A. Kondisi Triwulan II-2018
|
|
- Harjanti Sanjaya
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TRIWULAN II-218 Pertumbuhan Kredit Menguat Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru meningkat pada triwulan II-218. Pertumbuhan kredit tersebut diperkirakan akan semakin menguat pada triwulan III-218. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan II-218 yang meningkat dari 75,9% menjadi 9,3%, kemudian naik menjadi 97,6% pada triwulan III-218. Perbankan diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III-218. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standar triwulan III-218 sebesar 13,9, lebih tinggi dibandingkan indeks pada triwulan sebelumnya yang tercatat 6,6. Pengetatan penyaluran kredit oleh perbankan dilakukan melalui kenaikan suku bunga kredit dan pembatasan plafon kredit, terutama pada penyaluran kredit investasi dan kredit modal kerja. Hasil juga mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit 218. Rata-rata responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 218 akan mencapai 11,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit tahun 217 sebesar 8,2% (yoy). Optimisme tersebut didorong oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi pada 218, serta pelonggaran kebijakan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia guna menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan stabilitas sistem keuangan yang tetap terkendali. A. Kondisi Triwulan II-218 Pertumbuhan kredit baru menguat pada triwulan II-218 Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan triwulanan (qtq) kredit baru meningkat pada triwulan II-218. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 9,3%, lebih tinggi dari 75,9% pada triwulan sebelumnya (Grafik 1). Peningkatan pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada semua jenis penggunaan kredit, terindikasi dari kenaikan SBT permintaan kredit konsumsi dari 16,6% menjadi 36,6%, SBT permintaan kredit modal kerja dari 71,9% menjadi 9,2% dan SBT permintaan kredit investasi dari 71,5% menjadi 73,8% (Tabel 1). Pada triwulan II-218, peningkatan kredit konsumsi terutama didorong oleh kenaikan permintaan kartu kredit dan kredit kepemilikan rumah/ apartemen (Grafik 2). Tingginya konsumsi rumah tangga selama bulan puasa dan hari raya Idul Fitri ditengarai menjadi faktor utama pendorong meningkatnya penggunaan kartu kredit selama triwulan II-218. Sementara secara sektoral, meningkatnya permintaan kredit baru terjadi pada hampir semua sektor ekonomi, dengan peningkatan terbesar terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian, diikuti oleh sektor jasa pendidikan dan sektor listrik, gas dan air (Grafik 3). Tren kenaikan harga energi ditengarai menjadi faktor pendorong meningkatnya permintaan kredit baru pada sektor pertambangan dan penggalian (Grafik 4). 1
2 Grafik 1 Pertumbuhan Kredit Baru Grafik 2 Pertumbuhan Kredit Baru per Jenis Kredit Konsumsi (%, SBT) (%, qtq) * perkiraan -4-6 III* SBT Kredit Baru - (lhs) Realisasi Kredit Baru - LBU (rhs) (%, SBT) KPR/KPA Kendaraan Bermotor Kartu Kredit Grafik 3 Pertumbuhan Kredit Baru 3 Sektor ekonomi dengan kenaikan terbesar Grafik 4 Perkembangan Harga Komoditas Energi (%, SBT) Pertambangan & Penggalian Jasa Pendidikan Listrik, Gas & Air (USD) (USD) Minyak Minas (per barrel) - lhs Batubara (per metrik ton) - lhs Gas (per mmbtu) - rhs Persentase jumlah bank yang tidak mencapai target menurun Pada triwulan II-218, persentase jumlah responden yang memiliki realisasi kredit baru dibawah target (deviasi di atas 5%) sebesar 3,%, menurun dibandingkan 57,5%, pada triwulan sebelumnya (Grafik 5). Dari sisi penggunaan, penurunan jumlah responden yang mengalami deviasi kredit terjadi pada kredit konsumsi dari 35,% pada triwulan sebelumnya menjadi 27,5% responden dan kredit modal kerja dari 22,5% menjadi 2,% responden (Grafik 6). Grafik 5 Persentase Jumlah Responden yang Mengalami Deviasi Target Kredit diatas 5% Grafik 6 Persentase Jumlah Responden yang Mengalami Deviasi Target Kredit diatas 5% per Jenis (% responden) (% responden) Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi
3 Lebih Longgar Lebih Ketat B. Perkiraan Triwulan III-218 Perkiraan Kredit Pertumbuhan kredit baru diperkirakan semakin menguat pada triwulan III-218, meskipun kebijakan penyaluran kredit akan lebih ketat Pada triwulan III-218, pertumbuhan triwulanan (qtq) kredit baru diperkirakan semakin meningkat. Hal ini tercermin dari SBT permintaan kredit baru sebesar 97,6%, lebih tinggi dari 9,3% pada triwulan sebelumnya (Grafik 1). Tingginya optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit baru terutama didorong oleh perkiraan menguatnya pertumbuhan kondisi ekonomi pada triwulan III-218. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan III-218 adalah kredit modal kerja, kemudian kredit investasi, dan kredit konsumsi. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit pemilikan rumah/ apartemen merupakan prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor (Tabel 3). Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III-218. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standar triwulan III-218 sebesar 13,9, lebih tinggi dibandingkan 6,6 pada triwulan sebelumnya (Grafik 7). Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan pada penyaluran Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja, sedangkan khusus penyaluran kredit kepemilikan rumah dan apartemen diperkirakan semakin longgar (Grafik 8). Kebijakan relaksasi Loan To Value (LTV) yang akan berlaku pada 1 Agustus 218 ditengarai mendorong responden untuk melakukan pelonggaran dalam penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)/ Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) pada triwulan III-218. Pada triwulan III-218, kebijakan penyaluran kredit yang akan diperketat oleh responden terutama suku bunga kredit dan plafon kredit, terindikasi dari kenaikan indeks kebijakan suku bunga kredit dari 3, menjadi 11,3 dan indeks plafon kredit dari 2,1 menjadi 8,6. Di sisi lain, responden juga akan memperlonggar perjanjian kredit, agunan, dan persyaratan administrasi pada penyaluran kredit (Grafik 9). Grafik 7 Indeks Lending Standar Grafik 8 Indeks Lending Standar per Jenis Kredit (Indeks) (Indeks) Lebih Longgar Lebih Ketat III* * perkiraan Kredit Investasi 13. Kredit Modal Kerja KPR/ KPA Tw II Kredit Konsumsi lainnya Tw III Kredit UMKM 3
4 Grafik 9 Perubahan Aspek Kebijakan Penyaluran Kredit Triwulan III-218 (Indeks) Tw II-218 Tw III Lebih Longgar Lebih Ketat Plafon Kredit 3.9 Jangka waktu kredit Biaya persetujuan kredit Suku bunga kredit Premi kredit berisiko Perjanjian kredit Agunan Persyaratan administrasi Perkiraan Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan DPK sedikit melambat pada triwulan III-218 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan sedikit melambat pada triwulan III-218. Hal ini tercermin dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 88,3%, lebih rendah dibandingkan 89,2% pada triwulan II-218 (Grafik 1). Melambatnya pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada deposito dan giro, sedangkan pertumbuhan tabungan diperkirakan menguat (Grafik 11). Perkiraan terjadinya penurunan deposito pada triwulan III-218 diperkirakan akan mendorong responden untuk meningkatkan pertumbuhan tabungan. Grafik 1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Grafik 11 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga per Kategori (SBT) III* * perkiraan (SBT) III* Giro Tabungan Deposito Perkiraan Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit diperkirakan meningkat pada triwulan III-218 Pada triwulan III-218, rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau Cost of Fund (CoF) dalam diperkirakan meningkat 12 bps menjadi 5,62%. Selain itu, biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan) oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau Cost of Loanable Fund (CoLF) diperkirakan naik 9 bps menjadi 9,16% (Grafik 12). Sejalan dengan kenaikan suku bunga dana, suku bunga kredit juga diperkirakan mengalami kenaikan pada triwulan III-218. Rata-rata suku bunga kredit modal kerja diperkirakan naik 7 bps menjadi 11,51%, suku bunga kredit investasi naik 11 bps menjadi 12,2% dan suku bunga kredit konsumsi naik 1 bps menjadi 14,15% (Grafik 12). Pada jenis kredit konsumsi, kenaikan suku bunga kredit terjadi pada suku bunga kredit kepemilikan rumah/ apartemen sebesar 4 bps dan suku bunga kredit kendaraan sebesar 2 bps, sedangkan suku bunga kartu kredit dan kredit multiguna masih mengalami penurunan (Grafik 13). 4
5 Grafik 12 Perkiraan Suku Bunga Dana dan Kredit Grafik 13 Perkiraan Suku Bunga Kredit per Jenis Konsumsi (% per tahun) (% per tahun) Tw II-218 Tw III Tw II Tw III CoF CoLF Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi. KPR / KPA KKB Kartu Kredit Kredit Multiguna C. Perkiraan Tahun 218 Perkiraan Kredit Pertumbuhan kredit 218 diperkirakan sebesar 11,6% (yoy) Responden tetap optimis pertumbuhan kredit 218 menguat dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata responden memperkirakan kredit 218 tumbuh sebesar 11,6% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan 11,7% (yoy) hasil survei triwulan sebelumnya (Grafik 14). Tingginya optimisme responden terutama didorong oleh perkiraan menguatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 218, meskipun di sisi lain terdapat risiko kenaikan suku bunga kredit sampai dengan akhir tahun 218. Perkiraan DPK Pertumbuhan DPK tahun 218 diperkirakan menguat dari tahun sebelumnya, tercermin dari SBT perkiraan penghimpunan DPK tahun 218 sebesar 96,6%, lebih tinggi dari 9,3% pada tahun sebelumnya (Grafik 15). Perkiraan menguatnya pertumbuhan DPK tersebut terutama didorong oleh kenaikan suku bunga dana dan peningkatan pelayanan bank kepada nasabah. Grafik 14 Perkiraan Pertumbuhan Kredit Grafik 15 Perkiraan Pertumbuhan DPK (% yoy) (%, SBT) (%, YOY) Survei Tw IV-217 Survei Tw I-218 Realisasi Perkiraan 218 Survei Tw II Realisasi Pertumbuhan DPK - LBU (rhs) SBT Perkiraan Pertumbuhan DPK - (lhs) 4 5
6 Tabel 1 Permintaan Kredit Baru Berdasarkan Jenis Kredit (SBT, %) Jenis Kredit Menurut Kredit Konsumsi Sektor Ekonomi Golongan Debitur Orientasi Rincian Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi KPR/KPA Kendaraan Bermotor (6.3) Kartu Kredit (31.9) (7.) Multiguna (15.1) Kredit Tanpa Agunan (.1) (4.1) Pertanian, Perburuan & Kehutanan Perikanan Pertambangan & Penggalian (23.9) (17.2) (1.9) 14.7 (19.7) (17.) (29.1) (2.) (23.5) 29. Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Transportasi, Pergudangan & Komunikasi (1.7) Perantara Keuangan (.4) (7.8) 7. (2.8) 2.9 (1.3) 27. Real Estate, usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial (8.5) (1.2) (.5) (8.3) (39.2) (19.8) Jasa Pendidikan (7.2) (9.2) (17.4) 2. (16.7) 23.1 Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial (5.4) (2.9) (5.2) Jasa Kemasy. Sos. Budaya, Hiburan & Perorangan (3.4) (3.) (1.1) Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 1. (2.1) (11.) (6.) (28.7) (9.4) Badan Internasional & Badan Ekstra Internasional (8.7) (8.2) (3.2) Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya (8.8) (.7) (2.9) UMKM (KUR) UMKM (Non KUR) Non UMKM Kredit Ekspor Kredit Impor Kredit Lainnya TOTAL
7 Tabel 2 Persentase Responden yang Memiliki Realisasi Kredit Baru di Bawah Target (deviasi >5%) Type of Loans Menurut Kredit Konsumsi Sektor Ekonomi Loans in Details Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi KPR/KPA Kendaraan Bermotor Kartu Kredit Multiguna Kredit Tanpa Agunan Pertanian, Perburuan & Kehutanan Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate, usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Kemasy. Sos. Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional & Badan Ekstra Internasional Lainnya Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya UMKM (KUR) Golongan Debitur UMKM (Non KUR) Orientasi Non UMKM Kredit Ekspor Kredit Impor Kredit Lainnya Total
8 Tabel 3 Prioritas Penyaluran Kredit Type of Loans Menurut Kredit Konsumsi Sektor Ekonomi Loans in Details III Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi KPR/KPA Kendaraan Bermotor Kartu Kredit Multiguna Kredit Tanpa Agunan Pertanian, Perburuan & Kehutanan Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate, usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan 3 3 Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Kemasy. Sos. Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional & Badan Ekstra Internasional Lainnya Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya UMKM (KUR) Golongan Debitur UMKM (Non KUR) Orientasi Non UMKM Kredit Ekspor Kredit Impor Kredit Lainnya
9 Tabel 4 Perkiraan Arah Pertumbuhan DPK Kelompok Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Gabungan Jenis Simpanan III Giro Tabungan Deposito Total Giro Tabungan Deposito Total Giro Tabungan Deposito Total Giro Tabungan Deposito Total
10 Tabel 5 Perkiraan Suku Bunga Dana dan Kredit III Cost of Funds 6.98% 6.66% 6.55% 6.49% 6.29% 6.2% 5.94% 5.77% 5.7% 5.51% Cost of Loanable Funds 1.66% 1.19% 1.14% 9.9% 9.68% 9.48% 9.65% 9.24% 9.16% 9.7% Cost of Funds 1.46% 1.45% 1.6% 1.48% 1.45% 1.49% 1.53% 1.58% 1.63% 1.71% Cost of Loanable Funds 3.11% 3.35% 3.17% 3.47% 3.26% 3.45% 3.83% 3.77% 3.57% 3.45% Kredit Modal Kerja 13.33% 13.19% 13.3% 12.52% 12.5% 11.95% 12.18% 12.29% 11.81% 11.43% Kredit Investasi 13.19% 13.54% 12.81% 12.81% 12.62% 12.4% 12.4% 11.87% 12.12% 11.9% Kredit Konsumsi 15.29% 15.86% 15.47% 15.42% 14.6% 14.81% 13.75% 15.16% 14.58% 14.14% Kredit Modal Kerja 6.2% 6.6% 6.4% 6.13% 5.95% 6.37% 5.96% 6.1% 6.16% 6.2% Kredit Investasi 6.12% 6.12% 6.23% 6.17% 6.1% 6.21% 6.6% 6.49% 6.43% 6.9% Kredit Konsumsi 7.77% 7.77% 8.2% 7.34% 7.64% 8.13% 7.94% 7.65% 7.1% 7.43% KPR/KPA 12.48% 12.61% 12.15% 12.2% 12.13% 11.95% 11.63% 11.83% 11.25% 11.6% Kendaraan Bermotor 13.89% 13.61% 13.5% 13.3% 12.81% 12.6% 12.55% 13.29% 12.68% 12.73% Kartu Kredit 3.12% 32.12% 3.51% 31.17% 3.66% 26.58% 26.9% 22.77% 26.92% 24.63% Multiguna 13.78% 14.76% 14.49% 14.13% 13.82% 14.8% 13.97% 15.18% 14.39% 14.38% Kredit Tanpa Agunan 19.68% 2.93% 19.1% 2.69% 2.9% 21.69% 2.58% 21.7% 2.54% 2.11% Periode Jenis Valuta Jenis Suku Bunga Dana dan Kredit Realisasi per Triwulan Perkiraan per Triwulan USD USD USD USD II Cost of Funds 7.2% 6.85% 6.54% 6.45% 6.33% 6.29% 6.2% 5.9% 5.77% 5.74% 5.62% Cost of Loanable Funds 11.6% 1.67% 1.19% 1.9% 9.75% 9.64% 9.47% 9.47% 9.26% 9.19% 9.16% Cost of Funds 1.59% 1.46% 1.43% 1.57% 1.48% 1.49% 1.54% 1.56% 1.69% 1.76% 1.83% Cost of Loanable Funds 3.42% 3.36% 3.34% 3.35% 3.5% 3.31% 3.48% 3.84% 3.88% 3.74% 3.62% Kredit Modal Kerja 13.48% 13.19% 13.1% 12.9% 12.51% 12.22% 11.95% 12.18% 12.24% 11.78% 11.51% Kredit Investasi 13.13% 13.2% 13.46% 12.76% 12.77% 12.26% 12.4% 12.38% 11.89% 12.18% 12.2% Kredit Konsumsi 15.12% 15.21% 15.75% 15.37% 15.36% 14.54% 14.74% 13.99% 15.8% 14.5% 14.15% Kredit Modal Kerja 6.12% 6.4% 6.8% 6.3% 6.16% 5.96% 6.4% 5.94% 6.3% 6.17% 6.1% Kredit Investasi 6.23% 6.21% 6.2% 6.31% 6.21% 6.4% 6.25% 6.45% 6.47% 6.43% 6.17% Kredit Konsumsi 7.89% 7.79% 7.79% 8.4% 7.36% 7.7% 8.19% 7.29% 7.8% 7.3% 7.5% KPR/KPA 12.75% 12.44% 12.53% 12.1% 12.22% 12.8% 11.92% 11.61% 11.78% 11.49% 11.65% Kendaraan Bermotor 13.89% 13.82% 13.46% 13.45% 13.6% 12.68% 12.64% 12.47% 13.26% 12.91% 12.93% Kartu Kredit 3.45% 3.1% 32.12% 3.52% 3.61% 3.35% 26.35% 26.9% 22.59% 26.55% 24.31% Multiguna 13.84% 13.75% 14.72% 14.4% 14.9% 13.79% 14.8% 13.79% 15.1% 14.37% 14.7% Kredit Tanpa Agunan 2.67% 19.81% 2.86% 19.76% 2.52% 2.31% 19.51% 21.2% 21.3% 2.53% 2.54% Periode Jenis Valuta Jenis Suku Bunga Dana dan Kredit Periode Jenis Valuta Jenis Suku Bunga Dana dan Kredit III Perkiraan 216 Perkiraan 217 Perkiraan 218 USD Cost of Funds Cost of Funds 6.76% 1.54% 6.47% 1.51% 6.45% 1.58% 6.37% 1.56% 6.3% 1.54% 6.6% 1.58% 5.94% 1.55% 5.75% 1.78% 5.78% 1.83% 5.67% 1.88% Cost of Loanable Funds Cost of Loanable Funds 1.56% 3.33% 1.14% 3.35% 1.14% 3.55% 9.75% 3.53% 9.62% 3.33% 9.47% 3.51% 9.59% 3.86% 9.21% 4.25% 9.21% 3.89% 9.17% 3.67% Kredit Modal Kerja 12.97% 12.87% 12.89% 12.44% 12.18% 11.93% 12.18% 12.17% 11.8% 11.5% Kredit Investasi 13.3% 13.35% 12.72% 12.7% 12.24% 12.27% 12.41% 11.75% 12.16% 12.3% Kredit Konsumsi 15.17% 15.69% 15.37% 15.32% 14.53% 14.79% 14.4% 15.1% 14.53% 14.18% Perkiraan Selama Kredit Modal Kerja 6.23% 6.8% 6.1% 6.17% 5.98% 6.56% 5.96% 6.5% 6.19% 6.14% Setahun USD Kredit Investasi 6.21% 6.19% 6.3% 6.19% 6.4% 6.28% 6.48% 6.5% 6.46% 6.21% Kredit Konsumsi 7.79% 7.79% 8.4% 7.23% 7.54% 8.21% 7.32% 8.25% 7.11% 7.53% KPR/KPA 12.41% 12.49% 12.6% 12.15% 11.97% 11.82% 11.61% 11.76% 11.5% 11.64% Kendaraan Bermotor 13.76% 13.5% 13.46% 12.98% 12.63% 12.63% 12.47% 13.24% 12.7% 12.93% Kartu Kredit 3.8% 32.12% 3.52% 3.33% 29.2% 26.35% 26.9% 22.57% 26.57% 24.33% Multiguna 13.68% 14.65% 14.4% 14.1% 13.75% 14.43% 13.61% 14.72% 14.17% 14.9% Kredit Tanpa Agunan 19.82% 2.79% 19.73% 2.47% 2.32% 19.55% 21.17% 2.65% 2.55% 2.56% 1
11 METODOLOGI dilaksanakan secara triwulanan sejak triwulan III 1999 untuk memperoleh informasi dini mengenai kebijakan perbankan dalam penyaluran kredit, pendanaan dan penentuan suku bunga, perkembangan permintaan dan penawaran kredit baru. Sampel dipilih secara purposive terhadap 4 bank umum dengan pangsa kredit sekitar 8% dari total kredit. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT), yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 1%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun. Indeks Lending Standar (ILS) menggunakan Saldo Bersih Tertimbang berdasarkan bobot kredit responden terhadap total kredit responden dan bobot jawaban (Lebih ketat (1), Sedikit lebih ketat (,5), Tidak berubah (), Sedikit lebih longgar (-,5), Lebih longgar (-1)). Nilai SBT > berarti lebih ketat, dan SBT < berarti lebih longgar. 11
SURVEI PERBANKAN * perkiraan
SURVEI PERBANKAN TRIWULAN IV-217 PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN 218 DIPERKIRAKAN MENINGKAT Hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV- 217 secara triwulanan (qtq) meningkat.
Lebih terperinci(%, SBT) (%, qtq)
(%, SBT) (%, qtq) 98.1 39.2 5 85.6 83.4 73.7 78.8 77.9 75 66.7 62.6 25 56.9 24.9 52.9 22.6 5 12.7-15. 31.3-4. -5.2 25 13.7-14.5-25 -18.3 * perkiraan -32.2-5 I II III IV I II III IV I II III IV* SBT Pertumbuhan
Lebih terperinci(%, SBT) (%, qtq)
(%, SBT) (%, qtq) 99.3 0 87.9 39.2 75.3 84.0 73.7 78.8 85.6 84.8 35 56.9 24.9 52.9 60 17.2.1 66.7 12.7 62.6 5 31.3 21.7-4.0-5.2 - -9.0 13.7-15.9-15.0-14.5-25 -18.3-35.8 0 - I II III IV I II III IV I II
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%
SURVEI PERBANKAN Y jg brg dia TRIWULAN I-2015 PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat.
Lebih terperinciGrafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)
(%) 3.0 Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis 2.7 2.6 2.5 2.5 2.6 2.0 1.6 1.5 1.5 1.0 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2013 2014 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber: Bank Indonesia (%, yoy) Grafik 3.
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%
Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan
Lebih terperinciNo. Jenis Kredit Rincian Kredit
1 No. Jenis Rincian Konsumsi c. Sektor Ekonomi* I-2015 II-2015 III-2015 IV-2015 Modal Kerja 9.4 63.7 59.2 42.8 Investasi 41.6 32.4 37.7 35.8 Konsumsi -4.3 75.4 28.9 45.7 KPR/KPA 13.3 55.7 9.0 36.6 Kendaraan
Lebih terperinciNo. Jenis Kredit Rincian Kredit
1 No. Jenis Kredit Rincian Kredit a. I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 Kredit Modal Kerja 33.7 70.5 80.9 76.1 Kredit Investasi 53.5 82.0 58.5 45.7 Kredit Konsumsi 6.9 31.8 25.0 14.6 KPR/KPA 24.1 34.2 14.1-14.4
Lebih terperinciGrafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)
Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna
Lebih terperinciKONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I
SURVEI PERBANKAN Triwulan I-007 Target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 dan tahun 007 diperkirakan masih akan meningkat Hanya 4,0% responden yang menyatakan realisasi kredit baru dalam triwulan
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV
SURVEI PERBANKAN Triwulan IV-2006 Target pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 dan tahun 2007 diperkirakan meningkat Hanya sekitar 37,5% responden yang realisasi kredit barunya di bawah target yang
Lebih terperinciKONDISI TRIWULAN II-2007
SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2007 Permintaan masyarakat terhadap kredit baru mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,8% Hanya sekitar 34,1% responden menyatakan bahwa realisasi
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2004 Permintaan Kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan III-2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN TRIWULAN I-2005 Permintaan kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan I-2005 secara indikatif memperlihatkan peningkatan, namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Permintaan (termasuk permintaan kredit baru & permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada) dan persetujuan pemberian kredit
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2004 Permintaan dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan IV- 2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan II-26 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan II-26 meningkat dibandingkan triwulan I-26 dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III-26 Sebagian
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan meskipun sedikit melambat Kondisi tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan IV-5 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan IV-5 menurun tajam, namun pada triwulan I-6 diperkirakan membaik Suku bunga dana dan kredit pada triwulan IV-5
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 - Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan - Kondisi tersebut diprakirakan akan
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I
SURVEI PERBANKAN Triwulan I-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 70,4%, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (86,8%) Sebanyak
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y Triwulan I-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru mengalami peningkatan, namun mengalami perlambatan yang cukup besar Kondisi tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan mengalami peningkatan Kondisi tersebut diprakirakan akan berlanjut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan I-6 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan I-6 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk triwulan II- 6, permintaan maupun persetujuan kredit baru diperkirakan
Lebih terperinci% yoy. Jan*
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Pertumbuhan Uang Beredar (M2) uari meningkat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.174,2 T, atau tumbuh 14,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
Lebih terperinciRENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1)
- 1 - LAMPIRAN X.A. Format Rencana Pemberian Kredit kepada Debitur Inti RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1) Nama Peminjam/Kelompok Peminjam Juni t Keterangan: 1) Cakupan debitur Inti meliputi
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
Triwulan I - 2015 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan I-2015 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Desember 2016 Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Desember 2016. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.003,3
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2003 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan kenaikan cukup tinggi Kenaikan tersebut diprakirakan
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II
SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 92,5%, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (70,4%) Hanya sekitar
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Kegiatan usaha pada triwulan II-2003 mengalami ekspansi, demikian juga prakiraan pada triwulan III-2003 Namun sesuai dengan polanya,
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2003 mengalami ekspansi dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya Peningkatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2016 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai
Lebih terperinciKajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III
Lebih terperinciLAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh
Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVE KEGATAN DUNA USAHA B U S N E S S S U R V E Y TRWULAN - Kegiatan usaha triwulan - membaik karena naiknya permintaan... naiknya permintaan sesuai musimannya diprakirakan menjadi pendorong kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah bank, nasabah, pengembang atau developer, pemerintah, serta Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan sebuah kredit bersifat konsumtif yang diberikan oleh pihak bank kepada masyarakat untuk memiliki rumah dengan jaminan atau agunan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN III-2017 Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan berlanjutnya ekspansi kegiatan usaha pada triwulan III-2017, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV- Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan IV- masih tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode
Lebih terperinciabungan, baik dalam rupiah giro valuta
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa tember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) tumbuh 12,7 pada tember. Pertumbuhan M2 tersebut melambat dibandingkan dengan bulan
Lebih terperinciHalaman ini sengaja dikosongkan.
2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciPerkembangan Uang Beredar (M2)
Perkembangan Uang Beredar (M2) wa ember Uang Beredar (M2) pada ember tumbuh 12,7, stabil dibanding pertumbuhan ember (12,7%;yoy). M1 tumbuh 5,4 melambat dibanding ember (8,6%;yoy), namun Uang Kuasi tumbuh
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar
(M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Desember Uang beredar (M2) Desember tumbuh melambat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.170,7 T, atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Agustus 2015 Likuiditas perekonomian terakselerasi didukung pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh
Lebih terperinciAnalisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan
Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan ober Uang Beredar dalam arti luas (M2) yang terdiri dari uang kartal dan dana masyarakat di perbankan, pada
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN III- Kegiatan usaha pada triwulan III- mengalami ekspansi yang signifikan dan diperkirakan masih berlanjut pada triwulan berikutnya. Kegiatan
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR
(M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 ( dalam arti luas) pada ember mengalami peningkatan. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2008 Sebagai dampak dari krisis keuangan global, kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2008 mengalami penurunan yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
Lebih terperinciEKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II :
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 066/08/64/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II-2017 EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II -2017 : PERTUMBUHAN Y-ON-Y 3,58 PERSEN DAN Q-T-
Lebih terperinciLaporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014
Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan
Lebih terperinciBAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL
BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Tren melambatnya perekonomian regional masih terus berlangsung hingga triwulan III-2010. Ekonomi triwulan III-2010 tumbuh 5,71% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Kegiatan usaha pada triwulan II-2004 mengalami ekspansi yang cukup signifikan dan diperkirakan berlanjut pada triwulan berikutnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang investor bersedia menanamkan dananya pada suatu investasi apabila dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi dapat diartikan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2017 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III- 2017 sesuai
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I- Sesuai pola musimannya kegiatan usaha pada triwulan I- mengalami kontraksi Namun diprakirakan kembali mengalami ekspansi pada triwulan
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa il Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada il mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF
Suplemen 4 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan II 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kredit/pembiayaan
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan I 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 067/08/64/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2017 EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2017 : PERTUMBUHAN Y-ON-Y 6,44 PERSEN DAN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 45/08/73/Th. IX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017 TUMBUH 6,63 PERSEN Perekonomian Sulawesi
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional
Lebih terperinciSURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI
SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI Triwulan II 2017 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017 Diperkirakan Membaik Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia periode triwulan II-2017 mengindikasikan
Lebih terperinci... V... VII... XIII... XIII... XIII... 1 BAB I. PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL... 5 1.1 Perkembangan Makro Ekonomi Provinsi Maluku... 5 1.2. Perkembangan PDRB Sisi Permintaan... 7 1.3. PERKEMBANGAN
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh 8,9% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,2%
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada uari tumbuh 7,7% (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2004 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2004 ekspansif, didorong oleh daya serap pasar domestik Indikasi ekspansi, diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2005 Kegiatan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
33 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Kegiatan usaha pada triwulan I-2004 mengalami kontraksi yang cukup signifikan, meskipun diperkirakan pada triwulan II akan kembali
Lebih terperinciKONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 2018
KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 218 Peran Dunia Usaha Dalam Menggerakan Ekonomi Rakyat Samarinda, 14 Maret 217 STRUKTUR EKONOMI KALTIM Seiring dengan booming harga komoditas yang terjadi pada tahun
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada
Lebih terperinciPublikasi ini dapat diakses secara online pada :
i TRIWULAN III 2015 Edisi Triwulan III 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF : : :
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA MEI 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi
Lebih terperinciPertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan III-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan III- EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III- TUMBUH 6,25 PERSEN Perekonomian Sulawesi Selatan berdasarkan besaran
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017
No. 31/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2017 TUMBUH SEBESAR 5,75% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,34% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 34 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2012 Perbankan Aceh Kinerja perbankan di
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau
Lebih terperincimeningkat % (yoy) Feb'15
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ruari Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ruari meningkat. Pada ruari, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.230,7 T,
Lebih terperinciTim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung
i Edisi Agustus 2016 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp
Lebih terperinciKINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007
KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan
Lebih terperinci% (yoy) Feb'15 Mar'15*
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa et Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada et mengalami peningkatan. Posisi M2 tercatat Rp4.246,3 T, tumbuh 16,3,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II -2016
-4,94-1,00-0,71 2,38 3,53 3,25 3,50 3,47 10,01 No. 45/08/63/Th.XX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II -2016 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2016 TUMBUH 3,98
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 49/08/73/Th. IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 TUMBUH 7,62 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF
Suplemen 3 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan III 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 069/08/64/Th.XIX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 : PERTUMBUHAN Y ON Y : -1,30 PERSEN
Lebih terperinciL A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL
PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%
Lebih terperinciusaha perdagangan besar dan eceran (0,71%); pertanian, kehutanan dan perikanan (0,52%); serta konstruksi (0,54%).
No. 29/5/63/Th.XIX, 5 Mei 215 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -215 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I TAHUN 215 TUMBUH -4,78 PERSEN Perekonomian Kalimantan selatan pada triwulan I-215
Lebih terperinciKajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalimantan Tengah
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalimantan Tengah Triwulan I-2015 Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan IV2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga
Lebih terperinciAsesmen Pertumbuhan Ekonomi
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II-2017
No. 56/08/33/Th.XI, 7 Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II- EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II- TUMBUH 5,18 PERSEN Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH
Mei 2015 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Survei Konsumen Mei 2015 (hal. 1) Survei Penjualan Eceran April 2015 (hal. 13) PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 Alamat Redaksi :
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV -2016
I. No. 10/02/63/Th.XXI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV -2016 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2016 TUMBUH 4,38 PERSEN (C TO C) Perekonomian Kalimantan selatan
Lebih terperinci