Eti Susanti 1, Sakti Hutabarat 2, Didi Muwardi 2 (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau)

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN ALTERNATIF MODEL PEREMAJAAN KELAPA SAWIT KONVENSIONAL DENGAN UNDERPLANTING POLA PERKEBUNAN INTI RAKYAT (PIR) DI DESA SEI LAMBU MAKMUR KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR COMPARATIVE ANALYSIS OF REPLANTING MODEL BETWEEN CONVENTIONAL AND UNDERPLANTING ON SCHEME SMALLHOLDERS AT SEI LAMBU MAKMUR VILLAGE, TAPUNG DISTRICT, KAMPAR REGENCY Eti Susati 1, Sakti Hutabarat 2, Didi Muwardi 2 (Jurusa Agribisis Fakultas Pertaia Uiversitas Riau) etisusati371@yahoo.co.id : ABSTRACK Oil palm (Elaeis guieesis jacq) is oe of profitable crops i Riau Provice. Oil palm platatios have bee cultivated by various type of busiess icludig large eterprises ad smallholders. Oil palm has bee grow by a large umber of populatio i the Provice of Riau. I the village of Sei Lambu Makmur, District of Tapug, Regecy of Kampar, the oil palm platatio are at the ed of the ecoomic life. To maitai sustaiable productio the oil palm trees should be replated. There are three alterative replatig models i.e., covetioal, uderplatig, ad covetioal with itercroppig. Covetioal ad uderplatig are possible models for smallholders ad mill. This aim of this research is to aalyse the most suitable model for the coditio of the smallholders. Primary data was collected by direct iterview with oil palm smallholders while secodary data was obtaied from relevat agecies. This study aalysis the feasibility of the replatig models by usig four ivestmet criteria is NPV, IRR, Net B/C ad sesitivity aalysis. The results show that uderplatig is the most suitable model for smallholder. However, the covetioal model is the most efficiet model from the mill s poit of view. Keyword: oil palm, replatig model, NPV, IRR, sesitivity aalysis PENDAHULUAN Perkebua kelapa sawit merupaka salah satu sektor pertaia yag berkembag pesat di Idoesia. Tiggiya pertumbuha perkebua kelapa sawit di Idoesia erat kaitaya dega tiggiya permitaa aka miyak sawit (CPO) da produk-produk turuaya baik di pasar domestik maupu pasar iterasioal. Perkebua kelapa sawit di Provisi Riau hampir tersebar merata di seluruh kabupate termasuk Kabupate Kampar yag mejadi setra pegembaga Perkebua Iti Rakyat (PIR). Salah satu pegembaga Perkebua Iti Rakyat (PIR) di Kabupate Kampar adalah di Kecamata Tapug meyebar di berbagai desa salah satuya Desa Sei Lambu Makmur. Perkebua Iti Rakyat (PIR) Desa Sei Lambu Makmur diritis pada tahu 1992 bekerjasama dega PT. Ramajaya Pramukti. Pada tahu 2014 kebu kelapa sawit Desa Sei Lambu Makmur telah memasuki masa akhir umur ekoomisya. Utuk mejaga kotiuitas produksi maka 1. Mahasiswa Fakultas Pertaia UR 2. Dose Fakultas Pertaia UR

2 kebu kelapa sawit tersebut seharusya segera diremajaka. Peremajaa adalah pergatia taama tua yag tidak produktif dega taama baru yag lebih produktif da megutugka. Dalam budidaya taama kelapa sawit terdapat beberapa alteratif model peremajaa yag dapat diterapka diataraya peremajaa kovesioal, peremajaa uderplatig da peremajaa kovesioal dega itercroppig (PPKS,2008). Alteratif model peremajaa yag mugki diterapka bagi petai PIR adalah alteratif model peremajaa uderplatig. Namu kedua model ii juga memiliki keuggula da kelemahaya masigmasig. Pegetahua aka prospek da kesesuai model peremajaa dega kodisi petai petai perlu dipelajari agar dapat diterapka secara efektif da efisie oleh petai. Studi ii bertujua utuk megevaluasi alteratif model peremajaa maakah yag mampu memberi keutuga optimal sesuai kodisi sosial ekoomi petai. METODOLOGI PENELITIAN Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di Desa Sei Lambu Makmur Kecamata Tapug Kabupate Kampar, Provisi Riau dega pertimbaga bahwa petai PIR di wilayah ii merupaka petai plasma dari PT. Ramajaya Pramukti yag telah medapatka sertifikasi RSPO. Peelitia ii dilakuka mulai bula Februari sampai bula Maret Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data primer da data sekuder. Data primer atara lai mecakup idetitas petai respode, keragaa kebu da kierja, usaha perkebua, da pedapata keluarga. Data primer diperoleh dari wawacara dega respode secara lagsug megguaka beberapa pertayaa atau koesioer yag disiapka sebelumya. Data sekuder meliputi keadaa umum wilayah peelitia, profil koperasi, da profil perusahaa iti atau mitra yag diperoleh dari berbagai dokume yag tersedia di koperasi, perusahaa iti, diasdias terkait diligkuga Pemda Kabupate Kampar, da sumber-sumber laiya. Metode Pegambila Sampel Peelitia ii megguaka metode survei. Peetua sampel dilakuka secara radom samplig. Meurut Siregar (2013), radom samplig adalah tekik pegambila sampel yag memberika kesempata yag sama kepada setiap aggota dalam populasi. Sampel diambil sebayak 86 orag dari total populasi 465 jiwa. Aalisis Data Metode aalisis data megguaka kriteria ivestasi yaitu : Net Preset Value (NPV), Iteral Rate of Retur (IRR) da Net Beefit Cost Ratio (Net B/C). Utuk membadigka alteratif model peremajaa kovesioal da alteratif model peremajaa uderplatig rumus kriteria ivestasi yag diguaka adalah sebagai berikut : 1. Net Preset Value (NPV) NPV = B t C t (1 i) t Dimaa : B t : Beefit yag telah di discout factor C t : Cost yag telah di discout factor : Waktu umur ekoomis i : Tigkat suku buga

3 Apabila NPV > 0, replatig diilai layak NPV < 0, replatig diilai tidak layak NPV = 0, replatig diilai break eve 2. Iteral Rate of Retur (IRR) IRR = i 1 NPV NPV 1 NPV 2 x i 2 i 1 x 100 Dimaa : i 1 : Tigkat discout rate meghasilka NPV 1 i 2 : Tigkat discout rate meghasilka NPV 2 Apabila IRR > r, replatig diilai layak. IRR < r, replatig diilai tidak layak. IRR = r, replatig diilai break eve. r adalah rata-rata tigkat suku buga yag berlaku. 3. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C = Bt Ct (+) Bt Ct ( ) Dimaa : B t : Beefit yag telah di discout factor C t : Cost yag telah di discout factor : Waktu umur ekoomis Apabila : Net B/C > 1, replatig diilai layak. Net B/C < 1, replatig diilai tidak layak. Net B/C = 1, replatig diilai break eve. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Peremajaa Kovesioal Peremajaa kovesioal merupaka peremajaa kelapa sawit dega cara meebag taama tua. Secara keseluruha da meaam kembali taama baru secara sereatak. Alokasi Biaya Alokasi biaya merupaka peempata biaya-biaya yag diguaka dalam peremajaa kelapa sawit kovesioal. Pada awal kegiata ivestasi dibutuhka biaya utuk pembelia laha, bibit, peumbaga da pecacaha pokok, pemacaga, pembuata lubag taam, peaama, peyulama, peaama taama peutup taah da alat-alat pertaia. Biaya operasioal peremajaa kovesioal terdiri dari biaya tetap da tidak tetap atara lai biaya peyusuta, pembersiha pasar pikul da biaya perawata (pembersiha piriga, kastarsi, peuasa, pegedalia HPT, pemupuka da pegedalia gulma). Biaya variabel meliputi biaya pemaea (upah pae,upah timbag da jasa pegagkuta TBS da biaya lai-lai (beba recaa kerja operasioal, biaya rawat jala da upah jasa kelompok tai). Produksi da Harga Produksi kelapa sawit pola PIR di Desa Sei Lambu Makmur megguaka stadar produksi kelapa sawit kelas kesesuaia laha kelas II meurut PPKS, da harga TBS petai PIR Sei Lambu Makmur megguaka stadar harga yag berlaku pada perkebua PIR berdasarka harga yag ditetapka oleh Tim Peetapa Harga yag dikoordiasika oleh Dias Perkebua Provisi Riau Mafaat (Beefit) Peremajaa Kovesioal Beefit yag diperoleh dari peremajaa kovesioal merupaka hasil dari pejuala produksi TBS. Besarya produksi aka mempegaruhi keutuga yag aka diterima petai. Hasil pejuala yag diterima petai megalami fluktuasi selama

4 25 tahu siklus produksi. Beefit tertiggi yag diterima petai adalah saat taama berumur 13 tahu sebesar Rp Peerimaa petai tertiggi tidak terjadi pada saat produksi TBS tertiggi. Produksi mecapai pucak terjadi pada tahu ke 9-12, semetara ilai pejuala tertiggi terjadi pada tahu ke 13. Kodisi ii memperlihatka bahwa ilai pejuala sagat dipegaruhi oleh produksi da harga TBS. Secara umum, pejuala terus meigkat saat taama mulai meghasilka higga taama berumur 13 tahu. Selajutya ilai pejuala terus meuru seirig dega meuruya produksi TBS higga akhir umur ekoomis taama. Rekapitulasi biaya da beefit peremajaa kovesioal dapat dilihat pada Table 1. Tabel 1. Rekapitulasi Usahatai Kelapa Sawit Peremajaa Kovesioal Tahu Biaya Ivestasi (Rp) Biaya Total (Rp) Beefit Net Beefit Preset Value ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Jumlah Sumber : Data Olaha (2014) Kriteria Ivetasi Net Preset value (NPV) Net Preset value merupaka ilai sekarag dari selisih atara mafaat bersih yag diperoleh setiap tahuya dalam peremajaa kovesioal. NPV dihitug megguaka discout rate 12% sesuai dega tigkat suku buga pijama yag berlaku. Perhituga NPV peremajaa kovesioal daga discout factor 12% meghasilka ilai sebesar Rp yag dapat dikategorika sebagai ivestasi yag layak secara fiasial. Iteral Rate of Retur (IRR) Iteral Rate of Retur adalah suatu kriteria ivestasi yag diguaka utuk

5 megukur kemampua proyek dalam megembalika buga pijama dari lembaga iteral keuga (Pasaribu, 2012). Apabila ilai IRR lebih besar dari Social Opportuty Cost of Capital (SOCC) maka usaha layak utuk dikembagka. Nilai IRR dihitug dega meaikka discout factor higga NPV berilai ol. Hasil perhituga pada model kovesioal meujukka bahwa NPV egatif berada pada suku buga 42% dega ilai NPV Rp da NPV positif berada pada suku buga 37% dega ilai Rp dega demikia ilai IRR dapat diketahui dega rumus berikut : IRR = i 1 IRR = 37% IRR = 37% + 4,49% IRR = 38,72% NPV NPV 1 NPV 2 x i 2 i 1 x ( ) x x 100 Perhituga dega rumus di atas meghasilka ilai IRR sebesar 38,72% ilai ii meujukka alteratif model peremajaa kovesioal aka lebih feasible karea ilai IRR lebih tiggi dari tigkat buga yag berlaku yaki 12%. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) adalah perbadiga atara jumlah preset value positif dega preset value egatif. Hal ii meujukka besarya beefit yag diperoleh dibadigka dega pegorbaa yag telah dikeluarka (Pasaribu, 2012). Perhituga Net B/C dilakuka dega megguaka rumus sebagai berikut : Bt Ct (+) Net B/C = Bt Ct ( ) Net B/C = ( ) Net B/C = 6,74 Nilai Net B/C sebesar 6,74 meujukka bahwa keutuga yag aka diterima petai adalah sebesar Rp.7,4 dari setiap satu rupiah biaya yag ditaamka pada ivestasi. Nilai yag lebih besar dari satu tersebut meujukka bahwa ivestasi dalam peremajaa kovesioal layak utuk dijalaka. Secara keseluruha ilai NPV da IRR da Net B/C peremajaa kovesioal dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kierja Peremajaa Kovesioal Selama Periode Tahu per Kaplig No Kriteria peialaia Nilai Rp 1 Net Preset Value Iteral Rate of Retur 38,72% 3 Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) 6,72 Sumber : Data Olaha (2014) Aalisis sestitivitas Aalisis sesitivitas yag dilakuka utuk megetahui ketahaa proyek terhadap perubaha faktor-faktor yag mempegaruhi NPV, IRR da Net B/C gua megatisipasi resiko dari perubaha yag mempegaruhi faktor-faktor tersebut. Aalisis sesitivitas dilakuka terhadap tiga resiko yag mugki terjadi yaitu peurua harga output (Produksi TBS) da keaika harga iput Aalisis sesitivitas terhadap resiko tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

6 Tabel 3. Aalisis Sesitivitas Alteratif Model Peremajaa Kovesioal Peurua Produksi NPV (Rp) Net B/C IRR Peurua Harga Output 15,55% ,48 33,89% Peurua Output 7,55% ,13 36,63% Keaika Harga Iput ,73 35,01% Sumber : Data Olaha (2014) Berdasarka Tabel 3 faktor resiko yag sagat berpegaruh terhadap keberlagsuga peremajaa kovesioal adalah faktor peurua harga yag meyebabka peurua NPV, Net B/C da IRR yag palig tiggi. utuk mejaga keberlagsuga usahatai kelapa sawit alteratif model peremajaa kovesioal maka perlu dilakuka atispasi terhadap peurua harga produksi. Peramajaa Uderplatig Peremajaa kelapa sawit dega sistem uderplatig adalah salah satu cara peremajaa dega peebaga taama tua secara bertahap. Peebaga secara bertahap dapat dilakuka dalam dua tahap peebaga atau tiga tahap peebaga. Pada peelitia ii peremajaa kelapa sawit sistem uderplatig dega dua tahap peebaga pada laha seluas dua ha atau satu kaplig. Pada tahap pertama ditebag sebayak 50% dari taama tua, kemudia pada tahu kedua ditebag 50% dari taama tua yag tersisa. Peebaga taama tua secara berhatap atau tidak secara keseluruha memugkika petai tidak kehilaga pedapata selama taama yag diremajaka belum meghasilka. Karea masih tersediaya pedapata dari taama tua yag disisaka yag meghasilka berproduksi. Aalisis Fiasial Uderplatig Alokasi Biaya Alokasi biaya peremajaa uderplatig terdiri dari biaya tetap da biaya variabel. Biaya variabel tahap peremajaa uderplatig merupaka biaya tetap peremajaa kovesioal terdiri dari biaya tetap peremajaa tahap satu da biaya tetap peremajaa tahap dua. Biaya variabel alteratif model peremajaa kelapa sawit uderplatig terdiri dari biaya variabel tahap satu da biaya variabel tahap dua. Biaya variabel tahap satu merupaka seluruh faktor iput baik iput teaga kerja maupu iput produksi yag perubuhaya dipegaruhi oleh perubaha produksi. Produksi da Harga Produksi da harga peremajaa uderplatig terdiri dari produksi da harga tahap satu da tahap dua. Produksi da harga masig-masig tahap berbedabeda. Produksi da harga yag berbeda-beda masig-masig tahap peremajaa dipegaruhi oleh faktor umur taama yag berbeda-beda, karea tiggi redahya harga TBS dipegaruhi oleh umur taama yag berbeda, yag maa harga TBS yag berasal dari taama berumur di atas sepuluh tahu pada umumya lebih tiggi dari harga TBS yag berasal dari taama berumur di bawah sepuluh tahu. Beefit (Peerimaa) Beefit (peerimaa) usahatai kelapa sawit alteratif model peremajaa uderplatig terdiri dari dua beefit. Beefit peremajaa tahap satu da beefit peremajaa tahap dua. Peerimaa yag diterima petai terdiri dari dua tahap, tahap satu da tahap dua, dega total peerimaa tahap satu sebesar Rp ,- da

7 total peerimaa tahap dua sebesar Rp ,- sehigga total peerimaa yag diterima petai dari tahap satu da tahap dua adalah sebesar Rp selama 25 tahu. Masig-masig tahap peremajaa terdiri dari peerimaa yag berbeda-beda. Perbedaa peerimaa pada masigmasig tahap peremajaa disebabka oleh perbedaa produksi da harga yag berlaku pada masig-masig tahap peremajaa tersebut. Secara keseluruha beefit peremajaa uderplatig dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi Usahatai Kelapa Sawit Peremajaa Uderplatig. Tahu Biaya Ivestasi (Rp) Total Biaya (Rp) Beefit Net Beefit Preset Value ( ) ( ) ( ) ( ) Jumlah Sumber : Data Olaha (2014) Kriteria Ivestasi Net Preset Value (NPV) Nilai NPV yag diperoleh peremajaa uderplatig berbeda dega ilai NPV peremajaa kovesioal. Nilai NPV peremajaa uderplatig diperoleh dari pejumlaha beefit tahap pertama dega beefit tahap kedua yag diproyeksika terhadap suku buga bak yag berlaku. Hasil perhituga NPV diketahui total ilai NPV alteratif model peremajaa uderplatig adalah sebesar Rp selama 25 tahu per kaplig dega ilai NPV tertiggi pada tahu 2027 yaki sebesar Rp saat taama berumur 10 tahu. Iteral Rate of Retur (IRR) Perhituga IRR meujukka bahwa NPV egatif berada pada tigkat suku buga 47% dega ilai NPV sebesar (Rp ) da NPV positif berada pada tigkat suku buga 42% dega ilai NPV Rp dari hasil tersebut dapat diketahui ilai IRR sebagai berikut :

8 IRR = i 1 IRR = 42% IRR = 42% + 1,81% IRR = 43,81% NPV NPV 1 NPV 2 x i 2 i 1 x ( ) x x 100 Hasil perhituga diketahui ilai IRR peremajaa udreplatig adalah sebesar 43,81%. Nilai ii meujukka usahatai kelapa sawit peremajaa uderplatig aka feasible di bawah suku buga 43,81%, da layak dikembagka karea suku buga 43,81% lebih besar dari tigkat suku buga ambag batas peerimaa yaki 12%. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C = Bt Ct (+) Bt Ct ( ) Net B/C = ( ) Net B/C = 10,80 Perbadiga ilai NPV positif da NPV egatif pada discout factor 12%, diperoleh ilai Net B/C sebesar 10,81 yag megadug arti bahwa setiap ilai ivestasi yag ditaamka sebesar satu rupiah aka meghasilka keutuga sebesar Rp. 10,81 da alteratif model peremajaa uderplatig berada pada kodisi yag cukup baik karea idikator ilai Net B/C besar dari satu. Sumber : Data Olaha (2014) Nilai NPV, IRR da Net B/C alteratif model peremajaa uderplatig dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kierja PeremajaaUderplatitg Periode Tahu per Kaplig No Kriteria peialaia Nilai Rp 1 Net Preset Value Iteral Rate of Retur 43.81% 3 Net Beefit Cost Ratio 10,80 Peilaia tiga kriteria ivestasi pada Tabel 5 membuktika bahwa alteratif model peremajaa uderplatig layak utuk dikembagka. Aalisis Sesitivitas Alteratif model peremajaa uderplatig dalam pegusahaaya terdapat beberapa resiko yag aka terjadi yag mempegaruhi layak atau tidakya alteratif model peremajaa kelapa sawit utuk dijalaka. Kemugkia resiko yag aka terjadi diataraya, peurua harga output, peurua output da keaika harga iput. Aalisis sestivitas dilakuka dega meuruka output, meuruka harga output da meaikka harga iput. Tujua dilakuka aalisis sestivitas adalah utuk megatisipasi resiko yag aka mempegaruhi layak atau tidakya alteratif model peremajaa yag dijalaka. Utuk melihat pegaruh keaika harga, peurua output da peurua harga pada alteratif model peremajaa uderplatig dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Aalisis Sesitivitas Alteratif Model Peremajaa Uderplatig Peurua Produksi NPV (Rp) Net B/C IRR Peurua Harga Output 15,55% ,63 24,21% Peurua Output 7,55% ,98 38,51% Keaika Harga Iput ,91 34,19% Sumber : Data Olaha (2014) Tabel 6 meujukka bahwa alteratif model peremajaa uderplatig meskipu terjadi resiko, alteratif model peremajaa uderplatig masih layak utuk dijalaka.

9 Kesimpula Alteratif model peremajaa kovesioal da uderplatig mampu memberika keutuga secara fiasial. Dari sudut padag perusahaa iti, peremajaa kovesioal diilai lebih efektif da efisie. Perusahaa iti tidak aka sulit dalam pegelolaa da pegawasa karea terdapat umur taama yag relatif sama sehigga aka megoptimal pegguaa alat-alat produksi da megefisieka biaya operasioal. Petai plasma mempertimbagka aspek fiasial sehigga peremajaa uderplatig lebih sesuai dega kodisi sosial ekoomi mereka. Petai masih mempuyai peghasila utuk membiayai kehidupa mereka semetara sebagia taama kelapa sawit diremajaka. Pemiliha alteratif model peremajaa kelapa sawit sagat tergatug pada kodisi sosial ekoomi dari ivestor baik perusahaa iti maupu petai plasma. Sara 1. Petai plasma disaraka utuk bekerja sama dega perusahaa iti agar kelemaha masig-masig pihak dapat salig tertutupi. 2. Petai disaraka agar tetap beroperasi dalam kelompok tai yag dikelola oleh suatu koperasi yag dikelola oleh petai aggota. DAFTAR PUSTAKA Pusat Peelitia Kelapa Sawit Peremajaa Taama Kelapa Sawit Sistem Uderplatig. Keuggula da Kelemahaya. CV Mitra Karya. Siregar, S Statistik Parametrik utuk Peelitia Kuatitatif. Bumi Aksara. Jakarta. Dias Perkebua Provisi Riau Perkebua Riau dalam Agka. Dias Perkebua Provisi Riau. Pekabaru. Amrullah Peremajaa Kakao. Diakses pada taggal 27 Jauari Pasaribu, Ali, M Perecaaa da Evaluasi Proyek Agribisis. Lily Publisher. Yogyakarta.