BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment) merupakan pengembangan dari eksperimen murni yang sulit dilaksanakan. Dalam eksperimen ini ada desain yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Two Group Post test Only, yang dilakukan dengan tes kemampuan KD yang belum diajarkan oleh guru untuk mengetahui kemampuan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sehingga terlihat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Subjek penelitian secara terpisah dengan sekolah berbeda tapi masih dalam satu gugus. Untuk kelompok ekperimen diperlakukan dengan model pembelajaran kooperatif Make a Match berbantuan gambar dan untuk kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan diberi perlakuan dan setelah mendapat perlakuan akan diberi evaluasi sebagai hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengukur variabel terikat setelah mendapat perlakuan. Dari hasil uji kesetaraan akan diketahui kesetaraan antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan hasil belajar akan diketahui perubahan hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain eksperimen semu Two Group Post test Only, yaitu : Keterangan : X 1 O 2 X 2 O 4 X 1 X 2 O 2 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan Make a Match berbantuan gambar : Perlakuan melalui pembelajaran konvensional berbantuan gambar : Hasil belajar IPA setelah mendapat perlakuan (hasil belajar) pada 25

2 26 O 4 kelompok eksperimen : Hasil belajar IPA setelah mendapat perlakuan (hasil belajar) pada kelompok kontrol 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian ada dua jenis, yaitu : (1) Variabel bebas (x) disebut juga dengan variabel independent yang mempengaruhi perubahan atau timbulnya variabel terikat (y). Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas adalah pembelajaran Make a Match berbantuan gambar (x 1 ) dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar (x 2 ) yang dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa; (2) Variabel terikat (y) disebut dengan variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang bertindak sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Karena dalam pembelajaran mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu pembelajaran Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Hasil belajar siswa diukur melalui uji kesetaraan dan hasil belajar yang berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal Definisi Operasional Variabel-variabel dalam penelitian yang digunakan meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Masing-masing mempunyai definisi operasional sebagai penjelasan dalam pelaksanaan penelitian. Variabel bebas memiliki definisi operasional yaitu Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Make a Match disini adalah pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga dapat mempengaruhi perbedaan hasil belajar siswa. Sedangka pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran modern dengan metode ceramah. Perlakuan tersebut dibantu dengan adanya media gambar. Media gambar adalah media yang dapat dilihat oleh indera penglihatan. Dengan harapan dapat mengetahui perbedaan hasil belajar siswa. Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa yaitu dengan penggunaan Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Hasil belajar yang dimaksud adalah suatu hasil yang diperoleh dari

3 27 proses belajar yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan terjadinya perubahan tingkah laku dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan hasil belajar siswa lebih kepada hasil belajar kognitif. Sehingga dengan perlakuan Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar dapat mempengaruhi perbedaan hasil belajar siswa Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 pada dua sekolah yang berbeda, yaitu SD Negeri Susukan 1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 31 siswa. Sedangkan lokasi SD Negeri Ketapang 1 sebagai kelas kontrol sebanyak 42 siswa. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan Make a Match berbantuan gambar, sedangkan untuk kelas kontrol diberi perlakukan pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 73 siswa, rincian dari subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Data Siswa kelas 5 Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Kelompok Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah siswa SD Negeri Susukan 1 Eksperimen SD Negeri Ketapang 1 Kontrol Jumlah 73 Berdasarkan Tabel 5, kelompok eksperimen SD Negeri Susukan 1 dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 16 siswa dan perempuan sebanyak 15 siswa. Total jumlah siswa kelompok eksperimen 31 siswa. Dan kelompok kontrol SD Negeri Ketapang 1 dengan jumlah laki-laki 19 dan perempuan 23 siswa. Total jumlah siswa kelompok kontrol adalah 42 siswa. Total keseluruhan siswa adalah 73 siswa dari dua sekolah dasar yang berbeda tetapi masih dalam satu lingkup gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih maka sebelum dilakukan penelitian, dilakukan uji kesetaraan. Uji kesetaraan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji kesetaraan. Yaitu dengan jenis soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal dalam KD 7.1. Mendeskripsikan proses

