Daily Info. Market Review & Outlook. Today s Info. Trading Ideas. 27 January 2016

Transkripsi

1 Market Review & Outlook IHSG Menguat Tipis IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,475 4,530). 5,600 5,400 5,200 5,000 IHSG Jan Jan ,800 SIPD Targetkan Pertumbuhan Laba Rp 100 Miliar KAEF Bentuk Usaha Patungan Bahan Baku Obat TPIA dan Michelin Garap Pabrik Karet Sintetis MASA Ekspansi ke Amerika BBNI Akan Lepas 20% Saham BNI Syariah OKAS Ajukan Restrukturisasi Utang Trading Ideas Kode DUAL LISTING Stocks Curr Close [+/-] % Chg IDR Telkom(TLK) NY ,280 SHAREHOLDERS MEETING Stocks Date Agenda CASH/STOCK DIVIDEND Stocks Events IDR/Ratio Cum STOCK SPLIT/REVERSE STOCK Stocks Ratio O : N Trading Date RIGHT ISSUE Stocks Ratio O : N IDR Cum IDR (Offer) Shares Offer Listing Rekom. Take Profit/ Bottom Fishing IPO CORNER Stop Loss/Buy Back BBCA B o W 13,300 12,800 BSDE Spec. Buy 1,745 1,640 KLBF B o W 1,415 1,325 WTON S o S 940 1,020 WIKA B o W 2,845 2,740 See our Trading Ideas pages, for further details 4,600 4,400 4,200 4, Jan Mar May Jul Sep Nov Jan-16 JSX DATA Volume (Million Share) 2,811 Support Resistance Value (IDR Billion) 3,998 4,475 4,530 Market Cap. (IDR Trillion) 4,798 4,445 4,550 Total Freq (x) 204,512 4,420 4,570 Foreign Net (IDR Billion) (302.2) GLOBAL MARKET Market Close +/- Change IHSG 4, % Nikkei 16, % Hangseng 18, % FTSE 100 5, % Xetra Dax 9, % Dow Jones 16, % Nasdaq 4, % S & P 500 1, % KEY DATA Description Last +/- Change Oil Price USD/barel (Brent) % Gold Price USD/Ounce 1, % Nickel-LME (USD/ton) 8, % Tin-LME (USD/ton) 14, % CPO Malaysia (RM/ton) 2, % Coal EUR (USD/ton) % Coal NWC (USD/ton) % Exchange Rate (IDR/USD) 13, % Reksadana NAV/Unit Return Return 30D (%) 1Y(%) Medali Dua 1, Medali Syariah 1, MA Mantap 1, MD Asset Mantap Plus 1, MD ORI Dua 1, MD Pendapatan Tetap MD Rido Tiga 1, ORI 1, MA Greater Infrastructure 1, MA Maxima MD Capital Growth MA Madania Syariah MA Mixed 1, MA Strategic TR MD Balance MD Kombinasi MA Multicash 1, MD Kas 1, Harga Penutupan 26 Januari

2 Market Review & Outlook IHSG Menguat Tipis Pada perdagangan Rabu (1/27) IHSG ditutup menguat (+0.104%) ke level 4, dengan Net sell Asing sebesar Rp302.2 miliar. Meskipun ditutup pada zona hijau, hanya dua sektor yang menguat yaitu sektor consumer goods (+2.23%) dan manufaktur (1.27%). Sementara itu, sektor pertambangan (-2.07%) dan keuangan (-0.82%) mengalami pelemahan terbesar. Saham-saham yang menjadi market leader adalah HMSP, UNVR, dan ICBP. Sementara itu, yang menjadi market laggard adalah BBRI, BBCA, dan PGAS. Bank Dunia telah menurunkan proyeksi untuk harga minyak mentah dunia ke level $14 hingga 37 per barrel di tahun 2016, di dorong oleh peningkatan supply dan pelemahan prospek demand dari emerging market, pembukaan ekspor minyak oleh Iran, dan produksi minyak di AS. Bursa Amerika ditutup menguat di hari selasa dengan DJIA (+1.78%), S&P500 (+1.41%), dan NASDAQ (+1.09%) didorong oleh kenaikan harga minyak, beberapa rilis kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi. Pasar juga akan menantikan keputusan The Fed Meeting, yang diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya. Data ekonomi penting Amerika yang akan dirilis minggu ini adalah Durable Goods, pending home sales, natural gas inventories, PDB riil Q4, dan rilis kinerja keuangan emiten. Dari Bursa asia, Bursa China dengan Shanghai Compsite Index (-6.42%) turun ke level terendah selama 13 bulan, Hang Seng (-2.48%) dan Nikkei (-2.35%). IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,475 4,530). Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya mampu ditutup menguat tipis berada di level 4,510. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya menuju resistance level 4,530. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level 4,475. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecnederungan menguat terbatas. 2

3 SIPD Targetkan Pertumbuhan Laba Rp 100 Miliar PT Sierad Produce Tbk (SIPD) menargetkan pertumbuhan laba sebesar Rp 100 miliar tahun ini. Tahun 2015 lalu, diperkirakan SIPD merugi lebih dari Rp 100 miliar akibat banyak persoalan seperti harga, pasokan yang berlebih, dan nilai kurs. Eko Putro Sandjojo, Direktur Utama SPID mengatakan bahwa pasar saat ini sangat baik. Ditambah dengan beroperasinya 4 commercial farm dari total 21 commercial farm yang akan dibangun. Hal ini akan membuat kinerja SIPD membaik pada tahun ini. Commercial farm tersebut akan memberikan kontribusi pendapatan SIPD sebesar Rp 720 miliar per tahun. Menurut prediksinya, tahun ini SIPD akan mencatatkan pertumbuhan yang baik bila dibandingkan tahun lalu. (Sumber: Kontan.co.id) KAEF Bentuk Usaha Patungan Bahan Baku Obat PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berupaya mengurangi ongkos bahan baku dengan membentuk perusahaan yang membuat bahan baku obat. KAEF menggandeng PT Sungwun Pharmakopia Indonesia untuk membentuk perusahaan patungan tersebut yang bernama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia. Modal dasar perusahaan itu sebesar Rp 110 miliar, dengan kepemilikan saham KAEF sebesar 75% dan sisanya dimiliki Sungwun Pharmakopia. Nilai setoran modal yang dilakukan KAEF sebesar Rp 20,6 miliar. Perusahaan patungan ini bergerak di bidang industri kimia, bahan baku obat active pharmaceutical ingredient dan high functional chemical. Perusahaan ini dibentuk untuk memberi jaminan ketersediaan bahan baku atas produk obat yang bakal diproduksi KAEF Produk yang dihasilkan anak usaha barunya itu bakal memberikan efisiensi atas biaya bahan baku. Tahun ini KAEF menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk mendirikan pabrik bahan baku obat dan suplemen kesehatan di Lippo Cikarang, Jawa Barat. Selain itu, capex digunakan untuk pembangunan pabrik obat-obatan di Banjaran, Bandung, Jawa Barat dan pendirian pabrik garam farmasi tahap II di Batuwakon, Jombang, Jawa Timur serta pabrik diagnostic kita di Bali. (Sumber: Kontan.co.id) TPIA dan Michelin Garap Pabrik Karet Sintetis PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) bersama Compagnie Financiere Du Groupe Michelin siap memulai pembangunan fasilitas pabrik karet sintetis di Cilegon, Banten, pada kuartal I Pabrik yang memiliki nilai investasi sebesar US$ 435 juta tersebut digarap oleh PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI), perusahaan patungan (joint venture/jv) antara Chandra Asri dan Michelin. Jika pembangunan sesuai jadwal, pabrik karet sintetis akan beroperasi pada awal Sesuai rencana, hasil dari pabrik karet sintentis ini akan dijual ke pasar domestik dan pasar luar negeri tempat Michelin beroperasi. Dalam rencana pembangunan pabrik ini, TPIA telah mengajukan insentif keringanan pajak atau tax holiday selama lima tahun. Tax holiday ini diperkirakan bakal membantu perseroan selama pembangunan pabrik. Sebab, pada periode tiga tahun pertama, biaya operasional yang dibutuhkan cukup besar. (Sumber: Kontan.co.id) 3

4 MASA Ekspansi ke Amerika PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) akan langsung menjual produk ban ke Amerika Serikat (AS) dengan mendirikan kantor cabang di sana. MASA meyatakan langkah itu bisa memotong biaya 10-20% karena tidak lagi memerlukan distributor. MASA menargetkan penjualan ban ke AS sebesar 1,5 juta pieces. Amerika adalah penyumbang pendapatan terbesar kedua, yaitu 21%. Penjualan domestik masih menjadi penyumbang utama dengan porsi 26%. Perseroan juga mengekspor ke Timur Tengah, Asean, Eropa dan Australia. Selain AS, perseroan juga sudah membuka cabang di Turki pada tahun lalu. MASA ke depannya berencana membuka cabang di negara-negara lainnya. Tahun ini, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dari menjadi ban per hari. Peningkatan itu akan dilakukan bertahap dan ditargetkan rampung akhir (Sumber:Kontan.co.id) BBNI Akan Lepas 20% Saham BNI Syariah Bank syariah ini telah mendapatkan restu dari Kementerian BUMN melalui BBNI untuk mencari partner strategis. BBNI ingin melepas 20% saham di BNI Syariah terlebih dahulu. Divestasi ini bukan cuma untuk mendongkrak kinerja BNI Syariah, melainkan juga meningkatkan permodalan. Kendati modal masih mencukupi untuk ekspansi bisnis sampai akhir tahun nanti, BNI Syariah tetap membuka peluang untuk melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui skema penerbitan sukuk, initial public offering (IPO), maupun strategic investor. Rencana penambahan modal belum masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) 2016 yang diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan. BNI Syariah dulu pernah menyambangi Dubai untuk mencari investor strategis, namun rencana itu batal lantaran BNI Syariah memutuskan menunda aksi korporasi itu. (Sumber:Kontan.co.id) OKAS Ajukan Restrukturisasi Utang PT Ancora Energi Tbk (OKAS) akan merestrukturisasi utangnya. Pasalnya, OKAS baru mengajukan permohonan restrukturisasi kepada pihak CIMB. Dalam laporan keuangan Kuartal III 2015, utang jangka panjang dari CIMB mencapai US$ 12,9 juta. Pinjaman itu berasal dari perjanjian yang ditandatangani pada 2009 lalu. Kala itu, CIMB setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman berjangka dengan jumlah maksimum sebesar US$ 21 juta. Berdasarkan perubahan perjanjian Kredit tanggal 18 Februari 2010, CIMB menurunkan suku bunga kredit Fasilitas A dan B dari 10,5% menjadi 9,5% per tahun. Efektif per tanggal 1 September 2013, bunga menjadi 10% per tahun. Lalu, efektif per tanggal 1 Oktober 2015, tingkat suku bunga tahunan menjadi sebesar 8%. Pinjaman itu diperpanjang dari 17 Desember 2015 menjadi 9 Januari OKAS saat ini memiliki total liabilitas sebesar US$ 175,7 juta. Pinjaman bank jangka panjang sebesar US$ 49 juta dan pinjaman bank jangka pendek sebesar US$ 26 juta. Hingga September 2015, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 124,9 juta, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 138 juta. OKAS juga mencetak kerugian sebesar US$ 4,5 juta. (Sumber:Kontan.co.id) 4

5 RESEARCH Head of Research, Economic, Danny Eugene Infrastructure, Construction, Banking, Cement Helen Vincentia Consumer Goods, Retail Dimas Satria Hardianto Plantation, Media, Textile Dida Fathdira Property Genio Bian Mining, Telco, Transportation Fadlillah Qudsi Technical Analyst INSTITUTIONAL SALES Hendry Kuswari Head of Sales, Trading & Dealing Gunawan Sudrajat Institutional Sales Ratna Wijayanti Institutional Sales Suparman Institutional Sales Rachmadian Iskandar Z Institutional Sales rachmadian@megaci.com Ety Sulistyowati Institutional Sales ety.sulistyowati@megaci.com Dewi Suryani Institutional Sales dewi.suryani@megaci.com Widianita Institutional Client Care widianita@megaci.com Rinny Oktaviany Institutional Client Care rinny@megaci.com Renita Anggraeni Administrasi Equity HO renita@megaci.com Rahayu Kusumaningsih Administrasi Equity HO ayu.kusuma@megaci.com Fixed Income Sales & Trading Tel , Fax Investment Banking Tel Fax Head Office Bandung Menara Bank Mega Lt.2 Menara Bank Mega Lt.3 Jl.Kapten P.Tendean. Kav 12-14A, Jakarta Jl.Gatot Subroto No.283 Bandung , , Jakarta - Pondok Indah Surabaya Plaza 5 Pondok Indah, Blok D No.15 Lt.2 Ruko Embong Kemiri Square No.2G-2H Jl. Margaguna Raya Radio Dalam (Ruko Asuransi PT.Asuransi Umum Mega) Pondok Indah, Jakarta Selatan Jl.Raya Embong Kemiri, Embong Kaliasin , Genteng, Surabaya , Jakarta - Roxy Makasar Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Menara Bank Mega Lt.2 Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Kawasan Trans Studio Kelapa Gading, Jakarta Utara Jl.Metro Tanjung Bunga, Makasar , , Jakarta - Kelapa Gading Yogyakarta Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Gedung Bank Mega 3rd Floor Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Jl.Gejayan (Affandi) No.22 Kelapa Gading, Jakarta Utara Yogyakarta , , DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia. 5