BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 48 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret Sebelum memulai penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui data siswa. Hasil dari observasi itu adalah kelas eksperimen yaitu di kelas V SD Negeri 2 Krangganharjo ada 27 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dan kelas kontrol yaitu di kelas V SD Negeri 3 Krangganharjo ada 22 siswa yang terdiri 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Kelas kontrol diampu oleh guru dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan kelas eksperimen diampu oleh guru dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik. Penelitian dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik dan konvensioanal dilakukan dengan kolaborasi yaitu oleh guru kelas V sebagai pengajar. Dalam penelitian ini khususnya di kelas eksperimen juga dibutuhkan guru observer sebagai pengamat jalannya pembelajaran sesuai apa yang diharapkan, guru observer dalam penelitian ini adalah guru kelas III. Peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pembuat RPP dan instrumen penelitian yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru kelas V SDN 2 Krangganharjo. Pelaksanaan uji coba tes kreativitas dilakukan pada hari Sabtu, 03 Maret 2012 dengan resonden 25 siswa kelas V SD Negeri 1 Krangganharjo sebagai SD uji coba. Setelah mendapatkan data tes kreativitas dari SD uji coba tersebut, peneliti menganalisis validitas dan reliabilitas. Soal yang valid nantinya akan diberikan sebagai soal pretes dan postes. Pelaksanaan uji coba atau triout tretmen atau perlakuan yaitu pembelajaran matematika realistik dilakukan pada hari Sabtu, 10 Maret 2012 di kelas III SDN 2 Krangganharjo yang dilakukan oleh guru kelas V yaitu Ibu Deri Aprilia. Uji coba tretmen ini dilakukan guru untuk mengetahui langkah- 48

2 49 langkah pembelajaran matematika realistik. Dalam uji coba ini terlihat guru merasa lebih mudah dalam mengajar siswapun juga merasa lebih mudah dalam belajar. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Setelah tretmen ini berhasil diuji cobakan atau ditrioutkan maka pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dapat dilakukan. Peneliti membagikan pretest di kelas V SD Negeri 2 Krangganharjo sebagai kelas eksperimen dan di kelas V SD Negeri 3 Krangganharjo sebagai kelas kontrol pada hari Sabtu, 10 Maret Dari data pretes peneliti menganalisis normalitas dan homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada 16, 17 dan 24 Maret 2012 peneliti meneliti di kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik yang diampu oleh guru kelas V yaitu Ibu Deri Aprilia dan sebagai guru observer adalah guru kelas III yaitu Ibu Eta Puspasari. Pada tanggal 20, 21, dan 22 Maret 2012 peneliti meneliti pada kelas kontrol yang diampu oleh Ibu Siti Solechah sebagai guru kelas dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran matematika realistik pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilakukan pada hari Jumat tanggal 16 Maret 2012 pada jam kedua dan jam ketiga. Pada pertemuan pertama kelas eksperimen membahas materi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, dan jajargenjang. Ketika guru menyampaikan pokok materi, penyampaian dimulai dengan pengamatan benda berbentuk bangun datar yang ada di ruang kelas dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru membentuk kelompok kemudian memberikan tugas berupa LKS untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dari benda yang ada di ruang kelas melalui pemodelan menggunakan kertas yang berbentuk berbagai bangun datar dan alat yang telah disediakan guru. Guru mengamati dan memberikan bimbingan kepada siswa. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka dan dari presentasi itu ada siswa atau kelompok lain yang menanggapi. Dengan bimbingan guru dari hasil diskusi dan presentasi siswa menemukan sendiri sifat-sifat bangun datar. Guru hanya berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Sebagai evaluasi guru memberikan PR kepada siswa. Tetapi pada pertemuan pertama lembar

3 50 observasi yang diisi oleh guru observer, guru kelas lupa menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan pertama ini juga, siswa terlihat merasa asing dan malu karena di dalam kelas ada guru observer dan peneliti. Tetapi ketika kegiatan diskusi siswa mulai merasa nyaman di dalam kelas, siswa mulai aktif dalam diskusi. Pada pertemuan kedua kelas eksperimen dilakukan pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012 pada kedua dan ketiga. Pada pertemuan kedua ini membahas tentang sifat-sifat bangun datar trapesium, belah ketupat, layanglayang, dan lingkaran. Pada pertemuan kedua sebelum penyampaian materi guru bersama siswa mengoreksi PR yang diberikan pada pertemuan pertama. Ketika guru menyampaikan materi, penyampaian dimulai dengan cerita dari guru, cerita itu berjudul Lebaran di Rumah Ami kemudian dilanjutkan tanya jawab. Guru membentuk kelompok kemudian memberikan tugas berupa LKS untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dari masalah yang ada dalam cerita itu yaitu sifat-sifat dari ketupat, mainan layang-layang, atap rumah, dan kue donat melalui pemodelan menggunakan kertas yang berbentuk berbagai bangun datar dan alat yang telah disediakan guru. Guru mengamati dan memberikan bimbingan kepada siswa. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka dan dari presentasi itu ada siswa atau kelompok lain yang menanggapi. Dengan bimbingan guru dari hasil diskusi dan presentasi siswa menemukan sendiri sifat-sifat bangun datar. Guru hanya berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Sebagai tindak lanjut guru juga memberikan PR. Pada pertemuan kedua aspek dalam lembar observasi semua sudah dilakukan oleh guru kelas. Pada pertemuan kedua ini siswapun sudah tidak merasa asing dan malu, siswa sudah merasa nyaman, aktif, dan tertarik dalam pembelajaran karena siswa belajar menemukan sendiri sehingga siswa merasa lebih bangga dan senang terhadap apa yang mereka pelajari. Pertemuan terakhir yaitu pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu, 24 Maret 2012 pada jam kedua dan ketiga. Pada pertemuan ini hanya mengulang semua materi sifat-sifat bangun datar yang disampaikan pada

