BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi

1 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Siwi Peni XI Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: a. Keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Siwi Peni XI masih rendah. b. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) di TK Siwi Peni XI. c. Metode pembelajaran yang masih konvensional. d. Waktu dan biaya memudahkan peneliti untuk memperoleh data. e. Lokasi atau tempat meneliti yang mudah dijangkau. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tahap perencanaan sampai tahap pelaporan hasil. Penelitian dilaksanakan pada semester genap selama 7 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Juli Adapun jadwal penelitian terlampir pada lampiran 1 halaman 78. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian tindakan kelas yaitu upaya mengubah kondisi sekarang ke kondisi yang diharapkan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis Mc Taggart meliputi empat tahap yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, 4) refleksi (Iskandar, 2009) seperti gambar

2 27 Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Iskandar, 2009) C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B TK Siwi Peni XI dengan jumlah 11 anak, terdiri dari 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Anak-anak berasal dari keluarga menengah dan tidak ada anak yang berkebutuhan khusus. D. Data dan Sumber Data 1. Data Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil tes mengenai kemampuan motorik halus anak. aspek motorik halus yang diteliti berupa: a) melakukan koordinasi antara mata dan tangan, b) keterampilan menggerakkan tangan, c) kecepatan menggunakan jari tangannya, d) ketepatan. Sedangkan data kualitatif berupa data hasil wawancara peneliti dengan guru kelas kelompok B, dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

3 28 2. Sumber Data Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. a. Sumber data primer merupakan sumber data yang diambil secara langsung. Sumber data primer meliputi: 1) Anak kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan sebagai subjek penelitian. 2) Guru kelas sebagai sumber informasi, terutama guru kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan. b. Sumber data sekunder merupakan sumber data tambahan yang diambil secara tidak langsung. Sumber data sekunder meliputi: 1) Arsip atau dokumen dari kegiatan Project Based Learning. Dokumentasi berupa foto kegiatan ketika pembelajaran Project Based Learning berlangsung dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). 2) Lembar observasi anak digunakan untuk mengamati proses pembelajaran anak kelompok B serta mengamati aktivitas guru ketika memberikan pembelajaran pada anak. 3) Hasil wawancara digunakan untuk menggali informasi dari guru kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan mengenai kegiatan pembelajaran tentang kemampuan motorik halus anak. 4) Hasil penugasan yang dilakukan peneliti untuk mengukur kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai, menggunting dan menempel dengan indikator penilaian melakukan koordinasi antara mata dan tangan, keterampilan menggerakkan tangan, kecepatan menggunakan jari tangannya dan ketepatan.

4 29 A. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yaitu teknik atau cara-cara untuk memperoleh data. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah: observasi, wawancara, dokumentasi, dan penugasan. 1. Observasi Observasi dilakukan peneliti di kelompok B TK Siwi peni XI dengan melihat dan mengamati motorik halus anak selama proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak sebelum tindakan Project Based Learning, selama tindakan Project Based Learning berlangsung dan setelah tindakan Project Based Learning. Observasi dilakukan melalui lembar penilaian kinerja guru dan aktivitas anak. 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru kelas kelompok B di TK Siwi Peni XI untuk mengetahui respon guru yang dilakukan sebelum kegiatan Project Based Learning, sesudah kegiatan Project Based Learning pada siklus I dan sesudah melakukan kegiatan Project Based Learning pada siklus II. 3. Dokumentasi Dokumentasi yang diperoleh peneliti di TK Siwi Peni XI melalui pedoman observasi, catatan-catatan, foto dan video rekaman aktivitas anak selama kegiatan Project Based Learning berlangsung. 4. Penugasan Pemberian tugas yang diberikan kepada anak dilakukan secara individu melalui kegiatan mewarnai, menggunting dan menempel untuk mengetahui perkembangan kemampuan motorik halus anak. B. Teknik Uji Validitas Data Teknik yang digunakan untuk mengetahui validnya data yang diperoleh, maka peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2012). Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

