MEMUTUSKAN. Pasal II. Ditetapkan di Pacitan ; Pada tanggal :i3 - JR, BUPATI PACITAN. i Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diietapkan.

Transkripsi

1 BUPAT PACTAN. PERATUEAN BUPAT PACTAN : NOMOR 3 5 TAHUN 2008! TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KEBJAKAN AKUNTANS TAUN 2008 DAN SSTEM DAN PROSEDUR AKUNTANS! DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAA ESA! BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa dengan dterbtkannya Peraturan Menter Dalam neger Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menter Dalam neger Nomor 13,Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka perlu dlakukan penyempumaan Kebjakan Akuntans Tahun 2008 dan Sstem dan Prosedur Akuntans; b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut datas maka perlu merubah Peraturan Bupat Pactan Nomor 33 Tahun 2007 tentang Kebjakan Akuntans Tahun 2008 dan Sstem dan Prosedur Akuntans sebagamana telah dubah dengan Peraturan Bupat Pactan Nomor 2A Tahun 2008, dengan menetapkan dalam suatu Peraturan. Mengngat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran negara Nomor 4355); 3. Undang-mdang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemerksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) yang telah beberapa kal dubah terakhr dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tenang Permbangan Keuangan antara Pemerntah Pusat dan Pemerntah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 443 8); 6. Peraturan Pemerntah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntans Pemerntahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574); 7. Peraturan Pemerntah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 8. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah dubah dengan Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 59 Tahun 2007;

2 9. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 7 Tahun 2007 tentang Perubahan APBD Tahun 2007; JO. Peraturan Bupat Pactan Nomor 30 Tahun 2007 tenang Kebjakan Akuntans Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2007; 11. Peraturan Bupat Pactan Nomor 33 Tahun 2007 tenang Kebjakan Akuntans, Sstem dan Prosedur Akuntans Kabupaten Pactan Tahun Anggaran 2008 sebagamana telah dubah dengan Peraturan Bupat Pactan Nomor 2A Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Bupat Pactan Nomor 33 Tahun 2007 tenang Kebjakan Akuntans Tahun 2008 dan Sstem dan Prosedur Akuntans. Memperhatkan: Sural Edaran Menter Dalam Neger Nomor 900/316/BAKD tanggal 5 Aprl 2007 tentang Pedoman Sstem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntans Pelaporan dan Pertanggun^awaban Keuangan Daerah. MEMUTUSKAN Menetapkan > : PERATURAN BUPAT PACTAN TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KEBJAKAN AKUNTANS TAHUN 2008 DAN SSTEM DAN PROSEDUR AKUNTANS! Pasal Dengan Peraturan n merubah beberapa ketentuan dalam Lampran Peraturan Bupat Pactan Nomor 33 Tahun 2007 tenang Kebjakan Akuntans Tahun 2008 dan Sstem dan Prosedur Akuntans sebagamana telah dubah dengan Peraturan Bupat Pactan Nomor 2A Tahun 2008, dengan perubahan sebagamana tersebut dalam Lampran Peraturan n. Pasal Peraturan n mula berlaku sejak tanggal detapkan. Dtetapkan d Pactan ; Pada tanggal :3 - JR, BUPAT PACTAN! 1 1 < J (

3 1 1 ] LAMPRAN: PERATURAN BUPAT PACTAN ' NOMOR : 35 TAHUN 2008 TANGGAL: Z t 1. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Pengakuan dalam akuntans adalah proses penetapan terpenuhnya krtera pencatatan suatu kejadan atau perstwa dalam catatan akuntans sehngga ^an menjad bagan yang melengkap unsure-unsur asset, kewajban, ekutas dana, pendapatan, belanja dan pembayaan sebagamana akan termuat pada laporan keuangan Pemerntah Daerah. Pengakuan dwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadan atau perstwa terkat. Krtera mnmum yang perlu dpenuh oleh suatu kejadan atau perstwa untuk daku yatu: a. Terdapat kemungknan bahwa manfaat ekonomt yang berkatan dengan kejadan atau perstwa tersebut akan mengalr keluar dar atau masuk dalam entas pemerntah yang bersangkutan; 1 b. Kejadan atau perstwa tersebut mempunya nla atau baya yang dapat dukur atau dapat destmas dengan andal. Dalam menetukan apakah suatu kejadan / perstwa memenuh krtera pengakuan, perlu mempertmbangkan aspek maleraltas, probabltas manfaat ekonom. Dalam crtera pengakuan pendapatan, konsep probabltas dgunakan dalam pengertan derajat kepastan bahwa manfaat ekonom masa depan yang berkatan dengan pes atau kejadan/pcrstwa tersebut akan mengalr dar atau ke Pemerntah Daerah. Konsep n dperlukan dalam menghadap keldakpastan lngkungan operasonal Pemerntah Daerah. Pengkajan derajat kepastan yang melekat dalam arus manfaat ekonom masa depan dlakukan atas dasar bukt yang dapat dperoleh pada saat penyusunan laporan keuangan Pemerntah Daerah. ; r Krtera pengakuan pada umumnya ddasarkan pada nla uang akbat perstwa atau kejadan yang dapat dandalkan pengukurannya. Namun ada kalanya pengakuan ddasarkan pada hasl estmas yang layak. Apabla pengukuran berdasarkan baya dan estmas yang layak tdak mungkn dlakukan, maka pengakuan transaks demkan cukup dungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Penundaan pengakuan suatu pes atau kejadan dapat terjad apabla crtera pengakuan baru terpenuh setelah terjad ata tdak terjad perstwa atau keadaan lan d masa mendatang. t 1. PENGAKUAN ASET Aset daku jka potens manfaat ekonom masa depan dperoleh atau dlepas oleh Pemerntah Daerah dan mempunya nla atau baya yang dapat dukur dengan andal. ' Aset daku pada saat dterma atau dserahkan hak kepemlkannva dan/aau pada saat pencuasaannya berpndah. Asset dalam bentuk kas yang dperoleh Pemerntah daerah antara lan bersumber dar pajak, retrbus, pungutan hasl pemanfaatan kekayaan daerah dan setoran lan-lan, serta penermaan pembayaan, seperl hasl pnjaman. Aset adalah sumber daya ekonoms yang dmlk dan/atau dkuasa dan dapat dukur dengan satuan uang. Asset dklasfkasktm menjad asset lancar, nvestas jangka panjang, asset tetap, dana cadangan dan aktva lan-lan..l j Aset Lancar Asset lancar melput kas, nvestas jangka pendek, putang dan persedaan. Pospos nvestas jangka pendek antara lan deposto berjangka 1 sampa 12 bulan, sural berharga yang mudah dperjualbelkan. >

4 Pos-pos putang antara lan putang pajak, retrbus, denda, penjualan angsuran dan putang lannya. Persedaan mencakup barang dan perlengkapan yang dbel dan dsmpan untuk dgunakan Kas dan Bank Kas dan Bank adalah alat pembayaran yang sah yang setap saat dapat dgunakan. Pengakuan saat dterma atau dkeluarkan dan dnla berdasarkan nla nomnal tang. Kas dan Bank terdr dar Kas d Kas Daerah dan Kas d Bendahara nvestas Jangka Pendek nvestas Jangka Pendek dalam neraca yang dmaksud adalah Deposto Betjargka. Pengakuan dan penlaan pada saat dterma atau dkeluarkan berdasarkan nla nomnal uang Putang Putang merupakan hak atau klam kepada Plhak Ketga yang dharapkan dapat djadkan kas dalam satu perode akuntans. Pengakuan pada akhr perode akuntans berdasarkan nla putang yang belum dterma kasnya. Penlaan berdasarkan nla bersh yang dperkrakan dapat drealsaskan Persedaan Persedaan merupakan barang yang dapat djual (dalam rangka memberkan pelayanan) atau dpaka habs dalam satu perode akmtans. Pengakuan pada akhr perode akuntans berdasarkan nla barang yang belum terjual atau terpaka. Penlaan dlakukan berdasarkan harga bel terakhr. _ Persedaan terdr atas persedaan alat tuls kantor, persedaan obat-obatan, persedaan alat-alat kesehatan (habs paka), alat-alat kebershan habs paluu, persedaan bahan makanan kerng, persedaan bbt tanaman, kan dan hewan termasuk persedaan pakan hewan dan kan, persedaan bahan kma nsemnas buatan (B) dll. 1.2 nvestas Jangka Panjang nvestas jangka panjang Pemerntah Kabupaten Pactan dbedakan menjad dua bagan yang terdr dar: nvestas Permanen nvestas Permanen adalah nvestas jangka panjang yang berupa penyetoran modal saham dalam perusahaan BUMN dan BUMD dengan jumlah tertentu, darpadanya dperoleh Pendapatan berupa devden dan sejensnya pada setap akhr tahun sebagamana nvestas Pemerntah Kabupaten Pactan pada FT Bank Jatm, PT BPR Jatm dan PDAM Kabupaten Pactan nvestas Non Permanen nvestas Non Permanen adalah nvestas jangka panjang yang peruntukannya dserahkan kepada pelayanan masyarakat dengan jumlah yang tdak tertentu darpadanya dperoleh kontrbus berupa Pendapatan Asl Daerah (PAD). f 13 Aset Tefan Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunya masa manfaat lebh dar satu perode akuntans dan dgunakan untuk menyelcnggarakan kegatan Pemerntah dan pelayanan publk. Aset tetap ^terdr atas tanah, jalan dan jembatan, bangunan ar, nstalasl dan jarngan, gedung dan monument, mesn dan peralatan, kendaraan, mebelar dan perlengkapan, buku perpustakaan dsb. Aset yang dmlk Pemerntah Kabupaten Pactan dan bahkan telah dpergunakan untuk kegatan operasonal dan pelayanan yang mash belum ada nla dan / atau

5 dengan nla Rp. 1,- nanlnya akan dnla berdasarkan harga wajar yang destmaskan Tanah Tanah daku sebesar baya perolehan. Baya perolehan mencakup harga pembelan atau baya pembebasan tanah, baya yang dkeluarkan dalam rangka memperoleh hak, baya pemalangan, pengukuran, penmbunan, dan baya lannya termasuk proses sertfkas yang dkeluarkan sampa tanah tersebut sap paka. Apabla penlaan tanah dengan menggunakan baya perolehan tdak memungknkan maka nla tanah ddasarkan pada estmas terendah atau menggunakan Nla Jual Obyek Pajak Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan daku sebesar baya perolehan, yatu semua baya yang berhubungan langsung dengan pengadaan kontruks gedung tersebut. Untuk baya penunjang sepert honor, Panta Pengadaan dan Admnstras lannya mash dalam belanja pegawa dan/atau belanja barang dan jasa. Apabla penlaan Gedung dan Bangunan dengan menggunakan baya perolehan tdak memungknkan karena perolehan berasal dar hbal atau lannya, maka nla asset tetap ddasarkan pada nla wajar/aksran pada saat perolehan atau menggunakan Nla Jual Obyek Pajak. Baya perolehan Gedung dan Bangunan yang dbangun dengan cara swakelola melput baya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan baya tdak langsung termasuk baya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga lstrk, sewa peralatan dan semua baya lannya yang terjad berkenaan dengan pembangunan asset tertap tersebut Peralatan dan Mesn Peralatan dan Mesn dcatat atau daku sebesar harga bel. Untuk peralatan dan mesn yang sudah tdak memungknkan dgunakan atau dmanfaatkan harus dkurangkan sebesar nla buku peralatan dan mesn tersebut. Peralatan dan Mesn yang dperoleh melalu kontrak harus dcatat sebesar nla perolehan melput nla kontrak, baya perencanaan, baya pengawasan, baya perznan dan jasa konsultan. Jka menggunakan harga bel dan harga perolehan tdak memungknkan maka peralatan dan mesn dnla sebesar harga pasar dan/atau harga taksr terhadap barang pada saat tu Jalan, rgas dan Jarngan Baya perolehan jalan, rgas dan jarngan menggambarkan seluruh baya yang dkeluarkan untuk memperoleh jalan, rgas dan jarngan sampa sap paka. Baya n melput baya perolehan atau baya kontruks dan bayabaya lan yang dkeluarkan sampa jalan, rgas dan jarngan tersebut sap paka. Baya perolehan mluk jalan, rgas dan jarngan yang dperoleh melalu kontrak melput baya perencanaan dan pengawasan, baya perznan, jasa konsultan. Baya perolehan untuk jalan, rgas dan jarngan yang dbangun secara swakelola melput baya langsung dan tdak langsung, yang terdr dar baya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, baya perencanaan dan pengawasan, baya perznan. Pembongkaran jalan, rgas dan jarngan harus dcatat dengan mengurangkan sebesar nla buku bangunan tersebut. Jka menggunakan harga perolehan tdak memungknkan maka jalan jembatan dan jarngan dnla dengan menggunakan estmas terendah. ) {

6 13.5 Aset Tetap Lannya Baya perolehan asset tetap lannya menggambarkan seluruh baya yang dkeluarkan untuk memperoleh asset tersebut sampa sap paka. Baya perolehan asset tetap lannya yang dperoleh melalu kontrak melput pengeluaran nla kontrak, baya perencanaan dan pengawasan serta baya perznan. Baya perolehan asset tetap lannya yang dadakan melalu swakelola melput baya langsung dan tdak langsung, yang terdr dar baya bahan baku, tenaga keja, sewa peralatan, baya perencanaan dan pengawasan, baya perznan dan jasa konsultan. 1.4 Dana Cadangan Dana Cadangan adalah dana yang dsshkan untuk menampung kebutuhan yang memertukan dana relatve cukup besar yang tdak dapat dbebankan dalam satu perode akuntans. Pengakuan dan penlaan pada akhr perode akuntans berdasarkan jumlah pembayaan yang berupa pengeluaran transfer ke dana cadangan. 1.5 Aset Lan-lan Asset lan-lan merupakan asset yang tdak dapat dkelompokkan ke dalam asset lancar, nvestas jangka panjang, aktva tetap dan dana cadangan. Aktva lan-lan berupa kemtraan dengan Phak Ketga. 1.6 Putang Jangka Panjang Putang Jangka Panjang adalah putang yang realsas penermaan kasnya lebh dar satu perode akuntans. Pengakuan dan penlaan berdasarkan nla pejanjan atau surat ketetapan/keputusan yang belum dterma kasnya. Untuk tahun 2006 d Pemerntah kabupaten Pactan belum danggarkan. 1.7 Bangunan Dalam Pengerjaan Bangunan Dalam Pengerjaan adalah bangunan yang sampa dengan akhr perode akuntans belum selesa pengerjaannya sehngga belum dapat dgunakan. Pengakuan dan penlaan pada akhr perode akuntans berdasarkan jumlah akumulas baya sampa dengan akhr perode akmtans. j 1.8 Putang Tdak Tertagh Putang n merupakan reklasfkas dar Putang Lancar "Putang Lan-lan" yang tdak tertagh dalam satu atau lebh perode akuntans.