PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI"

Transkripsi

1 PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI Oleh: Rilo Natanael Sibarani, Nehru, S.Si, M.T, Ahmad Syarkowi, M.Pd program studi pendidikan fisika universitas jambi rilonatanael@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul cetak berbasis masalah pada materi rangkaian elektronika dasar 1. Juga untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap modul yang dibuat. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Desain penelitian yang digunakan adalah ADDIE yang merupakan singkatan Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation, namun pada penelitian ini hanya terdiri dari tahap: Analisis, Desain, Pengembangan, dan Evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tiap indikator yaitu: indikator tampilan dengan persentase 83%, yang termasuk kategori sangat baik. Indikator materi dengan persentase sebesar 74%, yang termasuk kategori baik. Indikator kebermanfaatan dengan persentase sebesar 77%, yang termasuk kategori baik. Sehingga jika dirata-ratakan persentase yang didapat sebesar 78%, yang jika dikonversikan ke dalam tabel konversi, hasilnya termasuk kategori baik. Kata kunci: Pendekatan Berbasis Masalah, Penelitian, Persepsi Pendahuluan Fisika merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari tentang benda-benda di alam, gejala alam serta interaksi antara benda-benda di alam. Kajian ilmu fisika secara mendalam bermanfaat untuk menghasilkan suatu inovasi atau menyempurnakan penemuan yang telah ada sebelumnya, sehingga fisika sangat menarik untuk dipelajari. Sebagaimana menurut (Lesmono, 2012) bahwa: pada hakekatnya fisika merupakan proses dan produk tentang pengkajian kejadian gejala alam. Proses (process or methods) adalah kegiatan yang meliputi observasi, membuat hipotesis, merencanakan dan melaksanakan eksperimen, evaluasi data pengukuran, dan sebagainya. Produk (product) merupakan hasil dari proses yang berbentuk fakta, konsep, prinsip, teori, hukum, dan sebagainya. Dalam program studi pendidikan fisika terdapat salah satu mata kuliah yaitu elektronika dasar 1. Elektronika dasar 1 merupakan mata kuliah yang memegang peranan penting pada program studi pendidikan fisika di perguruan tinggi. Berdasarkan analisis pelajar yang dilakukan peneliti kepada mahasiswa pendidikan fisika Universitas Jambi angkatan 2015, didapat tingkat pengalaman mahasiswa dalam matakuliah yang berhubungan dengan Elektronika Dasar 1, yaitu pada mata pelajaran fisika (listrik) hanya sekitar 16,7% orang mahasiswa yang menguasai, 17,8% mahasiswa yang ragu-ragu terhadap kemampuannya, 63,3% mahasiswa yang tidak menguasai, dan 2,2% mahasiswa yang sangat tidak menguasai. Di Universitas Jambi, mata kuliah Elektronika Dasar 1 memiliki bobot 3 SKS, dilaksanakan pada semester ke-3 serta memuat materi yang cukup padat dan pada proses pembelajarannya menggunakan buku Sutrisno dan Richard Blocher, namun buku tersebut tidak sesuai dengan karakteristik mahasiswa pendidikan fisika, begitupun dengan proses pembelajaran yang belum sesuai di Universitas Jambi. Berdasarkan hasil analisis performance gap yang telah dilakukan sebelumnya, dengan mentriangulasikan hasil wawancara mahasiswa, asisten dosen dan observasi dokumen didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Tingkat keterbacaan buku referensi utama elektronika dasar 1 rendah bagi mahasiswa pendidikan fisika universitas Jambi. 2) Gambar yang disajikan tidak berwarna dan kurang menarik bagi mahasiswa pendidikan fisika universitas jambi. 3) Contoh permasalahan dan penyelesaiannya yang terdapat dalam sumber referensi utama sulit dipahami oleh mahasiswa. Solusi yang ditawarkan adalah perlunya pembuatan modul untuk mahasiswa, (Prastowo, 2011) mendefinisikan modul sebagai bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar siswa belajar mandiri dengan bimbingan yang minimal dari guru. Modul adalah salah satu bentuk bahan ajar berbasis cetakan yang dirancang untuk peserta pembelajaran belajar secara mandiri karena itu modul dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri (Asyhar, 2010). Selain itu, modul dapat memfasilitasi peserta didik lebih tertarik dalam

2 belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar (Depdiknas, 2008). Salah satu pendekatan yang saat ini sering digunakan adalah pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan pendekatan berbasis proyek, dimana secara umum pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan. Kegiatan belajar memecahkan masalah merupakan usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Berpikir adalah aktivitas kognitif tingkat tinggi yang melibatkan asimilasi dan akomodasi berbagai pengetahuan dan struktur kognitif yang dimiliki siswa untuk memecahkan suatu masalah (Widodo, 2013). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pembuatan modul pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah pada mata kuliah elektronika dasar 1, sebagai tambahan sumber belajar bagi mahasiswa untuk belajar mandiri, yang menarik untuk dibaca, dan dilengkapi dengan materi serta contoh-contoh soal yang mendukung, agar mahasiswa dapat mudah memahami materi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana membuat modul berbasis masalah pada materi rangkaian elektronika dasar 1 program studi pendidikan fisika Universitas Jambi? dan bagaimanakah persepsi modul pada matakuliah elektronika dasar 1 program studi pendidikan fisika Universitas Jambi?. Selanjutnya berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: membuat modul berbasis masalah pada materi rangkaian elektronika dasar 1 program studi pendidikan fisika Universitas Jambi, dan mengetahui persepsi modul pada matakuliah elektronika dasar 1 program studi pendidikan fisika Universitas Jambi. Sehingga berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dapat diambil beberapa manfaat dari penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: membantu mahasiswa semester 3 pendidikan fisika memahami materi pada mata kuliah elektronika dasar, dan sebagai penambah pengetahuan bagi penulis dalam membuat modul pembelajaran pada mata kuliah elektronika dasar 1. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian campuran (kuantitatif dan kualitatif), dengan menggunakan tipe penelitian dan pengembangan (research and development). Model yang digunakan adalah model ADDIE. Model ini terdiri dari lima tahap utama yaitu analisis (Analysis), perencanaan (Design), pengembangan (Development), pelaksanaan (Implementation), dan evaluasi (Evaluations) (Branch, 2009). Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti menetapkan waktu pelaksanaan penelitian pada bulan juli 2017, dan penelitian ini telah ditetapkan akan diadakan di program studi pendidikan fisika Universitas Jambi. Subjek Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan peneliti di atas, maka peneliti menetapkan subjek untuk penelitian ini. Dimana subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan fisika angkatan 2015 Universitas Jambi. Prosedur Penelitian ini hanya terdiri dari tahap: Analisis, Desain, Pengembangan, dan Evaluasi. Pada tahap analisis, peneliti melakukan validasi kesenjangan kinerja dengan melakukan wawancara dan observasi buku sumber utama, didapatkan tiga kesenjangan: 1) Rendahnya tingkat keterbacaan buku, 2) Gambar yang disajikan tidak berwarna dan kurang menarik, dan 3) Kesulitan dalam memahami contoh permasalahan dan penyelesaian pada buku. Selanjutnya pada tahap desain, peneliti membuat inventarisasi tugas, membuat tujuan kinerja, dan menghasilkan strategi pengujian. Kemudian pada tahap pengembangan, peneliti mengembangkan modul yang dibuat lalu dilakukan revisi formatif dengan melakukan evaluasi materi, pedagogik, penyajian, dan kebahasaan. Terakhir peneliti melakukan tahap evaluasi, dengan melakukan uji coba untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap modul yang telah dibuat peneliti. Instrumen Penelitian Penelitian ini bersifat campuran. Adapun data kualitatif yang digunakan adalah data tentang bagaimana membuat modul, sedangkan data kuantitatif yang digunakan adalah data tentang kelayakan modul. Maka instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1) Dokumentasi proses pembuatan modul. 2) Lembar wawancara terbuka diberikan kepada para ahli terkait modul elektronika dasar, yang meliputi ahli pembelajaran dan ahli materi elektronika dasar. 3) Angket untuk melihat tanggapan subjek ujicoba terhadap modul. Angket yang akan dibuat

3 menggunakan skala likert (5 skala). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat diisi dengan memberikan jawaban dalam bentuk tanda cek. Dengan 5 tingkat jawaban, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Tingkat jawaban ini digunakan dalam lembar evaluasi ahli. Sedangkan tingkat jawaban angket persepsi siswa juga dengan 5 tingkat jawaban yaitu, sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju, dan sangat setuju. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah dokumentasi, lembar wawancara, dan angket. Adapun teknik analisis instrumen penelitian adalah sebagai berikut: 1) Dokumentasi merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur atau merekap suatu kejadian secara kualitatif, maka dokumentasi tidak memerlukan validasi. 2) Sama seperti halnya dokumentasi teknik wawancara terbuka juga merupakan suatu metode pengumpulan data secara kualitatif, maka wawancara tidak memerlukan validasi. 3) Angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data kuantitatif. Angket yang digunakan 2 jenis, yaitu angket berstruktur yang digunakan untuk evaluasi oleh ahli, dan angket tertutup digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa, maka angket memerlukan validitas dan reliabilitas. Teknik analisisnya adalah sebagai berikut: a) validitas angket, sebuah instrumen dapat dikatakan sudah valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan juga dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Perhitungan uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS Dimana harga r hitung kemudian akan dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. b) reliabilitas angket, menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alfa Cronbach (Sugiyono, 2011), rumus ini digunakan karena pada angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat jawaban yang bernilai salah atau nol. Hal ini sesuai dengan rumus Alfa Cronbach yang dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya pada angket atau jenis data yang berbentuk interval/essay yang dihitung dengan menggunakan IBM SPSS statistik 16.0 (Sugiyono, 2011). Teknik Analisis Data Setelah proses pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah terkumpul dari penelitian, yaitu sebagai berikut: 1) Dokumentasi merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur atau merekap suatu kejadian secara kualitatif maka teknik analisis data yang digunakan adalah coding (Jack R. Fraenkel, 2012). 2) Sama seperti halnya dokumentasi teknik wawancara terbuka juga merupakan suatu metode pengumpulan data secara kualitatif maka teknik analisis datanya juga menggunakan coding (Jack R. Fraenkel, 2012). 3) Angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data kuantitatif. Adapun teknik analisis datanya adalah dipersentasikan dengan cara: a) mengubah penilaian kualitatif menjadi kuantitatif, b) menghitung nilai rerata skor tiap indikator, dan c) menginterpretasikan secara kualitatif nilai ratarata setiap aspek. Setelah dilakukan pendataan dan pengolahan serta disajikan dalam bentuk persentase, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mendeskripsikan dan mengambil kesimpulan dari hasil observasi dan pengolahan data tentang masing-masing indikator. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini telah menghasilkan produk berupa bahan ajar berbasis masalah berupa modul pembelajaran pada materi rangkaian Elektronika Dasar 1 di Prodi Pendidikan Fisika. Selanjutnya setelah modul selesai dibuat, peneliti melakukan evaluasi kepada dosen ahli, yaitu ahli materi, pedagogik, penyajian, dan kebahasaan, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Evaluasi Modul Oleh Ahli No. Aspek Persentase Rata-Rata Aspek 1. Materi 67,62% 2. Pedagogik 66,6% 3. Penyajian 79,43% 4. Kebahasaan 72,5% Setelah modul dinyatakan layak oleh dosen ahli, maka selanjutnya peneliti melakukan uji coba untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap modul yang telah dibuat oleh peneliti, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Persepsi Mahasiswa Terhadap Modul No. Indikator Persentase Kategori Rata-Rata Indikator 1. Tampilan 83% Sangat Baik 2. Materi 74% Baik 3. Kebermanfaatan 77% Baik

4 Adapun langkah pengembangan penelitian ini berdasarkan model pengembangan ADDIE. Menurut (Branch, 2009), model ADDIE ini terdiri dari 5 tahap pengembangan, yaitu Analyze (analisis), Design (perancangan), Develop (pengembangan), Implement (penerapan), dan Evaluation (evaluasi). Adapun pada penelitian ini tidak sampai pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan adalah modul berbasis masalah pada materi rangkaian elektronika dasar. Pada tahap analisis, peneliti melakukan validasi kesenjangan kinerja dengan melakukan wawancara kepada mahasiswa, asisten dosen dan melakukan observasi pada buku sumber utama, didapatlah hasil kesenjangan kinerja: (1) Rendahnya tingkat keterbacaan buku, (2) Gambar yang disajikan tidak berwarna dan kurang menarik, dan (3) Kesulitan dalam memahami contoh permasalahan dan penyelesaian pada buku. Selanjutnya pada tahap desain, peneliti membuat inventarisasi tugas, tujuan kinerja, dan menghasilkan strategi pengujian. Kemudian pada tahap pengembangan, peneliti mulai mengembangkan produk yang dibuat. Dimana produk yang dibuat peneliti adalah bahan ajar berupa modul cetak yang menggunakan pendekatan berbasis masalah (problem based learning), pendekatan ini dipilih untuk membantu para siswa dalam mengembangkan suatu kemampuan berpikir, mengatasi masalah, keterampilan penyelidikan, kemampuan mempelajari peran sebagai orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang mandiri dan independen (Widodo, 2013). Selanjutnya peneliti mengembangkan modul dengan materi berdasarkan acuan RPS (Rencana Perkuliahan Semester), dimana materi yang disusun peneliti terdiri dari 3 BAB yaitu: Komponen dasar elektronika, Rangkaian arus searah, dan Rangkaian arus bolak-balik. Setelah modul selesai dibuat, maka modul dievaluasi oleh dosen ahli yang terdiri dari ahli materi, pedagogik, penyajian, dan kebahasaan. Setelah dinyatakan layak, maka selanjutnya peneliti mengujicobakan produk yang telah dibuat untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap modul. Peneliti melakukan uji coba yang bertujuan untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap modul yang telah dibuat, uji coba dilakukan terhadap 35 orang mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Jambi. Uji coba mendapat respon positif dari mahasiswa, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data angket persepsi, yang terdiri dari 3 indikator yaitu: a) Tampilan, indikator tampilan persentasinya adalah sebesar 83%, dimana indikator ini merupakan indikator yang termasuk kedalam kategori sangat baik. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa merasa modul yang digunakan memiliki desain tampilan yang bagus, dan gambar-gambar yang dipakai di dalam modul juga berwarna, sehingga hal ini menjadi kunci yang membuat indikator tampilan memiliki persentase yang tertinggi. Untuk indikator tampilan, aspek terendah terdapat pada aspek warna gambar sesuai dengan aslinya dan menarik dengan persentase sebesar 78% yang termasuk dalam kategori baik, hal ini dikarenakan masih terdapat gambar di dalam modul yang menurut persepsi mahasiswa masih belum sesuai dengan aslinya dan masih kurang menarik, sedangkan aspek tertinggi terdapat pada aspek gambar yang disajikan sesuai dengan materi dengan persentase sebesar 88% yang termasuk kategori sangat baik. Modul yang telah dikembangkan oleh peneliti dibuat berwarna dengan desain yang dibuat semenarik mungkin dan juga menggunakan gambar yang sesuai dengan gambar aslinya, begitu pula dengan gambar rangkaian yang didesain dengan software Livewire, selanjutnya dari segi tulisan peneliti menggunakan jenis huruf Century Gothic dengan ukuran font 10, semua hal ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa agar tertarik dalam mempelajari modul yang telah dibuat oleh peneliti. Sebagaimana dijelaskan (Rahdiyanta, 2004) bahwa daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian seperti: Bagian sampul (cover) depan, dengan mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf yang serasi. Dan bagian isi modul dengan menempatkan rangsangan-rangsangan berupa gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf tebal, miring, garis bawah atau warna. Selain itu juga apabila materi pembelajaran yang disampaikan bersifat abstrak, maka modul mampu membantu peserta didik menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema dan yang lainnya pada modul (Putu Intan Paramita, 2015). Maka dari itu gambar yang menarik merupakan suatu peranan penting dalam sebuah modul, hal itu dikarenakan, orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata saja (Mayer, 2001). Selanjutnya berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh ahli didapatlah persentase aspek penyajian sebesar 79,43% yang termasuk kedalam kategori baik. Berdasarkan semua saran yang diterima dari ahli penyajian, peneliti memperbaiki setiap kekurangan yang terdapat di dalam modul agar modul yang dibuat oleh peneliti semakin baik untuk digunakan. Kesimpulan dari indikator tampilan adalah terdapat perbedaan antara hasil persepsi mahasiswa dengan evaluasi dosen ahli,

5 menurut peneliti hal ini dikarenakan dosen ahli memiliki tuntutan yang lebih tinggi dalam menilai modul yang telah dibuat oleh peneliti. b) Materi, indikator materi persentasinya yaitu sebesar 74%, dimana indikator ini termasuk kedalam kategori baik. Untuk indikator materi, aspek terendah terdapat pada aspek bahasa yang digunakan komunikatif dan tidak membosankan dengan persentase sebesar 77% yang termasuk dalam kategori baik, hal ini dikarenakan masih terdapat materi dengan bahasa penyampaian yang cukup sulit dipahami oleh mahasiswa sewaktu menggunakan modul yang dibuat oleh peneliti. Sedangkan untuk aspek tertinggi terdapat pada aspek materi yang disajikan menambah pengetahuan mengenai aplikasinya dalam kehidupan dan aspek contoh soal yang disajikan sesuai dengan materi yang sama-sama memiliki persentase sebesar 82% yang termasuk dalam kategori sangat baik, hal ini dikarenakan mahasiswa merasa materi yang terdapat dalam modul mampu menambah pengetahuan mengenai aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dan contoh soal yang terdapat dalam modul juga sudah sesuai dengan materi. Materi yang disusun oleh peneliti berdasarkan acuan RPS (Rencana Perkuliahan Semester) pada mata kuliah Elektronika Dasar 1, berdasarkan hal tersebut materi yang dimasukkan ke dalam modul adalah Komponen Dasar Elektronika, Hukum Dasar Elektronika, Rangkaian Arus Searah dan Bolak- Balik. Selanjutnya berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh ahli didapatlah persentase aspek materi sebesar 67,62% yang termasuk kedalam kategori baik. Berdasarkan semua saran yang diterima dari ahli materi, peneliti memperbaiki setiap kekurangan yang terdapat di dalam modul agar modul yang dibuat oleh peneliti semakin baik untuk digunakan. Kesimpulan dari indikator materi adalah terdapat perbedaan antara hasil persepsi mahasiswa dengan evaluasi dosen ahli, menurut peneliti hal ini dikarenakan dosen ahli memiliki tuntutan yang lebih tinggi dalam menilai modul yang telah dibuat oleh peneliti. c) Kebermanfaatan, indikator kebermanfaatan memiliki persentase sebesar 77%, dimana indikator ini termasuk kedalam kategori baik. Untuk indikator kebermanfaatan, aspek terendah terdapat pada aspek masalah pada setiap awal BAB menimbulkan rasa ingin tahu saya dengan persentase sebesar 73% yang termasuk dalam kategori baik, hal ini dikarenakan mahasiswa merasa bahwa masalah di dalam modul justru menimbulkan kebingungan tersendiri bagi mahasiswa sewaktu mempelajarinya. Sedangkan aspek tertinggi terdapat pada aspek masalah pada setiap awal BAB dekat dengan kehidupan nyata dan aspek modul ini membantu meningkatkan motivasi belajar elektronika dasar 1 yang samasama memiliki persentase sebesar 79% yang termasuk dalam kategori baik, hal ini dikarenakan mahasiswa merasa masalah yang terdapat di dalam modul dekat dengan kehidupan nyata yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan modul yang dibuat dapat meningkatkan partisipasi dan motivasinya. Modul yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan pendekatan berbasis masalah (Problem Based Learning), yang bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dalam belajar. Masalah yang terdapat di dalam modul diletakkan pada setiap awal BAB kegiatan pembelajaran dalam bentuk cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, ini dikarenakan hal tersebut dapat memotivasi mahasiswa dalam belajar dan menyelesaikan masalah yang ada. Pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi mahasiswa, karena melalui belajar berbasis masalah, mahasiswa belajar bagaimana menggunakan sebuah proses interaktif untuk menilai apakah yang mereka ketahui, mengidentifikasi apakah yang mereka ingin ketahui, mengumpulkan informasi-informasi dan secara kolaborasi mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang mereka telah kumpulkan. Pendekatan pembelajaran yang ditawarkan ini menggabungkan strategi pemecahan masalah dengan lingkungan penunjang untuk membantu mahasiswa mengimplementasikan strateginya. Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat diimplementasikan melalui latihan pemecahan masalah dalam kelompok kooperatif (Arsini, 2013). Selanjutnya berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh ahli didapatlah persentase aspek pedagogik sebesar 66,6% yang termasuk kedalam kategori baik. Berdasarkan semua saran yang diterima dari ahli pedagogik, peneliti memperbaiki setiap kekurangan yang terdapat di dalam modul agar modul yang dibuat oleh peneliti semakin baik untuk digunakan. Kesimpulan dari indikator kebermanfaatan adalah terdapat perbedaan antara hasil persepsi mahasiswa dengan evaluasi dosen ahli, menurut peneliti hal ini dikarenakan dosen ahli memiliki tuntutan yang lebih tinggi dalam menilai modul yang telah dibuat oleh peneliti. Simpulan dan Saran Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul sebagai media pembelajaran Fisika pada mata kuliah Elektronika Dasar 1 serta untuk menguji kelayakannya. Adapun langkah-

6 langkah pengembangannya berdasarkan model pengembangan ADDIE. Menurut (Branch, 2009), model ADDIE ini terdiri dari 5 tahap pengembangan, yaitu Analyze (analisis), Design (perancangan), Develop (pengembangan), Implement (penerapan), dan Evaluation (evaluasi). Adapun pada penelitian ini tidak sampai pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan adalah modul berbasis masalah pada materi rangkaian elektronika dasar. Pada tahap analisis, peneliti melakukan validasi kesenjangan kinerja dengan melakukan wawancara kepada mahasiswa, asisten dosen dan melakukan observasi pada buku sumber utama, didapatlah hasil kesenjangan kinerja: (1) Rendahnya tingkat keterbacaan buku, (2) Gambar yang disajikan tidak berwarna dan kurang menarik, dan (3) Kesulitan dalam memahami contoh permasalahan dan penyelesaian pada buku. Selanjutnya pada tahap desain, peneliti membuat inventarisasi tugas, tujuan kinerja, dan menghasilkan strategi pengujian. Kemudian pada tahap pengembangan, peneliti mulai mengembangkan produk yang dibuat. Dimana produk yang dibuat peneliti adalah bahan ajar berupa modul cetak yang menggunakan pendekatan berbasis masalah (problem based learning), pendekatan ini dipilih untuk membantu para siswa dalam mengembangkan suatu kemampuan berpikir, mengatasi masalah, keterampilan penyelidikan, kemampuan mempelajari peran sebagai orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang mandiri dan independen (Widodo, 2013). Selanjutnya peneliti mengembangkan modul dengan materi berdasarkan acuan RPS (Rencana Perkuliahan Semester), dimana materi yang disusun peneliti terdiri dari 3 BAB yaitu: Komponen dasar elektronika, Rangkaian arus searah, dan Rangkaian arus bolak-balik. Setelah modul selesai dibuat, maka modul dievaluasi oleh dosen ahli yang terdiri dari ahli materi, pedagogik, penyajian, dan kebahasaan. Setelah dinyatakan layak, maka selanjutnya peneliti mengujicobakan produk yang telah dibuat untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap modul. Menurut pendapat dari dosen ahli, modul Elektronika Dasar 1 pada materi Rangkaian Elektronika Dasar sudah dinyatakan layak. Sedangkan menurut persepsi responden dari angket yang telah disebarkan kepada mahasiswa Pendidikan Fisika Reguler 2015, diperoleh hasil persentase aspek tampilan modul sebesar 83,27%, persentase aspek penyajian materi dalam modul sebesar 74,14%, dan persentase aspek kebermanfaatan modul sebesar 77,14%. Dari hasil tersebut diperoleh hasil akhir rata-rata persentase kelayakan media sebesar 78,18%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya respon positif mahasiswa terhadap modul pembelajaran berbasis masalah pada materi rangkaian elektronika dasar pada mata kuliah Elektronika Dasar 1 yang telah dibuat. Saran Adapun beberapa saran dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1) Modul yang dikembangkan belum sempurna, oleh karena itu perlu adanya tindak lanjut dari peneliti lain untuk mengembangkan modul ini dari segi isi (materi) maupun dari segi tampilan agar keterbacaannya meningkat. 2) Penulis juga menyarankan pendekatan berbasis masalah yang digunakan dalam modul dapat lebih dikembangkan lagi, agar modul semakin baik lagi kedepannya. 3) Penulis menyarankan agar modul yang telah dikembangkan, dilanjutkan sampai tahap implementasi. Daftar Pustaka Arsini. (2013). Penerapan Problem Based Learning Dengan Pendekatan Kooperatif Berbantuan Modul Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Perkuliahan Praktikum Fisika Dasar I. Phenomenon, 1. Asyhar, R. (2010). Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer. Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta: Balitbang Depdiknas. Jack R. Fraenkel, N. E. W., Helen H. Hyun. (2012). How To Design And Evaluate Research In Education Lesmono, A. D. (2012). Pengembangan Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Laboratorium Virtual (Virtual Laboratory) Pada Pembelajaran Fisika Di SMP/MTs. Jurnal Pembelajaran Fisika, 1. Mayer, R. (2001). Multimedia Learning. Prastowo, A. (2011). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Jogjakarta: DIVA Press (Anggota Ikapi). Putu Intan Paramita, N. S., I Gede Mahendra Darmawiguna, Made Agus Wirawan. (2015). Pengembangan E-modul berbasis scientific pada mata pelajaran teknik animasi 2 dimensi kelas XI multimedia di SMK negeri 3 singaraja. 4.

7 Rahdiyanta, D. (2004). Teknik penyusunan modul. Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Widodo, L. W. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia, XVII.

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN: Jurnal EduFisika Vol. 0 No. 0, Juli 07 P-ISSN:477-7935 E-ISSN: 548-65 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA Putri Ella

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN: Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pengembangan produk bahan pembelajaran merupakan serangakaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk pembelajaran berdasarkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA ARTIKEL ILMIAH PEGEMBAGA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS IKUIRI TERBIMBIG PADA MATERI RAGKAIA ARUS SEARAH UTUK KELAS XII SMA OLEH:. Putri Ella ovita Sari IM. AC3305. Drs. M. Hidayat, M.Pd IP. 96709399303003

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM

Lebih terperinci

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta Pengembangan Aplikasi Media... (Fitra Mega Kurniawan)1 PENGEMBANGAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN RESISTOR MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMKN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI OLEH: 1. Dhika Riyana NIM. A1C310004 2. Dra. Jufrida, M.Si. NIP. 196608091993032002

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C210001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 Elsa Novyarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat respon dari mahasiswa terhadap modul berbasis aplikasi. B. Tempat Dan Waktu Penelitian Tahap studi pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Sugiyono (013) dijelaskan bahwa Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi

Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 65 Naskah diterbitkan: 30 Desember 2016 DOI: doi.org/10.21009/1.02209 Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi Nur Tri Yono

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI UNTUK SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI UNTUK SMA/MA KELAS X PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI UNTUK SMA/MA KELAS X Ginta Septianti 1), Maison 2), Darmaji 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI DI SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI DI SMA KELAS XI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI DI SMA KELAS XI Zumbratal 1), Maison 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa S1 Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Mahdini 1), Upik Yelianti 1), Retni S. Budiarti ) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DI SMAN 10 SAROLANGUN

PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DI SMAN 10 SAROLANGUN PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DI SMAN 10 SAROLANGUN ARTIKEL ILMIAH OLEH MHD.RAHMAN HAKIM RSA1C112019 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM IPA BIOLOGI PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES KELAS VII SMP/MTs Aisyah Ferra Anggraini, Sulistiyawati UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODUL ELEKTRONIKA DASAR 1 BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SEMIKONDUKTOR. Oleh:

PEMBUATAN MODUL ELEKTRONIKA DASAR 1 BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SEMIKONDUKTOR. Oleh: PEMBUATAN MODUL ELEKTRONIKA DASAR 1 BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SEMIKONDUKTOR Oleh: 1) Diah Sari Dewi, 2) Nehru, 3) Ahmad Syarkowi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Jambi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Toyib, Rahmat Murboyono, Fachruddiansyah Muslim. Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh: PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI Oleh: 1) Elisabet Agsellina Y.S Lumbanbatu, 2) Maison, 3) Nehru 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL MAHASISWA (CALON GURU FISIKA) Suprianto, S. Ida Kholida, Herman Jufri Andi Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika is licensed under A Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License. PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH SHERLY CAROLLINA A1C112038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA Oktarinah 1), Ketang Wiyono 2), Zulherman 2) 1 Alumni Pendidikan FisikaUniversitas Sriwijaya 2 Dosen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta 60 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs PENGEMBANGAN JOB SHEET PRAKTIK BERBASIS PEMBELAJARAN ILMIAH PADA MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena pendidikan sebagai akar pembangunan bangsa dan salah satu aset masa depan yang menentukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD Bonny Timutiasari 1, Mimien Henie Iriawati Al-Muhdhar 2, Suhadi 3, Susilowati 4, Endang Budiasih 5 Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PENGENALAN KOMPONEN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PENGENALAN KOMPONEN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK 409 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PENGENALAN KOMPONEN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA ON AUGMENTED REALITY-BASED INTRODUCTION OF ELECTROMAGNETIC

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH DOI: doi.org/10.21009/0305010219 PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH Widya Nurhayati a), Vina Serevina b), Fauzi Bakri c) Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SMP/MTs KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SMP/MTs KELAS VII PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SMP/MTs KELAS VII Serlis Mariyana 1), Maison 2), dan Ahmad Syarkowi 3) 1) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

TRAINER KIT KOMUNIKASI DATA & INTERFACE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 PENGASIH

TRAINER KIT KOMUNIKASI DATA & INTERFACE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 PENGASIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs 35 TRAINER KIT KOMUNIKASI DATA & INTERFACE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

Samsul : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 1

Samsul : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 1 Samsul : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi 1 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE CAPTIVATE BERBASISKAN PENGAJARAN DENGAN METODE KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO Biodik Vol 2 No. 1 Juni 2016 Hal 1-6 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Oleh : Sonya Fiskha Dwi Patri RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

ARTIKEL ILMIAH. Oleh : Sonya Fiskha Dwi Patri RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA N 5 KOTA JAMBI Oleh : Sonya Fiskha Dwi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh Leni Marlina * ), Villia Anggraini ** ), Mulia Suryani** ) * ) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasarnya ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, berencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP Rizki Wahyu Hakiki Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS RizkiWahyuHakiki@gmail.com Abstrak Pemilihan

Lebih terperinci

Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R)1

Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R)1 Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R)1 PENGEMBANGAN TRAINER AUDIO AMPLIFIER CLASS D DAN CLASS H SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 )

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 ) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH DAN AUTOPLAY MEDIA STUDIO DALAM PEMBELAJARAN YANG BERBASIS INQUIRY PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII SMP Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Lindrie Piranti 1,a), Dewi Muliyati 2,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA Suyono 1),Maison ), Nehru 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika PMIPA FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG 1) Neni Nur aini, 2) Yulyanti Harisman, 3) Alfi Yunita Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI Ria Asih Mulyani 1*), Vina Serevina 1, Raihanati 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development, BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti adalah model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production,

BAB III METODE PENELITIAN. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Pengembangan Model yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model ADDIE. Model ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production,

Lebih terperinci

ISSN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL. Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 ABSTRAK

ISSN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL. Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 ABSTRAK ISSN 1829-5282 12 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 1 Dosen Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Undiksha 2 Dosen Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI OLEH : ELSA YANTI MALA RSA1C110010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI Arif Rahman Aththibby M. Barkah Salim Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development. Metode penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT Diana Puspita Sari 1, Bagus Ardi Saputro FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Rika Oktaviani*), Mukhni ** ), AlfiYunita ** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis 37 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk materi kemagnetan kelas IX

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Mita Soviana 1), Syifa ul Gummah 2), L. Habiburahman 3) 1) Pemerhati Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN AMRITA VIRTUAL LAB UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SUBMATERI EFEK DOPPLER Ritmayanti, Zainul

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2)3)

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2)3) Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash Buatan Mahasiswa Pendidikan Fisiska Universitas Jambi dan Buatan PUSTEKKOM Pada Materi Suhu dan Kalor di SMA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA. Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA. Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C ABSTRAK PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C409048 ABSTRAK Materi Sistem Indera pada manusia merupakan meteri pembelajaran yang diajarkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA ISSN: 2338-1027 Februari 2018 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2018) Vol.3 No.1 : 14-18 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (researce and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA AWETAN DAUN UNTUK MATA KULIAH STRUKTUR TUMBUHAN PADA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA AWETAN DAUN UNTUK MATA KULIAH STRUKTUR TUMBUHAN PADA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA AWETAN DAUN UNTUK MATA KULIAH STRUKTUR TUMBUHAN PADA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI Nidya Febriani*, Upik Yelianti*,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Siti Saidah, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan atau

Lebih terperinci

QUAL QUAN. qual. quan. Analysis of Findings. Analysis of Findings

QUAL QUAN. qual. quan. Analysis of Findings. Analysis of Findings BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Henry Ayu Kartikasari, 2) Sri Wahyuni, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen

Lebih terperinci

METAKOGNISI MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

METAKOGNISI MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI PENGEMBANGAN e-lks BERBASIS METAKOGNISI MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH YOVANA LITAMALA A1C113005

Lebih terperinci