Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 2. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 2. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M."

Transkripsi

1 Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 2 IKA KURNIAWATI, M.Pd

2 Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 2 FORMAT, GBIM DAN JM BAHAN BELAJAR Pada Kegiatan Belajar 1, anda telah belajar Konsep, Prinsip, dan Jenis-Jenis Bahan Belajar. Selanjutnya anda akan belajar tentang Format, GBIM, dan JM Bahan Belajar khususnya bahan belajar cetak (modul). Setelah selesai mempelajari materi yang diuraikan pada Kegiatan Belajar 2, anda dapat: 1. memilih format bahan belajar cetak yang akan dikembangkannya, 2. menyusun GBIM (garis besar isi media) bahan belajar cetak, 3. menyusun JM (jabaran materi) bahan belajar cetak A. Format Bahan Belajar Cetak 1. Pengertian Format Bahan Belajar Format bahan belajar merupakan bentuk rancangan sebuah bahan belajar. Pada bahan belajar cetak bisa dalam format modul. Sementara pada bahan belajar audio bisa dalam format CD audio atau kaset audio. Format bahan belajar visual contohnya dikemas dalam bentuk slide. Bahan belajar audio visual biasanya dikemas dalam format VCD dan DVD pembelajaran. 2. Bentuk-Bentuk dan Karakteristik Format Bahan Belajar Beberapa bentuk format bahan belajar modul seperti: b. Modul Mata Kuliah c. Modul Mata Pelatihan d. Modul Mata Pelajaran e. Modul Satuan Pelajaran Setiap bentuk format bahan belajar modul tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Modul mata kuliah dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dituangkan dalam waktu semester. Sementara itu modul mata pelatihan dikembangkan untuk memenuhi tujuan pelatihan yang dituangkan dalam waktu hitungan jam pelatihan.

3 Selain dari segi waktu, modul-modul tersebut ditujukan kepada sasaran yang berbeda. Hal ini tentu berpengaruh terhadap pengemasan modul baik dari segi isi maupun tampilan fisik modul. 3. Memilih Format Bahan Belajar Memilih format bahan belajar tidak terlepas dari faktor pemilihan media. Menurut Heinich dkk (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE (Analyse Learner Characteristics, State Objective, Select or Modify Media, Utilize, Require Learner Response, dan Evaluate), Dalam menentukan format bahan belajar yang akan kita kembangkan kita perlu menganalisis karakteristik sasaran/pengguna. Setelah itu kita perlu melihat tujuan atau kompetensi yang hendak dicapai. Dari kompetensi ini dijabarkan ke dalam suatu rumusan materi. Rumusan materi ini perlu kita cermati untuk menentukan atau memilih format yang sesuai dengan karakteristik materi. Ada materi yang tepat disampaikan secara audio visual, ada juga materi yang efektif disampaikan dalam format audio. Pembelajaran bahasa lebih sesuai apabila menggunakan bahan belajar dalam for- mat audio seperti kaset atau CD audio pembelajaran. Sementara itu apabila kita ingin belajar konsep, prinsip dan aturan akan lebih efektif apabila menggunakan bahan belajar audio visual. Yang terpenting perlu anda catat, bahwa dalam memilih format bahan belajar harus memperhatikan tujuan, karakteristik materi, dan karakteristik sasaran (pengguna). B. Arti, Tujuan, dan Komponen GBIM Garis Besar Isi Media (GBIM) berisi rancangan materi pembelajaran dari satu mata ajaran tertentu. Apa yang perlu anda pertimbangkan dalam mengembangkan GBIM? Sebelum anda menyusun GBIM, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: a. Siapakah yang menjadi peserta didik/peserta diklat yang akan memanfaatkan modul yang akan ditulis? b. Apakah tujuan umum dan tujuan khusus yang akan dicapai dalam pembelajaran? c. Materi pelajaran apakah yang akan disampaikan atau disajikan dalam modul itu? d. Bagaimana sistematika atau urutan penyajian materi pelajaran itu? e. Apa metode dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran? f. Bagaimanakah penilaian terhadap peserta didik/peserta diklat yang akan dilakukan? g. Bagaimanakah alokasi waktu pada setiap materi pelajaran yang disajikan? Berikut penjelasan dari masing-masing faktor tersebut.

4 a. Peserta Didik/Peserta Diklat Pada saat menyusun GBIM, anda perlu memahami terlebih dahulu peserta didik atau peserta diklat yang akan memanfaatkan media/bahan belajar yang akan dikembangkan. Informasi yang berkenaan dengan peserta didik/peserta diklat ini antara lain meliputi: 1) Kondisi peserta didik/peserta diklat, antara lain berapa jumlah peserta didik/ peserta diklat yang akan memanfaatkan media ini? Apa jenis pekerjaannya? Berapa rata-rata usianya? Bagaimana lingkungan sosial budayanya? Informasi ini penting karena berperan pada saat kita memberikan uraian materi. Jangan sampai materi yang kita sajikan nanti menjadi sulit dipahami oleh sasaran belajar kita. 2) Motivasi, apa yang mendasari peserta didik/peserta diklat mempelajari media/ bahan belajar yang nantinya akan dikembangkan? 3) Kemampuan belajar, bagaimana kemampuan belajar peserta didik/peserta diklat? Apakah mereka memiliki pengetahuan awal yang dipersyaratkan untuk memahami materi yang akan anda kembangkan? 4) Latar belakang pendidikan, apakah latar belakang pendidikan peserta didik/ peserta diklat sesuai dengan materi yang akan dipelajarinya nanti? Apakah latar belakang pendidikan diantara peserta diklat heterogen? b. Tujuan Instruksional Dalam mengembangkan GBIM, anda perlu merumuskan tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). Istilah tujuan instruksional umum saat ini dikenal juga dengan kompetensi dasar, sedangkan istilah tujuan instruksional khusus dikenal juga dengan indikator. Tujuan inilah yang nantinya akan mengarahkan anda dalam menyusun media/bahan belajar. 1) Tujuan Instruksional Umum, sering disingkat TIU atau saat ini dikenal juga dengan istilah kompetensi dasar merupakan pernyataan tentang apa yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan media/bahan belajar ini. 2) Tujuan Instruksional Khusus, sering disingkat TIK atau dikenal juga dengan istilah indikator merupakan pernyataan yang menginformasikan apa yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran, mengandung kemampuan-kemampuan (kompetensi) khusus (pengetahuan, keterampilan, sikap) yang dapat terukur. Kemampuankemampuan yang dicerminkan dalam TIK dinyatakan dengan kata kerja operasional (yang dapat diukur).

5 Tujuan Pembelajaran penting bagi anda dalam mengembangkan media/bahan belajar karena: 1) Tujuan membantu dalam memperjelas arah dan penekanan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik/peserta diklat. 2) Tujuan membantu dalam menentukan materi penting dan materi pendukung yang akan disajikan. 3) Tujuan membantu dalam menentukan media belajar dan aktivitas belajar yang sesuai. 4) Tujuan membantu dalam menentukan alat dan metode evaluasi untuk pencapaian tujuan yang dimaksud. Contoh perumusan tujuan instruksional umum (kompetensi dasar) seperti tertera dalam modul ini: Setelah selesai mempelajari materi pelatihan yang diuraikan di dalam modul ini, diharapkan anda dapat mengembangkan bahan belajar cetak (modul) mulai dari penyusunan rancangan sampai pada pengembangan bahan belajar cetak (modul). Berdasarkan rumusan tujuan instruksional umum tersebut, dapat anda rumuskan tujuan instruksional khusus sebagai berikut: Setelah selesai mempelajari materi pelatihan yang diuraikan dalam modul ini, diharapkan anda dapat: 1) menjelaskan konsep dan prinsip bahan belajar, 2) mengidentifikasi jenis-jenis bahan belajar, 3) menyusun GBIM dan JM, 4) memilih format bahan belajar cetak yang akan dikembangkannya, dan 5) menulis bahan belajar cetak. c. Materi pelajaran Selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah menentukan isi dan urutan materi pembelajaran yang mengacu pada tujuan instruksional/pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Menentukan isi dan urutan materi dapat anda lakukan dengan cara: 1) Mengidentifikasi topik utama, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang akan disajikan dalam media pembelajaran. 2) Menguraikan pokok bahasan ke dalam sub-sub pokok bahasan.

