Social-Economic Conditions Salted Fish Society business in Nagari Sasak Sasak District of West Pasaman Pasisie sphere. By:
|
|
- Herman Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 0
2 1 Social-Economic Conditions Salted Fish Society business in Nagari Sasak Sasak District of West Pasaman Pasisie sphere. By: Helni *Erna Juita**Nila Afryansih*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra ** ABSTRACT This study aimed to describe, obtain information and discuss (1) the level of income of people fish salted, (2) Education Level community fish salted, (3) livelihood sideline community fish salted and (4) public health conditions fish salted. This type of research is descriptive, the population of this study is the ellipse that manages anchovies in Nagari Sasak Sasak District of Pasisie sphere consisting of Jorong cottage and Pasa Lamo. Sample of respondents was taken by total sampling numbered 95 families, respondent number of people fish salted in Jorong cottage and Pasa Lamo in Nagari Sasak. The results of this study found: 1) The level of public revenue fish salted in Nagari Sasak Sasak District of Sphere Pasisie sufficient for daily needs (76.8%). 2) The level of public education fish salted in Nagari Sasak Sasak sphere Pasisie District of dropouts (73.7%). 3) The livelihood of the people side fish salted in Nagari Sasak Sasak District of Pasisie sphere that have sideline jobs (45.3%). 4) The health condition of the community fish salted use their own cost for treatment (62.1%). Keyword: Social economic, fish salted, the level of income, level of education, livelihood and health side.
3 2 PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang dan sedang giat-giatnya melakukan pembangunan dalam segala bidang, permasalahan besar yang ditemui adalah masalah penduduk, masalah ini semakin terlihat sejak krisis melanda indonesia, kualitas kesejahteraan penduduk dan kemakmuran serta pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak tercapai sebagaimana diharapkan upaya pemenuhan kebutuhan pada dasarnya tidak pernah berakhir, karna sifat kebutuhan manusia baik dari segi kualitas dan kwantitas tidak terbatas, pemenuhan kebutuhan tersebut tergantung pada kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam memenuhinya, selama manusia hidup selalu mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya dan untuk mengangkat derajat dalam hidup bermasyarakat. Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia dan Negara-negara sedang berkembang dalam 50 tahun terakhir maju pesat. Pada awal kemerdekaan jumlah penduduk Indonesia hanya sekitar 60 juta jiwa tetap pada akhir sudah mencapai 180 juta jiwa,peningkatan jumlah penduduk ini bearti peningkatan juga terhadap segala kebutuhan hidup masyarakat, termasuk juga kebutuhan akan pangan, kebutuhan pangan sumber protein hewani seperti ikan juga meningkat di pandang dari aspek kesehatan. Di Indonesia potensi perikanan sudah dikembangkan sejak lama baik dibidang penangkapan, maupun pengelolaan ikan. Sering dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan manusia akan protein juga akan mengalami peningkatan baik berasal dari protein nabati maupun hewani. Ikan protein hewani yang sangat murah harganya, untuk itu produksi perikanan perlu ditingkatkan agar kebutuhan protein dapat terpenuhi. Banyaknya jenis dan jumlah industri pengolahan ikan tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan pesisir, tetapi juga dapat menguatkan perekonomian nasional. Namun, jumlah industri pengolahan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun ternyata masih terdapat banyak kendala. Kebijakan pemerintah saat ini cenderung membiarkan pelaku usaha berjalan sendiri-sendiri hingga tumbang dan belum memiliki prioritas kebijakan yang mengarah pada industri pengolahan ikan. Kondisi industri pengolahan ikan dapat dikatakan sedang mati suri. Hal ini disebabkan karena kapasitas produksi industri pengolahan baru 52% akibat minimnya bahan baku (Dinas Perikanan dan Kelautan, 2008). Kondisi ini semakin diperarah dengan kondisi tata niaga perikanan yang belum memadai dengan harga jual yang kerap dipermainkan tengkulak. Sehingga, perlu adanya kebijakan pemerintah yang memperhitungkan daya dukung industri dan daya serap pasar. Tidak hanya masalah pasar, namun juga pada nelayan sebagai supplier ikan serta anggota dalam klaster nelayan pesisir yang memerlukan perhatian khusus kebijakan pemerintah. Dalam memaanfaatkan dan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan perlu diperhatikan daya dukung dan kemampuan asimilasi
4 3 wilayah laut, pesisir dan daratan dalam hubungan ekologis, ekonomis, dan sosial. Kesinambungan ketersediaan sumber daya ini merupakan kunci dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, Fiedheim (2000) mengingatkan agar semua negara mampu mengembangkan suatu pola pemanfaatan yang berkelanjutan dan mempelajari bagaimana mengimplementasikan prinsip pengelolaan kelautan. Peningkatan taraf hidup telah mengubah pola konsumsi masyarakat. Hal ini terlihat dari kebutuhan ikan berukuran besar semakin meningkat baik untuk rumah tangga maupun rumah makan. Di Sumatera Barat konsumsi ikan segar setiap tahun cendrung meningkat selaras dengan hasil pembangunan dalam usaha peningkatan gizi masyarakat karna komoditi ikan sebagai salah satu protein hewani, selain nilai gizinya tinggi juga relatif murah harganya sehingga mempunyai daya saing yang menguntungkan baik bagi produsen maupun konsumen. Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang mempunyai ekonomi yang bagus dan mencukupi sehingga bisa memberikan kehidupan yang layak, yaitu bagaimana manusia atau masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumberdaya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan sumberdaya alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa, serta mendistribusikan untuk konsumsi berbagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa yang akan datang. Salah satu cara yang dikembangkan oleh masyarakat dewasa ini adalah dengan mengelola ikan asin, salah satu daerah di kecamatan Sasak Ranah Pasisie yaitu daerah Sasak yang memiliki potensi untuk pengembangan perikanan darat dan dapat mendorong pengembangan perekonomian, khususnya ikan asin Kecamatan Sasak ranah pasisie daerah tersebut mempunyai lahan yang cukup luas berpotensi untuk pengembangan pengelolaan ikan asin dengan menggunakan pancang balek dan wareng atau pukat jarring untuk alat penangkap ikan dan di bentangkan untuk lokasi penjemuran. Pengelolaan ikan asin merupakan salah satu usaha untuk meningkatan pendapatan masyarakat, karna ikan yang ditangkap dapat di keringkan, dijual dan diekspor ke daerah lain. Pengetahuan mengenai biologi ikan merupakan dasar untuk melangkah kedalam kegiatan usaha perikanan yang sebenarnya jika seorang pengusaha tidak memeiliki modal, bagaimana tingkat pendapatanya, serta proses pemasaran, kapan harus di keringkan dan diberi garam, di daerah mana kita harus menangkapnya serta alat apa yang harus kita perlukan, tanpa itu semua tidak akan berjalan dengan baik. Ikan adalah bahan makanan yang mengandung protein tinggi namun ikan memiliki kelemahan cepat mengalami pembusukan apabila tidak segera diolah atau dikonsumsi. Pembusukan dapat dicegah dengan teknik pengolahan dan pengawetan dengan menggunakan metode penggaraman (Adawyah, 2008). Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kegiatan pemeliharaan ikan telah di kenal oleh masyarakat Indonesia sejak permulaan abad ke 15 meskipun dalam ruang lingkup yang sederhana. Perkembangan perikanan melalui cara-
5 4 cara yang bersifat turun temurun kelihatannya menunjukan perkembangan yang sangat lambat.hal ini berbeda dengan perkembangan usaha yang di dasari teknologi mutakhir yang telah dikenal manusia. Tipe usaha yang turun temurun biasanya menghasilkan bentuk usaha yang memperhatikan faktor ekonomi dengan membentuk usaha perikanan komersil. Karena kebanyakan usaha perikanan ini masih bersifat turuntemurun, maka sebagian besar dari pada bentuk usahanya masih bersifat sederhana, usaha perikanan secara komersil baru keliatan mulai berkembang dan hanya terbatas pada daerah yang tertentu saja, Minat masyarakat dalam mengelola usaha perikanan dari tahun ketahun semakin bertambah dan usaha yang dijalankan masyarakat juga semakin baik, di sebabkan kemampuan masyarakat dalam penangkapan dan pengelolaan ikan. Padalahan yang mereka usahakan semakin baik, sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik pula dari hasil usaha mereka. Dengan terbukanya peluang usaha yang dijalani masyarakat, seharusnya mendapat perhatian yang lebih baik dari pemerintah daerah karna usaha ini dapat memberikan kontribusi bagi penambahan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut, oleh karna itu berdasarkan masalah diatas, maka peneliti ini tertarik untuk melakukan penelitian tentang Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pengelola Ikan Asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka penelitian ini termasuk kedalam penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian paling sederhana dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti (Arikunto, 2010). Penelitian ini mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis (Pabundu, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga pengelola ikan asin yang bertempat tinggal di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yang tersebar tujuh jorong. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan proporsi sebesar 50% dari masing-masing sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan populasi di atas maka sampel responden dalam penelitian ini diambil dengan cara Proporsional Random Sampling dengan Proporsi 50%. Berpedoman kepada Arikunto menyatakan apabila subjeknya lebih besar diambil antar 10-15% atau 20-25% atau lebih. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Tingkat pendapatan keluarga pengelola ikan asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie umumnya Rp Rp /minggu (31,57%), untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
6 5 pengelola ikan asin cukup (40%). Selain untuk kebutuhan keluarga, pendapatan tersebut digunakan untuk biaya pendidikan anak (76,8%), untuk rencana masa depan keluarga pengelola ikan asin yaitu ada (68,3%) dan tanggungan dalam keluarga pengelola ikan asin Cuma 2 orang (34,7%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat dilihat pendapatan pengelola ikan asin tertinggi terletak pada pendapatan Rp Rp /minggu hasil pendapatan pengelola ikan asin pada umumnya di atas di atas UMR Sumbar Rp /bulan, hal ini menunjukan bahwa semakin meningkat pendapatan pengelola ikan asin di Nagari sasak. Hal ini di dukung oleh Sheraden dalam sari (2012) bahwa pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan keluarga termasuk semua barang dan hewan peliharaan dipakai dan membagi pendapatan menjadi tiga kelompok yaitu pendapatan tinggi, sedang, dan rendah, dinyatakan bahwa pendapatan seorang diartika sebagai jumlah uang atau barang yang diterima sebagai hasil kerja yang dilakukan. Kedua, tingkat pendidikan keluarga pengelola ikan asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yaitu 31 responden tamat SMA (32,6%), pendidikan luar sekolah keluarga pengelola ikan asin umumnya tidak ada (74,9%), pendidikan yang ditempuh anak pengelola ikan asin saat ini sebagian besar rata-rata 2 orang (32,6%) dalam keluarga, sedangkan yang putus sekolah hanya sebagian akibat pengaruh lingkungan(32,6%) dan anak keluarga pengelola ikan asin yang putus sekolah setelah tamat SMP (44,2%). Berdasarkan hasil di atas menunjukan minat belajar anak pengelola ikan asin paling banyak tamat SMA, dan setelah tamat SMP. Oleh sebab itu dapat di simpulkan keinginannya untuk belajar anak pengelola ikan asin banyak yang putus sekolah karena akibat pengaruh lingkungan. Hal ini di dukung oleh Nurhayati, dkk (2008) selama ini masyarakat pesisir dianggap sebagai masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Anggapan ini berkaitan dengan citra pembangunan yang selama ini terfokus di darat. Akibatnya, kehidupan masyarakat di pesisir menjadi tertinggal. Dampak dari ketinggalan ini antara lain terlihat di bidang perikanan, dimana banyak masyarakat pesisir yang masih berpendidikan rendah. Ketiga, di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie pengelola ikan asin yang memiliki mata pencaharian sampingan yaitu ada (45,3%), keluarga pengelola ikan asin sebagian mempunyai kerja sampingan seperti berdagang, buruh/ojek,bertani, dan beternak (25,3%), Penghasilan dari pekerjaan sampingan keluarga pengelola ikan asin Rp Rp /minggu (32,6%), Tapi pada umumnya banyak yang tidak memiliki pekerjaan sampingan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di kemukakan, maka dapat dilihat hasil beberapa pengelola ikan asin yang memiliki mata pencaharian sampingan seperti berdagang, buruh/ojek, bertani dan beternak, pengahasilan dari pekerjaan sampingan Rp Rp /minggu. Tapi pada umumnya
7 6 banyak yang tidak memiliki mata pencaharian sampingan. Hal ini di dukung oleh Kasim (2006) mengatakan kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian alternatif cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepala rumah tangga yang tidak memiliki mata pencaharaian alternatif, karena pendapatan berasal dari satu sumber mata pencaharian saja. Keempat, kondisi kesehatan keluarga pengelola ikan asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dari penyakit yang di derita umumnya flu dan demam (33,7%), rata-rata penyakit itu di derita oleh 1 orang (62,1%), dalam keluarga pengelola ikan asin jarang (40%) untuk kembali lagi, tempat berobat keluarga pengelola ikan asin beli obat di warung (44,2%), walaupun sarana kesehatan di sekitar pemukiman pengelola ikan asin sudah memadai dan sumber biaya berobat mereka dengan biaya sendiri (62,1%). Tempat pembuangan sampah mereka rata-rata pakai lobang sampah (34,7%). Tempat buang air besar mereka wc keluarga (62,1%) dan sumber air yang digunakan sehari-hari pakai sumur sendiri (86,4%). Hal ini berpengaruh dari hasil pendataan pengelola ikan asin, bahwa keluarga pengelola ikan asin lebih memilih membeli obat di warung dari pada ke rumah bidan. Hal ini di dukung oleh Winslow dalam buku Notoatmodjo (2011) akhirnya membuat batasan kesehatan masyarakat sampai sekarang masih relevan, yakni : kesehatan masyarakat ( Public Healt ) adalah ilmu dan seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha perorganisasian masyarakat dan disiplin ilmu yang menompang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan di bagian terdahulu maka di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan keluarga pengelola ikan asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dilihat dari hasil penelitian dari 95 responden pada umumnya pendapatannya adalah Rp Rp /minggu (31,57 %) yang mana pendapatan cukup untuk kebutuhan hidup seharihari, selain untuk kebutuhan keluarga, pendapatan tersebut di gunakan untuk biaya pendidikan anak, dan mereka selalu mempunyai rencana masa depan untuk keluarga. 2. Tingkat pendidikan keluarga pengelola ikan asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dilihat dari hasil penelitian dari 95 responden pada tamat SMA (32,6%), sedangkan yang mengikuti pendidikan luar sekolah sebagian besar tidak pernah (74,9%). Pendidikan anak responden hanya sebagian besar yang menempuh pendidikan (32,6%)dan anak responden ada yang putus sekolah (73,7%). Anak keluarga pengelola ikan asin putus sekolah di akibatkan karena pengaruh lingkungan (32,6%) dan putus sekolah setelah tamat SMP (44,2%).
8 7 3. Mata Pencaharian sampingan keluarga pengelola ikan asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dilihat dari hasil penelitian dari 95 responden pada umumnya pekerjaansampingan masyarakat tukang ojek (28,4%) dan beternak (25,3%), pendapatan dari pekerjaan sampingan Rp Rp /minggu (32,6%), tapi pada umumnya banyak yang tidak memiliki mata pencaharian sampingan. 4. Kondisi kesehatan keluarga pengelola ikan asin di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dilihat dari hasil penelitian dari 95 responden pada umumnya penyakit yang mereka derita di tahun ini flu dan demam (33,7%), penyakit itu di derita oleh 1 orang dalam satu keluarga (62,1%). Tempat keluarga berobat hanya beli obat di warung (44,2%) walaupun sarana kesehatan yang ada di sekitar pemukiman pengelola ikan asin sudah memadai, sumber biaya berobat mereka dengan biaya sendiri (62,1%). Sebagian besar mereka membuang sampah ke lobang sampah (34,7%), sedangkan tempat buang air besar mereka sudah memakai wc keluarga (62,1%) dengan sumber air yang di gunakan sehari-hari pakai sumur sendiri (68,4%). Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti memberikan saran yaitu : Pemerintah setempat dan Dinas Kelautan Perikanan hendaknya dapat mendorong keluarga pengelola ikan asin agar dapat lebih produktif, menghargai waktu dan lebih mampu bersaing di sektor perikanan dan non perikanan yang di tekuninya dengan melakukan itu bisa meningkatkan pendapat keluarga pengelola ikan asin. Diharapkan kepada orang tua dari keluarga pengelola ikan asin agar memperhatikan pendidikan anak supaya tidak terpengaruh oleh lingkungan, dan kepada pemerintah setempathendaknya melakukan penyuluhan dan pelatihanpelatihan di bidang kerajinan tangan untuk keluarga pengelola ikan asin khusus ibu-ibu, dengan ada skill yang di berikan bisa membantu kepala keluarga dalam mencari pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Pemerintah setempat Dinas Kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan lingkungan dan membuat tempat sampah umum. DAFTAR PUSTAKA Adawyah R Pengolahan Dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Fatih Strategi Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut Di Kabupaten Tuban (Skripsi) Disperindag. Hasbullah Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (umum dan Agama Islam), Edisi Revisi. Jakarta:Rajawali Press.
9 8 7/10/srategi-pengembangan-hasilperikanan di akses tgl 10 november Nazir, Moh Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Notoatmodjo Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. PT. Rineka Cipta: Jakarta Nurhayati, dkk Dinamika Pesisir dan Laut. Jakarta: COREMAP LIPI. Nurjannah Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dan Remaja Putus Sekolah di Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Skripsi) Padang: STKIP PGRI Padang. Sheraden Aset Untuk Orang Miskin. Jakarta: Raja Grafindo Soemirat. Juli Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University: Jogjakarta Sudjono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. FIP UNP. Padang. Widodo, Johanes dan Suadi Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut. Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press Yuhelmi Profil Keluarga Nelayan Tradisional di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat (Skripsi) Padang: FIS UNP.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Kecamatan Sasak Ranah Pasisie
PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara bahari yang memiliki kekayaan dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Potensi tersebut antara lain sebanyak 14% terumbu karang dunia tersebar di wilayah
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA
STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Lebih terperinciBy: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **
0 1 Economic Social of Society Processing Bricks in Serasi Village of South at Pasaman District. Thesis. Geography Education Study Program STKIP PGRI West Sumatera, Padang, 2016 By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda***
Lebih terperinciSTUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Afnita Lily *, Drs. Dasrizal **, Rozana Eka Putri ** ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
1 2 ABSTRACT Social Economic of Communities around Lubuk Larangan Jorong Sungai Tanuak Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI PENDORONG PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI KANAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
1 BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI PENDORONG PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI KANAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciEFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION
0 1 EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION By: Syahyuni Ulfa 1 Edi Suarto 2 Yuherman 3 1.the geography
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT
STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL WILIA MERI FARADONA NIM. 09030277 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROSI NOFITA 09030112 Pembimbing
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL SOFTI NUR RAHMAH NIM. 08030137 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Helfia Edial, MT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan memiliki sumber daya laut yang melimpah. Wilayah perairan Indonesia memiliki
Lebih terperinciCONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN
CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN Widia Prestika 1, Ridwan Ahmad 2, Ade Irma Suryani 2 Widia Prestika ( NPM:10030209),
Lebih terperinciOLEH : KHAIRUN NISAQ NPM
JURNAL DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH AIR DINGIN BAGI LINGKUNGAN MASYARAKAT AIR DINGIN KELURAHAN BALAI GADANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM.11030250 PROGRAM
Lebih terperinciKeywords : Social Interaction, Education, Motivation, Income
STUDI SOSIAL EKONOMI PEKERJA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA Putri Pangestu 1, Slamet Rianto 2, Ade Irma Suryani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
JURNAL Motivasi Pembudidaya Dalam Usaha Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Jorong Rambahan Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat OLEH RAFIKAH NIM:
Lebih terperinciillryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':
STUDI KEHMUPAN PETANI PADI SAWAH SETELAH KOI{I{ERSI LAIIAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KELURAHAN LUBUK MINTURTTN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL odajufigrrscfiog*isahfi So*tqwatil*$*{aryeta{efr
Lebih terperinciMUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by:
1 MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by: Widia Putri Yeni*Erna Juita **Afrital Rezki Student of Education Geography, STKIP PGRI
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,
Lebih terperinciSTUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG
STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG By: Delvinaliza*, Helfia Edial**, Yuherman** *education of Geography STKIP PGRI Sumatera Barat **Lacturer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering
Lebih terperinciSTUDI RUMAH TANGGA PANDAI BESI DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN
STUDI RUMAH TANGGA PANDAI BESI DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN Oleh: Megawati, Slamet Rianto, Loli Setriani Mahasiswi Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan industri pengolahan pangan di Indonesia yang didukung oleh sumberdaya alam mampu menghasilkan berbagai produk olahan yang dapat dibuat dan dikembangkan
Lebih terperincitambahan bagiperekonomian Indonesia (johanes widodo dan suadi 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara - negara lainnya.sumber daya alam ini salah
Lebih terperinciPENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL
PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Oleh : SISKA JULISA NPM. 11090056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Wartinah NIM. 10030211 Pembimbing I Pembimbing II Yeni Erita, M. Pd
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciSOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )
SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) Dewifebrina 1 Dra. Fachrina,M.Si 2 Erningsih,S.Sos 3 Program
Lebih terperinciANALYSIS OF LABOR INCOME ON CLAY BATIK INDUSTRY (CLAY) IN JORONG TELUK SIKAI NAGARI SUNGAI DUO of SITIUNG SUB-PROVINCE of DHARMASRAYA.
1 ANALYSIS OF LABOR INCOME ON CLAY BATIK INDUSTRY (CLAY) IN JORONG TELUK SIKAI NAGARI SUNGAI DUO of SITIUNG SUB-PROVINCE of DHARMASRAYA By: Eka Afnita *Dasrizal**Rica Despica*** Geography Education Students
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM
0 KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata I) ALFI
Lebih terperinciANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.
ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR Trihasanah 1, Erna Juita 2, Farida 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian saat ini masih tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peningkatan peran sektor pertanian
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata I)
Lebih terperinciTINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL
TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub-sektor yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Kelima sub-sektor pertanian tersebut bila
Lebih terperinciSTUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN oleh : Rina Gusniati*) *)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL
KONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL MESI ELFIA NORA NIM. 08030126 Pembimbing I Pembimbing II Erna Juita, S. Pd, M.
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT YANG TERKENA ABRASI PANTAI DI KANAGARIAN SASAK KECAMATAN SASAK RANAH PASISIE KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT YANG TERKENA ABRASI PANTAI DI KANAGARIAN SASAK KECAMATAN SASAK RANAH PASISIE KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL RAHMAYANI NIM.08030026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pembangunan pertanian pada abad ke-21 selain bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP USAHA TANI IKAN LELE DI DESA PLIKEN KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP USAHA TANI IKAN LELE DI DESA PLIKEN KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS Indra Margiyanto, Sulistyani Budiningsih, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciSTUDI SOSIAL EKONOMI NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI MUARO GADANG AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN
1 STUDI SOSIAL EKONOMI NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI MUARO GADANG AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Widawati 1, Slamet Rianto 2, Ade Irma Suryani 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan penting bagi pembangunan nasional. Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional terutama adalah menghasilkan bahan pangan protein hewani,
Lebih terperinciABSTRACT. Key Word: Welfare Conditions
Kondisi Kesejahteraan Petani Padi Sawah Di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Oleh Risa Oktavia¹Slamet Rianto²Farida³ 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2.3 Staf Pengajar
Lebih terperinciPENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)
PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah) Line O. R Hutabarat, Kelin Tarigan dan Sri Fajar Ayu Program Studi
Lebih terperinciSTUDY ABOUT CONDITIONS OF ENVIRONMENT SANITATION IN KENAGARIAN AIR HAJI DISCRICT OF LINGGO SARI BAGANTI SOUTH OF PESISIR.
1 STUDY ABOUT CONDITIONS OF ENVIRONMENT SANITATION IN KENAGARIAN AIR HAJI DISCRICT OF LINGGO SARI BAGANTI SOUTH OF PESISIR. JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syaraa Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Oleh: JELLY SASTRA PIKA 12090038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN
ISSN 2407-5299 PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN Loli Setriani Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gn. Pangilun, Gn. Pangilun, Padang Utara, Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia.
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
0 KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat nelayan identik dengan kemiskinan, banyak hal yang menyebabkan yaitu kurangnya modal yang dimiliki para nelayan, teknologi yang dimiliki, rendahnya akses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian bagi perekonomian Indonesia adalah pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB), sumber penghasil devisa, penyediaan bahan baku industri dan bahan pangan
Lebih terperinciANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE
ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE By Sri Rapika Novalina¹), Hendrik²), Firman Nogroho²) ABSTRACT This research
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian mempunyai peranan penting pada negara berkembang seperti di Indonesia. Kontribusi sektor pertanian ini sangat berpengaruh untuk pembangunan negara. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab 1 berisikan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang diangkatnya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika dalam penulisan laporan
Lebih terperinciKata Kunci : Hubungan, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Obat CTM.
INTISARI HUBUNGAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT KLORFENIRAMIN MALEAT (CTM) DI PUSKESMAS SUNGAI MESA BANJARMASIN Aulia Rahmawati 1 ;Noor Aisyah 2 ; Diyah Juniartuti 3 Salah
Lebih terperinciKAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah
Lebih terperinciKeywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker
KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH HARIAN LEPAS DI NAGARI KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yelly Nopitri 1, Erna Juita 2, Rika Despica 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh : Wahyu Rahmadhanel rizal* Slamet Rianto** Rozana Eka Putri**
ABSTRAK Oleh : Wahyu Rahmadhanel rizal* Slamet Rianto** Rozana Eka Putri** 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* 2. Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat** Wahyu
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5449 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESEJAHTERAAN. Penanganan. Fakir Miskin. Pendekatan Wilayah. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 157) PENJELASAN ATAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan
Lebih terperinciDomestic industry anchovy in the village air haji subdistricts linggo sari baganti cider district south pesisir selatan region
0 1 Domestic industry anchovy in the village air haji subdistricts linggo sari baganti cider district south pesisir selatan region By : Fitri Handayani 1 Slamet Rianto 2 Rika Despica 3 1.the geography
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian adalah sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan dalam pertumbuhan ekonomi, penerimaan devisa negara,
Lebih terperinciOleh: Harni Eka Saputri*Erna Juita**Elvi Zuriyani**
STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN KOTA TERPADU MANDIRI BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN DI NAGARI LUBUK BUNTA KECAMATAN SILAUT KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Harni Eka Saputri*Erna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah memberikan amanat bahwa prioritas pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu wilayah yang termasuk ke dalam pesisir laut di Sumatera Utara adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah 5.625 km 2. Posisinya sangat strategis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas daratan dan lautan yang sangat luas sehingga sebagian besar mata pencaharian penduduk berada di sektor pertanian. Sektor
Lebih terperinciDAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BARU TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SAUREINU KECAMATAN SIPORA SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL
1 DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BARU TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SAUREINU KECAMATAN SIPORA SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN By Elfira Mahyuni*Slamet Rianto, M.Pd**Loli Setriani**
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (2) : 255-260, April 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU Income Analysis of home industry Althaf Food
Lebih terperinciby : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki**
Community Preparedness In Mitigation of Earthquake And Tsunami Along The Coast Of Pariaman by : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki** *Geography Education Departmen Of STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap terpenting dari keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi penyelamat perekonomian nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung sumber daya ikan yang sangat banyak dari segi keanekaragaman jenisnya dan sangat tinggi dari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum tahun an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebelum tahun 1970-1980-an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan Brebes adalah sebagai petani atau buruh tani, mereka bercocok tanam padi dan bawang merah.
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT DESA PEMEKARAN DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU ARTIKEL
1 PERSEPSI MASYARAKAT DESA PEMEKARAN DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Lebih terperinciFACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA
FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA By Elvira 1 Edi Suarto 2 Leni Zahara 3 1 Geography Education College Student STKIP PGRI Western
Lebih terperinciKEBERADAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SIJUNJUNG DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI SIMPANG TANAH BADANTUANG JORONG GANTING NAGARI SIJUNJUNG
KEBERADAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SIJUNJUNG DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI SIMPANG TANAH BADANTUANG JORONG GANTING NAGARI SIJUNJUNG Oleh : *Retri dhanila, Erna Juita, S.Pd., M.Si**Farida,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : YULIA
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH NUR HASNAH NPM 11080219 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciKata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.
Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga (Khodijah) TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA SUPIR ANGKUT BATUBARA DI KECAMATAN MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh: Khodijah, Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Letaknya yang secara geografis dilalui oleh garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki iklim tropis yang
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh Riza Okvi Yenni 1, Sri Maryati 2, Yolamalinda 3 ABSTRACT
Lebih terperinciUSAHA PERIKANAN IKAN ASAP SELAIS DI RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU
Jurnal Perikanan dan Kelautan, (0) : 56-6 USAHA PERIKANAN IKAN ASAP SELAIS DI RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU M. Ramli ) ) Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pasar Ciroyom Bermartabat terletak di pusat Kota Bandung dengan alamat Jalan Ciroyom-Rajawali. Pasar Ciroyom
Lebih terperinciANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN OLEH AMELIA 07 114 027 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 i ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir
Lebih terperinciFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Analisis Perbandingan Tingkat Keuntungan Usaha Pengolahan Gula Merah (Gulo Saka) Antara Petani Kilang Tradisional dengan Petani Kilang Mekanis di Kenagarian Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu pulau. Kenyataan ini memungkinkan timbulnya struktur kehidupan perairan yang memunculkan
Lebih terperinciAnalisis Biaya dan keuntungan...simon pardede
ANALISIS BIAYA DAN KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN BABI RAKYAT DI DESA CIGUGUR, KECAMATAN CIGUGUR, KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Simon Pardede* Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN PONDOK BATU KECAMATAN SARUDIK KOTA SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH
JURNAL ANALISIS USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN PONDOK BATU KECAMATAN SARUDIK KOTA SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH ROLF GEFFKEN SITUMEANG 1204114133 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciKONDISI SANITASI LINGKUNGAN DI KENAGARIAN BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL
KONDISI SANITASI LINGKUNGAN DI KENAGARIAN BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL DELI YARNI 10030190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciOleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEPEDULIAN DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KAMPUNG LUBUK SARIK KENAGARIAN KAMBANG UTARA PESISIR SELATAN Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih**
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Novi Susana*) Fitria Kasih**) Nofrita**) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 12 No 2 (196 dari 221) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SIKAP DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN E-JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI (TAS) Disusun oleh: Rika Parmawati
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM
KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM Dina Sartifa Sari, Junaidi, Alfian Zein Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/ Pemanfaatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciStudy of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung. By:
Study of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung By: Desmi Fitria, 1 Slamet Rianto, M.Pd, 2 Iswandi U, M.Si, 3 1.the geography education student of
Lebih terperinci