BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dilaksanakan di TK Merpati Pos Surakarta, dengan alamat Di Jln.Semangka No 24 ( Barat Lapangan Segitiga) Desa/Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini berstatus swasta, yang dikepalai oleh ibu Khristina Mahanani, S.Pd. secara geografis letak TK Merpati Pos cukup setrategis karena terletak di dekat lapangan segitiga di jalan semangka. Sebagai gambaran kondisi awal peserta didik, digunakan hasil pra siklus sebelum dilakukan siklus I. Nilai Kriteria ketuntasan pada kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar adalah ( ) tuntas. Berdasarkan hasil pra siklus diperoleh data awal bahwa di TK Merpati Pos Surakarta anak kelompok B banyak yang nilai hasil kegiatan mencetak gambar tergolong rendah atau tidak tuntas. Pada saat kegiatan pembelajaran kegiatan mencetak gambar, kebanyakan dari mereka tidak tuntas dalam mengekspresikan diri, meniru bentuk dan melakukan eksplorasi dengan berbagai media, dalam menyelesaikan kegiatan mencetak gambar. Dari hasil observasi terhadap proses kegiatan pembelajaran kegiatan mencetak gambar yang dilakukan guru, diperoleh fakta dari ketiga aspek indikator yaitu mengekspresikan diri, meniru bentuk dan melakukan eksplorasi dengan berbagai media hanya 3 anak (20%) yang tuntas ( ), 2 anak atau (13,33%) yang mendapat nilai setengah tuntas( ), dan 10 anak atau ( 66,7%) mendapat nilai tidak tuntas ( ). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak anak yang mendapatkan nilai di bawah kriteria tidak tuntas yaitu 12 anak atau (80%) atau (lampiran 3 halaman 78), dan ini berarti kemampuan motorik halus terutama dalam kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar anak kelompok B TK merpati pos Surakarta masih tergolong rendah. Berikut adalah hasil awal kemampuan motorik halus dalam kegiatan commit 42 to user

2 43 mencetak gambar atau mencap gambar kelompok B yang ditunjukkan pada tabel distribusi frekuensi nilai hasil karya anak sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak gambar pratindakan pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta No Nilai Frekuensi (f) Persentase (%) Keterangan ,66 Belum tuntas ,33 Setengah Tuntas Tuntas Jumlah TPP ( Tingkat Pencapaian Perkembangan) = Tanda Lingkaran Penuh ( ) Anak Tuntas = 3 anak Persentase keberhasilan = Jumla h Anak Tuntas Junla h Anak = 3 15 X 100% = 20 % X 100 Melalui Tabel 4.1 tersebut hasil nilai prasiklus kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar kelompok B TK Merpati Pos Surakarta sebelum diadakan tindakan melalui penerapan model pembelajaran kontekstual pada tabel 4.1. Dapat disajikan pada bentuk grafik pada gambar 4.1 sebagai berikut :

3 44 Frekuensi Tuntas Setengah Belum persentase % 20 Tuntas 13,33 Tuntas 66,66 Gambar 4.1 Grafik nilai pratindakan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar kelompok B TK Merpati Pos Surakarta sebelum di lakukan tindakan. Berdasarkan grafik dan tabel diatas ketuntasan motorik halus mencetak gambar yang diperoleh anak masih sangat rendah dalam kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar dan masih belum menggunakan pembelajaran yang inovatif. Dapat dilihat bahwa anak yang mendapat kriteria tuntas ( ) sebanyak 3 anak atau 20 %. Sedangkan persentase anak yang tidak tuntas sebanyak (66,66%). Dengan rincian 10 anak mendapat kriteria belum tuntas ( ), sedangkan presentase anak yang stengah tuntas sebanyak (13,33) denga rincian 2 anak mendapat kriteria setengah tuntas ( ). Oleh karena itu guru akan mengadakan penelitian tindakan kelas untuk kemampuan motorik halus mencetak gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos dengan penerapan model pembelajaran kontekstual. Dengan penelitian tersebut diharapkan pemahaman konsep anak kelompok B tentang mencetak gambar atau mencap gambar menjadi meningkat sehingga mendorong peningkatan hasil belajar dari ketuntasan belajar anak kelompok B TK Merpati Pos.

4 45 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Waktu dalam penelitian ini dilakukan dari kegiatan awal sampai akhir, yaitu mulai dari jam WIB. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observation), (4) refleksi (reflection). 1. Tindakan siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dimulai pada tanggl 4 april sampai dengan 8 april Adapun tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan (planning) Secara garis besar, dalam penelitian ini peneliti melakukan tindakan sebagai observer jum at, 4 April 2014di TK Merpati Pos. Dalam penelitian tindakan kelas. Sebelumnya guru membuat rencangan tindakan yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 8 April Tugas yang dilakukan guru dalam tahap prencanaan yaitu: 1) Menyusun rencana kegiatan harian dengan tema tanah airku untuk 2 pertemuan 2) Menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama pembelajaran meliputi: a) Media pembelajaran nyata (bahan-bahan alam plepah pisang, batang pepaya, dan belimbing) b) Lembar kerja c) Lembar penelitian Berdasarkan PERMENDIKNAS No. 58 Tahun 2009 aspekaspek yang dinilai dalam penelitian ini meliputi: meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media,

5 46 Mengekspresikan diri, meniri bentuk menunjukan mencap gambar sesuai dengan bentuk aslinya, melakukan eksplorasi memadukan bahan mencap gambar dengan berbagai media, dan Mengekspresikan diri mencap gambar dengan lengkap atau sempurna. b. Pelaksanaan (acting) Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti menerapkan model pembelajaran kontekstual guna meningkatkan kemampuan motorik halus mencetak gambar anak. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan dalam dua pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam 20 menit. Kedua pertemuan ini di jelaskan sebgai berikut: (1) Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis 4 April 2014 dengan kegiatan berupa pengamatan langsung atau nyata dengan bendera yang di sediakan oleh guru, plaksanaan tindakan dalam kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar dengan penerapan model pembelajaran kontekstual pada kegiatan mencap gambar bendera siklus I pertemuan pertama, dapat di jelaskan dengan langkah-langkah kontekstual sebagai berikut: a) Konstruktivisme/membangun Anak-anak di ajak oleh guru untuk membangun pemahaman terlebih dahulu dengan mengajak anak mengamati bendera di halam sekolah. b) Inquiri/ menemukan Anak menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan pengamatan langsung terhadap bendera dan pohon pisang yang ada di samping sekolah untuk mencetak gambar tersebut.

6 47 c) Bertanya Saat berada di dalam kelas, guru bertanya kepada anak tentang bendera yang telah di amati oleh anak di luar kelas d) Masyarakat Belajar Guru bertanya ke pada anak-anak tentang bendera yang di amati anak-anak sebagai sarana komunikasi untuk bertukar penglaman. Hal ini menciptakan masyarakat belajar antara anak didik dengan guru dan antara anak didik dengan anak didik. e) Modeling (pemodelan) Guru menghadirkan macam-macam bahan utuk mencap gambar yaitu, plepah pisang dan batang pepaya di halam sekolah. f) Refleksi Guru menayakan kegiatan apa yang sudah dilakukan anak dan prasaan anak saat proses pembelajaran. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran guru mengulas kembali yaitu dengan Anak majau didepan kelas dan menunjukan hasil karyanya. g) Penilaian Yang Sebenarnya Peneliti melakukan penilaian ketika proses kegiatan mencap gambar sedang berlangsung. Penilaian dibantu oleh guru pendamping, kemudian hasil penilaian dipadukan. (2) Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 8 April 2014 pembelajaran yang akan dilaksanakan ditekankan pada kegiatan pengenalan tema tanah airku dengan sub tema mengenal lambang negara. Plaksanaan dalam tindakan dalam peningkatan kemampuan motorik halus melalui penerapan model pembelajaran kontekstual pada kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar

7 48 siklus 1 pertemuan ke kedua, dapat di jelaskan dengan rincian sebagai berikut: a) Konstruktivisme/membangun Anak-anak di ajak oleh guru untuk membangun pemahaman terlebih dahulu dengan mengajak anak mengamati padi yang ada di luar kelas. b) Inkuiri Anak menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan pengamatan langsung terhadap gabah padi dan pohon pisang yang ada di samping sekolah untuk mencetak gambar tersebut. c) Bertanya Saat berada di dalam kelas, guru bertanya kepada anak tentang gabah yang telah di amati oleh anak di luar kelas. d) Masyarakat Belajar Guru bertanya ke pada anak-anak tentang gabah padi yang di amati anak-anak sebagai sarana komunikasi untuk bertukar penglaman. Hal ini menciptakan masyarakat belajar antara anak didik dengan guru dan antara anak didik dengan anak didik. e) Pemodelan Anak mencetak gambar meniru bentuk gabah padi yang telah diamati setelah itu anak mencap gambar dengan berbagai media seperti plepah pisang, batang pepaya dan belimbing. f) Refleksi Guru menayakan kegiatan apa yang sudah dilakukan anak dan prasaan anak saat proses pembelajaran. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran guru mengulas kembali yaitu dengan Anak majau didepan kelas dan menunjukan hasil karyanya. g) Penilaian Yang Sebenarnya

8 49 Peneliti melakukan penilaian ketika proses kegiatan mencetak gambar sedang berlangsung. Penilaian dibantu oleh guru pendamping, kemudian hasil penilaian dipadukan. Pada saat plaksanaan siklus I pertemuan pertama dan kedua observer mengamati keberlangsungan kegiatan dan mendokumentasikannya. Adapun perangkat pembelajaran yang digunakan pada siklus 1 dan dokumentasi kegiatan (lampiran 163 dan 164) c. Pengamatan (Observation) Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai observer. Observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Pengamatan yang dilakukan melalui aktivitas anak didik saat belajar dengan penerapan model pembelajaran kontekstual pada pembelajaran kemampuan mencetak gambar atau mencap gambar. Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan mengggunakan model pembelajaran kontektual dengan dilaksanakan menggunkan alat bantu berupa lembar observasi, perekaman dengan kamera foto. Berdasarkan pengamatan dilapangan selama 2 kali pertemuan. data observasi pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Hasil observasi pada siswa Dari data observasi pada siklus I yang dilaksanakan sebagai dua kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a) Anak memahami dan mengikuti petunjuk guru dan turut serta dalam kegiatan mencetak gambar dengan kriteria baik b) Anak dapat menyelesaikan tugas mencetak gambar dari guru dengan kriteria baik

9 50 c) Menguasai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan oleh guru dengan kriteria cukup d) Anak memanfaatkan dengan baik sumber belajar yang disediakan guru e) Minat dan perhatian anak terpusat pada proses pembelajaran dengan kriteria baik f) Anak bersemangat dalam mengikuti kegiatan mencetak gambar dengan kriteria baik g) Anak bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas mencetak gambar. h) Anak menunjukkan reaksi yang positif terhadap stimulus yang di berikan guru saat kegiatan mencetak gambar dengan kriteria baik i) Anak bertanya tentang materi yang belum di pahami dengan kriteria baik j) Anak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan mencetak gambar dengan pembelajaran kontekstual dengan kriteria baik k) Anak turut serta dalam melaksanaan tugas belajarnya. l) Anak berusaha berbagai informasi tentang materi yang di pelajari dengan kriteria baik m) Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk guru n) Anak melati diri dalam memecahkan soal atau masalah secara berkelompok. o) Anak menerapkan bunga apa yang telah di temukan di luar kelas untuk mencetak gambar p) Anak secara keseluruhan terlibat aktif dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual dalam kegiatan mencetak gambar

10 51 Skor yang diperoleh siswa pada siklus I pertemuan pertama adalah (2,75) dan pertemuan kedua adalah (3,18), ini menunjukkan bahwa siswa mengikuti pelajaran sudah baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti. ( Lampiran 11 dan 17 halaman 100 dan 117) 2) Hasil Observasi Pada Saat Guru Mengajar Dari data observasi pada siklus I selama dua kali pertemuan maka diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a) Memeriksa kesiapan siswa b) Melakukan kegiatan pembiasaan-pembiasaan c) Melakukan kegiatan apersepsi d) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran e) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan f) Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar g) Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan h) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi, hasil belajar dan indikator yang akan dicapai i) Melaksanakan pembelajaran secara runtut j) Menguasai kelas k) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual l) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan timbulnya kebiasaan positif m) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan n) Menggunakan media secara efektif dan efisien o) Menghasilkan pesan yang menarik p) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media yang kontekstual

11 52 q) Bertanya langsung kepada siswa tentang media yang di gunakan r) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran s) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa t) Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar u) Memantau anak selama proses kegiatan belajar v) Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar w) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai dengan usia perkembangan anak x) Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa y) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,atau kegiatan, pembiasaan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan Berdasarkan keseluruhan data observasi pada guru mengajar dalam siklus I pertemuan pertama skornya (3,14), pertemuan kedua skornya (3,20). hal ini menandakan bahwa guru dalam mengajar sudah baik.( Lampiran 10 dan16, halaman 97 dan 114 ) (1) Hasil Karya Kegiatan Mencetak Gambar Siklus I Pertemuan I Nilai kemampuan yang diperoleh anak pada siklus I pertemuan I telah menunjukkan adanya peningkatan. Pada pra siklus hanya 3 anak yang mendapat nilai tuntas ( ) atau 20 % dari 15 anak, pada siklus I pertemuan I telah menunjukkan adanya peningkatan yaitu terdapat 4 anak atau (Lampiran 9 halaman 95) 26,66 % yang mendapat nilai tuntas ( ) Nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.2. Berikut.

12 53 Tabel 4.2. Hasil kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus I pertemuan I mencetak gambar dengan pelepah pisang, dan batang pepaya No Nilai Frekuensi (f) Persentase (%) Keterangan ,66 Belum tuntas ,66 Setengah Tuntas ,66 Tuntas Jumlah TPP (Tingkat Pencapaian Perkembangan) = Tanda Lingkaran Penuh ( ) Anak Tuntas = 4 anak Persentase keberhasilan = Jumla h Anak Tuntas Junla h Anak = 4 15 X 100% = 26,66% X 100 Data nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus I pertemuan I pada grafik 4.2 dibawah ini : Frekuensi Tuntas Setengah Belum Tuntas Tuntas persentase % 26,66 26,66 46,66 Gambar 4.2 Grafik nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus I pertemuan I pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta

13 54 Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus I pertemuan I, menunjukkan anak yang memperoleh nilai tidak tuntas ( ) sebanyak 7 anak atau 46,66%, nilai setengah tuntas ( ) 4 anak atau 26,66%, dan nilai tuntas ( ) sebanyak 4 anak atau 26,66%. (2) Hasil Karya Kegiatan Mencetak Gambar Siklus I Pertemuan II Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus I pertemuan II, nilai yang diperoleh anak sudah menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I pertemuan II yang memperoleh nilai tuntas ( ) atau 53,33% dari 15 anak. ( Lampiran 15 halaman 112 ) Data nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.3. Berikut : Tabel 4.3 Hasil nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus I pertemuan II dengan pelepah pisang dan belimbing anak kelompok B No Nilai Frekuensi (f) Persentase (%) Keterangan ,33 Tidak tuntas ,33 Serengah Tuntas ,33 Tuntas Jumlah TPP (Tingkat Pencapaian Perkembangan) = Tanda Lingkaran Penuh ( ) Anak Tuntas = 8 anak Persentase keberhasilan = jumla h Anak Tuntas Junla h Anak = 8 15 X 100% = 53,33% X 100

14 55 Dalam nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus I pertemuan II pada tabel 4.3. di atas dapat disajikan pada grafik. dibawah ini: Frekuensi Tuntas Setengah Belum persentase % 53,33 Tuntas 13,33 Tuntas 33,33 Gambar 4.3. Grafik Nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar pada Siklus I Pertemuan Ke 2 pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus I pertemuan II, menunjukkan bahwa anak yang memperoleh nilai tuntas ( ) sebanyak 8 anak atau 53,33%, nilai setengah tuntas ( ) sebanyak 2 anak atau 13,33%, dan nilai belum tuntas ( ) sebanyak 5 anak atau 33,33%. d. Refleksi Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tindakan kelas pada siklus I pertemuan I dan II, bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar anak terlihat hasil yang diperoleh pada pertemuan I dan II sedikit mengalami peningkatan tetapi belum mencapai indikator yang di targetkan yaitu 80%. Pada siklus I pertemuan I ada 4 anak yang mendapat nilai tuntas ( ) atau 26,66%, sedangkan pada pertemuan II ada 8 anak yang memperoleh nilai tuntas ( ) atau 53,33% dari 15 anak, di karenakan dalam kegiatan mencetak gambar anak masih kurang rapi dan masih banyak anak yang masih perlu

15 56 bimbingan dan bantuan karena kegiatan tersebut jarang di lakukan di sekolah kegiatan yang di lakukan hanya mewarnai setiap kegiatan motorik halus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian dalam siklus I perlu dilanjutkan agar kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mencetak gambar mengalami peningkatan. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti melakukan tindakan selanjutnya yaitu siklus II. 2. Tindakan Siklus II Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar melalui penerapan model pembelajaran kontekstual telah berjalan dengan lancar walau pun masih ada kekurangan. Oleh kerena itu, diperlukan tindak lanjut pada siklus II dengan harapan dapat memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I serta dapat tercapai target yang di inginkan dan ditentukan sebelumnya. Dalam siklus II peneliti menggunakan tema alam semesta. Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar melalui model pembelajaran kontekstual pada siklus II terbagi menjadi dua pertemuan yang dilaksanakan pada Kamis, 10 April 2014 dan hari Senin, 14 April Alokasi waktu yang digunakan pada setiap pertemuan adalah 20 menit. Rincian pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut : a. Perencanaan (planning) Tahap perencanaan siklus II berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Berdasarkan refleksi pada siklus I tersebut diketahui bahwa melalui penerapan model pembelajaran kontekstual menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar pada anak kelompok B TK merpati pos Surakarta. Namun, Klasikal ketuntasan belum mencapai indikator yang ditetapkan,

16 57 sehingga peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran kembali dengan model pembelajaran kontekstual. Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah sebagai berikut: 1) Membuat RKH 2) Menyiapkan media dan instrumen, antara lain: a) Media pembelajaran dari bahan alam yaitu plepah pisang, wortel dan batang sawi. b) Alat (lembar evaluasi) Berdasarkan PERMENDIKNAS No. 58 Tahun 2009 aspek-aspek yang dinilai dalam penelitian ini meliputi: meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media, Mengekspresikan diri, meniri bentuk menunjukan mencap gambar sesuai dengan bentuk aslinya, melakukan eksplorasi memadukan bahan mencap gambar dengan berbagai media, dan Mengekspresikan diri mencap gambar dengan lengkap atau sempurna. c) Lembar kegiatan anak untuk mencetak gambar atau mencap gambar dan lembar instrumen observasi aktivitas anak didik dan lembar observasi kinerja guru. b. pelaksanaan (acting) Dalam pelaksanaan tindakan ini guru tetap akan menerapkan model pembelajaran kontekstual seperti pada siklus I guna meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar anak. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan dalam dua pertemuan. Kedua pertemuan ini dijelaskan sebagai betikut : (1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 10 April 2014 dengan materi mencap gambar dengan bahan yang digunakan untuk

