TENTANG DENGAN RAHBIAT TUHAN YANG BIAHA ESA

Transkripsi

1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR U ATAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNS PENGELOLAAN DAN PEBANFAATAN DANA KAPTAS PROGRAM JABUNAN KESEHATAN NASONAL D FASLTAS KESEHATAN TNGKAT PERTAMA KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHBAT TUHAN YANG BAHA ESA 1 BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa guna tertb admnstras pengelolaan keuangan Daerah terkat dengan pembayaran dana kaptas oleh Badan Penyelenggaraan Jamnan Sosal Kesehatan kepada Fasltas Kesehatan Tngkat Pertama Kabupaten Factan, perlu mengatur pctunjuk tekns pengelolaan dan pemanfaatan dana kaptas program Jamnan Kesehatan Nasonal (JKN) D Fasltas Kesehatan Tngkat Pertama Kabupaten Pactan; b. bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupat tentang Petunjuk Tekns Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kaptas Program Jamnan Kesehatan Nasonal (JKN) D Fasltas Kesehatan Tngkat Pertama Kabupaten Pactan. Mengngat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah sebagamana telah beberapa kal dlubah terakhr dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Permbangan Keuangan Antara Pemerntah Pusat Dan Pemerntahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 40 Tahm 2004 tentang Sstem Jamnan Sosal Nasonal; 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan 5. Peraturan Perundang-Undangan; Undang-Undang Nomor 24 Tahm 2011 tentang Badan 6. Penyelenggara Jamnan Sosal Penyelenggaraan Jamnan Sosal; Peraturan Pemerntah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman 7. Pembnaan Dan Pengawasan Penyelen^araan Pemerntah Daerah; 8. Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan Antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Provns Dan Pemerntahan Daerah Kabupaten/Kota; 9. Peraturan Presden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jamnan Kesehatan sebagamana telah dubah dengan Peraturan Presden Nomor 111 Tahun 2013;

2 10. Peraturan Presden Nomor 32 Tahm 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kaptas Jamnan Kesehatan Nasonal Pada Fasltas Kesehatan Tngkat Pertama Mlk Pemerntah Daerah; 11. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 21 Tahun 2011; 12. Peraturan Menter Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standard Tarf Pelayanan Kesehatan Pada Fasltas Kesehatan Tngkat Pertama Dan Fasltas Kesehatan Tngkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jamnan Kesehatan; 13. Perturan Menter Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jamnan Kesehatan Nasonal; 14. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 15. Peraturan Menter Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kaptas Jamnan Kesehatan Nasonal Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan Dan Dukungan Baya Operasonal Pada Fasltas Kesehatan Tngkat Pertama Mlk Pemerntah Daerah; 16. Peraturan Menter Tenaga Kcja Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jamnan Kesehatan Nasonal. 17. Peraturan Menter Kesehatan Nomor 59 tahun 2014 tentang Standar Tarf Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jamnan Kesehatan.! HEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPAT TENTANG PETUNJUK TEKNS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPTAS PROGRAM JAMNAN KESEHATAN NASONAL D FASLTAS KESEHATAN TNGKAT PERTAMA KABUPATEN PACTAN BAB KETENTUAN UMUM ^ Pasal 1 Dalam Peraturan Bupat n yang dmaksud dengan: 1. Daerah adaah Kabupaten Pactan. 2. Pemerntah Daerah adaah Pemerntah Kabupaten Pactan 3. Bupat adaah Bupat Pactan. 4. Dnas Kesehatan adaah Dnas Kesehatan Kabupaten Pactan. 5. Kepala Dnas adaah Kepala Dnas Kesehatan Kabupaten Pactan. 6. Jamnan Kesehatan Nasonal yang selanjutnya dsngkat JKN adaah jamnan berupa perlndungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemelharaan kesehatan dan perlndungan dalam memenuh kebutuhan dasar kesehatan yang dberkan kepada setap orang yang telah membayar uran atau urannya dbayar oleh Pemerntah. 7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya dsebut Puskesmas adaah Puskesmas d lngkungan Pemerntah Daerah. 8. Fasltas kesehatan adaah fasltas pelayanan kesehatan yang dgunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, balk promotf, preventf, kuratf maupun rehabltatf yang dlakukan oleh Pemerntah, Pemerntah Daerah, dan/atau masyarakat. f

3 t 9. Fasltas Kesehatan Tngkat Pertama yang selanjutnya dsebut FKTP adaah Fasltas Kesehatan mlk Pemerntah daerah yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersfat non spesalstk untuk keperluan observas, dagnoss, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lannya. [ 10. Badan Penyelenggara Jamnan Sosal Kesehatan yang selanjutnya dsngkat BPJS Kesehatan adaah badan hukum yang dbentuk untuk menyelenggarakan program jamnan kesehatan. 11. Pengelolaan dana kaptas adaah tata cara penganggaran, pelaksanaan, penatausahaaan, dan pertanggungjawaban dana kaptas yang dterma oleh FKTP dar BPJS Kesehatan. 12. Pemanfaatan dana kaptas adaah tatacara penyelen^araan jamnan kesehatan nasonal oleh fasltas kesehatan tngkat pertama (FKTP). 13. Dana kaptas adaah besaran pembayaran per bulan yang dbayar dmuka kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhtungkar jens dan jumlah pelayanan kesehatan yang dberkan. 14. Satuan Keja Perangkat Daerah yang selanjutnya dsngkat SKPD adaah Perangkat Daerah pada Pemerntah Daerah selaku Pengguna Anggaran atau Pengguna BarangJ 15. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya dsngkat BLUD adaah SKPD atau unt kerja pada SKPD d lngkungan Pemerntah Daerah yang dbentuk untuk memberkan pelayanan kepada masyarakat berupa penyedaan barang dan/atau jasa yang djual tanpa mengutamakan mencar keuntungan dan dalam melakukan kegatannya ddasarkan pada prnsp efsens dan produktvtas. 16. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya dsngkat PPKD adaah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah. 17. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya dsebut dengan Kepala SKPKD mempunya tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertndak sebaga Bendahara Umum Daerah 18. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya dsngkat BUD adaah pejabat yang dber tugas mtuk melaksanakan fungs Bendahara Umum Daerah. 19. Jasa Pelayanan Kesehatan d FKTP Puskesmas adaah mbalan yang dberkan dengan memperhatkan tngkat kesultan, waktu, resko dan profesonaltas tenaga dalam proses pelayanan untuk menyelenggarakan kesehatan perorangan pada peserta BPJS Kesehatan dan kelua^anya, bak promotf, preventf, kuratf maupun rehabltatf. 20. Bendahara Dana Kaptas JKN pada FKTP adaah Pegawa Neger Spl yang dtunjuk untuk menjalankan fungs, menerma, menympan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan dana kaptas 21. Kepala FKTP adaah pegawa neger spl yang dtunjuk sebaga kepala unt pelaksana tekns dnas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan d suatu wlayah keja serta melakukan pengawasan secara bejenjang terhadap penermaan dan pemanfaatan dana kaptas oleh Bendahara Dana Kaptas JKN pada FKTP. BAB PENGELOLAAN DANA KAPTAS JKN Pasal 2 (1) BPJS Kesehatan selaku penyelen^ara Program JKN melakukan pembayaran dana kaptas kepada FKTP berdasarkan pada jumlah peserta yang terdaftar d FKTP sesua data dar BPJS Kesehatan. (2) Pembayaran dana kaptas JKN kepada FKTP dlakukan oleh BPJS Kesehatan setap bulan palng lambat tan^al 15 bulan berjalan.

4 Pasal 3 (1) Kepala FKTP menyusun rencana pendapatan dan belanja dana kaptas JKN, untuk selanjutnya dsampakan kepada Kepala Dnas. (2) Berdasarkan rencana pendapatan dan belanja dana kaptas JKN sebagamana dmaksud pada ayat (1), Kepala Dnas menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA SKPD ) Dnas Kesehatan, yang memuat rencana pendapatan dana kaptas JKN dan rencana belanja dana kaptas JKN." ; (3) Untuk menyelenggarakan fungs pembendaharaan dana kaptas JKN pada FKTP, Bupat mengangkat Bendahara dana kaptas JKN pada masngmasng FKTP setap tahun anggaran atas usul Kepala Dnas melalu PPKD yang dtetapkan dengan Keputusan Bupat. (4) Untuk menyelenggarakan fungs pengawasan secara bejenjang terhadap penermaan dan pemanfaatan dana kaptas oleh Bendahara Dana Kaptas JKN pada FKTP, Bupat mengangkat Kepala FKTP dana kaptas JKN pada masng-masng FKTP setap tahun anggaran atas usul Kepala Dnas melalu PPKD yang dtetapkan dengan Keputusan Bupat. (5) Bendahara JKN pada masng-masng FKTP sebagamana dmaksud ayat (3) membuka rekenng dana kaptas JKN yang dtetapkan dengan Keputusan Bupat yang merupakan bagan dar rekenng BUD untuk selanjutnya dsampakan oleh Kepala FKTP ke BPJS Kesehatan. (6) Pembayaran dana kaptas oleh BPJS Kesehatan ke rekenng dana kaptas JKN pada FKTP daku sebaga pendapatan, (7) Pendapatan sebagamana dmaksud pada ayat (6) dgunakan langsung untuk pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP. (8) Dalam hal pendapatan dana kaptas tdak d gunakan seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan maka dapat dgunakan pada tahun anggaran berkutnya. ^ Pasal 4 9 (1) Bendahara dana kaptas JKN pada FKTP mencatat dan menyampakan realsas pendapatan dan belanja setap bulan kepada kepala FKTP (2) Kepala FKTP menyampakan laporan realsas pendapatan dan belanja sebagamana dmaksud pada ayat (1) kepada Kepala Dnas dengan melamprkan surat pemyataan tanggung jawab. (3) Kepala FKTP bertanggung jawab sccara formal dan materal atas pendapatan dan belanja dana kaptas JKN. (4) Pendapatan dan belanja sebagamana dmaksud pada ayat (1) dsajkan dalam laporan keuangan SKPD dan laporan keuangan Pemerntah Daerah. BAB n PEBANFAATAN DANA KAPTAS JKN! Pasal 5 (1) Dana kaptas yang dterma oleh FKTP dar BPJS kesehatan dmanfaatkan seluruhnya untuk: a. Pembayaran jasa pelayanan kesehatan ; dan b. Dukungan baya operasonal pelayanan kesehatan. (2) Alokas dana kaptas untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan pada FKTP dtetapkan sebesar 60% (enam puluh per seratus). (3) Alokas dana kaptas tmtuk pembayaran dukungan baya operasonal pelayanan kesehatan FKTP dtetapkan sebaga berkut: a. Obat, alat kesehatan, dan bahan meds habs paka sebesar 20% (dua puluh per seratus); dan b. Kegatan operasonal pelayanan kesehatan lannya sebesar 20% ( dua puluh per seratus).

5 j BAB V > JASA LAYANAN KESEHATAN Pasal 6 (1) Pembagan jasa pelayanan kesehatan bersumber dana kaptas kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada puskesmas sebesar 60% dar total dana kaptas puskesmas. (2) Pembagan jasa pelayanan kesehatan sebagamana dmaksud dalam ayat (1) tersebut dalam Lampran Peraturan Bupat n yang merupakan bagan tdak terpsahkan dar Peraturan Bupat n. BAB V BAYA OPERASONAL PELAYANAN KESEHATAN Pasal 7 (1) Alokas untuk dukungan baya operasonal pelayanan kesehatan sebagamana d maksud dalam pasal 5 ayat (l)huruf b dmanfaatkan untuk : a. Pengadaan obat, alat kesehatan dan bahan meds habs paka; dan b. Kegatan operasonal pelayanan kesehatan lannya (2) Pengadaan obat, alat kesehatan dan bahan meds habs paka sebagamana dmaksud ayat (1) huruf a, dapat dlakukan melalu Dnas Kesehatan, dengan mempertmbangkan ketersedaan obat, alat kesehatan dan bahan meds habs paka yang dalokaskan oleh Pemerntah dan Pemerntah Daerah. Pasal 8 Pengadaan obat, alat; kesehatan dan bahan meds habs paka sebagamana dmaksud pada Pasal 7 ayat (1) hmf a melput: 1. Pembelan obat-obatan, Alat kesehatan, dan BMHP sesua dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Pembelan Alat Kesehatan melput: a. Peralatan Kedokteran umum; b. Peralatan kesehatan gjg; c. Peralatan laboratorum; dan d. Peralatan rehablltas meds 3. Alat Kesehatan : ; a. Jasa servs; dan? b. Kalbras. 4. Perlengkapan penunjang pelayanan kuratf dengan jens kegatan sebaga berkut: a. Tambah daya lstrk; b. Pengadaan AC untuk Pol, UGD, Apotek, Gudang Obat dan Laboratorum; c. Pengadaan kurs ruang tunggu pasen; d. Pengadaan meja penunjang pelayanan; e. Pengadaan tempat tdur pelayanan; f. Pengadaan gordjn pelayanan; g. Servce rngan alat kesehatan; h. Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan obat; dan. Pengadaan SketseL

6 f Pasal 9 Kegatan operasonal pelayanan kesehatan lannya sebagamana dmaksud pada Pasal 7 ayat (1) huruf b melput: 1. Upaya Kesehatan perorangan berupa kegatan promotf, preventf, kuratf, dan rehabltatf lannya melput: a. Pengadaan Meda Cetak (leaflet, lembar balk, poster, banner dan sebaganya) sebaga bahan meda penyuluhan, msalnya penyuluhan mengena pengelolaan faktor resko penyakt dan perlaku hdup bersh dan sehat; ; b. Konsums peserta pertemuan dalam rangka kegatan penyuluhan kesehatan; ' c. Transport narasumber pertemuan; d. Foto copy bahan; e. Alat-alat lstrk (bola lampu, kabel, dan sebaganya); f. sarana dan prasarana sepet pengecatan gedung, pembelan alat - alat kebershan, dan sebaganya; dan g. Dan sebaganya yang berkatan langsung dengan proses pelayanan langsung pada pasen. 2. Kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan melput Transport petugas dalam rangka kunjungan ke rumah pasen krons atau peserta BPJS yang tdak mampu berkunjung ke puskesmas (Non Prolans) 3. Operasonal mtuk Puskesmas Kellng melput: a. Pembelan Bahan Bakar Mlnyak; b. Penggantan ou; dan c. Suku cadang kendaraan PusUng. 4. Bahan Cetak atau Alat Tuls Kantor melput: a. Alat tuls kantor; ; b. Penggandaan/foto copy formulr; c. Pembelan brangkas/perlengkapan penympanan uang tuna; d. Surat menjrurat antara lan: 1). Matera; dan 2). Cek. ; e. Transport/perjalanan dnas dalam rangka pelaporan atau rapat yang berhubungan dengan keuangan ke Dnas Kesehatan; f. Honor Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa FKTP; dan g. Fngerprnt 5. Admnstras Keuangan dgunakan untuk Pembayaan Rutn FKTP melput: a. Pembayaran lstrk; b. Pembayaran Telepon; c. Pembayaran Speedy (nternet); dan d. Pembayaran Ar ( PDAM ) 6. Pengadaan Sstem nformasl Kesehatan melput: a. Pengadaan PC ; ; b. Pengadaan Laptop; c. Pengadaan Prnter; d. Pengadaan Speedy wf ; e. Pengadaan UPS; ; f. Pengadaan nstalas Jarngan; g. Pengadaan Stavolt; dan h. Pengadaan Scanner

7 BAB V PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 10 Kepala FKTP bertanggung jawab secara formal dan materal atas pendapatan dan belanja dana kaptas JKN. BAB VU PEMBNAAN DAN PENGAWASAN \ Pasal 11 > Pembnaan dan pengawasan dlakukan oleh Kepala Dnas dan Kepala Puskesmas secara bejenjang dan secara fungsonal oleh Aparatur Pengawas nstans Pemerntah Kabupaten Pactan sesua dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan. BAB vn KETENTUAN PERAUHAN Pasal 12 Pembayaran dana kaptas oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP sebagamana dmaksud pasal 2 ayat (1) sebelum Peraturan Bupat n berlaku, dbayar melalu Rekenng Dnas Kesehatan yang selanjutnya dsetorkan ke Kas Daerah sebaga penermaan Daerah. ^ BAB DC KETENTUAN PENUTUP j Pasal 13 Peraturan Bupat n mula berlaku pada tan^al dundangkan Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. Dtetapkan d pactan Padatanggal 26' - T BUPAT PACTAN 4 ^ NDARTATO

8 1 f y \ BAB V PERTANGGUNGJAWABAN» Pasal 10 Kepala FKTP bertanggung jawab secara formal dan materal atas pendapatan dan belanja dana kaptas JKN. BAB vn! PEMBNAAN DAN PENGAWASAN Pasal 11 Pembnaan dan pengawasan dlakukan oleh Kepala Dnas dan Kepala Puskesmas secara bejenjang dan secara fungsonal oleh Aparatur Pengawas nstans Pemerntah Kabupaten Pactan sesua dengan ketentuan Peraturan Perundangmdangan. ; \ BAB vn KETENTUAN PERALHAN Pasal 12 Pembayaran dana kaptas oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP sebagamana dmaksud pasal 2 ayat (1) sebelum Peraturan Bupat n berlaku, dbayar melalu Rekenng Dnas Kesehatan yang selanjutnya dsetorkan ke Kas Daerah sebaga penermaan Daerah. ; BAB DC KETENTUAN PENUTUP T Pasal 13 Peraturan Bupat n mula berlaku pada tanggal dundangkan Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. ] Dtetapkan d pactan \ Padatanggal BUPAT PACTAN Dundangkan d Pactan Padatanggal 26 Mel 2014 j Cap.ttd NDARTATO / SEKRETARS DAERAH ^ KABUPATEN PACTAN V Drs.SUKO WYONO.MM Pembna Utama Madya NP BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 2014 NOMOR 12.A

9 LAMPRAN : PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : XA TAHUN 2014 TANGGAL : y> S 2014 PEMBAGAN JASA PELAYANAN KESEHATAN D FASUTAS KESEHATAN TNGKAT PERTAMA (FKTP) KABUPATEN PACTAN JENS KETENAGAAN DAN/ATAU JABATAN 1. PENDDKAN j 2. NO JENS KETENAGAAN DAN JABATAN DTULS 1 Tenaga Meds MEDS 2 Tenaga Apoteker APOTEKER 3 Tenaga Profes Keperawatan NERS 4 Tenaga Kesehatan Setara S.l S.l KES 5 Tenaga Kesehatan Setara D.V D.V KES 6 Tenaga Non Kesehatan Setara S. 1 S.l NON KES 7 Tenaga Non Kesehatan Setara D. D. NON KES 8 Tenaga Kesehatan Setara D. D. KES 9 tenaga kesehatan d bawah D. < D. KES 10 Tenaga non kesehatan d bawah D. < D. NON KES NLA ; NO VARABEL NLA KET JENS KETENAGAAN DAN JABATAN 1 Meds Apoteker NERS Tenaga kesehatan setara S.l/D.V 60 5 Tenaga non kesehatan setara S Tenaga non kesehatan mnmal setara D Tenaga kesehatan setara D Tenaga kesehatan d bawah D. 40 Masa kera lebh 10 TAHUN 9 Tenaga kesehatan d bawah D. 25 masa kerja sampa dengan 10 tahun 10 Tenaga non kesehatan d bawah D. 15 Persyaratan ketenagsan: Tenaga yang berhak mendapatkan jasa pelayanan adaah tenaga kerja yang bekeja d FKTP Puskesmas yang sesua dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10 B. TUGAS ADMNSTRATF 1. ADMNSTRAS NO TUGAS ADMNSTRATF DTULS 1 Kepala Puskesmas Ka Puskesmas 2 Kepala Sub Ba^an Tata Usaha Puskesmas Ka Subbag TU Puskesmas 3 Bendahara Dana Kaptas JKN Bendahara Dana Kaptas JKN NLA NO ' VARABEL NLA KET TUGAS ADMNSTRAS 1 Kepala Puskesmas 30 2 Kepala Sub Bagan Tata Usaha Puskesmas 30 3 Bendahara Dana Kaptas 30 Persyaratan admnstras berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang d angkat sebaga kepala puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan Bendahara JKN. C. KEHADRAN ] NO VARABEL KEHADRAN NLA KETERANGAN 1 Hadr 1 per har kerja 2 Tdak hadr karena sakt 1 per har kerja 3 Tdak hadr karena penugasan 1 per har kerja 4 Tdak hadr karena cut 0 per har kerja 5 Tdak hadr karena dspensas yang 1 per har kerja berhubun^ dengan tugas dnas 6 Tdak hadr karena dspensas yang 0 per har kerja tdak berhubungn dengan tugas dnas 7 Terlambat hadr atau pulang sebelum -1 dkurang 1 waktunya jyang dakumulas sampa pont dengan 7 (tujuh) jam. 8 Tdak Hadr Tanpa Keterangan -1 per har kerja dkurang 1 pont 1, Besaran nla masng-masng varabel pada setap tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan berdasarkan bukt obyektf sesua aturan yang berlaku dan dtetapkan pada lokakaya mn puskesmas. 1

11 2. Jumlah jasa pelayanan yang dterma oleh masng-masng tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dhtung dengan menggunakan formula sebaga berkut: Jumlah nla yang dperoleh oleh \ seseorang L X jumlah dana jasa Jumlah nla seluruh tenaga pelayanan Keterangan:! Jumlah nla dperoleh dar nla varabel jens ketenagaan dan atau jabatan dltambah nla tugas admnstratf dtambah nla kehadran. BUPAT PACTAN NDARTATO