Outlook Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Outlook Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan"

Transkripsi

1 Outlook Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal 2018 Suahasil Nazara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan

2 ASUMSI MAKRO INDONESIA 2018 Realisasi ,0 APBNP ,2 APBN ,4 Perekonomian global mixed Positif: perbaikan ekonomi AS Negatif: moderasi tiongkok Permintaan domestik sehat Fokus RAPBN 2018 efisiensi dan kualitas belanja prioritas kemiskinan, kesenjangan, & Reformasi kesempatan penerimaan kerja negara Pajak & PNBP Jaga momentum ekonomi dan kepercayaan rakyat 3, , , , , , Perbaikan distribusi dan penguatan koordinasi menunjang inflasi yang terkendali Persepsi positif investor menjaga arus modal masuk dan stabilitas nilai tukar, namun dampak kenaikan FFR perlu diwaspadai Masih adanya kekhawatiran over-supply produksi minyak dunia Lifting mempertimbangkan kapasitas produksi dan penurunan alamiah BADAN KEBIJAKAN FISKAL 2

3 Ekonomi global menunjukan potensi peningkatan Namun beberapa tantangan perlu menjadi perhatian 8 Pertumbuhan Ekonomi Global (%) Indonesia 5.6 Emerging Economies dooder- Freepik.com World Advanced Economies Source: WEO Oct 2017 & MoF p 2018p Perekonomian diperkirakan akan meningkat. Namun beberapa tantangan global masih membayangi China economic rebalancing, pergerakan harga komoditas, normalisasi kebijakan moneter, ageing population, proteksionisme, ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim & bencana alam

4 Pertumbuhan ekonomi dunia di 2017 membaik dibandingkan 2016 Perbaikan kinerja ekonomi global diproyeksikan akan berlanjut di 2018 Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15 Jan-16 Apr-16 Jul-16 Oct-16 Jan-17 Apr-17 Jul-17 Oct-17 Perbaikan perekonomian dunia ditopang oleh peningkatan global demand yang terindikasi pada peningkatan PMI dan Index Produksi khususnya Negara maju. Peningkatan PMI Manufaktur dunia yang mengisyaratkan peningkatan permintaan ke depan Perbaikan permintaan global mendorong aktivitas perdagangan antar negara. Seiring meningkatnya permintaan dan perdagangan global, harga komoditas (khususnya minyak mentah dan logam) dan meningkat di Sumber : CEIC Indeks Produksi Negara Maju BADAN KEBIJAKAN FISKAL AS Eropa Jepang Sumber : CEIC PMI Manufaktur Global AS EU Japan Tiongkok Korea India Indeks Harga Komoditas Global (2015 = 100) Index Harga Komoditas Global Makanan dan Pertanian Logam Minyak Mentah Dunia Sumber : Bloomberg 4

5 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Meningkat di 2018 Pertumbuhan ekonomi telah mengalami rebound di tahun 2016 dan berlanjut ke 2017 serta 2018 Konsumsi Rumah Tangga dan LNPRT (Proyeksi 2018 tumbuh: 5.1%) a. Peningkatan daya beli masyarakat melalui upaya menjaga stabilitas harga dan alokasi anggaran ketahanan pangan b. Belanja Sosial masyarakat yang semakin efektif dengan perbaikan skema Belanja PKH, Rastra, KIP, Belanja Kesehatan. c. Persiapan pelaksanaan Asian Games dan Pemilu Presiden Konsumsi Pemerintah (Proyeksi 2018 tumbuh: 3.8%) a. Kebijakan belanja diarahkan untuk mengatasi ketimpangan b. Percepatan dan perbaikan pola penyerapan anggaran pemerintah c. Perbaikan pola belanja Pemerintah Daerah d. Dukungan peningkatan sumber-sumber penerimaan negara Investasi (Proyeksi 2018 tumbuh: 6.3%) a. Pembangunan infrastruktur dasar dan proyek fisik lainnya yang juga terfokus pada pemerataan antar wilayah b. Pengadaan mesin, perlengkapan dan peralatan industri baru c. Penguatan Capex dari Pasar Modal & Peningkatan peran Capex BUMN dan perusahaan swasta d. Peningkatan penyaluran KMK dan KI Ekspor dan Impor (Proyeksi 2018 tumbuh: 5.1%-ekspor 4.5%-impor) a. Penambahan pasar ekspor baru & Peningkatan kerjasama bilateral untuk ekspor produk utama (bernilai tambah tinggi) BADAN KEBIJAKAN FISKAL 5

6 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berdasarkan sektor Sektor informasi & komunikasi serta jasa keuangan merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi Sektor Lapangan Usaha Pertumbuhan PDB (%) APBNP 2017 Proyeksi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,8 3,3 3,4 3,6 2. Pertambangan dan Penggalian -3,4 1,1 1,3 1,4 3. Industri Pengolahan 4,3 4,3 4,8 4,9 4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,9 5,4 5,0 5,4 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,1 3,6 4,0 5,4 6. Konstruksi 6,4 5,2 6,5 6,7 7. Perdagangan Besar dan Eceran 2,6 3,9 5,1 5,5 8. Transportasi dan Pergudangan 6,7 7,7 8,1 8,3 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,3 4,9 5,2 5,4 10. Informasi dan Komunikasi 9,7 8,9 10,1 10,5 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 8,6 8,9 9,9 10,1 12. Real Estat 4,1 4,3 4,8 5,4 13. Jasa Perusahaan 7,7 7,4 7,4 7,6 14. Adm. Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,6 3,2 3,5 4,0 15. Jasa Pendidikan 7,3 3,8 4,1 4,3 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,7 5,0 5,5 5,7 17 Jasa lainnya 8,1 7,8 8,1 8,2 Total PDB 4,9 5, ,4 Sumber : BPS, Bappenas & Kementerian Keuangan Sektor pertanian ditingkatkan melalui program modernisasi dan penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas pertanian Pendalaman industri berbasis sumber daya alam dengan hilirisasi Mendorong investasi di sektor pertambangan, khususnya di bidang energi Akselerasi pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi terus dilakukan Produktivitas sektor jasa dijaga dan ditingkatkan, melalui: a. Sektor konstruksi, transportasi, informasikomunikasi untuk mendukung efisiensi sistem logistik nasional b. Mendorong perkembangan sektor jasa keuangan melalui kebijakan financial deepening & financial inclusion BADAN KEBIJAKAN FISKAL 6

7 Faktor Pencapaian Sumber Pembiayaan Investasi Diperlukan investasi yang besar dari semua komponen, baik Pemerintah maupun Non-Pemerintah Perbankan Pada tahun 2016, KMK dan KI tumbuh 7% dan 8,6%. Pada tahun 2017 KMK dan KI harus tumbuh 11% dan 13% Pada tahun 2018, KMK dan KI harus tumbuh sekurangnya 13% dan 15% Pasar Modal IPO Saham di tahun masing-masing harus tumbuh sekurangnya 10% dan 15% Right Issue di tahun 2017 dan 2018 harus tumbuh sekurangnya 18% dan 20% Corporate Bonds, di tahun 2017 dan 2018 juga harus tumbuh sekurangnya 25% dan 27% BUMN Pada tahun 2017 dan 2018, semua BUMN harus menghasilkan laba bersih Capex BUMN sekurangnya harus tumbuh sekurangnya 28% di 2017 dan tumbuh 30% di 2018 Perlu penguatan setoran dividen dari anak perusahaan BUMN ke Induknya PMA PMDN Pada tahun 2017 & 2018, realisasi Investasi Langsung harus tumbuh sekurangnya 22% dan 23% Investasi Pemerintah Mendorong alokasi belanja Pemda untuk infrastruktur BADAN KEBIJAKAN FISKAL 7

8 Kinerja ekspor diperkirakan meningkat seiring pertumbuhan permintaan global Reformasi kebijakan sektor energi mampu mengurangi tekanan defisit neraca migas Penguatan Neraca Perdagangan Indonesia diperkirakan berlanjut didukung beberapa kebijakan Paket-paket kebijakan ekonomi untuk memperkuat kinerja sektor riil Penyederhanaan regulasi Perbaikan Dwelling Time dan sislognas Mendorong peran ekspor non komoditas primer Dukungan program terkait ekspor Upaya pengembangan pasar nontradisional dan produk manufaktur Pengembangan ekspor dari sektor UMKM melalui program NIA Impor akan meningkat seiring perbaikan ekonomi Kebutuhan untuk investasi dan peningkatan produksi dalam negeri Peningkatan terutama pada barang modal dan bahan baku BADAN KEBIJAKAN FISKAL 8

9 Daya beli masyarakat menjadi faktor yang mempengaruhi konsumsi Konsumsi pada golongan masyarakat menengah dan inflasi yang stabil mendorong konsumsi nasional Usia produktif yang tinggi mendorong konsumsi RT Golongan kelompok menengah diperkirakan juga tetap meningkat sejalan peningkatan usia produktif Stabilitas harga adalah faktor utama, terutama harga bahan pokok bagi masyarakat rentan Konsumsi LNPRT juga diperkirakan mendukung kinerja konsumsi Asian Games, pilkada serentak 171 daerah dan kegiatan sosial baik keagamaan maupun sosial lainnya Inflasi 2018 diperkirakan 3.5%, dipengaruhi oleh : Laju inflasi dapat dijaga stabil dan rendah selama dua tahun terakhir (2016 dan 2017). Laju inflasi inti diperkirakan mengalami tren peningkatan seiring dengan: proyeksi membaiknya perekonomian global peningkatan harga komoditas global, dan peningkatan permintaan domestik Gangguan iklim yang menimbulkan tekanan pada volatile food diprediksi relatif minimal di tahun 2018 Pembangunan infrastruktur mendukung peningkatan kapasitas produksi dan perbaikan sistem distribusi Kebijakan administered price akan ditata implementasinya sehingga reformasi struktural dalam rangka mencapai efisiensi ekonomi jangka panjang dapat tercapai Pembenahan tata niaga komoditas volatile food BADAN KEBIJAKAN FISKAL 9

10 Nilai Tukar Rupiah/US$ diproyeksikan mencapai Rp13,400/US$ Perbaikan kinerja ekonomi domestik mendorong sentimen positif investor Faktor-faktor penguatan nilai tukar Rupiah Tingkat volatilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga pada tingkat yang rendah Kinerja perekonomian nasional yang relatif lebih baik : akselerasi proyek infrastruktur, keberhasilan program pengampunan pajak, terjaganya tingkat inflasi, dan penurunan defisit transaksi berjalan Penguatan ekonomi Amerika yang berkontribusi positif dalam kinerja ekspor lndonesia (cadangan devisa), serta Masih berlangsungnya Quantitative Easing yang diberlakukan oleh ECB dan BoJ Faktor risiko pelemahan nilai tukar Rupiah Potensi kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan dilaksanakan beberapa kali sepanjang Perbaikan ekonomi AS mendorong flight to quality dalam jangka panjang (estimasi pertumbuhan PDB riil, tingkat inflasi, dan bunga obligasi 10Y meningkat) Kebijakan perdagangan AS di bawah pemerintahan baru, rebalancing ekonomi Tiongkok, dan ketidakpastian permasalahan geopolitik, terutama antara AS dengan Korea Utara BADAN KEBIJAKAN FISKAL 10

11 Rata-rata Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan diperkirakan 5.2% pada 2018 Dipengaruhi faktor domestik maupun eksternal Faktor Global Kebijakan fiskal ekspansif di AS mendorong peningkatan suku bunga acuan AS di periode ke depan sehingga berpotensi memicu tekanan pada capital flow Namun demikian, dikarenakan kondisi likuiditas global masih cukup tinggi akibat kebijakan quantitative easing di Uni Eropa dan Jepang, dampak kenaikan FFR diperkirakan tidak sampai memicu outflow Faktor Domestik Risiko kenaikan suku bunga acuan AS akan memperkecil ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga lebih jauh Implementasi berbagai paket kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan investasi, mengendalikan inflasi, dan menjaga kondisi fiskal yang sehat Sentimen positif terhadap kebijakan front loading dan peningkatan intensitas penerbitan SPN, serta daya serap pemodal lembaga domestik yang relatif meningkat BADAN KEBIJAKAN FISKAL 11

12 Rata-rata harga ICP 2018 diperkirakan sebesar US$48/barel Kesepakatan kuota minyak OPEC dan peningkatan permintaan mendorong peningkatan harga Faktor faktor yang mempengaruhi outlook harga minyak mentah: Konsensus perkiraan harga minyak dunia sebagai acuan pada kisaran US$ per barel Pemulihan pertumbuhan ekonomi global akan berdampak pada peningkatan permintaan energi termasuk minyak mentah dunia Diperkirakan akan terjadi peningkatan pasokan a. Beberapa negara Non-OPEC memanfaatkan momentum pemangkasan produksi untuk meningkatkan jumlah pengeboran b. Meningkatnya pemanfaatan sumber energi alternatif BADAN KEBIJAKAN FISKAL 12

13 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Meningkat di 2018 mempertimbangkan kapasitas produksi dan tingkat penurunan alamiah lapangan migas yang ada, penambahan proyek yang akan on stream, serta rencana kegiatan produksi yang dilaksanakan oleh KKKS lifting minyak bumi 2018 : lifting gas bumi 2018 : 800 ribu barrel/hari 1200 barrel eq/hari Upaya pencapaian target lifting minyak dan gas bumi 2018: Mendorong KKKS untuk melaksanakan program kerja utama, seperti pengeboran sisipan, kerja ulang dan perawatan sumur Melakukan optimalisasi produksi melalui pemanfaatan teknologi seperti Enhance Oil Recovery baik sekunder maupun tersier Memperbaiki iklim investasi mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi berkelanjutan, menyederhanakan proses perijinan Mempercepat realisasi proyek pengembangan dengan menyederhanakan proses perizinan dan persetujuan rencana pengembangan (plan of development) Memonitor pelaksanaan proyek on-stream agar dapat tepat waktu. Beberapa proyek lapangan migas yang akan on-stream antara lain: Lapangan Jangkrik, Madura BD, serta Blok Wasambo BADAN KEBIJAKAN FISKAL 13

14 BADAN KEBIJAKAN FISKAL 14

15 APBN LKPP 2017 APBN-P 2018 APBN % Pertumbuhan 2018 dibandingkan APBN-P 2017 A. Pendapatan Negara dan Hibah 1, , , % I. Penerimaan Dalam Negri 1, , , % 1. Perpajakan 1, , , % 2. PNBP % II. Hibah % B. Belanja 1, , , % I. Belanja Pemerintah Pusat 1, , , % 1. Belanja K/L % 2. Belanja Non K/L % II. TKDD % C. Surplus (Defisit) % % PDB D. Pembiayaan % BADAN KEBIJAKAN FISKAL 15

16 Kebijakan Penerimaan Mengoptimalkan potensi ekonomi dan langkah reformasi perpajakan Penerimaan Perpajakan 2015 : Rp1.240,4 Triliun 2016 : Rp1.285,0 Triliun 2017 : Rp1.472,7 Triliun Automatic Exchange of Information (AEoI) Data & Sistem Informasi Perpajakan : up to date dan terintegrasi (e-filing, e-form dan e-faktur Kepatuhan Wajib Pajak Insentif Perpajakan SDM dan regulasi : Peningkatan Pelayanan dan efektifitas organisasi PNBP 2018 : Rp275,4 Triliun 2018 : Rp1.618,1 Triliun Revisi UU PNBP dan PP tentang jenis dan Penerimaan Pajak Rp PPh Migas Rp. 38,1 Pajak Non-Migas Rp ,9 Kepabeanan & Cukai Rp. 194,1 tarif PNBP Efisiensi dan efektifitas pengelolaan SDA Peningkatan kinerja BUMN Efisiensi operasional PNBP Revisi kontrak efisiensi cost recovery Menggali potensi baru Perbaikan Pelayanan Publik

17 Belanja Pemerintah Pusat diarahkan untuk pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, dalam rangka pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas 2015 Rp1.183,3 T Belanja K/L 2018 Rp847,4 T 2016 Rp1.154,0 T 2017 (Outlook) Rp1.343,1 T Perencanaan berbasis kinerja sejalan dengan prioritas pembangunan Efisiensi belanja operasional Proses pelelangan yang lebih awal 2018 Rp1.454,5 T Belanja Non K/L 2018 Rp607,1 T Pengendalian beban biaya bunga Memperdalam pasar SBN Pengendalian tambahan utang Sinergi bansos dan transfer ke daerah Pengendalian kebutuhan pokok Peningkatan produktifitas pangan Subsidi ebih tepat sasaran Diarahkan untuk masyarakat miskin Pengendalian inflasi

18 Kebijakan Belanja Untuk pembangunan berkelanjutan dan menciptakan iklim usaha yang produktif Kemiskinan dan Kesenjangan Program perlindungan sosial (PKH) Perluasan Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) Pelayanan Kesehatan Pendidikan Program Indonesia Pintar Infrastruktur Pembangunan Jalan Peningkatan konektivitas Pembangunan Irigasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi Pembangunan Rusun Sektor Unggulan Pertanian Peningkatan pangan dan pembangunan sarpras Pengembangan hortikultura Pariwisata Pengembangan destinasi wisata Promosi pariwisata Perikanan Peningkatan daya saing produk olahan perikanan Bantuan kapal Kelestarian lingkungan Aparatur Negara dan Pelayanan Masyarakat Reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik Kesejahteraan aparatur dan pensiunan Perbaikan sistem dan manfaat pensiun aparatur negara Kenaikan uang lauk pauk TNI/Polri. Pertahanan Keamanan dan Demokrasi Pencapaian MEF tahap 2 dan pengembangan industri pertahanan Keamanan Pemeliharaan keamanan dan ketertiban dan penyelidikan/ penyidikan pidana Penyelenggaran pilkada 2018 dan persiapan pemilu 2019.

19 Meningkatkan kualitas belanja untuk meningkatkan daya saing Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia 25% 20% 15% 10% 5% 0% Source: MoF Alokasi terhadap total Belanja Subsidi Energi Δ 2018 : 2014 Infrastruktur 130.9% 73.0% Energy Subsidy Δ 2018 : 2014 Infrastructure 18.5% Rp T 4.3% Rp 94.5 T Persentase anggaran untuk subsidi energi terhadap total belanja negara terus menurun, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan belanja infrastruktur Upaya peningkatan kualitas belanja dipusatkan pada pengalokasian pada jalur produktif seperti infrastruktur, program sosial, dan subsidi yang ditargetkan dengan lebih baik Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kualitas masyarakatnya melalui belanja pendidikan dan kesehatan yang baik Alokasi pendidikan dan kesehatan akan dipertahankan

20 Anggaran Infrastruktur untuk pemerataan pembangunan dan konektivitas Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia terhadap penyediaan infrastruktur 2013: Rp155,9 T 2014: Rp154,7 T 2015: Rp256,1 T 2016: Rp269,1 T 2017 (outlook): Rp388,3 T 2018: Rp410,7 T Copyright

21 Anggaran prioritas untuk penciptaaan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas Mempertahankan alokasi khusus untuk Kesehatan dan Pendidikan Pendidikan 20% dari Belanja Kartu Indonesia Pintar Peningkatan Fasilitas Sekolah Beasiswa (Bidik Misi, LPDP) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kesehatan 5% dari Belanja Program Indonesia sehat Peningkatan Fasilitas Kesehatan Imunisasi nasional Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional (BPSJ) hamdanhasan.deviantart.com

22 Transfer ke Daerah dan Dana Desa pada APBN 2018 naik karena meningkatnya pendapatan negara yang dibagihasilkan Fokus untuk meningkatkan kualitas layanan publik di daerah, menciptakan kesempatan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan mengurangi ketimpangan antardaerah Dana Desa Rp. 60 T Transfer ke Daerah Rp706,2 T Dana Bagi hasil (Rp89,2 T) dan Dana Alokasi Umum (Rp401,5 T) digunakan 25% untuk belanja infrastruktur. Dana Insentif Daerah (Rp8,5 T) untuk perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan umum, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan. DAK Fisik Rp62,4 T & DAK Non-Fisik Rp123,5 T Reformulasi Dana Desa dengan semakin fokus untuk pengentasan kemiskinan, memerhatikan pemerataan &keadilan Afirmasi kepada desa tertinggal dan sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi Memperbaiki ketimpangan antardesa dalam alokasi dana desa dengan indeks gini yang rendah

23 Saudi Arabia Korea Russia Germany China Indonesia Canada Turkey Argentina Australia South Africa Italy Mexico Brazil France United Kingdom Japan United States Dengan defisit yang rendah Indonesia mampu tumbuh tinggi tingkat defisit APBN tahun 2018 adalah 2,19 persen Produktif : utang untuk kegiatan produktif; akselerasi prioritas pembangunan nasional, pendidikan, kesehatan, infrastruktur Pembangunan daerah Efisiensi : Rasio pembayaran bunga utang terhadap outstanding utang rendah. Rata-rata defisit & pertumbuhan satu dekade terakhir Pertumbuhan PDB Hati-hati menjaga rasio utang terhadap PDB Surplus/Defisit Fiskal Defisit Indonesia terhadap PDB 2014*: 2,14%, 2015*: 2,58% 2016*: 2,49%*, 2017**: 2,67% 2018*** 2,19% *LKPP **Outlook ***APBN Sumber: World Economic Outlook IMF April 2017, CEIC, Kemenkeu diolah

24 Pembiayaan anggaran dilaksanakan hati-hati dan produktif Rasio utang terhadap PDB dan tingkat utang per kapita Indonesia merupakan salah satu yang paling rendah Pemerintah akan terus melakukan reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan negara dan menjaga keberlangsungan (sustainabilitas) keuangan negara untuk menciptakan ketahanan dan kesinambungan fiskal. Kebijakan pembiayaan juga mendorong kinerja investasi pemerintah yang produktif serta tepat sasaran, serta mengoptimalkan pembiayaan yang inovatif dan kreatif dengan tetap menjaga kehati-hatian Indonesia adalah negara dengan defisit yang rendah namun mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Defisit anggaran digunakan dengan produktif untuk menciptakan pertumbuhan Pemerintah akan menjaga defisit dan utang pada tingkat yang terkendali dan sesuai dengan amanat Undang Undang (defisit dan rasio utang masing-masing di bawah 3% dan 60% terhadap PDB) Indonesia saat ini memiliki peringkat investment grade (layak investasi) dari lembaga pemeringkat utama dunia. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia dianggap mempunyai kemampuan bayar yang tinggi dengan risiko gagal bayar yang sangat rendah Kebijakan pembiayaan/utang diarahkan agar tercipta disiplin dan kesinambungan fiskal untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan

25 Terima Kasih

Kondisi Perekonomian Indonesia Terkini

Kondisi Perekonomian Indonesia Terkini Kondisi Perekonomian Indonesia Terkini Disampaikan oleh: Parjiono, Ph.D Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Surabaya, 16 Agustus 2017 Kuliah Umum Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

RINGKASAN APBN TAHUN 2017

RINGKASAN APBN TAHUN 2017 RINGKASAN APBN TAHUN 2017 1. Pendahuluan Tahun 2017 merupakan tahun ketiga Pemerintahan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mewujudkan sembilan agenda priroritas (Nawacita)

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Daftar Boks... BAB

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009 PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009 I. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam UU APBN 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 6,0%.

Lebih terperinci

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017 INFOGRAFIS REALISASI s.d. 31 Mei 2017 FSDFSDFGSGSGSGSGSFGSF- DGSFGSFGSFGSGSG Realisasi Pelaksanaan INFOGRAFIS (s.d. Mei 2017) Perkembangan Asumsi Ekonomi Makro Lifting Minyak (ribu barel per hari) 5,1

Lebih terperinci

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAANN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJAA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGAR RAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel...

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Realisasi Tahun 2017... 1.1.1 Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2017... 1.1.2 Realisasi

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA

NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Grafik... iv BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 74/DPD RI/IV/2012 2013 PERTIMBANGAN TERHADAP KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL SERTA DANA TRANSFER DAERAH DALAM RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

Prospek Ekonomi Global dan Domestik 2017: Peluang dan Tantangan

Prospek Ekonomi Global dan Domestik 2017: Peluang dan Tantangan Prospek Ekonomi Global dan Domestik 2017: Peluang dan Tantangan 1 2 Siklus Ekonomi 3 Sumber: BI Ekonomi Domestik Beberapa Risiko Ekonomi Global Meningkatnya ketidakpastian yang dipicu oleh ekspektasi kenaikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009 PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009 I. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam UU APBN 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum... 1.2 Realisasi Semester I Tahun 2013... 1.2.1 Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Semester

Lebih terperinci

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA 1 2 FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup FILOSOFI TUJUAN Dana Desa yang bersumber dari APBN adalah wujud pengakuan negara terhadap

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Terkini Dan APBN Januari 2016

Perkembangan Ekonomi Terkini Dan APBN Januari 2016 Perkembangan Ekonomi Terkini Dan APBN 2016 25 Januari 2016 Update Perekonomian Indonesia (1) Nilai Tukar IHSG Inflasi Indikator Harga Minyak Mentah Indonesia Arus Modal Masuk Yield SUN Kinerja Per 31 Desember

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii Daftar Boks... ix

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii Daftar Boks... ix Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii Daftar Boks... ix BAGIAN I RINGKASAN RAPBN PERUBAHAN TAHUN 2017 1 Pendahuluan... 2 Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017 INFOGRAFIS REALISASI s.d. 28 April 2017 FSDFSDFGSGSGSGSGSFGSF- DGSFGSFGSFGSGSG Realisasi Pelaksanaan INFOGRAFIS (s.d. April 2017) Perkembangan Asumsi Ekonomi Makro Lifting Minyak (ribu barel per hari)

Lebih terperinci

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017 INFOGRAFIS REALISASI s.d. 31 Maret 2017 Realisasi Pelaksanaan INFOGRAFIS (s.d. Maret 2017) Perkembangan Asumsi Ekonomi Makro Lifting Minyak (ribu barel per hari) 5,1 5,01 4,0 3,61 5,3 5,2 13.300 13.348

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010 ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010 Penyusun: 1. Bilmar Parhusip 2. Basuki Rachmad Lay Out Budi Hartadi Bantuan dan Dukungan Teknis Seluruh Pejabat/Staf Direktorat Akuntansi

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

Strategi & Tantangan Pengamanan Penerimaan Pajak Tahun 2016

Strategi & Tantangan Pengamanan Penerimaan Pajak Tahun 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PA JAK Strategi & Tantangan Pengamanan Penerimaan Pajak Tahun 2016 Seminar Nasional Optimalisasi Penerimaan Pajak : Strategi & Tantangan Auditorium BRI, Gedung

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. KETERANGAN PERS Pokok-Pokok UU APBN-P 2016 dan Pengampunan Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. KETERANGAN PERS Pokok-Pokok UU APBN-P 2016 dan Pengampunan Pajak KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA GEDUNG DJUANDA I, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21 TELEPON (021) 3449230 (20 saluran) FAKSIMILE (021) 3500847; SITUS www.kemenkeu.go.id KETERANGAN

Lebih terperinci

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Overview Beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) dalam RDG 13-14 Januari 2016 telah memutuskan untuk memangkas suku bunga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS 1 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KINERJA INDUSTRI NASIONAL 2 EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

Kerangka Ekonomi Makro Serta Kebijakan Fiskal & Penganggaran 2010

Kerangka Ekonomi Makro Serta Kebijakan Fiskal & Penganggaran 2010 1 Kerangka Ekonomi Makro Serta Kebijakan Fiskal & Penganggaran 2010 Paparan Menko Perekonomian/Menteri Keuangan Pada Rakorbangpus di Bappenas, 22 April 2009 Kerangka Ekonomi Makro 2 Proyeksi Pertumbuhan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL PEREKONOMIAN AMERIKA YANG BELUM STABIL PERLAMBATAN PERTUMBUHAN TIONGKOK KETIDAKPASTIAN KEBIJAKAN MONETER HARGA KOMODITAS YANG NAIK-TURUN RISIKO GEOPOLITIK:

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

CATATAN ATAS ASUMSI MAKRO DALAM RAPBN

CATATAN ATAS ASUMSI MAKRO DALAM RAPBN CATATAN ATAS ASUMSI MAKRO DALAM RAPBN 2013 Asumsi ekonomi makro yang dijadikan sebagai dasar dalam perhitungan berbagai besaran RAPBN tahun 2013 adalah sebagai berikut: Pertumbuhan ekonomi 6,8 %, laju

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009 PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009 I. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam UU APBN 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan

Lebih terperinci

Menyoal Efektifitas APBN-P 2014 Mengatasi Perlambatan Ekonomi

Menyoal Efektifitas APBN-P 2014 Mengatasi Perlambatan Ekonomi Diskusi Dwi Bulanan INDEF Menyoal Efektifitas APBN-P 2014 Mengatasi Perlambatan Ekonomi Selasa, 20 Mei 2014 INDEF 1 Diskusi Dwi Bulanan INDEF Menyoal Efektifitas APBN-P 2014 Mengatasi Perlambatan Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 memberikan dampak pada keuangan Indonesia. Berbagai peristiwa yang terjadi pada masa krisis mempengaruhi Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2016 REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2016 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2016 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... vi Daftar

Lebih terperinci

Bahan Wawancara DJPK dengan TV One K E M E N T E R I A N K E U A N G A N. EMBARGO s.d. CONFERENCE KONFERENSI PERS RAPBN TAHUN AGUSTUS 2017

Bahan Wawancara DJPK dengan TV One K E M E N T E R I A N K E U A N G A N. EMBARGO s.d. CONFERENCE KONFERENSI PERS RAPBN TAHUN AGUSTUS 2017 K E M E N T E R I A N K E U A N G A N Bahan Wawancara DJPK dengan TV One EMBARGO s.d. CONFERENCE KONFERENSI PERS RAPBN TAHUN 2018 16 AGUSTUS 2017 Perekonomian Global di Tahun 2018 Diproyeksikan Tumbuh

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

Kinerja Perekonomian Indonesia dan Amanat Pasal 44 RUU APBN 2012

Kinerja Perekonomian Indonesia dan Amanat Pasal 44 RUU APBN 2012 Kinerja Perekonomian Indonesia dan Amanat Pasal 44 RUU APBN 2012 I. Pendahuluan Setelah melalui perdebatan, pemerintah dan Komisi XI DPR RI akhirnya menyetujui asumsi makro dalam RAPBN 2012 yang terkait

Lebih terperinci

Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur

Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur 1 Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur ALUR PIKIR 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK

Lebih terperinci

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator

Lebih terperinci

PERAMALAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DALAM RAPBN TAHUN 2018

PERAMALAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DALAM RAPBN TAHUN 2018 PERAMALAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DALAM RAPBN TAHUN 2018 PUSAT KAJIAN ANGGARAN BADAN KEAHLIAN DPR RI TAHUN 2017 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Daftar Tabel... 2 Daftar Gambar... 3 Daftar Singkatan... 5

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2011 REPUBLIK INDONESIA

NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2011 REPUBLIK INDONESIA NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2011 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN I-1 1.1 Umum... 1.2 Pokok-pokok Perubahan Asumsi

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... vi Daftar

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

No koma dua persen). Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan meningkatkan kredibilitas kebijakan fiskal, menjaga stabilitas ekonomi ma

No koma dua persen). Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan meningkatkan kredibilitas kebijakan fiskal, menjaga stabilitas ekonomi ma TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6111 KEUANGAN. APBN. Tahun 2017. Perubahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 186) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PIDATO MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ATAS KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN ANGGARAN 2019

PIDATO MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ATAS KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN ANGGARAN 2019 REPUBLIK INDONESIA PIDATO MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENGANTAR DAN KETERANGAN PEMERINTAH ATAS KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN ANGGARAN 2019 DI DEPAN RAPAT PARIPURNA

Lebih terperinci

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia

Lebih terperinci

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014 Jakarta, 10 Juni 2014 Kunjungan FEB UNILA Outline 1. Peran dan Fungsi APBN 2. Proses Penyusunan APBN 3. APBN

Lebih terperinci

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2018

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2018 BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2018 Jakarta, Juni 2017 1 OUTLINE Kerangka Ekonomi Makro (KEM) Arah Kebijakan Fiskal Pokok Pokok

Lebih terperinci

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total

Lebih terperinci

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016 Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan 2016 Aviliani 10 Maret 2016 SISTEM PEREKONOMIAN Aliran Barang dan Jasa Gross Domestic Bruto Ekonomi Global Kondisi Global Perekonomian Global masih

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan

Lebih terperinci

SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2

SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 Eric Sugandi Chief Economist eric.sugandi@skhaconsulting.com Ekonomi Indonesia mungkin akan segera memasuki tahap ekspansi pada siklus bisnisnya. Skha Institute

Lebih terperinci

2 Sehubungan dengan lemahnya perekonomian global, kinerja perekonomian domestik 2015 diharapkan dapat tetap terjaga dengan baik. Pertumbuhan ekonomi p

2 Sehubungan dengan lemahnya perekonomian global, kinerja perekonomian domestik 2015 diharapkan dapat tetap terjaga dengan baik. Pertumbuhan ekonomi p TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. APBN. Tahun 2015. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 44) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

PENGUATAN PERTUMBUHAN EKONOMI. Deputi Bidang Ekonomi Bappenas

PENGUATAN PERTUMBUHAN EKONOMI. Deputi Bidang Ekonomi Bappenas PENGUATAN PERTUMBUHAN EKONOMI 2017 Deputi Bidang Ekonomi Bappenas PEREKONOMIAN GLOBAL: Tantangan dan Resiko 03 KONDISI GLOBAL 2017 Pertumbuhan ekonomi dunia meningkat moderat di 2017... Proyeksi Pertumbuhan

Lebih terperinci

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) - 27 - BAB III ASUMSI ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) A. Asumsi Dasar yang Digunakan dalam APBN Asumsi dasar ekonomi makro digunakan sebagai dasar

Lebih terperinci

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode

Lebih terperinci

ARAH DAN KEBIJAKAN FISKAL JANGKA MENENGAH 2015-2019

ARAH DAN KEBIJAKAN FISKAL JANGKA MENENGAH 2015-2019 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ARAH DAN KEBIJAKAN FISKAL JANGKA MENENGAH 2015-2019 Paparan Menteri Keuangan Rakorbangpus Penyusunan Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 Jakarta, 25 November 2014 TOPIK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBIAYAAN UTANG PEMERINTAH DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM APBN

KEBIJAKAN PEMBIAYAAN UTANG PEMERINTAH DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM APBN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN UTANG PEMERINTAH DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM APBN Jakarta, 30 November 2017 APBN dan Nota Keuangan Sebagai Instrumen Fiskal Negara APBN merupakan KESEPAKATAN Pemerintah dan DPR Pemerintah

Lebih terperinci

KETERANGAN PERS. Penguatan Koordinasi Dan Bauran Kebijakan Perekonomian Dan Keberlanjutan Reformasi

KETERANGAN PERS. Penguatan Koordinasi Dan Bauran Kebijakan Perekonomian Dan Keberlanjutan Reformasi KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KETERANGAN PERS Penguatan Koordinasi Dan Bauran Kebijakan Untuk Menjaga Stabilitas Perekonomian Dan Keberlanjutan Reformasi Jakarta, 28 Mei 2018 Pemerintah, Bank

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

FISKAL UNTUK MENDUKUNG RENCANA. Pada MUSRENBANGNAS Mei 2009

FISKAL UNTUK MENDUKUNG RENCANA. Pada MUSRENBANGNAS Mei 2009 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO & FISKAL UNTUK MENDUKUNG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 PAPARAN MENTERI KEUANGAN Pada MUSRENBANGNAS 2009 Pada MUSRENBANGNAS 2009 12 Mei 2009 POKOK BAHASAN KERANGKA EKONOMI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% 1 Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% Prediksi tingkat suku bunga SPN 3 Bulan tahun 2016 adalah sebesar 6,3% dengan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internal maupun eksternal. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD - 14 - BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD A. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD 1. Kondisi Perekomonian Nasional Dalam beberapa tahun terakhir ini, kinerja perekonomian dunia mengalami perlambatan,

Lebih terperinci

CATATAN ATAS APBN-P 2015 DAN PROSPEK APBN 2016

CATATAN ATAS APBN-P 2015 DAN PROSPEK APBN 2016 CATATAN ATAS APBN-P 2015 DAN PROSPEK APBN 2016 Yusuf Wibisono Direktur Eksekutif IDEAS Makalah disampaikan pada Public Expose - Dompet Dhuafa, Jakarta, 10 Februari 2016 Reformasi Anggaran Langkah terpenting

Lebih terperinci

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA Disampaikan oleh: Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah Dr. Ahmad Yani, S.H., Akt., M.M., CA. MUSRENBANG

Lebih terperinci

Pidato Presiden - Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN serta..., Jakarta, 16 Agustus 2016 Selasa, 16 Agustus 2016

Pidato Presiden - Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN serta..., Jakarta, 16 Agustus 2016 Selasa, 16 Agustus 2016 Pidato Presiden - Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN serta..., Jakarta, 16 Agustus 2016 Selasa, 16 Agustus 2016 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENYAMPAIAN KETERANGAN PEMERINTAH ATAS RANCANGAN

Lebih terperinci

STAN KEBIJAKAN FISKAL PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. oleh: Rachmat Efendi

STAN KEBIJAKAN FISKAL PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. oleh: Rachmat Efendi PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA KEBIJAKAN FISKAL oleh: Rachmat Efendi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Prodip III Kepabeanan Dan Cukai Tahun 2015 TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami Kebijakan Fiskal yang

Lebih terperinci

Perkembangan Perekonomian Indonesia

Perkembangan Perekonomian Indonesia KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perkembangan Perekonomian Indonesia Prof. Suahasil Nazara, Ph.D Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Kwik Gian Gie School of Business Jakarta, 21 Oktober

Lebih terperinci

Jakarta, Mei Sri Mulyani Indrawati

Jakarta, Mei Sri Mulyani Indrawati REPUBLIKINDONESIA KERANGKAEKONOMIMAKRO DANPOKOK-POKOKKEBIJAKANFISKAL TAHUN2018 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak

Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak KONDISI EKONOMI GLOBAL MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL PEREKONOMIAN AMERIKA YANG BELUM STABIL PERLAMBATAN PERTUMBUHAN TIONGKOK KETIDAKPASTIAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA Kuliah SEI pertemuan 11 NANANG HARYONO, S.IP., M.Si DEPARTEMEN ADMINISTRASI FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 Perencanaan Pembangunan Ekonomi ARTHUR LEWIS dalam buku DEVELOPMENT

Lebih terperinci

4. Outlook Perekonomian

4. Outlook Perekonomian 4. Outlook Perekonomian Pada tahun 2007-2008, ekspansi perekonomian Indonesia diprakirakan terus berlanjut dengan dilandasi oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi pada 2007 diprakirakan

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

KolaborAksi : Executive Gathering Kolaborasi untuk Satu Aksi. Suahasil Nazara. Kepala Badan Kebijakan Fiskal

KolaborAksi : Executive Gathering Kolaborasi untuk Satu Aksi. Suahasil Nazara. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Executive Gathering 2018 KolaborAksi : Kolaborasi untuk Satu Aksi Suahasil Nazara Kepala Badan Kebijakan Fiskal freepik.com Jakarta, 20 Januari 2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Ringkasan Ekseku2f:

Lebih terperinci

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2014

Lebih terperinci

4. Outlook Perekonomian

4. Outlook Perekonomian Laporan Kebijakan Moneter - Triwulan I-2008 4. Outlook Perekonomian Di tengah gejolak yang mewarnai perekonomian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 diprakirakan mencapai 6,2% atau melambat

Lebih terperinci

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak No.44, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. APBN. Tahun 2015. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5669) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 [Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

Lebih terperinci