BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. IKIP VETERAN SEMARANG berdiri pada tanggal 29 juli Jurusan yang pertama

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Perusahaan Sejarah singkat IKIP VETERAN SEMARANG IKIP VETERAN SEMARANG berdiri pada tanggal 29 juli Jurusan yang pertama kali diselenggarakan adalah Ekonomi perusahaan, Ekonomi koperasi, Ekonomi sejarah, civic hukum, inggris dan seni rupa dengan jenjang sarjana muda Seiring berjalannya waktu intitut mengalami pembenahan jurusan dan fakultas. Pada tahun 1984, intitut mengalami penyesuaian jalur dan penataan jurusan berdasarkan SK, Mendikbud nomor : 0395/0/1984 menjadi 3 fakultas yaitu FPIPS dengan jurusan PMP-KN pendidikan dunia usaha, pendidikan geografi, dan pendidikan sejarah, FIP dengan jurusan kurikulum teknologi pendidikan dan psikologi pendidikan dan bimbingan, serta FPTK dengan jurusan pendidikan teknik mesin dan pendidikan teknik bangunan. Pada tahun 2004 institut membuka program baru yaitu pendidikan guru taman kanak-kanak jenjang diploma 2, pada tahun 2008 menyikapi UU Sisdiknas th 2003 dan UU guru dan dosentahun 2005 maka ikip veteran semarang membuka program studi baru sebagai ganti D2 PGTK yaitu program studi PG PAUD jenjang S1

2 Visi, Misi dan Tujuan Visi Menjadi perguruan tinggi terkemuka dan unggul dalam mencetak tenaga pendidikan profesional. Misi 1. Mengembangkan disiplin ilmu pendidikan yang didukung oleh disiplin ilmu lain. 2. Melaksanakan program pendidikan yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat 3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran yang terrencana, tertib dan bermutu dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai kebangsaan. 4. Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan disiplin ilmu pendidikan. 5. Mengembangkan jiwa semangat dan nilai kebangsaan yang dilandasi sikap taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa 6. Mengembangkan SDM yang ada dengan sikap terbuka dan peka Tujuan 1. Membentuk manusia seutuhnya yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, kreatif dan bertanggungjawab disertai budi perkerti luhur 2. Menghasilkan lulusan tenaga kependidikan profesi dan vokasi yang profesional 3. Menumbuhkembangkan berbagai ilmu kependidikan sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat yang sedang dan terus membangun

3 4. Mewujudkan arti, fungsi dan peran PTS untuk menompang usaha nasional di bidang pendidikan demi kemajuan bangsa dan negara 5. Mewujudkan keserasian dan koordinasi antara perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan bangsa Struktur Organisasi IKIP VETERAN memiliki Badan Biro Adminitrasi yang terbagi menjadi 2 yaitu Badan Biro Adminitrasi Umum Keuangan dan Kepegawaian dan Biro Adminitrasi Akademik dan Kemahasiswaan.Stuktur organisasi pada Badan Biro Adminitrasi IKIPVeteran semarang dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut : Struktur organisasi

4 Gambar : 4.1 Struktur Organisasi Adapun tugas tugas dari tiap bagian dapat diuraikan sebagai berikut : I. Kepala Bagian Kepegawaian a. Tanggung Jawab : Mendapatkan data kehadiran karyawan setiap minggu dalam bentuk print out finger print, kemudian di rekap dalam bentuk presensi bulanan. Mengurus kepangkatan Dosen sesuai dengan jenjangnya ke Kopertis Menyimpan seluruh file Dosen dan Karyawan Menyusun rencana kegiatan pegawai dan pengangkatan pegawai baru Menyelenggarakan mutasi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan tenaga pegawai dan pemberhentian pegawai. Mengerjakan surat-surat keputusan dan surat-surat lain yang berhubungan dengan urusan kepegawaian. Mengerjakan buku induk pegawai / registrasi kartu pegawai Mengerjakan ASPEK pegawai

5 b.wewenang Melakukan koordinasi dengan Fakultas berkaitan dengan kepangkatan Dosen. II. Kepala Bagian Keuangan a. Tanggung Jawab : Membuat rancangan anggaran tahunan berdasarkan kebutuhan masing-masing unit dan mengevaluasi penggunaan anggaran tersebut. Menerima dan membuat laporan penerimaan pembayaran SPP dari mahasiswa ke Wakil rektor II secara rutin. Mencairkan dan mendistribusikan ke unit yang terkait, sesuai dengan pengajuan masing-masing unit. Membuat anggaran gaji Dosen dan Karyawan. Mendistribusikan serta membuat laporan realisasi tersebut ke Rektor. Membuat form tagihan SPP bagi mahasiswa yang masih menunggak dan mendistribusikan ke mahasiswa yang bersangkutan. Mengerjakan daftar gaji, honorarium, lembur, vokasi. b. Wewenang : Membuat usulan perbaikan sistem keuangan Institut III. Kepala Bagian Umum a. Tanggung Jawab

6 Memberikan layanan Umum meliputi ketatausahaan, keprotokoleran, Kerumah tanggaan, inventarisasi sarana, pemeliharaan aset dan humas di lingkungan IKIP Veteran Semarang Melaksanakan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana lainnya Melaksanakan penyiapan bahan analisis kebutuhan pengadaan, distribusi, inventarisasi dan penghapusan aset institute. Mencatat penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan penghapusan barang. Menyelenggarakan buku inventaris barang yang ada disetiap gedung. b. Wewenang Pembinaan dan pengendalian layanan dan kegiatan Bagian Umum Membuat usulan perbaikan sistem layanan umum institute IV. Ka. Sub. Bag. Protokoler dansekretariat Rektor a. Tanggung Jawab : Membuat surat yang di instruksikan Rektor, Wakil Rektor dan selanjutnya mendistribusikan ke fakultas-fakultas dan unit-unit terkait. Melakukan penyimpanan arsip surat masuk/ keluar. Melaksanakan administrasi yang tidak dikerjakan unit-unit lainnya. b.wewenang : Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait. V. Ka. Sub. Bag Informasi dan Humas

7 a. Tanggung jawab : Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari institute ke Masyarakat, sebaliknya menyalurkan opini masyarakat Ke institut. Mengkoordinasikan penyebaran informasi melalui media elektronik dan Surat kabar. Mengkoordinasikan seluruh progam unggulan untuk ditampilkan pada expo kampus sebagai kegiatan untuk peningkatan animo jumlah mahasiswa baru. b. Wewenang : Melakukan koordinasi dengan internal institutdan Eksternal. VI. Ka.Sub.Bag Rumah Tangga, inventarisasi sarana dan pemeliharaan aset a. Tanggung Jawab : Pengadaan barang dan peralatan kerja lainnya sesuai pengajuan dari masing-masing unit. Melakukan controlling dan penggunaan gedung, sesuai jadwal yang ditetapkan. Melakukan controlling kebersihan dan keindahan gedung, taman, dan parkir Memastikan kelancaran dan efektivitas penggunaan genset Memastikan kelancaran dan efektivitas penggunaan sarana elektronik (LCD, Komputer, telpon, AC dll ) Memastikan kelancaran dan efektivitas penggunaan air dan listrik Memastikan kelancaran dan efektivitas penggunaan kendaraan dinas dan penggunaan sopir.

8 Mengatur penyelenggaraan rapat-rapat dan menyediakan minuman pegawai setiap hari kerja Melakukan koordinasi dengan satpam dalam menjaga keamanan semua asset-aset barang yang ada di luar gedung. Membuat daftar barang labelisasi yang terdapat disetiap ruangan dan memasang daftar pada ruangan tersebut. b.wewenang : Melakukan koordinasi dengan atasan berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga, pemeliharaan aset dan inventarisasi Institut serta keindahan, kebersihan gedung, taman, dan parker. VII. Ka. Sub. Bag. Tata Usaha dan HTL a. Tanggung Jawab : Menerima dan mengagendakan surat masuk dan keluar. Membantu membuatkan konsep balasan surat masuk dan keluar (ekspedisi) Menyiapkan administrasi pelaksanaan penelitian Dosen. Menyiapkan SK mengajar dosen dalam setiap semesternya. Melayani mahasiswa untuk keperluan surat izin penelitian, surat aktif sebagai mahasiswa dll. Membuat draf permohonan ATK untuk keperluan kegiatan administrasi dan akademik. Membuat nomor agenda surat keluar Mendistribusikan surat-surat dilingkungan IKIP Veteran, yayasan dan instasi lain.

9 Memelihara arsip surat. b. Wewenang : Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait. Tugas adminitrasi akademik : Membantu membuat perencanaan baik yang bersifat teknis adminitrasi maupun bersifat pengembangan Membuat progress report setiap semester tentang berbagai kegiatan yang telah atau sedang dilaksanakan Membantu rektor atau pembantu rektor untuk secara priodik melakukan koordinasi dengan para dekan dan lainnya Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang lain guna mendukung kelancaran tugas-tugas di BAAK Mewakili rektor atau pembantu rektor 1 untuk tugas keluar Secara periodik melakukan monitoring terhadap program studi Melakukan koordinasi dengan DIKTI dan BANPT, assessor program study fakultas dan program study terkait perihal rencana dan pelaksanaan visitasi program study Melegalisasi fotocopy transkrip dan ijazah Mengoreksi surat-surat penting Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana akademik 1.2 Identitas Umum Responden

10 Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada karyawan badan adminitrasi ikip veteran semarang dengan jumlah populasi 67 orang sebagai sampel Tabel 4.1 Jumlah Kuisioner Penelitian Kuisioner yang disebar 67 Kuisioner yang rusak - Kuisioner yang di outlier - Kuisioner yang diolah 67 Sumber : data primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.1 jumlah kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 67 kuisioner tersebut kembali semua tanpa ada kuisioner yang rusak maupun di outlier dan kuisioner yang diolah sebanyak Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin seseorang akan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Dari 67 responden yang merupakan karyawan badan biro adminitrasi diikip veteran semarang yang dijadikan sampel penelitian, dapat dilihat identitas berdasarkan jenis kelaminnya sebagai berikut : Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin Jumlah responden Presentasi Pria Wanita ,18% 35,82% Total % Sumber : data primer yang diolah 2016

11 Dari tabel 4.2 bahwa dari sebagaian besar pegawai adminitrasi ikip veteran semarang, energy dan sumber daya manusianya adalah pria ada sebanyak 43 (64,18%) dan 24 karyawan yang berjenis kelamin wanita (35,82%) hasil ini menunjukan bahwa seleksi tenaga kerja yang dilakukan di ikip lebih membutuhkan tenaga kerja pria dibanding wanita karena pada dasarnya karyawan pria lebih memiliki potensi baik dibanding wanita Identitas Responden Berdasarkan Umur Umur responden merupakan salah satu faktor yang dapat diperhitungkan dalam memilih tenaga kerja yang produktif. Umur responden pada karyawan adminitrasi diikip veteran semarang yang dijadikan sampel dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.3 Umur Responden Umur responden Jumlah responden Prosentasi tahun tahun tahun 50 tahun ,40% 55,23% 16,42% 8,96% Total % Sumber : data primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia antara tahun sebanyak 37 orang (55, 23%) hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan tergolong dalam usia yang matang dalam berfikir maupun bertindak Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Dilihat dari tingkat pendidikan responden, maka dapat dilihat pada tabel berikut :

12 Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan terakhir Jumlah responden Presentasi responden SMA Diploma Sarjana (S1) S ,22% 2,99% 28,36% 13,43% Total % Sumber : data primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan adalah responden yang berpendidikan SMA sebanyak 37% orang (55,22%) kelompok pendidikan terakhir kedua yang terbanyak adalah sarjana S1 sebanyak 19 orang (28,36%) pendidikan merupakan salah satu usaha untuk melatih dan mengembangkan potensi yang ada didalam diri seseorang dalam berpikir dan bertindak sesuai dengan kondisi lingkungannya.tingkat pendidikan mempengaruhi pegawai dalam pengambilan keputusan dalam berbagai hal. 1.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui penilaian hasil tanggapan 67 orang reponden tentang pengaruh lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan badan biro adminitrasi IKIP Veteran Semarang, analisi deskriptif dilakuakn terhadap hasil pernyataan responden untuk kemudian dibuat nilai rata-rata dan untuk melihat penilaian responden maka dibuat nilai rentang skala (Simamora, 2004)sebagai berikut : Nilai maksimum : 5 Nilai minimum : 1 Rentang skala : = 0, 8

13 Kategori : 1. 1,0 1,80 = sangat rendah / sangat buruk 2. 1,81 2,60 = rendah/ buruk 3. 2,61 3,40 = sedang/cukup 4. 3,41 4,20 = baik/ tinggi 5. 4,21 5,00 = sangat baik/ sangat tinggi Berdasarkan nilai rentang skala tersebut maka akan dilakukan diskripsi masing-masing variabel yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut : Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan ( Robert L Mathis dan Jhon H.Jacshon 2011) kinerja merupakan prilaku organisasi yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang atau penyampaian jasa informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting digunakan untuk mengevaluasi apakah proses kinerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau belum.berdasarkan pengamatan hasil penelitian ini bahwa kinerja karyawan yang diterapkan di Badan biro adminitrasi IKIP Veteran Semarang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan No. Indikator kinerja karyawan 1 Saya bertanggungjawab terhadap tujuan perusahaan 2 Saya bisa berkerja sama untuk melaksanakan tugas STS Skor1 TS Skor2 N Skor3 S Skor4 SS Skor5 F S F S F S F S F S Rata rata , ,65

14 3 Saya mampu menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan 4 Saya bertanggungjawab terhadap kualitas kerja 5 Saya bertanggungjawab terhadap kuantitas kerja , , ,64 Nilai rerata kinerja karyawan 3,59 sumber : data primer yang diolah 2016 berdasarkan data yang diperoleh pada kuisioner secara keseluruhan karyawan badan biro admintrasi di ikip Veteran Semarang memiliki presepsi yang menunjukan bahwa rata- rata keseluruhan adalah 3,59 yang tergolong dalam kategori baik atau tinggi (3,41-4,20) yang berarti bahwa kinerja karyawan mampu menghadapi kesulitan dan bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan bertanggungjawab terhadap kualitas dan kuantitas kerja termasuk dalam kategori indikator tinggi dan indikator terendah pada tanggungjawab terhadap tujuan perusahaan Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitasnya setiap hari, lingkungan kerja yang kondusif memberi rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal menurut Nitisemito (dalam intanghina 2008) lingkungan kerja adalah seagala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat memperngaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. berdasarkan pengamatan hasil penelitian ini bahwa lingkungan kerja yang diterapkan di Badan biro adminitrasi IKIP Veteran Semarang dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

15 Tabel 4.6 No. Indikator kinerja lingkungan kerja Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja STS Skor1 TS Skor2 N Skor3 S Skor4 SS Skor5 F S F S F S F S F S Rata rata 1 Perlengkapan ,74 penerangan lampu sudah memadai 2 Fasilitas yang ,83 disediakan cukup lengkap dan memadai 3 Adanya jaminan ,13 keamanan lingkungan yang diberikan perusahaan 4 Hubungan antara ,11 karyawan dengan pimpinan membantu anda dalam bekerja 5 Hubungan antara sesame karyawan membantu anda dalam bekerja ,11 Nilai rerata kinerja karyawan 3,38 Sumber : data primer yang diolah 2016 berdasarkan data yang diperoleh pada kuisioner secara keseluruhan karyawan badan biro admintrasi di ikip Veteran Semarang memiliki presepsi yang menunjukan nilai rata-rata keseluruhan adalah 3.35 yang tergolong dalam kategori sedang atau cukup (2,61-3,40) yang berarti bahwa indikator tertinggi yang mendukung lingkungan kerja yang baik adalah perlengkapan dan fasilitas diperusahaan yang memadai sehingga mampu menciptakan tempat kerja yang nyaman tetapi dalam hubungan antar karyawan, karyawan dan atasan dan jaminan keamanan dari perusahaan perlu ditingkatkan karena masuk dalam kategori terendah Tanggapan Responden Terhadap Kompensasi Kompensasi merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non finansial yang adil kepada karyawan untuk membangun mereka

16 dalam mencapai tujuan organisasi,hani Handoko(2008) juga menyatakan bahwa kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat adapun pengamatan hasil penelitian ini yang diterapkan di Badan biro adminitrasi IKIP Veteran Semarang dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini : No. Indikator kompensasi STS Skor1 Tabel 4.7 sumber : data primer yang diolah 2016 Tanggapan Responden Terhadap Kompensasi TS Skor2 N Skor3 S Skor4 SS Skor5 F S F S F S F S F S berdasarkan data yang diperoleh pada kuisioner secara keseluruhan karyawan badan biro Rata rata 1 Gaji pokok yang anda ,76 diterima telah memenuhi kebutuhan dasar 2 Gaji pokok yang anda ,70 terima sesuai dengan beban pekerjaan anda 3 Anda selalu mendapat ,52 bonus akhir tahun dari perusahaan 4. Apakah anda menerima upah lembur yang memadai jika bekerja melebihi jam kerja ,37 Nilai rerata kinerja karyawan 3,08 admintrasi di ikip Veteran Semarang memiliki presepsi yang menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan adalah 3,08 yang masuk dalam kategori sedang atau cukup(2,61-3,40) yang berarti bahwa indikator tertinggi yang menjadi faktor utama mendukung kinerja karyawan menjadi lebih baik merupakan perusahaan selalu memberi upah lembur jika bekerja melebihi jam kerja namun gaji pokok yang diterima belum sesuai keinginan karyawan diharapkan perusahaan perlu mempertimbangkan masalah gaji pokok karena termasuk dalam indikator terendah

17 4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja Setiap orang yangbekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempat dia bekerja, kepuasan kerja itu sendiri sangat berpengaruh pada produktivitas Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan yang mana karyawan memandang pekerjaan mereka, Vecchio (2013:501) menyatakan kepuasan kerja sebagai pemikiran perasaan dan kecenderungan tindakan seseorang yang merupaka sikap perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Adapun tanggapan responden mengenai kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut : No. Indikator kepuasan kerja STS Skor1 1 Setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk peningkatan karir atau untuk dipromosikan 2 Saya merasa nyaman bekerja disini karena banyaknya peluang untuk maju atau mengembangkan karir 3 Dalam menghadapi kesulitan dalam melaksanakan semua tugas yang dapat diselesaikan melalui bimbingan atasan memberi rasa puas pada diri saya 4 Sapaan atasan pada saya memberikan perasaan puas pada diri saya 5 Pemberian penghargaan pada prestasi kerja memberikan perasaan puas pada diri saya Nilai rerata kinerja karyawan 3,36 Tabel 4.8 Tanggapan responden Terhadap Kepuasan Kerja TS Skor2 N Skor3 S Skor4 SS Skor5 F S F S F S F S F S Rat a rata , , , ,

18 sumber : data primer yang diolah 2016 berdasarkan data yang diperoleh pada kuisioner secara keseluruhan karyawan badan biro admintrasi di ikip Veteran Semarang memiliki presepsi yang menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan adalah 3,36 yang masuk dalam kategori cukup atau sedang (2, ) yang berarti bahwa kepuasan dalam pengembangan karir, peningkatan jabatan, prestasi kerja dan peran atasan sangat baik dirasakan oleh setiap karyawan masuk dalam indikator tertinggi dan sapaan atasan pada karyawan memberikan perasaan puas perlu diperhatikan karena masuk dalam indikator terendah 4.4 Analisis Data Beberapa analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Uji Validitas Uji Valditas digunakan untuk mengetahui apakah kuisioner dinyatakan valid sebagai alat ukur variabel.pengajian dilakukan dengan membanding nilai r hitung dengan nilai r tabel. Nilai r hitung didapat dari hasil kolerasi jawaban responden disetiap pertanyaan sementara r tabel didapat dengan menggunakan df = n-2 = 67-2 =65 dan pada sig. 0,05maka didapat r tabel satu sisi sebesar 0,203 ketentuan yang digunakan yaitu apabila r hitung > r tabel maka kuisioner dinyatakan valid. Hasil uji validitas semua kuisioner yang digunakan tiap-tiap variabel dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.9 Hasil Validasi Variabel r hitung r table Keterangan Lingkungan kerja Indikator 1 0,220 0,203 Valid

19 Indikator 2 0,371 0,203 Valid Indikator 3 0,630 0,203 Valid Indikator 4 0,567 0,203 Valid Indikator 5 0,569 0,203 Valid Kepuasan kerja Indikator 1 0,294 0,203 Valid Indikator 2 0,561 0,203 Valid Indikator 3 0,624 0,203 Valid Indikator 4 0,366 0,203 Valid Indikator 5 0,535 0,203 Valid Kompensasi Indikator 1 0,699 0,203 Valid Indikator 2 0,547 0,203 Valid Indikator 3 0,390 0,203 Valid Indikator 4 0,272 0,203 Valid Kinerja karyawan Indikator 1 0,601 0,203 Valid Indikator 2 0,715 0,203 Valid Indikator 3 0,560 0,203 Valid Indikator 4 0,712 0,203 Valid Indikator 5 0,685 0,203 Valid Sumber : data primer yang diolah 2016 Hasil uji validasi memperlihatkan bahwa nilai r hitung dari setiap indikator pertanyaan yang digunakan oleh variabel lingkungan kerja, kepuasan kerja, kompensasi dan kinerja karyawan lebih besar dari nilai r tabel, dengan demikian kuisioner yang digunakan oleh keempat variabel tersebut dinyatakan valid sebagai alat ukur valiabel Uji Reliabilitas Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan handal apabila digunakan kembali sebagai alat ukur variabel, suatu kuisioner dinyatakan realiabel, apabila hasil cronbach s alpha>0,60 menurut (Nunnally2006) dalam (Ghozalli 2006) hasil uji realibilitas dapat dilihat sebagai berikut :

20 Tabel 4.10 Hasil Reliabilitas Variabel Hasil Keterangan Lingkungan kerja 0, 714 > 0,60 Reliabel Kepuasan kerja 0,706 >0,60 Reliabel Kompensasi 0,684 > 0,60 Reliabel Kinerja karyawan 0, 845 >0,60 Reliabel Sumber : data primer yang diolah 2016 Hasil cronbach s alphavariabel lingkungan kerja, Kepuasan kerja, kompensasi dan kinerja karyawan lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan kuisioner yang digunakan oleh keempat variabel tersebut dinyatakan reliabel atau handal jika digunakan kembali sebagai alat ukur variabel 4.5 Asumsi Klasik Pada penelitian yang menggunakan analisis regresi berganda harus dilakukan lebih dahulu uji asumsi klasik pengujian terdiri dari normalitas, heteroskadentisitas dan multikoloneritas Uji Normalitas Uji normlitas digunakan untuk melihat normalitas model regresipengujian dilakukan dengan grafik normal p-p plot grafik ini memberi syarat apabila titik-titik pada garis berhimpit mengikuti garis diagonal maka model regresi berdistribusi normal.uji normal p-p plot dapat dilihat pada gambar berikut :

21 Gambar : 4.2 Grafik normal p-p plot Sumber : data primer yang diolah 2016

22 Pada kedua grafik normal p-p plot memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik berhimpit mengikuti garis diagonal, yang berarti model regresi berdistribusi normal Uji Heteroskedatisitas Model regresi yang yang baik terbebas dari masalah heteroskedatisitas yaitu terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jadi disini model regresi yang baik maka residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain bersifat tetap atau heteroskedatisitas pengujian dilakukan dengn melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual ( Y prediksi = Y sesungguhnya ) yang telah studentized. Jika tidak ada polayang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedatisitas. Uji heterokedatisitas dapat dilihat pada gambar berikut :

23 Gambar : 4.3 Grafik scatterplot Sumber : data primer yang diolah 2016 Pada kedua grafik scatterplot memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan menyebar diatas dan diabawah angka 0 pada sumbu Y, yang berarti model regresi terbebas dari masalah heteroskedatisitasi Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan apakah ada korelasi yang kuat diantara variabel independen. Penggujian menggunakan nilai tolerance dan VIF yaitu apabila nilai tolarance diatas 0,1 dan VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, hasil uji multikolinearitas adalah sebagai berikut :

24 Tabel 4.11 Hasil uji multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Lingkungan kerja,680 1,471 Kompensasi,680 1,471 a. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 Kepuasan kerja,520 1,921 Lingkungan kerja,491 2,038 Kompensasi,639 1,565 a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN Sumber : data primer yang diolah 2016 Hasil uji multikolinearitas memperlihatkan nilai tolarence masing- masing variabel independen diatas 0,1 dan VIF dibawah 10 dengan hasil ini makasemua variabel dalam model tidak terjadi multikolinearitas 4.6 Regresi Berganda Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dimana teknik digunakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja kepuasan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan adminitrasi IKIP Veteran Semarang, Hasil analisis regresi berganda tersebut adalah sebagai berikut :

25 Persamaan I Persamaan I dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara kepuasan kerja terhadap lingkungan kerja dan kompensasi, adapun hasil output sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Regresi berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 3,910 1,711 2,285,026 1 Lingkungan kerja,549,111,543 4,967,000 Kompensasi,280,139,221 2,019,048 a. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA Berdasarkan hasil regresi yang didapat maka dapat dibuat persamaan regresi pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja sebagai berikut : Y 1 = 0,543 X 1 + 0,221 X 2 Persamaan regresi berikut memiliki arti sebagai berikut : 1. Koefisien regresi lingkungan kerja (X 1 ) menunjukkan angka sebesar 0,543 artinya apabila ada peningkatan pada lingkungan kerja maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja, dengan asumsi variabel lainnya tetap 2. Koefisien regresi kompensasi (X 2 ) menunjukkan angka sebesar 0,221 artinya apabila ada peningkatan pada kompensasi maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja, dengan asumsi variabel lainnya tetap Persamaan II

26 Tabel 4.13 Hasil Regresi berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 6,300 1,951 3,228,002 1 Kepuasan kerja,538,137,532 3,922,000 Lingkungan kerja,055,143,054,384,702 Kompensasi,130,157,101,830,410 a. Dependent Variable: Ty2 Sumber : data primer yang diolah 2016 Berdasarkan hasil regresi yang didapat maka dapat dibuat persamaan regresi pengaruh lingkungan kerja, kepuasan kerja,dan kompensasi terhadap kinerja karyawan sebagai berikut : Y = 0,532Y 1 + 0, 054 X 2 + 0,101 X 3 Persamaan regresi tersebut memiliki arti sebagai berikut : 1. Koefisien regresi kepuasan kerja (Y 1 ) menunjukkan angka positif sebesar 0,532 artinya apabila ada peningkatan pada kepuasan kerja maka akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan dengan asumsi variabel indenpenden lainnya tetap 2. Koefisien regresi lingkungan kerja (X 1 ) menunjukan angka positif sebesar 0,054, artinya apabila ada peningkatan pada lingkungan kerja maka akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap

27 3. Koefisien regresi kompensasi (X 2 ) menunjukan angka positif sebesar 0,101 artinya apabila ada peningkatan pada kompenssi maka akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap 3.7 Pengujian Hipotesis Pembuktian adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja kepuasam kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun silmutan, dapat dilihat hasilnya sebagai berikut : Uji F lingkungkan kerja, kepuasan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan secara silmutan pada tingkat sig. < 0,05 Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.14 Hasil Uji- F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 307, ,850 29,485,000 b 1 Residual 333, ,218 Total 641, a. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA b. Predictors: (Constant), Lingkungan kerja, kompensasi Hasil Uji F meghasilkan nilai sebesar 29,485 dengan sig. 0,000 < 0,05 dengan hasil ini maka menerima hipotesis yang menyatakan lingkungan kerjadan kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja secara bersama sama

28 Tabel 4.15 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 260, ,844 13,842,000 b 1 Residual 395, ,274 Total 655, a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN b. Predictors: (Constant), Lingkungan kerja,kompensasi,kepuasan kerja Sumber : Data primer yang diolah 2016 Hasil Uji F meghasilkan nilai sebesar 13,842 dengan sig. 0,000 < 0,05 dengan hasil ini maka menerima hipotesis yang menyatakan lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara bersama sama Uji t Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh antara lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan secara parsial pada tingkat sig. < 0,05 hasil uji- t dapat dilihat pada tabel 4.12 Berdasarkan dari hasil uji- t dapat dilakukan analisa sebagai berikut : a. Pengaruh secara parsial antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 0,543 dengan sig. 0,000 < 0,05 dengan hasil ini maka diterimanya hipotesis yang menyatakan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. b. Pengaruh secara parsial antara kompensasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0,221 dengan sig.0,048 <0,05 dengan hasil ini maka diterimanya hipotesis yang menyatakan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan dari hasil uji- t maka dapat diliat pada tabel 4.13 :

29 a. Pengaruh secara parsial antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,532 dengan sig. 0,000< 0,05 dengan hasil ini maka diterimanya hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan b. Pengaruh secara parsial antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,054dengan sig. 0,702> 0,05 dengan hasil ini maka ditolaknya hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan c. Pengaruh secara parsial antara Kompensasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,101 dengan sig, 0,410 > 0,05 dengan hasil ini maka menolak hipotesis yang menyatakan kompensasiberpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan 3.8 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kemampuan lingkungan kerja, kompensasi dan kepuasan kerja dalam menjelaskan kinerja karyawan, hasil koefisien determinasi dapat dilihat hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.16 Hasil koefisien determinasi I Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,692 a,480,463 2,284 a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, kompensasi b. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA

30 Koefisien determinasi dapat dilihat pada adjusted R square yang menunjukan angka sebesar 0,463. Hal ini berarti bahwa lingkungan kerja dan kompensasi mampu menjelaskan kepuasan kerja sebesar46.3 % ( 0,463 X 100%) sementara sebesar 53,7% ( 100% - 46,3 %) kepuasan kerja pada Badan AdminitrasiIKIP Veteran Semarang dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diangkat dalam penelitian ini. Tabel 4.17 Uji Koefisien Determinasi - II Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Kompensasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : data primer yang diolah 2016 Koefisien determinasi dapat dilihat pada adjusted R square yang menunjukan angka sebesar 0,369. Hal ini berarti bahwa lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kompensasi mampu menjelaskan kinerja karyawan sebesar 36,9 % ( 0,369 X 100%) sementara sebesar 63,1 % ( 100% - 36,9 %) kinerja karyawan pada Badan AdminitrasiIKIP Veteran Semarang dijelaskan oleh variable lain yang tidak diangkat dalam penelitian ini 4.9 Pembahasan Persamaan I a. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dari hasil pengolahan statistika pada uji- t menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, hal ini dapat diartikan bahwa karyawan di Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang terlihat lebih baik dari segi

31 dukungan lingkungan kerja fisiknya penataan ruangan dan sarana prasarana lengkap sehingga membantu kelancaran karyawan dalam bekerja, sementara mengenai terjalin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan mampu meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan oleh Sugiyarti 2012 bahwa. Kepuasan kerja terbukti memediasi pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan b. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Dari hasil pengoalahn statistika pada uji- t menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sistem pemberian gaji bonus dan tunjangan di Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang dinilai cukup adil seperti pemberian gaji yang layak sesuai jabatan yang dimiliki, dan pemberian bonus atau upah lembur pada karyawan sudah sesuai tanggung jawab yang di bebankan. Sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja pada tiap karyawannya. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan oleh Shopiah 2013 bahwakompenasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Persamaan II a. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil pengolahan statistika pada uji- t menunjukan bahwa lingkungnan kerja tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja karyawan yang artinya tinggi rendahnya lingkungan kerja tidak berpengaruh pada kinerja karyawannya, karyawan di Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang terlihat lebih baik dari segi dukungan lingkungan kerja fisiknya penataan ruangan dan sarana prasarana lengkap sehingga membantu kelancaran karyawan dalam bekerja, sementara mengenai terjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan di Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang terlihat kurang baik para pimpinan

32 dan bawahan mampu saling berkomunikasi dengan baik ketika bekerja sama menjalankan tugas tetapi diluar pekerjaan pimpinan dan para bawahan masih kurang sering berkumpul bersama untuk saling bertukar pikiran, hal ini serupa mengenai terjalinnya hubungan harmonis bawahan dengan bawahan. Diantara para karyawan ada yang setiap hari berkomunikasi atau saling bertegur sapa karena akrab tetapi ada juga yang tidak terlalu berkomunikasi atau saling sapa setiap hari karena kurang memiliki hubungan yang baik. Namun, setiap karyawan di Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang secara tidak langsung memiliki tanggung jawab dan professionalitas dalam bekerja meskipun mereka memiliki hubungan yang kurang baik antar karyawan maupun pimpinan karyawan tetap bekerja sama menyelesaikan tugas sehingga, kondisi lingkungan kerja yang kurang baik di Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang tidak mempengaruhi kinerja karyawannya. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan oleh Nurul Ikshan Sahlan (2015) yang menunjukkan hasil lingkungan kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. b. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil pengelolahan statistika pada uji-t menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan yang artinya bahwa jika kepuasan kerja meningkat maka kinerja karyawan meningkat. Pada Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang kepuasan kerja yang dirasakan oleh para karyawan dalam bekerja bisa didapatkan apabila faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan yang dijalani sesuai dengan keinginan karyawan atau mampu memberikan kenyamanan dan rasa senang dihati para karyawan, dengan kepuasan yang dirasakan maka akan memicu karyawan untuk lebih bersemangat mencapai hasil kerja yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari persepsi yang diberikan untuk karyawan. Ada

33 beberapa karyawan yang merasa pekerjaan yang dibebankan terasa sulit diharapkan pimpinan mampu membantu dan membimbing karyawan yang menghadapi kesulitan, penghargaan yang diberikan pada karyawan sesuai dengan prestasi yang sudah dikerjakan, dan setiap karyawan merasa nyaman karena banyaknya peluang untuk peningkatan karier dan pengembangan karier, Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nurul Ikshan Sahlan (2015) yang menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. c. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil pengoalahn statistika pada uji- t menunjukan bahwa kompensasi tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja karyawan artinya tinggi rendahnya kompensasi tidak mempengaruhi kinerja karyawannya.pada Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang kompensasi merupakan semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan secara adil dan layak atas jasanya dalam mencapai tujuan perusahaan.sistem kompensasi yang ada di Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang memberikan gaji pokok yang sesuai dengan kebutuhan dasar dan beban pekerjaan yang dikerjakan karyawan sesuai jabatan dan tanggungjawab yang dimiliki, perusahaan juga selalu memberikan bonus dan tunjangan pada karyawan sesuai jabatan dan upah lembur jika bekerja melebihi jam kerja.melihat kebijaksanaan sistem kompensasi pada Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang cukup adil dan sesuai dengan besarnya tanggungjawab dan jabatan yang dijalani para karyawan. Sehingga karyawan tetap bekerja dengan baik dalam menyelesaikan tugasnya jadi tingkat kompensasi yang diberikan pada karyawan Badan Biro Admintrasi Semarang tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan

34 Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan oleh Nurul Ikhsan Sahlan (2015) yang menunjukan hasil kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. d. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Hasil Uji-f hipotesis membuktikan bahwa lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.dengan hasil ini menunjukan secara keseluruhan lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kompensasi menjadi faktor-faktor yang menentukan kinerja karyawan pada Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang. Atas dasar ini maka perusahaan harus memperhatikan faktor kepuasan kerja pada karyawan dengan memperhatikan lingkungan kerja yang ada disekitar karyawan mampu menciptakan suasana nyaman serta peningkatan fasiltas kerja dan pemberian kompensasi yang adil sesuai dengan beban yang diberikan maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan pada Badan Biro Adminitrasi IKIP Veteran Semarang.