dirnensi kehidupan terrnasuk sektor agribisnis akan sangat berpengaruh pada derajat persaingan pada tingkat lokal, wilayah dan nasional tetapi

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sedang berjalan dewasa ini di berbagai dirnensi kehidupan terrnasuk sektor agribisnis akan sangat berpengaruh pada derajat persaingan pada tingkat lokal, wilayah dan nasional tetapi sudah rnenjalar di tingkat internasional. Situasi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan di sektor agribisnis rnaupun pernerintah berbasis sektor agribisnis akan rnenghadapi persaingan dalarn aspek harga yang diikuti oleh aspek keunggulan mutu dan sistern pelayanan produk serta jasa kepada pelanggan atau konsurnen. Oleh karena itu, seluruh pihak harus mampu rnempersiapkan diri rnenghadapi kondisi tersebut. Perlunya pengernbangan sektor pertanian terrnasuk agribisnis dalarn pembangunan nasional sernakin penting ketika bangsa Indonesia rnengalarni krisis rnoneter dan sekaligus krisis ekonorni sejak pertengahan tahun Dalarn kondisi krisis tersebut ternyata hanya sektor pertanian yang rnemperlihatkan pertumbuhan positif. Pada tahun 1998 laju Perturnbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian sebesar 0,26 persen, sernentara sektor industri pengolahan -12,4 persen dan sektor jasa -5,71 persen. Hal ini rnerupakan indikasi bahwa sektor pertanian yang berbasiskan surnber daya domestik dapat berperan sebagai pemicu yang handal bagi pernulihan perekonornian lndonesia. Dalarn tatanan pembangunan dan pengernbangan wilayah pernerintah daerah memiliki peranan penting untuk rnernpersiapkan

2 wilayahnya menghadapi persaingan di era globalisasi. Hal ini ditunjang dengan diberlakukannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Peranan ini dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan keunggulan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dimilikinya. Kondisi-kondisi tersebut di atas disadari oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur yang memiliki wilayah yang luas, dan kekayaan alam yang cukup untuk mengembangkan potensi agribisnis khususnya pada komoditi unggulan beras Pandan Wangi yang merupakan salah satu komoditi unggulan daerah Cianjur dari beberapa komoditi agribisnis lainnya seperti pisang, teh, jagung, kacang, bunga potong, sayur-sayuran dan perikanan air tawar. Kornoditi tersebut merupakan komoditi yang memiliki nilai jual, diminati masayarakat dan merupakan komoditas spesifik yang ada hanya di wilayah Cianjur. Kondisi ini menguntungkan dari sisi pemanfaatan peluang di pasar bebas. Pada kenyataannya pengembangan sektor agribisnis komoditi unggulan di Kabupaten Cianjur akan menjadi sebuah angan-angan dan retorika politik saja apabila interaksi antara kegiatan sub sistem penyediaan faktor produksi, produksi pengolahan dan pemasaran hasil serta sub sistem institusi-institusi penunjang tidak dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat bahwa peluang untuk mengembangkan komoditas ini memiliki hambatan antara lain : Kualitas sumber daya manusia petani masih rendah, pelaksanaan konsep agribisnis belum

3 optimal, dan sistem kelembagaan penunjang agribisnis belum berjalan efektif. Petani merupakan sumber daya manusia yang sangat berperan dalam pengembangan sektor pertanian, karena petani merupakan ujung tombak dalam budidaya tanaman padi mulai dari pengolahan tanah sampai dengan pasca panen. Dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketua Asosiasi Petani Pandan Wangi serta pengamatan dilapangan, bahwa sebagian besar petani yang ada adalah sebagai petani penggarap bukan pemilik lahan, sehingga keputusan dalam melakukan budi daya padi Pandan Wangi bukan terletak pada petani akan tetapi pada pemilik lahan. Kondisi tersebut menyebabkan tingkat keterampilan dan pengetahuan sumberdaya manusia untuk mengelola Pandan Wangi sebagai komoditas unggulan rendah. Hal ini disebabkan karena sektor pertanian dapat menampung kelompok masyarakat usia kerja dan tidak menuntut pendidikan serta keahlian yang tinggi, sehingga sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia petani itu sendiri. Kenyataan ini dijelaskan dalam laporan Bappeda Cianjur (2000) bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja sektor pertanian lebih tinggi (62,99%) dibandingkan sektor lain. Faktor lain yang mempengaruhi dalam pengembangan beras Pandan Wangi adalah ketimpangan dalam pengembangan sub sistem di dalam sistem agribisnis. Upaya pengembangan tidak akan berjalan secara efektif dan efisien apabila dalam pelaksanaannya hanya

4 mengembangkan salah satu dari sub sistem dari beberapa sub sistem dalam sistem agribisnis. Hal yang sama berlaku dalam keterkaitan antar kelembagaan agribisnis yang belum berfungsi secara optimal. Faktor lain yang menjadi penghambat adalah pemanfaatan lahan untuk komoditas pandan wangi. Dalam program pengembangan beras Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur memiliki potensi yang cukup besar karena dari hektar lahan produktif untuk pertanian tanaman pangan ternyata baru hektar yang dimanfaatkan untuk budidaya padi Pandan Wangi. Hal ini terjadi karena terbatasnya perhatian dalam upaya pengembangan pandan wangi ldentifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : a. Kualitas Sumber Daya Manusia petani Pandan Wangi masih rendah. b. Pelaksanaan konsep agribisnis yang meliputi pengolahan dan penyaluran sarana produksi, budidaya, pengolahan dan pemasaran belum optimal. c. Sistem kelembagaan penunjang agribisnis belum berjalan efektif. d. Potensi pengembangan agribisnis komoditi unggulan beras Pandan Wangi sangat besar belum dimanfaatkan secara optimal.

5 1.3. Perurnusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah : a. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan beras Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur. b. Altematif strategi apa saja yang perlu dilakukan dalam pengembangan beras Pandan Wangi. c. Bagaimana strategi dari Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dalam pengembangan beras Pandan Wangi Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan beras Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur. b. Menentukan alternatif strategi pengembangan beras Pandan Wangi. c. Menyusun urutan prioritas strategi yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dalam pengembangan beras Pandan Wangi.

6 1.5. Kegunaan dan Manfaat Penelitian a. Sebagai bahan masukan dan inforrnasi bagi Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dalam merurnuskan alternatif kebijakan pembangunan sektor pertanian. b. Merupakan inforrnasi yang bermanfaat bagi dunia usaha I swasta bergerak di sektor agribisnis. c. Bagi rnahasiswa merupakan sarana memadukan teori manajemen dengan aplikasinya di pemerintahan dan dunia bisnis Ruang Lingkup Penelitian Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, maka penelitian ini akan dibatasi pada kajian strategi pengembangan beras Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur, dengan melakukan analisis eksternal, analisis internal dan analisis matriks SWOT, dari analisis matriks SWOT tersebut akan diperoleh alternatif strategi pengembangan beras Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur. Alternatif strategi tersebut akan dilakukan urutan atau peringkat berdasarkan penjumlahan skor faktor-faktor yang dipilih dari hasil analisis eksternal dan internal untuk mengetahui alternatif prioritas.