4,5-3,0-0,4-5,7-5,0 8,8-4,0 0,8 6,2-7,3 13,6-0,1 7,5-10,9 28,3-20,4 1,3 Bahan konstruksi -1,3-0,8 23,5 26,3-37,4-12,8-1,2-3,8-4,7 8,3-4,1-0,9 13,5 9,0 7,3-15,8 0,3 Bahan bakar -3,1-1,0 5,1-0,4 0,9 1,7-5,0-1,9 0,3 3,6 1,4 1,9-1,0-5,2 2,2-5,6-5,5 Peralatan tulis 4,4-2,4 23,4-17,3 14,0 12,6-2,0 1,8 3,4 13,2 8,0-7,0-10,0-3,1 14,7-11,7-0,2 Suku cadang kendaraan -1,6 3,3 2,5-2,5-5,7 7,5 2,2-4,7-4,2-3,3-5,7 11,0-0,6 1,9 18,8-2,9-1,4 Kerajinan, Seni & Mainan -8,4-7,9 7,7-20,7-3,4-8,8 8,8 3,4 2,8 5,7 8,2 1,7-0,5 10,3 20,7-12,6-2,1 TOTAL 2,6 0,6 7,8-13,9-2,7 2,6 0,5-2,7-2,1 1,3 3,1 1,9 3,1 6,1 6,7-7,8-1,1 Prospek Penjualan Eceran Bulan yang Akan Datang Penjualan eceran pada Februari diperkirakan turun yaitu sebesar 1,1%. Enam kelompok yang menunjukkan penurunan penjualan yaitu kelompok bahan bakar, kelompok perlengkapan rumah tangga, kelompok pakaian dan perlengkapannya, kelompok kerajinan, seni, dan mainan, kelompok kendaraan dan suku cadangnya, dan kelompok peralatan tulis. Sementara itu, kelompok makanan dan tembakau, kelompok bahan kimia, dan kelompok bahan konstruksi menunjukkan peningkatan penjualan (Tabel 1 dan Grafik 2-10). Penjualan pada bulan Februari diperkirakan turun 18
5 Perkiraan Harga Umum dan Suku Bunga Kredit Harga dan suku bunga untuk 1, 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan ralatif stabil Sebagian responden (pedagang eceran) masih memperkirakan adanya kenaikan harga pada 1, 3 dan 6 bulan ke depan (angka indeks masing-masing diatas ) dengan kecenderungan meningkat. Namun demikian, sebagian besar responden (53,5%) memperkirakan harga akan relatif stabil pada pada 1, 3 dan 6 bulan ke depan. Mayoritas responden (76,9%) memperkirakan suku bunga kredit untuk 1, 3, dan 6 bulan ke depan relatif stabil. Sedangkan sebagian responden (14,7%) memperkirakan adanya kenaikan suku bunga kredit untuk 1, 3, dan 6 bulan ke depan (angka indeks di atas ). Tabel 2 Ekspektasi Harga Umum dan Suku Bunga Kredit (dalam indeks) VARIABEL Mar Jan Feb Mar Apr Mei Jul Ags Okt Nov Jan Ekspektasi Harga Umum 1 bulan yad 135,0,8,8 129,1 127,4 137,5 122,9 122,6,5 121,7 124,4 126,4 136,2 136,7 153,2 149,8 139,4 3 bulan yad 129,1 119,1 115,4 116,7 123,8 121,0 117,5 121,6 125,7 117,1 122,0 134,7 138,1 132,0 144,2 135,8 137,1 6 bulan yad 134,9 122,5 107,4 111,9 115,6 118,5 117,1 123,3 128,5 123,3 119,9 117,3 118,5 118,3 131,3 119,2 127,9 Ekspektasi Suku Bunga Kredit 1 bulan yad 94,3 83,1 80,4 93,9 92,5 94,3 95,7 99,1 104,9 101,9 109,3,7 118,0 107,3 107,4 105,4 105,2 3 bulan yad 92,9 88,8 83,3 86,4 86,9 102,8 97,1 102,9 106,3 105,3 105,4 101,0 109,3 108,4 109,9 102,0 106,5 6 bulan yad 83,7 87,1 83,5 88,2 81,7 101,4 102,5 112,2 113,5 108,5 105,9 106,4 108,3 105,8 105,0 101,5 107,4 Catatan : Mulai data bulan Maret perhitungan indeks ekspektasi Harga Umum dan Suku Bunga Kredit ditambah dengan. Nilai diatas artinya terjadi ekspektasi kenaikan harga umum dan suku bunga sebaliknya nilai dibawah terjadi ekspektasi penurunan harga umum dan suku bunga. Grafik 11 Perkembangan Ekspektasi Harga Umum dan Inflasi Aktual (%) 180 3,0 170 Feb Apr Ags Okt Feb Apr Ags Okt Feb Apr Ags Okt Feb Apr 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0-0,5-1,0 Ekspektasi 1 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Ekspektasi 3 bln yad Inflasi Aktual (%) 19