4 28 pembentukan tanah karena pelapukan. Uji kesetaraan yang digunakan pada penelitian untuk mengetahui apakah kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara atau tidak. Setelah dilakukan uji kesetaraan, kemudian memberikan perlakuan seseuai dengan variabel penelitian. Yaitu Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Berdasarkan desain penelitian Two Group Post test Only kedua subjek penelitian harus diuji kesetaraan terlebih dahulu. Uji kesetaraan digunakan untuk mengetahui kesetaraan antara dua kelompok dalam penelitian. Ada 20 soal pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan uji reliabilitasnya. Uji normalitas dan uji homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum dilakukan uji t Independent Samples Test melalui SPSS 18.0 for windows. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Tests of Normality Kolmogorov-Smimov a pada SPSS versi 18. sig (2-tailed). Jika sig (2- tailed) > 0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika sig. (2tailed) < 0,05 maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk uji kesetaraan sebagai berikut : Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Nilai Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 Berdasarkan Tabel 6, hasil uji normalitas diperoleh data dalam kolom Kolmogorov-Smirnov a untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan Sig. 0,200* menunjukkan bahwa 0,200 > 0,05, maka dapat dianalisis bahwa sebaran data hasil uji kesetaraan berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya uji homogenitas yang berfungsi untuk mengetahui varian antara kedua kelompok itu sama atau tidak.

5 29 Berikut disajikan tabel hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol : Tabel 7 Hasil Uji Homogenitas Nilai Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 Berdasarkan Tabel 7, hasil homogenitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, diperoleh bahwa Sig. 0,878 yang dianalisis bahwa varian antara kedua kelompok adalah sama atau homogen. Karena Sig. 0,878 > 0,05. Uji t dilakukan setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji homogenitas. Berikut akan disajikan tabel hasil uji t pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol : Tabel 8 Hasil Uji t Nilai Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 Berdasarkan Tabel 8, hasil uji t bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika kriteria signifikasi diperoleh > 0,05 maka H 0 diterima H a ditolak dan jika diperoleh signifikasi <0,05 maka H a diterima H 0 ditolak. Terbukti dari hasil tabel uji t Independent Samples

6 30 Test bahwa Sig. (2-tailed) 0,446>0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak. Berikut H 0 dan H a : H 0 : Tidak ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. H a : Ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Setelah diketahui hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji t maka dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut adalah homogen. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang berupa nilai atau hasil belajar IPA siswa maka teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu observasi dan tes Tes Tes yang diberikan untuk mengetahui data awal hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan yaitu dengan uji kesetaraan dan setelah diberi perlakuan yaitu hasil belajar antara dua kelompok. Dimana soal uji kesetaraan sudah diuji validitas dan reliabilitasnya sebanyak 20 soal pilihan ganda Observasi Observasi berupa pengamatan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol saat melakukan pembelajaran pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan pada kelompok eksperimen dengan perlakuan Make a Match berbantuan gambar dan pada kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional berbantuan

7 31 gambar yaitu dengan mengisi lembar observasi aktifitas siswa dan sintak kegiatan mengajar guru Instrumen Pengumpulan Data Dalam instrumen pengumpulan data alat yang digunakan adalah menggunakan lembar observasi sedangkan teknik pengumpulan data dengan tes. Instrumen untuk mengetahui hasil belajar IPA adalah dengan tes. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan. Instrumen berupa tes uji kesetaraan dan tes hasil belajar. Tes yang disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah penyusunan kisi-kisi, uji instrumen dan uji validitas dan reliabilitas. Kisikisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan Lembar Observasi Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dalam instrumen tes, kemudian membuat instrumen non tes. Instrumen non tes berupa lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengobserver guru dalam melakukan perlakuan Make a Match berbantuan gambar pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar. Kisi-kisi lembar observasi dibuat berdasarkan sintaks pembelajaran Make a Match dan pembelajaran konvensional masing-masing berbantuan gambar. Berikut tabel kisikisi lembar observasi pada kelompok eksperimen :

8 32 Tabel 9 Kisi-kisi Lembar Observasi Tindakan Guru dengan Make a Match Berbantuan Gambar pada Siswa Kelas 5 Kelompok Eksperimen SD Negeri Susukan 1 Tahap Pembelajaran Pra Kegiatan Aspek yang Diamati Item Guru masuk ke kelas menanyakan keadaan atau 1 kabar siswa Guru mempersiapkan do a dan salam. 2 Guru mengkondisikan siswa dengan menyiapkan 3 peralatan tulis yang harus disiapkan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 Kegiatan Awal Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Make-A Match Guru menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran dimulai. Guru meminta siswa untuk maju ke depan untuk membuka salah bingkisan (dalam apersepsi) Guru meminta siswa untuk mendeskripsikan batu yang ada dalam bingkisan tersebut Secara bergantian siswa maju membuka bingkisan dan mendeskripsikan batu yang ada dalam bingkisan Guru melakukan tanya jawab mengenai apersepsi yang telah dilakukan Guru menyiapkan gambar untuk menjelaskan sedikit tentang jenis-jenis batuan Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Guru menyiapkan kartu soal dan jawaban. 11 Guru membagikan kepada siswa satu per satu. 12 Guru membimbing siswa dalam memikirkan 13 soal/jawaban dengan memberi petunjuk cara bermain kartu pada awal pelajaran. Guru memberikan batasan waktu kepada siswa. 14 Guru mengoreksi hasil pasangan yang diperoleh 15 siswa. Guru akan memberi poin bagi yang menjawab 16 benar. Guru mengumpulkan dan mengacak kartu kembali 17 agar siswa mendapat kartu yang berbeda. Guru mengintruksikan permainan akan dimulai lagi. 18 Guru mengevaluasi siswa dengan menanyakan 19 jawaban atau soal yang di dapat siswa. Guru dan siswa mengambil kesimpulan bersama- 20

9 33 sama dengan bernyanyi bersama Guru memberikan latihan lembar kerja siswa (LKS) 21 Guru dan siswa bersama-sama membahas lembar 22 kerja siswa (LKS). Guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS ke 23 depan Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi 24 penguatan. Guru memberikan tindak lanjut berupa membuat 25 ringkasan dari materi yang telah disampaikan Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol sebagai berikut : Tabel 10 Kisi-kisi Lembar Observasi Tindakan Guru dengan Pembelajarn Konvensional Berbantuan Gambar pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Ketapang 1 Tahap Pembelajaran Aspek yang Diamati Item Guru masuk ke kelas menanyakan keadaan atau 1 kabar siswa Guru mempersiapkan do a dan salam. 2 Pra Kegiatan Guru mengkondisikan siswa dengan menyiapkan peralatan tulis yang harus disipakan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, 3 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Tahap Pembukaan Tahap Penyajian Guru merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Guru menentukan pokok materi yang akan disampaikan Guru mempersiapkan alat bantu berupa media gambar yaitu gambar jenis batuan Guru harus meyakinkan siswa untuk memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai Guru melakukan apersepsi : dengan membuka bingkisan yang di dalamnya adalah batu Guru menjaga kontak dengan siswa secara terus menerus Guru hendaknya menggunakan bahasa yang komukatif dan mudah dicerna siswa Kegiatan Inti Guru menyajikan materi secara sistematis 12

10 34 dengan menjelaskan secara ceramah dan menyajikan gambar jenis batuan Guru menanggapi respon siswa dengan segera 13 Guru menjaga kelas agar tetap kondusif dan 14 menggairahkan untuk belajar Kegiatan Akhir Guru membimbing siswa dengan menarik 15 kesimpulan Guru merangsang siswa untuk menanggapi 16 tentang materi pelajaran yang disampaikan Guru melakukan evaluasi 17 Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas 18 meringkas materi yang telah disampaikan Lembar Tes Hasil Belajar Instrumen tes yang diberikan adalah tes uji kesetaraan dan tes hasil belajar hasil belajar. Instrumen soal yang dijamin baik akan melewati langkah-langkah penyusunan soal. Langkah-langkah penyusunan soal yang pertama adalah menyusun kisi-kisi soal melalui indikator soal, kedua melakukan uji coba instrumen, dan ketiga uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam menyusun kisi-kisi diperlukan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai berikut : Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaannya sumber daya alam Kompetensi Dasar : 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan Berikut kisi-kisi instrumen untuk uji kesetaraan dan untuk hasil belajar untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas 5 pada kelompok eksperimen SD Negeri Susukan 1 dan kelompok kontrol SD Negeri Ketapang 1 semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagai berikut :

11 35 Tabel 11 Kisi-kisi Instrumen Uji Kesetaraan dan Hasil Belajar Sebelum Validitas No Indikator Soal Butir Soal Jumlah Soal 1. Menyebutkan dasar penggolongan batuan 1, 2, Menyebutkan jenis batuan berdasarkan proses 4, 5, 6 3 terbentuknya 3. Mengidentifikasi batuan beku 7, 8, 9, Menyebutkan contoh jenis batuan beku 11, Menyebutkan ciri-ciri dari jenis batuan beku 13, 14, 15, 16, Menunjukkan manfaat dari jenis batuan beku 18, 19, Mengidentifikasi batuan endapan 21, 22, 23, Menyebutkan ciri-ciri dari jenis batuan 25, 26, 27, 28, 6 endapan 29, Menyebutkan manfaat dari jenis batuan endapan 31, 32, Menyebutkan contoh dari jenis batuan 34, 35 2 endapan Jumlah 35 Berdasarkan Tabel 11, kisi-kisi tes hasil belajar, ada 10 indikator soal dengan 35 jumlah soal. Untuk melakukan uji validitas yang dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat, kemudian di uji cobakan pada sekolah dasar yang bukan subjek penelitian. Setelah uji validitas dilakukan, hasil instrumen yang sudah valid digunakan sebagai uji kesetaraan dan hasil belajar. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu harus valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas penting digunakan untuk membuat hasil penelitian lebih akurat (valid dan reliabel). Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas maka instrumen yang telah disusun diujicobakan di sekolah. Uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 18.0 for windows. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 5 dengan jumlah soal 35 pilihan ganda dan jumlah siswa sebanyak 32. Kemudian hasil belajar siswa di analisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya butir soal.

12 Validitas Instrumen Menurut Arikunto (2012:89), yang menyatakan semua item yang mencapai koefisien minimal 0,20 daya pembedanya dianggap sangat memuaskan. Validitas instrument tes dihitung menggunakan bantuan SPSS 18.0 for windows. Caranya yaitu Analyze-scale-reliability statistic maka hasil penghitungan dapat dilihat pada output, apabila nilai koefisien kurang dari 0,05 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan. Tabel 12 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Uji Kesetaraan dan Hasil Belajar Kelompok Ekperimen SD Negeri Susukan 1 dan Kelompok Kontrol SD Negeri Ketapang 1 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 No Indikator Soal No Soal Jumlah Soal Hasil Uji Validitas No Soal No Soal yang yang Tidak Valid Valid 1. Menyebutkan dasar 1, 2, 3 3 1, 3 2 penggolongan batuan 2. Menyebutkan jenis batuan 4, 5, , 6 berdasarkan proses terbentuknya 3. Mengidentifikasi batuan beku 7, 8, 9, , 8, 9, Menyebutkan contoh jenis 11, batuan beku 5. Menyebutkan ciri-ciri dari jenis batuan beku 13, 14, 15, 16, , 15, 16, Menunjukkan manfaat dari 18, 19, , 19, 20 - jenis batuan beku 7. Mengidentifikasi batuan 21, 22, 23, 4 21, 22, endapan Menyebutkan ciri-ciri dari jenis batuan endapan 25, 26, 27, 28, 29, , 26, 28, 29, Menyebutkan manfaat dari 31, 32, , jenis batuan endapan 10. Menyebutkan contoh dari jenis 34, batuan endapan Jumlah Berdasarkan Tabel 12, hasil uji validitas dan uji reliabilitas instrumen soal, terdapat 35 soal, 26 soal yang valid dan 9 soal tidak valid. Untuk uji kesetaraan dan hasil belajar hanya 20 soal yang disusun. Adapun no soal yang valid : 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 28, 29,

13 37 30, 31, 33, dan 35. Serta no soal tidak valid adalah 2, 4, 6, 11, 14, 23, 27, 32, 34. Tedapat 35 soal dan instrumen soal yang disusun hanya ada 20 soal Reliabilitas Instrumen Menurut Sekaran dalam Azwar (2010:98), ketentuan reliabilitas pada penelitian ini mengacu pada pendapat menyatakan bahwa reliabiliti kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang dimuat oleh Budi (2006:248). Berikut tabel kriteria Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha : Tabel 13 Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Koefisien Reliabilitas Kriteria < r 11 < Sangat Reliabel < r 11 < Reliabel < r 11 < Cukup Reliabel < r 11 < Agak Reliabel r 11 < Kurang Reliabel Berdasarkan Tabel 13, dapat dilihat koefisien reliabilitas kurang dari sama dengan mempunyai kriteria sangat reliabel. Koefisien reliabilitas kurang dari sama dengan mempunyai kriteria reliabel. Koefisien reliabilitas kurang dari sama dengan mempunyai kriteria cukup reliabel. Koefisien reliabilitas kurang dari sama dengan mempunyai kriteria agak reliabel dan koefisien reliabilitas kurang dari mempunyai kriteria kurang reliabel. Setelah uji validitas instrumen dilakukan, langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas instrumen soal menggunakan SPSS 18.0 for windows mendapatkan hasil uji reliabilitas sebagai berikut: Tabel 14 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal

14 38 Berdasarkan Tabel 14, diperoleh Cronbach s Alpha sebesar yang berarti berada diantara dan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa uji reliabilitas instrumen soal adalah sangat reliabel Teknik Analisis Data Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil uji kesetaraan dan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS Window s version 18. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan mean hitung dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik uji t yang dipilih yaitu uji Independent Samples Test. Sebelum dilakukan uji t adalah uji prasyarat yang pertama adalah uji normalitas. Hasil dari uji normalitas hasil belajar kelompok eksperimen dari tabel Kolmogorov-Smirnov di dapat signifikan 0,074. Sedangkan hasil belajar kelompok kontrol dari tabel Kolmogorov-Smirnov a di dapat signifikan 0,078. Karena taraf signifikasi > 0,05 maka hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Uji prasyarat yang kedua adalah uji homogenitas yang diperoleh hasil Sig. 0,139. Taraf signifikan dari uji homogenitas dikatakan homogen diterima jika taraf signifikan > 0,05. Maka H 0 diterima dan H a ditolak. Jadi, dari uji homogenitas hasil belajar SD Negeri Susukan 1 dan SD Negeri Ketapang 1 dapat dikatakan sama atau homogen. Setelah kedua kelompok terbukti normal dan homogen maka akan dilakukan uji t dengan uji Independent Samples Test. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi (>0,05) maka H 0 diterima dan H a ditolak dan jika signifikansi (< 0,05) maka H 0 ditolak dan H a diterima. Berikut kriteria signifikasi hasil dari uji t : Sig = 0,000 s/d 0,010, maka hasil sangat signifikan Sig = 0,011 s/d 0,050, maka hasil signifikan Sig = di atas 0,050, maka hasil tidak signifikan Hipotesis yang diuji dalam penelitian yang selanjutnya dilihat dengan signifikasi atau probabilitasnya :

15 39 H 0 : Tidak ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 H a : Ada perbedaan pengaruh antara Make a Match berbantuan gambar dan pembelajaran konvensional berbantuan gambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Jika diperoleh signifikasi > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak. Akan tetapi, apabila signifikasi < 0,05 maka H a diterima dan H 0 ditolak. Maka diharapkan ada perbedaan antara Make a Match berbantuan gambar dengan pembelajaran konvensional berbantuan gambar pada siswa kelas 5 Gugus Wisanggeni Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. 3.1. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment atau disebut juga eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada subbab 1.3, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di laksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2013. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yaitu eksperimental. Penelitian yang menguji adanya sebab dan akibat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data-data yang diperoleh kemudian dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu Quasi Experimental Design Sugiyono(2010:114) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 43 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental (Ekperimental Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasieksperimental design). Quasy-experimental design digunakan

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan pengaruh terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian Eksperimenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk Quasi Experimental Design. Sugiyono (2011:77), menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rencana penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri A Surakarta yang merupakan salah satu sekolah favorit dengan berbagai pencapaian prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah peneitian eksperimen berbentuk Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2006 :80), bentuk quasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Tempat Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penerapan media audiovisual dan powerpoint terhadap hasil belajar IPA pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, menurut Slameto (2015:123). Eksperimental merupakan observasi dibawah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu ada atau tidaknya pengaruh yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011) peneliian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci