FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
|
|
- Liana Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN By Elfira Mahyuni*Slamet Rianto, M.Pd**Loli Setriani** *) Student of Geography Education Depertment of STKIP PGRI SUMBAR **) Lecturer at Geography Education Department of STKIP SUMBAR ABSTRACT This research aims to determine Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Kind of this research is descriptive correlational. The population in research are all farmers dombo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian Ladang Panjang subdistrict Tigo Nagari regency, Pasaman totaling 54 KK. The samples is farmerx who cultivate dumbo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian ladang panjang district Tigo Nagari regency pasaman colletion sample totaling 54 kk. Results of this researech foun 1) there is influence significat between capital toward the producation dumbo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian Ladang Panjang with value t hitung (2,562)>t tabel (2,01) with the direction of regression 0,272 and contribution is very small 11,2%. 2) there is not influence significant between marketing to the production of dumbo cat fish (clarias gariepinus) kenagarian Ladang Panjang with value t hitung (0,699)< t tabel (2,01) with the direction of regression 0,102 and 0,9% contribution is very small. 3) there is not influence significant on the production experience of dumbo cat fish (clarias garepinus) in kenagarian Ladang Panjang with value t hitung (0,146) < t tabel (2,01) with the direction 0,022 and 0% contribution is very small. 4) there is not in fluence of marketing capital and significant exprerience to the production of dumbo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian Ladang Panjang with value F hitung (2,146) < F tabel (2,79) with direction of regression 0,338 and 14,4%. Key Word: there, influence, significat, small, with, value, production. 1
3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN By Elfira Mahyuni*Slamet Rianto, M.Pd**Loli Setriani** Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP Sumatera Barat** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani ikan lele dumbo (Clarias kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman yang berjumlah 54 KK. Sampelnya adalah petani yang membudidayakan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang berada di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman penarikan sampel total sampling 54 KK. Hasil penelitian ini menemukan: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara modal terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai t hitung (2,562) > t tabel (2,01) dengan arah regresi 0,272 dan kontribusinya sangat kecil 11,2%. (2) Tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemasaran terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai t hitung (0,699) < t tabel (2,01), dengan arah regresi 0,102 dan kontribusinya sangat kecil 0.9%. (3) Tidak terdapat pengaruh signifikan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai t hitung (0,146) < t tabel (2,01) dengan arah regresi 0,022 dan kontribusinya sangat kecil 0%. (4) Tidak terdapat pengaruh modal pemasaran dan pengalaman yang signifikan terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai F hitung (2,146)<F tabel (2,79) dengan arah regresi 0,338 dan kontribusinya sangat kecil 14,4 %. Sektor perairan Indonesia tidak terlepas dari salah satu sumber daya hayati yang terkandung di dalamnya, yaitu sumber daya perikanan. Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi produksi yang cukup besar. Hal tersebut karena Indonesia merupakan Negara yang memiliki wilayah perairan yang luas. Sehingga sektor perikanan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Namun potensi yang besar selama ini belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga produksi perikanan Indonesia belum mampu mencukupi permintaan ikan domestik maupun luar Negeri. ( Institut Pertanian Bogor). Selama krisis ekonomi , usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya, pertanian mengalami kontraksi yang sangat rendah selama masa krisis dan merupakan sektor yang paling awal bangkit dari masa krisis (Wibowo dalam Putra, 1999). Namun selama beberapa tahun terakhir kontribusinya semakin menurun sejalan dengan meningkatnya peranan sektor-sektor industri. Proses industrialisasi diharapkan dapat berkembang dan dapat menopang sektor pertanian bahkan sebaliknya. Sektor pertanian sebagai sektor yang paling menggantungkan pada kekayaan sumber daya alam merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional. Hal ini bukan saja karena sektor pertanian diharapkan mampu meningkatkan devisa negara dan mampu menjaga kelestarian sumber daya alam, tetapi sekaligus diharapkan mampu menyerap tenaga kerja. Sebagai Negara agraris, sebagian besar dari angkatan kerja 2
4 dan kegiatan ekonomi nasional Indonesia berputar di sekitar kegiatan sektor pertanian. Dengan demikian pembangunan sektor pertanian mempunyai peranan strategis dalam menjamin keamanan pangan penduduk, termasuk di dalamnya pembangunan sub sektor perikanan yang merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan. Tujuan pembangunan perikanan sesuai pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 antara lain meningkatkan taraf hidup nelayan kecil, meningkatkan penerimaan devisa negara, mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan serta menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang. Dalam Wiwit Setiawati (2006). Perkembangan konsumsi ikan mendorong peningkatan produksi lele untuk kebutuhan akan konsumsi ikan pada masa mendatang dan diperkirakan akan terus mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya penduduk, perkembangan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat akan arti penting nilai gizi produk perikanan bagi kesehatan dan kecerdasan otak. Budi daya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) saat ini banyak ditemui di Propinsi Sumatera Barat. Sumatera Barat termasuk dalam lima besar Nasional setaleh Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan D.I. Yogyakarta penghasil ikan lele budidaya. Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki prospek yang cukup baik untuk pengembangan produksi ikan. karena hal tersebut dikarenakan daerah Sumatera Barat memiliki curah hujan yang cukup tinggi yaitu Tingkat curah mencapai ratarata 405,58 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan sehingga dapat memicu ikan untuk berkembang biak dengan baik begitupun dengan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Produksi ikan lele (Clarias gariepinus) Sumatera Barat pada tahun 2009 mencapai 7.292ton. Lele yang dikenal mudah dalam pembudidayaan nya ini, di provinsi Sumatera Barat dibudidayakan di kolam dan sawah. Sebagian pembudidaya juga mengembangkan ikan lele di karamba dan jaring apung. Sentra budi daya lele Provinsi Sumatera Barat terdapat di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten 50 Kota. Andhi (2013). Usaha pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) menjadi salah satu upaya pemgembangan ekonomi keluarga di Kecamatan Tigo Nagari khususnya di Nagari Ladang Panjang. Budi daya lele dumbo (Clarias gariepinus) ini merupakan salah satu solusi untuk pengembangan ekonomi karena usaha ini relatif lebih mudah dan sederhana. Faktor-faktor produksi ikan lele dumbo adalah semua biaya yang diberikan pada ikan lele agar ikan lele tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi dikenal dengan istilah input, production factor dan biaya produksi. Dalam berbagai pengalaman menunjukkan bahwa faktor produksi serta lahan, modal, untuk membeli bibit, pupuk, pakan, tenaga kerja dan aspek manajemen adalah faktor produksi yang terpenting diantara faktor produksi yang lain. Soekartawi dalam Taufiq (2010). Sedangkan pemasaran masal adalah keputusan untuk memproduksi secara masal dan mendistribusikan secara masal satu produk dan berusaha memikat segala jenis pembeli. Suyanto (2004). Berdasarkan observasi awal penulis, kenagarian Ladang Panjang adalah kenagarian yang banyak mempunyai Ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dipelihara dan dibudidayakan serta dibesarkan berbagai ukuran bibit ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) yang di lepaskan kedalam kolomnya, dengan modal yang cukup besar yaitu seperti pembelian bibit ikan lele dumbo (clarias Geriepinus) 1000 bibit mencapai Rp , dan pembelian pelet yang mencapai Rp untuk 1 karung pelet belum lagi biaya perawatan kolam, tetapi menjanjikan keuntungan yang besar pula, belakangan ini petani sangat mengeluhan modal karena memerlukan biaya yang cukup besar belum lagi pemilihan lokasi yang jauh dari tempat tinggal membut hasil produksi menjadi kurang baik, karena di mangsa hewan liar ditambah lagi permintaan yang kurang lancar membuat masyarakat akan terpuruk dalam memenuhi kebutuhan kelurga, mengingat 54 KK di kenagrian Ladang Panjang mengantungkan kehidupannya petani budi daya ikan lele dumbo. Apabila faktor yang mempengaruhi produksi ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dalam pemanfaatan 3
5 modal, pemasaran, pengalaman dan lokasi tidak berjalan maksikmal secara bersamaan. Maka hasil produksi dari usaha ikan lele dumbo (clarias garipinus) belum sesuai dengan apa yang di harapkan, Otomatis pendapatan petani akan rendah. Hal ini penulis mendunga di pengaruhi oleh modal, pemasaran, pengalaman serta lokasi yang belum sampurna. Jadi hasil produksi yang di hasilkan petani dari ikan lele dombo (Clarias Gariepinus) belum mendapatkan secara maksimal. Untuk mengetahui apakah yang mempengaruhi produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), apakah modal, pemasaran dan pengalaman yang dimiliki petani ikan lele dumbo ada pengaruhnya terhadap hasil produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jadi untuk mengungkap hal di atas maka penulis tertarik untuk melaksankan penelitian yang sehubungan dengan permasalahan di atas dapat diketahui apakah ada pengaruhnya atau tidak. Hubungan ini penulis mengakat produksi sebagai masalah kedalam sebuah penelitian yang berjudul tentang Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman METODOLOGI PENELITIAN jenis penelitian deskriptif korelasional. Menurut Arikunto (2006) penelitian korelasional untuk menganalisiskan, hipotesis, karena itu koefesien korelasi pengaruh yang dihasilkan menunjukkan tingkat signifikan terbukti tidaknya sebuah hipotesis. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendekteksi sejauh mana variabel variabel tertentu berpengaruh terhadap variabel lainnya, jenis penelitian korelasional merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan pola hubungan dua variabel atau lebih antara variabel terikat dan bebas. Populasi adalah seluruh petani ikan lele dumbo yang berada di Kenegarian Ladang Panjang Kec Tigo Nagari Kab Pasaman adapun jumlah petani ikan lele dombo tersebut adalah 54 KK. Dari 2339 KK di Kenegarian Ladang Panjang peteni ikan tersebut tersebar pada jorong, yaitu jorong Pasar Ladang Panjang, Jorong Nagari Saparampek, Jorong Parit Batu, Jorong Kampung Kajai. Maka penarikan sampel di lakukan total sampling. Menurut Arikunto Menyatakan jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Jika subjek lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10%-20% atau 20-25% atau lebih. Sumber Data, Kantor Wali Nagari Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Sedangkan sumber data primer, diperoleh langsung melalui observasi, angket, dan memotretan objek penelitian yang berguna untuk memperkuat penjelasan fakta di lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan informasi tentang faktor-faktor yamg mempengaruhi produksi ikan lele dumbo (Clarias Kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman. Variabel yang berkaitan terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di Kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman adalah 1) modal 2) pemasaran 3) pengalaman 4) modal, pemasaran, dan pengalaman secara bersamasama dan variabel terikat produksi ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus). Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti akan mencoba mengadakan pembahasan berdasarkan data yang di lapangan untuk menerangkan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang di peroleh di lapangan. Pertama, hasil pengajuan hipotesis membuktikan terdapat pengaruh modal kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman dengan nilai t hitung (2,562)> t tabel (2,01). Kekuatan modal terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi (r=0.335) dan besarnya kontribusi modal kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman termasuk sangat kecil 11,2%. Kedua, hasil pengajuan hipotesis membuktikan tidak terdapat pengaruh pemasaran terhadap produksi ikan lele 4
6 dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman karena nilai t hitung (0,699)< t tabel (2,01). Kekuatan pemasaranl gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi (r=0.097) dan besarnya kontribusi modal terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman termasuk sangat kecil 0,9%. Ketiga, hasil pengajuan hipotesis membuktikan tidak terdapat pengaruh pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman karena nilai t hitung (0,146)<t tabel (2,01). Kekuatan pengalaman gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi (r=0.020) dan besarnya kontribusi pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman termasuk sangat kecil 0%. Keempat, hasil pengajuan hipotesis membuktikan tidak terdapat pengaruh modal, pemasaran, dan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman karena Nilai F hitung (2,146)<F tabel (2,79). Kekuatan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi(r=0.338) dan besarnya kontribusi modal, pemasaran, dan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Psaman termasuk sangat kecil 11.14%. 1. Terdapat pengaruh modal terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,272 dan kontribusinya sangat kecil 11,2% 2. Tidak terdapat pengaruh pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,102 dan kontribusinya sangat kecil 0.9% 3. Tidak terdapat pengaruh pemasaran terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,022 dan kontribusinya sangat kecil 0% 4. Tidak terdapat pengaruh modal, pengalaman dan pemasaran secara bersama-sama terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,114 dan kontribusinya sangat kecil 14,4% DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Setiawati wiwit Analisis Pengaruh Faktor ProduksiTerhadap Produksi Industri Pengasapan Ikan. TESIS: UNIVERSITAS DIPONEGORO. Suyanto Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Taufik Ahmad. Analisis Efisiensinsi Budi Daya Ikan Ikan Lele Di Kabupaten Boyolali. Jurnal: unip KESIMPULAN Berdasarkan dari observasi, angket dan pembahasan yang telah di uraikan di atas tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dapat disimpulkan sebagai berikut: 5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Wartinah NIM. 10030211 Pembimbing I Pembimbing II Yeni Erita, M. Pd
Lebih terperinciPENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL
PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Oleh : SISKA JULISA NPM. 11090056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH DI NAGARI TIKU SELATAN KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH DI NAGARI TIKU SELATAN KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL SOFTI NUR RAHMAH NIM. 08030137 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Helfia Edial, MT
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA
STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Lebih terperinciillryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':
STUDI KEHMUPAN PETANI PADI SAWAH SETELAH KOI{I{ERSI LAIIAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KELURAHAN LUBUK MINTURTTN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL odajufigrrscfiog*isahfi So*tqwatil*$*{aryeta{efr
Lebih terperinciEFFECT OF INCOME PARENTS AND MOTIVATION TO LEARN LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII SUBJECT IN IPS SMP N 9 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN By :
1 EFFECT OF INCOME PARENTS AND MOTIVATION TO LEARN LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII SUBJECT IN IPS SMP N 9 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN By : Ranu Yungmizandi *Edi Suarto**Nefilinda** *.the
Lebih terperinciSTUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY
0 STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY Elsa Yoranda*, Drs. Helfia Edial**, Elvi Zuriyani**, *) Student of
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA DI NAGARI LUBUAK GADANG TIMUR KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN ABSTRACT
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA DI NAGARI LUBUAK GADANG TIMUR KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN Wasmiarti 1, Nefilinda 2, Yuherman 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciStudy of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung. By:
Study of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung By: Desmi Fitria, 1 Slamet Rianto, M.Pd, 2 Iswandi U, M.Si, 3 1.the geography education student of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: GITA FITRIA 12090014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN Oleh: Diah Pitaloka Pratiwi 1, Dasrizal 2, Rozana Eka Putri 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23- meningkatnya peranan sektor-sektor industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : YULIA
Lebih terperinciANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.
ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR Trihasanah 1, Erna Juita 2, Farida 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI
Lebih terperinciTINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL
TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT
ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT OLEH YAYAN ERIZAL 03 115 005 PEMBIMBING 1. Dr. Ir. Endry
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN
0 PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperoleh GelarSarjanaPendidikan S1 ( strata satu) SUCI RAHMADANI NIM.11030016
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG
1 PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciOleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEPEDULIAN DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KAMPUNG LUBUK SARIK KENAGARIAN KAMBANG UTARA PESISIR SELATAN Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih**
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Oleh: JELLY SASTRA PIKA 12090038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN Gatot Pranoto 1, Annika Maizeli 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERSEDIAAN BUKU IPS DENGAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 4 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT
1 HUBUNGAN KETERSEDIAAN BUKU IPS DENGAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 4 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO Nopiyardi 1, Ranti Nazmi 2, Juliandry Kurniawan Junaidi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL Oleh : MUHAMMAD JAMIL NPM. 10030041 Disetujui Oleh:
Lebih terperinciFAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG
FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG JURNAL ELVA SUSANTI NIM. 08030116 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Ridwan Ahmad Yeni Erita M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah memberikan amanat bahwa prioritas pembangunan
Lebih terperinciSTUDY ON LAND CONVERSION RUBBER PLANTATION BECAME PALM OIL PLANTATIONS IN KENAGARIAN BIDAR ALAM DISTRICT OF SANGIRJUJUANSOUTH SOLOK
STUDY ON LAND CONVERSION RUBBER PLANTATION BECAME PALM OIL PLANTATIONS IN KENAGARIAN BIDAR ALAM DISTRICT OF SANGIRJUJUANSOUTH SOLOK By: Widia Marta Siska*Erna Juita**Yuherman** * Geography Department of
Lebih terperinciPerception Of Fish Farmers To Aquaculture Of Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) In Pond Tarp In The Village Hangtuah In Perhentian Raja District Kampar Regency Of Riau Province By Bagus Pirmansyah 1) ; Kusai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas lahan pertanian yang cukup besar, sebagian besar penduduk Indonesia hidup bergantung
Lebih terperinciFACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA
FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA By Elvira 1 Edi Suarto 2 Leni Zahara 3 1 Geography Education College Student STKIP PGRI Western
Lebih terperinciEdu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PARTISIPASI PETANI DALAM SAPTA USAHA TANI DI DESA KEBONHARJO, KECECAMATAN PATEBON,
Lebih terperinciBudidaya ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali. Sutini NIM K UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN
Budidaya ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali Sutini NIM K.5404064 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara dengan
Lebih terperinciPENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
1 PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Desi Gustina 1, Rina Selva Johan 2, Riadi Armas 3 Email : desi.dc98@gmail.com/085365048785
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Mawardati* ABSTRACT This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara otomatis kebutuhan terhadap pangan akan meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
Lebih terperinciBAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN
BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN PRODUCTION SHARING IN BROILER PARTNERSHIP IN PT. X IN MAROS REGENCY, SOUTH SULAWESI PROVINCE Mathina Ranggadatu¹,
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Oleh: RAHMAN ILAHI NPM: 100300 INFLUENCE OF RESIDENT GROWTH TO THE SETTLEMENT ENVIRONMENT IN IN PAUH SUBDISTRICT
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 SUNGAI AUA KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN AJARAN 2012/2013
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 SUNGAI AUA KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan lele (Clarias sp) adalah salah satu satu komoditas perikanan yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan komoditas unggulan. Dikatakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat
PENDAHULUAN Latar Belakang Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat konsumsi ikan juga meningkat. Sebagai bahan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERTANIAN PADI SAWAH DI KENAGARIAN KAMBANG BARAT KECAMATAN LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERTANIAN PADI SAWAH DI KENAGARIAN KAMBANG BARAT KECAMATAN LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh : Nila, Dedi Hermon 2 Dan Yuherman 3 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencarian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di negara-negara berkembang. Peranan atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki
Lebih terperinciEFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION
0 1 EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION By: Syahyuni Ulfa 1 Edi Suarto 2 Yuherman 3 1.the geography
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN
ISSN 2407-5299 PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN Loli Setriani Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gn. Pangilun, Gn. Pangilun, Padang Utara, Kota
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan merupakan bagian integral dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi negara berkembang seperti Indonesia landasan pembangunan ekonomi negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman pangan memberikan kontribusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM)
ABSTRAK Zulvia Rozes (00009) : Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM) di Nagari Kapelgam Koto Berapak Kecmatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu:
Lebih terperinciFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
JURNAL Motivasi Pembudidaya Dalam Usaha Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Jorong Rambahan Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat OLEH RAFIKAH NIM:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah kekayaan sumber daya alam hayati, yang dulu lebih berorientasi kepada
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
219 ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Analysis Of Socioeconomic Factors On The Income Of
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi sekitar pertengahan 1997
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi sekitar pertengahan 1997 menyebabkan banyak sektor usaha mengalami pailit yang secara langsung memberi andil besar bagi
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT
1 KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG Devi Oktarina 1, Fifi Yasmi 2, Joni Adison 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciJURNAL OLEH : WATI WIJAYA NPM
PENGARUH MODAL,TENAGA KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI DESA LIMBUR BARU KECAMATAN LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI JURNAL OLEH : WATI WIJAYA NPM.12090056
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh Riza Okvi Yenni 1, Sri Maryati 2, Yolamalinda 3 ABSTRACT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1 KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT SENI GRAFIS JURUSAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 KECAMATAN LUAK ISRANIKA BUKHARLA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI PENDORONG PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI KANAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
1 BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI PENDORONG PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI KANAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Mesri Zulhandri Yani 1, Liza Yulia Sari 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBANTUAN PNPM MANDIRI DALAM BIDANG SIMPAN PINJAM BAGI PEREMPUAN DI NAGARI SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
BANTUAN PNPM MANDIRI DALAM BIDANG SIMPAN PINJAM BAGI PEREMPUAN DI NAGARI SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karakteristik kondisi Indonesia yang identik dengan
Lebih terperinciJURNAL ELDA NENGSIH NIM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)
PENGARUH MOTIVASI DAN TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 2 BATANG ANAI KECAMATAN BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah
Lebih terperinciHermanto (1993 ; 4), menyebutkan bahwa pembangunan pertanian termasuk didalamnya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembagunan pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, yang memiliki warna sentral karena berperan dalam meletakkan dasar yang kokoh
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM
0 KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata I) ALFI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK TANAH PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA PIONEER 23 DI KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
STUDI KARAKTERISTIK TANAH PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA PIONEER 23 DI KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN JURNAL RIZA FITRIANI NIM. 10030031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciKONTRIBUSI STRATEGI MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI ALINEA BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Oleh R U S T O N BP. 99.
KONTRIBUSI STRATEGI MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI ALINEA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS II SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh R U S T O N BP. 99. 27507 Tesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perikanan budidaya diyakini memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha guna mengurangi kemiskinan (pro-poor), menyerap tenaga kerja (pro-job) serta
Lebih terperinciBy: ABSTRACT. Kata Kunci : Attitude, Government assistance, Aquaculture.
FISH FARMERS ATTITUDE TOWARDS GOVERNMENT ASSISTANCE IN AQUACULTURE OF TILAPIA (Oreocromis niloticus) IN PERHENTIAN LUAS VILLAGE, LOGAS TANAH DARAT DISTRICT, KUANTAN SINGINGI REGENCY, RIAU PROVINCE By:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan jenis ikan konsumsi yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha budidaya. Ikan lele
Lebih terperinciJl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp , ABSTRAK ABSTRACT
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) (Studi Kasus : Desa Kuta Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara) Izzatul Dwina Mahsaiba 1), Kelin Tarigan
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR
PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR A. Rezki Ayu Lestary MD Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN LOGO UNIVERSITAS JAMBI
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI PERANAN SEKTOR PERTANIAN Luas lahan pertanian Sebagian besar lahan di Indonesia digunakan untuk pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya buah masih diberi nama. Indonesia memiliki panjang garis pantai
BAB I PENDAHULUAN 1.6 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki 13.466 buah namun hanya 5.707 buah masih diberi nama. Indonesia memiliki panjang garis pantai sepanjang 99.093 km dengan
Lebih terperinciTabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013
C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Pembangunan pertanian khususnya sektor perikanan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi, dalam hal ini sektor perikanan adalah sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah dan sumber daya lainnnya sangat berpotensi dan mendukung kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Di mana kondisi geografis yang berada di daerah tropis dengan iklim, tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kiki Nurhikmawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dengan luas sekitar 1.919.440 km 2 serta terdiri dari 13.487 buah pulau dan memiliki hamparan hutan yang luas. Dengan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING POTATO FARMING INCOME IN BENER MERIAH DISTRICT PROVINCE OF ACEH
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO (Studi Kasus di Desa Arjasa, Kec. Arjasa, Kab. Situbondo) Oleh : Yoki Hendra Sugiarto*), Yohanes
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi yang memadai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi daging sapi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi yang memadai. Laju peningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lele (Clarias) merupakan salah satu dari berbagai jenis ikan yang sudah banyak
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lele (Clarias) merupakan salah satu dari berbagai jenis ikan yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Pengembangan usaha budidaya lele semakin meningkat setelah masuknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sektor pertanian dinegara-negara berkembang perannya sangat besar karena merupakan mata pencarian pokok sebagian besar penduduk. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh rangkaian program pertanian Indonesia pada masa Orde Baru diarahkan kepada swasembada beras. Cara utama untuk mencapai tujuan itu adalah dengan pemakaian varietas
Lebih terperinciKONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL
KONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL MESI ELFIA NORA NIM. 08030126 Pembimbing I Pembimbing II Erna Juita, S. Pd, M.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA N 1 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR
HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA N 1 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL SYINTIA DARMILA NPM 10070092 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT
ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) Cindi Melani
Lebih terperinciE-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RITNA GUSLIAH
PERSEPSI SISWA TENTANG PENGARUH METODE MENGAJAR GURU,PENGELOLAAN KELAS, FASILITAS DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 RAO
Lebih terperinci