6 Grafik 12 Perkembangan Ekspektasi Suku Bunga Kredit dan Tingkat Suku Bunga SBI 1 Bulan (%) 18, Feb Apr Ags Okt Feb Apr Ags Okt Feb Apr Ags Okt Feb Apr 16,0 14,0 12,0 10,0 8,0 6,0 Ekspektasi 1 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Ekspektasi 3 bln yad Suku Bunga SBI 1 Bulan (%) Perkembangan Penjualan Eceran secara Regional Secara regional, dari lima kota yang disurvei, sebagian besar mengindikasikan penurunan penjualan, dan hanya kota Semarang yang mengindikasikan adanya kenaikan penjualan. Kenaikan penjualan di kota Semarang, terutama didorong oleh peningkatan penjualan kelompok bahan konstruksi. Sementara itu, pada Februari diperkirakan penjualan masih mengalami penurunan, dengan penurunan yang terbesar terjadi di kota Semarang, diikuti kota Jakarta dan Surabaya. Kenaikan penjualan eceran pada Januari hanya terjadi di kota Semarang 20
7 Tabel 3 Pertumbuhan (m-t-m) Indeks Riil Penjualan Eceran per Kota (dalam persen) KOTA Jan Feb Mar Apr Mei Jul Ags Okt Nov Jan*) Feb**) Jakarta 5,6-1,3 17,3-21,8 0,2 1,1 2,4-4,5-1,8 1,1 4,9 3,6 2,8 4,2 7,8-4,5-2,1 Bandung -7,8 9,5 4,3-1,4-1,3 13,8-2,9 0,7 1,4-0,9 1,0-0,5 2,5 4,7 19,2-23,1 1,1 Surabaya -0,9 1,7 1,6 0,2-2,9 0,3-2,9 0,0-2,1 4,1 2,1-3,5 3,8 1,2 1,2-1,5-0,8 Medan 1,5 3,9 2,4-1,3-20,5-5,7-1,4-1,7 0,1-1,1 2,4 4,1 3,9 2,0 6,4-6,9 3,4 Semarang 11,7-3,1-2,2-0,6 1,4 4,1-9,0 4,8 1,2-3,6 0,3-4,5 2,5 12,3-0,2 3,8-9,3 TOTAL 2,6 0,6 7,8-13,9-2,7 2,6 0,5-2,7-2,1 1,3 3,1 1,9 3,1 6,1 6,7-7,8-1,1 Tabel 4 Kontribusi Menurut Kategori Terhadap Indeks Riil Total Penjualan Eceran - Gabungan 5 Kota (dalam persen) DISKRIPSI Jan Feb Mar Apr Mei Jul Ags Okt Nov Jan*) Feb**) Makanan & Tembakau 26,2 27,5 35,5 29,3 24,4 25,4 24,0 23,6 23,2 23,3 24,4 24,7 24,9 28,9 27,3 26,1 26,8 Pakaian & Perlengkapannya 19,4 24,1 35,5 23,4 31,0 30,4 33,3 29,3 29,6 30,5 31,1 31,4 34,3 39,4 39,9 36,8 36,0 Perlengkapan rumah tangga 8,6 8,5 10,0 8,6 7,8 8,7 8,0 8,0 7,4 7,5 8,4 8,3 8,7 9,0 8,6 8,7 8,4 Bahan kimia 13,2 14,6 12,8 12,1 11,5 12,5 12,0 12,8 12,8 11,9 13,5 13,5 14,5 13,0 16,6 13,2 13,4 Bahan konstruksi 7,3 7,9 8,5 10,8 6,7 5,9 5,8 5,5 5,3 5,7 5,5 5,4 6,2 6,7 7,2 6,1 6,1 Bahan bakar 14,5 14,9 15,2 15,1 15,2 15,5 14,9 14,6 14,6 15,1 15,4 15,7 15,5 14,7 15,0 14,2 13,4 Peralatan tulis 4,4 4,4 5,5 4,6 5,2 5,9 5,7 5,9 6,1 6,9 7,4 6,9 6,2 6,0 6,9 6,1 6,1 Suku cadang kendaraan 22,9 23,0 23,9 23,3 22,0 23,7 24,2 23,0 22,0 21,3 20,1 22,3 22,2 22,6 26,8 26,1 25,7 Kerajinan, Seni & Mainan 7,1 7,4 9,0 7,2 6,9 6,3 6,9 7,1 7,3 7,7 8,4 8,5 8,5 9,3 11,3 9,8 9,6 TOTAL 123,7 132,2 156,0 134,4,8 134,1 134,7 129,8 128,4,0 134,0 136,6,9 149,6 159,6 147,1 145,4 Tabel 5 Nilai Indeks Riil Penjualan Eceran Menurut Kategori (KLUI) - Gabungan 5 Kota (dalam indeks) DISKRIPSI Jan Feb Mar Apr Mei Jul Ags Okt Nov Jan*) Feb**) Makanan & Tembakau,2 167,8 216,9 179,1 148,7 155,3 146,5 143,9 141,9 142,2 148,7,5 152,3 176,6 166,6 159,3 163,6 Pakaian & Perlengkapannya 125,0 155,2 228,7,9 199,6 195,6 214,5 202,0 1,9 196,8 200,2 202,0 220,9 253,7 257,0 236,9 231,7 Perlengkapan rumah tangga 142,5 141,4 166,0 142,4 129,8 143,6 132,8 132,5 122,2 124,5 138,6 137,7 143,5 148,9 142,0 145,0 138,6 Bahan kimia 127,5,7 124,0 116,9 111,0,8 116,0 116,9 124,2 115,2,8,7,5 125,2,7 127,9 129,5 Bahan konstruksi 77,1 82,9 89,9 113,5 71,1 61,5 60,8 58,5 55,7 60,3 57,9 57,3 65,1 70,9 76,1 64,1 64,3 Bahan bakar 112,4 115,0 117,3 116,9 117,9 121,0 114,9 112,8 113,1 117,1 118,8 121,1 119,8 113,6 116,1 109,7 103,6 Peralatan tulis 127,3 128,0,2 132,5 151,1 170,1 166,7 169,7 175,5 198,8 214,7 199,7 179,9 174,2 199,9 176,6 176,2 Suku cadang kendaraan 126,5 127,1 132,2 128,9 121,5,6 133,5 127,2 121,8 117,7 111,0 123,2 122,5 124,8 148,3 144,0 141,9 Kerajinan, Seni & Mainan 92,0 95,7 116,6 92,4 89,3 81,4 88,6 91,6 94,2 99,5 107,7 109,5 109,0,2 145,1 126,7 124,0 TOTAL 123,7 132,2 156,0 134,4,8 134,1 134,7 131,1 128,4,0 134,0 136,6,9 149,6 159,6 147,1 145,4 21
8 Halaman ini sengaja dikosongkan
SURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks riil penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Juni Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks
Lebih terperinciSURVEY PENJUALAN ECERAN
SURVEY PENJUALAN ECERAN September Indeks riil penjualan eceran pada September mengalami penurunan Harga-harga umum diperkirakan meningkat dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret 2005 Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Januari Indeks riil penjualan eceran pada Januari dan ruari mengalami penurunan Harga dan suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan Penjualan Eceran Indeks riil
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks penjualan riil pada bulan Juli kembali mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing sebesar 4,2% (mtm) dan 24,5% (yoy) sehingga tercatat sebesar
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN R E T A I L S A L E S S U R V E Y uari 2004 - Penjualan mulai mengalami penurunan - Harga-harga umum diperkirakan masih akan tetap meningkat - Tingkat suku bunga kredit diperkirakan
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks penjualan riil pada bulan Mei sebesar 226,6, atau mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. Peningkatan indeks didorong oleh kenaikan penjualan pada 7
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN
SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Agustus? Trend penjualan riil masih menunjukan peningkatan walaupun melambat, pada bulan Agustus mengalami penurunan dan pada bulan September diperkirakan meningkat?
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN
SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Januari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Januari tercatat sebesar 213,4, menurun sebesar -3,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan indeks penjualan tersebut
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
o SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari Pada Februari indeks penjualan riil mengalami penurunan sebesar -5,7% (mtm). Penurunan tersebut sesuai dengan pola historisnya yang cenderung turun pada bulan Februari.
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
Februari 2015 SURVEI PENJUALAN ECERAN Survei Penjualan Eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada Februari 2015 mengalami akselerasi. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret, didukung oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta kelompok
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
o April Konsumsi masyarakat pada April menurun SURVEI PENJUALAN ECERAN Tingkat konsumsi masyarakat pada bulan April menurun sebagaimana tercermin dari indeks penjualan riil yang turun 1,1% (mtm), namun
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun
Maret 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk Indeks Keyakinan Konsumen turun IKK menurun disebabkan kenaikan harga BBM Hasil survei Maret 2005 mengindikasikan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Februari Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Indeks Keyakinan Konsumen turun
Februari 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil Indeks Keyakinan Konsumen turun Sebagaimana Januari 2005, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH
Mei 2015 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Survei Konsumen Mei 2015 (hal. 1) Survei Penjualan Eceran April 2015 (hal. 13) PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 Alamat Redaksi :
Lebih terperinciIndeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 September 24?? Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 1?? Konsumen tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen
Lebih terperinciKONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari 2008 Pada Januari 2008 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level pesimis sebesar 94,5 Responden memperkirakan harga secara umum pada tiga dan enam
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Februari 2006
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (I KK) kembali turun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali turun Harga secara umum diekspektasikan meningkat Konsumen kembali pesimis
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2009 Trend peningkatan IKK kembali terjadi pada Februari 2009 meskipun belum mencapai level optimis yang tercatat pada indeks 96,4. Beberapa isu positif terkait
Lebih terperinciSURVEI PENJUALAN ECERAN
SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei 2017 Penjualan eceran tumbuh meningkat pada Mei 2017. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Mei 2017 yang tumbuh 4,3% (yoy),
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat Konsumen kembali optimis terhadap membaiknya kondisi ekonomi
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Nopember 24 Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat Konsumen masih optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen terus
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN Desember 2013 Konsumsi rumah tangga diindikasikan semakin menguat pada bulan Desember 2013. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2013 menjadi 116,5
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00
SURVEI KONSUMEN Juli - 2010 Indeks 150.00 125.00 100.00 75.00 optimis pesimis 50.00 25.00 0.00 periode krisis ekonomi global 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 1 2 3 4 5 6 7 2007 2008 2009 2010 Indeks Keyakinan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN Maret 2015 Survei menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada Maret 2015 masih cukup tinggi dan optimis. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2015 yang tercatat
Lebih terperinciMei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS
PESIMIS OPTIMIS Mei 2012 Pasca penundaan kenaikan harga BBM, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Mei 2012 mulai meningkat dari 102,5 menjadi 109,0 atau meningkat sebesar 6,5 poin. Persepsi mengenai
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. September 2006
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN September 2006 Indeks keyakinan konsumen menunjukkan trend membaik dan pada bulan September 2006 meningkat 3,0 poin. Tingkat harga pada enam bulan mendatang cenderung menurun,
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Juli 2017
SURVEI KONSUMEN Juli 2017 Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2017 yang naik 1,0 poin dari
Lebih terperinciA. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
November 2014 1 2 3 4 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. April 2015
SURVEI KONSUMEN April Survei mengindikasikan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada April melemah, namun masih berada pada level optimis (>100). Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April
Lebih terperinciIndeks Keyakinan Konsumen
PESIMIS OPTIMIS Setelah melambat pada bulan sebelumnya, tingkat konsumsi rumah tangga pada Februari 2013 mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh menguatnya optimisme konsumen untuk melakukan
Lebih terperinciTingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks
PESIMIS OPTIMIS Maret 2013 Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya
Lebih terperinciKONSUMEN. Januari 2005 Indeks Keyakinan Konsumen menurun. Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Optimis. Pesimis. Jul Ags. Jun. Jan. Okt. Mei. Feb.
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN uari 23 uari 25 Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil Indeks Keyakinan Konsumen turun Indeks Keyakinan Konsumen turun dari 119,1 menjadi
Lebih terperinci2
Januari 2015 1 2 3 4 5 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi
Lebih terperinci2
Desember 2016 1 2 3 4 5 6 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Desember 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun tipis, kembali ke level pesimis, setelah pada November 2006 lalu sempat menyentuh level optimis Ekspektasi kenaikan harga
Lebih terperinciIndeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini
PESIMIS OPTIMIS Juni 2013 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi rumah tangga Optimisme konsumen diperkirakan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Juni 24 Keyakinan konsumen terus meningkat Prospek ekonomi diperkirakan akan terus membaik Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen
SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Oktober 2006 Indeks Keyakinan Konsumen naik 5,0 poin dalam tiga bulan terakhir Indeks keyakinan konsumen (IKK) terus mengalami trend membaik Ekspektasi kenaikan harga dan
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM
SURVEI KONSUMEN Juni 2010 Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni 2010 kembali meningkat setelah bulan sebelumnya sedikit mengalami penurunan. Berita seputar rencana realisasi pembayaran gaji ke-13 PNS tampaknya
Lebih terperinciMASYARAKAT BABEL CUKUP OPTIMIS TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI
Suplemen 2 MASYARAKAT BABEL CUKUP OPTIMIS TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI I. Kondisi Umum Optimisme Konsumen Pangkalpinang selama triwulan I 2008 secara umum meningkat dibanding dengan triwulan IV -
Lebih terperinciTINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS
Suplemen 2 TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Selama Triwulan III - 2008 Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang selama triwulan III 2008
Lebih terperinciSURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN
SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Juli 24 Indeks Keyakinan Konsumen meningkat tajam Prospek ekonomi diperkirakan semakin membaik Indeks Keyakinan Konsumen meningkat
Lebih terperinciOPTIMISME KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG SEMAKIN MENURUN
Suplemen 2 Suplemen 2 OPTIMISME KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG SEMAKIN MENURUN I. Perkembangan Umum Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang selama triwulan II 2008 secara umum menurun dibandingkan dengan triwulan
Lebih terperinciKEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG SEMAKIN MENURUN
Suplemen 3 KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG SEMAKIN MENURUN I. Perkembangan Umum Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang selama triwulan II - 2008 secara umum menurun dibanding dengan triwulan I - 2008.
Lebih terperinciINDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG MENINGKAT. I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Triwulan IV
Suplemen 5 INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG MENINGKAT I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Triwulan IV - 2008 Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang selama triwulan IV - 2008 secara umum sedikit
Lebih terperinciTim Statistik Sektor Riil 1 OPTIMIS PESIMIS. Metodologi
PESIMIS OPTIMIS Metodologi Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak Oktober 1999. Sejak Januari 2007 survei dilaksanakan terhadap kurang lebih 4.600 rumah tangga sebagai responden
Lebih terperincii
i 2 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Indeks 250 200 150 100 50 0 Indeks SPE Growth mtm (%) Growth yoy (%)
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
Februari 2005 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Secara umum, tingkat hunian dan tarif sewa properti komersial memperlihatkan peningkatan, kecuali hotel Tingkat penjualan dan harga jual pada umumnya meningkat Pusat
Lebih terperinciBank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan ekonomi tanpa meninggalkan budaya adiluhung yang ada.
...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat... Bank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Agustus Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Harga sewa properti komersial juga
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Februari - Tingkat hunian hotel dan apartemen mengindikasikan kenaikan, lainnya relatif stabil. Sementara tarif sewa, umumnya mengindikasikan penurunan
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Mei Secara umum tingkat hunian maupun tarif sewa properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk tingkat hunian apartemen. Sementara itu,
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY November Tingkat hunian hotel dan perkantoran mengalami penurunan sedangkan lainnya cenderung tetap atau sedikit naik. Sementara harga sewa secara
Lebih terperinciINFLASI KOTA TARAKAN BULAN MARET 2015
BPS KOTA TARAKAN No. 04/04/6571/Th.IX, 01 April 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN MARET 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya
Lebih terperinciPDB Dunia (rhs) Jan-02 May-02 Sep-02 Jan-03 May-03 Sep-03 Jan-04 May-04 Sep-04 Jan-05 May-05 Sep-05 Jan-06 May-06 Sep-06 Jan-07 May-07 Sep-07 Jan-08 May-08 Sep-08 Jan-09 May-09 Sep-09 Jan-10 May-10 Sep-10
Lebih terperinciBI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak Juli 2005, Bank Indonesia menerapkan BI Rate sebagai salah satu instrumen utama dalam menerapkan kebijakan moneter. Instrumen ini juga menjadi acuan utama oleh
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002
REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 Pada bulan April 2002 pemerintah berhasil menjadwal ulang cicilan pokok dan bunga utang luar negeri pemerintah dalam Paris Club
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Lebih terperinciGrafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)
Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna
Lebih terperinciLaporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014
Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
Januari 2005 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Tingkat hunian kantor dan apartemen meningkat, sebaliknya tingkat hunian pusat perbelanjaan dan hotel menurun. Sementara tarif sewa umumnya mengalami peningkatan
Lebih terperinciManulife Investor Sentiment Index Study
Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Tingkat hunian maupun tarif sewa cenderung relatif stabil Tingkat penjualan apartemen dan lahan industri meningkat, sedangkan kantor relatif
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY September Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Sementara harga sewa properti komersial
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT a No. 01/01/76/Th. X, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2015 MAMUJU INFLASI 1,70 PERSEN Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK
Lebih terperinciKOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Secara umum tingkat hunian mengalami peningkatan, kecuali ritel yang sedikit menurun dan lahan industri yang cenderung tetap. Tarif sewa properti
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/02/62/Th.XI, 1 Februari 2017 Selama, Palangka Raya dan Sampit Terjadi 0,85 Persen dan 0,91 Persen Dari 82 kota pantauan
Lebih terperinciStudi Kinerja Industri Properti Residensial Pertumbuhan Harga, Penjualan, Pembiayaan, & Faktor Yang Mempengaruhinya.
LAPORAN INDUSTRI Januari 2014 Studi Kinerja Industri Properti Residensial Pertumbuhan Harga, Penjualan, Pembiayaan, & Faktor Yang Mempengaruhinya. DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.... 1.1 Kata Pengantar. 1.2
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN MONETER
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012
Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan IV - 9 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-9 menunjukkan kenaikan, baik secara triwulanan (,69%) maupun tahunan (,31%). Kenaikan harga yang terjadi
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG No. 10/05/2172/Th.II, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG MARET 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012
I. TOTAL SIMPANAN NASABAH PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 Total pada bulan April 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp14,48 Triliun dibandingkan dengan total pada bulan Maret 2012 sehingga
Lebih terperinciCara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp
www.indoanalisis.co.id Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : Januari 2014 Halaman : 112 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:
Lebih terperinciBPS KABUPATEN BELU No. 05/01/5306/Th. IV, 5 Februari 2015 JANUARI 2015, KOTA ATAMBUA INFLASI 2,39 % Dengan menggunakan tahun dasar baru (2012=100), di bulan Desember 2014 Kota Atambua mengalami Inflasi
Lebih terperinciINFLASI KOTA TARAKAN BULAN JANUARI 2015
BPS KOTA TARAKAN No. 02/02/6571/Th.IX, 02 Februari 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JANUARI 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya
Lebih terperinciGrafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016
o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 03/11/62/Th.X, 1 November Selama Oktober, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,96 Persen dan Terjadi
Lebih terperinciINFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015
BPS KOTA TARAKAN No. 07/07/6571/Th.IX, 01 Juli 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)
o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Selama Juni 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 98,12 Persen No. 03/07/62/Th.X, 1 Juli 2016 Nilai
Lebih terperinciPerkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah
No. 10/11/62/Th. XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama September 2017, TPK Hotel Berbintang Sebesar 58,44 persen
Lebih terperinciPerkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah
Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/10/62/Th. XI, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama
Lebih terperinciSisi Permintaan. Sisi Penawaran
SURVEI KONSUMEN Sisi Permintaan Perkembangan Sektor Riil Pengeluaran Konsumsi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran TUJUAN SURVEI KONSUMEN Merupakan survei bulanan yang bersifat mikro, bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 71/12/76/Th. X, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NOVEMBER 2016 NTP SULAWESI BARAT 108,61 Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat November 2016 sebesar 108,61;
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 07/02/76/Th. XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017 NTP SULAWESI BARAT 106,58 Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Januari 2017 sebesar 106,58;
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH
BADAN PUSAT STATISTIK No. 21/04/Th. X, 2 April 2007 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada Januari 2007, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2001
REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2001 Kondisi ekonomi makro bulan Juni 2001 tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kepercayaan masyarakat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 01/03/62/Th.XI, 1 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Selama, Terjadi 0,27 Persen di Dua Kota, Palangka Raya dan Sampit. Dari 82 kota pantauan IHK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. Manusia melakukan kegiatan konsumsi berarti mereka juga melakukan pengeluaran. Pengeluaran untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 20/04/72/Th.XVIII, 01 April 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Selama Maret 2015, Deflasi Sebesar 0,68 Persen Dari 82 kota pantauan secara nasional, 54 kota mengalami inflasi sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang makmur dan berkeadilan perlu adanya pembangunan ekonomi yang seimbang.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA
PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA RINGKASAN 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 3 PEREKONOMIAN GLOBAL 4 PROSPEK PERTUMBUHAN
Lebih terperinci