ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII"

Transkripsi

1 ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika oleh Shofia Hanalia JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah: 5-6) Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Q.S. Yunus: 44) Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu. (Ali bin Abu Thalib) Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk. 1. Untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Khoiruddin dan Ibu Fatimah, Mas Abih, Mbak Pipit, Dek Maziya, serta saudara-saudaraku yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat kepadaku. 2. Untuk sahabat dan teman-temanku yang telah membantu serta memberikan doa dan semangat. 3. Untuk teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika v

6 PRAKATA Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang teah memberikan rahmat, anugerah, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII. Skripsi yang dibuat penulis ini merupakan tugas akhir yang dianjurkan untuk memnuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang; 2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si,Akt, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang; 3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang; 4. Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si,Akt, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi; 5. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi; 6. Drs. Sugiarto, M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi; 7. Nuke Martiarini, S.Psi., M.A., selaku Validator Instrumen Angket Gaya Belajar yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam penyusunan Instrumen Angket Gaya Belajar; vi

7 8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika, yang telah memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Jurusan Matematika; 9. Kepala MTs Negeri 1 Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian; 10. Salima Fridayanti, S.Pd., sebagai guru pengampu mata pelajaran Matematika kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini; 11. siswa-siswi kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini; 12. bapak, ibu, saudara yang selalu memberikan semangat kepada penulis; 13. sahabat-sahabatku yang telah memotivasi dan memberikan semanagat kepada penulis; 14. teman-teman Pendidikan Matematika 2012 yang telah berjuang bersamasama penulis dalam melaksanakan kuliah; dan 15. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Demi kesempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan. Semarang, Juni 2016 Penulis vii

8 ABSTRAK Hanalia, S Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII. Skripsi, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof. Dr. Zaenuri, SE., M.Si.,Akt, dan Pembimbing Pendamping Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis, Model Eliciting Activities, gaya belajar. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII yang masih rendah dan perbedaan gaya belajar tiap siswa perlu dikaji lebih lanjut. Hal ini dikarenakan gaya belajar yang berbeda dapat menyebabkan kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII berdasarkan gaya belajar yang dimiliki siswa yaitu converger, diverger, accommodator, dan assimilator melalui pembelajaran matematika dengan Model Eliciting Activities. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, wawancara, dan dokumentasi. Seluruh siswa kelas VIII A diidentifikasi gaya belajarnya dengan menggunakan angket gaya belajar Kolb. Data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis dan data hasil wawancara dianalisis untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berdasarkan indikator tahap kemampuan pemecahan masalah matematis menurut Polya. Wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis dilakukan dengan 8 siswa yang terdiri dari 2 siswa pada tiap gaya belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) siswa converger paling banyak jumlahnya di kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang, 2) siswa converger, diverger, accommodator, assimilator memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Semua subjek penelitian membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Mereka melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Siswa converger dan assimilator memeriksa kembali tanpa melihat alternatif penyelesaian yang lain, siswa diverger mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis dan membaca pertanyaan kembali, siswa accommodator tidak melihat alternatif penyelesaian yang lain dan tidak mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis. viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis Penegasan Istilah Analisis Masalah Masalah Matematika Pemecahan Masalah Matematis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Model Eliciting Activities Gaya Belajar Fokus Penelitian LANDASAN TEORI ix

10 2.1 Landasan Teori Belajar dan Pembelajaran Teori Belajar Teori Vigotsky Teori Piaget Teori Bruner Teori Van Hielle Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pengertian Masalah Matematis Pemecahan Masalah Matematis Model Eliciting Activities Pengertian Prinsip Model Eliciting Activities Bagian Utama Model Eliciting Activities Langkah-langkah Model Eliciting Activities Gaya Belajar Siswa Penelitian yang Relevan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Latar Penelitian Lokasi Penelitian Rentang Waktu Penelitian Subjek Penelitian Data dan Sumber Data Penelitian Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Angket Tes Wawancara Dokumentasi x

11 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen Angket Gaya Belajar Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Instrumen Pedoman Wawancara Analisis Instrumen Penelitian Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Soal Tingkat Kesukaran Teknik Analisis Data Analisis Data Angket Gaya Belajar Analisis Data Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Analisis Data Wawancara Pengecekan Keabsahan Data Tahap-tahap Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil Angket Gaya Belajar Siswa Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Penentuan Subjek Penelitian Pelaksanaan Wawancara Proses Pengumpulan Data Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Siswa Gaya Belajar untuk Masalah Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya Belajar untuk Masalah xi

12 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya Belajar untuk Masalah Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar Pembahasan Klasifikasi Gaya Belajar Siswa Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Tiap Gaya Belajar Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Converger Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Diverger Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Accommodator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Assimilator Perolehan Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis Keterbatasan Penelitian PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Perbandingan Tahap Pemecahan Masalah Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahap Masalah Oleh Polya Tahap/Dimensi Gaya Belajar Kolb Daftar Nama Validator Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Daftar Nama Validator Instrumen Pedoman Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Untuk Tiap Tipe Gaya Belajar Hasil Angket Gaya Belajar Kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Tes Tulis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tertinggi Tiap Gaya Belajar Hasil Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Converger pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah xiii

14 4.12 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Diverger pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Accommodator pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Assimilator pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah xiv

15 4.27 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Converger pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Diverger pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Accommodator pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah xv

16 4.42 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Assimilator pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Converger pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Diverger pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah xvi

17 4.57 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Accommodator pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Masalah Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Assimilator pada Masalah Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar xvii

18 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.1 Daya Serap Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2014/ Kerangka Berpikir Subjek Penelitian Ploting gaya belajar menurut Kolb Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek C Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek C Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek D Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek D Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek Ac xviii

19 4.24 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek Ac Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek Ac Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek As Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 1 Subjek As Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek C Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek C xix

20 4.49 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek C Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek D Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek D Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek Ac Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek Ac Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek As xx

21 4.74 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek As Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 2 Subjek As Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek C Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek C Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek C Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek D Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek D xxi

22 4.99 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek D Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek D Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek Ac Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek Ac Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek Ac Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek As Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek As Petikan Wawancara Tahap Melihat Kembali Masalah 3 Subjek As xxii

23 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Nama Siswa Kelas VIII H MTs Negeri 1 Semarang Daftar Nama Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang Angket Gaya Belajar Kolb Versi Miamy University Terjemahan Angket Gaya Belajar Versi Miamy University (Angket Gaya Belajar Sebelum Validasi) Lembar Validasi Angket Gaya Belajar Angket Gaya Belajar Sesudah Validasi Hasil Perolehan Skor Pernyataan Angket Gaya Belajar Kelas VIII A Klasifikasi Gaya Belajar Siswa Kelas VIII A Silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Kunci Jawaban LKS Lembar Tugas Siswa (LTS) dan Kunci Jawaban LTS Soal Kuis dan Kunci Jawaban Kuis Soal Pekerjaan Rumah (PR) dan Kunci Jawaban PR Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lembar Penilaian Aktivitas Guru Kisi-kisi Tes Uji Coba Soal Tes Uji Coba Indikator Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah Tes Uji Coba Pedoman Penskoran Tes Uji Coba Hasil Analisis Tes Uji Coba Kelas VIII H MTs Negeri 1 Semarang Lembar Validasi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Indikator Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tes Tulis Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pedoman Wawancara xxiii

24 28. Lembar Validasi Pedoman Wawancara Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelas Siswa VIII A Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Wawancara Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi Surat Ijin Penelitian Surat Penelitian Penelitian Dokumentasi Penelitian xxiv

25 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting bagi kemajuan negara karena tingkat kemajuan suatu negara ditentukan oleh sistem pendidikan yang diterapkan di negara tersebut. Sistem pendidikan yang baik tentunya akan menghasilkan sumber daya manusia yang baik pula. Menurut UU. Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari perkembangan teknologi modern dan berperan penting dalam berbagai disiplin ilmu. Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan permasalahan yang dihadapi manusia semakin kompleks sehingga menuntut dunia pendidikan, khususnya pendidikan matematika untuk selalu berkembang guna menjawab tantangan dalam menghadapi permasalahan tersebut. Untuk itu, diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini melalui pemberian pelajaran matematika kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar. Melalui pembelajaran matematika, siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006). 1

26 2 Salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa melalui pembelajaran matematika adalah pemecahan masalah matematis. Menurut Aljaberi (2015: 152), pemecahan masalah dianggap sebagai salah satu kegiatan kognitif yang penting yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan pemecahan masalah matematis dianggap sebagai bagian terpenting dalam bidang matematika. Branca, sebagaimana dikutip Syaiful (2012: 37) menegaskan pentingnya kemampuan pemecahan masalah oleh siswa dalam matematika sebagai berikut: (1) kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika, bahkan sebagai jantungnya matematika, (2) pemecahan masalah yang meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum matematika, dan (3) penyelesaian masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika. Menurut Polya (1973: 5-6), tahap pemecahan masalah meliputi: (1) memahami masalah, (2) membuat rencana, (3) melaksanakan rencana, dan (4) memeriksa kembali. Dengan tahap-tahap pemecahan masalah oleh Polya, diharapkan siswa dapat lebih runtut dan terstruktur dalam memecahkan masalah matematika. Hal ini dimaksudkan supaya siswa lebih terampil dalam memecahkan masalah, yaitu suatu keterampilan siswa dalam menjalankan prosedur-prosedur dalam menyelesaikan masalah secara cepat dan cermat seperti yang diungkapkan Hudojo (Yuwono, 2010: 40). Pemecahan masalah menjadi semakin penting karena kenyataan menunjukkan, sebagian besar kehidupan manusia adalah berhadapan dengan masalah. Seseorang perlu mencari penyelesaian dari masalah yang dihadapi.

27 3 Begitu juga masalah dalam pembelajaran matematika, siswa dituntut untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis. Siswa harus benar-benar dilatih dan dibiasakan berpikir mandiri agar dapat menghadapi masalahnya, baik masalah matematis maupun masalah atau tantangan di kehidupan nyata. Pemecahan masalah matematis merupakan aspek yang penting tetapi tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis ini dapat dilihat dari hasil tes TIMSS (Trends in International Mathematic and Science Study) tahun 2011 yang mengukur prestasi siswa di bidang kognitif dari tiga aspek yaitu pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Hasil TIMSS, sebagaimana dikutip oleh Martin (2012: 40) menunjukkan bahwa skor rata-rata prestasi siswa Indonesia di bidang matematika adalah 406, sedangkan standar rata-rata internasional adalah 500. Berdasarkan hasil survey PISA (OECD, 2013) tahun 2012, Indonesia menempati peringkat ke-64 dari 65 negara yang di survei dengan nilai rata-rata kemampuan matematisnya yaitu 375 dari nilai standar rata-rata yang ditetapkan oleh PISA adalah 500. Pada survei tersebut, salah satu indikator kognitif yang dinilai adalah kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil survei TIMMS dan PISA menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di Indonesia masih rendah. MTs Negeri 1 Semarang merupakan salah satu sekolah yang terletak di Kota Semarang. Hasil analisis daya serap Ujian Nasional tahun pelajaran 2014/2015 jenjang SMP/MTs pada ujian matematika menunjukkan bahwa materi

28 4 bangun datar menempati urutan kedua dari yang terendah daya serapnya di tingkat nasional, yaitu 52,44%. Berikut adalah analisis daya serap Ujian Nasional siswa MTs Negeri 1 Semarang, Kota Semarang tahun pelajaran 2014/2015 pada aspek penguasaan materi soal matematika. Gambar 1.1 Daya Serap Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015 Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika di MTs Negeri 1 Semarang pada bulan Januari 2016, Ibu Salima Fridayanti menyatakan bahwa lebih dari 50% siswa yang diampunya memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis yang masih rendah. Guru mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan untuk menyelesaikan soal matematika, terlebih pada tahap memahami soal. Lingkaran merupakan salah satu bagian dari materi bangun datar yang diajarkan pada kelas VIII semester 2. Dari hasil wawancara, guru menyatakan bahwa lingkaran merupakan materi yang sulit dipelajari. Menurut pengalaman tahun sebelumnya, siswa megalami kesulitan pada materi lingkaran khususnya pada soal pemecahan masalah yang berbentuk uraian. Siswa masih belum mantap

29 5 dalam memahami konsep lingkaran sehingga kesulitan dalam mempelajarinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam materi lingkaran masih rendah. Melihat pentingnya pemecahan masalah matematis bagi siswa, maka guru perlu untuk melakukan suatu upaya agar siswa mencapai hasil yang optimal dalam menguasai kemampuan pemecahan masalah matematis. Salah satu upaya yang dapat diusahakan oleh guru yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai bagi siswa. Model pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa sekaligus membangun motivasi sehingga bermuara pada meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yaitu Model Eliciting Activities. Menurut Alfindah (2013: 17), Model Eliciting Activities adalah model pembelajaran untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsepkonsep matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan melalui pemodelan matematika. Kegiatan pembelajaran Model Eliciting Activities diawali dengan penyajian suatu masalah untuk menghasilkan model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika, dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil selama proses pembelajaran. Hasil penelitian Yu & Chang (2009: 9), menyatakan bahwa Model Eliciting Activities berguna untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pembelajaran dengan Model Eliciting Activities membiasakan siswa dengan proses siklis dari pemodelan: menyatakan, menguji, dan meninjau kembali. Hal ini beririsan dengan

30 6 langkah pemecahan masalah menurut Polya. Salah satu prinsip dari Model Eliciting Activities adalah the contruction principle yang menyatakan bahwa penciptaan suatu model matematika membutuhkan suatu konsep yang kuat tentang pemahaman masalah sehingga dapat membantu siswa untuk mengungkapkan pemikiran mereka sendiri. Jadi, siswa diharapkan tidak hanya sekedar menghasilkan model matematika tetapi juga mengerti konsep-konsep yang digunakan dalam pembentukan model matematika dari permasalahan yang diberikan. Menurut Peker (2009: 335), berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa banyak siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika serta lemah dalam prestasi di bidang matematika seperti kemampuan pemecahan masalah. Ada banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi seperti kecemasan matematika, gaya belajar, pelajaran, kurangnya rasa percaya diri, kepercayaan guru, lingkungan, kurangnya perhatian orang tua, serta jenis kelamin. Gaya belajar merupakan salah satu faktor penting dan menyangkut pada cara belajar yang disukai oleh siswa. Ketika siswa mengetahui gaya belajarnya, siswa akan mengintegrasikan dalam proses belajar sehingga dapat menjadikan belajar khususnya belajar matematika itu lebih mudah dan cepat dengan gayanya sendiri. Gaya belajar tiap-tiap siswa tentunya berbeda satu sama lain. Melihat perbedaan tersebut, guru perlu mengenal gaya belajar tiap siswanya sehingga diperoleh informasi-informasi yang dapat membantu guru dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran yang baik sehingga tercipta hasil belajar yang optimal.

31 7 Menurut Kolb, sebagaimana dikutip oleh Ramadan, et al., (2011: 1-2), gaya belajar siswa didasarkan pada empat tahapan belajar. Kebanyakan orang melewati tahap-tahap ini dengan urutan concrete experience, reflective observation, abstract conceptualization, dan active experimentation. Ini berarti bahwa siswa memiliki pengalaman nyata, kemudian mengobservasi dan merefleksikannya dari berbagai sudut pandang, kemudian membentuk konsep abstrak dan menggeneralisasikan ke dalam teori-teori dan akhirnya secara aktif mengalami teori-teori tersebut dan menguji apa yang telah mereka pelajari pada situasi yang kompleks. Gaya belajar yang didasarkan pada empat tahapan tersebut meliputi gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator. Gaya belajar berpengaruh pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Ozgen, et al. (2011: 172) menyatakan bahwa gaya belajar sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana siswa belajar matematika. Bhat (2014: 2) juga mengungkapkan bahwa identifikasi gaya belajar dapat membantu siswa untuk menjadi problem solver yang efektif. Kemampuan pemecahan masalah matematis yang masih rendah perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis untuk tiap siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Agar deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa matematis dapat diketahui dengan lebih baik, maka dalam penelitian ini siswa diarahkan untuk menggunakan tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya yang diberikan melalui pembelajaran Model Eliciting Activities.

32 8 Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian berjudul Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana klasifikasi gaya belajar siswa kelas VIII A? 2. Bagaimana deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk tiap gaya belajar melalui pembelajaran Model Eliciting Activities?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui klasifikasi gaya belajar siswa kelas VIII A. 2. Untuk memperoleh deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk tiap gaya belajar melalui pembelajaran Model Eliciting Activities. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan adalah penelitian ini dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa serta mengetahui

33 9 gaya belajar siswa melalui pembelajaran Model Eliciting Activities. Diharapkan pula hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjutan mengenai kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari gaya belajar untuk pelajaran selain matematika Manfaat Praktis 1. Bagi peneliti, mengaplikasikan materi yang diperoleh dari perkuliahan, memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai analisis kemampuan pemecahan masalah matematis dan gaya belajar siswa sehingga dapat memberikan pembelajaran matematika yang berkualitas. 2. Bagi siswa, hasil dari penelitian dapat digunakan untuk menemukan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya agar memudahkan dalam menyelesaikan masalah matematika sehingga dapat menjadi pemecah masalah yang efektif. 3. Bagi guru, hasil dari penelitian dapat digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa sehingga guru dapat memilih strategi yang sesuai dengan siswa dalam pembelajaran matematika agar tercapai hasil belajar yang optimal. 4. Bagi sekolah, hasil dari penelitian dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam upaya perbaikan pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

34 Penegasan Istilah Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah yang perlu didefinisikan, meliputi berikut ini Analisis Analisis adalah suatu penyelidikan yang dilakukan guna meneliti sesuatu secara mendalam. Jadi, maksud analisis dalam penelitian ini adalah penyelidikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang melalui pembelajaran dengan Model Eliciting Activities yang ditinjau dari gaya belajar Masalah Masalah adalah suatu situasi yang disadari keberadaannya terhalang dan membutuhkan solusi atau pemecahan. Suatu soal atau pertanyaan dapat merupakan masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh prosedur rutin yang telah diketahui oleh seseorang tersebut Masalah Matematis Masalah matematis adalah suatu situasi yang disadari keberadaannya terhalang karena belum diberikannya algoritma dalam mencari solusi yang dicari oleh guru kepada siswa. Ada dua macam masalah matematis, yaitu masalah mencari dan masalah membuktikan. Masalah mecari bertujuan untuk mencari nilai yang dicari, sedangkan masalah membuktikan bertujuan untuk membuktikan suatu pernyataan dalam matematika benar atau tidak benar.

35 Pemecahan Masalah Matematis Pemecahan masalah matematis adalah proses terencana yang dilakukan sebagai usaha untuk mencari penyelesaian dari masalah matematis yang dihadapi sehingga mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan bekal pengetahuan matematika yang dimiliki Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti sanggup dan bisa melakukan sesuatu. Kemampuan pemecahan masalah matematis dalam hal ini adalah kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah matematis. Selanjutnya dalam penelitian ini akan digunakan pemecahan masalah matematis menurut Polya yang meliputi memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali Model Eliciting Activities Model Eliciting Activities adalah suatu model pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan matematika melalui pemodelan matematika. Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities, siswa dapat mengembangkan ide-ide, membuat model matematika, dan merasakan pengalaman matematis sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Gaya Belajar Gaya belajar merupakan cara seseorang dalam mengumpulkan, mempelajari, dan menguasi informasi yang baru dan sulit selama proses

36 12 pembelajaran. Dalam hal ini gaya belajar yang dibahas adalah gaya belajar menurut Kolb yang terdiri dari gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator. 1.6 Fokus Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang. Materi yang diajarkan adalah lingkaran. Selanjutnya, dalam penelitian tahap pemecahan masalah matematis yang digunakan adalah tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya yaitu meliputi: (1) memahami masalah; (2) membuat rencana; (3) melaksanakan rencana; dan (4) memeriksa kembali. Sedangkan gaya belajar siswa menggunakan Kolb Learning Style Inventory, yaitu gaya belajar menurut Kolb yang terdiri dari gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator.

37 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Belajar dan Pembelajaran Menurut Slameto (2003: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang (Rifa i & Anni, 2012: 66). Belajar dan pembelajaran adalah sesuatu hal yang berbeda. Menurut Brigss, sebagaimana dikutip oleh Rifa i & Anni (2012: 157), pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang memengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Menurut Wenger, sebagaimana dikutip oleh Miftahul Huda (2013: 2), pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas yang lain. Pembelajaran juga bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh seseorang dan bisa terjadi di mana saja dengan level yang berbeda-beda secara individual, kolektif, ataupun sosial. Berdasarkan pengertian tentang belajar dan pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dapat memberikan perubahan pada diri seseorang baik berupa pengetahuan, sikap, ataupun 13

38 14 keterampilan sebagai hasil dari praktik atau pengalaman, sedangkan pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mempermudah seseorang dalam proses belajar Teori Belajar Teori belajar yang mendukung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Teori Vigotsky Vigotsky percaya bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kebudayaan. Oleh karena itu, kegiatan anak tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sosial dan kultural. Menurut Rifa i & Anni (2012: 39), teori Vigotsky mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu diperngaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan didistribusikan diantara orang dan lingkungan yang mencakup obyek, alat, buku, dan komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain. Menurut Vigotsky setiap anak memiliki Zone of proximal developmental (ZPD) yang merupakan serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Vigotsky juga berpendapat bahwa proses belajar akan terjadi secara efisien dan efektif apabila si anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain, suasana lingkungan yang mendukung (supportive), dalam bimbingan atau pendampingan seseorang yang lebih mampu atau dewasa, misalnya seorang guru (Asikin, 2014: 49). Bimbingan atau bantuan dari seseorang yang lebih dewasa atau berkompeten dengan tujuan anak mampu mengerjakan tugas-tugas atau soalsoal yang lebih tinggi tingkat kesulitannya daripada tingkat perkembangan kognitif aktual anak yang bersangkutan disebut scaffolding.

39 15 Scaffolding berarti memberikan sejumlah besar bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera ia dapat melakukannya. Bentuk dari bantuan itu berupa petunjuk, peringatan, dorongan, penguraian langkah-langkah pemecahan, pemberian contoh, atau segala sesuatu yang dapat mengakibatkan siswa sendiri. Dalam penelitian ini, teori Vigotsky sangat mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif, karena model pembelajaran kooperatif menekankan siswa untuk belajar dalam kelompok. Melalui kelompok ini siswa saling berdiskusi memecahkan masalah yang diberikan dengan saling bertukar ide dan temuan sehingga dapat meningkatkan kognitif siswa Teori Piaget Menurut Piaget, pengetahuan dibentuk sendiri oleh siswa dalam berhadapan dengan lingkungan atau objek yang sedang dipelajarinya. Oleh karena itu, kegiatan siswa dalam membentuk pengetahuannya sendiri menjadi hal yang sangat penting dalam sistem piaget. Proses belajar harus membantu dan memungkinkan siswa aktif mengkonstruksi pengetahuannya. Siswa akan lebih mengerti apabila siswa tersebut dapat mengemukakan sendiri pengetahuannya. Oleh karena itu, proses pengajaran yang memungkinkan penemuan kembali suatu hukum atau rumus menjadi penting (Suparno, 2001: 141). Menurut Piaget sebagaimana dikutip dalam Rifa i & Anni (2012: 170), mengemukakan tiga prinsip pembelajaran, yaitu:

40 16 (1) Belajar aktif Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan, terbentuk dari dalam sumber belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri. (2) Belajar lewat interaksi sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama, baik antara sesama, anak-anak maupun dengan orang dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Lewat interaksi sosial perkembangan kognitif anak akan mengarah ke banyak pandangan. (3) Belajar lewat pengalaman sendiri Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan berkomunikasi. Bahasa memang memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif, namun bila menggunakan bahasa yang digunakan dalam komunikasi tanpa pernah karena pengalaman sendiri maka perkembangan kognitif anak cenderung ke arah verbal. Dalam penelitian ini, teori belajar Piaget mendukung pelaksanaan pembelajaran Model Eliciting Activities, karena pembelajaran Model Eliciting Activities menekankan siswa untuk belajar aktif, belajar kelompok dan belajar lewat pengalaman sendiri untuk memodelkan suatu masalah. Belajar dengan pengalaman dapat lebih berarti untuk pemahaman siswa.

41 Teori Bruner Menurut Bruner, sebagaimana yang dikutip oleh Asikin (2014:15), belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya. Bruner juga mengemukakan bahwa jika seseorang mempelajari sesuatu pengetahuan, pengetahuan itu perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran orang tersebut. Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh jika pengetahuan tersebut dipelajari dalam tiga tahap dengan urutan yaitu (1) tahap enaktif; (2) tahap ikonik; dan (3) tahap simbolik. Pada tahap enaktif, anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi objek. Pada tahap ikonik, kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasi. Pada tahap simbolik, anak sudah mampu menggunakan notasi (pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak) tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Dalam penelitian ini, teori belajar Bruner mendukung pelaksanaan pembelajaran karena dalam penelitian menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Tugas Siswa (LTS), dan alat peraga lingkaran sebagai media untuk menyampaikan ide guna mendapatkan solusi dalam menyelesaikan permasalahan Teori Van Hielle Menurut Van Hielle, sebagaimana dikutip dalam Asikin (2014:59-63) berpendapat bahwa dalam mempelajari geometri siswa mengalami kemampuan berpikir dengan melalui tingkat-tingkat sebagai berikut.

42 18 1. Tingkat 1: Tingkat Visualisasi Pada tingkat ini, siswa memandang bangun geometri sebagai suatu keseluruhan. Siswa belum memperhatikan komponen-komponen dari masingmasing bangun. Dengan demikian, meskipun pada tingkat ini siswa sudah mengenal nama suatu bangun namun siswa belum mengamati ciri-ciri bangun itu. 2. Tingkat 2: Tingkat Analisis Pada tingkat ini, siswa sudah mengenal bangun-bangun geometri berdasarkan ciri-ciri dari masing-masing bangun. Siswa sudah bisa menganalisis bagian-bagian yang ada pada suatu bangun dan mengamati sifat-sifat yang dimiliki oleh unsur-unsur tersebut. 3. Tingkat 3: Tingkat Abstraksi Pada tingkat ini, siswa sudah bisa memahami hubungan antara ciri yang satu dan ciri yang lain pada suatu bangun. Selain itu, pada tingkat ini siswa sudah memahami perlunya definisi untuk tiap-tiap bangun dan hubungan antara bangun yang satu dengan bangun yang lain. 4. Tingkat 4: Tingkat Deduksi formal Pada tingkat ini, siswa sudah memahami peranan pengertian-pengertian pangkat, definisi, aksioma-aksioma, dan teorema-teorema pada geometri. Pada tingkat ini siswa sudah mampu menyusun bukti-bukti formal. Ini berarti bahwa pada tingkat ini siswa sudah memahami proses berpikir yang bersifat deduktifaksiomatis dan mampu menggunakan proses berpikir tersebut.

43 19 5. Tingkat 5: Tingkat Rigor Pada tingkat ini, siswa mampu melakukan penalaran secara formal tentang sistem sistem matematika (termasuk sistem-sistem geometri) tanpa membutuhkan model-model yang konkret sebagai acuan. Menurut Van Hielle, semua anak mempelajari geometri dengan tingkattingkat tersebut dengan urutan yang sama dan tidak dimungkinkan adanya tingkat yang diloncati, tetapi kapan anak mulai memasuki sesuatu tingkat yang baru tidak selalu sama antara anak yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini, teori belajar Van Hielle mendukung pelaksanaan pembelajaran karena materi dalam penelitian ini berhubungan dengan geometri yakni bangun datar berupa lingkaran. Dalam mempelajari materi tersebut jelas bahwa tingkatan kemampuan yang dimiliki tiap siswa berbeda. Proses perkembangan dari tingkat satu ke tingkat berikutnya lebih bergantung pada pengajaran dari guru dan proses belajar yang dilalui siswa. 2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pengertian Masalah Matematis Setiap persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat sepenuhnya dikatakan masalah. Menurut Newell & Simon, sebagaimana dikutip oleh Priyo (2010: 530), masalah adalah situasi dimana individu ingin melakukan sesuatu tapi tidak tahu cara atau tindakan yang diperlukan untuk memperoleh apa yang ia inginkan. Menurut Laster, sebagaimana dikutip oleh Priyo (2010: 530), masalah adalah situasi dimana seseorang individu atau kelompok terbuka untuk

44 20 melakukan suatu tindakan tetapi tidak ada algoritma yang siap dan dapat diterima sebagai suatu metode pemecahannya. Menurut Hudoyo, sebagaimana dikutip oleh Yuwono (2010: 34), sesuatu dikatakan masalah bila hal itu mengandung pertanyaan yang harus dijawab. Suatu pertanyaan akan menjadi masalah bagi seorang siswa pada suatu saat, tetapi bukan masalah bagi siswa tersebut untuk soal berikutnya bila siswa tersebut telah mengetahui cara atau prosedur untuk menyelesaikannya. Menurut Hudojo, sebagaimana dikutip oleh Yuwono (2010: 35), sesuatu disebut masalah bagi siswa jika: (1) pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa harus dapat dimengerti oleh siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya untuk menjawab, dan (2) pertanyaan tersebut tidak dapat dengan prosedur rutin yang telah diketahui siswa. Saad & Ghani (2008: 119) mendefinisikan masalah matematika sebagai situasi yang memiliki tujuan yang jelas tetapi berhadapan dengan halangan akibat kurangnya algoritma yang diketahui untuk menguraikannya agar memperoleh sebuah solusi. Ruseffendi, sebagaimana dikutip oleh Fatimah (2015: 5) mengartikan masalah dalam matematika sebagai suatu persoalan yang Ia (siswa) sendiri mampu menyelesaikannya tanpa menggunakan cara/ algoritma yang rutin. Polya (1973: ) menyatakan masalah matematis ada dua macam, yaitu masalah mencari (problem to find) dan masalah membuktikan (problem to prove). Masalah mencari yaitu masalah yang bertujuan untuk mencari, menentukan, atau mendapatkan nilai objek tertentu yang tidak diketahui dalam soal dan memberi kondisi yang sesuai, sedangkan masalah membuktikan yaitu

45 21 masalah dengan suatu prosedur untuk menentukan suatu pertanyaan benar atau tidak benar. Berdasarkan pengertian tentang masalah matematis di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah matematis merupakan suatu situasi yang disadari keberadaannya terhalang karena belum diberikannya algoritma dalam mencari solusi yang dicari oleh guru kepada siswa. Ada dua macam masalah matematis, yaitu masalah yang bertujuan untuk mencari nilai yang dicari dan masalah yang bertujuan untuk membuktikan suatu pernyataan dalam matematika benar atau tidak benar Pemecahan Masalah Matematis Polya (1973: 4) mengemukakan bahwa Solving problems is a pratical skill like, let us say, swimming. We acquire any practical skill by imitation and practice. Menurut Saad & Ghani (2008: 120), pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilakukan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan segera. Menurut Dahar, sebagaimana dikutip oleh Fadillah (2009: 554), pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan manusia yang menggabungkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang telah diperoleh sebelumnya, dan tidak sebagai suatu keterampilan generik. Menurut Matlin, sebagaimana dikutip oleh Herlambang (2013: 17), pemecahan masalah dibutuhkan bilamana kita ingin mencapai tujuan tertentu tetapi cara penyelesaiannya tidak jelas. Dengan kata lain bila seseorang siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah, maka siswa itu menjadi mempunyai keterampilan tentang bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan,

46 22 menganalisis informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang diperolehnya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah matematis adalah proses terencana yang dilakukan sebagai usaha untuk mencari penyelesaian dari masalah matematika yang dihadapi sehingga mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan bekal pengetahuan matematika yang dimiliki. Polya (1973: 5-17) menyatakan bahwa ada empat tahap pemecahan masalah yang diuraikan sebagai berikut. 1. Memahami masalah (understanding the problem) Siswa perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja data yang tersedia, jumlah, hubungan dan nilai-nilai yang terkait serta apa yang sedang mereka cari. Pada tahap ini, siswa dapat melakukan beberapa langkah yang diperlukan untuk memahami masalah seperti: (1) memberikan pertanyaan mengenai apa yang diketahui dan dicari, (2) menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri, (3) menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, (4) fokus pada bagian yang penting dari masalah tersebut, (5) mengembangkan model, dan (6) menggambar diagram. 2. Membuat rencana (devising a plan) Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa dapat melakukan hal tersebut dengan beberapa cara seperti: (1) menebak, (2) mengembangkan sebuah model, (3) mensketsa diagram, (4) menyederhanakan masalah, (5)

47 23 mengidentifikasi pola, (6) membuat tabel, (7) eksperimen dan simulasi, (8) bekerja terbalik, (9) menguji semua kemungkinan, (10) mengidentifikasi subtujuan, (11) membuat analogi, dan (12) mengurutkan data/informasi. 3. Melaksanakan rencana (carrying out the plan) Siswa menerapkan apa yang telah direncanakan sebelumnya dan juga termasuk hal-hal berikut: (1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk matematika, (2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung. Secara umum pada tahap ini siswa perlu mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana tersebut tidak bisa terlaksana, maka siswa dapat memilih rencana lain. 4. Memeriksa kembali (looking back) Siswa memeriksa langkah-langkah yang sebelumnya terlibat dalam penyelesaikan masalah dengan memperhatikan aspek-aspek berikut: (1) memeriksa kembali semua informasi yang penting yang telah teridentifikasi, (2) memeriksa semua perhitungan yang sudah terlibat, (3) mempertimbangkan apakah solusinya logis, (4) melihat alternatif penyelesaian yang lain, dan (5) membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaannya sudah benar-benar terjawab. Ide tentang tahap-tahap pemecahan masalah dirumuskan oleh beberapa ahli yaitu John Dewey, George Polya, serta Krulik & Rudnick. Carson (2007: 8) menuliskan perbandingan tahap-tahap dalam pemecahan masalah menurut beberapa ahli tersebut yang disajikan dalam Tabel 2.1 berikut.

48 24 Tabel 2.1 Perbandingan Tahap Pemecahan Masalah Tahap-tahap pemecahan masalah John Dewey George Polya Krulick & Rudnick 1. Mengenali masalah (confront problem) 1. Memahami masalah (understanding the problem) 1. Membaca (read) 2. Diagnosis atau pendefinisian masalah (diagnose or define problem) 3. Mengumpulkan beberapa solusi pemecahan (inventory several solutions) 4. Menduga solusi pemecahan (conjecture consequences of solutions) 5. Mencobakan dugaan(test consequences) 2. Membuat rencana (devising a plan) 3. Melaksanakan rencana (carrying out the plan) 4. Memeriksa kembali (looking back) 2. Mengeksplorasikan (explore) 3. Memilih suatu strategi (select a strategy) 4. Penyelesaian (solve) 5. Meninjau kembali dan mendiskusikan (review and extend) Selanjutnya, pada penelitian ini akan menggunakan tahap pemecahan masalah menurut Polya yaitu (1) memahami masalah, (2) membuat rencana, (3) melaksanakan rencana, dan (4) memeriksa kembali. Hal ini disebabkan karena tahap-tahap pemecahan masalah Polya sangat mudah dimengerti dan sangat sederhana, kegiatan yang dilakukan pada setiap langkah jelas, dan secara eksplisit mencakup semua langkah pemecahan masalah dari pendapat ahli lain. Uraian indikator dari kemampuan pemecahan masalah berdasarkan tahapan pemecahan masalah oleh Polya dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.

49 25 Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Tahap Pemecahan Masalah Oleh Polya Tahap Pemecahan Masalah Oleh Polya Indikator Memahami masalah (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtuju, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat rencana matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) melihat alternatif penyelesaian yang lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 2.3 Model Eliciting Activities Pengertian Menurut Alfindah (2013: 17), Model Eliciting Activities adalah model pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan melalui pemodelan matematika. Dalam pembelajaran Model Eliciting Activities, kegiatan pembelajaran diawali dengan penyajian suatu masalah untuk menghasilkan model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika, dimana siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil selama proses pembelajaran. Menurut hasil penelitian Yu &

50 26 Chang (2009: 9), Model Eliciting Activities berguna untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Menurut Lesh, et al., sebagaimana dikutip oleh Chamberlin & Moon (2008: 4), penciptaaan dan pengembangan Model Eliciting Activities terbentuk pertengahan tahun 1970-an untuk memenuhi kebutuhan kurikuler yang belum terpenuhi oleh kurikulum yang telah ada. Model Eliciting Activities dikembangkan oleh guru matematika, professor, dan mahasiswa pasca sarjana di Amerika dan Australia, untuk digunakan oleh para guru matematika. Mereka mengharapkan siswa dapat membuat dan mengembangkan model matematika berupa sistem konseptual yang membuat siswa merasakan beragam pengalaman matematis tertentu. Jadi, siswa diharapkan tidak hanya sekadar menghasilkan model matematika tetapi juga mengerti konsep-konsep yang digunakan dalam pembuatan model matematika dari permasalahan yang diberikan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan Model Eliciting Activities adalah suatu model pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan matematika melalui pemodelan matematika. Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities, siswa dapat mengembangkan ide-ide, membuat model matematika, dan merasakan pengalaman matematis sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Prinsip Model Eliciting Activities Menurut Chamberlin (2008), menyebutkan bahwa terdapat enam prinsip dalam model pembelajaran Model Eliciting Activities yaitu sebagai berikut.