6 Hal penting yang perlu anda pertimbangkan dalam menentukan isi dan urutan materi pembelajaran adalah: 1) Apakah materi yang akan disajikan relevan dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan? 2) Apakah materi sesuai untuk dapat dipelajari dalam waktu yang ditetapkan? 3) Apakah materi yang disajikan mencakup secara keseluruhan apa yang diperlukan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran? 4) Apakah materi itu benar, sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik? 5) Apakah masih terdapat materi yang kurang sesuai serta tidak diperlukan oleh peserta didik? 6) Apakah terdapat kesinambungan antara materi sekarang dengan materi yang selanjutnya? 7) Apakah urutan materi sudah sesuai dan tepat? 8) Bagaimana sistematika atau urutan penyajian materi pelajaran itu? 9) Bagaimana ke up to date an (kekinian) materi? d. Memilih dan menentukan media Langkah selanjutnya adalah menentukan media yang akan digunakan dalam menguraikan materi yang telah ditentukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Pertimbangan yang perlu Anda lakukan dalam memilih media pembelajaran antara lain: 1) Apakah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai tepat menggunakan media? 2) Apakah perlu digunakan media atau peralatan praktek sebagai media penunjang? 3) Apakah sarana dan prasarana yang tersedia dalam kelompok memungkinkan untuk menggunakan suatu media? e. Menentukan strategi penilaian Anda perlu menentukan strategi penilaian dari bahan belajar yang akan anda kembangkan. Penentuan strategi penilaian ini mengacu pada tujuan instruksional yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menentukan penilaian hasil belajar, beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan antara lain:

7 1) Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran itu sendiri. 2) Menggunakan berbagai ukuran, metode, teknik dan kriteria sesuai dengan karakteristik dan esensi dari pengalaman belajar yang diharapkan. 3) Bersifat menyeluruh, yaitu mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Disamping itu, anda perlu menentukan aspek yang akan dinilai, apakah aspek kognitif, afektif, atau psikomotor. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan komponen dari GBIM antara lain meliputi: a. Jenjang sekolah/jenis diklat b. Judul mata pelajaran/mata diklat c. Jumlah jam pelajaran/jam diklat d. Tujuan mata pelajaran (TIU) e. Deskripsi singkat f. Tujuan instruksional khusus g. Pokok bahasan h. Sub pokok bahasan i. Tes akhir modul j. Daftar pustaka Berikut contoh cuplikan GBIM dari modul ini. Jenis Diklat Mata Diklat Jumlah Jam : JF. Pengembang Teknologi Pembelajaran : Pengembangan Bahan Belajar : 16 JP TIU : Setelah mengikuti mata diklat Pengembangan Bahan Belajar, peserta diklat JF PTP akan dapat mengembangkan bahan belajar cetak (modul) Deskripsi Singkat : Mata diklat ini membahas tentang konsep dan prinsip-prinsip pengembangan bahan belajar cetak mulai dari penyusunan rancangan sampai pada pengembangan bahan belajar cetak.

8 No. TIK (Kompetensi Dasar) Pokok Bahasan 1. Peserta Konsep dan pelatihan dapat prinsip menjelaskan konsep dan bahan belajar prinsip bahan belajar Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian. bahan belajar 2. Fungsi bahan belajar Tes Akhir Modul PG 10 1 Uraian Pustaka Dick, Walter and Carey, Lou The System- atic Design of Instruc- tion

9 C. Arti, Tujuan, dan Komponen JM Tidak semua yang tertuang dalam GBIM mendapatkan penafsiran yang sama pada setiap orang. Untuk mencegah terjadinya salah tafsir dan mempercepat proses pengembangan bahan bejaran perlu dibuat jabaran materi (JM). Ini lebih terasa perlunya apabila penyusun GBIM dan penulis (pengembang bahan belajar) berlainan orangnya. Jabaran materi merupakan penjabaran dari GBIM yang berisi uraian garis besar isi media secara keseluruhan. Komponen jabaran materi antara lain meliputi: a. Jenjang sekolah/jenis diklat b. Judul mata pelajaran/mata diklat c. Jumlah jam pelajaran/jam diklat d. Tujuan mata pelajaran (TIU) e. Deskripsi singkat f. Judul g. Tujuan instruksional khusus/kompetensi dasar h. Uraian materi i. Latihan Berikut contoh cuplikan dari JM modul ini. Jenis Diklat : JF. Pengembang Teknologi Pembelajaran Mata Diklat : Pengembangan Bahan Belajar Jumlah Jam : 16 JP TIU : Setelah mengikuti mata diklat Pengembangan Bahan Belajar, peserta diklat JF PTP akan dapat mengembangkan bahan belajar cetak (modul) Deskripsi Singkat: Mata diklat ini membahas tentang konsep dan prinsip-prinsip pengembangan bahan belajar cetak mulai dari penyusunan rancangan sampai pada pengembangan bahan belajar cetak.

10 TIK (Kompetensi Dasar) 1. Konsep dan Prinsip Bahan Belajar Peserta pelatihan dapat menjelaskan konsep dan prinsip Pendahuluan Isi Materi: 1. Pengertian bahan belajar Membuat ilustrasi fungsi bahan belajar sebagai cara memotivasi pembaca. bahan belajar Set rancangan materi pembelajaran yang disusun berdasarkan GBIM dan

11 Rangkuman Format bahan belajar adalah format rancangan sebuah bahan ajar. Apabila bahan belajar tersebut berupa modul, maka formatnya dalam bentuk modul mata kuliah, modul mata pelatihan, modul mata pelajaran, dan modul satuan pelajaran. Pemilihan format bahan belajar tersebut dengan memperhatikan tujuan, karakteristik materi, dan peserta didik/peserta diklat. Tahapan dalam pengembangan bahan belajar pada bagian perencanaan antara lain mengembangkan GBIM dan JM. Garis Besar Isi Media (GBIM) berisi rancangan materi pembelajaran dari satu mata ajaran tertentu. Komponen GBIM antara lain meliputi: judul/nama mata pelajaran, tujuan pembelajaran, deskripsi singkat materi, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, tes (bentuk) penilaian, serta daftar pustaka. Jabaran materi (JM) adalah uraian garis besar isi media secara keseluruhan yang disusun bab per bab atau kegiatan belajar demi kegiatan belajar. Komponen jabaran materi meliputi: judul mata ajar, tujuan mata ajar (TIU), tujuan instruksional khusus, deskripsi singkat, kegiatan belajar, judul, kompetensi dasar, uraian materi, dan latihan.

12

13

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M. Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 1 IKA KURNIAWATI, M.Pd Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 1 KONSEP,

Lebih terperinci

Deskripsi Tugas Akhir (Tugas secara Individu)

Deskripsi Tugas Akhir (Tugas secara Individu) Tugas Diklat PTP Bpk. Dr. M. adning Nama :Toyipur HP : 081289075711Unit Kerja: D3 ManajemenPemasaran PNJ Email : toyipur@belajar.kemdikbud.go.id, Utoyipurimron@yahoo.co.id Deskripsi Tugas Akhir (Tugas

Lebih terperinci

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 3. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 3. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M. Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 3 IKA KURNIAWATI, M.Pd Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 3 TEKNIK PENULISAN

Lebih terperinci

RAFNIS, M.Kom NIP HP :

RAFNIS, M.Kom NIP HP : TUGAS DIKLAT CALON PEJABAT FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN ( PTP) MATERI Analisis Kebutuhan Sistem Pembelajaran Fasilitator : Drs. Bambang Warsito, M.Pd TUGAS KB 2 : Prinsip - Prinsip AKSP

Lebih terperinci

Modul Pelatihan Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran

Modul Pelatihan Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Modul Pelatihan Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 4 Drs. ABU KHAER, M.Pd 1 Seri Modul JF-PTP KEGIATAN BELAJAR 4

Lebih terperinci

JAWABAN TUGAS KB-01: Konsep, Prinsip dan Jenis-Jenis Bahan Belajar

JAWABAN TUGAS KB-01: Konsep, Prinsip dan Jenis-Jenis Bahan Belajar JAWABAN TUGAS KB-01: Konsep, Prinsip dan Jenis-Jenis Bahan Belajar Modul : 10 / Pengembangan Bahan Belajar Tutor Pembina : M. Adning, S.Pd., M.Pd. Oleh: NAMA : SIYAMTA, MT NIP : 197409262002121002 Jabatan

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

IPKG 1. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)

IPKG 1. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran) IPKG 1 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran) 1. NAMA GURU : 2. NIP/NIK : 3. SEKOLAH TEMPAT UJIAN : 4. KELAS : 5. MATA PELAJARAN : 6. WAKTU : 7. TANGGAL : DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 Pengertian Model a. Model adalah seperangkat prosedur yang sistematis untuk mewujudkan suatu proses. b. Proses sistematis

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Tinjauan Mata Kuliah A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM vii M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Metode Pendidikan ini merupakan Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK). Pada mata kuliah ini, uraian mengenai metodologi penelitian difokuskan untuk aplikasi dunia pendidikan.

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2009 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN 240 Menit ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN Penulis : Drs.Bambang Warsita, M.Pd Pengkaji Materi : Dr. Purwanto, M.Pd Pengkaji Media : Dra. Mariana Soemitro Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh : Galuh Puspo Rimby

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh : Galuh Puspo Rimby KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh : Galuh Puspo Rimby PENGEMBANG KURIKULUM - Secara istilah: proses pengembangan kurikulum, desain,implementasi, evaluasi, dan penyempurnaan kurikulum. - Alasan : 1. Merespon

Lebih terperinci

STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI

STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI Hand-out Perkuliahan Mata kuliah: Strategi Pembelajaran Georafi (SPG) Oleh Dr. H. MUKMINAN Pendidikan Geografi, FISUNY Email: mukminan@yahoo.co.id HP: 08157956800 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BUKU AJAR PERANCANGAN DAN PRINSIP PENGEMBANGANNYA. Oleh: Trini Prastati, dkk

BUKU AJAR PERANCANGAN DAN PRINSIP PENGEMBANGANNYA. Oleh: Trini Prastati, dkk BUKU AJAR PERANCANGAN DAN PRINSIP PENGEMBANGANNYA Oleh: Trini Prastati, dkk Buku Ajar Kumpulan materi kuliah yang digunakan leh mahasiswa untuk belajar mandiri yang disusun secara sistematis, dilengkapi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal PENYUSUNAN BAHAN AJAR Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal IDENTITAS Nama : U. Hendra Irawan Tempat Tgl Lahir : Bandung, 02 Juli 1969 Alamat : Komplek Puri Budi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL A. PENGERTIAN Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis.

Lebih terperinci

Assure sebagai sebuah model Desain Pembelajaran

Assure sebagai sebuah model Desain Pembelajaran Assure sebagai sebuah model Desain Pembelajaran A. Latar Belakang Bagi sebagian Widyaiswara, disain pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE sebagai sebuah model dalam melakukan rancang bangun pembelajaran

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: STRATEGI PEMBELAJARAN 1.1 Hakikat Strategi Pembelajaran... 1.2 Latihan... 1.12 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.13 Berbagai Jenis Strategi Pembelajaran...

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar 2.1.1 Pengertian Bahan Ajar Hamdani (2011:218) mengemukakan beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut: a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar dapat terjadi kapan saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak, proses belajar terjadi karena ada interaksi individu dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

Penggunaan Modul, Kaset, dan Audiografis

Penggunaan Modul, Kaset, dan Audiografis ix U Penggunaan Modul, Kaset, dan Audiografis Untuk membantu Anda dalam mempelajari materi Perumusan Masalah Penelitian, Metode Pengamatan, Metode Wawancara, serta Analisa dan Interpretasi Data, modul

Lebih terperinci

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan dunia, terutama Indonesia. Usaha pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas Indonesia

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA KELOMPOK (LKK) PRAKTEK PENULISAN MODUL PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA KELOMPOK (LKK) PRAKTEK PENULISAN MODUL PEMBELAJARAN LEMBAR KERJA KELOMPOK (LKK) PRAKTEK PENULISAN MODUL PEMBELAJARAN [disusun oleh: Uwes Anis Chaeruman] LANGKAH #1: Identifikasi Topik Langkah Kerja: 1. Pilih dan tentukan satu judul modul pelatihan jarak

Lebih terperinci

KUMPULAN 3 : TUGASAN INDIVIDU NAMA PELAJAR : MASITAH BINTI MD SOM

KUMPULAN 3 : TUGASAN INDIVIDU NAMA PELAJAR : MASITAH BINTI MD SOM KUMPULAN 3 : TUGASAN INDIVIDU NAMA PELAJAR : MASITAH BINTI MD SOM ( 891117 08 5928 ) Model Assure ANALYSE LEARNERS ( Analisis Pelajar) i. Murid tahun 3. ii. 10 orang murid lelaki, 10 orang murid perempuan.

Lebih terperinci

SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber

SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber IDENTITAS MATAKULIAH Nama Matakuliah : Pengembangan Bahan Ajar Cetak Kode Matakuliah : PMT429 Jumlah SKS : 4 SKS Dosen : Sisca Rahmadonna, M.Pd Program

Lebih terperinci

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah

Lebih terperinci

GARIS BESAR ISI MODUL DAN JABARAN MATERI MODUL

GARIS BESAR ISI MODUL DAN JABARAN MATERI MODUL GARIS BESAR ISI MODUL DAN JABARAN MATERI MODUL Matakuliah Jumlah Jam : TEHNIK LABORATORIUM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2014 GARIS-GARIS BESAR ISI MODUL Mata Kuiah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan pertanyaan penelitian, maka

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan pertanyaan penelitian, maka BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan pertanyaan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini komunikasi sangat diperlukan siswa dalam berinteraksi dengan siswa

BAB I PENDAHULUAN. hal ini komunikasi sangat diperlukan siswa dalam berinteraksi dengan siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi diperlukan dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini komunikasi sangat diperlukan siswa dalam berinteraksi dengan siswa lain maupun dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

Judul Modul Dasar Cara Ber-Internet Standard Kompetensi Mengetahui Cara Berinternet Sasaran Peserta Ibu Tingkat Dasar

Judul Modul Dasar Cara Ber-Internet Standard Kompetensi Mengetahui Cara Berinternet Sasaran Peserta Ibu Tingkat Dasar Judul Modul Standard Kompetensi Sasaran Peserta Tingkat Dasar Cara Ber- Mengetahui Cara Berinternet Ibu Dasar 1. Standard Kompetensi Standard Kompetensi : Mengetahui Cara Berinternet Uraian Standard Kompetensi

Lebih terperinci

Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran)

Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran) Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran) NAMA INSTANSI PANGKAT/GOL : AYUB SIREGAR : DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN : PENATA MUDA TK.I / III.B I. Konsep dan

Lebih terperinci

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM.

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM. THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) The Systematic Design of Instruction Chapter One Arini Pakistyaningsih, SH., MM. A. Model Pendekatan Dick dan Carey Sistem Untuk Merancang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1 PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1 Disusun oleh : Pudji Muljono 2) JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMA 107)

TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMA 107) GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) dan SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEKNIK PENULISAN ILMIAH (KMA 107) Disusun Oleh: Yuli Darni, S.T.,M.T. Heri Rustamaji, S.T., M.Eng. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran Dosen : Dr. H. M. ENTANG, M.A. Disusun oleh : K E L O M P O K 2 AJIZ SULAEMAN NPM. 072115020 EKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, seiring dengan berjalannya waktu berbagai macam pembaharuan telah banyak dilakukan oleh pemerintah dan para

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 6 Model Pengembangan Pembelajaran Kaitannya Dengan Bahan Ajar MODEL PENGEMBANGAN FOUR-D (4D) Model pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suparno Retno Pamungkas, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suparno Retno Pamungkas, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 alinea IV..., untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia... serta dalam Pasal

Lebih terperinci

S E M I N A R A S E A N 2 nd PSYCHOLOGY & HUMANITY Psychology Forum UMM, Februari 2016

S E M I N A R A S E A N 2 nd PSYCHOLOGY & HUMANITY Psychology Forum UMM, Februari 2016 Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Sejarah dengan Metode Permainan Meggunakan Media Kartu bagi Siswa Sekolah Dasar Laksmi Puspitowardhani Universitas Airlangga

Lebih terperinci

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Mata Kuliah : Semester : 2008.1 SKS : 3 (tiga) Nama Tutor : Drs. Edy Sjarif, M.Pd Deskripsi Singkat Mata Kuliah: Mata kuliah mempunyai fokus pada pengembangan keterampilan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : PERENCANAAN PENGAJARAN (OT 502)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : PERENCANAAN PENGAJARAN (OT 502) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : PERENCANAAN PENGAJARAN (OT 502) BOBOT SKS : 2 SKS SSEMESTER : VII DOSEN PENANGGUNG JAWAB : DRS. DADANG HIDAYAT M., M.PD PERTEMUAN KE/ NOMOR SAP : 1-2 No Standar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh : Riris Sri Naimah K4303054 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Potret pembelajaran sastra di berbagai sekolah (di Indonesia) selama ini terlihat buram dan sedih. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Alwasilah (dalam

Lebih terperinci

YANG DIHARAPKAN KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN MASALAH

YANG DIHARAPKAN KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN MASALAH KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN YANG DIHARAPKAN MASALAH PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP PELATIHAN BERSIFAT TEKNIS KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI atau KOMPETENSI DASAR PESERTA PELAKSANA PENGGUNA HASIL PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Perkembangan sains dan teknologi dewasa ini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah manusia yang

Lebih terperinci

VII. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

VII. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU VII. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU NO TUGAS UTAMA / INDIKATOR KINERJA GURU HASIL ANALISIS KAJIAN ATAU KESIMPULAN DARI DATA/BUKTI- BUKTI/DOKUMEN DAN/ATAU CATATAN HASIL PENGAMATAN I PERENCANAAN PEMBELAJARAN.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL Pelatihan Tutor TTM 2016 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL Tujuan Menjelaskan pengertian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah bahkan juga perguruan tinggi. Sebagai guru

Lebih terperinci

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM KPL070 Materi Diklat : Pengantar Instruksional Desain (ID) dan sub ID Tujuan : Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta dapat: Memahami langkah-langkah pembuatan dan penerapan E-learning Memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), tujuan

Lebih terperinci

Jerols E. Kemp (1977)

Jerols E. Kemp (1977) Model Pembelajaran Jerols E. Kemp (1977) Oleh : DR. Rusman, M.PD. Jerols E. Kemp Jerols E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal

Lebih terperinci

DAFATR ISI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. PENDAHULUAN 1 Deskripsi Singkat Mata Diklat 1 Alokasi Waktu Pembelajaran 1 Tujuan Mata Diklat 1

DAFATR ISI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. PENDAHULUAN 1 Deskripsi Singkat Mata Diklat 1 Alokasi Waktu Pembelajaran 1 Tujuan Mata Diklat 1 DAFATR ISI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR i iii PENDAHULUAN 1 Deskripsi Singkat Mata Diklat 1 Alokasi Waktu Pembelajaran 1 Tujuan Mata Diklat 1 POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Data dan Sumber Data 3 Data,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 JENIS BAHAN AJAR 4 CETAK 4 NON - CETAK CETAK Buku Teks Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ Panduan = Petunjuk = Pedoman

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

TINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH....... i Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN... 1.1 Pengertian Programa Penyuluhan Pertanian... 1.2 Latihan... 1.4 Rangkuman

Lebih terperinci

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Wakil Direktur Bidang Akademik telah berhasil menyusun

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN. Dengan Metode ASSURE

MEDIA PEMBELAJARAN. Dengan Metode ASSURE MEDIA PEMBELAJARAN Dengan Metode ASSURE Hakikat Media Pembelajaran PRSOSES PEMBELAJARAN = PROSES KOMUNIKASI (INTERAKSI PESERTA DIDIK-GURU) UNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI: PENGIRIM PESAN (KOMUNIKATOR) PENERIMA

Lebih terperinci

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor Belajar? Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor maupun afektif. Bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dengan siapa/apa saja. Settingnya:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Reasearch and Development (R&D)atau dengan kata lain penelitian ini akan berfokus pada penelitian terhadap analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan. sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan. sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi keahliannya yakni Agribisnis Tanaman

Lebih terperinci

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU PETUNJUK 1. Kumpulkan dokumen perangkat dari guru sebelum pengamatan, cacatan hasil pengamatan selama dan sesudah, serta cacatan kemajuan dan hasil belajar peserta didik.

Lebih terperinci

APLIKASI CISCO PACKET TRACER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR JARINGAN KOMPUTER DALAM KONTEKS BLENDED LEARNING

APLIKASI CISCO PACKET TRACER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DASAR JARINGAN KOMPUTER DALAM KONTEKS BLENDED LEARNING BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini banyak tersebar berbagai media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Media pembelajaran adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejuruan (SMK) adalah memberi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Kejuruan (SMK) adalah memberi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Orientasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah memberi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1.

Tinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1. Daftar Isi Tinjauan Mata Kuliah. i Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1 Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan... 1.10 Rangkuman. 1.11 Tes Formatif 1 1.12 Komponen Kurikulum... 1.16 Latihan... 1.30 Rangkuman. 1.31

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP Rustanti Hari Wismadi Guru mata pelajaran IPA Fisika di SMPN I Piyungan Kab. Bantul DIY ABSTRAK Salah satu unsur penting dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru Materi Pembelajaran Bina Nusantara Induksi Dosen Baru Andreas Soegandi (soegandi@binus.edu) Instructional Development Center () 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, i peserta diharapkan mampu: Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini mengacu pada tujuan penelitian, hasil

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh 102 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian, implikasi dan mengajukan rekomendasi yang berkaitan dengan temuan

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN SILABUS/GBPP

PROSES PENYUSUNAN SILABUS/GBPP PROSES PENYUSUNAN SILABUS/GBPP PROSES PENYUSUNAN SILABUS/GBPP Melakukan Analisis Pembeljaran Menulis Kompeten si Menulis subkompe tensi Menulis Pokok Bahasan Menulis Sub Pokok Bahasan Menentukan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penemuan-penemuan baru dalam ilmu dan teknologi telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Akibat dari pengaruhpengaruh itu maka pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... ix MODUL 1: MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 1.1 Hakikat Matematika... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.19 Tes Formatif 1..... 1.20 Matematika Sekolah/Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian dilaksanakan di Kampus V Pabelan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Ahmad Yani No. 200 Kartasura

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN Endang Mulyatiningsih Mengajar merupakan tugas utama seorang pendidik (guru, dosen, tutor, instruktur, widyaiswara). Pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide

Lebih terperinci

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN Merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan Upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan

Lebih terperinci

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SLAMET TRIYADI slamet.triyadi87@gmail.com PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI CHAPTER 5 TEKNIK PEMILIHAN. Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI CHAPTER 5 TEKNIK PEMILIHAN. Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI CHAPTER 5 TEKNIK PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember APA YANG AKAN KITA PELAJARI? A. Alasan Praktis Pemilihan Media B. Prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai upaya dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian 112 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan bahan ajar workshop pendidikan kesehatan ini antara lain adalah : 1.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis lakukan pada siswa kelas X-5, SMA Negeri 6 Bandung yang terletak di jalan Pasir Kaliki No 51, dapat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode dan Nama Mata Kuliah Kompetensi Jumlah Pertemuan : LM 503, Pembelajaran Perpustakaan dan Informasi (3 SKS) : memahami konsep dan praktek dan aplikasinya di : 16 kali pertemuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA PROGRAM DIPLOMA 4 1 ) Oleh: Dr. Ali Muhtadi, M.Pd.

PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA PROGRAM DIPLOMA 4 1 ) Oleh: Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA PROGRAM DIPLOMA 4 1 ) Oleh: Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. Arah Pendidikan Kejuruan-Vokasional Pendidikan Kejuruan-Vokasional seperti D3 dan D4 merupakan jenis pendidikan yang mempersiapkan

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Regina Tutik Padmaningrum*) Jurdik Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: regina_tutikp@uny.ac.id Media pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menyusun silabus mata pelajaran sesuai dengan ketentuan standar isi 2. Mahasiswa dapat menyusun RPP untuk pembelajaran teori Jasa Boga dan Patiseri 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran SD Kode Mata Kuliah : PSD 6202 SKS : 2SKS Dosen : Unik Ambar Wati, M.Pd Program Studi : S-1 PGSD Waktu Perkuliahan : Semester

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL. : Muhammad Warsita, S.Pd.,M.M. Penelaah. Nurdiyah, S.P., M.Si. NIP Kepala UPBJJ-UT Palu,

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL. : Muhammad Warsita, S.Pd.,M.M. Penelaah. Nurdiyah, S.P., M.Si. NIP Kepala UPBJJ-UT Palu, BB03-RK18-RII.0 LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL Kode/Nama Mata kuliah Program Studi/Fakultas Pengembang Penelaah : IDIK 4010/KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN : S1 PGSD : Muhammad Warsita, S.Pd.,M.M : Nurdiyah,

Lebih terperinci

1 Konsep Desain Pembelajaran

1 Konsep Desain Pembelajaran SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH/KODE : PERENCANAAN PENGAJARAN (OT/PP/RT 502) BOBOT SKS : 2 SKS SEMESTER : VII DOSEN PENANGGUNG JAWAB : DRS. AMAY SUHERMAN., M.Pd. PERTEMUAN KE/NOMOR SAP : 1-2

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR Oleh Joni Rahmat Pramudia UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 20010 PEMBELAJARAN (1) Pembelajaran merupakan faktor eksternal dari proses belajar (Gagne, dkk, 1992 dan Romizowski,

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK L1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK TIK1 Pokok Bahasan : Sistem Gerak - Tulang - Otot - Sistem Rangka TIK2 Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah - Darah - Pembuluh

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015 PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci