PENDUGAAN DATA HILANG DENGAN METODE YATES DAN ALGORITMA EM PADA RANCANGAN LATTICE SEIMBANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDUGAAN DATA HILANG DENGAN METODE YATES DAN ALGORITMA EM PADA RANCANGAN LATTICE SEIMBANG"

Transkripsi

1 E-Jurnal Matematka Vol. (), Me 5, pp. 7-8 ISSN: -75 PENDUGAAN DATA HILANG DENGAN METODE YATES DAN ALGORITMA EM PADA RANCANGAN LATTICE SEIMBANG N Made Sarayu, Made Suslawat, Kartka Sar Jurusan Matematka, Fakultas MIPA - Unverstas Udayana [Emal: saronen@gmal.com] Jurusan Matematka, Fakultas MIPA - Unverstas Udayana [Emal: suslawat.made@gmal.com] Jurusan Matematka, Fakultas MIPA - Unverstas Udayana [Emal: sar_kaartka@yahoo.co.d] Correspondng Author ABSTRACT Mssng data often occur n agrculture and anmal husbandry experment. The mssng data n expermental desgn makes the nformaton that we get less complete. In ths research, the mssng data was estmated wth Yates method and Expectaton Maxmzaton (EM) algorthm. The basc concept of the Yates method s to mnmze sum suare error (JKG), meanwhle the basc concept of the EM algorthm s to maxmze the lkelhood functon. Ths research appled Balanced Lattce Desgn wth 9 treatments, replcatons and group of each repetton. Mssng data estmaton results showed that the Yates method was better used for two of mssng data n the poston on a treatment, a column and random, meanwhle the EM algorthm was better used to estmate one of mssng data and two of mssng data n the poston of a group and a replcaton. The comparson of the result JKG of ANOVA showed that JKG of ncomplete data larger than JKG of ncomplete data that has been added wth estmator of data. Ths suggest thatwe need to estmate the mssng data.. Keywords: Mssng Data, Yates method, EM algorthm, Balanced Lattce Desgn.. PENDAHULUAN Setap rancangan percobaan sangat mungkn mengalam masalah data hlang. Data tersebut hlang dsebabkan oleh beberapa hal yang tdak bsa dramalkan dan tdak bsa dhndar. Msalnya percobaan pada bdang pertanan, ketka hasl panen dar beberapa petak percobaan drusak oleh hewan, hama dan lan-lan, dan juga pada bdang peternakan, ketka hewan mat saat percobaan, serta kejadan lannya yang bsa saja muncul sepert salahnya pencatatan. Hlangnya data suatu percobaan akan menyebabkan hlangnya keterangan yang dperlukan sehngga nformas yang dperoleh kurang lengkap. Pendekatan yang basa dgunakan untuk pendugaan data hlang antara lan adalah metode Yates, hot deck mputaton, substtuton, mean mputaton, dan regresson mputaton (Black, et.al []). Pendekatan yang lebh modern untuk mengatas data hlang d antaranya adalah algortma Expectaton Maxmzaton (EM). Peneltan pendugaan data hlang telah dlakukan oleh Fatmah [], Wdharh [], dan Srlana [9]. Peneltan yang dlakukan oleh Fatmah [], menggunakan metode Yates dan algortma EM pada Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latn (RBSL). Peneltan Wdharh [], menggunakan metode Yates dan metode Bgger pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Kemudan peneltan yang dlakukan oleh Srlana [9], menggunakan metode Yates pada Rancangan Bujur Sangkar Latn (RBSL). Pada percobaan dengan banyak perlakuan, RAL, RAKL ataupun RBSL tdak efsen untuk dgunakan karena penelt sult mengontrol kehomogenan petak percobaan dengan kelompok besar, dan sultnya mengontrol galat percobaan. Percobaan tersebut hanya dapat danalss dengan Rancangan Kelompok Tdak Lengkap (RKTL) yang salah satunya adalah Rancangan Lattce Sembang (RLS). 7

2 N.M. Sarayu, M. Suslawat, Kartka Sar Pendugaan Data Hlang dengan Metode Yates & Algortma EM Adapun model lner adtf dar RLS (Hnkelman & Kempthorn, [6]) adalah: Y () j dengan: Y = respon ulangan ke-, kelompok ke- j dan perlakuan ke- = rata-rata data keseluruhan = pengaruh ulangan ke- = pengaruh acak pada ulangan ke- dan kelompok ke- j = pengaruh perlakuan ke- ; = galat percobaan pada ulangan ke, kelompok ke- j dan perlakuan ke- Metode yates merupakan metode untuk analss data hlang pada rancangan percobaan dengan cara menyspkan nla dugaan yang memnmumkan JKG. Msalkan suatu percobaan dengan sampel pengamatan dan adalah sebuah data yang hlang pada ulangan ke-, perlakuan ke- b, dan kelompok terkoreks kec, nla duga P drumuskan ( Steel & Torre, []): ˆ r Ra t Tb D P () ( t )( r ) dengan: Pˆ = nla duga data hlang r = banyaknya ulangan t = banyaknya perlakuan R = jumlah nla ulangan ke- a yang a tdak hlang, T = jumlah nla perlakuan ke-b yang b tdak hlang D = jumlah dar data keseluruhan yang tdak hlang Prosedur pendugaan satu data hlang dengan metode Yates dlakukan dengan menggunakan persamaan () Prosedur pendugaan dua data hlang adalah [5]:. Nla awal dar salah satu data hlang dhtung menggunakan persamaan: x t b j () dengan = nla dugaan awal, = rataan untuk data yang tak hlang pada bars ke-, = rataan untuk data yang hlang pada kolom ke-.. Nla dugaan awal yang dperoleh pada langkah dgabung dengan data yang tdak hlang. Dengan menggabungkan data yang tdak hlang dan nla dugaan awal, dduga nla pengamatan hlang lannya dengan menggunakan persamaan (). Selanjutnya danggap hlang dan dduga kembal dengan menggunakan persamaan (), langkah dan dlakukan secara bergantan sampa nla dugaan kedua data konvergen ke suatu nla tertentu. Algortma EM terdr dar tahap E dan tahap M. Prosedur algortma EM sebaga penduga data hlang pada RLS ( Dempster, et.al []) adalah:. Tahap E Menghtung nla duga dar parameter yang terdapat pada model lner rancangan () dengan metode kuadrat terkecl [7], yatu: ˆ G, ˆ G, ˆ R R, ˆ G () R dengan: ˆ = nla duga rata-rata keseluruhan ˆ = nla duga parameter pada kelompok ke- j ˆ = nla duga parameter pada ulangan ke- dan kelompok ke- j ˆ = nla duga parameter pada perlakuan ke- G = nla rata-rata data R = nla rata-rata ulangan ke- R = nla rata-rata ulangan ke- dan kelompok ke- j T = nla rata-rata perlakuan ke-. Tahap M Substtus nla duga parameter yang dperoleh pada tahap E ke dalam model lner RLS (), agar dperoleh nla Y yang maksmum []. T 75

3 E-Jurnal Matematka Vol. (), Me 5, pp. 7-8 ISSN: -75. METODE PENELITIAN A. Sumber Data Data yang dpergunakan dalam peneltan n adalah data sekunder, yatu data gabah kerng glng (GKG) d Kabupaten Badung tahun yang terdr dar 9 perlakuan. B. Desan Smulas Pada desan smulas n dbahas evaluas terhadap kedua metode pendugaan data hlang. Untuk tu dlakukan penghlangan data. Penghlangan data dlakukan sampa dua data hlang pada berbaga pola hlang, yatu dalam satu perlakuan, dalam satu kelompok, dalam satu kolom, dalam satu ulangan dan secara acak. C. Metode Analss Data Langkah-langkah analss dalam peneltan n adalah:. Melakukan pengacakan dengan menggunakan rancangan rencana dasar untuk RLS dan metode blangan acak, sehngga berdasarkan teor pengacakan dperoleh RLS dengan 9 perlakuan, ulangan, dan kelompok masng-masng ulangan. Melakukan analss ragam dar data lengkap dan data tdak lengkap pada RLS untuk melhat seberapa besar pengaruh dar banyaknya data yang hlang pada RLS.. Melakukan pendugaan data hlang dengan langkah-langkah sebaga berkut: a. Melakukan pendugaan data hlang sesua prosedur pendugaan data hlang dengan Metode Yates b. Melakukan pendugaan data hlang sesua prosedur algortma EM. Menentukan nla bas dan ragam dugaan parameter dengan metode Yates dan algortma EM. Rumus untuk menentukan nla bas dan ragam parameter dugaan adalah ( Musa, [8]): Nla bas parameter dugaan (5) Nla ragam parameter dugaan (6) dengan: = nla parameter ke = nla dugaan parameter ke- =banyaknya smulas sampa konvergen 5. Melakukan pengujan asums-asums analss ragam pada nla bas dan ragam dugaan parameter a. Pengujan asums keadtfan model dengan uj Non Adtvtas Tukey (NAT). b. Pengujan asums kenormalan data dengan uj Anderson-Darlng. c. Pengujan asums kebebasan galat satu dengan lannya dengan uj Durbn Watson. d. Pengujan asums kehomogenan ragam dengan uj Levene 6. Melakukan analss ragam dar bas dan parameter dugaan menggunakan analss ragam RAK faktoral dengan model lner (Mattjk & Sumertajaya, [7]). Y A D ( AD) k j dengan bas dan ragam dugaan parameter sebaga respon, poss data hlang dan metode pendugaan data hlang sebaga faktor dan parameter sebaga kelompok. 7. Melakukan analss ragam dar data setelah dtambahkan nla duga dar data hlang. 8. Melakukan perbandngan hasl analss ragam data tdak lengkap dengan hasl analss ragam dar data tdak lengkap dtambahkan nla duga data hlang. Hal n untuk melhat seberapa besar perbedaan ketka data hlang tdak dduga dengan data hlang dlakukan pendugaan.. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data produks gabah kerng glng (GKG) dalam ton/ha d Kabupaten Badung. Pada data dlakukan pengacakan sesua tekns pengacakan dan denah pelaksanaan untuk Rancangan Lattce Sembang (RLS). Data tersebut merupakan data lengkap RLS dengan 9 perlakuan, ulangan dan k k 76

4 N.M. Sarayu, M. Suslawat, Kartka Sar Pendugaan Data Hlang dengan Metode Yates & Algortma EM kelompok masng-masng ulangan. Kemudan dar data lengkap tersebut dlakukan penghlangan data pada satu data dan dua data pada satu perlakuan, satu kelompok, satu kolom, satu ulangan, dan secara acak. Data yang memuat data hlang selanjutnya dsebut data tdak lengkap. Sebaga langkah awal berkut n dlakukananalss ragam terhadap data lengkap dan data tdak lengkap. A. Analss Ragam Terhadap Data Lengkap dan Data tdak Lengkap Analss ragam terhadap data lengkap dan data tdak lengkap dlakukan untuk melhat pengaruh dar banyaknya data hlang. Berdasarkan hasl analss ragam data lengkap dan data tdak lengkap, dberkan nla JKG sepert tampak pada Tabel. Tabel. Nla JKG Analss Ragam dar Data Lengkap dan Data Tdak Lengkap Berdasarkan Tabel tampak bahwa pada saat data lengkap nla JKG sebesar,69 sedangkan saat terdapat satu data hlang nla JKG sebesar 7,98. Hal n menunjukkan bahwa hlangnya data menyebabkan nla JKG lebh besar darpada nla JKG pada analss ragam data lengkap. Oleh karena tu, dlakukan pendugaan terhadap data hlang tersebut. Pendugaan data hlang dalam peneltan n menggunakan metode Yates dan algortma EM. B. Pendugaan Data Hlang dengan Metode Yates dan Algortma EM Metode Yates adalah metode pendugaan data hlang pada rancangan percobaan dengan memnmumkan JKG. Pendugaan satu data hlang dlakukan dengan menggunakan persamaan (). Untuk pendugaan dua data hlang pada satu perlakuan, nla awal x dduga menggunakan persamaan (), data kedua dhtung menggunakan persamaan (). Kemudan dugaan awal x yang dperoleh dar persamaan () dgabung dengan data yang tdak hlang. Dengan menggabungkan data yang tdak hlang dan nla dugaan awal x, dduga nla data hlang lannya dengan menggunakan persamaan(). Selanjutnya x danggap hlang dan dduga kembal dengan menggunakan persamaan (). Langkah tersebut dlakukan secara bergantan sampa nla dugaan kedua data konvergen ke suatu nla. Pendugaan data hlang untuk satu data hlang dengan algortma EM melalu dua tahap yatu tahap E dengan menggunakan persamaan () dan tahap M dengan menggunakan persamaan (). Untuk dua data hlang, proses pendugaan dengan algortma EM, nla awal dperoleh dar persamaan () dan (). Kemudan, nla awal tersebut dgabung dengan data yang tdak hlang dan data hlang lannya dduga dengan persamaan () dan (). Selanjutnya nla awal danggap hlang dan dduga kembal dengan rumus yang sama. Langkah n dlakukan secara bergantan sampa nla dugaan kedua data konvergen ke suatu nla. Hasl pendugaan nla data hlang sepert tampak pada Tabel. Tabel. Nla Duga Data Hlang dan Data Aslnya. Berdasarkan data yang memuat data hlang dtambahkan data duga pada Tabel, dengan persamaan (), dhtung nla duga parameter, (,,, ), (,,...,9) da n (,,,; j,, ). Selanjutnya 77

5 E-Jurnal Matematka Vol. (), Me 5, pp. 7-8 ISSN: -75 dlakukan perhtungan untuk nla bas dan ragam dar dugaan parameter dengan menggunakan persamaan (5) dan (6). Setelah dlakukan pendugaan nla data hlang dan dperoleh nla bas dan ragam dugaan setap parameter, kemudan dlanjutkan dengan melakukan pengujan asums analss ragam terhadap nla bas dan ragam dugaan parameter. C. Pengujan Asums Analss Ragam Terhadap Bas dan Ragam Parameter Dugaan Proses pengujan asums analss ragam terhadap bas dan ragam parameter dugaan dlakukan untuk mengetahu apakah nla bas dan ragam parameter dugaan telah memenuh asums-asums dasar untuk dlakukan proses analss ragam. Adapun asums yang harus dpenuh adalah keadtfan model, kenormalan data, kebebasan galat dan kehomogenan ragam.. Pengujan Asums Keadtfan Model Pengujan asums keadtfan model dlakukan dengan uj Non-Adtvtas Tukey. Pada uj Non-Adtvtas Tukey, adtf apabla F htung F,,db galat. Statstk uj NAT untuk nla bas menghaslkan F htung =, 6 F =,88. Oleh karena tabel nla Fhtung F yatu (,5;,5).6,88, berart pengaruh utama perlakuan dan kelompok untuk nla bas dugaan parameter bersfat adtf pada taraf nyata 5%.Dengan cara yang sama Uj NAT untuk nla ragam menghaslkan F htung =,66 dan F tabel =,9. Oleh karena nla Fhtung F yatu,66.9, berart,5;;6 pengaruh utama perlakuan dan kelompok untuk nla ragam dugaan parameter bersfat adtf pada taraf nyata 5%.. Pengujan Asums Kenormalan Data Pengujan asums kenormalan data dlakukan uj Anderson-Darlng. Hasl uj Anderson-Darlng untuk nla bas dan ragam parameter dugaan dengan bantuan mntab 6 berturut-turut tampak pada Gambar dan Gambar. Gambar. Uj Normaltas Nla Bas Gambar. Uj Normaltas Nla Ragam Berdasarkan Gambar dan Gambar terlhat bahwa nla P uj Anderson-Darlng untuk bas dan ragam parameter dugaan secara berturutturut sebesar,76 dan,6, yang keduanyalebh besar dar, 5 berart nla bas dan ragam parameter dugaan mengkut sebaran normal.. Pengujan Kebebasan Galat Percobaan Pengujan kebebasan galat percobaan dlakukan dengan uj Durbn Watson. Perhtungan uj Durbn Watson untuk nla bas parameter dugaan menggunakan rumus: d n ( e e n e ) Dar sn dperoleh d,9758. Hasl uj Durbn Watson untuk bas parameter dugaan,9758 d L,77 Karena nla d d L berart tdak terdapat korelas antargalat pada nla bas parameter dugaan. Dengan cara yang sama nla Durbn Watson dar ragam parameter dugaan dperoleh sebesar, d L,77. Karena nla d d L berart tdak terdapat korelas antargalat dar ragam parameter dugaan. 78

6 N.M. Sarayu, M. Suslawat, Kartka Sar Pendugaan Data Hlang dengan Metode Yates & Algortma EM. Pengujan Kehomogenan Ragam Pengujan untuk melhat kehomogenan ragam dlakukan dengan uj Levene. Hasl dar uj Levene dengan bantuan program mntab 6 untuk nla bas dan ragam parameter dugaan secara berturut-turut dberkan pada Gambar dan Gambar. metode poss 5 5 Test for Eual Varances for bas 5 95% Bonferron Confdence Intervals for StDevs Bartlett's Test Test Statstc 59.9 P-Value. Levene's Test Test Statstc.7 P-Value.69 Gambar. Uj Kehomogenan Ragam untuk Nla Bas Parameter Dugaan metode poss 5 5 Test for Eual Varances for ragam % Bonferron Confdence Intervals for StDevs Bartlett's Test Test Statstc.6 P-Value. Levene's Test Test Statstc.79 P-Value.6 Gambar. Uj Kehomogenan Ragam dar Ragam Parameter Dugaan Pada Gambar dan Gambar, tampak bahwa P-value untuk uj Levene secara berturutturut sebesar,69 dan,6, yang keduanya lebh besar dar, 5 berart bahwa nla bas dan ragam parameter dugaan memlk kehomogenan ragam. Karena nla bas dan ragam parameter dugaan memenuh asums-asums dasar untuk dlakukan proses analss ragam, maka selanjutnya dlakukan analss ragam terhadap bas dan ragam parameter dugaan. D. Analss Ragam Terhadap Nla Bas dan Ragam Parameter Dugaan Pengujan analss ragam terhadap bas dan ragam parameter dugaan dlakukan dengan menggunakan analss ragam RAK faktoral dengan model lner [7]. dengan adalah nla bas dan ragam dengan data hlang pada poss a, metode b pendugaan data hlang, dan parameter c, adalah pengaruh data hlang pada poss a, adalah pengaruh metode b pendugaan data hlang, adalah pengaruh nteraks antara data hlang pada poss a dan metode b pendugaan data hlang, dan adalah pengaruh parameter c serta adalah pengaruh galat dengan data hlang pada poss a, metode b pendugaan data hlang, dan parameter c, Dalam hal n a = satu perlakuan, satu kelompok, satu kolom, satu ulangan dan acak,b = metode Yates, algortma EM, serta c =,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 5, 6, 7 8, 9,,,. Pengujan analss ragam terhadap bas dan ragam parameter dugaan dlakukan untuk melhat pengaruh metode dan poss data hlang terhadap bas dan ragam dugaan parameter. Oleh karena tu hpotess untuk uj analss ragamnya adalah: a. H : Pendugaan parameter tdak berpengaruh nyata terhadap respon H : Parameter berpengaruh nyata terhadap respon b. H : Poss tdak berpengaruh nyata terhadap respon H : Poss berpengaruh nyata terhadap respon c. H : Metode tdak berpengaruh nyata terhadap respon H : Metode berpengaruh nyata terhadap respon d. H : Interaks poss dengan metode tdak berpengaruh nyata terhadap respon H : Interaks poss dengan metode berpengaruh nyata terhadap respon Hasl analss ragam untuk bas dan ragam parameter dugaan dengan bantuan program mntab 6 secara berturut-turut tampak pada Tabel dan Tabel. 79

7 E-Jurnal Matematka Vol. (), Me 5, pp. 7-8 ISSN: -75 Tabel. Hasl Analss Ragam Terhadap Bas Parameter Dugaan dkatakan lebh bak apabla memlk nla bas dan ragam terkecl. Rata-rata nla bas dan ragam dar nla duga dan parameter dugaan berturut-turut dberkan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Tabel 5. Bas dan Ragam dar Nla Duga Tabel. Hasl Analss Ragam Terhadap Ragam Parameter Dugaan Tabel 6. Bas dan Ragam dar Parameter Dugaan Berdasarkan Tabel dan Tabel tampak bahwa parameter dan poss memlk p value.oleh karena tu H dtolak, yang berart pendugaan parameter dan poss data hlang berpengaruh nyata pada taraf,5 terhadap nla bas dan ragam parameter dugaan. Hal n menunjukkan bahwa ketka hasl pendugaan parameter berbeda maka terdapat perbedaan nla bas dan ragam dar masngmasng parameter dugaan, demkan juga ketka poss data hlang berbeda maka terdapat perbedaan nla bas dan ragam parameter dugaan dar masng-masng poss data hlang. Pada Tabel tampak juga untuk nteraks antara poss dengan metode dengan p value,,5sehngga H dtolak, yang berart nteraks antara poss data hlang dengan metode pendugaan data hlang berpengaruh nyata pada taraf,5 terhadap ragam dar parameter dugaan. Hal n menunjukkan ketka terjad nteraks antara poss data hlang dengan metode pendugaan data hlang maka terdapat perbedaan ragam parameter dugaan ketka metodenya berbeda atau possnya yang berbeda. Selanjutnya dlakukan perbandngan untuk melhat metode mana yang lebh bak d antara dua metode yang dpergunakan. Metode Berdasarkan Tabel 5 dan Tabel 6 tampak bahwa pendugaan data hlang pada saat terdapat satu data hlang dengan algortma EM lebh bak darpada metode Yates karena rata-rata nla bas dan ragam dar nla duga dan parameter dugaan untuk algortma EM lebh kecl dar metode Yates. Dengan demkan metode Yates untuk dua data hlang cenderung lebh bak dgunakan pada poss data hlang pada satu perlakuan, satu kolom dan secara acak. Algortma EM untuk dua data hlang cenderung lebh bak dgunakan pada saat terdapat satu data hlang dan pada poss data hlang dalam satu kelompok dan ulangan. Setelah dketahu metode yang lebh bak dalam pendugaan nla data hlang berdasarkan poss data hlangnya, kemudan dlakukan analss ragam terhadap data yang memuat data hlang dan dtambah dengan nla duga data hlang.selanjutnya dlakukan pernbandngan hasl untuk nla JKG antara data tdak lengkap dengan data tdak lengkap yang dtambahkan nla duga. 8

8 N.M. Sarayu, M. Suslawat, Kartka Sar Pendugaan Data Hlang dengan Metode Yates & Algortma EM E. Perbandngan Hasl Nla JKG dar Data Tdak Lengkap dengan Data Tdak Lengkap Setelah Dtambah Nla Duga Data Hlang Sebelumnya telah dlakukan analss ragam dar data tdak lengkap. Kemudan, untuk melhat seberapa besar perbedaan nla JKG ketka nla data hlang tdak dlakukan pendugaan dan nla data hlang yang dlakukan proses pendugaan, selanjutnya dlakukan analss ragam terhadap data tdak lengkap dengan dtambahkan nla duga. Berdasarkan hasl analss ragam dberkan nla JKG dar data tdak lengkap dan data lengkap setelah dtambahkan nla duga sepert tampak pada Tabel 7. Tabel 7. Hasl Nla JKG dar Data Tdak Lengkap dan Data Tdak Lengkap Dtambah Nla Duga Data Hlang.. KESIMPULAN Berdasarkan analss dan pembahasan pendugaan data hlang dengan menggunakan metode Yates dan Algortma EM pada Rancangan Lattce Sembang maka pendugaan data hlang Metode Yates cenderung lebh bak dgunakan pada poss data hlang dalam satu perlakuan, satu kolom dan secara acak, karena rata-rata nla bas dan ragamnya lebh kecl. Algortma EM cenderung lebh bak dgunakan pada saat terdapat satu data hlang dan pada saat terdapat dua data hlang pada poss data hlang dalam satu kelompok dan ulangan. Hasl analss ragam dar data dengan data hlang yang tdak dlakukan pendugaan data, memlk nla JKG lebh besar dbandngkan dengan analss ragam dar data dengan dtambahkan nla data duga dan juga nla JKG dar data hlang setelah dtambah nla duga tdak jauh berbeda dengan nla JKG dar data lengkap, bak dengan metode Yates maupun algortma EM DAFTAR PUSTAKA Analss ragam dar data dengan satu data hlang yang belum dlakukan pendugaan data pada Tabel 7 memlk nla JKG sebesar 7,98, sedangkan analss ragam terhadap data dengan satu data hlang yang telah dtambahkan nla duga bak dduga dengan metode Yates maupun algortma EM, memlk nla JKG yang lebh kecl dan tdak jauh berbeda dar nla JKG data lengkap. Hal yang sama juga berlaku pada analss ragam dengan dua data hlang yang tdak dlakukan pendugaan data, memlk nla JKG lebh besar dbandngkan dengan analss ragam pada data hlang yang telah dtambahkan nla duga dan juga nla JKG dar data hlang setelah dtambah nla duga tdak jauh berbeda dengan nla JKG dar data lengkap. [] Black, W.J. Anderson, R. Har, J.J, Babn, B. & Tatham, R. 6. Multvarate Data Analyss. 6th ed. New Jersey: Prentce Hall. [] Dempster, A.P. Lard, N.M. & Rubn, D.B., 977. Maxmum Lkelhood from Incomplete Data va the EM Algorthm. Journal of the Royal Statstcal Socety. Seres B (Methodologcal), 9(), pp.-8. [] Fatmah, I.. Data Hlang dalam Rancangan Percobaan (Suatu Kajan Algortma EM dan Metode Yates). Skrps. Bogor: IPB Tdak dterbtkan. [] Goejantoro, R.. Data Tdak Lengkap dan Algortma Ekspektas-Maksmsas. Jurnal Eksponensal, ( ), pp [5] Gomez, K.A. & Gomez, A.A Prosedur Statstk untuk Peneltan Pertanan. nd ed. Terjemahan: Sjamsudn, E & J.S Baharsyah. Jakarta: Unverstas Indonesa. [6] Hnkelman, K. & O. Kempthorne. 6. Desgn and Analyss of Experments. nd ed. New York. 8

9 E-Jurnal Matematka Vol. (), Me 5, pp. 7-8 ISSN: -75 [7] Mattjk, A.A. & Sumertajaya, I.M Analss Perancangan Percobaan Dengan Aplkas SAS dan Mntab. st ed. Bogor: IPB Press. [8] Musa, M.S Memaham Statstka Sebaga Alat untuk Peneltan : Rancangan Kajan. st ed. Bogor: Jurusan Statstka IPB. [9] Srlana, I.. Penduga Data Hlang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latn Dasar. Kumpulan Makalah Semnar Semrata, F MIPA Unverstas Lampung, pp [] Steel, R.G.D. & Torre, J.H. 99. Prnsp dan Prosedur Statstka Suatu Pendekatan Bometrk. nd ed. Terjemahan: Bambang Sumantr. Jakarta: PT Grameda Pustaka Utama. [] Wdharh, T. 7. Estmas Data Hlang pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Jurnal Matematka, (), pp

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Prosdng SPMIPA. pp. 147-15. 006 ISBN : 979.704.47.0 EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Rta Rahmawat, I Made Sumertajaya Program Stud Statstka Jurusan Matematka FMIPA

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Design) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Departemen Statistika-FMIPA IPB 2007

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Design) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Departemen Statistika-FMIPA IPB 2007 RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Desgn) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.S Departemen Statstka-FMIPA IPB 007 Revew Rancangan Acak Kelompok Kta ngn membandngkan t perlakuan Pengelompokan

Lebih terperinci

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran

Oleh : Enny Supartini Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran Abstrak MENGESTIMASI BEBERAPA DATA HILANG (MISSING DATA) DAN ANALISIS VARIANS UNTUK RANCANGAN BLOK ACAK SEMPURNA Oleh : Enny Supartn Departemen Statstka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN Rta Rahmawat Program Stud Statstka FMIPA UNDIP Abstrak Dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), asums terpentng adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2) STK5 Analss Statstka Pertemuan 8 ANOVA () 8. ANOVA () Dagnoss Model Hpotess Klasfkas satu arah : Y atau Y j j j j Klasfkas dua arah : Yj j j??? Pengaruh perlakuan: H 0 : = 0 H : palng sedkt ada satu dmana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

(DS.2) MENENTUKAN STATISTIK PENGUJIAN UNTUK EKSPERIMEN FAKTORIAL DENGAN DUA KALI PEMBATASAN PENGACAKAN (Studi kasus untuk Desain Split Plot)

(DS.2) MENENTUKAN STATISTIK PENGUJIAN UNTUK EKSPERIMEN FAKTORIAL DENGAN DUA KALI PEMBATASAN PENGACAKAN (Studi kasus untuk Desain Split Plot) (DS.) MENENTUKAN STATISTIK PENGUJIAN UNTUK EKSPERIMEN FAKTORIAL DENGAN DUA KALI PEMBATASAN PENGACAKAN (Stud kasus untuk Desan Splt Plot) Sr Mulyan Sanro Dra, M.Stat, Enny Supartn Dra, MS. Jurusan Statstka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUASA UJI PENDEKATAN BIGGERS DAN SATTERTHWAITE- COCHRAN DALAM MENGANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN KELOMPOK TERACAK LENGKAP

PERBANDINGAN KUASA UJI PENDEKATAN BIGGERS DAN SATTERTHWAITE- COCHRAN DALAM MENGANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN KELOMPOK TERACAK LENGKAP PERBANDINGAN KUASA UJI PENDEKATAN BIGGERS DAN SATTERTHWAITE- COCHRAN DALAM MENGANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN KELOMPOK TERACAK LENGKAP Achmad Frdaus ), Mustofa Usman ), dan Nett Herawat ) ) Alum Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANSI part 2

ANALISIS KOVARIANSI part 2 ANALISIS KOVARIANSI part Analss Kovarans merupakan suatu analss statstka untuk mengetahu pengaruh satu atau lebh varabel bebas terhadap varable terkat dengan memperhatkan satu atau lebh varable konkomtan

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres

Lebih terperinci

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran (Inferens Fungs Ketahanan dengan Metode Kaplan-Meer INFERENI FUNGI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran Jurusan Matematka FMIPA UNDIP

Lebih terperinci

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

Corresponding Author:

Corresponding Author: Perbandngan Fungs Ketahanan Hdup Dengan Metode Non Parametrk Menggunakan Uj Gehan Dan Uj Cox-Mantel (Lvng wth Securty Functon Comparson Method Usng Non Paremetrk Gehan test and Cox-Mantel Tes Ans Sept

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural

Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum dan Kuadrat Terkecil Tergeneralisasi pada Analisis Pemodelan Persamaan Struktural Jurnal Graden Vol. 11 No. 1 Januar 015 : 1035-1039 Metode Estmas Kemungknan Maksmum dan Kuadrat Terkecl Tergeneralsas pada Analss Pemodelan Persamaan Struktural Dan Agustna Jurusan Matematka, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

2/2/2011. Sejumlah penelitian untuk mengatasi missing data :

2/2/2011. Sejumlah penelitian untuk mengatasi missing data : 2/2/2011 } } Tony Hartono Mahasswa Magster Statstka, Fakultas MIPA, Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, Surabaya e-mal : tony.hartono09@mhs.statstka.ts.ac.d Permasalahan data hlang atau tdak lengkap ( data)

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

Analysis of Covariance (ANACOVA)

Analysis of Covariance (ANACOVA) Analss of Covarance ANACOVA Bett Kash Paramtha Ihda Ihsana Gempur Safar Oleh: La Ftran Muhammad Alawdo Erma Aprlana Eka Setanngsh Prof Dr Sr Haratm Kartko Program Stud Statstka FMIPA Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com

Lebih terperinci