Dosen KOPERTIS WILAYAH III The Mirah Hotel Bogor Jawa Barat Selasa, 13 Maret 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dosen KOPERTIS WILAYAH III The Mirah Hotel Bogor Jawa Barat Selasa, 13 Maret 2018"

Transkripsi

1 Dosen KOPERTIS WILAYAH III The Mirah Hotel Bogor Jawa Barat Selasa, 13 Maret 2018

2 HP

3 Learning Learning is fundamentally about change persistent change in a person s abilities, attitudes, beliefs, knowledge, mental models, and skills. tip.duke.edu Spector, J Michael in Moller, Leslie., Huett, Jason B., Harvey Douglas M. (2009). Learning and Instructional Technologies for the 21st Century. New York. Springer. (p.1)

4 Piaget, dalam proses belajar sebenarnya terdapat tiga tahapan: 1) Asimilasi, adalah proses penyatuan informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak, 2) Akomodasi, adalah penyusunan struktur kognitif ke dalam situasi yang baru, dan 3) Equalibrasi, adalah penyesuaian antara asimilasi dan akomodasi. Tanpa proses ini perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tidak teratur (disorganized).

5 1. Pembelajaran sebagai suatu set peristiwa yang dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar yang sifatnya internal. Gagne dan Briggs (1974)

6 2. Any interaction between the learner and his environment through which the learner is making progress toward the attainment of specific and purposed knowledge, skills, and attitudes. (Banathy, Bela H., 1968, p.26)

7 DEFINISI PEMBELAJARAN (INSTRUCTION) Suatu rangkaian kegiatan yg terencana untuk menghasilkan perubahan perilaku seperti yg diharapkan secara relatif tetap pada peserta didik (Atwi Suparman; 2013)

8 Kebijakan Kementrian Kemristek Dikti Dosen yang Professional Kurikulum yang Relevan Bahan Pembelajaran yang Relevan Kebijakan PTS yang Fasilitatif Karakteristik dan Perilaku Awal Mahasiswa Sarana dan Prasarana Perkuliahan Tepat Guna Strategi dan Proses Interaksi Pembelajaran Berkualitas Manajemen Fakultas yang Fasilitatif, Rewarding, dan Akuntabel Lulusan Yang Kompeten Lapangan Kerja yang Menantang Jenjang Pendidikan yang Lebih Tinggi Perkembangan IPTEK Standar Kinerja Dosen

9 Asumsi Dasar Desain Instruksional

10 Asumsi Dasar Desain Sistem Instruksional 1. Desain sistem instruksional dimaksudkan untuk membantu individu belajar lebih dari sekedar proses pengajaran. 2. Belajar adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh banyak variabel yang saling terkait seperti ketekunan, waktu belajar, kualitas pembelajaran, kecerdasan/bakat, dan kemampuan belajar peserta didik. Model desain sistem instruksional tidak dapat hanya memfokuskan pada satu variabel saja. (Gagne, Wager, Golas, & Keller P. 2-3)

11 Asumsi Dasar Desain Sistem Instruksional 3. Model desain sistem instruksional dapat diaplikasikan pada banyak levels, seperti perencanaan pembelajaran untuk kegiatan satu hari atau beberapa hari lokakarya, atau pengembangan kurikulum program studi. Desain sistem intruksional dapat menjadi upaya individual atau dapat melibatkan satu tim designers, ahli materi, ahli evaluasi, dan personalia produksi pada proyek berskala besar. 4. Desain adalah proses interaktif dengan melibatkan peserta didik. (Gagne, Wager, Golas, & Keller P. 2-3)

12 Asumsi Dasar Desain Sistem Instruksional 5. Desain sistem instruksional itu sendiri adalah suatu proses yang terdiri dari sejumlah sub proses, mulai dari perumusan tujuan sampai evaluasi program/produk instruksional. 6. Berbeda jenis hasil belajar yang diharapkan, menuntut berbeda jenis kegiatan instruksional. (Gagne, Wager, Golas, & Keller P. 2-3)

13 Apakah Kompetensi itu? Competence (or competency) is the ability of an individual to perform a job properly. (

14 Kompetensi ditunjukkan dengan kinerja yang baik atau lebih baik Kemampuan atau kapabilitas merupakan hasil dari penerapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap prilaku Pengetahuan, keterampilan, dan sikap prilaku Diperoleh dari hasil penggunaan kemampuan /kapabilitas dalam pemecahan masalah aktual secara bermakna Diperoleh dari hasil perpaduan dari belajar mandiri, pembelajaran, pengalaman, dan bakat Diperoleh dari belajar mandiri, pembelajaran, dan pengalaman Hubungan antara Kompetensi, Kemampuan atau Kapabilitas, dengan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Prilaku (Atwi Suparman, 2013)

15 Aliran Psikologi Dalam

16 Implikasinya Dalam MEMPENGARUHI HUMANISME BEHAVIORISME KOGNITIFISME KONSTRUKTIFISME CIBERNETISME KURIKULUM STRATEGI PEMBELAJARAN EVALUASI

17 Implikasinya Dalam Aliran HUMANISME Menekankan pada kebebasan individu Berorientasi pada learner (peserta didik) Guru berperan sebagai fasilitator KATA KUNCINYA Kebebasan peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan

18 Implikasinya Dalam Aliran BEHAVORISME Pengelolaan kondisi belajar untuk perubahan prilaku peserta didik Perubahan prilaku belajar harus dapat diamati dan dapat diukur KATA KUNCINYA Perubahan prilaku peserta didik melalui pengaturan lingkungan dan pengelolaan stimulus-respon

19 Implikasinya Dalam Aliran KOGNITIFISME Tingkat perkembangan berpikir peserta didik dipengaruhi Kematangan intelektual Interaksi dengan lingkungan Transmisi sosial (belajar dari orang lain) KATA KUNCINYA Perubahan struktur kognitif peserta didik adalah tujuan utama pembelajaran

20 Implikasinya Dalam Aliran KONSTRUKTIFISME Peserta didik berpikir sendiri untuk memaknai suatu peristiwa Berpikir kolaboratif untuk berbagai makna atas peristiwa Menghubungkan pengalaman awal dengan peristiwa belajar KATA KUNCINYA Belajar dengan pengalaman konkrit, kontekstual dan bermakna.

21 Implikasinya Dalam Aliran CYBERNETISME Manusia sebagai pemroses informasi dan pembuat respon yang aktif Manusia belajar secara sistematik & sistemik Manusia mengorganisasikan apa yang telah diketahuinya KATA KUNCINYA Belajar secara sistematik dan sistemik untuk mencari, menerima, menyimpan, dan memanfaatkan pengetahuan.

22 Model-Model Desain Instruksional

23 1. SAFE Model (Corrigan,1966) 2. The Michigan State Model (Barson,1967) 3. Project Minerva Model (Tracey,1967) 4. The Teaching Research System Model (Hamreus,1968) 5. The Banathy Model (Banathy,1968)

24 6. Instructional Systems Design (Gagne,1979) 7. Model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) (Depdikbud,1975) 8. AT & T Instructional Development Model (AT & T,1985) 9. Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (Kemp,1977) 10. A Model of Steps in The Instructional Process (Rothwell and Kazanas, 2004)

25 11. Stages is Designing Instructional System (Gagne and Briggs,1979 ) 12. Instructional Design : The ADDIE Approach (Branch, 2009) 13. Motivational Design for Learning and Performance (ARCS Model - Keller, 2010) 14. The Systematic Design of Instruction (Dick and Carey, 2009) 15. Model Pengembangan Instruksional Modern ( MPI, Atwi Suparman, 2012 ) Model ini baru sebagian dari model-model yang ada

26 THE MICHIGAN STATE MODEL Untuk Perguruan Tinggi MENETUKAN TUJUAN PENDIDIKAN UMUM, PERGURUAN TINGGI, FAKULTAS, JURUSAN, MATAKULIAH MULAI MENGUMPULKAN DATA MASUKAN MENENTUKAN PERILAKU AWAL DAN AKHIR MENGEMBANGKAN RASIONAL UNTUK UJIAN AWAL DAN AKHIR RENCANAKAN STRATEGI MENGOMBINASIKAN SELURUH DATA MASUKAN MENGEMBANGKAN CONTOH PENGAJARAN UNTUK ISI PELAJARAN TERTENTU MEMILIH BENTUK INFORMASI YANG REPRESENTATIF MENENTUKAN ALAT TRANSMISI MENGUMPULKAN, MENDESAIN, MEMPRODUKSI MEDIA YANG TELAH DITENTUKAN MENGEMBANGKAN INSTRUMEN EVALUASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA MAHASISWA DAN INFORMASI MEDIA MERAMPUNGKAN TES LAPANGAN DENGAN KELOMPOK SISWA MENGIDENTIFIKASI DAN MEMPERBAIKI KESALAHAN PENERAPAN PADA MATAKULIAH EVALUASI DAN MENGULANG KEMBALI UNTUK MEMPERBAIKI SEBAGAIMANA DIPERLUKAN

27 PROJECT MINERVA MODEL Untuk Training MENGUMPULKAN DATA PEKERJAAN MENGIDENTIFIKASI PERYARATAN LATIHAN MERUMUSKAN TUJUAN PENAMPILAN MENYUSUN TES PENAMPILAN MEMILIH ISI MATAPELAJARAN MEMILIH STRATEGI INSTRUKSIONAL MEMPRODUKSI BAHAN INSTRUKSIONAL MENGEVALUASI KEGIATAN INSTRUKSIONAL MELAKSANAKAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL TINDAK LANJUT LULUSAN MELAKSANAKAN DAN MENGANALISA TES

28 THE BANATHY MODEL Bela H. Banathy, 1968 ANALISIS DAN PERUMUSAN TUJUAN MAKSUD SISTEM SPESIFIKASI TUJUAN ANALISIS DAN PERMUMUSAN TUGAS-TUGAS BELAJAR MENENTUKAN TUGAS-TUGAS BELAJAR MENILAI KOMPETENSI MASUKAN TES MASUKAN DESAIN DARI SISTEM TERSEBUT MENGIDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI TUGAS-TUGAS BELAJAR YANG AKTUAL ANALISIS FUNGSI ISI DAN URUTAN ANALISIS KOMPONEN TES ACUAN PATOKAN DISTRIBUSI FUNGSI ANTARA KOMPONENEN PENJADWALAN IMPLEMENTASI DAN KONTROL KUALITAS LATIHAN SISTEM TES SISTEM PELAKSANAAN MENGEVALUASI MENGUBAH UNTUK MENINGKATKAN

29 MODEL PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL (PPSI) Untuk Kurikulum di Indonesia 1975 I. PERUMUSAN TUJUAN 1. Menggunakan sistem yang operasional. 2. Berbentuk hasil Belajar 3. Berbentuk prilaku 4. Hanya ada satu prilaku III. KEGIATAN BELAJAR 1. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan 2. Menetapkan kegiatan belajar yg tidak ditempuh 3. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh II. PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI 1. Menentukan jenis tes yang akang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan 2. Menyusun tes untuk menilai masing-masing tujuan IV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN 1. Merumuskan meteri pelajaran 2. Menetapkan metode yg dipakai 3. Memilih alat pelajaran dan sumber yang dipakai 4. Menyusun jadwal V. PELAKSANAAN 1. Mengadakan tes awal 2. Menyampaikan materi pelajaran 3. Mengadakan tes akhir 4. Perbaikan

