Daily Info. Market Review & Outlook. Today s Info. Trading Ideas. 14 Maret 2016

Transkripsi

1 Market Review & Outlook IHSG Ditutup Menguat Akhir Pekan IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,780-4,840). Kontrak Baru Adhi Mayoritas Dari Swasta CTRS Mulai Reklamasi Pantai Losari Bulan September Beban Keuangan Tekan Kinerja BSDE WIKA Realisasikan 8,9% Target Kontrak Baru Laba KAEF Turun 2,7% Kerugian KRAS Rp4,4 Triliun Trading Ideas Kode Rekom. DUAL LISTING Saham Mkt US$ [+/-] % Rp Telkom(TLK) NY ,418 SHAREHOLDERS MEETING Stocks Date Agenda ADHI 8 Apr RUPST MPPA 13 Apr RUPST BNGA 15 Apr RUPST CASH/STOCK DIVIDEND Stocks Events IDR/Ratio Cum STOCK SPLIT/REVERSE STOCK Stocks Ratio O : N Trading Date RIGHT ISSUE Stocks Ratio O : N IDR Cum IDR (Offer) Shares Offer Listing Take Profit/ Bottom Fishing IPO CORNER Stop Loss/Buy Back CPIN Spec. Buy 3,420-3,465 3,270 UNVR Spec. Buy 44,150 42,450 CTRS B o Break. 2,100 1,980 ICBP B o W 15,775-16,000 15,000 BMRI S o S 9,825 10,575 See our Trading Ideas pages, for further details JSX DATA Volume (Million Share) 4,725 Support Resistance Value (IDR Billion) 6,037 4,780 4,840 Market Cap. (IDR Trillion) 5,110 4,750 4,870 Total Freq (x) 229,254 4,715 4,900 Foreign Net (IDR Billion) (26.8) GLOBAL MARKET Market Close +/- Change IHSG 4, % Nikkei 16, % Hangseng 20, % FTSE 100 6, % Xetra Dax 9, % Dow Jones 17, % Nasdaq 4, % S&P 500 2, % KEY DATA Description Last +/- Change Oil Price USD/barel % Gold Price USD/Ounce 1, % Nickel-LME (US$/ton) 8, % Tin-LME (US$/ton) 16, % CPO Malaysia (RM/ton) 2, % Coal EUR (US$/ton) % Coal NWC (US$/ton) Weekly % Exchange Rate (Rp/US$) 13, % Reksadana Return Return NAV/Unit 30D (%) 1Y(%) Medali Dua 1, Medali Syariah 1, MA Mantap 1, MD Asset Mantap Plus 1, MD ORI Dua 1, MD Pendapatan Tetap MD Rido Tiga 1, ORI 1, MA Greater Infrastructure 1, MA Maxima MD Capital Growth MA Madania Syariah MA Mixed 1, MA Strategic TR MD Balance MD Kombinasi MA Multicash 1, MD Kas 1, Harga Penutupan 11 Maret

2 Market Review & Outlook IHSG Ditutup Menguat Akhir Pekan IHSG berhasil ditutup menguat pada penutupan perdagangan setelah sempat melemah di pagi hari pada Jumat (11/3). Indeks naik 0,43% ke level 4.813,779. Total transaksi sebesar Rp 6,03 triliun dengan net sell asing mencapai Rp 26,78 miliar. Tujuh indeks sektoral mengalami penguatan dipimpin oleh aneka industri (1,45%), pertanian (1,06%), dan infrastruktur (+0,96%). Sementara sektor yang melemah antara lain pertambangan (-0,41%), barang konsumsi (-0,05%), dan perdagangan (-0,03%). Top gainers LQ45 antara lain: ANTM (4,95%), PTPP (+3,69%), dan INCO (+3,31%). Sedangkan top losers LQ45 yaitu ADRO (-5,84%), BMTR (-3,25%), dan PGAS (-2,62%). Dari dalam negeri, Bank Indonesia optimis bahwa pemangkasan suku bunga serta penambahan stimulus ekonomi oleh ECB akan berdampak pada emerging market, terutama terkait dengan capital inflow ke Indonesia. Apalagi, selain ECB, Bank Sentral Jepang (BOJ) juga memangkas suku bunga hingga negatif beberapa waktu lalu. Berdasarkan data BI, hingga pertengahan Februari 2016 lalu, capital inflow yang membanjiri pasar domestik mencapai US$ juta. Selain itu, faktor domestik yang turut mempengaruhi capital inflow adalah rendahnya inflasi nasional, perbaikan neraca perdagangan dan neraca pembayaran Indonesia. Wall Street ditutup menguat dengan DJIA +1,28%, S&P ,64%, dan NASDAQ +1,85% setelah harga minyak kembali naik serta sentimen positif akan keputusan ECB untuk menstimulus perekonomian. Kenaikan harga minyak didorong oleh laporan Baker Hughes mengenai penurunan jumlah kilang minyak di Amerika Serikat serta pernyataan dari International Energy Agency mengenai suplai minyak dari negara OPEC dan non-opec yang mulai menurun. Brent berada pada level $40,41/ barrel setelah naik 4% selama sepekan. Dari regional, bursa Shanghai dan Hang Seng ditutup menguat masing-masing sebesar 0,2% dan 1,08%. Bursa Jepang dibuka menguat pagi ini (14/3) IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,780-4,840). Sempat dibuka melemah di awal perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah di level 4,813. Kemampuan indeks bertahan di atas EMA 20 memberikan peluang untuk kembali melanjutan penguatannya dan bergerak menuju resistance level 4,840. Candle yang membentuk white closing marubozu juga berpeluang membawa indeks menguat. Namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level yang berada di 4,780. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. 2

3 Kontrak Baru Adhi Mayoritas Dari Swasta Sepanjang dua bulan pertama tahun ini kontrak baru PT Adhi Karya Tbk (ADHI) didominasi oleh proyek swasta. Kontribusi proyek swasta mencapai Rp 875,5 miliar atau sekitar 51,5% dari total kontrak baru yang mencapai Rp 1,7 triliun. Perolehan kontrak baru per Februari 2016 baru memenuhi 6,7% dari target kontrak baru yang ditargetkan tahun ini yakni Rp 25,1 triliun. Pencapaian kontrak baru hingga Februari tumbuh 25,5% dari periode yang sama tahun 2015 yang hanya tercatat sebesar Rp 1,3 triliun. Kontribusi proyek swasta sepanjang dua bulan pertama tahun ini sejalan dengan target ADHI. Tahun ini, perseroan membidik porsi proyekproyek swasta cukup besar yakni 37,1% terhadap total target kontrak baru yang ditargetkan. Sementara itu porsi proyek pemerintah ditargetkan hampir sama dengan kontribusi proyek swasta yakni sekitar 37,2%. Sedangkan dari proyek proyek BUMN menyumbang 25,7%.(Kontan.co.id) CTRS Mulai Reklamasi Pantai Losari Bulan September PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) akan memulai proses reklamasi pantai Losari pada September tahun ini. Untuk megaproyek ini, perseroan telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 900 miliar. CTRS telah menunjuk kontraktor asal Belanda untuk menggarap proyek reklamasi tersebut. Reklamasi pantai Losari seluas 175 hektare (ha) tersebut direncanakan sudah selesai pada Dari hasil rekmalasi itu CTRS dengan PT Yasin Bumi Asri akan mengembangkan kawasan kota mandiri bertajuk CitraLand City Losari. (Kontan.co.id) Beban Keuangan Tekan Kinerja BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menurun sepanjang tahun 2015 akibat membengkaknya beban bunga dan keuangan serta turunnya keuntungan dari bisnis kerjasama patungan. Laba bersih BSDE turun 44% secara tahunan (year on year/yoy). BSDE mencetak laba bersih Rp 2,13 triliun di tahun 2015, turun 44% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 3,81 triliun, sehingga laba bersih per saham turun menjadi Rp 112,44 dari Rp 211,19. Pendapatan BSDE masih tercatat tumbuh naik 10,7% yoy menjadi Rp 6,2 triliun. Namun, BSDE mengalami peningkatan beban bunga dan keuangan lainnya hingga 49,5% dari Rp 384,6 miliar menjadi Rp 574,9 miliar. Penurunan tajam laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama menjadi Rp 47,6 miliar dari Rp 1,66 triliun tahun sebelumnya menjadi penekan utama kinerja perseroan tahun lalu. Pendapatan BSDE sepanjang tahun 2015 masih didominasi dari segmen penjualan yakni Rp 5,06 triliun atau berkontribusi sebesar 81,6% terhadap total pendapatan perseroan. Penjualan tersebut naik 9,5% dari Rp 4,6 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 5,06 triliun. (Kontan.co.id) 3

4 WIKA Realisasikan 8,9% Target Kontrak Baru WIKA sudah mengantongi kontrak baru senilai Rp 4,67 triliun hingga pekan kedua Maret Perolehan tersebut setara dengan 8,9% dari target kontrak anyar yang dipatok perseroan tahun ini yang mencapai Rp 52,2 triliun. sekitar 31% kontrak anyar disumbang dari anak usahanya, yakni PT Wika Gedung atau senilai Rp 1,45 Triliun. Wika Gedung akan menggarap proyek pembangunan Hotel, Gedung perkantoran, Convention Hall dan apartemen di Surabaya. Adapun hotel yang akan dibangun terdiri dari 12 lantai, mall dan convention hall tiga lantai, dan apartemen terdiri dari lima tower berkapasitas unit. Lingkup pekerjaan Wika Gedung dalam proyek tersebut terdiri dari pekerjaan desain dan struktur, pekerjaan tiang pancang, arsitektur, MEP dan eskternal. Pekerjaan tersebut direncanakan rampung dalam hari kalender kerja. Selain kontribusi dari anak usahanya tersebut, perolehan kontrak baru WIKA diantaranya juga didapat dari proyek pembangunan jaringan gas Prabumulih senilai Rp 296 miliar bersama konsorsium dengan PT rekayasa Industri (Rekind) dan NK. Porsi WIKA dalam proyek tersebut sebesar 60%. (Kontan.co.id) Laba KAEF Turun 2,7% KAEF membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp248,84 miliar pada 2015, turun 2,7% dari tahun sebelumnya Rp255,93 miliar. Penjualan KAEF naik 7,49% menjadi Rp4,86 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,52 triliun. Pada saat bersamaan, beban pokok penjualan juga meningkat 5,9% menjadi Rp3,32 triliun dari Rp3,3 triliun. Sehingga, laba kotor naik 13,1% menjadi Rp1,53 triliun dari Rp1,38 triliun. Pendapatan dari laba selisih kurs sepanjang tahun lalu melonjak 1.000% dari Rp9,23 miliar menjadi Rp101,69 miliar. Namun, periode 2015 perseroan membukukan rugi investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp52,12 juta dari sebelumnya tidak ada. Laba usaha yang diperoleh KAEF hanya naik 0,9% menjadi Rp374,27 miliar dari Rp370,88 miliar. Laba sebelum pajak mencapai Rp338,13 milir, turun 1,7% dari tahun sebelumnya Rp344,01 miliar.(bisnis.com) Kerugian KRAS Rp4,4 Triliun KRAS mengalami rugi bersih senilai US$320,02 juta setara dengan Rp4,41 triliun (kurs Rp per dolar AS) pada 2015, membengkak 117% dari rugi tahun sebelumnya US$147,11 juta. Pendapatan KRAS turun 29,28% menjadi US$1,32 miliar dari sebelumnya US$1,86 miliar. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan terkoreksi 25,67% year-onyear menjadi US$1,35 miliar dari US$1,82 miliar, sehingga, perseroan harus menderita rugi kotor US$36,43 juta dari sebelumnya meraih laba kotor US$41,33 juta.rugi operasi Krakatau Steel tahun lalu membengkak tajam 160,5% menjadi US$183,54 juta dari US$70,85 juta. Namun, kinerja tertolong dengan kenaikan laba selisih kurs 995% menjadi US$52,18 juta dari US$4,7 juta. Akan tetapi, rugi sebelum pajak KRAS naik 78,9% menjadi US$327,45 juta dari US$182,98 juta. Rugi tahun berjalan juga naik 111,76% menjadi US$326,51 juta dari US$154,18 juta. (Bisnis.com) 4

5 RESEARCH Head of Research, Economic, Danny Eugene Infrastructure, Construction, Banking, Cement Helen Vincentia Consumer Goods, Retail Dimas Satria Hardianto Plantation, Media, Textile Dida Fathdira Property Genio Bian Mining, Telco, Transportation Fadlillah Qudsi Technical Analyst INSTITUTIONAL SALES Hendry Kuswari Head of Sales, Trading & Dealing Gunawan Sudrajat Institutional Sales Ratna Wijayanti Institutional Sales Suparman Institutional Sales Rachmadian Iskandar Z Institutional Sales rachmadian@megaci.com Ety Sulistyowati Institutional Sales ety.sulistyowati@megaci.com Dewi Suryani Institutional Sales dewi.suryani@megaci.com Widianita Institutional Client Care widianita@megaci.com Rinny Oktaviany Institutional Client Care rinny@megaci.com Renita Anggraeni Administrasi Equity HO renita@megaci.com Rahayu Kusumaningsih Administrasi Equity HO ayu.kusuma@megaci.com Fixed Income Sales & Trading Tel , Fax Investment Banking Tel Fax Head Office Bandung Menara Bank Mega Lt.2 Menara Bank Mega Lt.3 Jl.Kapten P.Tendean. Kav 12-14A, Jakarta Jl.Gatot Subroto No.283 Bandung , , Jakarta - Pondok Indah Surabaya Plaza 5 Pondok Indah, Blok D No.15 Lt.2 Ruko Embong Kemiri Square No.2G-2H Jl. Margaguna Raya Radio Dalam (Ruko Asuransi PT.Asuransi Umum Mega) Pondok Indah, Jakarta Selatan Jl.Raya Embong Kemiri, Embong Kaliasin , Genteng, Surabaya , Jakarta - Roxy Makasar Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Menara Bank Mega Lt.2 Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Kawasan Trans Studio Kelapa Gading, Jakarta Utara Jl.Metro Tanjung Bunga, Makasar , , Jakarta - Kelapa Gading Yogyakarta Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Gedung Bank Mega 3rd Floor Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Jl.Gejayan (Affandi) No.22 Kelapa Gading, Jakarta Utara Yogyakarta , , DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia. 5