17 58 mencap gambar pada pertemuan ini adalah dengan menggunakan plepah pisang dan batang sawi. Sebelum melakukan kegitan guru menjelaskan kegitan yang di lakukan anak dan di akhir kegitan guru memberi reward atau penghargaan berupa bintang agar anak lebih semangat dalam kegiatan mencetak gambar atau mencap gambar. Pada siklus II pertemuan pertama anak didik tetap di perkenalkan kegiatan mencetak gambar akan tetapi yang mebedakan anak dalam siklus I dan II yaitu hanya bahan yang di gunakan anak yang berbeda yang siklus I anak menggunakan plepah pisang, batang pepaya, dan belimbing pada siklus ke II anak menggunkan plepah pisang, batang sawi dan wortel. Untuk lebih jelas kegitan penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegitan mencetak gambar menggunakan plepah pisang dan batang sawi yaitu menggunakan langkah-langkah kontekstual sebagai berikut : a) Konstruktivisme/membangun Anak-anak di ajak oleh guru untuk membangun pemahaman terlebih dahulu dengan mengajak anak mengamati berbagai tanaman di halam sekolah. b) Inkuiri Anak menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan pengamatan langsung terhadap tanaman bunga yang ada di halaman sekolah untuk mencetak gambar misalnya bunga mawar, melati dll c) Bertanya guru bertanya kepada anak didik tentang bunga yang di amati oleh anak d) Masyarakat Belajar

18 59 Guru bertanya ke pada anak-anak tentang bunga yang di amati anak-anak sebagai sarana komunikasi untuk bertukar penglaman. Hal ini menciptakan masyarakat belajar antara anak didik dengan guru dan antara anak didik dengan anak didik. e) Pemodelan Anak mencap gambar meniru bentuk bunga yang telah diamati setelah itu anak mencap gambar dengan berbagai media seperti pelepah pisang, batang sawi. f) Refleksi Refleksi dilakukan dengan cara membandingkan hasil lukisan anak dengan bentuk tanaman aslinya g) Penilaian Yang Sebenarnya Peneliti melakukan penilaian ketika proses kegiatan mencap gambar sedang berlangsung. Penilaian dibantu oleh guru pendamping, kemudian hasil penilaian dipadukan (2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 14 April Pada pertemuan kedua sub tema sama dengan pertemuan pertama. yaitu dengan sub tema alam semesta hanya bahan yang di gunakan berbeda siklus ke II pertemuan ke II menggunakan bahan untuk mencetak gambar atau mencap gambar dengan plepah pisang dan wortel. Untuk lebih jelas kegiatan penerapan model untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui model pembelajaran kontekstual mencetak gambar atau mencap gambar dengan bahan alam yaitu dengan plepah pisang dan wortel, siklus II pertemuan ke dua yaitu menggunkan langkah-langkah kontekstual sebagai berikut:

19 60 a) Konstruktivisme/membangun Anak-anak di ajak oleh guru untuk membangun pemahaman terlebih dahulu dengan mengajak anak mengamati berbagai tanaman bunga di halam sekolah. b) Inkuiri Anak menemukan pengetahuan baru melalui kegiatan pengamatan langsung terhadap tanaman bunga yang ada di halaman sekolah untuk mencetak gambar misalnya bunga mawar, melati dll c) Bertanya guru bertanya kepada anak didik tentang bunga yang di amati oleh anak d) Masyarakat Belajar Guru bertanya ke pada anak-anak tentang bunga yang di amati anak-anak sebagai sarana komunikasi untuk bertukar penglaman. Hal ini menciptakan masyarakat belajar antara anak didik dengan guru dan antara anak didik dengan anak didik. e) Pemodelan Anak mencap gambar meniru bentuk bunga yang telah diamati setelah itu anak mencap gambar dengan berbagai media seperti plepah pisang, dan wortel. f) Refleksie Refleksi dilakukan dengan cara membandingkan hasil lukisan anak dengan bentuk tanaman aslinya g) Penilaian Yang Sebenarnya

20 61 Peneliti melakukan penilaian ketika proses kegiatan mencap gambar sedang berlangsung. Penilaian dibantu oleh guru pendamping, kemudian hasil penilaian dipadukan c. Observasi Tahap observasi dilakukan guru untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi atau pengamatan dan dokumentasi berupa foto dan video. data observasi pada siklus II dapat diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Hasil observasi pada siswa Dari data observasi pada siklus II yang dilaksanakan sebagai dua kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a) Anak memahami dan mengikuti petunjuk guru dan turut serta dalam kegiatan mencetak gambar dengan kriteria baik b) Anak dapat menyelesaikan tugas mencetak gambar dari guru dengan kriteria baik c) Menguasai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan oleh guru dengan kriteria cukup d) Anak memanfaatkan dengan baik sumber belajar yang disediakan guru e) Minat dan perhatian anak terpusat pada proses pembelajaran dengan kriteria baik f) Anak bersemangat dalam mengikuti kegiatan mencetak gambar dengan kriteria baik g) Anak bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

21 62 h) Anak menunjukkan reaksi yang positif terhadap stimulus yang di berikan guru saat kegiatan mencetak gambar dengan kriteria baik i) Anak bertanya tentang materi yang belum di pahami dengan kriteria baik j) Anak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan mencetak gambar dengan pembelajaran kontekstual dengan kriteria baik k) Anak turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya l) Anak berusaha berbagai informasi tentang materi yang di pelajari dengan kriteria baik m) Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk guru n) Anak melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah secara berkelompok o) Anak menerapkan bunga apa yang telah di temukan di luar kelas untuk mencetak gambar p) Anak secara keseluruhan terlibat aktif dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual dalam kegiatan mencetak gamba Skor yang diperoleh siswa pada siklus II pertemuan pertama adalah (3,75) dan pertemuan kedua adalah (3,87), ini menunjukkan bahwa siswa mengikuti pelajaran sudah baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti.( Lampiran 26 dan 32, halam 137 dan 154) 2) Hasil Observasi Pada Saat Guru Mengajar Dari data observasi pada siklus II selama dua kali pertemuan maka diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a) Memeriksa kesiapan siswa b) Melakukan kegiatan pembiasaan-pembiasaan c) Melakukan kegiatan apersepsi

22 63 d) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran e) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan f) Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar g) Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan h) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi, hasil belajar dan indikator yang akan dicapai i) Melaksanakan pembelajaran secara runtut j) Menguasai kelas k) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual l) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan timbulnya kebiasaan positif m) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan n) Menggunakan media secara efektif dan efisien o) Menghasilkan pesan yang menarik p) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media yang kontekstual q) Bertanya langsung kepada siswa tentang media yang di gunakan r) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran s) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa t) Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar u) Memantau anak selama proses kegiatan belajar v) Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar w) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai dengan usia perkembangan anak

23 64 x) Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa y) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,atau kegiatan, pembiasaan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan Berdasarkan keseluruhan data observasi pada guru mengajar dalam siklus II pertemuan pertama skornya (3,56), pertemuan kedua skornya (3,64). hal ini menandakan bahwa guru dalam mengajar sudah sangat baik.( Lampiran 25 dan 31, halaman 134 dan 151) (1) Hasil Karya Kegiatan Mencetak Gambar Siklus II Pertemuan I Nilai kemampuan yang diperoleh anak pada siklus II pertemuan I, telah menunjukkan adanya peningkatan. Pada pra siklus hanya 3 anak yang mendapat nilai tuntas ( ) atau 20% dari 15 anak dan pada siklus II pertemuan I telah menunjukkan adanya peningkatan yaitu terdapat 10 anak atau 66,7 % yang mendapat nilai tuntas ( ). ( Lampiran 24 halaman 132) Nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.5 Berikut :

24 65 Tabel 4.4 Hasil kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar pada siklus II pertemuan I kegitan mencetak gambar dengan pelepah pisang dan batang sawi. No Nilai Frekuensi (f) Persentase (%) Keterangan Belum Tuntas ,33 Setengah Tuntas ,7 Tuntas Jumlah TPP (Tingkat Pencapaian Perkembangan) Anak Tuntas Persentase keberhasilan = Jumla h Anak Tuntas Junla h Anak = X 100% = 66,7% = Tanda Lingkaran Penuh ( ) = 10 anak X 100 Data nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus II pertemuan I dapat di sajikan dalam bentuk grafik 4.5 dibawah ini : Frekuensi tuntas Setengah Tuntas persentase % 66,7 13,33 20 Belum Tuntas Gambar 4.4 Grafik nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus II pertemuan I pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta.

25 66 Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus II pertemuan I, menunjukkan anak yang memperoleh nilai belum tuntas ( ) sebanyak 3 anak atau 20%, nilai setengah tuntas ( ) 2 anak atau 13,33%, dan nilai tuntas ( ) sebanyak 10 anak atau 66,7%. (2) Hasil Karya Kegiatan Mencetak Gambar Siklus II Pertemuan II Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus II pertemuan II, nilai yang diperoleh anak sudah menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus II pertemuan II ada 13 anak yang memperoleh nilai tuntas ( ) atau 86,7% dari 15 anak. ( Lampiran 30 halaman 149 ) Data nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai Berikut : Tabel 4.5 Hasil nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus II pertemuan II mencetak gambar dengan menggunkan plepah pisang dan wortel Siklus II Pertemuan II No Nilai Frekuensi (f) Persentase (%) Keterangan Belum Tuntas ,33 Setengah Tuntas ,7 Tuntas Jumlah TPP (Tingkat Pencapaian Perkembangan) = Tanda Lingkaran Penuh ( ) Anak Tuntas = 13 anak Persentase keberhasilan = Jumla h Anak Tuntas Junla h Anak = X 100% = 86,7% X 100

26 67 Data nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus II pertemuan II pada tabel 4.5. di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.5. dibawah ini: Frekuensi Tuntas Setengah Belum Tuntas Tuntas persentase % 86,7 13,33 0 Gambar 4.5 Grafik hasil nilai kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar siklus II pertemuan 2 pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta. Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus II pertemuan II, menunjukan bahwa anak yang memperoleh nilai tuntas ( ) sebanyak 13 anak atau 86,7%, nilai setengah tuntas ( ) sebanyak 2 anak atau 13,3%, dan nilai belum tuntas ( ) atau o% d. Refleksi Berdasarkan hasil yang di peroleh dari tindakan kelas pada siklus II pertemuan I dan II, bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegitan mencetak gambar anak terlihat hasil yang diperoleh pada pertemuan I dan II mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan I ada 10 anak yang mendapat nilai tuntas ( ) atau 66,7% sedangkan pada pertemuan II ada 13 anak yang memperoleh nilai tuntas ( ) atau 86,7% dari 15 anak. dan tidak ada anak yang mendapat nilai belum tuntas (o). Nilai tersebut sudah melebihi target

27 68 nilai ketuntasan yaitu 80%, maka peneliti tidak melakukan tindakan selanjutnya. Anak yang masih mendapat nilai setengah tuntas masih tetap diberi bimbingan atau pengayaan oleh guru. Hal ini perlu dipertahankan sebagai suatu langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak gambar. C. Perbandingan Hasil Tindakan Tindakan Tiap Siklus 1. Observasi Guru Mengajar Penilaian observasi guru mengajar, perbandingan nilai hasil observasi guru mengajar sebelum dan sesudah tindakan dapat dibuat grafik dapat di lihat pada gambar 4.6 berikut ini: 4,5 4 3,5 Frekuensi 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 pratindakan siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan 2 Gambar 4.6 Grafik perbandingan hasil observasi prtindakan, siklus I pertemuan I dan 2, siklus II pertemuan 1 dan 2. Berdasarkan gambar Grafik 4.6 menunjukkan pencapain guru mengajar mengalami peningkatan dari kondisi awal 3,00, siklus I pertemuan I sebesar 3,14, siklus I pertemuan 2 sebesar 3,20, siklus II pertemuan I sebesar 3,56 dan siklus II pertemuan II meningkat sebesar 3,81.

28 69 3. Observasi Aktifitas Anak Dalam Pembelajaran Penilaian terhadap proses pembelajaran juga diperoleh melalui observasi terhadap aktivitas anak dalam proses pembelajaran berlangsung. Hasil penilain observasi aktivitas belajar anak sebelum dan sesudah tindakan dapat di lihat pada grafik gambar 4.7. sebagai berikut: Frekuensi 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 pratindakan siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan 2 Gambar Grafik 4.7 perbandingan hasil observasi aktivitas anak dalam proses pembelajaran dari pratindakan, siklus I pertemuan I dan 2, dan siklus II pertemuan I dan 2. Berdasarkan gambar grafik 4.7 menunjukan pencapaian aktivitas anak belajar dari kondisi awal 2,31, siklus I pertemuan I sebesar 2,75, siklus I pertemuan 2 sebesar 3,18, siklus II pertemuan I sebesar 3,75 dan siklus II pertemuan 2 sebesar 3, Hasil Belajar Kemampuan Motorik Halus Dalam Kegiatan Mencetak Gambar Penilaian terhadap hasil belajar kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar terbagi menjadi 3 aspek indikator yaitu: meniru

29 70 bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media, mengekspresikan diri. Hasil penilaian kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar anak sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat pada grafik gambar 4.8 sebagai berikut: 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% pratindakan siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan 2 Gambar Grafik 4.8 perbandingan hasil penilaian kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar anak dalam proses pembelajaran dari prasiklus, siklus I pertemuan I dan 2, dan Siklus II pertemuan I dan 2. Berdasarkan gambar grafik 4.8 menunjukan pencapaian aktivitas belajar anak dari kondisi awal 20%, siklus I pertemuan I, 26,66%, Siklus I pertemuan 2 sebesar 53,33%, Siklus II pertemuan 1 66,70% dan pada siklus II pertemuan 2 meningkat mencapai 86,7%

30 71 D. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan analisis data yang dapat di nyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mencetak gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos Tahun Peningkatan tersebut dari perhitungan hasil yang diperoleh anak didik pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakam dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II, yang masing-masing siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian yang di proleh yaitu: Hasil analisis data dalam tahap pratindakan sebanyak 3 atau 20 anak yang berhasil memperoleh nilai tuntas kriteria nilai ketuntasan minimal (KKM = ). Tindakan yang dilakukan adalah penerapan model pembelajaran kontekstual. Pada siklus I pertemuan I di peroleh hasil sebanyak 4 anak atau 26,66, pada siklus ke I pertemuan ke II mengalami peningkatan menjadi 8 anak atau 53,33 dari 15 jumlah anak yang berhasil memperoleh nilai tuntas dengan rata-rata nilai ( ). Sedangkan pada siklus yang II pertemuan I diperoleh hasil sebanyak 10 atau 66,7, dan pada siklus ke II pertemuan ke II diperoleh hasil sebanyak 13 atau 86,7 dari 15 jumlah anak yang berhasil memperoleh nilai tuntas dengan rata-rata nilai tuntas ( ). Dengan dengan ketuntasan mencapai 86,7 yang telah melewati indikator keberhasilan sebanyak 80 anak harus tuntas, maka pembelajaran dan penelitian dengan penerpan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta telah berhasil. Zainal Aqib (2013:4) menyatakan pembelajaran kontekstual (Constextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata. Hal ini mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang di miliki

31 72 dengan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.dalam melakukan kegiatan mencetak gambar guru harus membawa benda yang kontekstual karena penerapan model pembelajaran kontekstual berhubungan dengan benda yang nyata maka peneliti menggunakan media seperi plepah pisang, batang pepaya, batang sawi dan wortel untuk kegitan mencetak gambar. Sesuai dengan teori Trianto (2008:26), bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran kontekstual harus memperhatikan tujuh komponen di dalamnya, yaitu konstruktivisme (Construkvism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment), dan reflection dapat meningkatkan ketuntasan anak. Komponen-komponen dalam kontekstual telah disebutkan dapat disusun sesuai dengan rencana dan skenario pembelajaran yang akan digunakan dalam peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegitan mencetak gambar. Dapat ditunjukan dalam penelitian ini bahwa peneliti menggunakan komponen pemodelan yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar pemodelan, dan penilaian sebenarnya. Bagi anak yang belum tuntas dalam penelitian penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak gambar pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta, tetap dibimbing melalui pengayaan dan latihan yang di lakukan di sekolah dengan guru dan di rumah dengan orang tua.

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Nama Nim Tempat Praktek :... Kelas :... Mata Pelajaran :... Tanggal :... Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra tindakan Penelitian dilakukan di TK Merpati Pos yang tepatnya berada di Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kabupaten Surakarta. TK Merpati Pos berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari pelaksanaan tindakan perbaikan yang dilakukan penulis di kelas SD Negeri Kluwih 0 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang diperoleh data yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum dilaksanakan tindakan, peneliti melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR A. BIODATA GURU YANG DISUPERVISI 1. Nama Guru Yang Disupervisi : 2. NIP / NBM : 3. Pangkat / Golongan : - 4. Jenis Kelamin : 5. Tempat, tgl lahir : 6. Pendidikan Terakhir

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang mencakup seluruh temuan dan pembahasan hasil pada peserta

Lebih terperinci

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Kunandar, (2010 : 66) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Erni Sevti Arliani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Madrasah a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Al Bustanussaniyah Kecamatan Gambut didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015 Shinta Pradita Maulina 1, Samidi 2, Djaelani 2 1 Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Thaibah Raya Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Subjek penelitian adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu penelitian yang berfokus dalam situasi kelas, dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 5 Penengahan, Jl. Dr Sutopo No. 18, Kecamatan Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3. Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur ulang. Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yaitu pada tanggal 8 September 2014,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD N Bulu 01 Banyuputih Batang Semester I tahun pelajaran 2013/2014 materi ciri khusus hewan dan tumbuhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I 71 72 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I SEKOLAH : SDN SIDOREJO LOR 02 MATA PELAJARARAN : MATEMATIKA KELAS/SEMESTER : V / 2 ALOKASI WAKTU : 5 X @35 Menit ( DUA PERTEMUAN) HARI, TANGGAL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Model Pembelajaran Kontekstual a. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan pola yang di gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bersama guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang akan di teliti, agar dapat mencari solusi yang sesuai dan tepat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran membaca teks berita siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal adalah kondisi sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Team Assisted Individualydalam pembelajaran dikelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto Kecamatan Limboto. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi di TK Siwi Peni XI surakarta untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 67 III. METODE PENELITIAN Bab III ini membahas tentang pendekatan penelitian, prosedur penelitian tindakan kelas, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, operasional/skenario penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, dkk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri Salatiga 12, yang beralamat di jalan Domas 54 Salatiga 50711 Kelurahan Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action-research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Tempat Penelitian Lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Sukoagung. Sekolah ini terletak di Desa Sukoagung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

Supervisi KBM Kurikulum 2013

Supervisi KBM Kurikulum 2013 Supervisi KBM Kurikulum 2013 Instrumen Supervisi KBM Guru Kurikulum 2013 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di TK Kandangan 2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto, S (2006: 58) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dengan empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal Pemaparan mengenai data awal bersumber dari hasil pengamatan awal terhadap proses dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Rawa Urip yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (actin reseach) yang dilaksanakan

Lebih terperinci