5 30 1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber yaitu adalah cara mendapatkan data melalui berbagai sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (sugiyono 2014). Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari: 1) Anak kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan Surakarta Peneliti memperoleh data dalam penelitian ini bersumber dari pengamatan dan unjuk kerja anak kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan Surakarta. 2) Guru kelas kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan Surakarta Penelitian ini selain memperoleh data dari anak, juga memperoleh data dari guru kelas kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan Surakarta. 3) Dokumen Data yang diperoleh dari dokumen Rencana Kegiatan Harian kelompok B TK Siwi Peni XI Laweyan, Foto atau Video saat pembelajaran Project Based Learning. 2. Triangulasi teknik Triangulasi teknik yaitu upaya untuk menguji validitas data dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang berbeda tapi mengarah pada sumber data yang sama Sugiyono, (2014). Teknik yang penulis gunakan yaitu: a) Observasi Observasi dilakukan ketika Project Based Learning berlangsung melalui observasi kinerja guru dan aktivitas anak. b) Penugasan Penugasan dalam penelitian ini dilakukan secara individu setelah kegiatan Project Based Learning melalui kegiatan mewarnai, menggunting dan menempel. c) Wawancara Wawancara kepada guru dilakukan sebelum, sesudah kegiatan Project Based Learning pada siklus I dan sesudah kegiatan Project Based Learning pada siklus II.

6 31 C. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012). Model analisis dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono, (2014). Analisis data penelitian tindakan kelas (PTK), dapat dilakukan melalui langkah-langkah, sebagai berikut: Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan kesimpulan. 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah kegiatan yang dilakukan peneliti untuk memilih berbagai informasi yang sesuai dengan lingkup penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui hasil nilai anak, wawancara guru, angket orang tua, dokumentasi, lembar penilaian kinerja guru dan lembar penilaian aktivitas anak. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan dan penyederhanaan data yang diperoleh peneliti. Dalam penelitian ini, reduksi data akan dilakukan dengan lembar penilaian anak, wawancara, dan angket digunakan untuk mengetahui peningkatan motorik halus. Sedangkan dokumentasi, kinerja guru serta aktivitas anak dilakukan untuk memperbaiki kesalahan selama proses pembelajaran. 3. Penyajian Data Penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti untuk di susun secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan saat mengolah data, kemudian disusun dalam tabel dan grafik dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.

7 32 4. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan. Setelah hasil penelitian telah diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian. Proses siklus pengumpulan data dan analisis data sampai pada tahap penyajian hasil penelitian, serta pengambilan kesimpulan, seperti gambar 3.2. Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Gambar 3.2. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman (Sugiyono, 2014) D. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Siwi Peni XI. Tingkat keberhasilan pada keterampilan motorik halus dalam penelitian ini mempunyai target 75% motorik halus dengan kriteria tuntas ( ), setengah tuntas ( ), tidak tuntas (O). Jika kriteria keberhasilan sudah terpenuhi maka siklus di hentikan dan dinyatakan berhasil. Aspek yang diukur dalam penelitian ini bersumber dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 dan pendapatnya Moeslichatoen (2004), sebagai berikut: Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

8 33 Tabel 3.1. Indikator Kinerja Penelitian No Indikator Aspek yang Diukur Persentase Anak yang di Targetkan Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan 1) Melakukan koordinasi antara mata dan tangan dalam mewarnai, menggunting dan menempel 2) Keterampilan menggerakkan tangan dalam mewarnai, menggunting dan menempel 3) Kecepatan menggunakan jari tangannya dalam mewarnai, menggunting dan menempel 4) Ketepatan dalam mewarnai, menggunting dan menempel Sumber: Diadopsi dari Permendiknas (2009) 75 % 75 % 75 % 75 % Cara Pengukuran Diamati dan diukur setelah dilakukan tindakan Project Based Learning pada saat anak mengerjakan penugasan Diamati dan diukur setelah dilakukan tindakan Project Based Learning pada saat anak mengerjakan penugasan Diamati dan diukur setelah dilakukan tindakan Project Based Learning pada saat anak mengerjakan penugasan Diamati dan diukur setelah dilakukan tindakan Project Based Learning pada saat anak mengerjakan penugasan E. Prosedur Penelitian Metode dalam penelitian ini menurut Iskandar, (2009) menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru dan dosen di kelas (sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas (hlm 20). Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut:

9 34 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Setiap siklus dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. 2) Merencanakan kegiatan Project Based Learning. 3) Membuat rencana kegiatan harian (RKH), pembuatan skenario pembelajaran dan lembar penilaian anak, penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan, dan melakukan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Pertemuan 1 : Tema : Alat Komunikasi Sub tema : Televisi Kegiatan proyek : Membuat Televisi dari kardus styrofoam Pertemuaan 2 : Tema : Alat Komunikasi Sub tema : Telepon Kegiatan proyek : Membuat telepon dari gelas plastik Pertemuan 3 : Tema : Alat Komunikasi Sub tema : Kotak Pos Kegiatan proyek: Membuat kotak pos dari kardus snack 4) Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran, seperti berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan Project Based Learning. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal: salam, absen, berdoa dan bernyanyi. Kegiatan inti: 1) Pertemuan pertama membuat televisi dari kardus styrofoam 2) Pertemuan kedua membuat telepon dari gelas plastik 3) Pertemuan ketiga membuat kotak pos dari kardus snack Kegiatan penutup: review pembelajaran, berdoa, bernyanyi, dan salam. c. Tahap Pengamatan 1) Pertemuan 1 sampai 3 dilakukan untuk mengamati proses Project

10 35 Based Learning dan pertemuan ke 4 untuk menilai hasil Project Based Learning apakah terjadi peningkatan motorik halus. 2) Menilai hasil tindakan sesuai format yang telah disiapkan. d. Tahap Refleksi Tahap ini bertujuan untuk mengetahui tindakan yang telah dilakukan dari data yang telah terkumpul kemudian dilakukan refleksi dan evaluasi guna memperbaiki kekurangan dan menyempurnakan tindakan selanjutnya. Apabila hasil penilaian anak pada siklus I sudah mencapai nilai ketuntasan yaitu > 75% maka penelitian dihentikan namun jika belum mencapai nilai ketuntasan maka penelitian dilanjutkan yaitu pada siklus II. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Setiap siklus dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. 2) Mengembangkan kegiatan Project Based Learning. 3) Membuat rencana kegiatan harian (RKH), pembuatan skenario pembelajaran dan lembar penilaian anak, penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan, dan melakukan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Pertemuan 1 : Tema : Tanah Airku Sub tema : Lambang Negara Kegiatan proyek : Membuat burung Garuda Pertemuan 2 : Tema : Tanah Airku Sub tema : Nama Pahlawan Kegiatan proyek : Membuat puzzle Kartini Pertemuan 3 : Tema : Alat Transportasi Sub tema : Roket Kegiatan proyek : Membuat roket dari botol 4) Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran, seperti berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan Project Based Learning.

11 36 b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal: salam, absen, berdoa dan bernyanyi. Kegiatan inti: 1) Pertemuan pertama membuat burung Garuda 2) Pertemuan ketiga membuat puzzle Kartini 3) Pertemuan keempat membuat roket dari botol Kegiatan penutup: review pembelajaran, berdoa, bernyanyi, dan salam. c. Tahap Pengamatan 1) Pertemuan 1 sampai 3 dilakukan untuk mengamati proses Project Based Learning dan pertemuan ke 4 untuk menilai hasil Project Based Learning apakah terjadi peningkatan motorik halus. 2) menilai hasil tindakan sesuai format yang telah disiapkan. d. Tahap Refleksi 1) Menganalisis hasil pada siklus I. Kegiatan analisis hasil dan observasi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan ditempuh, untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak TK Siwi Peni XI. 2) Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan mulai dari perencanaan sampai refleksi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui apakah Project Based Learning dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak TK Siwi Peni XI di Laweyan Surakarta atau tidak.