ABSTRACT. Key Word: Welfare Conditions

Transkripsi

1 Kondisi Kesejahteraan Petani Padi Sawah Di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Oleh Risa Oktavia¹Slamet Rianto²Farida³ 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2.3 Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study aims to determine the condition of the welfare of rice farmers in the district of Bayang ni the districts of Pesisir Selatan in the ability to meet family needs. This research is descriptive. The population in this study is a family rice farmers in 2191 as farmers, sampling techniques in the study area is purposive sampling based on the highest number of rice farmers in the region with a total population sample was 532 farmers, while the respondent sampling technique is random sampling with proportional proportion of 10% of the total sample of respondents 51 farmers. Research data collection using questionnaires with data analysis using the percentage formula. These results indicate that: 1) the ability of rice farmers families in meeting the conditions of the board (housing) is good with a percentage of 65.83%. 2) the ability of rice farmers families in finding the level of income is relatively less with the percentage of 39.22%. 3) the ability of rice farmers families in achieving health needs is quite enough with the percentage of 49.58%. 4) the ability of rice farmers families in achieving education in the junior high school level is quite the percentage of 49.58%. This means that the condition of the welfare of the family rice farmers in the district of Pesisir Selatan districts Bayang Belonging to the family prosperous III where the family has been able to meet the overall needs of basic, social, psychological and family development but have not been able to regularly contribute to Public. Key Word: Welfare Conditions

2 PENDAHULUAN Masyarakat yang sejahtera merupakan masyarakat yang mampu menggunakan sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Tingkat kesejahteraan masyarakat bisa diukur dari tingkat pemenuhan kebutuhan keluarga yang meliputi kebutuhan pangan dan nonpangan kesejahteraan yang dimaksud adalah terpenuhinya kebutuhan dasar. Sektor pertanian di Kecamatan Bayang memegang peran yang sangat penting dalam sektor perekonomian dengan demikian peningkatan produktifitas usaha tani penting bagi usaha pemerataan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat perdesaan sebagai negara agraris. Sektor pertanian merupakan paling utama peningkatan ekonomi kerakyatan, strategi yang diterapkan disektor ini adalah meningkatkan daya saing dan menjaga komoditas produksi yang dihasilkan subsektor tanaman pangan, jenis komoditi yang dihasilkan sub sektor ini adalah tanaman padi sebagai komoditas yang berperan penting secara strategis dan politik terutama dalam pengamanan dan ketahanan pagan, tanaman padi tetap mendapatkan perhatian khusus secara nasional, lahan pertanian mangalami penyusutan dari tahun ketahun akibat penggunan lahan produktif untuk membangun lokasi pembagunan, cepatnya pertambahan jumlah penduduk menjadi salah satu faktor yang mempercepat semakin luas penggunan lahan pertanian untuk pemukiman sehingga mengakibatkan menurunanya hasil pertanian padi secara nasional. Juga halnya di Kecamatan Bayang dimana dikatakan hampir keseluruhan masyarakat sangat bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Apabila kondisi pertanian masyarakat berjalan dengan baik maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat seperti memiliki kondisi perumahan yang permanen, pendapatan yang mencukupi, memiliki tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan agar dapat meningakatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan yang terjadi di lapangan malah sebaliknya sebagian petani padi masih belum sejahtera, petani padi mengalami banyak permasalahan dalam kegiatan pertanianya seperti: banyaknya gangguan hama, bencana alam dan harga pupuk yang semakin mahal sementara produksi padi semakin menurun dan harga

3 padi pun disesuaikan dengan kualitas padi, jika kualitas padi bagus maka harga pagi pun akan mahal. Maka apabila dibandingkan dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kehidupan pertanian padi karena masih banyak petani yang berpendapatan belum mencukupi untuk keperluan sehari hari. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan petani padi sawah. Berdasarkan pengamatan dan kenyataan sekarang ini masih banyak keluarga petani di Kecamatan Bayang yang tidak dapat mencukup kebutuhan hidup keluarga. Di Kecamatan Bayang banyak masyarakat yang bermata pencarian sebagai petani dari kk yang ada di Kecamatan Bayang kk yang bermata pencarian petani. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk menggakat judul penelitian Kondisi Kesejahteraan Petani Padi Sawah Di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan METODOLOGI PENELITIAN Penelitian deskriptif adalah metode penelitian atau prosedur pemecahan masalah yang diselidiki yang mengambarkan dan melukiskan keadaan objektif penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta fakta yang tampak atau sebagaimana adanya(arikunto,2006) Adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian adalah seluruh petani padi di Kecamatan Bayang Arikunto (2006) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Mengingat luasnya wilayah penelitian maka dilakukan sampel wilayah secara purposive sampling dengan didasarkan pada jumlah petani padi sawah yang terbanyak persentasenya yaitu: di Kenagarian Kapeh Panji Jaya Talaok, Gurun Panjang dan Talaok Sampel responden penelitian ini diambil dengan menggunakan proposional random sampling dimana masing-masing mempunyai proporsi 10% dari jumlah petani dengan berpedoman pada Arikunto (2006) yang menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi tetapi jika jumlah besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih

4 Variabel penelitian adalah yang berkaitan dengan kondisi perumahan, pendapatan dan pendidikan keluarga petani padi sawah di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan HASIL PENELITIAN Pertama, Hariyanto (2011) mengatakan bahwa rumah adalah suatu tempat berlindung atau sebagai tempat tinggal dan berdiam sejak kanak-kanak hingga dewasa untuk kelangsungan hidupnya agar terhindar dari gangguang alam maupun makluk hidup lainya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan keluarga petani padi sawah tergolong baik dengan persentase 65,83%. Hal ini berkaitan dengan jenis bangunan, status bangunan, kondisi lantai, kondisi atap, jumlah kamar. Alat penerang dan jenis dinding rumah yang dimiliki. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Emmy (1992) dalam Rahma perumahan adalah suatu tempat tinggal dimana keluarga dapat hidup teratur sehingga pertumbuhan jasmani dan rohani serta sosial terjamin dan terpenuhi untuk mempererat atau memelihara rasa kekeluargaan. Kedua, Tingkat pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, pada umumnya mereka memiliki pendapatan >Rp / bulan dengan persentase 39,22% yang dikategorikan kurang. Dan sebagian besar petani padi sawah tidak memiliki pekerjaan sampingan. Hal ini sesuai dengan pendapatan Sherden (2006) mengatakan bahwa pendapatan adalah gambaraan yang lebih tepat posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan keluarga termaksud semua barang dan hewan peliharaan. Pandapatan di golongkan menjadi 3 kelompok yaitu: Pendapatan tinggi, sedang, dan rendah, di nyatakan bahwa pendapatan seseorang diartikan sebagai jumlah uang atau barang yang diterima sebagai hasil kerja yang dilakukan. Ketiga Pendidikan formal petani padi sawah di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada umumnya tamat SLTP dengan persentase 27,45% dengan kriteria kurang, namun demikian masyarakat pada umumya tidak memilki tingkat pendidikan non formal. Kendala utama bagi petani padi tidak sekolah adalah ke tidakadaan biaya sehingga mereka putus sekolah. Rendahnya tingkat pendidikan formal masyarakat dan tidak adanya pengalaman pendidikan non formal yang mereka dapatkan menyebakan pola pikir dan keterampilan juga terbatas, hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya kesejateraam masyarakat petani padi sawah.

5 Keempat, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan kemampuan petani padi dalam mencapai kesehatan keluarga petani padi tergolong cukup dengan persentase 49,58% yang dilihat dari penyakit yang pernah dialami, jumlah anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut. Tempat berobat, sumber air dan keadaan jamban keluarga. Hal ini didukung oleh pengertin sehat menurut UU pokok kesehatan No 9 tahun 1960 BAB 2 adalah yang meliputi kesehatan badan (jasmani) dan rohani (mental dan sosial sehat bukan keadaan bebas penyakit cacat, dan kelemahan, penyakit sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: sehat adalah suatu kondisi yang terbatas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental dan sosial. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat kesejehteraan petani padi sawah di Kecamatan Bayang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kondisi papan (perumahan) keluarga petani padi dalam memenuhi kebutuhan tergolong baik dengan persentase 65,83%. Hal ini berkaitan dengan berkaitan dengan jenis bangunan rumah yang ditepati dan fasilitas rumah yang dimiliki oleh keluarga petani padi sawah. 2. Kondisi pendapatan petani padi sawah umumnya meraka memiliki pengahasilan >Rp / bulan dengan persentase 39,22% dikategorikan kurang. 3. Tingkat pendidikan petani padi sawah umumnya mereka hanya mampu mencapai sampai pendidikan pada tingkat SLTP dengan persentase 27,45% di kategorikan kurang. 4. Kondisi kesehatan keluarga petani padi sawah tergolong cukup dengan persentase 49,58%. Hal ini berkaitan dengan kemampuan keluarga petani padi sawah dalam menyediakan biaya berobat, tempat berobat keluarga pada layanan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Afdal (1989). Tinggi rendahnya kesejahteraan keluarga transmigran. FIPS. IKIP Padang Ahmadi Abu dkk,1991 Ilmu Pendidikan Jakarta : Rineka Cipta Aliasar (1992). Untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera. FIPS.Ikip Padang Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan prakti, Jakarta: Rineka Cipta

6 Badan Pusat Statistik, (2004). Kesehatan: Sumatera Barat Statistik Sheraden,Michael Aset untuk orang miskin. Jakarta: Raja Grafindo Badan Pusat Statistik, (2009). Indikator Kesejahteraan Rakyat: Propinsi Sumatra Barat. BKKBN (1990). Hasil Rapat Kerja Nasional Keluarga Berencana Atau Kependudukan. Jakarta UU RI NO 11 Tahun 2009 Kesejahtraan Sosial Winardi Ilmu Ekonomi. Bandung Transito Chairani. Sri Komparasi Sosial Ekonomi Penerima Raskin Di Kenagarian Alai Parak Dan Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara. Skripsi. Geo.FIPS Efendi Rinaldi Tingkat Kesejahteraan Transmigran Di Blok D Sitiung IV Kabupaten Dhamasraya.Skripsi STKIP padang Hariyanto Antara Rumah Baru Dan Lingkungan Kita. m/ 2011/01/14 Hasbullah Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persadas. Hayati Fitri Studi Tingkat Kesejahteraan Tenaga Kerja Industry Kapur Dikenagarian Kamang Mudik Kecamatan Komang Magek Kabupaten Agam. Geo Fpips.Padang Mudyahardjo,Redja 2002, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persadas