BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

Transkripsi

1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk kelanan fsk, emosonal, mental, sosal, dan/atau memlk potens kecerdasan dan/atau bakat stmewa perlu mendapatkan layanan penddkan yang sesua dengan kebutuhan dan hak asasnya; b. bahwa penddkan khusus untuk peserta ddk yang memlk kelanan dan/atau peserta ddk yang memlk potens kecerdasan dan/atau bakat stmewa dapat dselenggarakan secara nklusf; c. bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupat tentang penyelenggaraan Penddkan nklusf d Kabupaten Pactan. Mengngat ; 4.' Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perllndungan Anak (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4235); Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sstem Penddkan Nasonal (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerntahan Daerah (Lembaga Negara Tahun 2004 Nomor 125, Teunbahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagamana telah dubah beberapa kal terakhr dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kepcnddkan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3484) sebagamana telah dubah dengan Peraturan Pemerntah Nomor 39 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3974);

2 5.' 6.^ 7/ 8.' 9. ' \ ) : Peraturan Pemerntah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasonal Penddkan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496); Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan Antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Provns dan Pemerntahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); Peraturan Pemerntah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Penddkan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105); Peraturan Menter Penddkan Nasonal Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembnaan Prestas Peserta Ddk yang Memlk Potens Kecerdasan dan/atau Bakat stmewa; Peraturan Menter Penddkan Nasonal Nomor 70 Tahun 2009 tentang Penddkan nklusf Bag Peserta Ddk yang Memlk Kelanan dan Memlk Potens Kecerdasan dan / atau Bakat stmewa; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organsas Dnas Daerah Kabupaten Pactan sebagamana telah dubah beberapa ' kal terakhr dengan Peraturan Daerah Kabupaten! Pactan Nomor 4 Tahun 2012; 11. Peraturan Bupat Pactan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Uraan Tugas, Fungs dan Tata Kerja Dnas! Penddkan Kabupaten Pactan. ; MEHUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPAT TENTANG PENYELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN BAB KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupat n yang dmaksud dengan : 1. Pemerntah Daerah adalah Pemerntah Kabupaten Pactan; 2. Bupat adalah Bupat Pactan; 3. Dnas Penddkan adalah Kepela Dnas Penddkan Kabupaten Pactan; 4. Kepala Dnas Penddkan adalah Kepala Dnas Penddkan Kabupaten Pactan 5. Kantor Kementeran Agama adalah Kantor Kementeran Agama Kabupaten Pactan;

3 6. Kepala Kantor Kementeran Agama adalah Kepala Kantor Kementeran Agama Kabupaten Pactan; 7. Sekolah/Madraseh adalah Satuan Penddkan Sekolah Dasar/Madrasah btdayah (SD/M) Neger dan/atau Swasta, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Alyah/Madrasah Alyah Kejuruan (SMA/SMK/MA/MAK); 8. Sekolah Luar Basa, yang selanjutnya dsngkat SLB atau satuan penddkan khusus adalah bentuk satuan penddkan yang melayan progam penddkan untuk anak berkebutuhan khusus melalu satuan penddkan khusus; 9. Penddkan nklusf adalah sstem penyelenggaraan penddkan yang memberkan kcscmpatan kepada semua peserta ddk yang memlk kelanan dan memlk potens kecerdasan dan/atau bakat stmewa untuk mengkut penddkan atau pembelajaran dalam satu lngkungan penddkan secara bersama-sama dengan peserta ddk pada umumnya; 10. Penddk adalah tenaga profesonal yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, menla hasl proses pembelajaran, melakukan analss dan perbakan pengayaan, serta melakukan peneltan dan pengabdan kepada masyarakat; ; 11. Tenaga kepcnddkan adalah anggota masyarakat yang mengabdkan dr dan dangkat untuk menunjang penyelenggaraan penddkan; 12. Peserta ddk berkebutuhan khusus adalah anak yang memlk karakterstk, perkembangan dan pertumbuhan berbeda bla dbandngkan dengan perkembangan dan pertumbuhan anak normal sebayanya; 13. Pusat sumber adalah lembaga yang menyelen^arakan layanan pendukung penddk nklusf yang berasal dar SLB atau lembaga lannya yang relevan terhadap penddkan untuk anak berkebutuhan khusus; 14. Guru Pembmbng Khusus adalah guru yang bertugas mendampng d sekolah penyelenggara penddkan nklusf dan memlk kompetens dalam menangan peserta ddk berkebutuhan khusus. 15. Penddkan Anak Usa Dn (PAUD) adalah suatu upaya pembnaan yang dtujukan bag anak sejak lahr sampa usa enam tahun yang dlakukan melalu pemberan rangsangan penddkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasman dan rohan agar anak mampu memlk kesapan dalam memasuk penddkan lebh lanjut yang dselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan nformal. BAB TUJUAN Pa8al2 Tujuan Penddkan nklusf adalah : a. Memberkan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta ddk yang memlk kelanan fsk, emosonal, mental, dan sosal atau memlk potens kecerdasan dan/atau bakat stmewa untuk memperoleh penddkan yang bermutu sesua dengan kebutuhan dan kemampuannya; b. Mewujudkan penyelenggaraan penddkan yang mengharga keanekaragaman, dan tdak dskrmnatf bag semua peserta ddk berkebutuhan khusus sebagamana yang dmaksud pada huruf a. 1

4 BABU PENYELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF Pasal 3 Penddkan nklusf dselen^arakan pada PAUD dan Sekolah/Madrasah. Pasal4 (1) Setap Kecamatan sekurang-kurangnya memlk 1 (satu) PAUD dan 1 (satu) Sekolah/Madrasah yang melaksanakan penyelenggaraan penddkan nklusf. (2) Sekolah yang menyelenggarakan penddkan nklusf d masng-masng jenjang penddkan dtetapkan dengan Keputusan Kepala Dnas Penddkan. Pasal 5 Setap PAUD dan Sekolah/Madrasah sebagamana dmaksud dalam pasal 4 ayat (2) memprortaskan untuk menerma peserta ddk yang berkebutuhan khusus yang bertempat tn^al berdekatan dengan PAUD dan sekolah/madrasah serta dkehendak oleh orang tua anak yang bersangkutan. j t Pasae Setap PAUD dan Sekolah/Madrasah sebagamana dmaksud dalam pasal 4 ayat (2) palng sedkt mengalokaskan 1 (satu) peserta ddk dalam 1 (satu) rombongan belajar. < Pasal 7 Pemerntah Daerah bertanggungjawab dalam menyedakan : a. Guru Pembmbng Khusus yang dapat memberkan program pembelajaran bag peserta ddk berkebutuhan khusus yang dsedlakan Dnas Penddkan; b. Sarana dan prasarana bag peserta ddk berkebutuhan khusus serta memperhatkan aksesbltas dan/atau alat sesua kebutuhan peserta ddk. Pasal 8 Setap PAUD dan Sekolah/Madrasah yang menyelenggarakan penddkan nklusf pada masng-masng jenjang penddkan sebagamana dmaksud dalam pasal 4 ayat (2) harus membertahukan Kepala Dnas Penddkan atau Kantor Kementeran Agama sesua kewenangannya; Pasal 9 (1) Kurkulum yang dgunakan dalam penyelen^araan penddkan nklusf adalah kurkulum yang berlaku dan sesua dengan kebutuhan masngmasng peserta ddk berkebutuhan khusus; (2) Proses belajar nengajar dloksanakon dengan memperhatkan hasl asesmen dan perbedaan kemampuan ndvdual peserta ddk yang berkebutuhan khusus agar mereka dapat berkembang sesua konds dan kemampuannya; \ (3) Bentuk penyelenggaraan penddkan nklusf dsesuakan dengan konds satuan penddkan dan karakterstk belajar peserta ddk berkebutuhan khusus; ;

5 (4) Proses pembelajaan peserta ddk d satuan penddkan penyelenggara penddkan nklusf merupakan tugas dan tan^ung jawab guru kelas dan guru mata pelajaran. Pasal 10 (1) Guru Pembmbng Khusus mempunya tugas dan tan^ung jawab, melput: a. Merancang dan melaksanakan progam kekhususan; b. Melakukan proses dentfkasl, asesmen dan menyusun program pembelajaran ndvdual; c. Memodfkas bahan ajar; d. Melakukan evaluas progam pembelajaran bersama guru kelas; dan e. Membuat lapbran program dan perkembangan' anak berkebutuhan khusus. t (2) Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Guru Pembmbng Khusus mendapatkan jumlah angka kredt sesua ketentuan yang berlaku. ; Pasal 11 (1) Peserta ddk pada PAUD dan Sekolah/Madrasah penyelen^ara nklusf adalah semua peserta ddk termasuk peserta ddk berkebutuhan khusus; (2) Peserta ddk berkebutuhan khusus sebagamana yang dmaksud pada ayat (1) melput:; a. Tuna Netra; ; b. TunaRungu;; c. Tuna Wcara;' d. Tuna Grahta; e. Tuna Daksa; j f. Tuna Laras; ; g. Berkesultan Belajar; h. Lamban Belajar;. Auts; j. Memlk Gangguan Motork; k. Menjad Korban Penyalahgunaan Narkoba, obat terlarang, dan zat adktf lannya; 1. Memlk Kelanan Lannya; m. Tuna Ganda; dan/atau n. Cerdas stmewa dan/atau Berbakat stmewa. Pasal 12 ; Sarana dan prasarana yang terdapat pada satuan penddkan penyelen^ara penddkan nklusf merupakan sarana dan prasarana yang terdapat pada PAUD dan Sekolah/Madrasah yang bersangkutan dan jka dperlukan dtambah dengan aksesbltas serta meda pembelajaran yang dperlukan bag pcscrta ddk berkebutuhan khusus.

6 t Pasal 13 Manajemcn PAUD dan Sekolah/Madrasah penyelenggara penddkan nklusf menerapkan manajemcn berbass sekolah. Pasal 14 Dalam rangka terselenggaranya penddkan nklusf Kepala PAUD dan Sekolah/Madrasah dapat bekerja sama dengan komte sekolah, yayasan, dewan penddkan, pusat sumber belajar, perguruan tngg dan lembaga penddkan, serta lembaga terkat lannya bak pemerntah maupun swasta serta forum pemerhat penddkan nklusf. 1 BAB rv PEMBNAAN, PENGAWASAN DAN EVALUAS Pasal S Pembnaan dan pengawasan penyelenggara penddkan nklusf dlaksanakan olch: ; a. Dnas Penddkan untuk satuan penddkan TK, SD Neger dan/atau swasta, SMP, SMA, SMK Neger dan/atau swasta; b. Kantor Kementeran Agama untuk RA, M, MTs, MA dan MAK. \ Pasal 16 (1) Evaluas hasl penyelenggaraan penddkan nklusf dlaksanakan oleh Dnas Penddkan dan Kantor Kementeran Agama sesua kewenangannya. (2) Laporan hasl evaluas sebagamana dmaksud pada ayat (1) dsampakan kepada Bupat. j BAB V PEMBAYAAN Pasal 17 Baya pelaksanaan penddkan nklusf bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pactan pada Dnas Penddkan dan dntor Kementeran Agama serta sumber dana lan yang sah dan tdak mengkat. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Hal-hal yang belum datur dalam Peraturan n, sepanjang mengena tekns pelaksanaannya datur lebh lanjut oleh Kepala Dnas Penddkan dan Kepala Kantor Kementeran Agama.

7 1 Pasal 19 Peraturan Bupat n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. Dtetapkan d Pactan Pada tanggal:. ^ BUPAT PACTAN NDARTATO

8 Pasal 19 Peraturan Bupat n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. 1 ( Dtetapkan d Pactan Pada tanggal: BUPAT PACTAN Cap ttd NDARTATO Dundangkan d Pactan Pada tanggal: 4 Desember 2012 SBKRETARS DAERAH r. MULYONO. MM Pembna Utama Madya NP BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 2012 NOMOR 38