PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP MUTU GAR1 YANG DIHASILKAN
|
|
- Hamdani Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP MUTU GAR1 YANG DIHASILKAN Oleh SRI BUD1 WAHJUNINGSIH F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR B O G O R
2 SRI BUD1 WAHJUNINGSIH. P Pengaruh Lama Fermentasi dan Cara Pengeringan terhadap Mutu Gari yang Dihasilkan. Di bawah bimbingan Liesbetini Hartoto dan Basrah Enie. RINGKASAN Ubi kayu merupakan komoditas palawija yang berpotensi untuk dikembangkan. Kenaikan produksi ubi kayu tidak selalu memberikan peningkatan pendapatan bagi petani, karena harga jual yang rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan penangan- an pasca panen yang baik. Salah satu usaha diversifikasi dalam pengolahan ubi kayu adalah pembuatan gari. Gari adalah produk ubi kayu dalam bentuk tepung yang diproses dengan cara fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama fermentasi dan cara pengeringan terhadap mutu gari dari dua varietas ubi kayu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Percobaan Blok Faktorial, dengan 2 f aktor perlakuan, 2 kali ulangan dan varietas ubi kayu, yaitu Adira I dan Adira IV sebagai blok. Faktor pertama adalah lama fermentasi (A), yaitu fermentasi 2 hari (Al), 3 hari (A2) dan 4 hari (A3). Faktor kedua adalah cara pengeringan (B), terdiri atas cara pengeringan dengan oven (Bl), sinar matahari (B2) dan sangrai (83). Analisis yang dilakukan meliputi kadar air. kadar abu, total asam, kadar protein, kadar serat kasar, kadar pati, kadar HCN, derajat putih, tingkat serangan kapang losa dan kadar amilopektin.
3 Tahap pembuatan gari meliputi pengupasan ubi kayu, pencucian, pemarutan, pengemasan ke dalam kantung goni, pengepresan sehingga terjadi fermentasi alami, pemisahan serat, pengeringan, penggilingan dan pengayakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama fermen- tasi (A) hanya berpengaruh nyata terhadap kadar abu dan kadar HCN. Perlakuan cara pengeringan (B) berpengaruh nyata terha- dap total asam, derajat putih, kadar pati dan kadar amilopek- tin. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan mutu gari terbaik diperoleh pada perlakuan A2B3, yaitu lama fermentasi 3 hari dan cara pengeringan sangrai. Umumnya varietas Adira 1V meng- hasilkan gari yang lebih baik dibandingkan Adira I. Nilai rats-rata gari dengan perlakuan A2B3 tersebut adalah sebagai berikut: kadar air persen, total asam 0.72 persen, dera- jat putih persen, kadar HCN 6.68 ppm, kadar serat kasar persen, kadar pati persen dan flavor yang khas. Panelis cenderung lebih menyukai flavor gari dan kue yang ter- buat dari gari.
4 PENGARUH LBHA FERHENTASI DAN CAM PENGERINGAN TERHADAP HUTU GAR1 YANG DIHASILKAN Oleh SRI BUD1 UMJUNINGSIH P Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor 1990 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
5 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN - PENGARUH LAHA FBRMENTASI DAN CARA PENGERINGAN TERNADAP HUTU GAR1 YANG DIHASILKAN Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PBRTANIAN pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Oleh SRI BUD1 WAHJUNINGSIH F Dilahirkan, di Purwodadi Grobogan, 14 Juni 1968 Tanggal lulus : 31 Agustus 1990 Disetujui, Dosen Penbinbing I1 Dosen Pembinbing I
6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Mahakuasa, karena hanya dengan rahmat-nyalah skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pada Jurusan Teknologi Industri Per- tanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Liesbetini Hartoto dan Bapak Basrah Enie selaku dosen pembimb ing 2. Pimpinan Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor, yang telah memberikan ijin penelitian 3. Pimpinan Balai Penelitian Makanan dan Minuman, Balai Besar Industri Hasil Pertanian, yang telah memberikan fasilitas selama penulis melakukan penelitian 4. Wawan, Mas Madyo, Miko, Wasti, Lina dan rekan-rekan lain yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan 5. Ibu dan kakak-kakak yang telah memberikan dorongan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
7 dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan se- lanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan; Bogor, Agustus 1990 Penulis
8 DAFTAR IS1 Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR iii vii... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 I1. TINJAUAN PUSTAKA... 5 A. UBI KAYU Botani Daerah Penghasil Komposisi Ubi Kayu... 7 B. VARIETAS... 8 C. DETOKSIFIKASI SIANIDA D. PEMANFAATAN UBI KAYU E. GAR Def inisi dan Kegunaan Teknologi Proses Komponen Mutu Gari Fermentasi I11. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT B. METODE C. WAKTU DAN TEMPAT D. PENGAMATAN DAN ANALISIS E. ANALISIS STATISTIK... 27
9 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENELITIAN PENDAHULUAN Ubi Kayu Segar Pembuatan Gari B. PENELITIAN UTAMA Kadar Air Kadar Abu Total Asam Radar Protein Radar HCN Derajat Putih Kadar Pati Kadar Serat Kasar Tingkat Serangan Kapang Kadar Amilosa Radar Amilopektin Flavor Pengolahan Gari Analisis Finansial... V. KESIMPULAN DAN SARAN... A. KESIMPULAN... B. SARAN... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...
10 Halaman Tabel 1. Luas panen, produksi dan produksi ratarata ubi kayu dari tahun Tabel 2. Produksi ubi kayu Indonesia di beberapa daerah dari tahun Tabel 3. Komposisi kimia ubi kayu... 8 Tabel 4. Komposisi gari menurut cara pengolahannya 19 Tabel 5. Nilai rata-rata hasil analisis ubi kayu segar Tabel 6. Hasil analisis ph dan kadar air selama proses pembuatan gari Tabel 7. Persentase penurunan berat berdasarkan berat ubi kayu segar
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
III. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Kimia dan Laboratorium Biondustri TIN IPB, Laboratorium Bangsal Percontohan Pengolahan Hasil
Lebih terperinciFORTlFlKASl ZAT BESl PADA MIE KERING YAMG DllBblAT DARl CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUMG SlNGKONG
FORTlFlKASl ZAT BESl PADA MIE KERING YAMG DllBblAT DARl CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUMG SlNGKONG Oleh ENDANG PRANGDIMURTI F 23.1743 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Endang
Lebih terperinci"Segala Puji bagi Allah, Tuhw Semesta Alam" (Al-Fatihah': 2)
"Segala Puji bagi Allah, Tuhw Semesta Alam" (Al-Fatihah': 2) "Sebaik-baiknya shodasoh adalah apabila seorang muslim mempelaj ari ilmu dan kemudian mengajarkannya kepada saudara-saudaranya sesama Muslim"
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN Disusun Oleh: FERAWATI I 8311017 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala
Lebih terperinciPEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI
PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI Oleh : Keny Damayanti NPM.0533010023 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI
PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI Oleh : INDARTY WIJIANTI 0533010013 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan tapioka di Indonesia cenderung terus meningkat. Peningkatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Permintaan tapioka di Indonesia cenderung terus meningkat. Peningkatan permintaan tersebut karena terjadi peningkatan jumlah industri makanan dan nonmakanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi kayu (Manihot Esculenta) merupakan tanaman umbi berupa perdu dengan nama lain singkong atau kasape. Ubi kayu berasal dari benua Amerika Selatan, tepatnya dari negara
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis) Oleh : Iis Istanti C
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis) Oleh : Iis Istanti C34101028 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciPengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)
Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif Oleh : Sri Purwanti *) Pendahuluan Pangan produk peternakan terutama daging, telur dan susu merupakan komoditas
Lebih terperinciPEMBUATAN NATA DE COCO DAR I BEBERAPA KONSENTRASI "SKIM" SANTAN DAN SUKROSA
PEMBUATAN NATA DE COCO DAR I BEBERAPA KONSENTRASI "SKIM" SANTAN DAN SUKROSA Oleh DINI ANDRIANI F 29.1657 1996 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PEMBUATAN NATA DE COCO DARI BEBERAPA
Lebih terperinciKOMPLEMENTASI KEDELAI DEBIGAN BERAS; UNTUK PEMBUATAN TEMPE
., " r..4 KOMPLEMENTASI KEDELAI DEBIGAN BERAS; UNTUK PEMBUATAN TEMPE Oleh KlSMAWAN THEN F 24.0231 1992 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN IPJSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R Kismawan Then. F 24.0231. Komplementasi
Lebih terperinciANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI UBI KAYU (TAPIOKA) BERBASIS NERACA MASSA
AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 127 ANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI UBI KAYU (TAPIOKA) BERBASIS NERACA MASSA ARNIDA MUSTAFA Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Korespondensi : Jl. Poros Makassar-Parepare
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pakan yang cukup, berkualitas, dan berkesinambungan sangat menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan akan meningkat seiring
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C
PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C34101045 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN PENGHAMBAT RESPlRASl PADA PENYIMPANAN CABE MERAH (Capsicum annuum) DENGAN MENGGUNAKAN MODlFlKASl ATMOSFERA. Oleh : HANlF ADHIJAGA W
f /.z /$by, r2/. L/ /&LL -/i PENGARUH BAHAN PENGHAMBAT RESPlRASl PADA PENYIMPANAN CABE MERAH (Capsicum annuum) DENGAN MENGGUNAKAN MODlFlKASl ATMOSFERA Oleh : HANlF ADHIJAGA W F21. 142.7 1989 JURUSAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN PENGHAMBAT RESPlRASl PADA PENYIMPANAN CABE MERAH (Capsicum annuum) DENGAN MENGGUNAKAN MODlFlKASl ATMOSFERA. Oleh : HANlF ADHIJAGA W
f /.z /$by, r2/. L/ /&LL -/i PENGARUH BAHAN PENGHAMBAT RESPlRASl PADA PENYIMPANAN CABE MERAH (Capsicum annuum) DENGAN MENGGUNAKAN MODlFlKASl ATMOSFERA Oleh : HANlF ADHIJAGA W F21. 142.7 1989 JURUSAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciVARIETAS UNGGUL UBIKAYU UNTUK BAHAN PANGAN DAN BAHAN INDUSTRI
VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UNTUK BAHAN PANGAN DAN BAHAN INDUSTRI Ubi kayu dapat dimanfaatkan untuk keperluan pangan, pakan maupun bahan dasar berbagai industri. Oleh karena itu pemilihan varietas ubi kayu
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein (Suherman, 2012). Koro pedang (Canavalia
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Maksud dan tujuan penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Kerangka pemikiran, dan (6) Hipotesis. 1.1. Latar
Lebih terperinciPENGARUH lenls DAM KOMSENTRASl BANAN PENGlSl TERMADAP DESAlN PRODUK TEPUNG INSTAW SARl BUAH HENAS
PENGARUH lenls DAM KOMSENTRASl BANAN PENGlSl TERMADAP DESAlN PRODUK TEPUNG INSTAW SARl BUAH HENAS ( Ananas comosus ( L ) Merr ) Oleh ENDANG WARSlKI F 26. 1019 19 9 3 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTlTUT
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT
[ z /' 8la * / PEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT O l e h ANOVA LUSKA F 22. 0403 1989 JURUSAN TEKNOEOGI PANGAN DAN GPZI FAKULTAS
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT
[ z /' 8la * / PEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT O l e h ANOVA LUSKA F 22. 0403 1989 JURUSAN TEKNOEOGI PANGAN DAN GPZI FAKULTAS
Lebih terperinciDalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
21 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Ubi kayu merupakan salah satu hasil pertanian dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan baku pembuatan etanol. Penggunaan
Lebih terperinciASAH SITRAT DAN BAHAN PENGISI TERHADAP MUTU TEPUNG KONSENTRAT PISANG. Oleh SAYID AGUNG WARDOYO
ASAH SITRAT DAN BAHAN PENGISI TERHADAP MUTU TEPUNG KONSENTRAT PISANG Oleh SAYID AGUNG WARDOYO SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan TEKNOLOGI
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI
UJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciUJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI
UJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: ANTRI
Lebih terperinciIa tidak cemburu. Ia tidak nlemegahkan diri dan tidak sonlbong. Ia menutupi segala sesuatu, %sib itu sabar, kasih itu murah hati,
%sib itu sabar, kasih itu murah hati, Ia tidak cemburu. Ia tidak nlemegahkan diri dan tidak sonlbong. la tidak nielakukan yang tidak sopan clan tidak mecari keuntungan diri sendiri Ia menutupi segala sesuatu,
Lebih terperinciMeningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi
Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah
Lebih terperinciSIRUP FRUKTOSA SEBAGdal WAS'BL SAMPIHG PEMBUAHAN TEPUNG BERAS BEAPROTEIN 181#661
SIRUP FRUKTOSA SEBAGdal WAS'BL SAMPIHG PEMBUAHAN TEPUNG BERAS BEAPROTEIN 181#661 O l e h: IWAN SANDI F 22 0539 1 9 8 9 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BBGOR BOGOR Iwan Sandi. F 22.0539.
Lebih terperinciSIRUP FRUKTOSA SEBAGdal WAS'BL SAMPIHG PEMBUAHAN TEPUNG BERAS BEAPROTEIN 181#661
SIRUP FRUKTOSA SEBAGdal WAS'BL SAMPIHG PEMBUAHAN TEPUNG BERAS BEAPROTEIN 181#661 O l e h: IWAN SANDI F 22 0539 1 9 8 9 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BBGOR BOGOR Iwan Sandi. F 22.0539.
Lebih terperinciI PEDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
1 I PEDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciInovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan dan Diversifikasi Pangan
Agro inovasi Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan dan Diversifikasi Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan No.29 Pasar Minggu Jakarta Selatan www.litbang.deptan.go.id
Lebih terperinciPEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR. Oleh : Ismiwarti C
PEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR Oleh : Ismiwarti C34101018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 RINGKASAN
Lebih terperinci/hi!"; MEMPELAJARI P DAN LAMA WA#TU INKUBASI TERWADAP EFEMTlVlTAS FERMENTASI MOROMl PADA PROSES PEMBUATAN KECAP F
/hi!"; *
Lebih terperinciKEMASAN ECERAN TERMODIFIKAS I UNTUK KELAPA PARUT KERING E DESICCATED COCONUT 1
KEMASAN ECERAN TERMODIFIKAS I UNTUK KELAPA PARUT KERING E DESICCATED COCONUT 1 Oleh DODO SUPIADI F 24. 0568 1 9 9 3 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Dodo Supiadi. F 24.0568.
Lebih terperinciPRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA
PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA Agus Budiyanto, Abdullah bin Arif dan Nur Richana Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian n Disampaikan Pada Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional 2016
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nugget Ayam Bahan pangan sumber protein hewani berupa daging ayam mudah diolah, dicerna dan mempunyai citarasa yang enak sehingga disukai banyak orang. Daging ayam juga merupakan
Lebih terperinciDENGAWI WTMCBSFIR PEAMODIFIKASI OWN RBNDISI YAKUM
MEMPELAIARI PENYIMPANAN SEGAR SALAK BALI ( Salacca edulis Reinw. ) DENGAWI WTMCBSFIR PEAMODIFIKASI OWN RBNDISI YAKUM Oleh Rr. RATlH PUSPITASARI F 25. 0448 1992 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciI d ',, [ ciqy d. occp,... TERHADAP MOfO K nona muricata L 1 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
I d ',, [ ciqy d occp,..... PEWGARUH TINGKAT AS ASETELENA TERHADAP MOfO K nona muricata L 1 1994 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R LUSH1 SUZAIDA. -F 26 0172. Pengaruh Tingkat
Lebih terperinciRINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul
RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul Abstrak Lili Sugiyarto, Siti Umniyatie, Paramita C.K. lili_sugiyarto@uny.ac.id Program pengabdian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki konsumsi yang besar terhadap produk tepung terigu baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu nasional masih belum
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata)
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) Disusun Oleh : DINA ADELINA (I8312014) LIA RAHMAWATI RETNA NINGRUM (I8312030) PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciRANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA
RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA Ole h IMAM ROSYADI F 24. 1455 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) merupakan salah satu bahan pangan yang mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciOPTlMASl PENYUSUNAN FORMULA BAHAN MAKANAN CAMPURAN ( BMC I UNTUK ANAK BALITR DENGAN BAHAN DASAR TEPUNG UBI KAYU
OPTlMASl PENYUSUNAN FORMULA BAHAN MAKANAN CAMPURAN ( BMC I UNTUK ANAK BALITR DENGAN BAHAN DASAR TEPUNG UBI KAYU Oleh S U H A R T l A 24. 0687 JURUSAN GtZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah permen jelly pepaya yang terbuat dari pepaya varietas IPB 1 dengan bahan tambahan sukrosa, ekstrak rumput
Lebih terperinciPEMURNIAN DAMAR Shorea javanica DEWGAN MENGGUNAKAN PELARUT ORGANIK DAN BAHANl PEMUCAT
PEMURNIAN DAMAR Shorea javanica DEWGAN MENGGUNAKAN PELARUT ORGANIK DAN BAHANl PEMUCAT Oleh NURUL SETlANlNGSlH F 24. 1519 1992 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Nurul Setianingsih.
Lebih terperinciEDWIN IiACHMAT F
KAJlAN PERUBAHAN KARAKTERISTIK MUTU LADA HIJAU KERING (DEHYDIIATED GREEN PEPPER) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN ASAM SORBATDAN CAM PENGERINGAN Oleh EDWIN IiACHMAT F 24.0257 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN
BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Lebih terperinciKAJIAN PEMBUATAN EDIBEL FILM KOMPOSIT DARI KARAGENAN SEBAGAI PENGEMAS BUMBU MIE INSTANT REBUS
KAJIAN PEMBUATAN EDIBEL FILM KOMPOSIT DARI KARAGENAN SEBAGAI PENGEMAS BUMBU MIE INSTANT REBUS ENDANG MINDARWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2 0 0 6 Judul Tesis Nama NIM : Kajian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Tepung Tapioka Skala Rakyat Industri tepung tapioka merupakan industri yang memiliki peluang dan prospek pengembangan yang baik untuk memenuhi permintaan pasar. Industri
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Teknologi
Lebih terperinciPati ubi kayu (tapioka)
Pengaruh Heat Moisture Treatment (HMT) Pada Karakteristik Fisikokimia Tapioka Lima Varietas Ubi Kayu Berasal dari Daerah Lampung Elvira Syamsir, Purwiyatno Hariyadi, Dedi Fardiaz, Nuri Andarwulan, Feri
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia. Sekitar 30 % ubi kayu dihasilkan di Lampung. Produksi tanaman ubi kayu di Lampung terus meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Industri makanan di Indonesia tidak lepas dari bahan baku tepung terigu. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan utamanya. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciPerlakuan ph yang semakin tinggi memberikan nilai kadar air yang semakin tinggi. Kadar abu semakin tinggi dengan semakin tingginya ph.
ENDAH TRIHASTUTI DEWAYANTI. F 27.1008. Pengaruh ph dan ~ombinasi Jenis Bahan Pengisi dalam Pembuatan Bubuk bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Pengering Drum. Di bawah bimbingan C. Hanny Wijaya....
Lebih terperincipads Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
aku mcari man, m k u dalam ragu apakah uang, apakah aku, apakah lagu, apakah mati kubuat jaring untuk Hlenyaring tak bisa ku tangkap seperti kupu-kupu atau ku genggam seperti batu bukan seperti angin kecuali
Lebih terperinciPEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS DARI BAHAN DASAR DAGIMG IKAN EUEUT HASlL PEMASAKAN EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA
;o PEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS DARI BAHAN DASAR DAGIMG IKAN EUEUT HASlL PEMASAKAN EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA Oleh L E N A H F 25.1075 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANlAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR ROGOR PEMBUATAN
Lebih terperinciKupersembahkan khusus buat Ibu, Bapak dan Pak Soes
Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran, dan nasehat menasehati menetapi
Lebih terperinciKARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI
KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK LIRA BUDHIARTI. Karakterisasi
Lebih terperinciKADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DIHALUSKAN (TEPUNG) DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA
0 KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DIHALUSKAN (TEPUNG) DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,
Lebih terperinciPEMEUATAN KECAP IKAN DENGAN CARA KOMBlNASl HlDROLlSA EN ZIMATIS DAN FERMENTASI
PEMEUATAN KECAP IKAN DENGAN CARA KOMBlNASl HlDROLlSA EN ZIMATIS DAN FERMENTASI OIeh AGUS SUPARMAN F 25. 0275 1993 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Agus Suparman, F25.0275. Pembuatan
Lebih terperinciEVALUASI SENYAWA FENOLIK ( Asam Ferulat dan Asam p-kumarat ) PADA BIJI, KECAMBAH DAN TEMPE KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata)
EVALUASI SENYAWA FENOLIK ( Asam Ferulat dan Asam p-kumarat ) PADA BIJI, KECAMBAH DAN TEMPE KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata) Oleh WIDIA NINGSIH F34103044 2007 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Ubi Kayu Ubi kayu yang sering pula disebut singkong atau ketela pohon merupakan salah satu tanaman penghasil bahan makanan pokok di Indonesia. Tanaman ini tersebar
Lebih terperinciSEBAGAI ALTERNATIF DlVERSIFIKASI PROD UK TEH
PEMBUATAN TEH (Camellia sinensis L.) EFFERVESCENT SEBAGAI ALTERNATIF DlVERSIFIKASI PROD UK TEH Oleb DIAR NURHARINI F 30.0085 1997 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR DIAH NURHARINI.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KIMIA DAN FUNGSIONAL TEPUNG BIJI DURIAN TERMODIFIKASI (Durio zibethinus Murr)
KARAKTERISTIK KIMIA DAN FUNGSIONAL TEPUNG BIJI DURIAN TERMODIFIKASI (Durio zibethinus Murr) SKRIPSI Oleh: M. AZMI AL ZUHRI 080305001/ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1
LAMPIRAN 39 Lampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1 Adira-1 Dilepas tahun : 1978 Nomor seleksi klon : W-78 Asal : Persilangan Mangi/Ambon, Bogor 1957 Hasil rata-rata : 22 t/ha umbi basah Umur : 7 10 bulan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tapioka Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Singkong (Manihot esculenta) merupakan komoditas tanaman pangan yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan, kimia dan pakan ternak. Indonesia
Lebih terperinciPRODUKSI CASSAVA SOUR STARCH DENGAN VARIASI MEDIA STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT DAN LAMA FERMENTASI
PRODUKSI CASSAVA SOUR STARCH DENGAN VARIASI MEDIA STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciKAilAM KESERAGAMAN KUALITAS CRUMB RUBBER Dl PABWlK PEWGOLAHWN KARET ALAM PTP XI! PERKEBUN AN CIIQUMPAY, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT.
7= / 7-14 ( qci7 ax2 ' KAilAM KESERAGAMAN KUALITAS CRUMB RUBBER Dl PABWlK PEWGOLAHWN KARET ALAM PTP XI! PERKEBUN AN CIIQUMPAY, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT Oleh z NUR BERLIAN VENUS ALI F 25, 0717 1993
Lebih terperinciKAilAM KESERAGAMAN KUALITAS CRUMB RUBBER Dl PABWlK PEWGOLAHWN KARET ALAM PTP XI! PERKEBUN AN CIIQUMPAY, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT.
7= / 7-14 ( qci7 ax2 ' KAilAM KESERAGAMAN KUALITAS CRUMB RUBBER Dl PABWlK PEWGOLAHWN KARET ALAM PTP XI! PERKEBUN AN CIIQUMPAY, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT Oleh z NUR BERLIAN VENUS ALI F 25, 0717 1993
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengektrak pati dari ubi kayu dan menjadikannya tepung tapioka. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki ubi kayu yang sangat melimpah saat masa panen dan memiliki tingkat kerusakan yang tinggi. Untuk mengatasinya banyak masyarakat yang menjadikan ubi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Negara Indonesia memiliki banyak ragam tumbuhan hijauan,
PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia memiliki banyak ragam tumbuhan hijauan, diantaranya adalah jenis ketela pohon. Ketela pohon merupakan salah satu jenis tanaman pertanian utama di Indonesia.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Naan bread merupakan salah satu olahan roti tradisional dari daerah Timur Tengah yaitu India. Naan bread biasanya berbentuk bulat hingga agak lonjong, terbuat dengan
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN KERAPATAN LEMBARAN TERHADAP SWAT FlSlS DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL AMPAS TEBU
PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN KERAPATAN LEMBARAN TERHADAP SWAT FlSlS DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL AMPAS TEBU Oleh AHMAD MUHARAM F 22. 0904 1995 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G
Lebih terperinciCONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN
CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung
Lebih terperinci(Canavalia ensiformis)
(Canavalia ensiformis) Agus Sutanto, Sri Catur, dan Indrie Ambarsari Ketergantungan akan kedelai impor merupakan momentum untuk memberikan perhatian yang lebih serius dalam mengembangkan tempe dari bahan
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan gurame (Osphronemus goramy Lac.) merupakan ikan air tawar yang memiliki gizi tinggi dan nilai ekonomis penting. Ikan gurame juga banyak digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Menurut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara pemasok utama kakao
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE
NASKAH PUBLIKASI KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE Disusun oleh: Florencia Grace Ferdiana NPM : 120801253 UNIVERSITAS ATMA JAYA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ampas Tahu Ampas tahu merupakan limbah dari pembuatan tahu. Bahan utama pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan protein sekitar 33-42% dan kadar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gembili Menurut Nur Richana (2012), gembili diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh- tumbuhan) Divisio : Magnoliophyta ( tumbuhan berbiji
Lebih terperinciMuss paradisia~a 1 DENGWN MENGGUNAKAN ENZIM PEKTIWPBSE PENIERNBHAN SARI BUAH PISANG (-- ( PEKHIN METlk ESTEWASE 1. Oleh HENNY YONALIA F 20.
ip PENIERNBHAN SARI BUAH PISANG (-- Muss paradisia~a 1 DENGWN MENGGUNAKAN ENZIM PEKTIWPBSE ( PEKHIN METlk ESTEWASE 1 Oleh HENNY YONALIA F 20. 1540 HENNY YONALIA. F 20 1540. Penjernihan Sari Buah Pisang
Lebih terperinciRINGKASAN. dari kertas tulis cetak ialah ketahanannya terhadap penetrasi oleh 'cairan seperti air dan tinta agar tidak
IRMA WELLIANI. F 25.0934. Studi Pendarihan (Sizing) Netral Menggunakan Bahan Darih Sintetik ASA pada Kertas Tulis Cetak. Di bawah bimbingan Wachjuddin Tjiptadi dan Lies Indriati. RINGKASAN Kebutuhan akan
Lebih terperinciRINGKASAN. dari kertas tulis cetak ialah ketahanannya terhadap penetrasi oleh 'cairan seperti air dan tinta agar tidak
IRMA WELLIANI. F 25.0934. Studi Pendarihan (Sizing) Netral Menggunakan Bahan Darih Sintetik ASA pada Kertas Tulis Cetak. Di bawah bimbingan Wachjuddin Tjiptadi dan Lies Indriati. RINGKASAN Kebutuhan akan
Lebih terperinciPENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju
PENGOLAHAN UBI KAYU Ubi kayu segar adalah bahan pangan yang mudah rusak, oleh sebab itu setelah pemanenan petani segera menjual atau mengolah ubikayu segar sebelum menjadi rusak dan busuk. Ubikayu dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merah (Oriza sativa) merupakan beras yang hanya dihilangkan kulit bagian luar atau sekamnya, sehingga masih mengandung kulit ari (aleuron) dan inti biji beras
Lebih terperinciPEMBUATAN NASTAR KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR KUNING (Ipomoea Batatas L) VARIETAS JAGO
PEMBUATAN NASTAR KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR KUNING (Ipomoea Batatas L) VARIETAS JAGO SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan
Lebih terperinciP"" -/ PENGARUN PEMBEWSIHAN KOll DARl KAPANG TERNADAP EFEKTlVlTAS FERMENTASI KEDELE HITAM DAN KEDELE KUe91NG PABA PROSES PEMBUATAN MOROMl UNYUK KECAP
P"" -/ / f 3 i,i/ 1 PENGARUN PEMBEWSIHAN KOll DARl KAPANG TERNADAP EFEKTlVlTAS FERMENTASI KEDELE HITAM DAN KEDELE KUe91NG PABA PROSES PEMBUATAN MOROMl UNYUK KECAP Oleli LUKMAN JUNAlDl F 20. 0149 1987 FAKULTAS
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakso merupakan salah satu produk olahan daging khas Indonesia, yang banyak digemari oleh semua lapisan masyarakat dan mempunyai nilai gizi yang tinggi karena kaya akan
Lebih terperinciTfBila seseorang melakukan kebajikan, hendaknya ia melaku- ItMenguasai diri adalah anak kunci dari segala kemajuan
TfBila seseorang melakukan kebajikan, hendaknya ia melaku- kan berulang kali. Sesungguhnya sangat berbahagia bila- mana seseorang terus menimbun kebajikan" ( Dhammapada) ItMenguasai diri adalah anak kunci
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beras, jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan sukun. Tepung tersebut dapat diolah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan baku pangan sumber karbohidrat berupa tepung dapat dibuat dari gandum, beras, jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan sukun. Tepung tersebut dapat diolah menjadi makanan
Lebih terperinci