30 A MODEL OF STEPSIN THE INSTRUCTIONAL DESIGN PROCESS Untuk Training Conduct a needs assessment Evaluate instruction Design instructional materials Specify instructional strategies Sequence performance objectives Assess relevant characteristics of learners Analyze characteristics of a work setting Perform job, task and content analysis Write statements of performance objectives Develop performance measurements In Rothwell, Wiliam J., Kazanas, HC. (2004). Mastering The Innstructional Design Process : A Systematic Approach. (p. 56)

31 MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL MENULIS TES ACUAN PATOKAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUKSI- ONAL DAN MENULIS TUJUAN INSTRUKSIO- NAL UMUM (TIU) MENGIDENTIFI- KASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL PESERTA DIDIK MENULIS TUJUAN INSTRUKSI ONAL KHUSUS (TIK) MENYUSUN STRATEGI INSTRUKSIONAL MENGEM- BANGKAN BAHAN INSTRUKSIO NAL MENYUSUN DESAIN DAN MELAKSANAKAN EVALUASI FORMATIF SISTEM INSTRUKSI- ONAL IMPLEMEN TASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOVASI Suparman, Atwi. (2014). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar & Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga. (p.116)

32 Kompetensi yang Diharapkan Dicapai (Tujuan Pembelajaran) Mahasiswa & Lulusan Dosen dan Penyelenggara Pendidikan Pengguna Lulusan Masuk Partisipasi Tiga Mitra dalam Menentukan Tujuan Pembelajaran Atwi Suparman, (2013)

33 Analisis Kebutuhan Instruksional dan Menulis TIU

34 Three Main Causes for a Performance Gap Actual Performance Desired Performance Performance Gap Lack of Resources (not allowed) Lack of Motivation (don t want to) Lack of Knowledge and Skill (don t know how) Branch. (2009. p. 27) Instructional Design : The ADDIE Approach

35 Tujuan Instruksional Umum (TIU) (Instructional Goals) Tujuan Instruksional Umum (instructional goal) ditentukan atas dasar : Performance Analysis atau Needs Assessment Standar Nasional/Internasional yang Diacu.

36 Kriteria Tujuan Instruksional Umum (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/CPMK) Tujuan instruksional umum harus relevan dengan kebutuhan semua pihak yang terkait (Tiga Mitra) Tujuan instruksional berisi kompetensi terakhir (terminal) yang diharapkan dimiliki peserta didik pada akhir pembelajaran sebagai hasil partisipasinya dalam satu mata kuliah.

37 Contoh Tujuan Instruksional Umum (CPMK) A. Menulis suatu novel B. Menciptakan suasana lingkungan rumah tangga yang nyaman C. Membangun sebuah rumah D. Memecahkan masalah kurang produktifnya perusahaan X E. Menyusun disertasi

38 Apa CPMK Mata kuliah Anda? Tuliskan satu atau beberapa Tujuan Instruksional Umum (CPMK) Mata kuliah Anda!

39 Analisis Instruksional

40 Analisis Instruksional Analisis Instruksional adalah proses menjabarkan prilaku umum (yang terdapat dalam tujuan instruksional umum) menjadi prilaku khusus sehingga terstruktur dan terkait secara logis antara satu dengan yang lain

41

42 1. Prosedural (Procedural) Mengaktifkan Laptop Mengklik program Mengklik file

43 2. Hirarkis (Hierarchical) Menerapkan Statistika Lanjutan Menerapkan Statistika Dasar

44 3. Pengelompokan (Cluster) Menunjukkan Batas Provinsi di Pulau Sumatera Menunjukkan batas provinsi Lampung Menunjukkan batas provinsi Sumatera Selatan Menunjukkan batas provinsi Sumatera Utara Menunjukkan batas provinsi Riau Menunjukkan batas provinsi Bengkulu Menunjukkan batas provinsi Jambi Menunjukkan batas provinsi Sumatera Barat Menunjukkan batas provinsi Aceh NAD

45 4. KOMBINASI (Combination) 14. Tujuan Matakuliah Pada akhir matakuliah Metode Penelitian Pendidikan Anda diharapkan dapat melakukan Penelitian Pendidikan 11. Menyusun rencana penelitian pendidikan dalam bidang yang menjadi minat Anda 12. Melakukan Penelitian Pendidikan yang sesuai dengan masalah atau topik yang Anda pilih 13. Menulis laporan penelitian pendidikan 8. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian pendidikan ekperimental 9.Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian pendidikan survei 10.Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian Korelasional 5.Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan dalam bidang pendidikan 6. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan kelas 7. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian dan pengembangan pendidikan 1. Mendeskripsikan konsep dasar penelitian pendidikan 2. Mendeskripsikan prinsip dasar metode kuantitatif dalam penelitian pendidikan 3. Mendeskripsikan prinsip dasar metode kualitatif dalam penelitian pendidikan 4. Mendeskripsikan konsep dasar metode campuran dalam penelitian pendidikan

46 Proses Menganalisis Pembelajaran Melakukan Penelitian Pendidikan 1.Mendeskripsikan konsep dasar penelitian pendidikan 2. Mendeskripsikan prinsip dasar metode kuantitatif dalam penelitian pendidikan 3. Mendeskripsikan prinsip dasar metode kualitatif dalam penelitian pendidikan 4. Mendeskripsikan konsep dasar metode campuran dalam penelitian pendidikan 5. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian pendidikan ekperimental 6.Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian pendidikan survei 7.Mengaplikasi kan konsep dan prosedur penelitian Korelasional 8.Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan dalam bidang pendidikan 9. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan kelas 13. Melakukan Penelitian Pendidikan 12. Menyusun rencana penelitian pendidikan 11. Menulis laporan penelitian pendidikan 10. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian dan pengembangan pendidikan

47 Perilaku Masukan Sebelum pembelajaran (Entering Behavior) Entering behavior adalah kompetensi awal yang sudah dikusai oleh peserta didk sebelum mengikuti perkuliahan Anda Entering behavior line adalah garis batas antara kompetensi awal yang sudah dikuasai dan kompetensi yang masih perlu dilatihkan Garis batas itu putus-putus ( )

48 Bagaimana bentuk Peta kompetensi untuk seluruh Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Matakuliah Anda? Diharapkan Anda tidak lupa membuat entering behavior line

49 Menyusun Karakteristik Awal Peserta didik

50 Prilaku Awal (Entering Behavior) Peserta Didik yang Relevan dengan Pembelajaran yang Akan Anda Desain 1. Pengetahuan, keterampilan dan sikap awal yang telah dimiliki/dikuasai pada saat mulai mengikuti pembelajaran matakuliah Anda. 2. Apakah pembelajaran itu membutuhkan perilaku prasyarat (prerequisite)? a. Bila ya, apakah peserta didik telah memilikinya? Bila belum memilikinya, diperlukan pembelajaran matrikulasi apa? b. Bila tidak membutuhkan prilaku prasyarat, mulailah pembelajaran dari prilaku awal peserta didik (diatas entering - behavior line) (Atwi Suparman, 2012)

51 Karakteristik Peserta Didik yang Relevan dengan Pembelajaran yang Akan Anda Desain 1. Latar belakang pendidikan 2. Motivasi untuk mengikuti pembelajaran matakuliah Anda 3. Kepemilikan atau akses terhadap sumber belajar dan sarana belajar untuk matakuliah Anda 4. Kebiasaan belajar (tatap muka, mandiri) 5. Domisili dan saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran (Atwi Suparman, 2012)

52 Kompetensi dan Karakteristik Awal Peserta Didik Prilaku Awal Entering Behavior Line Karakteristik Awal Mahasiswa Universitas X 1. Heterogen dalam kompetensi awal 2. Belum terbiasa belajar mandiri 3. Belum punya budaya membaca yang baik 4. Belum biasa disiplin mengatur waktu belajar 5. Belum biasa belajar secara sistematik 6. Belum biasa belajar sambil berpikir untuk menerapkannya 7. Tinggal terpencar (berjauhan) dari kampus 8. Pada umumnya tidak punya akses terhadap internet 9. Pada umumnya bermotivasi eksternal (untuk ijasah dan gelar dalam rangka kenaikan karir)

53 Menulis Tujuan Instruksional Khusus (Sub-CPMK)

54 Tujuan Instruksional Khusus (Sub-CPMK) Tersusun dalam bentuk daftar prilaku khusus sesuai dengan hasil analisis instruksional setelah dikurangi prilaku awal sebelum mengikuti perkuliahan Terdiri dari susunan kompetensi khusus yang berada di atas entry behavior line Tersusun dari kompetensi yang sederhana (paling bawah) sampai pada yang paling kompleks, paling tinggi, atau paling luas (paling atas).

55 Cara Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus Dengan Format ABCD A = Audience (peserta didik) B = Behavior (perilaku/kompetensi) C = Conditions (kondisi pada saat sedang di tes) D = Degree (tingkat keberhasilan) Tujuan instruksional khusus (instructional objectives) disebut oleh sebagian praktisi mengandung kompetensi dasar

56 Contoh - 1 Jika diberikan berbagai rumus mean, deviasi standar, korelasi, dan dua deret angka, mahasiswa jurusan Statistika Terapan Universitas X semester kedua akan dapat menghitung korelasi minimal 90% benar.

57 Contoh - 2 Jika diberikan kalimat aktif dalam bahasa Indonesia, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas X semester II akan dapat menerjemahkannya ke dalam kalimat pasif bahasa inggris paling sedikit 80% benar.

58 Contoh - 3 Jika diberikan berkas suatu perusahaan yang mengajukan permohonan kredit, peserta kursus Pejabat Pemberian Kredit Bank X akan dapat menyusun rekomendasi pemberian kredit untuk perusahaan tersebut dalam waktu empat minggu tanpa mengandung kesalahan

59 Menyusun Tes Acuan Patokan

60 Disusun (dikembangkan) Mengacu Pada Prilaku dalam Tujuan Instruksional Berisi Sampel (bukan seluruh) dari Daftar perilaku dalam Tujuan Instruksional Alat Penilaian Hasil Belajar Terdiri dari Tes dan Non Tes

61

62 Tabel Spesifikasi Tes yang Komprehensif Berdasarkan Kompetensi dalam Tujuan Instruksional (Mata Kuliah X) Atwi Suparman, 2013 Sampel Kompetensi dalam Tujuan Instruksi onal Tes Esei ( % / ) C - 1 ( % / ) C - 2 ( % / ) C - 3 ( % / ) Tes Obyektif C - 4 ( % / ) C - 5 ( % / ) C 6 ( % / ) Jum Lah ( % / ) Tes Kiner ja ( % / ) E sei ( % / ) Jumlah Ob yek tif ( % / ) Ki ner ja ( % / ) Total Mengidentifikasi fakta... Menjelaskan konsep... Menerapkan konsep... Memecahkan masalah... Mengembangkan produk... Melakukan kegiatan praktek atau gerak... Menunjukkan sikap perilaku... X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Total X X X X X X X X X X 100 %

63 Tujuan Instruksional :... (satu/sekelompok) Aspek / Kompetensi yang Dinilai Bobot Nilai yang Dicapai * Bobot x Nilai yg Dicapai A B C Dst Bobot Nilai *Keterangan 5 = Baik Sekali (Sempurna) 4 = Baik 3 = Sedang 2 = Buruk 1 = Buruk Sekali Nilai Nilai Rata-rata = Bobot

64 Berdasarkan total nilai yang dicapai dibuat grades (nilai akhir) sebagai berikut : Nilai = Nilai Akhir Bobot Nilai Akhir (misalnya) 3,2 4,0 = A (sempurna, pantas jadi model) 2,9 3,1 = B (perlu praktek mandiri untuk penyempurnaan) 2,0 2,8 = C (perlu praktek tambahan di bawah supervisi) 1,0 1,9 = D (tidak dapat diterima, pembelajaran ulang)

65 1. Apa saja komponen hasil belajar mahasiswa yang akan dinilai? UTS? Berapa % bobotnya? UAS? Berapa % bobotnya? Porto folio? Berapa % bobotnya? 2. Bagaimana grading systemnya? (Mengacu pada pedoman PTS)

66 Menyusun Strategi Instruksional

67 Strategi instruksional berkenaan dengan pendekatan dalam mengelola isi dan proses instruksional secara komprehensif untuk mencapai satu atau sekelompok tujuan instruksional. Di dalamnya terintegrasi berbagai komponen yang meliputi urutan kegiatan pembelajaran, garis besar isi, metode, media & alat, dan waktu belajar (dalam menit). (Atwi Suparman, 2012, p.241)

68 Mata Kuliah Tujuan Instruksional (1 atau sekelompok) URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL PENDAHULUAN GARIS BESAR ISI METODE MEDIA & ALAT WAKTU BELAJAR (dalam menit) Deskripsi Singkat Materi Relevansi & Manfaat Materi bagi Peserta Diklat Tujuan Instruksional PENYAJIAN Uraian / Teori Contoh & Non Contoh Latihan / Praktek Kerja Tes Formatif dan Revisi PENUTUP Rangkuman Tindak Lanjut :.. :..

69 Satu atau sekelompok tujuan instruksional membutuhkan satu strategi instruksional Jadi, satu matakuliah yang Anda ampu dapat membutuhkan lebih dari satu strategi

70 Mengembangkan Bahan Instruksional

71 Pengembangan Bahan Instruksional (Bahan Pembelajaran = Bahan Kuliah) Bahan adalah materials; Materi/isi adalah contents, Strategi Instruksional adalah blueprint dari bahan instruksional yang akan dikembangkan. Bentuk bahan instruksional disesuaikan dengan pendekatan instruksional yang akan dilaksanakan.

72 Sistem Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Tatap Muka Biasa (SPTM- B) Sistem Pembelajaran Kombinasi (SPK)

73 Pendekatan Instruksional Bentuk Bahan Instruksional 1. Sistem Pembelajaran Mandiri Modul Instruksional untuk Pendidikan Jarak Jauh 2. Sistem Pembelajaran Tatap Muka Bahan Instruksional Kompilasi 3. Sistem Pembelajaran Kombinasi Bahan Instruksional Kombinasi

74 KESIMPULAN 1. Desain Instruksional: Suatu rangkaian kegiatan yang terencana untuk menghasilkan perubahan perilaku seperti yg diharapkan secara relatif tetap pada peserta didik

75 KESIMPULAN 2. Tahapan Desain Instruksional: a. Menganalisis kebutuhan dan menyusun tujuan instruksional umum (CPMK) b. Menganalisis instruksional c. Mengidentifikasi karakteristik dan perilaku awal peserta didik d. Menulis tujuan instruksional khusus (Sub-CPMK) e. Menulis tes acuan patokan f. Menyusun strategi instruksional g. Mengembangkan bahan instruksional

76 Semoga Materi ini Bermanfaat

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 Pengertian Model a. Model adalah seperangkat prosedur yang sistematis untuk mewujudkan suatu proses. b. Proses sistematis

Lebih terperinci

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM.

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM. THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) The Systematic Design of Instruction Chapter One Arini Pakistyaningsih, SH., MM. A. Model Pendekatan Dick dan Carey Sistem Untuk Merancang

Lebih terperinci

Perencanaan Pembelajaran: Suatu Pengantar

Perencanaan Pembelajaran: Suatu Pengantar Perencanaan Pembelajaran: Suatu Pengantar Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, S.Pd., M.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2013 Pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and Carrey, yaitu suatu proses

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 1. Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 1. Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran A. KEGIATAN BELAJAR 1 Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran a. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Pembelajaran-1 ini,

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL.PERENCANAAN PEMBELAJARAN SILABUS MATA KULIAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL.PERENCANAAN PEMBELAJARAN SILABUS MATA KULIAH SIL/PSD 208/8 Revisi: 02 8 Maret 2010 Hal 1 dari 4 SILABUS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Kode Mata Kuliah : PSD 208 SKS : 2 Teori,Pratik 0 Dosen : 1.Unik Ambar Wati, M.Pd Program

Lebih terperinci

BUKU disajikan pada PELATIHAN PEKERTI bagi DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG kerjasama dengan KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH Tahun 2017

BUKU disajikan pada PELATIHAN PEKERTI bagi DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG kerjasama dengan KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH Tahun 2017 DESAIN PEMBELAJARAN BUKU 1.08 disajikan pada PELATIHAN PEKERTI bagi DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG kerjasama dengan KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH Tahun 2017 Listyaning Sumardiyani Iman dan Taqwa

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN 240 Menit ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN Penulis : Drs.Bambang Warsita, M.Pd Pengkaji Materi : Dr. Purwanto, M.Pd Pengkaji Media : Dra. Mariana Soemitro Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

KONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

KONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Bicara Kurikulum, Bicara tentang Pendidikan Apa itu Pendidikan? Apa Tujuan Pendidikan? Apa Fungsi Pendidikan? Masalah Apa yang Dihadapi Pendidikan? Bagaimana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Oleh : Asep Herry Hernawan

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Oleh : Asep Herry Hernawan PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Oleh : Asep Herry Hernawan A. Pendahuluan Proses pembelajaran merupakan proses yang yang ditata dan diatur sedemikian rupa menurut

Lebih terperinci

Tugas2_PT206B_

Tugas2_PT206B_ Analisis pembelajaran Menurut M. Atwi Suparman (2001 : 63) kebutuhan adalah kesenjangan antara keadaan sekarang dengan yang seharusnya dalam redaksi yang berbeda tapi sama. Morrison (2001: 27), mengatakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 6 Model Pengembangan Pembelajaran Kaitannya Dengan Bahan Ajar MODEL PENGEMBANGAN FOUR-D (4D) Model pengembangan

Lebih terperinci

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran Dosen : Dr. H. M. ENTANG, M.A. Disusun oleh : K E L O M P O K 2 AJIZ SULAEMAN NPM. 072115020 EKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yaitu pengembangan penilaian kinerja (performance assessment) untuk menemukan rumus pythagoras pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori-Teori Belajar yang Relevan 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR JARAK JAUH PADA MATAKULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU (IPEM4318)

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR JARAK JAUH PADA MATAKULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU (IPEM4318) PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR JARAK JAUH PADA MATAKULIAH SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU (IPEM4318) Siti Aisyah (aisyah@ut.ac.id) Mani Festati Broto Anto Hidayat FISIP-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang

Lebih terperinci

Perancangan dan pemanfaatan media pembelajaran.

Perancangan dan pemanfaatan media pembelajaran. Materi 4 Perancangan dan pemanfaatan media pembelajaran. Petunjuk belajar Untuk dapat memanfaatkan media dalam mendukung aktivitas pembelajaran yang dapat dapat memfasilitasi tercapainya kompetensi yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran SD Kode Mata Kuliah : PSD 6202 SKS : 2SKS Dosen : Unik Ambar Wati, M.Pd Program Studi : S-1 PGSD Waktu Perkuliahan : Semester

Lebih terperinci

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya Modul Pelatihan Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya Kegiatan Belajar 4 Dr. BENNY A. PRI 1 Seri Modul JF-PTP KEGIATAN BELAJAR 4 Perancangan dan Pemanfaatan

Lebih terperinci

Tugas 2 Perencanaan Pembelajaran Tugas Kelompok : 1. Christa Fallo Immanuella Caesarona Thenu

Tugas 2 Perencanaan Pembelajaran Tugas Kelompok : 1. Christa Fallo Immanuella Caesarona Thenu Tugas 2 Perencanaan Pembelajaran Tugas Kelompok : 1. Christa Fallo 702011010 2. Immanuella Caesarona Thenu 702011039 Untuk apa kita melakukan analisis pembelajaran? Mengapa pembelajaran? Ada beberapa alasan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar-4 Perancangan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran

Kegiatan Belajar-4 Perancangan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Kegiatan Belajar-4 Perancangan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran A. Petunjuk belajar Untuk memudahkan pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran guna tercapainya kompetensi yang harus dicapai oleh

Lebih terperinci

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 2. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 2. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M. Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 2 IKA KURNIAWATI, M.Pd Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 2 FORMAT,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau 59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Produk yang dikembangkan berupa metode bermain dengan

Lebih terperinci

Definisi Teknologi Pendidikan

Definisi Teknologi Pendidikan Definisi Teknologi Pendidikan Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,

Lebih terperinci

Kesesuaian Antara GBPP dengan modul matakuliah IPS I Program D-II Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT. Oleh: Wia Zuwila Nuzila FKIP UT.

Kesesuaian Antara GBPP dengan modul matakuliah IPS I Program D-II Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT. Oleh: Wia Zuwila Nuzila FKIP UT. Kesesuaian Antara GBPP dengan modul matakuliah IPS I Program D-II Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT. Oleh: Wia Zuwila Nuzila FKIP UT Pengantar Pada laporan penelitian ini penulis meneliti mengenai Kesesuaian

Lebih terperinci

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan dunia, terutama Indonesia. Usaha pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 07 SEMARANG 2O16 Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RPS/SILABUS/GBPP Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah recana pembelajaran yang disusun

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN. Oleh: Asih Andriyati M. (S ) Dian Permatasari K.D. (S ) Heni Wulandari (S )

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN. Oleh: Asih Andriyati M. (S ) Dian Permatasari K.D. (S ) Heni Wulandari (S ) IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN Oleh: Asih Andriyati M. (S811302003) Dian Permatasari K.D. (S811302008) Heni Wulandari (S8113020019) Program Studi Teknologi Pendidikan Pascassarjana UNS Abstract Instructional

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANALISIS DAN TEKNIK MENENTUKAN KEBUTUHAN BELAJAR Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006 Kegiatan Instruksional Tahap I Tahap II Tahap III Pengembangan Instruksional

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS. 5. FREKUENSI PERKULIAHAN (Jumlah pertemuan termasuk UTS dan UAS) 16 kali pertemuan

PETUNJUK TEKNIS. 5. FREKUENSI PERKULIAHAN (Jumlah pertemuan termasuk UTS dan UAS) 16 kali pertemuan PETUNJUK TEKNIS 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Perencanaan Pembelajaran PTAG Bobot SKS : 2 sks Nomor Mata Kuliah : TG502 Semester : Prasyarat : Sudah menempuh mata kuliah belajar dan, media,

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk

Lebih terperinci

Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran)

Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran) Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran) NAMA INSTANSI PANGKAT/GOL : AYUB SIREGAR : DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN : PENATA MUDA TK.I / III.B I. Konsep dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 30 tahun terakhir ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 30 tahun terakhir ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam 30 tahun terakhir ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat. Teknologi yang di hari kemarin masih dianggap modern (sunrise technology ) bukan tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan meningkat dan bervariasinya kebutuhan manusia. Hal tersebut mendorong tumbuhnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan. tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan. tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI

PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI Oleh: Rilo Natanael Sibarani, Nehru, S.Si, M.T, Ahmad Syarkowi, M.Pd program

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ SEAMEO SEAMOLEC Jakarta - INDONESIA 2012 Pendahuluan Dalam topik ini akan diuraikan evaluasi hasil belajar

Lebih terperinci

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Lima Pilar Utama RPKPS: 1. Materi lebih didekatkan pada persoalan nyata 2. Integrasi

Lebih terperinci

Pola 2: Kurikulum Guru AP Siswa ( AVA) Alat peraga disini bukan merupakan komponen tetapi hanya sebagai alat bantu

Pola 2: Kurikulum Guru AP Siswa ( AVA) Alat peraga disini bukan merupakan komponen tetapi hanya sebagai alat bantu DESAIN KURIKULUM Pengertian pengembangan kurikulum atau disebut juga curriculum development atau curriculum planning menunjuk pada kegiatan menghasilkan kurikulum, kegiatan ini lebih bersifat konseptual

Lebih terperinci

KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD PRA JABATAN DAN DALAM JABATAN UPI KAMPUS TASIKMALAYA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM LATIHAN PROFESI KEPENDIDIKAN (PLPK) RUSTONO

KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD PRA JABATAN DAN DALAM JABATAN UPI KAMPUS TASIKMALAYA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM LATIHAN PROFESI KEPENDIDIKAN (PLPK) RUSTONO KESIAPAN MAHASISWA S1 PGSD PRA JABATAN DAN DALAM JABATAN UPI KAMPUS TASIKMALAYA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM LATIHAN PROFESI KEPENDIDIKAN (PLPK) RUSTONO. W. S. ABSTRAK Pengagendaan pendidikan yang berkait

Lebih terperinci

BAB I TUJUAN UMUM MODEL PEMBELAJARAN A. MODEL PEMBELAJARAN

BAB I TUJUAN UMUM MODEL PEMBELAJARAN A. MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU dalam TEORI DAN PRAKTEK BAB I TUJUAN UMUM MODEL PEMBELAJARAN A. MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1 PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1 Disusun oleh : Pudji Muljono 2) JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Conditions of learning

Conditions of learning TUGAS MATA KULIAH DESAIN PEMBELAJARAN Dosen : Prof. Dr. Ungsi A.O. Marmai, M,Ed Conditions of learning Oleh : Anny Sovia 51517 KONSENTRASI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Pengajaran

Penyusunan Rencana Pengajaran Penyusunan Rencana Pengajaran T.M.A. Ari Samadhi Sosialisasi Metode Pembelajaran bagi Dosen Pemula, Kopertis IV Jawa Barat-Banten Maret 2015 Teaching Learning Pengajaran Pembelajaran Definisi pembelajaran:

Lebih terperinci

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah

Lebih terperinci

TUGAS MANDIRI PENYUSUNAN DRAFT BUKU AJAR - PELATIHAN AA UNRAM

TUGAS MANDIRI PENYUSUNAN DRAFT BUKU AJAR - PELATIHAN AA UNRAM TUGAS MANDIRI PENYUSUNAN DRAFT BUKU AJAR - PELATIHAN AA UNRAM I TUJUAN TUGAS Melalui kegiatan tatap muka, diskusi, dan penugasan, dosen-dosen peserta pelatihan AA LPMP2 Universitas Mataram mampu menyusun

Lebih terperinci

Cecep Kustandi II Dodik Mulyono II Arum Setyowati. Landasan Teori. Pembelajaran

Cecep Kustandi II Dodik Mulyono II Arum Setyowati. Landasan Teori. Pembelajaran Cecep Kustandi II Dodik Mulyono II Arum Setyowati Landasan Teori Pembelajaran Teori Belajar & Pembelajaran learning theory bersifat deskriptif instructional theory bersifat preskriptif Teori Penguatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang dilaksanakan. Uraian tersebut diawali dengan uraian tentang lokasi dan subjek penelitian, desain dan metode penelitian yang digunakan,

Lebih terperinci

Penelitian dan Pengembangan R&D

Penelitian dan Pengembangan R&D Penelitian dan Pengembangan R&D Content Definisi R & D Konsep Dasar R & D Tujuan R & D Karakteristik R & D R & D dalam penelitian Metode R & D Langkah-Langkah Penelitian R & D Contoh Penelitian R & D Sistematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH DOI: doi.org/10.21009/0305010219 PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH Widya Nurhayati a), Vina Serevina b), Fauzi Bakri c) Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dirujuk dan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dirujuk dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dirujuk dan digunakan dalam

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci

KOMPONEN DESAIN INSTRUKSIONAL

KOMPONEN DESAIN INSTRUKSIONAL KOMPONEN DESAIN INSTRUKSIONAL Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI SISTEM INSTRUKSIONAL Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu system, yaitu menekankan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Seni mengajar belajar Ilmu PEMBELAJARAN : Lebih menggambarkan komponen proses dalam kurikulum, terutama pada saat kurikulum sudah diimplementasikan KONSEP SUDUT PANDANG

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Wakil Direktur Bidang Akademik telah berhasil menyusun

Lebih terperinci

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi Administrasi Bisnis. Mata Kuliah : RISET PEMASARAN

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi Administrasi Bisnis. Mata Kuliah : RISET PEMASARAN FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi Administrasi Bisnis BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : RISET PEMASARAN Kode Mata Kuliah : BAH3N4 SKS : 4 SKS Semester : 6 Tahun

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Instruksional Mata Pelajaran Menerapkan Prinsip-Prinsip Seni Grafis Dalam Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1 Sawan

Pengembangan Desain Instruksional Mata Pelajaran Menerapkan Prinsip-Prinsip Seni Grafis Dalam Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1 Sawan Pengembangan Desain Instruksional Mata Pelajaran Menerapkan Prinsip-Prinsip Seni Grafis Dalam Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1 Sawan Kadek Erna Kembar Ayu 1, Ketut Agustini 2, Ketut Putrama 3 Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP Arnetis, Mariani Natalina dan Sri Ayuni Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru

Lebih terperinci

Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa

Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa Nizam Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI TUJUAN Menjamin pelaksanaan perkuliahan secara baik dan benar

Lebih terperinci

LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)

LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014) Badan Kendali Mutu Akademik UMM PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Didalam proses belajar mengajar diperlukan metode, pendekatan, tekhnik atau model pembelajaran yang tepat. Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

DESAIN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PENGEMBANGAN DIKLAT SISTEMIK MODEL ADDIE)

DESAIN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PENGEMBANGAN DIKLAT SISTEMIK MODEL ADDIE) DESAIN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PENGEMBANGAN DIKLAT SISTEMIK MODEL ADDIE) DisampaikanpadaPenataranPenyusunanDraft Desain Kurikulum Diklat Manajemen PerkantoranpadaBadanDiklatPropinsiDI

Lebih terperinci

Bagian 1. Pendahuluan: Evaluasi dan Persoalan Mutu Hasil Belajar

Bagian 1. Pendahuluan: Evaluasi dan Persoalan Mutu Hasil Belajar Bagian 1 Pendahuluan: Evaluasi dan Persoalan Mutu Hasil Belajar Adagium dalam Pendidikan : Tidak boleh ada coba-coba dalam pendidikan Karena bahan bakunya adalah anak manusia Esensi Pendidikan SUBYEK DIDIK

Lebih terperinci

Oleh. Ace Suryadi, MSc, Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah

Oleh. Ace Suryadi, MSc, Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Oleh Ace Suryadi, MSc, Ph.D Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah PROSES BELAJAR DI SEKOLAH (yang selama ini berlangsung)? TEACHING MEMORIZING NOTHING REMEMBERING FORGETING 6 KELEMAHAN OUTCOME PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Tugas KB 3 Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi Nama : Jarot Susilo Instansi : LPPKS Indonesia

Tugas KB 3 Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi Nama : Jarot Susilo Instansi : LPPKS Indonesia Tugas KB 3 Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi Nama : Jarot Susilo Instansi : LPPKS Indonesia Deskripsi Tugas Buatlah sebuah resume dari semua bahan bacaan yang terdapat pada sub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suparno Retno Pamungkas, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suparno Retno Pamungkas, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 alinea IV..., untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia... serta dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan mata kuliah penting sebagai dasar pendidikan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan mata kuliah penting sebagai dasar pendidikan dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya Proyek Bahasa Inggris merupakan mata kuliah penting sebagai dasar pendidikan dalam hampir semua program studi di perguruan tinggi. Dengan demikian pada beberapa

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 30 November 2016 Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1. Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) atau

Lebih terperinci

SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber

SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber IDENTITAS MATAKULIAH Nama Matakuliah : Pengembangan Bahan Ajar Cetak Kode Matakuliah : PMT429 Jumlah SKS : 4 SKS Dosen : Sisca Rahmadonna, M.Pd Program

Lebih terperinci

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Catatan Pengantar Pembelajaran K13 Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak

Lebih terperinci

STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI

STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI Hand-out Perkuliahan Mata kuliah: Strategi Pembelajaran Georafi (SPG) Oleh Dr. H. MUKMINAN Pendidikan Geografi, FISUNY Email: mukminan@yahoo.co.id HP: 08157956800 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SEMUA FAKULTAS SEMUA PROGRAM STUDI. Program Studi. Mata Kuliah : Kewirausahaan

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SEMUA FAKULTAS SEMUA PROGRAM STUDI. Program Studi. Mata Kuliah : Kewirausahaan FAKULTAS SEMUA FAKULTAS Program Studi SEMUA PROGRAM STUDI BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Kewirausahaan Kode Mata Kuliah : SKS : 2 SKS Semester : 5/6 Tahun Akademik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 DOI: doi.org/10.21009/jpd.091.09 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SEMUA FAKULTAS SEMUA PROGRAM STUDI. Program Studi

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SEMUA FAKULTAS SEMUA PROGRAM STUDI. Program Studi FAKULTAS SEMUA FAKULTAS Program Studi SEMUA PROGRAM STUDI BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia Kode Mata Kuliah BAH3K4 SKS 4 SKS Semester Tahun

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru Materi Pembelajaran Bina Nusantara Induksi Dosen Baru Andreas Soegandi (soegandi@binus.edu) Instructional Development Center () 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, i peserta diharapkan mampu: Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKAS1 DAN REKOMENDASI. Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKAS1 DAN REKOMENDASI. Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil BAB V KESIMPULAN, IMPLIKAS1 DAN REKOMENDASI Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil penelitian dan pengembagan, implikasi atas kesimpulan hasil penelitian, dan rekomendasi. A.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Kelompok Menurut Thomas (dalam Bell, 1978), pembelajaran metode proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wita Aprialita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wita Aprialita, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan-persaingan ketat dalam segala bidang kehidupan saat ini, menuntut setiap bangsa untuk mampu menghasilkan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development atau penelitian dan pengembangan. Pengertian penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau 9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Profesionalisme Guru Profesional adalah seseorang yang memiliki keahlian, pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik PAUD adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi

Lebih terperinci

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 REVIEW

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA THE DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY ON CHEMICAL BONDING FOR GRADE X SMA/MA Sri Sunarmiati, Regina Tutik Padmaningrum

Lebih terperinci

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN Retno Wahyuningsih 1 PENGERTIAN Ranah hasil belajar siswa dikelompokkan sebuah taksonomi Taksonomi adalah usaha pengelompokan yang disusun dan diurut berdasarkan ciri-ciri tertentu. 1 MANFAAT Untuk menentukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MODEL DICK & CARREY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 LUMAJANG DAN SMP NEGERI 1 KLAKAH.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MODEL DICK & CARREY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 LUMAJANG DAN SMP NEGERI 1 KLAKAH. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MODEL DICK & CARREY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 LUMAJANG DAN SMP NEGERI 1 KLAKAH. Oleh: Sumarji Dosen STKIP PGRI Lumajang Abstract. A

Lebih terperinci