Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS

Transkripsi

1 Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Sistem Sosial dan Politik Indonesia Kode Mata Kuliah : HIN Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks Semester : Ganjil, Tahun Akademik Jumlah Tatap Muka : 16 kali Pertemuan Dosen Pengampu : Iwan Sulistyo, M.A. Fitri Juliana Sanjaya, M.A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mempelajari sistem sosial dan politik Ia akan dibagi menjadi dua bagian besar. Pada bagian pertama, mahasiswa akan dibekali dengan kerangka analitis political system (sistem politik). Setelah itu, akan dipelajari soal dimensi sistem politik dan struktur politik/kelembagaan negara (Indonesia) serta kemampuan LSM dan media massa sebagai kelompok kepentingan yang melakukan kontrol sosial dan mampu memengaruhi arah kebijakan. Juga, akan dibahas ihwal dinamika sistem politik Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi. Halaman 1 dari 13

2 Pada bagain kedua, perkuliahan akan lebih ditekankan pada sistem sosial Setelah mempelajari pendekatan teoritis guna memahami sistem sosial Indonesia, mahasiswa akan diajak untuk mengkaji persoalan bonus demografi (demographic bonus), kemajemukan dalam masyarakat Indonesia, struktur masyarakat Indonesia, dan masalah integrasi nasional. Usai menelaah masalah kemiskinan sebagai masalah sosial, di penghujung semester akan dianalisis sejumlah konflik sosial yang ada di Indonesia, yakni studi kasus konflik di Papua, Aceh, Maluku, dan Kalimantan. Standar Kompetensi Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa memiliki sikap ilmiah dalam keterampilan menganalisis sistem sosial dan politis Indonesia (sejumlah fenomena sosial-politis), baik sebagai pendukung untuk pelbagai mata kuliah lanjutan maupun untuk kepentingan di dalam kehidupan secara luas. Sumber Belajar Walaupun tidak ada literatur yang bersifat mutlak dalam mata kuliah ini; tetapi, mahasiswa diwajibkan untuk membaca sejumlah bahan bacaan yang dipandang penting dan relevan sebagai rujukan. Guna memperkaya pengetahuan dan pemahaman tentang sistem sosial dan politik Indonesia, sangat disarankan untuk memperluas referensi dengan membaca pelbagai sumber lain yang dipandang sahih dan relevan. Semua bahan bacaan yang dijadikan rujukan (sumber belajar) untuk setiap akan disediakan oleh dosen pengampu. Wajib: 1. Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). 2. Badan Pusat Statistik, Halaman 2 dari 13

3 3. David Easton, "An Approach to the Analysis of Political Systems", World Politics, Vol. 9, No. 3. (Apr., 1957), pp David Easton, Kerangka Kerja Analisa Sistem Politik (Jakarta: Bina Aksara, 1988). 5. Henry Subiakto, dan Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Jakarta: Kencana, 2012). 6. Jacques Bertrand, Nationalism and ethnic conflict in Indonesia (New York: Cambridge University Press, 2004). 7. John J. Macionis, Social Problems. 4 th edition. (Boston: Pearson, 2012). 8. Lambang Trijono, M. Najib Azca,Tri Susdinarjanti, Moch. Faried Cahyono, Zuly Qodir, Potret Retak Nusantara:Studi Kasus Konflik di Indonesia (Yogyakarta, CSPS Books, 2004). 9. Linda A. Mooney, David Knox, Caroline Schacht, Understanding Social Problems. 7 th edition. (Belmont: Wadsworth, 2011). 10. Mohammad Zulfan Tadjoeddin, Explaining Collective Violence in Contemporary Indonesia: From Conflict to Cooperation (New York: Palgrave Macmillan, 2014). 11. Mohtar Mas oed dan Colin MacAndrew (Eds.), Perbandingan Sistem Politik (Yogyakarta: Gadjah Mada Univessity Press, 2001). 12. Nasikun, Sistem Sosial Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015). 13. Tempo, Edisi November 2011: Liputan Khusus Republik di Mata Indonesianis: Pasang-surut Peran Peneliti Asing dalam Sejarah Indonesia. 14. Thomas J. Sullivan, Introduction to Social Problems. 10 th edition (Boston: Pearson, 2016). 15. William Kornblum and Joseph Julian, Social Problems. 14 th edition. (Boston: Pearson, 2012). Halaman 3 dari 13

4 Pendukung: 1. Adrian Vickers, A History of Modern 2 nd edition (Cambridge: Cambridge University Press, 2013). 2. Bacharuddin Jusuf Habibie, Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (Jakarta: THC Mandiri, 2006). 3. Christopher Roberts, Ahmad Habir, and Leonard Sebastian (eds.). Indonesia s Ascent: Power, Leadership, and the Regional Order (London: Palgrave MacMillan, 2015). 4. Colin Brown, A Short History of Indonesia: the Unlike Nation? (Crows Nest: Allen & Unwin, 2003). 5. David Bourchier and Vedi R. Hadiz (eds.), Indonesian Politics and Society (New York: Routledge, 2003). 6. Ginandjar Kartasasmita, Managing Indonesia s Transformation: an Oral History (Singapore: World Scientific, 2013). 7. Jeffrey A. Winters, Oligarchy (New York: Cambridge University Press, 2011). 8. Kevin O Rourke, Reformasi: the Struggle for Power in post-soeharto Indonesia (Crows Nest: Allen & Unwin, 2002). 9. Marco Bünte and Andreas Ufen (eds.), Democratization in Post-Suharto Indonesia (New York: Routledge, 2009). 10. Talcott Parsons, The Social Systems (London: Routledge, 1991). 11. Vedi r. Hadiz, Localising Power in post-authoritarian Indonesia: a Southeast Asia (Stanford: Stanford University Press, 2010). 12. Vincent N. Parrillo (ed.), Encyclopedia of Social Problems (London: Sage, 2008). Halaman 4 dari 13

5 Pertemuan ke- Capaian Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu memahami tujuan dan capaian pembelajaran. Mahasiswa mampu mengapa pentingnya mempelajari sistem sosial dan politik Indikator Bahan Kajian Pengalaman Belajar memahami tujuan dan capaian pembelajaran. mengemukakan beberapa kajian tentang kehidupan sosial dan politik Indonesia yang pernah ditulis oleh para peneliti asing. 1. Silabus dan kontrak perkuliahan. 2. Beberapa kajian tentang kehidupan sosial dan politik Indonesia yang pernah ditulis oleh para peneliti asing. Evaluasi Alokasi Waktu Sumber/Bahan Ajar dan Media Pembelajaran 1. Tempo, Edisi November Mahasiswa mampu menjelaskan kerangka analitis political system (sistem politik). some attributes of political systems, yang terdiri dari mekanisme input, political process, dan output dari formula/ pendekatan sistem politik-nya David Easton. 1. Some attributes of political systems, yang terdiri dari mekanisme input, political process, dan output dari formula/ pendekatan sistem politik David Easton. 2. Sistem politik dari Gabriel Almond. 1. David Easton, "An Approach to the Analysis of Political Systems", World Politics, Vol. 9, No. 3. (Apr., 1957), pp Mohtar Mas oed dan Colin MacAndrew (Eds.), Perbandingan Sistem Politik (Yogyakarta: Gadjah Mada Univessity Press, 2001). sistem politik dari Gabriel Halaman 5 dari 13

6 Almond. 3. Mampu menganalisis dimensi sistem politik dan struktur politik/kelembagaan negara (Indonesia). struktur politik (infrastruktur dan suprastruktur). menjelaskan fungsi politik (artikulasi dan agregasi kepentingan). 3. Mampu kemampuan sistem 4. Mampu menjelaskan sosialisasi, komunikasi, dan partisipasi 1. Struktur politik (infrastruktur dan suprastruktur). 2. Fungsi politik (artikulasi dan agregasi kepentingan). 3. Kemampuan sistem 4. Sosialisasi, komunikasi, dan partisipasi David Easton, Kerangka Kerja Analisa Sistem Politik (Jakarta: Bina Aksara, 1988) 4. Mampu menganalisis kemampuan LSM dan media massa sebagai kelompok kepentingan yang melakukan kontrol sosial dan mampu memengaruhi arah kebijakan. LSM dan media massa sebagai sebuah kontrol sosial. pengaruh LSM dan media massa 1. LSM dan media massa sebagai sebuah kontrol sosial. 2. Pengaruh LSM dan media massa sebagai sebuah supplier bahan baku kebijakan dalam Henry Subiakto, dan Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Jakarta: Kencana, 2012) Halaman 6 dari 13

7 sebagai sebuah supplier bahan baku kebijakan dalam sistem 3. Mampu menjelaskan kaitan antara LSM, media massa, dan kelompok kepentingan. sistem 3. LSM, media massa, dan kelompok Kepentingan. 5. Mampu memahami dinamika politik Orde Lama yang berkaitan dengan sistem politik, dan menganalisanya untuk melihat keterkaitan teori dan fakta lapangan. 6. Mampu menganalisis dinamika Orde Baru yang berkaitan dengan sistem politik, dan menganalisanya untuk melihat keterkaitan teori dan fakta lapangan. gambaran politik Orde Lama. karakter sistem politik Orde Lama. 3. Mampu menjelaskan analisa sistem gambaran politik Orde Baru. karakter sistem politik Orde Baru. 3. Mampu menjelaskan 1. Gambaran politik Orde Lama. 2. Karakter sistem politik Orde Lama. 3. Analisis sistem 4. Gambaran politik Orde Baru. 5. Karakter sistem politik Orde Baru. 6. Analisis sistem Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). Halaman 7 dari 13

8 analisis sistem 7. Mampu dinamika Era Reformasi yang berkaitan dengan sistem gambaran politik Orde Reformasi. analisis sistem 3. Mampu menganalisis karakter sistem politik Orde Reformasi. 1. Gambaran politik Orde Reformasi. 2. Analisis sistem 3. Karakter sistem politik Orde Reformasi. Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). 8. UTS 9. Mahasiswa mampu memahami pendekatan teoritis guna memahami sistem sosial Mampu structural-functional approach (pendekatan fungsional struktural). Structural-functional approach (pendekatan fungsional struktural). Nasikun, Sistem Sosial Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Bab Mahasiswa mampu menganalisis persoalan bonus menjelaskan persoalan populasi 1. Persoalan populasi sebagai bagian dari persoalan global. 1. John J. Macionis, Social Halaman 8 dari 13

9 demografi (demographic bonus) di sebagai bagian dari persoalan global. pengertian bonus demografi. 3. Mampu menjelaskan penyebab bonus demografi. 4. Mampu implikasi dari bonus demografi bagi masyarakat 2. Menguraikan pengertian bonus demografi. 3. Menjelaskan penyebab bonus demografi. 4. Menjabarkan implikasi dari bonus demografi bagi masyarakat Problems. 4 th edition. (Boston: Pearson, 2012), Chapter Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Siapa Mau Bonus? Peluang Demografi Indonesia (Jakarta: Kementerian Kominfo, 2014). 3. Linda A. Mooney, David Knox, Caroline Schacht, Understanding Social Problems. 7 th edition. (Belmont: Wadsworth, 2011), Chapter Thomas J. Sullivan, Introduction to Social Problems. 10 th edition (Boston: Pearson, 2016), Chapter William Kornblum and Joseph Julian, Social Problems. 14 th edition. (Boston: Pearson, 2012), Chapter 13. Halaman 9 dari 13

10 11. Mahasiswa mampu menganalisis kemajemukan dalam masyarakat defenisi masyarakat majemuk. sejumlah sifat dasar dari masyarakat majemuk. 3. Mampu menjelaskan sebaran jumlah penduduk Indonesia menurut sukubangsa, wilayah/ tempat tinggal, dan kelompok usianya. 4. Mampu menganalisis ancaman dan potensi di dalam kemajemukan masyarakat 1. Defenisi masyarakat majemuk. 2. Sejumlah sifat dasar dari masyarakat majemuk. 3. Sebaran jumlah penduduk Indonesia menurut sukubangsa, wilayah/ tempat tinggal, dan kelompok usianya. 4. Ancaman dan potensi di dalam kemajemukan masyarakat Nasikun, Sistem Sosial Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Bab Mahasiswa mampu struktur masyarakat Indonesia dan masalah integrasi nasional. beberapa sifat dasar dari suatu masyarakat 1. Beberapa sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk. 2. Dua macam Nasikun, Sistem Sosial Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Bab 5. Halaman 10 dari 13

11 majemuk. mengurai dua macam tingkatan konflik. 3. Mampu menjelaskan kaitan antara konsensus dan integrasi nasional. tingkatan konflik. 3. Kaitan antara konsensus dan integrasi nasional. 13. Mahasiswa mampu kemiskinan sebagai masalah sosial di defenisi kemiskinan. membandingkan indikator (alat ukur) kemiskinan di dunia dan di 3. Mampu sejumlah penyebab kemiskinan. 4. Mampu menganalisis kaitan antara persoalan kemiskinan dan pengangguran. 5. Mampu menganalisis pelbagai dampak dari kemiskinan. 6. Mampu solusi atau kebijakan guna 1. Defenisi kemiskinan. 2. Indikator (alat ukur) kemiskinan di dunia dan di 3. Sejumlah penyebab kemiskinan. 4. Kaitan antara persoalan kemiskinan dan pengangguran. 5. Pelbagai dampak dari kemiskinan. 6. Solusi atau kebijakan guna mengatasi kemiskinan. 1. Linda A. Mooney, David Knox, Caroline Schacht, Understanding Social Problems. 7 th edition. (Belmont: Wadsworth, 2011), Chapter 6 and Thomas J. Sullivan, Introduction to Social Problems. 10 th edition (Boston: Pearson, 2016), Chapter William Kornblum and Joseph Julian, Social Problems. 14 th edition. (Boston: Pearson, 2012), Chapter 6 and Badan Pusat Statistik, Halaman 11 dari 13

12 mengatasi kemiskinan Mahasiswa mampu menganalisis konflik sosial yang ada di (Studi Kasus Papua dan Aceh) dinamika konflik yang terjadi di Papua. dinamika konflik yang terjadi di Aceh. 1. Dinamika konflik yang terjadi di Papua. 2. Dinamika konflik yang terjadi di Aceh. 1. Jacques Bertrand, Nationalism and ethnic conflict in Indonesia (New York: Cambridge University Press, 2004). 2. Lambang Trijono, M. Najib Azca,Tri Susdinarjanti, Moch. Faried Cahyono, Zuly Qodir, Potret Retak Nusantara:Studi Kasus Konflik di Indonesia (Yogyakarta, CSPS Books, 2004). 3. Mohammad Zulfan Tadjoeddin, Explaining Collective Violence in Contemporary Indonesia: From Conflict to Cooperation (New York: Palgrave Macmillan, 2014). 15. Mahasiswa mampu menganalisis konflik 1. Dinamika konflik yang terjadi di per- Halaman 12 dari 13

13 sosial yang ada di (Studi Kasus Maluku dan Kalimantan) dinamika konflik yang terjadi di Maluku. dinamika konflik yang terjadi di Kalimantan. Maluku. 2. Dinamika konflik yang terjadi di Kalimantan. temuan 1. Jacques Bertrand, Nationalism and ethnic conflict in Indonesia (New York: Cambridge University Press, 2004). 2. Lambang Trijono, M. Najib Azca,Tri Susdinarjanti, Moch. Faried Cahyono, Zuly Qodir, Potret Retak Nusantara:Studi Kasus Konflik di Indonesia (Yogyakarta, CSPS Books, 2004). 3. Mohammad Zulfan Tadjoeddin, Explaining Collective Violence in Contemporary Indonesia: From Conflict to Cooperation (New York: Palgrave Macmillan, 2014). 16. UAS Silabus ini dibuat pada September 2017; Versi daringnya dapat diunduh di Halaman 13 dari 13