4 51 pertemuan pertama dan kedua serta pemberian evaluasi berupa tes kreativitas sebagai postes. Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan pada jam pertama dan kedua. Sama dengan kelas eksperimen kelas kontrol juga dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa, 20 Maret Pada pertemuan ini membahas materi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, dan jajargenjang. Pertemuan kedua dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret Pada pertemuan kedua membahas tentang sifat-sifat bangun datar trapesium, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran. Dan pertemuan ketiga dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret Pertemuan terakhir ini mengulang semua materi pada pertemuan pertama dan kedua dilanjutkan dengan evaluasi berupa tes kreativitas sebagai postes. Pada kelas kontrol ini pembelajaran hanya terfokus oleh guru dan buku. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dalam pembelajaran ini guru menjelaskan siswa memperhatikan, guru bertanya siswa menjawab. Tetapi ada juga siswa ketika ditanya oleh guru siswa hanya diam saja. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran yaitu pada pertemuan ketiga di kelas eksperimen, selanjutnya diadakan diskusi atas semua kegiatan pembelajaran matematika realistik. Untuk itu sebelum data dianalisis peneliti bersama guru kelas dan guru observer beserta beberapa siswa melakukan diskusi tentang pembelajaran matematika realistik yang telah dilakukan. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran matematika realistik bagi guru kelas, guru observer, siswa, dan peneliti. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran serta guru merasa lebih mudah dalam mengajar, bagi siswa pembelajaran matematika realistik dirasa mudah diterima, dipahami dan lebih kreatif, serta bagi guru observer dan peneliti yang kelak menjadi guru juga mendapat pengalaman tentang pembelajaran matematika realistik.

5 Hasil Penelitian Validitas Instrumen a. Pembelajaran Matematika Realistik Uji validitas instrumen tindakan pembelajaran matematika realistik menggunakan validitas konstruksi yaitu menggunakan pendapat para ahli (jugmen expert) dan disesuaikan dengan aspek-aspek yang akan diukur sesuai teori. Dari hasil dari para ahli yaitu Prof. Dr. Slameto, M.Pd sebagai dosen pembimbing dan Deri Aprilia sebagai guru kelas V SDN 2 Krangganharjo instrumen tindakan pembelajaran matematika realistik sudah sesuai dengan aspek dan teori yang digunakan. b. Soal Tes Kreativitas Uji validitas tes dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan keseluruhan yang diperoleh. Tekniknya dengan mencari koefisien corrected item total correlation. Menurut Budiyono (2003) menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation > 0,3. Adapun hasil validitas instrumen tes kreativitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Validitas Instrumen Tes Kreativitas di Kelas Uji Coba SDN 1 Krangganharjo Item-Total Statistics No.3 No.4 No.6 No.7 No.10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted Dari hasil perhitungan validitas 10 item soal di SD uji coba yaitu SD Negeri 1 Krangganharjo dengan jumlah responden 25 siswa adalah dari hasil validitas berdasarkan rentang koefisien validitas, dari 10 item soal adalah 5 soal yang valid yaitu No. 3, No. 4, No. 6, No.7 karena corrected item to total correlation > 0,3.

6 Reliabilitas Instrumen a. Pembelajaran Matematika Realistik Uji Reliabilitas instrumen tindakan pembelajaran matematika realistik adalah seperti uji validitas instrumen tindakan pembelajaran matematika yaitu menggunakan pendapat para ahli (jugmen expert) dan disesuaikan dengan aspek-aspek yang akan diukur sesuai teori. Dari hasil dari para ahli yaitu Prof. Dr. Slameto, M.Pd sebagai dosen pembimbing dan Deri Aprilia sebagai guru kelas V SDN 2 Krangganharjo instrumen tindakan pembalajaran matematika realistik sudah sesuai dengan aspek dan teori yang digunakan. b. Soal Tes Kreativitas Reliabilitas diukur dengan menghitung korelasi skor butir soal dengan komposit totalnya. Tingkat Reliabilitas instrumen menurut pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran (Priyanto, 2009), yang didasarkan pada nilai koofisien Alpha Cronbach (α). Adapun hasil reliabilitas instrumen tes kreativitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes Kreativitas di Kelas Uji Coba SDN 1 Krangganharjo Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes kreativitas di SD Negeri 1 Krangganharjo menunjukkan bahwa nilai Cronbach s Alpha adalah yang artinya reliabilitas instrumen tes kreativitas adalah baik Hasil Uji Prasyarat Sebelum dilakukan analisis data, maka dilakukan uji prasyarat analisis data. Dalam uji prasyarat ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

7 54 a. Normalitas Data Pretes Uji normalitas diambil dari nilai pretes sebelum dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen dan pada Kelas Kontrol. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0.05 Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov dengan menggunakan bantuan program SPSS Berikut adalah hasil analisis uji normalitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol KELAS GENDER Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. NILAI EKSPERIMEN L KONTROL P Dari tabel 4.3 terlihat uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol kelompok laki-laki nilai sig adalah 0,098 karena nilainya lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol kelompok perempuan nilai sig adalah 0,168 karena nilainya lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 diperoleh bahwa seluruh data berdistribusi normal. b. Homogenitas Data Pretes Uji homogenitas diambil dari nilai pretes pada kelas eksperimen dan pada Kelas Kontrol. Uji homogenitas berguna untuk menguji kesamaan sampel yaitu seragam atau tidak varian sampel yang diambil dari populasi. Syarat homogenitas adalah jika sig > 0,05 maka sampel dinyatakan homogen, jika sig < 0,05 maka sampel dikatakan tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Berikut adalah hasil analisis uji homogenitas.

8 55 Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai df1 df2 Sig Pretes Dari tabel 4.4 terlihat hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau probabilitas adalah 0,943 karena nilainya lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel yang bersangkutan adalah seragam Pembelajaran Matematika Realistik Deskripsi pembelajaran matematika realistik didapat dari hasil observasi. Observasi dilaksanakan untuk memantau jalannya perlakuan dalam pembelajaran agar sesuai dengan ketentuan dan teori yang digunakan dan subjek dalam penelitian. Observasi tindakan dilakukan oleh guru kelas III yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik. Lebih jelasnya hasil observasi yang diisi oleh guru observer dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Hasil Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas Eksperimen Langkah- Langkah Awal Inti Deskripsi Guru mengawali pembelajaran dengan cara informal berupa stimulis-stimulus yang berkaitan dengan materi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikan tugas berupa pertanyaan yang berhubungan dengan dunia nyata atau riil. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan masalah atau soal yang belum Pertemuan x x x

9 56 Lanjutan Tabel 4.5 Hasil Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik di Kelas Eksperimen Langkah- Langkah Inti Pertemuan Deskripsi dipahami dan guru hanya memberikan petunjuk seperlunya. Siswa dengan kerja kelompok mendeskripsikan masalah riil, melakukan interpretasi aspek matematika yang ada pada masalah yang x dimaksud dan memikirkan strategi pemecahan masalah. Siswa bekerja menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya dan dengan pemanfaatan model x atau alat peraga. Guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. x Guru sebagai fasilitator dan moderator. x Siswa atau kelompok lain memberikan tanggapan dari hasil kelompok penyaji. x Guru menggunakan pendapat siswa untuk menarik kesimpulan bersama. x Akhir Melakukan evaluasi. Keterangan Tabel: : jika deskripsi indikator dilakukan pada tiap pertemuan. x: jika deskripsi indikator tidak dilakukan tiap pertemuan. Dari tabel 4.5 di atas tentang hasil observasi, didapatkan bahwa pembelajaran menggunakan pembelajaran matematika realistik berlangsung dengan baik dan sesuai dengan prosedur dan teori yang digunakan hanya saja pada pertemuan pertama guru kelas lupa menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah adanya diskusi peneliti bertanya pada guru kelas kenapa lupa menyampaikan tujuan pembelajaran, ternyata guru merasa grogi karena adanya peneliti dan guru observer. Pertemuan kedua aspek yang diamati sudah terlaksana semua sesuai dengan pembelajaran matematika realistik. Pada pertemuan pertama dan kedua ini guru mengajar menggunakan pembelajaran matematika realistik. Sedangkan pada pertemuan ketiga hanya pengulangan kembali materi pada pertemuan pertama dan kedua diakhiri

10 57 dengan pemberian tes kreativitas sebagai postes. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran Kreativitas Hasil Kreativitas ini ada 2 tahap yaitu pretes dan postes yang dilakukan melalui tes kreativitas. Dari nilai tes kreativitas tersebut nantinya akan dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu kreativitas sangat tinggi, kreativitas tinggi, kreativitas sedang, kreativitas rendah, dan kreativitas sangat rendah. Variabel kreativitas memiliki 5 item soal kreativitas, setiap item soal memiliki skor tertinggi 16 dan terendah 4. Hasil pengukuran variabel kreativitas diharapkan memiliki nilai tertinggi 100 dan terendah 25. Hasil pengukuran ini dikategorikan dalam 5 kategori. Untuk deskripsi variabel kreativitas siswa sesuai dengan kategori dalam penelitian ini dapat dilihat di bawah ini. a. Kelas Kontrol Deskripsi kreativitas kelas kontrol dapat dilihat dalam kolom berikut ini. Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Kreativitas Kelas Kontrol Kreativitas Kelas Kontrol Tingkat Kreativitas Kategori Pretes Postes Kreativitas f % f % Sangat Tinggi ,55 Tinggi ,27 Sedang , ,18 Rendah , Sangat Rendah Jumlah Mean 55,18 74,91 Standar Deviasi 7,42 7,07 Nilai Maksimal Nilai Minimal N Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kreativitas ketika pretes kelas kontrol terbanyak berada pada

11 58 kategori kreativitas sedang atau pada rentang nilai dengan frekuensi sebanyak 12 siswa dengan prosentase sebesar 54,55% kemudian diikuti oleh kategori kreativitas rendah. Kategori kreativitas rendah atau pada rentang frekuensinya sebanyak 10 siswa dengan prosentase 45,45%. Hasil pretes pada kelas kontrol tidak ada siswa yang memiliki kreativitas sangat tinggi, tinggi, dan sangat rendah. Selain itu, pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kreativitas ketika postes kelas kontrol terbanyak berada pada kategori kreativitas tinggi atau pada rentang nilai dengan frekuensi 17 siswa dengan prosentase sebesar 77,27% kemudian diikuti oleh kategori kreativitas sedang atau pada rentang frekuensinya sebanyak 4 siswa dengan prosentase 18,18% dan kategori kreativitas sangat tinggi atau pada rentang frekuensinya sebanyak 1 siswa dengan prosentase 4,55%. Hasil postes tidak ada siswa yang memiliki kategori kreativitas rendah dan kreativitas sangat rendah. Pada tabel 4.6 diketahui pula bahwa mean kreativitas kelas kontrol mengalami peningkatan yaitu ketika pretes sebesar 52,92 dan ketika postes mean kelas kontrol sebesar 57,90 dengan standar deviasi ketika pretes 8,08 dan ketika postes 5,78. Nilai minimal ketika pretes sebesar 40 dan ketika postes sebesar 56 serta nilai maksimal ketika pretes 65 dan ketika postes sebesar 86. Berdasarkan nilai rata-rata ketika pretes dan postes kelas kontrol mengalami peningkatan. Tetapi ketika postes masih ada 4 siswa yang memiliki kreativitas sedang, setelah tanya jawab dengan guru kelas V ternyata 4 siswa tersebut memang siswa yang memiliki kemandirian belajar yang kurang dan cepat bosan dengan pembelajaran yang monoton. Ada 1 siswa diantara mereka adalah siswa yang tinggal kelas, tidak memiliki orang tua hanya tinggal bersama nenek dan adiknya. Oleh karena itu untuk meningkatkan kreativitas keempat siswa tersebut guru perlu memberikan perhatian. Untuk mengatasi siswa yang cepat bosan dengan pembelajaran yang monoton, guru harus pandai mencari alternatif atau strategi

12 59 pembelajaran yang tepat agar siswa menjadi tertarik terhadap pembelajaran sehingga pembelajaran dapat membuat siswa nyaman dan senang dalam belajar di kelas. Dari itu semua diharapkan kreativitas siswa dapat meningkat jauh lebih baik. b. Kelas Eksperimen Deskripsi kreativitas kelas kontrol dapat dilihat dalam kolom berikut ini. Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Kreativitas Kelas Eksperimen Kreativitas Kelas Eksperimen Tingkat Kreativitas Kategori Pretes Postes Kreativitas f % f % Sangat Tinggi ,33 Tinggi , ,67 Sedang , Rendah , Sangat Rendah Jumlah Mean 53,96 81,41 Standar Deviasi 7,76 7,73 Nilai Maksimal Nilai Minimal N Berdasarkan data pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kreativitas ketika pretes kelas eksperimen terbanyak berada pada kategori kreativitas rendah atau pada rentang nilai frekuensinya sebanyak 14 siswa dengan prosentasse 51,86% kemudian diikuti oleh kategori kreativitas sedang atau pada rentang nilai yaitu dengan frekuensi sebanyak 12 dengan prosentase sebesar 44,44% dan kategori kreativitas tinggi atau pada rentang nilai frekuensinya sebanyak 1 siswa dengan prosentase 3,7%. Hasil pretes pada kelas eksperimen tidak terdapat siswa dengan kategori kreativitas sangat tinggi, rendah, dan sangat rendah. Selain itu, pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kreativitas ketika postes kelas eksperimen terbanyak adalah pada kategori kreativitas tinggi atau pada rentang nilai frekuensinya sebanyak 18

13 60 siswa dengan prosentase 66,67% dan diikuti oleh kategori kreativitas sangat tinggi atau pada rentang nilai frekuensinya sebanyak 9 siswa dengan prosentase 33,33%. Pada tabel 4.7 diketahui pula bahwa mean kreativitas kelas eksperimen mengalami peningkatan yaitu ketika pretes sebesar 53,96 dan ketika postes mean kelas eksperimen sebesar 81,41 dengan standar deviasi ketika pretes 7,76 dan ketika postes 7,73. Nilai minimal ketika pretes sebesar 40 dan ketika postes sebesar 71 serta nilai maksimal ketika pretes 70 dan ketika postes sebesar 98. Berdasarkan nilai rata-rata ketika pretes dan postes kelas eksperimen mengalami peningkatan dan semua siswa ketika postes memiliki kreativitas tinggi dan sangat tinggi, tidak ada lagi siswa yang memiliki kategori kreativitas sedang, kreativitas rendah, dan kreativitas sangat rendah. Ini artinya hasil kreativitas siswa dari postes lebih baik dari pada ketika pretes. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan semua kelompok siswa, baik yang memiliki kreativitas tinggi, sedang, ataupun rendah. Setelah tanya jawab dengan guru, siswa yang memiliki kreativitas tinggi ketika pretes adalah siswa yang pandai, ulet dan memiliki kemandirian belajar yang tinggi di kelas, sedangkan siswa yang memiliki kreativitas sedang ketika pretes adalah siswa yang kemampuan belajarnya berada pada rata-rata kelas, dan siswa yang memiliki kreativitas rendah ketika pretes adalah siswa yang cepat bosan dengan pembelajaran yang monoton dan memiliki kemandirian belajar yang kurang. Jadi pembelajaran matematika realistik cocok digunakan untuk siswa yang pandai, ulet, memiliki kemandirian belajar yang tinggi di kelas, siswa yang kemampuan belajarnya berada pada rata-rata kelas, siswa yang bosan dengan pembelajaran yang monoton dan siswa dengan kemandirian belajar yang kurang.

14 61 c. Deskripsi Kreativitas Berdasarkan Gender Deskripsi dalam penelitian ini adalah hasil dari variabel kreativitas berdasarkan variabel gender setelah adanya variabel tindakan. Adapun deskrispinya adalah sebagai berikut ini. Tabel 4.8 Deskripsi Silang Kreativitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gender Kreativitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tingkat Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kategori L P L P f % f % f % f % Sangat Tinggi , , ,55 Tinggi , , , ,35 Sedang ,64 1 4,55 Rendah Sangat Rendah Jumlah 15 55, , , ,45 Mean 81,07 81,83 73,67 76,40 Standar Deviasi 8,02 7,67 8,82 6,11 Nilai Maksimal Nilai Minimal N Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kreativitas kelas eksperimen berada pada kategori kreativitas sangat tinggi dan tinggi. Kreativitas sangat tinggi atau pada rentang nilai yang terdiri dari frekuensi siswa laki-laki sebanyak 5 siswa dengan prosentase 18,52% dan frekuensi siswa perempuan sebanyak 4 siswa dengan prosentase siswa perempuan sebesar 14,81%. Kreativitas tinggi atau pada rentang nilai yang terdiri dari frekuensi siswa laki-laki sebanyak 10 siswa dengan prosentase 37,04% dan frekuensi siswa perempuan sebanyak 8 siswa dengan prosentase sebesar 14,81%. Hasil kreativitas siswa di kelas eksperimen menunjukkan tidak ada siswa dengan kategori kreativitas sedang, rendah, maupun kreativitas sangat rendah baik siswa laki-laki maupun perempuan.

15 62 Mean kelas eksperimen siswa laki-laki adalah 81,07 dan standar deviasinya adalah 8,02. Nilai maksimal kelas eksperimen siswa laki-laki adalah 98 dan nilai minimalnya adalah 71 dengan jumlah siswa adalah 15 siswa. Rata-rata kelas eksperimen siswa perempuan adalah 81,83 dan standar deviasinya adalah 7,67. Nilai maksimal kelas eksperimen siswa perempuan adalah 98 dan nilai minimalnya adalah 73 dengan jumlah siswa adalah 12 siswa. Selain itu, pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kreativitas kelas kontrol berada pada kategori kreativitas sangat tinggi, kreativitas tinggi, dan kreativitas sedang. Kreativitas sangat tinggi atau pada rentang nilai yang hanya terdiri dari frekuensi siswa perempuan sebanyak 1 siswa dengan prosentase siswa perempuan sebesar 4,55%. Kreativitas tinggi atau pada rentang nilai yang terdiri dari frekuensi siswa laki-laki sebanyak 9 siswa dengan prosentase 40,91% dan frekuensi siswa perempuan sebanyak 8 siswa dengan prosentase sebesar 36,35%. Kreativitas sedang atau pada rentang nilai terdiri dari frekuensi siswa laki-laki sebanyak 3 siswa dengan prosentase 13,64% dan frekuensi siswa perempuan sebanyak 1 siswa dengan prosentase 4,55%. Hasil kreativitas siswa di kelas kontrol menunjukkan tidak ada siswa dengan kategori kreativitas rendah dan kreativitas sangat rendah baik siswa laki-laki maupun perempuan. Mean kelas kontrol siswa laki-laki adalah 73,67 dan standar deviasinya adalah 7,82. Nilai maksimal kelas kontrol siswa laki-laki adalah 83 dan nilai minimalnya adalah 56 dengan jumlah siswa adalah 12 siswa. Mean kelas kontrol siswa perempuan adalah 76,40 dan standar deviasinya adalah 6,11. Nilai maksimal kelas kontrol siswa perempuan adalah 86 dan nilai minimalnya adalah 64 dengan jumlah siswa adalah 10 siswa. Berdasarkan paparan di atas menunjukkan bahwa nilai mean atau ratarata kreativitas kelas eksperimen lebih baik daripada Kelas Kontrol. Dilihat dari mean juga menunjukkan bahwa mean siswa perempuan lebih besar dari pada mean siswa laki-laki. Kategori kreativitas kelas eksperimen yaitu siswa

16 63 memiliki kreativitas sangat tinggi dan kreativitas tinggi baik siswa laki-laki maupun perempuan, sedangkan kelas kontrol masih ada 4 siswa dengan kategori kreativitas sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika realistik lebih baik daripada pembelajaran konvensional Gender Gender disini hanya dibatasi pada perbedaan jenis kelamin, yaitu siswa laki-laki atau perempuan. Data gender diperoleh dengan penggunaan metode dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mendapatkan data jenis kelamin siswa kelas V di kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui absensi siswa kelas V. Adapun rekap absensi siswa kelas V adalah sebagai berikut ini. Tabel 4.9 Rekap Daftar Hadir Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen Gender Kelompok L P Total % Jumlah % Jumlah % Kontrol 12 54, , Eksperimen 15 55, , Dari tabel 4.9 di atas terlihat bahwa kelas kontrol dengan jumlah siswa 22 siswa yaitu siswa laki-laki sebanyak 12 siswa dengan prosentase 54,55% dan siswa perempuan sebanyak 10 siswa dengan prosentase 45,45%. Kelas eksperimen dengan jumlah 27 siswa yaitu 15 siswa laki-laki dengan prosentase 55,56% dan siswa perempuan sebanyak 12 siswa dengan prosentase 44,44%. Artinya 100% siswa baik dikelas kontrol maupun eksperimen siswa tidak ada yang ijin artinya siswa berangkat semua untuk mengikuti pembelajaran Hasil Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini diambil dari nilai kreativitas data postes kelas kontrol dan kelas eksperimen.

17 64 a. Hipotesis 1 Hipotesis 1 (ada perbedaan kreativitas kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (sig.) adalah: 1. Apabila sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Apabila sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.10 Hasil Analisis Anova Hipotesis 1 Source Type III Sum of Mean Df Squares Square F Sig. KELAS Total Corrected Total Ho: tidak ada perbedaan kreativitas antara siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Ha: ada perbedaan kreativitas antara siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dari tabel 4.10 hasil Anova menunjukkan bahwa nilai sig adalah 0,005 karena nilainya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti dalam penelitian ini ada perbedaan kreativitas antara kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. b. Hipotesis 2 Hipotesis 2 (ada perbedaan kreativitas antara kelompok siswa laki-laki dengan kelompok siswa perempuan). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (sig.) adalah: 1. Apabila sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Apabila sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

18 65 Tabel 4.11 Hasil Analisis Anova Hipotesis 2 Source Type III Sum Mean Df of Squares Square F Sig. GENDER Total Corrected Total Ho: tidak ada perbedaan kreativitas antara kelompok siswa siswa lakilaki dan perempuan. Ha: ada perbedaan kreativitas antara kelompok siswa laki-laki dan perempuan. Dari tabel 4.11 hasil Anova menunjukkan bahwa nilai sig adalah 0,426 karena nilainya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti dalam penelitian ini tidak ada perbedaan kreativitas antara kelompok siswa laki-laki dengan kelompok siswa perempuan. c. Hipotesis 3 Uji Hipotesis 3 (ada pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap kreativitas berdasarkan gender siswa pada pokok bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar kelas V SD semester 2 gugus Ki Hajar Dewantara kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (sig.) adalah: 1. Apabila sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Apabila sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.12 Hasil Analisis Anova Hipotesis 3 Source Type III Sum Mean df of Squares Square F Sig. KELAS * GENDER Total Corrected Total Ho: tidak ada pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap kreativitas berdasarkan gender siswa pada pokok bahasan mengidentifikasi

19 66 sifat-sifat bangun datar kelas V SD semester 2 gugus Ki Hajar Dewantara kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012 Ha: ada pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap kreativitas berdasarkan gender siswa pada pokok bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar kelas V SD semester 2 gugus Ki Hajar Dewantara kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012. Dari tabel 4.12 hasil Anova menunjukkan bahwa nilai sig. adalah 0,654 karena nilainya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti dalam penelitian ini tidak ada pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap kreativitas berdasarkan gender siswa pada pokok bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar kelas V SD semester 2 gugus Ki Hajar Dewantara kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/ Pembahasan Dari hasil uji hipotesis dapat dilihat bahwa dari ketiga hipotesis yang dibuat oleh peneliti ternyata pada hipotesis pertama diterima yaitu ada perbedaan kreativitas kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, ini dibuktikan secara statistik nilai sig. 0,005 karena nilainya lebih kecil dari probabilitas (0,05). Dilihat dari rata-rata kreativitas kelas eksperimen adalah 81,41 dan rata-rata kelas kontrol adalah 74,91 ini berarti kelas eksperimen dengan pembelajaran matematika realistik lebih baik daripada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional, dengan kata lain treatment atau perlakuan yang diberikan dalam pembelajaran itu mempengaruhi kreativitas siswa. Kreativitas siswa kelas V SD N 2 Krangganharjo setelah pembelajaran matematika realistik tidak ada yang memiliki kreativitas sedang, rendah, dan sangat rendah melainkan hanya memiliki kreativitas sangat tinggi dan kreativitas tinggi, maka dari itu pembelajaran matematika realistik cocok digunakan untuk semua siswa yang semula yang memiliki kreativitas tinggi, sedang, maupun rendah. Baik siswa yang pandai, ulet, memiliki kemandirian belajar yang

20 67 tinggi di kelas, siswa yang kemampuan belajarnya berada pada rata-rata kelas, siswa yang bosan dengan pembelajaran yang monoton dan siswa dengan kemandirian belajar yang kurang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hasratuddin (2010) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Emosional Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik, bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diberi pembelajaran matematka realistik dengan pembelajaran biasa. Hasil hipotesis kedua didapatkan ada perbedaan kreativitas antara kelompok siswa laki-laki dengan kelompok siswa perempuan, ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa laki-laki 77,78 dan rata-rata siswa perempuan 79,36 tetapi secara statistik dilihat nilai sig. 0,426 (lebih besar dari 0,05) artinya tidak signifikan. Artinya gender tidak mempengaruhi kreativitas siswa. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Hasratuddin (2010) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Emosional Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik, bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kritis siswa berdasarkan gender. Tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan teori Munandar (2004) yang menyatakan bahwa kreativitas tidak dipengaruhi oleh gender. Sedangkan hasil hipotesis ketiga didapatkan tidak ada pengaruh atau interaksi pembelajaran matematika realistik terhadap kreativitas berdasarkan gender siswa pada pokok bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar kelas V SD, ini dibuktikan secara statistik yaitu nilai sig. 0,654 (lebih besar dari 0,05). Ini sejalan dengan penelitian Hasratuddin (2010) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Emosional Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik, bahwa tidak terdapat interaksi antara pembelajaran matematika realistik dengan gender terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Munandar (2004), mengatakan kreativitas dapat terwujud dimana saja dan oleh siapa saja, tidak tergantung pada jenis kelamin, sosial-ekonomi, atau tingkat pendidikan tertentu. Menurut Eleanor Maccoby dan Carol Jaklin

21 68 (Santrock, J. W., 2007), dalam pembahasan klasik mengenai gender, menyimpulkan bahwa laki-laki memiliki kemampuan matematika lebih baik dari pada perempuan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti ternyata kreativitas siswa tidak dipengaruhi oleh gender. Kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda. Jadi hasil penelitian ini sejalan dengan teori Munandar (2004) yang menyatakan bahwa kreativitas tidak dipengaruhi oleh gender. Sedangkan teori Eleanor Maccoby dan Carol Jaklin (Santrock, J. W., 2007) yang menyatakan bahwa laki-laki memiliki kemampuan matematika lebih baik daripada perempuan tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dapat dilihat dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa rata-rata kreativitas siswa laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda bahkan sedikit lebih baik siswa perempuan, ini dibuktikan dengan rata-rata kelompok siswa laki-laki pada kelas eksperimen adalah 81,07 dan perempuan 81,83. Artinya kemampuan matematika perempuan sedikit lebih baik daripada laki-laki ini membuktikan bahwa kemampuan matematika laki-laki tidak lebih baik dari pada perempuan. Tetapi secara statistik tidak ada perbedaan kreativitas dilihat berdasarkan gender. Pembelajaran Matematika Realistik merupakan strategi mengajar yang ditekankan pada siswa. Sehingga siswa harus diberi kesempatan untuk mengkonstruksikan pengetahuan matematikanya, dimana siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Pembelajaran Matematika Realistik, dimulai dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa yang sifatnya konkrit. Dengan begitu siswa akan tertarik dalam pembelajaran sehingga terjadi pembelajaran yang aktif karena tahu hal apa yang mereka pelajari dan dapat mereka bayangkan. Dengan demikian siswa laki-laki ataupun perempuan tidak lagi dipandang sebagai penerima pasif, tetapi harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah bimbingan guru. Dengan kata lain kreativitas siswa baik laki-laki maupun perempuan dapat meningkat.

22 69 Berdasarkan pembahasan di atas berikut ini peneliti sampaikan implikasi. Adapun implikasinya adalah implikasi secara teoritis dan implikasi praktis. a. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis ini berhubungan dengan kontribusi penelitian bagi pendidikan. Adapun implikasi teoritisnya adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran matematika realistik menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber belajar atau pada hal-hal nyata bagi siswa, siswa mengkontruksi sendiri melalui model atau alat peraga, hasil pemecahan masalah adalah kontribusi dari siswa sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi kontruktif dan produktif, siswa belajar dalam interaksi sosial, serta pembelajaran terjadi adanya keterkaitan topik. Setelah pembelajaran matematika realistik disesuaikan dengan standar proses maka pembelajaran matematika realistik lebih mudah digunakan oleh guru, karena sudah mengalami perubahan dari teori pembelajaran matematika realistik. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa kreativitas siswa dengan pembelajaran matematika realistik lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. 2) Munandar (2004) yang menyatakan bahwa kreativitas dapat terwujud dimana saja dan oleh siapa saja tidak tergantung pada jenis kelamin, sosial, dan tingkat pendidikan tertentu. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara signifikan kreativitas tidak dipengaruhi oleh geder siswa. b. Implikasi Praktis Implikasi praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Ada perbedaan kreativitas kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hasratuddin (2010) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Emosional Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik, bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diberi pembelajaran matematka realistik dengan pembelajaran biasa.

23 70 2) Secara Signifikan tidak ada perbedaan kreativitas antara kelompok siswa laki-laki dengan kelompok siswa perempuan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Hasratuddin (2010) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Emosional Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik, bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kritis siswa berdasarkan gender. 3) Tidak ada pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap kreativitas berdasarkan gender siswa. Ini sejalan dengan penelitian Hasratuddin (2010) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Emosional Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik, bahwa tidak terdapat interaksi antara pembelajaran matematika realistik dengan gender terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian eksperimen dengan desain faktorial dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2012, pada tanggal 27 Februari 2012 dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada tiga SD di Gugus Diponegoro Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Laboratorium Satya Wacana yang merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Kota Salatiga.

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh TRI SULISTIYANA

Skripsi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh TRI SULISTIYANA i PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KREATIVITAS BERDASARKAN GENDER SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR KELAS V SD SEMESTER 2 GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

A. SURAT IJIN PENELITIAN DARI KAMPUS

A. SURAT IJIN PENELITIAN DARI KAMPUS 76 A. SURAT IJIN PENELITIAN DARI KAMPUS 77 78 79 B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ semester Alokasi Waktu : SD Negeri 2 Krangganharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 04 dan 07 yang terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 7,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (experimental reserch). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2011: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X O O 3 O 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N 02 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dan SD N 03 Karanganyar Kecamatan Geyer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui 55 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui manakan yang lebih baik, hasil belajar menggunakan media pembelajaran Gambar Bercerita (Kartun)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Kecandran 01 kecamatan Sidomukti Salatiga. Siswa kelas IV ini umumnya berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu: SD N Secang 2 Magelang, Jln. Sukarman No. 3 Secang, kabupaten Magelang. Siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Sebelum diuraikan tentang hasil pengelolaan data dan analisis data, maka terlebih dahulu peneliti mengemukakan kembali masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih sebagai suatu pertanggung jawaban cara-cara atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Todanan. Alasan memilih SD Negeri 1 Todanan karena letaknya terjangkau di jalur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD N Mangunsari 06 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. SD N Mangunsari 06 berada di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang mencari hubungan sebab akibat nyata, dimana pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sekolah dasar yang ada di Kecamatan Randublatung terdiri dari 6 Gugus di antaranya Gugus Diponegoro, Gugus Gajah Mada, Ki Hajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu data nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Table 3.1 Bagan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Table 3.1 Bagan Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain Randomized contol-group pretest-posttest design. Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Kunir. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Creative Problem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTsN Bandung Tulungagung (sejarah MTsN Bandung: lihat lampiran 5). Kelas yang dipilih sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri A Surakarta yang merupakan salah satu sekolah favorit dengan berbagai pencapaian prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian True- Eksperimental dengan design Pre test- Post test Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subjek Penelitian Jumlah murid yang ada di SDN Sidorejo Lor 07 Kecamatan Sidomulti Kabupaten Semarang mulai dari kelas I sampai kelas VI adalah sebanyak 265 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Godean yang terletak di Jl. Jae Sumantoro Sidoluhur Godean Sleman, merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 Seputih Mataram. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Eksperimen Semu. Menurut Sugiyono (2006 : 4), Metode Penelitian Eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 107) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian factorial design yang merupakan pengembangan dari true experimental design. Faktorial desain yaitu desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasr Negeri Jetis 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester II Tahu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dimulai pada tanggal 11 sampai 29 Januari 2016 di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung. Kelas yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah kels VIII

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2006 : 4) Jenis-jenis metode penelitian dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SD Negeri 3 Kaloran. : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SD Negeri 3 Kaloran. : 6 x 35 menit (3 x pertemuan) 71 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : SD Negeri 3 Kaloran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penulis melakukan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV B SD Negeri Karangtengah 01 yaitu Penelitian

Lebih terperinci