SURVEI KREDIT PERBANKAN
|
|
- Susanto Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y Triwulan I-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru mengalami peningkatan, namun mengalami perlambatan yang cukup besar Kondisi tersebut diprakirakan akan membaik pada triwulan II-2003 Permintaan kredit baru mengalami perlambatan yang cukup besar Ekspansi permintaan kredit diprakirakan mulai membaik Permintaan Kredit Baru Hasil survei yang dilakukan terhadap 40 bank umum pada triwulan I menunjukkan adanya peningkatan seperti tercermin pada angka neto sebesar 47,37%. Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (66,68%) memperlihatkan perlambatan yang cukup besar. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru terjadi pada semua kelompok bank. Peningkatan permintaan tertinggi terjadi pada kelompok bank menengah yang mencapai % diikuti oleh kelompok bank kecil sebesar 42,86% dan kelompok bank besar sebesar 40,00%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit untuk konsumsi dan kredit untuk investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK dan kredit investasi sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2002, sedangkan dalam bentuk kredit konsumsi lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II-2003, peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan masih akan berlanjut. Optimisme permintaan kredit baru mulai membaik pada triwulan II-2003 yang mencapai sebesar 73,68%, atau lebih tinggi dibandingkan realisasi permintaan kredit baru triwulan I-2003 (47,37%). Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan terjadi pada semua kelompok bank terkecuali pada bank menengah yang mengalami perlambatan. Kelompok bank kecil dan bank besar merupakan kelompok bank yang lebih optimis dalam memprakirakan akan terjadinya peningkatan permintaan kredit baru yang mencapai 91,67% dan 73,33%, kemudian kelompok bank menengah sebesar %. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru diprakirakan masih akan didominasi dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK diprakirakan lebih tinggi dibandingkan proporsi pada triwulan sebelumnya, sedangkan proporsi dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi diprakirakan akan sedikit lebih rendah. Metodologi Survei Kredit Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat dan faksimili. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun (dalam laporan ini menggunakan istilah angka neto ). Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 18
2 Grafik 1 Permintaan Kredit (% Angka Neto) ,26 73,68 63,50 77,78 75,00 73,33 84,62 76,92 91, , ,03 47,37 40,00 40,00 42,86 0 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Tw II-2002 Tw III-2002 Tw IV-2002 Tw I-2003 Prakiraan Tw II-2003 Pemberian Persetujuan Kredit Baru Pemberian persetujuan kredit baru mengalami perlambatan cukup berarti Pemberian persetujuan kredit baru bank umum pada triwulan I-2003 mengalami peningkatan, namun mengalami perlambatan yang cukup besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara neto, pemberian persetujuan kredit pada triwulan I-2003 tercatat sebesar 39,39%, sedangkan pada triwulan sebelumnya sebesar 68,75%. Perlambatan tersebut disebabkan karena adanya kebijakan intern bank dalam penyaluran dana. Sementara itu, alasan peningkatan pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah cukup kuatnya permodalan bank, sedangkan dari sisi eksternal bank adalah meningkatnya prospek usaha nasabah. Grafik 2 Pemberian Persetujuan Kredit Baru (% Angka Neto) ,14 69,44 64,71. 75,0075, ,33 92,31 69, ,75 39,39 56,25 54,55 50,00 50,00 42, ,33 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Tw II-2002 Tw III-2002 Tw IV-2002 Tw I-2003 Prakiraan Tw II-2003 Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 19
3 diprakirakan akan meningkat pada triwulan II-2003 Berdasarkan kelompok bank, peningkatan pemberian persetujuan kredit tertinggi terjadi pada kelompok bank menengah (%), diikuti oleh kelompok bank kecil (42,86%) dan bank besar (8,33%). Berdasarkan jenis pengunaannya, pemberian persetujuan kredit baru dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) masih menjadi prioritas utama pada triwulan I-2003, diikuti pemberian persetujuan kredit dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi bentuk pemberian persetujuan kredit baru tersebut relatif sama dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi, persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti pada sektor industri pengolahan. Peningkatan pemberian persetujuan pada sektor perdagangan, hotel & restoran lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, sebaliknya pada sektor industri pengolahan lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, Pemberian persetujuan kredit baru bank umum diprakirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan II-2003 yakni sebesar 64,71%, sedangkan pada triwulan sebelumnya tercatat sebesar 60,61%. Alasan utama meningkatnya pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah masih cukup kuatnya permodalan bank dan berlebihnya likuiditas bank, sedangkan alasan dari sisi eksternal bank adalah membaiknya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan yang tertinggi dalam pemberian persetujuan kredit diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank menengah yakni sebesar %, kemudian diikuti oleh kelompok bank kecil sebesar 69,23% dan kelompok bank besar sebesar 50,00%. Berdasarkan jenis pengunaannya, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Pemberian persetujuan kredit dalam bentuk KMK diprakirakan akan sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I-2003, dan sebaliknya dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi. Berdasarkan sektor ekonomi, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti oleh sektor industri pengolahan. Proporsi pemberian persetujuan kredit pada kedua sektor tersebut diprakirakan akan sama dengan proporsi pada triwulan I Posisi kredit diprakirakan akan meningkat Prakiraan Posisi Kredit Secara neto, sebanyak 75,00% responden memprakirakan posisi kredit pada triwulan II-2003 akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Prakiraan peningkatan posisi kredit tersebut terutama akan dialami oleh kelompok bank besar (78,57%), diikuti bank kecil (76,92%), dan bank menengah (%).... diprakirakan akan mengalami kenaikan terutama berupa deposito Prakiraan Dana Pihak Ketiga Secara neto, sebanyak 39,47% responden memprakirakan akan terjadi peningkatan dana pihak ketiga pada triwulan II Peningkatan fasilitas & pelayanan jasa perbankan diprakirakan menjadi faktor pendorong peningkatan dana pihak ketiga tersebut. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan dana pihak ketiga tertinggi diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank kecil (57,14%), diikuti oleh bank besar (33,33%) dan bank menengah (22,22%). Adapun sumber peningkatan dana pihak ketiga tersebut terutama dalam bentuk deposito. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 20
4 Pemberian kredit masih menjadi alternatif utama penempatan dana Cost of funds mengalami penurunan demikian juga cost of loanable funds Prakiraan Penempatan Dana Pilihan utama sebagian besar responden dalam menempatkan dananya pada triwulan II-2003 dalah dalam bentuk pemberian kredit, dan diikuti dalam bentuk pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI), antar bank dan obligasi. Alasan utama penempatan dana dalam bentuk pemberian kredit adalah karena return yang lebih baik, meningkatkan profitabiltas dan meningkatnya prospek usaha nasabah. Sementara itu, alasan utama penempatan dana dalam bentuk SBI adalah karena SBI merupakan alternatif penempatan dana yang aman, liquid, dan tingkat suku bunga yang menarik. Alasan utama penempatan dana dalam bentuk antar bank adalah untuk menjaga stabilitas likuiditas jangka pendek. Tingkat keuntungan yang cukup baik dengan risiko yang relatif rendah menjadi pendorong responden untuk menempatkan dananya dalam bentuk obligasi. Suku Bunga Dana Tingkat suku bunga dana (cost of funds) secara rata-rata sederhana (simple average) baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan I-2003 mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 9,55% - 13,44% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,15% - 3,34%. Penurunan tingkat suku bunga tersebut diprakirakan akan berlanjut pada triwulan II-2003 yaitu tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 9,31% - 13,24%, dan dalam valas berada dalam kisaran 1,13% - 3,36%. Cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun valas secara ratarata sederhana mengalami sedikit penurunan pada triwulan I Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 11,55% - 17,36% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,59% - 6,58%. Pada triwulan II-2003, cost of loanable funds dalam rupiah diprakirakan masih akan mengalami penurunan sedangkan dalam valas diprakirakan relatif sama dengan triwulan I Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 10,92% - 17,07%, dan dalam valas berada dalam kisaran 1,61% - 6,55%. Tabel 1 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) SUKU BUNGA DANA Tw IV-2002 Tw I-2003 Prakiraan Tw II-2003 A. Dalam Rupiah : Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD 1. Cost of funds 12,83% 11,07% - 14,58% 11,49% 9,55% - 13,44% 11,28% 9,31% - 13,24% 2. Cost of Loanable funds 15,69% 13,37% - 18,01% 14,46% 11,55% - 17,36% 13,99% 10,92% - 17,07% B. Dalam Valas : 1. Cost of funds 2,90% 1,18% - 4,63% 2,24% 1,15% - 3,34% 2,25% 1,13% - 3,36% 2. Cost of Loanable funds 4,05% 1,65% - 6,45% 4,09% 1,59% - 6,58% 4,08% 1,61% - 6,55% Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 21
5 Suku bunga kredit mengalami penurunan Suku Bunga Kredit Tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan I-2003 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan II-2003 diprakirakan relatif sama dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tabel 2 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) JENIS KREDIT Tw IV-2002 Tw I-2003 Prakiraan Tw II-2003 Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD A. Dalam Rupiah : 1. Kredit Modal Kerja 19,34% 17,30% - 21,39% 18,68% 16,56% - 20,80% 18,48% 16,24% - 20,73% 2. Kredit Investasi 19,63% 17,78% - 21,48% 18,89% 17,03% - 20,75% 18,63% 16,70% - 20,57% 3. Kredit Konsumsi 20,42% 16,28% - 24,56% 18,73% 14,75% - 22,72% 18,48% 14,42% - 22,55% B. Dalam Valas : 1. Kredit Modal Kerja 8,63% 5,37% - 12,01% 8,51% 5,96% - 11,06% 8,37% 5,84% - 10,90% 2. Kredit Investasi 9,26% 6,44% - 12,08% 8,71% 6,37% - 11,05% 8,60% 6,24% - 10,95% 3. Kredit Konsumsi 13,13% 8,19% - 18,06% 9,19% 6,21% - 12,18% 9,28% 6,45% - 12,10% Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 22
SURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan mengalami peningkatan Kondisi tersebut diprakirakan akan berlanjut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 - Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan - Kondisi tersebut diprakirakan akan
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2003 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan kenaikan cukup tinggi Kenaikan tersebut diprakirakan
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan meskipun sedikit melambat Kondisi tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN TRIWULAN I-2005 Permintaan kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan I-2005 secara indikatif memperlihatkan peningkatan, namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2004 Permintaan Kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan III-2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Permintaan (termasuk permintaan kredit baru & permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada) dan persetujuan pemberian kredit
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2004 Permintaan dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan IV- 2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan tersebut
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan I-6 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan I-6 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk triwulan II- 6, permintaan maupun persetujuan kredit baru diperkirakan
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan IV-5 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan IV-5 menurun tajam, namun pada triwulan I-6 diperkirakan membaik Suku bunga dana dan kredit pada triwulan IV-5
Lebih terperinciSURVEI KREDIT PERBANKAN
SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan II-26 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan II-26 meningkat dibandingkan triwulan I-26 dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III-26 Sebagian
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV
SURVEI PERBANKAN Triwulan IV-2006 Target pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 dan tahun 2007 diperkirakan meningkat Hanya sekitar 37,5% responden yang realisasi kredit barunya di bawah target yang
Lebih terperinciKONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I
SURVEI PERBANKAN Triwulan I-007 Target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 dan tahun 007 diperkirakan masih akan meningkat Hanya 4,0% responden yang menyatakan realisasi kredit baru dalam triwulan
Lebih terperinciKONDISI TRIWULAN II-2007
SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2007 Permintaan masyarakat terhadap kredit baru mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,8% Hanya sekitar 34,1% responden menyatakan bahwa realisasi
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I
SURVEI PERBANKAN Triwulan I-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 70,4%, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (86,8%) Sebanyak
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II
SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 92,5%, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (70,4%) Hanya sekitar
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Kegiatan usaha pada triwulan II-2003 mengalami ekspansi, demikian juga prakiraan pada triwulan III-2003 Namun sesuai dengan polanya,
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVE KEGATAN DUNA USAHA B U S N E S S S U R V E Y TRWULAN - Kegiatan usaha triwulan - membaik karena naiknya permintaan... naiknya permintaan sesuai musimannya diprakirakan menjadi pendorong kegiatan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Kegiatan usaha pada triwulan II-2004 mengalami ekspansi yang cukup signifikan dan diperkirakan berlanjut pada triwulan berikutnya.
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2003 mengalami ekspansi dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya Peningkatan
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%
SURVEI PERBANKAN Y jg brg dia TRIWULAN I-2015 PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat.
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
33 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Kegiatan usaha pada triwulan I-2004 mengalami kontraksi yang cukup signifikan, meskipun diperkirakan pada triwulan II akan kembali
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%
Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN * perkiraan
SURVEI PERBANKAN TRIWULAN IV-217 PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN 218 DIPERKIRAKAN MENINGKAT Hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV- 217 secara triwulanan (qtq) meningkat.
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I- Sesuai pola musimannya kegiatan usaha pada triwulan I- mengalami kontraksi Namun diprakirakan kembali mengalami ekspansi pada triwulan
Lebih terperinciBoks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel
Gejolak krisis ekonomi global mulai dirasakan dampaknya di Kalimantan Selatan. Tentu saja sektor perbankan juga tidak luput dari pengaruh krisis ini. Dalam rangka mengidentifikasi pengaruh krisis ekonomi
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF
Suplemen 3 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan III 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF
Suplemen 4 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan II 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kredit/pembiayaan
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF
Suplemen 4 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Bangka Belitung pada triwulan I 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kredit/pembiayaan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN III- Kegiatan usaha pada triwulan III- mengalami ekspansi yang signifikan dan diperkirakan masih berlanjut pada triwulan berikutnya. Kegiatan
Lebih terperinciGrafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)
(%) 3.0 Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis 2.7 2.6 2.5 2.5 2.6 2.0 1.6 1.5 1.5 1.0 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2013 2014 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber: Bank Indonesia (%, yoy) Grafik 3.
Lebih terperinciKREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN SUMSEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF
Suplemen 4 KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN SUMSEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF Hasil Survei Kredit Perbankan (SKP) di wilayah Palembang pada triwulan I 2008 menunjukkan proyeksi perkembangan kredit/pembiayaan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2017 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2017 masih tumbuh, meski tidak setinggi triwulan III- 2017 sesuai
Lebih terperinciNo. Jenis Kredit Rincian Kredit
1 No. Jenis Rincian Konsumsi c. Sektor Ekonomi* I-2015 II-2015 III-2015 IV-2015 Modal Kerja 9.4 63.7 59.2 42.8 Investasi 41.6 32.4 37.7 35.8 Konsumsi -4.3 75.4 28.9 45.7 KPR/KPA 13.3 55.7 9.0 36.6 Kendaraan
Lebih terperinciNo. Jenis Kredit Rincian Kredit
1 No. Jenis Kredit Rincian Kredit a. I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 Kredit Modal Kerja 33.7 70.5 80.9 76.1 Kredit Investasi 53.5 82.0 58.5 45.7 Kredit Konsumsi 6.9 31.8 25.0 14.6 KPR/KPA 24.1 34.2 14.1-14.4
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2008 Sebagai dampak dari krisis keuangan global, kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2008 mengalami penurunan yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2004 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2004 ekspansif, didorong oleh daya serap pasar domestik Indikasi ekspansi, diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2005 Kegiatan
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN IV-2016 Hasil Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai
Lebih terperinci(%, SBT) (%, qtq)
(%, SBT) (%, qtq) 98.1 39.2 5 85.6 83.4 73.7 78.8 77.9 75 66.7 62.6 25 56.9 24.9 52.9 22.6 5 12.7-15. 31.3-4. -5.2 25 13.7-14.5-25 -18.3 * perkiraan -32.2-5 I II III IV I II III IV I II III IV* SBT Pertumbuhan
Lebih terperinciGrafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)
Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA gf TRIWULAN III-2017 Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan berlanjutnya ekspansi kegiatan usaha pada triwulan III-2017, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV- Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan IV- masih tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
Triwulan I - 2015 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan I-2015 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin
Lebih terperinci(%, SBT) (%, qtq)
(%, SBT) (%, qtq) 99.3 0 87.9 39.2 75.3 84.0 73.7 78.8 85.6 84.8 35 56.9 24.9 52.9 60 17.2.1 66.7 12.7 62.6 5 31.3 21.7-4.0-5.2 - -9.0 13.7-15.9-15.0-14.5-25 -18.3-35.8 0 - I II III IV I II III IV I II
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I 8 Baik secara triwulanan maupun tahunan, harga Properti Residensial Triwulan I-8 mengalami kenaikan. Kenaikan harga diperkirakan masih akan berlanjut pada Triwulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan akhir yaitu stablilitas perekonomian nasional sebagaimana diatur sebagai tugas pokok
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003
1 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2003, Bank Indonesia Sampai dengan triwulan III-2003, kondisi perekonomian Indonesia masih mengindikasikan
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II - 2005 Kondisi ekonomi makro triwulan III-2005 diperkirakan membaik Kondisi ekonomi makro Indonesia 2005 diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun 2004 Responden optimis
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2010 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan sebesar 6,1%. Inflasi berada pada kisaran 6,1-6,5% Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik, kinerja
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan hal penting yang disiapkan untuk menghadapi masa yang akan datang. Investasi merupakan suatu kegiatan menabung dalam berbagai bentuk untuk menjaga
Lebih terperinciIV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia
IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA 4.1. Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia 4.1.1. Uang Primer dan Jumlah Uang Beredar Uang primer atau disebut juga high powered money menjadi sasaran
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I - 1 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-1 meningkat baik secara triwulanan (,7%) maupun tahunan (,53%). Kenaikan harga yang terjadi sejalan dengan
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2007 Kondisi ekonomi makro pada triwulan IV 2007 diperkirakan relatif sama dengan realisasi triwulan IV 2006. Kondisi ekonomi makro pada 2007 diperkirakan lebih baik
Lebih terperinciHASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank
BOKS 2 HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI DAN PERTANIAN DI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2007 Pada tahun 2007, Kantor Bank Indonesia Bengkulu melakukan dua survei yaitu Survei Kredit Konsumsi dan Survei Survei Kredit
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II 2010 Aktivitas perekonomian pada triwulan III-2010 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II-2010. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 29 Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-29 dan selama tahun 29 diperkirakan masih akan berlanjut sebagaimana kondisi perekonomian dunia yang belum menunjukkan
Lebih terperinci-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Bank Umum Konvensional. GWM. Rupiah. Valuta. Perubahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 87) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2010 Inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5%. Mayoritas responden (58,8%) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan II - 21 Harga dan Volume Penjualan Properti Residensial pada triwulan II-21 mengalami kenaikan. Indeks Harga Properti Residensial masih menunjukkan kenaikan,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/7/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data Data Kegiatan Dunia Usaha (Survei Kegiatan : Dunia Usaha/SKDU) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat
Lebih terperinciSURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL
SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan IV - 9 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-9 menunjukkan kenaikan, baik secara triwulanan (,69%) maupun tahunan (,31%). Kenaikan harga yang terjadi
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini aktivitas manusia yang berhubungan dengan menabung sangatlah penting, adanya tabungan masyarakat maka dana tersebut tidaklah hilang, tetapi dipinjam atau dipakai
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran 1 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Tim Penulis Laporan Triwulanan, Bank Indonesia I.1
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 29 Perekonomian Indonesia di tahun 29 diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan dengan tahun 28. Mayoritas responden (48,1%) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk
Lebih terperinci2017, No Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (L
No.87, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum Konvensional. GWM. Rupiah. Valuta. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6047) PERATURAN
Lebih terperincimeningkat % (yoy) Feb'15
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ruari Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ruari meningkat. Pada ruari, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.230,7 T,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang relatif rendah. Oleh karena itu kebutuhan akan pembangunan nasional sangatlah diperlukan
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001
REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam tahun 2000 pemulihan ekonomi terus berlangsung. Namun memasuki tahun
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sebagai landasan dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian yang dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang mengambil
Lebih terperinciINDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH
Produksi Minyak Mentah Produksi Kondensat Produksi Kendaraan Non Niaga Produksi Kendaraan Niaga Produksi Sepeda Motor Ekspor Besi Baja Ekspor Kayu Lapis Ekspor Kayu Gergajian Penjualan Minyak Diesel Penjualan
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan II 2006
SURVEI 1 PERSEPSI PASAR Triwulan II 2006 Kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan I- 2006 diperkirakan membaik Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2006 diperkirakan melambat dibanding pertumbuhan triwulan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI. i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISTILAH... viii I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan laba perbankan akan tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun 2014 yang pertumbuhannya hanya 5%. Secara
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2007 Kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan II- 2007 diperkirakan membaik? Perkiraan inflasi, pergerakan nilai tukar Rp/USD dan surplus transaksi berjalan yang relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Masalah likuiditas merupakan
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/21/PBI/2004 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak
1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV
SURVEI 1 PERSEPSI PASAR Triwulan IV - 2005 Kondisi ekonomi makro triwulan I-2006 diperkirakan masih sama dengan kondisi ekonomi pada triwulan IV-2005 Kondisi ekonomi 2006 yang diperkirakan membaik, dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat komplektisitas yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja suatu bank. Komplektisitas yang tinggi
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR
(M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 ( dalam arti luas) pada ember mengalami peningkatan. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh
Lebih terperinciP u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t
PROFIL INDIKATOR MAKRO FINANSIAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 Pengarah : Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja,DEA Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Penanggung jawab : H.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN Skripsi Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II 29 Responden Survei Persepsi Pasar (SPP) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-29 (yoy) dan selama tahun 29 berada pada kisaran 4,1-4,5%. Perkiraan pertumbuhan
Lebih terperinciTugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial
Tugas Bank Indonesia 1 Kebijakan Moneter 2 Kebijakan Sistem Pembayaran 3 Pengawasan Makroprudensial 4 Keterkaitan Tugas Bank Sentral dengan Sektor Lain 3 SEKTOR EKSTERNAL Transaksi Berjalan Ekspor Impor
Lebih terperinciKINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007
KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan
Lebih terperinciKartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ELASTISITAS KREDIT TERHADAP SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA Kartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail: kartika@staff.gunadarma.ac.id PENDULUAN Sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan
Lebih terperinci