BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus I Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I, langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi menyiapkan materi pembelajaran, alat peraga, lembar observasi guru dan siswa, lembar soal kuis, reward atau penghargaan dan alat dokumentasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Berikut adalah uraian pelaksanaan tindakan siklus I mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga Pelaksanaan dan Observasi Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 April 2016 selama 70 menit dengan kompetensi dasar mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut). Pada kompetensi dasar ini terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan terjadinya hujan, angin dan gelombang air laut, menjelaskan dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari dan gelombang air laut serta menyebutkan nama-nama angin. Langkah-langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama yaitu meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah di desain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam, melakukan presensi, memberikan motivasi kepada siswa dengan pemberian hadiah bagi siswa yang mengalami peningkatan. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran 54

2 55 diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang hujan berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan gambar tentang proses terjadinya hujan. Guru memberi tahu siswa materi yang akan diajarkan yaitu mengenai perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam tiga kelompok yang beranggotakan empat sampai lima siswa berdasarkan rangking. Lalu siswa ditugaskan dalam kelompok untuk mendiskusikan soal yang berkaitan tentang dampak positif dan negatif angin dan cahaya matahari. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik dengan menjelaskan tentang beberapa nama angin. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang dampak positif dan negatif angin, hujan dan cahaya matahari. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Selanjutnya pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 April 2016 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini, kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang sama seperti pertemuan sebelumya tetapi pada pertemuan ini guru mengoreksi pekerjaan rumah siswa secara bersama-sama sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta

3 56 mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan fisik bumi berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada kegiatan inti, guru menugaskan siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan soal yang berkaitan tentang dampak positif dan negatif hujan, angin, cahaya matahari dan gelombang air laut. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik dengan menjelaskan tentang manfaat angin darat dan angin laut. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang dampak positif dan negatif angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang nilai kuisnya mengalami peningkatan dari nilai kuis pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberi tahu siswa jika akan mengadakan evaluasi pada pertemuan selanjutnya sehingga siswa diminta untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang baik lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan terakhir pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat hasil belajar IPA siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Langkah-langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam dan melakukan presensi. Lalu guru meminta siswa untuk belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 25 soal. Pada kegiatan inti, siswa mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 25 soal berbentuk pilihan ganda dengan cara memberi tanda silang pada pilihan

4 57 jawaban yang mereka pilih. Waktu yang diberikan adalah 40 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru dan siswa mengoreksi bersama-sama dengan cara ditukarkan dengan teman sebangku. Lalu satu persatu siswa secara berurutan diminta membacakan soal dan jawaban secara runtut. Setelah selesai membahas soal, siswa diminta menghitung jawaban yang benar lalu memberi skor dengan cara menjumlahahkan jawaban yang benar dikalikan 4. Pada kegiatan akhir, guru memanggil siswa satu persatu dan memasukkan nilai mereka pada lembar penilaian. Kemudian guru menanyakan kepada siswa soal yang dianggap sulit lalu membuat kesimpulan bersama selanjutnya guru mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Selama penelitian berlangsung, observer mengamati kegiatan pembelajaran guru dan aktivitas belajar siswa berdasarkan dengan lember observasi yang telah ditetapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sebagai berikut: Tabel 15 Hasil Observasi Penerapan STAD Siklus I Pertemuan I No Standar Proses Langkah STAD Keterlaksanaan Guru Siswa 1 Kegiatan awal Pendahuluan 66,67% 33,33% Kegiatan inti Eksplorasi Presentasi kelas 50% 50% 2 Elaborasi Kelompok 100% 100% Kuis 50% 50% Konfirmasi Skor kemajuan perseorangan 100% 100% Penghargaan kelompok 75% 50% 3 Kegiatan Akhir 100% 33,33% Rata-rata 77,38% 59,52% Berdasarkan tabel 15 di atas menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru pada siklus I pertemuan pertama sebesar 30% belum berjalan dengan baik. Karena dalam pelaksanaannya yang dilakukan guru belum sesuai yang diharapkan pada pertemuan pertama ini. Kinerja guru dalam menerapkan dalam menerapkan strategi pembelajaran

5 58 kooperatif tipe STAD diatas, setiap langkah yang diamati mendapatkan 50% dari keterlaksanaannya. Dengan rata-rata 77,38%. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama belum berjalan dengan baik karena siswa belum melaksanakan pembelajaran sesuai yang diharapkan, siswa juga masih kurang antusias mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama, hal tersebut dapat dilihat saat kegiatan pendahuluan, presentasi kelas, dan kelompok. Dengan rata-rata 59,52%. Tabel 16 Hasil Observasi Penerapan STAD Siklus I Pertemuan II No Standar Proses Langkah STAD Keterlaksanaan Guru Siswa 1 Kegiatan awal Pendahuluan 66,67% 66,67% Kegiatan inti Eksplorasi Presentasi kelas 50% 100% Kelompok 100% 100% Elaborasi 2 Kuis 50% 50% Skor kemajuan Konfirmasi perseorangan 100% 100% Penghargaan kelompok 75% 50% 3 Kegiatan Akhir 100% 33,33% Rata-rata 77,38% 71,42% Berdasarkan tabel 16 di atas menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru pada siklus I pertemuan pertama sebesar 40% belum berjalan dengan baik. Karena dalam pelaksanaannya yang dilakukan guru belum sesuai yang diharapkan pada pertemuan kedua ini. Kinerja guru dalam menerapkan dalam strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD diatas setiap langkah yang diamati mendapatkan 50% dari keterlaksanaannya. Dengan rata-rata 77,38%. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan kedua ini belum berjalan dengan baik karena siswa belum melaksanakan pembelajaran sesuai yang diharapkan, siswa juga masih kurang antusias mengikuti pembelajaran pada

6 59 pertemuan pertama, hal tersebut dapat dilihat saat kegiatan pendahuluan, kuis dan penghargaan kelompok, dan kegiatan akhir. Dengan rata-rata 71,42%. Tabel 17 Hasil Observasi Penerapan STAD Siklus I Pertemuan III No Standar Proses Langkah STAD Keterlaksanaan Guru Siswa 1 Kegiatan awal Pendahuluan 66,67% 100% Kegiatan inti Eksplorasi Presentasi kelas 100% 100% Kelompok 100% 100% Elaborasi 2 Kuis 100% 100% Skor kemajuan Konfirmasi perseorangan 100% 100% Penghargaan kelompok 75% 50% 3 Kegiatan Akhir 100% 100% Rata-rata 91,66% 92,85% Berdasarkan tabel 17 di atas menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru pada siklus I pertemuan ketiga sebesar 50% sudah berjalan dengan baik. Karena dalam pelaksanaannya yang dilakukan guru sesuai yang diharapkan pada pertemuan ketiga ini. Kinerja guru dalam menerapkan dalam menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD diatas, setiap langkah yang diamati mendapatkan 50% dari keterlaksanaannya. Dengan rata-rata 91,66% dan sudah mengalami pengingkatan. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ketiga 50% sudah berjalan dengan baik karena siswa sudah melaksanakan pembelajaran sesuai yang diharapkan, siswa mulai antusias dan berminat mengikuti pembelajaran pada pertemuan ketiga ini. Dengan rata-rata 92,85% dan sudah mengalami peningkatan. Setelah melakukan observasi, dilakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus I. Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan

7 60 refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru dan siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan, terdapat kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran IPA kelas 4 pada materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan pada siklus I ini telah berhasil sesuai kriteria yang ditentukan, yaitu ketuntasan telah mencapai lebih dari 75%. Nilai yang diperoleh pada siklus ini terendah 64 dan nilai tertinggi 88. Hal ini dapat tercapai karena model pembelajaran kooperatif tipe STAD membuat siswa lebih aktif dalam kelompok dan saling membagi tugas satu sama lain sehingga tidak ada siswa yang tidak bekerja. Selain itu kelompok dibagi berdasarkan kemampuan siswa yang berbeda-beda sehingga dalam satu kelompok tidak hanya terdiri dari siswa yang pandai saja melainkan ada beberapa siswa yang tidak terlalu menonjol dalam kelompok itu Refleksi Meskipun telah berhasil sesuai kriteria yang diharapkan, tetap saja ada kelemahan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan pada kegiatan pembelajaran pada siklus I di antaranya yaitu siswa masih belum memahami langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan benar pada awal pertemuan, tidak semua siswa memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi temannya dan beberapa siswa cenderung hanya mempedulikan dirinya sendiri saat berkelompok. Mengacu kelemahan-kelemahan pada proses pembelajaran siklus I, diadakan perbaikan pada siklus II dengan cara guru membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran berlangsung dan mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang sedang presentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap presentasi tersebut.

8 Siklus II Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II, dilakukan persiapan yang sama seperti siklus sebelumnya hanya saja pada siklus II ini harus menyiapkan beberapa alat dan bahan untuk memfasilitasi siswa melakukan suatu percobaan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 6 Mei 2016 selama 70 menit dengan kompetensi dasar menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Pada kompetensi dasar ini terdapat dua indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian erosi, abrasi, korasi, banjir dan longsor serta menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, korasi, banjir dan longsor terhadap daratan Pelaksanaan dan Observasi Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama yang dilakukan oleh pengajar dalam kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan yang telah di desain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam, melakukan presensi, dan memberikan hasil evaluasi kepada siswa. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang dampak hutan gundul berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada kegiatan inti, guru membagi siswa ke dalam tiga kelompok baru yang beranggotakan empat sampai lima siswa berdasarkan rangking atau nilai yang di dapat dari hasil evaluasi. Lalu siswa ditugaskan dalam kelompok dan melakukan percobaan di luar kelas tentang proses terjadinya erosi. Alat dan bahan yang diperlukan adalah 3 bak plastik, 3 penampung yang terbuat dari plastik, tanah, air dan rumput. Salah satu bak hanya diisi dengan tanah, dua bak lainnya diisi dengan sedikit rumput dan rumput yang banyak. Lalu siswa mengamati percobaan tersebut dan menuliskan hasil pengamatan mereka. Selanjutnya guru meminta

9 62 siswa kembali ke kelas dan mendiskusikan kesimpulan tentang percobaan tersebut. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik dengan menjelaskan tentang erosi dan dampaknya. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang dampak dan penyebab erosi. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 Mei 2016 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua yang dilakukan oleh pengajar dalam kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan yang sama seperti pertemuan sebelumya tetapi pada pertamuan ini guru mengoreksi pekerjaan rumah siswa secara bersama-sama sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang erosi, abrasi dan korasi berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada kegiatan inti, guru menugaskan siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan soal yang berkaitan tentang akibat banjir, abrasi, erosi, korasi dan tanah longsor. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model

10 63 pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang akibat banjir, erosi, abrasi, korasi dan tanah longsor. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang nilai kuisnya mengalami peningkatan dari nilai kuis pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberi tahu siswa jika akan mengadakan evaluasi pada pertemuan selanjutnya sehingga siswa diminta untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang baik lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Sedangkan pertemuan terakhir dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat hasil belajar IPA siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan terakhir yang dilakukan oleh pengajar dalam kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan yang telah di desain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam dan melakukan presensi. Lalu guru meminta siswa untuk belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 25 soal. Pada kegitan inti, siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 25 soal berbentuk pilihan ganda dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban yang mereka pilih. Waktu yang diberikan guru untuk mengerjakan soal evaluasi adalah 30 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru dan siswa mengoreksi bersama-sama dengan cara ditukarkan dengan teman sebangku. Lalu satu persatu siswa secara berurutan diminta membacakan soal dan jawaban secara runtut. Setelah selesai membahas soal, siswa diminta menghitung jawaban yang benar lalu memberi skor dengan cara menjumlahkan jawaban yang benar seluruh soal lalu dikalikan 4. Pada kegiatan akhir, guru memanggil siswa satu persatu dan memasukkan nilai mereka pada lembar penilaian. Kemudian guru menanyakan kepada siswa soal yang dianggap sulit. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama lalu guru mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

11 64 Selama penelitian berlangsung, observer mengamati kegiatan pembelajaran guru dan aktivitas belajar siswa berdasarkan dengan lember observasi yang telah ditetapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus II sebagai berikut: Tabel 18 Hasil Observasi Penerapan STAD Siklus II Pertemuan I No Standar Proses Langkah STAD Keterlaksanaan Guru Siswa 1 Kegiatan awal Pendahuluan 100% 66,67% Kegiatan inti Eksplorasi Presentasi kelas 100% 100% Kelompok 66,67% 100% Elaborasi 2 Kuis 100% 50% Skor kemajuan Konfirmasi perseorangan 100% 100% Penghargaan kelompok 100% 50% 3 Kegiatan Akhir 100% 66,67% Rata-rata 95,23% 76,19% Berdasarkan tabel 18 di atas menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru pada siklus II pertemuan pertama sebesar 75% sudah berjalan dengan baik. Karena dalam pelaksanaannya yang dilakukan guru sudah sesuai yang diharapkan pada pertemuan pertama ini. Kinerja guru dalam menerapkan dalam menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD diatas, setiap langkah yang diamati mendapatkan 75% dari keterlaksanaannya. Dengan rata-rata 95,23%. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama sudah berjalan dengan baik karena siswa bsudah melaksanakan pembelajaran sesuai yang diharapkan, siswa juga antusias dan berminat mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama. Dengan rata-rata 76,19%.

12 65 Tabel 19 Hasil Observasi Penerapan STAD Siklus II Pertemuan II No Standar Proses Langkah STAD Keterlaksanaan Guru Siswa 1 Kegiatan awal Pendahuluan 100% 100% Kegiatan inti Eksplorasi Presentasi kelas 100% 100% Kelompok 100% 100% Elaborasi 2 Kuis 100% 100% Skor kemajuan Konfirmasi perseorangan 100% 100% Penghargaan kelompok 100% 100% 3 Kegiatan Akhir 100% 100% Rata-rata 100% 100% Berdasarkan tabel 19 di atas menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru pada siklus II pertemuan kedua sebesar 100% sudah berjalan dengan baik. Karena dalam pelaksanaannya yang dilakukan guru sudah sesuai yang diharapkan pada pertemuan kedua ini. Kinerja guru dalam menerapkan dalam menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD diatas, setiap langkah yang diamati mendapatkan 100% dari keterlaksanaannya. Dengan rata-rata 100%. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua ini sudah berjalan dengan baik karena siswa sudah melaksanakan pembelajaran sesuai yang diharapkan, siswa juga antusias dan berminat mengikuti pembelajaran pada pertemuan kedua ini. Dengan rata-rata 100%.

13 66 Tabel 20 Hasil Observasi Penerapan STAD Siklus II Pertemuan III No Standar Proses Langkah STAD Keterlaksanaan Guru Siswa 1 Kegiatan awal Pendahuluan 100% 100% Kegiatan inti Eksplorasi Presentasi kelas 100% 100% Kelompok 100% 100% Elaborasi 2 Kuis 100% 100% Skor kemajuan Konfirmasi perseorangan 100% 100% Penghargaan kelompok 100% 100% 3 Kegiatan Akhir 100% 100% Rata-rata 100% 100% Berdasarkan tabel 20 di atas menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru pada siklus II pertemuan ketiga sebesar 100% sudah berjalan dengan baik. Karena dalam pelaksanaannya yang dilakukan guru sudah sesuai yang diharapkan pada pertemuan kedua ini. Kinerja guru dalam menerapkan dalam menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD diatas, setiap langkah yang diamati mendapatkan 100% dari keterlaksanaannya. Dengan rata-rata 100%. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ketiga ini sudah berjalan dengan baik karena siswa sudah melaksanakan pembelajaran sesuai yang diharapkan, siswa juga antusias dan berminat mengikuti pembelajaran pada pertemuan kedua ini. Dengan rata-rata 100% Refleksi Setelah melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran pada siklus II berlangsung, dilakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran pada siklus II. Pada tahap refleksi kali ini dibandingkan antara hasil yang diperoleh dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan indikator

14 67 keberhasilan tersebut, sampai pada siklus II ini penelitian sudah berhasil dan tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya Deskripsi Data Data Siklus I Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, digunakan data minat belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 Salatiga Siklus I yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga sebagai berikut : Tabel 21 Minat Belajar IPA Siklus I No Skor Kategori Jumlah Persentase Tidak berminat 3 12,5% Kurang berminat 6 25% Berminat 15 62,5% Sangat berminat 0 0 Jumlah % Berdasarkan tabel 21 di atas siswa yang memperoleh skor sebanyak 3 siswa dengan persentase 12,5%, yang memperoleh skor sebanyak 6 siswa dengan persentase 25%, dan skor sebanyak 15 siswa dengan presentase 62,5%, dan tidak ada siswa dengan skor (0%). Tabel 22 Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Skor Banyak Siswa Presentase ,7 % ,3 % ,2 % ,5 % ,8 % ,3 %

15 ,2 % Jumlah % Berdasarkan tabel 22 di atas siswa yang memperoleh skor 64 sebanyak 4 siswa dengan persentase 16,7%, yang memperoleh skor 68 sebanyak 2 siswa dengan persentase 8,3%, skor 72 sebanyak 7 siswa dengan persentase 29,2%, sebanyak 3 siswa memperoleh skor 76 dengan persentase sebesar 12,5%, skor 80 sebanyak 5 siswa dengan presentase 20,8%, skor 84 sebanyak 2 siswa dengan presentase 8,3%, dan skor 88 sebanyak 1 siswa dengan presentase 4,2% Data siklus II Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, digunakan data minat belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 Salatiga Siklus II yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga sebagai berikut. Tabel 23 Minat Belajar IPA Siklus II No Skor Kategori Jumlah Persentase Tidak berminat 0 0% Kurang berminat 4 16,67% Berminat 20 83,33% Sangat berminat 0 0% Jumlah % Berdasarkan tabel 23 di atas tidak ada siswa yang memperoleh skor (0%), siswa yang mendapat skor sebanyak 4 siswa dengan persentase 16,67%, siswa yang memperoleh skor sebanyak 20 siswa dengan persentase 83,33%, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor (0%).

16 69 Tabel 24 Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No. Skor Banyak Siswa Presentase % ,3% ,2% ,5% ,5% ,7% ,8% ,7% ,3% Jumlah % Berdasarkan tabel 24 di atas, sebanyak 2 siswa mendapatkan skor 76 dengan persentase sebesar 8,3%. Sebanyak 1 siswa mendapatkan skor 78 dengan persentase sebesar 4,2%. Sebanyak siswa mendapat skor 80 dengan presentase sebesar 12,5%. Sebanyak 3 siswa mendapat skor 84 dengan presentase sebesar 12,5%. Sebanyak 4 siswa mendapat skor 88 dengan presentase 16,7%. Sebanyak 5 siswa mendapat skor 92 dengan persentase sebesar 20,8%. Sedangkan skor 96 sebanyak 4 orang dengan persentase 16,7% dan 100 masing-masing diperoleh 2 siswa dengan persentase sebesar 8,3% Teknik Analisis Data Dalam analisis data digunakan tiga tahapan yaitu analisis minat belajar, anlisis ketuntasan hasil belajar, dan analisis komparatif minat dan hasil belajar Analisis Minat Belajar a. Siklus I Analisis ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan skor yang ditentukan. Data hasil perolehan skor minat belajar siklus I dapat dilihat dari tabel berikut :

17 70 Tabel 25 Frekuensi Minat Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Skor Kategori Jumlah Persentase Tidak berminat 3 12,5% Kurang berminat 6 25% Berminat 15 62,5% Sangat berminat 0 0 Jumlah % Berdasarkan tabel 25 di atas siswa yang memperoleh skor sebanyak 3 siswa dengan persentase 12,5%, yang memperoleh skor sebanyak 12 siswa dengan persentase 50%, dan skor sebanyak 9 siswa dengan presentase 37,5%, dan tidak ada siswa dengan skor (0%) Tidak Berminat 6 Kurang Berminat 15 Berminat 0 Sangat Berminat Tidak Berminat Kurang Berminat Berminat Sangat Berminat Diagram 1 Minat Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Keberhasilan minat belajar siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor di bawah kategori minat (minat belajar 32) sejumlah 3 siswa dengan persentase 12,5%, sedangkan siswa yang memperoleh skor di atats kategori minat (minat belajar 32)

18 71 sejumlah 21 siswa dengan persentase 87,5%. %. Kemudian skor rata-rata minat belajar siswa yaitu 31,08 skor tertinggi 41 dan skor terendah 21 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 26 Minat Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I No Deskripsi Skor 1 Skor minimum 21 2 Skor maksimum 41 3 Skor rata-rata 31,08 b. Siklus II Analisis ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan skor yang ditentukan. Data hasil perolehan skor minat belajar siklus II dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 27 Frekuensi Minat Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Skor Kategori Jumlah Persentase Tidak berminat 0 0% Kurang berminat 4 16,67% Berminat 20 83,33% Sangat berminat 0 0% Jumlah % Berdasarkan tabel 27 di atas tidak ada siswa yang memperoleh skor (0%), siswa yang mendapat skor sebanyak 4 siswa dengan persentase 16,67%, siswa yang memperoleh skor sebanyak 20 siswa dengan persentase 83,33%, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor (0%).

19 Tidak Berminat 4 Kurang Berminat Berminat 0 Sangat Berminat Tidak Berminat Kurang Berminat Berminat Sangat Berminat Diagram 2 Minat Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Keberhasilan minat belajar siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 dapat diketahui bahwa semua siswa memperoleh skor di atas kategori minat (minat belajar 32) sebanyak 24 siswa dengan persentase 100%. Kemudian skor rata-rata minat belajar siswa yaitu 32,79 dengan skor tertinggi 41 dan skor terendah 27 dapat dilihat pada tabel 28 berikut: Tabel 28 Minat Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I No Deskripsi Skor 1 Skor minimum 27 2 Skor maksimum 41 3 Skor rata-rata 32,79

20 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar a. Siklus I Analisis ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan KKM yang ditentukan. Data hasil perolehan nilai siklus I dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 29 Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Ketuntasan Frekuensi Persentase % 1 Tuntas 20 83,4% 2 Tidak Tuntas 4 16,6% Jumlah % Berdasarkan tabel 29 di atas tentang ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor di bawah KKM (hasil belajar 67) sejumlah 4 siswa dengan persentase 16,6%, sedangkan siswa yang memperoleh skor di atas KKM (hasil belajar 67) sejumlah 20 siswa dengan persentase 83,4%. Kemudian skor rata-rata hasil belajar siswa yaitu 71,5 skor tertinggi 88 dan skor terendah Tuntas Tidak Tuntas 0 Tuntas Tidak Tuntas Diagram 3 Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016

21 74 Ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor di bawah KKM (hasil belajar 67) sejumlah 4 siswa dengan persentase 16,6%, sedangkan siswa yang memperoleh skor di atas KKM (hasil belajar 67) sejumlah 20 siswa dengan persentase 83,4%. Kemudian skor rata-rata hasil belajar siswa yaitu 71,5 skor tertinggi 88 dan skor terendah 64 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 30 Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I No Deskripsi Skor 1 Skor minimum 64 2 Skor maksimum 88 3 Skor rata-rata 71,5 Berdasarkan tabel 30 di atas, dapat dilihat bahwa skor minimum yang dicapai siswa adalah 64 dan skor maksimumnya adalah 88. Sedangkan skor rata-ratanya yaitu 71,5. b. Siklus II Analisis ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan KKM yang ditentukan. Data hasil perolehan nilai siklus II dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 31 Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 No Ketuntasan Frekuensi Persentase % 1 Tuntas % 2 Tidak Tuntas 0 0% Jumlah %

22 75 Ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan KKM yang ditentukan dari ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 dapat diketahui bahwa semua siswa memperoleh skor di atas KKM (hasil belajar 67) dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang memperoleh skor di bawah KKM (hasil belajar 67) dengan persentase 0% Tuntas Tidak Tuntas 5 0 Tuntas 0 Tidak Tuntas Diagram 4 Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Analisis ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan KKM yang ditentukan dari ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 dapat diketahui bahwa semua siswa memperoleh skor di atas KKM (hasil belajar 67) dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang memperoleh skor di bawah KKM (hasil belajar 67) dengan persentase 0%. Kemudian skor rata-rata hasil belajar siswa 88,24 nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 76 dapat dilihat pada tabel berikut :

23 76 Tabel 32 Deskripsi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II No Deskripsi Skor 1 Skor minimum 76 2 Skor maksimum Skor rata-rata 88,24 Berdasarkan tabel 32 di atas, dapat dilihat skor minimum yang diperoleh siswa pada siklus II ini adalah 76 dan skor maksimumnya yaitu 100. Sedangkan skor rata-rata yang berhasil diperoleh adalah 88, Analisis Komparatif Minat Belajar Berdasarkan hasil analisis ketuntasan yang telah dilakukan, maka dilakukan analisis komparatif minat belajar antara kondisi awal, siklus I dan siklus II yaitu dengan membandingkan data minat belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II untuk mengetahui keberhasilan minat belajar siswa yang dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 33 Perbandingan Minat Belajar IPA Berdasarkan Keberhasilan Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Ketegori Pra siklus Siklus I Siklus II F % F % F % 1 Tidak Berminat 12 50% 3 12,5% 0 0% 2 Kurang Berminat 9 37,5% 6 25% 4 16,67% 3 Berminat 3 12,5% 15 62,5% 20 83,33% 4 Sangat Berminat 0 0% 0 0% 0 0% Jumlah

24 77 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan minat belajar dari sebelum dilakukan tidakan, siklus I dan siklus II. Hingga siklus ke II tidak ada siswa dengan kategori tidak berminat dimana sebelum dilakukan tindakan persentasenya kategori tidak berminat adalah 50%, kemudian siswa dengan kategori berminat bertambah dari persentase 25% menjadi 41, 67% Tidak Berminat Kurang Berminat Berminat Sangat Berminat Pra Siklus Siklus I Siklus II 0 Diagram 5 Perbandingan Minat Belajar IPA Berdasarkan Keberhasilan Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Sedangkan analisis komparatif skor minimum, skor maksimum dan ratarata dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 34 Perbandingan Minat Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Rata-rata Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Deskripsi Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Skor Minimum Skor Maksimum Skor Rata-rata 26,6 28,4 32,79

25 78 Berdasarkan tabel 34 di atas, nampak terjadi peningkatan skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata yang diperoleh dari pra siklus hingga siklus II. Pada pra siklus, skor minimum yang dicapai adalah 17 dengan skor maksimum 39 dan skor rata-rata 26,6. Setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I, skor minimum siswa menjadi 21 dengan skor maksimum yang dicapai 40, sedangkan skor rata-ratanya juga meningkat menjadi 28,4. Pada siklus II, terjadi lagi peningkatan skor minimum menjadi 27, skor maksimum 41 dan skor rata-ratanya yaitu 32, Analisis Komparatif Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis ketuntasan yang telah dilakukan, maka dilakukan analisis komparatif hasil belajar antara kondisi awal, siklus I dan siklus II yaitu dengan membandingkan data hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari tabel 35 berikut: Tabel 35 Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II F % F % F % 1 Tuntas 16 66, , Tidak tuntas 8 33,3 4 16,6 0 0 Jumlah Berdasarkan tabel 35 di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar dari sebelum dilakukan tidakan, siklus I dan siklus II. Nilai di atas KKM (hasil belajar 67) dari sebelum dilaksanakan tindakan 16 siswa tuntas meningkat menjadi 20 siswa pada siklus I dan meningkat lagi 24 siswa pada siklus II setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

26 Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas Diagram 6 Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Sedangkan analisis komparatif skor minimum, skor maksimum dan ratarata dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 36 Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Rata-rata Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 07 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Deskripsi Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Skor Minimum Skor Maksimum Skor Rata-rata 68 71,5 88,24 Berdasarkan tabel 36 di atas, nampak terjadi peningkatan skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata yang diperoleh dari pra siklus hingga siklus II. Pada pra siklus, skor minimum yang dicapai adalah 56 dengan skor maksimum 78 dan skor rata-rata 68. Setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I, skor minimum siswa menjadi 64 dengan skor maksimum yang dicapai 88, sedangkan skor rata-ratanya juga

27 80 meningkat menjadi 71,5. Pada siklus II, terjadi lagi peningkatan skor minimum menjadi 76, skor maksimum 100 dan skor rata-ratanya yaitu 88, Pembahasan Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 karena pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa bekerja dalam kelompok di mana kerja kelompok dilakukan sampai semua anggota kelompok menguasai materi yang sedang dipelajari. Gagasan utama di belakang model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadiah, siswa harus membantu teman sekelompok dalam mempelajari pelajaran. Siswa harus mendorong teman sekelompok untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma-norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan. Siswa diberi waktu untuk bekerja bersama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi itu (tanggung jawab perseorangan). Siswa mungkin bekerja berpasangan dan bertukar jawaban, mendiskusikan ketidaksamaan, dan saling membantu satu sama lain, siswa bisa mendiskusikan pendekatan-pendekatan untuk memecahkan masalah itu, atau saling memberi pertanyaan tentang isi dari yang mereka pelajari. Siswa saling bekerja sama dengan teman sekelompoknya dan menaksir kelebihan dan kekurangan untuk membantu menjalani tes. Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan yang diperoleh siswa atas nilai sebelumnya (kesempatan yang sama untuk berhasil), siapapun bisa menjadi bintang kelompok dalam satu minggu itu, karena nilainya lebih baik dari nilai sebelumnya atau karena makalahnya dianggap sempurna, sehingga selalu menghasilkan nilai maksimal tanpa mempertimbangkan nilai rata-rata siswa itu yang sebelumnya. Dari beberapa uraian tersebut, ada tiga konsep penting pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa

28 81 kelas 4 SDN Mangunsari 07 yaitu penghargaan kelompok, tanggung jawab perseorangan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh keberhasilan. Penghargaan kelompok diberikan jika kelompok tersebut mencapai kriteria yang sudah ditentukan. Dengan adanya penghargaan kelompok, siswa akan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran apalagi penghargaan tersebut diberikan pada siswa yang mengalami kemajuan, bukan karena prestasi yang lebih baik dari teman lain. Tanggung jawab perseorangan difokuskan pada aktivitas siswa dalam kelompok dilihat dari kesiapan siswa untuk menjawab kuis yang dijalani tanpa bantuan teman sekelompok. Sedangkan kesempatan yang sama untuk berhasil menjamin bahwa siswa yang pintar dan yang kurang pintar sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik agar memperoleh penghargaan. Donatus (2012) menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas 3 SDN Ledok 02 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 79,55% dan siklus II menjadi 97,73%. Pendapat yang dikemukakan oleh Donatus di atas juga senada dengan apa yang diterapkan oleh Purwitasari (2013), Adjie (2014) dan Anggit Sriwidodo (2012) pada saat melaksanakan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil penelitian keempat peneliti yang telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPA membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar ini juga terjadi pada saat peneliti membuktikan sendiri dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02. Pada saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, siswa bekerja dalam kelompok untuk mengerjakan permasalahan yang diberikan oleh guru sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar IPA didapatkan dari hasil perolehan skor siswa di siklus I dan siklus II. Berdasarkan perolehan skor dan nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

29 82 dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang memiliki keunggulan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Peningkatan minat dan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD cocok diterapkan pada kelas 4. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari antusiasme siswa terhadap materi dan proses pembelajaran. Dan ini meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 Mangunsari 07 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan pembahasan di atas maka didapatkan implikasi teoritis bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Sedangkan implikasi praktisnya yaitu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa tidak takut untuk menyatakan pendapat dan siswa dapat berinteraksi dengan teman kelompok, dapat memberikan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan sebagai pedoman untuk kegiatan belajar mengajar berikutnya dan sekolah dapat menyarankan perbaikan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga dapat memberikan variasi dalam pemilihan model dan media untuk pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus I dan siklus II,. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembelajaran Siklus 1 di kelas 4 SD Negeri 3 Paras Kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali terdiri dari 2 kali pertemuan. Namun sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah SD Negeri Sidorejo Lor 04 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II. 4.1.1. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Peneltian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tegaron 02 dengan jumlah 31 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Sebelum siklus I dilaksanakan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Observasi Sebelum melaksanakan proses penelitian, dilakukan observasi pengambilan dan pengumpulan data dan informasi tentang subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sarirejo 03 Pati terletak di jalan Panglima Sudirman. Tenaga pengajar SD Negeri Sarirejo 03 terdiri dari:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 Kecamatan Tingkir Salatiga, pada Mata Pelajaran IPA dengan materi pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I 34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD N Madugowongjati 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas Semester : V / 2 Alokasi waktu : 6 x 35 menit (3 pertemuan) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci