USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

Transkripsi

1 USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Fauziah Latif *) Indra Ibrahim **) Ahmad Zaini **) *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The researcher found phenomenon there are students that do not able to respond in learning, the student have not ability work with team, the students do not care with group activity, the students are not own confidence to build new connection and students can not control their negative emotion. The problem in this research is the counsellor effort help to fill teenagers social necessary in learning. This research purpose to description: 1) the counsellor effort help to fill teenagers necessary to know in learning, 2) the counsellor effort help to fill teenagers necessary to make group in learning, 3) the counsellor effort help to fill teenagers necessary that have good habit in learning, 4) the counsellor help to fill teenagers self actualization necessary in learning. Genre of this research is descriptive research that fills to imagine about simple situation. The population in this research are students in SMP N 2 Pulau Punjung Dharmasraya regency that number 484 students. The sample in this research use multistage sampling. The numbers are 83 students. Source data in this research are primary data and secondary data. The instrument is used in this research is inquiry. Whereas to data analysis is used percentage teaches. The result of this research found that imagine about counsellor help to fill social teenagers necessary in learning be at good category. Based of research result, the result give suggestion to counsellor can in crease effort that connected with fill teenager necessary, then to students in order to have understanding ability about fill by their self. Keyword: counsellor, social necessary, teenagers, learning. PENDAHULUAN Sebagai makhluk psiko-fisik manusia memiliki kebutuhankebutuhan fisik dan psikologis, dan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, manusia mempunyai kebutuhan individu (yang juga dikenal sebagai kebutuhan pribadi) dan kebutuhan sosial kemasyarakatan. Dengan demikian, maka setiap individu tentu memiliki kebutuhan, karena ia tumbuh dan

2 berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya. Menurut Sofyan S. Willis (2010:50) kebutuhan sosial ialah kebutuhan yang berhubungan dengan orang lain atau ditimbulkan oleh orang lain atau hal-hal diluar diri. Setiap manusia memiliki kebutuhan (fisiologis, psikologis, dan sosiologis) yang memerlukan pemenuhan. Semua orang berusaha dengan berbagai sikap dan tingkah laku untuk memenuhi kebutuhannya itu. Kebutuhan-kebutuhan sosial terdapat pada setiap orang termasuk anak remaja. Khusus pada remaja, kebutuhan-kebutuhan tersebut dibawah ini amat menonjol, seperti: 1. kebutuhan untuk dikenal. 2. kebutuhan untuk berkelompok. 3. kebutuhan habbit (kebiasaan yang baik) 4. Aktualisasi diri Guru BK mempunyai keahlian khusus dalam menghadapi permasalahan dan pemberian solusi dialami peserta didik yang kebutuhan sosialnya tidak terpenuhi. Adapun usaha guru BK yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha dalam memenuhi kebutuhan remaja untuk dikenal dalam belajar yaitu memberikan bimbingan kepada remaja atau peserta didik untuk mencapai cita-citanya dengan penuh kasih sayang, sehingga dapat menimbulkan citra diri positif serta menghargai dan memperlakukan remaja sebagai individu yang sedang berkembang menuju kedewasaannya, kemudian membantu remaja mengatasi problem-problem yang sedang dialami, agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya. Selanjutnya usaha guru BK dalam memenuhi kebutuhan berkelompok dalam belajar yaitu sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai wahana untuk mengembangkan sifat kebersamaan dan memenuhi kebutuhan diikutsertakannya dalam kelompok. Kemudian usaha guru BK dalam memenuhi kebutuhan kebiasaan remaja dalam belajar yaitu dengan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, untuk dapat dijadikan sebagai model bagi remaja sesuai dengan peran jenis kelaminnya masing-masing serta membimbing dan memberikan

3 kesempatan untuk berprestasi melalui berbagai kegiatan koekstrakurikuler maupun ekstrakurikuler dan mengikutsertakan remaja dalam mengatasi masalah (keluarga dan sekolah) yang memerlukan pemecahan sesuai dengan batas-batas kemampuannya, sehingga membantu remaja mengembangkan potensinya kearah positif dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri dalam hidupnya. Dan mengarahkan peserta didik untuk bertingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial yang berkaitan dengan terlaksananya kemampuan, cita-cita, dan tujuan lain yang telah direncanakan yang dapat dilihat dari aktualisasi diri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru BK selama penulis melaksanakan praktek lapangan mulai 23 Juli sampai dengan 20 Desember 2012 di SMP Negeri 2 Pulau Punjung, masih ditemukan peserta didik yang belum dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik, dan peserta didik merasa kurang mendapatkan penghargaan/harga diri baik dari guru maupun dari teman sebaya, serta peserta didik merasa kurang percaya diri baik dalam mewujudkan potensi-potensi yang dimiliki dengan baik maupun dalam bergabung dengan teman-teman sebaya sehingga hal ini membuat peserta didik terganggu dalam belajarnya, karena kurang percaya diri peserta didik tersebut membuat peserta didik tidak mampu merespon pelajaran dengan baik, dan menjauhi temantemannya, bahkan ada beberapa peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah termasuk kegiatan olah raga. Hal ini membuat peserta didik mendapatkan nilai jauh di bawah rata-rata. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Usaha guru BK membantu memenuhi kebutuhan remaja untuk dikenal dalam belajar. 2. Usaha guru BK membantu memenuhi kebutuhan remaja untuk berkelompok dalam belajar. 3. Usaha guru BK membantu remaja untuk memenuhi kebutuhan memiliki habit (kebiasaan) yang baik dalam belajar. 4. Usaha guru BK membantu remaja untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam belajar.

4 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan : 1. Usaha guru BK membantu memenuhi kebutuhan remaja untuk dikenal dalam belajar. 2. Usaha guru BK membantu memenuhi kebutuhan remaja untuk berkelompok dalam belajar. 3. Usaha guru BK membantu remaja untuk memenuhi kebutuhan memiliki habit (kebiasaan) yang baik dalam belajar. 4. Usaha guru BK membantu remaja untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam belajar. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. A.Muri Yusuf (2005:83) menjelaskan penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendiskripsikan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi dan mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMP N 2 Pulau Punjung. Adapun cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah multistage sampling (lebih dari satu cara), karena sampel yang digunakan berada pada kelas yang berbeda dan populasi telah diketahui maka untuk menentukan sampel digunakan rumus Taro Yamane, Riduwan (2010:65) dengan rumus: = N N. d + 1 Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data diolah dengan rumus persentase yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf (2005:365). = f n x 100 Keterangan : P = persentase f = frekuensi n = jumlah sampel HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terungkap bahwa analisis data hasil penelitian ditujukan untuk melihat usaha guru BK untuk sosial remaja dalam belajar di SMP N 2 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya, masing-masing

5 variabel yaitu: 1) usaha guru BK remaja untuk dikenal dalam belajar, pendapat Sofyan S. Willis (2010: 51) kebutuhan untuk dikenal biasanya tampak pada adanya kecenderungan anak remaja untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menarik perhatian orang lain misalnya pada saat merespon pelajaran. 2) usaha guru BK remaja untuk berkelompok dalam belajar, pendapat Sofyan S. Willis (2010: 52) motif untuk berkelompok haruslah mendapat penyaluran secara wajar misalnya memberikan kesempatan untuk berorganisasi, bekerja sama, dan aktivitas kelompok lainnya. 3) usaha guru BK membantu memenuhi kebutuhan untuk memiliki habit (kebiasaan dalam belajar), pendapat Sofyan S. Willis (2010: 53) kebiasaan adalah dorongan untuk melakukan sesuatu pekerjaan karena pengaruh lingkungan. 4) usaha guru BK membantu untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri remaja dalam belajar, Hal ini sesuai dengan pendapat Sofyan S. Willis (2010: 54) proses aktualisasi diri itu memerlukan bimbingan orang tua dan guru. Dalam hal ini distribusi frekuensi usaha guru BK untuk social remaja dalam belajar pada criteria cukup baik. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan Usaha Guru BK untuk Dharmasraya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usaha Guru BK untuk Membantu Memenuhi Kebutuhan Sosial Remaja dalam belajar di SMP N 2 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dilihat dari usaha guru BK remaja untuk dikenal dalam belajar dilihat dari segi kemampuan merespon dalam belajar dan belajar memperoleh penghargaan berada pada kategori cukup baik. 2. Usaha Guru BK untuk Dharmasraya dilihat dari usaha guru BK remaja untuk berkelompok dalam

6 belajar dilihat dari segi kemampuan bekerjasama, aktifitas berkelompok, berpartisipasi dalam kegiatan organisasi sosial berada pada kategori cukup baik. 3. Usaha Guru BK untuk Dharmasraya dilihat dari usaha guru BK remaja untuk memiliki habit (kebiasaan yang baik) dalam belajar dilihat dari segi kebiasaan belajar yang tersusun dan terencana dengan baik, disiplin dalam belajar, tingkah laku dalam belajar berda pada kategori kurang baik. 4. Usaha Guru BK untuk Dharmasraya usaha guru BK membantu remaja untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam belajar dilihat dari segi bertanggung jawab dan belajar mandiri derada pada kategori cukup baik. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Guru BK, agar dapat meningkatkan usaha yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan remaja. Khususnya dalam kebutuhan sosial, seperti kebutuhan remaja untuk dikenal, kebutuhan remaja untuk berkelompok, kebutuhan remaja untuk memiliki kebiasaan yang baik dalam belajar dan kebutuhan aktualisas diri. 2. Peserta didik, agar mampu memiliki pemahaman mengenai pemenuhan kebutuhan akan dirinya. KEPUSTAKAAN Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alvabeta Willis Sofyan S Remaja & Masalahnya. Bandung: Alfabeta. Yusuf, Muri Metode Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press.