Nonequivalent Control Group Design

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nonequivalent Control Group Design"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2014:107) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Jigsaw untuk mengetahui keefektivan terhadap motivasi belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV Sekolah Dasar Desain Penelitian Desain ekseperimen dengan menggunakan Nonequivalent Control Group Design, Hal tersebut karena hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2014: 116). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 R O 1 X O 2 R O 3 X O 4 Nonequivalent Control Group Design Keterangan: 0 1 : Pre-test untuk kelas eksperimen. 0 2 :Post-test untuk kelas eksperimen. 0 3 :Pre-test untuk kelas kontrol. 0 4 :Post-test untuk kelas kontrol. X : Perlakuan untuk kelas eksperimen. Pada awal kegiatan peneliti, siswa diberikan test awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan. Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen juga 29

2 30 akan berguna untuk membuat kelompok-kelompok belajar. Kemudian siswa kelas eksperimen diberi perlakuan yakni pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT, sedangkan siswa kelas kontrol diberikan perlakuan yakni pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Jigsaw. Pada akhir penelitian siswa diberi angket motivasi belajar dan tes akhir (posttest) untuk mengetahui skor motivasi belajar dan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Data hasil pemberian angket motivasi belajar dan hasil instrumen pretest-posttest dipakai sebagai data penelitian untuk kemudian diolah dengan menggunakan analisis stastistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 4 Karangrayung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dan SD Negeri 1 Putatnganten kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 4 Karangrayung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dengan 30 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki sebagai kelas eksperimen, dan 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki SD Negeri 1 Putatnganten Kecamatan Karangrayung kelas kontrol. Subyek penelitian secara rinci disajikan melalui tabel 3.2 berikut ini. Nama Sekolah Tabel 3.2 Distribusi Subyek Penelitian Jumlah Jenis Kelamin Subyek Perempuan Laki-laki Kelas Penelitian SDN 4 Karangrayung Eksperimen SDN 1 putatnganten Kontrol Jumlah

3 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2014:60) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai yang terdiri dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model pembelajaran NHT dan model pembelajaran Jigsaw. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar IPS Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri 4 Karangrayung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan kelas IV yang berjumlah 30 siswa dan SD Negeri 1 Putatnganten Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan kelas IV yang berjumlah 28 siswa. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:118). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 4 Karangrayung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 30 dan SD Negeri 1 Putatnganten Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 28.

4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data a. Tes Tes merupakan alat pengukuran data yang berharga dalam penelitian. Menurut Nana Sudjana (2005:35) tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis), atau dalam bentuk perbutan (tes tindakan). Teknik tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerima materi ajar serta tingkat pemahaman dalam pembelajaran IPS. b. Observasi Observasi adalah alat penilaian untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Nana Sudjana, 2005:84). Dalam observasi penelitian ini menggunakan pengamatan keaktifan siswa dan ketrampilan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran NHT dan model pembelajaran Jigsaw. c. Angket Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar siswa. Jadi angket dalam penelitian ini berfungsi untuk mengukur perubahan tingkah laku agar dapat mencapai suatu tujuan belajar Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan model pembelajaraan NHT di kelas eksperimen dan penerapan model pembelajaran Jigsaw di kelas kontrol. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Dibawah ini akan tersaji kisi-kisi soal dan observasi pada tabel dibawah ini:

5 33 a. Kisi-kisi Observasi Kinerja Guru dalam melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatment didalam kelas, sehingga didalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses pembelajaran. Untuk melakukan observasi, konsep dasar penyusunan yang digunakan dalam pembuatan instrumen observasi ini adalah dari teori dan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Data disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Kinerja Guru dalam melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Indikator Aspek yang diamati Terlaksana Persiapan 1. Menyiapkan masalah yang akan dipecahkan 2. Menyiapkan lembar permasalahan Pelaksanaan Kegiatan Awal 1. Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Guru melakukan apersepsi. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kegiatan Inti Eksplorasi 5. Membentuk 5-6 siswa 6. Guru menyampaikan tata-cara pembagian nomor. 7. Guru membagikan nomor berkepala 8. Guru memberikan pengantar mengenai materi perkembangan teknologi. 9. Guru membagikan lembar diskusi. 10. Menerima pertanyaan dari guru. Elaborasi 11. Mendiskusikan jawaban dalam kelompok. 12. Guru memanggil salah satu nomor untuk mempresentasikan hasil diskusinya 13. Siswa lain memberi tanggapan dari kelompok yang lain. Konfirmasi 14. Kemudian guru memanggil nomor lain. Ya Tidak

6 34 Penutup Refleksi 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Evaluasi (tes formatif) a. Siswa mengerjakan tes formatif b. Kisi-kisi Observasi Kinerja Guru dalam Melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Untuk mendapatkan data tentang pencapaian guru dalam pemberian treatment didalam kelas, sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Berikut disajikan tabel kisi-kisi lembar observasi kinerja guru dibawah ini: Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Kinerja Guru dalam Melaksanakan Model Pembelajaran Jigsaw Indikator Aspek yang diamati Terlaksana Persiapan 1. Menyiapkan masalah yang akan dipecahkan 2. Menyiapkan lembar permasalahan Pelaksanaan Kegiatan Awal 1. Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Guru melakukan apersepsi. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Kegiatan Inti Eksplorasi 5. Membentuk 4 siswa 6. Guru menyampaikan tata-cara pembagian kelompok ahli. 7. Guru memberikan pengantar mengenai materi Perkembangan Teknologi 8. Dalam kelompok diberi bagian materi yang berbeda. 9. Guru membagikan lembar diskusi. 10. Menerima pertanyaan dari guru. Elaborasi 11. Guru membimbing siswa berkumpul kelompok ahli sesuai subbab yang sama 12. Anggota kelompok mempelajari subbab yang Ya Tidak

7 35 Penutup ditugaskan dengan kelompok ahli 13. Mendiskusikan jawaban dalam kelompok ahli. 14. Siswa kembali kekelompok awal 15. Guru memanggil tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya 16. Siswa lain memberi tanggapan dari kelompok yang lain. Konfirmasi 17. Memberikan refleksi dan evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi Refleksi 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Evaluasi (tes formatif) 1. Siswa mengerjakan tes formatif c. Tes Tertulis Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar soal pretest dan posttest berupa tes pilihan ganda. Guna menjamin bahwa instrumen tes berupa pilihan ganda ini layak digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen yang digunakan melalui tahapan: 1) penyusunan kisi-kisi soal, 2) uji coba instrumen soal, 3) uji validitas 4) uji reliabilitas 5) uji tingkat kesukaran. Untuk menguji validitas soal tidak dilakukan di SD yang menjadi subjek penelitian, tetapi diujikan di SD luar subjek penelitian. Penyusunan kisi-kisi soal uji coba yang nantinya digunakan sebagai pretest dan posttest berdasarkan pada Standar Kompetensi yang telah dipilih yaitu Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi. Sedangkan Kompetensi Dasarnya Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

8 36 Tabel 3.5 Kisi - kisi Instrumen Uji Coba Soal Pretest-Postest Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir Soal 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakanny a Membandingkan/membedaka n jenis teknologi produksi pada masa lalu dan masa sekarang Menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan masa kini Membandingkan/membedaka n jenis teknologi komunikasi Menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11, 12,13,14 15,16,17,1 8,19,20 21,22,23,2 4,25,26,27 Membandingkan/membedaka n jenis teknologi transportasi 28,29,30,3 1,32,33 Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini 34,35,36,3 7,38,39,40 d. Instrumen Angket Motivasi Belajar Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel terikat yaitu: Motivasi belajar diukur menggunakan angket motivasi belajar yang diberikan kepada siswa yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang disajikan pada tabel 3.6 sebagai berikut :

9 37 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar No Indikator Motivasi Belajar Nomor Pertanyaan positif Nomor Pertanyaan negatif 1. Adanya hasrat dan keinginan 1, 2, 3 4, 5 berhasil. 2. Adanya dorongan dan kebutuhan 6, 7, 8 9, 10 dalam belajar. 3. Adanya harapan dan cita-cita 11, 12, 13 14, 15 masa depan. 4. Adanya penghargaan dalam 16, 17, 18 19, 20 belajar. 5. Adanya kegiatan yang menarik 21, 22, 23 24, 25 dalam belajar. 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 26, 27, 28 29, 30 Skala pengukuran yang digunakan dalam angket motivasi belajar adalah skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative dengan teknik skoring sebagai berikut: Tabel 3.7 Skor Butir Pertanyaan Skala Likert No Instrumen Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif 1. Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 4 Selanjutnya skor jawaban siswa dijumlah untuk mengetahui besarnya motivasi belajar siswa. Rentang skor motivasi belajar siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

10 38 Tabel 3.8 Kategori Skor Motivasi Belajar Jarak Interval = skor maksimal - skor minimal Jumlah Kriteria No Skor Kategori Motivasi Belajar Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Untuk menjamin bahwa instrumen tes berupa soal pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dan uji tingkat kesukaran. Instrumen yang baik harus memnuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel kemudian diuji tingkat kesukaran instrumen yang digunakan. Uji validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran soal dilakukan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri 3 Putatnganten Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Pengujian validitas angket motivasi belajar IPS dilakukan di SD Negeri 3 Putatnganten dengan jumlah responden 35 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut, kemudian dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 for windows. Dalam menentukan kevalidan soal peneliti menggunakan R tabel product moment signifikan 5%. Peneliti dalam membuat angket uji validitas sebanyak 30 butir soal dan dalam R tabel signifikan 5% 40 butir soal adalah 0,334. Jadi semua item yang korelasinya diatas 0,334 dikatakan valid dan korelasi yang dibawah 0,334 dikatakan tidak valid. (data hasil valid di lampiran hal 150 )

11 39 Tabel 3.9 Kevalidan dan Ketidakvalid uji validitas Soal Motivasi Belajar No Keterangan Nomor Butir Soal Jumlah 1. Valid 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20 22, 23, 24, 26, 27, 28, Tidak Valid 1, 6, 8, 10, 13, 15, 21, 22, 25, Jumlah Soal 30 Berdasarkan hasil uji validitas soal pada tabel 3.8 dari 30 soal terdapat 20 soal yang valid. Hasil uji validitas angket dapat dilihat di lampiran. Dari jumlah 20 soal angket yang valid, maka digunakan peneliti sebagai instrument penelitian. Dalam pemilihan setiap harus mengacu pada indikator harus ada minimal 1 soal untuk mewakilinya. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kondisi awal, kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dilakukan scoring pada angket, yaitu sebagai berikut: Skor tertinggi : 4 x 20 = 80 Skor terendah : 1 x 20 = 20 Interval = Skor tertinggi Skor terendah 5 = = 12 Rentang nilai: = Sangat Tinggi = Tinggi = Sedang = Rendah = Sangat Rendah Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai apa yang akan dinilainya. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014:364). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat

12 40 konsitensi instrumen yang digunakan dalam penelitian.pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha. Pengukuran koefisien reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat melalui tabel 3.10 sebagai berikut: Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Instrumen Rentang Kriteria 0,80-1,00 Sangat reliabel <0,80-0,60 Reliabel <0,60-0,40 Cukup reliabel <0,40-0,20 Agak reliabel <0,20 Kurang reliabel Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Putatnganten dengan analisis SPSS versi 20.0 for Windows adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Kelas V SDN 3 Putatnganten Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Berdasarkan tabel 3.11 terlihat bahwa hasil uji reliabilitas instrumen butir soal angket motivasi belajar, yang telah dilakukan terbukti dengan nilai angket motivasi belajar sangat reliabel karena lebih dari Croncbach Alpha 0,80. Karena nilai angket motivasi belajar dapat digunakan untuk mengukur motivasi belajar IPS untuk materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, transportasi masa lalu dan masa kini, karena instrumen valid dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian Uji Validitas Instrumen Soal Pretest-Posttest Pengujian validitas dilakukan di SD Negeri 3 Putatnganten dengan jumlah responden 35 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut, kemudian dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 for windows. Dalam menentukan kevalidan soal peneliti menggunakan R tabel

13 41 product moment signifikan 5%. Peneliti dalam membuat soal uji validitas sebanyak 40 butir soal dan dalam R tabel signifikan 5% 40 butir soal adalah 0,334. Jadi semua item yang korelasinya diatas 0,334 dikatakan valid dan korelasi yang dibawah 0,334 dikatakan tidak valid. (data hasil valid di lampiran hal 151) Tabel 3.12 Kevalidan dan Ketidakvalid uji validitas soal Pretest-Posttest No Keterangan Nomor Butir Soal Jumlah 1. Valid 1, 2, 3, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 22, 28 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 2. Tidak Valid 4, 6, 9, 10, 16, 17, 19, 20, 21, 24, 38, Jumlah Soal 40 Berdasarkan hasil uji validitas soal pada tabel 3.12 dari 40 soal terdapat 28 soal yang valid. Hasil uji validitas dapat dilihat di lampiran. Dari jumlah 28 soal yang valid peneliti hanya mengambil 25 soal yang digunakan sebagai instrument penelitian. Dalam pemilihan setiap harus mengacu pada indikator harus ada minimal 1 soal untuk mewakilinya Reliabilitas Soal Pretest-Posttest Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai apa yang akan dinilainya. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014:364). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsitensi instrumen yang digunakan dalam penelitian.pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha. Pengukuran koefisien reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat melalui tabel 3.13 sebagai berikut.

14 42 Tabel 3.13 Kriteria Reliabilitas Instrumen Rentang Kriteria 0,80-1,00 Sangat reliabel <0,80-0,60 Reliabel <0,60-0,40 Cukup reliabel <0,40-0,20 Agak reliabel <0,20 Kurang reliabel Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Putatnganten dengan analisis SPSS versi 20.0 for Windows adalah sebagai berikut: Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba Soal Kelas V SDN 3 Putatnganten Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Cronbach's Alpha N of Items, Berdasarkan tabel 3.14 terlihat bahwa hasil uji reliabilitas instrumen butir soal pilihan ganda prettest-posttest, yang telah dilakukan terbukti dengan nilai prettes-posttest soal pilihan ganda sangat reliabel karena lebih dari Croncbach Alpha 0,80. Karena nilai Soal pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS untuk materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, transportasi masa lalu dan masa kini, karena instrumen valid dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian Analisis Tingkat Kesukaran Soal Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

15 43 Keterangan: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal N = jumlah siswa Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut: 0-0,30 = soal kategori sukar 0,31-0,70 = soal kategori sedang 0, = soal kategori mudah Pengujian tingkat kesukaran soal pretest dan posttes dilakukan setelah soal sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari 40 instrumen soal pretest postetst yang telah diujicobakan pada kelas V SD Negeri 3 Putatnganten Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan terdapat 28 soal yang dinyatakan valid dan reliabel, maka dalam penelitian ini digunakan 25 soal untuk pretest dan postest untuk mempermudah dalam menghitung soal pretest dan postest. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil kesukaran soal pretest dan postets pada tabel Tabel 3.15 Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Pretest dan Posttest Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah 0,0 0,30 Soal Kategori Sukar 0,31 0,70 Soal Kategori Sedang 0, Soal Kategori Mudah 9 5, 6, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 22, 27, 29, 32, 1, 2, 3, 4, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25,26 28, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Jumlah 40 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada uji soal pilihan ganda prettest-postest terdapat 27 item soal yang berada pada kategori soal yang mudah, dan

16 44 kemudian untuk 12 item soal yang berada pada kategori sedang, terakhir pada soal yang digolongkan jenis instrumen soal yang sukar berjumlah 1 item. 3.6 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari varian yang homogen. Kriterianya adalah signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari >0.05 dengan bantuan program SPSS 20.0 for version window. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Tabel 3.16 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Nilai eksperimen kontrol Berdasarkan Tabel 3.16 di atas bahwa hasil uji kesetaraan dengan bantuan program SPSS 20 (statistical product and service solution). Dari hasil output di atas pada kolom kolmogorov-smirnov bahwa dapat di ketahui skor signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,123 dan skor signifikan kelas kontrol sebesar 0,200. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa skor kelas eksperimen dan skor kelas kontrol adalah berdistribusi normal. Jadi kesimpulannya dari kedua sekolah tersebut yaitu SDN 4

17 45 Karangrayung dan SDN 1 Putatnganten sebelum diberi treatmen sekolah tersebut setara atau biasa di katakan sama. 3.7 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya varian populasi data. Dalam uji kesetaraan data ini menggunakan bantuan SPSS for windows version 16,0 yaitu dengan tabel F test (Levanes Test). Menurut Priyanto (2010:115) kriteria pengujian uji homogenitas untuk menentukan kedua kelompok berasal dari kelompok homogen atau tidak adalah jika signifikansi hasil perhitungan > 0,05 berarti data kedua kelompok berasal dari kelompok yang homogen sebaliknya jika signifikansi hasil perhitungan < 0,05 berarti data kedua kelompok berasal dari kelompok yang tidak homogen. Uji kesamaan dua varian digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Hasil pengolahan data kedua kelas dapat dilihat dalam table 3.17 berikut ini : Tabel 3.17 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol SDN 4 Karangrayung dan SDN 1 Putatnganten Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2015/2016 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig Berdasarkan Tabel 3.17 di atas diketahui levene statistic test sebesar 1,164 dengan probabilitas Sig 0,362 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki Variance sama, jadi kedua kelas homogen, atau dengan kata lain kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama maka kelas 4 SDN 4 Karangrayung dan SDN 1 Putatnganten Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan maka kedua kelas tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

18 Uji Hipotesis Uji hipotesa dilakukan dengan uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar IPS soal posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis bertujuan untuk menjawab rumusan masalah. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: a) Terdapat perbedaan efektivitas antara model pembelajaran NHT dengan model pembelajaran Jigsaw dalam meningkatkan motivasi belajar dan motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 4 Karangrayung dan SDN 1 Putatnganten. b) Terdapat perbedaan efektivitas antara model pembelajaran NHT dengan model pembelajaran Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 4 Karangrayung dan SDN 1 Putatnganten. Jika uji beda rata-rata motivasi belajar dan hasil belajar kedua kelompok menghasilkan signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan jika hasil signifikansi kurang dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk mengetahui seberapa besar signifikansi perbedaan rata-rata maka dilakukan Uji Independent Sample Test menggunakan bantuan SPSS 20. Setelah dilakukan uji perbedaan rata-rata menggunakan uji Independent Sample Test maka dapat menjawab hipotesis. Dengan demikian perbedaan hasil belajar yang signifikan bisa diketahui dengan menguji beda rata-rata hasil belajar IPS kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one group design pada kelompok-kelompok ekuivalen. Penelitian akan dilakukan pada dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen semu atau quasi experiment.menurut Icep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2011: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara hasil belajar kelas eksperimen yaitu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis Quasi Experimental. Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu: SD N Secang 2 Magelang, Jln. Sukarman No. 3 Secang, kabupaten Magelang. Siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu ada atau tidaknya pengaruh yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rencana penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data-data yang diperoleh kemudian dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci