PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH"

Transkripsi

1 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Survei Konsumen Mei 2015 (hal. 1) Survei Penjualan Eceran April 2015 (hal. 13)

2 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 Alamat Redaksi : Divisi Statistik Sektor Riil Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 14 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta Telepon : (021) ext Faksimili : (021) , DSta-DSSR@bi.go.id Website :

3 I K H T I S A R Berdasarkan beberapa hasil survei rutin yang dikumpulkan dan diselenggarakan oleh Bank Indonesia secara bulanan maupun triwulanan, data/informasi dari beberapa instansi, kementerian, asosiasi dan lain sebagainya diperoleh gambaran sebagai berikut: Tingkat keyakinan konsumen pada Mei 2015 terindikasi menguat setelah melemah pada dua bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2015 yang meningkat sebesar 5,4 poin menjadi 112,8. Penguatan IKK tersebut didorong oleh peningkatan pada kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing naik sebesar 3,7 dan 7,0 poin dari bulan sebelumnya. Hasil survei juga menunjukkan bahwa konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga menurun pada Agustus 2015 sejalan dengan kembali normalnya permintaan pasca Hari Raya Idul Fitri. Penurunan diperkirakan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan terbesar pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Survei Penjualan Eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada April 2015 meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2015 sebesar 177,0, tumbuh 22,4% (yoy), meningkat dibandingkan 19,7% (yoy) pada Maret Peningkatan penjualan eceran terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. Pertumbuhan tahunan penjualan eceran diperkirakan melambat pada Mei 2015, sebagaimana tercermin dari perkiraan IPR Mei 2015 sebesar 181,2 atau tumbuh 20,8% (yoy), lebih rendah dari 22,4% (yoy) pada bulan sebelumnya. Perlambatan diperkirakan terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori. Indikasi melambatnya penjualan eceran pada Mei 2015 juga ditunjukkan oleh pertumbuhan IPR April 2015 yang mengalami kenaikan hanya 2,7% dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Kenaikan ini lebih rendah dari kenaikan pertumbuhan bulan Maret 2015 terhadap Februari 2015 yang sebesar 3,7%.

4 Halaman ini sengaja dikosongkan

5 Mei 2015 SURVEI KONSUMEN Survei mengindikasikan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada Mei 2015 menguat setelah melemah pada dua bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2015 yang meningkat sebesar 5,4 poin menjadi 112,8. Penguatan IKK tersebut didorong oleh peningkatan pada kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing naik sebesar 3,7 dan 7,0 poin dari bulan sebelumnya. Konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga menurun pada Agustus 2015 sejalan dengan kembali normalnya permintaan pasca Hari Raya Idul Fitri. Penurunan diperkirakan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan terbesar pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Untuk kondisi pada 6 bulan mendatang (November 2015), responden memperkirakan peningkatan jumlah tabungan yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang yang tercatat naik 1,5 poin dari bulan sebelumnya menjadi 129,0. Indeks Keyakinan Konsumen Keyakinan konsumen pada Mei 2015 menguat setelah mengalami pelemahan pada dua bulan sebelumnya. Keyakinan konsumen pada bulan Mei 2015 menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Setelah mengalami pelemahan pada bulan Maret dan April 2015, keyakinan konsumen pada bulan Mei 2015 mulai menguat. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2015 yang meningkat sebesar 5,4 poin menjadi 112,8 (Grafik 1). Meningkatnya IKK Mei 2015 didorong oleh peningkatan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing naik sebesar 3,7 poin dan 7,0 poin dari bulan sebelumnya. Secara regional, sebanyak 12 kota mengalami penguatan IKK pada Mei 2015, dengan peningkatan indeks tertinggi terjadi di Surabaya (19,0 poin) dan Medan (13,2 poin). Berdasarkan tingkat pengeluaran, peningkatan IKK tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta per bulan. Metodologi Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak Oktober Sejak Januari 2007 survei dilaksanakan terhadap kurang lebih rumah tangga sebagai responden (stratified random sampling) di 18 kota: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang, Ambon dan Banten. Indeks per kota dihitung dengan metode balance score (net balance + 100) yang menunjukkan bahwa jika indeks di atas 100 berarti optimis dan di bawah 100 berarti pesimis. 1

6 Survei Konsumen (Indeks, rata-rata tertimbang 18 kota) Grafik 1 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Pesimis Optimis Rencana Kenaikan Harga BBM Kenaikan Harga BBM Kenaikan Harga BBM Penurunan Harga BBM Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Setelah mengalami pelemahan pada bulan Maret dan April 2015, keyakinan responden terhadap kondisi ekonomi Mei 2015 menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) Mei 2015 yang tercatat sebesar 102,6, atau meningkat 3,7 poin dari bulan sebelumnya (Grafik 2). IKE pada bulan Mei 2015 kembali menguat. Kembali menguatnya IKE didorong oleh peningkatan seluruh indeks pembentuknya. Indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dan indeks ketersediaan lapangan kerja mencatat peningkatan masing-masing sebesar 4,2 poin menjadi 88,5 dan 98,5. Sejalan dengan hal tersebut, indeks penghasilan saat ini juga mencatat peningkatan sebesar 2,7 poin menjadi 120,9. Grafik 2 Perkembangan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) (Indeks, rata-rata tertimbang 18 kota) Pesimis Optimis Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama Indeks Penghasilan Saat Ini Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja 2

7 Survei Konsumen Penguatan IKE pada Mei 2015 terjadi di 11 kota, dengan peningkatan indeks tertinggi terjadi di Surabaya (17,4 poin) dan Ambon (10,2 poin). Berdasarkan tingkat pengeluaran, peningkatan IKE tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta per bulan. Indeks Ekspektasi Konsumen IEK Mei 2015 menguat didorong oleh peningkatan seluruh komponen pembentuknya. Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang juga menguat dari bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Mei 2015 yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,0 poin dari bulan sebelumnya menjadi 122,9 (Grafik 3). Menguatnya IEK didorong oleh peningkatan seluruh indeks pembentuknya, dengan peningkatan tertinggi terjadi pada indeks ekspektasi kegiatan usaha 6 bulan mendatang sebesar 10,8 poin, diikuti oleh indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan 6 bulan mendatang yang masing-masing meningkat sebesar 5,8 dan 4,4 poin. Semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur dan kemudahan dalam mendapatkan pembiayaan perbankan ditengarai mendorong optimisme responden terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang. (Indeks, rata-rata tertimbang 18 kota) 150 Grafik 3 Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Pesimis Optimis Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha Indeks Ekspektasi Penghasilan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja Secara regional, penguatan IEK terjadi di 12 kota dengan peningkatan indeks tertinggi terjadi di Surabaya (20,7 poin) dan Medan (18,4 poin). Sementara berdasarkan tingkat pengeluarannya, peningkatan IEK tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta per bulan. 3

8 Survei Konsumen Indeks Ekspektasi Harga Pasca Hari Raya Idul Fitri, tekanan kenaikan harga diperkirakan menurun pada Agustus Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang turun 5,9 poin menjadi 173,9 (Grafik 4). Penurunan tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada semua kelompok komoditas seiring dengan kembali normalnya permintaan pasca Hari Raya Idul Fitri. Tekanan kenaikan harga pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan diperkirakan turun lebih besar dibandingkan kelompok komoditas lainnya. Tekanan kenaikan harga diperkirakan menurun pasca Hari Raya Idul Fitri. Secara regional, pelemahan IEH 3 bulan mendatang terjadi di 9 kota yang disurvei, dengan penurunan indeks terbesar di kota Medan (-20,7 poin) dan Pontianak (-12,5 poin). Grafik 4 Perkembangan Indeks Ekspektasi Harga pada 3 Bulan Mendatang (Indeks, rata-rata tertimbang 18 kota) (%, qtq) Inflasi Triwulanan - BPS (sb. kanan) Bulan terjadinya Hari Raya Idul Fitri Indeks Ekspektasi Harga 3 bulan yad (sb. kiri) Tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (November 2015) juga diperkirakan menurun. Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan mendatang turun 2,5 poin menjadi 171,3 (Grafik 5). Perkiraan meningkatnya ketersediaan barang dan jasa, dan semakin lancarnya distribusi barang menjadi faktor pendorong menurunnya tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang. Perkiraan meningkatnya ketersediaan barang dan jasa mendorong turunnya kenaikan tekanan harga 6 bulan mendatang. Secara regional, pelemahan IEH 6 bulan mendatang terjadi di 11 kota yang disurvei, dengan penurunan indeks terbesar terjadi di kota Medan (-12,1 poin) dan Semarang (-11,6 poin). 4

9 Survei Konsumen Grafik 5 Perkembangan Indeks Ekspektasi Harga pada 6 Bulan Mendatang (Indeks, rata-rata tertimbang 18 kota) (%) 200 8, , , , ,0 Inflasi Semesteran - BPS (sb. kanan) Bulan terjadinya Hari Raya Idul Fitri Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan yad (sb. kiri) Kondisi Keuangan Konsumen Average propensity to consume ratio pada bulan Mei 2015 meningkat, sejalan dengan peningkatan keyakinan konsumen. Sejalan dengan menguatnya keyakinan konsumen, porsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) juga tercatat meningkat sebesar 2,1% dari bulan sebelumnya menjadi 67,7%. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan (savings to income ratio) dan porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt to income ratio) masing-masing turun sebesar 0,6% dan 1,5% dari bulan sebelumnya menjadi 19,3% dan 13,0% (Grafik 6). Grafik 6 Komposisi Penggunaan Pendapatan Rumah Tangga (%) (%) , ,3 68,1 67,8 68,0 68,7 68,7 68,7 68,9 69,1 69, ,7 67,7 66, ,8 65,5 65, , ,0 18,8 19,0 19,3 20,2 19,9 19,9 19,0 19,3 18, ,6 17,7 17,6 18,3 17,9 17, , ,4 13,7 14,2 14,3 14,5 13,6 13,7 12,8 12,9 12,9 13,0 12,8 13,0 13,0 13,5 13, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Cicilan pinjaman (lhs) Tabungan (lhs) Konsumsi (rhs) 5

10 Survei Konsumen Menurut tingkat pengeluaran, peningkatan average propensity to consume ratio terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta per bulan. Sejalan dengan hal tersebut, penurunan savings to income ratio terbesar juga terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta per bulan. Sementara itu, penurunan debt to income ratio terbesar terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan (Tabel 5). Untuk kondisi pada 6 bulan mendatang, responden memperkirakan peningkatan jumlah tabungan yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang (November 2015) yang tercatat naik 1,5 poin dari bulan sebelumnya menjadi 129,0. Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan pinjaman pada 6 bulan mendatang juga diperkirakan meningkat. Hal tersebut terindikasi dari indeks perkiraan posisi pinjaman 6 bulan mendatang sebesar 159,7, atau meningkat 5,1 poin dari bulan sebelumnya (Grafik 7). (Indeks) 180 Grafik 7 Indeks Perkiraan Jumlah Tabungan dan Posisi Pinjaman 6 Bulan Mendatang ,7 154, ,5 129,0 Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang Indeks perkiraan posisi pinjaman 6 bulan mendatang 6

11 Survei Konsumen Lampiran Tabel 1 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Ekspektasi Harga (dalam indeks) Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Perubahan Indeks (Mei - Apr) A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 116,7 116,2 118,2 113,9 116,9 116,3 119,8 120,2 119,8 120,6 120,1 116,5 120,2 120,2 116,9 107,4 112,8 5,4 - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 110,9 111,7 112,5 108,9 112,2 111,1 113,9 115,6 115,8 113,3 114,1 110,2 109,7 110,3 107,5 98,9 102,6 3,7 - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 122,4 120,7 123,9 118,9 121,5 121,4 125,7 124,8 123,7 128,0 126,1 122,8 130,7 130,2 126,2 115,9 122,9 7,0 Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi saat ini dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu) - Penghasilan saat ini 128,9 128,6 129,6 127,0 128,1 127,8 131,7 132,9 130,6 129,1 128,1 123,8 124,5 124,5 124,8 118,2 120,9 2,7 - Ketersediaan lapangan kerja 93,8 95,3 97,6 93,0 98,9 96,7 97,5 103,2 104,3 99,5 103,2 100,5 96,5 95,6 93,5 84,3 88,5 4,2 - Ketepatan waktu pembelian barang tahan lama 110,1 111,1 110,2 106,5 109,6 108,8 112,5 110,7 112,6 111,2 110,9 106,4 108,2 110,8 104,2 94,3 98,5 4,2 Indeks Ekspektasi Konsumen (6 bulan mendatang dibandingkan dengan kondisi saat ini) - Ekspektasi Penghasilan 138,9 137,5 138,4 131,5 132,7 134,4 136,5 135,7 135,6 135,4 135,5 133,2 143,4 144,1 141,9 135,1 139,5 4,4 - Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 106,8 105,7 110,4 106,2 108,7 106,8 110,7 112,0 114,2 118,7 116,1 113,9 114,7 113,6 110,5 101,7 107,5 5,8 - Ekspektasi Kegiatan Usaha 121,5 118,9 122,8 119,0 123,3 123,0 130,0 126,6 121,3 129,9 126,6 121,3 133,9 132,7 126,2 111,1 121,9 10,8 B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bulan yad 173,9 170,7 175,2 176,3 182,0 163,2 156,0 157,3 177,2 174,1 184,7 172,5 150,6 142,5 168,8 179,8 173,9-5,9 Menurut kelompok: - Bahan Makanan 174,2 172,9 177,6 176,4 182,6 164,2 155,8 158,8 176,7 171,7 184,2 172,8 153,0 146,4 171,2 180,7 175,2-5,5 - Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 166,1 165,6 171,2 170,3 177,4 160,4 152,2 153,2 169,4 165,9 179,4 170,4 148,8 144,7 167,6 173,8 167,2-6,6 - Perumahan, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 170,2 163,4 167,9 164,6 167,5 157,0 152,6 154,5 170,8 168,6 182,5 169,8 152,6 145,9 166,4 177,3 169,8-7,5 - Sandang 145,7 143,6 148,3 151,0 158,0 145,7 136,3 137,7 148,3 143,8 157,6 152,2 135,0 130,7 149,1 158,6 154,6-4,0 - Kesehatan 140,5 140,7 142,1 141,2 146,9 138,9 132,8 135,5 140,6 138,2 151,2 145,3 129,3 125,3 138,4 146,8 142,5-4,3 - Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 159,3 155,6 158,5 159,6 163,2 147,1 144,7 148,0 162,8 158,6 174,7 167,2 146,4 135,9 158,0 171,9 163,3-8,6 - Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 151,1 147,8 149,7 149,7 153,9 145,5 142,1 139,4 149,6 146,1 155,6 150,8 136,1 130,9 144,7 153,9 153,1-0,8 - Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bulan yad 180,3 177,5 178,6 175,2 178,3 181,6 170,2 171,3 175,8 177,6 183,5 173,5 171,3 162,7 167,8 173,8 171,3-2,5 - Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bulan yad 182,2 181,6 185,1 178,1 180,4 179,2 176,3 173,1 177,6 177,2 183,2 178,4 169,4 169,1 173,2 177,0 177,0 0,0 Keterangan: 1) Perhitungan komponen Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) gabungan 18 kota menggunakan metode rata-rata tertimbang 2) Sebelum Maret 2011, materi pertanyaan menggunakan ekspektasi kondisi ekonomi 7

12 Survei Konsumen Tabel 2 Profil Responden Survei Konsumen (dalam persen) Profil Responden Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jenis Kelamin Laki-laki 50,1 49,1 50,5 50,4 50,8 49,7 52,6 53,7 52,7 49,2 49,0 49,5 48,2 47,8 49,1 46,8 48,9 Perempuan 49,9 50,9 49,5 49,6 49,2 50,3 47,4 46,3 47,3 50,8 51,0 50,5 51,8 52,2 50,9 53,2 51,1 Pengeluaran per bulan Rp. 1-2 juta 26,1 28,0 27,1 26,6 26,9 23,9 26,0 22,9 24,2 27,5 29,1 25,2 23,6 24,0 25,6 26,8 25,6 Rp. 2-3 juta 34,7 31,7 32,0 32,1 32,3 35,0 33,3 33,4 32,9 31,1 30,1 32,2 29,2 29,4 31,2 30,7 30,8 Rp. 3-4 juta 20,3 21,3 22,3 22,8 22,3 22,6 22,1 24,6 23,4 23,8 22,0 23,5 23,0 22,9 21,6 19,5 21,5 Rp. 4-5 juta 8,9 9,7 9,6 9,6 9,6 9,5 9,6 10,2 10,4 9,1 10,7 9,6 12,1 12,1 11,5 10,9 10,7 Diatas Rp. 5 juta 10,0 9,4 9,0 8,9 9,0 9,0 9,0 9,0 9,1 8,5 8,1 9,4 12,2 11,6 10,1 12,0 11,4 Kelompok Umur tahun 29,2 30,8 31,2 32,5 32,4 30,3 26,8 25,6 25,4 30,3 30,6 30,7 31,0 28,1 32,8 30,2 32, tahun 30,6 30,5 30,2 28,3 29,8 31,7 30,4 32,0 31,4 29,7 29,2 30,1 30,6 29,8 29,7 30,2 29, tahun 24,1 23,3 22,7 24,4 23,1 22,9 25,3 25,4 25,7 24,5 23,8 23,2 22,7 26,0 22,6 24,0 22, tahun 11,5 11,6 11,9 11,0 10,9 11,2 12,9 12,4 12,7 11,6 12,3 11,9 11,3 11,4 11,2 11,2 11,7 Diatas 60 tahun 4,5 3,8 4,0 3,8 3,8 3,9 4,6 4,6 4,8 3,9 4,1 4,0 4,3 4,7 3,7 4,3 4,2 Pendidikan SLTA 56,0 60,1 59,4 59,5 60,3 58,8 59,3 58,8 60,3 62,1 60,4 61,3 59,5 58,9 59,5 61,0 62,0 Akademi 10,1 10,2 10,4 11,8 11,1 11,9 10,7 12,6 10,3 9,7 9,7 9,2 9,9 10,1 9,2 8,5 8,9 Sarjana 30,5 27,2 27,6 26,5 26,0 27,0 27,0 26,1 26,6 26,4 28,1 27,4 28,0 28,7 29,2 27,8 26,7 Pasca Sarjana 3,4 2,5 2,6 2,2 2,6 2,3 3,0 2,5 2,8 1,8 1,8 2,1 2,7 2,3 2,1 2,7 2,4 Keterangan : * Mulai Maret 2011, pengklasifikasian lebih detail pada kelompok pengeluaran dan umur 8

13 Survei Konsumen Tabel 3 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Ekspektasi Harga di 18 Kota (dalam indeks) Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Perubahan Indeks Mei (Mei - Apr) 1. DKI Jakarta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 101,7 103,9 103,0 106,2 107,3 110,4 112,9 114,0 113,4 107,2 109,1 105,6 105,8 104,7 101,4 95,6 97,2 1,6 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 98,5 100,9 98,8 100,5 103,9 101,5 103,1 105,3 104,8 100,6 102,1 99,8 96,8 95,1 93,2 88,3 88,3 0,0 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 104,9 107,0 107,3 111,9 110,7 119,3 122,8 122,7 122,0 113,8 116,1 111,3 114,9 114,2 109,7 103,0 106,1 3,1 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 169,6 162,1 172,4 169,6 182,0 139,8 133,9 135,9 172,4 168,9 187,6 158,0 133,2 122,2 167,0 178,2 166,6-11,6 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 178,3 172,2 172,9 167,5 174,1 180,7 162,6 163,9 170,0 173,6 183,7 163,4 178,4 158,0 161,6 165,2 163,2-2,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 177,9 178,9 182,2 170,4 176,1 170,7 171,6 163,9 170,2 173,0 182,9 171,8 163,4 161,2 170,2 171,0 173,0 2,0 2. Bandung Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 110,3 105,1 109,5 103,8 113,1 111,1 109,7 109,8 109,4 109,8 105,6 101,8 126,9 125,1 119,3 108,2 111,2 3,0 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 104,6 97,0 98,4 89,1 104,4 104,1 102,9 97,2 100,1 95,8 98,4 90,7 108,8 106,2 97,9 91,6 94,3 2,7 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 116,0 113,2 120,6 118,6 121,8 118,0 116,4 122,4 118,8 123,9 112,8 112,9 145,0 144,0 140,8 124,9 128,1 3,2 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 179,7 176,7 181,7 181,5 185,7 187,5 186,0 183,6 179,7 185,6 184,7 190,0 111,4 127,7 149,0 163,3 157,0-6,3 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 187,0 175,3 187,0 184,7 184,7 188,0 186,3 177,7 181,3 189,7 178,7 183,7 123,4 139,3 149,3 163,3 159,0-4,3 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 189,0 176,5 183,3 185,3 184,7 187,7 183,0 173,3 177,7 183,7 174,3 186,0 140,3 158,3 156,7 160,0 164,7 4,7 3. Semarang Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 110,4 127,3 118,2 95,9 91,4 91,7 101,5 99,9 109,4 124,4 131,6 128,4 126,2 128,1 125,8 123,6 115,6-8,0 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 111,3 123,1 118,3 100,7 95,6 94,7 99,8 104,8 113,3 114,1 124,3 119,9 119,0 122,6 119,7 118,9 107,7-11,2 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 109,4 131,4 118,1 91,1 87,3 88,8 103,2 95,0 105,6 134,7 138,8 136,9 133,3 133,7 131,9 128,2 123,4-4,8 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 176,3 184,7 178,7 186,7 191,3 189,3 181,3 180,0 184,9 176,6 181,7 186,3 171,1 166,0 167,7 177,3 181,0 3,7 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 176,3 187,7 186,3 191,7 193,7 192,0 193,3 190,0 186,0 182,0 187,3 185,3 186,0 177,7 181,0 183,3 171,7-11,6 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 182,7 190,3 193,7 190,7 193,7 193,7 191,0 189,7 189,3 183,7 187,0 183,9 188,6 182,0 182,3 188,7 171,7-17,0 4. Surabaya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 127,0 117,2 121,6 120,7 124,4 119,4 130,1 131,0 129,4 131,1 127,7 122,6 116,7 120,9 114,8 96,3 115,3 19,0 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 117,0 113,5 116,3 121,4 119,2 114,0 124,7 129,2 128,8 130,0 124,4 120,2 104,9 113,7 109,6 90,2 107,6 17,4 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 137,1 120,9 126,8 120,0 129,6 124,8 135,5 132,8 130,0 132,2 131,0 125,0 128,5 128,1 120,0 102,3 123,0 20,7 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 188,9 186,5 186,2 190,6 184,4 186,7 186,5 187,5 191,5 190,9 194,0 187,1 166,6 162,3 173,9 193,5 194,3 0,8 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 185,5 184,7 182,6 181,9 176,0 175,2 177,1 180,2 180,8 186,1 188,1 167,4 172,3 177,8 173,5 192,5 186,3-6,2 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 190,9 188,8 187,6 182,9 179,4 189,5 179,7 181,3 183,9 180,4 193,7 180,5 178,1 182,7 176,9 196,9 194,3-2,6 5. Medan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 110,0 117,6 117,8 121,4 122,6 137,1 128,1 134,6 121,4 110,2 109,3 110,6 111,4 113,0 111,3 98,5 111,7 13,2 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 103,7 116,2 110,5 114,7 116,0 132,4 120,7 132,8 115,0 105,1 104,4 106,4 106,2 106,3 107,9 94,8 102,9 8,1 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 116,3 119,0 125,1 128,1 129,3 141,8 135,4 136,4 127,8 115,3 114,1 114,8 116,6 119,7 114,7 102,2 120,6 18,4 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 157,3 162,5 150,0 172,4 170,4 146,0 121,0 147,3 167,3 149,7 153,3 169,8 160,5 149,8 169,5 181,3 160,6-20,7 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 167,0 171,5 163,5 158,4 161,2 165,4 138,4 154,0 159,4 136,9 151,4 171,1 158,2 146,0 154,3 168,9 156,8-12,1 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 174,0 173,1 174,7 168,5 168,1 167,9 138,4 161,6 172,7 138,5 150,2 161,6 162,4 156,8 156,5 167,9 161,3-6,6 6. Palembang Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 131,2 126,6 134,2 130,1 135,5 130,3 122,5 129,9 127,1 127,4 126,9 124,8 118,0 118,3 123,6 126,2 133,0 6,8 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 120,9 119,2 122,9 117,8 125,2 123,2 113,2 125,6 121,1 115,1 115,2 114,8 117,4 115,9 122,2 123,2 128,6 5,4 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 141,6 133,9 145,4 142,3 145,8 137,4 131,9 134,2 133,0 139,7 138,7 134,8 118,6 120,7 125,0 129,1 137,4 8,3 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 185,6 180,0 183,3 169,7 172,3 165,0 159,1 146,3 154,0 171,0 171,2 178,0 176,7 150,3 153,3 174,3 170,2-4,1 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 184,3 183,0 177,7 166,2 173,0 164,3 161,7 153,7 166,3 177,3 172,0 175,3 154,3 154,8 155,0 176,3 176,0-0,3 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 188,0 185,0 183,7 162,0 170,3 165,3 181,0 172,0 174,0 180,7 181,7 180,3 165,0 159,0 162,0 166,6 178,0 11,4 7. Banjarmasin Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 123,2 124,2 140,8 129,3 131,2 133,3 138,6 127,7 125,2 129,7 137,6 139,6 121,4 116,8 122,6 113,3 113,3 0,0 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 124,7 124,3 138,1 123,9 125,0 128,9 129,0 120,8 122,5 126,3 137,9 141,5 112,5 105,0 111,6 100,7 105,3 4,6 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 121,7 124,2 143,5 134,7 137,4 137,6 148,2 134,6 127,9 133,2 137,2 137,6 130,3 128,6 133,6 125,8 121,3-4,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 128,3 146,3 162,9 150,8 148,5 166,7 160,4 147,9 151,7 150,8 144,6 165,0 181,0 173,3 165,4 172,8 172,1-0,7 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 142,9 151,3 172,5 159,6 157,3 175,4 172,1 163,3 156,7 161,7 167,1 172,5 171,6 161,7 172,1 189,2 188,3-0,9 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 134,2 146,3 155,8 158,3 159,0 168,8 163,7 155,4 158,3 158,8 156,7 163,3 177,5 168,7 175,0 191,7 190,8-0,9 8. Bandar Lampung Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 137,3 132,9 141,3 121,2 131,4 127,9 143,0 147,8 142,3 133,6 135,2 127,7 127,5 133,8 115,9 111,1 104,8-6,3 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 131,2 123,5 130,2 109,3 120,0 117,0 127,0 138,7 136,8 120,7 123,5 118,0 113,3 121,0 110,5 100,7 91,2-9,5 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 143,5 142,3 152,5 133,0 142,8 138,8 159,0 156,8 147,7 146,5 146,8 137,3 141,7 146,5 121,3 121,5 118,3-3,2 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 189,5 189,5 196,0 178,5 180,0 183,0 174,5 178,5 189,0 187,0 197,0 190,5 181,5 152,0 172,5 196,0 196,0 0,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 190,5 196,5 193,0 175,0 184,5 187,5 176,0 177,5 185,5 190,5 198,0 195,5 172,0 178,5 189,0 194,0 198,5 4,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 192,0 195,0 195,5 183,0 185,5 190,5 183,5 184,0 191,5 189,0 198,5 197,0 186,0 187,0 188,5 197,0 197,5 0,5 9. Makassar Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 113,9 126,5 134,4 126,2 132,9 132,2 138,4 135,2 131,3 131,6 148,6 131,9 129,7 117,7 122,6 121,3 127,1 5,8 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 114,2 128,3 136,2 127,3 140,7 137,5 141,3 136,5 136,8 134,3 145,2 132,7 127,0 112,3 121,3 106,7 115,8 9,1 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 113,7 124,7 132,7 125,0 125,2 126,8 135,5 133,8 125,8 128,8 152,0 131,2 132,3 123,0 123,8 135,8 138,3 2,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 169,0 163,5 171,0 184,0 185,0 183,0 172,0 190,5 188,5 169,5 188,5 184,5 185,0 171,0 183,0 188,5 183,5-5,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 190,0 197,0 196,0 197,5 197,5 200,0 194,5 199,5 199,0 195,5 198,5 200,0 197,0 194,0 193,5 184,5 186,0 1,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 193,5 199,5 199,5 198,0 200,0 199,5 199,5 199,5 199,0 195,5 200,0 200,0 199,0 199,0 200,0 194,0 190,5-3,5 9

14 Survei Konsumen Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Perubahan Indeks Mei (Mei - Apr) 10. Samarinda Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 123,8 115,8 121,1 123,3 127,1 125,0 125,3 115,1 118,3 120,8 119,2 119,8 111,5 121,0 123,3 116,3 110,4-5,9 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 111,8 111,3 113,8 115,3 119,5 113,7 117,0 113,1 118,3 117,8 117,8 112,5 100,5 113,3 114,7 109,5 104,0-5,5 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 135,8 120,2 128,3 131,2 134,7 136,2 133,7 117,2 118,3 123,8 120,5 127,2 122,5 128,7 131,8 123,0 116,8-6,2 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 176,0 171,0 177,0 178,0 193,0 179,9 172,5 149,5 175,6 173,0 178,0 165,5 149,5 154,0 162,0 170,5 179,5 9,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 187,0 186,5 186,5 174,5 187,0 184,0 176,0 164,5 182,5 177,0 186,0 166,5 171,5 158,5 166,0 171,5 163,0-8,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 188,5 191,5 195,5 195,5 191,0 188,0 178,0 175,5 186,0 187,0 194,0 190,5 181,5 177,5 181,5 179,0 171,5-7,5 11. Denpasar Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 117,7 109,1 108,1 111,8 111,5 115,3 117,7 119,7 114,0 108,6 110,4 118,5 115,0 107,4 101,5 103,0 107,6 4,6 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 109,8 103,0 102,0 103,8 102,0 109,2 110,7 109,0 108,3 106,3 105,2 113,7 104,8 98,7 93,5 97,5 102,2 4,7 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 125,5 115,2 114,2 119,7 121,0 121,3 124,7 130,3 119,7 110,8 115,7 123,3 125,2 116,2 109,5 108,5 113,0 4,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 185,5 188,0 188,0 184,5 181,5 187,5 188,0 177,5 190,0 188,0 197,0 188,5 178,5 167,0 182,9 185,0 184,4-0,6 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 194,0 191,5 188,0 190,5 186,5 189,5 188,5 184,9 191,0 196,0 198,0 192,5 175,0 179,0 186,0 189,0 194,0 5,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 192,0 190,5 188,0 185,5 187,4 188,0 191,0 189,0 194,0 197,0 195,0 197,0 180,5 185,0 192,0 193,4 197,0 3,6 12. Padang Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 118,4 114,1 111,9 117,2 117,0 122,5 119,7 119,0 116,6 125,2 113,0 106,0 115,6 105,8 107,7 101,4 99,1-2,3 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 117,3 111,8 113,2 113,8 113,8 114,0 114,8 117,8 111,4 118,8 110,8 100,7 112,3 99,7 95,8 91,8 89,1-2,7 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 119,5 116,3 110,7 120,5 120,2 131,0 124,5 120,2 121,8 131,7 115,2 111,3 118,8 111,8 119,5 111,0 109,0-2,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 172,5 178,0 174,0 171,5 183,5 186,0 178,0 163,5 180,5 170,4 184,0 182,0 163,5 148,5 157,0 184,9 188,9 4,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 186,5 187,5 181,4 182,0 183,5 188,5 180,5 177,0 186,5 184,9 183,5 173,0 167,5 163,0 170,9 179,3 184,3 5,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 187,5 184,0 185,5 181,0 187,0 187,0 185,5 181,5 183,0 174,9 182,0 180,0 164,5 165,0 173,9 182,4 183,8 1,4 13. Pontianak Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 135,1 136,3 136,0 139,1 135,6 128,7 130,9 135,2 127,3 133,4 135,1 124,3 133,7 132,6 146,3 135,2 140,5 5,3 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 128,2 135,0 132,5 133,0 130,2 126,6 134,5 136,3 127,2 129,0 129,5 124,2 133,0 127,3 140,5 136,5 138,0 1,5 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 142,0 137,5 139,5 145,2 141,0 130,8 127,3 134,0 127,5 137,8 140,7 124,5 134,3 137,8 152,0 133,8 143,0 9,2 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 165,0 170,5 176,0 179,0 179,5 174,0 178,5 158,5 169,0 161,0 171,0 171,0 160,0 162,0 180,0 181,5 169,0-12,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 167,5 178,0 180,0 185,0 186,0 177,5 181,5 167,5 179,5 172,5 179,5 172,0 157,0 158,0 177,0 181,5 178,0-3,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 178,5 189,0 189,0 188,5 190,0 177,5 185,0 171,0 172,5 178,0 173,0 163,5 164,0 171,0 182,5 179,5 180,5 1,0 14. Manado Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 135,3 133,6 152,0 149,0 154,3 146,3 147,6 132,9 148,1 141,0 137,1 135,6 138,9 130,2 138,3 113,6 115,7 2,1 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 140,7 151,7 174,0 170,7 176,0 167,0 170,5 152,8 167,2 148,8 153,7 152,0 155,8 135,0 142,5 114,8 117,5 2,7 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 130,0 115,5 130,0 127,3 132,5 125,5 124,7 113,0 129,0 133,2 120,5 119,2 122,0 125,3 134,2 112,3 113,8 1,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 173,0 192,0 168,0 192,5 196,5 194,0 194,5 186,0 200,0 200,0 183,5 176,5 183,5 169,5 190,5 164,5 194,5 30,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 195,5 199,5 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 199,0 195,0 172,5 188,0 168,5 179,0 10,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 197,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 199,0 196,5 182,5 191,5 164,5 180,0 15,5 15. Mataram Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 129,5 132,8 143,9 150,3 141,9 132,8 128,2 142,5 134,8 127,0 121,1 128,3 128,8 123,5 118,9 114,3 118,2 3,9 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 124,6 127,2 138,7 143,2 136,8 124,5 117,5 130,7 121,0 111,0 108,4 116,0 112,3 109,5 101,0 105,5 104,2-1,3 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 134,3 138,3 149,2 157,3 147,0 141,2 138,8 154,3 148,5 143,0 133,9 140,5 145,2 137,5 136,8 123,0 132,2 9,2 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 174,2 160,0 158,5 163,5 162,0 170,4 152,5 154,0 175,5 179,0 192,0 185,5 165,5 154,3 162,5 173,0 175,5 2,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 173,2 169,5 180,5 182,5 174,5 173,5 166,0 167,5 182,5 189,0 196,5 196,5 175,0 163,3 189,5 187,5 181,5-6,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 182,3 183,0 192,5 196,0 191,0 185,0 177,5 179,5 188,0 191,5 196,5 199,0 182,5 164,5 192,5 183,5 187,5 4,0 16. Pangkal Pinang Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 111,8 101,8 108,8 131,8 135,2 132,1 122,2 121,8 115,5 121,3 120,8 117,4 110,4 103,3 116,6 91,0 71,2-19,8 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 98,7 100,3 100,8 121,5 129,7 124,2 105,8 109,2 104,8 110,7 116,3 111,7 97,7 88,3 105,8 81,7 59,3-22,4 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 124,8 103,3 116,7 142,0 140,7 140,0 138,5 134,5 126,2 131,9 125,2 123,2 123,2 118,2 127,3 100,3 83,0-17,3 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 189,5 180,0 174,5 187,5 186,0 185,0 176,0 162,8 188,0 195,0 200,0 194,5 188,0 162,5 172,4 178,0 175,5-2,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 192,0 183,5 168,5 189,5 186,0 178,5 177,0 175,5 184,5 197,0 199,0 195,5 188,5 175,5 180,4 180,5 176,5-4,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 193,5 185,0 182,0 191,5 185,0 180,0 184,0 183,5 189,0 197,0 199,0 199,0 188,5 186,5 189,9 178,0 176,0-2,0 17. Ambon Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 125,1 136,1 146,3 153,2 145,8 150,2 134,1 134,5 133,8 131,8 124,2 120,5 120,6 117,9 112,0 110,0 118,9 8,9 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 112,2 128,5 137,2 145,7 137,0 137,5 121,0 124,5 125,5 129,3 119,2 113,8 112,3 102,8 99,3 99,0 109,2 10,2 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 138,0 143,7 155,3 160,7 154,5 162,8 147,2 144,5 142,0 134,2 129,2 127,2 128,8 133,0 124,7 121,0 128,7 7,7 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 181,5 192,0 186,5 197,5 191,5 187,5 151,5 172,0 173,0 180,5 178,0 174,0 156,5 162,0 164,3 157,0 171,5 14,5 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 177,5 190,5 183,5 191,0 194,5 187,5 143,0 169,0 164,0 166,5 173,5 172,5 168,0 157,5 163,5 157,5 162,5 5,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 181,5 187,0 192,5 193,0 193,5 191,0 168,0 166,5 167,5 173,5 166,5 168,3 179,0 171,5 175,0 157,0 167,5 10,5 18. Banten Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 123,3 118,0 115,7 120,8 123,6 123,7 128,3 120,2 126,9 124,5 113,1 112,1 126,5 124,6 118,2 111,3 122,6 11,3 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) 111,5 108,0 105,0 109,7 110,2 109,0 122,8 112,2 116,0 114,5 101,8 103,0 112,7 110,2 107,5 101,0 108,8 7,8 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 135,2 128,0 126,3 131,8 137,0 138,3 133,7 128,2 137,8 134,5 124,3 121,2 140,3 139,0 128,8 121,5 136,3 14,8 Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bln yad 191,0 182,5 182,0 190,0 188,5 191,0 177,5 184,0 192,0 189,0 196,0 191,0 175,0 174,4 191,5 192,0 195,0 3,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 6 bln yad 186,5 176,0 182,5 184,5 185,0 186,0 173,0 186,0 183,0 184,5 193,0 186,5 171,0 177,0 188,0 185,0 188,0 3,0 Indeks Ekspektasi Harga pada 12 bln yad 191,0 179,5 192,0 190,5 186,5 190,0 185,5 189,0 186,5 190,0 191,5 186,5 182,0 185,5 178,0 187,0 180,5-6,5 10

15 Survei Konsumen Tabel 4 Perkembangan IKK, IKE, dan IEK Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Responden (dalam indeks) Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Perubahan Indeks Mei (Mei - Apr) A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Pengeluaran Rp1-2 juta 121,7 120,2 124,9 125,3 126,7 125,2 125,1 122,9 126,5 122,2 121,0 120,1 121,6 116,1 116,1 106,7 115,1 8,4 Pengeluaran Rp2-3 juta 118,8 119,7 121,6 124,0 123,1 121,5 121,0 125,2 121,1 121,3 121,9 118,7 117,5 117,3 118,3 108,0 108,3 0,3 Pengeluaran Rp3-4 juta 118,1 119,8 125,6 115,2 116,9 126,2 128,7 123,8 121,0 124,6 124,7 123,2 120,6 121,4 117,4 109,0 111,9 2,9 Pengeluaran Rp4-5 juta 119,0 120,4 121,4 123,7 124,8 125,9 125,3 125,6 124,3 127,1 122,4 116,2 120,9 118,5 117,9 112,6 118,2 5,6 Pengeluaran >Rp5 juta 124,3 115,4 124,8 125,8 131,3 123,4 131,2 133,0 130,2 124,4 125,8 117,1 120,8 120,6 119,8 113,0 114,2 1,2 B. Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Pengeluaran Rp1-2 juta 113,2 116,2 119,4 119,1 120,6 117,8 118,6 118,0 121,6 115,1 115,0 115,0 113,1 107,3 107,5 98,9 105,4 6,5 Pengeluaran Rp2-3 juta 112,2 116,0 115,7 117,7 117,7 116,4 114,5 120,2 117,1 114,8 116,6 113,9 110,3 108,9 110,8 99,9 100,0 0,1 Pengeluaran Rp3-4 juta 113,7 117,3 123,8 113,2 114,2 122,7 124,6 121,0 118,5 119,3 120,7 118,1 111,6 112,5 109,8 101,7 103,4 1,7 Pengeluaran Rp4-5 juta 114,3 117,8 117,7 121,2 122,9 123,5 120,1 121,4 120,4 121,6 118,7 113,0 114,4 109,7 109,9 108,4 110,3 1,9 Pengeluaran >Rp5 juta 124,0 113,2 119,1 120,1 127,2 116,2 122,4 129,0 126,6 120,8 119,5 111,3 112,2 110,5 111,7 104,4 104,0-0,4 C. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Pengeluaran Rp1-2 juta 130,1 124,2 130,3 131,4 132,8 132,6 131,6 127,8 131,4 129,3 126,9 125,1 130,1 124,9 124,6 114,4 124,8 10,4 Pengeluaran Rp2-3 juta 125,3 123,4 127,5 130,2 128,5 126,5 127,5 130,1 125,1 127,8 127,1 123,5 124,7 125,7 125,7 116,0 116,5 0,5 Pengeluaran Rp3-4 juta 122,5 122,3 127,3 117,1 119,5 129,6 132,7 126,5 123,5 129,8 128,6 128,2 129,6 130,3 125,0 116,3 120,3 4,0 Pengeluaran Rp4-5 juta 123,7 123,0 125,1 126,2 126,6 128,2 130,4 129,7 128,1 132,5 126,1 119,3 127,3 127,3 125,8 116,8 126,0 9,2 Pengeluaran >Rp5 juta 124,5 117,5 130,5 131,5 135,3 130,6 139,9 136,9 133,8 129,9 132,0 122,8 129,3 130,6 127,9 121,6 124,4 2,8 11

16 Survei Konsumen Tabel 5 Perkembangan Persentase Penggunaan Pendapatan Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga (dalam indeks) Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Perubahan (Mei - Apr) Konsumsi 67,7 68,6 68,3 68,1 67,8 68,0 68,7 68,7 68,7 68,9 69,1 69,2 65,8 65,5 66,6 65,6 67,7 2,1 Total Cicilan pinjaman 14,0 13,4 12,8 12,9 12,9 13,0 13,7 13,6 13,7 12,8 13,0 13,0 14,2 14,3 13,5 14,5 13,0-1,5 Tabungan 18,4 18,0 18,8 19,0 19,3 19,0 17,6 17,7 17,6 18,3 17,9 17,7 20,0 20,2 19,9 19,9 19,3-0,6 Konsumsi 70,1 69,9 71,1 71,4 68,3 70,6 70,1 68,4 70,3 70,6 71,3 71,6 69,3 68,2 65,2 67,6 70,9 3,3 Rp 1-2 juta Cicilan pinjaman 11,2 10,8 11,0 11,0 12,2 10,4 12,1 13,2 11,9 11,2 11,4 10,1 11,0 12,8 14,6 12,1 10,8-1,3 Tabungan 18,7 19,2 18,0 17,6 19,5 19,0 17,8 18,4 17,8 18,2 17,2 18,2 19,7 19,0 20,2 20,3 18,3-2,0 Konsumsi 69,0 69,7 68,9 68,6 69,3 69,2 70,1 68,9 69,6 70,7 71,5 70,9 68,2 65,2 63,2 65,9 68,7 2,8 Rp 2-3 juta Cicilan pinjaman 13,6 13,5 12,7 12,7 12,6 12,5 13,1 13,3 13,2 12,3 11,8 12,2 12,8 14,6 16,6 14,0 12,5-1,5 Tabungan 17,5 16,7 18,5 18,7 18,1 18,3 16,7 17,7 17,2 17,0 16,7 16,9 19,0 20,2 20,2 20,1 18,8-1,3 Konsumsi 66,0 67,4 67,1 66,4 67,1 68,5 66,8 68,9 68,1 66,5 67,4 68,8 65,2 63,2 60,0 66,3 66,5 0,2 Rp 3-4 juta Cicilan pinjaman 14,8 14,7 14,3 13,1 13,7 13,5 15,0 13,6 14,6 13,9 14,3 14,1 14,6 16,6 19,5 13,6 13,7 0,1 Tabungan 19,2 17,9 18,5 20,4 19,1 18,0 18,3 17,5 17,3 19,6 18,4 17,2 20,2 20,2 20,5 20,2 19,8-0,4 Konsumsi 60,6 62,9 63,9 62,5 62,7 61,4 65,2 67,0 63,7 64,5 65,2 65,1 63,2 60,0 64,5 64,1 64,0-0,1 Rp 4-5 juta Cicilan pinjaman 19,1 17,1 15,0 16,7 17,3 16,5 14,0 14,7 17,7 15,0 15,6 16,0 16,6 19,5 13,2 15,8 14,9-0,9 Tabungan 20,3 20,0 21,0 20,8 20,0 22,1 20,8 18,4 18,6 20,5 19,2 18,9 20,2 20,5 22,4 20,1 21,1 1,0 Konsumsi 63,3 62,7 64,4 61,7 56,8 60,7 63,7 63,9 61,4 61,5 62,4 61,3 60,0 64,5 64,7 58,7 60,5 1,8 Di atas Rp 5 juta Cicilan pinjaman 16,9 18,3 15,8 18,5 17,7 17,8 17,7 16,9 16,6 16,5 17,9 20,1 19,5 13,2 15,8 20,9 17,2-3,7 Tabungan 19,9 19,1 19,8 19,8 25,6 21,5 18,6 19,2 21,9 22,1 19,7 18,6 20,5 22,4 19,5 20,3 22,2 1,9 Tabel 6 Indeks Perkiraan Jumlah Tabungan dan Posisi Pinjaman 6 Bulan Mendatang (dalam indeks) Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Perubahan Indeks Mei (Mei - Apr) Indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang 135,2 133,2 137,5 134,9 136,5 137,0 135,6 137,8 137,8 136,6 137,6 131,4 137,3 134,4 136,9 127,5 129,0 1,5 Indeks perkiraan posisi pinjaman 6 bulan mendatang 162,4 163,7 157,9 159,7 157,9 167,0 162,6 165,1 163,1 159,8 163,5 158,1 156,4 161,9 155,5 154,6 159,7 5,1 12

17 April 2015 SURVEI PENJUALAN ECERAN Survei Penjualan Eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada April 2015 meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2015 sebesar 177,0, tumbuh 22,4% (yoy), meningkat dibandingkan 19,7% (yoy) pada Maret Peningkatan penjualan eceran terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. Secara regional, Kota Bandung kembali mengalami pertumbuhan tahunan IPR tertinggi (76,0%, yoy). Pertumbuhan tahunan penjualan eceran diperkirakan melambat pada Mei Kondisi itu tercermin dari perkiraan IPR Mei 2015 sebesar 181,2 atau tumbuh 20,8% (yoy), lebih rendah dari 22,4% (yoy) pada bulan sebelumnya. Perlambatan diperkirakan terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori (-12,7%, yoy) dan kelompok bahan bakar kendaraan (-19,0%, yoy). Indikasi melambatnya penjualan eceran pada Mei 2015 juga ditunjukkan oleh pertumbuhan IPR April 2015 yang mengalami kenaikan hanya 2,7% dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Kenaikan ini lebih rendah dari kenaikan pertumbuhan bulan Maret 2015 terhadap Februari 2015 yang sebesar 3,7%. Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan harga pada Juli 2015 menurun. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 146,4, lebih rendah dibandingkan 157,6 pada bulan sebelumnya. Penurunan ekspektasi harga ditengarai dipengaruhi oleh maraknya program diskon dari beberapa retailer dan distribusi barang yang lancar. Penjualan Riil Bulan April 2015 Penjualan eceran pada April 2015 tumbuh meningkat. Penjualan eceran pada April 2015 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2015 sebesar 22,4% (yoy), meningkat dibandingkan 19,7% (yoy) pada bulan sebelumnya (Tabel 2). Dengan peningkatan tersebut, indeks penjualan riil pada April 2015 tercatat sebesar 177,0 (Tabel 1). Pertumbuhan tahunan terbesar pada April 2015 terdapat pada penjualan eceran kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 35,8% (yoy), diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 30,7% (yoy). Pertumbuhan penjualan eceran kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama didorong oleh penjualan produk tembakau, makanan jadi, dan minuman. Metodologi Survei penjualan eceran (SPE) dilaksanakan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan PDB dari sisi konsumsi swasta. SPE merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak September Sejak Januari 2015 survei dilakukan terhadap sekitar 700 pengecer sebagai responden dengan metode purposive sampling di 10 kota yaitu Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Medan, Purwokerto, Makassar, Manado, Banjarmasin, dan Denpasar. Indeks dihitung dengan menggunakan bobot komoditas dan bobot kota dimana bobot komoditas atas dasar tabel Input-Output (I-O), sementara bobot kota atas dasar pangsa konsumsi Rumah Tangga (RT) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap konsumsi RT Produk Domestik Bruto (PDB). Saat ini responden bersifat panel dan dikelompokkan berdasarkan 7 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun Indeks riil disajikan dengan tahun dasar 2010=100 (sebelumnya 2000=100). Sementara, perkiraan harga umum dihitung dengan menggunakan metode balance score (net balance +100) yang dibobot menggunakan bobot kota atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH)

18 Survei Penjualan Eceran Sementara secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada April 2015 melambat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan bulanan IPR April 2015 sebesar 0,5% (mtm), lebih rendah dari 2,5% (mtm) pada Maret 2015 (Tabel 3). Penurunan penjualan eceran disinyalir dipengaruhi oleh menurunnya permintaan sejalan dengan kecenderungan masyarakat untuk menahan konsumsi. Perlambatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok barang, dengan penurunan terbesar pada kelompok barang budaya dan rekreasi dari 6,7% (mtm) pada Maret 2015 menjadi -6,5% (mtm) pada April 2015 (Tabel 3). Penurunan penjualan pada kelompok barang tersebut antara lain didorong oleh menurunnya penjualan produk kertas, karton dan barang cetakan. Grafik 1 Perkembangan Indeks Riil Penjualan Eceran Indeks (Rebase 2010) ,7 125,9 124,8 150,0 147,2 144,7 176,2 177,0 181, * 5** 2013 Bulan Puasa *) Angka sementara **) Angka perkiraan Grafik 2 Pertumbuhan Penjualan Riil (%) ,4 20, ,0-0,9 4,7-0,6 16,9 15,914,8 19,7 3,7 2,5 2,3-1,7 0, * 5** 2013 Pertumbuhan Bulanan (%, mtm) Pertumbuhan Tahunan (%, yoy) *) Angka sementara **) Angka Perkiraan 14

19 Survei Penjualan Eceran Tabel 1 Indeks Penjualan Riil menurut Kategori DESKRIPSI Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr* Mei** Suku Cadang dan Aksesori 107,9 111,4 109,4 103,9 111,9 107,3 113,0 115,1 108,5 104,7 111,7 107,3 106,0 97,0 95,4 Makanan, Minuman & Tembakau 142,1 138,5 143,6 147,5 190,6 165,5 164,5 165,5 164,8 173,7 171,9 173,8 177,9 181,1 186,1 Bahan Bakar Kendaraan 126,0 124,7 129,0 124,4 127,0 123,0 126,6 130,4 132,5 113,6 102,1 96,1 101,9 103,4 104,5 Peralatan Informasi & Komunikasi 232,1 225,8 236,2 245,4 249,1 272,4 271,3 277,3 276,4 315,0 288,4 288,8 306,2 306,7 307,1 Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya 127,7 129,6 134,4 137,8 175,0 155,5 152,4 151,3 147,2 159,4 158,4 151,4 149,5 144,3 150,9 Barang Budaya dan Rekreasi 105,3 98,1 101,7 102,9 119,4 119,4 116,5 117,9 120,2 112,0 103,4 102,6 109,4 102,4 102,0 Barang Lainnya 159,9 158,0 166,1 176,3 225,5 159,7 155,5 158,6 159,9 170,9 162,2 157,0 159,5 160,4 166,5 - o/w Sandang 169,7 169,4 179,4 193,6 250,5 168,1 159,6 163,9 166,6 181,1 163,5 160,7 160,1 162,9 171,1 INDEKS TOTAL 147,2 144,7 150,0 153,8 188,3 167,7 166,8 168,5 167,3 177,2 172,6 171,9 176,2 177,0 181,2 *) Angka sementara **) Angka perkiraan Tabel 2 Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil (year on year, %) DESKRIPSI Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr* Mei** Suku Cadang dan Aksesori -2,4-3,6-4,2-4,2 11,8 11,6 13,7 20,5 15,3-2,1 5,7 1,0-1,8-12,9-12,7 Makanan, Minuman & Tembakau 19,1 20,7 17,7 7,4 25,2 11,0 18,4 17,2 15,3 5,3 16,4 24,6 25,2 30,7 29,5 Bahan Bakar Kendaraan 16,1 14,5 19,2 6,6 2,5 4,3 5,6 12,1 14,7-10,1-14,2-20,6-19,1-17,1-19,0 Peralatan Informasi & Komunikasi 36,1 28,3 30,5 33,5 27,0 39,1 37,6 38,9 27,0 29,8 30,3 28,8 31,9 35,8 30,0 Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya -10,9-10,9-9,6-9,5 2,1-8,0 2,6 1,3-18,5-21,2-13,2-2,6 17,0 11,4 12,3 Barang Budaya dan Rekreasi 0,3-7,9-9,4-11,1 0,8 2,2 1,1-0,8-5,1-18,9-11,3-1,5 4,0 4,4 0,3 Barang Lainnya 30,9 23,6 20,3 16,1 8,9-17,1 14,6 12,0 6,5 1,7-2,5-5,2-0,2 1,5 0,2 - o/w Sandang 29,4 21,2 16,4 11,8 2,0-21,6 10,5 8,7 10,0 6,7 0,5 1,9-5,7-3,8-4,7 INDEKS TOTAL 16,9 15,9 14,8 8,7 19,2 8,9 17,9 17,6 11,4 3,8 10,9 16,0 19,7 22,4 20,8 *) Angka sementara **) Angka perkiraan Tabel 3 Pertumbuhan Bulanan Penjualan Riil (month to month, %) DESKRIPSI Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr* Mei** Suku Cadang dan Aksesori 1,5 3,3-1,8-5,0 7,7-4,1 5,3 1,9-5,8-3,5 6,7-3,9-1,3-8,5-1,6 Makanan, Minuman & Tembakau 1,9-2,5 3,7 2,7 29,2-13,1-0,6 0,6-0,4 5,4-1,0 1,1 2,4 1,8 2,8 Bahan Bakar Kendaraan 4,1-1,0 3,5-3,6 2,1-3,2 2,9 3,0 1,6-14,3-10,2-5,8 6,0 1,5 1,1 Peralatan Informasi & Komunikasi 3,5-2,7 4,6 3,9 1,5 9,4-0,4 2,2-0,3 14,0-8,4 0,1 6,0 0,2 0,1 Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya -17,8 1,5 3,7 2,5 26,9-11,1-2,0-0,7-2,7 8,3-0,7-4,4-1,3-3,4 4,5 Barang Budaya dan Rekreasi 1,1-6,8 3,7 1,2 16,0 0,0-2,4 1,2 1,9-6,8-7,7-0,8 6,7-6,5-0,4 Barang Lainnya -3,4-1,2 5,1 6,1 27,9-29,2-2,6 2,0 0,8 6,9-5,1-3,2 1,6 0,6 3,8 - o/w Sandang 7,6-0,2 5,9 7,9 29,4-32,9-5,0 2,6 1,7 8,7-9,7-1,7-0,3 1,8 5,0 INDEKS TOTAL -0,6-1,7 3,7 2,5 22,5-10,9-0,5 1,0-0,7 5,9-2,6-0,4 2,5 0,5 2,3 *) Angka sementara **) Angka perkiraan 15

20 Survei Penjualan Eceran Perkiraan Penjualan Riil Bulan Mei 2015 Secara tahunan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh melambat pada Mei Hal ini terindikasi dari nilai IPR Mei 2015 yang diperkirakan sebesar 181,2 atau tumbuh sebesar 20,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan 22,4% (yoy) pada bulan sebelumnya (Tabel 2). Perlambatan diperkirakan terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori (-12,7%, yoy) dan kelompok bahan bakar kendaraan (-19,0%, yoy). Indikasi melambatnya penjualan eceran pada Mei 2015 juga ditunjukkan oleh pertumbuhan IPR April 2015 yang mengalami kenaikan hanya 2,7% dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Kenaikan ini lebih rendah dari kenaikan pertumbuhan bulan Maret 2015 terhadap Februari 2015 yang sebesar 3,7%. Secara tahunan, penjualan eceran pada Mei 2015 diperkirakan melambat. Sementara secara bulanan, IPR pada Mei 2015 diperkirakan meningkat. sebesar 2,3% (mtm), lebih tinggi dari 0,5% (mtm) pada bulan sebelumnya (Tabel 3). Pertumbuhan bulanan terbesar diperkirakan terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 4,5% (mtm) yang didorong oleh penjualan produk alat musik, pasir, dan semen. Penjualan Riil Secara Regional Secara regional, pada April 2015 pertumbuhan IPR tertinggi terjadi pada kota Bandung sebesar 3,5% (mtm) atau 76,0% (yoy), lebih tinggi dari 2,6% (mtm) atau 67,3% (yoy) pada bulan sebelumnya (Tabel 5 dan 6). Sementara pertumbuhan IPR terendah terjadi di kota Denpasar, yang mencatat pertumbuhan sebesar -22,3% (mtm) atau -37,9% (yoy), lebih rendah dari -17,0% (mtm) atau -26,6% (yoy) pada bulan sebelumnya (Tabel 5 dan 6). Pada April 2015, Bandung kembali tercatat sebagai kota dengan pertumbuhan IPR tertinggi. Pada Mei 2015, secara bulanan peningkatan penjualan eceran diperkirakan terjadi di sebagian besar kota yang disurvei dengan pertumbuhan tertinggi di Denpasar sebesar 19,0% (mtm) (Tabel 6). Sementara secara tahunan, dari 10 kota yang disurvei, Bandung tercatat sebagai kota yang mengalami pertumbuhan penjualan eceran terbesar (69,7%, yoy) (Tabel 5). 16

21 Survei Penjualan Eceran Tabel 4 Indeks Penjualan Riil Per Kota DESKRIPSI Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr* Mei** Jakarta 92,5 88,1 97,3 98,5 142,9 89,6 82,1 82,6 82,7 91,0 82,4 74,2 73,5 72,0 74,2 Bandung 136,9 134,8 141,2 150,6 202,8 195,1 195,4 198,1 196,5 216,6 214,4 223,4 229,1 237,2 239,6 Surabaya 146,3 146,6 149,0 145,7 161,5 146,2 149,2 150,7 146,4 141,6 140,4 143,2 144,7 141,1 148,7 Medan 181,6 188,5 191,0 204,2 214,4 211,6 209,3 211,1 200,2 190,2 187,0 188,7 192,1 189,0 188,0 Semarang*** 161,0 162,0 162,5 162,2 222,6 176,8 179,4 180,5 177,6 186,3 180,4 157,0 165,8 166,1 166,8 Banjarmasin 121,4 120,5 119,5 118,8 118,1 118,4 118,3 117,6 116,1 114,2 114,2 114,1 114,5 113,8 113,7 Makasar 124,9 123,7 124,9 125,7 125,4 124,9 125,0 124,7 123,4 121,0 122,2 121,3 120,7 122,5 124,0 Manado 159,8 163,8 174,3 175,5 191,0 168,5 173,5 170,6 177,1 210,7 210,1 209,8 209,0 210,1 210,3 Denpasar 240,3 220,9 153,7 158,0 138,9 139,4 167,6 153,4 170,6 198,9 226,5 212,7 176,5 137,2 163,2 INDEKS TOTAL 147,2 144,7 150,0 153,8 188,3 167,7 166,8 168,5 167,3 177,2 172,6 171,9 176,2 177,0 181,2 *) Angka sementara **) Angka perkiraan ***) Data Semarang dan Purwokerto Tabel 5 Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil Per Kota (year on year, %) DESKRIPSI Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr* Mei** Jakarta -2,6-5,6-1,5-9,3-5,8-32,1-8,8-7,6-5,8-18,5-11,9-10,9-20,5-18,4-23,8 Bandung 47,2 48,6 46,4 25,3 72,0 68,9 73,5 76,1 58,2 41,3 52,8 68,4 67,3 76,0 69,7 Surabaya 19,0 15,8 11,4 10,3 8,7 6,3 6,8 5,7 7,1 0,1-2,6-0,4-1,1-3,8-0,2 Medan 4,2 5,7 7,2 11,2 7,4 0,4 7,9 9,2 3,4-5,3-12,4 2,7 5,8 0,3-1,6 Semarang*** 6,6 5,2 6,5 3,8 40,6-8,4-3,6 0,2-19,4-24,3-9,1-21,1 2,9 2,5 2,7 Banjarmasin 8,6 8,0 6,8 7,0 8,9 10,0 10,4 9,7 8,3-6,2-5,6-5,9-5,7-5,6-4,9 Makasar -9,9-5,6-3,6-2,5-9,0-4,7 1,1-2,9-4,1-6,2-3,3-3,7-3,4-0,9-0,8 Manado 10,6 11,5 19,0 16,9 26,3 0,5 15,4 10,3 5,4-16,0 26,5 36,1 30,8 28,3 20,6 Denpasar -17,8-23,7-44,5-44,5-48,3-47,9-37,5-47,8-8,5 5,4-1,7-5,7-26,6-37,9 6,2 INDEKS TOTAL 16,9 15,9 14,8 8,7 19,2 8,9 17,9 17,6 11,4 3,8 10,9 16,0 19,7 22,4 20,8 *) Angka sementara **) Angka perkiraan ***) Data Semarang dan Purwokerto Tabel 6 Pertumbuhan Bulanan Penjualan Riil Per Kota (month to month, %) DESKRIPSI Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr* Mei** Jakarta 11,1-4,7 10,4 1,2 45,2-37,3-8,4 0,5 0,1 10,0-9,4-9,9-0,9-2,2 3,1 Bandung 3,2-1,6 4,8 6,7 34,7-3,8 0,2 1,4-0,8 10,2-1,0 4,2 2,6 3,5 1,0 Surabaya 1,8 0,2 1,6-2,2 10,9-9,5 2,0 1,0-2,9-3,2-0,8 1,9 1,1-2,5 5,4 Medan -1,1 3,8 1,4 6,9 5,0-1,3-1,1 0,8-5,2-5,0-1,7 0,9 1,8-1,6-0,5 Semarang*** -19,0 0,6 0,3-0,2 37,3-20,6 1,5 0,6-1,6 4,9-3,1-13,0 5,6 0,2 0,4 Banjarmasin 0,1-0,8-0,8-0,6-0,6 0,2-0,1-0,6-1,3-1,6-0,1-0,1 0,4-0,6-0,1 Makasar -0,9-1,0 1,0 0,6-0,2-0,4 0,0-0,2-1,0-2,0 1,0-0,7-0,5 1,5 1,2 Manado 3,6 2,5 6,4 0,7 8,8-11,8 3,0-1,7 3,8 19,0-0,3-0,2-0,4 0,6 0,1 Denpasar 6,5-8,1-30,4 2,8-12,0 0,3 20,2-8,5 11,2 16,6 13,9-6,1-17,0-22,3 19,0 INDEKS TOTAL -0,6-1,7 3,7 2,5 22,5-10,9-0,5 1,0-0,7 5,9-2,6-0,4 2,5 0,5 2,3 *) Angka sementara **) Angka perkiraan ***) Data Semarang dan Purwokerto 17

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN Maret 2015 Survei menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada Maret 2015 masih cukup tinggi dan optimis. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2015 yang tercatat

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. April 2015

SURVEI KONSUMEN. April 2015 SURVEI KONSUMEN April Survei mengindikasikan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada April melemah, namun masih berada pada level optimis (>100). Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari 2015 SURVEI PENJUALAN ECERAN Survei Penjualan Eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada Februari 2015 mengalami akselerasi. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil

Lebih terperinci

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS PESIMIS OPTIMIS Mei 2012 Pasca penundaan kenaikan harga BBM, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Mei 2012 mulai meningkat dari 102,5 menjadi 109,0 atau meningkat sebesar 6,5 poin. Persepsi mengenai

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen

Indeks Keyakinan Konsumen PESIMIS OPTIMIS Setelah melambat pada bulan sebelumnya, tingkat konsumsi rumah tangga pada Februari 2013 mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh menguatnya optimisme konsumen untuk melakukan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN Desember 2013 Konsumsi rumah tangga diindikasikan semakin menguat pada bulan Desember 2013. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2013 menjadi 116,5

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini PESIMIS OPTIMIS Juni 2013 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi rumah tangga Optimisme konsumen diperkirakan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017 SURVEI KONSUMEN Juli 2017 Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2017 yang naik 1,0 poin dari

Lebih terperinci

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks PESIMIS OPTIMIS Maret 2013 Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

2

2 Desember 2016 1 2 3 4 5 6 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi

Lebih terperinci

2

2 Januari 2015 1 2 3 4 5 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret, didukung oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta kelompok

Lebih terperinci

KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari 2008 Pada Januari 2008 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level pesimis sebesar 94,5 Responden memperkirakan harga secara umum pada tiga dan enam

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2009 Trend peningkatan IKK kembali terjadi pada Februari 2009 meskipun belum mencapai level optimis yang tercatat pada indeks 96,4. Beberapa isu positif terkait

Lebih terperinci

A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) November 2014 1 2 3 4 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi (kondisi

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN o SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari Pada Februari indeks penjualan riil mengalami penurunan sebesar -5,7% (mtm). Penurunan tersebut sesuai dengan pola historisnya yang cenderung turun pada bulan Februari.

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei 2017 Penjualan eceran tumbuh meningkat pada Mei 2017. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Mei 2017 yang tumbuh 4,3% (yoy),

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM SURVEI KONSUMEN Juni 2010 Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni 2010 kembali meningkat setelah bulan sebelumnya sedikit mengalami penurunan. Berita seputar rencana realisasi pembayaran gaji ke-13 PNS tampaknya

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN o April Konsumsi masyarakat pada April menurun SURVEI PENJUALAN ECERAN Tingkat konsumsi masyarakat pada bulan April menurun sebagaimana tercermin dari indeks penjualan riil yang turun 1,1% (mtm), namun

Lebih terperinci

Sisi Permintaan. Sisi Penawaran

Sisi Permintaan. Sisi Penawaran SURVEI KONSUMEN Sisi Permintaan Perkembangan Sektor Riil Pengeluaran Konsumsi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran TUJUAN SURVEI KONSUMEN Merupakan survei bulanan yang bersifat mikro, bertujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Profil Responden Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

Profil Responden Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Agustus 2013 1 2 3 4 A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) - Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Kondisi Ekonomi saat ini -

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. September 2006

SURVEI KONSUMEN. September 2006 SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN September 2006 Indeks keyakinan konsumen menunjukkan trend membaik dan pada bulan September 2006 meningkat 3,0 poin. Tingkat harga pada enam bulan mendatang cenderung menurun,

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Desember 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun tipis, kembali ke level pesimis, setelah pada November 2006 lalu sempat menyentuh level optimis Ekspektasi kenaikan harga

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat Konsumen kembali optimis terhadap membaiknya kondisi ekonomi

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun Maret 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk Indeks Keyakinan Konsumen turun IKK menurun disebabkan kenaikan harga BBM Hasil survei Maret 2005 mengindikasikan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Oktober 2006 Indeks Keyakinan Konsumen naik 5,0 poin dalam tiga bulan terakhir Indeks keyakinan konsumen (IKK) terus mengalami trend membaik Ekspektasi kenaikan harga dan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Februari 2006

SURVEI KONSUMEN. Februari 2006 SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (I KK) kembali turun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali turun Harga secara umum diekspektasikan meningkat Konsumen kembali pesimis

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Februari Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Indeks Keyakinan Konsumen turun

SURVEI KONSUMEN. Februari Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Indeks Keyakinan Konsumen turun Februari 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil Indeks Keyakinan Konsumen turun Sebagaimana Januari 2005, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00 SURVEI KONSUMEN Juli - 2010 Indeks 150.00 125.00 100.00 75.00 optimis pesimis 50.00 25.00 0.00 periode krisis ekonomi global 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 1 2 3 4 5 6 7 2007 2008 2009 2010 Indeks Keyakinan

Lebih terperinci

KONSUMEN. Januari 2005 Indeks Keyakinan Konsumen menurun. Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Optimis. Pesimis. Jul Ags. Jun. Jan. Okt. Mei. Feb.

KONSUMEN. Januari 2005 Indeks Keyakinan Konsumen menurun. Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Optimis. Pesimis. Jul Ags. Jun. Jan. Okt. Mei. Feb. SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN uari 23 uari 25 Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil Indeks Keyakinan Konsumen turun Indeks Keyakinan Konsumen turun dari 119,1 menjadi

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 September 24?? Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 1?? Konsumen tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks penjualan riil pada bulan Juli kembali mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing sebesar 4,2% (mtm) dan 24,5% (yoy) sehingga tercatat sebesar

Lebih terperinci

Tim Statistik Sektor Riil 1 OPTIMIS PESIMIS. Metodologi

Tim Statistik Sektor Riil 1 OPTIMIS PESIMIS. Metodologi PESIMIS OPTIMIS Metodologi Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak Oktober 1999. Sejak Januari 2007 survei dilaksanakan terhadap kurang lebih 4.600 rumah tangga sebagai responden

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Nopember 24 Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat Konsumen masih optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen terus

Lebih terperinci

SURVEY PENJUALAN ECERAN

SURVEY PENJUALAN ECERAN SURVEY PENJUALAN ECERAN September Indeks riil penjualan eceran pada September mengalami penurunan Harga-harga umum diperkirakan meningkat dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks riil penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juni Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Agustus? Trend penjualan riil masih menunjukan peningkatan walaupun melambat, pada bulan Agustus mengalami penurunan dan pada bulan September diperkirakan meningkat?

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Juni 24 Keyakinan konsumen terus meningkat Prospek ekonomi diperkirakan akan terus membaik Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN Januari SURVEI PENJUALAN ECERAN Penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Penjualan eceran

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN R E T A I L S A L E S S U R V E Y uari 2004 - Penjualan mulai mengalami penurunan - Harga-harga umum diperkirakan masih akan tetap meningkat - Tingkat suku bunga kredit diperkirakan

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Januari Indeks riil penjualan eceran pada Januari dan ruari mengalami penurunan Harga dan suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan Penjualan Eceran Indeks riil

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks penjualan riil pada bulan Mei sebesar 226,6, atau mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. Peningkatan indeks didorong oleh kenaikan penjualan pada 7

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Januari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Januari tercatat sebesar 213,4, menurun sebesar -3,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan indeks penjualan tersebut

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret 2005 Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 Juli 24 Indeks Keyakinan Konsumen meningkat tajam Prospek ekonomi diperkirakan semakin membaik Indeks Keyakinan Konsumen meningkat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Bank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan ekonomi tanpa meninggalkan budaya adiluhung yang ada.

Bank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan ekonomi tanpa meninggalkan budaya adiluhung yang ada. ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat... Bank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan

Lebih terperinci

INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG MENINGKAT. I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Triwulan IV

INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG MENINGKAT. I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Triwulan IV Suplemen 5 INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG MENINGKAT I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Triwulan IV - 2008 Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang selama triwulan IV - 2008 secara umum sedikit

Lebih terperinci

OPTIMISME KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG SEMAKIN MENURUN

OPTIMISME KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG SEMAKIN MENURUN Suplemen 2 Suplemen 2 OPTIMISME KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG SEMAKIN MENURUN I. Perkembangan Umum Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang selama triwulan II 2008 secara umum menurun dibandingkan dengan triwulan

Lebih terperinci

MASYARAKAT BABEL CUKUP OPTIMIS TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI

MASYARAKAT BABEL CUKUP OPTIMIS TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI Suplemen 2 MASYARAKAT BABEL CUKUP OPTIMIS TERHADAP KONDISI EKONOMI SAAT INI I. Kondisi Umum Optimisme Konsumen Pangkalpinang selama triwulan I 2008 secara umum meningkat dibanding dengan triwulan IV -

Lebih terperinci

TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS

TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS Suplemen 2 TINGKAT KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG MASIH PESIMIS I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Selama Triwulan III - 2008 Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang selama triwulan III 2008

Lebih terperinci

KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG SEMAKIN MENURUN

KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG SEMAKIN MENURUN Suplemen 3 KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG SEMAKIN MENURUN I. Perkembangan Umum Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang selama triwulan II - 2008 secara umum menurun dibanding dengan triwulan I - 2008.

Lebih terperinci

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2015

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2015 BPS KOTA TARAKAN No. 09/09/6571/Th.IX, 01 September 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya

Lebih terperinci

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015 BPS KOTA TARAKAN No. 07/07/6571/Th.IX, 01 Juli 2015 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN JUNI 2015 Mulai bulan Januari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,14 PERSEN Pada Maret 2014 terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 41/12/31/Th. IX, 3 Desember 2007 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2007 DEFLASI SEBESAR 0,24 PERSEN Bulan November 2007, harga-harga di

Lebih terperinci

i

i i 2 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Indeks 250 200 150 100 50 0 Indeks SPE Growth mtm (%) Growth yoy (%)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 31/09/31/Th. IX, 3 September 2007 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2007 INFLASI SEBESAR 0,82 PERSEN Bulan Agustus 2007, harga-harga di DKI

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate No. 58/11/82/Th. XVI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate Oktober 2017, Ternate mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL Bulan : Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN No. 01/01/14/Th. XI, 4 Januari 2010 BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN Dengan menggunakan tahun dasar 2007=100, pada bulan Desember 2009 Kota Pekanbaru mengalami deflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XIX, 1 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,19 PERSEN Oktober 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2016

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2016 BPS KOTA TARAKAN No. 08/08/6571/Th.X, 01 Agustus 2016 INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2016 Mulai bulan Februari 2014 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2012 = 100 (sebelumnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XIV, 5 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Bulan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi sebesar 0,46

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,33 PERSEN Februari 2016, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JANUARI SIBOLGA INFLASI 1,82 PERSEN Bulan, Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,82 persen atau terjadi kenaikan nilai Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XVII, 3 Maret 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 1,48 PERSEN Pada Februari 2014 terjadi inflasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI No.34/02/21/Th. III, 1 Pebruari 2008 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2008 INFLASI 0,92 PERSEN Pada Bulan Januari 2008 di Kota Batam terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,17 PERSEN September 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XVIII, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,26 PERSEN Berbeda arah dengan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 80/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN Pada September 2016,

Lebih terperinci

2007 No

2007 No LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : DESEMBER 200 2007 No.20.11.2.12.07 A. INFLASI BULAN DESEMBER 2007 I. Inflasi bulan Desember sebesar 1,10% (m-t-m), sumbangan terbesar berasal dari inflasi kelompok bahan makanan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/12/53/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,70 PERSEN Masih melanjutkan trend dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/Th. XIX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN Pada 2015 terjadi inflasi sebesar 0,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XVII, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,42 PERSEN Pada 2014 terjadi inflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XIX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Mei 2016, Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : JANUARI 2008

LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : JANUARI 2008 LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : JANUARI 2008 No.20.11.2.01.08 A. INFLASI BULAN JANUARI 2008 I. Inflasi bulan Januari 2008 sebesar 1,77% (m-t-m), sumbangan terbesar berasal dari inflasi kelompok bahan makanan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/08/53/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 1,06 PERSEN Pada Juli 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,74 PERSEN Mengawali Tahun 2017, Januari 2017

Lebih terperinci

I. Inflasi bulan Oktober sebesar 0,79%, sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,44%, dan kelompok sandang sebesar 0,11%.

I. Inflasi bulan Oktober sebesar 0,79%, sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,44%, dan kelompok sandang sebesar 0,11%. LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : OKTOBER 200 2007 No.20.11.2.10.07 I. Inflasi bulan Oktober sebesar 0,79%, sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,44%, dan kelompok sandang sebesar

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate September 2017, Ternate mengalami Deflasi sebesar 0,51 persen Pada September 2017, Ternate mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIII, 1 April 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2010 DEFLASI 0,14 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 43 / VI / 1 September 2003 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI BULAN AGUSTUS 2003 SEBESAR 0,84 PERSEN! Pada bulan Agustus 2003 terjadi inflasi 0,84 persen. Dari 43 kota tercatat 32 kota

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 60/10/Th. XIV, 3 Oktober 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2011 INFLASI 0,27 PERSEN Pada 2011 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,79 PERSEN Maret 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2015 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,73 PERSEN Berbeda dengan bulan sebelumnya,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 72/09/21/Th. XI, 1 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN Pada Agustus 2016, gabungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,71 PERSEN Pada Agustus 2014, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BELU No. 05/01/5306/Th. IV, 5 Februari 2015 JANUARI 2015, KOTA ATAMBUA INFLASI 2,39 % Dengan menggunakan tahun dasar baru (2012=100), di bulan Desember 2014 Kota Atambua mengalami Inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVIII, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,21 PERSEN Pada April 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

2008 No

2008 No LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : MARET 2008 2008 No.20.11.2.03.08 I. Inflasi bulan Maret 2008 sebesar 0,95% (m-t-m), sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,38% Perkembangan harga

Lebih terperinci

2008 No

2008 No LAPORAN PERKEMBANGAN HARGA : FEBRUARI 2008 2008 No.20.11.2.02.08 I. Inflasi bulan Februari 2008 sebesar 0,65% (m-t-m), sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,41% Perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI -0.01 PERSEN Mei 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/Th. XIII, 1 November 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2010 INFLASI 0,06 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU No. 16/04/14/Th. XIV, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU MARET, PEKANBARU INFLASI 0,04 PERSEN DAN DUMAI DEFLASI 0,01 PERSEN Bulan, Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,04 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/01/53/Th. XVIII, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 3,41 PERSEN Pada ember 2014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I - 1 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-1 meningkat baik secara triwulanan (,7%) maupun tahunan (,53%). Kenaikan harga yang terjadi sejalan dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVIII, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,59 PERSEN Pada Juni 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci