BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang muncul yaitu keterampilan motorik halus anak masih rendah, sebagian besar anak masih belum mampu dan kurang terampil dalam pengembangan kreativitas dengan menggunakan media atau alat pencocok dan bantalan serta gambar yang sudah diberi pola dalam pembelajaran, khususnya dalam kegiatan mencocok gambar. Hal ini menunjukkan adanya keterlambatan dalam keterampilan motorik halus. Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari keterampilan motoriknya maka guru-guru TK Pertiwi 5 Banaran Sragen membantu meningkatkan keterampilan fisik motorik anak dengan memperkenalkan dan melatih gerakan motorik halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan khususnya keterampilan mencocok gambar. Proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak kurang variatif dan menyenangkan sehingga anak terlihat kurang merespon, karena dalam mengembangkan keterampilan motorik anak lebih sering menggunakan peralatan yang seadanya. Kondisi seperti ini dirasakan kurang menyenangkan, karena anak usia TK pada umumnya senang melakukan kegiatan bermain yang memberikan perasaan senang misalnya bermain balok dan bermain bola yang memberikan peningkatan pada kemampuan kasarnya. Dari berbagai persoalan yang telah teridentifikasi ada beberapa masalah yang dapat disampaikan diantaranya adalah : anak belum mampu memegang pensil dengan sempuma atau masih gemetar, dalam menempel benda-benda kecil belum rapi, anak belum mampu menjiplak bentuk garis dengan betul, anak-anak belum mampu menggunting sesuai dengan bentuk melingkar, zigzag dengan baik, anak juga belum mampu mencocok dengan pola buatan guru dengan baik. 33

2 34 Berdasarkan permasalahan dan identifikasi pada latar belakang di atas masih banyak anak yang kurang mempunyai keterampilan motorik halus. Di sisi lain, anak masih belum bisa menkondisikan penggunaan mata dan tangan secara bersamaan sehingga kemampuan motorik halus rendah. Kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegikatan mencocok gambar pada kondisi awal (Pra siklus) dapat dilihat dari penilaian keterampilan motorik halus anak diketahui bahwa kebanyakan siswa tergolong belum tuntas ( ) sebanyak 13 siswa (86,7%), dan yang tergolong tuntas ( ) sebanyak 2 siswa (13,3%). Berikut ini merupakan daftar ketuntasan mencocok gambar pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Banaran 5 Sragen pada kondisi awal atau sebelum mencocok gambar bervariasi secara singkat dapat dilihat pada Lampiran (Lampiran 2, hal. ). Ketuntasan kegiatan mencocok gambar pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Banaran 5 Sragen Tahun 2012/2013 pada tahap pratindakan ditemukan sebanyak 11 anak atau 73.34% mampu mengkoordinasikan mata dan tangannya tetapi masih dibantu oleh guru, 13 anak atau 86.67% belum tepat mencocok gambar pada garis yang ditentukan, 13 anak atau 86.67% mampu memegang alat pencocok menggunakan tiga jari meskipun alat pencocok masih menghadap kedepan dan semua anak kelompok A masih belum begitu kuat dan raguragu dalam menekan alat pencocok. Frekuensi nilai ketuntasan keterampilan motorik halus pada pra siklus di bawah ini.

3 35 Tabel 3. Frekuensi Nilai Ketuntasan Keterampilan motorik halus Pra Siklus Siswa Kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Keterangan Frekuensi Persentase (%) Belum tuntas (o) 13 86,7% Tuntas ( ) 2 13,3% Jumlah ,0% Sumber: Hasil analisis data, Berdasarkan Tabel 3, nilai keterampilan motorik halus Pra Siklus dapat ditunjukkan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Gambar 4. Diagram Batang Ketuntasan Nilai Pra Siklus Berdasarkan Tabel 3. dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori tuntas ada 2 siswa atau 13,3% sedangkan peserta didik yang belum tuntas ada 13 siswa atau 86,7%. Melihat hasil penilaian keterampilan motorik halus yang memberikan penilaian rendah, dimana siswa yang tuntas hanya 2 siswa (13,3%), maka diperlukan suatu langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mencocok gambar. Hal ini dapat dilakukan tindakan pembelajaran yang dapat disajikan pada siklus berikutnya.

4 36 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan (2 hari pertemuan). Tiap-tiap pertemuan terdiri dari 2 (dua) jam pembelajaran (2 x 30 menit atau 60 menit) yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei a. Pertemuan 1 (hari ke 1) Berdasarkan analisis dari kondisi awal siswa sebagai subjek penelitian sebanyak 15 siswa, terdapat 2 siswa mendapat nilai keterampilan motorik halus tuntas ( 13,3%) dan yang tergolong belum tuntas sebanyak 13 siswa (86,7%), sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan yang ditentukan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa. Selain itu berdasarkan analisis nilai berarti keterampilan motorik halus anak masih rendah. Oleh karena itu, peneliti berkoordinasi dengan teman sejawat untuk membahas tentang alternatif yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam pembahasan diperoleh kesepakatan melalui kegiatan mencocok gambar. Data tindakan siklus I terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Tahap perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan 1 (hari ke 1) peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain : a) Penyusunan Rencana Kegiatan Harian (RKH) selama 2 x pertemuan (lihat lampiran). b) Menyiapkan media untuk kegiatan mencocok gambar yang berupa mencocok binatang ular yang terbuat dari kertas HVS yang telah disediakan guru. c) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian).

5 37 2) Tahap pelaksanaan/tindakan Pertemuan pertama (hari pertama) dilaksanakan pada hari Senin, 21 Mei Pada pertemuan pertama diajar dengan bidang pengembangan, pembiasaan sosial, emosional, kognitif, fisik motorik, dan baasa. Langkah-langkah penyusunannya : a) Guru menunjukkan gambar yang akan dicocok. b) Guru menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara mempergunakan alat cocok dengan baik dan benar. c) Guru memberi contoh cara mencocok yang baik pada media gambar binatang ular yang disediakan oleh guru. d) Guru mendemonstrasikan kepada anak. Setelah gambar binatang ular dicocok secara keseluruhan lalu gambar tersebut diharapkan untuk ditempelkan pada kertas HVS yang telah disediakan oleh guru. Kegiatan awal selama 30 menit yang berupa pembukaan yang berupa : berbaris, mengucap salam dan sapa, berdoa sebelum belajar, bernyanyi AIUEO. Kegiatan inti (60 menit) : dengan materi mencocok gambar ular. Kegiatan inti tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Fisik motorik halus : mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media. b) Bidang pengembangan kognitif, dengan materi kegiatan : mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk atau warna atau ukuran. c) Pembiasaan moral sosial/emosional : berbuat baik terhadap sesama makhluk Tuhan. d) Bidang Pengembangan seni Mencocok dengan pola yang sudah dibuat oleh guru. e) Bidang pengembangan bahasa Kegiatan memasangkan kata yang suku kata awalnya sama.

6 38 Istirahat (break time) 30 menit : bermain bersama, mencuci tangan, berdoa sebelum makan, makan bersama, dan merapikan kelas setelah selesai dipakai. Penutup (30 menit) : guru mengulas kegiatan pembelajaran yang disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah belajar, menjawab salam dan pulang. 3) Tahap Observasi Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mencocok gambar pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan observer ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd., dalam melakssanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dengan menggunakan lembar observasi. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh anak sudah baik, secara keseluruhan motivasi belajar anak meningkat, sebagian besar anak aktif dalam kegiatan belajar menggunakan media mencocok gambar meskipun terdapat beberapa anak yang masih sibuk dengan kegiatannya sendiri, pada pertemuan I siswa masih terdapat beberapa siswa yang masih malu untuk bertanya mengenai pembelajaran mencocok yang belum dimengerti. 4) Tahap Analisis dan Refleksi Hasil Siklus I pertemuan ke 1 yang didapat dari hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung kemudian dianalisis dan direfleksi sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus I pertemuan ke 2. Adapun hasilnya adalah pembelajaran motorik halus melalui kegiatan mencocok gambar pada siklus I pertemuan 1 masih kurang efektif. Hal tersebut ditandai dengan beberapa siswa yang masih malu bertanya mengenai kesulitan pembelajaran mencocok gambar dengan benar, meskipun keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

7 39 mencocok gambar sudah meningkat, namun masih terdapat beberapa siswa yang masih asik dengan kegiatannya sendiri bahkan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh pendidik. Untuk mengatasi kekurangan pada Siklus I pertemuan ke 1, peneliti dan Ibu Sri Wahyuningsih, SPd (guru kola borasi) kemudian mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut, berikut solusi yang telah didiskusikan. a) Dalam menyampaikan materi kegiatan guru harus melakukan umpan balik dengan siswa agar jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran meningkat, sehingga diharapkan dengan meningkatnya kegiatan siswa dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. b) Selama proses pembelajaran berlangsung, guru harus mengkoordinasikan kelas agar siswa memperhatikan dan tidak ramai. b. Pertemuan II 1) Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada Siklus I pertemuan ke 1 diketahui pembelajaran motorik halus berjalan kurang efektif yang ditandai anak didik yang masih malu bertanya mengenai kesulitan pembelajaran mencocok gambar dengan benar, meskipun keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran mencocok gambar sudah meningkat, namun masih terdapat beberapa peserta didik yang masih asik dengan kegiatannya sendiri bahkan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh pendidik. Oleh karena itu diharapkan pada pertemuan 2 akan berjalan lebih efektif dan siswa yang aktif dalam pembelajaran lebih banyak sehingga keterampilan motorik halus siswa meningkat pada siklus II. Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan ke 2 peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain :

8 40 a) Menyiapkan kembali kertas HVS yang telah digunakan pada pertemuan sebelumnya, tapi dengan kegiatan berbeda yaitu mencocok gambar binatang kupu-kupu. b) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian). 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutnya yaitu pada hari Selasa, 22 Mei Pada pertemuan kedua diajarkan tentang mencocok gambar binatang kupu-kupu, menghubungkan benda dengan angka dengan cara menarik garis, menulis kata-kata sederhana misalnya kupu-kupu. Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. Kemudian guru membuka kegiatan pembelajaran pada pagi ini dengan mengucapkan salam, berdo a sebelum kegiatan, lalu menanyakan siapa yang tidak masuk pada hari ini. Kegiatan awal (30 menit) : Guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan tentang binatang serangga. Kegiatan inti (60 menit) yaitu : guru melakukan beberapa bidang pengembangan, diantaranya : a) Bidang pengembangan keterampilan motorik kasar, dengan materi kegiatan yang dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Guru memberi contoh cara menangkap bola dengam 2 tangan. (2) Guru menjelaskan aturan permainan, aturannya sebagai berikut: (a) Guru memperlihatkan sebuah bola pada anak-anak (b) Anak-anak berbaris seperti kereta. (3) Guru melempar bola kepada anak-anak sesuai urutan barisan untuk ditangkap dengan 2 tangan.

9 41 b) Bidang pengembangan : fisik motorik halus. Tujuan : Anak dapat menggerakkan jari tangan untuk kelenturan kegiatan, yaitu mencocok gambar binatang kupu-kupu. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran mencocok : (1) Guru menunjukkan gambar yang akan dicocok. (2) Guru menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara mempergunakan alat cocok dengan baik dan benar. (3) Guru memberi contoh cara mencocok yang baik pada media gambar binatang kupu-kupu yang disediakan oleh guru. (4) Guru mendemonstrasikan kepada anak. Setelah gambar binatang kupu-kupu dicocok secara keseluruhan lalu gambar tersebut diharapkan untuk ditempelkan pada kertas warna yang telah disediakan oleh guru. (5) Guru membagikan media gambar kupu-kupu, lem, kertas warna dan alat cocok kepada anak. (6) Anak dipersilahkan untuk mengerjakan. c) Bidang pengembangan kognitif Tujuan : anak dapat membedakan konsep bilangan. Kegiatan : Menghubungkan jumlah benda dengan bilangan dengan cara menarik garis. d) Bidang pengembangan : Bahasa Tujuan : Anak dapat mengenal huruf. Kegiatan : Menulis kata sederhana misal : Kupu-kupu. Kegiatan akhir (30 menit) yaitu : guru mereview kegiatan pembelajaran yang disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah belajar, menjawab salam dan pulang.

10 42 3) Tahap Observasi Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok gambar pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. dalam melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Pada siklus I pertemuan ke II ini observasi dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran peningkatan keterampilan motorik halus anak dengan melalui kegiatan mencocok gambar. Hasil pemantauan proses belajar mengajar dan hasil kegiatan motorik halus siklus I pertemuan II diperoleh gambaran bahwa peserta didik terlihat memperhatikan dan mengikuti petunjuk guru dalam melaksanakan kegiatan mencocok gambar dengan tema kupu-kupu, secara keseluruhan peserta didik memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi, yakni anak bersemangat, peserta didik menunjukkan reaksi positif dengan pembelajaran mencocok gambar, anak sudah mulai berani bertanya apabila mengalami hambatan dalam kegiatan mencocok gambar. 4) Tahap Analisis dan Refleksi Hasil siklus I pertemuan II yang didapat dari observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung kemudian dianalisis dan direfleksi sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus II pertemuan I. Adapun hasilnya adalah dalam pembelajaran keterampilan motorik halus mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan bahwa peserta didik terlihat memperhatikan dan mengikuti petunjuk guru dalam melaksanakan kegiatan mencocok gambar dengan tema kupu-kupu, secara keseluruhan

11 43 peserta didik memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi, yakni anak bersemangat, peserta didik menunjukkan reaksi positif dengan pembelajaran mencocok gambar, anak sudah mulai berani bertanya apabila mengalami hambatan dalam kegiatan mencocok gambar Kemampuan dan ketuntasan keterampilan motorik halus dengan kegiatan mencocok gambar dalam pembelajaran Siklus I dapat dilihat pada lampiran dan penilaian keterampilan motorik halus diketahui peserta didik tergolong belum tuntas ( ) sebanyak 4 siswa (26,67%), dan peserta didik yang tergolong tuntas ( ) hanya 11 siswa (73,33%). Berikut ini merupakan daftar ketuntasan mencocok gambar pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Banaran 5 Sragen pada Siklus I secara singkat dapat dilihat pada Lampiran (Lampiran 2, hal. ). Ketuntasan kegiatan mencocok gambar pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Banaran 5 Sragen Tahun 2012/2013 pada Siklus I ditemukan sebanyak 12 anak atau 80.00% anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangannya tetapi belum sesuai dengan obyek, 6 anak atau 40.00% anak dapat mencocok gambar sendiri tepat pada garis/gambar tetapi jarak cocokannya masih renggang, 14 anak atau 93.33% mampu memegang alat pencocok menggunakan tiga jari meskipun alat pencocok masih menghadap kedepan dan 14 anak atau 93.33% anak masih belum begitu kuat dan ragu-ragu dalam menekan alat pencocok. Frekuensi nilai ketuntasan keterampilan motorik halus pada Siklus I pada tabel berikut. Tabel 4. Frekuensi nilai ketuntasan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Siklus I No Keterangan Frekuensi Presentase (%) 1 Belum Tuntas ( ) Tuntas ( ) Jumlah ,00

12 44 Berdasarkan Tabel 4, nilai keterampilan motorik halus pada siklus I dapat ditunjukkan dalam diagram berikut : Gambar 5. Diagram Batang ketuntasan Nilai Siklus I Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan kategori tuntas sebanyak 11 siswa ( 73,33%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 26,67%. Meskipun hasil tersebut sudah lumayan baik akan tetapi berdasarkan hasil indikator aspek motorik halus peserta didik masih banyak yang belum tepat dalam mencocok gambar sesuai dengan titik pada gambar, maka diperlukan suatu langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dengan menggunakan kegiatan mencocok gambar secara maksimal yaitu dengan bervariasi. Hal ini dapat dilakukan tindakan pembelajaran yang dapat disajikan pada siklus berikutnya (Siklus II).

13 45 2. Deskripsi Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan (2 x 60 menit) atau 2 hari pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pembelajaran (2 x 30 menit atau 60 menit) yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Mei Adapun pelaksanakannya adalah sebagai berikut : a. Pertemuan I (hari ke 1) 1) Tahap Perencanaan Berdasarkan analisis dari daftar nilai keterampilan motorik halus anak sebagai data siklus I siswa sebagai subjek penelitian sebanyak 15 siswa dari, terdapat 4 peserta didik mendapat nilai keterampilan motorik halus belum tuntas ( 26,57%), dan peserta didik yang tergolong tuntas sebanyak 11 siswa ( 73,33%), sehingga masih belum memenuhi standar target peserta didik tuntas yaitu sebesar 80% dari jumlah peserta didik. Selain itu berdasarkan analisis nilai berarti keterampilan motorik halus anak masih perlu peningkatan. Oleh karena itu, peneliti berkoordinasi dengan teman sejawat untuk membahas tentang alternatif yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam pembahasan diperoleh kesepakatan untuk melakukan kegiatan yaitu melalui kegiatan mencocok gambar. Pada tahap perencanaan siklus II pertemuan 1 (hari ke 1) peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain : a) Penyusunan Rencana Kegiatan Harian (RKH) selama 2 x pertemuan (lihat lampiran). b) Menyiapkan media untuk kegiatan mencocok yang terdiri dari mencocok gambar binatang bebek. c) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian).

14 46 2) Tahap Pelaksanaan Pertemuan pertama (hari pertama) dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Mei Pada pertemuan pertama masih pada tema binatang dengan sub tema binatang berkaki dua dan dengan bidang pengembangan : pembiasaan, sosial/emosional, kognitif, fisik motorik, dan bahasa. Adapun langkah-langkah proses pembelajarannya adalah sebagai berikut : Sebelum masuk ke dalam kelas, guru mengadakan pemanasan dahulu di luar kelas (bernyanyi sambil tepuk) dengan anak. Guru memasuki kelas kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran, kemudian guru membuka kegiatan pada pagi ini dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar, kemudian menanyakan bagaimana kabarnya anak-anak, siapa yang tidak masuk pada hari ini. Kebetulan pada hari ini anak masuk semua. Kegiatan awal selama 30 menit : guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan tentang binatang unggas. Anak-anak diajak mengurutkan urutan angka dari 1-10, menggambar unggas misalnya menggambar bebek atau angsa dari tinggi ke rendah. Kegiatan inti (60 menit) : dengan materi kegiatan sebagai berikut : a) Bidang pengembangan kognitif, dengan materi kegiatan : : (1) Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari. (2) Mengutarakan pendapat orang lain. b) Bidang pengembangan pembiasaan moral dan sosial emosional : berbuat baik sesama makhluk Tuhan. c) Bidang pengembangan seni Kegiatan mencocok dengan pola berupa gambar yang sudah disiapkan oleh guru. d) Bidang Pengembangan bahasa, dengan materi kegiatan :

15 47 Mengurutkan dan menceritakan proses perkembangbiakan bebek secara sederhana (bertelur, mengengkrami, dan menetas). e) Bidang pengembangan fisik motorik halus dengan materi kegiatan : Memberi urutan angka 1-10 gambar bebek dari tinggi ke rendah. Istirahat (break time) 30 menit : bermain bersama, mencuci tangan, berdoa sebelum makan, makan bersama, dan merapikan kelas setelah selesai dipakai. Penutup (30 menit) : guru mereview kegiatan pembelajaran yang disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah belajar, menjawab salam dan pulang. 3) Tahap Observasi Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan meningkatkan keterampilan motorik halus dengan menggunakan kegiatan mencocok gambar pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan observer Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd., dalam melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran siklus II dengan menggunakan lembar observasi. Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa siswa sangat antusias dengan pembelajaran mencocok gambar bervariasi, yakni siswa memahami dan mengikuti petunjuk guru dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik tampak memanfaatkan dengan baik sumber belajar yang disediakan oleh guru, peserta didik memiliki minat dan semangat yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaram, dan sebagian besar anak berani bertanya jika mengalami hambatan dalam proses pembelajaran, hampir seluruh peserta didik terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran mencocok gambar dengan bervariasi akan tetapi terkadang peserta didik masih terlihat gaduh sendiri.

16 48 4) Tahap Analisis dan Refleksi Hasil Siklus II pertemuan ke 1 yang didapat dari hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung kemudian dianalisis dan direfleksi sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus II pertemuan ke 2. Untuk mengatasi kekurangan pada Siklus II pertemuan ke 1, peneliti dan Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. (guru kolaborasi) kemudian mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut, berikut solusi yang telah didiskusikan, yaitu : a) Dalam menyampaikan materi kegiatan guru harus melakukan umpan balik dengan siswa agar jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran meningkat, sehingga diharapkan dengan meningkatnya kegiatan siswa dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. b) Selama proses pembelajaran dengan materi keterampilan motorik halus dengan melakukan kegiatan mencocok gambar, guru harus mengkoordinasikan kelas agar siswa memperhatikan dan tidak ramai, sehingga siswa tertarik mengikuti proses pembelajaran. b. Pertemuan II (hari ke dua) 1) Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada Siklus II pertemuan ke 1 diketahui bahwa pembelajaran keterampilan motorik halus dengan mencocok gambar berjalan sudah cukup efektif namun kurang maksimal yang ditandai dengan kegiatan siswa masih ada yang gaduh sendiri. Oleh karena itu diharapkan pada pertemuan II akan berjalan lebih efektif dan siswa yang aktif dalam pembelajaran lebih banyak sehingga keterampilan motorik halus siswa meningkat pada siklus II pertemuan II. Pada tahap perencanaan siklus II pertemuan ke 2 peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain :

17 49 a) Menyiapkan kembali mencocok gambar bervariasi yang telah digunakan pada pertemuan sebelumnya. b) Menyiapkan perangkat pengambilkan data (instrumen penelitian). 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutnya yaitu pada hari Kamis, 24 Mei Pada pertemuan kedua diajarkan tentang binatang dengan sub tema binatang berkaki empat. Guru memasuki kelas, kemudian mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. Sebagian siswa masih ramai karena mereka baru saja menjalankan kegiatan mencocok gambar sesuai dengan jumlah gambar yang telah disediakan guru. Kemudian guru menenangkan dan membuka pembelajaran pada pagi ini dengan mengucapkan salam, bernyanyi, berdo a sebelum kegiatan, lalu menanyakan siapa yang tidak masuk pada hari ini. Kegiatan awal (30 menit) : Kegiatan mencocok gambar binatang gajah, yaitu guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan tentang binatang dengan sub tema binatang berkaki empat. Dilanjutkan guru mengajak anak-anak untuk pmembiasakan, sosial/emosianal, kognitif, fisik motorik dan bahasa. yang diperlihatkan kepada anak dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Guru menunjukkan gambar yang akan di cocok b) Guru menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara mempergunakan alat cocok dengan baik dan benar. c) Guru memberi contoh cara mencocok yang baik pada media gambar binatang gajah yang disediakan oleh guru.

18 50 d) Guru mendemonstrasikan kepada anak, setelah gambar binatang gajah dicocok secara keseluruhan lalu gambar tersebut diharapkan untuk ditempelkan pada kertas warna yang telah disediakan guru. e) Guru membagikan media gambar gajah, lem, kertas warna dan alat cocok kepada anak. f) Anak dipersilahkan untuk mengerjakan sampai waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan inti (60 menit) yaitu : guru melakukan beberapa bidang pengembangan, diantaranya : a) Bidang pengembangan motorik, dengan tujuan anak dapat membedakan konsep bilangan, materi kegiatan : Menebalkan angka dari angka 1 dampai 10. b) Bidang pengembangan : Seni. Melakukan kegiatan mencocok gambar dengan media yang telah disediakan guru. c) Bidang pengembangan : Bahasa Menghubungkan benda gambar binatang dengan kata. d) Bidang pengembangan sosial/emosional, dengan tujuan : menjawab pertanyaan dengan benar, selalu mengucapkan terima kasih jika memperoleh sesuatu. Kegiatan akhir (30 menit) yai tu : guru mereview kegiatan pembelajaran yang disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah belajar, menjawab salam dan pulang. 3) Tahap Observasi Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok gambar pada siswa

19 51 kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. dalam melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Pada sikkus II pertemuan ke II ini observasi dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mencocok gambar. Hasil observasi terhadap peserta didik kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Sragen menunjukkan bahwa antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan guru dengan baik, peserta didik dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik, motivasi dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan kegiatan mencocok gambar bervariasi sangat tinggi bahkan secara keseluruhan peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan mencocok gambar secara bervariasi. Kemampuan dan ketuntasan fisik motorik halus anak melalui kegiatan mencocok gambar dalam pembelajaran Siklus II dapat dilihat pada lampiran dan penilaian keterampilan motorik halus diketahui 1 siswa atau 6,67% tergolong mempunyai penilaian belum tuntas ( ) dan yang tergolong tuntas ( ) sebanyak 14 siswa (93,33%). Berikut ini merupakan daftar ketuntasan mencocok gambar pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Banaran 5 Sragen pada Siklus II secara singkat dapat dilihat pada Lampiran (Lampiran 2, hal. ). Ketuntasan kegiatan mencocok gambar pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Banaran 5 Sragen Tahun 2012/2013 pada Siklus II ditemukan sebanyak 13 anak atau 86.67% anak mampu

20 52 mengkoordinasikan mata dan tangannya tetapi belum sesuai dengan obyek, 11 anak atau 73.33% anak dapat mencocok gambar sendiri tepat pada garis/gambar dengan jarak cocokan yang dekat, 14 anak atau 93.33% mampu memegang alat pencocok menggunakan tiga jari meskipun alat pencocok masih menghadap kedepan dan 14 anak atau 93.33% anak kuat dan tidak ragu dalam menekan alat pencocok. Frekuensi nilai ketuntasan keterampilan motorik halus pada Siklus II pada tabel berikut. Tabel 5. Frekuensi nilai ketuntasan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 pada Siklus II No Keterangan Frekuensi Presentase (%) 1 Belum Tuntas ( ) 1 6,67 3 Tuntas ( ) 14 93,33 Jumlah ,00 Sumber: Hasil analisis data, Berdasarkan Tabel 5. nilai keterampilan motorik halus melalui kegiatan mencocok gambar pada siklus II dapat ditunjukkan dalam diagram berikut : Gambar 6. Diagram Batang ketuntasan Nilai Siklus II

21 53 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua peserta didik tuntas pada keterampilan motorik halus melalui mencocok gambar. Penelitian ini juga di dukung pada aspek ketepatan peserta didik dalam mencocok gambar sesuai dengan garis titik-titik pada gambar, maka dari itu sudah tidak diperlukan suatu langkah pembelajaran lebih lanjut pada keterampilan motorik halus, hal ini dirasa sudah mencapai dan melebihi batas ketentuan ketuntasan penelitian yang diharapkan dan direncanakan yaitu > 80,0%. C. Perbandingan Hasil Antar Siklus Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan kegiatan anak dalam pembelajaran setiap siklus, serta peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mencocok gambar pada anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Peningkatan dapat terlihat setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan kegiatan mencocok gambar pada siklus I dan siklus II. Untuk mengetahui peningkatan secara jelas pada setiap siklus, data-data peningkatan hasil tes anak dapat dapat diuraikan Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. dalam Nilai Perbandingan Ketuntasan Keterampilan motorik halus melalui Kegiatan mencocok gambar pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Nilai No. Keterangan Pra SIklus Siklus I Siklus II f % f % f % 1 Belum Tuntas ( ) 13 86,7 4 26,67 1 6,67 3 Tuntas ( ) 2 13, , ,33 Sumber: Data yang diolah, Dari tabel 9. terlihat bahwa nilai ketuntasan pada penilaian keterampilan motorik halus melalui kegiatan mencocok gambar pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat ditunjukkan dalam bentuk diagram batang seperti tampak pada gambar berikut :

22 54 Gambar 7. Diagram Batang Ketuntasan Ketrampilan Motorik Halus Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan Tabel 4.11 dan gambar 4.4 terlihat perbandingan hasil tes anak dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dalam nilai ketuntasan yang sama dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Perolehan nilai Pra Siklus, peserta didik yang tergolong belum tuntas ( ) sebanyak 13 siswa ( 86,7%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 2 siswa (13,3%). 2. Perolehan nilai pada Siklus I, peserta didik yang tergolong belum tuntas ( ) sebanyak 4 siswa ( 26,67%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 11 siswa (73,33%). 3. Perolehan nilai pada Siklus II, peserta didik yang tergolong belum tuntas ( ) sebanyak 1 siswa ( 6,67%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 14 siswa (93,33%). Hal ini berarti bahwa nilai anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 hasil tes tentang keterampilan motorik halus anak mengalami peningkatan. Bertolak dari hasil nilai pratindakan dengan 2 anak atau 13,3% anak yang tuntas, mengalami peningkatan pada siklus I dengan anak yang memperoleh nilai tuntas sejumlah 11 anak atau 73,33%, kemudian mengalami

23 55 peningkatan lagi pada siklus II dengan 14 anak atau 93,33% anak telah memperoleh nilai tuntas. Berdasarkan pemaparan mengenai perbandingan hasil keterampilan motorik halus anak pada tiap siklus, dapat dilihat dengan jelas, bahwa hasil keterampilan motorik halus anak mengalami peningkatan setelah adanya perlakuan atau tindakan siklus I dan siklus II. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan mencocok gambar dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok A di TK. Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat ketika pra tindakan, anak yang mendapat nilai tuntas sebanyak 2 anak (13,3%). Pada siklus I, anak yang mendapat nilai tuntas sebanyak 11 anak (73,33%) dan meningkat lagi di siklus II yaitu 14 anak (93,33%) yang mendapat nilai tuntas. Setelah dilakukan penerapan model pembelajaran melalui kegiatan mencocok gambar maka keterampilan motorik halus anak dapat meningkat, karena dengan kegiatan mencocok gambar mereka antusias melakukan kegiatan, sehingga tujuan yang diharapkan peningkatan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok gambar akan tercapai. Hal lain yang tidak kalah pentingnya bahwa dengan kegiatan mencocok gambar akan menciptakan kemampuan anak untuk melakukan Kegiatan mencocok gambar dengan bentuk yang beragam sehingga tercipta suasana yang bersahabat akrab antar anak satu dengan lainnya. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas A pada siklus ke 1, dan siklus ke 2 dapat penulis sampaikan bahwa pembelajaran motorik halus dengan pelaksanaan tindakan melalui kegiatan mencocok gambar, menimbulkan suasana yang mana semua anak dapat aktif. Hal yang lebih baik dapat memotivasi anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Tahun Ajaran 2012/2013. Dengan pemanfaatan kegiatan mencocok gambar dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Kebaikan atau kelebihan dalam pemanfaatan kegiatan mencocok gambar dalam bidang pengembangan kognitif, dengan materi kegiatan : pembiasaan,

24 56 sosial/emosional, kognitif dan fisik motorik serta bahasa, dimana : guru menunjukkan gambar yang akan dicocok, guru menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara mempergunakan alat cocok dengan baik dan benar menjelaskan materi pembelajaran dalam kegiatan bercocok sampai anak paham, guru membagikan lembar kerja anak, anak-anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam kegiatan bercocok. Untuk bidang pengembangan bahasa, dengan materi kegiatan yaitu menghubungkan gambar dengan kata yang sesuai. Sedangkan dalam bidang pengembangan fisik motorik halus dengan materi kegiatan : anak dapat membedakan konsep tinggi dan rendah dengan memberi urutan angka 1-10 gambar bebek dari tinggi ke rnedah, anak dapat meronce dengan merjan dengan meronce sedotan warna (merah, kunin g dan hijau). Anak juga merasa senang pada waktu pelaksanaan kegiatan berlangsung. Dengan kegiatan mencocok gambar yang cukup menarik bagi anak. Dengan kegiatan mencocok gambar gambar yang cukup menarik anak lebih aktif dan rasa ingin tahunya muncul dalam kegiatan. Dan akhirnya dapat memotivasi anak untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diketahui adanya peningkatan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mencocok gambar pada anak kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat ditunjukkan dari 15 anak, ketika pra tindakan, anak yang mendapat nilai tuntas sebanyak 2 anak (13,3%). Pada siklus I, anak yang mendapat nilai tuntas sebanyak 11 anak (73,33%) dan meningkat di siklus II yaitu 14 anak (93,33%) yang mendapat nilai tuntas. Namun bagi anak yang tergolong belum tuntas, peneliti memberikan pendekatan/bimbingan khusus sesuai dengan tingkat kemampuan anak, sedangkan untuk tindak lanjutnya peneliti menyerahkan kepada guru kelompok A TK Pertiwi Banaran 5 Sragen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek penerima tindakan berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra tindakan Penelitian dilakukan di TK Merpati Pos yang tepatnya berada di Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kabupaten Surakarta. TK Merpati Pos berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RA Mluweh Ungaran Timur pada kelompok B semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subyek yang menerima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 4 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek yang menerima tindakan berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di TK Kandangan 2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin F % P 10 53% L 9 47% Jumlah 19 100% Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 19 anak,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terletak di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus. Tenaga pengajar SD Sugihrejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan rencana pembelajaran yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan rencana pembelajaran yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sebelum melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dirancang, guru sebaiknya memahami situasi didalam kelas. Terkadang jika masih pagi anak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penerapan kegiatan keterampilan motorik halus bertujuan untuk meningkatkan kemandirian. 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal Langkah awal yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II akan dideskripsikan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Sandhy Putra Telkom kota Bengkulu. Yang menjadi subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. JURNAL PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KUPANG, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. TK Pertiwi II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. TK Pertiwi II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil TK Pertiwi II Blimbing TK Pertiwi II Blimbing berada di wilayah Dukuh Dagangan, Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten

Lebih terperinci

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE. Bercakap-cakap tentang Makanan Kesukaanku (Roti)

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE. Bercakap-cakap tentang Makanan Kesukaanku (Roti) RKH dan RPP PAUD tema Kebutuhanku (Roti) RENCANA KEGIATAN HARIAN Tema :KEBUTUHANKU Subtema : Makanan Kesukaanku (Roti) Hari/Tanggal : Senin,17 2014, Kelompok : B Semester : I INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Tempat Penelitian Lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Sukoagung. Sekolah ini terletak di Desa Sukoagung,

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI TUGU 2 CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, yang terletak di jalan Wonosari-Panggang Km.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan pembelajaran pada kondisi awal belum menggunakan model pembelajaran penggunaan media realia. Keterlibatan

Lebih terperinci

DAFTAR ANAK DIDIK KELOMPOK A RA MASYITHOH 2 SINE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

DAFTAR ANAK DIDIK KELOMPOK A RA MASYITHOH 2 SINE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 63 Lampiran 1 DAFTAR ANAK DIDIK KELOMPOK A RA MASYITHOH 2 SINE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN L P 1. Qairul Naim 2. Agung Pramudika 3. Keira Alona 4. Fajar Rabbi Kusbiantoro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Strategi True Or False untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dosen Pengampu: Dra. Murtiningsih, M.Pd. Oleh: Umi Muslimah 13108241159 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaliwungu 03, Kecamatan Kaliwungu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Sosial Samaritania Salatiga, berada di jalan Jambewangi Cemara IV Bancaan Salatiga. Kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Negeri Randusari pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Bhayangkari Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dengan subyek penelitian siswa TK B Bhayangkari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM: MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL MENGGUNAKAN MEDIA KAIN PERCA PADA ANAK KELOMPOK A TK PRIMA INSAN SHOLEH TALUN Artikel Penelitian Diajukan Untuk Penulisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Pada tahapan ini peneliti mengambil data hasil belajar pada materi sebelumnya. Peneliti mengambil data hasil belajar secara murni. Artinya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN Percobaan 2 Kelas / Semester : 1 /1 Tema : Diriku (Tema 1) Sub Tema : Aku Merawat Tubuhku (Sub Tema 3) Pembelajaran ke : 2 Alokasi waktu :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci