Eit 6sFi FE #s Fs l$r fl;erei

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Eit 6sFi FE #s Fs l$r fl;erei"

Transkripsi

1

2 c o F V rrl d F z U ze] S +- U) ca f,ej"ti gfflfue'i'$ E E$ f e HEf $EEB'E g{ c*fr Ef g* E;r $**Ei*;rEEfl I Ef,5$,rt E * E Epg ii F [f, ; : r $; pil rer g r r g$ [ := -E C r; - --C?i A d-'=.-. (. I -O l'1 L Q) r f E E g. H t;g? E E E 8. E S 3# g i i E E E$.il5*: "t E= f E i 5Eg* * i5 # E E H E a :.E t = E c $n r i *Ef 5 EE$ H$g5Eggfgt$g5j9$g 5L -q 0) a <.n D Io E; -ECE -6 :i 0r *?F 5 $5 e '.ei rn e {c : n EgI$:$ =tr R # -U.3 r E ; i. ^ r.{ ro 6 G ZZt;Sf,,.f := =E E$*$FE Eit 6Fi FE # F l$r fl;erei 31,2 Et:H! E H =)i $gflil E: r:ra - *.H'i - g>u il* a.i -LJ e.! I Al;,9"6 '.: 2<! doi a<nc-f a -d, * H'o 5 F'if A: Ji E.?, F bd (6 L G o

3 gigggg5gg 5fi*t:ec t +EtEEEt t o. FE $ibge# E $iiie$e i$$, i$$e$gf \ a., v gg$[iflfgi!$ggigfi! 1$[$$aEi+ E ba *ae EgEc re $* EE EE aeg* FlBgFEE tg3e q i$fleg$ebbie$ a. v ba e

4 ;$E EtggEgHf f xefeis E ISE f IgF[# $Ef$ E,E: H r f $5 * ; E $E f H. T ge gu * + + * rf,5e3ggg$, r eef g,i gg t, f $ E $ g; Hi Ef E T E (^ Fi z d t-,o qo Lr c) (! \o & p il-= :(uu UN t-a.t 0iJ HH!' cd FJi X $* AE llof (u+ ;Jxo- H V L z4 - c-z.* a, ^a \ v a FiE$afgE$$F$f$E Et"EEEBTEE$$;BEEE$f,EE$$$$E$$ EtB} ge $igebentr g E HgEFf $E IEFE ggll ggggggiigggggggg+gi* r E- q \i G a" v 60 t.'ri,>

5

6 tr (t tr (g ) E I 5 E tr (g # (g J( a.) E tr 0.) F{ U) tr 0) # C') o )1 rrl -o (6 z (/) E (u F * tj (6 -. r: 6 -q re E 0) A. o\ \o N \ 5q- 5 na i$ i rf ' i : I -'J : tz. y= : : t= i E : i> n:! r-f S i.=i i g q i SUJF( tr :.9 to i ESt F: E H ge; i i.e S : uri E: t. i.e,, u: E E ie"hi Ei r a 44 i :.I! : tj< U, i' re"a D5 ;E * FEd. F E a(s (6* co <1!-{ "\< trv E H2 *r.h ts \,. L.la 0Jd HV tr (6 bo c( -o Eq,) bd tr OJ lj{ 6 o5 A 6 bo (B -o 0) (n zvf F. o 6 16 tr o A bo o tr x fl E (d rd (n E( (n rr) ro t-{ FF a z p vvtr{ E (E x 6 v 5 E li ( tri bo 6 (6 z th.( 6Ir p J4 (E z (6 tr 6 6 rf) N r-{ U L S rr t F<, (E a D Hz UJ- AH '5 E' bo= E$ e EU)ll -a\ --,i= 3#* (EHH Ecot g.e e3: H d t-. C, T*.8,tt I H{ E, Jr-O EE e=to #E co o\ t< q) n<, d L] G t i L ^$ * v. 60 a.

7 PENYIAPAN INSINYUR MUSLIM DALAM BIDANG STRUKTUR BANGUNAN UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Pendahuluan Agung Sedayu Juruan Teknik Aritektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Peroalan banga mengenai keterediaan dan kualita kinerja infratruktur Indoneia eperti tidak dapat dieleaikan dan teru terjadi hingga aat ini melanda negeri ini. Pada prinipnya peroalan manuia dalam kehidupan ehari-hari dapat tereleaikan jika manuia bermunajat kepada Allah ebagaimana yang diebutkan dalam QS. Al An'aam: 64, Katakanlah: Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari egala macam keuahan, kemudian kamu kembali memperekutukan-nya." Tulian ini bertujuan untuk melakukan kajian koneptual dan kontektual penyediaan ininyur ebagai pelaku utama pembangunan infratruktur banga dengan landaan dan aa Ilam. Bidang keininyuaran yang menjadi penekanan adalah rekayaa truktur bangunan yang merupakan bagian penting ebagai wadah kegiatan manuia di bumi. Bangunan yang aman dan elamat akan melindungi manuia untuk melakuna ibadah dan aktivita ehari-hari. Bangunan yang terbuat juga dapat mengantarkan manuia menjadi lebih baik dalam jamani dan rohani. 2. Infratruktur Untuk Keejahteraan Mayarakat Infratruktur adalah itilah yang banyak didengungkan pada era pembangunan untuk menuju kemakmuran banga aat ini. Infratruktur diebut ebagai urat nadi penentu keberhailan tujuan dari pelakanaan pembangunan banga Indoneia, ehingga tidak heran banyak anggaran dihabikan untuk pengadaan infratruktur terebut. Infratruktur merupakan item fiik berupa tranportai, pengairan, drainae, bangunan-bangunan gedung, dan failita publik lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan daar manuia dalam lingkup oial dan ekonomi 1. Infratruktur adalah ebuah item yang terdiri dari banyak komponen yang emuanya aling mendukung. Infratruktur atu teredia untuk memenuhi dan membantu penyelenggaraan infratruktur yang lain, maka tidak mungkin infratruktur berdiri endiri tanpa hadirnya infratruktur lain 2. Penyediaan infratruktur udah menjadi tanggung jawab dan tuga pemerintah Indoneia bagi peningkatan dan perbaikan taraf hidup warga negaranya, ebab infratruktur merupakan alah atu pilar pendukung item ekonomi dan oial uatu banga. 1 Kodoatie, J, Robert Pengantar Manajemen Infratruktur. Yogyakarta : Putaka Pelajar 2 Sedayu, Agung Konep Dan Strategi Penyiapan Infratruktur Berbai Nilai-Nilai Ilam Yang Berpihak Pada Rakyat Mikin. Seminar Naional Aritektur Ilam Ke-3 Juruan Teknik Aritektur UIN Malang.

8 Pemerintah yang biaa diebut juga ebagai khalifah menjadi penguaa di uatu negara atau kawaan udah eharunya dan wajib memimpin dan mengayomi rakyatnya dengan arif, adil, dan bijakana. Allah wt pernah berpean ke pada Nabi Daud a.. ebagaimana dalam firman- Nya, Hai Daud, eungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguaa) di muka bumi, maka berilah keputuan (perkara) di antara manuia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafu, karena ia akan menyeatkan kamu dari jalan Allah. Seungguhnya orang-orang yang eat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan (QS. Shaad : 26) Tuga pemerintah dalam mewujudkan keadilan dan keejahteraan rakyatnya khuunya kaum mikin telah jela ebagaimana yang telah diamanatkan dalam UUD 1945 Paal 34 Ayat 1 yang berbunyi bahwa fakir mikin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Keberadaan mayarakat mikin haru dipenuhi dan dilayani adalah uatu kewajiban dan kenicayaan. Tidak hanya pemerintah, eluruh umat Ilam-pun diwajibkan memiliki perhatian khuu dan membantu para fakir mikin ebagaimana yang telah diajarkan di dalam Ilam. Hal ini ditegakan dalam firman Allah wt, Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang mikin yang meminta dan orang mikin yang tidak mendapat bagian. (QS. Adz Dzaariyaat : 19). Keberhailan penyediaan infratruktur Indoneia bukan epenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun perlu juga dibantu oleh eluruh lapian mayarakat Indoneia. Mayarakat Indoneia dapat menyumbangkan eluruh daya upaya, pemikiran, dan tuganya dalam membangun banga tidak terkecuali para ininyur yang termauk orang yang menguaai bidang keteknikan yang diharapkan dapat menyeleaikan peroalan banga. Daya aing Indoneia di dunia teru mengalami peningkatan ejak terpuruk akibat krii ekonomi tahun Menurut The Global Competitivene Report yang dirili forum ekonomi dunia menyebut daya aing infratruktur Indoneia berada pada poii 62, naik 10 peringkat dari tahun ebelumnya 3. Faktor peningkatan ini tidak lepa dari peran pemerintah dan takeholder yang telah bekerja kera melakukan percepatan pembangunan infratruktur Kompeteni Ininyur Indoneia dalam Menghadapi Mayarakat Ekonomi ASEAN Ininyur dianggap ebagai aktor dan pelaku penting dalam pembangunan infratruktur banga, ebab keahlian mereka angat diperlukan untuk percepatan dan perluaan pembangunan Infratruktur yang berkualita dan berdaya aing tinggi. kebutuhan jumlah ininyur di Indoneia The Global Competitivene Report World Economic Forum. 4 Hadimuljono, Bauki Daya Saing Infratruktur Indoneia Naik Sepuluh Peringkat Dunia. Republika.co.id

9 maih belum memenuhi angka ideal. Menritek Muh. Nair menyebutkan kemajuan uatu negara angat bergantung pada pada jumlah ininyur yang menguaai teknologi. Nair menyebut jumlah ininyur Indoneia yang menguaai teknologi tepat guna maih jauh tertinggal dengan negara tetangga (Malayia). Indoneia hanya memiliki ininyur ebanyak 2671 orang per atu juta penduduk, edangkan negara tetangga bia mencapai 3337 ininyur per atu juta penduduk 5. Rekayaawan/wati memiliki pengertian ininyur yang bergerak di berbagai bidang keteknikan yang keahlian dan kiprahnya dapat membuat uatu produk yang diraakan manfaatnya oleh mayarakat lua. Ininyur yang ebagian bear merupakan luluan perguruan tinggi haru memiliki kemampuan dan keterampilan yang handal ehingga mampu beraing dalam tingkat Internaional termauk Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Ininyur Indoneia dapat berkiprah di luar negeri khuunya di negara ASEAN tanpa haru mengajukan Sertifikai Keahlian (SKA) di negara terebut, ebab Sertifikat Keahlian ininyur di Indoneia telah diakui dan diepakati dapat digunakan di negara lingkup ASEAN. Begitu juga ininyur negara lain yang termauk anggota ASEAN dapat berkiprah di Indoneia ebagaimana halnya ininyur Indoneia di negara lain. Ketentuan dan peryaratan ini telah diatur di dalam Undang- Undang No. 11 Tahun 2014 tentang Keininyuran yang dapat diacu oleh para calon ininyur Indoneia yang ingin memperoleh Sertifikat Keahlian (SKA). Peraingan tingkat MEA terebut akan membutuhkan kompeteni yang unggul antara ininyur Indoneia dengan negara lain. Seuatu yang tidak diharapkan, jika ininyur kita dipanadang ebelah mata di negara lain, ementara ininyur negara lain banyak berkiprah di negeri ini. Diamping kompeteni yang unggul, diperlukan akhlak dan etika ininyur yang baik dan mulia, ebab keberhailan eorang ininyur bukan hanya ditentukan oleh kepintaran dan kecerdaan di bidangnya, namun juga keagungan akhlak angat memegang peran penting. Univerita Ilam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ebagai alah atu lembaga Perguruan Tinggi Keagamaan Ilam Negeri (PTKIN) memiliki peran yang angat trategi dalam mencetak ininyur yang memiliki empat keunggulan yaitu Kedalaman Spritual, Keagungan Akhlak, Keluaan Ilmu, dan Kematangan Profeional. 4. Profeionalita Ininyur menurut Syariah Ilam Ininyur memiliki tanggung jawab ecara profeionalime dalam mengaplikaikan keahlian dan keterapilannya. Ketentuan profeionalime ininyur telah diatur dalam ketentuan UU. 11/2014 tentang Keininyuran dan Pedoman Peratuan Ininyur Indoneia (PII). Secara gari 5 Nair, Muh Jumlah Ininyur Indoneia Kalah dari Negara Tetangga. Sambutan Peremian Puat Riet Nanotechnology Fakulta Teknik Univerita Indoneia Depok.

10 bear, Ininyur memenuhi apek pengetahun, keahlian, dan ikap. Syariah Ilam memberikan ketentuan tentang profeionalita ininyur, ebab hamba Allah yang mulim dalam berprofei tidak boleh bertentangan dengan yariah Ilam. Saat ini, ada kerancuan mengenai makna profeional. Profeional elalau dikaitkan dengan uang. Banyak orang yang mengatakan, Saya kerja profeional, gaji aya ekian.. Mereka tidak pernah memikirkan hal-hal lainnya, padahal makna profeional adalah bekerja dengan makimal dan penuh komitmen dan keungguhan 6. Sifat profeionalime digambarkan dalam Al-Quran urah al-iraa: 84, Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaanya maing-maing, maka Tuhanmu lebih mengetahui iapa yang lebih benar jalannya. Pada ayat di ata, dikemukakan bahwa etiap orang beramal dan berbuat euai dengan kemampuan. Artinya, eeorang haru bekerja dengan penuh ketekunan dengan mencurahkan eluruh keahliannya. Jika eeorang bekerja euai dengan kemampuannya, maka akan melahirkan hal-hal yang optimal. Kerja dengan keadaan demikian diebut kerja ecara profeional. Dalam bekerja eorang ininyur dituntut haru profeional, dan ecara etika hendaknya meniru dan menauladani Raulullah aw. antara lain adalah 6 : a. Shiddiq, berarti memiliki kejujuran dan elalu melandai ucapan, keyakinan, erta perbuatan berdaarkan ajaran Ilam. Tidak ada kontradiki dan pertentangan yang engaja antara ucapan dan perbuatan. Firman Allah wt., Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu berama-ama orang-orang yang benar. (QS. at- Taubah: 119) Raulullah aw. berabda, Hendaklah kalian jujur (benar) karena kejujuran mengantarkan kepada kebaikan. Dan kebaikan akan mengantarkan ke dalam urga. Seeorang yang elalu beruaha untuk jujur akan dicatat oleh Allah ebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kamu ekalian kidzb (duta), karena duta itu akan mengantarkan kepada kejahatan. Dan kejahatan akan mengantarkan ke dalam neraka. Seeorang yang elalu berduta akan dicatat oleh Allah ebagai penduta. (HR. Bukhari). b. Itiqamah, artinya koniten dalam iman dan nilai-nilai yang baik mekipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Itiqamah dalam kebaikan ditampilkan dengan keteguhan, keabaran, erta keuletan, ehingga menghailkan euatu yang optimal. c. Fathanah, berarti mengerti, memahami, dan menghayati ecara mendalam egala hal yang menjadi tuga dan kewajiban. Sifat ini akan menumbuhkan kreativita dan kemampuan untuk melakukan berbagai macam inovai yang bermanfaat. 6 Hafidhuddin, Didin dan Tandjung, Hendri Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Inani.

11 d. Amanah, berarti memiliki tanggung jawab dalam melakanakan etiap tuga dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihan (berbuat yang terbaik) dalam egala hal. Allah wt. berfirman, Seungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manuia upaya kamu menetapkan dengan adil. Seungguhnya Allah memberi pengajaran yang ebaikbaiknya kepadamu. Seungguhnya Allah maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. an- Niaa : 58) Raulullah berabda, Bahwa amanah akan menarik rezeki dan ebaliknya khianat akan mengakibatkan kefakiran. (ad-dailami) e. Tabligh, berarti mengajak ekaligu memberikan contoh kepada pihak lain untuk melakanakan ketentuan-ketentuan ajaran Ilam dalam kehidupan ehari-ehari. 5. Tata Cara Profeionalita Ininyur Struktur Bangunan UIN Malang Juruan Teknik Aritektur Fakulta Sain dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim bertekad dan bercita-cita untuk mencetak dan menghailkan Ininyur yang Ulama Profeional dan Ulama yang Ininyur Profeional. Hal ini telah tercantum dalam vii dan miinya yang teru dicapai dengan egala kerja kera dan program kerjanya. Beberapa tandar, pedoman, dan tata cara dibuat untuk menghailkan luluan eperti yang diharapkan. Kegiatan akademik dan penelitian diarahkan pada penguatan kembali prinip-prinip Aritektur Ilam. Berikut beberapa tata cara yang berumber dari Al-quran dan unnah dalam rangkaian proe analii truktur 7, a. Dalam melakukan analii truktur bangunan egalanya diniatkan karena Allah wt dan bertujuan untuk kemakmuran agama Ilam. Segala amal perbuatan bergantung pada niatnya, ebagaimana firman Allah wt Seungguhnya halatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk-mu ya Allah (QS. Al An'aam : 162). Tahap ini merupakan langkah paling awal dan menentukan bagi para ininyur bangunan dalam melakukan analii truktur. Niat akan menentukan apakah perbuatan yang kita lakukan bernilai ibadah apa tidak. Akan lebih bermakna jika etiap tahap analii truktur paling tidak diawali dengan bacaan Bimillahirrohmanirrohim yang artinya, Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al Faatihah : 1) Tahap awal ini dilanjutkan dengan periapan dalam menentukan pefikai truktur dan identifikai beban bangunan. Tahap elanjutnya mauk pada perencanaan dan deain model truktur yang dikehendaki. 7 Sedayu, Agung Mekanika Teknik: Struktur Stati Tertentu Jilid 3 (diertai oal dan penyeleaian dengan SAP 2000). UIN Maliki Pre.

12 b. Sebagai ahli di bidang keteknikan dan rekayaa bangunan, para ininyur truktur bangunan haru bekerja ecara profeional dengan meniru dan menauladani Raulullah aw. Sebagaimana firman Allah wt, Sungguh bagi kami pada diri Raulullah itu terdapat uri tauladan yang baik bagi orang-orang yang mendambakan (pertemuan dengan) Allah dan hari akhirat, dan dia banyak menyebut nama Allah. (QS. al-ahzab : 21). Hadit Raulullah aw, Ibnu Abba berkata: Seungguhnya telah ada pada diri Raulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam uri tauladan yang baik untukmu. (Riwayat Bukhari). Profeional makudnya adalah melakukan tuga euai jadwal, dilakukan dengan teliti, benar, tepat, euai pefiikai yang diminta, dan hailnya memuakan. Profeioanl haru dilandai dengan kill dan pengetahuan yang mumpuni. c. Diupayakan elalu berdoa kepada Allah wt agar diberi kemudahan dan kelancaran elain ibadah-ibadah yang lain tetap ditegakkan termauk halat. Pean ini diampaikan oleh Allah wt dalam firman-nya, Atau iapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam keulitan apabila ia berdoa kepada-nya, dan yang menghilangkan keuahan dan yang menjadikan kamu (manuia) ebagai khalifah di bumi? Apakah diamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat edikitlah kamu mengingati(nya). Hal ini juga diperkuat dengan hadit Raulullah aw, Do'a adalah enjata eorang mukmin dan tiang (pilar) agama erta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la) d. Bekerja ata aa manfaat, tepat, jela, dan terarah ebagaimana firman Allah wt, Ia menyeru elain Allah, euatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah keeatan yang jauh. (QS.Al Hajj : 12). Hadit Raulullah aw, Seungguhnya Allah angat mencintai orang yang jika melakukan euatu pekerjaan dilakukan ecara itqan (tepat, terarah, jela, dan tunta). (HR. Thabrani). Segala pekerjaan oleh para ininyur bangunan haru memberi manfaat dan kegunaan bagi mayarakat dan bukan uatu pekerjaan yang ia-ia. Objek bangunan yang dianalii trukturnya haru jela, pemanfaatan atau fungi bangunan euai yariat Ilam, dan juga dapat memberi kemalahatan erta terhindar mudharat bagi umat Ilam. e. Menerapkan prinip keeimbangan dan menjauhkan diri dari pemboroan. Hal ini euai dengan firman Allah wt, Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (uunan tubuh)mu eimbang. (QS. Al Infithaar : 7)

13 Dan firman Allah wt berikutnya, Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang mikin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) ecara boro. (QS. Al-Iraa :26) f. Menghindari truktur yang megah dan menunjukkan ifat keombongan kepada Allah wt, ebagaimana firman Allah wt, Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manuia (karena ombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Seungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang ombong lagi membanggakan diri. (QS. Lukman : 18) Dan hadit Raulullah aw Belum akan datang kiamat ehingga manuia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah (HR. Bukhari). Hindari kean dan makna yang ombong pada bangunan oleh ebab peraaan yang ombong mengiringinya ketika membuatnya. Niat yang ombong dalam membuat karya rancang bangunan nicaya dapat menghantarkan perancang dan penghuninya menuju kehancuran. g. Menghailkan truktur bangunan yang mendukung ibadah manuia kepada Tuhannya. Sebagaimana firman Allah wt, Dan Kami wahyukan kepada Mua dan audaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Meir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat halat dan dirikanlah olehmu embahyang erta gembirakanlah orang-orang yang beriman". (QS. Lukman:87) Jadikan bangunan yang dibuat memberi dukungan kedekatan manuia kepada Allah wt ebagai Tuhannya. Bangunan diciptakan dapat menghadirkan nuana yang membuktikan ekiteni manuia ebagai hamba Allah wt yang haleh dan bertaqwa. h. Dalam melakukan analii hendaknya menetapkan dan mengambil keimpulan euai dengan takaran dan ukuran, tidak kurang atau lebih. Hal ini berdaarkan firman Allah wt, Yang kepunyaan-nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada ekutu baginya dalam kekuaaan(nya), dan dia telah menciptakan egala euatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan erapi-rapinya. (QS. Al- Furqon:2). Oleh karena itu proe analii truktur haru cermat, teliti, dan itemati. Analii truktur dapat memecahkan peroalan ditribui beban dan urutan perkuatan ata beban terebut. Speifikai dan detil truktur haru dianalii euai metode yang telah diakui kebenarannya ecara ilmiah, teori, dan implementainya di lapangan. i. Setiap ahli atau orang yang terlibat dalam analii dan rekayaa truktur membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan pendidikan yang memadai, ehingga dengan bekal terebut akan dapat memecahkan egala permaalahan. Ilmu dalam lingkup ini, bukan hanya ilmu dunia aja, namun ilmu ecara keeluruhan yang eluruhnya

14 berumber dari Allah wt, ebagaimana firman-nya, Hai jama'ah jin dan manuia, jika kamu anggup menembu (melintai) penjuru langit dan bumi, maka lintailah, kamu tidak dapat menembunya kecuali dengan kekuatan. (QS.Ar Rahmaan : 33) Untuk merencanakan uatu truktur, para engineer truktur bangunan haru memahami eluk beluk keilmuannya. Pada prinipnya ininyur bangunan haru memiliki keahlian yang mumpuni di bidang pekerjaannya, ebab uatu pekerjaan atau uruan yang ditangani oleh orang yang bukan ahlinya akan menimbulkan malapetaka dan permaalahan yang bear. Hal ini ditandakan dalam uatu riwayat, Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Raulullah?" Nabi Saw menjawab, "Apabila perkara (uruan) dierahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari) j. Setiap manuia tanpa terkecuali para ininyur dan lainnya elalu ingat bahwa eluruh makhluk yang bernyawa pati akan mati dan kembali kepada Allah wt, oleh ebab itu perlu periapan bekal yang dapat dibawa ampai negeri akhirat dan menjadikan diri ebagai inan yang cerda. Artinya cerda adalah cerda yang eungguhnya yaitu menyadari akan datangnya kematian egera menjemput dirinya, dan dengan keadaran terebut beregera melakukan periapan untuk membekali dirinya menghadapi hidup etelah kematian terebut. Hal ini diperjela dalam firman Allah wt, Tiap-tiap yang berjiwa akan meraakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al 'Ankabuut :57) Diamping itu, dalam melakukan analii truktur perlu mempertimbangkan faktor keruakan truktur bangunan, ebab egala hal elain Allah wt akan ruak dan binaa. Faktor keruakan bangunan dipertimbangkan agar dapat merencanakan ketahanan dan umur rencana truktur. Hal ini dapat diambil hikmahnya dari ayat berikut, Semua yang ada di bumi itu akan binaa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebearan dan kemuliaan. (QS. Ar Rahmaan: 27-26). Keepuluh tata cara dalam analii/rekayaa truktur terebut dapat dikembangkan lebih lanjut implementainya dalam kehidupan ehari-hari. Sepuluh tata cara terebut dapat pula dijadikan panduan utama dalam beretika ecara profeional dalam dunia kontruki yang digeluti oleh para aritek, ininyur truktur bangunan, akademii (pengajar), peneliti ilmu bangunan, mahaiwa atau pelajar, dan praktii di bidang kontruki bangunan, ehingga hail deain, analii, dan rekayaa truktur yang dibuat dapat menjunjung tinggi nilai kemanuiaan di hadapan Allah wt, erta interaki antar manuia dan alam lingkungannya yang erai dan harmoni.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

Nilai Kebajikan pada Anak

Nilai Kebajikan pada Anak Seni Menanamkan Nilai Kebajikan pada Anak Judul Ali :... Penuli :... Penerbit :... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah :... PT. Kuwai International Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apu

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM 2.1. Pengertian Mueum Kata mueum beraal dari bahaa Yunani Mueion yang berarti tempat memuja (kuil) bagi para mue (9 dewi yang dijadikan lambing ebagai ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

Bala Keselamatan di Indonesia

Bala Keselamatan di Indonesia 1 TGAS AKHIR #### Redeain Panti Auhan Putra Tuna Harapan Bala Keelamatan Bala Keelamatan di Indoneia Bala Keelamatan mauk di Indoneia pada tahun 1894 pertama kali di dea Sangiran Jawa Tengah. Bala Keelamatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

DAMPAK PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM TERHADAP SURPLUS EKONOMI

DAMPAK PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM TERHADAP SURPLUS EKONOMI 25 DAMAK ENGHAUSAN SUBSIDI BBM TERHADA SURLUS EKONOMI Oleh : M. Atri Yulidar Abba SE.,MM* Erni Setiawati SE Doen Fakulta Ekonomi Univerita Widya Gama Mahakam Samarinda Email : threejuli@gmail.com Abtract

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Mahmud Muhammad al-hazandar Inilah Akhlak Kami Akhlak Yang Haru Dimiliki Oleh Seorang Mukmin Judul Ali : Hadzihi Akhlaquna Penuli : Mahmud Muhammad al-hazandar Penerbit : Daar Thayyiban Tahun Terbit :

Lebih terperinci

yang Sering Terjadi Ketika Memperbaiki Kesalahan Orang Lain

yang Sering Terjadi Ketika Memperbaiki Kesalahan Orang Lain Adil Fathi Abdullah Kealahan Umum yang Sering Terjadi Ketika Memperbaiki Kealahan Orang Lain Judul Ali : Akhta`una fi Mu alajati Al-Akhta` Penuli : Adil Fathi Abdullah Penerbit : Daarul Iman,... Tahun

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

Sang Inspirator. ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

Sang Inspirator. ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Umar al-tilmiani Haan al-banna Sang Inpirator Judul Ali : Haan Al-Banna Al-Mulham Al-Mauhub Penuli : Umar al-tilmiani Penerbit :...,... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah : Arya Noor

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA Aceng Badrujaman Jurnal Kontruki Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

Akhlaq Luhur Seorang Mukmin

Akhlaq Luhur Seorang Mukmin Amru Khalid Sabar & Santun Akhlaq Luhur Seorang Mukmin Judul Ali : Ah-Shabru wa adz-dzauq Penuli : Amru Khalid Penerbit : Darul Ma rifah, Beirut, Libanon Tahun Terbit : Cetakan Ketiga, tahun 1425 H / 2004

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Dr. Syaimaa Haan, dkk. Indahnya Ridho Berlapang Dada Agar Tuhanmu Menjadi Ridho Judul Ali : Ithlaalur ridhaa : Kaifa yardha qalbuka liyurdhi anka Rabbuka? Penuli : Dr. Syaimaa Haan, dkk. Penerbit : Loaloa

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

Lentur Pada Balok Persegi

Lentur Pada Balok Persegi Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK 1 ALAT ALAT OPTIK. Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik,

ALAT-ALAT OPTIK 1 ALAT ALAT OPTIK. Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik, ALAT ALAT OPTIK. 8.4.1 MATA DAN KACA MATA. M A T A Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik, karena mata dapat dipandang ebagai alat optik maka pembahaan kita tentang

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA 243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 3.1. Menjelaskan pengertian adil, perintah berbuat adil, dan pentingnya berbuat adil 3.2. Menjelaskan pengertian ridha, perintah

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

Modul 3 Akuisisi data gravitasi

Modul 3 Akuisisi data gravitasi Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Abdul Muthallib bin Hamid Utman Air Mata Penyealan Judul Ali : Dumu an-nadimat Fi Qihah a-taibat Penuli : Fuad Syaifuddin Nur Penerbit :... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah : Ahrul

Lebih terperinci

BIOLOGI. Kelas X BIOLOGI 1. Moch Anshori Djoko Martono. untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) - Madrasah Aliah (MA)

BIOLOGI. Kelas X BIOLOGI 1. Moch Anshori Djoko Martono. untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) - Madrasah Aliah (MA) BIOLOGI 1 untuk Sekolah Menengah Ata (SMA) - Madraah Aliah (MA) Kela X BIOLOGI untuk Sekolah Menengah Ata (SMA) - Madraah Aliah (MA) Kela X Moch Anhori Djoko Martono Moch Anhori Djoko Martono 1 BIOLOGI

Lebih terperinci

KOMPARASI PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TESIS

KOMPARASI PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TESIS KOMPAASI POYEK KONSTUKSI KONTAKTUAL DENGAN POYEK KONSTUKSI BEBASIS PEMBEDAYAAN MASYAAKAT TESIS Diuun Dalam angka Memenuhi Salah Satu Peryaratan Program Magiter Teknik Sipil Oleh UMMI CHASANAH NIM LA9 MAGISTE

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar

Lebih terperinci

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN NOMOR: TENTANG. Menimbang : a.

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN NOMOR: TENTANG. Menimbang : a. PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEBOAN Jl. Pendidikan No. 20 Keboan, Kecamatan Nguikan Kabupaten Jombang. Kode Po 61486 Telp.(0321) 888361 Email pukemakeboan@yahoo.com KEPUTUSAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN.

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN. IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN Dirja Nur Ilham Doen Teknik Komputer Politeknik Aceh Selatan dirja_nur@yaoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16 Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci