III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil
|
|
- Suhendra Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian BahanPenelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil seleksi yang berumur hari dengan berat karkas antara gram dengan berat daging rata-rata 50 gram per karkas. Untuk setiap perlakuan membutuhkan 250 gram daging puyuh, dalam penelitian ini terdapat 20 unit percobaan, sehingga dibutuhkan daging puyuh sebanyak 5 kg. Puyuh diperoleh dari Rays Quail Farm Jl. Suryalaya V no.16, Buah Batu, Bandung. Sebagai bahan tambahan digunakan karagenan yang berasal dari rumput laut merah (Rhodophyceae); diperoleh dari Toko Pektin Yogyakarta. Juga berbagai macam bumbu dapur seperti bawang putih, merica, garam, tepung roti sebagai pelapis, dan minyak goreng yang didapat dari pasar Cicalengka PeralatanPenelitian a. Timbangan dengan kapasitas 10 kg untuk menimbang bahan penelitan. b. Timbangan Ohaus, Scout pro 6000 dengan kapasitas 2160 g (ketelitian 0,01 g). c. Meat grinder, digunakan untuk menghaluskan daging. d. Blender National PBL-410, digunakan dalam menghaluskan bumbubumbu dapur.
2 18 e. Penetrometer Universal 1/10 TH MM DV, digunakan untuk mengukur keempukan naget secara objektif. f. Stop watch, untuk mengukur waktu (detik) dalam uji keempukan naget. g. Alat alat untuk uji daya ikat air, terdiri dari kertas saring Whatman no.41, plat kaca dan beban seberat 35 kg. h. Peralatan lain berupa pisau, talenan, baskom, sendok, baki, panci, piring, kompor, wajan, spatula dan wadah plastik. i. Alat alat untuk uji organoleptik seperti lembar kuesioner, label, piring kertas, gelas, garpu kecil, tissue dan alat tulis. 3.2 Metode Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah daging puyuh yang diberilima perlakuan, berupa berbagai tingkat takaran karagenan yaitu : P1 : 250 g adonan daging puyuh (100%), tanpa penambahan karagenan (0,0 %), P2 : 250 g adonan daging puyuh ditambahkan 0,5 % karagenan, P3 : 250 g adonan daging puyuh, ditambahkan 1,0 % karagenan, P4 : 250 g adonan daging puyuh, ditambahkan 1,5 % karagenan, dan P5 : 250 g adonan daging puyuh, ditambahkan 2,0 % karagenan. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Setiap ulangan menggunakan daging sebanyak 250 gram, sehingga dibutuhkan daging puyuh sebanyak gram (5 kg daging). Peubah yang diukur adalah sifat fisik (daya ikat air, susut masak, dan keempukan) serta organoleptik (rasa, aroma,warna, keempukan dan total penerimaan).
3 Prosedur Kerja Penelitan Daging puyuh Digiling halus Pencampuran daging dengan karagenan dan bumbu-bumbu Pengukuran DIA Pengukusan (100 o C) selama 45 menit Pencetakan adonan Tiriskan selama 5 menit dan didinginkan selama 30 menit dalam lemari es Pengukuran susut masak Pemotongan dan pelumuran dengan putih telur dan tepung roti Bumbu: Perlakuan P1 = Tanpa penambahan karagenan P2 = Penambahan 0,5% karagenan P3 = Penambahan 1,0 % karagenan P4 = Penambahan 1,5 % karagenan P5 = Penambahan 2,0 % karagenan (persentase karagenan berdasarkan berat daging) Garam 2 % Bawang putih 3 % Merica 2 % Es Batu 20 % Kuning Telur 20 % (persentase bumbu berdasarkan berat adonan) Penggorengan (100 0 C) selama 3 menit Naget puyuh Uji keempukan Uji Organoleptik Ilustrasi 1. Diagram Alir Prosedur Pembuatan Naget Puyuh (Modifikasi Amertaningtyas, dkk., 2001)
4 20 A. Pembuatan Naget Puyuh (modifikasi Amertaningtyas, dkk.,2001) 1. Penyiapan bahan Daging puyuh yang telah disiapkan, diiris-iris kemudian digiling menggunakan meat grider. Ditimbang 5 kg daging yang telah digiling, untuk 20 unit perlakuan, sehingga setiap unit perlakuan menggunakan 250 gram daging. Selanjutnya, kedalam tiap unit perlakuan diberikan penambahan karagenan 0,0; 0,5; 1,0; 1,5 dan 2,0%). Setiap perlakuan diulang 4 (empat) kali, dengan demikian untuk masing masing perlakuan dibutuhkan daging sebanyak gram. 2. Pencampuran Sesuai perlakuan, daging yang telah digiling kemudian ditambahkan karagenan. Pada perlakuan pertama (P1) ditambahkan karagenan sebanyak 0,0% atau tanpa penambahan karagenan, pada perlakuan kedua (P2) ditambahkan karagenan sebanyak 0,5%; pada perlakuan ketiga (P3) ditambahkan karagenan sebanyak 1,0%; pada perlakuan keempat (P4) ditambahkan karagenan sebanyak 1,5%; dan pada perlakuan ke lima (P5) ditambahkan karagenans ebanyak 2,0%. Selanjutnya ke dalam masing-masing adonan, ditambahkan bumbu bumbu yang telah dihaluskan, seperti garam 2%, bawang putih 3%, merica 2% dan kuning telur 20%, masing-masing dari berat adonan untuk setiap perlakuan. Adonan yang sudah jadi kemudian dilakukan uji fisik terhadap daya ikat air. Untuk pengujian susut masak, dibandingkan antara berat awal dan berat sesudah dimasak.
5 21 3. Pengukusan Adonan yang telah tercampur dimasukkan ke dalam loyang, dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 4 cm, kemudian dikukus pada suhu 100 o C selama 45 menit; selanjutnya ditiriskan pada suhu kamar, selama 5 menit. Kemudian dilakukan pengujian fisik terhadap susut masak. Susut masak diperoleh dari perbedaan antara berat adonan sebelum dikukus (berat awal), dikurangi dengan berat adonan setelah dikukus, dibagi dengan berat awal, lalu dikalikan dengan 100%. 4. Pemotongan Naget daging puyuh yang telah matang setelah dikukus, didinginkan di dalam lemari es selama 30 menit. Setelah itu, naget yang telah dikukus dikeluarkan dari cetakan (loyang), kemudian dipotong persegi panjang dengan ukuran panjang 5,0 cm, lebar 4,0 cm dantebal 1,5 cm. 5. Pelumuran dan Penggorengan Naget daging puyuh yang telah dikukus, dilumuri dengan putih telur dan tepung roti, sehingga naget tertutup seluruhnya. Naget digoreng dengan minyak 100 O C selama 3 menit sehingga warna naget berubah menjadi coklat keemasan. Kemudian naget ditiriskan dan dipisahkan untuk keperluan pengujian keempukan dan akseptabilitas. 6. Analisis Naget puyuh yang telah digoreng, selanjutnya diuji sifat fisik (keempukan) menggunakan penetrometer Universal 1/10 TH MM DV dan uji organoleptik (rasa, warna, aroma, keempukan dan total penerimaan) oleh 20 orang panelis agak terlatih, yaitu mahasiswa
6 22 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, yang sebelumnya telah dijelaskan tentang cara dan maksud pengujian organoleptik ini Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Sifat fisik Sifat fisik naget daging puyuh yang diuji pada penelitian ini adalah daya ikat air, susut masak, dan keempukan. 2. Sifat organoleptik Sifat organoleptik naget daging puyuh dilakukan dengan uji hedonik, meliputi rasa, aroma, warna, keempukan dan total penerimaan Prosedur Analisis A. Analisis Sifat Fisik 1. Daya Ikat Air (Soeparno, 2005) Pengukuran daya ikat air menggunakan metode Grau dan Hamm. Tahapan pengukuran daya ikat air : a. Sampel naget daging puyuh ditimbang sebanyak 0,3 gram. b. Naget daging puyuh diletakkan di atas kertas saring Whatman 41. c. Selanjutnya naget puyuh ditekanselama 5 menitdiantara dua plat kaca,dengan pemberian beban seberat 35 kg. Prinsipnya : bahan diberi tekanan beban 35 kg selama 5 menit, sehingga air bebas akan dilepaskan dan diserap oleh kertas saring; dan membentuk lingkaran basah pada kertas saring di sekitar sampel
7 23 (naget). Area yang tertutupi bahan (naget) diberi tanda, dan juga lingkaran terluar yang basah diberi tanda. d. Area basah mencerminkan air terikat di dalam naget daging puyuh; diperoleh dari area basah total dikurangi dengan area yang tertutup naget daging puyuh pada kertas saring. Luas area basah ditandai, selanjutnya diukur dengan menggunakan rumus : Area basah = luas area basah total luas area tertutup naget Luas area basah ditandai dan diukur dengan menggunakan rumus : π.r 2 Keterangan : π = 3,14 r = jari-jari lingkaran e. Kadar air naget dihitung dengan menggunakan metode gravimetri (Modifikasi Tien R. Muchtadi dan Sugiyono, 1992). Cawan dikeringkan dalam oven selama 30 menit lalu dimasukkan kedalam desikator selama 10 menit, kemudian ditimbang hingga beratnya stabil (W1). Lalu sampel dimasukkan ke dalam cawan, dan cawan ditimbang lagi sampai stabil (W2). Cawan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 125 o C selama 3 jam untuk menghilangkan kadar air bahan. Cawan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Lakukan penimbangan sampai diperoleh berat stabil (W3). Berat stabil diperoleh setelah dilakukan penimbangan dua kali berturut-turut, dengan selisih nilai tidak lebih dari 0,001 g.
8 24 Perhitungan kadar air, dilakukan dengan rumus sebagai berikut : kadar air = w2 w3 w2 w1 X 100% Keterangan : W 2 -W 3 =kehilangan berat W 2 -W 1 = berat sampel f. Pengukuran Daya Ikat Air Pengukuran daya ikat air dihitung dengan menggunakan rumus : Daya ikat air = % kadar air mgh2o X Susut Masak (Soeparno, 2005) Tahapan pengerjaannya sebagai berikut : 1. Sampel ditimbang terlebih dahulu, sehingga diperoleh berat awal (W1). 2. Sampel dimasukkan kedalam plastik tahan panas yang tertutup rapat, kemudian direbus sampai mencapai suhu naget puyuh 80 o Cselama 30 menit lalu didinginkan dalam lemari esselama± 30 menit. 3. Selanjutnya naget puyuh(sampel) kembali ditimbang (W2). 4. Perhitungan susut masak menggunakan rumus : susut masak % = w1 w2 w1 X 100% 3. Keempukan (Tien R. Muchtadi dan Sugiyono, 1992) Uji keempukan objektif dilakukan dengan menggunakan penetrometer. Keempukan naget puyuh diperoleh dengan melihat kedalaman masuknya
9 25 jarum penetrometer didalam naget puyuh, dengan berat beban 50 gram, selama 10 detik. Prosedur kerjanya adalah : 1. Sampel naget dikukus pada suhu 100 o C selama 45 menit dan didinginkan dalam lemari es selama ± 30 menit. Selanjutnya naget dipotong dengan ukuran 5,0 cm x 4,0 cm x 1,5 cm. Kemudian adonan dilumuri putih telur dan tepung roti, selanjutnya digoreng dengan minyak bersuhu 100 o C selama 3 menit. 2. Naget puyuh diletakkan tepat dibawah jarum penusuk alat penetrometer sehingga jarum menempel pada permukaan naget. 3. Penusukan dilakukan selama 10 detik dan nilainya dilihat pada skala penetrometer. Penusukan diulang sebanyak 10 kali pada tempat yang berbeda. 4. Hitung hasil perhitungan dengan menggunakan rumus : keempukan (mm/g/10 detik) = Total nilai pengukuran 10 Keterangan : 10 = jumlah lokasi penusukan, selama 10 detik. B. Analisis Sifat Organoleptik Pengujian organoleptik dilakukan oleh 20 orang panelis agak terlatih (mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran). Masingmasing panelis diberikan lima sampel naget puyuh, lembar kuesioner, dan segelas air mineral sebagai penetral rasa. Sampel yang diuji adalah naget puyuh yang telah digoreng selama 3 menit pada suhu 100 O C. Pengujian meliputi uji rasa, aroma, warna, keempukan
10 26 dan total penerimaan. Uji organoleptik menggunakan uji tingkat kesukaan (hedonik) mengacu pada Dwi Setyaningsih, dkk., (2010) Tabel 2. Skala Hedonik Uji Organoleptik Skala numerik Skala hedonik 1 Sangat suka 2 Suka 3 Agak suka 4 Biasa saja 5 Agak tidak suka 6 Tidak suka 7 Sangat tidak suka Sumber: Dwi Setyaningsih, dkk., (2010). Prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Sampel naget siap santap diletakkan pada wadah yang telah diberi kode tiga digit yang berbeda, untuk masing-masing perlakuan. 2. Wadah berisi 5 (lima) sampel, segelas air mineral dan lembar kuesioner disajikan untuk panelis. 3. Setiap panelis menilai naget puyuh, berdasarkan skala hedonik, untuk uji organoleptik, dan penilaiannya menggunakan skala numerik. 4. Data sifat organoleptik dianalisis dengan analisis non parametrik metode Kruskal-Wallis (Alois, 1987). k 2 12 Model matematikanya : R j H 3( N 1) N( N 1) i 1 n j Keterangan: H:nilai Kruskal-Wallis dari hasil penghitungan R j :jumlah ranking dari kelompok/kategori ke-j n j :banyaknya kasus dalam sampel pada kelompok/kategori ke-j k:banyaknya kelompok/kategori N: jumlah seluruh observasi (N=n 1 +n 2 +n n k )
11 Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan secara eksperimen di laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak empat kali. Perlakuan adalah tingkat penggunaan karagenan berdasarkan berat daging sebagai berikut : P1 : 250 g adonan daging puyuh (100%), tanpa penambahan karagenan (0,0 %), P2 : 250 g adonan daging puyuh yang ditambahkan 0,5 % karagenan, P3 : 250 g adonan daging puyuh, yang ditambahkan 1,0 % karagenan, P4 : 250 g adonan daging puyuh, yang ditambahkan 1,5 % karagenan, dan P5 : 250 g adonan daging puyuh, yang ditambahkan 2,0 % karagenan. Model matematika dalam percobaan ini adalah : Y ij = μ + τ i + ε ij Keterangan : Y ij = hasil perlakuan ke i yang diberikan μ= nilai tengah umum (rata-rata) τ i = pengaruh perlakuan ke-i i = perlakuan ke- (1,2,3,4,5) j = ulangan ke- (1,2,3,4) ε ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j asumsi : Nilai ε ij menyebar normal dan bebas satu sama lain Nilai harapan ε ij =0 atau ε ij = σ 2 maka ε ij ~ NID (0, σ 2 ) Pengaruh bersifat tetap Hipotesis yang diuji : H 0 : P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 ; tidak terdapat perbedaan yang nyata pada semua perlakuan. H 1 : P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 ; terdapat adanya perbedaan yang nyata pada semua perlakuan atau ada salah satu pasang perlakuan yang berbeda.
12 28 Tabel 3. Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT Fhit F 0,05 Perlakuan 4 JKP KTP Fhit Galat (t-1) 15 JKG KTG Total (tr)-1 19 JKT Sumber : Gaspersz (1991) Kaidah keputusan : 1. Bila F hitung F tabel 0,05 : terima H o, maka tidak berbeda nyata (non signifikan). 2. BilaF hitung > F tabel 0,05 : tolak H o, maka berbeda nyata (signifikan). Selanjutnya untuk menguji antar rata-rata perlakuan digunakan uji Jarak Berganda Duncan : S x = KT Galat U LSRα = SSRα. S x Keterangan : S x KT Galat U LSRα SSRα d : Standar eror (simpangan baku) : Kuadrat Tengah Galat : Ulangan : Least Significant Range : Studentized Significant Range : Selisih antar perlakuan Kaidah keputusan : Bila ; d LSR, tidak berbeda nyata d > LSR, berbeda nyata atau sangat nyata
13 Tata LetakPercobaan Pengacakan dilakukan dengan menggunakan tabel angka acak (Gaspersz, 1991) dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pada penelitian ini terdapat 5 perlakuan dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga tersedia 20 satuan percobaan. 2. Letakkan ujung pensil pada tabel angka acak secara sembarang, kemudian dibaca secara vertikal dengan mengambil tiga digit dari depan. Pilih 20 angka dalam susunan tiga digit. 3. Angka angka yang terpilih, disusun berdasarkan urutan dari angka yang terkecil hingga angka terbesar; kemudian diberi ranking 1 sampai Melalui prosedur pengacakan di atas, maka dapat dibuatkan denah lapangan dari Rancangan Acak Lengkap yang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Tata Letak Percobaan P 2 U 1 P 3 U 3 P 1 U P 2 U 4 P 5 U 1 P 3 U P 5 U 4 P 4 U 2 P 4 U P 5 U 2 P 4 U 1 P 3 U P 2 U 2 P 1 U 3 P 5 U 3 Keterangan : P1:Perlakuan ke-1 P2:Perlakuan ke-2 P3:Perlakuan ke-3 P4:Perlakuan ke-4 P5:Perlakuan ke-5 U 1 : Ulangan ke-1 U 2 : Ulangan ke-2 U 3 : Ulangan ke-3 U 4 : Ulangan ke-4 4 P 3 U 4 8 P 1 U 1 12 P 1 U 4 16 P 2 U 3 20 P 4 U 4
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yang digunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur
Lebih terperinciIII.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014
III.MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium
III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 1. Ayam Petelur afkir Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan milik Pak Dede yang ada di daerah Jatinangor,
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan daging ayam broiler sebanyak 8 ekor yang berasal dari CV. Putra Mandiri, dan strain
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging
1 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2011 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. pedaging yang diperoleh dari pengumpul kulit kelinci di Jalan Raya Lembang
32 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan adalah 25 lembar kulit mentah kelinci jantan lokal pedaging yang diperoleh dari pengumpul kulit kelinci
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dengan pengujian organoleptik dan uji lipat dilakukan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Percobaan Analisis Data
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Laboratorium Seafast, Pusat
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni 2011. Di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan. Pengujian a W di lakukan di Laboratorium Teknologi Hasil
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang
III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba Padjadjaran jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
12 III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu pada Bulan April sampai Juli 2014. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Che-Mix Pratama,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging bagian paha sebanyak 18 ayam Sentul jantan yang berumur
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai
7 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 06 sampai dengan bulan Januari 07 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh yang berumur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 89.85 gram dan koefisien
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix
17 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix japonica) sebanyak 100 ekor puyuh berumur 4 minggu yang diperoleh dari Quail
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Benih tanaman sorgum yang digunakan adalah bibit sorgum dalam bentuk biji
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan Januari 11 hingga Juni 11. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapang University Farm Sukamantri, Labolatorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien
Lebih terperinciBAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat
BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian 2.1.1 Ternak Penelitian Penelitian menggunakan itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.
III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai Maret 2011 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, sementara pengujian mutu gizi dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014, bertempat di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014, bertempat di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. 3.2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan satu faktor (Single Faktor Eksperimen) dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan yaitu penambahan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017.
22 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017. Penelitian kadar air, aktivitas air (a w ), dan pengujian mutu hedonik dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun papaya terhadap ph, daya kunyah dan kesukaan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 14
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rempah basah (bawang putih, bawang merah, lengkuas, kunyit, dan jahe) serta rempah kering (kemiri, merica,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan
20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1) Kulit Pisang Nangka Kulit pisang nangka berfungsi sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum domba. Kulit pisang yang digunakan berasal dari pisang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis proksimat dilakukan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.
16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun
14 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur
Lebih terperinciIII BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan
20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciLampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.
Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan
Lebih terperinciIII BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar
III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar Lampung dan di Laboratorium Hasil Pertanian Politekhnik Negeri Lampung. B.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan
14 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Materi Penelitian Penelitian substitusi tepung suweg terhadap mie kering ditinjau dari daya putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni Agustus 2016 di kandang Fakultas Peternakan
Lebih terperinciLampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012
45 Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 01 No Bulan Produksi (kg) Nilai (Rp) 1 Januari 137 3.083.000 Februari.960 67.737.000 3 Maret
Lebih terperinciMATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciPembuatan Sosis Ikan
Pembuatan Sosis Ikan Sosis ikan adalah salah satu olahan yang dibuat dari pasta ikan yang ditambah dengan bumbu-bumbu, kemudian dibungkus/dikemas dengan usus kambing atau pengemas lainnya yang biasa disebut
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Daging Sapi Daging sapi yang digunakan ialah daging segar bangsa PO (peranakan ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung
18 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak penelitian Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang yang berumur 35 hari. Kisaran bobot badan itik
Lebih terperinciKuisioner Uji Organoleptik. rasa, aroma, keempukan dan total penerimaan dengan memberi tanda cek (v) pada
Lampiran 1. Lembar Kuisioner Uji Organoleptik Kuisioner Uji Organoleptik Tanggal :... Instruksi Ujilah sampel-sampel dan tuliskan seberapa jauh anda menyukainya berdasarkan rasa, aroma, keempukan dan total
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Peralatan yang digunakan 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang sampel 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai perlakuan, bahan tambahan dan bahan kimia yang
32 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama, bahan yang digunakan sebagai perlakuan, bahan tambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses dan Pengolahan Pangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunung Kidul, Yogyakarta; Laboratorium
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari
19 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian analisis nilai kalori dan uji sensori roti gula sukrosa dengan substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ternak Penelitian, Ternak yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik produksi pembuatan nugget patin wortel dilaksanakan bulan Maret 2016 sampai selesai di Laboratorium Rekayasa Proses dan Pengolahan Hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan tepung tulang Jangilus, biskuit dan pengujian organoleptik dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan,
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu. Materi
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan (April 2009 Juni 2009) di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Laboratorium pengolahan pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun Analisis
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur
14 BB III MTERI DN METODE Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur homogen dengan penambahan kunyit, gula aren, dan garam selama penyimpanan 6 hari dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu (uji kimia dan mikrobiologi) dan di bagian Teknologi Hasil Ternak (uji organoleptik), Departemen Ilmu Produksi dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Penelitian Studi literatur merupakan input dari penelitian ini. Langkah kerja peneliti yang akan dilakukan meliputi pengambilan data potensi, teknik pemanenan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Rekayasa
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian pembuatan es krim dengan penambahan ekstrak kulit buah naga super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun, resistensi pelelehan, total
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau Proses pembuatan mie basah rasa sayur bayam hijau ini diawali dengan penyediaan bahan baku sampai pada proses pembuatan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus jantan lepas sapih, umur 4 minggu, sebanyak 60 ekor
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi
Lebih terperinciBahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.
SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan. B. Waktu dan Tempat penelitian Pembuatan keripik pisang raja nangka dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi penambahan tepung tapioka dan tepung beras terhadap kadar protein, lemak, kadar air dan sifat organoleptik
Lebih terperinciPenuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami
Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami Oleh : Prof. Dr. Ir. H. MS. Effendi Abustam, M.Sc LABORATORIUM TEKNOLOGI HASIL TERNAK TERPADU JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinci