ANALISIS KELAYAKAN USAHA BURUNG PUYUH PETELUR

Transkripsi

1 ANALISIS KELAYAKAN USAHA BURUNG PUYUH PETELUR (Coturix coturix japoica) DI KELURAHAN TEBING TINGGI OKURA KECAMATAN RUMBAI PESISIR KOTA PEKANBARU Oleh: Boi Sajaya, Amalia, da Hamda Yasid Program Studi Agribisis Fakultas Pertaia Uiversitas Lacag Kuig Pekabaru ABSTRAK Peelitia ii bertujua (1) Megaalisis kelayaka usaha terak burug puyuh petelur di Keluraha Tebig Tiggi Okura Kecamata Rumbai Pesisir Kota Pekabaru, yaitu ditijau dari aspek fiasial kriteria ivestasi seperti NPV (Net Preset Value), Net B/CR (Net Beefit Cost Rasio), IRR (Iteral of Rate Retur) da PBP (Pay Back Period). (2) Megaalisis kelayaka usaha terak puyuh ditijau dari aspek BEP (Break Evet Poit). (3) Megetahui permasalaha-permasalaha yag dihadapi pada usaha Terak Puyuh di Keluraha Tebig Tiggi Okura Rumbai Pesisir. Mafaat Peelitia ii memberika masuka kepada pegusaha terak puyuh megaalisis usaha terak puyuh da juga memberika masuka pada istasi terkait dalam pegembaga usaha terak puyuh di masa medatag. Hasil peelitia (1) Aalisis kriteria ivestasi diperoleh ilai Net Preset Value (NPV) Rp , Iteral Rate Retur (IRR) 18,94%, Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) 1,2. Dari ketiga aalisis meujukka hasil usaha terak Puyuh di Keluraha Tebig Tiggi Okura layak utuk diusahaka da Pay Back Period (PBP) 2 tahu 7 bula 27 hari (2) Aalisis kelayaka usaha terak puyuh ditijau dari aspek Break Evet Poit (BEP) dilihat dari jagka waktu adalah 5 tahu 2 bula 8 hari, 3) Permasalaha yag dihadapi pegusaha terak puyuh adalah pada saat terjadiya meigkatya peawara meigkat permitaa telur puyuh juga meigkat sehigga harga mejadi turu, biasaya terjadi pada bula Ramadha. Yag terjadi adalah kecedruga meuruya pedapata. Kata Kuci: Burug puyuh petelur, Kelayaka Usaha FEASIBILITY ANALYSIS LAYING QUAIL (Coturix Coturix japoica) IN TEBING TINGGI OKURA VILLAGE, RUMBAI PESISIR DISTRICT, PEKANBARU CITY By: Boi Sajaya, Amalia, ad Hamda Yasid Agribusiess Studies Program Faculty of Agriculture, Uiversity of Lacag Kuig Pekabaru ABSTRACT This study aimed (1) to aalyze the feasibility of livestock layig quail i Tebig Tiggi Okura Village, Rumbai Pesisir District, Pekabaru city, amely i terms of the fiacial aspects of the ivestmet criteria such as NPV (Net Preset Value), Net B / CR (Net Beefit Cost Ratio), IRR (Iteral Rate of Retur) ad PBP (Pay Back Period). (2) to aalyze the feasibility of a layig quail farm i terms of aspects BEP (Break Evet Poit). (3) Kowig the problems faced by the busiesses i the Tebig Tiggi Okura Village, Rumbai Pesisir Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

2 District, Pekabaru city. This research beefits to employers provide feedback iput livestock farmig quail aalyze ad give feedback to the relevat agecies i the developmet of quail farmig i the future. The results of the study (1) Aalysis of obtaied ivestmet criteria Net Preset Value (NPV) Rp. 64,518,459, Iteral Rate of Retur (IRR) 18.94% Net Beefit Cost Ratio (Net B / C) 1.2. Of the three aalysis shows the results of operatios of livestock quail i the Tebig Tiggi Okura Village, Rumbai Pesisir District, Pekabaru city well worth the effort ad Pay Back Period (PBP) 2 years 7 moths 27 days (2) Aalysis of the feasibility of livestock quail from the aspect of Break Evet Poit (BEP) see from the time period is 5 years 2 moths 8 days, 3) Problems faced by etrepreeurs is a quail farm i the evet of icreased supply icreases demad for quail eggs also icreased so as to lower prices, usually occurs i the moth of Ramada. What happes is the tedecy of decliig reveues. Keywords: quail layig, Feasibility PENDAHULUAN Idoesia merupaka egara agraris yag kaya aka sumber daya alam. Sebagai egara agraris, Idoesia memiliki peluag besar utuk mempercepat laju pembagua da pertumbuha ekoomiya melalui sektor pertaia. Sektor peteraka merupaka bagia dari pertaia memiliki peraa yag petig. Pembagua peteraka merupaka Peteraka yag merupaka sub sektor dari pertaia memiliki potesi yag cukup besar dikembagka di Provisi Riau, salah satuya adalah peteraka puyuh. Meurut lystyowati & Roospitasari (2009) meyataka usaha peteraka uggas yag memiliki keuggula dari segi produktivitas da palig efisie dalam meyediaka dagig Puyuh adalah salah satu terak yag saat ii mulai di kembagka, dimaa yag diteraka adalah puyuh petelur karea telur puyuh sagat di Dilihat dari segi pejuala telur puyuh sagat redah bila di badigka dega telur ayam ras, disebabka perbedaa harga jual yag sagat berbeda, tetapi puyuh memiliki potesi yag cukup besar utuk dikembagka, karea telur Peteraka puyuh secara komersial tidak haya megadalka produksi telur yag sagat tiggi dega efisiesi tekis bagia dari pembagua pertaia yag medukug peyediaa paga asal terak, yag bergizi da berdaya saig tiggi, serta meciptaka lapaga kerja di bidag agribisis peteraka. Kemampua sektor peteraka sebagai salah satu adala perekoomia Idoesia, dapat dilihat dari besarya sumbaga pada Produk Domestik Bruto Idoesia. da telur, serta merupaka baha makaa sumber hewai yag bergizi tiggi, yag bayak dimiati masyarakat, yaitu usaha peteraka puyuh. Keuggula produktivitas puyuh yag tiggi, mejadi daya dukug yag meambah usaha peteraka puyuh ii mejadi semaki mearik gemari oleh masyarakat. Selai telurya peterak juga bisa memafaatka dagig da kotora puyuh sebagai sumber pedapata tambaha. atau dagigya dapat di mafaatka. Puyuh merupaka uggas peghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur. Uggas kecil ii sudah mulai bertelur pada usia 45 hari da aka terus bertelur selama sekitar 18 bula. yag baik, tetapi juga megadalka maajeme atau pegelolaa terhadap 48

3 sumberdaya laiya. Misalya efisiesi Selai mejual produk utama yag dihasilka dari beterak puyuh berupa telur da dagig, peterak juga bisa mejual kotoraya. Puyuh meghasilka kotora dega bau yag relative tidak Populasi terak di Keluraha Tebig Tiggi Okura cukup bayak dimaa pada umumya adalah bekerja pada usaha tai baik di sektor pertaia maupu peteraka, secara khusus di sektor peteraka. Dias peteraka selalu berusaha membatu masyarakat daerah ii Perkembaga peterak puyuh di daerah ii yaitu di RT 02/ RW 01 Keluraha Tebig Tiggi Okura, memag masih sedikit haya terdapat satu peterak puyuh saja yag terdata oleh kator BPS 2012, dimaa peterak ii megembagka puyuh petelur dega Peelitia ii dilakuka di Keluraha Tebig Tiggi Okura, karea lokasi ii masih ada peterak yag secara khusus mejalaka usaha tai terak teaga kerja,maajeme modal da laha. meyegat jika di badigka dega kotora uggas laiya. Kotora puyuh megadug protei yag cukup tiggi, sehigga dapat di guaka sebagai pupuk orgaik da paka ika. baik dari segi peampuga atau pemasara maupu pembibita seperti yag ada pada plaza terak walaupu tidak seluruh terak ada di tempat ii,amu utuk peyuluha terak cukup baik di maa peyuluha adalah salah satu ujug tombak pertaia. jumlah terak yag lumaya bayak, sedagka peterak yag memilihara puyuh yag jumlahya sedikit tidak dapat di data oleh BPS karea haya sebagai puyuh peliharahaa rumaha saja yag jumlahya haya beberapa ekor. puyuh, disampig lokasiya sagat cocok juga masih jarag pedudukya da jauh dari keramaia lalu litas. METODE PENELITIAN Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii aka dilaksaaka di Keluraha Tebig Tiggi Okura Kecamata Rumbai Pesisir Kota Pekabaru. Lokasi ii di ambil secara segaja karea Keluraha Tebig Tiggi Waktu peelitia selama 2 (dua) bula yaitu pada bula Desember 2015 sampai dega bula Jauari Okura merupaka salah satu daerah terdapat usaha peterak puyuh petelur di Kecamata Rumbai Pesisir Kota Pekabaru. Popuasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah pegusaha yag melakuka usaha puyuh petelur di Keluraha Tebig Tiggi Okura, Kecamata Rumbai Pesisir, Kota Pekabaru. Di Kecamata Rumbai Pesisir ii terdapat 6 pegusaha yag melakuka usaha puyuh petelur, amu dalam peelitia ii di ambil 1 pegusaha. Pegambila sampel dilakuka dega cara purposive samplig, dimaa dilakuka secara segaja yaitu usaha peterak puyuh petelur milik Bapak Dede Irawa di maa respode yag di ambil yag palig lama usahaya yaitu sudah mecapai 5 tahu. Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

4 Metode Pegambila Data Dalam peelitia ii data yag dikumpulka terdiri dari data primer da data skuder. Data primer di peroleh dari data yag diambil lagsug di lapaga Sedagka data skuder di peroleh dari baha-baha kuliah, buku buku refresi, istasi-istasi terkait, meliputi letak geografis, letak wilayah, pasar, Aalisis Data Data yag telah dikumpulka kemudia ditabulasi, da aalisis dega megguaka perhituga Aalisis Criteria Ivestasi, atara lai : NPV (Net Preset Value), IRR (Iteral Rate Of Ru), Net B/C (Net Beefit Cost Ratio), PBP (Pay Back Period), da BEP (Break Evet Poit). Dega megguaka melalui wawacara da megguaka kuisioer atau daftar pertayaa yag telah dipersiapka terlebih dahulu. kepeduduka, da memakai Microsoft Office Exel yag diaggap perlu yag berkaita peelitia ii. perhituga ii peulis dapat meetuka umur ekoomis yag pajag sampai beberapa tahu, amu dalam peelitia ii peulis haya melalakuka aalisis data produksi selama 5 tahu, da peulis juga dapat meetuka tigkat suku buga yag diguaka sesuai dega suku buga bak yag berlaku saat ii. Aalisis Peilaia Kriteria Ivestasi Dalam aalisis kriteria ivestasi diguaka 5 kriteria yaitu : NPV (Net Preset Value), IRR (Iteral Rate Of Ru), Net B/C (Net Beefit Cost Ratio), PBP (Pay Back Period), da BEP (Break Evet Poit). Ibrahim : Usaha peterak puyuh petelur ii sudah berjala 7 tahu. Net Preset Value (NPV) Net Preset Value (NPV) atau ilai sekarag bersih adalah aalisis mafaat fiasial yag diguaka utuk megukur layak tidakya suatu usaha dilaksaaka dilihat dari ilai sekarag (Preset Value) NPV = B C = NB dimulai dari tahu , aalisis ivestasi dalam peelitia ii bersifat evaluasi kelayaka usaha berdasarka data yag diperoleh dilapaga. Suku buga yag diperguaka sebagai discout factor sesuai dega suku buga bak yag berlaku sekarag arus kas bersih yag aka diterima dubadigka dega ilai sekarag dari jmlah ivestasi yag dikeluarka. Utuk meghitug NPV digaka rumus (Ibrahim : 2009). Dimaa : NB = Net beefit = beefit cost Bi = beefit yag telah di discout Ci = cost yag telah di discout = Tahu (waktu) i = Discout faktor Kriteria : Jika NPV > 0 maka usaha puyuh petelur yag dikelola megugtugka Jika NPV < 0 maka usaha puyuh petelur yag dikelola tidak megutugka Jika NPV = 0 maka usaha puyuh petelur yag dikelola berada pada titik impas IRR (Iteral Rate Of Retur) Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

5 IRR (Iteral Rate Of Retur) adalah suatu tigkat discout rate yag meghasilka Net Preset Value sama dega ol. Utuk meetuka besarya NPV 1 IRR = i 1 + ( i 2 i 1 ) NPV 2 NPV 1 Dimaa : IRR = Iteral Rate Of Retur NPV = Net Preset Value (positif) NPV 2 = Net Preset Value (egatif) I 1 = Tigkat buga yag meghasilka NPV 1 I 2 = Tigkat suku buga yag meghasilka NPV 2 Kriteria : IRR > tigkat suku buga bak yag berlaku, maka usaha puyuh petelur layak dilaksaaka Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) merupaka perbadiga atara Net Beefit yag telah di discout positif (+) Nb (+) Net B/C = Nb ( ) ilai IRR harus dihitug ilai NPV 1 da ilai NPV 2 dega cara coba-coba. Dimaa rumus yag diguaka adalah : (Yacob Ibrahim : 2009) IRR < tigkat suku buga bak yag berlaku, maka usaha puyuh petelur tidak layak dilaksaaka. IRR = t tigkat suku buga bak yag berlaku, maka usaha puyuh petelur impas. dega Net Beefit yag telah di discout egatif (-), dega megguaka rumus (Yacob Ibrahim, 2009) : Dimaa : Net B/C = Net Beefit Cost Ratio Nb i = Beefit yag telah didiscout faktor positif Nb i = Beefit yag telah didiscout faktor egatif = Umur ekoomis i = Tigkat discout rate (buga) t = Tahu Kriteria : Net B/C > 1 maka usaha puyuh petelur yag dikelola megutugka. Net B/C < 1 maka usaha puyuh petelur yag dikeloala tidak megutugka. Net B/C = 1 maka usaha puyuh petelur yag dikelola berada pada titik impas. Pay Back Period (PBP) Pay Back Period (PBP) adalah jagka waktu tertetu yag meujukka terjadiya arus peerimaa (cash i flow) i secara kumulatif sama dega jumlah ivestasi dalam betuk preset value. Utuk meghitug PBP diguaka rumus: B icp 1 PBP = T (p - ) B p Dimaa : Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

6 PBP = Pay Back Period T p-1 = tahu sebelum terdapat PBP I i = Jumlah ivestasi yag telah didiscout B icp 1 = Jumlah beefit yag telah didiscout sebelum pay back period B p = Jumlah beefit pada pay back period berada Break Evet Poit (BEP) Break Evet Poit (BEP) adalah titik pulag pokok dimaa total reveue = total cost. Layak tidakya suatu proyek atau suatu gagasa usaha yag aka TC i BEP = T (p - ) B p dikembagka juga tergatug pada kemampua ivestor dalam pegadaa daa. Utuk meghitug BEP diguaka rumus : B icp 1 Dimaa : BEP = Break Evet Poit T p-1 = tahu sebelum terdapat BEP TC I = Jumlah ivestasi yag telah didiscout B icp 1 = Jumlah beefit yag telah didiscout sebelum break evet poit B p = Jumlah beefit pada break evet poit berada Pedapata ( ) Pedapata kotor adalah jumlah produksi yag dihasilka dikalika dega harga produksi yag berlaku pada saat itu (Abdul Rodjak,1996). Pedapata kotor HASIL DAN PEMBAHASAN yag diterima pada usaha terak puyuh Bapak Dede Irawa adalah sebesar Rp. 273,274,333.3 selama 6 tahu. Utuk lebih jelasya dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1: Distribusi Pedapata Produksi Usaha Terak Puyuh Di Keluraha Tebig Tiggi Okura Rumbai Pesisir Periode Tahu Tahu Peerimaa Kotor (Rp) Total (Rp) Peerimaa bersih (Rp) ,006, ,670, ,280, ,790, ,050, ,850,000 Jumlah 1,639,646, ,727, ,119, ,434, ,644, ,446, ,127,000 1,387,497, ,721,000 10,551,000 99,846, ,146, ,604, ,723, ,149,000 Rata-rata 273,274, ,249,500 42,024,833 Pedapata bersih usaha terak puyuh selama periode tahu 2009 sampai tahu 2014 adalah total reveue dikuragi dega total biaya (biaya ivestasi ditambah biaya operasioal) π = TR TC maka pedapata bersih adalah : Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

7 Rp. 252,149,000 dega rata-rata pedapata adalah Rp. 42,024,833. Dari perhituga diatas terlihat bahwa pedapata bersih usaha terak puyuh Dikeluraha Tebig Tiggi Okura selama periode tahu adalah ii Aalisis Peilaia Kriteria Ivestasi Pada aalisis fiasial usaha terak puyuh diguaka 5 kriteria yaitu : NPV (Net Preset Value), IRR (Iteral Of Rate Retur), Net B/CR (Net Beefit Cost) Ratio, PBP (Pay Back Period) da BEP (Break Evet Poit). Usaha terak puyuh ii adalah usaha yag sudah berjala sampai sekarag amu saya haya megaalisis usaha terak puyuh ii selama 6 tahu, dari tahu pertama dimulai meujukka bahwa usaha terak puyuh Bapak Dede Irawa layak diusahaka karea memberika keutuga bagi pegusaha. usaha ii pada tahu 2009 sampai pada tahu 2014 sehigga aalisis fiasial dalam peelitia ii bersifat evaluasi kelayaka usaha berdasarka data yag diperoleh dilapaga da tigkat suku buga yag diguaka sebagai discout faktor sebesar 12 perse sesuai dega rata-rata tigkat suku buga bak yag berlaku. NPV (Net Preset Value) NPV (Net Preset Value) adalah selisih uag yag diterima da uag dikeluarka dega memperhatika time value of moey atau selisih beefit dega cost yag telah didiscout faktorka terlebih dahulu. Dalam peelitia ii discout faktor yag diguaka adalah sebesar 12% sesuai dega rata-rata tigkat suku buga bak seperti yag dilihat pada tabel 2. Tabel 2: Perhituga NPV (Net Preset Value) Usaha Terak Puyuh Di Keluraha Tebig Tiggi Okura (Dalam Ribua Rupiah) Tahu Ivestasi Operasioal (TFC+TVC) 270,211, ,516,000 50,000, ,119,000 6,390, ,044, ,644, ,446, ,127,000 Sumber : Hasil Pegolaha Data 2015 NPV = B C = NB Total Cost Beefit Df 12% Beefit yag didisc 423,727, ,119, ,434, ,644, ,446, ,127,000 NPV = Rp.1,183,284,879 Rp. 1,118,766,420 NPV = Rp. 64,518, ,006, ,006, ,670, ,906, ,280, ,642, ,790, ,050, ,050, ,905, ,850, ,774,490 1,183,284,879 Cost yag didisc 423,727, ,487, ,044, ,023, ,392, ,091,260 1,118,766,420 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ilai PV dega discout faktor 12% adalah beefit yag telah didiscout faktor sebesar Rp. 1,183,284,879 da cost Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

8 Tahu yag telah didiscout faktor sebesar Rp. 1,118,766,420. Jadi ilai NPV adalah selisih beefit dega biaya yag didiscout faktor adalah Rp. 64,518,459 berilai positif. Ii meujukka bahwa IRR (Iteral Of Rate Retur) IRR (Iteral Of Rate Retur) adalah metode perhituga ivestasi dega meghitug tigkat suku buga yag meyamaka ilai sekarag ivestasi dega ilai sekarag dari peerimaapeerimaa kas bersih dimasa yag aka datag. Utuk medapatka ilai IRR, maka harus dihitug NPV1 da NPV2 dega cara coba-coba. Jika NPV1 diperoleh hasil positif, mak discout faktor ilai NPV lebih besar dari ol, hal ii meujukka bahwa usaha terak puyuh di Keluraha Tebig Tiggi Okura layak utuk dikembagka. yag kedua harus lebih besar dari SOCC (social opportuity cost of capital). Sebalikya jika NVP1 diperoleh egatif, maka discout faktor yag kedua harus lebih kecil dari SOCC (social opportuity cost of capital). Dega megguaka metode ii tigkat discout faktor yag diguaka adalah sebesar 12% da 24%. Utuk lebih jelasya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3: Perhituga IRR (Iteral Of Rate Retur) Usaha Terak Puyuh Dikeluraha Ivestasi Tebig Tiggi Okura (Dalam Ribua Rupiah) Operasioal (TFC+TVC) Total Cost Beefit Net Beefit Df 12% NPV1 DF 24% NPV ,211, ,516, ,727, ,006,000 (317,721,000) (317,721,000) (317,721,000) 1 50,000, ,119, ,119, ,670,000 10,551, ,419, ,509, ,390, ,044, ,434, ,280,000 99,846, ,597, ,939, ,644, ,644, ,790, ,146, ,026, ,653, ,446, ,446, ,050, ,604, ,512, ,896, ,127, ,127, ,850, ,723, ,683, ,706,115 Sumber : Hasil Pegolaha Data ,518,459 (47,015,596) IRR = i 1 + IRR = 0,12 + NPV 1 NPV 1 NPV 2 x ( i 2 i 1 ) 64,518,459 (64,518, ,015,596) x (0,24 0,12) IRR = 0, ,459 x (0,12) 111,534,055 IRR = 0,12 + 0,57846 x 0,12 IRR = 0,12 + 0, IRR = 0,1894 IRR = 18,94 % Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa tigkat buga 12% ilai NPV adalah sebesar Rp.64,518,459 memiliki ilai lebih besar dari ol. Sehigga pada tigkat suku buga ii usaha terak puyuh layak utuk dikembagka. Sedagka jika suku buga aik mejadi 24% ilai NPV ya mejadi sebesar Rp. (47,015,596) dega ilai egatif., sehigga usaha terak puyuh pada tigkat buga 24% tidak layak utuk dikembagka. Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

9 Pada perhituga IRR dapat diketahui bahwa ilai IRR adalah sebesar 18,94% yag berarti lebih besar dari tigkat suku buga, maka usaha terak puyuh layak utuk dikembagka. Net B/CR (Net Beefit Cost Ratio) Net B/CR (Net Beefit Cost Ratio) merupaka perbadiga atara Net Beefit yag telah didiscout positif (+) dega Net Beefit yag telah didiscout egative (-). Dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4: Perhituga Net Beefit Cost Of Ratio (Dalam Ribua Rupiah) Tahu Ivestasi Operasioal (TFC+TVC) Total Cost Beefit Net beefit Df 12% PV Net Beefit ,211, ,516, ,727, ,006,000 (317,721,000) (317,721,000) ,000, ,119, ,119, ,670,000 10,551, ,419, ,390, ,044, ,434, ,280,000 99,846, ,597, ,644, ,644, ,790, ,146, ,026, ,446, ,446, ,050, ,604, ,512, ,127, ,127, ,850, ,723, ,683,230 Sumber : Olaha Data 2016 Nb (+) Net B/C = Nb ( ) Net B/C = , ,000 Net B/C = 1,2031 Berdasarka perhituga Net B/C Ratio pada tabel 7, maka diperoleh ilai Net B/CR adalah sebesar 1,20, artiya setiap Rp.1 modal yag dikeluarka medapatka keutuga Rp.0,20. Nilai tersebut meujukka bahwa usaha terak puyuh layak utuk dikembagka di Keluraha Tebig Tiggi Okura Rumbai Pesisir karea ilai Net B/C Ratio lebih besar dari satu. Tabel 5: Distribusi Kierja Usaha Terak Puyuh Di Keluraha Tebig Tiggi Okura Selama Periode 6 Tahu No. Kriteria Peilaia Nilai Kriteria 1. Net preset value (NPV) Rp. 64,518,459 Layak 2. Iteral rate of retur (IRR) 18,94% Layak 3. Net beefit cost ratio (Net B/C Ratio) 1,20 Layak Sumber : Olaha Data 2015 Tabel 5 memperlihatka dari ketiga aalisis, bahwa selama periode tahu 2009 sampai 2014, usaha terak puyuh di Keluraha Tebig Tiggi Okura layak di usahaka karea memberika keutuga bagi pegusaha. Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

10 PBP (Pay Back Period) PBP (Pay Back Period) adalah ivestasi. Semaki cepat waktu jagka waktu tertetu yag meetuka pegembalia biaya ivestasi sebuah terjadiya arus peerimaa (cash i flow) usaha, maka semaki baik usaha tersebut yag secara kumulatif sama dega jumlah karea semaki lacar perputara ivestasi dalam betuk preset value. PBP modalya. Perhituga PBP (Pay Back diguaaka utuk megetahui berapa Period) dapat dilihat pada tabel 6. lama usaha/proyek dapat megembalika Tabel 6 : Perhituga PBP (Pay Back Period) Usaha Terak Puyuh Dikeluraha Tebig Tiggi Okura (Dalam Ribua Rupiah). Tahu Ivestasi Operasioal (TFC+TVC) Total Cost Beefit Df 12% I DISCN B0 Disc Beefit Disc 270,211, ,516, ,727, ,006, ,211, ,516, ,006,000 50,000, ,119, ,119, ,670, ,640, ,847, ,906,976 6,390, ,044, ,434, ,280, ,094, ,950, ,642, ,644, ,644, ,790, ,023, ,050, ,446, ,446, ,050, ,392, ,905, ,127, ,127, ,850, ,091, ,774, ,945, ,821,312 1,183,284,879 Sumber : Olaha Data 2015 Ii i B icp 1 PBP = T (p - ) , ,000 PBP = ,016 PBP = , ,016 PBP = 3 + 0,9609 PBP = 3 tahu 11 bula 15 hari B p BEP (Break Evet Poit) BEP (Break Evet Poit) adalah titik pulag pokok dimaa TR (total pedapata) = TC (ogkos total), atau sebuah titik dimaa biaya atau pegeluara da pedapata adalah seimbag sehigga tidak terdapat kerugia atau keutuga. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaa dalam operasiya megguaka biaya tetap da volume pejuala haya cukup utuk meutup biaya tetap da biaya variable. Terjadiya BEP tergatug pada lama arus peerimaa sebuah proyek/usaha dapat meutupi segala biaya operasi da pemeliharaa serta biaya modal laiya. BEP sagatlah petig dalam mejalaka usaha agar tidak megalami kerugia, dalam peelitia ii BEP dapat dihitug dega cara meghitug BEP dilihat dari jagka waktu terjadiya BEP : Meghitug BEP dilihat dari jagka waktu terjadiya BEP Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

11 Tabel 7: Perhituga BEP di Keluraha Tebig Tiggi Okura Tahu Ivestasi Operasioal (TFC+TVC) Total Cost Beefit Df 12% T-Ci Beefit Disc ,211, ,516, ,727, ,006, ,727, ,006,000 50,000, ,119, ,119, ,670, ,487, ,906,976 6,390, ,044, ,434, ,280, ,044, ,642, ,644, ,644, ,790, ,023, ,050, ,446, ,446, ,050, ,392, ,905, ,127, ,127, ,850, ,091, ,774,490 Sumber : Hasil Pegolaha Data 2015 TC i BEP = T (p - ) B p 1.118,766, ,976 BEP = BEP = BEP = 3 + 3, B icp 1 1,118,766,420 1,183,284,879 BEP = 3 tahu 12 bula 5 hari Dalam aalisis ii BEP melibatka total cost yag mecakup ivestasi da biaya operasioal. Berdasarka hasil perhituga discout faktor dalam tabel 10, didapat ilai Break Evet Poit sebesar BEP atau titik pulag pokok atau titik impas sagatlah petig dalam berusaha yag merupaka suatu keadaa dimaa tigkat produksi atau besarya pedapata sama dega besarya pegeluara yag dilakuka oleh proyek, sehigga pada keadaa tersebut proyek tidak megalami kerugia da tidak Dari betuk BEP ii didapatka BEP dalam meetuka jagka waktu adalah 3 tahu 12 bula 5 hari artiya 3 tahu 12 bula 5 hari terjadi titik pulag pokok atau TR = TC, sehigga pada tahu tersebut arus kas peerimaa dapat meutupi segala biaya operasioal beserta biaya modalya. medapatka keutuga. Adapu kompoe yag berpera dalam dalam BEP adalah total cost, biaya tetap da biaya variable. tetap adalah biaya yag harus dikeluarka oleh kita utuk produksi, sedagka biaya variable adalah biaya yag yag dikeluarka utuk megasilka satu uit produksi. dalam jagka waktu tersebut terjadi titik pulag pokok atau titik impas, dimaa TR = TC. Kesimpula 1. Studi kelayaka usaha terak puyuh ditijau dari aspek fiacial adalah total biaya dari tahu 2009 sampai dega tahu 2014 (biaya ivestasi + biaya KESIMPULAN DAN SARAN operasioal) Rp Pedapata kotor yag dihasilka dari tahu 2009 sampai dega tahu 2014 adalah Rp , jumlah rata-rata pedapata Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus

12 kotor Rp , Pedapata bersih selama periode 2007 sampai dega 2013 adalah Rp , da rata-rata pedapata bersih yag dihasilka selama periode tahu adalah Rp Aalisis kriteria ivestasi diperoleh ilai Net Preset Value (NPV) Rp. Rp , Iteral Rate Of Retur (IRR) 37,64%, Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Rp. 1,56. Dari ketiga aalisis meujukka hasil usaha terak puyuh di Keluraha Tebig Tiggi Okura Rumbai Pesisir layak utuk diusahaka da pay back period (PBP) 1 tahu 11 bula. Sara 1. Kepada pegusaha terak puyuh disaraka utuk dapat meigkatka produksi usaha terak puyuh agar terpeuhiya aka permitaa kosume, utuk meigkatka produksi usaha terak puyuh sebaikya usaha terak puyuh dapat 3. Aalisis kelayaka usaha terak puyuh ditijau dari aspek Break Eve Poit (BEP), BEP dilihat dari jagka waktu adalah 1 tahu 3 bula 7 hari. 4. Permasalaha yag dihadapi pegusaha terak puyuh adalah apabila terjadi kebajira telur puyuh maka permitaa tetap aka tetapi harga jadi turu mejadi Rp.220, biasaya terjadi sebula mejelag bula puasa aka tetapi permasalaha tersebut tidak berlamgsug lama da pegusaha terak puyuh tetap megikuti harga yag berlaku saat itu. dikembagka lagi di sekitar Rumbai Pesisir da didaerah laiya. 2. Kepada pegusaha terak puyuh agar dapat megajuka batua ke Dias peteraka agar usaha yag dikembagka dapat berkembag lebih luas lagi. DAFTAR PUSTAKA Aoimous, Pemeliharaa Burug Puyuh. Departeme Pertaia Balai Iformasi Pertaia Gedug Johor. Meda. Ibrahim, Yacob Study Kelayaka Bisis. Jakarta. Rieka Cipta. Listiyowati, E da K. Roospitasari Puyuh Tata Laksaa Budisaya Secara Komersial. Peebar Swadaya, Jakarta. Mulyadi Usaha Kecil da Koperasi Berwawasa Ekoomi Rakyat. Direktorate Geeral Of Natioal Export Developmet. Jakarta. Musa, A Perecaaa Da Evaluasi Proyek Agribisis. Jakarta. Hak Cipta. Yogyakarta Nugroho Beterak Burug Puyuh. Peerbit Eka Offset. Semarag Nugroho da Mayu, I.G.K Berterak Burug Puyuh. Eka Offset, Semarag. Topa Sukses Beterak Puyuh. Agromedia Pustaka. Jakarta. Umar, H Studi Kelayaka Bisis Tekik Megaalisis Kelayaka Recaa Bisis Secara Komprehesif. Jakarta. Vali, F Circadia rhythm of melatoi i the pieal glad of the Japaese quail (Coturix coturix japoica). Joural of Edocriology. Vol 107. No. 324 Woodard et al Pegaruh zeolit dalam rasum puyuh (Coturix coturix japoica) terhadap produksi da kualitas telur pada periode produksi umur13-19 miggu. Skripsi. Istitut Pertaia Bogor. Bogor Yusdja Yusmichad, Rosmijati Sayuti, Bambag Wiarso, Iki Sadiki da Chairul Muslim Pematapa Program Da Strategi Kebijaka Peigkata Produksi Dagig Sapi. Pusat Peelitia Da Pegembaga Sosial Ekoomi Pertaia Departeme Pertaia. Jural Ilmiah Pertaia Vol.13 No. 1., Agustus