HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Harjanti Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus.sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu mengobservasi dan menganalisis nilai keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.Berdasarkan data hasil observasi yang diperoleh pada kondisi awal dapat diterangkan bahwa keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/2014, dari 30 anak dinyatakan 30 % tuntas atau mencapai indikator kinerja, 20 % cukup dan 50 % kurang. Data lebih jelasnya dapat diamati pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.Persentase Keterampilan Motorik Halus Pra Tindakan No Nilai Keterampilan Nilai Jumlah Anak Tingkat Motorik Halus Keberhasilan 1. Baik 6 20 % 2. Cukup 9 30 % 3. Kurang O % 34
2 Data di atas daat disajikan dalam grafik di bawah ini: Gambar 4.1. Grafik Keterampilan Motorik Halus Pra Siklus B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1 a. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1 Pertemuan 1 Siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 5 mei Pada siklus 1 pertemuan 1 peneliti memberikan tindakan menjahit dengan teknik jelujur untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Kegiatan menjahit yang diterapkan ini menggunakan media berupa kertas duplex yang digunting menjadi pola awan dan dilubangi sekelilingnya. Selain itu, menggunakan tali kur yang sudah dipotong berdasarkan kebutuhan. Adapun proses yang dilakukan selama siklus 1 pertemuan 1 meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Masing-masing tahap dijabarkan sebagai berikut: a) Perencanaan Perencanaan tindakan kelas dimulai dari penyusunan RKH untukpertemuan pertama. RKH yang disusun, pada kegiatan intidifokuskan kegiatan menjahit dengan teknik jelujur.perencanaan ini dilanjutkan dengan mempersiapkan media yaitu kertas duplex dan tali kur.kertas duplex tersebut dipotong menjadi pola awan.tali kur yang dipakai dipotong terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.menjahit pola awan dilakukan dengan teknik jelujur. Selain itu,
3 36 pada tahap ini juga disusun lembar observasi kegiatan anak, lembar penilaian dan menetapkan indikator ketercapaian. b) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 5 mei 2014 dengan tema alam semesta. Tema ini yang menjadi pertimbangan bahan untuk menjahit dibuat menjadi bentuk awan.kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama adalah guru memulai dengan mengajak anak berdoa bersama sebelum belajar.kegiatan dilanjutkan apersepsi dengan memperkenalkan nama-nama benda yang ada di alam dan salah satunya adalah awan.apersepsi juga disambung dengan menjelaskan mengenai kegiatan menjahit.setelah apersepsi guru memberikan contoh kegiatan menjahit. Pertemuan pertama dilakukan dengan teknik jelujur. Secara teknis, guru mencontohkan cara memasukkan tali ke dalam lubang pada sekeliling awan secara berurutan hingga semua lubang sudah terjahit. Guru memastikan peserta didik sudah paham dengan tugas yang akan dikerjakan. Berikutnya guru membagikan bentuk awan dan tali kur pada setiap anak berdasarkan nomor urut.pada saat semua anak telah mendapatkan alat dan bahan yang dibutuhkan, guru mengarahkan anak untuk memulai memasukkan tali ke dalam lubang di sekeliling awan. Pada proses kegiatan menjahit peneliti dan guru mengamati aktivitas anak yang dilampirkan dalam lembar observasi proses. Guru memberikan motivasi pada anak supaya dapat menyelesaikan jahitan dengan baik. Berdasarkan hasil penilaian kegiatan menjahit pada anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2.Persentase Keterampilan Motorik Halus pada Siklus 1 Pertemuan 1 No Nilai Keterampilan Nilai Jumlah Anak Tingkat Motorik Halus Keberhasilan 1. Baik 10 33,3 % 2. Cukup 11 36,6 % 3. Kurang O 9 30%
4 Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Gambar 4.2. Grafik Keterampilan Motorik Halus Siklus 1 Pertemuan 1 c) Pengamatan Pengamatan yang dilakukan melibatkan guru kelas B dan kepala sekolah.adapun aspek-aspek yang diamati meliputi observasi aktivitas menjahit anak yaitu kemampuan anak memegang tali dengan tepat (kaitannya dengan koordinasi tangan dan mata), kemampuan anak memasukkan tali pada lubang secara berurutan serta kerapian anak dalam menyelesaikan jahitan.kegiatan observasi ini dilakukan berpedoman pada lembar observasi proses kegiatan anak yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan penelitian kegiatan menjahit supaya data mengenai keterampilan motorik halus lebih valid. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa proses pelaksanaan kegiatan menjahit termasuk baik. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi yang menunjukkan bahwa simbol ( ) lebih banyak dilingkari pada poin 1,3,4,5 dan 7.Poin-pon tersebut membahas mengenai kemauan anak memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, kemandirian anak dalam melaksanakan tugas,
5 38 upaya untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan dalam waktu kurang dari 10 menit. d) Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 pertemuan 1 diketahui bahwa perkembangan motorik halus anak mengalami peningkatan yang cukup baik. Motorik halus anak pada kondisi awal adalah 20 % anak sudah baik, 30 % cukup dan 50 % masih kurang. Pada hasil penelitian siklus 1 pertemuan 1 menunjukkan bahwa tingkat perkembangan motorik halus anak 33,3 % baik, 36,6 % cukup dan 30 %masih kurang.perbandingan ini memperlihatkan terdapat adanya peningkatan terhadap perkembangan motorik halus anak. peningkatan yang terjadi belum memenuhi indikator kinerja penelitian, oleh karena itu penelitian perlu dilanjutkan pada siklus 1 pertemuan 2. b. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2 Siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 6 mei Pada siklus 1 pertemuan 2 peneliti memberikan tindakan menjahit dengan teknik silang untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Kegiatan menjahit yang diterapkan ini menggunakan media berupa kertas duplex yang digunting menjadi polabulan dan dilubangi sekelilingnya. Selain itu, menggunakan tali kur yang sudah dipotong berdasarkan kebutuhan. Adapun proses yang dilakukan selama siklus 1 pertemuan 2meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Masing-masing tahap dijabarkan sebagai berikut: a) Perencanaan Perencanaan tindakan kelas dimulai dari penyusunan RKH untukpertemuankedua. RKH yang disusun, pada kegiatan intidifokuskan kegiatan menjahit dengan teknik silang.perencanaan ini dilanjutkan dengan mempersiapkan media yaitu kertas duplex dan tali kur.kertas duplex tersebut dipotong menjadi polabulan.tali kur yang dipakai dipotong terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.menjahit polabulan dilakukan dengan teknik
6 39 silang. Selain itu, pada tahap ini juga disusun lembar observasi kegiatan anak, lembar penilaian dan menetapkan indikator ketercapaian. b) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada hari selasa tanggal 6 mei 2014 dengan tema alam semesta. Pada pertemuan kedua kegiatan menjahit di TK Ngembak 1 diterapkan teknik silang.bahan untuk menjahit menggunakan kertas duplex yang dibuat menjadi pola bulan.kegiatan pertemuan kedua diawali pembukaan dengan guru mengajak semua anak untuk berdoa sebelum belajar.kegiatan dilanjutkan dengan apersepsi dan kegiatan awal.setelah selesai kegiatan awal guru memberikan contoh menjahit dengan teknik silang. Setelah memberikan contoh, guru membagikan pola bulan yang sudah dilubangi sekelilingnya dan tali kur untuk menjahit.pada saat semua anak telah mendapatkan alat dan bahan guru mempersilakan anak untuk memulai menjahit. Pelaksanaan kegiatan menjahit dengan teknik silang pada siklus 1 ini cukup sulit karena sebagian besar anak-anak belum paham urutan memasukkan tali sehingga memerlukan contoh lebih dari satu kali. Selain itu, menjahit dengan teknik silang baru pertama kali dilakukan oleh anak di kelas B TK Ngembak 1. Berdasarkan hasil penilaian kegiatan menjahit pada anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3.Persentase Keterampilan Motorik Halus pada Siklus 1 Pertemuan 2 No Nilai Keterampilan Nilai Jumlah Anak Tingkat Motorik Halus Keberhasilan 1. Baik % 2. Cukup 8 26,6 % 3. Kurang O 9 23,3%
7 Data di atas daat disajikan dalam grafik di bawah ini: Gambar 4.3Grafik Keterampilan Motorik Halus Siklus 1 Pertemuan 2 c) Pengamatan Pengamatan yang dilakukan melibatkan guru kelas B dan kepala sekolah.adapun aspek-aspek yang diamati meliputi observasi aktivitas menjahit anak yaitu kemampuan anak memegang tali dengan tepat (kaitannya dengan koordinasi tangan dan mata), kemampuan anak memasukkan tali pada lubang secara berurutan serta kerapian anak dalam menyelesaikan jahitan.kegiatan observasi ini dilakukan berpedoman pada lembar observasi proses kegiatan anak yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan penelitian kegiatan menjahit supaya data mengenai keterampilan motorik halus lebih valid. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa proses pelaksanaan kegiatan menjahit termasuk baik. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi yang menunjukkan bahwa simbol ( ) lebih banyak dilingkari pada poin 1,3,4,5 dan 7.Poin-pon tersebut membahas mengenai kemauan anak memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, kemandirian anak dalam melaksanakan tugas, upaya untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan dalam waktu kurang dari 10 menit.
8 41 d) Refleksi Evaluasi pada siklus 1 adalah bahan yang digunakan untuk menjahit dalam pola bulan kurang tepat.hal ini disebabkan karena pada pertemuan kedua menggunakan teknik silang, sehingga jika bentuknya lingkaran anak-anak kesulitan untuk menentukan urutan lubang yang harus dimasukan tali terlebih dahulu.oleh karena itu, perlu ada perbaikan terhadap bentuk yang digunakan pada siklus 2. Hasil analisis data pada pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 2 menunjukkan terdapat 15 anak mencapai kriteria tuntas. Oleh karena itu, penelitian ini belum mencapai indikator kinerja penelitian dan harus dilanjutkan pada siklus Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 2 a. Siklus 2 Pertemuan 1 Siklus 2 pertemuan pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 12 mei Kegiatan menjahit yang diterapkan pada siklus ini menggunakan media berupa kertas duplex yang digunting menjadi bentuk bintang dan dilubangi sekelilingnya.selain itumenggunakan tali kur yang sudah dipotong berdasarkan kebutuhan. Adapun penjelasan proses siklus 2 pertemuan 1 dijabarkan sebagai berikut: 1) Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap awal pada pelaksanaan siklus 2 pertemuan 1.Perencanaan pada siklus ini mempertimbangkan hasil refleksi dan evaluasi pada siklus 1.Hasil refleksi dan evaluasi tersebut dipertimbangkan untuk mendesain tindakan supaya mampu membantu anak mencapai tujuan kegiatan menjahit yaitu meningkatnya keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupeten Grobogan Tahun Ajaran 2013/2014.Perencanaan siklus ini meliputi penyusunan RKH, lembar observasi kegiatan menjahit anak, lembar penilaian hasil karya anak, dan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.pada siklus 2 ini bahan yang digunakan adalah kertas duplex yang dibuat menjadi bentuk bintang (untuk pertemuan hari pertama)
9 42 dan bentuk persegi panjang (untuk pertemuan hari kedua). Alat yang digunakan sama dengan yang digunakan pada siklus 1 yaitu menggunakan tali kur yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran yang diperlukan. 2) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan pertama siklus kedua dilakukan pada hari senin tanggal 12 mei 2014 dengan tema alam semesta. Menyesuaikan tema maka bentuk yang dibuat sebagai bahan menjahit adalah bentuk bintang. Pada pertemuan pertama siklus 2 menerapkan menjahit teknik jelujur. Kegiatan diawali dengan guru mengajak anak berdoa bersama sebelum belajar. Kegiatan dilanjutkan apersepsi dengan memperkenalkan nama-nama benda yang ada di langit dan salah satunya adalah bintang. Pada saat apersepsi guru menjelaskan bahwa akan dilaksanakan kegiatan menjahit seperti pekan sebelumnya. Penjelasan guru juga berkaitan dengan teknik yang digunakan yaitu jelujur. Setelah apersepsi guru memberikan contoh kegiatan menjahit. Guru mencontohkan cara memasukkan tali ke dalam lubang pada sekeliling bintang secara berurutan hingga semua lubang sudah terjahit. Guru memastikan peserta didik sudah paham dengan tugas yang akan dikerjakan. Berikutnya guru membagikan bentuk bintang dan tali kur pada setiap anak berdasarkan nomor urut.pada saat semua anak telah mendapatkan alat dan bahan yang dibutuhkan, guru mengarahkan anak untuk memulai memasukkan tali ke dalam lubang di sekeliling bintang. Pada proses kegiatan menjahit peneliti dan guru mengamati aktivitas anak yang dilampirkan dalam lembar observasi proses. Guru memberikan motivasi pada anak supaya dapat menyelesaikan jahitan dengan baik.
10 43 Berdasarkan hasil penilaian kegiatan menjahit siklus 2 pada anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4.Persentase Keterampilan Motorik Halus pada Siklus 2 Pertemuan 1 No Nilai Keterampilan Motorik Halus Nilai Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan 1. Baik 19 63,3 % 2. Cukup 6 20 % 3. Kurang o 5 16,6 % Tingkat perkembangan keterampilan anak kelas B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupetn Grobogan dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 70% Data Siklus 2 persentase keberhasilan 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% baik cukup kurang Data Siklus 2 63% 20% 17% Gambar 4.4. Grafik Keterampilan Motorik Halus Siklus 2 Pertemuan 1 3) Pengamatan Pengamatan yang dilakukan melibatkan guru kelas B dan kepala sekolah. Adapun aspek-aspek yang diamati meliputi observasi aktivitas menjahit anak yaitu perkembangan kemampuan anak memegang tali dengan tepat (kaitannya dengan koordinasi tangan dan mata), perkembangan kemampuan anak memasukkan tali pada lubang secara berurutan serta kerapian anak dalam
11 44 menyelesaikan jahitan. Kegiatan observasi ini dilakukan berpedoman pada lembar observasi proses kegiatan anak yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan penelitian kegiatan menjahit supaya data mengenai keterampilan motorik halus lebih valid. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa proses pelaksanaan kegiatan menjahit termasuk baik. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi yang 7.Poin-pon tersebut membahas mengenai kemauan anak memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, kemandirian anak dalam melaksanakan tugas, upaya untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan dalam waktu kurang dari 10 menit.pada siklus 2 ini anak lebih cepat menyelesaikan jahitan dibandingkan pada siklus 1. 4) Refleksi Berdasarkan hasil penilaian kegiatan menjahit pada siklus 2 pertemuan 1 menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus anak meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penilaian, dokumentasi, data hasil observasi, penjelasan dari guru kelas B dan kepala TK. Selain itu, pada akhir siklus 2 anak diminta menggambar dan menebalkan huruf dan hasilnya lebih baik jika dibandingkan sebelum tindakan. Tingkat ketuntasan kelas mencapai 50 % atau 15 anak. Data ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan menjahit belum mencapai indikator kinerja penelitian sehingga harus dilanjutkan pada siklus 2 pertemuan 2. b. Siklus 2 Pertemuan 2 Siklus 2 pertemuan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 13 mei Kegiatan menjahit yang diterapkan pada siklus ini menggunakan media berupa kertas duplex yang digunting menjadi bentuk persegi panjang dan dilubangi pada kedua sisi panjangnya.selain itumenggunakan tali kur yang sudah dipotong berdasarkan kebutuhan.
12 45 Adapun penjelasan proses siklus 2 pertemuan 2 dijabarkan sebagai berikut: 1) Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap awal pada pelaksanaan siklus 2 pertemuan 2. Perencanaan pada siklus ini mempertimbangkan hasil refleksi dan evaluasi pada siklus 2 pertemuan 2. Hasil refleksi dan evaluasi tersebut dipertimbangkan untuk mendesain tindakan supaya mampu membantu anak mencapai tujuan kegiatan menjahit yaitu meningkatnya keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupeten Grobogan Tahun Ajaran 2013/2014. Perencanaan siklus ini meliputi penyusunan RKH, lembar observasi kegiatan menjahit anak, lembar penilaian hasil karya anak, dan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Pada siklus 2 ini bahan yang digunakan adalah kertas duplex yang dibuat menjadi bentuk persegi panjang. Alat yang digunakan sama dengan yang digunakan pada siklus 1 yaitu menggunakan tali kur yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran yang diperlukan. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada hari selasa tanggal 13 mei 2014 dengan tema alam semesta. Pada pertemuan kedua kegiatan menjahit di TK Ngembak 1 diterapkan teknik silang. Bahan untuk menjahit menggunakan kertas duplex yang dibuat menjadi bentuk persegi panjang. Kegiatan pertemuan kedua diawali pembukaan dengan guru mengajak semua anak untuk berdoa sebelum belajar. Kegiatan dilanjutkan dengan apersepsi dan guru memberikan contoh menjahit dengan teknik silang. Setelah memberikan contoh, guru membagikan bentuk persegi panjang yang sudah dilubangi sekelilingnya dan tali kur untuk menjahit. Guru mulai mempersilakan anak untuk mencoba menjahit dengan teknik silang pada pola persegi panjang yang sudah diberikan. Kegiatan menjahit pada siklus 2 pertemuan 2 berlangsung dengan baik dan tidak memerlukan waktu lama. Sebagian besar anak kelas B di TK Ngembak 1 sudah dapat menyelesaikan tugas
13 46 yang diberikan dalam waktu singkat. Hasil jahitan anak-anak dengan teknik silang rapi dan masuk pada lubang secara urut. Berdasarkan hasil penilaian kegiatan menjahit siklus 2 pada anak kelompok B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.5. Persentase Keterampilan Motorik Halus pada Siklus 2 Pertemuan 2 No Nilai Keterampilan Motorik Halus Nilai Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan 1. Baik % 2. Cukup 4 13,3 % 3. Kurang o 2 6,6 % persentase keberhasilan Data Siklus 2 100% 80% 60% 40% 20% 0% baik cukup kurang Data Siklus 2 80% 13% 7% Gambar 4.5. Grafik Keterampilan Motorik Halus Siklus 2 Pertemuan 2 3) Pengamatan Pengamatan yang dilakukan melibatkan guru kelas B dan kepala sekolah. Adapun aspek-aspek yang diamati meliputi observasi aktivitas menjahit anak yaitu perkembangan kemampuan anak memegang tali dengan tepat (kaitannya dengan koordinasi tangan dan mata), perkembangan kemampuan anak memasukkan tali pada lubang secara berurutan serta kerapian anak dalam menyelesaikan jahitan. Kegiatan observasi ini dilakukan berpedoman pada lembar observasi proses kegiatan anak yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observasi
14 47 ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan penelitian kegiatan menjahit supaya data mengenai keterampilan motorik halus lebih valid. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa proses pelaksanaan kegiatan menjahit termasuk baik. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi yang nyak dilingkari pada poin 1,3,4,5 dan 7. Poin-pon tersebut membahas mengenai kemauan anak memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, kemandirian anak dalam melaksanakan tugas, upaya untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan dalam waktu kurang dari 10 menit. Pada siklus 2 ini anak lebih cepat menyelesaikan jahitan dibandingkan pada siklus 1. 4) Refleksi Berdasarkan hasil analisi data diketahui bahwa tingkat ketuntasan kelas mencapai 80 % atau masuk dalam kriteria baik, 13,3 % cukup dan 6,6 % kurang. Data ini menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas dengan treathment menjahit mampu meningkatkan keterampilan motorik halus anak dan telah mencapai indikator kinerja penelitian dengan presentase 80 % anak tuntas. C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 dan 2 menunjukkan bahwa kegiatan menjahit mampu meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan terhadap keaktifan anak pada saat proses kegiatan menjahit dan hasil penilaian tugas yang dikerjakan oleh anak. Hasil observasi dan penilaian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan perkembangan motorik halus anak pada siklus 2 dari siklus 1. Hasil observasi pada proses kegiatan menjahit menunjukkan bahwa anak aktif dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Rata-rata anak mendengarkan dengan baik penjelasan dan mengamati contoh yang diberikan oleh guru. Kemandirian anak untuk mengerjakan tugas menjahit pada siklus 1 sudah cukup baik, namun terdapat beberapa anak yang masih ragu-ragu dalam mengerjakan sehingga sering melihat teman yang lain. Hal ini mengakibatkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jahitan terhitung lama. Akibat
15 48 lainyang ditimbulkan adalah anak keliru atau tidak urut dalam memasukkan tali ke dalam lubang. Kemampuan anak untuk menjahit sudah baik meskipun terdapat beberapa anak yang belum maksimal. Hasil evaluasi dan refleksi siklus 1 menunjukkan bahwa terdapat 12 anak sudah tuntas, 9 anak cukup dan 9 anak kurang. Kondisi dapat disimpulkan bahwa pada siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan.oleh karena itu, perlu penelitian perlu dilanjutkan pada siklus 2. Hal-hal yang menjadi kekurangan pada pelaksanaan siklus 1 menjadi bahan evaluasi dan diperbaiki pada pelaksanaan siklus 2. Perbaikan yang dilakukan yaitu menyederhanakan bentuk untuk menjahit teknik silang. Pada siklus 1, teknik silang menggunakan bentuk bulan (lingakaran) dan hasilnya anak kesulitan untuk menentukan urutan lubang. Berdasarkan hal tersebut, siklus 2 teknik silang menggunakan bentuk persegi panjang. Perbaikan yang dilakukan oleh guru pada siklus 2 membawa pengaruh yang signifikan. Hasil pada siklus 2 menunjukkan bahwa anak mampu menyelesaikan jahitan dengan benar dan rapi menggunakan teknik jelujur maupun silang. Prsentase ketuntasannya yaitu 80 % baik, 13,3 cukup dan 6,6 kurang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar anak sudah mencapai indikator ketercapaian penelitian yaitu minimal 80 % anak meningkat keterampilan motorik halusnya melalui kegiatan menjahit. Hasil penelitian siklus 1 dan 2 dapat dirinci dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.6. Perbandingan Perkembangan Keterampilan Motorik Halus pada Siklus 1 dan 2 No Keterangan Jumlah anak Persentase (%) Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus Baik ,3% 50 % 63,3 % 80 % 2 Cukup ,6% 26,6 % 20 % 13,3 % 3 Kurang % 23,3 % 16,6 % 6,6 %
16 Perbandingan hasil penelitian siklus 1 dan 2 dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut: Gambar 4.6. GrafikPerbandingan Perkembangan Keterampilan Motorik Halus pada Siklus 1 dan 2 Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan menjahit mampu meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelas B TK Ngembak 1 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/2014. D. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan menjahit mampu meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Keterampilan motorik halus yang dapat ditingkatkan melalui kegiatan menjahit adalah kemampuan anak untuk memegang benda atau tulis dengan benar. Hal ini sesuai dengan pendapat Surianti (2012:1) bahwa kegiatan menjahit mampu melatih keleturan jari anak dalam menggunakan peralatan sekolah misalnya alat tulis.selain itu, kegiatan menjahit dapat membantu anak untuk melatih koordinasi tangan dan mata.menurut Christianti (2007:4) menjahit pada anak TK dapat dijadikan media untuk
17 50 meningkatkan konsentrasi, pemahaman logika dan melatih koordinasi tangan dan mata. Kegiatan menjahit yang diberikan pada anak dilakukan secara bertahap yaitu dengan teknik jelujur terlebih dahulu yang mudah dilakukan oleh anak.setelah menggunakan teknik jelujur anak diajarkan menjahit dengan teknik silang. Hal ini dilakukan sesuai dengan prinsip pembelajaran untuk anak TK yaitu dimulai dari pembelajaran yang sederhana dan mudah dilakukan oleh anak.prinsip ini telah dilakukan oleh Surianti (2012:2) dalam penelitiannya dan memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Aspek motorik halus yang dinilai pada kegiatan menjahit dalam penelitian ini adalah ketepatan, kerapian dan keurutan dalam memasukkan tali ke dalam lubang pada pola jahitan. Ketetapan, kerapian dan keurutan dalam menyelesaikan jahitan menunjukkan tingkat konsentrasi anak. Jika hasil jahitan tepat dan rapi serta tali memasuki lubang secara urut maka konsentrasi anak tinggi. Jika hasil jahitan kurang rapi, tidak urut dan tidak tepat bisa menjadi salah satu parameter bahwa anak sedang tidak konsentrasi. Ketiga poin di atas juga menunjukkan tingkat kemampuan koordinasi dan tangan mata setiap anak. Selain itu, penelitian ini menggunakan lembar observasi yang mengamati saat proses menjahit berlangsung. Dalam lembar observasi tersebut terdapat poin-poin perilaku anak dalam menyelesaikan tugas menjahit. Hasil observasi pada setiap anak dapat menunjukkan kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas menjahit. Peningkatan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan menjahit dapat dilihat pada perkembangan setiap siklus. Pada siklus 1 sebanyak 12 anak (40%) yang mendapat predikat tuntas. Pada siklus 2 terdapat peningkatan yaitu sebanyak 24 anak (80%) telah dapat mencapai nilai tuntas. Upaya untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan menjahit dilakukan dengan banyak cara. Upaya yang dilakukan diantaranya guru memberikan rewardpada anak yang dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Selain itu, guru memberikan motivasi pada anak-anak yang belum mampu menyelesaikan tugas menjahit serta mengulangi memberi contoh pada anak.
18 51 Hal tersebut sesuai dengan pendapat Christianti (2007:8) bahwa guru dapat memberikan motivasi kepada anak untuk dapat menyelsaikan tugas menjahit. Jika anak mengalami kesulitan maka guru sebaiknya memberi waktu pada anak untuk belajar menyelesaikan sendiri. Namun apabila anak tidak mampu menyelesaikan sendiri guru hendaknya memberikan bantuan pada anak untuk dapat menyelesaikan tugas menjahit. Langkah selanjutnya guru dapat meminta anak untuk mengulangi cara menyelesaikan jahitan seperti yang dicontohkan guru. Berdasarkan hasil penelitian ini dan beberapa teori serta penelitian lain yang relevan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan menjahit dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Kegiatan menjahit membantu anak untuk belajar memegang alat tulis dengan benar sebagai persiapan untuk masuk di jenjang sekolah dasar. Kegiatan ini mudah untuk diterapkan bagi guru dan media yang diperlukan dapat dirancang oleh guru sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan anak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di TK Kandangan 2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra tindakan Penelitian dilakukan di TK Merpati Pos yang tepatnya berada di Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kabupaten Surakarta. TK Merpati Pos berdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek penerima tindakan berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 4 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek yang menerima tindakan berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang disingkat PTK. karakteristik yang khas dari PTK yakni adanya tindakan-tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Siwi Peni XI Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dilaksanakan di TK Merpati Pos Surakarta, dengan alamat Di Jln.Semangka No 24 ( Barat Lapangan Segitiga) Desa/Kelurahan Kerten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin F % P 10 53% L 9 47% Jumlah 19 100% Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 19 anak,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penerapan kegiatan keterampilan motorik halus bertujuan untuk meningkatkan kemandirian. 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal Langkah awal yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan dan pemberdayaan.(david, Hopkins.2011)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian tindakan mengombinasikan tindakan subtantif dan prosedur penelitian; penelitian ini merupakan tindakan terdisiplin yang dikontrol
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Bhayangkari Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dengan subyek penelitian siswa TK B Bhayangkari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Sosial Samaritania Salatiga, berada di jalan Jambewangi Cemara IV Bancaan Salatiga. Kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Sukaseuri pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B TK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur
50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tempat penelitian ini berlokasi di
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi di TK Siwi Peni XI surakarta untuk mengetahui keadaan
Lebih terperinciBAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk
BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih bahan tersebut.
Lebih terperinciPengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *
Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini * Oleh Martha Christianti, S. Pd Anak usia dini bertumbuh dan berkembang menyeluruh secara alami. Jika pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui data skor siswa pada pra siklus dari pembelajaran yang dilakukan oleh
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL MENGGUNAKAN MEDIA KAIN PERCA PADA ANAK KELOMPOK A TK PRIMA INSAN SHOLEH TALUN Artikel Penelitian Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas hasil-hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan hasil belajar Membaca dan menulis siswa kelas I SD Negeri I Kedungrejo, setelah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dengan jumlah siswa 7 siswa pada mata pelajaran IPA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel.4.1. Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin f % L 12 57,14 P 9 42,85 Jumlah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK B Marsudirini Sang Timur. Lokasi TK B Marsudirini Sang Timur berada di jalan seruni Kota Salatiga.Kegiatan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini Menurut Santrock (1995: 225) Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. TK Pertiwi II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil TK Pertiwi II Blimbing TK Pertiwi II Blimbing berada di wilayah Dukuh Dagangan, Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat hal-hal yang akan dijabarkan. Hasil penelitian ini yaitu semua data yang diperoleh peneliti selama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2012/2013 dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karakter penelitian ini adalah anak kelompok B dengan jumlah anak 16 orang,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Saroja Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. 3.1.2
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA BAHAN ALAM DI KELOMPOK B TK PERTIWI 2 PLUMBON KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RA Mluweh Ungaran Timur pada kelompok B semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subyek yang menerima
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1 NAMBANGAN KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun Oleh : DHONA
Lebih terperinciPerencanaan Tindakan BAB IV
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD N Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA dengan materi yang diajarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN
BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Purwakarta Jln. Veteran Gg. Beringin Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research) atau biasa juga disebut dengan PTK. Penelitian tindakan adalah penelitian yang bukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam
DAFTAR ISI Hal. LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiv DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Adapun yang dijadikan subjek penelitian tindakan kelas ini
1 I. METODE PENELITIAN 1.1 Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukamaju Bandar Lampung. Adapun yang dijadikan subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
Lebih terperinciBAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Per Siklus Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui dokumentasi siswa dan hasil belajar
Lebih terperinciELMI SUSRIANTI NIM / 10127
ARTIKEL ILMIAH PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN USAP ABUR DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI III MUARO KALABAN Oleh ELMI SUSRIANTI NIM. 2008 / 10127 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciDokumentasi media flash card. gambar
LAMPIRAN 86 Lampiran 1 Dokumentasi media flash card 1 set media flash card tampak dari tulisan 1 set media flash card tampak dari gambar 2 set media flash card tampak dari tulisan 2 set media flash card
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK PADA SISWA USIA 4-5 TAHUN DI TK KANDANGAN 2 PURWODADI SKRIPSI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK PADA SISWA USIA 4-5 TAHUN DI TK KANDANGAN 2 PURWODADI SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,
Lebih terperinciARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU
ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU Oleh NANI LUTRI NIM. 57368/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Kusuma 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi awal subjek penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas V SD Negeri Candisari I Ampel, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dari lingkungan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus
Lebih terperinciSkor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI TUGU 2 CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman siswa sebelum maupun sesudah diterapkannya strategi Everyone
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Persiklus Hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes tertulis. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 4.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 03 Gumawang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Pandanharum Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun
Lebih terperinciKATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:
1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: KATMINI AR. KOESDYANTHO
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di lakukan di SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian siswa kelas 5 yang berjumlah
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA STICK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A PAUD PKK KANDAT KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. TEMUAN AWAL Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan, terdapat masalah dalam sistem pembelajaran di kelas VII E yaitu ketidakbiasaan siswa untuk
Lebih terperinciPembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo
Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2
ISSN 2301-9905 Volume 6, No. 1, Juli 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Universitas Muhammadiyah Tangerang Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun
Lebih terperinciLembar Observasi (Cek List)
LAMPIRAN 72 Lampiran 1. Lembar Observasi Lembar Observasi (Cek List) Kemampuan Mengenal Angka 1-10 No Nama Membilang dengan Menunjuk Benda 1-10 Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Menghubungkan Lambang Bilangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Sidorejo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas di SD Negeri Ngijo 01 Semarang pada kelas V yang berjumlahkan 29 anak terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari
Lebih terperinciFarin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono
Penggunaan Media APE Tali Temali Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok A Tk Aisyiyah 21 Premulung Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2010, 85) penelitian tindakan
Lebih terperinci