PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

Transkripsi

1 CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/01/62/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama November, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing Orang dan Orang. Jumlah penumpang angkutan laut tercatat orang, turun 20,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah orang. Arus lalu lintas barang melalui angkutan laut tercatat 1,24 juta ton, turun 4,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan dipengaruhi oleh volume bongkar yang merosot 17,85 persen. Frekuensi penerbangan turun 2,90 persen, dari kali penerbangan di Oktober menjadi kali penerbangan di November. Jumlah penumpang angkutan udara mencapai orang, turun 1,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah orang. Arus lalu lintas barang melalui pelabuhan udara tercatat ton, turun 0,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan dipengaruhi oleh volume muat barang yang merosot 5,67 persen. Arus lalu lintas penumpang dan barang pada angkutan laut didominasi oleh pelabuhan Kumai masing-masing sebesar 55,15 persen dan 44,58 persen. Sementara itu, arus lalu lintas penumpang dan barang melalui pelabuhan udara didominasi Tjilik Riwut masing-masing 53,83 persen dan 58,60 persen. 1. Angkutan Laut Frekuensi kunjungan kapal laut menurun 0,45 persen, yakni dari 666 kunjungan di Oktober menjadi 663 kunjungan di November. Penurunan yang cukup signifikan terjadi pada arus lalu lintas penumpang sebesar 20,80 persen. Kondisi ini disebabkan oleh merosotnya jumlah penumpang datang dari orang di Oktober menjadi orang di November atau sebesar 24,14 persen. Penurunan juga terjadi pada jumlah penumpang berangkat dari orang di Oktober menjadi orang di November atau sebesar 15,98 persen. 1

2 Dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi penurunan arus lalu lintas barang sebesar 4,25 persen selama November. Penurunan dipengaruhi oleh merosotnya volume barang yang dibongkar melalui seluruh pelabuhan yang mencapai 17,85 persen menjadi ton di November. Sementara itu, volume barang yang dimuat meningkat 0,41 persen menjadi ton. Tabel 1 Frekuensi Kunjungan Kapal Laut dan Arus Lalu Lintas Penumpang/Barang Januari-November Rincian Satuan Nov 2015 Okt Nov 2015 Perubahan (%) Okt-Nov Kapal Laut Kunjung ,45 6,33 Penumpang Orang ,80-19,50 Datang Orang ,14-24,37 Berangkat Orang ,98-13,78 Barang Ton ,25 12,02 Bongkar ton ,85 2,45 Muat Ton ,41 17,05 Secara umum, arus lalu lintas penumpang yang menggunakan angkutan laut masih didominasi oleh dua pelabuhan utama. Proporsi layanan penumpang yang dilakukan melalui pelabuhan Kumai dan Sampit masingmasing mencapai 55,15 persen dan 44,85 persen. Sementara itu, proporsi layanan bongkar/muat barang lebih merata di beberapa pelabuhan meliputi Kumai sebesar 44,58 persen, Sampit sebesar 41,29 persen, Pulang Pisau sebesar 7,76 persen, dan pelabuhan lainnya sebesar 6,37 persen. Tabel 2 Arus Lalu Lintas Penumpang dan Barang Melalui Pelabuhan Laut Utama November Pelabuhan Penumpang (Orang) Barang (Ton) Peranan (%) Laut Datang Berangkat Jumlah Bongkar Muat Jumlah Penumpang Barang Kumai (Kobar) 4,745 3,759 8, , , , Sampit (Kotim) 3,969 2,948 6, , , , Pulang Pisau ,628 50,597 96, Lainnya ,424 69,643 79, Jumlah 8,714 6,707 15, , ,855 1,240, ,00 100,00 Selama November, komposisi jumlah penumpang datang dan berangkat melalui pelabuhan Kumai relatif lebih dominan dibandingkan melalui Sampit. Penumpang melalui pelabuhan Kumai dan Sampit masing- 2

3 masing mencapai orang dan orang. Sementara itu, relatif tidak terdapat aktivitas penumpang di beberapa pelabuhan lainnya. Pada bulan yang sama, volume arus lalu lintas bongkar/muat barang relatif didominasi oleh pelabuhan Kumai mencapai ton dan diikuti oleh Sampit berjumlah ton. Sedangkan kontribusi arus lalu lintas barang melalui Pulang Pisau dan pelabuhan lainnya masing-masing hanya ton dan ton 2. Angkutan Udara Dibandingkan bulan sebelumnya, frekuensi penerbangan selama November mengalami penurunan sebesar 2,90 persen, yakni dari penerbangan di Oktober menjadi penerbangan. Turunnya frekuensi penerbangan diikuti oleh menurunnya jumlah penumpang datang sebesar 5,05 persen, sedangkan penumpang berangkat meningkat 2,97 persen. Arus lalu lintas barang juga mengalami penurunan sebesar 0,41 persen yang dipengaruhi oleh merosotnya volume muat barang sebesar 5,67 persen. Sebaliknya, volume bongkar barang meningkat 2,41 persen. Tabel 3 Frekuensi Penerbangan Pesawat Udara dan Arus Lalu Lintas Penumpang/Barang Januari-November Rincian Satuan Nov 2015 Okt Nov 2015 Okt-Nov Perubahan (%) Penerbangan , ,90 0,52 Datang Kali ,91 0,44 Berangkat Kali ,90 0,60 Penumpang Orang ,20 7,74 Datang Orang ,05 9,73 Berangkat Orang ,97 5,80 Barang Ton ,41 5,45 Bongkar Ton ,41 1,74 Muat Ton ,67 12,55 Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan frekuensi penerbangan sebesar 0,52 persen menjadi penerbangan selama periode Januari-November. Arus lalu lintas penumpang dan barang juga meningkat masing-masing sebesar 7,74 persen dan 5,45 persen. Kenaikan jumlah penumpang berasal dari penumpang datang sebesar 9,73 persen dan penumpang berangkat sebesar 5,80 persen. Sementara itu, kenaikan arus lalu lintas barang berasal dari meningkatnya volume bongkar barang sebesar 1,74 persen dan volume muat barang sebesar 12,55 persen. Berdasarkan beberapa pelabuhan udara yang beroperasi hingga November, frekuensi arus lalu lintas penumpang masih didominasi oleh pelabuhan udara Tjilik Riwut mencapai orang atau persen dari keseluruhan jumlah penumpang. Tingkat preferensi penumpang yang masih cukup tinggi adalah pelabuhan udara Iskandar Pangkalan Bun tercatat orang atau 28,62 persen. Pada bulan yang sama, arus lalu lintas barang 3

4 juga didominasi pelabuhan udara Tjilik Riwut yang mencapai 914 ton atau 58,60 persen dan diikuti oleh Iskandar Pangkalan Bun tercatat 394 ton atau sebesar 25,23 persen. Tabel 4 Arus Lalu Lintas Penumpang dan Barang Melalui Pelabuhan Udara Utama November Pelabuhan Penumpang (Orang) Barang (Ton) Peranan (%) Udara Datang Berangkat Jumlah Bongkar Muat Jumlah Penumpang Barang Iskandar (P. Bun) 19,489 19,087 38, H. Asan (Sampit) 11,820 11,090 22, Tjilik Riwut (P. Raya) 35,660 36,909 72, Lainnya Jumlah 67,345 67, ,810 1, , ,00 100,00 Sejak awal semester II tahun, arus lalu lintas penumpang berangkat yang menggunakan angkutan udara cenderung berfluktuasi dari bulan ke bulan. Jumlah penumpang yang cukup tinggi di awal semester II mencapai orang, merosot hingga menjadi orang di Agustus. Namun mulai meningkat kembali hingga menjadi orang di November. Pada arus lalu lintas penumpang berangkat yang menggunakan angkutan laut, juga merosot tajam di awal semeter II menjadi orang di Juli dan hanya orang di Agustus. Peningkatan terjadi di September menjadi orang, namun merosot kembali selama dua bulan terakhir. Di November, jumlah penumpang berangkat tercatat hanya orang. Grafik 1 Perkembangan Arus Keberangkatan Penumpang Melalui Transportasi Laut dan Udara November 2015 November Nov'15 Des Jan'16 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Angkutan Laut Angkutan Udara 4

5 Pada periode yang sama, perkembangan arus lalu lintas penumpang datang melalui pelabuhan udara menunjukkan pola yang hampir serupa, yakni terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada awal semester II, namun menurun di beberapa bulan berikutnya. Pada penumpang datang melalui transportasi udara, relatif terjadi fluktuasi selama tiga bulan terakhir. Sedangkan pada penumpang datang melalui transportasi laut telah mengalami penurunan sejak lima bulan terakhir. Selama November, penumpang datang melalui transportasi udara tercatat orang atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai orang. Sementara itu, penumpang datang melalui transportasi laut tercatat hanya orang atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berjumlah orang. Grafik 2 Perkembangan Arus Kedatangan Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara November 2015 November Nov'15 Des Jan'16 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Angkutan Laut Angkutan Udara Secara umum, arus lalu lintas penumpang berangkat dan datang juga relatif memiliki pola yang serupa. Cukup tingginya arus lalu lintas penumpang dan barang melalui transportasi udara, masih belum mampu diimbangi oleh frekuensi penerbangan yang memadai. Hal ini terlihat sebagaimana akses penerbangan yang masih terkonsentrasi di dua pelabuhan udara utama yakni Tjilik Riwut dan Iskandar Pangkalan Bun. Disisi lain, guna mempertahankan segmentasi arus lalu lintas penumpang dan barang melalui transportasi laut yang masih cukup tinggi ini, diperlukan upaya percepatan dalam pengembangan fasilitas umum di beberapa pelabuhan strategis. 5