BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Laboratorium Satya Wacana yang merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Kota Salatiga. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas II SD Laboratorium Satya Wacana. Kelas II yang dijadikan subyek penelitian ini adalah kelas paralel yang terdiri dari 2 kelas, yaitu: 1. Kelas IIB sebagai kelompok eksperimen. Siswa kelas IIB SD Laboratorium Satya Wacana berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 2. Kelas IIA sebagai kelompok kontrol. Siswa kelas IIA SD Laboratorium Satya Wacana berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Karakteristik dari subyek penelitian ini adalah rata-rata siswa kelas II berumur 7 tahun, dan hampir semua siswa kelas II beragama Kristen. Untuk latar belakang pekerjaan orang tua siswa sangat bervariasi, mulai dari guru, wiraswasta, dosen, pedagang, dan ada juga yang orangtuanya berprofesi sebagai TNI. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Laboratorium Satya Wacana sebagai tempat penelitian adalah penelitian dengan topik pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari perbedaan jenis kelamin pada siswa kelas II belum pernah dilakukan di SD Laboratoriun Satya Wacana. Sedangkan alasan peneliti menggunakan kelas II sebagai subyek adalah dikarenakan siswa kelas II masih sulit melakukan abstraksi materi atau konsep matematika, dan juga kelas II di SD Laboratorium Satya Wacana terdiri dari dua kelas yang berada dalam satu lingkungan belajar yang sama, sehingga memungkinkan untuk menjadikan kelas IIA dan IIB menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. 37

2 Hasil Uji Instrumen Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Tabel 4.1 Hasil Validitas Soal Tes Hasil Belajar No. Nomor Soal Corrected Item-Total Correlation No. Nomor Soal Corrected Item-Total Correlation Tabel diatas menunjukkan bahwa butir pernyataan pada instrument tes dinyatakan valid jika nilai corrected item-total correlation > 0,2. Dari 30 soal instrument tes yang diujikan dan dianalisis datanya menggunakan Cronbach Alpha menunjukkan 18 soal dinyatakan valid, yaitu soal nomor 2, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 29, 30, sehingga layak untuk dipergunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Sedangkan untuk soal-soal yang tidak valid tidak dipergunakan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes N N of items Mean Cronbach Alpha Tabel diatas menunjukkan data tentang uji reliabilitas, instrument tes dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. Dari hasil uji reliabilitas instrument tes menunjukkan nilai Cronbach Alpha 0,819 sehingga instrument di atas dinyatakan reliabel.

3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes No. Kriteria Kesukaran Jumlah Soal Nomor Soal 1. Sukar Sedang 9 2, 4, 7, 10, 14, 19, 21, 25, Mudah 9 5, 6, 11, 13, 17, 20, 24, 26, 29 Dari hasil perhitungan diperoleh 9 butir soal termasuk kriteria mudah, yaitu nomor 5, 6, 11, 13, 17, 20, 24, 26, dan 29, sedangkan butir soal termasuk kriteria sedang berjumlah 9, yaitu nomor 2, 4, 7, 10, 14, 19, 21, 25, dan 30. Paket soal ini belum secara sempurna memenuhi proporsi soal yang baik dikarenakan tidak adanya soal dalam kriteria sukar. Untuk soal kategori mudah tetap digunakan dalam penelitian dikarenakan apabila soal tersebut dibuang menjadikan paket soal dirasa kurang dalam hal kuantitas yang diperlukan oleh peneliti untuk mengukur karakteristik subyek. 4.3 Deskripsi Data Metode Demonstrasi Pelaksanaan Uji Coba Metode Demonstrasi Sebelum dilakukan tindakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan tindakan try out. Try out adalah uji coba mengajar dengan metode yang akan diteliti, sehingga kita sebagai peneliti nanti bisa mengetahui kesiapan guru dalam menggunakan metode yang akan kita teliti. Di dalam try out guru mengajar dengan menggunakan metode yang akan diteliti yaitu metode demonstrasi. Tujuan utama melakukan try out adalah untuk mengetahui kesiapan guru dalam menggunakan metode demonstrasi di kelas. Selain ada guru yang bertugas mengajar menggunakan metode demonstrasi, peneliti juga mengajak pengamat atau observer untuk ikut dalam pelaksanaan try out, sehingga bukan hanya guru yang dilihat kesiapannya tetapi juga pengamat. Uji coba metode demonstrasi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Februari 2012 di kelas II SD Laboratorium Satya Wacana, Salatiga. Guru menggunakan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar pelajaran IPA.

4 40 Dalam menggunakan metode demonstrasi, guru mendemonstrasikan posisi matahari yang disertai dengan penjelasan singkat. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan demonstrasi bersama dengan kelompok yang telah ditentukan. Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Kendala yang terjadi saat pelaksanaan try out adalah kebanyakan siswa berebut untuk mencoba melakukan demonstrasi sendiri sehingga kelas menjadi kurang terkontrol. Tetapi secara keseluruhan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi berjalan dengan lancar. Hasil yang diperoleh setelah peneliti melakukan try out adalah guru dan pengamat sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi Penerapan Metode Demonstrasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selain itu, observasi juga dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka. Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah guru dari SD Laboratorium Satya Wacana. Observasi dilaksanakan secara intensif, adapun hasil observasi yang dikumpulkan dapat dilihat pada tabel 4.4, tentang lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa pada tiga pertemuan adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Observasi Pembelajaran Metode Demonstrasi No Langkah-Langkah Aktivitas Guru Yang diamati 1. Apakah guru sudah mendemonstrasikan suatu proses dan prosedur disertai penjelasan yang padat dan singkat? 2. Apakah guru sudah mengatur tempat duduk siswa sesuai kebutuhan, dengan pertimbangan jenis kelamin siswa? 3. Apakah guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan demonstrasi serupa guna pemahaman lebih Pertemuan I II III

5 41 mendalam tentang topik? 4. Apakah guru sudah guru memastikan semua siswa telah melakukan demonstrasi seperti yang dilakukan guru? 5. Apakah guru sudah memberikan soal baru dan meminta siswa menggunakan langkah serupa yang telah didemonstrasikan guru? 6. Apakah selama penyelesaian soal, guru berkeliling untuk memastikan semua kelompok dan semua anggota kelompok telah melakukan langkah demonstrasi dengan benar? 7. Apakah guru sudah meminta siswa maju untuk mempresentasikan jawaban soal hasil demonstrasi yang telah dilakukan di dalam kelompok? Aktivitas Siswa Yang diamati 1. Memperhatikan demonstrasi guru. 2. Membentuk kelompok sesuai perintah dari guru. 3. Siswa melakukan demonstrasi di dalam kelompok. 4. Semua siswa telah melakukan demonstrasi. 5. Siswa mengerjakan soal baru dengan langkah-langkah demonstrasi yang benar. 6. Semua siswa dalam kelompok telah melakukan demonstrasi. 7. Siswa maju mempresentasikan jawaban soal hasil demonstrasi. Berdasarkan tabel 4.4 di atas tentang hasil pengamatan aktivitas pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 Maret Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Maret Pertemuan III dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Maret Pada penelitian dengan pembelajaran sejumlah tiga kali pertemuan ini, dihadiri oleh peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian di SD Laboratorium Satya Wacana, selanjutnya guru kelas II yang bertugas untuk

6 42 mengajarkan materi pembelajaran matematika dengan Metode Demonstrasi, dan yang terakhir observer yaitu guru kelas IV yang bertugas mengobservasi jalannya proses pembelajaran dengan tujuan agar dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan metode demonstrasi sudah berjalan baik, sesuai dengan pengertian metode demonstrasi sendiri yaitu metode pembelajaran yang menunjukkan benda atau proses tentang sesuatu yang sedang dipelajari di dalam kelas dengan disertai penjelasan singkat dari guru dan peran serta siswa dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika yang telah dibuat. Guru dan siswa sudah melakukan pembelajaran demonstrasi sesuai dengan langkah-langkahnya. Tetapi pada pertemuan ketiga, guru tidak meminta siswa untuk mempresentasikan hasil di depan kelas dikarenakan pada akhir pertemuan ketiga ini akan diberikan posttest. Posttest yang diberikan berupa tes hasil belajar dengan soal pilihan ganda. Tabel 4.5 Nilai Kelas Eksperimen Menggunakan Metode Demonstrasi Mean Total Mean Laki-laki Mean Perempuan Pretest 44, Posttest 73, Gain Total mean pretest yang didapat pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode demonstrasi adalah sebesar 44,8333, sedangkan mean posttest yang didapat adalah sebesar 73,500. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai dari pretest ke posttest pada siswa laki-laki dengan menggunakan metode demonstrasi, mean pretest meningkat dari 46,83 menjadi 79,83 pada posttest, median pretest dari 44 meningkat menjadi 78 setelah posttest. Sedangkan peningkatan nilai dari pretest ke posttest pada siswa perempuan dengan menggunakan metode demonstrasi, mean pretest meningkat dari 43,50 menjadi 69,278 pada posttest, median pretest dari 39 meningkat menjadi 67 setelah posttest.

7 Metode Konvensional Tabel 4.6 Nilai Kelas Kontrol Menggunakan Metode Konvensional Mean Total Mean Laki-laki Mean Perempuan Pretest Posttest Gain Total mean pretest yang didapat pada kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional adalah sebesar 45,5333, sedangkan mean posttest yang didapat adalah sebesar 58,2333. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai dari pretest ke posttest pada siswa laki-laki dengan menggunakan metode konvensional, mean pretest meningkat dari 45,667 menjadi 59,944 pada posttest, median pretest dari 44 meningkat menjadi 58,5 setelah posttest. Sedangkan peningkatan nilai dari pretest ke posttest pada siswa perempuan dengan menggunakan metode konvensional, mean pretest meningkat dari 45,333 menjadi 55,667 pada posttest, median pretest dari 47 meningkat menjadi 56 setelah posttest. 4.4 Uji Hipotesis Hasil Uji Normalitas Data Hasil Uji Normalitas Pretest Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen Kontrol N Sig. N Sig a. Lilliefors Significance Correction Tabel di atas menunjukkan bahwa taraf signifikan nilai pretest kelas eksperimen (metode demonstrasi) sebesar 0,065 dan kelas kontrol (metode

8 44 konvensional) sebesar Hasil uji data pretest Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari signifikan 0,05 (sig. > 0,05), sehingga sebaran data nilai pretest dinyatakan terdistribusi normal Hasil Uji Normalitas Posttest Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen Kontrol N Sig. N Sig Tabel di atas menunjukkan bahwa taraf signifikan nilai posttest kelas eksperimen sebesar 0,200 dan kelas kontrol (metode konvensional) sebesar Hasil uji data posttest Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari signifikan 0,05 (Sig. > 0,05), sehingga sebaran data nilai posttest dinyatakan terdistribusi normal Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Uji Homogenitas Pretest Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen Kontrol N N Sig. Based on Mean Tabel uji homogenitas pretest di atas menunjukkan bahwa signifikan (based on Mean) sebesar 0,120, yang berarti lebih besar dari 0,05 (Sig. > 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa subyek penelitian ini mempunyai varian pretest yang homogen Hasil Uji Homogenitas Posttest Tabel uji homogenitas posttest di bawah menunjukkan bahwa signifikan (based on Mean) sebesar 0,091, yang berarti lebih besar dari 0,05 (Sig. > 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa subyek penelitian ini mempunyai varian posttest yang homogen.

9 45 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Posttest N N Sig. Based on Mean Hasil Uji Anova Dua Arah Tabel 4.11 Hasil Uji Analisis Data Anova Dua Arah Source df Mean F Sig. Square Metode JKelamin Metode* JKelamin Error Total Uji Hipotesis 1 Terdapat pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana. Ho: Tidak ada pengaruh penerapan metode demonstrasi dengan penerapan metode konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas II. Ha: Ada pengaruh penerapan metode demonstrasi dengan penerapan metode konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas II. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (Sig.) adalah: 1. Apabila Sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Apabila Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari data hasil penelitian pada tabel 4.11 di atas, pada kolom metode didapat harga Sig. Metode = 0.000, sehingga harga Sig. ini lebih kecil dari 0,05 (Sig. < 0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana.

10 46 Tabel 4.12 Perbandingan Mean Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Mean Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Gain Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan mean pada kelas eksperimen yang menggunakan metode demonstrasi. Dari mean pretest kelas eksperimen adalah 44,8333 meningkat menjadi 73,500 pada posttest atau meningkat sebesar 28,6667. Sedangkan pada kelas kontrol meningkat sebesar 12,7 dari mean pretest 45,5333 menjadi 58,2333 pada posttest. Deskripsi data di atas menunjukkan bahwa pada kelas yang menggunakan metode demonstrasi mempunyai mean posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan mean posttest metode konvensional, dan juga peningkatan mean dari pretest sampai dengan posttest pada kelas yang menggunakan metode demonstrasi lebih besar daripada peningkatan mean pada kelas kontrol. Ini membuktikan bahwa metode demonstrasi berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional Uji Hipotesis 2 Terdapat pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari perbedaan jenis kelamin pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana. Ho: Tidak ada pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan perempuan pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana. Ha: Ada pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan perempuan pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikan (Sig.) adalah: 1. Apabila Sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Apabila Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

11 47 Dari data hasil penelitian pada tabel 4.11 di atas, pada kolom jenis kelamin didapat harga Sig. Jenis Kelamin = 0.027, sehingga harga Sig. ini lebih kecil dari 0,05 (Sig. < 0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan perempuan pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana. Tabel 4.13 Perbandingan Mean Hasil Belajar Dengan Metode Demonstrasi Ditinjau Dari Jenis Kelamin Mean Metode Demonstrasi Laki-laki Perempuan Pretest Posttest Gain Hal ini terbukti dari rata-rata nilai pretest dan posttest pada kelompok lakilaki dan kelompok perempuan pada kelas eksperimen. Mean pretest siswa lakilaki kelas eksperimen adalah meningkat menjadi pada posttest atau mengalami peningkatan sebesar 33. Sedangkan siswa perempuan kelas eksperimen meningkat sebesar 25,7778 dari mean pretest menjadi pada posttest. Deskripsi data di atas menunjukkan bahwa mean posttest siswa laki-laki lebih tinggi daripada mean posttest siswa perempuan. Mean posttest laki-laki sebesar 79,8333 sedangkan siswa perempuan hanya 69,2778 yang berarti pada penggunaan metode demonstrasi siswa laki-laki mempunyai hasil belajar matematika yang lebih tinggi dibandingkan siswa perempuan. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis pada nilai pretest pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana menunjukkan bahwa kedua kelas, yaitu kelas II A dan II B pada SD Laboratorium Satya Wacana mempunyai varians nilai yang homogen pada angka Sig. 0,120. Ini membuktikan bahwa kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Setelah mengetahui bahwa kelas II A dan II B tidak berbeda secara signifikan, maka peneliti menentukan kelas II B sebagai kelas

12 48 eksperimen dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, sedangkan kelas II A digunakan sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran pada masing-masing kelas, yaitu kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan metode demonstrasi adalah 3 kali pertemuan (6 jam pelajaran). Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan, didapatkan bahwa proses pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung dengan baik, mulai dari aspek persiapan, kegiatan inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan sesuai dengan prosedur dalam pembelajaran metode demonstrasi. Selanjutnya, siswa pada masing-masing kelas diberikan posttest dengan soal yang sama. Setelah dilakukan uji dengan anova dua arah ternyata pada variabel metode mempunyai signifikansi 0,000 atau Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan metode demonstrasi dengan penerapan metode konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelas yang menggunakan metode demonstrasi mempunyai mean posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan mean posttest metode konvensional, dan juga peningkatan mean dari pretest sampai dengan posttest pada kelas yang menggunakan metode demonstrasi lebih besar daripada peningkatan mean pada kelas dengan menggunakan metode konvensional. Ini membuktikan bahwa metode demonstrasi berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Nurhidayat (2010) dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kreativitas Pembelajaran Matematika Dalam Menentukan Letak Suatu Benda Pada Diagram Kartesius Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Gesikan. Berdasarkan hasil penelitian Nurhidayat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran diperoleh hasil bahwa

13 49 sebesar 96,3% dari total keseluruhan siswa telah dinyatakan tuntas dalam mengikuti pembelajaran matematika kompetensi dasar menentukan posisi titik dalam sistem koordinat. Selain itu ada beberapa kelebihan metode demonstrasi menurut Bahri dan Aswan (2010) adalah: 1. Dapat membimbing siswa kearah berfikir satu saluran pikir. 2. Dapat untuk mengurangi kesalahan karena diterapkan pada waktu itu juga. 3. Perhatian siswa terpusat pada hal-hal yang dianggap penting. 4. Permasalahan yang terpendam dapat mendapatkan penjelasan langsung guru. Pada hipotesis kedua, setelah dilakukan uji dengan anova dua arah ternyata pada variabel jenis kelamin mempunyai signifikansi 0,027 atau Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan perempuan pada siswa kelas II SD Laboratorium Satya Wacana.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelas menggunakan metode demonstrasi, peningkatan mean dari pretest ke posttest pada siswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan peningkatan mean pada siswa perempuan. Ini membuktikan bahwa pada penggunaan metode demonstrasi siswa laki-laki mempunyai hasil belajar matematika yang lebih tinggi dibandingkan siswa perempuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat dari Jensen (2008), yang menyatakan bahwa laki-laki biasanya lebih unggul daripada perempuan dalam hal keterampilan atau tugas-tugas sebagai berikut: 1. Kemampuan matematis dan penyelesaian masalah. 2. Navigasi bentuk-bentuk geometris ruang. 3. Berbagai tugas spasial. 4. Konsentrasi dan fokus yang lebih luas. Dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran, hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Selain itu, dengan menggunakan metode demonstrasi pada kelas heterogen, didapat hasil bahwa hasil belajar siswa laki-laki dengan menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa perempuan menggunakan

14 50 metode demonstrasi. Berdasarkan uraian pembahasan di atas, maka dapat dijelaskan beberapa implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis: a. Setelah membandingkan teori demonstrasi dengan penelitian ini hasilnya adalah sejalan dan saling melengkapi. Selain itu setelah dilakukan uji perbandingan mean pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode demonstrasi dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional didapat hasil bahwa kelas dengan pembelajaran metode demonstrasi mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibanding kelas dengan metode konvensional. Dalam penelitian ini terbukti bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. b. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi siswa laki-laki mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa perempuan. Jadi, di dalam pembelajaran matematika menggunakan metode demonstrasi siswa laki-laki lebih unggul dengan hasil belajar yang lebih tinggi. 2. Implikasi Praktis: a. Pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurhidayat yang menyatakan bahwa metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam metode demonstrasi guru mendemonstrasikan suatu proses yang di dalamnya terkandung penyampaian materi. Selanjutnya guru meminta siswa melakukan demonstrasi sendiri. Guru membimbing dan mengarahkan jalannya demonstrasi yang dilakukan siswa, dan juga meminta beberapa siswa maju untuk mendemonstrasikan sesuai petunjuk dari guru. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan bisa menguasai materi dengan

15 51 baik. Maka gunakanlah metode demonstrasi jika siswa di kelas pasif dalam kegiatan pembelajaran, dengan begitu siswa akan menjadi aktif dan hasilnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Jenis kelamin siswa turut menentukan hasil belajar siswa menggunakan metode demonstrasi. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Jensen yang menyatakan bahwa laki-laki biasanya lebih unggul daripada perempuan dalam hal matematis dan penyelesaian masalah. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi perhatikan juga jenis kelamin siswa, yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 48 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2012. Sebelum memulai penelitian di kelas eksperimen dan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang keefektifan pembelajaran model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan CTL dan pembelajaran konvensional. Selain itu akan diperbandingkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Salatiga yang berlokasi di Jendral Sudirman 111B Salatiga Kecamatan Tingkir Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian Eksperimenal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Todanan. Alasan memilih SD Negeri 1 Todanan karena letaknya terjangkau di jalur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian eksperimen dengan desain faktorial dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2012, pada tanggal 27 Februari 2012 dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono dalam bukunya (2010: 107)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 03 yang beralamat di jln Margosari No. 3 Salatiga sebagai kelompok eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N 02 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dan SD N 03 Karanganyar Kecamatan Geyer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian factorial design yang merupakan pengembangan dari true experimental design. Faktorial desain yaitu desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih sebagai suatu pertanggung jawaban cara-cara atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Persiapan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 04 dan 07 yang terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 7,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan dan Pembahasan Uji Instrumen Penelitian Instrumen yang diuji coba adalah instrumen tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Uji intrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian diadakan di SDN Tuntang 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua subjek penelitian yang berbeda, yaitu di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD SN Batursari 06 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. SD SN Batursari 06 berdiri pada tahun 1998

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 107) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Eksperimen Semu. Menurut Sugiyono (2006 : 4), Metode Penelitian Eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu: SD N Secang 2 Magelang, Jln. Sukarman No. 3 Secang, kabupaten Magelang. Siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Kristen Satya Wacana. Dimana FKIP merupakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab ini, peneliti akan mengkaji beberapa pokok bahasan diantaranya deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Jenis eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD N Salatiga 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui 55 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui manakan yang lebih baik, hasil belajar menggunakan media pembelajaran Gambar Bercerita (Kartun)

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kutowinangun 07, SDN Ledok 06 dan SDN Randuacir 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

Tabel 3.1 menjelaskan bahwa dalam desain ekperimen menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (O1dan O2) dan

Tabel 3.1 menjelaskan bahwa dalam desain ekperimen menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (O1dan O2) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penulis melakukan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada tiga SD di Gugus Diponegoro Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester 2 Tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang mencari hubungan sebab akibat nyata, dimana pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencaari

Lebih terperinci