51 27 1. The Construction Principle Prinsip ini menyatakan bahwa kegiatan yang dikembangkan menghendaki siswa untuk membuat suatu sistem atau model matematika untuk mencapai tujuan pemecahan masalah. 2. The Reality Principle Prinsip ini menyatakan bahwa permasalahan yang disajikan sebaiknya realistis dan dapat terjadi dalam kehidupan siswa yang membutuhkan model matematika untuk memecahkan masalahnya. 3. The Generalizability Prinsip ini menyatakan bahwa model harus dapat digeneralisasikan dan dapat digunakan dalam situasi serupa. 4. The Self Assessment Principle Prinsip ini menyatakan bahwa siswa harus mampu mengukur kelayakan dan kegunaan solusi tanpa bantuan guru. Siswa dapat menggunakan informasi untuk menghasilkan respon dalam iterasi berikutnya. Jika siswa tidak mampu mendeteksi kekurangan dalam cara berpikir mereka, siswa tidak mungkin membuat usaha-usaha penting untuk mengembangkan cara berpikir mereka. 5. The Construct Documentasion Principle Prinsip ini menyatakan bahwa selain menghasilkan model siswa juga harus menyatakan pemikiran mereka sendiri selama bekerja dalam Model Eliciting Activities dan bahwa proses berpikir mereka harus ditanyakan sebagai sebuah solusi.

52 28 6. The Effective Prototype Principle Prinsip ini menyatakan bahwa model yang dihasilkan harus dapat ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Siswa dapat menggunakan model pada situasi yang sama. Prinsip ini membantu siswa dalam memecahkan masalah Bagian Utama Model Eliciting Activities Yu & Chang (2009: 2) menyatakan bahwa setiap kegiatan Model Eliciting Activities terdiri atas empat bagian utama, yaitu lembar permasalahan, pertanyaan kesiapan, permasalahan, dan proses berbagi solusi melalui kegiatan presentasi. Tujuan dari lembar permasalahan dan pertanyaan kesiapan adalah untuk memperkenalkan konteks permasalahan kepada siswa dan siswa bisa mendapatkan gambaran permasalahan melalui membaca lembar permasalahan dan pertanyaan kesiapan hanya seperti periode pemanasan untuk memastikan bahwa siswa telah memiliki pengetahuan dasar yang mereka perlukan untuk menyelesaikan permasalahan. Permasalahan harus menjadi bagian sentral dari pembelajaran yang disajikan guru sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Terakhir merupakan proses berbagi solusi atau presentasi Langkah-langkah Model Eliciting Activities Menurut Chamberlin & Moon (2008: 5), Model Eliciting Activities diterapkan dalam beberapa langkah sebagai berikut. 1. Guru membaca sebuah lembar permasalahan yang mengembangkan konteks siswa. 2. Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan lembar permasalahan tersebut.

53 29 3. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan. 4. Siswa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut. 5. Siswa mempresentasikan model matematika mereka setelah membahas dan meninjau ulang solusi. Dalam penelitian ini, langkah-langkah pembelajaran Model Eliciting Activities yang digunakan sebagai berikut. 1. Guru memberikan pengantar materi. 2. Siswa dikelompokkan dengan 3-4 orang tiap kelompok. 3. Guru memberikan lembar permasalahan Model Eliciting Activities berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS). 4. Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan permasalahan tersebut. 5. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan. 6. Siswa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan tahap pemecahan masalah Polya. 7. Siswa mempresentasikan model matematik mereka setelah membahas dan meninjau ulang solusi. 2.4 Gaya Belajar Siswa Gaya belajar merupakan cara seseorang mempelajari informasi yang baru. Cara belajar yang dimaksud adalah kombinasi dari bagaimana sesorang menyerap dan mengolah informasi baru tersebut. Menurut Dunn dan Dunn, sebagaimana

54 30 dikutip oleh Cavas (2010: 48), mengartikan gaya belajar sebagai cara seseorang untuk berkonsentrasi, memproses, dan menguasai informasi-informasi baru dan sulit pada saat pembelajaran. Menurut Felder, sebagaimana dikutip oleh Sengul, et al. (2013: 1), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa dalam mengumpulkan dan mengorganisasikan infomasi. Dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian gaya belajar, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan cara seseorang dalam mengumpulkan, mempelajari, dan menguasai informasi yang baru dan sulit selama proses pembelajaran. Menurut Mousa (2014: 25), guru atau pendidik dapat menggunakan pemahaman akan gaya belajar untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dan mendukung pembelajaran yang efektif dengan menggunakan metode pengajaran berbagai gaya belajar. Menurut Goklap (2013: 630), pembelajaran sebaiknya didesain untuk meningkatkan gaya belajar siswa dan strategi pembelajaran untuk semua tingkat. Jika siswa mengetahui gaya belajar mereka yang dimiliki maka proses belajar di dalam kelas akan berjalan optimal. Demikian juga dengan guru sebagai seorang pendidik seharusnya mampu mengetahui gaya belajar siswanya. Dengan begitu, guru akan mudah dalam mengolah dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru akan lebih mudah memilih model, strategi, pendekatan, dan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Montgomery & Groat, sebagaimana dikutip oleh Rofiqoh (2015: 34-35), ada tiga model gaya belajar yang lazim digunakan dalam penelitian terkait gaya belajar. Tiga model gaya tersebut adalah sebagai berikut.

55 31 1. Gaya Belajar Myers-Briggs Model gaya belajar ini dikembangkan oleh Isubel Myers dan Katherine Cooks Briggs. Profil kepribadian seseorang diidentifikasi melalui 4 dimensi, yaitu orientasi hidup (extroverted/introverted), persepsi (sensing/intuitive), pengambilan keputusan (thinking/feeling), dan sikap (judgement/perception). Seseorang dikatakan termasuk pada salah satu kategori dari 16 kategori tersebut berdasarkan preferensi mereka untuk tiap-tiap dimensi tersebut. 2. Gaya belajar Kolb Model gaya belajar ini dikembangkan oleh Kolb dengan gaya belajar siswa didasarkan pada 4 (empat) tahapan siklus/dimensi. Yaitu dimensi concrete experience, reflective observation, abstract conceptualization, dan active experimentation. Sedangkan gaya belajar model Kolb yang merupakan kombinasi dari dua dimensi adalah: converger (abstract conceptualization-active experimentation), diverger (concrete experience-reflective observation), accommodator (concrete experience-active experimentation), dan assimilator (abstract conceptualization-reflective observation). 3. Gaya belajar Felder Silverman Model gaya belajar ini dikembangkan oleh Richard Felder dan Linda Silverman yang menggabungkan 5 dimensi, 2 diantaranya merupakan replikasi dari model gaya belajar Kolb dan Myers-Briggs. Lebih spesifiknya, dimensi persepsi (sensing/intuitive) dianalogikan dengan persepsi pada Kolb dan Myers Briggs. Dimensi proses (active/reflective) juga ditemukan di model Kolb. Felder

56 32 Silverman memposisikan 3 dimensi tambahan, yaitu input (visual/verbal), organisasi (inductive/deductive), dan pemahaman (sequential/global). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan gaya belajar model Kolb. Menurut Ramadan, et al. (2011: 1), gaya belajar ini didasarkan pada teori belajar experiental learning dimana belajar merupakan proses terbentuknya pengetahuan melalui transformasi pengalaman siswa dalam pembelajaran formal yang diperoleh di sekolah. Dengan demikian ada keterkaitan antara pengalaman belajar dengan pembelajaran di sekolah. Diharapkan setelah siswa diidentifikasi gaya belajarnya, mereka akan menjadi lebih percaya diri, sukses, dan mudah dalam belajar. Uraian lebih lanjut mengenai dimensi/tahap belajar pada gaya belajar model Kolb menurut Kolb, sebagaimana dikutip oleh Ramadan (2011: 1-2) adalah sebagai berikut. 1. Conrete Experience (CE) Tahap ini fokus pada keterlibatan siswa pada situasi sehari-hari. Pada tahap ini, siswa lebih mengandalkan perasaannya daripada mempertimbangkan masalah dan situasi secara sistematis. Kemampuan untuk menjadi open-minded dan fleksibel untuk melakukan perubahan sangat penting ketika belajar. Pendeknya, concrete experience adalah tahap dimana proses belajar didapat dengan menggunakan perasaan/feeling. 2. Reflective Observation (RO) Pada tahap ini, siswa memahami ide-ide dan kondisi dari sudut pandang yang berbeda. Siswa memiliki kecenderungan terhadap kesabaran, keobyektifan, dan pertimbangan teliti tetapi mereka tidak memilih untuk mengambil tindakan.

57 33 Ketika membentuk opini, pikiran dan perasaan dipertimbangkan. Singkatnya, tahap ini adalah tahap dimana proses belajar didapat melalui pengamatan atau dengan menyimak suatu masalah (mengamati/watching). 3. Abstract Conceptualization (AC) Belajar melibatkan penggunaan logika dan ide-ide daripada sekedar perasaan ketika memahami situasi dan memecahkan masalah. Perencanaan sistematis dan pengembangan teori serta ide-ide untuk penyelesaian masalah dipertimbangkan di tahap ini. Singkatnya, tahap ini merupakan tahap dimana proses belajar didapat melalui proses berpikir (thinking). 4. Active Experimentation (AE) Siswa mulai menjadi aktif pada tahap ini. Ada sebuah pendekatan praktis bahwa apa yang benar-benar dikerjakan adalah penting, tahap ini merupakan tahap dimana belajar didapat dengan tindakan (doing). Selanjutnya, Kolb menyatakan bahwa kebanyakan orang melewati tahaptahap ini dalam urutan concrete experiences, reflective observation, abstract conceptualization, dan active experimentation. Ini berarti bahwa siswa memiliki pengalaman nyata, kemudian mengamati lalu merefleksikannya dari berbagai sudut pandang, kemudian membentuk konsep abstrak dan menggeneralisasikan ke dalam teori-teori dan akhirnya secara aktif mengalami teori-teori tersebut dan menguji apa yang telah mereka pelajari pada situasi yang kompleks. Untuk lebih jelasnya, tahap/dimensi gaya belajar Kolb dapat dilihat dalam Tabel 2.3 berikut.

58 34 Concrete Experience (CE) Tabel 2.3 Tahap/Dimensi Gaya Belajar Kolb Tahap Belajar Kegiatan Pelibatan Siswa melibatkan diri Feeling sepenuhnya dalam pengalaman (perasaan) nyata Reflective Observation (RO) Abstract Conceptualization (AC) Active Experimentation (AE) Siswa mengobservasi pengalamannya dari berbagai sudut pandang Siswa membentuk konsep abstrak dan menggeneralisasikan ke dalam teori-teori Siswa secara aktif menggunakan teori-teori tersebut untuk memecahkan masalah-masalah dan mengambil keputusan. Empat gaya belajar Kolb adalah sebagai berikut. Watching (pengamatan) Thinking (pikiran) Doing (tindakan) 1. Converger Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memiliki skor tertinggi dalam Abstract Conceptualization (AC) dan Active Experimentation (AE). Kekuatan terbesar converger adalah aplikasi praktis dari ide-ide. Mereka sangat bagus ketika ada solusi tunggal yang benar dari sebuah masalah dan mereka dapat berpusat pada masalah atau situasi tertentu. Penelitian pada gaya belajar ini menunjukkan bahwa orang dengan gaya belajar converger tak berperasaan secara relatif, lebih suka berurusan dengan benda-benda daripada manusia. 2. Diverger Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memiliki skor tertinggi dalam Concrete Experience (CE) dan Reflective Observation (RO). Diverger memiliki karakter yang berlawanan dengan converger. Kekuatan terbesar mereka terletak

59 35 pada kemampuan berkreativitas dan berimajinasi. Mereka mampu melihat situasi nyata dari banyak sudut pandang dan memunculkan ide-ide. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gaya belajar diverger tertarik pada manusia dan cenderung berimajinasi dan emosional. 3. Accommodator Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memiliki skor tertinggi dalam Concrete Experience (CE) dan Active Experimentation (AE). Accommodator bentuk yang berlawanan dengan assimilator. Mereka bagus dalam melaksanakan rencana dan percobaan dan melibatkan diri mereka pada pengalaman yang baru. Mereka pengambil resiko dan unggul dalam situasi-situasi yang membutuhkan keputusan dan adaptasi yang cepat. Mereka sering menyelesaikan masalah dengan sebuah percobaan trial and eror, mengandalkan dengan sangat kepada orang lain untuk memperoleh informasi. Accommodator senang dengan orang-orang tetapi terlihat tidak sabar dan ambisius. 4. Assimilator Golongan ini terdiri dari mereka-mereka yang memilki skor tertinggi dalam Abstract Conceptualization (AC) dan Reflective Observation (RO). Assimilator mampu memahami teori. Mereka bagus dalam penalaran induktif dan menyatukan ide-ide yang bervariasi dan pengamatan ke dalam kesatuan yang utuh. Seperti converger, mereka kurang tertarik pada orang-orang dan lebih memperhatikan konsep-konsep yang abstrak, tetapi kurang memperhatikan praktik dari kegunaan teori-teori yang ada. Bagi mereka yang lebih penting adalah bahwa sebuah teori

60 36 mejadi logis dan tepat, dalam sebuah situasi dimana sebuah teori atau rencana tidak sesuai dengan kenyataan. 2.5 Penelitian yang Relevan 1. Herlambang (2013) menunjukkan bahwa distribusi kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang merata mulai dari tingkat I, tingkat II, tingkat III, dan tingkat IV. Tingkat I berarti siswa belum dapat memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil. Tingkat II berarti siswa sudah mampu memahami masalah akan tetapi belum mampu menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali hasil. Tingkat III berarti siswa sudah mampu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian tetapi belum memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Tingkat IV berarti siswa sudah mampu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian masalah, dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh. 2. Alfindah, Setiasih (2013) menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran Model Eliciting Activities lebih baik dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori. 3. Peker, Murat (2009) menunjukkan bahwa persentase jumlah mahasiswa dengan gaya belajar converger dan assimilator lebih dari 70 persen. Gaya

61 37 belajar para calon guru ini baik pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah mencakup semua gaya belajar. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti ingin menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis kelas VIII jika siswa dengan gaya belajar siswa melalui pembelajaran Model Eliciting Activities. 2.6 Kerangka Berpikir Pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kemampuan yang penting dan perlu dikuasai siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena sehari-hari manusia selalu berhadapan dengan masalah. Sehingga manusia perlu mencari penyelesaian dari masalah yang dihadapi agar dapat menjawab setiap tantangan dalam kehidupan. Meskipun pemecahan masalah matematis penting, namun tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari hasil TIMSS dan PISA, daya serap Ujian Nasional Matematika, serta hasil wawancara dengan salah satu guru matematika. Hasil TIMSS dan PISA menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Indonesia masih berada di bawah standar. Berdasarkan hasil daya serap Ujian Nasional Matematika dan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika di MTs Negeri 1 Semarang, diperoleh bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika, salah satunya dalam materi lingkaran. Pentingnya pemecahan masalah matematis, mengharuskan guru untuk melakukan suatu upaya agar siswa mencapai hasil yang optimal dalam menguasai

62 38 kemampuan pemecahan masalah matematis. Guru dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa sekaligus membangun motivasi sehingga bermuara pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan masalah matematis adalah Model Eliciting Activities. Model Eliciting Activities membiasakan siswa dengan proses siklis dari pemodelan matematika: menyatakan, menguji, dan meninjau kembali. Hal ini beririsan dengan tahap pemecahan masalah menurut Polya. Dengan menerapkan pemecahan masalah menurut Polya diharapkan siswa lebih terampil dalam menyelesaikan masalah secara cepat dan cermat. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah gaya belajar. Gaya belajar merupakan faktor yang berkaitan erat dengan diri siswa. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda sehingga penting bagi guru untuk menganalisis dan mengetahui gaya belajar siswa-siswanya. Hal ini disebabkan karena gaya belajar yang berbeda dapat menyebabkan kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbeda pula. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang rendah serta perbedaan gaya belajar siswa perlu dikaji lebih lanjut. Dengan mengarahkan siswa pada pembelajaran melalui Model Eliciting Activities serta tahap kemampuan pemecahan masalah matematis Polya, deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diharapkan dapat menjadi lebih baik. Selain itu, guru dapat mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang rendah jika

63 39 setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Uraian kerangka berpikir di atas dapat diringkas pada Gambar 2.1 berikut. KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Kemampuan pemecahan masalah matematis sebagian besar siswa masih rendah Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII A melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Memahami Masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Gaya belajar siswa yang berbeda menyebabkan kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbeda Analisis Gaya Belajar Siswa Kelas VIII A Converger Diverger Accommodator Assimilator Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII untuk Tiap Gaya Belajar Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

64 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2012: 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Moleong (2012: 8), ciri-ciri penelitian kualitatif adalah: (1) mempunyai latar alamiah, (2) peneliti sebagai instrumen utama, (3) menggunakan metode kualitatif, (4) analisis data secara induktif, (5) teori dari dasar, (6) bersifat deskriptif, (7) lebih mementingkan proses daripada hasil, (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, (10) desain yang bersifat sementara, dan (11) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. 3.2 Latar Penilitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang yang beralamatkan di Jalan Fatmawati Raya Semarang, Jawa Tengah. 40

65 Rentang Waktu Penelitian Rentang waktu penelitian terbagi dalam beberapa tahap. Tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut. a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan meliputi pengajuan topik, penyusunan proposal, penyusunan instrumen penelitian dan pengajuan instrumen penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai bulan Maret b. Tahap Pelaksanaan Tahap penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan April c. Tahap Penyelesaian Pada tahap ini dilakukan analisis data dan penyusunan laporan penelitian dimulai bulan Maret sampai bulan Juni Subjek Penelitian Subjek penelitian yang menjadi sumber informasi mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis adalah 8 (delapan) orang siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik purposive sampling. Sugiyono (2010: 300) menyebutkan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Penentuan subjek penelitian berhubungan dengan pengambilan sampel penelitian. Menurut Moloeng (2012: 224) pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif bermaksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction). Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam

66 42 generalisasi. Tujuannya untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling adalah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample). Penelitian ini berkepentingan untuk memunculkan simpulan deskripsi pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar, sehingga memerlukan dasar berupa data-data dari gaya belajar siswa. Oleh karena itu, berdasarkan konstruksi tujuan: (1) mengelompokkan siswa berdasarkan klasifikasi gaya belajar; (2) menggali data dari siswa untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan gaya belajar; (3) mencari simpulan deskripstif kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan gaya belajar sehingga digunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Penentuan subjek penelitian sebanyak 8 (delapan) siswa tersebut berdasarkan pengambilan sampel secara purposive sampling dari siswa kelas VIII A. Berdasarkan klasifikasi gaya belajar dari Kolb akan diperoleh empat gaya belajar siswa. Dalam penelitian kualitatif tidak ada ada aturan khusus tentang banyak subjek yang harus diteliti, namun memperhatikan ketercukupan informasi yang diperoleh. Menurut klasifikasi tersebut diambil masing-masing 2 (dua) orang setiap gaya belajar untuk dijadikan subjek yang dipandang cukup untuk memberikan gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis. Untuk menentukan gaya belajar dilakukan cara dengan langkah-langkah sebagai berikut.

67 43 (1) Dari hasil klasifikasi gaya belajar, setiap kelompok gaya belajar dipilih 2 (dua) subjek penelitian secara purposive. Subjek dipilih dengan mempertimbangkan hasil klasifikasi angket gaya belajar dan hasil tes tertinggi kemampuan pemecahan masalah matematis. (2) Pemilihan subjek secara bertahap dimulai dari menyiapkan instrumen angket gaya belajar, melaksanakan pengisian angket gaya belajar, menganalis hasil angket gaya belajar kemudian menyiapkan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis, menetapkan kriteria pemilihan subjek, melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis, menganalisis hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dan terpilih subjek penelitian yang memenuhi kriteria. Selanjutnya, berikut akan dijelaskan tujuan (purpose) penentuan sampel yang disebut dengan sebjek penelitian yang terdiri dari 8 (delapan) siswa. (1) Peneliti meyakini bahwa di dalam kelas VIII A setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dengan yang lainnya. (2) Secara ideal subjek-subjek penelitian adalah seluruh siswa di kelas VIII A. Namun karena keterbatasan peneliti tentang tenaga, waktu, kemampuan, dan kondisi geografis sehingga cukup dipilih delapan subjek yang terdiri dari masing-masing berjumlah dua dari gaya belajar converger, dua dari gaya belajar diverger, dua dari gaya belajar accommodator, dan dua dari gaya belajar assimilator.

68 44 (3) Secara umun, pemilihan 8 (delapan) subjek yang terdiri dari empat gaya belajar tersebut diharapkan dapat memberi gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar secara holistik. 32 Siswa Kelas VIII Angket Gaya Belajar Converger Diverger Accommodator Assimilator Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 2 Siswa Gaya Belajar Converger 2 Siswa Gaya Belajar Diverger 2 Siswa Gaya Belajar Accommodator 2 Siswa Gaya Belajar Assimilator Gambar 3.1 Subjek Penelitian 3.3 Data dan Sumber Data Penelitian Data Data penelitian ini sebagai berikut. 1. Klasifikasi Gaya Belajar Siswa Data klasifikasi gaya belajar siswa merupakan data mengenai penggolongan gaya belajar siswa yang meliputi conveger, diverger, accommodator, dan assimilator.

69 45 2. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa untuk Tiap Gaya Belajar Data deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk tiap gaya belajar siswa merupakan data mengenai uraian tahap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar siswa yang meliputi uraian tahap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar conveger, uraian tahap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar diverger, uraian tahap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar accommodator, uraian tahap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar assimilator Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lainnya. Data kualitatif dibedakan menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari subjek penelitian. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah sumber data primer berupa dokumen serta hasil wawancara dengan siswa yang ditentukan oleh peneliti sebagai subjek. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam melakukan suatu penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

70 46 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi angket, tes, wawancara, dan dokumentasi Angket Angket adalah alat pengumpul data dalam penelitian yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada subjek penelitian untuk mengklasifikasikan subjek berdasarkan gaya belajarnya Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan, latihan, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2009: 150). Metode tes digunakan untuk memperoleh hasil belajar matematika pada materi lingkaran setelah dilakukannya pembelajaran dengan Model Eliciting Activities. Dalam penelitian ini, tes diberikan kepada subjek penelitian untuk melihat kempuan pemecahan masalah matematis pada subjek penelitian Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonsruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2010: 317). Moleong (2012: 186) menyatakan maksud dari wawancara adalah mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntunan, dan lain-lain. Sehingga melalui wawancara peneliti akan mendapatkan informasi secara langsung yang mendalam tentang segala sesuatu yang ada di dalam subjek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini

71 47 dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Keterangan-keterangan berupa data/informasi selanjutnya akan diolah dengan teknik triangulasi teknik untuk menyusun simpulan. Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara berbasis tes. Tes yang dimaksud adalah tes tertulis terkait kemampuan pemecahan masalah matematis, sehingga kemampuan pemecahan masalah matematis akan dapat diteliti lebih dalam pada wawancara tersebut. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan kevalidan data yang diperoleh dari subjek Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari arsip-arsip siswa. Arsip-arsip siswa atau dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini dokumen yang digunakan hasil angket gaya belajar, hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, rekaman audio wawancara, dan foto-foto selama penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan untuk memperoleh deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII A ditinjau dari gaya belajar. 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen Angket Gaya Belajar Instrumen lembar tugas pertama dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar yang akan digunakan saat pengisian angket gaya belajar siswa pada

72 48 pertemuan pertama. Instrumen angket ini bertujuan untuk memperoleh data gaya belajar siswa menurut Kolb. Instrumen ini berupa angket KLSI (Kolb Learning Style Inventory) yang diambil dari website Miami University yaitu dalam bahasa Inggris. Selanjutnya diterjemahkan oleh peneliti ke dalam bahasa Indonesia dan dikaitkan dengan pelajaran Matematika. KLSI berupa daftar pertanyaan yang terdiri dari 4 kolom, dimana masing-masing kolom tersebut akan dihitung skornya. Adapun kolom-kolom tersebut adalah sebagai berikut. Kolom 1: dimensi CE (concrete experience) Kolom 2: dimensi AE (active experimentation) Kolom 3: dimensi AC (abstract conceptualization) Kolom 4: dimensi RO (reflective observation). Sementara itu, pedoman penskoran dari Kolb Learning Style Inventory adalah sebagai berikut. Skor 1: (kurang sesuai) dengan diri siswa ketika belajar. Skor 2: (agak sesuai) dengan diri siswa ketika belajar. Skor 3: (sesuai) dengan diri siswa ketika belajar. Skor 4: (sangat sesuai) dengan diri siswa ketika belajar. Tugas siswa adalah memberi skor untuk setiap pernyataan dalam 4 (empat) kolom dengan pilihan skor yang tersedia. Kemudian skor pada masingmasing kolom dijumlahkan, kemudian dilakukan penghitungan skor kombinasi untuk menentukan gaya belajar siswa.

73 49 Setelah instrumen dibuat, maka diperlukan validator dari ahli Psikologi (satu orang) untuk menyesuaikan dengan bahasa ilmiah bidang psikologi. Validasi diperoleh melalui penilaian dari ahli. Adapun yang dimaksud ahli dalam hal ini adalah seorang dosen Jurusan Psikologi Unnes yang berkompeten melakukan validasi terhadap instrumen. Validasi instrumen gaya belajar diarahkan pada kesesuaian bahasa dan isi pernyataan. Validator instrumen angket gaya belajar dalam penelitian ini adalah Nuke Martiarini, S.Psi., M.A. yang merupakan dosen Jurusan Psikologi Unnes. Validator memberikan komentar maupun saran yang langsung pada naskah instrumen. Komentar mengarah pada revisi kata-kata dan perubahan bentuk tampilan angket guna memudahkan pemahaman siswa dalam pengisian angket. Validator juga menyarankan agar peneliti memperhatikan respon siswa saat melakukan pengisisan angket yang telah diadaptasi. Lembar validasi oleh validator dapat dilihat pada lampiran 5 dan instrumen gaya belajar yang telah divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk tiga kali pertemuan. RPP dibuat sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah penelitian, yaitu kurikulum RPP dibuat menggunakan model pembelajaran Model Eliciting Activities dengan materi lingkaran. Sebelum digunakan, instrumen RPP divalidasi oleh dua dosen Jurusan Matematika Unnes yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi. Penilaian validasi RPP meliputi indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

74 50 materi pokok pembelajaran, model pembelajaran, sumber belajar, bahan dan alat, langkah kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan penggunaan bahasa. Daftar nama validator instrumen RPP dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Daftar Nama Validator Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Validator Nama Keterangan 1. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, SE., Dosen Matematika Unnes M.Si.,Akt. 2. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dosen Matematika Unnes Secara umum berdasarkan hasil validasi terhadap instrumen RPP dapat disimpulkan bahwa RPP dinyatakan valid oleh kedua validator. Meskipun demikian, validator memberi saran dalam pembuatan RPP pada bagian kegiatan inti disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran. Lembar validasi oleh validator dapat dilihat pada lampiran 15 dan instrumen RPP secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis digunakan pada saat pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tes ini berupa tes tertulis berbentuk soal uraian yang akan dikerjakan oleh siswa pada pertemuan keempat. Sebelum digunakan, instrumen dikonsultasikan dan divalidasi oleh dua dua dosen Jurusan Matematika Unnes yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi. Validasi diarahkan pada kesesuaian masalah dengan tujuan penelitian, keterbacaan, dan kesesuaian bahasa yang digunakan.

75 51 Daftar nama validator instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Validator Nama Keterangan 1. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, SE., Dosen Matematika Unnes M.Si.,Akt. 2. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dosen Matematika Unnes Secara umum berdasarkan hasil validasi terhadap instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dapat disimpulkan bahwa keenam butir soal dinyatakan valid oleh kedua validator. Meskipun demikian, validator menyarankan perlu adanya perbaikan terhadap struktur kalimat agar instrumen menjadi lebih baik. Validator juga memberi saran agar peneliti melakukan uji coba instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis terlebih dahulu sebelum menggunakan instrumen dalam penelitian. Lembar validasi oleh validator dapat dilihat pada lampiran 22 dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang telah divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Instrumen Pedoman Wawancara Pedoman wawancara merupakan salah satu instrumen untuk memperoleh deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penyusunan instrumen pedoman wawancara dilakukan dengan berpedoman kepada tahap pemecahan masalah menurut Polya. Instrumen ini akan digunakan pada saat pelaksanaan wawancara terkait dengan jawaban yang telah diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Wawancara dilaksanakan

76 52 setelah ada kesepakatan waktu antara peneliti dan subjek, dan diusahakan dalam hari-hari yang berurutan. Sebelum digunakan, instrumen ini divalidasi oleh dua dosen Jurusan Matematika Unnes yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi. Dipilihnya dua validator ini karena validator dipandang sebagai pakar dan praktisi yang telah ahli dan berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian. Validasi instrumen wawancara diarahkan pada kejelasan butir pertanyaan dan pertanyaan sudah mengungkap tahap pemecahan masalah matematis siswa dari Polya. Daftar nama validator instrumen pedoman wawancara dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Daftar Nama Validator Instrumen Pedoman Wawancara Validator Nama Keterangan 1. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, SE., Dosen Matematika Unnes M.Si.,Akt. 2. Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dosen Matematika Unnes Berdasarkan hasil validasi instrumen pedoman wawancara oleh kedua validator maka instrumen tersebut dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan tanpa revisi. Lembar validasi dapat dilihat pada lampiran 28 dan pedoman wawancara yang telah divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Analisis Instrumen Penelitian Analisis instrumen pada penelitian ini meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda soal, dan taraf kesukaran setiap butir soal uji coba tes kemampuan pemecahan masalah matematis.

77 Validitas Validitas soal ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan mengkorelasikan jumlah skor butir dengan skor total. Menurut Arikunto (2009: 72), cara menghitung validitas suatu soal adalah sebagai berikut. { }{ } Keterangan: = koefisien korelasi product moment = banyaknya peserta tes = skor butir = skor total Hasil perhitungan kemudian diuji dengan harga kritik r product moment dengan signifikansi 5%, apabila maka butir soal itu valid. Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal, dari 6 soal yang diujikan diperoleh 6 butir soal tersebut valid. Untuk perhitungan validitas butir soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran Reliabilitas Menurut Sugiyono (2010: 173), reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan mengahasilkan data yang sama. Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Menurut Arikunto (2009: 109), reliabilitas soal uraian ditentukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. ( ) ( )

78 54 Keterangan: = reliabilitas yang dicari. = banyaknya butir soal = jumlah varian skor tiap-tiap butir = varians total Setelah didapatkan pada tabel. Jika kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment maka soal yang diujikan reliabel. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai = 0,653. Sedangkan dari r product moment untuk = 5% dengan n = 32 diperoleh = 0,349. Karena maka soal reliabel. Untuk perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran Daya Pembeda Soal Menurut Arifin (2012: 145), daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan siswa yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi).indeks daya pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi. Semakin tinggi proporsi itu, maka semakin baik soal tersebut membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Menurut Arifin (2012: 146), rumus untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut. Keterangan: = daya pembeda = rata-rata kelompok atas

79 55 = rata kelompok bawah = skor maksimum Kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut. 0,40 ke atas = sangat baik 0,30 0,39 = baik 0,20 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan 0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang. Berdasarkan perhitungan daya pembeda tiap butir soal diperoleh, soal nomor 1 memiliki daya pembeda sangat baik, soal nomor 2 dan 5 memiliki daya pembeda sangat baik, soal nomor 1 dan 4 memiliki daya pembeda soal baik, sedangkan soal nomor 6 memiliki daya pembeda soal cukup, dan soal nomor 3 memiliki daya pembeda kurang baik. Perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah. Menurut Arifin (2012: 148), untuk menghitung tingkat kesukaran soal dengan rumus:

80 56 Kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut. 0,00 0,30 = sukar 0,31 0,70 = sedang 0,71 1,00 = mudah Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh 2 soal dengan kriteria mudah dan 4 soal dengan kriteria sedang. Soal dengan tingkat kesukaran mudah yaitu soal nomor 1 dan 3. Sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang yaitu soal nomor 2, 4, 5, dan 6. Untuk perhitungan taraf kesukaran soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran Teknik Analisis Data Analisis Data Angket Gaya Belajar Setelah siswa mengisi angket gaya belajar, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data angket gaya belajar untuk mengidentifikasi serta mengklasifikasikan gaya belajar siswa. Langkah ini dilakukan dengan berpedoman pada Kolb Learning Style Inventory. Skor CE diperoleh dari penjumlahan semua skor pada kolom pertama, skor RO diperoleh dari semua skor pernyataan pada kolom kedua, skor AC diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom ketiga, dan skor AE diperoleh dari penjumlahan semua skor pernyataan pada kolom keempat. Gaya belajar seseorang dapat diketahui dengan cara mencari skor kombinasi, yaitu dengan menghitung skor AE dikurangi dengan skor CE serta skor AC dikurangi skor CE. Menurut Kolb, sebagaimana dikutip oleh Cavas

81 57 (2010: 48), gaya belajar yang bersesuaian dengan seseorang dapat ditunjukkan dengan memplotkan skor kombinasi seperti pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Ploting gaya belajar menurut Kolb (Cavas, 2010: 48) Penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut. a. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda positif dan skor AE dikurangi skor RO bertanda positif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Accommodator. b. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda positif dan skor AE dikurangi skor RO bertanda negatif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Diverger. c. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda negatif dan skor AE dikurangi skor RO bertanda negatif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Assimilator.

82 58 d. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda negatif dan skor AE dikurangi skor RO bertanda positif, maka gaya belajar yang bersesuaian adalah gaya belajar Converger Analisis Data Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Analisis data tes kemampuan pemecahan masalah matematis dilakukan berdasarkan kebenaran penyelesaian yang dilakukan siswa dengan dipandu petunjuk penyelesaian dan rubrik penskoran Analisis Data Wawancara Analisis data hasil wawancara dilakukan dengan langkah-langkah berikut. 1. Reduksi Data Reduksi data mengarah pada proses pemilihan, pemusatan, perhatian, penyederhanaan, pengabstraksian dan transformasi data mentah di lapangan. Apabila terdapat data yang tidak valid, maka data dikumpulkan tersendiri dan dapat digunakan sebagai verifikasi ataupun hasil samping lainnya. 2. Penyajian Data Penyajian data meliputi pengklasifikasian dan identifikasi data, yaitu menuliskan kumpulan data yang terorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan dari data tersebut. 3. Membuat Kesimpulan atau Verifikasi Membuat kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan memverifikasi kesimpulan tersebut. Hasil analisis wawancara akan digunakan sebagai triangulasi terhadap hasil analisis tes dan digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan

83 59 masalah matematis siswa dengan masing-masing gaya belajarnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan tetap (The Constant Comparative Method). Analisis ini melibatkan perbandingan satu segmen dengan segmen lainnya untuk menentukan persamaan dan perbedaannya. Data dikelompokkan bersama-sama dalam dimensi yang sama. Dimensi ini secara tentatif diberikan suatu nama, yang kemudian menjadi kategori. Analisis ini diusahakan agar unsur-unsur empirik yang membedakan satuan-satuan pembanding berada pada data yang sama. Satuan-satuan yang memiliki ciri yang sama diangkat menjadi teori-teori. Dari hasil analisis angket gaya belaja siswa, tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dan wawancara yang telah dilakukan akan diperoleh informasi atau data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk tiap gaya belajar yang berbeda. Data yang ada tersebut akan ditabulasikan ke dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar Memahami Masalah Membuat Rencana Melaksanakan Rencana Memeriksa Kembali Converger Diverger Accommodator Assimilator

84 Pengecekan Keabsahan Data Peneliti harus melakukan pengecekan keabsahan data sebagai upaya pertanggungjawaban atas penelitian yang dilaksanakannya. Penelitian kualitatif dinyatakan absah jika memenuhi syarat kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Kredibilitas (derajat kepercayaan) mengacu pada pertanyaan apakah data yang diperoleh sesuai dengan realitas yang ada (kenyataan di lapangan). Istilah ini dapat disamakan dengan istilah validitas internal yang sering digunakan pada penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini, untuk memenuhi kredibilitas data dilakukan dengan observasi terus menerus, yaitu peneliti mewawancarai subjek dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan dan mengadakan pengulangan pertanyaan pada waktu berbeda terhadap informasi yang tidak jelas atau berbeda. Peneliti juga mengadakan triangulasi untuk memvalidasi data. Menurut Miles, et al. (2014: 299), triangulasi adalah suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu di luar untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Triangulasi terdiri dari empat macam, yaitu: (1) triangulasi sumber data, (2) triangulasi metode, (3) triangulasi peneliti, dan (4) triangulasi teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi metode yaitu membandingkan data hasil pekerjaan siswa dengan data hasil wawancara dan juga triangulasi sumber data yaitu membandingkan serta memeriksa data wawancara dari subjek yang berbeda dalam satu gaya belajar yang sama. Selain itu dilakukan validasi terhadap tes kemampuan pemecahan masalah matematis apakah dapat

85 61 digunakan untuk mengetahui pemecahan masalah siswa oleh validator. Kegiatan lain, peneliti mengadakan diskusi dengan dosen pembimbing. Transferabilitas (keteralihan) merupakan upaya untuk membangun generalisasi seperti dalam penelitian kuantitatif. Tetapi dalam penelitian kualitatif hanya menyajikan hipotesis kerja disertai deskripsi yang terkait dengan waktu dan konteks, tidak menggeneralisasi suatu penemuan yang dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama. Transferabilitas dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks serta menguraikannya secara rinci. Penguraian rinci terhadap data-data yang diperoleh akan memberikan pemahaman apakah simpulan yang diperoleh dapat dialihkan pada konteks lain yang serupa. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah menguraikan secara rinci deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis pada masing-masing gaya belajar. Dependabilitas (kebergantungan) merupakan istilah yang disamakan dengan reliabilitas pada penelitian kuantitatif, yaitu dapat tidak dibuat replikasi atau uji ulang hasil penelitian. Pada penelitian kualitatif memandang realitas itu terkait langsung dengan konteks dan waktu, sehingga kecil kemungkinan mengadakan replikasi hasil studi. Pada penelitian ini untuk menjaga dependabilitas dengan teknik-teknik seperti yang dijelaskan untuk menjaga kredibilitas dan teknik audit yang menjaga kejujuran dan ketepatan sudut pandang peneliti. Teknik audit dapat dilakukan dengan cara pembimbing mengaudit keseluruhan aktivis peneliti dalam melakukan penelitian.

86 62 Konfirmabilitas (kepastian) menggantikan istilah objektivitas pada penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif memandang realitas itu ganda, terkait dengan konteks dan waktu. Objektivitas tidak berdasar kesepakatan atau persetujuan oleh beberapa atau banyak orang, tetapi berdasar pada data. Pada penelitian ini, kepastian dipenuhi karena berdasarkan data yang digali dengan sebenarnya. 3.9 Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut.

87 63 Menentukan Fokus Penelitian Menentukan Subjek Penelitian Menyiapkan Instrumen Angket Gaya Belajar, Rencana Proses Pembelajaran, Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, dan Pedoman Wawancara Validasi Instrumen Angket Gaya Belajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, dan Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pengisian Angket Gaya Belajar Siswa Kelas VIII A Klasifikasi gaya belajar menurut Kolb Pelaksananaan Pembelajaran Model Eliciting Activities Disertai Penyelesaian Masalah Matematis dengan Berpedoman Pada Tahap Pemecahan Masalah Polya Secara Tidak Langsung dan Pengamatan Peneliti Pelaksanaan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Penentuan Subjek Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pelaksanan Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Analisis Data Pendeskripsian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Penarikan Kesimpulan Gambar 3.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian

88 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN Penelitian analisis kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VIII pada materi lingkaran melalui pembelajaran Model Eliciting Activities dilaksanakan di MTs Negeri 1 Semarang tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan sekolah dan kelas dilakukan berdasarkan kemampuan akademik siswa. MTs Negeri 1 Semarang memiliki 26 kelas yang terdiri dari 9 kelas VII, 8 kelas VIII, dan 9 kelas IX. Penelitian dilaksanakan hanya pada satu kelas yaitu kelas VIII A Hasil Angket Gaya Belajar Siswa Klasifikasi gaya belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen angket gaya belajar. Angket ini diunduh dari website Miamy University yaitu pada dalam Bahasa Inggris yang dapat dilihat pada lampiran 4. Selanjutnya angket yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan dikaitkan dengan pelajaran matematika ini divalidasi oleh seorang dosen Jurusan Psikologi yang ditunjukkan pada lampiran 6. Berdasarkan hasil validasi, angket yang semula berbentuk 6 kolom (meliputi kolom nomor, kolom aspek, kolom CE, kolom AE, kolom AC, dan kolom RO) diubah menjadi 3 kolom (meliputi kolom nomor, kolom pernyataan, dan kolom skor) yang terdiri dari 4 penskoran. Pernyataan yang sebelumnya terpisah-pisah dalam kolom CE, AC, AE, dan RO dijadikan dalam satu kolom 64

89 65 yaitu kolom pernyataan dengan urutan berulang pernyataan CE, AC, AE, dan RO, berlanjut sesuai urutan hingga pernyataan ke-48. Tugas siswa dalam pengisian angket ini adalah memberi skor untuk setiap pernyataan dengan pilihan skor yang tersedia pada masing-masing butir pernyataan. Pengisian angket yang telah dilakukan oleh 32 siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang menggunakan instrumen angket gaya belajar yang telah divalidasi. Hasil penelitian pada angket gaya belajar ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Angket Gaya Belajar Kelas VIII A Gaya Belajar Jumlah Siswa Converger 11 Diverger 7 Accommodator 5 Assimilator 9 Jumlah 32 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa ada siswa yang menempati masing-masing gaya belajar Kolb. Banyak siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar converger sebanyak 11 siswa ( 34,38%), banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar diverger sebanyak 7 siswa (21,88%), banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar accommodator sebanyak 5 siswa (15,62%), dan banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam gaya belajar assimilator sebanyak 9 siswa (28,12%) Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan 3 kali pertemuan pada kelas VIII A di MTs Negeri 1 Semarang. Siswa di kelas VIII A berjumlah 32 siswa. Proses pembelajaran menggunakan Model Eliciting Activities dengan pendekatan saintifik. Pembelajaran menggunakan bantuan Lembar Kerja Siswa

90 66 (LKS) yang dibagikan untuk setiap kelompok yang telah dibentuk. Permasalahan yang ada pada LKS dikembangkan mengacu pada pendekatan saintifik sehingga permasalahan sesuai kejadian atau situasi di kehidupan nyata. Selain itu, proses pembelajaran juga menggunakan alat peraga pada setiap pertemuannya sesuai dengan materi yang disampaikan. Selanjutnya, pada setiap pertemuan siswa juga melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS dan nantinya dipilih perwakilan dari kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya di depan kelas. Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Maret Materi yang diajarkan adalah keliling lingkaran. Pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2016 dengan materi yang diajarkan adalah panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Pembelajaran pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016 dengan materi yang diajarkan adalah luas lingkaran. Jadwal penelitian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Hari dan tanggal Waktu (WIB) Sub Materi 1 Senin, 21 Maret Keliling lingkaran Rabu, 23 Maret Panjang lintasan dari perputaran roda 3 Senin, 28 Maret Luas lingkaran Penjelasan aktivitas siswa untuk masing-masing pertemuan, mulai dari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga adalah sebagai berikut.

91 67 a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Senin, 21 Maret 2016 diikuti oleh sebanyak 31 siswa. Terdapat 1 siswa bernama Luqman Al Faris Haq yang tidak berangkat sekolah karena sakit. Pembelajaran dimulai pada pukul WIB dan diakhiri pada pukul WIB. Pertemuan pertama terdiri dari 2 aktivitas. Aktivitas 1 membahas mengenai menemukan rumus keliling lingkaran dan aktivitas 2 menggunakan rumus keliling lingkaran dalam pemecahan masalah. Dalam melaksanakan kedua aktivitas tersebut, siswa difasilitasi Lembar Kerja Siswa (LKS 1) dan Lembar Tugas Siswa (LTS 1) yang dibagikan pada tiap kelompok yang telah dibentuk. Pada saat guru memberikan pengantar materi mengenai keliling dari sebuah roda, siswa antusias mendengarkan dan memperhatikan guru. Beberapa siswa mampu memberikan respon yang positif terhadap permasalahan yang diajukan guru dengan bertanya tentang bagaimana cara menghitung keliling sebuah roda. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Siswa bersama dengan kelompoknya mampu memahami apa yang ditanyakan dalam LKS 1. Siswa juga mampu melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam LKS 1 dengan baik. Melalui bimbingan guru, siswa mampu menemukan rumus keliling lingkaran yaitu atau. Setelah menemukan rumus keliling lingkaran, siswa mampu berdiskusi dan mengerjakan permasalahan dalam LTS 1. Ada yang bekerja bersama-sama dan ada pula yang bekerja dengan membagi tugas untuk tiap anggota kelompok. Siswa

92 68 mampu membuat model matematika sebagai penyelesaian dari permasalahan dalam LTS 1. Beberapa perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang model penyelesaian kelompok masingmasing. Dari perwakilan kelompok yang maju, semua model penyelesaian yang dipresentasikan siswa adalah jawaban yang tepat. Mereka mampu menyampaikan dengan baik hasil diskusi yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah menguasai materi yang telah diajarkan. b) Pertemuan kedua Pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Maret 2016 diikuti oleh sebanyak 30 siswa. Terdapat 2 siswa bernama Luqman Al Faris Haq dan Seftiyani Kurnia Putri yang tidak berangkat sekolah karena keduanya sakit. Pembelajaran dimulai pada pukul WIB dan diakhiri pada pukul WIB. Pertemuan kedua terdiri dari 2 aktivitas. Aktivitas 1 membahas mengenai menemukan rumus panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan dan aktivitas 2 adalah menghitung panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Dalam melaksanakan kedua aktivitas tersebut, siswa difasilitasi Lembar Kerja Siswa (LKS 2) dan Lembar Tugas Siswa (LTS 2) yang dibagikan pada tiap kelompok yang telah dibentuk. Pada saat guru memberikan pengantar materi mengenai panjang lintasan dari perputaran roda sepeda, siswa antusias mendengarkan dan memperhatikan guru. Siswa mampu memberikan respon yang positif terhadap permasalahan yang diajukan guru dengan bertanya tentang bagaimana cara menghitung panjang

93 69 lintasan dari perputaraan roda sepeda. Ada juga siswa yang sudah memiliki bayangan rumus panjang lintasan yang dicari. Siswa bersama dengan kelompoknya mampu memahami apa yang ditanyakan dalam LKS 2. Siswa mampu menemukan rumus panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan atau keliling roda dikalikan dengan banyaknya putaran roda. Setelah menemukan rumus, siswa mampu berdiskusi dan mengerjakan permasalahan dalam LTS 2. Ada yang bekerja bersama-sama dan ada pula yang bekerja dengan membagi tugas untuk tiap anggota kelompok. Siswa mampu membuat model matematika sebagai penyelesaian dari permasalahan. Beberapa perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang model penyelesaian kelompok masingmasing. Dari perwakilan kelompok yang maju, 2 jawaban penyelesaian permasalahan tepat dan 1 jawaban penyelesaian kurang tepat. Setelah guru mengecek jawaban dari masing-masing kelompok terlihat bahwa untuk masalah nomor 3 sebagian besar kelompok masih kurang tepat. c) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari Senin, 28 Maret 2016 diikuti oleh sebanyak 32 siswa. Pembelajaran dimulai pada pukul WIB dan diakhiri pada pukul WIB. Pertemuan pertama terdiri dari 2 aktivitas. Aktivitas 1 membahas mengenai menemukan rumus luas lingkaran dan aktivitas 2 menggunakan rumus luas lingkaran dalam pemecahan masalah. Dalam melaksanakan ketiga aktivitas tersebut, siswa difasilitasi Lembar Kerja Siswa

94 70 (LKS 3) dan Lembar Tugas Siswa (LTS 3) yang dibagikan pada tiap kelompok yang telah dibentuk. Pada saat guru memberikan pengantar materi mengenai luas dari sebuah kaset DVD, siswa antusias mendengarkan dan memperhatikan guru. Beberapa siswa mampu memberikan respon yang positif terhadap permasalahan yang diajukan guru dengan bertanya tentang bagaimana cara menghitung luas bidang kaset DVD. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Siswa bersama dengan kelompoknya mampu memahami apa yang ditanyakan dalam LKS 3. Siswa juga mampu melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam LKS 3 dengan baik. Dengan bimbingan guru, siswa mampu menemukan rumus luas lingkaran yaitu atau. Siswa mampu berdiskusi dan menemukan rumus luas lingkaran, siswa mengerjakan permasalahan dalam LTS 3. Ada yang bekerja bersama-sama dan ada pula yang bekerja dengan membagi tugas untuk tiap anggota kelompok. Siswa mampu membuat model matematika sebagai penyelesaian dari permasalahan dalam LTS 3. Beberapa perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang model penyelesaian kelompok masingmasing. Dari perwakilan kelompok yang maju, semua model penyelesaian yang dipresentasikan siswa adalah jawaban yang tepat. Mereka mampu menyampaikan dengan baik hasil diskusi yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah menguasai materi yang telah diajarkan.

95 71 Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti diamati dan dinilai oleh satu observer yaitu Ibu Salima Fridayanti yang merupakan guru matematika di MTs Negeri 1 Semarang. Selain melakukan pengamatan, observer juga melakukan penilaian yang ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Hari dan tanggal Nilai Saran Senin, 21 Maret ,4 - Senin, 23 Maret ,4 - Senin, 28 Maret ,6 - Penilaian yang diberikan oleh observer dilakukan dengan mengacu pada lembar pengamatan kemampuan penilaian guru dalam mengelola pembelajaran. Observer menilai dan mengamati beberapa indikator pada aspek-aspek seperti kemampuan membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan belajar, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, kemampuan menutup pembelajaran, serta tindak lanjut. Hasil pengamatan dan penilaian aktivitas pelaksanaan pembelajaran yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diperoleh berdasar hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan wawancara. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis berupa 3 soal berbentuk uraian dengan materi lingkaran. Meskipun dalam pelaksanaan uji coba diperoleh 6 soal valid tetapi dalam pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah matematis hanya menggunakan 3 soal saja. Hal ini berdasarkan adanya beberapa

96 72 pertimbangan yaitu: (1) tiap indikator sudah terpenuhi, (2) keterbatasan waktu, (3) keterbatasan tenaga, dan (3) keterbatasan kemampuan. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2016 selama 40 menit. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis dikerjakan oleh siswa secara individu dan jujur serta diamati secara langsung oleh peneliti. Setelah dilakukan tes kemampuan pemecahan masalah matematis, peneliti menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Berdasarkan indikator-indikator tahapan kemampuan pemecahan masalah matematis, peneliti membuat pedoman penskoran untuk mengklasifikasikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada lampiran 26 dan diperoleh data hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang ditunjukkkan pada lampiran Penentuan Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian ini berdasarkan klasifikasi gaya belajar siswa dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang tertinggi. Dari hasil pengisian angket gaya belajar siswa, diperoleh klasifikasi gaya belajar siswa yang ditunjukkan pada lampiran 8. Siswa dibagi menjadi empat gaya belajar yaitu gaya belajar converger, gaya belajar diverger, gaya belajar accommodator, dan gaya belajar assimilator. Selanjutnya dari setiap gaya belajar akan diambil 2 siswa sebagai subjek penelitian. Pemilihan dilakukan secara purposive sampling dengan masing-masing gaya belajar sebanyak 2 siswa yang selanjutnya diberi inisial C1 dan C2 untuk gaya belajar converger, inisial D1 dan D2 untuk gaya belajar diverger, Ac1 dan

97 73 Ac2 untuk gaya belajar accommodator, dan As1 dan As2 untuk gaya belajar assimilator. Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan dengan memperhatikan kriteria: (1) gaya belajar (angket) yang dimiliki siswa dan (2) hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis (tes tulis) tertinggi pada masingmasing gaya belajar. Hasil tes tulis tertinggi dari masing-masing gaya belajar dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Tes Tulis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tertinggi untuk Tiap Gaya Belajar Kode Soal 1 Soal 2 Soal 3 Siswa M1 M2 M3 M1 M2 M3 M1 M2 M3 T N S T C1 T C2 T D1 T D2 T Ac1 T Ac2 T As1 T As Pelaksanaan Wawancara Setelah terpilih 8 siswa sebagai subjek penelitian, selanjutnya dilaksanakan wawancara terhadap subjek penelitian pada hari Kamis, 31 Maret Pelaksanaan wawancara bertujuan untuk memastikan kemampuan pemecahan masalah matematis terhadap hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Subjek C1, C2, D1, D2, Ac1, Ac2, As1, dan As2 yang tercantum pada Tabel 4.3 dan telah mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis serta wawancara. Selanjutnya dijabarkan kemampuan pemecahan masalah matematis dari setiap subjek. Di dalam penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara berbasis tes sehinga apabila dalam proses

98 74 wawancara subjek mampu menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan di dalam butir soal maka dapat disimpulkan bahwa subjek memenuhi indikator tahap kemampuan pemecahan masalah matematis. Untuk hasil wawancara mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Hasil Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Subjek Pelaksanaan Nilai Ratarata Wawancara KPMM Converger C1 Kamis, 31 Maret ,44 93,1 C2 Kamis, 31 Maret ,67 Diverger D1 Kamis, 31 Maret ,56 81,9 D2 Kamis, 31 Maret ,33 Accommodator Ac1 Kamis, 31 Maret ,56 80,6 Ac2 Kamis, 31 Maret ,56 Assimilator As1 Kamis, 31 Maret ,11 86,1 As2 Kamis, 31 Maret , Proses Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini pengumpulan data dibagi menjadi empat tahap. Pengumpulan data yang pertama adalah observasi ke MTs Negeri 1 Semarang yang terletak di Jalan Fatmawati Raya Semarang pada hari Sabtu tanggal 9 Januari 2016 pada pukul WIB. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan daftar nama siswa dari kelas VIII A. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran matematika di kelas VIII A, Ibu Salima Fridayanti, S.Pd. Hasil wawancara dengan Ibu Salima adalah mengenai kemampuan siswa kelas VIII A pada mata pelajaran matematika terutama pada kemampuan pemecahan masalah matematis yang masih rendah terutama pada materi lingkaran.

99 75 Pengambilan data kedua adalah pengambilan data klasifikasi gaya belajar siswa. Pengambilan data dilakukan pada hari Senin, 21 Maret 2016 diikuti oleh 31 siswa. Pengambilan data ini menggunakan angket yang terdiri dari 48 butir pernyataan yang setiap butir pernyataan terdapat empat pilihan skor. Siswa diminta untuk mengisi angket gaya belajar. Sebelum mengisi angket, siswa diinformasikan mengenai aturan dan tata cara pengisian angket. Kemudian siswa mulai mengisi angket gaya belajar selama kurang lebih 25 menit dimulai pukul sampai dengan pukul WIB dan bertempat di ruang kelas VIII A MTs Negeri 1 Semarang. Setelah selesai, siswa diminta mengumpulkan kembali angket gaya belajar. Untuk satu orang siswa yang tidak berangkat diminta mengisi angket pada hari Senin, 28 Maret Pengambilan data ketiga adalah pengambilan data tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis dilakukan pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2016 pada pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Tes dilaksanakan selama 40 menit dan diikuti oleh 32 siswa. Sebelum mengerjakan tes, guru memberikan instruksi dan petunjuk pengerjaan tes kepada siswa. Setelah selesai diberikan informasi, siswa dipersilahkan mengerjakan tes yang diberikan. Setelah waktu habis, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru. Pengambilan data yang keempat adalah wawancara dengan subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan pada hari Kamis, 31 Maret 2016 pada pukul WIB sampai WIB. Pada tahap wawancara, peneliti memberikan serangkaian pertanyaan untuk mengetahui kemampuan pemecahan

100 76 masalah matematis siswa berdasarkan indikator tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Bagian ini akan menunjukkan proses analisis kemampuan pemecahan masalah matematis masing-masing subjek penelitian untuk tiap gaya belajar Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 1 1. Gaya Belajar Converger Masalah 1 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C1 Gambar 4.1 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C1 untuk masalah 1. Gambar 4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, C1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.6 berikut.

101 77 Tabel 4.6 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik C1. C1 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan serta membuat gambar dari masalah berupa bentuk stadion lengkap dengan ukurannya. C1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari C1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh C1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling persegi panjang dan keliling lingkaran. C1 sudah bisa mencari keliling persegi panjang dan keliling lingkaran. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M TM M Pada masalah 1, C1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Pada masalah 1, C1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah

102 78 diketahui yaitu dan. C1 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu keliling stadion sebagai. Melaksanakan strategi selama proses M C1 sudah melaksanakan strategi masalah 1 dengan baik dan benar. C1 mampu menemukan penghitungan berlangsung keliling stadion. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C1, terlihat bahwa C1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek C1 Gambar 4.2 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek C1. P : Coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. C1 : Kan ada stadion yang bentuknya persegi panjang sama lingkaran yang dibagi dua. Lebar ukurannya, panjang. Terus dicari keliling persegi panjangnya panjang karena ini lebarnya termasuk diameter lingkaran. Cari keliling stadion caranya keliling lingkaran ditambah dua panjang. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? C1 : Panjangnya, lebarnya. P : Kalau yang ditanyakan apa?

103 79 C1 : Keliling stadion. Gambar 4.2 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. C1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.6, tetapi C1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.3 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek C1. P C1 P C1 P C1 P C1 : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. : Intinya disuruh mencari keliling stadion. : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari keliling stadion? : Cari keliling persegi panjang dulu kemudian cari keliling lingkaran. Keliling persegi panjangnya, terus keliling lingkarannya. Keliling persegi panjang dijumlahkan keliling lingkaran. : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? : Sudah sesuai urutan informasi. : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? : Saya langsung mengerjakannya, kan kemarin sudah latihan soal. Gambar 4.3 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. C1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan

104 80 informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.5, tetapi pada saat wawancara C1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.4 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek C1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C1 : Panjang dimisalkan dengan, lebar dimisalkan dengan.,, disuruh mencari. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C1 : Dapat, Bu. Gambar 4.4 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. C1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.5 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek C1. P C1 P C1 P C1 P C1 P C1 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Mungkin ada, bedanya keliling lingkaran sama keliling setengah lingkaran dikali dua. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Sudah, Bu. : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? : Iya. : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? : Sudah cocok. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Iya. Gambar 4.5 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 Subjek C1

105 81 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. C1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, melihat alternatif penyelesaian lain, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek C1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa C1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 1 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa (1) Mengecek semua informasi dan

106 82 kembali penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) melihat alternatif penyelesaian yang lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C2 Gambar 4.6 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C2 untuk masalah 1. Gambar 4.6 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, C2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik C2. C2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan serta

107 83 Membuat rencana Melaksanakan rencana Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi TM M membuat gambar dari masalah berupa bentuk stadion lengkap dengan ukurannya. C2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu kell stadion. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari C2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh C2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling persegi panjang dan keliling lingkaran. Meskipun dalam pengerjaannya C2 langsung mencari keliling stadion namun C2 tetap menuliskan keliling stadion sebagai penjumlahan dan keliling lingkaran. Hal ini berarti C2 mampu mencari subtujuan yaitu keliling persegi panjang dan keliling lingkaran. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 1, C2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 1, C2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah diketahui yaitu dan. C2 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu keliling sebagai

108 84 Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung M. C2 sudah melaksanakan strategi masalah 1 dengan baik dan benar. C2 mampu menemukan keliling stadion. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C2, terlihat bahwa C2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek C2 Gambar 4.7 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek C2. P : Sekarang coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. C2 : Kan lapangan sepak bola, lapangannya berbentuk gabungan persegi panjang dan lingkaran. Disuruh mencari keliling stadion yaitu keliling dari semua lapangan ini dijumlahkan. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? C2 : Panjang lapangan yang berbentuk persegi panjang panjangnya, lebarnya. P : Kalau yang ditanyakan apa? C2 : Keliling stadion. Gambar 4.7 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek C2

109 85 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. C2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.8, tetapi C2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.8 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek C2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. C2 : Cari keliling semua lapangan terus diperoleh keliling stadion. P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari keliling stadion? C2 : Ini kan lebar dari lapangan yang berbentuk persegi panjang sama dengan diameter. Terus dicari keliling lingkaran. Rumusnya. Keliling =. Dijumlah sama x panjang. Keliling stadion = + keliling lingkaran. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? C2 : Saya langsung cari keliling stadion = + keliling lingkaran Bu. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? C2 : Saya langsung mengerjakan pada lembar jawaban Bu. Gambar 4.8 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. C2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.8, tetapi pada saat wawancara C2 mampu menyederhanakan masalah.

110 86 Gambar 4.9 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek C2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C2 : Diketahui sama ditanya Bu? Berarti,, ditanya. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C2 : Maksudnya Bu? P : Kamu tadi kan sudah tahu rumus-rumusnya, bisakah kamu menerapkan rumus yang kamu ketahui sebagai strategi dalam menyelesaikan soal nomor satu ini? C2 : Sudah bisa, Bu. Gambar 4.9 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. C2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.10 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek C2. P C2 P C2 P C2 P C2 P C2 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Kalau menurut saya caranya cuma ini. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Sudah, Bu. : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? : Tidak. : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? : Sudah. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Sempat, Bu. Gambar 4.10 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 Subjek C2

111 87 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. C2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek C2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa C2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 1 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.

112 88 g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Converger untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek C1 dan C2 yang merupakan subjek gaya belajar converger mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa converger mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada masalah 1. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa converger saat memecahkan masalah 1 adalah sebagai berikut. Tabel 4.10 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Converger pada Masalah 1 Subjek C1 Subjek C2 Simpulan Converger Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) Memahami masalah: (1) Mengetahui apayang diketahui dan ditanyakan pada Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat

113 89 matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) melihat alternatif penyelesaian yang lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) melihat alternatif penyelesaian yang lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 2. Gaya Belajar Diverger Masalah 1 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D1 Gambar 4.11 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D1 untuk masalah 1. Gambar 4.11 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 1

114 90 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, D1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik D1. D1 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu,, dan. D1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari D1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh D1. Mencari subtujuan TM Subtujuan yang dicari yaitu keliling persegi panjang dan keliling lingkaran. Subtujuan sudah ditemukan dan diselesaikan, tetapi ada kesalahan pada keliling persegi panjang. Terlihat D1 masih bingung antara menggunakan keliling persegi panjang atau. Mengurutkan informasi M Pada masalah 1, D1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta

115 91 informasi yang diberikan. Menyederhanakan masalah TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Melaksanakan rencana Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat M Pada masalah 1, D1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam matematika masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah diketahui yaitu,. D1 menambahkan apa yang diketahui yaitu, D1 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu keliling sebagai. Melaksanakan M Strategi masalah 1 sudah strategi selama dilakukan dengan baik dan proses benar. C1 mampu menemukan penghitungan berlangsung keliling stadion. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D1, terlihat bahwa D1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek D1 Gambar 4.12 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek D1.

116 92 P : Coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. D1 : Kan ada stadion berbentuk gabungan setengah lingkaran dan persegi panjang. Panjangnya, lebarnya. Jadi diameter lingkarannya. Terus yang ditanya keliling stadion. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? D1 : Panjangnya, lebarnya, diameternya. P : Kalau yang ditanyakan apa? D1 : Keliling stadion. Gambar 4.12 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. D1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.11, tetapi D1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.13 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek D1. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. D1 : Ada stadion disuruh cari kelilingnya. P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari keliling stadion? D1 : Keliling stadion yang lingkaran kan. Terus nyari keliling persegi panjangnya hasilnya. Keliling stadion = keliling lingkaran + panjang + panjang, jadi. P : Tadi keliling stadion sama dengan keliling lingkaran ditambah apa? D1 : Panjang. P : Lalu fungsinya kamu menghitung untuk apa? D1 : Em, bingung Bu. P : Berarti seharusnya tidak perlu digunakan ya karena kalau keliling kan hanya batasnya saja dan lebarnya sudah menjadi diameter lingkaran. D1 : Iya Bu, harusnya ndak usah pake yang itu ndak usah ditulis. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? C1 : Sudah, Bu.

117 93 P C1 : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? : Em langsung saya coba kerjakan Bu. Gambar 4.13 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. D1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mampu mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.11, tetapi pada saat wawancara D1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.14 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek D1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? D1 : Tadi,,, terus ditanya. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? D1 : Sudah bisa, Bu. Gambar 4.14 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. D1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.15 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek D1. P D1 P D1 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Cuma ini kalau menurut saya. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Tidak.

118 94 P D1 P D1 P D1 : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? : Iya dibaca. : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? : Sudah logis, Bu. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Tidak. Gambar 4.15 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. D1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan membaca pertanyaan kembali dan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek D1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa D1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut. Tabel 4.12 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 1 Memahami masalah Membuat rencana Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan (1) Mengartikan masalah dalam bentuk

119 95 rencana kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali (1) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis dan (2) membaca pertanyaan kembali. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D2 Gambar 4.16 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D2 untuk masalah 1. Gambar 4.16 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, D2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.13 berikut. Tabel 4.13 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik D2. D2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu lapangan, lapangan, dan. D2 juga secara

120 96 Membuat rencana Melaksanakan rencana Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi TM langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu keliling. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari D2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh D2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling persegi panjang dan keliling lingkaran. Meskipun dalam pengerjaan D2 langsung mencari keliling stadion namun D2 tetap menuliskan keliling stadion sebagai penjumlahan dan. Hal ini berarti D2 mampu mencari subtujuan yaitu keliling persegi panjang dan keliling lingkaran. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika Melaksanakan strategi selama proses penghitungan M Pada masalah 1, D2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 1, D2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah diketahui yaitu,. D2 juga menambahkan apa yang diketahui yaitu dan. M Strategi masalah 1 sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. D2 mampu menemukan keliling stadion.

121 97 berlangsung Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D2, terlihat bahwa D2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek D2 Gambar 4.17 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek D2. P : Sekarang coba yang nomor satu dijelaskan menurut kalimatmu sendiri. D2 : Nerangin caranya? P : Maksudnya nomor satu itu apa? D2 : Stadion kan berbentuk gabungan dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. Stadionnya itu bentuknya kaya kapsul gitu. Gimana ya Bu. Gabungan dua setengah lingkaran dijadikan satu kan satu lingkaran. Yang persegi panjang itu di dalam lingkaran itu jadi lebarnya itu diameter lingkaran. Panjangnya kan, lebarnya, itu tu diameter lingkarannya karena lebarnya itu di diameter. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? D2 : Panjangnya persegi panjang dan diameternya lingkaran. P : Kalau yang ditanyakan apa? D2 : Keliling stadion. Gambar 4.17 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. D2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang

122 98 diketahui danditanyakan pada masalah, serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.13, tetapi D2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.18 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek D2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. D2 : Mencari keliling stadion yang bentuknya kaya kapsul tadi. P : Bagaimana cara kamu mencari keliling stadion? D2 : Caranya. Hasil akhirnya. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? D2 : Langsung Bu keliling stadion ndak satu-satu. Tapi ada. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? D2 : Saya coba di oret-oretan dulu Bu. Gambar 4.18 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. D2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mampu mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.12, tetapi pada saat wawancara D2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.19 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek D2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? D2 : Yang diketahui ya Bu.,,, sama. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan?

123 99 D2 : Sudah bisa kok, Bu. Gambar 4.19 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. D2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.20 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek D2. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? D2 : Bisa, eh ndak ada Bu. Aku pakenya cuma ini. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? D2 : Ndak. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? D2 : Pertanyaannya ya dibaca. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? D2 : Kelihatannya sudah cocok, Bu. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? D2 : Ndak sempat, Bu. Gambar 4.20 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. D2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan membaca pertanyaan kembali dan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek D2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa D2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan

124 100 rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut. Tabel 4.14 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Masalah Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 1 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis dan (2) membaca pertanyaan kembali. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Diverger untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek D1 dan D2 yang merupakan subjek gaya belajar diverger mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa diverger mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada masalah 1.

125 101 Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa diverger saat memecahkan masalah 1 adalah sebagai berikut. Tabel 4.15 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Diverger Pada Masalah 1 Subjek D1 Subjek D2 Simpulan Diverger Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (2) membaca pertanyaan kembali. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (2) membaca pertanyaan kembali. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (2) membaca pertanyaan kembali.

126 Gaya Belajar Accommodator Masalah 1 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 Gambar 4.21 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac1 untuk masalah 1. Gambar 4.21 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, Ac1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.16 berikut. Tabel 4.16 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan M TM Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik Ac1. Ac1 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu,, serta membuat gambar dari masalah berupa bentuk stadion lengkap dengan ukurannya. Ac1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa.

127 103 Membuat rencana Melaksanakan rencana kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari Ac1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh Ac1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari yaitu yaitu keliling lingkaran dan keliling persegi panjang sudah ditemukan dan diselesaikan tetapi ada yang salah. Ac1 sudah menemukan keliling lingkaran dengan benar sedangkan keliling persegi panjang masih salah. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung M TM M M Pada masalah 1, Ac1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Pada masalah 1, Ac1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah diketahui yaitu dan. Ac1 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu keliling sebagai. Ac1 sudah melaksanakan strategi masalah 1 dengan baik tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan pada saat mencari subtujuan. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.

128 104 Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac1, terlihat bahwa Ac1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek Ac1 Gambar 4.22 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek Ac1. P : Coba yang nomor satu dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. Ac1 : Kan ada sebuah stadion bentuknya gabungan dua setengah lingkaran dan persegi panjang, terus disuruh nyari keliling stadion. Jadi keliling lingkaran ditambah keliling persegi panjang. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? Ac1 : Panjang persegi panjangnya sama lebarnya. P : Kalau yang ditanyakan apa? Ac1 : Keliling stadion. Gambar 4.22 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. Ac1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.16, tetapi Ac1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.23 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek Ac1.

129 105 P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. Ac1 : Nyari keliling stadion. P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari keliling stadion? Ac1 : Panjang stadion dikali dua, terus ditambah keliling lingkaran. Tapi ini kemarin salah Bu yang keliling persegi panjang. P : Salahnya dimana? Ac1 : Yang lingkaran udah bener, tapi yang persegi panjang harusnya pakai panjangnya saja. P : Mengapa hanya panjangnya saja? Ac1 : Karena keliling yang dipakai hanya tepinya, kemarin lupa lebarnya juga saya pakai. P : Kalau sekarang sudah paham kan? Ac1 : Sudah Bu. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? Ac1 : Sudah Bu. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? Ac1 : Langsung mengerjakan soal Bu. Gambar 4.3 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. Ac1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.16, tetapi pada saat wawancara Ac1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.24 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek Ac1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? Ac1 : Simbolnya, Bu? Berarti ya, sama, terus disuruh nyari. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? Ac1 : Bisa tapi masih salah, Bu. Lupa kalau keliling hanya tepinya. Gambar 4.24 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek Ac1

130 106 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. Ac1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Gambar 4.25 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek Ac1. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? Ac1 : Tidak, cuma ini saja. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? Ac1 : Sudah. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? Ac1 : Ada beberapa saya baca. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? Ac1 : Belum, Bu. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac1 : Iya sempat, Bu. Gambar 4.25 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 1 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. Ac1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua perhitungan yang terlibat dan membaca pertanyaan kembali. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa Ac1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan

131 107 rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut. Tabel 4.17 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 1 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, dan (2) membaca pertanyaan kembali. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 Gambar 4.26 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac2 untuk masalah 1. Gambar 4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 1

132 108 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, Ac2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.18 berikut. Tabel 4.18 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik Ac2. Ac2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan. Ac2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari Ac2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh Ac2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari yaitu yaitu keliling lingkaran dan keliling persegi panjang sudah ditemukan dan diselesaikan tetapi ada yang salah. Ac2 sudah menemukan keliling lingkaran dengan benar sedangkan keliling persegi panjang masih salah. Mengurutkan M Pada masalah 1, Ac2 sudah informasi mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Menyederhanakan TM Indikator ini tidak muncul pada

133 109 masalah hasil tertulis siswa. Melaksanakan rencana Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat M Pada masalah 1, Ac2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam matematika masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah diketahui yaitu dan, serta menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu keliling sebagai Melaksanakan M Ac2 sudah melaksanakan strategi selama strategi masalah 1 dengan baik proses tetapi belum memperoleh penghitungan berlangsung jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan pada saat mencari subtujuan. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac2, terlihat bahwa Ac2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2 Gambar 4.27 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek Ac2. P : Sekarang coba yang nomor satu dijelaskan menurut kalimatmu sendiri. Ac2 : Kan persegi panjang panjangnya, lebarnya. Terus disamping keduanya ada dua buah setengah lingkaran. Terus ditanya

134 110 keliling lapangan. Keliling lingkaran hasilnya. Dan keliling persegi panjangnya hasilnya. Terus keliling lingkaran ditambah keliling persegi panjang hasilnya Jadi keliling lapangannya adalah. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? Ac2 : Panjangnya persegi panjangnya dan lebarnya. P : Kalau yang ditanyakan apa? Ac2 : Keliling lapangan. Gambar 4.27 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. Ac2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.18, tetapi Ac2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.28 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek Ac2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. Ac2 : Cari keliling lapangan. P : Bagaimana cara kamu mencari keliling stadion? Ac2 : Keliling lingkaran ditambah keliling persegi panjang. P : Coba sekarang perhatikan letak dari lebar persegi panjang. Apakah dalam mencari keliling persegi panjang, lebarnya juga digunakan? Ac2 : Iya kan rumusnya P : Apa kamu yakin dengan jawabanmu? Ac2 : Tidak jadi Bu hehe. Harusnya cuma panjangnya saja, lebarnya tidak diikutkan. P : Nah, sekarang sudah paham? Ac2 : Sudah Bu. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? Ac2 : Iya sesuai. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan

135 111 untuk mengerjakan soal nomor satu? Ac2 : Dicoba dulu di oret-oretan. Gambar 4.28 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, menacri subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.18, tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.29 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek Ac2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? Ac2 : Diketahuinya,, sama ditanya. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? Ac2 : Dapat tapi belum benar gara-gara rumus yang keliling persegi panjang salah jadinya hasilnya salah. Gambar 4.29 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. Ac2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Gambar 4.30 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek Ac2. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? Ac2 : Kelihatannya tidak ada Bu. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak?

136 112 Ac2 : Iya sudah. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? Ac2 : Iya dibaca kembali. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? Ac2 : Belum, Bu. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac2 : Iya agak ragu-ragu. Gambar 4.30 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. Ac2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa Ac2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut. Tabel 4.19 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Masalah 1 Masalah ke- Tahap Pemecahan Masalah Indikator Matematis 1 Memahami masalah (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu

137 113 rencana membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana Memeriksa kembali (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Accommodator untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek Ac1 dan Ac2 yang merupakan subjek gaya belajar accommodator mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa accommodator mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 1. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa accommodator saat memecahkan masalah 1 adalah sebagai berikut. Tabel 4.20 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Accommodator Pada Masalah 1 Subjek Ac1 Subjek Ac2 Simpulan Accommodator Memahami masalah: Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan yang diketahui dan

138 114 pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah yang diberikan dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah yang diberikan dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah yang diberikan dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 4. Gaya Belajar Assimilator Masalah 1 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As1 Gambar 4.31 adalah hasil pekerjaan tertulis As1 untuk masalah 1.

139 115 Gambar 4.31 Hasil Tes Tertulis Subjek As1 untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, As1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.21 berikut. Tabel 4.21 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik As1. As1 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan serta membuat gambar dari masalah berupa bentuk stadion lengkap dengan ukurannya. As1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu keliling. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Membuat Membuat M Eksperimen dan simulasi

140 116 rencana Melaksanakan rencana eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari As1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh As1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling lingkaran dan keliling persegi panjang. As1 sudah bisa mencari keliling lingkaran dan keliling persegi panjang dengan baik dan benar. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 1, As1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 1, As1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah diketahui yaitu dan. Dalam pengerjaannya, As1 juga menuliskan apa yang ditanyakan yaitu keliling sebagai. M Strategi masalah 1 sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. As1 mampu menemukan keliling stadion =. Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As1, terlihat bahwa As1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah

141 117 matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek As1 Gambar 4.32 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek As1. P : Coba yang nomor satu dijelaskan dulu dengan kalimatmu sendiri. As1 : Kan nyari keliling lingkaran dulu. Panjangnya lebarnya, diameternya. Kan keliling lingkaran diameter berarti pake nya dikali hasilnya terus cara nyari keliling persegi panjangnya kan lebarnya udah jadi diameter jadi disini terus ditambah sama panjangnya terus tambah lagi hasilnya. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? As1 : Panjang, lebar, terus diameternya. P : Kalau yang ditanyakan apa? As1 : Keliling stadion. Gambar 4.32 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. As1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.21, tetapi As1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.33 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek As1. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. As1 : Ada stadion disuruh nyari kelilingnya. P : Disini kan harus mencari keliling stadion, bagaimana caramu mencari

142 118 keliling stadion? As1 : Nyari keliling lingkaran dulu. Hasilnya terus nyari keliling persegi panjang, panjangnya terus tambah lagi hasilnya keliling stadion. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? As1 : Sudah urut, keliling lingkaran, keliling persegi panjang, terus keliling stadion. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? As1 : Iya di oret-oretan dulu. Gambar 4.33 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. As1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.21, tetapi pada saat wawancara As1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.34 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek As1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? As1 : Berarti diketahuinya ada, lebar Terus nyari. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? As1 : Sudah bisa, Bu. Gambar 4.34 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. As1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung.

143 119 Gambar 4.35 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek As1. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? As1 : Cuma kepikiran cara ini, Bu. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? As1 : Belum ngecek, Bu. P : Coba sekarang dicek jawabanmu, disesuaikan dengan lembar soalnya. As1 : Oh iya Bu, ini yang satuan saya salah harusnya meter. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? As1 : Iya tapi cuma sekilas. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? As1 : Belum logis, gara-gara salah satuan jadi salah. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? As1 : Sudah, Bu. Gambar 4.35 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. As1 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek As1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa As1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut.

144 120 Tabel 4.22 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 1 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) membaca pertanyaan kembali dan (2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As2 Gambar 4.36 adalah hasil pekerjaan tertulis As2 untuk masalah 1. Gambar 4.36 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 1, As2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.23 berikut.

145 121 Tabel 4.23 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik As2. As2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu,,, dan. As2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari As2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh As2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling lingkaran dan keliling persegi panjang. As2 sudah bisa mencari keliling lingkaran dengan baik dan benar. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M TM M Pada masalah 1, As2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Pada masalah 1, As2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan panjang dan lebar yang sudah diketahui yaitu dan. As2 menambahkan apa

146 122 yang diketahui yaitu dan. As2 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu keliling sebagai Melaksanakan M As2 mampu melaksanakan strategi selama strategi masalah 1 dengan baik proses dan benar. As2 menemukan penghitungan berlangsung keliling stadion. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As2, terlihat bahwa As2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek As2 Gambar 4.37 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 1 subjek As2. P : Coba yang nomor satu ini dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. As2 : Ini disuruh nyari keliling stadionnya. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? As2 : Panjang lapangan sama lebar lapangan. P : Kalau yang ditanyakan apa? As2 : Keliling stadion. Gambar 4.37 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek As2

147 123 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. As2 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.23, tetapi As2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.83 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 1 subjek As2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. As2 : Intinya disuruh nyari keliling stadion. P : Bagaimana cara kamu mencari keliling stadion? As2 : Pertama nyari keliling lingkarannya, rumusnya. Lalu dicari keliling lapangannya. Lalu keliling stadionnya keliling lingkaran ditambah keliling lapangan. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? As2 : Saya langsung mengerjakan di lembar jawaban. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? As2 : Iya sesuai urutan. Gambar 4.38 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 1 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. As2 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.23, tetapi pada saat wawancara As2 mampu menyederhanakan masalah.

148 124 Gambar 4.39 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 1 subjek Ac2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? As2 : Bentuk simbolnya Bu? Panjang disimbolkan, lebar, jari-jari terus keliling. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? As2 : Dapat, Bu. Gambar 4.39 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 1 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. As2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam kalimat bentuk matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.40 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 1 subjek As2. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? As2 : Ada, Bu. P : Bagaimana caranya? As2 : Emm P : Apa cuma ini caranya? As2 : Yang saya tahu cuma ini, Bu. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? As2 : Sudah Bu. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? As2 : Tidak. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? As2 : Logis. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac2 : Iya. Gambar 4.40 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 1 Subjek As2

149 125 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. As2 melihat penyelesaian masalah 1 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek As2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 1, disimpulkan bahwa As2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut. Tabel 4.24 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Masalah 1 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 1 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh

150 126 logis, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Assimilator untuk Masalah 1 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 1 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek As1 dan As2 yang merupakan subjek gaya belajar assimilator mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa assimilator mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 1. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa assimilator saat memecahkan masalah 1 adalah sebagai berikut. Tabel 4.25 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Assimilator Pada Masalah 1 Subjek As1 Subjek As2 Simpulan Assimilator Memahami masalah: Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahu apa yang (1) Mengetahui apa diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan yang diketahui dan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) ditanyakan pada menjelaskan masalah menjelaskan masalah masalah dan (2) dengan kalimat sendiri. dengan kalimat sendiri. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4)

151 127 informasi. informasi. mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah Melaksanakan rencana: dalam bentuk kalimat dalam bentuk kalimat (1) Mengartikan matematika, dan (2) matematika, dan (2) masalah dalam bentuk melaksanakan strategi melaksanakan strategi kalimat matematika, selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Membaca pertanyaan kembali, dan (2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 2 1. Gaya Belajar Converger Masalah 2 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C1 Gambar 4.41 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C1 untuk masalah 2.

152 128 Gambar 4.41 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, C1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.26 berikut. Tabel 4.26 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik C1. C1 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan serta membuat gambar dari masalah berupa alas kardus dan pizza lengkap dengan ukurannya. C1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu selisih. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Membuat Membuat M Eksperimen dan simulasi

153 129 rencana Melaksanakan rencana eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari C1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh C1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran). C1 sudah bisa mencari luas alas kardus dan luas pizza. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 2, C1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 2, C1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari yang sudah diketahui yaitu dan menambahkan apa yang diketahui dengan sisi yaitu. C1 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu selisih luas sebagai selisih. M Strategi masalah 2 sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. C1 mampu menemukan selisih alas kardus dan luas pizza. Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C1, terlihat bahwa C1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk

154 130 melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek C1 Gambar 4.47 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek C1. P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri. C1 : Ini kan sebuah pizza di atas kardus tempatnya itu Bu, alasnya berbentuk persegi, pizzanya berbentuk lingkaran. Berarti ni kan sama saja satu persegi dibagi empat jadi diketahui jari-jarinya, sisi perseginya. Dicari luas pizza dan kardusnya. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? C1 : Jari-jari, sisi. P : Kalau yang ditanya apa? C1 : Selisih luas. Gambar 4.47 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. C1 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.26, tetapi C1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.48 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek C1. P C1 P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. : Nyari luas keduanya terus dikurangkan. : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza, bagaimana caramu mencarinya?

155 131 C1 : Luas persegi atau eh. Terus luas lingkaran. Terus ditanyakan selisih luas luas persegi luas lingkaran. Selisihnya. P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? C1 : Iya urut. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua? C1 : Dapat, cuma perhitungannya saya tulis di oret-oretan dulu. Gambar 4.48 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. C1 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.26, tetapi pada saat wawancara C1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.49 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek C1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C1 : Jari-jarinya dimisalkan, sisinya.,, terus disuruh nyari selisih. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C1 : Sudah bisa. Gambar 4.49 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. C1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung.

156 132 Gambar 4.50 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek C1. P C1 P C1 P C1 P C1 P C1 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Tidak, kan yang diajarkan seperti ini. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Sudah. : Apakah pertanyaannya dibaca kembali? : Iya dibaca. : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok? : Sudah cocok. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Iya. Gambar 4.50 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. C1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek C1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa C1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.27 berikut. Tabel 4.27 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Masalah 2

157 133 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah yang diberikan dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C2 Gambar 4.46 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C2 untuk masalah 2. Gambar 4.46 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 2

158 134 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, C2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.28 berikut. Tabel 4.28 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik C2. C2 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan serta membuat gambar dari masalah berupa alas kardus dan pizza lengkap dengan ukurannya. C2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu selisih luas alas kardus dan luas pizza. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari C2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh C2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran). C2 sudah bisa mencari luas alas kardus dan luas pizza. Mengurutkan informasi M Pada masalah 2, C2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan.

159 135 Menyederhanakan masalah TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Melaksanakan rencana Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 2, C2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari yang sudah diketahui yaitu. C2 juga menambahkan apa yang diketahui dengan sisi yaitu. Melaksanakan M Strategi masalah 2 sudah strategi selama proses dilaksanakan dengan baik. C2 menemukan selisih alas kardus penghitungan berlangsung dan luas pizza adalah. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C2, terlihat bahwa C2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek C2 Gambar 4.47 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek C2. P C2 : Coba jelaskan yang nomor dua dengan kalimatmu sendiri. : Disuruh nyari luas alas dan luas pizza. Luas alasnya ini luas kardus yang berbentuk persegi. Tepi lingkarannya menyentuh mepet sama kardusnya. Jari-jarinya berarti panjang kardus sisinya karena

160 136 kali jari-jari. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? C2 : Jari-jarinya, sisinya. P : Kalau yang ditanyakan apa? C2 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza. Gambar 4.47 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. C2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.28, tetapi C2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.48 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek C2. P C2 P C2 P C2 P C2 : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. : Disuruh mencari luas alas dan luas pizza terus selisihnya. : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza, bagaimana caramu mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza? : Mencari luas kardusnya dulu, rumusnya luas persegi. Kemudian mencari luas lingkaran. Kemudian selisihnya luas kardus dikurangi luas pizza. : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? : Sudah. : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua? : Dapat langsung saya kerjakan nomor dua. Gambar 4.48 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. C2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan membuat

161 137 eksperimen dan simulasi, menyederhanakan masalah, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.28, tetapi pada saat wawancara C2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.49 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek C2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C2 : Diketahuinya,. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C2 : Dapat, Bu. Gambar 4.49 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. C2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.50 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek C2. P C2 P C2 P C2 P C2 P C2 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Cuma ini aja. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Sudah ngecek. : Apakah pertanyaannya dibaca kembali? : Dibaca cuma dikit. : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok? : Sudah logis. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Iya. Gambar 4.50 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek C2

162 138 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. C2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek C2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa C2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.29 berikut. Tabel 4.29 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.

163 139 g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Converger untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek C1 dan C2 yang merupakan subjek gaya belajar converger mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa converger mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa converger saat memecahkan masalah 2 adalah sebagai berikut. Tabel 4.30 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Converger pada Masalah 2 Subjek C1 Subjek C2 Simpulan Converger Memahami masalah: Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan yang diketahui dan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) ditanyakan pada menjelaskan masalah menjelaskan masalah masalah dan (2) dengan kalimat sendiri. dengan kalimat sendiri. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: Melaksanakan rencana: Melaksanakan

164 140 (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 2. Gaya Belajar Diverger Masalah 2 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D1 Gambar 4.51 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D1 untuk masalah 2. Gambar 4.51 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 2

165 141 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, D1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.31 berikut. Tabel 4.31 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik D1. D1 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan. D1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu selisih persegi lingkaran. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari D1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh D1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran) sudah ditemukan dan diselesaikan tetapi ada yang tidak teliti. D1 sudah mencari luas alas kardus dan luas pizza tetapi ada kesalahan pada penulisan satuan. Mengurutkan informasi M Pada masalah 2, D1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan.

166 142 Menyederhanakan masalah TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Melaksanakan rencana Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 2, D1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang sudah diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan serta menambahkan apa yang diketahui dengan dan. D1 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu selisih luas sebagai selisih. Melaksanakan strategi selama proses M D1 sudah melaksanakan strategi masalah 2 dengan baik tetapi ada yang tidak teliti pada penulisan penghitungan satuan sehingga belum berlangsung memperoleh jawaban yang benar. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D1, terlihat bahwa D1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek D1 Gambar 4.52 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek D1. P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri. D1 : Kan ada pizza berbentuk lingkaran dengan jari-jari maka

167 143 diameternya. Lalu yang ditanyakan adalah selisih luas alas kardus dan luas pizza. Caranya luas persegi. Luas lingkaran. Luas persegi luas lingkaran. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? D1 : Jari-jari, sisi. P : Kalau yang ditanya apa? D1 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza. Gambar 4.52 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. D1 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.31, tetapi D1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.53 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek D1. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. D1 : Mencari luas persegi terus dikurangi luas lingkaran. P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza, bagaimana caramu mencarinya? D1 : Cari luas alas kardus dulu, terus cari luas pizza. Jadi selisihnya luas alas kardus dikurangi luas pizza. P : Apakah kamu sudah bisa mencari luas alas kardus dan luas pizza? D1 : Sudah bisa, Bu. P : Coba sekarang perhatikan pada satuannya. Untuk satuan luas, apakah sudah benar? D1 : Oh iya lupa Bu, haruse. P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? D1 : Sudah. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua?

168 144 D1 : Dapat. Gambar 4.53 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. D1 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.31, tetapi pada saat wawancara D1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.54 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek D1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C1 : Jari-jari, sisi, diameter, kalau luas. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C1 : Bisa tapi masih salah hasilnya, Bu. Gambar 4.54 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. D1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan yang berlangsung. Gambar 4.55 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek D1. P D1 P D1 P D1 P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Tidak, cuma ini. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Belum ngecek. : Apakah pertanyaannya dibaca kembali? : Iya. : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok?

169 145 D1 P D1 : Sudah logis. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Iya. Gambar 4.55 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. D1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek D1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa C1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.32 berikut. Tabel 3.32 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, dan mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan

170 146 Memeriksa kembali berlangsung. (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D2 Gambar 4.56 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D2 untuk masalah 2. Gambar 4.56 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, D2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.33 berikut. Tabel 4.33 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik D2. D2 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan. D2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu selisih alas

171 147 Membuat rencana Melaksanakan rencana Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi TM M kardus dan pizza. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari D2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh D2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran) tetapi ada yang tidak teliti. D2 sudah mencari luas alas kardus dan luas pizza. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung M Pada masalah 2, D2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 2, D2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang sudah diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan, serta menambahkan apa yang diketahui dengan. D2 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu selisih luas sebagai selisih. M D1 sudah melaksanakan strategi masalah 2 dengan baik tetapi belum menemukan jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan pada saat mencari subtujuan. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.

172 148 Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D2, terlihat bahwa D2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek D2 Gambar 4.57 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek D2. P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri. D2 : Pizza kan berbentuk lingkaran. Jari-jari. Pizza tadi terletak di dalam kardus, dan alasnya itu berbentuk persegi. Tiap tepi pizza itu mepet perseginya gitu Bu. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? D2 : Jari-jari lingkaran, perseginya sisinya jari-jari dikali. P : Kalau yang ditanya apa? D2 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza. Gambar 4.57 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. D2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.33, tetapi D2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.58 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek D2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu.

173 149 D2 P D2 P D2 P D2 P D2 P D2 : Mencari selisih luasnya tadi. : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza, bagaimana caramu mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza? : Kan selisihnya luas persegi dikurangi luas lingkaran. Luas persegi.luas lingkaran. Jadi selisih luasnya. : Apakah kamu sudah yakin dengan hasil akhirnya? : Belum tau Bu. : Coba yang luas lingkaran kamu hitung lagi. : Salah mengalikan Bu, yang benar 706,5 hehe. : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? : Iya urut. : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua? : Dapat, saya kerjakan di oret-oretan dulu. Gambar 4.58 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. D2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.33, tetapi pada saat wawancara D2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.59 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek D2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? D2 :,, terus nyari persegi lingkaran. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? D2 : Bisa tapi masih kurang teliti, Bu Gambar 4.59 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. D2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah

174 150 dalam bentuk kalimat matematika dan dan melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Gambar 4.60 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek D2. P D2 P D2 P D2 P D2 P C1 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Kayaknya ndak ada Bu. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Ndak saya cek Bu. : Apakah pertanyaannya dibaca kembali? : Iya. : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok? : Iya. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Iya sempat. Gambar 4.60 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. D2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek D2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa D2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.34 berikut. Tabel 4.34 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Masalah 2

175 151 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan yang berlangsung. (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Diverger untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek D1 dan D2 yang merupakan subjek gaya belajar diverger mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa diverger mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa diverger saat memecahkan masalah 2 adalah sebagai berikut.

176 152 Tabel 4.35 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Diverger Pada Masalah 2 Subjek D1 Subjek D2 Simpulan Diverger Memahami masalah: Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan yang diketahui dan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) ditanyakan pada menjelaskan masalah menjelaskan masalah masalah dan (2) dengan kalimat sendiri. dengan kalimat sendiri. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi.. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yangg diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.

177 Gaya Belajar Accommodator Masalah 2 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 Gambar 4.61 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac1 untuk masalah 2. Gambar 4.61 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, Ac1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.36 berikut. Tabel 4.36 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik Ac1. Ac1 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu. Ac1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu selisih luas alas kardus dan luas pizza. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Membuat Membuat M Eksperimen dan simulasi

178 154 rencana Melaksanakan rencana eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari Ac1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh Ac1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran) sudah ditemukan dan diselesaikan tetapi ada yang tidak teliti. Ac1 sudah mencari luas alas kardus dan luas pizza. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 2, Ac1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 2, Ac1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang sudah diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan. Dalam pekerjaan Ac1 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu selisih luas sebagai. M Strategi masalah 2 sudah dilakukan dengan baik dan benar. Ac1 mampu menemukan selisih alas kardus dan luas pizza. Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac1, terlihat bahwa Ac1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah

179 155 matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek Ac1 Gambar 4.62 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek Ac1. P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri. Ac1 : Kan disuruh mencari selisih luas alas kardus sama luas pizza. Pizzanya berbentuk lingkaran terletak di atas kardus yang alasnya berbentuk persegi. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? Ac1 : Jari-jarinya pizza. P : Kalau yang ditanya apa? Ac1 : Selisih luas alas kardus sama luas pizza. Gambar 4.62 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. Ac1 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.36, tetapi Ac1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.63 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek Ac1. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. Ac1 : Mencari selisih luas. P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza, bagaimana caramu mencarinya? Ac1 : Cari luas lingkaran sama luas kardusnya. Terus luas kardus dikurangi

180 156 luas lingkarannya. P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? Ac1 : Iya sudah. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua? Ac1 : Langsung dijawab dicoba mengerjakan. Gambar 4.63 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. Ac1 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.36, tetapi pada saat wawancara Ac1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.64 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek Ac1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? Ac1 : Maksudnya bentuk matematika itu simbol Bu? Berarti jari-jari disimbolkan dengan kemudian disuruh mencari selisih. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? Ac1 : Sudah bisa, Bu. Gambar 4.64 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. Ac1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.65 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek Ac1.

181 157 P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? Ac1 : Tidak ada. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? Ac1 : Tidak. P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali? Ac1 : Iya. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok? Ac1 : Sudah logis. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac1 : Iya. Gambar 4.65 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. Ac1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa Ac1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.37 berikut. Tabel 4.37 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan

182 158 Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) dan mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 Gambar 4.66 adalah hasil pekerjaan tertulis Ac2 untuk masalah 2. Gambar 4.66 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, Ac2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.38 berikut. Tabel 4.38 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Indikator Ket Penjelasan dan Uraian

183 159 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik Ac2. Ac2 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan. Ac2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu selisih luas. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari Ac2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh Ac2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran) tetapi ada yang tidak teliti. Ac2 sudah mencari luas alas kardus dan luas pizza. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika Melaksanakan strategi selama proses penghitungan M Pada masalah 2, Ac2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 2, Ac2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari yang sudah diketahui yaitu dan menambahkan apa yang diketahui dengan sisi yaitu. Dalam pengerjaannya, Ac2 juga menuliskan luas sebagai. M Ac2 sudah melaksanakan strategi masalah 2 dengan baik tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini

184 160 berlangsung dikarenakanan terjadi kesalahan pada saat mencari subtujuan. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac2, terlihat bahwa Ac2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek Ac2 Gambar 4.67 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek Ac2. P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri. Ac2 : Disini diketahui jari-jari sebuah pizza. Pizza tersebut terletak pada kardus yang alasnya itu persegi. Sisi alas. Ditanya selisih luas alas sama pizza. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? Ac2 : Jari-jari, sisi. P : Kalau yang ditanya apa? Ac2 : Selisih luas alas sama pizza. Gambar 4.67 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. Ac2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri

185 161 tidak terlihat pada Tabel 4.38, tetapi Ac2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.68 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek Ac2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. Ac2 : Mencari selisih luas. P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza, bagaimana caramu mencarinya? Ac2 : Luas lingkaran. Terus mencari luas persegi kardus rumusnya. Jadi selisih. P : Coba sekarang dihitung lagi yang luas lingkarannya. Ac2 : Hasilnya. P : Apakah hasilnya sama dengan jawabanmu kemarin? Ac2 : Beda, Bu. P : Berarti kamu kurang teliti ya. Ac2 : Iya, Bu. P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? Ac2 : Sudah. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua? Ac2 : Sudah saya coba. Gambar 4.68 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.38, tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.69 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek Ac2.

186 162 P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? Ac2 : Berarti jari-jari tadi sama sisi kardus. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? Ac2 : Aslinya sudah bisa tapi masih ada yang salah.. Gambar 4.69 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. Ac2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.70 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek Ac2. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? Ac2 : Menurut saya cuma ini, Bu. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? Ac2 : Belum. P : Apakah pertanyaannya dibaca kembali? Ac2 : Dibaca kembali. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis/cocok? Ac2 : Kemarin waktu mengerjakan ngiranya ya sudah cocok tapi ternyata masih salah. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac2 : Iya ragu-ragu. Gambar 4.70 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. Ac2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek Ac2

187 163 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa Ac2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.39 berikut. Tabel 4.39 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Accommodator untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek Ac1 dan Ac2 yang

188 164 merupakan subjek gaya belajar accommodator mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa accommodator mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa accommodator saat memecahkan masalah 2 adalah sebagai berikut. Tabel 4.39 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Accommodator Pada Masalah 2 Subjek Ac1 Subjek Ac2 Simpulan Accommodator Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung.

189 165 Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 4. Gaya Belajar Assimilator Masalah 2 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As1 Gambar 4.71 adalah hasil pekerjaan tertulis As1 untuk masalah 2. Gambar 4.71 Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, As1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.41 berikut. Tabel 4.41 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian

190 166 Matematis Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik As1. As1 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan serta membuat gambar dari masalah namun masih salah. As1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu selisih luas alas dengan luas pizza. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari As1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh As1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran). As1 sudah bisa mencari luas alas kardus dan luas pizza. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M TM M Pada masalah 2, As1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Pada masalah 2, As1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari yang sudah diketahui yaitu dan menambahkan apa yang diketahui yaitu. Dalam pengerjaannya, As1 juga menuliskan luas sebagai. Melaksanakan M Strategi masalah 2 sudah

191 167 strategi selama dilaksanakan dengan baik dan proses benar. As1 mampu menemukan penghitungan selisih alas kardus dan luas pizza berlangsung. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As1, terlihat bahwa As1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek As1 Gambar 4.72 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek As1. P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri. As1 : Diketahui sebuah pizza berbentuk lingkaran jari-jarinya. Alasnya berbentuk persegi. Pizza menyinggung tepi alas kardus. Ditanya selisih alas kardus dan pizza. Jadi nyari luas alas kardus terus dikurangi luas pizza. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? As1 : Jari-jarinya, sisi alas sama dengan diameter pizza. P : Kalau yang ditanyakan apa? As1 : Selisih luas alas kardus dan luas pizza. Gambar 4.72 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. As1 memahami masalah 1 dengan mengetahui apa yang

192 168 diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.41, tetapi As1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.73 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek As1. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. As1 : Nyari selisih luas. P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza, bagaimana caramu mencarinya? As1 : Luas alasnya kan berbentuk persegi, jari-jarinya kan dari sini sampai sini berarti sisi persegi.cari luas alas kan luas alasnya hasilnya. Terus luas pizzanya pake hasilnya. Selisihnya dikurangi hasilnya. P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? As1 : Iya. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua? As1 : Ya yang saya tulis pada jawaban saya. Gambar 4.73 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. As1 membuat rencana penyelesaian nomor 1 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.41, tetapi pada saat wawancara As1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.74 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek As1.

193 169 P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? As1 : Jari-jarinya disimbolkan, sisinya. Tadi, terus. Ditanya selisih luas. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? As1 : Sudah bisa Bu. Gambar 4.74 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. As1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.75 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek As1. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? As1 : Baru menemukan ini. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? As1 : Sudah. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? As1 : Iya dibaca. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? As1 : Logis Bu. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? As1 : Sempat. Gambar 4.75 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. As1 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.

194 170 c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek As1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa As1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.42 berikut. Tabel 4.42 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As2 Gambar 4.76 adalah hasil pekerjaan tertulis As2 untuk masalah 2.

195 171 Gambar 4.76 Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 2, As2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.43 berikut. Tabel 4.43 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik As2. As2 menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan. Meskipun As2 kurang teliti dalam menuliskan apa yang ditanyakan namun dalam pengerjaannya As2 mampu menemukan jawaban yang benar. Hal ini berarti As2 memahami apa yang ditanyakan dalam masalah. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari As2. Dilihat dari pekerjaan yang

196 172 Melaksanakan rencana dilakukan oleh As2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari luas alas kardus (persegi) dan luas pizza (lingkaran) tetapi ada yang tidak teliti. As2 sudah bisa mencari luas alas kardus dan luas pizza. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung M Pada masalah 2, As2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 2, As2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari yang sudah diketahui yaitu dan menambahkan apa yang diketahui dengan sisi yaitu. M As2 sudah melaksanakan strategi masalah 2 dengan baik tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan pada saat mencari subtujuan. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As2, terlihat bahwa As2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah

197 173 matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 2 Subjek As2 Gambar 4.77 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 2 subjek As2. P : Coba jelaskan nomor dua menurut kalimatmu sendiri. As2 : Ini disuruh mencari luas kardus sama luas pizza. Pizza menyentuh tepi kardus. Jari-jari pizza jadi sisinya. P : Mencari luas apa selisih luas? As2 : Selisih luasnya. P : Yang diketahui dari nomor dua apa? As2 : Jari-jarinya. P : Kalau yang ditanyakan apa? As2 : Selisih luas alas kardus sama luas pizza. Gambar 4.77 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 2 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. As2 memahami masalah 2 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.43, tetapi As2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.73 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 2 subjek As2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. As2 : Ada kardus, di dalamnya ada pizza. Terus nyari luas keduanya terus dikurangkan. P : Disini kan harus mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza,

198 174 bagaimana caramu mencari selisih luas alas kardus dan luas pizza? As2 : Pertama dicari luas kardusnya dulu. Luas kardus. Lalu luas pizza. Selisihnya luas kardus dikurangi luas pizza hasilnya. P : Ini ketika mengerjakan sudah urut informasi yang ada di soal ya? As2 : Iya. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor dua? As2 : Dapat. Gambar 4.78 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 2 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. As2 membuat rencana penyelesaian nomor 2 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.43, tetapi pada saat wawancara As2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.79 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 2 subjek As2. P : Dapatkah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? As2 : nya lalu nya. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? As2 : Bisa tapi masih ragu-ragu, Bu. Gambar 4.79 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 2 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. As2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung.

199 175 Gambar 4.80 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek As2. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? As2 : Belum tau cara yang lain. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? As2 : Belum, Bu. P : Coba yang luas pizza diperhatikan. Apakah jawabanmu tersebut sudah benar? As2 : Belum tau, Bu. P : Ini kan ada bilangan dan. Apakah kalau dicoret hasilnya? As2 : Tidak, Bu. P : Berarti masih salah ya? As2 : Hehe iya, Bu. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? As2 : Iya sekilas, Bu. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? As2 : Tidak logis, Bu. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? As2 : Iya. Gambar 4.80 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 2 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. As2 melihat penyelesaian masalah 2 yang sudah diperoleh dengan membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 2 Subjek As2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 2, disimpulkan bahwa As2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan

200 176 rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.44 berikut. Tabel 4.44 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Masalah 2 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 2 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Membaca pertanyaan kembali, dan (2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Assimilator untuk Masalah 2 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 2 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek As1 dan As2 yang merupakan subjek gaya belajar assimilator mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa assimilator mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 2. Sementara itu

201 177 indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa assimilator saat memecahkan masalah 2 adalah sebagai berikut. Tabel 4.45 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Assimilator Pada Masalah 2 Subjek As1 Subjek As2 Simpulan Assimilator Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Membaca pertanyaan kembali dan (2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan

202 178 (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 3 1. Gaya Belajar Converger Masalah 3 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C1 Gambar 4.81 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C1 untuk masalah 3. Gambar 4.81 Hasil Tes Tertulis Subjek C1 untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, C1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.46 berikut. Tabel 4.46 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik C1. C1 secara langsung menuliskan apa

203 179 Membuat rencana Melaksanakan rencana masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi TM yang diketahui dari masalah yaitu, dan serta membuat gambar dari masalah berupa roda ban lengkap dengan ukurannya. C1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari C1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh C1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran). C1 sudah bisa mencari keliling ban. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika Melaksanakan strategi selama proses M TM M M Pada masalah 3, C1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Pada masalah 3, C1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari roda dan banyak putaran yang sudah diketahui yaitu dan. Dalam pengerjaannya, C1 juga menuliskan keliling sebagai dan menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu panjang lintasan sebagai. C1 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik dan benar. C1 mampu menemukan

204 180 penghitungan panjang lintasan ban berlangsung. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C1, terlihat bahwa C1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek C1 Gambar 4.82 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek C1. P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. C1 : Ini kan sebuah ban, roda jari-jarinya dan ketebalannya itu. Diketahui juga jumlah putarannya. Yang ditanyakan panjang lintasan. P : Yang diketahui dari nomor tiga apa? C1 : Jari-jari, ketebalan ban, jumlah putaran kali. P : Kalau yang ditanyakan apa? C1 : Panjang lintasan yang ditempuh. Gambar 4.82 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. C1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri

205 181 tidak terlihat pada Tabel 4.46, tetapi C1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.83 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek C1. P C1 P C1 P C1 P C1 : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. : Ada ban, disuruh mencari panjang lintasan yang ditempuh ban. : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh, bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh? : Jari-jari roda tersebut ditambahkan ketebalan ban, kemudian mencari kelilingnya. Kelilingnya terus dikali jumlah putaran. : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? : Sudah. : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor tiga? : Iya, dapat. Gambar 4.83 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. C1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.46, tetapi pada saat wawancara C1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.84 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek C1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C1 :,. Kemudian mencari. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C1 : Sudah dapat. Gambar 4.84 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek C1

206 182 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. C1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.85 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 3 subjek C1. P C1 P C1 P C1 P C1 P C1 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Cuma kepikiran cara ini. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Iya dicek. : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? : Iya. : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? : Sudah. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Iya. Gambar 4.85 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3 Subjek C1 Berdasarkan hasil wawancara, C1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. C1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek C1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa C1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan

207 183 rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.47 berikut. Tabel 4.47 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C1 pada Masalah 3 Masalah ke- Tahap Pemecahan Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek C2 Gambar 4.86 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis C2 untuk masalah 3. Gambar 4.86 Hasil Tes Tertulis Subjek C2 untuk Masalah 3

208 184 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, C2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.48 berikut. Tabel 4.48 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik C2. C2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu, serta membuat gambar dari masalah berupa roda ban lengkap dengan ukurannya. C2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan dari masalah yaitu panjang lintasan ban. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari C2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh C2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran). C2 sudah bisa mencari keliling ban. Mengurutkan M Pada masalah 3, C2 sudah informasi mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Menyederhanakan TM Indikator ini tidak muncul pada

209 185 masalah hasil tertulis siswa. Melaksanakan rencana Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 3, C2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari roda dan banyak putaran ban yang sudah diketahui yaitu dan. Melaksanakan strategi selama proses M C2 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik dan benar. C2 mampu menemukan panjang penghitungan berlangsung lintasan ban. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari C2, terlihat bahwa C2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek C2 Gambar 4.87 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek C2. P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. C2 : Roda sepeda motor kan jari-jarinya, tebal bannya. Jarijari roda sepeda motor ditambah tebal ban jadinya. Terus cari keliling ban, setelah itu panjang lintasan. P : Yang diketahui dari nomor tiga apa? C2 : Jari-jari, tebal ban, banyak putaran kali.

210 186 P C2 : Kalau yang ditanyakan apa? : Panjang lintasan ban. Gambar 4.87 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. C2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.48, tetapi C2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.88 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek C2. P C2 P C2 P C2 P C2 : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. : Mencari panjang lintasan yang ditempuh ban. : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban, bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban? : Mencari keliling lingkaran dengan menggunakan jari-jari yang sudah dijumlah tadi. Keliling lingkaran. Mencari panjang lintasan berarti keliling lingkaran tadi dikali dengan. : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? : Urut, Bu. : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor tiga? : Ya saya langsung coba mengerjakan ini. Gambar 4.88 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. C2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan

211 187 informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.48, tetapi pada saat wawancara C2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.89 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek C2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C2 :,. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C2 : Dapat. Gambar 4.89 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek C2 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. C2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.90 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 3 subjek C2. P C2 P C2 P C2 P C2 P C2 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Tidak ada. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Iya. : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? : Iya. : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? : Sudah logis. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Iya. Gambar 4.90 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 Subjek C2

212 188 Berdasarkan hasil wawancara, C2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. C2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek C2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa C2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.49 berikut. Tabel 4.49 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek C2 pada Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, (3) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.

213 189 g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Converger untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek C1 dan C2 yang merupakan subjek gaya belajar converger mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa converger mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 3. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa converger saat memecahkan masalah 3 adalah sebagai berikut. Tabel 4.50 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Converger pada Masalah 3 Subjek C1 Subjek C2 Simpulan Converger Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) menjelaskan masalah menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. dengan kalimat sendiri. Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk

214 190 melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, (3) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, (3) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, (3) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 2. Gaya Belajar Diverger Masalah 3 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D1 Gambar 4.91 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D1 untuk masalah 3. Gambar 4.91 Hasil Tes Tertulis Subjek D1 untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, D1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.51 berikut.

215 191 Tabel 4.51 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik D1 tetapi ada yang kurang teliti dalam penulisan. C1 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan kali putaran. D1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan yaitu. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari D1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh D1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran). D1 sudah bisa mencari keliling ban. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 3, D1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 3, D1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari roda yang sudah diketahui yaitu. Dalam pengerjaannya, D1 juga

216 192 menuliskan keliling sebagai dan menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu panjang lintasan sebagai. Melaksanakan strategi selama proses M D1 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik dan benar. D1 mampu menemukan panjang penghitungan berlangsung lintasan ban. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D1, terlihat bahwa D1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek D1 Gambar 4.92 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek D1. P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. D1 : Ada sepeda motor, jari-jari roda dan tebal bannya. Jadi jari-jarinya. Rodanya menggelinding lurus kali putaran. Terus kita mencari panjang lintasan. P : Yang diketahui dari nomor tiga apa? D1 : Jari-jari roda, roda menggelinding kali putaran. P : Kalau yang ditanyakan apa? D1 : Panjang lintasan. Gambar 4.92 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D1

217 193 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. D1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.51, tetapi D1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.93 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek D1. P D1 P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. : Nyari itu ya, Bu. Panjang lintasan. : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh, bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh? D1 : Mencari keliling lingkaran caranya.setelah dapat keliling kemudian mencari panjang lintasan dengan cara keliling kali banyak putaran jadi tadi dikalikan dengan hasilnya. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? D1 : Sudah. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor tiga? D1 : Saya langsung bisa mengerjakan nomor 3. Gambar 4.93 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. D1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.51, tetapi pada saat wawancara D1 mampu menyederhanakan masalah.

218 194 Gambar 4.94 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek D1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? D1 : Berarti jari-jari disimbolkan dengan. Yang banyak putaran kemarin pas mengerjakan lupa, Bu. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? D1 : Sudah. Gambar 4.94 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. D1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar 4.95 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 3 subjek D1. P D1 P D1 P D1 P D1 P D1 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Em, tidak ada. : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Sudah. : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? : Iya dibaca. : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? : Sudah. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Tidak sempat, Bu. Gambar 4.95 Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 Subjek D1 Berdasarkan hasil wawancara, D1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. D1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat,

219 195 mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan membaca pertanyaan kembali. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek D1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa C1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.52 berikut. Tabel 4.52 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D1 pada Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (3) membaca pertanyaan kembali. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek D2 Gambar 4.96 di bawah adalah hasil pekerjaan tertulis D2 untuk masalah 3.

220 196 Gambar 4.96 Hasil Tes Tertulis Subjek D2 untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, D2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.53 berikut. Tabel 4.53 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik D2. D2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu dan. D2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan dari masalah yaitu. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari D2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh D2.

221 197 Melaksanakan rencana Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran). D2 sudah bisa mencari keliling ban. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M Pada masalah 3, D2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 3, D2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari roda dan banyak putaran ban yang sudah diketahui yaitu dan. Dalam pengerjaannya, D2 juga menuliskan keliling sebagai dan menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu panjang lintasan sebagai. M D2 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik dan benar. D2 mampu menemukan panjang lintasan ban. Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari D2, terlihat bahwa D2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis,

222 198 selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek D2 Gambar 4.97 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek D2. P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. D2 : Roda sepeda motor jari-jarinya yang dalam, tebal ban itu yang hitam tebalnya. Jadi jari-jari totalnya. Terus rodanya menggelinding sebanyak kali putaran. P : Yang diketahui dari nomor tiga apa? D2 : dan kali. P : Kalau yang ditanyakan apa? D2 : Panjang lintasan Gambar 4.97 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. D2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.53, tetapi D2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar 4.98 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek D2. P D2 P D2 : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. : Panjang lintasan yang ditempuh. : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban, bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban? : Cari keliling lingkaran dulu, setelah itu hasil keliling tadi dikalikan dengan.

223 199 P D2 P D2 : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? : Sesuai urutan, Bu. : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor tiga? : Ya saya coba-coba dulu di oretan. Gambar 4.98 Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. D2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.53, tetapi pada saat wawancara D2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar 4.99 di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek D2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? C2 : Ya tadi diketahui,. Ditanyakan lintasan. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? C2 : Iya dapat. Gambar 4.99 Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. D2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 3 subjek D2. P D2 : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? : Yang saya tau cuma ini, Bu.

224 200 P D2 P D2 P D2 P D2 : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? : Ndak. : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? : Ndak. : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? : Sudah, Bu. : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? : Ndak, Bu. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3 Subjek D2 Berdasarkan hasil wawancara, D2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. D2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek D2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa D2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.54 berikut. Tabel 4.54 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek D2 pada Masalah 3 Masalah ke- Tahap Pemecahan Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi.

225 201 Melaksanakan rencana Memeriksa kembali (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Diverger untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek D1 dan D2 yang merupakan subjek gaya belajar diverger mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa diverger mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah menurut Polya pada masalah 3. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa diverger saat memecahkan masalah 3 adalah sebagai berikut. Tabel 4.54 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Diverger Pada Masalah 3 Subjek D1 Subjek D2 Simpulan Diverger Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3)

226 202 mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (3) membaca pertanyaan kembali. mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis. mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (3) membaca pertanyaan kembali. 3. Gaya Belajar Accommodator Masalah 3 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 Gambar adalah hasil pekerjaan tertulis Ac1 untuk masalah 3. Gambar Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 3

227 203 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, Ac1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.56 berikut. Tabel 4.6 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik Ac1. Ac1 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu,,, dan. Ac1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan dari masalah yaitu. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari Ac1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh Ac1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran) sudah ditemukan dan diselesaikan tetapi ada yang tidak teliti. Ac1 sudah mencari keliling ban. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah M TM Pada masalah 3, Ac1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa.

228 204 Melaksanakan rencana Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika Melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung M Pada masalah 3, Ac1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari roda dan banyak putaran ban yang sudah diketahui yaitu dan serta menambahkan apa yang diketahui dengan. Ac1 juga menuliskan apa yang ditanyakan dalam masalah yaitu panjang lintasan sebagai. M Ac1 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan terjadi kesalahan pada saat mencari subtujuan. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac1, terlihat bahwa Ac1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek Ac1 Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek Ac1.

229 205 P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. Ac1 : Nomor 3 disuruh mencari panjang lintasan yang ditempuh roda yang diputar selama kali putaran. P : Yang diketahui dari nomor tiga apa? Ac1 : Jari-jarinya, tebal bannya., putarannya kali. P : Kalau yang ditanyakan apa? Ac1 : Panjang lintasan. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. Ac1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.55, tetapi Ac1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek Ac1. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. Ac1 : Ada roda berputar terus disuruh nyari panjang lintasan roda. P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban, bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban? Ac1 : Mencari keliling dari roda dulu dengan jari-jari yang sudah dijumlahkan. P : Keliling rodanya berapa? Ac1 :. P : Coba dilihat lagi, apakah bilangan dan kalau dicoret hasilnya? Ac1 : Oh iya salah hitung harusnya. P : Sekarang sudah tahu letak salahnya dimana? Ac1 : Sudah. P : Nah, kalau sudah dapat keliling rodanya tadi, cara mencari panjang lintasannya bagaimana? Ac1 : Keliling dikalikan dengan atau banyak putaran. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak?

230 206 Ac1 : Sudah urut. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor tiga? Ac1 : Dapat. Gambar Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. Ac1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.56, tetapi pada saat wawancara Ac1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek Ac1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? Ac1 : Jari-jari disimbolkan, banyak putaran disimbolkan dengan. Diketahui,. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? Ac1 : Sudah tapi masih salah tadi, salah hitung. Gambar Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. Ac1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 3 subjek Ac1. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? Ac1 : Tidak ada.

231 207 P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? Ac1 : Belum dicek. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? Ac1 : Iya. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? Ac1 : Belum cocok, terjadi kesalahan waktu mengerjakan. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac1 : Iya sempat. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil wawancara, Ac1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. Ac1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek Ac1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa Ac1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.56 berikut. Tabel 4.56 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac1 pada Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3)

232 208 Melaksanakan rencana Memeriksa kembali mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan (2) melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. (1) Membaca pertanyaan kembali. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 Gambar adalah hasil pekerjaan tertulis Ac2 untuk masalah 3. Gambar Hasil Tes Tertulis Subjek Ac2 untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, Ac2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.58berikut. Tabel 4.58 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik Ac2. Ac2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu,

233 209 Membuat rencana Melaksanakan rencana Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi TM M. Ac2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan dari masalah yaitu panjang lintasan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari Ac2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh Ac2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran). Ac2 sudah bisa mencari keliling ban. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M TM M Pada masalah 3, Ac2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Pada masalah 3, Ac2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari roda yang sudah diketahui yaitu. Dalam pekerjaan Ac2, belum terlihat penulisan banyak putaran sebagai. Ac2 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik dan benar. Ac2 mampu menemukan panjang lintasan ban. Melaksanakan M strategi selama proses penghitungan berlangsung Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara.

234 210 Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari Ac2, terlihat bahwa Ac2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2 Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek Ac2. P : Sekarang coba yang nomor tiga dijelaskan menurut kalimatmu sendiri. Ac2 : Disini kan diketahui roda sepeda motor mempunyai panjang jari-jari, tebal ban. Rodanya menggelinding lurus kali putaran. Ditanyakannya panjang lintasan ban. P : Yang diketahui dari nomor satu apa? Ac2 :, putarannya ada kali. P : Kalau yang ditanyakan apa? Ac2 : Panjang lintasan ban. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. Ac2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.58, tetapi Ac2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek Ac2.

235 211 P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. Ac2 : Mencari panjang lintasan yang ditempuh ban. P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban, bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban? Ac2 : Cari keliling dulu, lalu dikali banyak putaran. Kan keliling lingkaran. Lalu dikalikan dengan putaran hasilnya. Jadi panjang lintasannya. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? Ac2 : Sudah sesuai urutan. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor tiga? Ac2 : Sudah dapat. Gambar Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.58, tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek Ac2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? Ac2 : Diketahuinya jari-jari. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? Ac2 : Dapat. Gambar Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. Ac2 melaksanakan rencana dengan mengartikan

236 212 masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 3 subjek Ac2. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? Ac2 : Kelihatannya tidak ada Bu. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? Ac2 : Sudah dicek. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? Ac2 : Iya. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? Ac2 : Belum tau, masih ragu-ragu. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac2 : Iya. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. Ac2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 1 Subjek Ac2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa Ac2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.59 berikut.

237 213 Tabel 4.59 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek Ac2 pada Masalah 3 Masalah ke- Tahap Pemecahan Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) dan mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali dan (2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Accommodator untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek Ac1 dan Ac2 yang merupakan subjek gaya belajar accommodator mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa accommodator mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada masalah 3. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa accommodator saat memecahkan masalah 3 adalah sebagai berikut.

238 214 Tabel 4.60 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Accommodator Pada Masalah 3 Subjek Ac1 Subjek Ac2 Simpulan Accommodator Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Membaca pertanyaan kembali dan (2) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, dan (3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.

239 Gaya Belajar Assimilator Masalah 3 a) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As1 Gambar adalah hasil pekerjaan tertulis As1 untuk masalah 3. Gambar Hasil Tes Tertulis Subjek Ac1 untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, Ac1 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.61 berikut. Tabel 4.61 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik As1. As1 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu,,, serta membuat gambar dari masalah berupa roda ban lengkap dengan ukurannya. As1 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan dari masalah yaitu

240 216 Membuat rencana Melaksanakan rencana Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi TM M panjang lintasan ban. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari As1. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh As1. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran). As1 sudah bisa mencari keliling ban. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika M TM M Pada masalah 3, As1 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Pada masalah 3, As1 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah, yaitu menuliskan jarijari roda dan banyak putaran ban yang sudah diketahui yaitu dan kali putaran. As1 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik dan benar. As1 mampu menemukan panjang lintasan ban. Melaksanakan M strategi selama proses penghitungan berlangsung Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As1, terlihat bahwa As1 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana.

241 217 Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. b) Analisis Hasil Wawancara Masalah 1 Subjek As1 Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek As1. P : Coba yang nomor tiga dijelaskan dulu dengan kalimatmu sendiri. As1 : Roda sepeda motor nya eh. Tebal bannya. Roda menggelinding lurus kali, ditanya panjang lintasan ban. P : Yang diketahui dari nomor tiga apa? As1 : 20 cm, tebal bannya, terus nya kali. P : Kalau yang ditanyakan apa? As1 : Panjang lintasan ban. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. As1 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.61, tetapi As1 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek As1. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. As1 : Disuruh nyari panjang lintasan. P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang dilalui ban, bagaimana caramu mencari panjang lintasan ban? As1 : Cara mencarinya panjang lintasan keliling lingkaran. Keliling

242 218 lingkaran rumusnya. Kan, nya dijumlahkan hasilnya. Tebal bannya kan,. Terus. Pakai nya. P : Setelah dapat keliling, selanjutnya bagaimana? As1 : Keliling dikali banyak putarannya berarti. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? As1 : Iya sudah urut. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor satu? As1 : Iya dapat Bu. Gambar Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. As1 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.61, tetapi pada saat wawancara As1 mampu menyederhanakan masalah. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek As1. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? As1 : Panjang jari-jarinya, banyak putaran. P : Bisakah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? As1 : Bisa, Bu. Gambar Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. As1 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung.

243 219 Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 3 subjek As1. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? As1 : Ndak ada. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? As1 : Sudah. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? As1 : Iya. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? As1 : Sudah logis. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? As1 : Iya tanya, Bu. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memeriksa kembali Masalah 3 Subjek As1 Berdasarkan hasil wawancara, As1 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. As1 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. c) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek As1 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa As1 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.62 berikut. Tabel 4.62 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As1 pada Masalah 3

244 220 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. d) Analisis Hasil Tes Tertulis Subjek As2 Gambar adalah hasil pekerjaan tertulis As2 untuk masalah 3. Gambar Hasil Tes Tertulis Subjek As2 untuk Masalah 3

245 221 Berdasarkan hasil tes tertulis masalah 3, As2 mampu melaksanakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang tercantum pada Tabel 4.63 berikut. Tabel 4.63 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Hasil Tes Tertulis Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah Matematis Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Indikator Ket Penjelasan dan Uraian Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah Menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri Membuat eksperimen dan simulasi M TM M Indikator ini muncul pada lembar jawaban milik As2 tetapi kurang lengkap. As2 secara langsung menuliskan apa yang diketahui dari masalah yaitu. As2 juga secara langsung menuliskan apa yang ditanyakan dari masalah yaitu panjang lintasan. Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. Eksperimen dan simulasi muncul pada jawaban dari As2. Dilihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh As2. Mencari subtujuan M Subtujuan yang dicari mencari keliling ban (keliling lingkaran). As2 sudah bisa mencari keliling ban. Mengurutkan informasi Menyederhanakan masalah Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat M Pada masalah 3, As2 sudah mengerjakan sesuai dengan urutan permasalahan serta informasi yang diberikan. TM Indikator ini tidak muncul pada hasil tertulis siswa. M Pada masalah 3, C2 mampu menuliskan bentuk matematika dari apa yang diketahui dalam masalah,

246 222 matematika yaitu menuliskan jari-jari roda dan banyak putaran ban yang sudah diketahui yaitu. Dalam pengerjaannya, As2 juga menuliskan keliling sebagai. Melaksanakan strategi selama proses M As2 sudah melaksanakan strategi masalah 3 dengan baik dan benar. As2 mampu menemukan panjang penghitungan berlangsung lintasan. Keterangan: Ket : keterangan M : muncul TM : tidak muncul *Tahap memeriksa kembali diidentifikasi hanya melalui wawancara. Berdasarkan analisis terhadap jawaban tertulis dari As2, terlihat bahwa As2 dapat memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana. Untuk melakukan verifikasi terhadap data kemampuan pemecahan masalah matematis, selanjutnya dilakukan triangulasi hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan wawancara. e) Analisis Hasil Wawancara Masalah 3 Subjek As2 Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memahami masalah 3 subjek As2. P : Coba yang nomor tiga ini dijelaskan dengan kalimatmu sendiri. As2 : Ini disuruh nyari panjang lintasan ban. P : Yang diketahui dari nomor tiga apa? As2 : Jari-jari roda dan tebal jadi jari-jarinya. Banyak putarannya ada. P : Kalau yang ditanyakan apa? As2 : Panjang lintasan Gambar Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 3 Subjek As2

247 223 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap memahami masalah. Ac2 memahami masalah 3 dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Meskipun indikator menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri tidak terlihat pada Tabel 4.63, tetapi As2 mampu menunjukkan indikator tersebut pada saat wawancara. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap membuat rencana masalah 3 subjek As2. P : Kalau bentuk sederhana dari soal ini apa? Intinya begitu. As2 : Cari panjang lintasan. P : Disini kan harus mencari panjang lintasan yang ditempuh ban, bagaimana caramu mencari panjang lintasan yang ditempuh ban? As2 : Nyari keliling lingkarannya dulu. Lalu keliling dikalikan dengan putarannya. P : Ini kamu mengerjakannya sesuai urutan informasi soal tidak? As2 : Urut. P : Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi atau percobaan untuk mengerjakan soal nomor tiga? As2 : Langsung saya coba kerjakan. Gambar Petikan Wawancara Tahap Membuat Rencana Masalah 3 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, Ac2 mampu melaksanakan tahap membuat rencana. Ac2 membuat rencana penyelesaian nomor 3 dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Meskipun menyederhanakan masalah tidak terlihat pada Tabel 4.62, tetapi pada saat wawancara Ac2 mampu menyederhanakan masalah.

248 224 Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap melaksanakan rencana masalah 3 subjek Ac2. P : Bisakah kamu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika? As2 : Jari-jari disimbolkan dengan,. P : Kalau banyak putaran disimbolkan apa? As2 :, Bu. Waktu itu saya ragu, agak lupa. P : Dapatkah kamu melaksanakan strategi yang kamu gunakan? As2 : Dapat, Bu. Gambar Petikan Wawancara Tahap Melaksanakan Rencana Masalah 3 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap melaksanakan rencana. As2 melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Gambar di bawah ini merupakan petikan wawancara tahap memeriksa kembali masalah 2 subjek As2. P : Menurutmu, ada tidak cara selain cara ini? As2 : Ndak tahu, Bu. P : Ketika mengerjakan sudah mengecek perhitungan yang ada tidak? As2 : Iya, Bu. P : Pertanyaannya dibaca kembali tidak? As2 : Iya, Bu. P : Apakah menurutmu jawabanmu logis atau cocok? As2 : Logis. P : Apakah ketika mengerjakan sempat bertanya kepada diri sendiri kalau jawabanmu benar? Ac2 : Iya. Gambar Petikan Wawancara Tahap Memeriksa Kembali Masalah 3 Subjek As2 Berdasarkan hasil wawancara, As2 mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali. As2 melihat penyelesaian masalah 3 yang sudah diperoleh dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat,

249 225 mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. f) Simpulan Analisis Hasil Tes dan Wawancara Masalah 3 Subjek As2 Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara, serta triangulasi hasil tertulis dan wawancara untuk masalah 3, disimpulkan bahwa As2 memecahkan masalah matematis dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Masing-masing tahap pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada Tabel 4.64 berikut. Tabel 4.64 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Subjek As2 pada Masalah 3 Tahap Pemecahan Masalah ke- Masalah Matematis 3 Memahami masalah Membuat rencana Melaksanakan rencana Memeriksa kembali Indikator (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab.

250 226 g) Simpulan Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Assimilator untuk Masalah 3 Berdasarkan hasil wawancara, hasil pekerjaan tertulis, dan hasil triangulasi pada masalah 3 dapat disimpulkan bahwa kedua subjek As1 dan As2 yang merupakan subjek gaya belajar assimilator mampu memecahkan masalah yang diberikan dengan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Hal ini berarti siswa assimilator mampu melaksanakan keempat tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya pada masalah 3. Sementara itu indikator-indikator yang dilaksanakan oleh siswa assimilator saat memecahkan masalah 3 adalah sebagai berikut. Tabel 4.65 Uraian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Assimilator Pada Masalah 3 Subjek As1 Subjek As2 Simpulan Assimilator Memahami masalah: Memahami masalah: Memahami masalah: (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa yang (1) Mengetahui apa diketahui dan ditanyakan diketahui dan ditanyakan yang diketahui dan pada masalah dan (2) pada masalah dan (2) ditanyakan pada menjelaskan masalah menjelaskan masalah masalah dan (2) dengan kalimat sendiri. dengan kalimat sendiri. menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat Membuat rencana: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Melaksanakan rencana: (1) Mengartikan

251 227 matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, (3) membaca pertanyaan kembali, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. masalah dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa kembali: (1) Mengecek semua informasi dan perhitungan yang terlibat, (2) membaca pertanyaan kembali, (3) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, dan (4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar Setelah menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk tiap subjek pada masing-masing gaya belajar terhadap tiga masalah yang diberikan, maka diperoleh ringkasan mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis tiap gaya belajar untuk tiap masalah yaitu masalah 1, masalah 2, dan masalah 3. Berdasarkan tiga ringkasan kemampuan pemecahan masalah matematis tersebut, akan disimpulkan menjadi ringkasan kemampuan pemecahan masalah matematis tiap gaya belajar yang ditunjukkan sebagai berikut.

252 Tabel 4.66 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 1 Memahami Masalah Converger Diverger Accommodator Assimilator Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apayang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat Rencana Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. 228

253 Melaksanakan Rencana Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa Kembali Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) melihat alternatif penyelesaian yang lain, 4) membaca pertanyaan kembali, 5) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 2) membaca pertanyaan kembali. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) membaca pertanyaan kembali, 3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali, 4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 229

254 Tabel 4.67 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 2 Memahami Masalah Converger Diverger Accommodator Assimilator Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat Rencana Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. 230

255 Melaksanakan Rencana Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa Kembali Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali, 4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 2) membaca pertanyaan kembali, 3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 2) membaca pertanyaan kembali, 3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali, 4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 231

256 Tabel 4.68 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar untuk Masalah 3 Memahami Masalah Converger Diverger Accommodator Assimilator Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat Rencana Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. 232

257 Melaksanakan Rencana Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa Kembali Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali, 4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) membaca pertanyaan kembali, 3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali, 4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 233

258 Tabel 4.69 Ringkasan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap Gaya Belajar Memahami Masalah Converger Diverger Accommodator Assimilator Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Mampu memahami masalah dengan: 1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, 2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Membuat Rencana Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. Mampu membuat rencana dengan: 1) Menyederhanakan masalah, 2) membuat eksperimen dan simulasi, 3) mencari subtujuan, 4) mengurutkan informasi. 234

259 Melaksanakan Renana Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Mampu melaksanakan rencana dengan: 1) Mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika, 2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Memeriksa Kembali Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali, 4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 2) membaca pertanyaan kembali. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) membaca pertanyaan kembali, 3) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan: 1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, 2) mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, 3) membaca pertanyaan kembali, 4) bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 235

260 Pembahasan Klasifikasi Gaya Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 32 siswa kelas VIII A, 11 siswa memiliki gaya belajar converger, 7 siswa memiliki gaya belajar diverger, 5 siswa memiliki gaya belajar accommodator, dan 9 siswa memiliki gaya belajar assimilator. Persentase keberadaan gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator berturut-turut adalah 34,38%, 21,88%, 15,62%, dan 28,12%. Ini berarti keberadaan gaya belajar converger paling banyak dibandingkan dengan gaya belajar yang lain, kemudian disusul di posisi kedua yaitu gaya belajar assimilator, posisi ketiga yaitu gaya belajar diverger, dan posisi terakhir yaitu gaya belajar accommodator. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Peker (2009) yang menemukan bahwa keberadaan gaya belajar yang persentasenya paling tinggi di antara gaya belajar yang lain adalah gaya belajar converger. Peker (2005) dan Peker & Mirasyedioglu (2008) telah menemukan bahwa banyaknya siswa gaya belajar diverger dan accommodator lebih sedikit daripada banyaknya siswa gaya belajar converger dan assimilator. Hal yang serupa juga ditemukan pada penelitian Cavas (2010) bahwa gaya belajar converger dan assimilator lebih dominan diantara gaya belajar lainnya. Hasil penelitian Peker (2005) menemukan bahwa 65,8% siswa memiliki gaya belajar assimilator, 25,8% siswa memiliki gaya belajar converger, 5,2 % siswa memiliki gaya belajar diverger, dan 3,2% siswa memiliki gaya belajar

261 237 accommodator. Sedangkan hasil penelitian Bahar & Sulun (2011) menemukan bahwa 39,7% siswa memiliki gaya belajar converger, 34,2% assimilator, 15,2% diverger, dan 10.9% memiliki gaya belajar accommodator. Hasil penelitian ini setara dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dimana gaya belajar converger lebih dominan dibandingkan dengan gaya belajar yang lain. Sementara itu banyaknya siswa dengan gaya belajar accommodator dan diverger lebih sedikit dibandingkan dengan siswa dengan gaya belajar converger dan assimilator. Dengan demikian, penelitian ini dapat dikatakan mendukung literatur yang relevan. Pada penelitian ini, gaya converger memiliki persentase keberadaan yang paling dominan dibandingkan dengan gaya belajar yang lain. Kolb & Kolb (2005) menyatakan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar converger lebih menyukai tugas dan masalah yang sifatnya teknis daripada masalah sosial dan masalah antar pribadi. Kekuatan terbesar dari siswa converger terletak pada aplikasi praktis dari ide-ide. Matematika pada dasarnya adalah sebuah pelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimana siswa converger sangat tertantang untuk melihatnya melalui pelajaran Matematika. Kolb & Kolb (2005) juga menyatakan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar assimilator kurang terfokus pada orang-orang dan lebih tertarik pada ideide dan konsep abstrak. Siswa assimilator menyukai pelajaran matematika karena matematika merupakan kumpulan konsep-konsep yang abstrak. Hal ini berbeda dengan siswa yang memiliki gaya belajar diverger. Menurut Kolb & Kolb (2005), siswa yang memiliki gaya belajar diverger memiliki ketertarikan pada budaya

262 238 yang luas dan suka mengumpulkan informasi. Mereka kurang tertarik dengan matematika, mereka lebih tertarik dengan pelajaran seperti bahasa dan sejarah dimana mereka dapat mencari informasi-informasi yang lebih luas. Siswa yang memiliki gaya belajar accommodator juga kurang menyukai pelajaran matematika. Menurut Kolb & Kolb (2005), siswa yang memiliki gaya belajar accommodator cenderung bertindak atas perasaan bukan pada analisis logis. Mereka kurang pandai dalam pembelajaran yang sifatnya konsep dan membutuhkan penalaran yang logis seperti matematika. Mereka lebih banyak melibatkan perasaan dalam mengambil keputusan dan lebih menyukai pembelajaran yang sifatnya lapangan. Fokus penelitian ini adalah pada pelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya siswa kelas VIII A yang memiliki gaya belajar converger dan assimilator lebih banyak daripada gaya belajar yang lain. Artinya bahwa siswa converger dan assimilator memiliki ketertarikan yang lebih terhadap pelajaran mtematika dibandingkan dengan siswa diverger dan accommodator. Dengan demikian, penelitian ini dapat dikatakan mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Kolb & Kolb (2005) Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Model Eliciting Activities Tiap Gaya Belajar Kemampuan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran Model Eliciting Activities untuk tiap gaya belajar dapat dideskripsikan dan dibahas sebagai berikut.

263 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Converger Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar converger adalah C1 dan C2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa C1 dan C2 mampu memecahkan masalah dengan keempat tahap pemecahan Polya, yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Ringkasan kemampuan pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis) siswa untuk gaya belajar converger dapat dilihat pada Tabel Richmond & Cummings (2005) menyatakan bahwa siswa converger belajar melalui abstract conceptualization dan active experimentation. Belajar melalui tahap abstract conceptualization membuat siswa converger mampu untuk memfokuskan diri terhadap logika, ide, dan konsep. Hal ini termasuk konsep dari suatu masalah yang diberikan mulai dari apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, sehingga pada penelitian ini siswa converger (C1 dan C2) mampu memahami masalah dengan memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Siswa converger belajar melalui tahap abstract conceptualization sehingga siswa akan menggunakan perencanaan yang sistematis (Richmond & Cummings, 2005). Siswa converger akan membuat rencana secara terkonsep, urut, dan sistematis. Belajar melalui tahap active experimentation juga membuat siswa converger untuk melakukan tindakan dan membuat simulasi terkait dengan penyelesaian masalah. Pada penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2) mampu

264 240 membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Siswa converger belajar melalui tahap abstract conceptualization sehingga siswa dapat memanipulasi simbol-simbol abstrak (Richmond & Cummings, 2005). Dalam hal ini yaitu simbol atau bentuk kalimat matematika. Pada penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2), mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika. Jika siswa sudah mampu melewati dua tahap pemecahan masalah matematis sebelumnya maka siswa converger akan mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Pada penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2) mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung dengan baik dan benar. Seseorang yang memiliki gaya belajar converger akan memberikan penekanan dalam hal pengambilan keputusan (Richmond & Chummings, 2005). Hal ini terlihat dari cara belajar siswa converger yang melalui tahap abstract conceptualization. Siswa converger akan mengambil keputusan lain dalam menyelesaikan masalah matematika. Siswa converger cenderung akan menggunakan alternatif cara penyelesaian yang lain dalam menyelesaikan masalah matematika ketika mereka tidak dapat menggunakan cara penyelesaian yang sebelumnya dipakai. Pada penelitian ini, siswa converger (C1 dan C2) menggunakan strategi atau cara penyelesaian yang sudah pernah digunakan sebelumnya tetapi ketika keduanya diwawancara ditemukan bahwa C1 dapat menemukan alternatif cara penyelesaian yang lain dalam menyelesaikan masalah

265 Hanya saja cara alternatif tersebut tidak digunakan dalam mengerjakan masalah 1 karena dia merasa sudah bisa menggunakan cara yang sebelumnya sudah pernah digunakan. Pada tahap memeriksa kembali, siswa converger mampu memeriksa kembali masalah dan penyelesaiannya dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Indikator-indikator pemecahan masalah matematis ini merupakan aktualisasi dari kekuatan terbesar siswa converger yang lebih menekankan pada pengambilan keputusan (Richmond & Cummings, 2005). Siswa converger adalah siswa yang teliti dalam melakukan pekerjaan, sehingga siswa converger akan mengecek kembali pekerjaan yang telah dilakukan dengan begitu mereka dapat melaksanakan strategi yang telah dipilihnya dalam memecahkan masalah dengan benar. Siswa converger akan mempertimbangkan segala sesuatu yang ia putuskan dalam menyelesaikan masalah. Siswa converger juga membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab atau belum, sehingga mereka yakin bahwa masalah yang diberikan benar-benar sudah dikerjakan dengan tepat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Diverger Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar diverger adalah D1 dan D2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa D1 dan D2 mampu memecahkan masalah dengan keempat tahap pemecahan Polya, yaitu memahami masalah,

266 242 membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Ringkasan kemampuan pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarakan hasil tes tertulis dan wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis) siswa untuk gaya belajar diverger dapat dilihat pada Tabel Richmond & Cummings (2005) menyatakan bahwa siswa diverger belajar melalui concrete experience dan reflective observation. Concrete experience merupakan tahap dimana siswa belajar melalui keterlibatan diri pada pengalaman nyata, sedangkan reflective observation merupakan tahap dimana siswa belajar melalui pengamatan. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diverger, dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Siswa yang belajar melalui concrete experience, belajar melalui apa yang sudah pernah dia alami saat pembelajaran berlangsung (Ramadan, 2011). Pada saat pembelajaran matematika siswa diminta untuk dapat memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah yang diberikan, sehingga pada penelitian ini, siswa diverger (D1 dan D2) mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Siswa diverger belajar melalui tahap concrete experience sehingga siswa mampu membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Hal ini karena pada saat proses pembelajaran matematika siswa sudah pernah diajarkan oleh guru. Pada kasus tertentu (seperti yang dialami oleh D1 saat mengerjakan

267 243 masalah 1, serta D1 dan D2 saat mengerjakan masalah 2), siswa diverger sudah mampu mencari subtujuan yang dicari tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini diakibatkan oleh beberapa sebab seperti tidak teliti dan lupa atau masih bingung dalam proses mengerjakan masalah yang diberikan. Sebagaimana yang dialami D1 saat mengerjakan masalah 1, terlihat bahwa D1 masih bingung dalam menggunakan keliling persegi panjang atau padahal guru sudah memberi contoh masalah yang hampir serupa dengan masalah 1 ketika pembelajaran matematika berlangsung. Kemungkinan D1 lupa apa yang dijelaskan guru ketika pembelajaran berlangsung. Untuk masalah 2, D1 tidak teliti ketika menuliskan satuan luas yaitu yang seharusnya tetapi ditulis. D2 juga melakukan kesalahan saat mengerjakan masalah 2. D2 tidak teliti dalam proses perhitungan, sedangkan hasil perhitungan yang benar adalah. Siswa diverger belajar melalui tahap reflective observation sehingga siswa akan memiliki fokus terhadap pemahaman arti dari ide-ide matematika (Richmond & Cummings, 2005). Hal ini memunginkan siswa diverger mampu untuk mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika. Jika siswa diverger sudah mampu melewati dua tahap pemecahan masalah sebelumnya dengan lancar, maka dia akan mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Pada penelitian ini, siswa diverger (D1 dan D2) mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat

268 244 matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Pada kasus tertentu, siswa diverger yang sudah mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan yang berlangsung tetapi belum menemukan jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan pada tahap sebelumnya (mencari subtujuan pada tahap membuat rencana) siswa mengalami tidak teliti dalam mencari subtujuan. Terlebih jika pada tahap memeriksa kembali siswa tidak mengecek kembali. Hal ini seperti yang dialami oleh D1 dan D2, pada saat mencari subtujuan tidak teliti sehingga belum menemukan jawaban yang benar saat melaksanakan tahap selanjutnya. Siswa diverger yang belajar melalui tahap reflective observation, memungkinkan siswa mampu untuk merefleksikan kembali apa yang sudah dikerjakan selama proses pemecahan masalah misalnya dengan melakukan beberapa indikator pada tahap memeriksa kembali. Pada penelitian ini, siswa diverger (D1 dan D2) memeriksa kembali masalah dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis dan membaca pertanyaan kembali. Pada penelitian ini, siswa diverger hanya melakukan dua indikator dari tahap memeriksa kembali. Siswa diverger mampu untuk merefleksikan kembali apa yang sudah dikerjakan selama proses pembelajaran akan tetapi perlu diingat bahwa siswa diverger juga belajar melalui tahap concrete experience. Concrete experience adalah tahap dimana yang memungkinkan bagi siswa untuk belajar dengan melibatkan perasaan sehingga jika ada hal-hal yang mereka anggap

269 245 menarik dalam pembelajaran, mereka akan tertarik untuk menggali informasi dari apa yang mereka amati, begitu juga sebaliknya. Hal ini tentunya akan mempengaruhi siswa diverger dalam merefleksikan kembali apa yang sudah dikerjakan selama proses pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa diverger belum mampu melakukan indikator-indikator dari tahap memeriksa kembali secara maksimal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Accommodator Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar accommodator adalah Ac1 dan Ac2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa Ac1 dan Ac2 mampu memecahkan masalah dengan keempat tahap pemecahan Polya, yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Ringkasan kemampuan pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis) siswa untuk gaya belajar accommodator dapat dilihat pada Tabel Richmond & Chummings (2005) menyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar accommodator belajar melalui tahap concrete experience dan active experimentation. Concrete experience merupakan tahap dimana siswa belajar melalui keterlibatan diri pada pengalaman belajar matematika. Active experimentation merupakan tahap dimana siswa belajar melalui eksperimen dan tindakan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa accommodator adalah sebagai berikut.

270 246 Siswa yang belajar melalui concrete experience, belajar melalui apa yang telah pernah dia alami saat pembelajaran berlangsung (Ramadan, et al, 2011). Pada saat pembelajaran matematika siswa diminta untuk dapat memahami masalah dengan mengetahui apa yang ada dan ditanyakan dari masalah yang diberikan sehingga pada penelitian ini, siswa accommodator (Ac1 dan Ac2) mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Siswa accommodator belajar melalui tahap active experimentation sehingga memungkinkan mereka mampu dalam membuat eksperimen dan simulasi terkait dengan penyelesaian masalah. Indikator seperti mampu menyederhanakan masalah, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi diperoleh melalui pengalaman saat mengikuti pembelajaran matematika di kelas. Pada penelitian ini, siswa accommodator (Ac1 dan Ac2) mampu membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Pada kasus tertentu (seperti yang dialami oleh Ac1 dan Ac2 saat mengerjakan masalah 1, Ac2 saat mengerjakan masalah 2, dan Ac1 saat mengerjakan masalah 3), siswa accommodator mampu mencari subtujuan yang dicari tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini diakibatkan oleh beberapa sebab seperti lupa dan tidak teliti saat mengerjakan masalah yang diberikan. Sebagaimana yang dialami Ac1 dan Ac2 saat mengerjakan masalah 1, terlihat Ac1 dan Ac2 lupa mengenai konsep keliling sehingga mereka

271 247 menggunakan keliling persegi panjang dalam mencari keliling stadion. Mereka mengikutsertakan lebar persegi panjang dalam perhitungan keliling persegi panjang sedangkan letak lebar lapangan berada di dalam stadion. Padahal saat pembelajaran matematika, guru sudah memberi contoh masalah yang hampir serupa dengan masalah 1. Sedangkan untuk masalah 2, Ac2 tidak teliti dalam proses perhitungan, sedangkan hasil perhitungan yang benar adalah. Begitu juga dengan masalah 3, Ac1 tidak teliti dalam proses perhitungan. Siswa accommodator belajar melalui tahap conrete experience artinya siswa sudah pernah memperoleh pengalaman belajar seperti memahami arti dari ide-ide matematika, sehingga memungkinkan siswa mampu mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika. Pada penelitian ini, siswa accommodator (Ac1 dan Ac2), mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi penghitungan berlangsung. Pada kasus tertentu, siswa accommodator yang sudah mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan yang berlangung tetapi belum menemukan jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan pada tahap sebelumnya (mencari subtujuan pada tahap membuat rencana) siswa mengalami tidak teliti dalam mencari subtujuan. Hal ini seperti yang dialami oleh Ac1 dan Ac2, pada saat mencari subtujuan tidak teliti sehingga belum menemukan jawaban yang benar saat melaksanakan tahap selanjutnya. Siswa accommodator belajar melalui tahap concrete experience, sehingga memungkinkan mereka untuk merefleksikan kembali apa yang sudah mereka

272 248 lakukan saat pembelajaran matematika. Hal ini memungkinkan siswa accommodator untuk memeriksa kembali penyelesaian yang sudah dilaksanakan dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang berlangsung, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Berbeda dengan gaya belajar yang lain, siswa accommodator hanya melakukan tiga indikator dari tahap memeriksa kembali tanpa mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis. Kolb & Kolb (2005) menyatakan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar accommodator cenderung bertindak atas perasaan bukan pada analisis logis. Pada umumnya, siswa accommodator kurang logis dan lebih banyak melibatkan perasaan dan intuisi ketika belajar atau mengambil keputusan. Hal ini setara dengan hasil dari penelitian yang menunjukkan siswa accommodator tidak mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis sehingga dapat dikatakan mereka belum mampu melakukan tahap memeriksa kembali secara maksimal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Gaya Belajar Assimilator Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa assimilator adalah As1 dan As2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa As1 dan As2 mampu memecahkan masalah dengan empat tahap pemecahan masalah Polya, yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Ringkasan kemampuan pemecahan masalah matematis secara umum (berdasarkan hasil tes tertulis dan

273 249 wawancara kemampuan pemecahan masalah matematis) untuk siswa assimilator dapat dilihat pada Tabel Richmond & Cummings (2005) menyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar assimilator belajar dengan melalui tahap abstract conceptualization dan reflective observation. Siswa yang belajar melalui abstract conceptualization mampu memiliki fokus pada logika, ide, dan konsep. Hal ini memungkinkan siswa assimilator mampu memahami konsep dari masalah yang diberikan yaitu konsep masalah mulai dari apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah, serta konsep masalah tersebut. Pada penelitian ini, diperoleh bahwa siswa assimilator (As1 dan As2) mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri. Selain itu, dengan belajar melalui tahap reflective observation memungkinkan siswa assimilator untuk memfokuskan diri terhadap pemahaman makna dari ide-ide matematika, termasuk pemahaman makna dari masalah yang diberikan. Siswa yang memiliki gaya belajar assimilator biasanya memiliki kemampuan untuk menjaga informasi menjadi terorganisir, sehingga memungkinkan siswa assimilator untuk mengurutkan informasi yang ada dari masalah. Pada penelitian ini, siswa dengan gaya belajar assimilator (As1 dan As2) mampu membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Siswa assimilator lebih tertarik untuk berpikir daripada bertindak akan tetapi siswa assimilator mampu untuk melakukan eksperimen dan simulasi ketika

274 250 menyelesaikan masalah matematika yang diberikan. Demikian pula menyederhanakan masalah dan mencari subtujuan yang perlu ditemukan terlebih dahulu. Pada dasarnya siswa assimilator belajar dengan melalui abstract conceptualization yang lebih memiliki ketertarikan terhadap hal-hal yang bersifat konsep abstrak seperti yang ada dalam matematika. Pada penelitian ini, siswa assimilator (As1 dan As2) mampu melakukan tahap membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Pada kasus tertentu (seperti yang dialami oleh As2 saat mengerjakan masalah 2), siswa assimilator sudah mampu mencari subtujuan yang dicari tetapi belum memperoleh jawaban yang benar. Hal ini diakibatkan oleh As 2 yang tidak teliti dalam proses mengerjakan masalah yang diberikan. Sebagaimana yang dialami As2 saat mengerjakan masalah 2. As2 tidak teliti dalam proses perhitungan, sedangkan hasil perhitungan yang benar adalah. Dengan belajar melalui tahap abstract conceptualization, siswa assimilator mampu memanipulasi simbol-simbol abstrak (Richmond & Cummings, 2005). Hal ini memungkinkan siswa assimilator untuk mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika. Belajar melalui tahap abstract conceptualization juga memungkinkan siswa assimilator untuk menganalisis ide dengan hati-hati sehingga mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan berlangsung. Pada penelitian ini, siswa assimilator (As1 dan As2)

275 251 mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi untuk menyelesaikan masalah. Pada kasus tertentu, siswa assimilator yang sudah mampu melaksanakan strategi selama proses penghitungan yang berlangung tetapi belum menemukan jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan pada tahap sebelumnya (mencari subtujuan pada tahap membuat rencana) siswa tidak teliti, sehingga saat melaksanakan tahap selanjutnya belum memperoleh jawaban yang benar. Belajar melalui tahap reflective observation memungkinkan siswa assimilator untuk merefleksikan kembali apa yang sudah dikerjakan selama proses pemecahan masalah misalnya dengan melakukan beberapa indikator pada tahap memeriksa kembali. Siswa assimilator juga belajar melalui abstract conceptualization yang memungkinkan siswa tertarik pada konsep abstrak yang dijelaskan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini semakin memaksimalkan siswa assimilator dalam merefleksikan kembali apa yang sudah dikerjakan sehingga pada penelitian ini, siswa assimilator mampu melakukan tahap memeriksa kembali dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab Perolehan Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Menurut Kolb & Kolb (2005), dengan mengetahui gaya belajar tiap siswa membantu instruktur/guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dalam

276 252 konteks pembelajaran yang beragam. Pada penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah Model Eliciting Activities. Pada penelitian ini, diperoleh bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis (hasil tes tulis dan wawancara) untuk gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator berturut-turut adalah 93,1; 81,9; 80,6; 86,1. Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis untuk siswa converger dan siswa assimilator masing-masing adalah 93,1 dan 86,1. Baik converger maupun assimilator, keduanya belajar melalui tahap abstract conceptualization. Siswa yang belajar melalui tahap abstract conceptualization akan memiliki fokus terhadap logika, ide, dan konsep abstrak untuk menjelaskan suatu kejadian. Siswa yang memiliki pemahaman mengenai abstrak dan konseptual akan mampu untuk mentransfer pengetahuannya pada masalah. Siswa juga menganalisis ide-ide matematika dengan hati-hati, sehingga mereka mampu melaksanakan strategi penyelesaian dari masalah yang diberikan. Dengan begitu, siswa converger dan assimilator baik dalam memecahkan masalah. Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki gaya belajar diverger dan accommodator berturut-turut adalah 81,9 dan 80,6. Baik diverger maupun accommodator, keduanya belajar melalui tahap concrete experience. Siswa yang belajar melalui tahap concrete experience lebih memilih untuk merasakan dan mengalami daripada berpikir. Mereka bergantung pada perasaan dalam memecahkan masalah apabila menggunakan teori dan generalisasi (Kolb, 2005). Hal ini memungkinkan siswa yang belajar melalui concrete experience, yaitu siswa dengan gaya belajar diverger dan accommodator

277 253 memiliki strategi yang kurang kuat dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa diverger dan accommodator juga belajar melalui tahap reflective observation dan active experiment sehingga mereka juga mampu menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diverger dan accommodator berada di atas Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan hasil analisis kemampuan pemecahan masalah matematis untuk tiap gaya belajar, terlihat bahwa siswa dengan gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu melaksanakan tiap tahap pemecahan masalah menurut Polya dalam menyelesaikan masalah matematika yang diberikan. Hanya saja pada penelitian ini, ditemukan bahwa beberapa indikator belum dilaksanakan secara maksimal oleh siswa. Hal ini dikarenakan adanya kesulitan yang dialami oleh masing-masing siswa. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa siswa untuk tiap gaya belajar tidak mengalami kesulitan saat melakukan tahap memahami masalah yang diberikan. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Aljaberi (2015) yang menemukan bahwa semua siswa untuk tiap gaya belajar baik converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu melakukan tahap memahami masalah dari tahap pemecahan masalah Polya. Kemampuan pemecahan masalah matematis tiap siswa berbeda yaitu bergantung pada kesulitan yang dialami oleh tiap siswa. Siswa converger tidak mengalami kesulitan pada tahap membuat rencana. Siswa converger mampu

278 254 melaksanakan setiap indikator pada tahap membuat rencana dengan baik dan benar. Berbeda dengan siswa yang memiliki gaya belajar lain, yaitu diverger, accommodator, dan assimilator. Siswa diverger mulai mengalami kesulitan pada saat melaksanakan tahap membuat rencana, yaitu pada indikator mencari subtujuan. Hal ini dikarenakan siswa tidak teliti dan dan tidak mengingat kembali penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung untuk menggunakan konsep yang tepat dalam mencari subtujuan yang dicari pada masalah. Kesulitan yang sama juga dialami oleh siswa accommodator dalam melaksanakan tahap membuat rencana. Kesulitan yang dijumpai siswa adalah tidak teliti dan tidak mengingat penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk siswa gaya assimilator, sebenarnya sudah mampu melaksanakan tahap membuat rencana dengan baik, hanya saja siswa tidak teliti dalam melakukan perhitungan ketika mencari subtujuan. Kesulitan yang dialami siswa saat tahap membuat rencana ini berdampak pada tahap melaksanakan rencana. Akibatnya, siswa belum mampu menemukan jawaban yang benar dari penyelesaian masalah yang telah dikerjakan. Lebih lanjut lagi, pada tahap memeriksa kembali siswa belum melaksanakan tahap tersebut secara maksimal. Misalnya, siswa tidak melakukan satu indikator dari tahap memeriksa kembali yaitu mengecek kembali semua informasi dan penghitungan yang terlibat, maka siswa juga tidak akan memecahkan masalah dengan baik. Tarmizah & Meerah (2010) menyatakan bahwa siswa mulai mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah pada saat memasuki tahap kedua, yaitu membuat rencana. Pada saat tahap membuat rencana, siswa perlu

279 255 mengorganisasikan strategi untuk menyelesaikan masalah dan menemukan jawaban. Selama proses membuat rencana, siswa harus mampu membuat persepsi dan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan dilakukan. Hal yang serupa juga dijumpai pada penelitian ini, meskipun siswa mampu melakukan tahap membuat rencana tetapi belum terlaksana secara maksimal. Siswa mulai mengalami kesulitan pada tahap membuat rencana dan berdampak pada tahap melaksanakan rencana. Pada proses pemecahan masalah matematis, ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Menurut Stendal, sebagaimana dikutip oleh Tarmizah & Meerah (2010: 143) menyatakan bahwa kemampuan berkonsentrasi, persepsi yang bermutu, berpikir logis, dan menggunakan ingatan secara efektif merupakan faktor penting dalam belajar dan memecahkan masalah. Sementara itu, pada penelitian ini, ditemukan bahwa kesulitan yang dialami siswa adalah siswa kurang mampu berkonsentrasi (tidak teliti) dan tidak menggunakan ingatan secara efektif Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan pada penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Waktu penelitian singkat Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan suatu kesanggupan dalam memecahkan masalah matematis yang dapat dimiliki karena adanya tindakan kebiasaan memecahkan masalah matematis dalam belajar. Pada penelitian ini, waktu yang digunakan untuk mengajarkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa hanya sebatas 3 (tiga) kali pertemuan. Padahal untuk

280 256 mengajarkan kemampuan pemecahan masalah matematis bukan sesuatu yang dapat dilakukan dalam waktu singkat. Seharusya kemampuan pemecahan masalah matematis diajarkan sejak tingkat pendidikan paling awal yaitu sekolah dasar, sehingga siswa akan terbiasa untuk memecahkan masalah matematis yang diberikan. Hal ini serupa dengan pendapat Awad, sebagaimana dikutip oleh Aljaberi (2015) yang menyatakan bahwa untuk mengajarkan kemampuan pemecahan masalah matematis menurut Polya perlu dimulai sejak tingkat sekolah dasar. 2. Tidak semua indikator dari tahap kemampuan pemecahan masalah matematis menurut Polya digunakan. Pada penelitian ini, analisis kemampuan pemecahan masalah matematis yang dilakukan masih terbatas pada beberapa indikator dari tahap kemampuan pemecahan masalah menurut Polya. Masih banyak indikator yang tidak diikutsertakan dalam manganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk tiap gaya belajar. Sehingga ada kemungkinan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa akan berbeda lagi jika dilakukan penelitian yang menggunakan indikator pada tiap pemecahan masalah matematis menurut Polya yang berbeda. Menurut Soancatl, et al., sebagaimana dikutip oleh Aljaberi (2014) menyatakan bahwa ada banyak variasi masalah mengenai pemecahan masalah. Misalnya masalah yang memerlukan sketsa gambar atau diagram untuk mempermudah proses pemecahan masalah, masalah yang perlu diidentifikasi polanya pada saat membuat rencana,

281 257 atau masalah yang memerlukan pembuatan tabel terlebih dahulu untuk menyelesaikannya. 3. Identifikasi gaya belajar hanya menggunakan angket gaya belajar siswa menurut Kolb. Pada penelitian ini, proses identifikasi gaya belajar siswa menurut Kolb hanya dilakukan dengan menggunakan instrumen angket gaya belajar saja. Sejauh ini belum ditemukan adanya instrumen lain untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa menurut Kolb selain angket gaya belajar.

282 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan berikut. 1. Berdasarkan penelitian, dari 32 siswa kelas VIII A diperoleh bahwa 11 siswa memiliki gaya belajar converger, 7 siswa memiliki gaya belajar diverger, 5 siswa memiliki gaya belajar accommodator, dan 9 siswa memiliki gaya belajar assimilator. Persentase keberadaan gaya belajar converger, diverger, accommodator, dan assimilator berturut-turut adalah 34,38%, 21,88%, 15,62%, dan 28,12%. Dalam hal ini siswa dengan gaya belajar converger lebih banyak jumlahnya daripada siswa dengan gaya belajar yang lain. 2. Siswa converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu memecahkan masalah dengan melalui tahap memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah serta mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Siswa converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu memecahkan masalah dengan melalui tahap membuat rencana dengan menyederhanakan masalah, membuat eksperimen dan simulasi, mencari subtujuan, dan mengurutkan informasi. Siswa converger, diverger, accommodator, dan assimilator mampu memecahkan masalah dengan melalui tahap melaksanakan rencana dengan 258

283 259 mengartikan masalah dalam bentuk kalimat matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Siswa converger mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Siswa diverger mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis dan membaca pertanyaan kembali. Siswa accommodator mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. Siswa assimilator mampu melaksanakan tahap memeriksa kembali dengan mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya kepada diri sendiri bahwa pertanyaan sudah terjawab. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan di atas dapat diberikan saran-saran sebagai berikut.

284 Guru sebaiknya mengajarkan kemampuan pemecahan masalah matematis kepada siswa sejak pendidikan tingkat awal atau sekolah dasar agar siswa terbiasa untuk memecahkan masalah matematis mulai usia dini. 2. Guru sebaiknya mendesain pembelajaran dengan menyesuaikan gaya belajar yang dimiliki masing-masing siswa untuk memaksimalkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 3. Guru sebaiknya memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam pemecahan masalah matematis agar mampu mengingatkan siswa agar tidak mengulangi kesalahan yang sama saat memecahkan masalah matematis. 4. Dapat dikembangkan penelitian serupa dengan menggunakan semua indikator dari tahap pemecahan masalah matematis menurut Polya. 5. Dapat dikembangkan penelitian serupa dengan melakukan identifikasi gaya belajar siswa menurut Kolb menggunakan instrumen selain angket gaya belajar siswa. 6. Dapat dikembangkan penelitian lanjutan mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau dari gaya belajar siswa untuk pelajaran selain pelajaran Matematika.

285 261 DAFTAR PUSTAKA Alfindah, Setiasih Keefektifan Model Eliciting Activities Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X Pada Materi Trigonometri. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Aljaberi, N. M Pre-Service Elementary School Teachers learning styles and their Ability to Solve Mathematical Problems according to Polya s Strategy. Journal of Education and Practice, Vol 5, No. 30, Aljaberi, N. M University Students Learning Styles and Their Ability to Solve Mathematical Problems. International Journal of Business and Social Science, Vol 6, No. 4 (1), Arifin, Z Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Kementrian Agama Arikunto, S Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asikin, M Teori Belajar Matematika. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Bhat, M. A The Effect of Learning Style on Problem Solving Ability among High School Students. International Journal Advances in Social Science and Humanities, 2(7): 1-6. Bahar, H. H. & Sulun, A The Learning Styles of Prospective Science Teachers, The Correlation between Learning Styles and Gender and Academic Achievment by Learning Styles. Kastamonu Education Jurnal, 19 (2), Carson, J A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking Without Teaching Knowledge. The Mathematics Educator Journal, 17 (2), Cavas, B A Study on Pre-service Science, Class, and Mathematics Teachers s Learning in Turkey. Science Education International Journal, 21(1): Chamberlin, S. A. & S. M. Moon How Does the Problem Based Learning Approach Compare to the Model-Eliciting Activity Approach In Mathematic?. International Journal For Mathematics Teaching Teaching and Learning. Tersedia di [diakses ]. Depdiknas Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

286 262 Fadillah, S Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Fatimah, H. N Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Perbandingan dan Skala di Kelas VII di MTs Negeri Model Limboto. Jurnal. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Goklap, M The Effect of Student s Learning Styles to Their Academic Succes. International Electronic Journal of Mathematics Education, 4, (10), Herlambang, Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hielle. Tesis. Bengkulu: PPS Universitas Bengkulu. Huda, M Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kolb, Y.A. & Kolb A. D The Kolb Learning Style Inventory-Version 3.1. Ohio: HayGroup. Martin, O. M TIMSS 2011 Internasional Result in Science. United States: TIMSS & PIRLS International Study Center. Miami University. The Learning Style Inventory. Tersedia di [diakses ] Miles, et al Quantitative Data Analysis. Clifornia: SAGE Publications Ltd. Moleong, L. J Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Montgomey, S. M. & Groat, L. N Student Learning Styles and Their Implications for Teaching. Ann Arbor: The Center for Research on Learning and Teaching at the University of Michigan. Mousa, N The Importance of Learning Styles in Education. International Journal of Education, 1(2): Tersedia di [diakses 8 Januari 2016]. NCTM Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.

287 263 OECD PISA 2012: Assesment and Analitycal Framework Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. Secretary General of OECD. Online. Tersedia di [diakses ]. Ozgen, K., et al An Examination of Multiple Intelligence Domains and Learning Styles of Pre-Service Mathematics Teachers: Their Reflections on Mathematics Education. Educational Research and Reviews Journal, 6(2): Peker, M Pre-Service Teachers Teaching Anxiety about Mathematics and Their Learning Style. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (4), Peker, M. & Mirasyedioglu, S Pre-Service Elementary School Teachers Learning Style and Attitudes towards Mathematics. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4(1): Polya, G How To Solve It. Princenton: Princenton University Press. Tersedia di [diakses ]. Priyo, D. B Peningkatan Kreativitas Dan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Matematika Melalui Pembelajaran Model Treffinger. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Ramadan, et al An Investigation of The Learning Style of Prospective Educators. The Online Journal of New Horizons in Education, 1, 1-6. Republik Indonesia Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Indonesia. Sekretarian Negara Jakarta. Richmond, A.S. & Cummings Implementing Kolb s Learning Style into Online Distance Education. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 1, Rifa i, A. & Anni, C. T Psikologi Pendidikan. Semarang:Universitas Negeri Semarang Press. Rofiqoh, Z Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya Belajar Siswa. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Saad, N. S. & Ghani, A. S Teaching Mathematics in Secondary School: Theories and Practices. Perak: Universiti Pendidikan Sultan Idris. Sengul, et al Learning Styles of Prospective Teachers: Kocaeli University Case. Journal of Educational and Instructural Studies, 3(2): 1-12.

288 264 Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suparno, Paul Teori Perkembangan Kognitif Jean Paget. Yogyakarta: Kanisius. Syaiful Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realsitik. Edumatica, 2 (1), Tarmizah, T. & Meerah, T Students Difficulties in Mathematics Problem- Solving: What do they say?. International Conference on Mathematics Education Research, Yu, S. & Chang, C What Did Taiwan Mathematics Teachers Think of Model- Eliciting Activities and Modeling?. International Conference on the Teaching of Mathematical Modeling and Applications, ICTMA Vol 14, University of Hamburg, Hamburg. Yuwono, A Profil Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian. Tesis. Surakarta: PPS Universitas Sebelas Maret.

289 265 Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA KELAS VIII H No. Nama Kode 1 AHMAD IRFAN MARZUKI U-01 2 AL ANNISSA SUKMA AMALIA U-02 3 AL RIZA KARUNIA U-03 4 ANISA RAHMAWATI NUGRAHA U-04 5 ANISYA MAULIDYA U-05 6 ARDILA FAIZ MAULIDA U-06 7 ARDITA NUR MUTIARASARI U-07 8 AZKA HIMMATUN ULYA U-08 9 CHELSEA DHIYA AFFAFI U DENNY GUNAWAN MIFTACHURROZAQ U DHEA BETA SYAFA KAMILA U FADHILAH RAHMAWATI U FADLILATUR RIF'AH U FAIRUZ SALSABILA TSABITA U FARCHA FAALIH ARDIANSYAH U IHSAN MIFTAHUL HUDA U IMAN NURDIANSYAH U MAULANA MUHAMMAD WAHFIUDIN U MUHAMMAD ALI RAHMAN U MUHAMMAD LUTHFI MUTAMAR U MUHAMMAD SYIFAURROSYIDIN U NABILA ARISTAWIDYA U NAUFALDO MAULIDI ACHMAD U RAHMAWATI MELATI SANI U RIFALDI DIAS YUDISTIRA U-25

290 RONA SYFA U SALSA BILAL KHOIROH U SALSABILA ADDINA SALWA U TESSA MEILIA U TSANIA ATTA AZZAHRO U UMMUL I'ZZA JULIANI U WILAKHANSA FANIASARI U-32

291 267 Lampiran 2 DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN KELAS VIII A No. Nama Kode 1 ACHMAD NURHADI T-01 2 AHMAD IVAN ANDRIAN T-02 3 AJENG LA FATIKHA NURJANA T-03 4 ANNISA FEBRIANA MAULIDA P. T-04 5 ANNISA WULANSARI T-05 6 CUT NANA T-06 7 DAFFA PRATAMA T-07 8 DIMAS ARYO LUKITO T-08 9 ENDAH ISMAYASARI HARUM P. T FAHMA KAMILA T FAIZARANI T FEBBY AROFATUL AULIA T HASNA AFIFAH SALSABILA WIBOWO T ILHAM ABDUL QADIR T KEISHA HALIMATUS AZKA T KIRANA ADHA KHIRUNNISA T LINDA LATIVAH T LUQMAN AL FARIS HAQ T M. IRHAM REIVANSA T MILLAH HANIFAH T MUCHAMMAD HABIBALLAH T MUHAMAD NUR ROKHIM T MUHAMMAD FAIQ FARDANY T NABILA DESLI HENDRI T NADIA MAHARANI T-25

292 NADIA SALSABILA T RAHAYU KURNIAWATI T SANDY TIRTA PRATAMA T SEFTIYANI KURNIA PUTRI T SHERLY APRILIA DIANA PUTRI T SHOFI SAFINATUL J T VICKY TRI ARMANSYAH T-32

293 Lampiran 3 269

294 Lampiran 4 270

295 271

296 272

297 Lampiran 5 273

298 274

299 275

300 276

301 Lampiran 6 277

302 278

303 279

304 280

305 Lampiran 7 HASIL SKOR PERNYATAAN ANGKET GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII A SKOR PERNYATAAN NO S T T T T T T T T T T T T T T

306 15 T T T T T T T T T T T T T T T T T T

307 SKOR PERNYATAAN NO S T T T T T T T T T T T T T T T T T

308 18 T T T T T T T T T T T T T T T Keterangan S : Subjek 284

309 Lampiran 8 KLASIFIKASI TIPE GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII A NO S CE RO AC AE AC- CE AE- RO TIPE NO S CE RO AC AE AC- CE AE- RO TIPE 1 T Converger 17 T Converger 2 T Converger 18 T Accommodator 3 T Assimilator 19 T Diverger 4 T Converger 20 T Converger 5 T Assimilator 21 T Accommodator 6 T Converger 22 T Assimilator 7 T Diverger 23 T Converger 8 T Converger 24 T Assimilator 9 T Accomodator 25 T Diverger 10 T Assimilator 26 T Assimilator 11 T Diverger 27 T Converger 12 T Converger 28 T Converger 13 T Diverger 29 T Assimilator 14 T Assimilator 30 T Diverger 15 T Accomodator 31 T Assimilator 16 T Diverger 32 T Accommodator Keterangan: S : Subjek, CE : Skor baris CE, AC : Skor baris AC, RO : Skor baris RO, AE : Skor baris AE, AC-CE : Skor baris AC dikurangi skor baris CE, AE-RO : Skor baris AC dikurangi baris RO 285

310 Lampiran 9 SILABUS Satuan Pendidikan Kelas : SMP/MTs : VIII (Delapan) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 286

311 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas daerah lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual. Lingkaran Pembelajaran KI 1 dan KI 2 dilakukan secara tidak langsung (terintegrasi) dalam pembelajaran KI 3 dan KI 4 Pertemuan Pertama Pendahuluan (10 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. 2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan Penilaian KI 1 dan KI 2 dilakukan melalui penilaian observasi perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan indikator yang telah ditentukan Sikap Observasi Mengamati disiplin dan rasa percaya 6 JP Buku Siswa Matematika SMP / MTs Kelas VIII, Kemdikbud. 2 JP Buku Teks Matematika (Konsep dan Aplikasinya) untuk kelas VIII SMP dan MTs, Depdiknas. 287

312 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah lingkaran. psikis siswa. 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. 4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran. 5. Guru memberikan apersepsi. Inti (65 menit) 6. Guru memberikan pengantar materi dengan menampilkan gambar-gambar yang berhubungan dengan keliling lingkaran. 7. Siswa mengamati gambar tersebut. (mengamati, menalar) 8. Dari hasil pengamatan, siswa bertanya tentang gambar yang disajikan. Jika tidak ada yang bertanya guru membuat pertanyaan pancingan tentang gambar tersebut (menanya) 9. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok. 10. Guru membagikan LKS 1 dan alat peraga lingkaran pada masing-masing kelompok. 11. Siswa mendiskusikan LKS 1 dengan diri dalam mengerjakan tugas, menyimak penjelasan, atau presentasi siswa mengenai lingkaran. Pengetahuan Penugasan Tugas terstruktur: mengerjakan latihan soalsoal tugas atau PR yang berkaitan dengan lingkaran Tes tertulis: mengerjakan 288

313 bantuan alat peraga lingkaran bersama kelompoknya. (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar) 12. Guru memastikan bahwa setiap kelompk mengerti apa yang ditanyakan pada LKS Siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (mengomunikasikan) 14. Guru memberikan penguatan tentang konsep keliling lingkaran dengan memberikan konfirmasi jawaban LKS Guru membagikan LTS 1 pada masingmasing kelompok. 16. Siswa mendiskusikan LTS 1 bersama kelompoknya. (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar) 17. Guru memastikan tiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LTS Siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (mengomunikasikan) kuis berkaitan dengan lingkaran yang 289

314 19. Guru memberikan konfirmasi jawaban LTS Guru membrikan kuis untuk dikerjakan secara individu. 21. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Penutup (5 menit) 22. Guru dan siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. 23. Guru memberikan PR. 24. Guru memberi arahan pada siswa untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya yaitu tentang panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. 25. Guru menutup pelajaran dengan salam dan doa. Pertemuan Kedua 2 JP Pendahuluan (10 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. 2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa. 3. Guru menyampaikan materi yang akan 290

315 dipelajari. 4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran. 5. Guru memberikan apersepsi. Inti (65 menit) 6. Guru memberikan pengantar materi dengan menampilkan gambar-gambar yang berhubungan dengan keliling lingkaran. 7. Siswa mengamati gambar tersebut. (mengamati, menalar) 8. Dari hasil pengamatan, siswa bertanya tentang gambar yang disajikan. Jika tidak ada yang bertanya guru membuat pertanyaan pancingan tentang gambar tersebut (menanya) 9. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok. 10. Guru membagikan LKS 2 dan alat peraga lingkaran pada masing-masing kelompok. 11. Siswa mendiskusikan LKS 2 bersama kelompoknya. (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar) 291

316 12. Guru memastikan bahwa setiap kelompk mengerti apa yang ditanyakan pada LKS Siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (mengomunikasikan) 14. Guru memberikan penguatan tentang konsep panjang lintasan dari perputaran roda dengan memberikan konfirmasi jawaban LKS Guru membagikan LTS 2 pada masingmasing kelompok. 16. Siswa mendiskusikan LTS 2 bersama kelompoknya. (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar) 17. Guru memastikan tiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LTS Siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (mengomunikasikan) 19. Guru memberikan konfirmasi jawaban LTS Guru membrikan kuis untuk dikerjakan 292

317 secara individu. 21. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Penutup (5 menit) 22. Guru dan siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. 23. Guru memberikan PR. 24. Guru memberi arahan pada siswa untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya yaitu tentang luas lingkaran. 25. Guru menutup pelajaran dengan salam dan doa. Pertemuan Ketiga 2 JP Pendahuluan (10 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. 2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa. 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. 4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran. 293

318 5. Guru memberikan apersepsi. Inti (65 menit) 6. Guru memberikan pengantar materi dengan menampilkan gambar-gambar yang berhubungan dengan keliling lingkaran. 7. Siswa mengamati gambar tersebut. (mengamati, menalar) 8. Dari hasil pengamatan, siswa bertanya tentang gambar yang disajikan. Jika tidak ada yang bertanya guru membuat pertanyaan pancingan tentang gambar tersebut (menanya) 9. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok. 10. Guru membagikan LKS 3 dan alat peraga lingkaran pada masing-masing kelompok. 11. Siswa mendiskusikan LKS 3 dengan bantuan alat peraga lingkaran bersama kelompoknya. (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar) 12. Guru memastikan bahwa setiap kelompk mengerti apa yang ditanyakan pada LKS 294

319 Siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (mengomunikasikan) 14. Guru memberikan penguatan tentang konsep luas lingkaran dengan memberikan konfirmasi jawaban LKS Guru membagikan LTS 3 pada masingmasing kelompok. 16. Siswa mendiskusikan LTS 3 bersama kelompoknya. (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar) 17. Guru memastikan tiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LTS Siswa dari salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (mengomunikasikan) 19. Guru memberikan konfirmasi jawaban LTS Guru membrikan kuis untuk dikerjakan secara individu. 21. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 295

320 Penutup (5 menit) 22. Guru dan siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. 23. Guru memberikan PR. 24. Guru memberi arahan pada siswa untuk mempelajari materi dari pertemuan pertama sampai ketiga yaitu tentang keliling lingkaran, panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan, dan luas lingkaran karena pertemuan selanjutnya akan diadakan tes. 25. Guru menutup pelajaran dengan salam dan doa. 296

321 297 Lampiran 10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MTs N 1 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/2 Materi : Lingkaran Pertemuan ke- : 1, 2, dan 3 Alokasi Waktu : 6 JP (6 x 40 menit) A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Menghargai dan Berdoa sebelum dan sesudah menghayati ajaran agama kegiatan pembelajaran. yang dianutnya Mengucap salam pada saat awal dan akhir kegiatan pembelajaran.

322 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas daerah lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual. 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah lingkaran Datang tepat waktu Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu Berani mempresentasikan hasil kerja di depan kelas Berani dalam menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi keliling dan luas lingkaran Menemukan rumus keliling lingkaran Menemukan rumus panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan Menemukan rumus luas lingkaran Menggunakan rumus keliling lingkaran untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan keliling lingkaran Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan Menggunakan rumus luas lingkaran untuk menyelesaikan masalah

323 299 sehari-hari yang berkaitan dengan luas lingkaran. C. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities, siswa diharapkan mampu: Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran Mengucap salam pada saat awal dan akhir kegiatan pembelajaran Datang tepat waktu Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu Berani mempresentasikan hasil kerja di depan kelas Berani menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi keliling dan luas lingkaran. Kompetensi Pengetahuan Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities pada materi keliling dan luas lingkaran dengan pendekatan saintifik berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS), Alat Peraga Lingkaran, dan Media Visual (MV) diharapkan: Pertemuan Dengan menggunakan LKS 1, Alat Peraga Lingkaran, dan MV.1, siswa mampu menemukan rumus keliling lingkaran. Pertemuan Dengan menggunakan LKS 2 dan MV.2, siswa mampu menemukan rumus panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Pertemuan Dengan menggunakan LKS 3, Alat Peraga Lingkaran, dan MV.3, siswa mampu menemukan rumus luas lingkaran.

324 300 Kompetensi Keterampilan Melalui pembelajaran Model Eliciting Activities pada materi keliling dan luas lingkaran dengan pendekatan saintifik berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS), Alat Peraga Lingkaran, dan Media Visual (MV) diharapkan: Pertemuan Dengan menggunakan LTS 1 dan MV.1, siswa mampu menggunakan rumus keliling lingkaran untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan keliling lingkaran. Pertemuan Dengan menggunakan LTS 2 dan MV.2, siswa mampu menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Pertemuan Dengan menggunakan LTS 3 dan MV.3, siswa mampu menggunakan rumus luas lingkaran untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan luas lingkaran. D. Materi Pembelajaran Keliling dan Luas Lingkaran. E. Metode, Pendekatan, dan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, penugasan, dan presentasi Pendekatan : Saintifik Model Pembelajaran : MEA (Model Eliciting Activities) Model Eliciting Activities adalah model pembelajaran untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep yang terkandung dalam suatu sajian masalah melalui pemodelan matematika (Alfindah, 2013: 17). Pada kegiatan pembelajaran Model Eliciting Activities, diawali dengan penyajian masalah yang akan memunculkan aktivitas untuk

325 301 menghasilkan model matematik yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika. Dalam penelitian ini, langkah-langkah pembelajaran Model Eliciting Activities yang digunakan sebagai berikut. 1. Guru memberikan pengantar materi. 2. Siswa dikelompokkan dengan 3-4 orang tiap kelompok. 3. Guru memberikan lembar permasalahan Model Eliciting Activities berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Tugas Siswa (LTS). 4. Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan permasalahan tersebut. 5. Guru membacakan permasalahan bersama siswa dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan. 6. Siswa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut. 7. Siswa mempresentasikan model matematika mereka setelah membahas dan meninjau ulang solusi. F. Alat dan Sumber Belajar 1. Media : LKS, LTS, Alat Peraga Lingkaran, Media Visual 2. Alat : Laptop, LCD, dan Proyektor 3. Sumber Belajar : a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2014.Buku Siswa: Matematika SMP / MTs Kelas VIII.Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. b. Nuharini & Wahyuni.2008.Matematika (Konsep dan Aplikasinya) untuk Kelas VIII SMP dan MTs.Jakarta:Depdiknas. G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1 (2 x 40 menit) Kegiatan Pembelajaran Saintifik Karakter Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

326 Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam. 2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa jika jam pelajaran pertama. 3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 4. Guru mengkondisikan fisik, psikis, sarana belajar siswa agar siap mengikuti pembelajaran. 5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang keliling lingkaran. 6. Guru memberikan apersepsi tentang unsurunsur lingkaran yang menjadi materi prasyarat untuk mempelajari keliling lingkaran. Kegiatan Inti (65 menit) 7. Guru memberikan pengantar materi tentang keliling lingkaran dengan menampilkan gambar sebuah mobil. 8. Siswa diminta mengamati gambar tersebut dan dikaitkan dengan lingkaran. 9. Setelah mengamati, guru menanyakan apa yang ada di benak siswa kemudian siswa menyusun pertanyaan terkait apa yang ditampilkan guru. 10. Siswa mengajukan pertanyaan yang telah mereka susun kepada guru. Jika tidak ada yang bertanya, guru membuat pertanyaan pancingan tentang gambar tersebut. Berbentuk apakah roda mobil tersebut? Mengamati, Menalar Menanya Religius Religius Disiplin

327 303 Berapa keliling roda mobil tersebut? 11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merespon pertanyaan guru dengan mengumpulkan informasi terkait rumus keliling lingkaran. 12. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 4 siswa tiap kelompoknya. 13. Guru membagikan lembar permasalahan berupa LKS 1 dan alat peraga lingkaran pada masing-masing kelompok. 14. Guru membacakan permasalahan dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LKS Siswa mendiskusikan LKS 1 dengan menggunakan alat peraga lingkaran secara berkelompok selama 20 menit untuk mengumpulkan informasi konsep keliling lingkaran. 16. Siswa mengolah informasi yang terdapat pada LKS 1 dan hasil diskusi menggunakan alat peraga untuk menemukan konsep keliling lingkaran. 17. Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 18. Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk bertanya atau memberi tanggapan dari presentasi yang dilakukan. 19. Guru memberi penguatan tentang konsep keliling lingkaran dengan memberikan Mengumpulkan informasi Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar Mengkomunikasikan Disiplin, Percaya diri Percaya Diri Percaya Diri

328 304 konfirmasi jawaban yang benar dari LKS Guru membagikan lembar permasalahan berupa LTS 1 pada tiap kelompok. 21. Guru membacakan permasalahan dan memastikan setiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LTS Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan penyelesaian dari LTS 1 selama 20 menit dengan menggunakan konsep yang telah diperoleh setelah menyelesaikan LKS Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi (model matematis) di depan kelas. 24. Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk bertanya atau memberi tanggapan dari presentasi yang dilakukan. 25. Guru memberi memberikan konfirmasi jawaban yang benar dari LTS Guru memberikan Kuis 1 untuk dikerjakan secara individu. 27. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan Penutup (5 menit) 28. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama membuat refleksi atas pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 29. Guru memberikan PR 1 tentang keliling lingkaran. 30. Guru memberikan arahan pada siswa untuk Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan Disiplin, Percaya diri Percaya diri Percaya diri Disiplin

329 305 mempelajari materi pertemuan selanjutnya yaitu tentang panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. 31. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam dan berdoa jika jam terakhir. Religius 2. Pertemuan 2 (2 x 40 menit) Kegiatan Pembelajaran Saintifik Karakter Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam. Religius 2. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa jika jam pelajaran pertama. Religius 3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 4. Guru mengkondisikan fisik, psikis, sarana belajar siswa agar siap mengikuti pembelajaran. 5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang panjang lintasan yang dilalui perputaran roda kendaraan. 6. Guru memberikan apersepsi tentang keliling lingkaran yang menjadi materi prasyarat untuk mempelajari panjang lintasan yang dilalui perputaran roda kendaraan. Kegiatan Inti (65 menit) 7. Guru memberikan pengantar materi tentang panjang lintasan dari perputaran roda

330 306 kendaraan dengan menampilkan gambar seseorang yang sedang mengendarai sepeda. 8. Siswa diminta mengamati gambar tersebut dan dikaitkan dengan keliling lingkaran. 9. Setelah mengamati, guru menanyakan apa yang ada di benak siswa kemudian siswa menyusun pertanyaan terkait apa yang ditampilkan guru. 10. Siswa mengajukan pertanyaan yang telah mereka susun kepada guru. Jika tidak ada yang bertanya, guru membuat pertanyaan pancingan tentang gambar tersebut. Pernahkah kalian mengendarai sebuah sepeda? Berapa keliling roda sepeda tersebut? Berapa panjang lintasan yang ditempuh sepeda jika roda berputar sebanyak N kali? 11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merespon pertanyaan guru dengan mengumpulkan informasi terkait rumus keliling lingkaran. 12. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 4 siswa tiap kelompoknya. 13. Guru membagikan lembar permasalahan berupa LKS 2 pada masing-masing kelompok. 14. Guru membacakan permasalahan dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LKS 2. Mengamati, Menalar Menanya Mengumpulkan informasi Disiplin

331 Siswa mendiskusikan LKS 2 secara berkelompok selama 20 menit untuk mengumpulkan informasi konsep panjang lintasan yang dilalui perputaran roda kendaraan. 16. Siswa mengolah informasi yang terdapat pada LKS 2 dan hasil diskusi untuk menemukan konsep panjang lintasan yang dilalui perputaran roda kendaraan. 17. Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 18. Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk bertanya atau memberi tanggapan dari presentasi yang dilakukan. 19. Guru memberi penguatan tentang konsep panjang lintasan yang dilalui perputaraan roda kendaraan dengan memberikan konfirmasi jawaban yang benar dari LKS Guru membagikan lembar permasalahan berupa LTS 2 pada tiap kelompok. 21. Guru membacakan permasalahan dan memastikan setiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LTS Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan penyelesaian dari LTS 2 selama 20 menit dengan menggunakan konsep yang telah diperoleh setelah menyelesaikan LKS Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi (model matematis) di depan kelas. Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan Disiplin, Percaya diri Percaya Diri Percaya Diri Disiplin, Percaya diri Percaya diri

332 Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk bertanya atau memberi tanggapan dari presentasi yang dilakukan. 25. Guru memberi memberikan konfirmasi jawaban yang benar dari LTS Guru memberikan Kuis 2 untuk dikerjakan secara individu. 27. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan Penutup (5 menit) 28. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama membuat refleksi atas pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 29. Guru memberikan PR 2 tentang panjang lintasan yang dilalui perputaran roda kendaraan. 30. Guru memberikan arahan pada siswa untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya yaitu tentang luas lingkaran. 31. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam dan berdoa jika jam terakhir. Mengkomunikasikan Percaya diri Disiplin Religius 3. Pertemuan 3 (2 x 40 menit) Kegiatan Pembelajaran Saintifik Karakter Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam. Religius

333 Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa jika jam pelajaran pertama. 3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 4. Guru mengkondisikan fisik, psikis, sarana belajar siswa agar siap mengikuti pembelajaran. 5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang luas lingkaran. 6. Guru memberikan apersepsi tentang keliling lingkaran dan luas persegi panjang yang menjadi materi prasyarat untuk mempelajari luas lingkaran. Kegiatan Inti (65 menit) 7. Guru memberikan pengantar materi tentang luas lingkaran dengan menampilkan gambar sebuah jam dinding. 8. Siswa diminta mengamati gambar tersebut dan dikaitkan dengan lingkaran. 9. Setelah mengamati, guru menanyakan apa yang ada di benak siswa kemudian siswa menyusun pertanyaan terkait apa yang ditampilkan guru. 10. Siswa mengajukan pertanyaan yang telah mereka susun kepada guru. Jika tidak ada yang bertanya, guru membuat pertanyaan pancingan tentang gambar tersebut. Berbentuk apakah jam dinding tersebut? Berapa luas jam dinding tersebut? 11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa Mengamati, Menalar Menanya Mengumpulkan Religius Disiplin

334 310 untuk merespon pertanyaan guru dengan mengumpulkan informasi terkait rumus luas lingkaran. 12. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 4 siswa tiap kelompoknya. 13. Guru membagikan lembar permasalahan berupa LKS 3 dan alat peraga lingkaran pada masing-masing kelompok. 14. Guru membacakan permasalahan dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LKS Siswa mendiskusikan LKS 3 dengan menggunakan alat peraga lingkaran secara berkelompok selama 20 menit untuk mengumpulkan informasi konsep luas lingkaran. 16. Siswa mengolah informasi yang terdapat pada LKS 3 dan hasil diskusi menggunakan alat peraga untuk menemukan konsep luas lingkaran. 17. Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 18. Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk bertanya atau memberi tanggapan dari presentasi yang dilakukan. 19. Guru memberi penguatan tentang konsep luas lingkaran dengan memberikan konfirmasi jawaban yang benar dari LKS Guru membagikan lembar permasalahan informasi Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar Mengkomunikasikan Disiplin, Percaya diri Percaya Diri Percaya Diri

335 311 berupa LTS 3 pada tiap kelompok. 21. Guru membacakan permasalahan dan memastikan setiap kelompok mengerti apa yang ditanyakan pada LTS Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan penyelesaian dari LTS 3 selama 20 menit dengan menggunakan konsep yang telah diperoleh setelah menyelesaikan LKS Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi (model matematis) di depan kelas. 24. Guru memberi kesempatan bagi kelompok lain untuk bertanya atau memberi tanggapan dari presentasi yang dilakukan. 25. Guru memberi memberikan konfirmasi jawaban yang benar dari LTS Guru memberikan Kuis 3 untuk dikerjakan secara individu. 27. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan Penutup (5 menit) 28. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama membuat refleksi atas pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 29. Guru memberikan PR 3 tentang luas lingkaran. 30. Guru memberikan arahan pada siswa untuk mempelajari materi dari pertemuan pertama sampai ketiga yaitu tentang keliling Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan Disiplin, Percaya diri Percaya diri Percaya diri Disiplin

336 312 lingkaran, panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan, dan luas lingkaran sebagai materi tes pada pertemuan selanjutnya. 31. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam dan berdoa jika jam terakhir. Religius H. Penilaian 1. Sikap Spiritual Teknik Penilaian : Observasi Bentuk Instrumen : Lembar Observasi Kisi-kisi : No Sikap/nilai Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran Mengucap salam pada saat awal dan akhir kegiatan pembelajaran. Instrumen dan lembar penskoran : terlampir Butir Instrumen 1 1 Sikap Sosial Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Kisi-kisi : : Observasi : Lembar Observasi No Sikap/nilai Butir Instrumen Datang tepat waktu Patuh pada tat tertib atau aturan bersama/sekolah Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar. 1

337 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu Berani mempresentasikan hasil kerja di depan kelas Berani dalam menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi luas keliling dan luas lingkaran. Instrumen dan lembar penskoran: terlampir Pengetahuan Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Kisi-kisi Instrumen : : Penugasan : Isian berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) KD 3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas daerah lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual. No Indikator Butir Instrumen Menemukan rumus keliling lingkaran Menemukan rumus panjang lintasan yang dilalui roda kendaraan Menemukan rumus luas lingkaran. 1 Instrumen dan lembar penskoran: terlampir 3. Keterampilan Teknik Penilaian : Kinerja Bentuk Instrumen : Uraian berupa Lembar Tugas Siswa (LTS) Kisi-kisi Instrumen : KD 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah lingkaran. No Indikator Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keliling lingkaran. Butir Instrumen 3

338 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan panjang lintasan yang ditempuh kendaraan Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan luas lingkaran. Instrumen dan lembar penskoran: terlampir 3 3 Semarang, Maret 2016 Guru Pengampu Shofia Hanalia NIM

339 315 LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang Kelas/ Semester : VIII A/ 2 Tahun pelajaran : 2015/2016 Petunjuk : Berilah tanda ( ) jika indikator terpenuhi dan tanda (x) jika indikator tidak terpenuhi. No Nama Indikator Sikap Rekap Berdoa sebelum dan Memberi salam saat sesudah melakukan awal dan akhir kegiatan. kegiatan pembelajaran Pertemuan Ke Achmad Nurhadi 2 Ahmad Ivan Andrian 3 Ajeng La Fatikha N. 4 Annisa Febriana M. P. 5 Annisa Wulansari 6 Cut Nana 7 Daffa Pratama 8 Dimas Aryo Lukito 9 Endah I. H. P. 10 Fahma Kamila 11 Faizarani 12 Febby Arofatul Aulia 13 Hasna Afifah S. W. 14 Ilham Abdul Qadir 15 Keisha Halimatus A. 16 Kirana Adha K. 17 Linda Lativah 18 Luqman Al Faris Haq

340 M. Irham Reivansa 20 Millah Hanifah 21 M. Habiballah 22 M. Nur Rokhim 23 M. Faiq Fardany 24 Nabila Desli Hendri 25 Nadia Slsabila 26 Rahayu Kurniawati 27 Rahayu Kurniawati 28 Sandy Tirta Pratama 29 Seftiyani Kurnia Putri 30 Sherly Aprilia D. P. 31 Shofi Safinatul J. 32 Vicky Tri A.

341 317 Catatan Sikap Kurang Baik : Rekap : Tidak baik Baik Sangat Baik : jika ada catatan sikap yang kurang baik : jika tidak ada catatan sikap yang kurang baik : jika tanda ( ) yang terpenuhi dan tidak ada catatan sikap yang kurang baik

342 Jurnal Perkembangan Sikap Sosial Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang Kelas/ Semester : VIII A/ 2 Tahun pelajaran : 2015/2016 Aspek D1 D2 D3 P1 P2 P3 : Datang tepat waktu. : Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah. : Menegerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan teapt waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar. : Berpendapat atau melakukan kegatan tanpa ragu-ragu. : Berani mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. : Berani dalam menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi keliling dan luas lingkaran. Petunjuk: Berilah tanda ( ) jika indikator terepenuhi dan tanda (x) jika indikator tidak terpenuhi. No Nama 1 Achmad Nurhadi 2 Ahmad Ivan Andrian 3 Ajeng La Fatikha N. 4 Annisa Febriana M. P. 5 Annisa Wulansari 6 Cut Nana 7 Daffa Pratama 8 Dimas Aryo Lukito 9 Endah I. H. P. 10 Fahma Kamila Indikator Sikap Disiplin Percaya Diri D1 D2 D3 P1 P2 P3 Pertemuan Ke Rekap

343 Faizarani 12. Febby Arofatul Aulia 13. Hasna Afifah S. W. 14 Ilham Abdul Qadir 15. Keisha Halimatus A. 16 Kirana Adha K. 17 Linda Lativah 18 Luqman Al Faris Haq 19 M. Irham Reivansa 20 Millah Hanifah 21 M. Habiballah 22 M. Nur Rokhim 23 M. Faiq Fardany 24 Nabila Desli Hendri 25 Nadia Slsabila 26 Rahayu Kurniawati 27 Rahayu Kurniawati 28 Sandy Tirta Pratama 29 Seftiyani Kurnia Putri 30 Sherly Aprilia D. P. 31 Shofi Safinatul J. 32 Vicky Tri A.

344 320 Catatan Sikap Kurang Baik : Rekap : Tidak baik Baik Sangat Baik : jika ada catatan sikap yang kurang baik : jika tidak ada catatan sikap yang kurang baik : jika tanda ( ) yang terpenuhi dan tidak ada catatan sikap yang kurang baik

345 Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang Kelas/ Semester : VIII A/ 2 Tahun pelajaran : 2015/2016 No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik Penilaian Menurunkan rumus untuk menentukan Keliling lingkaran Menemukan rumus keliling lingkaran. Penugasan berupa LKS (Lampiran 11) 2. keliling dan luas daerah lingkaran yang dihubungkan dengan Panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan Menemukan rumus panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. 3. masalah kontekstual. Luas lingkaran Menemukan rumus luas lingkaran. 4. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang Kelas/ Semester : VIII A/ 2 Tahun pelajaran : 2015/2016 No. Kompetensi Dasar Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling dan luas lingkaran. 2. Panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Materi Indikator Teknik Penilaian Keliling lingkaran Menggunakan rumus keliling lingkaran untuk menyelesaikan masalah seharihari yang berkaitan dengan keliling lingkaran Menyelesaikan masalah seharihari yang berkaitan dengan panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Kinerja berupa LTS (Lampiran 12)

346 Luas lingkaran Menggunakan rumus luas lingkaran untuk menyelesaikan masalah seharihari yang berkaitan dengan luas lingkaran.

347 323 MATERI PEMBELAJARAN 1. Keliling Lingkaran Keliling lingkaran adalah panjang busur pembentuk lingkaran. Menurut (2008: 142) menyatakan bahwa nilai perbandingan menunjukkan bilangan yang sama atau tetap disebut. Karena, sehingga. Karena panjang diameter adalah 2 x jari-jari atau, maka. Jadi, didapat rumus keliling lingkaran dengan diameter atau jari-jari adalah K πd atau K πr Dengan d diameter, r jari jari dan π atau π 2. Panjang Lintasan dari Perputaran Roda Kendaraan Berputar N kali Panjang lintasan Jika keliling sebuah roda = K, roda itu berputar sebanyak N kali, maka panjang lintasan yang dilalui roda itu ditunjukkan oleh Panjang lintasan = K x N Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk setiap roda berlaku rumus: Panjang lintasan K N Dengan K keliling dan N banyak putaran roda

348 Luas Lingkaran Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh lengkung lingkaran. Menurut (2008: 144) menyatakan bahwa luas lingkaran dengan jari-jari sama dengan luas persegi panjang dengan panjang dan lebar, sehingga diperoleh Karena, maka ( ) ( ) Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran atau diameter d adalah: dengan jari-jari L πr atau L πd Dengan d diameter, r jari jari dan π atau π

349 325 Lampiran 11 LEMBAR KERJA SISWA 1 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus keliling lingkaran : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. Ayo Ingat Kembali 1. Gambar di samping berbentuk Titik O disebut AO, BO, CO, DO disebut AC disebut d x r

350 326 Ayo Menemukan dengan Percobaan Ambil 3 model lingkaran (benda berbentuk lingkaran) dengan diameter yang berbeda serta benang ukur atau meteran. Lihat gambar 1! (a) (b) (c) Langkah-langkah kegiatan: Gambar Lilitkan tali/ pita mengelilingi tepi benda itu. Beri tanda pada tali tempat pertemuan ujung dan pangkalnya. 2. Lepaskan tali dan bentangkan, kemudan ukur panjangnya dengan penggaris. 3. Catat hasilnya pada tabel 1.1. Tabel 1.1. Lingkaran Keliling (K) Diameter (d) (a) (b) (c)

351 327 Perhatikan kolom K d. a. Apakah perbandingan nilai Ka da, Kb db, Kc dc tetap? Jawab:..... b. Berapa nilainya? Jawab:..... Bilangan 22 7 atau 3,14 selanjutnya disebut dengan..... Jadi, K d =..... atau K =..... x..... Karena d =2 x, maka dapat ditulis K = x (2 x ) = 2 x x Ayo Menyimpulkan Lingkaran dengan panjang jarijari = r, panjang diameter = d, dan keliling =K, maka K =... atau K =...

352 328 LEMBAR KERJA SISWA 2 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus panjang lintasan yang ditempuh oleh perputaran roda kendaraan Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. Gambar 1 Gambar 2 Gambar 1 adalah gambar dari sebuah sepeda dan gambar 2 adalah gambar dari roda sepeda. Ayo Ingat Kembali

353 329 Perhatikan Gambar 3! Gambar bangun di samping berbentuk... Jari-jarinya =... Kelilingnya =... x... x... Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan r Gambar 3 keliling K, maka K =... x... x... Ayo Menemukan Keliling roda =... x... x... Banyak putaran roda =... Panjang lintasan yang dilalui roda =... x... x... x... =... x... Ayo Menyimpulkan Jika roda kendaraan dengan keliling = K, dan banyak putaran roda = N, maka r Panjang lintasan =... x...

354 330 LEMBAR KERJA SISWA 3 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus luas lingkaran : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. Ayo Ingat Kembali Perhatikan Gambar 1! Gambar bangun di samping berbentuk... Jari-jarinya =... Kelilingnya =... x... x... Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan keliling K, maka K =... x... x... r Gambar 1. Perhatikan Gambar 2! Gambar bangun di samping berbentuk... Panjangnya =... Lebarnya =... Luasnya =... x... Jadi, persegi panjang dengan panjang p, l p Gambar 2. lebar l, maka L =... x...

355 331 Ayo Menemukan Luas Lingkaran dengan Pendekatan Persegi P Q Gambar 4. Gambar 3. Buatlah sebuah lingkaran seperti Gambar 3, lingkaran tersebut dibagi menjadi 16 bagian sama besar. Sehinga POQ = Ambil sebuah juring POQ (Gambar 3), PQ 0 0 x keliling lingkaran Kemudian susun juring-juring pada lingkaran tersebut menjadi persegi panjang (Gambar 4). Terbentuk persegi panjang dengan Panjang =... x panjang PQ =... x... =... Lebar =... Luas persegi panjang =... x... =.... =.... Ayo Menyimpulkan Jika suatu lingkaran dengan panjang jari-jari = r, dan luas =L, maka r L =... x...

356 332 KUNCI JAWABAN LKS 1 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus keliling lingkaran : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. Ayo Ingat Kembali 1. Gambar di samping berbentuk lingkaran 2. Titik O disebut titik pusat 3. AO, BO, CO, DO disebut jari-jari (r) 4. AC disebut diameter (d) 5. d r

357 333 Ayo Menemukan Ambil 3 model lingkaran (benda berbentuk lingkaran) dengan diameter yang berbeda serta benang ukur atau meteran. Lihat gambar 1! (a) (b) (c) Langkah-langkah kegiatan: Gambar Lilitkan tali/ pita mengelilingi tepi benda itu. Beri tanda pada tali tempat pertemuan ujung dan pangkalnya. 2. Lepaskan tali dan bentangkan, kemudan ukur panjangnya dengan penggaris. 3. Catat hasilnya pada tabel 1.1. Tabel 1.1. Lingkaran Keliling (K) Diameter (d) (a) 22 7 (b) (c) 66 21

358 334 Perhatikan kolom K d. a. Apakah perbandingan nilai Ka da, Kb db, Kc dc tetap? Jawab: iya, tetap b. Berapa nilainya? Jawab: 22 7 Bilangan 22 7 selanjutnya disebut dengan π (phi) Jadi, K d = π atau K π x d Karena d 2 x r, maka dapat ditulis K π x 2 x r 2 x π x r Ayo Menyimpulkan Lingkaran dengan panjang jarijari = r, panjang diameter = d, dan keliling =K, maka K π x d atau K 2 x π x r

359 335 KUNCI JAWABAN LKS 2 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus panjang lintasan yang ditempuh oleh perputaran roda kendaraan Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. Gambar 1 Gambar 2 Gambar 1 adalah gambar dari sebuah sepeda dan gambar 2 adalah gambar dari roda sepeda. Ayo Ingat Kembali

360 336 Perhatikan Gambar 3! Gambar bangun di samping berbentuk lingkaran Jari-jarinya = r Kelilingnya = 2 x π x r Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan r Gambar 3 keliling K, maka K 2 x π x r Ayo Menemukan Keliling roda = 2 x π x r Banyak putaran roda = N Panjang lintasan yang dilalui roda = 2 x π x r x N K x N Ayo Menyimpulkan Jika roda kendaraan dengan keliling = K, dan banyak putaran roda = N, maka r Panjang lintasan = K x N

361 337 KUNCI JAWABAN LKS 3 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus luas lingkaran : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. Ayo Ingat Kembali Perhatikan Gambar 1! Gambar bangun di samping berbentuk lingkaran Jari-jarinya = r Kelilingnya = 2 x π x r Jadi, lingkaran dengan jari-jari r dan keliling K, maka K 2 x π x r r Gambar 1. Perhatikan Gambar 2! Gambar bangun di samping berbentuk persegi panjang Panjangnya = p Lebarnya = l l p Luasnya = p x l Jadi, persegi panjang dengan panjang p, lebar l, maka L p x l Gambar 2.

362 338 Ayo Menemukan Luas Lingkaran dengan Pendekatan Persegi P Q Gambar 3. Gambar 4. Buatlah sebuah lingkaran seperti Gambar 3, lingkaran tersebut dibagi menjadi 16 bagian sama besar. Sehinga POQ = Ambil sebuah juring POQ (Gambar 3), PQ 22 5 o 360 o 22 5 o keliling lingkaran 2 x π x r 360o 1 8 π x r 2. Kemudian susun juring-juring pada lingkaran tersebut menjadi persegi panjang (Gambar 4). Terbentuk persegi panjang dengan Panjang = 8 Lebar = r panjang PQ = 8 x 1 x π x r = π x r 8 Luas persegi panjang = p x l = π x r x r = π x r 2 Ayo Menyimpulkan Jika suatu lingkaran dengan panjang jari-jari = r, dan luas =L, maka r L = π x r 2

363 339 Lampiran 12 LEMBAR TUGAS SISWA 1 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: TUJUAN Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengankeliling lingkaran Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. 1. Budi mengukur keliling kolam yang berbentuk lingkaran dengan tali. Setelah diukur, ternyata panjang tali 18,84 m. Berapakah jari-jari kolam tersebut? 2. Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. Jika panjang dan lebar dari lapangan yang berbentuk persegi panjang berturut-turut 110 m dan 60 m, berapakah keliling stadion tersebut? 3. Sebuah komedi putar mempunyai bidang alas berbentuk lingkaran dengan diameter 14 m. Jika sekeliling komedi putar akan dibangun pagar besi seharga Rp ,00/m, berapakah biaya yang dibutuhkan untuk membangun pagar tersebut?

364 340 Penyelesaian 1: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah! Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan! Penyelesaian 2: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah!......

365 341 Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan! Penyelesaian 3: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah! Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!

366 342 LEMBAR TUGAS SISWA 2 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus panjang lintasan yang dilalui roda kendaraan Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. 1. Seorang pembalap sepeda sedang mengendarai sepeda. Jika panjang jarijari roda 15 cm, tebal ban 5 cm, dan ban berputar sebanyak 4000 kali, berapakah panjang lintasan yang ditempuh pembalap tersebut? 2. Roda sepeda motor mempunyai panjang jari-jari 21 cm dan tebal ban 10 cm. Jika roda itu menggelinding lurus 52 kali putaran, berapakah panjang lintasan yang dilalui ban? 3. Ali ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 706,5 m. Jika ban sepedanya berputar 500 kali untuk sampai ke sekolah dan tebal ban 4 cm, berapakah panjang jari-jari roda sepeda?

367 343 Penyelesaian 1: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah! Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan! Penyelesaian 2: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah!......

368 344 Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan! Penyelesaian 3: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah! Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!

369 345 LEMBAR TUGAS SISWA 3 Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP/MTs : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : 20 menit Anggota Kelompok: TUJUAN Siswa dapat menemukan rumus luas lingkaran Petunjuk: Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara berdiskusi bersama kelompokmu. 1. Sebuah gelanggang olahraga berbentuk lingkaran mempunyai diameter 60 m. Di sekeliling gelanggang olahraga akan dibangun taman yang lebarnya 5 m. Berapa luas taman yang mengelilingi gelanggang olahraga tersebut? 2. Sebuah kolam berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari 2 m. Kolam tersebut terletak pada papan kayu berbentuk persegi dengan sisi berukuran 6 m, berapakah selisih luas papan kayu dan luas kolam? 3. Sebuah taman berbentuk persegi panjang berukuran berukuran 9 m x 8 m. Di taman itu terdapat sebuah kolam yang berbentuk lingkaran dengan diameter 7 m. Di luar kolam akan ditanami rumput dengan harga Rp 5.000,00/m 2. Jika biaya pemasangan rumput sebesar Rp 4.000,00/m 2, berapa biaya keseluruhan penanaman rumput tersebut?

370 346 Penyelesaian 1: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah! Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan! Penyelesaian 2: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah!......

371 347 Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan! Penyelesaian 3: Tahap 1 : Pahami terlebih dahulu maksud dari soal! Diketahui : Ditanya :... Tahap 2 : Carilah rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah! Tahap 3 : Laksanakan perhitungan! Tahap 4 : Cek satu per satu langkah yang telah dikerjakan!

372 348 PEDOMAN PENSKORAN LTS 1 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Keliling (K) kolam berbentuk lingkaran adalah 18,84 m. Ditanya: jari-jari (r) kolam? Jawab: Jari-jari (r) kolam = jari-jari (r) lingkaran Jadi panjang jari-jari kolam adalah 3 m. 2. Diketahui: Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang yang mempunyai panjang (p) = 110 m, lebar (l) = 60 m. Ditanya: Berapa keliling (K) stadion? Jawab: Keliling setengah lingkaran Keliling stadion = (2 x keliling setengah lingkaran) + (2 x panjang persegi panjang) = (2 x ) + (2 x p) = (2 x ) + (2 x 110) = 188, = 408,4 Jadi keliling stadion tersebut adalah 408,4 m. 3. Diketahui: Sebuah komedi putar mempunyai bidang alas berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 14 m. Jika sekeliling komedi putar akan dibangun pagar besi seharga Rp ,00/m. Ditanya: Berapa biaya yang harus dibutuhkan untuk membangun pagar? Jawab: Keliling lingkaran = Keliling alas komedi putar ( ) =

373 349 = 4 = 44 m Biaya untuk membangun pagar = x = 44 x = Jadi biaya untuk membangun pagar adalah Rp ,00 Total Skor 30 Kriteria Penilaian:

374 350 PEDOMAN PENSKORAN LTS 2 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Roda sepeda berjari-jari (r) = 15 cm, tebal ban = 5 cm, dan ban berputar (N) = 4000 kali. Ditanya: Berapa panjang lintasan yang ditempuh? Jawab: Keliling roda = keliling lingkaran Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban = = 20 cm Keliling roda = = = 125,6 cm Panjang lintasan yang ditempuh = x N = 125,6 x 4000 = cm = 5,024 km Jadi panjang lintasan yang ditempuh oleh pembalap tersebut 2 adalah 5,024 km. 2. Diketahui: Roda sepeda motor mempunyai panjang jari-jari (r) = 21 cm dan tebal ban = 10 cm. Roda menggelinding lurus (N) = 52 kali putaran. Ditanya: Berapa panjang lintasan yang dilalui ban? Jawab: Keliling lingkaran = Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban = = 31 cm Keliling ban = = = cm Panjang lintasan ban = Panjang lintasan ban = Panjang lintasan ban = cm Panjang lintasan ban = m Jadi panjang lintasan yang dilalui ban sepeda motor adalah m. 3. Diketahui: Ali ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 706,5 m. Ternyata sebuah ban sepedanya berputar 500 kali untuk sampai ke sekolah dan tebal ban = 4 cm. Ditanya: Berapa panjang jari-jari roda?

375 351 Jawab: Jarak yang ditempuh = banyak putaran (N) x keliling ban (K). Keliling ban = = = 1,413 m = 141,3 cm Keliling ban = keliling lingkaran Keliling ban = ban = = = = cm roda + tebal ban roda = ban tebal ban roda = 22,5 4 2 roda = 18,5 cm Jadi panjang jari-jari roda 18,5 cm. Total Skor Kriteria Penilaian:

376 352 PEDOMAN PENSKORAN LTS 3 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: gelanggang berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 60 m, di sekelilingnya akan dibangun taman yang lebarnya (l) = 5 m. Ditanya: Luas taman ( ) yang mengelilingi gelanggang? Jawab: 1 1 l r t r g Luas gelanggang ( ) = luas lingkaran berjari-jari 30 m Luas taman ) = luas gelanggang dan taman 2 4 ( ) ( ) 2 Jadi luas taman yang mengelilingi gelanggang olahraga tersebut adalah m Diketahui: Kolam berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari (r) = 2 m. Kolam tersebut terletak pada papan kayu berbentuk persegi dengan ukuran sisi (s) = 6 m. Ditanya: Berapakah selisih luas papan kayu dan luas kolam?. Jawab : 1 1

377 353 6 m Luas persegi = Luas lingkaran = Luas papan kayu = = 6 x 6 = 36 m 2 Luas kolam = = = 3,14 x 4 = 12,56 m 2 Selisih luas papan kayu dan luas kolam = = 36 12,56 = 23,44 m 2 Jadi selisih luas papan kayu dan luas kolam adalah 23,44 m Diketahui: Sebuah taman berbentuk persegi panjang berukuran berukuran (p) = 9 m, lebar (l) = 8 m. Di taman terdapat sebuah kolam berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 7 m. Di luar kolam akan ditanami rumput dengan harga Rp 5.000,00/m 2. Biaya pemasangan rumput sebesar Rp 4.000,00/m 2. Ditanya: Biaya keseluruhan untuk menanam rumput? Jawab: Luas persegi panjang = p x l Luas lingkaran = Luas taman ( ) = = = 72 m 2 Luas kolam ( ) = = = 38,5 m 2 Luas daerah yang ditutupi rumput = = 72 38,

378 354 = 33,5 m 2 Biaya pembelian rumput = L x 5000 = 33,5 x 5000 = Biaya pemasangan rumput = L x 4000 = 33,5 x 4000 = Biaya keseluruhan penanaman rumput = biaya pembelian rumput + biaya pemasangan rumput = = Jadi biaya untuk menanami rumput adalah Rp ,00 2 Total Skor 30 Kriteria Penilaian:

379 355 Lampiran 13 KUIS 1 1. Sebuah komedi putar mempunyai bidang alas berbentuk lingkaran dengan diameter 21 m. Jika sekeliling komedi putar akan dibangun pagar besi seharga Rp ,00/m, berapakah biaya yang dibutuhkan untuk membangun pagar? KUIS 2 1. Panjang diameter roda sepeda motor 43 cm dan tebal ban 10 cm. Jika panjang lintasan yang ditempuh sepeda motor 3,96 km, berapa kali ban berputar? KUIS 3 1. Pak Joko mempunyai sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 10 m yang terletak di halaman rumahnya. Di dalam taman itu terdapat kolam berbentuk lingkaran berdiameter 7 m. Jika di luar kolam akan ditanami rumput, berapa luas taman yang ditanami rumput?

380 356 PEDOMAN PENSKORAN KUIS 1 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Sebuah komedi putar mempunyai bidang alas berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 21 m. Jika sekeliling komedi putar akan dibangun pagar besi seharga Rp ,00/m. Ditanya: Berapa biaya yang harus dibutuhkan untuk membangun pagar? Jawab: Keliling lingkaran = Keliling alas komedi putar ( ) = = = 66 m 4 Biaya untuk membangun pagar = x = 66 x = Jadi biaya untuk membangun pagar adalah Rp ,00 2 Total Skor 10 Kriteria Penilaian: PEDOMAN PENSKORAN KUIS 2 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Sepeda motor mempunyai diameter (d) = 43 cm dan tebal ban = 10 cm. Panjang lintasan yang ditempuh sepeda motor = 3,96 km. Ditanya: Berapa kali ban berputar (N)? Jawab: Panjang lintasan yang ditempuh = N x keliling ban Keliling ban = keliling lingkaran = Diameter ban = d roda + d ban = = 63 cm Keliling ban cm Panjang lintasan yang ditempuh = N x K 4

381 357 Jadi ban berputar sebanyak 2000 kali. Total Skor 10 2 Kriteria Penilaian: PEDOMAN PENSKORAN KUIS 3 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Taman berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 10 m. Di dalam taman akan dibuat kolam berbentuk lingkaran berdiameter (d) = 7 m. Di luar kolam akan ditanami rumput. Ditanya: Berapa luas taman yang ditanami rumput? Jawab: 1 1 Luas lingkaran = Luas taman ( ) = = Luas kolam ( ) = = 78,5 m 2 = = 38,5 m 2 Luas daerah yang ditutupi rumput = = 78,5 38,5 2 = 40 m 2 Jadi luas taman yang ditanami rumput adalah 40 m 2. Total Skor Kriteria Penilaian:

382 358 Lampiran 14 Pekerjaan Rumah 1 1. Di pusat kota terdapat sebuah kolam air mancur yang berbentuk lingkaran dengan diameter 14 m. Jika di tepi kolam akan dipasang pagar dengan biaya Rp ,00/m, berapakah biaya yang harus dikeluarkan oleh dinas tata kota untuk memasang pagar? Pekerjaan Rumah 2 1. Ali ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 800 m. Jika sebuah ban sepedanya berputar 400 kali untuk sampai ke sekolah dan tebal ban 5 cm, berapakah panjang jari-jari roda sepeda? Pekerjaan Rumah 3 1. Sebuah tempat tidur modern berbentuk lingkaran berjari-jari 1,5 m. Tempat tidur tersebut diletakkan di dalam kamar berbentuk persegi dengan ukuran sisi 4 m, berapa selisih luas kamar dan luas tempat tidur?

383 359 PEDOMAN PENSKORAN PR 1 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Kolam berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 14 m. Di tepi kolam itu akan dipasang pagar dengan biaya Rp ,00/m. Ditanya: Biaya untuk memasang pagar? Jawab: Keliling lingkaran = Keliling kolam ( ) = = 4 = 44 m Biaya untuk memasang pagar = K x = 44 x = Jadi biaya untuk memasang pagar adalah Rp ,00 Total Skor 10 Kriteria Penilaian: PEDOMAN PENSKORAN PR 2 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Ali ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 800 m. Ternyata sebuah ban sepedanya berputar 400 kali untuk sampai ke sekolah dan tebal ban 5 cm. Ditanya: Panjang jari-jari roda? Jawab: Jarak yang ditempuh = banyak putaran (N) x keliling ban (K) Keliling ban = = = 2 m = 200 cm Keliling ban = keliling lingkaran Keliling ban = = 2 2

384 360 = = cm Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban roda = ban tebal ban 2 roda = 5 roda = Jadi panjang jari-jari roda 26,8 cm. Total Skor 10 Kriteria Penilaian: PEDOMAN PENSKORAN PR 3 No. Penyelesaian Skor 1. Diketahui: Tempat tidur berbentuk lingkaran dengan jari-jari (r) 1 = 1,5 m. Tempat tidur tersebut diletakkan di dalam kamar berbentuk persegi dengan ukuran sisi (s) = 4 m. Ditanya: Berapa selisih luas kamar dan luas tempat tidur? 1 Jawab: Luas lingkaran = 2 Luas persegi = s x s Luas tempat tidur ( ) = = 2 = 3,14 x 2,25 = 7,0625 m 2 Luas kamar ( ) = 2 = = 16 m 2 Selisih luas kamar dan tempat tidur = 2 = = 8,9375 m 2 Jadi selisih luas kamar dan tempat tidur adalah 8,9375 m 2 Total Skor 10 Kriteria Penilaian:

385 Lampiran

386 362

387 363

388 364

389 365

390 366

391 Lampiran

392 368

393 369

394 370

395 371

396 372

397 373

398 374

399 375

400 Lampiran 17 KISI-KISI TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu Banyak/Bentuk Soal : MTs Negeri 1 Semarang : Matematika : VIII/2 : 80 menit : 6 butir/uraian Kompetensi Dasar Materi Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6 Memahami Lingkaran Menghitung keliling unsur, lingkaran. keliling, dan luas lingkaran. Indikator Soal Kemampuan yang Diukur Nomor Butir Siswa dapat menghitung keliling Pemecahan 1 taman yang mengelilingi sebuah Masalah gelanggang olahraga berbentuk lingkaran. Siswa dapat menghitung keliling 2 376

401 Menghitung panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan. Menghitung luas lingkaran. stadion yang berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. Menghitung banyak putaran roda belakang untuk setiap putaran penuh roda depan. Menghitung panjang lintasan ban jika jika diketahui panjang jari-jari roda, tebal ban, dan banyak putaran roda Siswa dapat menghitung selisih luas alas kardus berbentuk persegi yang di dalamnya terdapat pizza berbentuk lingkaran. Siswa dapat menghitung biaya yang diperlukan untuk menanam rumput di taman yang berbentuk lingkaran, dan di tengah taman ada kolam yang berbentuk lingkaran

402 378 Lampiran 18 TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Waktu : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : Keliling dan Luas Lingkaran : 80 menit PETUNJUK PENGERJAAN: 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban. 3. Bacalah soal dengan cermat, kemudian kerjakan soal pada lembar jawaban yang sudah disediakan. 4. Kerjakan soal-soal secara individu dengan jujur, cermat, dan teliti. 5. Kertas buram (oret-oretan) dikumpulkan bersama lembar jawaban. SOAL TES 1. Sebuah gelanggang olahraga yang berbentuk lingkaran berdiameter 100 m. Jika di sekeliling gelanggang olahraga akan dibangun taman yang lebarnya 10 m, berapakah keliling taman yang mengelilingi gelanggang olahraga tersebut?

403 Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. Jika panjang dan lebar dari lapangan yang berbentuk persegi panjang berturut-turut 100 m dan 50 m, berapakah keliling stadion tersebut? 3. Pedal sebuah sepeda tahun 1870 berada di depan. Diameter roda depan 140 cm dan diameter roda belakang 28 cm. Jika sepeda tersebut dikayuh, berapa kali roda belakang berputar penuh untuk setiap satu putaran penuh roda depan? 4. Roda sepeda motor mempunyai panjang jari-jari 20 cm dan tebal ban 8 cm. Jika roda itu menggelinding lurus 42 kali putaran, berapakah panjang lintasan yang dilalui ban? 5. Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari 15 cm. Pizza tersebut terletak pada kardus dengan alas berbentuk persegi. Jika tepi pizza tepat menyinggung tepi alas kardus, berapakah selisih luas alas kardus dan luas pizza?

404 Di halaman rumah Pak Joko ada sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 14 m. Di dalam taman itu terdapat kolam berbentuk lingkaran berdiameter 7 m. Jika di luar kolam ditanami rumput dengan biaya Rp ,00/m 2, berapakah biaya yang dikeluarkan oleh Pak Joko untuk menanam rumput tersebut? Selamat Mengerjakan

405 Lampiran 19 INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TES UJI COBA TAHAP PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA Memahami Masalah Membuat Rencana Melaksanakan Rencana Memeriksa Kembali Indikator: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Indikator: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Indikator: (1) Mengartikan masalah yang diberikan dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Indikator: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan apakah solusinya logis, (3) melihat alternatif penyelesaian yang lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5) bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaan sudah terjawab. 381

406 INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TES UJI COBA No SOAL PENYELESAIAN ALASAN 1 Sebuah gelanggang olahraga yang berbentuk lingkaran berdiameter 100 Diketahui: gelanggang berbentuk lingkaran dengan diameter (d) = 100 m, di sekelilingnya akan dibangun taman yang lebarnya (l) = 10 m. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Luas taman ( ) yang mengelilingi gelanggang? m. Di sekeliling Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan gelanggang simulasi, serta melaksanakan strategi. olahraga akan dibangun taman yang lebarnya 10 m. Berapakah luas taman yang mengelilingi gelanggang olahraga tersebut? l r t r g Luas gelanggang = luas lingkaran berjari-jari 50 m = Luas taman ) = luas gelanggang dan taman Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) 382

407 2 Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. Jika panjang dan lebar dari lapangan yang berbentuk persegi panjang berturut-turut 100 m dan 50 m, berapakah keliling stadion tersebut? Jadi luas taman yang mengelilingi gelanggang olahraga tersebut adalah 3454 m 2. Diketahui: Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang yang mempunyai panjang (p) = 100 m dan lebar (l) = 50 m. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa keliling (K) stadion? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan simulasi, serta melaksanakan strategi. 100 m 50 m Keliling setengah lingkaran Keliling lingkaran = 2 x Keliling stadion = keliling lingkaran + (2 x panjang persegi panjang) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) 383

408 3 Pedal sebuah sepeda tahun 1870 berada di depan. Diameter roda depan 140 cm dan diameter roda belakang 28 cm. Jika sepeda tersebut dikayuh, berapa kali roda belakang berputar penuh untuk setiap satu putaran penuh roda depan? = ( ) + (2 x p) = ( ) + (2 x 100) = = 357 Jadi keliling stadion tersebut adalah 357 m. Diketahui: diameter roda depan ( ) = 140 cm dan diameter roda belakang ( ) = 28 cm. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa kali roda belakang berputar penuh untuk setiap satu putaran penuh roda depan? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan simulasi, serta melaksanakan strategi. 140 cm Keliling lingkaran ( ) = Keliling roda depan: 28 cm Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan 384

409 4 Roda sepeda mempunyai panjang jari-jari 20 cm dan tebal ban 8 cm. Jika roda itu menggelinding lurus 42 kali putaran, berapakah panjang lintasan 0 Keliling roda belakang: Banyak putaran roda belakang untuk setiap satu putaran penuh roda depan: Jadi roda belakang berputar penuh sebanyak 5 kali untuk setiap satu putaran penuh roda depan. Diketahui: Panjang jari-jari roda (r) = 20 cm dan tebal ban (t) = 8 cm. Ban menggelindinglurus (N) = 42 kali putaran. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa panjang lintasan yang dilalui ban? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan simulasi, serta melaksanakan strategi. kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di 385

410 ban? 5. Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari 15 cm. r Panjang lintasan = Keliling lingkaran = Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban = = 28 cm Keliling ban = = = cm Panjang lintasan = S = S = cm S = m Jadi panjang lintasan yang dilalui ban adalah 73,92 m. t Diketahui: Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari (r) = 15 cm. Pizza terletak pada kardus dengan alas berbentuk persegi dan tepi pizza tepat menyinggung tepi alas kardus. kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) 386

411 Pizza tersebut terletak pada kardus dengan alas berbentuk persegi. Jika tepi pizza tepat menyinggung tepi alas kardus, berapakah selisih luas alas kardus dan luas pizza? Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa selisih luas alas kardus ( ) dan luas pizza ( )? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan simulasi, serta melaksanakan strategi. 30 cm Luas persegi = Luas lingkaran = Luas alas kardus = = 30 x 30 = 900 cm 2 Luas pizza = = = 3,14 x 225 = 706,5 cm 2 Selisih luas alas kardus dan luas pizza = = ,5 = 193,5 cm 2 Jadi selisih luas alas kardus dan luas pizza adalah 193,5 cm 2. Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) 387

412 6 Di halaman rumah Pak Joko rencananya akan dibuat sebuah taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari 14 m. Di dalam taman itu akan dibuat kolam berbentuk lingkaran berjari-jari 7 m. Jika harga rumput Rp 3.500,00/m 2 dan biaya tukang Rp ,00, berapakah biaya yang harus dikeluarkan oleh Pak Joko untuk menanam rumput tersebut? Diketahui: Taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari ( ) = 14 m. Di dalam taman itu akan dibuat kolam berbentuk lingkaran berdiameter ( ) = 7 m. Jika di luar kolam akan ditanami rumput dengan harga rumput Rp 3.500,00/m 2 dan biaya tukang Rp ,00. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam rumput? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dansimulasi, serta melaksanakan strategi. Luas lingkaran = m m Luas taman ( ) = = = 616 m 2 Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) 388

413 Luas kolam ( ) = = = 154 m 2 Luas daerah yang ditutupi rumput = = = 462 m 2 Harga rumput = L x 3500 Biaya membeli= 462 x 3500 Biaya membeli= Biaya tukang = Total biaya = harga rumput + biaya tukang Total biaya = Total biaya = Jadi biaya untuk menanami rumput adalah Rp ,00 389

414 390 Lampiran 20 NO SOAL PEDOMAN PENSKORAN TES UJI COBA TAHAP PEMECAHAN MASALAH SKOR KRITERIA 1 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap 2 Jika indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa dengan lengkap namun belum tepat 3 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi dengan tepat oleh siswa Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 3 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa Melaksanakan 0 Jika semua indikator pada tahap rencana melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat 2 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap

415 391 memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa Melaksanakan rencana 3 Jika tiga indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 4 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat 3 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi

416 392 oleh siswa Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 3 Jika tiga indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 4 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa Melaksanakan rencana 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat 4 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika dua indikator pada tahap

417 393 Melaksanakan rencana membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 3 Jika tiga indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 4 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat 5 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 3 Jika tiga indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 4 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa

418 394 Melaksanakan rencana 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat 6 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 3 Jika tiga indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa 4 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa Melaksanakan rencana 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah

419 395 NILAI TES TULIS dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat NILAI TES TULIS + WAWANCARA

420 396 Lampiran 21 HASIL ANALISIS TES UJI COBA KELAS VIII H Kode BUTIR SOAL Siswa ( ) U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U JUMLAH

421 TINGKAT KESUKARAN DAYA PEMBEDA RELIABILITAS VALIDITAS Validitas per Butir 0,651 0,684 0,535 0,646 0,630 0,544 r tabel Dengan taraf signifikan 5% dan N=32 diperoleh 0,349 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Varians per butir 3,125 4,437 2,093 5,155 4,967 1,734 Varians butir total 21,512 Varians total 47,280 0,653 0,349 Keterangan Reliabel 7,78 6,67 7,33 7,78 8,11 5,22 4,78 2,89 5,78 4,56 4,33 3,33 Skor maks per butir DP 0,33 0,42 0,17 0,36 0,42 0,24 Keterangan Baik Sangat Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik Cukup Jumlah skor per butir Jumlah siswa Rata-rata 7,00 4,50 7,03 5,97 5,84 3,88 Skor maks per butir TK 0,78 0,50 0,78 0,66 0,65 0,48 Keterangan Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang

422 398 HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS Menurut Arikunto (2009: 72), cara menghitung validitas suatu soal adalah sebagai berikut. { }{ } Keterangan: = koefisien korelasi product moment = banyaknya peserta tes = skor butir = skor total Hasil perhitungan kemudian diuji dengan harga kritik r product moment dengan signifikansi 5%, apabila maka butir soal itu valid, dan jika sebaliknya maka butir soal tidak valid. Contoh hasil perhitungan validitas. Berikut ini perhitungan untuk soal nomor 1. No Kode 1 U U U U U U U U U

423 U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U Jumlah { }{ } { }{ }

424 400 Pada = 5% dengan n = 32 diperoleh = 0,349 Karena maka soal tersebut valid. Untuk validitas butir soal nomor 2, 3, 4, 5 dan 6 cara perhitungannya sama dengan perhitungan validitas butir soal nomor 1.

425 401 HASIL PERHITUNGAN RELIABILITAS Menurut Arikunto (2009: 109), rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas suatu tes yaitu rumus Alpha Cronbach. ( ) ( ) Keterangan: = reliabilitas yang dicari. = banyaknya butir soal = jumlah varian skor tiap-tiap butir = varians total Rumus varians butir soal yaitu. dengan = jumlah skor butir soal = jumlah kuadrat skor butir soal = banyak siswa yang mengikuti tes Rumus varians butir total yaitu. dengan = jumlah skor soal = jumlah kuadrat skor soal = banyak siswa yang mengikuti tes

426 402 Kriteria: instrumen dikatakan reliabel jika. Perhitungan,, ( ) ( ) ( ) ( ) Pada = 5% dengan n = 32 diperoleh = 0,349, sedangkan dari perhitungan diperoleh. Karena maka soal reliabel.

427 403 HASIL PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL Menurut Arifin (2012: 146) untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut. Keterangan: = daya pembeda = rata-rata kelompok atas = rata-rata kelompok bawah = skor maksimum Kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut. 0,40 ke atas = sangat baik 0,30 0,39 = baik 0,20 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan 0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang. Berikut adalah perhitungan daya pembeda untuk butir nomor 1. Kelompok Atas No Kode Skor Soal No 1 1 U U U U U U U U U-12 8 Kelompok Bawah No Kode Skor Soal No 1 1 U U U U U U U U U-20 4

428 404 Karena daya pembeda = 0,33 maka butir soal nomor 1 termasuk kategori baik. Untuk daya pembeda butir soal nomor 2, 3, 4, 5, dan 6 cara perhitungannya sama dengan perhitungan daya pembeda butir soal nomor 1.

429 405 HASIL PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL Adapun menurut Arifin (2012: 148), rumus untuk menghitung tingkat kesukaran adalah sebagai berikut. Kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut. 0,00 0,30 = sukar 0,31 0,70 = sedang 0,71 1,00 = mudah Berikut ini perhitungan tingkat kesukaran untuk soal nomor 1. Karena tingkat kesukaran = 0,78 maka butir soal nomor 1 termasuk kriteria soal mudah. Untuk tingkat kesukaran butir soal nomor 2, 3, 4, 5, dan 6 cara perhitungannya sama dengan perhitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 1.

430 RELIABILITAS URAIAN 406 REKAPITULASI HASIL ANALISIS SOAL TES UJI COBA Jenis Soal No Soal Validitas Reliabilitas Daya Pembeda 1 Valid Baik Tingkat Kesukaran Mudah 2 Valid Sangat baik Sedang 3 Valid Kurang baik Reliabel Mudah 4 Valid Baik Sedang 5 Valid Sangat baik Sedang 6 Valid Cukup Sedang Keterangan Dapat digunakan Dapat digunakan Tidak dapat digunakan Dapat digunakan Dapat digunakan Dapat digunakan Catatan: Meskipun keenam soal valid tetapi peneliti hanya menggunakan tiga soal dalam penelitian. Hal ini berdasrkan beberapa pertimbangan meliputi: (1) tiap indikator sudah terpenuhi, (2) keterbatasan waktu, (3) keterbatasan tenaga, dan (3) keterbatasan kemampuan. Peneliti menggunakan tiga soal yaitu nomor 2, 4, dan 5. Untuk perhitungan reliabilitas tiga soal yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Varians per butir 4,621 5,296 5,688 Varians butir total 15,037 Varians total 19,996 0,372 0,349 Keterangan Reliabel

431 407 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment N Taraf sigifikan N Taraf sigifikan N Taraf sigifikan 5% 1% 5% 1% 5% 1% ,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388 0,999 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0, ,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,399 0,334 0,329 0,325 0,320 0,316 0,312 0,308 0,304 0,301 0,297 0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,499 0,442 0,436 0,430 0,424 0,418 0,413 0,408 0,403 0,398 0,393 0,389 0,384 0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0, ,266 0,254 0,244 0,235 0,227 0,220 0,213 0,207 0,202 0,195 0,176 0,159 0,148 0,138 0,113 0,098 0,088 0,080 0,074 0,070 0,065 0,062 0,345 0,330 0,317 0,306 0,296 0,286 0,278 0,270 0,263 0,256 0,230 0,210 0,194 0,181 0,148 0,128 0,115 0,105 0,097 0,091 0,086 0,081

432 Lampiran

433 409

434 410

435 411

436 412

437 413

438 Lampiran 23 KISI-KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu Banyak/Bentuk Soal : MTs Negeri 1 Semarang : Matematika : VIII/2 : 40 menit : 3 butir/uraian Kompetensi Dasar Materi Indikator Kemampuan Pencapaian Indikator Soal yang Diukur Nomor Butir Kompetensi 3.6 Memahami Lingkaran Menghitung keliling Siswa dapat menghitung keliling Pemecahan 1 unsur, lingkaran. stadion yang berbentuk gabungan Masalah keliling, dan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. 414

439 luas lingkaran. Menghitung panjang Menghitung panjang lintasan ban 3 lintasan dari jika jika diketahui panjang jari-jari perputaran roda roda, tebal ban, dan banyak putaran kendaraan. roda Menghitung luas Siswa dapat menghitung selisih 2 lingkaran. luas alas kardus berbentuk persegi yang di dalamnya terdapat pizza berbentuk lingkaran. 415

440 416 Lampiran 24 TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Waktu : Matematika : VIII/2 : Lingkaran : Keliling dan Luas Lingkaran : 40 menit PETUNJUK PENGERJAAN: 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban. 3. Bacalah soal dengan cermat, kemudian kerjakan soal pada lembar jawaban yang sudah disediakan. 4. Kerjakan soal-soal secara individu dengan jujur, cermat, dan teliti. 5. Kertas buram (oret-oretan) dikumpulkan bersama lembar jawaban. SOAL TES 1. Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. Jika panjang dan lebar dari lapangan yang berbentuk persegi panjang berturut-turut 100 m dan 50 m, berapakah keliling stadion tersebut?

441 Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari 15 cm. Pizza tersebut terletak pada kardus dengan alas berbentuk persegi. Jika tepi pizza tepat menyinggung tepi alas kardus, berapakah selisih luas alas kardus dan luas pizza? 3. Roda sepeda motor mempunyai panjang jari-jari 20 cm dan tebal ban 8 cm. Jika roda itu menggelinding lurus 42 kali putaran, berapakah panjang lintasan yang dilalui ban? Selamat Mengerjakan

442 Lampiran 25 INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TES TULIS TAHAP PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA Memahami Masalah Membuat Rencana Melaksanakan Rencana Memeriksa Kembali Indikator: (1) Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan (2) menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri. Indikator: (1) Menyederhanakan masalah, (2) mampu membuat eksperimen dan simulasi, (3) mampu mencari subtujuan, dan (4) mengurutkan informasi. Indikator: (1) Mengartikan masalah yang diberikan dalam bentuk kalimat matematika, dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan berlangsung. Indikator: (1) Mengecek semua informasi dan penghitungan yang terlibat, (2) mempertimbangkan apakah solusinya logis, (3) melihat alternatif penyelesaian yang lain, (4) membaca pertanyaan kembali, dan (5) bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaan sudah terjawab. 418

443 INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS TES TULIS No SOAL PENYELESAIAN ALASAN 1. Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang. Jika panjang dan lebar dari lapangan yang berbentuk persegi panjang berturut-turut 100 m dan 50 m, berapakah keliling stadion tersebut? Diketahui: Sebuah stadion berbentuk gabungan antara dua buah setengah lingkaran dan persegi panjang yang mempunyai panjang (p) = 100 m dan lebar (l) = 50 m. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa keliling (K) stadion? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan simulasi, serta melaksanakan strategi. 100 m 50 m Keliling setengah lingkaran Keliling lingkaran = 2 x Keliling stadion = keliling lingkaran + (2 x panjang persegi panjang) = ( ) + (2 x p) = ( ) + (2 x 100) = = 357 Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat 419

444 2. Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari 15 cm. Pizza tersebut terletak pada kardus dengan alas berbentuk persegi. Jika tepi pizza tepat menyinggung tepi alas kardus, berapakah selisih luas alas kardus dan luas pizza? Jadi keliling stadion tersebut adalah 357 m. Diketahui: Sebuah pizza berbentuk lingkaran dengan panjang jari-jari (r) = 15 cm. Pizza terletak pada kardus dengan alas berbentuk persegi dan tepi pizza tepat menyinggung tepi alas kardus. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa selisih luas alas kardus ( ) dan luas pizza ( )? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan simulasi, serta melaksanakan strategi. Luas persegi = Luas lingkaran = Luas alas kardus = = 30 x cm menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui 420

445 3. Roda sepeda mempunyai panjang jari-jari 20 cm dan tebal ban 8 cm. Jika roda itu menggelinding lurus 42 kali putaran, berapakah panjang lintasan ban? = 900 cm 2 Luas pizza = = = 3,14 x 225 = 706,5 cm 2 Selisih luas alas kardus dan luas pizza = = ,5 = 193,5 cm 2 Jadi selisih luas alas kardus dan luas pizza 193,5 cm 2. Diketahui: Panjang jari-jari roda (r) = 20 cm dan tebal ban (t) = 8 cm. Ban menggelindinglurus (N) = 42 kali putaran. Ditanya: (dan proses menuliskan bentuk matematika) Berapa panjang lintasan yang dilalui ban? Mencari sub-tujuan, melaksanakan eksperimen dan simulasi, serta melaksanakan strategi. r t bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) Indikator Memahami Masalah: (1) (1): siswa memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanya dari masalah yang diberikan. (melalui menuliskan diketahui dan ditanya) Indikator Membuat Rencana: (1), (2), (3), (4) (1): dengan menyederhanakan masalah, siswa diharapkan mampu merumuskan rencana penyelesaian (2): siswa membuat rencana dengan membuat eksperimen dan simulasi melalui pekerjaan di kertas buram (3): dengan mengidentifikasi sub-tujuan siswa mampu fokus terhadap rencana peneyelesaian masalah (siswa mampu menuliskan kembali perintah soal) (4): dengan mengurutkan informasi yang ada, siswa mampu menggunakan dan mengaitkan 421

446 Panjang lintasan = Keliling lingkaran = Jari-jari ban = jari-jari roda + tebal ban = = 28 cm Keliling ban = = = cm Panjang lintasan = S = S = cm S = m Jadi panjang lintasan yang dilalui ban adalah 73,92 m. informasi-informasi tersebut saat membuat rencana penyelesaian. (siswa mampu menuliskan kembali informasi pada soal) Indikator Melaksanakan Rencana: (1), (2) (1): siswa dapat menyelesaikan masalah melalui bentuk bentuk kalimat matematika (siswa dapat menjawab masalah yang diberikan) (2): siswa dapat melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung (siswa dapat mengerjakan dengan teliti) 422

447 423 Lampiran 26 PEDOMAN PENSKORAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS NO SOAL TAHAP PEMECAHAN MASALAH SKOR KRITERIA 1 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap. 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum tepat. 3 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa dengan tepat. Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 3 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. Melaksanakan rencana 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat. 3 Jika semua indikator pada tahap

448 424 melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat. 2 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum lengkap. 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum tepat. 3 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa dengan tepat. Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 3 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. Melaksanakan rencana 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat. 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat. 3 Memahami masalah 0 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi

449 425 oleh siswa namun belum lengkap. 2 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa namun belum tepat. 3 Jika semua indikator pada tahap memahami masalah sudah dipenuhi oleh siswa dengan tepat. Membuat rencana 0 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika satu indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 2 Jika dua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 3 Jika semua indikator pada tahap membuat rencana sudah dipenuhi oleh siswa. Melaksanakan rencana 0 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana belum dipenuhi oleh siswa. 1 Jika minimal satu indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa. 2 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa namun perhitungan belum tepat. 3 Jika semua indikator pada tahap melaksanakan rencana sudah dipenuhi oleh siswa dengan perhitungan yang tepat. Memeriksa Kembali 0 Jika semua indikator pada tahap memeriksa kembali belum dipenuhi oleh siswa 1 Jika minimal satu indikator pada tahap memeriksa kembali sudah dipenuhi oleh siswa 2 Jika minimal tiga indikator pada tahap memeriksa kembali sudah dipenuhi oleh siswa 3 Jika semua indikator pada tahap memeriksa kembali sudah dipenuhi oleh siswa

450 426 NILAI TES TULIS NILAI TES TULIS + WAWANCARA

451 427 Lampiran 27 PEDOMAN WAWANCARA A. Tujuan Wawancara Wawancara ini dilakukan untuk megetahui sejauh mana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematis. B. Metode Wawancara Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan sebagai berikut. 1. Wawancara dilakukan secara face to face, yaitu terjadi kontak langsung antara peneliti dan informan. 2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan. 3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok permasalahan yang sama. C. Pelaksanaan 1. Pada awalnya, siswa diminta untuk menjelaskan proses pengerjaan yang dilakukan. 2. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah. Pertanyaan: a. Apa saja yang diketahui dari masalah? b. Apa saja yang ditanyakan dari masalah tersebut? c. Coba jelaskan masalah sesuai dengan kalimatmu sendiri. 3. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.

452 428 Pertanyaan: a. Dapatkah kamu menyederhanakan masalah tersebut? Coba jelaskan. b. Dapatkah kamu membuat eksperimen dan simulasi terkait dengan penyelesaian masalah tersebut? Coba jelaskan. c. Dapatkah kamu mengidentifikasi tujuan-tujuan yang dicari dari permasalahan tersebut? Coba jelaskan. d. Dapatkah kamu mengurutkan informasi yang tersedia pada masalah tersebut? Coba jelaskan. 4. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan masalah. Pertanyaan: a. Dapatkah kamu mengartikan semua informasi yang diberikan ke dalam kalimat/bentuk matematika? Coba jelaskan. b. Bagaimana kamu melaksanakan strategi selama proses perhitungan berlangsung? Coba jelaskan. 5. Untuk mengetahui tahap melihat kembali. Pertanyaan: a. Dapatkah kamu mengecek perhitungan yang ada? Bagaimana kamu mengeceknya? Coba jelaskan. b. Dapatkah kamu mempertimbangkan apakah solusinya logis? Bagaimana kamu mengeceknya? Coba jelaskan. c. Dapatkah kamu menemukan alternatif penyelesaian yang lain? Coba jelaskan. d. Apakah saat mengerjakan kamu membaca pertanyaan kembali? e. Apakah saat mengerjakan kamu bertanya kepada diri sendiri bahwa jawabannya sudah benar-benar terjawab?

453 Lampiran

454 430

455 431

456 432

457 433

458 434

459 435 Lampiran 29 DAFTAR NILAI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS KELAS VIII A No S Soal 1 Soal 2 Soal 3 Ratarata T N GB M1 M2 M3 M1 M2 M3 M1 M2 M3 1 T C T C 3 T C 4 T C 5 T C 6 T C 7 T C 8 T C 9 T C 10 T C 11 T C 12 T D T D 14 T D 15 T D 16 T D 17 T D 18 T D 19 T Ac T Ac 21 T Ac 22 T Ac 23 T Ac 24 T As T As 26 T ,3 As 27 T As 28 T As 29 T As 30 T As 31 T As 32 T As Keterangan: M1 : Tahap Memahami Masalah N : Nilai C : Converger M2 : Tahap Membuat Rencana GB : Gaya Beajar D : Diverger M3 : Tahap Melaksanakan Rencana S : Subjek T : Total skor Ac : Accommodator Subjek wawancara : As : Assimilator wawanc

460 436 Lampiran 30 DAFTAR NILAI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SUBJEK WAWANCARA Soal 1 Soal 2 Soal 3 No S T N M GB M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 1 T ,44 C 93,1 2 T ,67 C 3 T ,56 D 81,9 4 T ,33 D 5 T ,56 Ac 80,6 6 T ,56 Ac 7 T ,11 As 86,1 8 T ,11 As Keterangan: S : Subjek GB : Gaya Belajar M1 : Tahap Memahami Masalah N : Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah M2 : Tahap Membuat Rencana MatematisHABIBU M3 : Tahap Melaksanakan Rencana C : Converger M4 : Tahap Memeriksa Kembali D : Diverger T : Total Skor Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ac : Accommodator M : Mean (Rata-rata) As : Assimilator

461 Lampiran

462 Lampiran

463 Lampiran

464 440 Lampiran 34 DOKUMENTASI PENELITIAN Tes uji coba kemampuan pemecahan Pengisian angket gaya belajar siswa di masalah matematis di kelas VIII H. kelas VIII A. Kegiatan guru mengajar di kelas VIII A. Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Guru membimbing setiap kelompok.

465 441 Siswa mengerjakan soal di depan kelas. Perwakilan kelompok presentasi jawaban di depan kelas. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis di kelas VIII A. Wawancara dengan subjek C1. Wawancara dengan subjek C2.

466 442 Wawancara dengan subjek D1. Wawancara dengan subjek D2. Wawancara dengan subjek Ac1. Wawancara dengan subjek Ac2. Wawancara dengan subjek As1. Wawancara dengan subjek As2.

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI SPLDV DALAM MODEL-ELICITING ACTIVITIES SETTING PENDEKATAN SCIENTIFIC

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI SPLDV DALAM MODEL-ELICITING ACTIVITIES SETTING PENDEKATAN SCIENTIFIC ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI SPLDV DALAM MODEL-ELICITING ACTIVITIES SETTING PENDEKATAN SCIENTIFIC Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR MODEL DAVID KOLB DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA 1 BAE KUDUS SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR MODEL DAVID KOLB DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA 1 BAE KUDUS SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012 HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR MODEL DAVID KOLB DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA 1 BAE KUDUS SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Yayuk Kuswanti NIM

SKRIPSI. Oleh: Yayuk Kuswanti NIM ANALISIS SOAL DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII BERDASARKAN DIMENSI KOGNITIF TRENDS INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY (TIMSS) SKRIPSI Oleh: Yayuk

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GOMBONG SKRIPSI

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GOMBONG SKRIPSI PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GOMBONG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP SKRIPSI

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP SKRIPSI OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP SKRIPSI Oleh Dinicen Viclara NIM 090210102026 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Oleh FENI TRISTANTI NIM

Oleh FENI TRISTANTI NIM ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MENURUT POLYA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BLAMBANGAN BANYUWANGI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Abdul Rohman MS NIM

SKRIPSI. Oleh Abdul Rohman MS NIM HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI GUGUS V KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Disetujui pada tanggal 22 Oktober Menyetujui, NIP NIP

PERSETUJUAN. Disetujui pada tanggal 22 Oktober Menyetujui, NIP NIP PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul " Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered-Head-Together untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Imogiri " telah disetujui oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : NURUL AZIZAH NIM : Drs. Alex Harijanto, M.Si

SKRIPSI. Oleh : NURUL AZIZAH NIM : Drs. Alex Harijanto, M.Si PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X.C DI MAN 2 JEMBER TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : NURUL AZIZAH NIM.080210192018

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH CARD PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH CARD PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA FLASH CARD PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DI SMP NEGERI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh:

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DI SMP NEGERI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DI SMP NEGERI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh: IBNU SALAM AL BASTOMI NIM 1002010101099 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN

Lebih terperinci

GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN IPS DI SMA 1 BAE KUDUS

GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN IPS DI SMA 1 BAE KUDUS GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN IPS DI SMA 1 BAE KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Oleh TALITA MARSIS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI AUTHENTIC TASK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI AUTHENTIC TASK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI AUTHENTIC TASK (PTK pada Siswa Kelas VIII H Semester Genap SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015) SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH BERBENTUK OPEN-ENDED BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA SISWA SMP NEGERI 5 SALATIGA DALAM MATERI LINGKARAN

PROFIL PEMECAHAN MASALAH BERBENTUK OPEN-ENDED BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA SISWA SMP NEGERI 5 SALATIGA DALAM MATERI LINGKARAN PROFIL PEMECAHAN MASALAH BERBENTUK OPEN-ENDED BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA SISWA SMP NEGERI 5 SALATIGA DALAM MATERI LINGKARAN SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI Oleh: Yuliana Retnaningsih 09144100067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Oleh: Ibrohim Aji Kusuma NIM

Oleh: Ibrohim Aji Kusuma NIM PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROGRAM LINIER UNTUK SMK KELAS X HALAMAN JUDUL SKRIPSI diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

RATNA DWI WULANDARI NIM

RATNA DWI WULANDARI NIM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA MELALUI MODEL BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Nurul Khasanah NIM

SKRIPSI. Oleh Nurul Khasanah NIM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING SETTING TURNAMEN BELAJAR UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA IMMERSION TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang baik tentunya didukung oleh berbagai persiapan yang maksimal. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan antara lain pemilihan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP HIDUP SEDERHANA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PAKEM MATEMATIKA DI SD NEGERI 3 LESMANA SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP HIDUP SEDERHANA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PAKEM MATEMATIKA DI SD NEGERI 3 LESMANA SKRIPSI i UPAYA MENINGKATKAN SIKAP HIDUP SEDERHANA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PAKEM MATEMATIKA DI SD NEGERI 3 LESMANA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Luh Titisuri NIM

SKRIPSI. Oleh : Luh Titisuri NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS V SDN

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OPEN-ENDED

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OPEN-ENDED KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM SETTING PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki abad ke 21 persaingan dan tantangan di semua aspek kehidupan semakin besar. Teknologi yang semakin maju dan pasar bebas yang semakin pesat berkembang mendorong

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI Oleh Sartinem NPM 11266100002 PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 2 Banyudono

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KAUMAN LOR 03 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 3 TIPARKIDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Shofia Hidayah NIM

SKRIPSI. Oleh Shofia Hidayah NIM ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA SISWA KELAS X IPA 3 SMA NEGERI 3 JEMBER SKRIPSI Oleh Shofia

Lebih terperinci

TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA DI SMA NEGERI 2 SLEMAN KELAS XA

TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA DI SMA NEGERI 2 SLEMAN KELAS XA TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA DI SMA NEGERI 2 SLEMAN KELAS XA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BUZZ GROUP

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BUZZ GROUP PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BUZZ GROUP DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (Siswa kelas X semester genap SMA Negeri 5 Jember tahun ajaran 2011/2012) SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

HALAMAN JUDUL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING HALAMAN JUDUL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MEDIA SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MEDIA SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MEDIA SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI Oleh Endah Catur Kusumastuti NIM 080210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI HUBUNGAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN LINGKUNGAN, TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN STRATEGI TANDUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KONSEP DIRI SISWA SMP NEGERI 8 PURWOKERTO

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KONSEP DIRI SISWA SMP NEGERI 8 PURWOKERTO DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KONSEP DIRI SISWA SMP NEGERI 8 PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Oleh: NOVI SETIA NINGSIH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan guna membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah mereka yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM

Oleh Ratna Juwita Fibriyanti NIM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF DISERTAI PRESENTASI TUGAS PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 12 JEMBER SKRIPSI Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MASALAH YANG BERORIENTASIKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MASALAH YANG BERORIENTASIKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN SKRIPSI PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MASALAH YANG BERORIENTASIKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SDN Rambipuji

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana. Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh RIDWAN PRIHANTONO

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana. Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh RIDWAN PRIHANTONO PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PENGESAHAN KELULUSAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv SARI... vi ABSTRACT... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis) SKRIPSI

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis) SKRIPSI PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis) SKRIPSI Oleh Jayanti Oktaviana NIM 090210102064 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI Oleh: Sri Kurniawati NIM 090210102048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Eka Hadi Setiyawan NIM

Eka Hadi Setiyawan NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MENGGUNAKAN MEDIA TULANG NAPIER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERKALIAN SISWA KELAS III SDN JEMBER LOR 02 TAHUN AJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : Eka Hadi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS VA SDN PATRANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

(PDEODE) DI KELAS VB SD NEGERI SUDIMARA

(PDEODE) DI KELAS VB SD NEGERI SUDIMARA i PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF STRATEGI PREDICT DISCUSS EXPLAIN OBSERVE DISCUSS EXPLAIN (PDEODE) DI KELAS VB SD

Lebih terperinci

PROFIL PERILAKU METAKOGNISI DAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 JEMBER SKRIPSI

PROFIL PERILAKU METAKOGNISI DAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 JEMBER SKRIPSI PROFIL PERILAKU METAKOGNISI DAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 JEMBER SKRIPSI Oleh Fika Ulfatu Nisak NIM 100210101043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Siti Fatimah NIM

SKRIPSI. Oleh Siti Fatimah NIM PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DISERTAI PERTANYAAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP (STUDI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS VII SMP NEGERI 5 TANGGUL SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011)

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN RASA TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DI KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : YUNITA MANDHAYANTI NIM

SKRIPSI. Oleh : YUNITA MANDHAYANTI NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Ida Rahmawati NIM

SKRIPSI. Oleh: Ida Rahmawati NIM PENERAPAN METODE ACCELERATED LEARNING PADA POKOK BAHASAN PROGRAM LINIER KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 4 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Ida Rahmawati NIM. 110210181007

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wardah Rahmawati

SKRIPSI. Oleh: Wardah Rahmawati PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SPICS (STUDENT CENTERED, PROBLEM BASED, INTEREST, CONFIDENT AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA (KELAS X D SMA NEGERI 2 TANGGUL JEMBER) SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Nur Mutmainnah NIM : Nurcholif Diah Sri Lestari, S.Pd., M.Pd

SKRIPSI. Oleh : Nur Mutmainnah NIM : Nurcholif Diah Sri Lestari, S.Pd., M.Pd ANALISIS LEVEL JAWABAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO KELAS VII A SMP NEGERI 13 JEMBER SKRIPSI Oleh : Nur Mutmainnah NIM.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBASIS PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALUNG SKRIPSI Oleh : Rully Agustina NIM. 070210192039 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan. Oleh ARNIS INDARTI NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan. Oleh ARNIS INDARTI NIM PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DI KELAS VIII F SMPN 1 KECAMATAN BUNGKAL TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 SENGON PRAMBANAN, KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 SENGON PRAMBANAN, KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 SENGON PRAMBANAN, KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

PORTOFOLIO DAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PENGARUH ASSESSMENT PORTOFOLIO DAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 JEMBER SKRIPSI Oleh Khamilatus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan masa depan dalam era globalisasi dan canggihnya teknologi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai keterampilan dan pengetahuan.

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) JIGSAW IV DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) JIGSAW IV DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) JIGSAW IV DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VII SMPN 2 KAUMAN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VII SMPN 2 KAUMAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VII SMPN 2 KAUMAN Oleh : JUNITA SARI NIM 12321583 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MENGURANGI KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIIIA

MENGURANGI KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIIIA MENGURANGI KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIIIA MTs. BAITUL ARQOM BALUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh Mitra Budi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PERBANDINGAN ANTARA METODE MAKE A MATCH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 TAPANREJO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : FERIKA SARI NIM 100210204028

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA RELISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN JARAK, WAKTU DAN KECEPATAN SISWA KELAS VB SDN TEGALGEDE 01 JEMBER SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kemajuan dunia dibidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PRESTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEJUJURAN SISWA DI KELAS IV SD NEGERI WLAHAR WETAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI HILMAN ADHI FADHLULLAH

SKRIPSI HILMAN ADHI FADHLULLAH PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SDN SEKARPUTIH 01 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN PKn POKOK BAHASAN KEPUTUSAN BERSAMA DI SDN UMBULREJO 01 JEMBER, TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TEHNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Bingah Ariyanti

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Bingah Ariyanti PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N GUGUS MERBABU KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

(Studi Pembelajaran Mikrobiologi pada Materi Pemeriksaan Kualitas Air dan Makanan Kelas XI SMK Negeri 3 Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS

(Studi Pembelajaran Mikrobiologi pada Materi Pemeriksaan Kualitas Air dan Makanan Kelas XI SMK Negeri 3 Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL), GENERATIF LEARNING (GL) DAN INTEGRASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN KREATIVITAS SISWA (Studi Pembelajaran Mikrobiologi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Ahmad Nanang Rasyid NIM

SKRIPSI. Oleh Ahmad Nanang Rasyid NIM MEDIA FOTO DILENGKAPI GAMBAR KONSEP FISIKA SEBAGAI PEMICU KEMAMPUAN SISWA SMA DALAM MEREPRESENTASIKAN (VERBAL DAN MATEMATIS) PEMBELAJARAN FISIKA (Kajian Pada: Konsep Kinematika Gerak Lurus) SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Oleh: Ayurada Bhetari

Oleh: Ayurada Bhetari PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN MEDIA MISTAR BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD 3 PAPRINGAN KUDUS Oleh: Ayurada Bhetari 2012

Lebih terperinci

C. Populasi dan Penarikan Sampel D. Metode dan Instrumen Penelitian E. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

C. Populasi dan Penarikan Sampel D. Metode dan Instrumen Penelitian E. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v ABSTRACT... vi SARI......... vii KATA PENGANTAR... viii

Lebih terperinci

OLEH ERFIN WAHYUNI NIM

OLEH ERFIN WAHYUNI NIM PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN GELUR TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII C SMP NEGERI 13 JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA KOMPETENSI DASAR PESAWAT SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DI KELAS V SD NEGERI 1 BOJONGSARI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN PADA SISWA KELAS II SD

PENGARUH PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN PADA SISWA KELAS II SD PENGARUH PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN PADA SISWA KELAS II SD LABORATORIUM SATYA WACANA SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL ROUND TABLE DAN PROBLEM POSING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL ROUND TABLE DAN PROBLEM POSING PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL ROUND TABLE DAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL MTs. NU MARON TAHUN AJARAN 2011/2012 PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI

Lebih terperinci

CHANDRA SETIAWAN NIM.

CHANDRA SETIAWAN NIM. PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN DALAM MEMENUHI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SISWA DI SMA 1 JEKULO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muria

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII A SMP N 4 KALASAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII A SMP N 4 KALASAN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII A SMP N 4 KALASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Erwin Kurniawati

SKRIPSI. Oleh : Erwin Kurniawati PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika

Lebih terperinci