STUDI RUMAH TANGGA PANDAI BESI DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

Transkripsi

1 STUDI RUMAH TANGGA PANDAI BESI DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN Oleh: Megawati, Slamet Rianto, Loli Setriani Mahasiswi Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Staf Pengajar Prodi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat nagari Cubadak yang umumnya bekerja sebagai pandai besi tujuan penelitian ini dilihat adalah untuk mendapatakan data, mengolah, menganalisis, dan membahas tentang studi rumah tangga pandai besi di nagari Cubadak kecamatan Dua Koto kabupaten Pasama dilihat dari: pendidikan, pendapatan, keadaan tempat tinggal, pemasaran, motivasi.jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah paandai besi di nagari Cubadak kecamatan Dua Koto kabupten Pasaman. Sampel responden diambil berdasarkan total sampling. Sehingga responden berjumlah 65 KK. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) pendidikan formal terahir pandai besi tergolong rendah dengan persentase tamat SD 48%. (2) pendapatan perbulan pandai besi sebesar tergolong rendah dengan persentase 38%. (3) keadaan tempat tinggal pandai besi tergolong cukup baik dengan jenis rumah semi permanen dengan persentase 54%. (4) kesehatan pandai besi tergolong cukup baik dengan persentase 75% (5) pemasaran masih belum sepenuhnya keluar daerah seperti pemasaran dirumah sendiri tergolong baik dengan persentase 42%, (6) Yang memotivasi pandai besi keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga tergolong baik dengan persentase 45%. Kata Kunci: Studi Rumah Tangga, Pandai Besi ABSTRACT This teseach background by society of Cubadak Village that generally work as ironworker it goals is to gekthe data process an analisis and discus about study of house ironworker at Cubadak Village Dua Koto subdistiet Pasaman Regency wecan see from Education income live condition marketing and motipasi.this research is descriptive the population of this researah is ironworker at Cubadak Village Dua Koto subdistict Pasaman Regency and then the sample of respondent take gaset on total sampling the total of respondent around 65 kk. The result of researah to eksplain that the frest the las of folmal education an ironworker belong to low and the end of percentage elemeatary school 48% the secand income by month of ironworker as big as Rp belong to low and percentage 38% the third live condition of irowarker belong to good enough with type of house semi permanent with percentage 54% the fourth the health of ironworker belong to good enough with percentage 75% the fifth marketing still not own belong to good with percentage 42% the sixth the motivation of ironworker to fill life need of family gelong to good with percentage 45% Keyword: Study Of House, Ironworker 1

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Propinsi Sumatera Barat dikaruniai dengan berbagai macam potensi sumber daya alam seperti: hutan yang luas dan lebat,serta berbagai jenis bahan tambang seperti batu bara, emas,besi, batu kapur dan lain-lain. Selain itu harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Untuk mengoptimalisasikan sumber kekayaan alam secara menyeluruh dan terpadu harus memperhatikan keseimbangan dan kelestarian kehidupan. Kepentingan generasi yang akan datang, sehingga mereka juga dapat menikmati kekayaan alam yang terkandung Keberhasilan pembangunan tergantung pada kemampuan dalam Nagari Cubadak merupakan bagian dari yang memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan sumber daya alam. Selain itu masyarakat bekerja dalam bidang pertanian dan perdagangan serta pada sektor lain seperti pandai besi. Potensi pandai besi di Nagari Cubadak Kecamatan Dua Koto sangat banyak dan beragam terutama dibidang industri kecil rumah tangga seperti pandai besi dalam pembuatan parang, pisau, dodos, cangkul, sabit, samurai, rimbas, gancu dan linggis merupakan besi-besi yang dibuat dari batangan besi yang akan di olah lagi menjadi bahan jadi. Berdasarkan observasi awal penulis di Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman pada tanggal 4 juli 2015, Nagari cubadak terdapat 13 jorong, setelah penulis mengadakan observasi dari 13 jorong ini cuma di dua jorong saja yang terdapat pandai besi ini,penulis tertarik mengambil judul ini karna dari beberapa pekerjaan di Nagari Cubadak misalnya bertani, berkebun dan berdagang tapi pandai besi ini tidak pernah tertarik untuk meninggalkan pekerjaan mereka pandai besi ini dari duludulunya masih bertahan dengan pekerjaan mereka dari situlah penulis ingin mengetahui apakah penghasilan pandai besi ini bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dan bisa mendayagunakan sumber daya alam dan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang di arahkan pada kemampuan manusia itu sendiri dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh sebab itu peranan sektor pandai besi harus di tingkatkan dalam rangka mencapai kesepakatan kerja yang luas, dan tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Keberhasilan pembangunan tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pandai besi dan kesempatan kerja bagi seluruh lapisan masyrakat yang memiliki kemampuan dalam bidang pandai besi. menyekolahkan anaknya. Para pandai besi ini bekerja di tempatnya sendiri bukan dipekerjakan sebagai kariawan atau pun yang lain. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat nagari Cubadak yang umumnya bekerja sebagai pandai besi tujuan penelitianinidilihat adalah untuk mendapatakan data, mengolah, menganalisis, dan membahas tentang studi rumah tangga pandai besi di nagari Cubadak kecamatan Dua Koto kabupaten Pasama dilihat dari: pendidikan, pendapatan, keadaan tempat tinggal, pemasaran, motivasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juli 2015 sampai selesai Di Nagari Cubadak Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman bertujuan menggambarkan Tingkat Kesejahteraan Pandai Besi dengan teori yang ada. Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Sugiono (2008 : 56) adalah penelitian yang berupa mendeskripsikan, mencatat dan menganalisis serta menginterprestasikan 2

3 kondisi -kondisi yang terjadi sebagai mana adanya. Ada pun yang diungkapkan dalam penelitian ini sesuai dengan fokus penelitian berupa pola hidup pengrajin besi dengan menggunakan Instrumen Angket Teknik yang digunakan untuk menjajaki kenyataan yang ada dilapanagan. Jadi penulis mengemukakan pelaksanaan sesuai dengan kenyataan dilapangan ditarik kesimpulan. Maka digunakan analisis deskriptif menurut Sugiono (2007) dengan rumus : P = f n x 100% keterangan: P = Persentase f = Frekuensi n=jumlah responden. HASIL DAN PEMBAHASAN kesehatan pandai besi di nagari Cubadak secara umum pernah (49%) menderita penyakit flu dan demam (75%), yang jarang kambuh (29%) pernah, jarang (29%), tempat berobat pandai besi bidan (55%),sumber biaya pengobatan uang pribadi (91%). Menurut Enjang (1987) dalam Soekidjo (2011) kesehatan masyarakat adalah ilmu memelihara, melindungi, dan miningkatkan kesehatan masyarakat. Batasan ini mencakup pula usaha-usaha masyarakat dalam mengadakan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan pemberantasan penyakit dan memperpanjang masa hidup bagi masyarakat. Jenjang pendidikan formal terakhir pandai besi Di Nagari Cubadak Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman umumnya tamat SD (48%), hambatan dan kendala yang menyebabkan karena faktor ekonomi (86%), selama menjalan kan pendidikan pandai besi secara garis besar tidak pernah menerima bantuan (88%), bantuan pendidikan juga tidak ada di terima pandai besi sealama menjalankan pendidikan (71%), selain pendidikan formal pandai besi juga tidak pernah mendapatkan pendidikan non formal (88%). Pendidikan menurut Ihsan (2005: 1-2) pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi membawa baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan. Bagaimanapun peradapan suatu masyarakat, didalamnya berlangsung dan terjadi suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya. Keadaan tempat tinggal (rumah) pandai besi di nagari Cubadak kecamatan Dua Koto kabupaten Pasaman umumnya memiliki rumah semi permanen (54%), dengan jumalah kamar berkisar 1 kamar (48%), satatis kepemilikan rumah milik pribadi (48%). Sejak zaman dahulu pula manusia telah mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masingmasing dan berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat, mereka membangun rumah dengan menggunakan materil yang ada didaerahnya tersebut. Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka dibangun bukan bahan-bahan setempat tetapi kadang-kadang desainnya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya. Notoadmojo (2007). Jumlah pendapatan yang diperoleh dari pandai besi dalam 1 bulan adalah kecil Rp (38%), jumlah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam 1 bulan kecil dari Rp (605), dan jumlah pengeluaran untuk memenuhi kebituah non pangan dalam 1 bulan kecil dari Rp (86%). Menurut Rudianto (2010) dalam Horgen (2007) pendapatan adalah kenaikan ekuitas pemilik akibat memberikan barang dan jasa kepada pelanggan. Beban adalah penurunan ekuitas sebagai akibat dari penggunaan aktiva atau kenaikan kewajiban dalam melaksanakan operasi. Namun pada saat penggan menyerahkan uang, koperasi baru mengakui pendapatan tersebut, jika pelanggan baru menyerahkan uang, koperasi juga harus mengakui sejumlah uang yang diterimanya tersebut. 3

4 Memasarkan hasil pandai besi di nagari Cuadak kecamatan Dua Koto kabupaten Pasaman umumnya dirumah saja (42%), tugas memesarkan hasil pekerjaan pandai besi saya sendiri (43%), pengalaman pemasaran hasil pekerjaan pandai besi biasa atau standar (38%), kesulitan pemasaran hasil pekerjaan pandai besi kadang-kadang (46%). Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran. Sekalipun demikian, transaksi bisa saja terjadi walaupun pembeli dan penjual tidak bertemu muka. (abdurrahman,2015:1). Motivasi pandai besi dalam melakukan pekerjaan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga (45%). Adanya motivasi yang baik dari dalam akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasri adanya motivasi,maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik,. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar (Sadiman, 2011: 85-86). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarakan pembahasan variabel penelitian yang terdiri dari enam variabel yaitu kesehatan, pendidikan, keadaan tempat tinggal (rumah), pendapatan, pemasaran, motivasi. Dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kesehatan pandai besi di nagari Cubadak (75%) flu dan demam, sarana kesehatan yang berada disekitar tempat tinggal adalah bidan/dokter praktek (66%). 2. Dari jenjang pendidikan formal terahir pandai besi di nagari Cubadak pada umumnya tamat SD (48%) 3. Dari segi keadaan tempat tinggal pandai besi di nagari Cubadak kecamatan Dua Koto kabupaten Pasaman memiliki rumah semi permanen (54%), memiliki 1 kamar (48%). 4. Dari segi pendapatan pandai besi yang mereka dapatkan dalam 1 bulan adalah kecil dari (38%) 5. Pemasaran pemasaran keluarga pandai besi di nagari Cubadak kecamatan Dua Koto kabupaten Pasaman dirumah saja (42%), dan kadang-kadang mengalami kesulitan pemasaran (46%). 6. Yang memotivasi pandai besi dalam melakukan pekerjaan umumnya adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga (45%). Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut 1. kesehatan juga harus di jaga dan di tingkatkan seoptimal mungkin dengan melengkapi sarana kesehatan seperti puskesmas yang cukup agar pandai besi sehat dan bisa bekerja sebagai mana mestinya. 2. Bagi para bapak-bapak pandai besi hendaknya mengikuti pendidikan non formal berupa penyuluhan-penyuluhan, sehingga walaupun pendidikan bapak rendah untuk menngkatkan kesejahteraan keluarga 3. Dari segi keadaan tempat tinggal pandai besi di nagari Cubadak memiliki rumah semi permanen tergolong cukup baik dan rata-rata masing-masing rumah mempunyai 1kamar. 4. Keluarga pandai besi hendak lebih giat bekerja agar dapat meningkatkan pendapatan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 5. pemasaran hasil pandai besi di nagari Cubadak hendaknya lebih ditingkatkan dengan memasrkan keluar daerah, pasar kabupaten, pasar kecamatan dan sebagainya agar orang-orang lebih tau. 4

5 6. memotivasi pandai besi dalam melakukan pekerjaan umumnya adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga tergolong baik dan perlu dipertahankan. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman herdiana,nana Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung. CV PUSTAKA SETIA. Rudianto Akuntansi Koperasi. Jakarta. PT Gelora Aksara. Sadiman Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT RajaGraFindo Persada. Sarbini,dan Lina, Neneng Pengantar Pendidikan. Bandung: pustaka setia. Soekidjo.2011.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. PT Rineka Cipta. Susanan Efridas Studi Tentang Kondisi Sosial Ekonomi Petani Cengkeh Didesa Goisok oinah Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai (Skripsi). Padang. STKIP PGRI Sumatra Barat. 5