Daily Info. Market Review & Outlook. Today s Info. Trading Ideas. 17 February 2016

Transkripsi

1 Market Review & Outlook Ekspektasi BI Rate angkat IHSG. IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah (Range : 4,700-4,770). 5,600 5,400 5,200 5,000 IHSG Feb Feb ,800 PANR Divestasi Anak Usaha ADHI Investasi Rp 80 Miliar Bangun Hotel SMMA Suntik Modal Anak Usaha SCPI Andalkan Pesanan Obat dari Afiliasi Penjualan Mobil ASII Turun 9,4% Bulan Januari TMAS Tambah 2 Kapal Baru Trading Ideas Kode DUAL LISTING Saham Mkt US$ [+/-] % Rp Telkom(TLK) NY ,343 SHAREHOLDERS MEETING Stocks Date Agenda CASH/STOCK DIVIDEND Stocks Events IDR/Ratio Cum STOCK SPLIT/REVERSE STOCK Stocks Ratio O : N Trading Date RIGHT ISSUE Stocks Ratio O : N IDR Cum IDR (Offer) Shares Offer Listing Rekom. Take Profit/ Bottom Fishing IPO CORNER Stop Loss/Buy Back SSMS B o W 1,945 1,850 INTP S o S 19,400-19,025 20,200 UNVR S o S 39,950-39,500 41,700 BMRI S o S 9,500 9,950 WSKT S o S 1,880-1,855 1,990 See our Trading Ideas pages, for further details 4,600 4,400 4,200 4, Feb Apr Jun Aug Oct Dec Feb-16 JSX DATA Volume (Million Share) 4,640 Support Resistance Value (IDR Billion) 5,556 4,700 4,770 Market Cap. (IDR Trillion) 5,037 4,660 4,800 Total Freq (x) 213,123 4,620 4,840 Foreign Net (IDR Billion) 137,48 GLOBAL MARKET Market Close +/- Change IHSG 4, % Nikkei 16, % Hangseng 19, % FTSE 100 5, % Xetra Dax 9, % Dow Jones 16, % Nasdaq 4, % S&P 500 1, % KEY DATA Description Last +/- Change Oil Price USD/barel % Gold Price USD/Ounce 1, % Nickel-LME (US$/ton) 8, % Tin-LME (US$/ton) 15, % CPO Malaysia (RM/ton) 2, % Coal EUR (US$/ton) % Coal NWC (US$/ton) Weekly % Exchange Rate (Rp/US$) 13, % Reksadana NAV/Unit Return Return 30D (%) 1Y(%) Medali Dua 1, Medali Syariah 1, MA Mantap 1, MD Asset Mantap Plus 1, MD ORI Dua 1, MD Pendapatan Tetap MD Rido Tiga 1, ORI 1, MA Greater Infrastructure 1, MA Maxima MD Capital Growth MA Madania Syariah MA Mixed 1, MA Strategic TR MD Balance MD Kombinasi MA Multicash 1, MD Kas 1, Harga Penutupan 16 Februari

2 Market Review & Outlook Ekspektasi BI Rate angkat IHSG. Pasar saham Indonesia mendapatkan angin segar dari dalam negri maupun luar negri dimana pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 0.09% ke level 4,745 dengan investor asing mencatatkan posisi net buy sebesar IDR137,48 miliar. Dari dalam negri, ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia akan memotong BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) sebesar 25 bps ke level 7.0% menjadi katalis positif utama bagi kenaikan IHSG. Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah yang sejak awal tahun telah menguat hampir 3% menjadi katalis positif lainnya. Sementara itu faktor dari luar negri adalah menguatnya sejumlah pasar emerging market terkait ekspektasi pemerintah China yang akan kembali menggelontorkan stimulus ekonomi guna mempertahankan target pertumbuhan ekonomi di level 6.5%. Diperkirakan pemerintah China akan meningkatkan pinjaman bank terhadap sejumlah proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan dan jaringan kereta api. Pada perdagangan kemarin MSCI Emerging Market menguat 0.6%. Dari Wall Street, semalam pasar saham Amerika ditutup menguat dimana indeks DJIA naik 1.39% ke level 16,196; S&P 500 naik 1.65% ke 1,895 dan Nasdaq naik 2.27% ke 4,435. Rebound sejumlah saham di sektor perbankan, teknologi dan consumer discretionary menjadi pendorong kenaikan Wall Street. Rendahnya valuasi ketiga sektor tersebut kami perkirakan menjadi alasan utama para investor mulai melakukan bargain hunting. Terkait pergerakan harga minyak, kami perkirakan akan kembali mengalami koreksi akibat ketidak jelasan hasil pertemuan sejumlah negara anggota OPEC dengan Rusia. Penolakan Iran dan Irak untuk mengurangi produksi minyak menjadi kendala utama. IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah (Range : 4,700-4,770). IHSG ditutup menguat tipis pada perdagangan kemarin berada di level 4,745. Indeks juga sempat menguji resistance level 4,770 namun belum mampu untuk melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks mengalami koreksi dan bergerak menuju support level 4,700. Stochastic yang bergerak meninggalkan wilayah overbought berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji kembali 4,770. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah. 2

3 PANR Divestasi Anak Usaha PT Panorama Sentrawista Tbk (PANR) melepas pemilikan saham di PT Dunia Wisatama Nuansa Bahari senilai Rp1 juta kepada PT PHM Management dan PT Panorama Investama senilai Rp1 juta. Pelepasan saham tersebut dimaksudkan agar perseroan fokus pada bisnis yang saat ini berkembang. Sedangkan Dunia Wisatama Nuansa Bahari membukukan kerugian dan sudah tidak beroperasi lagi saat ini. Transaksi pelepasan penyertaan saham tersebut dilakukan pada 12 Februari 2016 lalu. PANR memiliki saham Dunia Wisatama melalui anak usaha PT Panorama Tours Indonesia. PHM Management membeli saham Dunia Wisatama sebesar Rp sedangkan sisanya diserap Panorama Investama. Transaksi pelepasan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan karena tidak tergolong transaksi material. (Sumber: Bisnis.com) ADHI Investasi Rp 80 Miliar Bangun Hotel PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menginvestasikan Rp80 miliar untuk membangun salah satu jaringan hotel mereka yakni GranDhika Hotel di Medan. Adapun, Medan menjadi kota kedua bagi bisnis baru ADHI ini. Hotel bintang 4 ini akan resmi beroperasi pada 21 April Selain di Medan, jaringan bisnis hotel ADHI juga ada di Jakarta. Selanjutnya, di Semarang, Surabaya, Bekasi, Yogyakarta, dan Palembang. Adapun, untuk membangun Gran- Dhika Setiabudi Medan, ADHI tidak membeli lahan, tapi memanfaatkan aset yang ada. Hotel ini dibangun di atas lahan m2. Nantinya, GranDhika Setiabudi Medan akan memiliki total 123 kamar yang tersebar di sembilan lantai. Beberapa fasilitas yang melengkapinya di antaranya ballroom berkapasitas 400 orang, tiga ruang pertemuan berkapasitas hingga 30 orang per ruangan, kolam renang, restoran, dan pusat kebugaran. Untuk target, pada tahun pertama beroperasi target okupansi 67%. Kemudian, diperkirakan okupansi stabil pada tahun ketiga 75% hingga 80%. Pada tahun ketujuh, ditargetkan sudah BEP. (Sumber: Bisnis.com) SMMA Suntik Modal Anak Usaha PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menyuntik modal dua anak usahanya yang bergerak di bidang pembiayaan. Mereka adalah PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance. Total setoran modal kepada dua anak perusahaan tersebut Rp 505,62 miliar. Pada Summit Oto Finance, emiten berkode SMMA ini menyertakan modal atau investasi sebesar Rp 366,31 miliar. Sedangkan untuk Oto Multiartha, SMMA menyalurkan dana sekitar Rp 139,31 miliar. Doddy Susanto, Direktur Utama Sinar Mas Multiartha dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia mengatakan jumlah penyertaan modal itu tidak melebihi 20% dari ekuitas perusahaan. Sekadar informasi, Oto Multiartha adalah perusahaan pembiayaan yang menyalurkan kredit untuk kendaraan roda empat. Sedangkan Summit Oto Finance membiayai kendaraan roda dua. (Sumber: Kontan.co.id) 3

4 SCPI Andalkan Pesanan Obat dari Afiliasi Perusahaan farmasi PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk masih optimistis mengoperasikan bisnisnya di Indonesia. Perusahaan asal Kanada itu punya peluang menggenjot penjualan untuk perusahaan afiliasinya. Pada kuartal III-2015, emiten yang berencana menjadi perusahaan tertutup itu mendulang penjualan Rp 1,73 triliun, naik 148% ketimbang periode yang sama tahun 2014 senilai Rp 691,17 miliar. Kenaikan penjualan Merk Sharp Dohme tersebut didukung penjualan ekspor untuk pihak berelasi yang naik signifikan 226% menjadi 1,54 triliun di kuartal III ketimbang periode sebelumnya Rp 475 miliar. Adapun ekspor untuk perusahaan berelasinya, yakni Merck Sharp & Dohme Asia Pacific Pte Ltd di Singapura. Sementara penjualan dalam negeri justru turun 14,4% menjadi Rp 213,35 miliar. Di pasar lokal, Merck Sharp memasarkan produk lewat PT Anugerah Pharmindo Lestari. Dari sisi produk, penjualan terbesar SCPI berasal dari produk perawatan kulit, antibiotik, kardiovaskuler dan lainnya senilai Rp 1,2 triliun atau naik 150% dari periode yang sama tahun 2014 senilai Rp 483 miliar. (Sumber: Kontan.co.id) Penjualan Mobil ASII Turun 9,4% Bulan Januari Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang bulan pertama tahun ini mengalami penurunan 9,4% secara year on year (yoy). Ini seiring dengan perlambatan penjualan kendaraan roda empat secara nasional. Penjualan kendaraan roda empat ASII sepanjang bulan Januari hanya tercatat sebesar unit atau turun 9,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni unit. Sedangkan penjualan mobil secara nasional sepanjang Januari 2016 turun 9,9% yoy menjadi unit. Dengan begitu, pangsa pasar ASII di bulan pertama tahun ini tercatat 47%. Ini masih mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu yakni 46%. Penurunan penjualan mobil ASII terjadi pada empat merek yakni Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot. Adapun penjualan mobil murah Astra (Low Cost Green Car/LCGC) selama Januari justru mengalami pertumbuhan kendati masih tipis yakni 1,3% menjadi unit. Sementara penjualan LCGC secara nasional turun 17,7% menjadi unit. Pangsa pasar LCGC ASII sepanjang Januari tercatat sebesar 65%, meningkat dari pangsa pasar periode yang sama tahun lalu sebesar 53%. Sumber: Kontan.co.id TMAS Tambah 2 Kapal Baru PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) mendapat tambahan dua armada kapal baru setelah pesanan dua kapal dari galangan Lianyungang Wuzou Shipping Industry Co. Ltd. Nilai pesanan kapal mencapai CNY 47,6 juta atau sekirar Rp98 miliar (kurs Rp2.057). Hingga Juni 2016, perusahaan berkode emiten TMAS itu akan kedatangan empat armada lagi dengan kapasitas angkut mencapai 360 TEUs. Tambahan kapal ini akan digunakan untuk ekspansi rute pengumpan di Papua. Dua kapal akan menjelaja rute Surabaya--Timika--Merauke sedangkan dua kapal lagi akan berlayar dari Sorong--Nabire--Serui. Rute pengumpan tersebut merupakan bagian dari ekspansi TMAS di layanan pelayaran berjadwal atau tol laut. Saat ini, rute tol laut yang dilayani TMAS menjelajah rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung dengan armada sebanyak 4 kapal. Sumber: Bisnis.com 4

5 RESEARCH Head of Research, Economic, Danny Eugene Infrastructure, Construction, Banking, Cement Helen Vincentia Consumer Goods, Retail Dimas Satria Hardianto Plantation, Media, Textile Dida Fathdira Property Genio Bian Mining, Telco, Transportation Fadlillah Qudsi Technical Analyst INSTITUTIONAL SALES Hendry Kuswari Head of Sales, Trading & Dealing Gunawan Sudrajat Institutional Sales Ratna Wijayanti Institutional Sales Suparman Institutional Sales Rachmadian Iskandar Z Institutional Sales rachmadian@megaci.com Ety Sulistyowati Institutional Sales ety.sulistyowati@megaci.com Dewi Suryani Institutional Sales dewi.suryani@megaci.com Widianita Institutional Client Care widianita@megaci.com Rinny Oktaviany Institutional Client Care rinny@megaci.com Renita Anggraeni Administrasi Equity HO renita@megaci.com Rahayu Kusumaningsih Administrasi Equity HO ayu.kusuma@megaci.com Fixed Income Sales & Trading Tel , Fax Investment Banking Tel Fax Head Office Bandung Menara Bank Mega Lt.2 Menara Bank Mega Lt.3 Jl.Kapten P.Tendean. Kav 12-14A, Jakarta Jl.Gatot Subroto No.283 Bandung , , Jakarta - Pondok Indah Surabaya Plaza 5 Pondok Indah, Blok D No.15 Lt.2 Ruko Embong Kemiri Square No.2G-2H Jl. Margaguna Raya Radio Dalam (Ruko Asuransi PT.Asuransi Umum Mega) Pondok Indah, Jakarta Selatan Jl.Raya Embong Kemiri, Embong Kaliasin , Genteng, Surabaya , Jakarta - Roxy Makasar Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Menara Bank Mega Lt.2 Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Kawasan Trans Studio Kelapa Gading, Jakarta Utara Jl.Metro Tanjung Bunga, Makasar , , Jakarta - Kelapa Gading Yogyakarta Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Gedung Bank Mega 3rd Floor Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Jl.Gejayan (Affandi) No.22 Kelapa Gading, Jakarta Utara Yogyakarta , , DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia. 5