BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2011: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu, dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran Make a Match dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan metode konvensional, selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan prestasi belajar setelah diterapkan metode pembelajaran Make a Match dengan sebelum menggunakan metode tersebut. Penelitian ini ada perlakuan (treatment) yaitu menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada pembelajaran IPA yang diterapkan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menerapkan metode konvensional dalam pembelajaran IPA. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai karakteristik yang sama, bedanya kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Make a Match kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan khusus hanya menggunakan pembelajaran konvensional. Masing-masing kelompok sama-sama diberi pengaruh lain yaitu, pembedaan gender yang dibatasi oleh perbedaan jenis kelamin siswa. Sebagai hasil akhir dengan membandingkan peningkatan hasil belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan dari antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas eksperimen dan di kelas V SD Negeri Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas 36

2 kontrol, semester II tahun ajaran 2011/2012.Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari- April tahun 2012, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1. Kegiatan Penelitian di SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Waktu Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan Februari Maret April Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat), (Sugiyono 2011: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini dilambangkan dengan huruf X 1 adalah metode Make a Match yaitu teknik mencari pasangan.make a Match merupakan teknik mencari pasangan dimana siswa sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono 2011: 61). Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar (Y). Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22). Data hasil belajar diperoleh melalui tes berbentuk pilhan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan proses pembentukan tanah. 37

3 Variable Moderator Variael moderator merupakan variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variable bebas dan terikat (Sugiyono 2011:62).Variabel ini juga disebut sebagai variabel independen kedua. Variabel moderator dalam penelitian ini dilambangkan dengan simbol X 2 adalah gender.dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mendapatkan data jenis kelamin siswa kelas V dikelas eksperimen dan kontrol melalui arsip data kesiswaan kelas V Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Factorial Design. Design faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil (variable dependen). Paradigma design faktorial dapat digambarkan sebagai berikut : R O 1 X Y 1 O 2 R O 3 Y 1 O 4 R O 5 X Y 2 O 6 Keterangan: R O 7 Y 2 O 8 R X O 1 O 2 O 3 O 4 O 5 O 6 O 7 : Simpel random sampling : Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran Make a Match pada kelas eksperimen : Pretest hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki : Postest hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki :Pretest hasil belajar kelompok kontrol laki-laki : Postest hasil belajar kelompokkontrol laki-laki : Pretest hasil belajar kelompok eksperimen perempuan : Postest hasil belajar kelompok eksperimen perempuan : Pretest hasil belajar kelompok kontrol perempuan 38

4 O 8 Y 1 Y 2 : Postest hasil belajar kelompok kontrol perempuan : Siswa SD laki-laki kelas V : Siswa SD perempuan kelas V Implementasi dari desain penelitian tersebut diuraikan dalam prosedur penelitian. Prosedur penelitian tersebut seperti berikut ini: 1. Persiapan penelitian; 2. Pembentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol; 3. Membuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan; 5. Menguji cobakan instrumen tes pada kelas yang telah dipilih; 6. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal; 7. Mengadakan tes awal (pretes) di kelompok eksperimen pada siswa laki-laki (O1) dan perempuan (O5) serta kelompok kontrol pada siswa laki-laki (O3) dan perempuan (O7); 8. Pemberian perlakuan (X) pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kerangka Make a Match pada mata pelajaran IPA pokok proses pembentukan tanah. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus, masih menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional pada mata pelajaran IPA pokok proses pembentukan tanah; 9. Mengadakan tes akhir (postes) pada kelompok eksperimen siswa laki-laki (O2) dan perempuan (O6) serta kelompok kontrol siswa laki-laki (O4) dan perempuan (O8); 10. Analisis hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun hasil penelitian Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu: 39

5 1. Variable Bebas (X 1 ) Data variable X 1 dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran Make a Match yaitu teknik mencari pasangan. Data ini akan dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi yaitu dengan mengisi lembar observasi. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan dan tingkah laku guru pada saat mengajar dengan menerapkan metode Make a Match didalam kelas. Saat guru mengajar di kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Make a Match guru lain sebagai observer mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemudian mengisi lembar observasi dari perlakuan yang diberikan. 2. Variable Moderator (X 2 ) Data variable moderator X 2 dalam penelitian ini adalah gender. Gender dibatasi oleh perbedaan jenis kelamin, yaitu siswa laki-laki dan perempuan.data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan menggunakan metode dokumentasi untuk mendapatkan data jenis kelamin siswa kelas V dikelas eksperimen dan kontrol melalui arsip data kesiswaan kelas V. 3. Variable Terikat (Y) Data variable Y dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Data hasil belajar diperoleh melalui tes berbentuk pilhan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan proses pembentukan tanah.adapun tahap pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: 1. Memberikan soal pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal yang sama. 2. Memberikan perlakuan pembelajaran kerangka Make a Match di kelas eksperimen. 3. Memberikan soal postes di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal yang sama. 4. Mengolah data hasil tes yang telah diperoleh. 5. Menyimpulkan hasil tes yang telah diperoleh. 40

6 Instrumen Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan, disusun instrumen dalam bentuk observasi, dokumentasi, dan tes. Sebelum digunakan maka disusun terlebih dahulu kisi-kisinya dan butir-butir soalnya. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang sudah ditentukan peneliti. 1. Variabel Bebas (X 1 ) Instrumen yang digunakan dalam variabel X 1 adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Penelitian ini ditekankan pada kerangka berfikir Make a Match (mencari pasangan). Jadi, kegiatan dalam pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran Make a Match mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Instrumen penelitian lembar observasi diukur dengan skala Guttman. Dalam model Guttman, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak. Cara mengisi jawaban dengan memberi tanda cek (v) pada kolom pernyataan YA atau TIDAK. Pernyataan Ya jika kegiatan yang tertulis dalam lembar observasi sudah dilakukan oleh guru atau observer. Pernyataan Tidak, jika kegiatan pembelajaran yang ada dalam lembar observasi tidak dilakukan guru atau observer. Adapun kisi-kisi instrumen pembelajaran dengan Kooperatiftipe Make a Match mengacu pada langkah-langkah pembelajaran Make a Match dapat dilihat pada tabel

7 Tabel 3.2. Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a MatchKelas V SDN Jetis01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten GroboganSemester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Aspek Indikator Make A Match Item Guru memberi salam, mengajak siswa berdo a 1 Kegiatan Guru melakukan apersepsi 2 Awal Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Kegiatan Inti Guru meminta siswa untuk memikirkan kartu soal dan 4, 5 jawaban yang telah dibagikan oleh guru kepada siswa Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok 6 dengan kartunya. Setiap siswa berpikir, menganalisis, menyelesaiakn 7 Eksplorasi tugasnya dalam mencocokan kartu dan bertindak tanpa rasa takut Siswa berkompetensi secara sehat mencari pasangan yang tepat dalam menemukan kartu soal dan jawaban dengan benar. 8 Elaborasi Setiap siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk mengoreksi hasil kerjanya Setiap siswa membacakan kartu yang telah dicocokannya baik kartu soal dan kartu jawaban di depan kelas Siswa menempelkan kartunya yang telah cocok pada papan tulis atau tempat yang telah disediakan oleh guru Guru bersama-sama dengan siswa mencocokan hasil kerjanya yang telah dilakukan oleh siswa Guru menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi 13 kesulitan dengan bahasa yang baku dan benar Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang Konfirmasi 14 atau belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Kegiatan Akhir Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan 15 dari kegiatan yang dilakukan Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi terhadap 16 apa yang telah dipelajari Guru memberikan evaluasi 17 Total Item

8 2. Variable Moderator (X 2 ) Instrumen yang digunakan dalam variabel X 2 adalah lembar dokumentasi. Lembar dokumentasi digunakan untuk mendapatkan jenis kelamin siswa SD Kelas V di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kisi-kisi gender terdiri dari nama siswa dan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan 3. Variabel Terikat (Y) Instrumen yang digunakan dalam variabel Y adalah tes pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan pokok bahasan proses pembentukan tanah, Kisi-kisi instrumen soal yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa digambarkan pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V di SDN Jetis 01 dan SDN Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Kompetensi Dasar 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah Indikator Memahami Proses terbentuknya tanah Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan ciricirinya Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan manfaatnya Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya No.Item Pilihan Ganda 1, 3, 5,14,15 2,4,6,16, 20 8, 9, 17, 18, 19 7, 10, 11, 12, 13 Item Soal Jumlah Soal 20 Jumlah Item

9 3.5. Teknik Analisis Data Uji Validitas Instrumen Tes Validitas adalah ketetapan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji valdiitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor item), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefesien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak.uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Telawah 01. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Menurut Azwar (2010: 90) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria 0,20 sangat tidak disarankan. 44

10 Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Soal PretestSDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Berdasarkan tabel diatas, rancangan instrumen validitas pretes yang telah diuji cobakan pada siswa kelas V di SDN Telawah 01. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16,0 for windows di dapat tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda tidak valid ada 15 soal, yaitu soal no 3, 4, 5, 6, 7, 8, 14, 15, 19, 29, 30 31, 32, 33, 37 sedangkan yang valid adalah 25 soal yaitu no 1, 2, 9,10,11,12,13,16,17,18, 20, 21,22,23,24,25,26,27, 28,34,35,36,38,39,40. Hasil perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item total coorelation yang nilainya lebih dari 0,25 pada tabel

11 Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Soal PostestSDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Berdasarkan tabel diatas, rancangan instrumen validitas postest yang telah diuji cobakan pada siswa kelas V di SDN Telawah 01. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16,0 for windows di dapat tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda tidak valid ada 20 soal, yaitu soal no 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 18, 22, 24, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 37. Sedangkan yang valid adalah 20 soal yaitu no.1, 2, 9, 10, 11, 13, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 35, 36, 38, 39, 40. Hasil 46

12 perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item total coorelation yang nilainya lebih dari 0,25 pada tabel Uji Reliabilitas Instrumen Tes Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama (Setyaningsih, 2011). Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows(statistical product and service solutions). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make amatch. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri 01 Telawah Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan. Menurut George dan Mallery dalam Setyaningsih (2011) uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alfa untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut: α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7<α 0,8 : dapat diterima 0,8<α 0,9 : reliabilitas bagus α> 0,9 : reliabilitas memuaskan Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Pretest SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

13 Berdasarkan perhitungan melalui program SPSS versi 16,0 maka hasil reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat nilai cronbanch s alfa yaitu nilai cronbanch s alfa berada di antara nilai koofisien 0,900 sehingga insterumen tes hasil belajar dinyatakan mempunyai reliabilitas yang bagus dan dapat digunakan. Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas Postest SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester Tahun Ajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Berdasarkan perhitungan melalui program SPSS versi 16,0 maka hasil reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat nilai cronbanch s alfa yaitu nilai cronbanch s alfa berada di antara nilai koofisien 0,901 sehingga insterumen tes hasil belajar dinyatakan mempunyai reliabilitas yang bagus dan dapat digunakan Analisis Taraf Kesukaran Item Sol Menurut Arikunto (2006: 207), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah : B P = JS 48

14 Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal : P : 0,00 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 1,00 adalah soal mudah Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut: Misal untuk soal nomor 1 B 26 P = = = 0.68 JS 38 Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah Untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 29 prosesnya sama dengan perhitungan di atas. Tabel 3.8. Indeks Kesukaran Soal Pre-TesSDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012 Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 1,2,12, 22, 25, 27, 28, 35, 36, 39,40 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, , Tabel Indeks Kesukaran Soal Pos-TesSDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012 Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 1, 2, 19, 25, 27, 28, 35, 36, 38, 39. 9, 10,11, 13, 17, 20, 21, 23,

15 3.7. Uji Prasyarat Analisis Data Penelitian ini merupakan statistik parametris. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi. Menurut Sugiyono (2011:150) Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. selanjutnya, dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen Uji Homogenitas Data Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians populasi data adalah sama atau tidak. Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau tidak. Uji homogenitas sebaran data untuk variabel terikat yaitu pre-tes hasil belajar. Pengukuran uji homogenitas menggukan program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan uji homogenitas ditunjukan apakah tingkat signifikan > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa yang dimiliki oleh sampel yang bersangkutan homogen. Tabel Hasil Uji Homogenitas Data Pretest SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Eksperimen/ Kontrol Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Hasil Uji homogenitas menunjukan bahwa tingkat signifikan atau probabilitas adalah 0,405 karena nilainya lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel yng bersangkutan seragam atau homogen. 50

16 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran data untuk variabel terikat yaitu pretest hasil belajar. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov simirnov dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikan > 0,05. Tabel Hasil Uji Normalitas Data Pretes SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Gender Statistic df Sig. Eksperimen/Kontrol Laki-laki Perempuan a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa, uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol kelompok laki-laki sig adalah 0,035 karena nilainya lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol kelompok perempuan nilai sig adalah 0,081 karena nilainya lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa sebaran data beristribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 diperoleh ahwa seluruh data berisitribusi normal Uji Hipotesis Penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari dua variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan masing-masing variabel bebasnya dibagi dalam beberapa kelompok. Variabel bebasnya adalah pembelajaran kerangka Make a Match dan gender siswa SD kelas V yang dibatasi pada jenis kelamin. Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Menurut Hartono (2004: 216) Analisis sesudah anova atau pasca ANOVA (pos hoc) dilakukan jika hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Namun jika hipotesis nol diterima maka 51

17 analisis sesudah anova tidak perlu dilakukan, karena tujuan analisis sesudah anova adalah untuk mencari kelompok mana yang berbeda. Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk melakukan analisis sesudah anova, antara lain Tukey s HSD, Bonferroni, Sidak, Scheffe, Duncan dll. Penelitian ini menggunakan Analisis Scheffe, karena jumlah siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda untuk hipotesis ketiga sedangkan untuk hipotesis pertama dan kedua menggunakan analisis beda mean. Analisis beda mean dipakai untuk uji hipotesis dua variabel, di mana salah satu di antaranya adalah variabel nominal dengan dua kategori yang dikotomik. Apabila variabel yang lain adalah variabel interval, maka analisis ini disebut uji hipotesis beda mean. Kalau variabel yang lain itu adalah variabel ordinal atau variabel nominal, maka analisis ini dapat dilakukan dengan uji hipotesis beda proporsi, atau uji hipotesis beda median, atau uji hipotesis beda pasangan, atau uji U dari Mann Whitney. Pada dasarnya semua uji hipotesis ini dimaksudkan untuk mengetahui harga-harga statistik yang didapat dari dua sampel yang ditarik dari populasi-populasi secara acak dan independen mempunyai perbedaan yang signifikan atau tidak. Dengan kata lain, apakah perbedaan statistik dari dua sampel itu disebabkan oleh perbedaan parameter pada populasinya atau tdak. Uji hipotesis beda mean berlaku untuk dua variabel, yang satu adalah nominal dengan dau kategori (k=2) dan yang lainnya adalah variabel interval atau variabel ratio. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variasi nilai pada variabel interval mempunyai hubungan yang signifikan dengan variasi nilai pada variabel nominal. Dengan kata lain, apakah perbedaan nilai pada skala interval berhubungan dengan perbedaan kategori pada variabel nominal. Statistik sampel yang diperhatikan di sini adalah beda mean x 1 - x 2, pada kedua kategori variabel nominal. Statistik (x 1 - x 2 ) merupakan statistik penduga bagi parameter (µ 1 - µ 2 ). Apabila dari populasi sebesar N ditarik sampel berukuran (> 30) dan dari sampel itu dihitung statistik (x 1 - x 2 ), maka distribusi sampling ( x 1 - x 2 ), berbentuk distribusi normal. Tetapi, kalau sampelnya (n) kecil, maka distribusi samplingnya berbentuk distribusi. 52

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2006 : 4) Jenis-jenis metode penelitian dapat

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Eksperimen Semu. Menurut Sugiyono (2006 : 4), Metode Penelitian Eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen true. Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul) karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (experimental reserch). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, tentang metode penelitian, akan dibahas 6 (enam) bagian besar, yaitu (1) tempat dan waktu penelitian; (2) metode penelitian; (3) populasi dan sampel;

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD di Gugus Sidomukti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara hasil belajar kelas eksperimen yaitu yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasr Negeri Jetis 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester II Tahu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih sebagai suatu pertanggung jawaban cara-cara atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental research) jenis Pre-Experimental Designs (nondesigns). Peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan nilai pretest-postest antara kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian True- Eksperimental dengan design Pre test- Post test Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen semu atau quasi experiment.menurut Icep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasieksperimental design). Quasy-experimental design digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian jenis komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Quasi Experimental. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian factorial design yang merupakan pengembangan dari true experimental design. Faktorial desain yaitu desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencaari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut kountur (2005:116) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 9) Jenis-jenis metode penelitian juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis Quasi Experimental. Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu: SD N Secang 2 Magelang, Jln. Sukarman No. 3 Secang, kabupaten Magelang. Siswa kelas

Lebih terperinci