BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011

Transkripsi

1 BUPAT PACTAN j PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 f! TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLK DAN STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PADA PEMERNTAH DAERAH ; KABUPATEN PACTAN DENGAN RAMAT TUHAN YANG MAHA ESA j t BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka memberkan jamnan dan kepastan ; penyeenggaraan pelayanan publk sesua dengan ketentuan yang tclah dtetapkan, maka penyelenggara pelayanan wajb menyusun standar pelayanan publk dan standar operasonal prosedur; b. bahwa guna kelancaran dalam penyusunan dan penetapan standar! pelayanan publk dan standar operasonal prosedur sebagamana dmaksud pada huruf a datas, perlu menetapkan Peraturan Bupat tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur Pemerntah Daerah Kabupaten Pactan Mengngat : Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlndungan Konsumen; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyeenggaraan Negara yang Bersh dan Bebas Korups, Kolus dan Nepotsme; 3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr kal dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publk; 5. Peraturan Pemerntah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organsas Perangkat Daerah; 6. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Mnmal; 7. Peraturan Menter Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M. PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publk; 8. Peraturan Menter Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operatonal Prosedur (SOP) Admnstras Pemerntahan; 9. Peraturan Gubemur Jawa Tmur Nomor 86 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas dan Fungs Aparatur pada SKPD/BUMD d Lngkungan Pemerntah Provns dan Kabupaten/Kota d Jawa Tmur; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 2 Tahun 1992 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Dat Pactan; 1 Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organsas Sekretarat Daerah dan Sekretarat Dewan Perwaklan Rakyat Daerah Kabupaten Pactan;

2 12. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organsas Dnas Daerah Kabupaten Pactan sebagamana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 3 Tahun 2011; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organsas Lembaga Tekns Daerah Kabupaten Pactan sebagamana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 4 Tahun 2011; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organsas Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Pactan; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pendran Perusahaan Daerah Aneka Usaha Kabupaten Pactan; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Organsas dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pactan. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPAT TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLK DAN STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PEMERNTAH DAERAH KABUPATEN PACTAN ; BAB KETENTUAN UMUM \ Pasal 1 Dalam Peraturan n yang dmaksud dengan : Pemerntah Daerah adalah Pemerntah Daerah Kabupaten Pactan 2. Bupat adalah Bupat Pactan. 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah atau dsngkat SKPD adalah lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam penyeenggaraan Pemerntahan Daerah. 4. Badan Usaha Mlk Daerah atau dsngkat BUMD adalah Badan Usaha yang ddrkan dan dkelola oleh Pemerntah Daerah 5. Pelayanan Publk adalah kegatan atau rangkaan kegatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesua dengan Peraturan Perundangundangan bag! setap warga negara dan penduduk alas barang, jasa dan/atau pelayanan admnstras yang dsedakan oleh penyelenggara pelayanan publk. 6. Standar Pelayanan Publk adalah tolok ukur yang dpergunakan sebaga pedoman penyeenggaraan pelayanan dan acuan penlaan kualtas pelayanan sebaga kewajban dan janj penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualtas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. 7. Standar Operasonal Prosedur adalah suatu ukuran baku yang bers ketentuan, norma, pedoman dan kesepakatan mengena tugas dan fungs bag setap aparatur yang dlrumuskan bersama antara pmpnan dan staf yang berdasarkan pada Peraturan Daerah tentang Tugas dan Fungs SKPD / BUMD d lngkungan Pemerntah Daerah Kabupaten Pactan. 8. Pelayanan nternal adalah segala kegatan pemenuhan pelaksanaan tugas kepada pmpnan dalam suatu nsttus organsas yang bersangkutan dan dalam hubungan pelaksanaan tugas penyeenggaraan pemerntahan dengan nsttus organsas pemerntah terkall 9. Pelayanan ekstemal adalah segala kegatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesua dengan hak-hak dasar setap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan/atau pelayanan admnstras yang dsedakan oleh penyelenggara pelayanan terkat kepenlngan publk. 10. Admnstras Pemerntahan adalah pengelolaan proses pelaksanaan tugas dan fungs Pemerntahan yang djalankan oleh organsas Pemerntah. ; J t

3 1 Penyelenggara pelayanan publk adalah lembaga/nstans pemerntah yang memberkan pelayanan bak tu SKPD maupun BUMD d lngkungan Pemerntah Daerah Kabupaten Pactan. 12. Penerma layanan adalah orang perseorangan dan/atau kelompok orang dan atau nstans/badan Hukum yang karena mempunya kepentngan hak dan kewajban terhadap suatu pelayanan. 13. Pelaksana pelayanan adalah pejabat, pegawa, petugas dan setap orang yang bekeja dalam organsas peyelenggara yang bertugas memberkan pelayanan sesua dengan standar prosedur pelaksanaan tugas dan fungs yang telah dtetapkan. BAB ASAS Pasal 2 Asas penyusunan dan penetapan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur, melput: a. Asas profesonalsme, adalah kompetens petugas pelaksana sesua dengan bdang tugasnya; b. Asas akuntabltas, adalah dapat dpertanggungjawabkan sesua dengan Peraturan Perundang-undangan; c. Asas efektvtas, adalah ketepatan dalam pencapaan sasaran dan waktu yang dtetapkan; d. Asas efsens, adalah efsen dalam pembayaan; e. Asas proporsonaltas, adalah kejelasan petugas pelaksana yang mengerjakan sesua dengan tugas dan fungsnya; f. Asas tertb pelaksanaan tugas, adalah adanya ukuran waktu dan tahapan yang harus dlakukan; g. Asas kepentngan umum, adalah kepentngan prbad dan golongan tdak boleh ddahulukan; h. Asas kesamaan hak dan kewajban, adalah tdak adanya dskrmlnas; dan. Asas kepastan hukum, adalah adanya jamnan terwujudnya hak dan kewajban dalam penyeenggaraan pelayanan. BAB MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT ) Pasal 3 Maksud pedoman penyusunan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur adalah sebaga acuan dalam penyusunan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur pada SKPD dan BUMD dlngkungan Pemerntah Daerah Kabupaten Pactan. j Pasal 4 Tujuan pedoman penyusunan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur pada SKPD dan BUMD dlngkungan Pemerntah Daerah adalah: a. Mendorong tersusunnya Standar Pelayanan Publk pada setap unt pelayanan ekstemal agar penyeenggaraan pelayanan dapat berjalan lebh bak; b. Mendorong tersusunnya Standar Operasonal Prosedur pelaksanaan tugas dan fungs pada SKPD dan BUMD d Pemerntah Daerah. 1 [ \!

4 f ; Pasal 5 Manfaat pedoman penyusunan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur pada SKPD dan BUMD dlngkungan Pemerntah Daerah adalah: a. Menjamn kepastan hukum bag penyelenggara pelayanan dan pengguna pelayanan; b. Menngkatkan akuntabltas pelaksanaan penyeenggaraan pelayanan publk; C. Menngkatkan efektvtas dan efsens penyeenggaraan pelayanan publk.! BAB V ; RUANG LNGKUP F Pasal 6» Ruang lngkup pedoman penyusunan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur adalah: a. Satuan Kerja Perangkat Daerah dlngkungan Pemerntah Daerah Kabupaten Pactan; b. Badan Usaha Mllk Daerah Kabupaten Pactan BABY ; PENYUSUNAN, PENETAPAN, PENERAPAN DAN EVALUAS/PELAPORAN ( Bagan Kesatu Penyusunan Paragraf1 Standar Pelayanan Publk j Pasal 7 (1) Penyelenggara pelayanan ekstemal berkewajban menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan Publk dengan memperhatkan kemampuan penyelenggara, kebutuhan masyarakat dan konds lngkungan. (2) Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan publk sebagamana dmaksud pada ayat (1) Penyelenggara wajb mengkutsertakan masyarakat dan phak terkat. (3) Standar Pelayanan Publk yang sudah dtetapkan dnformaskan atau dsosalsaskan kepada penerma layanan. 5 Pasal 8 Prnsp penyusunan standar pelayanan publk melput: a. Konsensus, artnya standar pelayanan yang dtetapkan mempakan komtmen dan hasl kesepakatan bersama antara pmpnan dan staf unt pelayanan dengan' memperhatkan kepentngan para phak dan mengacu pada norma yang ada; b. Sederhana, artnya standar pelayanan yang dtetapkan memuat aturan-aturan yang bersfat pokok sehngga mudah dpaham dan dlaksanakan, bak oleh petugas maupun oleh penerma layanan; c. Konkrt, artnya standar pelayanan yang dtetapkan bersfat nyata dan jelas untuk dlaksanakan; d. Mudah dukur, artnya standar pelayanan yang dtetapkan dapat dukur mplementasnya bak yang bersfat tekns maupun non tekns; e. Terbuka, artnya standar pelayanan yang dtetapkan bersfat terbuka untuk mendapatkan saran dan masukan penyempumaan; f. Terjangkau, artnya standar pelayanan yang dtetapkan dapat dlaksanakan secara bak dan benar; t

5 g. Dapat 'dpertanggungjawabkan, artnya hal-hal yang datur dalam standar pelayanan dapat dpertanggungjawabkan secara nyata kepada phak-phak yang berkepentngan; h. Mempunya batas waktu pencapaan, artnya standar pelayanan dapat memberkan ketepatan waktu bag pencapaan hal-hal yang telah datur dalam standar pelayanan;. Berkesnambungan, artnya standar pelayanan dapat terns menerus dsempumakan sesua dengan perkembangan dan tuntutan penngkatan kualtas pelayanan publk. Pasal 9 Komponen standar pelayanan publk sekurang-kurangnya melput: a. Dasar hukum pelayanan, yatu peraturan perundangan yang menjad dasar penyeenggaraan pelayanan; b. Persyaratan pelayanan, yatu syarat yang harus dpenuh dalam pengurusan suatu jens pelayanan bak admnstratf maupun tekns; c. Prosedur pelayanan, yatu tata cara pelayanan yang dbakukan bag pember dan penerma layanan termasuk penanganan pengaduan; d. Jangka waktu penyelesaan pelayanan, yatu jangka waktu yang dperlukan untuk menyelesakan seluruh proses pelayanan dar setap jens pelayanan; e. Baya pelayanan, yatu ongkos yag dkenakan kepada penerma layanan dalam mengurus dan atau memperoleh pelayanan dar penyelenggara yang besamya dtetapkan berdasarkan kesepakatan penyelenggara dan masyarakat; f. Produk pelayanan, yatu hasl pelayanan yang dberkan dan dterma sesua dengan ketentuan yang telah dtetapkan; g. Sarana dan prasarana pelayanan, yatu peralatan dan fasltas yang dperlukan dalam; penyeenggaraan pelayanan termasuk dantaranya bag kelompok rentan; h. Kompetens pelaksana, yatu kemampuan yang harus dmlk oleh pelaksana, yang melput pengetahuan, keahlan, ketramplan, dan pengalaman;. Pelayanan nformas dan Penanganan pengaduan, saran dan masukan, yatu tata cara pemberan nformas dan pelaksanaan penanganan pengaduan serta tndak lanjut; j. Pengawasan ntemal, yatu pengendalan yang dlakukan oleh pmpnan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana; k. Kompensas, dberkan kepada penerma layanan atas dasar ketdaksesuaan pelayanan dengan standar pelayanan yang telah dtetapkan yang berupa kernganan baya, atau perlakuan khusus. \ Paragraf2 Standar Operasonal Prosedur Pasal 10 (1) Penyelenggara layanan dalam melaksanakan tugas dan fungsnya berkewajban menyusun, menetapkan dan menerapkan standar operasonal prosedur. (2) Standar operasonal prosedur pelayanan yang sudah dtetapkan dnformaskan atau dsosalsaskan kepada penerma layanan.

6 < Pasal (1) Dalam penyusunan Standar Operasonal Prosedur penyelenggara harus tetap berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku; (2) Prnsp-pnnsp yang harus dpenuh dalam penyusunan Standar Operasonal Prosedur melput: a. Kemudahan dan kejelasan, yatu bahwa prosedur yang dstandarkan harus dapat dengan mudah dmengert dan dterapkan oleh semua pegawa; b. Efsens dan efektvtas, yatu bahwa prosedur yang dstandarkan harus merupakan prosedur yang palng efsen dan cfektf dalam pelaksanaan tugas; c. Keselarasan, yatu bahwa prosedur yang dstandarkan harus selaras dengan prosedur standar lannya; d. Keterukuran, yatu bahwa keluaran dar prosedur yang dstandarkan mengandung standar mutu tertentu yang dapat dukur pencapaannya; e. Dnams, yatu bahwa prosedur yang dstandarkan harus dengan cepat dapat dsesuakan dengan kebutuhan penngkatan kualtas pelayanan yang berkembang dalam penyeenggaraan admnstras pemerntahan; f. Berorentas pada pengguna, yatu bahwa prosedur yang dstandarkan harus mcmpertmbangkan kebutuhan pengguna sehngga dapat memberkan kepuasan kepada pengguna; g. Kepatuhan hukum, yatu bahwa prosedur yang dstandarkan harus memenuh ketentuan dan peraturan-peraturan pemerntah yang berlaku; h. Kepastan hukum, yatu bahwa prosedur yang dstandarkan harus dtetapkan oleh pmpnan sebaga produk hukum yang dlaat, dlaksanakan dan menjad nstrumen untuk melndung pelaksana dar tuntutan hukum. (3) Kerangka penyusunan Standar Operasonal Prosedur mnmal melput: a. Judul SOP, yatu nama prosedur yang dbuatkan SOP; b. Nomor SOP, yatu nomor prosedur yang dbuatkan SOP; c. Satuan kerja / unt kerja, yatu nama satuan kerja/unt kerja; d. Tanggal pembuatan, yatu tanggal pertama kal SOP dbuat; e. Tanggal revs, yatu tanggal SOP drevs; f. Tanggal efektf, yatu tanggal mula dberlakukan; g. Pengesahan oleh pejabat berwenang; h. Dasar hukum yang mendasar prosedur, yatu peraturan perundangan yang mendasar prosedur;. Keterkatan dengan prosedur lannya, yatu keterkatan dengan prosedur yang dstandarkan dengan prosedur lan yang dstandarkan; j. Perngatan-perngatan, memberkan penjelasan tentang kemungknan yang terjad Jka prosedur dlaksanakan atau tdak dlaksanakan. dan djelaskan cara mengatasnya; k. kualfkas perscnel, memberkan penjelasan mengena kuallfkas pegawa yang dbutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang dstandarkan; Peralatan dan perlengkapan, memberkan penjelasan mengena daftar peralatan dan perlengkapan yang dbutuhkan; m.uraan SOP, menjelaskan langkah kegatan secara rnc dan sstemats dar prosedur yang dstandarkan dengan mencantumkan mutu baku tertentu berupa standar waktu, persyaratan (nput), dan keluaran (output), n. Gambar format, sesua dengan jens kegatan yang dbuatkan standar prosedur,

7 Pasal 12 Jens Standar Operasonal Prosedur dbedakan menjad dua jens yatu: a. SOP Tekns; dan b. SOP Admnstratf Pasal 13 (1) SOP tekns sebagamana tersebut dalam pasal 12 huruf a adalah standar prosedur yang sangat rnc dan bersfat tekns, dmana setap prosedur durakan dengan sangat telt sehngga tdak ada kemungknan varas lan. (2) SOP admnstratf sebagamana tersebut dalam pasal 12 huruf b adalah standar prosedur yang dperuntukkan bag jens pekerjaan yang bersfat admnstratf. Pasal 14 Format SOP dapat berbentuk: a. Langkah sederhana; b. Tahapan berurutan; c. Grafk; d. Dagram alr. Pasal 15 (1) Format langkah sederhana sebagamana dmaksud pasal 14 huruf a dgunakan jka prosedur yang akan dsusun memuat sedkt kegatan dan memerlukan sedkt Keputusan. (2) Format tahapan berurutan sebagamana dmaksud pasal 14 huruf b dgunakan jka prosedur yang dsusun panjang, lebh dar sepuluh langkah, membtuhkan nformas lebh detal dan memerlukan sedkt Keputusan. (3) Format grafk sebagamana dmaksud pasal 14 huruf c dgunakan jka prosedur yang dsusun memerlukan banyak kegatan yang panjang dan spesfk. (4) Format dagram alr sebagamana dmaksud pasal 14 huruf d dgunakan jka dalam'sop tersebut dperlukan pengamblan Keputusan yang banyak dan membutuhkan jawaban *'ya" atau "tdak" (5) Contoh format sebagamana dmaksud ayat (1), (2), (3) dan (4) tersebut dalam Lampran Peraturan n. Bagan Kedua Penetapan! Pasal 16 (1) Dalam penyusunan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur pelaksanaan tugas dan fungs bag setap aparatur brokras mengacu kepada Peraturan Daerah atau Peraturan Bupat tentang Organsas Perangkat Daerah/BUMD. (2) Standar Pelayanan Publk yang mengatur llntas SKPD/BUMD dtetapkan dengan Peraturan Bupat dengan format sebagamana dmaksud dalam Lampran Peraturan n (3) Standar Pelayanan Publk selan yang dsebutkan pada ayat (2) d atas dtetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD/BUMD dengan format sebagamana dmaksud dalam Lampran Peraturan n (4) Standar Operasonal Prosedur pelaksanaan tugas dan fungs pada unt pelayanan dtetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD/BUMD. dengan format sebagamana dmaksud dalam Lampran Peraturan n

8 Bagan Ketga Penerapan Pasal 17 (1) Seluruh SKPD dan BUMD selaku penyelenggara pelayanan ekstemal wajb menerapkan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur yang telah dtetapkan. (2) Seluruh SKPD dan BUMD selaku penyelenggara pelayanan ntemal wajb menerapkan Standar Operasonal Prosedur yang telah dtetapkan (3) Penerapan standar pelayanan publk dan operasonal prosedur tetap berpedoman pada prnsp-prnsp: a. Konssten; b. Komtmen; c. Perbakan berkelanjutan; d. Mengkat; e. Seluruh unsur memlk peran yang sama pentng; f. Terdokumentas dengan bak. Bagan Keempat ; Evaluas dan Pelaporan } j Pasal 18 > (1) Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur dalam pelaksanaannya devaluas secara berkala mnmal l{satu) kal dalam 1 (satu) tahun. (2) Hasl evaluas sebagamana ayat (1) dgunakan sebaga bahan pertmbangan dalam penyempumaan Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur. (3) Standar pelayanan publk yang dtetapkan oleh Bupat dlaporkan kepada Gubemur Jawa Tmur. (4) Standar Pelayanan Publk dan Standar Operasonal Prosedur yang telah dtetapkan oleh Pmpnan SKPD/BUMD dlaporkan kepada Bupat yang selanjutnya akan dlaporkan kepada Gubemur Jawa Tmur. BAB V ; KETENTUAN LAN-LAN Pasal 19 1! (1) Penanganan pengaduan wajb dlaksanakan penyelenggara dengan menyedakan sarana dan prasarana pengaduan yang dlengkapl dengan petugas yang kompeten dalam pengelolaan pengaduan. (2) Penyelenggara berkewajban mengumumkan nama dan alamat penanggung jawab pengelola pengaduan serta sarana pengaduan yang dsedakan. (3) Penyelenggara berkewajban mengelola pengaduan yang berasal dar penerma pelayanan. (4) Pengelolaan pengaduan masyarakat melput: a. Penatausahaan pengaduan; b. Proses pembuktan pengaduan; dan c. Tndak lanjut dan pemantauan pengaduan melput tndak lanjut hasl peneltan/pemerksaan, pemanfaatan hasl penanganan pengaduan, pemanfaatan dan koordnas penanganan pengaduan, dan sanks.

9 BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belum datur dalam Peraturan n sepanjang mengena tekns pelaksanaannya, datur lebh lanjut dalam Keputusan Kepala SKPD/BUMD. Pasal 21 Peraturan n mula berlaku pada tanggal dundangkan Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan Pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. Dtetapkan d Pactan Pada tanggal, BUPAT PACTAN Cap.ttd NDARTATO Dundangkan d Pactan j Pada tanggal S Agustus 2011 SEKRETARS DAERAH KABUPATEN PACTAN f. MULYONO, MM Pembna Utama Madya NP BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 2011 NOMOR 32 t

10 LAMPRAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : 32 TAHUN 2011 TANGGAL: A. Contoh : Format Peraturan Bupat Pactan. BUPAT PACTAN \ PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLK BDANG DENGAN RAMAT TUAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang a. bahwa untuk mewujudkan kepastan tentang hak, tangung jawab, kewajban dan kewenangan seluruh phak terkat dalam penyeenggaraan pelayanan publk Bdang dan dalam rangka ; mewujudkan sstem penyeenggaraan pemerntah sesua dengan jasas-asas umum penyeenggaraan pemerntahan yang bak, 'tepenuhnya hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan publk secara maksmal serta mewujudkan partspas dan ketaatan masyarakat dalam menngkatkan kualtas pelayanan publk, maka perlu dtetapkan standar pelayanan publk; b. bahwa upaya untuk menngkatkan kualtas pelayanan publk sebagamana dmaksud huruf a maka perlu dtetapkan standar pelayanan publk Bdang dalam Peraturan Bupat Pactan. Mengngat. 2. MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN BUPAT PUBLK BDANG TENTANG STANDAR PELAYANAN Pasal 1 Standar Pelayanan Publk Bdang sebagamana tersebut dalam Lampran Peraturan n.

11 ^ Pasal 2 f Standar Pelayanan Publk Bdang pasal 1 melput: sebagamana dmaksud pada kdtk 2. mll 3. mmm; dst. Pasal 3 Standar Pelayanan Publk sebagamana dmaksud pada Pasal 2 dpergunakan sebaga acuan dalam pemberan layanan yang harus dlaksanakan oleh petugas SKPD/BUMD Kabupaten Pactan. f Pasal 4 Peraturan n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan peraturan n dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. ; Dtetapkan d Pactan! Pada tanggal j BUPAT PACTAN j,

12 B. Contoh format lampran Peraturan Bupat LAMPRAN: PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : TAHUN 1 TANGGAL :! \ STANDAR PELAYANAN PUBLK BDANG A. PENDAHULUAN Vs 2. Ms \ 3. Ruang Lngkup Tugas 4. Jens-jens Pelayanan 1) ; 2) : 3) dst. : B. STANDAR PELAYANAN Nama / jens pelayanan J» a. Dasar hukum. b. Persyaratan Pelayanan. C. Prosedur pelayanan. d. Waktu penyelesaan pelayanan. e. Baya pelayanan. f. Produk pelayanan. g. Kompetens petugas. 2. Nama / jens pelayanan a. Dasar hukum. b. Persyaratan Pelayanan. c. Prosedur pelayanan. d. Waktu penyelesaan pelayanan. e. Baya pelayanan. f. Produk pelayanan. g. Kompetens petugas. C. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN D. PELAYANAN NFORMAS DAN PENANGANAN PENGADUAN E. PENGAWASAN NTERNAL F. KOMPENSAS j \ BUPAT PACTAN

13 C. Contoh: Fomnat Keputusan Kepala SKPD/BUMD penetapan Standar Pelayanan Publk Lambang Daerah KOP SKPD KEPUTUSAN NOMOR: / / /., TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLK SKPD/BUMD 1 KEPALA SKPD/BUMD. t Menmbang : a. ] bahwa mtuk mewujudkan kepastan tentang hak, tangung jawab,. kewajban dan kewenangan seluruh phak terkat dalam ; penyeenggaraan pelayanan publk pada SKPD/BUMD dan [ dalam rangka mewujudkan sstem penyeenggaraan pemerntah sesua dengan asas-asas umum penyeenggaraan pemerntahan yang j bak, tepenuhnya hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan publk secara maksmal serta mewujudkan partspas dan ketaatan masyarakat dalam menngkatkan kualtas pelayanan publk, maka s perlu dtetapkan standar pelayanan publk; b. bahwa upaya untuk menngkatkan kualtas pelayanan publk j sebagamana dmaksud huruf a maka perlu dtetapkan standar ; pelayanan publk pada SKPD/BUMD dalam Keputusan 1 Kepala SKPD/BUMD. Mengngat } 2. \ Menetapkan, MEMUTUSKAN KESATU KEDUA : Standar Pelayanan Publk pada (SKPD/BUMD) sebagamana dsebut dalam Lampran Keputusan n; : Standar Pelayanan Publk SKPD/BUMD sebagamana j dmaksud pada dktum "KESATU" melput: ^ 1 ; 2 3 KETGA :; Standar Pelayanan Publk sebagamana dmaksud pada dktum \ "KESATU" dpergunakan sebaga acuan yang harus dlaksanakan \ oleh pelaksana pelayanan pada SKPD/BUMD Kabupaten ; Pactan

14 KEEMPAT Keputusan n mula berlaku pada tanggal dtetapkan Dtetapkan d : Pactan padatanggal ; KEPALA SKPD/BUMD

15 D. Contoh : format lampran Keputusan Kepala SKPD/BUMD penetapan Standar Pelayanan Publk ; ; LAMPRAN : KEPUTUSAN KEPALA SKPD/tUMD \ NOMOR : /..,../. /. TANGGAL : - - \ STANDAR PELAYANAN PUBLK \ SKPD/BUMD A. PENDAHULUAN Vs ; 2. Ms 3. Ruang Lngkup Tugas 4. Jens-jens Pelayanan 1) 2) ; B. STANDAR PELAYANAN Nama / jens pelayanan * a. Dasar hukum. b. Persyaratan Pelayanan. c. Prosedur pelayanan. d. Waktu penyelesaan pelayanan. e. Baya pelayanan. f. Produk pelayanan. g. Kompetens petugas. 3. Nama/jens pelayanan a. Dasar Hukum. b. Persyaratan Pelayanan. c. Prosedur pelayanan. d. Waktu penyelesaan pelayanan. e. Baya pelayanan. f. Produk pelayanan. g. Kompetens petugas. C. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN D. PELAYANAN NFORMAS DANPENANGANAN PENGADUAN E. MEKANSME PENGAWASAN F. KOMPENSAS \ KEPALA SKPD/BUMD > \ f BUPAT PACTAN j Cap.ttd NDARTATO

16 LAMPRAN : PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : 32 TAHUN 2011 TANGGAL: A. Contoh : Format Keputusan Kepala SKPD/BUMD penyusunan Standar Operasonal Prosedur Lambang Daerah KOP SKPD/BUMD KEPUTUSAN KEPALA SKPD/BUMD KABUPATEN PACTAN NOMOR: / / / TENTANG STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGS APARATUR SKPD/BUMD KABUPATEN PACTAN KEPALA SKPD/BUMD KABUPATEN PACTAN, Menmbang Mengngat Menetapkan KESATU KEDUA KETGA bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal... ayat Peraturan Peraturan Bupat Pactan nomor... tahun tentang pedoman Penyusunan Standar Pelayanan dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas dan Fungs Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah/Badan Usaha Mlk Daerah d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan {Berta Daerah...) perlu dsusun standar prosedur tetap (SKPD/BUMD) dengan menetapkannya dalam Keputusan Kepala (SKPD/BUMD) Kabupaten Pactan dst. MEMUTUSKAN Standar Operasonal Prosedur pada (SKPD/BUMD) dalam Lampran Keputusan n; sebagamana dsebut Standar Operasonal Prosedur pada (SKPD/BUMD) sebagamana tersebut dalam Lampran Keputusan n, merupakan satu kesatuan yang tdak terpsahkan dar Keputusan n dan dgunakan sebaga pedoman bag setap aparatur pelaksana pelayanan publk dlngkungan (SKPD/BUMD) ;. dalam pelaksanaan penyeenggaraan pelayanan sesua tugas pokok dan fungsnya; Keputusan n mula berlaku pada tanggal dtetapkan. Dtetapkan d Pactan pada tanggal KEPALA SKPD/BUMD

17 Contoh : Lampran Keputusan Kepala SKPD/BUMD 4 LAMPRAN : KEPUTUSAN KEPALA SKPD/BUMD.. NOMOR :. /... J. \ TANGGAL : STANDAR OPERASONAL PROSEDUR \ - SKPD/BUMD A. PENDAHULUAN Memuat gambaran umum secara sngkat tentang Dnas / Badan / Kantor / Kecamatan / Kelurahan / BUMD yang bersangkutan, melput vs, ms, motto, struktur organsas, tugas dan fungs. [ B. STANDAR OPERASONAL PROSEDUR Judul SOP, yatu nama prosedur yang dbuatkan SOP; 2. Nomor SOP, nomor prosedur yang dbuatkan SOP; 3. Satuan kerja / unt kerja, nama satuan kerja; 4. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kal SOP dbuat; 5. Tanggal revst tanggal SOP drevs; 6. Tanggal efektf, tanggal mula dberlakukan; 7. Pengesahan oleh pejabat berwenang; 8. Dasar hukum;. yang mendasar prosedur, Peraturan Perundangan-undangan yang mendasar prosedur; 9. Keterkatan dengan prosedur lannya, keterkatan dengan prosedur yang dstandarkan dengan prosedur lan yang dstandarkan; 10. Perngatan-perngatan, memberkan penjelasan tentang kemungknan yang terjad jka prosedur dlaksanakan atau tdak dlaksanakan, dan djelaskan cara mengatasnya; 1 Kuallfkas personal, memberkan penjelasan mengena kualfkas pegawa yang dbutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang dstandarkan; 12. Peralatan dan perlengkapan, memberkan penjelasan mengena daftar peralatan dan perlengkapan yang dbutuhkan; 13. Uraan SOP, djelaskan langkah kegatan secara rnc dan sstemats dar prosedur yang dstandarkan dengan mencantumkan mutu baku tertentu berupa standar waktu, persyaratan (nput), dan keluaran (output). 14. Pencatatan, memuat berbagal hal yang perlu ddata dan dcatat oleh setap pegawa yang berperan dalam pelaksanaan prosedur, sehngga dapat menjad alat kontrol terhadap pelaksanaan prosedur yang dtetapkan; 15. Gambar skema prosedur kerja, pada bagan n memuat gambar alur proses keja mula dar awal sampa dengan menghaslkan produk, dengan menggunakan smbcl yang sudah dtentukan. t \ KEPALA SKPD/BUMD ' KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN! Cap.ttd ^ NDARTATO ; t, 4 )

18 LAMPRAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : 32 TAHUN 2011 TANGGAL : ^ U CONTOH FORMAT SOP Contoh Format Langkah Sederhana Standar Operasonal Prosedur: (nama SOP) Nomor Tanggal Dasar Hukum: ( 2- \ 3. ' Prosedur: ' 2. \ 3. Dsahkan oleh: Revs tanggal \ 1 Kepala Contoh Format Tahapan berurutan Standar Operasonal Prosedur: (nama SOP): Nomor Tanggal Dasar Hukum: 1 2.! 3. ^ Prosedur: a b. c. a. b. c. a. b. c. Dsahkan oleh: Kepala Revs tanggal

19 3. Contoh Format Grafk Standar Operasonal Prosedur: (nama SOP) ] Nomor Tanggal Dasar Hukum: Prosedur: > Dsahkan oleh Kepala Revs tanggal 4. Contoh Format Dagram alr Standar Operasonal Prosedur: (nama SOP)' Dasar Hukum: Prosedur: Nomor Tanggal Dsahkan oleh Kepala Revs tanggal

20 1 NAMA SATUAN KERJA 1 NAMA UNT KERJA Nomor SOP Tanggal pembuatan Tanggal revs Tanggal efektf Dsahkan oleh Nama SOP: Dasar Hukum Keterkatan: Perngatan Kualfkas pelaksana Peralatan dan perlengkapan Pencatatan dan Pendataan Prosedur: No Aktvtas 1 Pelaksana Mutu baku Persyaratan Waktu Output * j Keterangan \ 15 1 Smbol-smbol Dagram Alr (Flowchart) <Z> Persapan Start/akhr proses : Alur Proses Proses Proses altematf

21 f 1 j Proses serentak L Pengamblan keputusan r s J Dokumentas Konektor, perpndahan aktvtas dalam satu kegatan J Konektor untuk pergantan halaman Penundaan f BUPAT PACTAN Cap.ttd NDARTATO \ 1 ' t f J * T f t! * 1