BAB V KESIMPULAN, IMPLIKAS1 DAN REKOMENDASI. Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN, IMPLIKAS1 DAN REKOMENDASI. Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKAS1 DAN REKOMENDASI Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil penelitian dan pengembagan, implikasi atas kesimpulan hasil penelitian, dan rekomendasi. A. KESIMPULAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Kesimpulan hasil penelitian ini didasarkan pada interpretasi dan pembahasan hasil penelitian dan pengembangan tentang model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu, sebagaimana telah diuraikan pada bab IV. Kesimpulan hasil penelitian dan pengembangan ini adalah: 1. Model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu cocok dikembangkan dan diterapkan dalam program produktif program keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK. Model tersebut memiliki dua bagian utama, yaitu kerangka model dan prosedur operasional baku penerapan model. Kerangka model mencakup desain rencana, pelaksanaan, dan evaluasi hasil, yakni : a. Rencana yang dirancang dalam model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu teruji efektif diterapkan oleh guru dalam Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT) program produktif program keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK. Aspek perencanaan tersebut mencakup: 1) tujuan, berisi rumusan tentang kompetensi yang akan dicapai; 2) materi, berisi bahan ajar yang mendukung kompetensi yang akan 273

2 dicapai, disusun berbentuk penyelesaian tugas per kompetensi, dikemas dalam bentuk modul per standar kompetensi/kompetensi dasar; 3) metoda/strategi, bersifat praksis dengan tahapan tertentu dan spesifik; dan dirancang mengaplikasikan jobsheet terpadu dengan langkah tertentu dan spesifik; 4) Alokasi waktu, sesuai dengan bobot dan lingkup materi; 5) bahan mendukung tujuan dan disusun per kompetensi, serta a1at sesuai rumusan kompetensi yang akan dicapai dan; 6) evaluasi hasil, dirancang program remedial dan pengayaan, serta mengintegrasikan tes tertulis dan tes tindakan. b. Pelaksanaan yang dirancang dalam model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu teruji efektif diterapkan oleh guru dalam Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT) program produktif program keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK. Karakteristik pelaksanaan yang dirancang yaitu: 1) tugas diberikan menggunakan prinsip praksis, melalui tahap: menjelaskan materi sesuai kompetensi yang akan dicapai, memberikan tugas secara bertahap per kompetensi, memberikan layanan individual, memberikan layanan tuntas per kompetensi; 2) Kegiatan dengan mengaplikasikan jobsheet terpadu, dengan langkah: (a) guru menjelaskan materi sesuai kompetensi, (b) siswa membaca dan memahami modul, (c) siswa membaca dan memahami jobsheet terpadu, terdiri 274

3 dari information sheets, instruction sheets, menyelesaikan tugas secara bertahap dengan acuan operation sheets, melakukan self check, melaksanakan tes tertulis dan tindakan, dan (d) guru memfasilitasi dan memotivasi kegiatan siswa. c. Evaluasi hasil yang dirancang dalam model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu teruji efektif diterapkan oleh guru dalam Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT) program produktif program keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK. Karakteristik evaluasi hasil yang dirancang yaitu: 1) menggunakan evaluasi formatif dan sumatif; 2) menerapkan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) secara mutlak dan konsisten; 3) menerapkan program remedial dan pengayaan dan; 4) dilaksanakan tes tertulis dan tes tindakan secara terintegrasi untuk setiap standar kompetensi/ kompetensi dengan format spesifik. d. Prosedur operasional baku (POB) yang telah dirancang dan disepakati oleh guru, teruji secara efektif memudahkan langkah-langkah penerapan model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu dalam Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT) program produktif program keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK. 2. Model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu memiliki keteterapan yang tinggi terhadap: 1) peningkatan kompetensi; 2) dukungan terhadap pelaksanaan tugas guru, yang berarti memberikan kemudahan dalam menyusun rencana, melaksanakan proses, dan 275

4 melaksanakan evaluasi hasil ; 3) substansi isi yang terkandung dalam deskripsi rencana, pelaksanaan, dan evaluasi hasil ; 4) fleksibilitas struktur jobsheet terpadu; 5) dukungan a1at dan bahan dan; 6) potensi dukungan stakeholders terkait. 3. Penerapan model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu secara spesifik memberikan dampak utama terhadap peningkatan kompetensi siswa dan memberikan kemudahan guru dalam pelaksanakan tugas dalam menyusun rencana, melaksanakan, dan melakukan evaluasi hasil. B. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Berdasarkan uraian kesimpulan hasil penelitian dan pengembangan, diajukan beberapa implikasi sebagai berikut: 1. Implikasi Teoretis Prinsip-prinsip praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu yang dirumuskan: a. Peningkatan kompetensi siswa tercapai melalui pengembangan metoda dan kegiatan praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu secara tepat. Optimalisasi penggunaan metode dan pelaksanaan praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu dengan menggunakan kondisi yang tersedia merupakan strategi dalam pencapaian kompetensi siswa secara maksimal. Metoda dikembangkan dengan 276

5 mendasarkan beberapa prinsip: 1) menjelaskan materi sesuai kompetensi yang akan dicapai; 2) memberikan tugas secara bertahap; 3) menerapkan pendekatan layanan individual dan; 4) menerapkan tuntas. Pelaksanaan kegiatan dengan mengaplikasikan jobsheet terpadu, mencakup: information sheets, instruction sheets, menyelesaikan tugas secara bertahap dengan acuan operation sheets, melakukan self check, melaksanakan tes tertulis dan tindakan. Implementasi metoda dan pelaksanaan tersebut, terbukti dan teruji dapat meningkatkan kompetensi siswa. b. Pengelolaan sistem evaluasi tertulis dan tindakan secara terintegrasi dengan format spesifik mendukung pencapaian kompetensi siswa. Penguasaan kompetensi siswa berdasarkan kriteria dan standar tertentu merupakan tujuan dalam bentuk evaluasi hasil siswa. Dalam praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu, evaluasi hasil siswa menggunakan pendekatan penilaian acuan patokan (PAP), dan penerapannya menggunakan format spesifik untuk mengintegrasikan hasil penilaian test tertulis dengan tes tindakan. Penerapan prinsip evaluasi tersebut menunjukkan pencapaian kompetensi siswa sesuai standar. c. Pengembangan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil secara efektif memberikan kemudahan terhadap pelaksanaan tugas guru. Langkah-langkah utama praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu terdiri dari: 1) penyusunan rencana ; 2) pelaksanaan dan; 3) evaluasi. Rencana mengandung 277

6 aspek tujuan, materi, metoda/strategi, alokasi waktu, bahan/alat, dan evaluasi. Pelaksanaan merupakan penerapan dari deskripsi materi dan strategi/metoda yang dirumuskan dalam rencana, kemudian dilaksanakan sebagai sebuah proses interaksi yang dinamis antara guru, siswa, instrumental, dan lingkungan. Evaluasi mengukur tingkat pencapaian keberhasilan belajar siswa dalam bentuk kompetensi. Pelaksanaan ketiga aspek secara sistematis dan efektif dapat memberikan kemudahan terhadap pelaksanaan tugas guru dalam penyelenggaraan praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu. d. Pembelajaran praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu mengoptimalkan peran guru dalam memberikan bimbingan/layanan individual kepada siswa Pembelajaran praksis adalah penyelenggaraan berorientasi pada pencapaian kompetensi melalui aktivitas motoris/praktik pada suatu mata pelajaran program produktif yang mencakup desain rencana, desain pelaksanaan, dan desain evaluasi hasil belajar. Sebagai suatu kegiatan yang menekankan pencapaian kompetensi pada dasarnya terjadi suatu proses transmisi dan transformasi seluruh pengalaman belajar kepada siswa. Untuk memperoleh pengalaman belajar tersebut secara optimal, siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam setiap langkah khusunya pada praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu ini. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. 278

7 e. Dalil Pembelajaran: 1) Peningkatan kompetensi siswa dalam program produktif akan efektif apabila rumusan rencana, pelaksananan, dan evaluasi hasil belajar dilakukan secara sistematik dan sistemik dengan pendekatan praksis; 2) Proses program produktif akan efektif apabila didukung oleh perangkat jobsheets terpadu yang memandu siswa serta guru dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai kompetensi hasil belajar sesuai standar yang dirumuskan; 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu cocok dan dapat diterapkan dalam mata pelajaran Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT) pada program produktif Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK, memiliki implikasiimplikasi praktis sebagai berikut: a. Model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu memberikan dukungan yang berarti terutama dalam pelaksanaan tugas guru mata pelajaran program produktif. Guru dituntut aktif dalam dalam menyusun rencana, melaksanakan, dan melakukan evaluasi hasil. Dengan demikian guru harus menggunakan seluruh potensi diri dalam berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas. 279

8 b. Penerapan model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu, di samping memerlukan kesiapan dan motivasi guru yang tinggi, juga memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan secara mandiri, terstruktur, dan menuntut kecermatan khususnya dalam penyelesaian tugas secara bertahap menggunakan acuan operation sheets dan self check. Begitu pula interaksi guru dengan siswa harus lebih intensif agar hasil dapat tercapai sesuai tujuan yang ditentukan. c. Secara teknis, dukungan alat dan bahan dalam penerapan model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu ini sangat penting. Pengelolaan sarana dan prasarana perlu ditingkatkan agar proses penyelenggaran ini berjalan sesuai yang diharapkan. d. Efektifitas penerapan model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu ini juga tidak terlepas dari peran atau dukungan pihak pemangku kepentingan (stakeholder) yang secara langsung terlibat baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dengan demikian, maka jalinan kerjasama antara pihak sekolah dengan stakeholder perlu terus dipupuk dan ditingkatkan. C. REKOMENDASI Beberapa rekomendasi yang dapat diajukan adalah: 1. Pihak Guru a. Model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu ini dan telah teruji meningkatkan kompetensi siswa, mendukung pelaksanaan tugas guru dalam penyusunan rencana, pelaksanaan, dan 280

9 evaluasi hasil. Model ini teruji cocok diterapkan pada mata pelajaran Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga (PCPT) pada program produktif Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Hasil penelitian dan pengembangan tersebut dapat menggugah para guru mata pelajaran lainnya baik pada program produktif atau program yang sesuai untuk melakukan langkah-langkah seperti yang dikembangkan dalam model ini. b. Perlu kesiapan, motivasi dan komitmen yang tinggi dari para guru program produktif khususnya untuk menyusun dan menyiapkan perangkat model. Penyusunan dan penyiapan perangkat model mencakup: modul, jobsheet terpadu terdiri dari information sheets, instruction sheets, operation sheets, self check, dan perangkat tes, untuk setiap standar kompetensi/ kompetensi dasar yang akan diajarkan. 2. Pihak Sekolah Setiap sekolah memiliki tujuan kurikuler yang ditetapkan dalam kurikulum. Tujuan kurikuler akan tercapai jika tujuan-tujuan juga tercapai sesuai yang ditentukan. Tujuan tercapai jika dalam penyelenggaraan menerapkan model yang tepat/cocok dengan menggunakan kondisi yang tersedia di sekolah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan yang diharapkan pada tingkat sekolah atau jurusan/prodi, maka pihak sekolah perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) melakukan sosialisasi secara memadai kepada guru-guru mata pelajaran program produktif atau yang sesuai, berkaitan dengan model yang sudah teruji dapat dikembangkan; b) diadakannya lokakarya/ workshop untuk mengembangkan perangkat model, sehingga dapat mencakup 281

10 beberapa mata pelajaran dan beberapa standar kompetensi/kompetensi dasar untuk keperluan tiap semester atau tiap tahun akademik; c) diadakan supervisi secara periodik oleh pihak sekolah terkait, terutama dalam penyelenggaraan dan; d) melakukan langkah reword and punishment oleh pihak yang berwenang disekolah agar terpicu adanya peningkatan kualitas pada setiap aspek. 3. Pihak Dinas Pendidikan Bagi pihak Dinas Pendidikan setempat, tentu model ini menjadi masukan untuk menentukan langkah kebijakan Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pada lingkup sekolah menengah kejuruan setempat. 4. Pihak Peneliti Bidang Pendidikan Kejuruan Meskipun penelitian dan pengembangan model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu ini telah dilakukan seoptimal mungkin dan mengikuti langkah-langkah metode ilmiah, akan tetapi hasil yang diperoleh mungkin dapat dikatakan belumlah sempurna. Ini disebabkan adanya keterbatasan dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan model ini, antara lain : a. Subyek penelitian dilakukan pada tiga SMK yang secara purposive dipilih dapat mewakili keseluruhan SMK yang ada di kota Bandung. Namun bagi wilayah lain mungkin memiliki karakateristik yang berbeda. Oleh karena itu bagi pihak peneliti lebih lanjut dapat melakukan langkah pengembangan guna lebih meningkatkan validasi hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukukan. 282

11 b. Kaitan dengan pemilihan objek penelitian model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu yaitu pada tiga kompetensi mata pelajaran Perbaikan Chasis dan Pemindah Tenaga program produktif Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan pada mata-mata pelajaran lainnya pada program produktif sejenis atau yang sesuai. c. Intrumen penelitian yang dikembangkan telah dilakukan uji validitas dan realiabilitas. Walaupun instrumen ini telah dilakukan berdasarkan prinsipprinsip pembuatan alat ukur, namun kedalaman alat ukur dapat dikembangkan lebih jauh sesuai materi atau aspek-aspek yang akan diungkap. d. Seiring telah ditemukannya suatu model praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu yang dapat meningkatkan kompetensi siswa SMK, maka wacana-wacana menarik tentang peningkatan kualitas di SMK akan semakin terus didiskusikan dan diteliti. Upaya ini perlu terus dilakukan mengingat posisi SMK yang semakin penting sekaligus ditingkatkan oleh pihak pemerintah. 283

12 KERANGKA MODEL PEMBELAJARAN PRAKSIS DENGAN APLIKASI JOBSHEET TERPADU UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMK. Model Pembelajaran Praksis dengan Aplikasi Jobsheet Terpadu Rencana Pembelajaran Aspek Deskripsi 1. Tujuan pembelajar an 2. Materi pembelajar an 3. Metoda/ Strategi Pembelajar an 1) Berisi rumusan tentang kompetensi yang akan dicapai 1) Bersisi bahan ajar yang mendukung kompetensi yang akan dicapai 2) Disusun berbentuk penyelesaian tugas per kompetensi 3) Dikemas dalam bentuk modul setiap standar kompetensi/ kompetensi dasar 1) Bersifat praksis, dengan tahap: a) menjelaskan materi sesuai kompetensi yang akan dicapai b) memberikan tugas secara bertahap c) memberikan layanan individual d) memberikan layanan tuntas per kompetensi 2) Menerapkan praksis dengan aplikasi jobsheet terpadu, dengan langkah: e) guru menjelaskan materi sesuai kompetensi; Pelaksanaan Pembelajaran 1) Tugas diberikan menggunakan prinsip praksis, melalui tahap: a) menjelaskan materi sesuai kompetensi yang akan dicapai b) memberikan tugas secara bertahap per kompetensi c) memberikan layanan individual d) memberikan layanan tuntas per kompetensi 2) Kegiatan menerapkan job sheet terpadu, dengan langkah: a) guru menjelaskan materi sesuai kompetensi b) siswa membaca dan memahami modul Evaluasi Hasil Pembelajaran Evaluasi : a) Dilaksanakan evaluasi formatif dan sumatif b) Menggunakan pendekatan PAP secara mutlak dan konsisten c) menerapkan program remedial dan pengayaan d) Dilaksanakan tes tertulis dan tes tindakan secara terintegrasi untuk setiap standar kompetensi/ kompetensi dasar dengan format spesifik 284

13 4. Alokasi Waktu 5. Alat/Bahan Pembelajar an f) siswa membaca dan memahami modul ; g) siswa membaca dan memahami jobsheet terpadu, mencakup: siswa membaca dan memahami information sheets siswa membaca dan memahami instruction sheets siswa menyelesaikan tugas secara bertahap dengan acuan operation sheets siswa melakukan self check h) siswa melakukan tes tertulis dan tindakan; i) guru memfasilitasi kegiatan siswa. 2) Sesuai dengan bobot dan lingkup materi 1) Bahan mendukung tujuan dan disusun per kompetensi 2) Alat sesuai rumusan kompetensi yang akan dicapai 6. Evaluasi 1) Tersedia remedial dan dirancang program pengayaan 2) Integrasi antara tes tertulis dengan tes tindakan c) siswa membaca dan memahami jobsheet terpadu, mencakup: siswa membaca dan memahami information sheets siswa membaca dan memahami instruction sheets siswa menyelesaikan tugas secara bertahap dengan acuan operation sheets siswa melakukan self check d) siswa melaksanakan tes tertulis dan tindakan e) guru memfasilitasi dan memotivasi kegiatan siswa Bagan 5.1 Kerangka Model Pembelajaran Praksis dengan Aplikasi Jobsheet Terpadu 285

14 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRAKSIS DENGAN APLIKASI JOBSHEET TERPADU Guru menjelaskan materi sesuai kompetensi yang akan dipelajari Siswa Membaca dan memahami modul Siswa membaca dan memahami information sheets Jobsheet Terpadu Siswa membaca dan memahami instruction sheets Siswa memahami dan melakukan opertaion sheets Jobsheet Terpadu Siswa melakukan self check Ya Tidak Hasil Tes Tertulis Ya Tidak Hasil Tes Tindakan Bagan 5.2 Prosedur Operasional Baku Penerapan Model Pembelajaran Praksis dengan Aplikasi Jobsheet Terpadu Ya Kompeten Tidak Lanjut ke Kompetensi berikutnya 286

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development)

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) digunakan dalam penelitian ini, karena bertujuan untuk mengembangkan suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada dasarnya penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan meningkat dan bervariasinya kebutuhan manusia. Hal tersebut mendorong tumbuhnya

Lebih terperinci

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang Abstrak Pembelajaran program produktif SMK memiliki karakteristik spesifik berbasis kompetensi (competence-based)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Desain kurikulum program produktif bidang pertanian agribisnis di ketiga

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Desain kurikulum program produktif bidang pertanian agribisnis di ketiga BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Desain kurikulum program produktif bidang pertanian agribisnis di ketiga SMK mengacu pada pedoman penyusunan KTSP dari BSNP untuk tingkat SMK dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai 2017 2017 KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil 422 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil penelitian, maka pada bab lima ini dikemukakan tentang simpulan hasil penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan fokus permasalahan dan tujuan penelitian serta interpretasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan fokus permasalahan dan tujuan penelitian serta interpretasi 189 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan fokus permasalahan dan tujuan penelitian serta interpretasi hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan pada bab IV,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa: 163 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan hasil analisis pengamatan sebagian besar siswa memiliki

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Keseluruhan deskripsi, pengembangan, pengujian, dan pembahasan model di dalam penelitian ini merupakan upaya penulis menjawab masalah penelitian sekaligus

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Peran LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan mutu pendidikan LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan tupoksinya

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM SUPERVISI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DISUSUN OLEH : KEPALA SMP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIKKA

PROGRAM SUPERVISI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DISUSUN OLEH : KEPALA SMP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIKKA PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH(CONTOH). PROGRAM SUPERVISI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DISUSUN OLEH :.. KEPALA SMP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIKKA SMP. 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ SEAMEO SEAMOLEC Jakarta - INDONESIA 2012 Pendahuluan Dalam topik ini akan diuraikan evaluasi hasil belajar

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan yang dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METODOLOGI PENULISAN BAHAN AJAR (DIKTAT, Oleh: Endang Mulyatiningsih

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METODOLOGI PENULISAN BAHAN AJAR (DIKTAT, Oleh: Endang Mulyatiningsih PTK 201 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METODOLOGI PENULISAN BAHAN AJAR (DIKTAT, PEMBELAJARAN MODUL, HANDOUT, JOBSHEET) Oleh: Endang Mulyatiningsih HO NO 1 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan 309 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan simpulan penelitian sesuai dengan fokus masalah dan pertanyaan penelitian. Pertama,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berpedoman pada kajian dan analisis serta pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berpedoman pada kajian dan analisis serta pembahasan 139 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berpedoman pada kajian dan analisis serta pembahasan terhadap hasil penelitian secara menyeluruh pada penggunaan media pembelajaran Audio-Visual Aids

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba model, dan uji validasi model, serta pembahasan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari pembuatan proposal penelitian, kemudian pengkajian teori, penyusunan instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut bisa dimulai dengan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 00703 07010 Revisi : 2 Tanggal : 16 Juni 2011

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STD-SPM.Pol//04/2017 Halaman 1 dari 11 STD-SPM.Pol//04/2017 1. VisidanMisiPoliteknik Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun

Lebih terperinci

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil 46 2. Kerjasama a. Pengertian Kerjasama Menurut Lewis Thomas dan Elaine B. Johnson ( 2014, h. 164) kerjasama adalah pengelompokan yang terjadi di antara makhlukmakhluk hidup yang kita kenal. Kerja sama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian melalui empat tahapan, yaitu studi pendahuluan, menyusun draf model bimbingan akademik, memvalidasi model bimbingan akademik,

Lebih terperinci

BAB VI P E N U T U P

BAB VI P E N U T U P 244 BAB VI P E N U T U P A. Kesimpulan Menyimak hasil penelitian dan setelah melalui langkah analisis berkenaan dengan Problematika Penyelenggaraan Supervisi Pendidikan Islam pada Madrasah di Era Otonomi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil kajian baik secara teoretik dan empirik ternyata bahwa,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil kajian baik secara teoretik dan empirik ternyata bahwa, BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil kajian baik secara teoretik dan empirik ternyata bahwa, Pertama, realisasi penerapan kurikulum Agama Islam di Sekolah Dasar Kota

Lebih terperinci

Materi 03. Sistem Kantor

Materi 03. Sistem Kantor Materi 03 Sistem Kantor Materi 03 Sistem Kantor 1. Urgensi Sistem Kantor 2. Pengertian Sistem Kantor 3. Karakteristik Sistem Kantor 4. Tujuan Sistem Kantor 5. Kelebihan Sistem Kantor 6. Keterbatasan Sistem

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENILAIAN Grading Nilai

PENDEKATAN PENILAIAN Grading Nilai PENDEKATAN PENILAIAN Grading Nilai CORRECTION FOR GUESSING Jawaban salah Skor = Jawaban benar - ----------------------- ( n 1 ) n = jumlah alternatif pilihan yang disediakan PENILAIAN dan PENDEKATAN PENILAIAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 350 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan program supervisi akademik pengawas SMK di Kabupaten Bandung khususnya program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA PELAJARAN TUNE UP MOTOR BENSIN KELAS X JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH CAWAS KLATEN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN MODUL PEMBELAJARAN PENGERTIAN MODUL PEMBELAJARAN Merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2)

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2) BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2) implikasi, dan 3) saran. 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dihasilkan berdasarkan temuan dan pembahasan

Lebih terperinci

Evaluasi Program Pelatihan

Evaluasi Program Pelatihan FORUM Evaluasi Program Pelatihan Oleh : M. Nasrul, M.Si Evaluasi pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan penjajagan informasi untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif dalam menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen saling terkait bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik dan berkualitas. Untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah 245 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya diperoleh beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (JPTE) dalam mempelajari materi kuliah pemrograman komputer adalah mampu memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mendapat bonus demografi berupa populasi usia produktif yang paling besar sepanjang sejarah berdirinya negara ini. Bonus demografi ini adalah masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) merupakan mata pelajaran yang dikemas secara terpadu dari bahan kajian sejarah, geografi, ekonomi, politik,

Lebih terperinci

pembinaan dalam meningkatkan kualitas kompetensi guru dalam 2 Proses pelaksanaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kaitannya dengan

pembinaan dalam meningkatkan kualitas kompetensi guru dalam 2 Proses pelaksanaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kaitannya dengan BAB in PROSEDUR PENELITIAN A. Data yang Diperlukan Penelitian ini memerlukan sejumlah data yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus penelitian, selanjutnya dijabarkan dalam bentuk

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM

MANUAL PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM MANUAL PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK Revisi ke : 0 Tanggal : April 2012 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Jurusan Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu Disetujui oleh : Ketua

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar,

Lebih terperinci

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK Disajikan Pada Jurnal Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN); Bandung, Februari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil penelitian dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil penelitian dan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil penelitian dan pengembangan model pembelajaran, implikasi atas kesimpulan yang diajukan,

Lebih terperinci

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di tingkat menengah yang mempunyai tujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

Drs Doddy Rusmono, MLIS

Drs Doddy Rusmono, MLIS Pelatihan Penulisan MODUL Mata Kuliah Semester 1 TA 2009/2010 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Dari paparan yang telah peneliti kemukakan di atas, bahwa pendidikan merupakan interaksi pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian

Lebih terperinci

PROSEDUR. Tgl. Berlaku : Versi/Revisi : Kode Dok. : Tgl. Revisi : MP.UJM-JMSP-FPIK-UB.02 EVALUASI KURIKULUM

PROSEDUR. Tgl. Berlaku : Versi/Revisi : Kode Dok. : Tgl. Revisi : MP.UJM-JMSP-FPIK-UB.02 EVALUASI KURIKULUM 1. TUJUAN Menetapkan suatu prosedur pelaksanaan Evaluasi Kurikulum di lingkungan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya 2. RUANG LINGKUP Lingkup

Lebih terperinci

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia PPL BLOK WAKTU Oleh: 1. Pendahuluan a) Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa LPTK merupakan salah satu mata kuliah wajib dari kelompok MKPBM dengan bobot 4 SKS. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun 2012-2016 UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Rencana Operasional (RENOP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN PENILAIAN PEMBELAJARAN I Made Alit Karyawan Salain Pengembangan Pendidikan Kurikulum Tujuan Tujuan Peserta Didik Pembelajaran Penilaian Tujuan 1 Pengertian Penilaian Kegiatan terstruktur seorang pendidik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan simpulan penelitian disajikan beberapa sumbangan teoretis sebagai implikasi

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah salah satu unsur terpenting pada komponen pendidikan. Sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa. Keberhasilan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem pendidikan di Indonesia, sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pada

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN LEARNING IS FUN

PARADIGMA BARU DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN LEARNING IS FUN PARADIGMA BARU DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN LEARNING IS FUN Oleh Drs. Anwar Fuady, M.Ed Widyaiswara Madya P4TK-BMTI Bandung Learning is fun. Belajar itu menyenangkan. Tapi, siapa yang menjadi stakeholder

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permendiknas No 22 Tahun 2006 menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yaitu pengembangan penilaian kinerja (performance assessment) untuk menemukan rumus pythagoras pada

Lebih terperinci

SUPERVISI DALAM RANGKA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS, KOMPETENSI DAN DAYA SAING LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SUPERVISI DALAM RANGKA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS, KOMPETENSI DAN DAYA SAING LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TUGAS MATA KULIAH SUPERVISI PENDIDIKAN SUPERVISI DALAM RANGKA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS, KOMPETENSI DAN DAYA SAING LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN OLEH : ABDUL ROHIM NIM. : 0709200050057 KELAS : B/Non

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. deskripsi dan analisis penelitian dan pengembangan modul

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. deskripsi dan analisis penelitian dan pengembangan modul 159 V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas tentang simpulan, implikasi dan saran hasil penelitian pengembangan modul pengantar ekonomi. 5.1 Simpulan Berdasarkan deskripsi dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuannya, yakni menghasilkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuannya, yakni menghasilkan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuannya, yakni menghasilkan model pembelajaran ekspresif (expressive learning) untuk meningkatkan integritas usaha

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. Nety Rustikayanti 2016 materi didownload di dosen.stikesdhb/nety/ Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya sangat diperlukan. Terutama untuk mengantisipasi era globalisasi yang

Lebih terperinci

139 Dwi Lestari Yuniawati, 2013 Manajemen Sekolah Berbasis Program Akselerasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

139 Dwi Lestari Yuniawati, 2013 Manajemen Sekolah Berbasis Program Akselerasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Data yang berkaitan dengan fokus penelitian yang diperoleh dari lapangan telah dianalisis serta temuan-temuan yang dihasilkan dari penelitian juga telah dibahas dan dipaparkan

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP Mekanisme Pengembangan RPP 1. Perencanaan Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan Kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan Kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui kreativitas yang dimilikinya, manusia memberikan bobot dan makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sadar atau sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengembangkan sikap atau perilaku,

Lebih terperinci

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Potret pembelajaran sastra di berbagai sekolah (di Indonesia) selama ini terlihat buram dan sedih. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Alwasilah (dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut. 1. Perencanaan yang dilakukan oleh PPPPTK IPA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran, yaitu modul Membaca Gambar Teknik. Jumlah halaman

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran, yaitu modul Membaca Gambar Teknik. Jumlah halaman BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Spesifikasi modul pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan

Lebih terperinci

Prinsip Pemelajaran KBK

Prinsip Pemelajaran KBK 7/25/2011 Prinsip Pemelajaran KBK Student Centered Siswa menjadi subyek dan perbedaan kecepatan belajar dihargai/diperhatikan Integrated Learning Pengelolaan Pemelajaran secara Integratif bermuara kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. siswa kelas T-TEP OJT, Astra, dan T-TEP Non-OJT Program Keahlian Teknik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. siswa kelas T-TEP OJT, Astra, dan T-TEP Non-OJT Program Keahlian Teknik 69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian tentang motivasi berprestasi siswa kelas T-TEP OJT, Astra, dan T-TEP Non-OJT Program Keahlian Teknik Mekanik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan tertentu Bahan ajar uraian yang sistematik

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi tersebut sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran,

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah dalam proses belajar dan pembelajaranperlu ditangani

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah dalam proses belajar dan pembelajaranperlu ditangani 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai masalah dalam proses belajar dan pembelajaranperlu ditangani secara serius dan dikondisikan agar tercipta suasana yang menyenangkan dan humanis sehingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan terdahulu berdasarkan fenomena-fenomena esensial di lapangan, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan terdahulu berdasarkan fenomena-fenomena esensial di lapangan, maka 281 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Merujuk kepada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan terdahulu berdasarkan fenomena-fenomena esensial di lapangan, maka dirumuskan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara formal di sekolah sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk. pendidikan formal itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

BAB I PENDAHULUAN. secara formal di sekolah sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk. pendidikan formal itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan yang dimiliki seseorang dapat memperoleh hal positif dalam proses pengembangan hidup kearah

Lebih terperinci

BUKTI FISIK STANDAR PROSES SMK

BUKTI FISIK STANDAR PROSES SMK 2011 BUKTI FISIK STANDAR PROSES SMK DISUSUN OLEH : ALMAN BIMBINGAN AKREDITASI Butir nomor 18 : Pengembangan silabus secara mandiri dibuktikan dengan : Silabus yang dikembangkan guru Berita acara kegiatan

Lebih terperinci